Upload
sakinah-ecee
View
12
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
presentasi ikk
Citation preview
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Hipertensi merupakan salah satu penyebab morbiditas dan mortalitas
paling sering di dunia. Kelainan pembuluh darah ini mempunyai dampak
langsung maupun tidak langsung terhadap sistem organ tubuh. Hipertensi
merupakan penyebab utama gagal jantung, stoke, dan gagal ginjal. Disebut
juga sebagai “silent killer” karena orang dengan hipertensi sering tidak
menampakkan gejala, secara statistik penyakit ini lebih sering pada wanita
dari pada laki-laki. Hipertensi sering ditemukan pada usia lanjut, diperkirakan
23 % pada wanita dan 14 % pada pria berusia diatas 65 tahun menderita
hipertensi (Siti. 2012).
Dari populasi Hipertensi (HT), ditaksir 70% menderita HT ringan, 20%
HT sedang dan 10% HT berat. Pada setiap jenis HT ini dapat timbul krisis
hipertensi dimana tekanan darah (TD) diastolik sangat meningkat sampai 120–
130 mmHg yang merupakan suatu kegawatan medik dan memerlukan
pengelolaan yang cepat dan tepat untuk menyelamatkan jiwa penderita. Angka
kejadian krisis HT menurut laporan dari hasil penelitian dekade lalu di negara
maju berkisar 2 – 7% dari populasi HT, terutama pada usia 40 – 60 tahun
dengan pengobatan yang tidak teratur selama 2 – 10 tahun. Angka ini menjadi
lebih rendah lagi dalam 10 tahun belakangan ini karena kemajuan dalam
pengobatan HT, seperti di Amerika hanya lebih kurang 1% dari 60 juta
penduduk yang menderita hipertensi. Di Indonesia belum ada laporan tentang
angka kejadian ini (Siti. 2012)
Prevalensi hipertensi pada tahun 2000 di Daerah Istimewa Yogyakarta
menduduki urutan penyakit ke 6 sebanyak 117.867 penderita atau 4,50% pada
tahun 2000 (Profil Kesehatan Provinsi DIY, 2000). Prevalensi di kota
Yogyakarta penyakit hipertensi menduduki peringkat ke 4 sebanyak 33.364
penderita atau 5,58% pada tahun 2000 (Badan Pusat Statistik, 2000).
1
Berbagai faktor resiko terjadinya hipertensi meliputi faktor mayor (yang
tidak dapat dikontrol) dan faktor minor (yang dapat dikontrol). Faktor mayor
diantaranya adalah keturunan, jenis kelamin, dan usia. Sedangkan faktor
minor diantaranya adalah olahraga, gaya hidup, konsumsi makanan dan
minuman, merokok, kelebihan berat badan (pajario, 2002).
Praktek dokter keluarga ialah praktek kedokteran dalam pelayanan
primer atau kontak pertama yang dijalankan secara paripurna atau
komprehensif. Pelayanan yang diberikan harus meliputi pelayanan promosi
kesehatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif), pengobatan (kuratif)
dan pemulihan (rehabilitatif).
B. GAMBARAN UMUM PUSKESMAS WIROBRAJAN
Puskesmas adalah unit pelaksanaan teknis dinas kesehatan kabupaten/ kota
yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu
wilayah kerja (Kepmenkes RI no.128/Menkes/SK/II/2004). Menurut Depkes
RI 1991, puskesmas merupakan organisasi kesehatan fungsional yang
merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yangg juga membina
peran serta masyarakat dan memberikan pelayanan secara menyeluruh dan
terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok.
Puskesmas Wirobrajan merupakan unit pelaksanaan teknis dinas
kesehatan di wilayah kerja kecamatan Wirobrajan. Unit pelaksanaan teknis
dinas kesehatan adalah unit yang melaksanakan tugas teknis operasional di
wilayah kerja puskesmas sebagai unit pelaksana tingkat pertama
pembangunan kesehatan di Indonesia.
Puskesmas wirobrajan terletak di kota Yogyakarta dengan batas-batas
wilayah sebagai berikut: sebelah utara adalah kecamatan Tegalrejo, sebelah
timur adalah kecamatan Ngampilan dan kecamatan Mantrijeron, sebelah
selatan dan barat adalah kecamatan Kasihan Bantul, kabupaten Bantul.
Puskesmas di kecamatan Wirobrajan Kota Yogyakarta sejumlah 2 buah
yaitu Puskesmas Induk dan Puskesmas Pembantu, telah memiliki gedung yang
memadai sebagai pusat pelayanan kesehatan masyarakat, tenaga medis dan
2
paramedis dapat bekerja secara optimal melayani masyarakat sekitar.
Puskesmas dilengkapi dengan fasilitas UGD dan Ambulance yang setiap saat
dapat digunakan pada jam kerja. Puskesmas Wirobrajan belum melayani
pasien rawat inap. Kegiatan pelayanan secara umum meliputi : Balai
Pengobatan umum (BPU), Balai Pengobatan Gigi (BPG), BKIA/KB, Unit
Farmasi, Unit Puskesmas Keliling, UKS, Konseling Gizi, Kesehatan
Lingkungan, Promosi Kesehatan (Promkes), Poli Lansia, KRR. Pelayanan
khusus kepada balita dan usila dilaksanakan pada kegiatan-kegiatan luar
gedung yaitu kegiatan Posyandu.
Sasaran kesehatan wilayah kerja Puskesmas Wirobrajan mengacu pada
Indikator Indonesia Sehat 2011 dan Standar Pelayanan Medik seperti derajat
kesehatan lingkungan, keadaan lingkungan, perilaku hidup bersih dan sehat,
pelayanan kesehatan, dan perbaikan gizi masyarakat.
Dokter keluarga memiliki peran penting dalam mencapai sasaran
kesehatan tersebut. Pelayanan kedokteran keluarga adalah pelayanan
kedokteran yang menyeluruh dan memusatkan pelayanannya pada keluarga
sebagai suatu unit dimana tanggung jawab dokter terhadap pelayanan
kesehatan tidak dibatasi oleh golongan umur, jenis kelamin pasien, atau jenis
penyakit tertentu. Tujuan yang ingin dicapai dalam pelayanan kedokteran
keluarga adalah suatu bentuk pelayanan kesehatan bagi individu, keluarga, dan
masyarakat yang bermutu dan terkendali biayanya, yang dilaksanakan dalam
pelayanan kesehatan yang diberikan oleh dokter keluarga.
3
Rekapitulasi 10 besar Diagnosis Pasien Puskesmas Wirobrajan
Periode 1 Juli– 31 Juli 2014 (unduh 14 Agustus 2014)
No Kode Diagnosis Nama Jumlah
1 I 10 Hipertensi primer 443
2 E11 Type II : Non Insulin
dependen DM
222
3 J 00 Nasopharingitis Akut
(common cold)
217
4 M 13 Arthritis tidak spesifik 78
5 Z 34 Pengawasan
Kehamilan Normal
78
6 R 42 Pusing Kepala 67
7 K 30 Dyspepsia 62
8 M 25.5 Athralgia 55
9 J 06.9 ISPA, infeksi saluran
pernapasan atas
49
10 J 02 Pharingitis 49
C. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang ditemukan diatas, masalah yang dapat
dirumuskan adalah:
1. Bagaimana cara penegakkan diagnosis dan terapi dari penyakit hipertensi?
2. Apakah ketidakpatuhan pasien terhadap pengobatannya dan tidak
menerapkan PHBS memiliki hubungan dengan hipertensi grade II yang
dideritanya?
3. Bagaimana Pendekatan Ilmu Kedokteran Keluarga pada penderita
hipertensi grade II ini?
D. TUJUAN PENULISAN
1. Makalah ini disusun dengan tujuan untuk memberikan suatu gambaran,
penjelasan yang lebih mendalam mengenai penyakit hipertensi.
4
2. Memenuhi sebagian syarat mengikuti ujian kepaniteraan klinik di bagian
Ilmu Kedokteran Keluarga, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan,
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
3. Memberikan informasi serta pengetahuan mengenai bentuk pelayanan
kedokteran dengan pendekatan kedokteran keluarga pada penderita
penyakit. Salah satunya dengan menganalisis penyebab, perilaku atau gaya
hidup apakah telah mendukung pengobatan farmakologis atau tidak.
Selain itu juga penyuluhan dilakukan dengan titik berat agar pasien dan
keluarganya menjadi mengetahui lebih banyak tentang hipertensi sehingga
dapat diminimalisir terjadinya komplikasi yang terjadi.
D. MANFAAT
1. Manfaat bagi puskesmas
Sebagai sarana bagi perencanaan peningkatan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat dan mengoptimalkan peranan puskesmas.
2. Manfaat bagi penulis
Sebagai sarana pembelajaran dan pengalaman dalam upaya peningkatan
pelayanan kesehatan dengan menerapkan ilmu-ilmu kedokteran keluarga.
3. Manfaat bagi pembaca
Sebagai sarana ilmu pengetahuan dan pembelajaran serta informasi
tentang pelayanan kesehatan masyarakat.
5