126
i LAPORAN TAHUNAN IPTEKS BAGI INOVASI DAN KREATIFITAS KAMPUS (I b IKK) I b IKK BALINESECULTURE CONSERVATION CONSULTANT Tahun Ke II dari Rencana III Tahun Oleh: Ketua Prof. Dr. Nengah Bawa Atmadja, MA (NIDN:0017025103) Anggota: Prof. Dr. Wayan Rai, M.Si (NIDN: 0016104903) Dr. Luh Putu Sendratari, M.Hum (NIDN: 0008126104) UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA NOPEMBER 2015

LAPORAN TAHUNAN IPTEKS BAGI INOVASI DAN …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195102171979031004_2014.pdf · IKK) I b IKK BALINESECULTURE CONSERVATION CONSULTANT Tahun Ke II

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: LAPORAN TAHUNAN IPTEKS BAGI INOVASI DAN …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195102171979031004_2014.pdf · IKK) I b IKK BALINESECULTURE CONSERVATION CONSULTANT Tahun Ke II

i

LAPORAN TAHUNAN

IPTEKS BAGI INOVASI DAN KREATIFITAS KAMPUS (IbIKK)

IbIKK BALINESECULTURE CONSERVATION CONSULTANT

Tahun Ke II dari Rencana III Tahun

Oleh:

Ketua

Prof. Dr. Nengah Bawa Atmadja, MA (NIDN:0017025103)

Anggota:

Prof. Dr. Wayan Rai, M.Si (NIDN: 0016104903)

Dr. Luh Putu Sendratari, M.Hum (NIDN: 0008126104)

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

NOPEMBER 2015

Page 2: LAPORAN TAHUNAN IPTEKS BAGI INOVASI DAN …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195102171979031004_2014.pdf · IKK) I b IKK BALINESECULTURE CONSERVATION CONSULTANT Tahun Ke II

ii

Page 3: LAPORAN TAHUNAN IPTEKS BAGI INOVASI DAN …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195102171979031004_2014.pdf · IKK) I b IKK BALINESECULTURE CONSERVATION CONSULTANT Tahun Ke II

iii

PRAKATA

Pertama kali kami ucapkan terima kasih ke hadapan Ida Sanghyang Widhi

Waça, karena atas perkena-Nyalah kami bisa menyelesaikan laporan Pengabdian

pada Masyarakat IbIKK Balinese Culture Conservation Consultant (IbIKK

BCCC) ini dengan baik. Ucapan terima kasih juga disampaikan Lembaga

Pengabdian Pada Masyarakat UNDIKSHA atas fasilitas pendanaannnya sehingga

proses kegiatan ini kami dapat terselenggara dengan baik.

Selanjutnya, ucapan terima kasih yang setinggi-tingginya juga kami

berikan kepada pihak Perpustakaan Lontar Universitas Udayana atas kesediaan

penyediaan bahan dan penerjemahan alih bahasa dan alih sastra lontar. Museum

Gedong Kirtya baik pimpinan dan staf dan Pemerintah Daerah Kabupaten

Buleleng khususnya Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Kepala Bappeda

Kabupaten Buleleng, Kepala BKD, dan pihak-pihak lain yang turut membantu

proses pengabdian ini terlaksana dengan baik.

Pengabdian ini merupakan tahun I sehingga besar harapan kami bisa

didanai ke tahun berikutnya sehingga program yang telah kami rancang bisa

terwujud secara maksimal. Laporan tahap pertama ini kami harapkan mampu

menjadi pemicu munculnya pengabdian lanjutan yang sifatnya mengkritisi

maupun memperkaya kebudayaan Bali secara luas dan mendalam sebagai sebuah

kekayaan yang harus terus dilestarikan. Apabila dalam laporan ini dirasakan ada

kekurangan maupun kesalahan dari pelaksana, kami mohon maaf . Semoga apa

yang kami kerjakan bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan

kebudayaan Bali dan Indonesia kedepannya.

Singaraja, 25 November 2015

Tim Pelaksana IbIKK BCCC

Page 4: LAPORAN TAHUNAN IPTEKS BAGI INOVASI DAN …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195102171979031004_2014.pdf · IKK) I b IKK BALINESECULTURE CONSERVATION CONSULTANT Tahun Ke II

iv

RINGKASAN

Kebudayaan Bali secara tegas dinyatakan sebagai ikon pariwisata Bali

yang dituangkan pada Perda no. 3 tahun 1991. Dijadikannya kebudayaan Bali sebagai ikon pariwisata Bali, maka kebudayaan harus dikemas sedemikan rupa

hingga mampu menjadi daya tarik wisata yang tentunya akan memberikan manfaat ekonomis bagi semua pihak yang terlibat di dalamnya. Kajian tentang

kebudayaan hingga saat ini telah banyak dilakukan baik oleh kalangan formal maupun informal, yang berusaha menggali potensi kebudayaan untuk diolah,

dikemas hingga menjadi sesuatu yang menarik bagi siapapun yang menikmatinya. Ketika kebudayaan dipandang sebagai sesuatu yang adiluhung, maka perlu

adanya tindakan pelestarian terhadap kebudayaan tersebut sehingga dapat dinikmati oleh generasi penerus. Namun data kancah menunjukkan banyak

generasi muda Bali semakin banyak yang tidak memahamisubstansi kebudayaan Bali. Mereka mempraktikkan kebudayaan Bali dalam kehidupan sehari-hari,

namun hakikatnya mereka tidak paham. Begitu pula semakin banyak orang Bali bersandar pada kebudayaan modern, misalnya pada sistem medik modern.

Padahal masyarakat Bali memiliki sistem medik tradisional yang tercantum pada berbagai lontar usada. Begitu pula masyarakat Bali memiliki berbagai teknologi

pengendalian penyakit dan hama tanaman dan ternak secara tradisonal yang tidak kalah canggihnyadibandingkan ilmu dan teknologi modern.

Kajian terhadap kebudayan Bali di kalangan para akademisi, khususnya di Universitas Pendidikan Ganesha memang sudah banyak. Namun, berdasarkan

kajian terhadap hasil penelitian tersebut tampak ada kelemahan, yakni: pertama, bersifat involusi. Artinya, penelitian yang ada hanya mengulang-ulang apa yang

sudah ada, dengan mengambil lokasi di tempat lain. Kerangka teorinya sama sehingga hasilnya pun sama pula. Kedua, penelitian yang ada miskin publikasi

dalam jurnal dan atau penulisan lanjutan misalnya dalam bentuk buku sehingga komunikasi ilmiah menjadi tidak berlangsung secara intensif. Ketiga, penelitian

yang ada lebih menekankan pada penumpukkan ilmu atau teori sehingga miskin akan praksis.

Berkenaan dengan itu maka dibutuhkan suatu lembaga atau wadah yang menaunginya. Dalam konteks inilah maka gagasan untuk membentuk Balinese

culture conservation consultanttidak saja penting, tetapi juga merupakan suatu kebutuhan yang sangat mendesak.Balinese culture conservation consultantakan

berusaha melakukan kajian terhadap kebudayaan Bali. Hasil kajian ini diharapkan mampu memberikan pelayanan kepada konsumen yang memerlukan kajian

tentang kebudayaan Bali baik dalam konteks peningkatan pemahaman mereka terhadap kebudayaan Bali maupun keikutsertaan dalam konservasi kebudayaan.

Bahkan tidak menutup pula kemungkinan terkait dengan pengembangan pariwsata Bali yang berlabelkan pariwisata budaya. Berkenaan dengan itu konsumen yang

menjadi target pasar bagi Balinese culture conservation consultant adalah kalangan akademisi yang membutuhkan data dan informasi tentang kebudayaan

Bali, pemerintah daerah yang diwakili oleh berbagai lembaga dan atau dinas yang terkait, LSM yang menaruh minat terhadap kebudayaan Bali, pebisnis pariwisata,

media masa, DPRD, desa pakraman, desa dinas, dadia, soroh, banjar, wangsa, subak, wisatawan, dan konsumen lainnya.

Page 5: LAPORAN TAHUNAN IPTEKS BAGI INOVASI DAN …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195102171979031004_2014.pdf · IKK) I b IKK BALINESECULTURE CONSERVATION CONSULTANT Tahun Ke II

v

IbIKK BALINESECULTURE CONSERVATION CONSULTANT

Oleh:

Prof. Dr. Nengah Bawa Atmadja, MA

Prof. Dr. Wayan Rai, M.Si

Dr. Luh Putu Sendratari, M.Hum

ABSTRAK

Kebudayaan merupakan sesuatu yang adiluhung, maka perlu adanya tindakan pelestarian terhadap kebudayaan tersebut sehingga dapat dinikmati oleh

generasi penerus. Namun data kancah menunjukkan banyak generasi muda Bali semakin banyak yang tidak memahamisubstansi kebudayaan Bali.Berkenaan

dengan itu maka dibutuhkan suatu lembaga atau wadah yang menaunginya. Dalam konteks inilah maka gagasan untuk membentuk Balinese culture

conservation consultanttidak saja penting, tetapi juga merupakan suatu kebutuhan yang sangat mendesak.Balinese culture conservation consultantakan berusaha

melakukan kajian terhadap kebudayaan Bali. Hasil kajian ini diharapkan mampu memberikan pelayanan kepada tonsumen yang memerlukan kajian tentang

kebudayaan Bali baik dalam konteks peningkatan pemahaman mereka terhadap kebudayaan Bali maupun keikutsertaan dalam konservasi kebudayaan. Bahkan

tidak menutup pula kemungkinan terkait dengan pengembangan pariwsata Bali yang berlabelkan pariwisata budaya. Berkenaan dengan itu konsumen yang

menjadi target pasar bagi Balinese culture conservation consultant adalah kalangan akademisi yang membutuhkan data dan informasi tentang kebudayaan

Bali, pemerintah daerah yang diwakili oleh berbagai lembaga dan atau dinas yang terkait, LSM yang menaruh minat terhadap kebudayaan Bali, pebisnis pariwisata,

media masa, DPRD, desa pakraman, desa dinas, dadia, soroh, banjar, wangsa, subak, wisatawan, dan konsumen lainnya.

Kata Kunci: konservasi, kebudayaan, Bali

ABSTRACT

Culture is something that is valuable, it is necessary to measure the

preservation of the culture that can be enjoyed by future generations . However, the data shows many youth Bali that do not understand the substance of culture

Bali.Because of that we need a body or container shelter . In this context , the idea of forming a IbIKK Balinese Culture Conservation Consultant is not only

important , but also is a urgent need . Balinese culture conservation consultant will seek a review of the Balinese culture . The results of this study are expected

to provide services to consumen that require the study of Balinese culture both in the context of improving their understanding ofIbIKK Balinese Culture

Conservation Consultant. Not even close also probably related to the development of tourism labeled pariwsata Balinese culture. With regard to the consumer is the

target market for the Balinese culture is a conservation consultant academics requiring data and information on Balinese culture, local government , represented

by various institutions or agencies concerned, NGOs showed an interest in Balinese culture , tourism businesses, the media period, parliament,desa pakraman, dadia, soroh, banjar, wangsa, tourists , and other consumers .

Keyword: conservation, culture, Bali

Page 6: LAPORAN TAHUNAN IPTEKS BAGI INOVASI DAN …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195102171979031004_2014.pdf · IKK) I b IKK BALINESECULTURE CONSERVATION CONSULTANT Tahun Ke II

vi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN PENGESAHAN……………………………………....... ii

PRAKATA............................................................................................. iii

RINGKASAN...……………………………………………………..... iv

ABSTRAK............................................................................................. v

DAFTAR ISI………………………………………………………...... vi

DAFTAR GAMBAR………………………………………………… viii

DAFTAR TABEL……..……………………………………………… ix

DAFTAR BAGAN….………………………………………………… x

BAB I PENDAHULUAN...................................................................... 1

1.1 Analisis Situasi…………………………………………… 1

1.2 Keunggulan Produk………………………………………. 7

1.3 Spesifikasi Produk……………………………………… 7

1.4 Kaitan Produk dengan Temuan Perguruan Tinggi……… 8

1.5 Dampak dan Manfaat IbIKK……………………………... 8

BAB II TARGET LUARAN………………………………………… 10

2.1 Target Luaran Tahun 2014, 2015, dan 2016……………... 10

BAB III METODE PELAKSANAAN……………………………..... 13

3.1 Bahan Baku……………………………………………… 13

3.2 Produksi………………………………………………… 14

3.3 Proses…………………………………………………… 15

3.4 Manajemen……………………………………………...... 17

3.5 Pemasaran……………………………………………… 18

3.6 Sumber Daya Manusia…………………………………… 19

3.7 Fasilitas………………………………………………… 20

3.8 Finansial………………………………………………… 21

BAB IV KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI………………… 22

4.1 Kualifikasi Tim………………………………………….. 22

4.2 Relevansi Skill…………………………………………… 22

4.3 Sinergi………………………………………………….... 23

Page 7: LAPORAN TAHUNAN IPTEKS BAGI INOVASI DAN …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195102171979031004_2014.pdf · IKK) I b IKK BALINESECULTURE CONSERVATION CONSULTANT Tahun Ke II

vii

4.4 Pengalaman Kemitraan Tim Pelaksana………………… 23

4.5 Kedudukan Tim Pengusul dan Hubungan IbIKK dengan

Perguruan Tinggi…………………………………………

24

4.6 Akuntabilitas Pemasukan dan Pengeluaran Uang……… 24

BAB 5. HASIL YANG DICAPAI 25

5.1 Kegiatan Tahun 2015………………………………........ 25

5.2 Data Statistik Pemasukan IbiKK BCCC Undiksha Tahun

2015 …………………………………………………………..

35

5.3 Kendala yang dihadapi pada tahun 2015……………….... 37

5.4 Solusi yang dilakukan dalam menghadpi kendala……….. 37

5.5 Dampak dan Manfaat IbIKK…………………………… 38

BAB 6. RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA 39

6.1 Spesifikasi Produk Tahap III (Tahun 2016)…………....... 39

6.2 Target Luaran tahap IIITahun 2016…………………...... 40

6.3 Metode Pelaksanaan Tahap III (Tahun 2016)…………… 41

BAB 7. KESIMPULAN DAN SARAN

7.1 Kesimpulan…..………………………………………....... 52

7.2 Saran…………………………………………………….. 52

DAFTAR PUSTAKA 54

LAMPIRAN

Lampiran 1. Produk ……………………………………………

Lampiran 2. Dokumentasi Konsultasi Kebudayaan Bali ……...

Lampiran 3. Logbook ………………………………………….

Lampiran 4. Biodata Ketua dan Anggota Tim Pengusul ……...

55

100

102

104

Page 8: LAPORAN TAHUNAN IPTEKS BAGI INOVASI DAN …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195102171979031004_2014.pdf · IKK) I b IKK BALINESECULTURE CONSERVATION CONSULTANT Tahun Ke II

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Dari Kanan: ruang diskusi, ruang tamu dan sat set

komputer sebagai tempat produksi ………………………...

20

Gambar 2 Peralatan kantor/belanja modal produksi tahun 2015: LCD,

laptop, tripod, handycam, pesawat telepon, external hardisk

25

Gambar 3 Cover dan sampul belakang buku “(NGABEN +

MEMUKUR) = (TUBUH + API) + (UPARENGGA +

MANTRA) = (DEWA PITARA + SURGA) (Perspektif

Teori Sosial Ketubuhan terhadap Ritual Kematian di Bali) .

26

Gambar 4 Cover dan sampul belakang buku “TAJEN DI BALI

(Perspektif Homo Complexus)” ……………………………

27

Gambar 5 Cover dan sampul belakang buku “PERTARUNGAN

WACANA NGAMADUANG (POLIGAMI) DALAM SENI

GENJEK : PERSPEKTIF KEKUASAAN LINGUAL DI

BALI” ……………………………………………………...

29

Gambar 6 Cover buku “MEMBONGKAR JARING KUASA,

KEKERASAN, DAN RESISTENSI DI BALIK

PERKAWINAN NGAMADUANG (POLIGAMI)” ……….

29

Gambar 7 Cover buku “KULINER TRADISIONAL KHAS

BULELENG” ……………………………………………...

30

Gambar 8 Halaman pertama artikel “Deconstructing Gender

Stereotypes in Leak”………………………………………

31

Gambar 9 Halaman pertama artikel “Geria Pusat Industri Banten

Ngaben di Bali Perspektif Sosiologi Komodifikasi Agama”

32

Gambar 10 Terjemahan lontar “Bali Islam” dan “Krama Islam” ……... 32

Gambar 11 CD video dan booklet tradisi Magebeg-gebegandi Desa

Tukadmungga, Buleleng – Bali ……………………………

33

Gambar 12 Konsultasi tanggal 3 Maret 2015 …………………………. 34

Gambar 13 Konsultasi tanggal 23 Juni 2015 ………………………….. 34

Gambar 14 Konsultasi tanggal 23 Juni 2015 ………………………….. 35

Gambar 15 Konsultasi tanggal 12 Oktober 2015Crew Trans 7 ……….. 35

Page 9: LAPORAN TAHUNAN IPTEKS BAGI INOVASI DAN …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195102171979031004_2014.pdf · IKK) I b IKK BALINESECULTURE CONSERVATION CONSULTANT Tahun Ke II

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Harga dan Penjualan Usaha Balinese Culture Conservation Consultant Tahun 2014-2016 (Produk Nyata/Tangible Product) ............................. 11

Tabel 2Harga dan Penjualan Usaha Balinese Culture Conservation Consultant Tahun 2014-2016 (Produk Jasa/Intangible Product) .............................. 11

Tabel 3Bahan Baku, Suplai, Mutu, dan Alternatif Sumber Usaha Balinese Culture Conservation Consultant ...................................................................... 13

Tabel 4Rencana Produk dan Kapasitas Produksi ................................................... 14 Tabel 5Rencana spesifik Produk dan Kapasitas Produksi ..................................... 14

Tabel 6Rincian Biaya IbIKK Usaha Balinese Culture Conservation Consultant Tahun 2014-2016 ................................................................................. 21

Tabel 7Kulifikasi Tim IbIKK Usaha Balinese Culture Conservation Consultant .... 22 Tabel 8Pengalaman Kemitraan Tim Pelaksana ..................................................... 23

Tabel 9. Data Statistik Pemasukan IbiKK BCCC Undiksha Tahun 2015 ………35 Tabel 10. Rencana Spesifik Produk Tahun 2016 ................................................... 39

Tabel 11 Harga dan Penjualan Usaha Balinese Culture Conservation Consultant Tahun 2016 (Produk Nyata/Tangible Product) ..................................... 36

Tabel 12 Harga dan Penjualan Usaha Balinese Culture Conservation Consultant Tahun 2016 (Produk Jasa/Intangible Product) ...................................... 41

Tabel 13 Bahan Baku, Suplai, Mutu, dan Alternatif Sumber Usaha Balinese Culture Conservation Consultant ......................................................... 42

Tabel 14 Rencana Produk dan Kapasitas Produksi ............................................... 42 Tabel 15 Rencana spesifik Produk dan Kapasitas Produksi ................................... 43

Tabel 16 Rincian Biaya IbIKK Usaha Balinese Culture Conservation Consultant Tahun 2014-2016 ................................................................................ 49

Tabel 17 Rencana Investasi dan Belanja Modal Tahun II (2015) ........................... 50 Tabel 18 Honor Tim Pendamping Tahun II (2015) ............................................... 50

Tabel 19 Program Kerja dan Jadwal ..................................................................... 51

Page 10: LAPORAN TAHUNAN IPTEKS BAGI INOVASI DAN …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195102171979031004_2014.pdf · IKK) I b IKK BALINESECULTURE CONSERVATION CONSULTANT Tahun Ke II

x

DAFTAR BAGAN

Bagan 1 Proses Produksi ..................................................................................... 16

Bagan 2 Struktur Organisasi IbIKK Balinese Culture Conservation Consultant ..... 24

Page 11: LAPORAN TAHUNAN IPTEKS BAGI INOVASI DAN …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195102171979031004_2014.pdf · IKK) I b IKK BALINESECULTURE CONSERVATION CONSULTANT Tahun Ke II

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Analisis Situasi

Kekaguman orang luar terhadap kebudayaan Bali telah berlangsung sejak

lama. Kebudayaan Bali dianggap sebagai kebudayaan yang eksotis sehingga

menarik diperkenalkan ke dunia luar. Gagasan inilah yang menyebabkan pada

tahun 1920an Pemerintah Hindia Belanda menjadikan Bali sebagai Daerah Tujuan

Wisata (Atmadja, 2010; Vickers, 2010). Bersamaan dengan itu pemerintah Hindia

Belanda menerapkan sistem pendidikan modern sehingga masyarakat Bali

mengalami modernisasi. Hal ini menimbulkan ancaman bagi kelangsungan hidup

kebudayaan Bali sehingga tidak mengherankan jika timbul usaha untuk

melakukan konservasi terhadap kebudayaan Bali (Atmadja, 2001). Gejala ini

terlihat misalnya dari pendirian Perpustakaan Lontar Gedong Kirtya pada tahun

1928. Orang asing yang berkunjung ke Bali tidak saja wisatawa tetapi juga

wartawan yang menaruh perhatian terhadap kebudayaan Bali antara lain

Covarrubias (1972) yang menulis buku, yakni The Island of Bali. Pasca Revolusi

Fisik muncul beberapa ilmuwan yang berminat mengkaji kebudayaan Bali,

misalnya Clifford Geertz (1977, 1999), Hilderd Geert (1952), James Danandjaja

(1984), dll.

Kajian-kajian tersebut merupakan contoh-contoh kecil bagaimana orang

luar memandang kebudayaan Bali. Pada umumnya mereka sangat mengagumi

kebudayaan Bali sehingga tidak mengherankan jika Bali dilabeli dengan berbagai

nama, misalnya Pulau Dewata, Pulau Sorga Terakhir, Pulau Seribu Pura, pewaris

tradisi Majapahit, Museum Hidup, dll. Bahkan yang tidak kalah pentingnya,

nama Bali sering pula dianggap sebagai singkatan, yakni Bagus, Asli,

Luhur,Indah. Pendek kata, berbagai karya ilmiah klasik tentang Bali, begitu pula

berbagai label tentang Bali memberikan petunjuk bahwa ada kekaguman yang

luar biasa terhadap kebudayaan Bali. Kekaguman orang terhadap kebudayaan

Bali, tidak saja membanggakan orang Bali, tetapi yang tidak kalah pentingnya,

kebudayaan Bali digunakan pula sebagai modal budaya dalam pengembangan

pariwisata. Gejala ini terlihat dari basis pariwisata Bali adalah kebudayaan

Page 12: LAPORAN TAHUNAN IPTEKS BAGI INOVASI DAN …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195102171979031004_2014.pdf · IKK) I b IKK BALINESECULTURE CONSERVATION CONSULTANT Tahun Ke II

2

sehingga melahirkan apa yang disebut Pariwisata Budaya. Kebudayaan Bali yang

unik spektakuler merupakan daya tarik utama dan sekaligus sebarang barang

jualan bagi pariwisata Bali.

Kebudayaan tunduk pada hukum perubahan (Lauer, 1983). Begitu pula

kebudayaan Bali tidak terlepas dari perubahan. Atmadja (2010) dalam bukunya

yang berjudul “Ajeg Bali Gerakan, Identitas Kultural dan Globalisasi”

memberikan uraian yang terinci tentang penyebab perubahan kebudayaan Bali

antara karena pembangunanisme yang diterapkan oleh pemerntah Orde Baru yang

berlanjut pada adanya globalisasi. Kondisi ini mengakibatkan kebudayaan Bali

mengalami perubahan yang drastik. Berkenaan dengan itu maka citra kebudayaan

Bali sebagai kebudayaan yang adhiluhung mengalami pembalikan. Gejala ini

terlihat misalnya dari label yang diberikan kepada Pulau Bali, misalnay Bali

sebagai Pulau Dewata, berubah menjadi Bali sebagai Pulau Dewana – manusianya

bermental raksasa yang menuh dengan keserakahan. Bali sebagai Pulau Sorga

Terakhir berubah menjadi Bali sebagai Pulau Sorga Berakhir. Bali sebagai Pulau

Seribu Pura berubah menjadi Bali sebagai Pulau Seribu Cafe, Pulau Seribu

Masalah atau Pulau penuh dengan kepura-puraan (Atmadja, 2010).

Perubahan label ini bisa saja berlebihan, mengingat bahwa cakupan

kebudayaan Bali sangat luas, misalnya desa-kota, Bali Aga – Bali Majapahit, dll.

Walaupun demikian sebagaimana dipaparkan oleh Atmadja (2010) label-label itu

tidak bisa dipungkiri bahwa ada benarnya. Misalnya, generasi muda Bali semakin

banyak yang tidak memahami substansi kebudayaan Bali. Mereka

mempraktikkan kebudayaan Bali dalam kehidupan sehari-hari, namun hakikatnya

mereka tidak paham. Begitu pula semakin banyak orang Bali bersandar pada

kebudayaan modern, misalnya pada sistem medik modern. Padalah masyarakat

Bali memiliki sistem medik tradisional yang tercantum pada berbagai lontar

usada. Begitu pula masyarakat Bali memiliki berbagai teknologi pengendalian

penyakit dan hama tanaman dan ternak secara tradisonal yang tidak kalah

penariknya daripada ilmu dan teknologi modern. Anak-anak Bali lebih menyukai

ceritra rakyat, permainan rakyat, dan nyanyia rakyat dari luar, padahal

kesemuanya ini tersedia pada masyarajat Bali. Hal ini merupakan media

pendidikan yang sangat penting sehingga melahirkan metode pembelajaran

Page 13: LAPORAN TAHUNAN IPTEKS BAGI INOVASI DAN …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195102171979031004_2014.pdf · IKK) I b IKK BALINESECULTURE CONSERVATION CONSULTANT Tahun Ke II

3

melajah sambilang mesatua (belajar memakai ceritra rakyat), melajah sambilang

mepalalian (belajar menggunakan permainan rakyat) dan melajah sambilang

megending (belajar memakai nyanian rakyat). Ritual yang berlangsung pada

masyarakat Bali memang sangat semarak. Namun, penyelenggaaraan ritual lebih

menekankan pada kulit dan miskin akan substansi. Jika mereka ditanya, mengapa

melakukan tindakan sosial seperti itu?, maka jawabannya adalah anak suba mula

keto – karena memang sudah begitu dari dahulunya sehingga harus diterima

sebagaimana adanya.

Kebudayaan Bali berbasiskan ideologi Tri Hita Karana (THK), yakni tiga

penyebab kesejahteraan – Palemahan, Pawongan dan Parhyangan. Arinya,

manusia hidup sejahtera karena mereka mampu menciptakan hubungan harmonis

antara manusia dengan lingkungan alam (Palemahan), antara manusia dengan

manusia (Pawongan) dan antara manusia dengan Tuhan dan dewa-dewa sebagai

personifikasi-Nya. Namun, bersamaan dengan adanya perubahan kebudayaan

yang menerpa Bali sehingga melahirkan berbagai label yang bertolak belakang

atau nungkalik dengan citra ideal kebudayaan dan masyarakat Bali, maka

Atmadja (2010) menunjukkan bahwa ideologi THK pun mengalami erosi. Erosi

pada sila Palemahan terlihat pada kerusakan lingkungan yang semakin parah,

erosi pada sila Pawongan terlihat pada gejala konflik sosial di desa pakraman dan

atau antardesa pakraman sering terjadi dan erosi pada sila Parhyangan terjadi

pendangkalan makna tindakan keagamaan karena orang Bali lebih mengejar

pencitraan diri.

Aneka contoh tersebut memberikan petunjuk bahwa secara kasatmata

orang Bali memang masih tampak berbudaya Bali. Hanya saja, pemahaman

mereka terhadap hakikat kebudayaan Bali sangat lemah sehinggia terjadi praktik

sosial yang patologis. Kondisi ini menjadi lebih parah lagi, mengingat bahwa

pembelajaran orang Bali terhadap kebudayaan Bali sangat menurun. Keadaan ini

berkaitan erat dengan peran keluarga sebagai pusat pendidikan yang utama dan

pertama, dan orang tua sebagai guru yang pertama dan utama, telah digantikan

oleh TV yang mengajarkan ornag Bali dengan budaya konsumen. Sekolah sebagai

lembaga pembudayaan, ternyata lebih tertarik kepada pembudayaan yang

mengarah kepada kebudayaan nasional – nasionalisai dan kebudayaan global –

Page 14: LAPORAN TAHUNAN IPTEKS BAGI INOVASI DAN …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195102171979031004_2014.pdf · IKK) I b IKK BALINESECULTURE CONSERVATION CONSULTANT Tahun Ke II

4

menimbulkan globalisasi, sehingga secara disadari maupun tidak disadari

kebudayaan Bali menjadi termaginalisasi (Atmadja, 2010). Kesemuanya ini

mengakibatkan orang Bali memang tetap berbudaya Bali secara penampilan,

namun miskin akan pemaknaan. Padahal dalam perspektif teori interaksionisme

simbolik atau teori strukturasi pemahaman sangat penting dalam konteks

mencintai dan mempraktikkan kebudayaan secara untuh, meruang dan mewaktu

(Ritzer, 2012; Craib, 1984; Zeitlin, 1984).

Dengan adanya kenyataan ini maka diperlukan usaha yang sangat serius

untuk melakukan tindakan konservasi kebudayaan Bali. Konservasi tidak saja

menyangkut perlidungan, pemeliharaan, dan pelestarian kebudayaan Bali, tetapi

mencakup pula peningkatan pemahaman sehingga praktik sosial pendukung suatu

kebudayaan menjadi lebih bermakna. Konservasi berkaitan dengan revitalisasi,

revivalisasi dan kontekstualisasi sehingga suatu unsur kebudayaan bisa ajeg

secara meruang dan mewaktu (Rachman, 2012; Becker et al. 2001; Soeroso dan

Susilo, 2008). Kegiatan konservasi tidak bisa dilakukan secara amatiran,

melainkan harus dilakukan secara melembaga dengan melibatkan berbagai pihak

yang tidak saja mau, tetapi juga memiliki berbagai modal, yakni modal

intelektual, sosial, dan finansial yang memadai.

Berkenaan dengan itu maka dibtuhkan suatu lembaga atau wadah yang

menaunginya. Dalam konteks inilah maka gagasan untuk membentuk Balinese

culture conservation consultanttidak saja penting, tetapi juga merupakan suatu

kebutuhan yang sangat mendesak.Balinese culture conservation consultantakan

berusaha melakukan kajian terhadap kebudayaan Bali. Hasil kajian ini diharapkan

mampu memberikan pelayanan kepada tonsumen yang memerlukan kajian

tentang kebudayaan Bali baik dalam konteks peningkatan pemahaman mereka

terhadap kebudayaan Bali maupun keikutsertaan dalam konservasi kebudayaan.

Bahkan tidak menutup pula kemungkinan terkait dengan pengembangan pariwsata

Bali yang berlabelkan pariwisata budaya. Berkenaan dengan itu konsumen yang

menjadi target pasar bagi Balinese culture conservation consultant adalah

kalangan akademisi yang membutuhkan data dan informasi tentang kebudayaan

Bali, pemerintah daerah yang diwakili oleh berbagai lembaga dan atau dinas yang

terkait, LSM yang menaruh minat terhadap kebudayaan Bali, pebisnis pariwisata,

Page 15: LAPORAN TAHUNAN IPTEKS BAGI INOVASI DAN …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195102171979031004_2014.pdf · IKK) I b IKK BALINESECULTURE CONSERVATION CONSULTANT Tahun Ke II

5

media masa, DPRD, desa pakraman, desa dinas, dadia, soroh, banjar, wangsa,

subak, wisatawan, dll. Jadi, siapa pun yang membutuhkan jasa budaya dan produk

budaya berbentuk barang cetakan yang dihasilkan oleh culture conservation

consultantbisa dikonsumsi oleh konsumen. Jasa dan produk yang ditawarkan bisa

atas inisiatif Balinese culture conservation consultantatau bisa sebaliknya, yakni

konsumen yang memesanya. Misalnya, Desa Pakraman Pejeng merupakan salah

satu desa di kabupaten Gianyar yang memiliki berbagai jenis peninggalan sejarah

baik dalam bentuk artefak maupun cerita sejarahnya, sehingga banyak kalangan

akademisi, pemerintah baik daerah maupun pusat dan wisatawan yang

memerlukan informasi tentang Peng. Pihak Balinese culture conservation

consultant memandang perlu adanya pendataan dan pengemasan informasi

tentang segala bentuk kebudayaan yang terdapat di Desa PakramanPejeng dalam

bentuk buku yang nantinya dapat dijual secara langsung kepada target pasar dan

atau bekerjasama dengan pihak desa Pejeng dalam penjualan buku tersebut.

Kelemahan pembangunan di dunia ketiga seperti dikemukakan Chamvers

(1992) dan Dove (1994) adalah lebih berorentasi pada pertumbuhan ekonomi,

berkiblat ke Barat dan kurang memperhatikan modal budaya yang berkembang

pada masyarakat lokal. Akibatnya, pembangunan sering gagal karena tidak

berbasis budaya lokal. Dalam konteks Balinese culture conservation consultant

diharapkan bisa memberikan sumbangan pemikiran lewat kajian yang

dilakukannya, baik secara mandiri maupun bekerja sama dengan pemerintah

daerah guna mewujudkan suatu model pembangunan yang berbasiskan

kebudayaan lokal, yakni ideologi THK dan agama Hindu. Sumbangan pemikiran

ini bisa secara lisan dalam bentuk jasa konsultatif atau melalui forum kegiatan

akademik, misalnya seminar, lokakarya, dan sejenisnya. Bahkan yang tidak kalah

penmtingnya sumbangan pemikiran bisa pula dalam bentuk bahan tercetak

sebagai hasil dari penelitian. Dengan cara ini maka apa pun program

pembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintah dan atau pihak lainnya menjadi

lebih bermakna, karena sesuai dengan kebutuhan masyarakat, bukan atas dasar

keinginan pemerintah dan atau pihak lainnya yang menyebut dirinya pelopor

pembangunan.

Page 16: LAPORAN TAHUNAN IPTEKS BAGI INOVASI DAN …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195102171979031004_2014.pdf · IKK) I b IKK BALINESECULTURE CONSERVATION CONSULTANT Tahun Ke II

6

Citra kebudayaan Bali yang adhiluhung yang menyejarah, begitu pula

perubahan sosial yang menyertainya, mengakibatkan kajian tentang Bali tidak

pernah berhenti. Studi tentang Bali tidak saja dilakukan oleh orang asing, tetapi

juga orang Bali, termasuk di dalamnya para mahasiswa jenjang S1, S2 danS3.

Walaupun mahasiswa ini kebanyakan orang Bali, namun pengalaman

menunjukkan bahwa pemahaman mereka terhadap kebudayaan Bali belum

memadai. Berkenaan dengan itu makaBalinese culture conservation consultant

bisa mengambil peran penting, yakni memberikan ruang konsultasi bagi

pengkajian kebudayaan Bali baik dalam bentuk diskusi secara mandiri maupun

berkelompook – sesuai dengan pengelompokkan minat kajian atau bisa pula lewat

pengonsumsian hasil penelitian yang ada pada Balinese culture conservation

consultant. Bahkan tidak menutup pula kemungkinanBalinese culture

conservation consultantmelakukan kegiatan akedemik yang bersekala besar,

misalnya menyelenggaraan seminar nasional atau seminar internasional tentang

kebudayaan Bali, baik secara mandiri maupun bekerja sama dengan lembaga

lainnya atas ijin lembaga, yakni Undiksha.

Kebudayaan yang dikaji oleh Balinese culture conservation consultant

bisa kebudayaan insitu, misalnya artefak atau kehidupan suatu komunitas yang

bersifat unik dan atau sesuai dengan permintaan lembaga tertentu, misalnya dalam

rangka menunjang pembangunan. Kebudayaan lainnya adalah berbagai lontar

yang tersimpan di Perpustakaan Lontar Geding Kirtya, Singaraja dan Pusat

Dokumentasi Kebudayaan Bali di Denpasar. Untuk itu, kerja sama dengan kedua

lembaga ini amat penting – berdasarkan penjajagan awal Dinas Kebudayaan dan

Pariwisata Kabupaten Buleleng bisa diajak bekerja sama. Misalnya, kedua

lembaga ini menerjemahkan lontar-lontar, sedangkan Balinese culture

conservation consultant memberikan komentar secara ilmiah sehingga

kebermakaannya menjadi lebih kuat, baik dilihat dari aspek budaya Bali termasuk

di dalamnya agama Hindu maupun akademik. Bahkan yang tidak kalah

pentingnya pihak luar yang ingin membaca lontar misalnya, maka Balinese

culture conservation consultantbisa membatunya dengan menyediakan tenaga

penerjemah, baik dari tenaga akademisi yang tersedia di Undiksha maupun para

praktisi per-lontar-an yang terikat dalam suatu bentuk kerja sama secara

Page 17: LAPORAN TAHUNAN IPTEKS BAGI INOVASI DAN …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195102171979031004_2014.pdf · IKK) I b IKK BALINESECULTURE CONSERVATION CONSULTANT Tahun Ke II

7

melembaga. Dalam konteks ini promosi tentang keberadaan Balinese culture

conservation consultantmenjadi sangat penting.

Kajian terhadap kebudayan Bali di kalangan para akademisi, khsususya di

Universitas Pendidikan Ganesha memang sudah banyak. Namun, berdasarkan

kajian terhadap hasil penelitian tersebut tampak ada kelemahan, yakni: pertama,

bersifat involusi. Artinya, penelitian yang ada hanya mengulang-ulang apa yang

sudah ada, dengan mengambil lokasi di tempat lain. Kerangka teorinya sama

sehingga hasilnya pun sama pula. Kedua, penelitian yang ada miskin publikasi

dalam jurnal dan atau penulisan lanjutan misalnya dalam bentuk buku sehingga

komunikasi ilmiah menjadi tidak berlangsung secara intensif. Ketiga, penelitian

yang ada lebih menekankan pada penumpukkan ilmu atau teori sehingga miskin

akan praksis. Dalam rangka mengatasi kelemahan inilah maka perlu strategi lain,

yakni membentuk apa yang disebut Balinese culture conservation consultant.

1.2 Keunggulan Produk

Produk yang dihasilkan adalah berupa tulisan yang memuat tentang

kebudayaan berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh dosen baik dosen di

dalam Universitas Pendidikan Ganesha maupun di luar yang dikemas untuk

menjadi berbagi produk. Kondisi yang ditemukan saat ini bahwa hasil penelitian

yang ada sangat minim untuk ditindaklanjuti menjadi buku yang dapat

memberikan informasi kepada umum. Disisi lain, kebutuhan informasi tentang

segala sesuatu yang terkait dengan kebudayaan cukup banyak khususnya dari

kalangan akademisi, pemerintah daerah yang ingin mengkaji kebudayaan Bali

serta wisatawan yang ingin mengetahui budaya Bali (cultural tourism). Dengan

demikian, dibentuknya usaha yang menyediakan informasi tentang kebudayaan

secara mendalam dan dikaji dengan berbagai perspektif bagi umum, merupakan

sebuah peluang usaha yang cukup menjanjikan. Terlebih lagi, melihat salah satu

pasar strategis dalam usaha ini adalah mahasiswa dan peneliti, maka usaha ini

akan sangat mampu menjadi pilihan bagi mereka yang menemukan kesulitan

dalam mengkaji kebudayaan Bali.

Page 18: LAPORAN TAHUNAN IPTEKS BAGI INOVASI DAN …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195102171979031004_2014.pdf · IKK) I b IKK BALINESECULTURE CONSERVATION CONSULTANT Tahun Ke II

8

1.3 Spesifikasi Produk

Produk yang dihasilkan berupa buku, deskripsi, booklet dan artikel

dengan target pasar utamanya adalah: 1) Buku, deskripsi dan artikel adalah

kalangan akademisi, dosen, mahasiswa, dan pemerintah daerah; 2) Booklet adalah

wisatawan yang ingin mempelajari kebudayaan Bali (cultural tourism), meskipun

tidak menutup kemungkinan kalangan akademisi dan pemerintah daerah juga bisa

membeli produk ini. Selain itu, usaha ini juga menangani jasa konsultasi bagi

siapapun yang memerlukan bantuan khususnya dosen dan mahasiswa yang

mengalami kesulitan dalam mengkaji kebudayaan Bali melalui berbagai

perspektif dan teori-teori yang relevan khususnya.

1.4 Kaitan Produk dengan Temuan Perguruan Tinggi

Produk utama yang dihasilkan dalam usaha ini merupakan olahan hasil

penelitian yang telah dihasilkan oleh para peneliti, dikemas menjadi berbagai

produk yakni buku, artikel dan booklet. Dengan diolahnya berbagai hasil

penelitian menjadi buku atau berbagai bahan bacaan, maka akan memberi manfaat

bagi khalayak umum untuk memahami kebudayaan yang ada di Bali dengan

berbagai perspektif.

1.5 Dampak dan Manfaat IbIKK

Berbagai manfaat dapat dihasilkan melalui usaha Balinese Culture

Conservation Consultant yakni:

a. Pemertahanan budaya Bali, dimana ketika masyarakat Bali memahami

kebudayaannya sendiri maka kebudayaan-kebudayaan yang ada dapat

dipertahankan karena tahu fungsi dan manfaat yang ada di dalam

kebudayaan tersebut.

b. Memperkuat pariwisata Bali yang berbasiskan kebudayaan sesuai

dengan ikon pariwisata Bali yang tercermin pada Perda Nomor 3 tahun

1974 yang disempurnakan melalui Perda Nomor 3 Tahun 1991

tersebut, menetapkan bahwa pariwisata budaya sebagai jenis

kepariwisataan dengan menggunakan kebudayaan Bali, yang dijiwai

oleh agama Hindu.

Page 19: LAPORAN TAHUNAN IPTEKS BAGI INOVASI DAN …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195102171979031004_2014.pdf · IKK) I b IKK BALINESECULTURE CONSERVATION CONSULTANT Tahun Ke II

9

c. Memperkenalkan substansi kebudayaan Bali kepada orang luar,

sehingga mereka lebih memahami kebudayaan Bali secara mendalam.

Dalam hal ini segala bentuk budaya yang ada di Bali dapat dipahami

sebagai sesuatu yang memiliki fungsi dan makna tertentu bagi

masyarakat Bali yang tentunya mengarah pada penciptaan kondisi

yang harmonis.

d. Mendapatkan manfaat sosial dan manfaat ekonomis. Manfaat sosial

yakni melalui pengembangan usaha ini, maka secara langsung juga

menjaga dan melestarikan kebudayaan Bali sehingga dapat diperoleh

penghargaan dari pihak Universitas, pemerintah daerah Bali,

pemerintah pusat bahkan Unesco. Manfaat ekonomis adalah

mendapatkan keuntungan dari penjualan berbagai produk yang

diciptakan. Diharapkan kedepannya usaha ini dapat berkembang

menjadi lebih baik dan lebih besar sehingga bisa menjadi pusat studi

kebudayaan Bali.

e. Melalui penciptaan produk berupa buku, deskripsi, booklet dan artikel

maka hal ini juga dapat meningkatkan kapasitas produksi Ganesha

Press yang selama ini dalam kondisi stagnan karena kekurangan

naskah. Dengan dihasilkannya naskah-naskah yang siap untuk

diterbitkan, maka secara langsung memanfaatkan keberadaan Ganesha

Press yang juga merupakan usaha percetakan Universitas Pendidikan

Ganesha.

Page 20: LAPORAN TAHUNAN IPTEKS BAGI INOVASI DAN …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195102171979031004_2014.pdf · IKK) I b IKK BALINESECULTURE CONSERVATION CONSULTANT Tahun Ke II

10

BAB 2

TARGET LUARAN

2.1 Target Luaran Tahun 2014, 2015, dan 2016

Pada tahun 2014 akan diproduksi beberapa buku tentang kebudayaan di

Bali, baik tentang desa yang memiliki sejarah dan situs kebudayaan, puri-puri

yang sesungguhnya banyak puri bersejarah yang belum digali dan diperkenalkan

kepada umum, tradisi yang unik dan menarik, serta kebudayaan lainnya yang

dipandang perlu untuk dikemas dalam bentuk buku. Untuk membuat buku ini,

pada tahap pertama, tahun 2014 segala sumber informasi diperoleh dari berbagai

hasil penelitian yang telah dilegalisasi dan artikel yang telah diterbitkan.

Digunakannya sumber data sekunder, dengan alasan bahwa banyak hasil karya

atau tulisan tentang kebudayaan Bali yang belum dibuat dalam bentuk buku yang

tentunya dapat memiliki nilai ekonomis dan sekaligus memberi kesempatan

berbagai pihak untuk mendapatkan informasi tentang kebudayaan Bali, sehingga

kebudayaan Bali dapat lebih dikenal dan dipahami. Dengan demikian diharapkan

dapat timbul kecintaan terhadap kebudayaan Bali dan muncul rasa ingin menjaga

kebudayaan tersebut.

Pada tahun 2015, setelah banyak pihak yang mengetahui keberadaan usaha

ini maka diharapkan akan banyak datang konsumen dari kalangan akademisi,

pemerintah daerah dan desa yang datang ke usaha ini untuk membeli produk yang

dikembangkan oleh Balinese culture conservation consultant sesuai dengan

permintaan yang bersangkutan. Namun, produksi buku kebudayaan juga tetap

dikembangkan dan dicetak setiap tahunnya dengan asumsi bahwa bahan

pembuatan buku dalam bentuk hasil penelitian dan artikel masih sangat banyak

dan selalu ada pihak yang membutuhkan informasi tentang kebudayaan Bali.

Untuk meningkatkan penjualan, akan dilakukan promosi ke universitas –

universitas yang berpotensi untuk dijadikan sasaran, khususnya pada jurusan yang

terkait dengan kebudayaan yakni jurusan budaya, pariwisata, sosiologi dan

antropologi.

Pada tahun 2016, selain dilakukan pengembangan dan penjualan produk

berdasarkan permintaan dari konsumen dan berdasarkan hasil penelitian, juga

Page 21: LAPORAN TAHUNAN IPTEKS BAGI INOVASI DAN …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195102171979031004_2014.pdf · IKK) I b IKK BALINESECULTURE CONSERVATION CONSULTANT Tahun Ke II

11

akan di buat artikel tentang kebudayaan yang dapat dierbitkan di beberapa tempat

yang memiliki standar akreditasi nasional dan internasional. Hal ini dilakukan

mengingat jurnal yang memiliki standar akreditasi baik nasional maupun

internasional juga dapat dijadikan sebagai media promosi tentang keberadaan

Balinese culture conservation consultant, sehingga makin banyak pihak yang

dapat mengetahui produk-produk yang dijual oleh Balinese culture conservation

consultant ini.

Tabel 1

Harga dan Penjualan Usaha Balinese Culture Conservation Consultant

Tahun 2014-2016 (Produk Nyata/Tangible Product)

Tahun

Harga dan Penjualan Usaha Balinese Culture Conservation Consultant Tahun

2014-2016

Spesifikasi

Produk

Kapasitas

Produk

Keterangan Harga satuan Jumlah

2014

Buku 1 buah 1000 eks Rp. 75.000,- Rp. 75.000.000,-

Deskripsi 6 buah @ 2 paket Rp. 5.000.000,- Rp. 60.000.000,-

Booklet 5 buah @ 200 eks Rp. 5.000,- Rp. 5.000.000,-

Artikel 2 buah @ 4 eks Rp. 1.000.000,- Rp. 8.000.000,-

2015

Buku 2 buah 500 eks Rp. 75.000,- Rp. 75.000.000,-

Deskripsi 10 buah @ 2 paket Rp. 5.000.000,- Rp. 100.000.000,-

Booklet 5 buah @ 200 eks Rp. 5.000,- Rp. 5.000.000,-

Artikel 2 buah @ 4 eks Rp. 1.000.000,- Rp. 8.000.000,-

2016

Buku 3 buah 500 eks Rp. 75.000,- Rp. 112.500.000,-

Deskripsi 15 buah @ 2 paket Rp. 5.000.000,- Rp. 150.000.000,-

Booklet 5 buah @ 200 eks Rp. 5.000,- Rp. 5.000.000,-

Artikel 2 buah @ 4 eks Rp. 1.000.000,- Rp. 8.000.000,-

Tabel 2

Harga dan Penjualan Usaha Balinese Culture Conservation Consultant

Tahun 2014-2016 (Produk Jasa/Intangible Product) Tahun Rencana spesifik Produk dan Kapasitas Produksi

Spesifikasi

Produk

Kapasitas

Produk

Keterangan Jumlah

2014

Konsultasi

penelitian dan

penulisan

kebudayaan Bali

5 paket (4 kali

pertemuan/paket)

@ Rp.300.000/

pertemuan

Rp. 6.000.000,-

Konsultasi tentang perluasan

dan pemahaman

kebudayaan Bali

dari berbagai aspek

5 paket (4 kali pertemuan/paket)

@ Rp.300.000/ pertemuan

Rp. 6.000.000,-

Konsultasi

kunjungan lokasi

kebudayaan Bali yang insitu

5 paket (4 kali

pertemuan/paket)

@ Rp.300.000/

pertemuan

Rp. 6.000.000,-

Konsultasi nara

sumber tentang

5 paket (4 kali

pertemuan/paket)

@ Rp.300.000/

pertemuan

Rp. 6.000.000,-

Page 22: LAPORAN TAHUNAN IPTEKS BAGI INOVASI DAN …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195102171979031004_2014.pdf · IKK) I b IKK BALINESECULTURE CONSERVATION CONSULTANT Tahun Ke II

12

kebudayaan Bali

yang bersifat spesifik

2015

Konsultasi

penelitian dan

penulisan

kebudayaan Bali

5 paket (4 kali

pertemuan/paket)

@ Rp.300.000/

pertemuan

Rp. 6.000.000,-

Konsultasi tentang perluasan

dan pemahaman

kebudayaan Bali

dari berbagai aspek

5 paket (4 kali pertemuan/paket)

@ Rp.300.000/ pertemuan

Rp. 6.000.000,-

Konsultasi

kunjungan lokasi

kebudayaan Bali

yang insitu

5 paket (4 kali

pertemuan/paket)

@ Rp.300.000/

pertemuan

Rp. 6.000.000,-

Konsultasi nara sumber tentang

kebudayaan Bali

yang bersifat

spesifik

5 paket (4 kali pertemuan/paket)

@ Rp.300.000/ pertemuan

Rp. 6.000.000,-

2016

Konsultasi penelitian dan

penulisan

kebudayaan Bali

5 paket (4 kali pertemuan/paket)

@ Rp.300.000/ pertemuan

Rp. 6.000.000,-

Konsultasi

tentang perluasan dan pemahaman

kebudayaan Bali

dari berbagai

aspek

5 paket (4 kali

pertemuan/paket)

@ Rp.300.000/

pertemuan

Rp. 6.000.000,-

Konsultasi kunjungan lokasi

kebudayaan Bali

yang insitu

5 paket (4 kali pertemuan/paket)

@ Rp.300.000/ pertemuan

Rp. 6.000.000,-

Konsultasi nara

sumber tentang kebudayaan Bali

yang bersifat

spesifik

5 paket (4 kali

pertemuan/paket)

@ Rp.300.000/

pertemuan

Rp. 6.000.000,-

Page 23: LAPORAN TAHUNAN IPTEKS BAGI INOVASI DAN …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195102171979031004_2014.pdf · IKK) I b IKK BALINESECULTURE CONSERVATION CONSULTANT Tahun Ke II

13

BAB 3

METODE PELAKSANAAN

3.1 Bahan Baku

Bahan baku yang digunakan untuk menghasilkan produk pada usaha

IbIKK Balinese Culture Conservation Consultant adalah 1) hasil penelitian pada

dosen di lingkungan Universitas Pendidikan Ganesha; 2) lontar-lontar tentang

kebudayaan Bali yang terdapat di Gedong Kertya; 3) pusat dokumentasi

kebudayaan Bali di Denpasar; 4) perpustakaan Fakultas Sastra Universitas

Udayana Denpasar yang menyediakan naskah-naskah kebudayaan Bali berupa

lontar; 5) kebudayaan-kebudayaan Bali yang ada disekitar masyarakat berupa

artefak, pura dan tradisi-tradisi yang unik baik yang masih hidup maupun yang

sudah mati. Tradisi –tradisi yang sudah mati perlu untuk direvivalisasi dan

revitalisasi.

Tabel 3

Bahan Baku, Suplai, Mutu, dan Alternatif Sumber Usaha Balinese

Culture Conservation Consultant Bahan Baku Suplai Mutu Alternatif Sumber

Hasil Penelitian Undiksha Bagus Universitas lain yang memiliki tema terkait

dengan kebudayaan

Lontar Gedong Kertya Bagus Pusat dokumentasi kebudayaan Bali,

perpustakaan Fakultas

Sastra Unud dan kepemilikan pribadi

yang tersimpan di

Geriya, Puri, Dukun dan Kolektor

kebudayaan Bali

Tradisi-tradisi insitu (tradisi yang

berhubungan dengan

ritual daur hidup, tradisi tentang daur pertanian,

tradisi tentang pelestarian lingkungan,

dll)

Seluruh daerah di Bali Bagus

Artefak (Pura, Bangunan-bangunan

kuno, candi, arca,

lukisan-lukisan tua)

Seluruh daerah di Bali, Museum yang di Bali

Bagus

Buku-buku tua, Gedong Kertya Kurang Pusat dokumentasi

Page 24: LAPORAN TAHUNAN IPTEKS BAGI INOVASI DAN …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195102171979031004_2014.pdf · IKK) I b IKK BALINESECULTURE CONSERVATION CONSULTANT Tahun Ke II

14

majalah/koran yang berasal dari penjajahan

jaman kolonial Belanda

terawat kebudayaan Bali

3.2 Produksi

Produk yang dihasilkan pada usaha IbIKK Balinese Culture Conservation

Consultant ini ada dua yakni berupa produk barang (tangible product) dan produk

jasa (intangible product) yang dapat dipaparkan sebagai berikut:

Tabel 4

Rencana Produk dan Kapasitas Produksi

Tahun Rencana spesifik Produk dan Kapasitas Produksi

Spesifikasi Produk Kapasitas Produk Keterangan

2014

Buku 1 buah 500 eksemplar

Deskripsi 6 buah @ 2 paket

Booklet 5 buah @ 100 eksemplar

Artikel 2 buah @ 4 eksemplar

2015

Buku 2 buah 500 eksemplar

Deskripsi 10 buah @ 2 paket

Booklet 5 buah @ 100 eksemplar

Artikel 2 buah @ 4 eksemplar

2016

Buku 3 buah 500 eksemplar

Deskripsi 15 buah @ 2 paket

Booklet 5 buah @ 100 eksemplar

Artikel 2 buah @ 4 eksemplar

Untuk produk jasa berupa konsultasi tentang kebudayaan yang dilakukan

di tempat usaha IbIKK Balinese Culture Conservation Consultant dapat

dijelaskan sebagai berikut:

Tabel 5

Rencana spesifik Produk dan Kapasitas Produksi

Tahun Rencana spesifik Produk dan Kapasitas Produksi

Spesifikasi Produk Kapasitas

Produk

Keterangan

2014

Konsultasi penelitian dan penulisan

kebudayaan Bali

5 paket @ Rp.300.000/ pertemuan

Konsultasi tentang

perluasan dan

pemahaman kebudayaan Bali dari

berbagai aspek

5 paket @ Rp.300.000/ pertemuan

Konsultasi kunjungan

lokasi kebudayaan

Bali yang insitu

5 paket @ Rp.300.000/ pertemuan

Konsultasi nara 5 paket @ Rp.300.000/ pertemuan

Page 25: LAPORAN TAHUNAN IPTEKS BAGI INOVASI DAN …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195102171979031004_2014.pdf · IKK) I b IKK BALINESECULTURE CONSERVATION CONSULTANT Tahun Ke II

15

sumber tentang

kebudayaan Bali yang bersifat spesifik

2015

Konsultasi penelitian

dan penulisan

kebudayaan Bali

5 paket @ Rp.300.000/ pertemuan

Konsultasi tentang

perluasan dan pemahaman

kebudayaan Bali dari

berbagai aspek

5 paket @ Rp.300.000/ pertemuan

Konsultasi kunjungan

lokasi kebudayaan Bali yang insitu

5 paket @ Rp.300.000/ pertemuan

Konsultasi nara

sumber tentang

kebudayaan Bali

yang bersifat spesifik

5 paket @ Rp.300.000/ pertemuan

2016

Konsultasi penelitian dan penulisan

kebudayaan Bali

5 paket @ Rp.300.000/ pertemuan

Konsultasi tentang

perluasan dan

pemahaman kebudayaan Bali dari

berbagai aspek

5 paket @ Rp.300.000/ pertemuan

Konsultasi kunjungan

lokasi kebudayaan

Bali yang insitu

5 paket @ Rp.300.000/ pertemuan

Konsultasi nara sumber tentang

kebudayaan Bali

yang bersifat spesifik

5 paket @ Rp.300.000/ pertemuan

3.3 Proses

Proses produksi akan dilakukan di dalam universitas dengan berlokasi di

Fakultas Ilmu Sosial. Hal ini dilakukan mengingat fakultas ini mengembangkan

ilmu sosial dan humaniora baik dalam konteks ilmu pendidikan maupun ilmu

murni yang non pendidikan.

Produksi dilakukan dengan dua cara yakni memproduksi produk dengan

menerima pesanan dari konsumen sebelumnya dan memproduksi produk

berdasarkan trend pasar yang berkembang. Trend pasar dapat dilihat dengan

memahami trend pasar yang stabil, dimana kebutuhan produk tersebut dapat

dipastikan selalu diperlukan oleh konsumen misalnya buku tentang filsafat dan

agama Hindu. Di lain sisi juga ada pasar-pasar yang isidental yang perlu diolah

dan dikemas menjadi sebuah produk, misalnya mengolah dan menciptakan buku

tentang suatu tradisi yang ada di masyarakat seperti ritual ngerarung bikul, ritual

Page 26: LAPORAN TAHUNAN IPTEKS BAGI INOVASI DAN …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195102171979031004_2014.pdf · IKK) I b IKK BALINESECULTURE CONSERVATION CONSULTANT Tahun Ke II

16

wana kertih, ritual danu kertih, ritual ngusaba. Buku tentang tradisi ini perlu

diciptakan tanpa harus menunggu pesanan dari konsumen, mengingat kebutuhan

sumber bacaan yang berkaitan dengan tradisi cukup stabil di pasaran.

Proses produksi melalui pesanan diprediksi akan diterima pada saat: 1)

keperluan untuk penelitian, 2) lomba desa pekraman, 3) kegiatan mencari silsilah

keluarga, 4) konsumen yang memiliki sebuah tradisi yang memerlukan sebuah

penjelasan secara akademik, 5) penerapan program pemmbangunan yang berbasis

budaya yang dilakukan oleh pemerintah daerah. Konsumen dapat melakukan

pemesanan dengan cara datang langsung ke kantor atau memesan melalui media

elektronik untuk selanjutnya didistribusikan kepada bagian yang menangani.

Produk dihasilkan dengan cara langsung yakni membeli produk langsung apabila

sudah tersedia atau melakukan konsultasi untuk mendapatkan produk yang sesuai

dengan kebutuhan konsumen.

Bagan 1 Proses Produksi

Promosi

Konsumen menelpon

Atau datang langsung

Mengumpulkan Bahan/

Mencari Narasumber

Melayani Konsumenatau memproduksi produk

Page 27: LAPORAN TAHUNAN IPTEKS BAGI INOVASI DAN …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195102171979031004_2014.pdf · IKK) I b IKK BALINESECULTURE CONSERVATION CONSULTANT Tahun Ke II

17

3.4 Manajemen

Manajemen yang diterapkan dalam usaha ini terdiri dari empat tahapan

yakni pembuatan perencanaan pengembangan dan penciptaan produk,

pembentukan tim pengembang produk, pembuatan produk, dan melakukan sistem

pengawasan terhadap produk yang dihasilkan.

1) Production Planning

Perencanaan pengembangan dan pembuatan produk merupakan tahap

pertama yang harus dilakukan, agar produk yang dihasilkan sesuai dengan

kebutuhan pasar/ konsumen. Pada tahap perencanaan ini, dilakukan

pembagian tugas kerja sesuai dengan bidang keahlian, merencanakan

teknik promosi dan mempelajari kebutuhan konsumen sehingga dapat

diketahui produk apa saja yang bisa dibuat tanpa harus menunggu pesanan

melainkan dengan melihat keperluan konsumen terhadap buku-buku

kebudayaan Bali khususnya yang terkait dengan ritual keagamaan.

2) Accounting

Sistem akuntansi yang dilakukan adalah melakukan pencatatan segala

bentuk pengeluaran dan pendapatan, kemudian dilaporkan secara periodik

kepada LPM dan Pembantu Rektor II serta Dikti sesuai dengan ketentuan

yang berlaku. Dalam pelaksanaannya transparansi pelaporan keuangan

dilakukan secara trebuka dan jujur kepada pihak yang berwenang untuk

mengetahuinya. Adapun hal-hal yang dilaporkan adalah penerimaan

pesanan dari pelanggan, inventarisasi peralatan dan perlengkapan,

pencatatan penjualan, pengeluaran kas.

3) Bookeeping

Buku besar digunakan untuk mencatat perubahan yang terjadi pada

perkiraan –perkiraan tertentu yang dipengaruhi oleh adanya transaksi

keuangan yang terjadi pada IbIKK Balinese Culture Conservation

Consultant.

4) Auditing

Sistem audit yang dilaksanakan pada usaha ini adalah audit internal dan

eksternal untuk memastikan bahwa penggunaan dana dilakukan dengan

benar sesuai dengan perencanaan yang dibuat. Pencatatan transaksi

Page 28: LAPORAN TAHUNAN IPTEKS BAGI INOVASI DAN …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195102171979031004_2014.pdf · IKK) I b IKK BALINESECULTURE CONSERVATION CONSULTANT Tahun Ke II

18

dilakukan setiap hari, sedangkan pelaporan keuangan kepada pihak-pihak

yang terkait yakni Dikti Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat dan

Pembantu Rektor II.

5) Pajak

6) Pola Manajemen

Pola manajemen yang digunakan dalam usaha ini untuk mencapai tujuan

adalah:

a) Perencanaan: sebagai proses dasar manajemen. Pada tahap ini dilakukan

berbagai perencanaan yang menyangkut pembagian tugas kerja,

penggunaan dana, pengembangan dan penciptaan produk, sistem

pemasaran, sistem penjualan, sistem keuangan, sistem audit dan sistem

pelaporan hasil kerja.

b) Pengorganisasian dan pembuatan struktur organisasi: melakukan

pembagian tugas kerja berdasarkan bidang keahlian. Selain itu melakukan

perekrutan tenaga yang diperlukan untuk membantu operasional usaha.

c) Pengarahan dan Pengawasan: difungsikan untuk menjaga agar kepentingan

yang ada tidak saling berbenturan. Pengarahan dapat dilakukan oleh

pimpinan usaha (ketua pelaksana), pimpinan lembaga pengabdian kepada

masyarakat Undiksha, pimpinan Undiksha dalam hal ini Pembantu Rektor

Undiksha dan tim dari Dikti.

7) Inventori.

Sistem inventarisasi barang dilakukan agar segala inventaris usaha yang

dimiliki tercatat dengan baik, yakni harga beli barang, jenis barang, jumlah

barang, tempat membeli barang, kualitas barang, kegunaan barang, dan

umur ekonomis barang. Dengan mencatat semuanya secara detail dan baik,

maka diharapkan barang-barang yang dimiliki dapat digunakan dengan

baik, tahu cara perawatannya dan nilai suatu barang pada periode tertentu.

3.5 Pemasaran

Sistem pemasaran yang digunakan dalam usaha IbIKK Balinese Culture

Conservation Consultant adalah melalui penjualan langsung, sistem kerjasama,

brosur, leaflet, dan online melalui web www.ibikkbcccundiksha.com

Page 29: LAPORAN TAHUNAN IPTEKS BAGI INOVASI DAN …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195102171979031004_2014.pdf · IKK) I b IKK BALINESECULTURE CONSERVATION CONSULTANT Tahun Ke II

19

Target pasar potensial usaha ini adalah kalangan akademisi, mahasiswa,

dan pemerintah daerah. Selain itu produk ini juga dijual kepada wisatawan dan

umum. Mengenai pasar potensial, teknil yang perlu dilakukan adalah melakukan

promosi ke jurusan-jurusan yang terkait tentang kebudayaan baik di Universitas

Pendidikan Ganesha maupun di universitas atau sekolah lain yakni jurusan

sosiologi, kebudayaan, antropologi, pariwisata, sejarah

3.6 Sumber Daya Manusia

Dalam menjual produk IbIKK Balinese Culture Conservation

Consultant ini sangat diperlukan tenaga kerja yakni manager/konseptor,

sekretaris, administrasi, marketing, office boy. Adapun rincian tugasnya adalah

sebagai berikut:

1) Prof.Dr. Nengah Bawa Atmadja, M.A (Manager): bertugas memimpin

staff yang bertugas dan mengkoordinasikan semua kegiatan yang harus

dilakukan oleh staffnya. Manager ini dituntut agar mampu menciptakan

kondisi kerja yang kondusif serta memberikan motivasi yang baik agar

staffnya dapat melakukan tugas sesuai dengan rencana kerja yang telah

ditentukan, serta mampu menjadi konseptor dalam pengembangan

produk.

2) Dr. Luh Putu Sendratari, M.Hum(Sekretaris) : bertugas membantu tugas

yang diemban oleh manager dan membantu memberi masukan kepada

pengembang produk. Menangani segala bentuk pertemuan yang

berkaitan dengan penjualan produk.

3) Prof. Dr. Wayan Rai, MS (Pengembang Produk) : mengembangkan

produk yang sesuai dengan konsep yang diberikan oleh pimpinan dan

mengembangkan produk yang sesuai dengan target pasar/ kebutuhan

pasar.

4) I Wayan Putra Yasa, S.Pd.,M.Pd (Administrasi dan akunting) :

menangani administrasi dan laporan keuangan.

5) Gede Prapta Cahyana, S.Pd.,M.Pd (Marketing) : bertugas memasarkan

produk yang dijual baik secara langsung maupun dengan menggunakan

berbagai media promosi.

Page 30: LAPORAN TAHUNAN IPTEKS BAGI INOVASI DAN …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195102171979031004_2014.pdf · IKK) I b IKK BALINESECULTURE CONSERVATION CONSULTANT Tahun Ke II

20

6) I Putu Sukayasa (Office boy) : menciptakan ruangan /kantor tetap

menjadi ruang yang representative untuk bekerja.

3.7 Fasilitas

IbIKK Balinese Culture Conservation Consultant berlokasi di salah satu

ruang yang tersedia di gedung Fakultas Ilmu Sosial. Fasilitas yang diperlukan

untuk menjalan operasional IbIKK Balinese Culture Conservation Consultant ini

membutuhkan:

1) Kondisi ruangan yang representative

2) Ruang yang kondusif

3) Penyejuk ruangan

4) Tersedia tempat untuk produksi (meja, kursi kerja, komputer satu

set dan ATK)

5) Tersedia ruang untuk menerima konsumen

6) Tersedia ruang untuk memajang produk yang menyerupai rak buku

seperti diperpustakaan

Gambar 1: Dari Kanan: ruang diskusi, ruang tamu dan sat set komputer

sebagai tempat produksi

Page 31: LAPORAN TAHUNAN IPTEKS BAGI INOVASI DAN …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195102171979031004_2014.pdf · IKK) I b IKK BALINESECULTURE CONSERVATION CONSULTANT Tahun Ke II

21

3.8 Finansial

Tabel 6

Rincian Biaya IbIKK Usaha Balinese Culture Conservation

ConsultantTahun 2014-2016

2014 2015 2016

ALIRAN KAS MASUK

1 Buku 75.000.000 75.000.000 112.500.000

2 Deskripsi 50.000.000 100.000.000 150.000.000

3 Booklet 5.000.000 5.000.000 5.000.000

4 Artikel 8.000.000 8.000.000 8.000.000

5

Konsultasi penelitian dan penulisan

kebudayaan Bali 6.000.000 6.000.000 6.000.000

6

Konsultasi tentang perluasan dan

pemahaman kebudayaan Bali dari

berbagai aspek 6.000.000 6.000.000 6.000.000

7

Konsultasi kunjungan lokasi

kebudayaan Bali yang insitu 6.000.000 6.000.000 6.000.000

8

Konsultasi nara sumber tentang

kebudayaan Bali yang bersifat spesifik 6.000.000 6.000.000 6.000.000

7 Dana dari Dikti 150.000.000 150.000.000 150.000.000

8 Dana dari Undiksha 42.100.000 41.100.000 41.500.000

Jumlah Kas Masuk 354.100.000 403.100.000 491.000.000

ALIRAN KAS KELUAR

1 Penyiapan Kantor 10.000.000 2.700.000 5.000.000

2 Peralatan 29.600.000 20.500.000 17.500.000

3 Sumber Daya Manusia 42.000.000 48.600.000 48.600.000

4 Bahan Baku 57.500.000 70.000.000 70.000.000

5 Seminar 5.000.000 5.000.000 5.000.000

6 Promosi 8.000.000 4.000.000 3.000.000

7 Laporan 3.000.000 3.000.000 3.000.000

8 Honor Pendamping 14.500.000 14.500.000 14.500.000

Jumlah Kas Keluar 169.600.000 168.300.000 166.600.000

SURPLUS/DEFISIT 184.500.000 234.800.000 324.400.000

SALDO KAS AWAL - 184.500.000 419.300.000

SALDO KAS AKHIR 184.500.000 419.300.000 743.700.000

URAIANTAHUN

Page 32: LAPORAN TAHUNAN IPTEKS BAGI INOVASI DAN …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195102171979031004_2014.pdf · IKK) I b IKK BALINESECULTURE CONSERVATION CONSULTANT Tahun Ke II

22

BAB 4

KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI

4.1 Kualifikasi Tim

Tim pengusul memiliki latar belakang keahlian sebagai berikut:

Tabel 7

Kulifikasi Tim IbIKK Usaha Balinese Culture Conservation Consultant

No Nama Kualifikasi

Tim Utama

1 Prof. Dr. Nengah Bawa Atmadja, MA Antropologi

2 Prof. Dr. Wayan Rai, M.Si Ilmu Sosial/ Sosilogi

3 Dr. Luh Putu Sendratari, M.Hum Kajian Wanita/ Kajian Budaya

Tim Tambahan

1 I Wayan Putrayasa, S.Pd., M.Pd Pendidikan Sejarah

2 Drs. Wayan Sugiartha, M.Si Pendidikan Sejarah/ Agama dan

Kebudayaan

3 Dr. I Wayan Mudana, M.Si. Kajian Budaya

4 Ni Made Ary Widiastini, S.ST.Par., M.Par Kajian Pariwisata

4.2 Relevansi Skill

Hubungan keahlian dengan program yang dikembangkan dapat dipaparkan

sebagai berikut:

1) Antropologi untuk mengkaji, memberikan konsultasi serta

memproduksi produk tentang segala persoalan-persoalan yang

berhubungan dengan kebudayaan.

2) Sosiologi untuk mengkaji memberikan konsultasi serta memproduksi

produk tentang hal-hal yang berhubungan dengan sistem sosial

3) Kajian wanita untuk mengkaji memberikan konsultasi serta

memproduksi produk tentang hal-hal yang berhubungan dengan

persoalan-persoalan gender

4) Kajian pariwisata untuk mengkaji memberikan konsultasi serta

memproduksi produk tentang hal-hal yang berhubungan dengan

persoalan-persoalan pariwisata

5) Pendidikan sejarah untuk mengkaji memberikan konsultasi serta

memproduksi produk tentang hal-hal yang berkaitan dengan sejarah

Bali.

Page 33: LAPORAN TAHUNAN IPTEKS BAGI INOVASI DAN …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195102171979031004_2014.pdf · IKK) I b IKK BALINESECULTURE CONSERVATION CONSULTANT Tahun Ke II

23

6) Agama dan kebudayaan untuk mengkaji memberikan konsultasi serta

memproduksi produk tentang hal-hal yang berkaitan dengan agama

Hindu serta kebudayaan-kebudayaan yang terkait di dalamnya.

Dengan bidang-bidang keahlian yang dimiliki oleh tim pengembang

produk maka dapat dihasilkan produk yang berkualitas.

4.3 Sinergi

Mengingat bahwa kebudayaan bersifat kompleks maka individu-individu

di dalam tim dapat melakukan kerjasama untuk menghasilkan produk yang

berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan konsumen. Jika masalah dihadapi

tersebut menuntut skill yang bersifat spesifik, maka tim akan melakukan

kerjasama dengan mereka yang memiliki keahlian khusus tersebut misalnya

dukun, pedanda, pemangku, dalang, keluarga puri, ahli yoga, ahli hukum adat dan

sebagainya.

4.4 Pengalaman Kemitraan Tim Pelaksana

Pengalaman-pengalaman pengabdian kepada masyarakat yang pernah

dilakukan oleh tim pengusul dapat dipaparkan sebagai berikut:

Tabel 8

Pengalaman Kemitraan Tim Pelaksana

No Nama Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat

1 Prof. Dr. Nengah Bawa Atmadja, MA

1. Penyuluhan sadar wisata di desa adat Selat Buleleng

2. Analisis awig-awig desa pekraman Buleleng

3. Pelatihan metode mengajar inovatif guru sejarah se kabupaten Buleleng

2 Prof. Dr. Wayan Rai, M.Si 1. IbM Kelompok pemulung sampah di TPA

Bengkale Desa Kubutambahan (2010). 2. Manajemen konflik sosial sebagai pra kondisi

IPTEKS bagi masyarakat 2011

3. Pelantikan pemberdayaan Geographichal Information System (GIS) bagi staf

pemerintahan Kabupaten Buleleng 2009 4. Pengembangan dan pelantikan sistem jaringan

(Network) computer untuk mendukung

pelayanan public berbasis Online di lingkungan PDAM Kas Bangli – Bali, 2008.

3 Dr. Luh Putu Sendratari,

M.Hum

1. Sosialisasi KKG (Kesetaraan dan Keadilan

Gender) di Kab. Buleleng. 2. Penyuluhan Trafiking di Kec. Buleleng.

Page 34: LAPORAN TAHUNAN IPTEKS BAGI INOVASI DAN …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195102171979031004_2014.pdf · IKK) I b IKK BALINESECULTURE CONSERVATION CONSULTANT Tahun Ke II

24

3. Sosialisasi Gender dan Pendidikan di SMAN II Simgaraja.

4.5 Kedudukan Tim Pengusul dan Hubungan IbIKK dengan Perguruan

Tinggi

Bagan 2

Struktur Organisasi

IbIKK Balinese Culture Conservation Consultant

4.6 Akuntabilitas Pemasukan dan Pengeluaran Uang

Pelaporan pemasukan dan pengeluaran uang dibuat secara periodik setiap

hari, setiap minggu dan setiap bulan oleh bagian keuangan dan administrasi.

Secara akademik laporan pemasukan dan pengeluaran uang pada usaha ini akan

dilakukan secara perodik mengikuti aturan yang diberikan oleh lembaga baik

pihak LPM maupun Pembantu Rektor II Undiksha.

DIKTI

(Pemantau)

REKTOR UNDIKSHA

(Pembina)

KETUA LPM UNDIKSHA

(Penanggungjawab)

IbIKK UNDIKSHA

(Ketua dan Anggota Pelaksana)

MANAGER (Ketua Pelaksana IbIKK)

Marketing (Anggota

Pelaksana IbIKK)

Administrasi (Anggota

Pelaksana IbIKK

dan staff dr luar)

Pengembang

Produk

(Anggota Pelaksana IbIKK)

Sekretaris (Anggota

Pelaksana IbIKK)

Office Boy

(Staff dr

luar)

Page 35: LAPORAN TAHUNAN IPTEKS BAGI INOVASI DAN …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195102171979031004_2014.pdf · IKK) I b IKK BALINESECULTURE CONSERVATION CONSULTANT Tahun Ke II

25

BAB 5

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Kegiatan yang telah dilakukan tahun 2015

Berdasarkan visi dan misi IbIKK BCCC yaitu, visi melakukan revitalisasi,

konservasi dan konsultasi kebudayaan Bali. Selanjutnya misi melalui kegiatan

penelitian kebudayaan Bali, konservasi melalui dokumentasi kebudayaan Bali,

publikasi kebudayaan Bali melalui penerbitan buku, artikel, pamlet tentang

kebudayaan Bali, memberi pemahaman dan informasi melalui kegiatan konsultasi

kebudayaan Bali dan menyelenggarakan kegiatan seminar dengan memanfaatkan

pakar intern IbIKK, Undiksha atau pakar lain yang sesuai dengan bidang

keilmuannya. Maka kegiatan yang dilakukan pada tahun ke-II (2015) yaitu dapat

dipaparkan sebagai berikut.

1. PenambahanPeralatan Kantor/Belanja Modal Produksi

Untuk menunjang proses produksi, distribusi dan pemasaran dan

berdasarkan Rencana Investasi dan Belanja Modal Tahun II (2015) maka kami

mengadakan atau membeli beberapa peralatan elektronik berupa 1 buah LCD, 1

buah laptop, 1 buah pesawat telepon, 1 buah handycam, 1 buah tripod, 1 buah alat

penyimpanan data (external hardisk) serta peralatan penunjang lainnya. peralatan-

peralatan tersebut akan kami gunakan dalam membantu proses produksi,

pemberian layanan IbiKK sampai pada proses pemasaran produk dan kegiatan-

kegiatan yang bersifat teknis maupun administratif.

Untuk lebih jelasnya, penambahan peralatan kantor/belanja modal

produksi pada tahun 2015 dapat dilihat pada gambar 5.1 berikut.

Gambar 2.Peralatan kantor/belanja modal produksi tahun 2015: LCD, laptop, tripod,

handycam, pesawat telepon, external hardisk.

Page 36: LAPORAN TAHUNAN IPTEKS BAGI INOVASI DAN …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195102171979031004_2014.pdf · IKK) I b IKK BALINESECULTURE CONSERVATION CONSULTANT Tahun Ke II

26

2. Penulisan Buku

a. Buku “(NGABEN + MEMUKUR) = (TUBUH + API) +

(UPARENGGA + MANTRA) = (DEWA PITARA + SURGA)

(Perspektif Teori Sosial Ketubuhan terhadap Ritual Kematian di

Bali)”.

Buku ini ditulis oleh Prof. Dr. Nengah Bawa Atmadja, M.A., Dr.

Anantawikrama Tungga Atmadja, S.E., Ak.M.Si. dan Dr. Tuty Maryati,

M.Pd. Buku ini berisi tentang salah satu ritual umat Hindu di Bali yaitu

Ngaben + Memukur. Ritual ini bertintikan pada pengabuan tubuh kasar

dan tubuhhalus (roh atau atman) memakai api sekala dan api niskala.

Kajian pada buku ini ditinjau dari perspektif teori sosial ketubuhan

terhadap ritual kematian di Bali. Buku ini diterbitkan oleh Penerbit

Pustaka Larasan yang beralamat di Jalan Tunggul Ametung

IIIA/11BDenpasar, Bali. Buku ini memiliki tebal 254 halaman, cetakan

pertama tahun 2015 dengan no ISBN: 978-602-1586-34-1.

Berikut adalah tampilan cover dan sampul belakang buku

“(NGABEN + MEMUKUR) = (TUBUH + API) + (UPARENGGA +

MANTRA) = (DEWA PITARA + SURGA) (Perspektif Teori Sosial

Ketubuhan terhadap Ritual Kematian di Bali)” dapat dilihat pada Gambar

3 berikut.

Gambar 3. Cover dan sampul belakang buku “(NGABEN +

MEMUKUR) = (TUBUH + API) + (UPARENGGA + MANTRA) = (DEWA PITARA + SURGA) (Perspektif Teori Sosial Ketubuhan

terhadap Ritual Kematian di Bali)

Page 37: LAPORAN TAHUNAN IPTEKS BAGI INOVASI DAN …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195102171979031004_2014.pdf · IKK) I b IKK BALINESECULTURE CONSERVATION CONSULTANT Tahun Ke II

27

b. Buku “TAJEN DI BALI (Perspektif Homo Complexus)”.

Buku ini ditulis oleh Prof. Dr. Nengah Bawa Atmadja, M.A., Dr.

Anantawikrama Tungga Atmadja, S.E., Ak.M.Si. dan Luh Putu Sri

Ariyani, S.S,M.Hum. Buku ini berisi tentang kajian permainan rakyat

sabung ayam (tajen) di Bali. Buku ini mengkaji dan menjawab mengapa

tajen sulit atau bahkanmustahil dihapuskan dari pembendaharaan

kebudayaan Bali?”. Buku ini mencoba menjawab pertanyaan tersebut

lewat penelitian kancah. Data dikumpulkan menggunakan pengamatan

terlibat terhadap tajen dan wawancara mendalam terhadap berbagai pihak

yang terlibat dalam pertajenan. Data dikumpulkan pula lewat studi

pustaka dan studi dokumen, misalnya kami membaca lontar tentang ayam

aduan yang disebut Lontar Pengayam-ayaman. Data yang didapat lewat

berbagai teknik pengumpulan data tersebut lalu dianalisisdengan

mengikuti alur pemikiran teori sosial kritis.

Buku ini diterbitkan oleh Penerbit Pustaka Larasan yang beralamat

di Jalan Tunggul Ametung IIIA/11BDenpasar, Bali. Buku ini memiliki

tebal 262 halaman, cetakan pertama tahun 2015 dengan no ISBN: 978-

602-1586-38-9.

Berikut adalah tampilan cover dan sampul belakang buku “TAJEN

DI BALI (Perspektif Homo Complexus)” dapat dilihat pada Gambar 4

berikut.

Gambar 4. Cover dan sampul belakang buku “TAJEN DI BALI

(Perspektif Homo Complexus)”.

Page 38: LAPORAN TAHUNAN IPTEKS BAGI INOVASI DAN …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195102171979031004_2014.pdf · IKK) I b IKK BALINESECULTURE CONSERVATION CONSULTANT Tahun Ke II

28

c. Buku “PERTARUNGAN WACANA NGAMADUANG (POLIGAMI)

DALAM SENI GENJEK : PERSPEKTIF KEKUASAAN LINGUAL

DI BALI”.

Buku ini ditulis oleh Dr. Luh Putu Sendratari, M.Hum. dan Dr. I

Ketut Margi, M.Si. Buku ini berisi tentang kajian sekeha genjekyang

merupakan fenomena yang penting di ungkap di tengah-tengah adanya

dominasi pemahaman seni yang dikatakan adiluhung. Buku ini memiliki

misi utama yaitu membahas pergulatan isu gender dalam seni

pertunjukkan, kejelian dalam mengupas ideologi yang ditampilkan dalam

ajang berkesenian, menjawab keterbatasan kajian gender berdimensi seni

dan membahas wacana sebagai alat perjuangan moral dalam perspektif

kekuasaan lingual. Perspektif ini digunakan untuk mendapatkan

pemahaman tentang tata cara wacana pusat dan pinggiran dimainkan

sebagai “alat politik” untuk membangun konstruksi sosial.

Buku ini diterbitkan oleh Penerbit Pustaka Larasan yang beralamat

di Jalan Tunggul Ametung IIIA/11BDenpasar, Bali. Buku ini memiliki

tebal 262 halaman, cetakan pertama tahun 2015 dengan no ISBN: 978-

602-1586-35-8.

Berikut adalah tampilan cover dan sampul belakang

buku“PERTARUNGAN WACANA NGAMADUANG (POLIGAMI)

DALAM SENI GENJEK : PERSPEKTIF KEKUASAAN LINGUAL DI

BALI”dapat dilihat pada Gambar 5 berikut.

Page 39: LAPORAN TAHUNAN IPTEKS BAGI INOVASI DAN …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195102171979031004_2014.pdf · IKK) I b IKK BALINESECULTURE CONSERVATION CONSULTANT Tahun Ke II

29

Gambar 5. Cover dan sampul belakang buku “PERTARUNGAN WACANA NGAMADUANG (POLIGAMI) DALAM SENI GENJEK :

PERSPEKTIF KEKUASAAN LINGUAL DI BALI”.

d. Buku “MEMBONGKAR JARING KUASA, KEKERASAN, DAN

RESISTENSI DI BALIK PERKAWINAN NGAMADUANG

(POLIGAMI)”.

Buku ini ditulis oleh Dr. Luh Putu Sendratari, M.Hum. Buku ini

adalah disertasi S3 penulis di Program PascasarjanaUniversitas

UdayanaDenpasar pada tahun 2012 yang diterbitkan oleh IbIKK BCCC

bekerjasama dengan Penerbit Pustaka Larasan Denpasar.Kajian ini berisi

tentang fenomena ngamaduang (poligami)yang dikaji dari beragam

perspektif (termasuk kajian kritis-posmodernisme). Buku ini memiliki

tebal 424 halaman (pracetak), dan no ISBN masih masih menunggu dari

pihak penerbit.

Berikut adalah tampilan cover buku “MEMBONGKAR JARING

KUASA, KEKERASAN, DAN RESISTENSI DI BALIK

PERKAWINAN NGAMADUANG (POLIGAMI)”. dapat dilihat pada

Gambar 6 berikut.

Gambar 6. Cover buku “MEMBONGKAR JARING KUASA,

KEKERASAN, DAN RESISTENSI DI BALIK PERKAWINAN

NGAMADUANG (POLIGAMI)”.

Page 40: LAPORAN TAHUNAN IPTEKS BAGI INOVASI DAN …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195102171979031004_2014.pdf · IKK) I b IKK BALINESECULTURE CONSERVATION CONSULTANT Tahun Ke II

30

e. Buku “KULINER TRADISIONAL KHAS BULELENG”.

Buku ini ditulis oleh Dr. I Ketut Margi, M.Si. Buku ini berisi

tentang kajian hasil penelitian tentang kuliner tradisional khas Buleleng

mulai dari ragam kuliner khas Buleleng, bahan dan proses pengolahan,

kandungan gizi kuliner tradisional khas Buleleng, dan aspek sosial,

budaya, dan ekonomi kuliner tradisional.

Buku ini diterbitkan oleh Penerbit Pustaka Larasan yang beralamat

di Jalan Tunggul Ametung IIIA/11BDenpasar, Bali. Buku ini memiliki

tebal 110 halaman (pracetak), cetakan pertama tahun 2015 dengan no

ISBN masih masih menunggu dari pihak penerbit.

Berikut adalah tampilan cover buku “KULINER TRADISIONAL

KHAS BULELENG” dapat dilihat pada Gambar 7 berikut.

Gambar 7. Cover buku “KULINER TRADISIONAL KHAS BULELENG”.

3. Jurnal Terbitan “BUTIR-BUTIR TERCECER TENTANG TRADISI

UNIK DI DESA-DESA BALI AGA DI KECAMATAN KINTAMANI –

BANGLI”.

Jurnal ini adalah kumpulan tulisan anggota IbIKK BCCC bersama

beberapa dosen di lingkungan Undiksha dan FIS pada khususnya. Jurnal ini

mengambil tema tentang tradisi-tradisi unik di desa-desa Bali Aga di

Kecamatan Kintamani – Bangli. Kami menyadari bahwa masih banyak

Page 41: LAPORAN TAHUNAN IPTEKS BAGI INOVASI DAN …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195102171979031004_2014.pdf · IKK) I b IKK BALINESECULTURE CONSERVATION CONSULTANT Tahun Ke II

31

terdapat tradisi-tradisi unik di desa Bali Aga pada khusunya yang penting

untuk diteliti dan dituangkan ke dalam bentuk tulisan dan dirangkum menjadi

sebuah jurnal.

4. Penulisan Artikel

a. Artikel “Deconstructing Gender Stereotypes in Leak”

Pada tahun 2015, IbiKK BCCC menulis artikel dengan judul

“Deconstructing Gender Stereotypes in Leak” dalam versi bahasa Inggris yang

ditulis oleh Prof. Dr. Nengah Bawa Atmadja, M.A., Dr. Luh Putu Sendratari,

M.Hum dan Prof. Dr. I Wayan Rai, M.S. artikel ini termuat dalam Jurnal

Komunitas Research & Learning in Sociology and Anthropology Universitas

Negeri Semarang.

Untuk halaman pertama artikel dapat dilihat pada gambar 8 berikut.

Gambar 8. halaman pertama artikel “Deconstructing Gender Stereotypes in Leak”.

b. Artikel “Geria Pusat Industri Banten Ngaben di Bali Perspektif

Sosiologi Komodifikasi Agama”

Artikel ini ditulis oleh Prof. Dr. Nengah Bawa Atmadja, M.A. dan

Dr. Tuty Maryati, M.Pd. artikel ini dimuat dalam Jurnal Kawistara UGM

pada Volume 4 No. 2, tanggal 17 Agustus 2014 pada halaman 111-224.

Page 42: LAPORAN TAHUNAN IPTEKS BAGI INOVASI DAN …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195102171979031004_2014.pdf · IKK) I b IKK BALINESECULTURE CONSERVATION CONSULTANT Tahun Ke II

32

Untuk halaman pertama artikel dapat dilihat pada gambar 9 berikut.

Gambar 9. halaman pertama artikel “Geria Pusat Industri Banten Ngaben di Bali

Perspektif Sosiologi Komodifikasi Agama”

5. Penerjemahan Lontar

Pada tahun 2015, IbIKK BCCC Undiksha kembali menerjemahkan naskah

lontar yang didapatkan dari Pusat Dokumentasi Kebudayaan Bali Denpasar ke

dalam bahasa Indonesia. Adapun lontar yang telah diterjemahkan yaitu (1) Lontar

“Bali Islam” (10 halaman), dan lontar “Krama Slam” (24 halaman).

Adapun hasil penerjemahan lontar dapat dilihat pada Gambar 10 berikut.

Gambar 10. Terjemahan lontar “Bali Islam” dan “Krama Islam”.

Page 43: LAPORAN TAHUNAN IPTEKS BAGI INOVASI DAN …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195102171979031004_2014.pdf · IKK) I b IKK BALINESECULTURE CONSERVATION CONSULTANT Tahun Ke II

33

6. Pembuatan Video Dokumentasi Kebudayaan Bali

Pada tahun 2015, IbIKK BCCC Undiksha membuat video dokumentasi

kebudayaan yaitu tradisi Magebeg-gebegandi Desa Tukadmungga, Buleleng –

Bali. Tradisi Magebeg-gebegandi Desa Tukadmungga merupakan sebuah tradisi

yang telah berlangsung turun-temurun dari leluhur masyarakat desa

Tukadmungga. Tradisi ini berlangsung ketika datangnya perayaan Nyepi yaitu

pada saat hari pengrupukan. Tradisi ini dilakukan di perempatan desa. Secara

khusus tradisi ini dilakukan dengan cara merebut sarana caru berupa “bayang-

bayang” yaitu persembahan kurban dari anak sapi (godel) yang berjenis kelamin

betina. Dalam perebutan “bayang-bayang” yang mendapatkan kepala anak sapi

dialah yang menjadi pemenang.

Secara umum, prosesi tradisi Magebeg-gebegandumulai dari (1) upacara

Mapedada, (2) upacara di Pura Dalem, (3) upacara Pecaruan di perempatan desa,

(4) upacara Magebeg-gebegan. Adapun nilai yang terkandung dalam tradisi

Magebeg-gebeganini yaitu, nilai religius, sosial dan pendidikan.

Berikut yaitu CD video dan booklet tradisi Magebeg-gebegandi Desa

Tukadmungga, Buleleng – Bali produksi IbIKK BCCC Undiksha Singaraja.

Gambar 11. CD video dan booklet tradisi Magebeg-gebegandi Desa

Tukadmungga, Buleleng – Bali.

Page 44: LAPORAN TAHUNAN IPTEKS BAGI INOVASI DAN …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195102171979031004_2014.pdf · IKK) I b IKK BALINESECULTURE CONSERVATION CONSULTANT Tahun Ke II

34

7. Konsultasi Kebudayaan Bali

Sesuai program IbIKK BCCC yaitu memberi pemahaman dan informasi

melalui kegiatan konsultasi kebudayaan Bali, IbIKK BCCC Undiksha telah

melayani konsultasi kebudayaan Bali yang datang ke kantor IbIKK BCCC

Undiksha.

Berikut adalah beberapa konsultasi yang telah dilayani oleh tim IbIKK

BCCC Undiksha.

Gambar 12. Konsultasi tanggal 3 Maret 2015

Konsultasi pada Gambar 12 dengan konsumen Putu Windu Mertha Sujana

(kiri) dan I Wayan Eka Santika (kanan) dari Universitas Pendidikan Bandung

(UPI Bandung) dengan konsultanDr. Luh Putu Sendratari, M.Hum. Adapun topik

yang dikonsultasikan yaitu terkait penelitian Tesis.

Konsultasi selanjutnya yaitu konsultasi dengan konsumen Ni Made

Febrianti dengan konsultanProf. Dr. Nengah Bawa Atmadja, M.A. Konsultasi

yang dilakukan yaitu terkait dengan “Harmonisasi Antar Agama” di Bali.

Gambar 13. Konsultasi tanggal 23 Juni 2015

Page 45: LAPORAN TAHUNAN IPTEKS BAGI INOVASI DAN …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195102171979031004_2014.pdf · IKK) I b IKK BALINESECULTURE CONSERVATION CONSULTANT Tahun Ke II

35

Konsultasi selanjutnya yaitu konsultasi dengan konsumen Drs. I

Ketut Supir, M.Hum mahasiswa S3 Kajian Budaya Universitas Udayana

Denpasar dengan konsultanProf. Dr. Nengah Bawa Atmadja, M.A.Konsultasi

yang dilakukan yaitu terkait Penelitian Desertasi.

Gambar 14. Konsultasi tanggal 23 Juni 2015.

Konsultasi selanjutnya yaitu konsultasi dari salah satu TV swasta (Trans 7)

yang datang ke kantor IbIKK BCCC Undiksha untuk menanyakan sekaligus

wawancara terkait tari Joged Ngebor yang ada di Bali.

Gambar 15. Konsultasi tanggal 12 Oktober 2015Crew Trans 7.

5.2 Data Statistik Pemasukan IbiKK BCCC Undiksha Tahun 2015

Tabel 09. Data Statistik Pemasukan IbiKK BCCC Undiksha Tahun 2015

No Produk Nama/Judul Produk

Jumlah

Terjual

(eks/paket)

Harga

Satuan

(Rp)

Jumlah

(Rp)

1. Konsultasi a. Konsultasi penelitian

dan penulisan

kebudayaan Bali

5 300.000 1.500.000

b. Konsultasi tentang perluasan dan

5 300.000 1.500.000

Page 46: LAPORAN TAHUNAN IPTEKS BAGI INOVASI DAN …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195102171979031004_2014.pdf · IKK) I b IKK BALINESECULTURE CONSERVATION CONSULTANT Tahun Ke II

36

pemahaman kebudayaan Bali dari

berbagai aspek

c. Konsultasi kunjungan

lokasi kebudayaan Bali yang insitu

5 300.000 1.500.000

d. Konsultasi nara

sumber tentang kebudayaan Bali yang

bersifat spesifik

8 300.000 2.400.000

2. Buku a. (NGABEN + MEMUKUR) =

(TUBUH + API) +

(UPARENGGA + MANTRA) = (DEWA

PITARA + SURGA)

(Perspektif Teori Sosial Ketubuhan

terhadap Ritual Kematian di Bali)

75 75.000 5.625.000

b. TAJEN DI BALI

(Perspektif Homo

Complexus)

50 75.000 3.750.000

c. PERTARUNGAN

WACANA

NGAMADUANG (POLIGAMI)

DALAM SENI

GENJEK : PERSPEKTIF

KEKUASAAN LINGUAL DI BALI

40 50.000 2.000.000

d. MEMBONGKAR

JARING KUASA,

KEKERASAN, DAN RESISTENSI DI

BALIK PERKAWINAN

NGAMADUANG

(POLIGAMI)

40 60.000 2.400.000

e. KULINER TRADISIONAL

KHAS BULELENG

50 50.000 2.500.000

3. CD/VCD Kebudayaan

Bali

Tradisi Magebeg-gebegandi Desa

Tukadmungga, Buleleng –

Bali.

10 50.000 500.000

4. Lontar Lontar “Bali Islam” dan

“Krama Slam”

10 50.000 500.000

Jumlah (Total) 24.175.000

Page 47: LAPORAN TAHUNAN IPTEKS BAGI INOVASI DAN …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195102171979031004_2014.pdf · IKK) I b IKK BALINESECULTURE CONSERVATION CONSULTANT Tahun Ke II

37

5.3 Kendala yang dihadapi Pada Tahun 2015

Secara umum proses pelaksanaan kegiatan IbIKK di tahun 2015

berjalan dengan lancar namun tidal lepas dari kendala yang dihadapi baik yang

bersifat prinsip dan teknis. Secara prinsip tidak begitu ada kendala yang berarti

namun secara teknis terdapat beberapa kendala. Adapun kendala yang dihadapi

yaitu terkait dengan proses promosi pemasaran produk yang telah dihasilkan dan

pendistribusian produk secara maksimal. Kendala dalam segi promosi produk

mengalami kendala dikerenakan kurang maksimalnya penyebarluaskan informasi

mengenai produk-produk yang dihasilkan seperti buku, artikel, terjemahan, video

kebudayaan dsb. karena belum dapat merambah pada dunia maya (internet)

seperti website, media (jejaring) sosial, group online, serta akses-akses media

lainnya secara maksimal. Kendala kedua yaitu dari segi pendistribusian produk

yang juga akan berdampak pada penjalan produk yaitu masih sulitnya merambah

konsumen yang lebih luas dikeranakan belum memiliki distributor lapangan yang

bekerja menyebarluaskan/menjual produk (buku, artikel, terjemahan, video

kebudayaan dsb.) IbIKK seara luas baik dalam lingkup Bali maupun luar Bali.

5.4 Solusi yang dilakukan Dalam Menghadapi Kendala

Sesuai dengan paparan kendala di atas, maka dapat kami rumuskan

solusi yang dilakukan dalam mengahadi kendala yaitu yang pertama terkain

dengan kendala promosi pemasaran produk, kami merencanakan untuk

memaksimalkan peran website, kemudian melakukan promosi melalui media

sosial, group yang relevan serta memasang iklan baik pada media cetak maupun

elektronik dalam memasarkan produk. Kemudian solusi yang kedua terkait

dengan pendistribusian produk maka kami merencanakan untuk merekrut tenaga

distribusi yang sifatnya tetap dan atau bersifat freelance untuk mendistribusikan

produk dan mampu merambah pangsa pasar yang lebih luas dan mengantarkan

produk kepada konsumen yang relevan membutuhkan produk-produk dari IbIKK

BCCC Undiksha Singaraja.

Page 48: LAPORAN TAHUNAN IPTEKS BAGI INOVASI DAN …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195102171979031004_2014.pdf · IKK) I b IKK BALINESECULTURE CONSERVATION CONSULTANT Tahun Ke II

38

5.5Dampak dan Manfaat IbIKK

Berbagai manfaat dapat dihasilkan melalui usaha Balinese Culture

Conservation Consultant yakni:

a. Pemertahanan budaya Bali, dimana ketika masyarakat Bali memahami

kebudayaannya sendiri maka kebudayaan-kebudayaan yang ada dapat

dipertahankan karena tahu fungsi dan manfaat yang ada di dalam kebudayaan

tersebut.

b. Memperkuat pariwisata Bali yang berbasiskan kebudayaan sesuai dengan ikon

pariwisata Bali yang tercermin pada Perda Nomor 3 tahun 1974 yang

disempurnakan melalui Perda Nomor 3 Tahun 1991 tersebut, menetapkan

bahwa pariwisata budaya sebagai jenis kepariwisataan dengan menggunakan

kebudayaan Bali, yang dijiwai oleh agama Hindu.

c. Memperkenalkan substansi kebudayaan Bali kepada orang luar, sehingga

mereka lebih memahami kebudayaan Bali secara mendalam. Dalam hal ini

segala bentuk budaya yang ada di Bali dapat dipahami sebagai sesuatu yang

memiliki fungsi dan makna tertentu bagi masyarakat Bali yang tentunya

mengarah pada penciptaan kondisi yang harmonis.

d. Mendapatkan manfaat sosial dan manfaat ekonomis. Manfaat sosial yakni

melalui pengembangan usaha ini, maka secara langsung juga menjaga dan

melestarikan kebudayaan Bali sehingga dapat diperoleh penghargaan dari

pihak Universitas, pemerintah daerah Bali, pemerintah pusat bahkan Unesco.

Manfaat ekonomis adalah mendapatkan keuntungan dari penjualan berbagai

produk yang diciptakan. Diharapkan kedepannya usaha ini dapat berkembang

menjadi lebih baik dan lebih besar sehingga bisa menjadi pusat studi

kebudayaan Bali.

e. Melalui penciptaan produk berupa buku, deskripsi, booklet dan artikel maka

hal ini juga dapat meningkatkan kapasitas produksi Ganesha Press yang

selama ini dalam kondisi stagnan karena kekurangan naskah. Dengan

dihasilkannya naskah-naskah yang siap untuk diterbitkan, maka secara

langsung memanfaatkan keberadaan Ganesha Press yang juga merupakan

usaha percetakan Universitas Pendidikan Ganesha.

Page 49: LAPORAN TAHUNAN IPTEKS BAGI INOVASI DAN …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195102171979031004_2014.pdf · IKK) I b IKK BALINESECULTURE CONSERVATION CONSULTANT Tahun Ke II

39

BAB 6

RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA

6.1 Spesifikasi Produk Tahap III (tahun 2016)

Pada tahun 2016, setelah banyak pihak yang mengetahui keberadaan usaha

ini maka diharapkan akan banyak datang konsumen dari kalangan akademisi,

pemerintah daerah dan desa yang datang ke usaha ini untuk membeli produk yang

dikembangkan oleh Balinese Culture Conservation Consultant sesuai dengan

permintaan yang bersangkutan. Namun, produksi buku kebudayaan juga tetap

dikembangkan dan dicetak setiap tahunnya dengan asumsi bahwa bahan

pembuatan buku dalam bentuk hasil penelitian dan artikel masih sangat banyak

dan selalu ada pihak yang membutuhkan informasi tentang kebudayaan Bali.

Untuk meningkatkan penjualan, akan dilakukan promosi ke universitas –

universitas yang berpotensi untuk dijadikan sasaran, khususnya pada jurusan yang

terkait dengan kebudayaan yakni jurusan budaya, pariwisata, sosiologi dan

antropologi.

Tabel 10. Rencana Spesifik Produk Tahun 2016

Tahun

Harga dan Penjualan Usaha Balinese Culture Conservation Consultant Tahun

2016

Spesifikasi Produk Kapasitas Produk Keterangan

Tahap III

2016

Buku 5 buah Dijual universitas –universitas

yang berpotensi untuk dijadikan

sasaran, khususnya pada jurusan yang terkait dengan kebudayaan

yakni jurusan budaya,

pariwisata, sosiologi dan

antropologi Deskripsi 10 buah Di jual ke jurusan budaya,

pariwisata, sosiologi dan

antropologi

Booklet 5 buah Ke khalayak umum terutamam

Desa pakraman dan akademisi

Artikel 1buah Dijual universitas –universitas yang berpotensi untuk dijadikan

sasaran, khususnya pada jurusan

yang terkait dengan kebudayaan

yakni jurusan budaya, pariwisata, sosiologi dan

antropologi

Baju kaos ajeg Bali 1 jenis Di jual ke khalayak umum dan

wisatawan

Page 50: LAPORAN TAHUNAN IPTEKS BAGI INOVASI DAN …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195102171979031004_2014.pdf · IKK) I b IKK BALINESECULTURE CONSERVATION CONSULTANT Tahun Ke II

40

Konsultasi penelitian

dan penulisan kebudayaan Bali

3 paket (4 kali

pertemuan/paket)

Peneliti dan akademisi serta

desa pakraman

Konsultasi tentang

perluasan dan

pemahaman

kebudayaan Bali dari berbagai aspek

3 paket (4 kali

pertemuan/paket)

Peneliti dan akademisi serta

desa pakraman

Konsultasi kunjungan

lokasi kebudayaan

Bali yang insitu

3 paket (4 kali

pertemuan/paket)

Peneliti dan akademisi serta

desa pakraman

Konsultasi nara

sumber tentang kebudayaan Bali yang

bersifat spesifik

3 paket (4 kali

pertemuan/paket)

Peneliti dan akademisi serta

desa pakraman

6.2 Target Luaran 2016

Tahun kedua (2016) akan dilaksanakan tindakan promosi yang lebih

gencar lagi sehingga keberadaan dari lembaga ini semakin meluas di masyarakat

terutama kalangan akademisi, pemerintah, wisatawan dan peneliti kebudayaan

Bali. Setelah banyak pihak yang mengetahui keberadaan usaha ini maka

diharapkan akan banyak datang konsumen dari kalangan akademisi, pemerintah

daerah dan desa yang datang ke usaha ini untuk membeli produk yang

dikembangkan oleh Balinese Culture Conservation Consultant sesuai dengan

permintaan yang bersangkutan. Adapun target penjualan yang diharapkan dari

kegiatan ini adalah sebagai berikut.

Tabel 11

Harga dan Penjualan Usaha Balinese Culture Conservation Consultant

Tahun 2016 (Produk Nyata/Tangible Product)

Tahun

Harga dan Penjualan Usaha Balinese Culture Conservation Consultant Tahun 2016

Spesifikasi

Produk

Kapasitas

Produk

Keterangan Harga satuan Jumlah

2016

Buku 5 buah 1000 eks Rp.50.000,- Rp. 250.000.000,-

Deskripsi 10 buah @ 2 paket Rp. 5.000.000,- Rp. 100.000.000,-

Booklet 5 buah @ 200 eks Rp. 5.000,- Rp. 5.000.000,-

Artikel 3 buah @ 4 eks Rp. 1.000.000,- Rp. 8.000.000,-

Baju kaos

ajeg Bali

1 jenis 1000 buah Rp. 100.000,- Rp. 100.000.000,-

Jurnal 1buah 500 eks Rp. 50.000 Rp. 25.000.000,-

Lontar 5 buah @ 100eks Rp. 30.000 Rp. 15.000.000,-

CD 5buah @ 100

keping

Rp. 30.000 Rp. 15.000.000,-

Page 51: LAPORAN TAHUNAN IPTEKS BAGI INOVASI DAN …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195102171979031004_2014.pdf · IKK) I b IKK BALINESECULTURE CONSERVATION CONSULTANT Tahun Ke II

41

Tabel 12

Harga dan Penjualan Usaha Balinese Culture Conservation Consultant

Tahun 2016 (Produk Jasa/Intangible Product) Tahun Rencana spesifik Produk dan Kapasitas Produksi

Spesifikasi

Produk

Kapasitas

Produk

Keterangan Jumlah

2016

Konsultasi penelitian dan

penulisan

kebudayaan Bali

3 paket (4 kali pertemuan/paket)

@ Rp.300.000/ pertemuan

Rp. 3.600.000,

Konsultasi

tentang perluasan dan pemahaman

kebudayaan Bali

dari berbagai

aspek

3 paket (4 kali

pertemuan/paket)

@ Rp.300.000/

pertemuan Rp. 3.600.000,

Konsultasi kunjungan lokasi

kebudayaan Bali

yang insitu

3 paket (4 kali pertemuan/paket)

@ Rp.300.000/ pertemuan

Rp. 3.600.000,

Konsultasi nara

sumber tentang kebudayaan Bali

yang bersifat

spesifik

3 paket (4 kali

pertemuan/paket)

@ Rp.300.000/

pertemuan

Rp. 3.600.000,-

6.3 Metode Pelaksanaan

6. 3.1 Bahan Baku

Bahan baku yang digunakan untuk menghasilkan produk pada usaha

IbIKK Balinese Culture Conservation Consultant adalah 1) hasil penelitian pada

dosen di lingkungan Universitas Pendidikan Ganesha; 2) lontar-lontar tentang

kebudayaan Bali yang terdapat di Gedong Kertya; 3) pusat dokumentasi

kebudayaan Bali di Denpasar; 4) perpustakaan Fakultas Sastra Universitas

Udayana Denpasar yang menyediakan naskah-naskah kebudayaan Bali berupa

lontar; 5) kebudayaan-kebudayaan Bali yang ada disekitar masyarakat berupa

artefak, pura dan tradisi-tradisi yang unik baik yang masih hidup maupun yang

sudah mati. Tradisi –tradisi yang sudah mati perlu untuk direvivalisasi dan

revitalisasi.

Page 52: LAPORAN TAHUNAN IPTEKS BAGI INOVASI DAN …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195102171979031004_2014.pdf · IKK) I b IKK BALINESECULTURE CONSERVATION CONSULTANT Tahun Ke II

42

Tabel 13

Bahan Baku, Suplai, Mutu, dan Alternatif Sumber Usaha

Balinese Culture Conservation Consultant Bahan Baku Suplai Mutu Alternatif Sumber

Hasil Penelitian Undiksha Bagus Universitas lain yang

memiliki tema terkait dengan kebudayaan

Lontar Gedong Kertya Bagus Pusat dokumentasi

kebudayaan Bali, perpustakaan Fakultas

Sastra Unud dan

kepemilikan pribadi yang tersimpan di

Geriya, Puri, Dukun dan Kolektor

kebudayaan Bali

Tradisi-tradisi insitu

(tradisi yang berhubungan dengan

ritual daur hidup, tradisi tentang daur pertanian,

tradisi tentang

pelestarian lingkungan, dll)

Seluruh daerah di Bali Bagus

Artefak (Pura,

Bangunan-bangunan kuno, candi, arca,

lukisan-lukisan tua)

Seluruh daerah di Bali,

Museum yang di Bali

Bagus

Buku-buku tua,

majalah/koran yang berasal dari penjajahan

jaman kolonial Belanda

Gedong Kertya Kurang

terawat

Pusat dokumentasi

kebudayaan Bali

6. 3.2 Produksi

Produk yang dihasilkan pada usaha IbIKK Balinese Culture Conservation

Consultant ini ada dua yakni berupa produk barang (tangible product) dan produk

jasa (intangible product) yang dapat dipaparkan sebagai berikut:

Tabel 14

Rencana Produk dan Kapasitas Produksi

Tahun Rencana spesifik Produk dan Kapasitas Produksi

Spesifikasi Produk Kapasitas Produk Keterangan

2014

Buku 1 buah 1000 eks

Deskripsi 6 buah @ 2 paket

Booklet 5 buah @ 200 eks

Artikel 2 buah @ 4 eks

2015 Buku 5 buah 1000 eks

Deskripsi 10 buah @ 2 paket

Page 53: LAPORAN TAHUNAN IPTEKS BAGI INOVASI DAN …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195102171979031004_2014.pdf · IKK) I b IKK BALINESECULTURE CONSERVATION CONSULTANT Tahun Ke II

43

Booklet 5 buah @ 200 eks

Artikel 3 buah @ 4 eks

Baju kaos ajeg Bali 1 jenis 1000 buah

2016

Buku 5 buah 1000 eks

Deskripsi 10 buah @ 2 paket

Booklet 5 buah @ 200 eks

Artikel 3 buah @ 4 eks

Baju kaos ajeg Bali 1 jenis 1000 buah

Untuk produk jasa berupa konsultasi tentang kebudayaan yang dilakukan

di tempat usaha IbIKK Balinese Culture Conservation Consultant dapat

dijelaskan sebagai berikut:

Tabel 15

Rencana spesifik Produk dan Kapasitas Produksi

Tahun Rencana spesifik Produk dan Kapasitas Produksi

Spesifikasi Produk Kapasitas

Produk

Keterangan

2014

Konsultasi penelitian dan penulisan

kebudayaan Bali

5 paket @ Rp.300.000/ pertemuan

Konsultasi tentang

perluasan dan

pemahaman kebudayaan Bali dari

berbagai aspek

5 paket @ Rp.300.000/ pertemuan

Konsultasi kunjungan

lokasi kebudayaan

Bali yang insitu

5 paket @ Rp.300.000/ pertemuan

Konsultasi nara sumber tentang

kebudayaan Bali

yang bersifat spesifik

5 paket @ Rp.300.000/ pertemuan

2015

Konsultasi penelitian

dan penulisan kebudayaan Bali

5 paket @ Rp.300.000/ pertemuan

Konsultasi tentang

perluasan dan

pemahaman

kebudayaan Bali dari berbagai aspek

5 paket @ Rp.300.000/ pertemuan

Konsultasi kunjungan

lokasi kebudayaan

Bali yang insitu

5 paket @ Rp.300.000/ pertemuan

Konsultasi nara

sumber tentang kebudayaan Bali

yang bersifat spesifik

5 paket @ Rp.300.000/ pertemuan

2016

Konsultasi penelitian

dan penulisan kebudayaan Bali

5 paket @ Rp.300.000/ pertemuan

Konsultasi tentang

perluasan dan

5 paket @ Rp.300.000/ pertemuan

Page 54: LAPORAN TAHUNAN IPTEKS BAGI INOVASI DAN …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195102171979031004_2014.pdf · IKK) I b IKK BALINESECULTURE CONSERVATION CONSULTANT Tahun Ke II

44

pemahaman

kebudayaan Bali dari berbagai aspek

Konsultasi kunjungan

lokasi kebudayaan

Bali yang insitu

5 paket @ Rp.300.000/ pertemuan

Konsultasi nara

sumber tentang kebudayaan Bali

yang bersifat spesifik

5 paket @ Rp.300.000/ pertemuan

6.3.3 Proses

Proses produksi akan dilakukan di dalam universitas dengan berlokasi di

Fakultas Ilmu Sosial. Hal ini dilakukan mengingat fakultas ini mengembangkan

ilmu sosial dan humaniora baik dalam konteks ilmu pendidikan maupun ilmu

murni yang non pendidikan.

Produksi dilakukan dengan dua cara yakni memproduksi produk dengan

menerima pesanan dari konsumen sebelumnya dan memproduksi produk

berdasarkan trend pasar yang berkembang. Trend pasar dapat dilihat dengan

memahami trend pasar yang stabil, dimana kebutuhan produk tersebut dapat

dipastikan selalu diperlukan oleh konsumen misalnya buku tentang filsafat dan

agama Hindu. Di lain sisi juga ada pasar-pasar yang isidental yang perlu diolah

dan dikemas menjadi sebuah produk, misalnya mengolah dan menciptakan buku

tentang suatu tradisi yang ada di masyarakat seperti ritual ngerarung bikul, ritual

wana kertih, ritual danu kertih, ritual ngusaba. Buku tentang tradisi ini perlu

diciptakan tanpa harus menunggu pesanan dari konsumen, mengingat kebutuhan

sumber bacaan yang berkaitan dengan tradisi cukup stabil di pasaran.

Proses produksi melalui pesanan diprediksi akan diterima pada saat: 1)

keperluan untuk penelitian, 2) lomba desa pekraman, 3) kegiatan mencari silsilah

keluarga, 4) konsumen yang memiliki sebuah tradisi yang memerlukan sebuah

penjelasan secara akademik, 5) penerapan program pemmbangunan yang berbasis

budaya yang dilakukan oleh pemerintah daerah. Konsumen dapat melakukan

pemesanan dengan cara datang langsung ke kantor atau memesan melalui media

elektronik untuk selanjutnya didistribusikan kepada bagian yang menangani.

Produk dihasilkan dengan cara langsung yakni membeli produk langsung apabila

sudah tersedia atau melakukan konsultasi untuk mendapatkan produk yang sesuai

dengan kebutuhan konsumen.

Page 55: LAPORAN TAHUNAN IPTEKS BAGI INOVASI DAN …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195102171979031004_2014.pdf · IKK) I b IKK BALINESECULTURE CONSERVATION CONSULTANT Tahun Ke II

45

6.3.4 Manajemen

Manajemen yang diterapkan dalam usaha ini terdiri dari empat tahapan

yakni pembuatan perencanaan pengembangan dan penciptaan produk,

pembentukan tim pengembang produk, pembuatan produk, dan melakukan sistem

pengawasan terhadap produk yang dihasilkan.

1) Production Planning

Perencanaan pengembangan dan pembuatan produk merupakan tahap

pertama yang harus dilakukan, agar produk yang dihasilkan sesuai dengan

kebutuhan pasar/ konsumen. Pada tahap perencanaan ini, dilakukan

pembagian tugas kerja sesuai dengan bidang keahlian, merencanakan

teknik promosi dan mempelajari kebutuhan konsumen sehingga dapat

diketahui produk apa saja yang bisa dibuat tanpa harus menunggu pesanan

melainkan dengan melihat keperluan konsumen terhadap buku-buku

kebudayaan Bali khususnya yang terkait dengan ritual keagamaan.

2) Accounting

Sistem akuntansi yang dilakukan adalah melakukan pencatatan segala

bentuk pengeluaran dan pendapatan, kemudian dilaporkan secara periodik

kepada LPM dan Pembantu Rektor II serta Dikti sesuai dengan ketentuan

yang berlaku. Dalam pelaksanaannya transparansi pelaporan keuangan

dilakukan secara trebuka dan jujur kepada pihak yang berwenang untuk

mengetahuinya. Adapun hal-hal yang dilaporkan adalah penerimaan

pesanan dari pelanggan, inventarisasi peralatan dan perlengkapan,

pencatatan penjualan, pengeluaran kas.

3) Bookeeping

Buku besar digunakan untuk mencatat perubahan yang terjadi pada

perkiraan –perkiraan tertentu yang dipengaruhi oleh adanya transaksi

keuangan yang terjadi pada IbIKK Balinese Culture Conservation

Consultant.

4) Auditing

Sistem audit yang dilaksanakan pada usaha ini adalah audit internal dan

eksternal untuk memastikan bahwa penggunaan dana dilakukan dengan

Page 56: LAPORAN TAHUNAN IPTEKS BAGI INOVASI DAN …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195102171979031004_2014.pdf · IKK) I b IKK BALINESECULTURE CONSERVATION CONSULTANT Tahun Ke II

46

benar sesuai dengan perencanaan yang dibuat. Pencatatan transaksi

dilakukan setiap hari, sedangkan pelaporan keuangan kepada pihak-pihak

yang terkait yakni Dikti Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat dan

Pembantu Rektor II.

5) Pajak

6) Pola Manajemen

Pola manajemen yang digunakan dalam usaha ini untuk mencapai tujuan

adalah:

a) Perencanaan: sebagai proses dasar manajemen. Pada tahap ini

dilakukan berbagai perencanaan yang menyangkut pembagian

tugas kerja, penggunaan dana, pengembangan dan penciptaan

produk, sistem pemasaran, sistem penjualan, sistem keuangan,

sistem audit dan sistem pelaporan hasil kerja.

b) Pengorganisasian dan pembuatan struktur organisasi: melakukan

pembagian tugas kerja berdasarkan bidang keahlian. Selain itu melakukan

perekrutan tenaga yang diperlukan untuk membantu operasional usaha.

c) Pengarahan dan Pengawasan: difungsikan untuk menjaga agar kepentingan

yang ada tidak saling berbenturan. Pengarahan dapat dilakukan oleh

pimpinan usaha (ketua pelaksana), pimpinan lembaga pengabdian kepada

masyarakat Undiksha, pimpinan Undiksha dalam hal ini Pembantu Rektor

Undiksha dan tim dari Dikti.

7) Inventori.

Sistem inventarisasi barang dilakukan agar segala inventaris usaha yang

dimiliki tercatat dengan baik, yakni harga beli barang, jenis barang, jumlah

barang, tempat membeli barang, kualitas barang, kegunaan barang, dan

umur ekonomis barang. Dengan mencatat semuanya secara detail dan baik,

maka diharapkan barang-barang yang dimiliki dapat digunakan dengan

baik, tahu cara perawatannya dan nilai suatu barang pada periode tertentu.

6. 3.5 Pemasaran

Page 57: LAPORAN TAHUNAN IPTEKS BAGI INOVASI DAN …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195102171979031004_2014.pdf · IKK) I b IKK BALINESECULTURE CONSERVATION CONSULTANT Tahun Ke II

47

Sistem pemasaran yang digunakan dalam usaha IbIKK Balinese Culture

Conservation Consultant adalah melalui penjualan langsung, sistem kerjasama,

brosur, leaflet, dan online melalui web www.ibikkbcccundiksha.com

Target pasar potensial usaha ini adalah kalangan akademisi, mahasiswa,

wisatawan lokal, wisatawan mancanegara, dan pemerintah daerah. Mengenai

pasar potensial, teknik yang perlu dilakukan adalah melakukan promosi ke

jurusan-jurusan yang terkait tentang kebudayaan baik di Universitas Pendidikan

Ganesha maupun di universitas atau sekolah lain yakni jurusan sosiologi,

kebudayaan, antropologi, pariwisata, dan sejarah

6. 3.6 Sumber Daya Manusia

Dalam menjual produk IbIKK Balinese Culture Conservation

Consultant ini sangat diperlukan tenaga kerja yakni manager/konseptor,

sekretaris, administrasi, marketing, office boy. Adapun rincian tugasnya adalah

sebagai berikut:

1) Manager: bertugas memimpin staff yang bertugas dan mengkoordinasikan

semua kegiatan yang harus dilakukan oleh staffnya. Manager ini dituntut

agar mampu menciptakan kondisi kerja yang kondusif serta memberikan

motivasi yang baik agar staffnya dapat melakukan tugas sesuai dengan

rencana kerja yang telah ditentukan, serta mampu menjadi konseptor

dalam pengembangan produk.

2) Sekretaris : bertugas membantu tugas yang diemban oleh manager dan

membantu memberi masukan kepada pengembang produk.

Menangani segala bentuk pertemuan yang berkaitan dengan

penjualan produk

3) Pengembang Produk : mengembangkan produk yang sesuai dengan

konsep yang diberikan oleh pimpinan dan mengembangkan produk

yang sesuai dengan target pasar/ kebutuhan pasar.

4) Administrasi dan akunting : menangani administrasi dan laporan

keuangan

5) Marketing : bertugas memasarkan produk yang dijual baik secara

langsung maupun dengan menggunakan berbagai media promosi

Page 58: LAPORAN TAHUNAN IPTEKS BAGI INOVASI DAN …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195102171979031004_2014.pdf · IKK) I b IKK BALINESECULTURE CONSERVATION CONSULTANT Tahun Ke II

48

6) Office boy : menciptakan ruangan /kantor tetap menjadi ruang yang

representative untuk bekerja

6. 3.7 Fasilitas

IbIKK Balinese Culture Conservation Consultant berlokasi di salah satu

ruang yang tersedia di gedung Fakultas Ilmu Sosial. Fasilitas yang diperlukan

untuk menjalan operasional IbIKK Balinese Culture Conservation Consultant ini

membutuhkan:

1) Kondisi ruangan yang representative

2) Ruang yang kondusif

3) Penyejuk ruangan

4) Tersedia tempat untuk produksi (meja, kursi kerja, komputer satu set

dan ATK)

5) Tersedia ruang untuk menerima konsumen

6) Tersedia ruang untuk memajang produk yang menyerupai rak buku

seperti diperpustakaan

Page 59: LAPORAN TAHUNAN IPTEKS BAGI INOVASI DAN …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195102171979031004_2014.pdf · IKK) I b IKK BALINESECULTURE CONSERVATION CONSULTANT Tahun Ke II

49

Gambar 12: Atas Kanan: ruang administrasi; kiri: ruang tamu; bawah ruang diskusi

6.3.8 Finansial

Tabel 16

Rincian Biaya IbIKK Usaha Balinese Culture Conservation

ConsultantTahun 2014-2016

6.3.9 Anggaran Biaya

2014 2015 2016

ALIRAN KAS MASUK

1 Buku 75.000.000 250.000.000 250.000.000

2 Deskripsi 60.000.000 100.000.000 150.000.000

3 Booklet 5.000.000 5.000.000 5.000.000

4 Artikel 8.000.000 8.000.000 8.000.000

5 100.000.000 100.000.000

6

Konsultasi penelitian dan penulisan

kebudayaan Bali 6.000.000 6.000.000 6.000.000

7

Konsultasi tentang perluasan dan

pemahaman kebudayaan Bali dari

berbagai aspek 6.000.000 6.000.000 6.000.000

8

Konsultasi kunjungan lokasi

kebudayaan Bali yang insitu 6.000.000 6.000.000 6.000.000

9

Konsultasi nara sumber tentang

kebudayaan Bali yang bersifat spesifik 6.000.000 6.000.000 6.000.000

10 Dana dari Dikti 150.000.000 155.600.000 150.000.000

11 Dana dari Undiksha 42.100.000 41.500.000 46.500.000

Jumlah Kas Masuk 364.100.000 684.100.000 733.500.000

ALIRAN KAS KELUAR

1 Penyiapan Kantor 10.000.000 2.700.000 5.000.000

2 Peralatan 29.600.000 20.500.000 17.500.000

3 Sumber Daya Manusia 42.000.000 48.600.000 48.600.000

4 Bahan Baku 57.500.000 70.000.000 70.000.000

5 Seminar 5.000.000 5.000.000 5.000.000

6 Promosi 8.000.000 4.000.000 3.000.000

7 Laporan 3.000.000 3.000.000 3.000.000

8 Honor Pendamping 14.500.000 14.500.000 14.500.000

Jumlah Kas Keluar 169.600.000 168.300.000 166.600.000

SURPLUS/DEFISIT 194.500.000 515.800.000 566.900.000

SALDO KAS AWAL - 194.500.000 710.300.000

SALDO KAS AKHIR 194.500.000 710.300.000 1.277.200.000

URAIANTAHUN

Page 60: LAPORAN TAHUNAN IPTEKS BAGI INOVASI DAN …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195102171979031004_2014.pdf · IKK) I b IKK BALINESECULTURE CONSERVATION CONSULTANT Tahun Ke II

50

Untuk menunjang kegiatan dan pelaksanaan program pada tahun

berikutnya maka kami perlu dirancang anggaran Inventasi dan modal dalam tahun

2016. Lebih jelasknya dapat dilihat dalam tabel berikut.

Tabel 17Rencana Investasi dan Belanja Modal Tahun III (2016)

A. Sewa tempat promosi di Dps 1 5.000.000 5.000.000 5.000.000

B Peralatan

1 Note Book 1 7.500.000 7.500.000 7.500.000

2 ATK 1 paket 10.000.000 5.000.000 5.000.000 10.000.000

C. SDM

a. Manager 1 9.000.000 9.000.000 9.000.000

b. Sekretaris 1 7.200.000 7.200.000 7.200.000

c. Produksi 2 16.800.000 12.800.000 4.000.000 16.800.000

d Pemasaran 1 7.200.000 7.200.000 7.200.000

e

Administrasi dan

akunting 1 7.200.000 7.200.000 7.200.000

f Office boy 1 6.000.000 6.000.000 6.000.000

D. Bahan

a. Hasil Penelitian 10 paket 500.000 5.000.000 5.000.000

b Lontar 10 paket 2.500.000 10.000.000 15.000.000 25.000.000

c. Artefak 5 paket 1.000.000 5.000.000 5.000.000

d Tradisi 5 paket 1.000.000 5.000.000 5.000.000

e.

Buku/ majalah/ koran

tua 10 paket 500.000 5.000.000 30.000.000

E. Lain-Lain

a. Seminar hasil 1 paket 5.000.000 5.000.000 - 5.000.000

b. Promosi 1 paket 3.000.000 3.000.000 3.000.000

c. Laporan 12 eks 250.000 3.000.000 3.000.000

TOTAL 99.900.000 32.000.000 131.900.000

JumlahUraian Jumlah Harga/Unit DIKTI Undiksha

Honor Pendamping

Tabel 18

Honor Tim Pendamping Tahun III (2016)

No Nama Status Honorarium Sumber

1 Prof. Dr. I Nyoman Sudiana, M.Pd Penanggung Jawab

Rp. 2.300.000,- Undiksha

2 Drs. I Nyoman Jampel, M.Pd Penanggung

Jawab

Rp. 2.200.000,- Undiksha

3 Prof. Dr. Ketut Suma, MS Penanggung Rp. 2.200.000,- Undiksha

Page 61: LAPORAN TAHUNAN IPTEKS BAGI INOVASI DAN …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195102171979031004_2014.pdf · IKK) I b IKK BALINESECULTURE CONSERVATION CONSULTANT Tahun Ke II

51

Jawab

4 Drs. I Wayan Mudana, M.Si Penanggung Jawab

Rp. 2.200.000,- Undiksha

5 Prof. Dr. Nengah Bawa Atmadja, MA Ketua Rp. 2.200.000,- Undiksha

6 Prof. Dr. Wayan Rai, M.Si Anggota Rp. 1.700.000,- Undiksha

7 Dr. Luh Putu Sendratari, M.Hum Anggota Rp. 1.700.000,- Undiksha

Jumlah Rp. 14.500.000,- Undiksha

Total dana yang diperlukan untuk kegiatan tahun III (2016) yakni: 1) dana Dikti

Rp.99.100.000,- (sembilan puluh sembilan juta seratus ribu rupiah) dan 2) dana

Undiksha Rp.46.500.000,- (empat puluh dua juta seratus ribu rupiah). Sehingga

Total dana yang diperlukan adalah Rp.145.600.000,- (seratus empat puluh lima

juta enam ratus ribu rupiah).

6.3.10 Jadwal Kegiatan

Untuk mencapai target luaran tersebut maka disusunlah program beserta

jawal kerja sebagai pedoman Tim Pelaksana dalam mengimplementasikan usulan

ini. Pada penyusunan program kerja ini teerdapat masa jeda yang terjadi karena

menunggu pemasukan dana dari Dikti dan Undiksha.

Tabel 19

Program Kerja dan Jadwal

No Jenis Kegiatan

Mar Apr Mei Jun Jul Agst Sep Okt Nop

Masa Jeda Desember 2015 – Pebruari 2016 (Penjualan Tetap Berjalan)

Tahun III (2016)

1 Rekrutmen tenaga tambahan

2 Proses produksi

3 Pengembangan produk

4 Promosi dan penjualan

5 Laporan keuangan

6 Penulisan Laporan Kegiatan

7 Penulisan artikel

8 Publikasi ilmiah

Page 62: LAPORAN TAHUNAN IPTEKS BAGI INOVASI DAN …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195102171979031004_2014.pdf · IKK) I b IKK BALINESECULTURE CONSERVATION CONSULTANT Tahun Ke II

52

BAB 7

KESIMPULAN DAN SARAN

7.1 Simpulan

IbIKK Balinese Culture Conservation Consultant merupakan salah satu

unit usaha yang bernaung di bawah Lembaga Pengabdian Masyarakat Universitas

Pendidikan Ganesha yang bergerak dalam bidang usaha jasa yaitu melayani

kegiatan konsultasi dan konservasi budaya. Bentukl layanan konsultasi budaya

yag telah dilaksanakan adalah lKonsultasi penelitian dan penulisan kebudayaan

Bali, Konsultasi tentang perluasan dan pemahaman kebudayaan Bali dari berbagai

aspek, Konsultasi kunjungan lokasi kebudayaan Bali yang insitu dan Konsultasi

nara sumber tentang kebudayaan Bali yang bersifat spesifik. Layanan yang lain

adalah penerbitan buku, artikel dan juga booklet serta diskripsi tentang

kebudayaan Bali yang sumbernya berasal dari hasil penelitian, lontar kuno dan

arsip-arsip budaya. Namun di awal keberadaan lembaga ini masih banyak

mengalami kendala terutma dalam sosialisasi program dan pemasaran produk

layanan yang masih belum begitu banyak dikenal. Oleh karena itu IbIKK BCCC

ini terus berbenah dan melaksanakan program yang telah direncanakan secara

maksimal memalui berbagai promosi baik melalui media cetak maupun

elektronik, sehingga kedepannya IbIKK BCCC ini bisa menjadi solusi dalam ikut

melestarikan dan memberikan pemahaman tentang Budaya secara umum dan

budaya Bali secara khusus. Peningkatan peran serta ini secara tidak langsung juga

bisa memberikan keuntungan kepada lembaga dalam rangka pengembangan

wisausaha di lingkungan kampus Universitas Pendidikan Ganesha.

7.2 Saran

IbIKK BCCC sebagai salah satu lembaga wirausaha milik kampus agar

terus didukung keberadaanya demi kemajuan dan realisasi program serta mampu

Page 63: LAPORAN TAHUNAN IPTEKS BAGI INOVASI DAN …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195102171979031004_2014.pdf · IKK) I b IKK BALINESECULTURE CONSERVATION CONSULTANT Tahun Ke II

53

memberikan dampak positif bagi kemajuan lembaga dan masyarakat secara luas.

Oleh karena itu maka:

1) Lembaga Lembaga Pengabdian Masyarakat dan Lembaga Penelitian agar

bisa bersinergi untuk memberikan dorongan dan sekaligus bahan baku

produksi produk yang akan dihasilkan oleh IbIKK BCCC ini sehingga

program penerbitan buku dan artikel ilmiah bisa terwujud secara maksimal;

2) Lembaga turut membantu IbIKK BCCC dalam memasarkan hasil

produksinya dengan cara memberikan himbauan kepada seluruh dosen dan

mahasiswa untuk membeli buku-buku, artikel atau produk yang lainnya

supaya penjualan hasil produksi bisa maksimal.

Page 64: LAPORAN TAHUNAN IPTEKS BAGI INOVASI DAN …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195102171979031004_2014.pdf · IKK) I b IKK BALINESECULTURE CONSERVATION CONSULTANT Tahun Ke II

54

DAFTAR PUSTAKA

Atmadja, N.B. 2001. Reformasi ke Arah Kemajuan yang Sempurna dan Holistik

Gagasan Perkumpulan Surya Kanta tentang Bali di Masa Depan.

Surabaya: Paramitha.

Atmadja, N.B. 2010. Genealogi Keruntuhan Majapahit Islamisasi, Toleransi dan

Pemertahanan Agama Hindu di Bali. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Covarrubias, M. 1972. Island of Bali. London: Oxford University Press.

Craib, I. 1986. Teori-teori Sosial Modern: dari Parsons sampai Habermas.

[Penerjemah: Paul S. Baut dan T. Effendi]. Jakarta: CV. Rajawali.

Danandjaja, J. 1980. Kebudayaan Petani Desa Trunyan Bali. Jakarta: Pustaka

Jaya.

Geertz, C. 1977. Penjaja dan Raja. [Penerjemah: S. Supomo]. Jakarta: Gramedia.

Geertz, C. 1999. After The Fact; Dua Negeri; Empat Dasawarsa, Satu Antropolog

[Penerjemah: Landung Simatupang]. Yogyakarta: LKiS.

Lauer, R.H. 1989. Perspektif tentang Perubahan Sosial. [Penerjemah:

Alimandan]. Jakarta: Melton Putra.

Ritzer, G. 1985. Sosiologi. Ilmu Pengetahuan Berparadigma Ganda. [Penyadur:

Alimandan]. Jakarta: CV. Rajawali.

Zeitlin, I. M. 1995. Memahami Kembali SosiologiKritik terhadap Sosiologi

Kontemporer. [Penerjemah: Tim Penerjemah]. Yogyakarta: Gadjah

Mada University Press.

Page 65: LAPORAN TAHUNAN IPTEKS BAGI INOVASI DAN …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195102171979031004_2014.pdf · IKK) I b IKK BALINESECULTURE CONSERVATION CONSULTANT Tahun Ke II

55

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1. Produk

a) Buku “(NGABEN + MEMUKUR) = (TUBUH + API) + (UPARENGGA

+ MANTRA) = (DEWA PITARA + SURGA) (Perspektif Teori Sosial

Ketubuhan terhadap Ritual Kematian di Bali)”.

b) Buku “TAJEN DI BALI (Perspektif Homo Complexus)”.

Page 66: LAPORAN TAHUNAN IPTEKS BAGI INOVASI DAN …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195102171979031004_2014.pdf · IKK) I b IKK BALINESECULTURE CONSERVATION CONSULTANT Tahun Ke II

56

c) Buku “PERTARUNGAN WACANA NGAMADUANG (POLIGAMI)

DALAM SENI GENJEK : PERSPEKTIF KEKUASAAN LINGUAL DI

BALI”.

Page 67: LAPORAN TAHUNAN IPTEKS BAGI INOVASI DAN …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195102171979031004_2014.pdf · IKK) I b IKK BALINESECULTURE CONSERVATION CONSULTANT Tahun Ke II

57

d) Buku “MEMBONGKAR JARING KUASA, KEKERASAN, DAN

RESISTENSI DI BALIK PERKAWINAN NGAMADUANG

(POLIGAMI)”.

e) Buku “KULINER TRADISIONAL KHAS BULELENG”.

f. Jurnal Terbitan “BUTIR-BUTIR TERCECER TENTANG TRADISI

UNIK DI DESA-DESA BALI AGA DI KECAMATAN KINTAMANI –

BANGLI”.

Page 68: LAPORAN TAHUNAN IPTEKS BAGI INOVASI DAN …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195102171979031004_2014.pdf · IKK) I b IKK BALINESECULTURE CONSERVATION CONSULTANT Tahun Ke II

58

g. Artikel “Deconstructing Gender Stereotypes in Leak”

Jurnal Komunitas 7 (1) (2015): 71-78. DOI: 10.15294/komunitas.v7i1.3597

JURNAL KOMUNITAS

Research & Learning in Sociology and Anthropology http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/komunitas

Deconstructing Gender Stereotypes in Leak

Nengah Bawa Atmadja1

, Luh Putu Sendratari2, I Wayan Rai

3

1,2

Sociology Education Major, Faculty of Social Science, Undiksha, Indonesia 3Sport, Health, and Recreation Education Major, Faculty of Sport and Health, Undiksha, Indonesia

Permalink/DOI: http://dx.doi.org/10.15294/komunitas.v7i1.3597

Received : January 2015; Accepted: February 2015; Published: March 2015

Abstract The belief of Balinese people towards leak still survive. Leak is a magic based on durgaism that can transform a person from human to another form, such as apes, pigs, etc. People tend to regard leak as evil. In general, the evilness is constructed in gender stereotypes, so it is identified that leak are always women. This idea is a power game based on the ideology of patriarchy that provides legitimacy for men to dominate women with a plea for social harmony. As a result, women are marginalized in the Balinese society. Women should be aware of so it would provide encouragement for them to make emancipatory changes dialogically. Abstrak Kepercayaan orang Bali terhadap leak tetap bertahan sampai saat ini. Leak adalah sihir yang berbasiskan durgaisme yang dapat mengakibatkan seseorang bisa merubah bentuk dari manusia ke wujud yang lain, misalnya kera, babi, dll. Leak termasuk magi hitam sehingga dinilai bersifat jelek. Pada umumnya perempuan diidentikkan dengan leak sehingga melahirkan asumsi yang bermuatan steriotip gender bahwa leak = perempuan. Gagasan ini merupakan permainan kekuasaan berbasis ideologi patriarkhi dan sekaligus memberikan legitimasi bagi laki-laki untuk menguasai perempuan dengan dalih demi keharmonisan sosial. Akibatnya, perempuan menjadi termarginalisasi pada masyarakat Bali. Perempuan harus menyadarinya sehingga memberikan dorongan bagi mereka untuk melakukan perubahan secara dialogis emansipatoris. Keywords: black magic; patriarchal ideology; woman marginalization; emancipatory movement. How to Cite: Atmadja, N.B., Sendratari, L.P., Rai. I.W. 2015. Deconstructing Gender Stereotypes in

Leak.JurnalKomunitas, 7 (1):71-78 doi: 10.15294/komunitas.v7i1.3597

© 2015 Semarang State University. All rights reserved Corresponding author : ISSN 2086-5465

Address: JL. Ahmad Yani, No. 67, Banyuasri, Buleleng, Bali

UNNES JOURNALS

E-mail: [email protected]

Page 69: LAPORAN TAHUNAN IPTEKS BAGI INOVASI DAN …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195102171979031004_2014.pdf · IKK) I b IKK BALINESECULTURE CONSERVATION CONSULTANT Tahun Ke II

59

72 Nengah Bawa Atmadja, et al,Deconstructing Gender Stereotypes in LeakStereotype of Leak

INTRODUCTION The belief of Balinese people towards leak

still survives in their society until these days.

Leak is a magic practice which can result ina

person to be able to transform into other

form like rangda, celuluk, dogs, pigs, apes,

bicycle, cars, airplanes, carts, etc (Pekandel

and Yendra, 2013: 61-64; Kardji, 1993: 53-68).

This phenomenon is really interesting so

there are many people who study it. For

example, Pekandelan and Yendra (2010, 2012,

2013), Putra and Putra (2013), Subagia (2011),

Segara (2000), Kardji (1993), Atmaja (1993),

Pulasari (2013), Sumawa (2013),Yuddhianta-ra

(2008), etc. There are also literary works with

leak themes such as Ki Balian Batur (Supatra, 2012), Ki Gede Basur (Supatra,

2006), Calon Arang (Suastika, 1997), and so

on. In addition, Bali is rich of lontar (tradi-

tional document on lontar leaves) especially

about leak like Lontar Aji Pengleakan, Lon-

tarAji Pangiwa, Lontar Aji Wegig, etc thatare

kept in Gedong Kirtya in Singaraja and

Balinese Cultural Documentation Center in

Denpasar. Those various studies complete

each other in order to grasp a deep and com-

prehensive picture of leak. For example, the

methods to obtain pengleakan, types of leak

based on forms and mastering levels, the

processes of being leak, the danger of leak to

human, and the methods to overcome in

religious and magical ways. Although the study about leak has

been done so many times, leak is still in-

teresting to be studied academically. The

reasons are; first, the studies of leak focus on

the religious-magical approach with the

result that critical studies are neglected. Se-

cond, the issue of leak is really complex so

there are aspects that need deeper and more

comprehensive understanding. For examp-le,

gender stereotype of image that a person

who can do ngleak is generally identified as a

woman (leak = woman). This believe emer-

ges interesting questions to be studied criti-

cally, which are “What is used to legitimate

gender stereotype that Balinese woman =

leak?”, “Does this believe contain

ideologywhich leads to women

marginalization in Balinese society?” In order to answer these questions,

critical social theory is used; especially post-

culturalist which assumes that man and

woman relationship in a society is divided

into classes because there are imbalances of

authority in capital-economy, social, cul-

tural, symbolic, financial, and body which are

legitimated by ideology with the result that

their relationships have power dimen-sion

(Brooks, 2005: 69-137; Eagleton, 2007: 183-

219). The ideology which legitimates that

practice is patriarchy or phallusentrism. This

ideology isn’t visible because it is inside

human mind. In fact, it can also work sub-

consciously (Takwin, 2003: 96-101). Autho-

rity is not only represented in the form of

someone’s ability in determining a person’s

action by physical pressure, but also by lan-

guage which has ideology nature in which

language is the place where ideology resi-des

(Baryadi, 2012: 20). The relationship of

authority can be in the form of hegemony or

domination which is indicated by the use of

violence—physical, psychological, cultural,

or symbolic which leads to marginalization

of lower class by upper class or man to wo-

man (Lubis, 2014a: 157-199; Bourdieu, 2010; Barker, 2004: 61-64).

Based on this paradigm, it is hoped

that the issue can be answered deconstructi-

vely. The objective of this study is not only to

get the critical theoretical answer, but also to

grow critical awareness especially to wo-men

so that their position as lower class and the

image as leak can be minimized through

dialog and emancipatory approach. There-

fore, the relationship between man and wo-

man can be equal in a rwa bhineda manner. METHODS This research employed critical social theo-ry

approach so the objective was not only to

find the meaning of a visible social reality,

but also ideology or power act behind wo-

man image as leak. The references were text

books and literary works with leak theme like

Ki Gede Basur antara Asmara dan IlmuHitam

(Suparta, 2006) and Ki Balian Batur antara

Leak dan Titah Betari Danu (Suparta,2012);

and lontar, like Lontar Aji Pengleakan,Lontar

Aji Pangiwa, and Lontar Aji Wegig.Besides,

interviews were also done to some UNNES JOURNALS

Page 70: LAPORAN TAHUNAN IPTEKS BAGI INOVASI DAN …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195102171979031004_2014.pdf · IKK) I b IKK BALINESECULTURE CONSERVATION CONSULTANT Tahun Ke II

60

sources who understood about leak like Wa-

yan Watra (Lecturer of Universitas Hindu

Indonesia). He also gave some reading sour-

ces to enrich the understanding about leak. The data from these sources were ana-

lyzed qualitatively by mean of deconstruc-

tion method (Noerhadi, 2013: 232’ Faruk,

2012: 172-232). By this method, the chance to

uncover the hidden, contradictive, and

internal inconsistent meaning in a text can

be optimal (Lubis, 2014: 2-26) either related

to denotative or connotative meaning (Bart-

hes, 2007: 82-89) in the context of Balinese

woman image as leak. The answers to those questions fo-

cused more to the aspect of niskala so the

validity, of course, could be debated in em-

pirically rational way. However, in post-mo-

dernism paradigm perspective, this idea can

be accepted academically. It is because in

studying a reality, post-modernism not only

stresses on deconstructionism, but also re-

cognizes the existence of pluralism and rela-

tivism of truth. Thus, tolerance in any form

of truth, including the truth from small nar-

ration is open as the way it is (Lubis, 2014: 2-

26). RESULTS AND DISCUSSION Balinese people’s believe about leak is clo-sely related to Hindu belief, that is tantrism (Surasmi, 2007: 41-57; Santiko, 1987: 218-219: Redig, 2007). That believe can be found in the mythology as follow; Dewi Uma who was cursed to become Durga Kardji (1993a: 13-32) and Segara (2000: 12-16)

show that the mythology of leak can be

found in the transformation story of Dewi

Uma to become Durga. This condition

started from the intention of Dewa Siwa to

test the loyalty of his wife, Dewi Uma. Dewa

Siwa pretended to be sick and needed the

one and only cure that was Cow’s milk. Siwa

asked Dewi Uma to descent to the mortal

world to get the milk. In her search, Dewi

Uma met a cow with its shepherd. Dewi Uma

asked for the milk. However, the shepherd

insisted that he could give it with the condi-

tion that Dewi Uma was willing to do sexual

Jurnal Komunitas 7 (1) (2015): 71-78 73 intercourse. Dewi Uma agreed to do it for her husband’s recovery.

When Dewi Uma gave the milk to Siwa, Siwa asked her how she got the milk. Dewi Uma claimed that the milk was ob-tained by asking to a shepherd freely. Dewa Siwa was furious since he knew that the way Dewi Uma obtained the milk was by doing sexual intercourse with the shepherd. Siwa knew it because he was the one who trans-formed (mesiluman) into the shepherd to test his wife’s loyalty.

When the fact was revealed, Dewa

Siwa cursed Dewi Uma to become Dewi

Durga and made her live in Gandamayu

graveyard. Dewi Durga protested by using

pengiwe. As the result, human being

wasattacked by plague. Siwa, Wisnu, and

Brah-ma tried to solve the problem by the

embo-diment of bang, telek, and barong

masks. This teamwork successfully

neutralized the plague made by Dewi Durga

(Segara, 2000). The embodiment of Siwa in

the form of ba-rong was positioned as the

opponent and atthe same time neutralized

the negative as-pect of Durga’s supernatural

power. Tanting Mas as the disciple of Dewi Durga The other mythology is the story of King Pa-

delengan. Unce upon a time, the king had a

twin son and daughter in the form of pi-glets

(kucit). To eliminate the shame, both of

them meditated in different places, which

were in Pura Dalem for the male kucit, and a

graveyard for the female kucit. Dewi Dur-ga

gave her pengiwe as her blessing to the

female kucit and she transformed herself into

a beautiful young girl named Tanting Mas.

On the contrary, the male kucit which

meditated in Pura Dalem received blessing

from Dewa Siwa in the form of panengen and

then he transformed into a man named

Tanting Rat. Both of them served in Dirah king-

dom. Tanting Rat was promoted to become

palace priest because he mastered ajipenen-

gen. Then he changed his name into

MpuParadah (Sri Mpu Baradah). While

Tanting Mas, because of her beauty, became

the con-sort of King Dirah. This marriage

Page 71: LAPORAN TAHUNAN IPTEKS BAGI INOVASI DAN …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195102171979031004_2014.pdf · IKK) I b IKK BALINESECULTURE CONSERVATION CONSULTANT Tahun Ke II

61

resulted UNNES JOURNALS

Page 72: LAPORAN TAHUNAN IPTEKS BAGI INOVASI DAN …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195102171979031004_2014.pdf · IKK) I b IKK BALINESECULTURE CONSERVATION CONSULTANT Tahun Ke II

62

74 Nengah Bawa Atmadja, et al,Deconstructing Gender Stereotypes in LeakStereotype of Leak = in the birth of a beautiful princess, Ratna Manggali. However, because King Dirah didn’t respect Tanting Mas and her daugh-ter, Tanting Mas was furious and then killed her husband by using ajipengliakan. Tanting Mas became a widow and appointed herself as the Queen with Walunateng Dirah as her title.

Although Ratna Manggali was very

pretty, there was no man willing to marry her

because they were afraid of her mother’s

pengliakan. Walunateng Dirah was very

sadbecause she was worried that her

daughter would be an old virgin. Walunateng

Dirah wanted to marry her daughter to

Erlangga, king of Kediri. Erlangga refused it

becau-se he was afraid to be leaked, which

made Walunateng Dirah really angry. She

released her anger by using pengleakan that

caused plague. Kediri kingdom was saved

because of Mpu Paradah. Walunateng Dirah

was kil-led while her daughter, Ratna

Manggali, and her men were pardoned and

were educated so they could walk on the

good path of life (Subagia, 2014; Kardji, 1993:

20). Leak as the representation of Durgaism Both mythologies present the image that Dewi Uma, Siwa’s Sakti after being cursed to transform into Durga and then lived in graveyard. Balinese people describe Durga as Rangda—having demonic facial feature like in Figure 1.

The description of Rangda like in pic-ture 1 has religious-magical meanings as fol-low: 1. A tongue as long as the stomach repre-

sents a continuous hunger and always wants to kill and eat her prey.

2. A flaming tongue means the symbol of

merciless magical burning. The oppo-

nents will definitely be burned magical-ly

which results in illness or even death.

3. Bulging and glaring eyes are the symbol of fury, cruelty, ruthlessness, selfishness, and believe that no one is able to surpass her ability.

4. Long fangs are the symbol of wild ani-malistic nature which is full of cruelty.

5. The flames above the head are the sym-bol of unrivalled supernatural power

lights (Ginarsa in Segara, 2000: 39).

Figure 1. Two models ofRangdaas manifes-

tation of Dewi Durga (Source: https://imag- es.search.yahoo.com/images/ downloaded on12 June 2014).

Dewi Durga in the form of Rangda is

worshiped in Pura Dalem—usually located

near graveyard. For that reason, it is not

surprising if Pura Dalem commonly decora-

ted with Rangda statue and/or keeping pra-

tima in the form of rangda as the symbol

ofworshiping for Dewi Durga. Pura Dalem as

a place for worshiping Dewi Durga is

believed as the center of ajipengeliakan.

Page 73: LAPORAN TAHUNAN IPTEKS BAGI INOVASI DAN …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195102171979031004_2014.pdf · IKK) I b IKK BALINESECULTURE CONSERVATION CONSULTANT Tahun Ke II

63

UNNES JOURNALS

Page 74: LAPORAN TAHUNAN IPTEKS BAGI INOVASI DAN …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195102171979031004_2014.pdf · IKK) I b IKK BALINESECULTURE CONSERVATION CONSULTANT Tahun Ke II

64

When the mythology and the charac-teristics of rangda are deconstructed, there is an ideology behind them, which is dur-gaism (Atmaja, 1993) or rangdaism. The ide-ology contains some ideas as follow: 1. Durgaism can result in woman’s beauti-

ful physical form to transform (masilu-

man) into mythical demon or others

likepigs, apes, dogs, etc. The transforma-

tion is also related to the character. For

example, from the character of a kind

and gentle woman into mythical demon

woman character which are hot-head-ed,

killer, selfish, cruel, vicious, savage,

ghostlike, fearful, etc. 2. This transformation is based on the

magical ability included in durgaism, which is pengleakan.

3. Durgaism which includes pengleakan is pengiwe, a dark art or black magic because it has potential to harm other people.

4. Durgaism as pengleakan can be ob-tained by worshiping Dewi Durga who is positioned as the queen of leak.

5. Pengleakan can be inherited or taught toother people by sisya for example.

6. Pengleakan as pengiwe is a magical tech-

nology for a woman to oppose man’s

hegemony and/or domination in life in

the society. The opposition can be in the

form of subduing a man by using witch-

craft or by using pengleakan destruc-

tively. For example, the widespread of

plague which results in massive death. 7. Pengleakan can be defeated by penen-

gen, a pure magic or white magic. Penen-

gen is the supernatural power of a man.

8. Penengen is not only able to defeat pengiwa, but also related to mercy tolead human being to leave the left path (kiwa, adharma, bad deeds), and direct them to the right path (tengen, dharma, good deeds).

If we pay attention to the idea above,

it will ensure Fiske’s opinion (2012: 207-216)– structuralism approach appears explicitly and implicitly that there is cognition struc-ture which binary oppose rwa bhineada, they are:

Jurnal Komunitas 7 (1) (2015): 71-78 75

Dewa : Dewi Purusa : Pradana

Purus (phallus) : Baga (vagina) Man : Woman

Siwa : Uma/Durga Barong: Rangda

Tanting Rat : Tanting Mas Paradah : Walunateng Dirah

Penengen : Pengiwe

Ilmu kanan : Ilmu kiri Pure Art : Dark Art

White Magic : Black Magic Leak Sari : Leak pemaron

Leak petak (white) : Leak badeng (black)Maintain : Destruct

High (Up) : Low (Down) Good : Bad

Right : Wrong

When we pay close attention to the

cognition structure which has rwa bhineada

deconstructively, we can see that the basis is

man’s gender, which is phallus or purus

which is opposed to woman’s gender, which

is vagina or baga. This differentiation is not a

problem regarding in tantraism, as well as

rwa bhineda as stated by Atmadja (2014),

Dewa (God) and Dewi (Goddess) are a

pairdialectically. Dewa is dysfunctional

without his sakti, Dewi. For example, Siwa as

the God of destruction can have a role

because of his sakti, that is Durga (Surasmi,

2007: 43; Pekandelan and Yendra, 2010: 8). Purusism Behind The Image of Woman= Leak The ideal idea that man and woman or dewa

and dewi are complementary is not in line

with its social text. It is related to the exis-

tence of fact that binary opposition between

man and woman which is being related to

various forms of other binary oppositions,

that are penengen and penggiwe and so on

will lead to good–bad, right–wrong, or

maintain–destruct judgment. Thus, the re-

lationship between man and woman chan-

ges to become not neutral. Man as the sym-

bol of penengen is associated with good and

right which in result has potential to keep

the harmony. In the contrary, woman as the

symbol of pengiwe is associated with bad UNNES JOURNALS

Page 75: LAPORAN TAHUNAN IPTEKS BAGI INOVASI DAN …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195102171979031004_2014.pdf · IKK) I b IKK BALINESECULTURE CONSERVATION CONSULTANT Tahun Ke II

65

76 Nengah Bawa Atmadja, et al,Deconstructing Gender Stereotypes in LeakStereotype of Leak = and wrong which in result has potential to destroy the harmony.

The emergence of this idea is related to

the act of dominant ideology in Balinese

society, which is patriarchal ideology (At-

madja, 2010). This ideology has a very strong

effect to Balinese society. It is proven in the

fact that “….even God is managed in such

manner to legitimate the authority of pu-

rusa” (Atmaja, 1993: 38). Patriarchal ideolo-

gy is focused to male, considering that the

word purusa which means man is changed

into purus which means male genital (phal-

lus = purus). Thus, patriarchal ideology in

the context of Balinese society can be called

purus or purusism ideology. Purusism not only puts purus as

thesymbol to differentiate man and woman, but also puts purus as the symbol of man-liness or manhood to subdue woman as the opponent—stereotyped as a weak being (Endraswara, 2011: 241-244). Man’s virility is symbolized by erected or stand tall purus. Balinese call unerected purus as purus layu. Purus layu makes it not possible for a manto do sexual intercourse. Hence, erected pu-rus is not only as a symbol to manhood, butalso as a media to proof that he is a man that is able to subdue a woman (Umar, 2014: 78-79).

In connection with that, it is interes-

ting to mention that Balinese language calls

purus as celak. The word celak itself is

alsorecognized in Javanese language which

me-ans close or dekat. The use of the word

celak (close) for purus denotatively makes

sense because the erected purus has function

to bring something close, attach, or even

unite man and woman when they are doing

sexu-al intercourse. The equation of purus

with celak is not only means libidinal

closeness,but also closeness in the context of

authority using purus as the asset. By referring to Hayong (2013: xvi-xvii)

that “…. human being with his sexual nature

which is revealed in mind and manner de-

termines his existence”. It is not enough with

just in the form of doing celak to woman in

private space, but it is also necessary in the

public space. This effort needs ideology le-

gitimacy, which is purusism ideology (ce-

lakism) which is related to penengen whichmeans good and right. In the contrary, wo-man which is pictured to have pengiwe is a quality of bad and wrong. This idea legiti-mates man’s authority over woman, with the pretext if man doesn’t have control over wo-man, then woman will easily do cruelty and harm by using durgaism.

The general belief that leak is gene-

rally female makes Balinese women in the

position of “problematic and ambiguous”

(Faruk, 2012: 200). This means, woman in

Bali can be positioned as subject and object.

When she is positioned as subject, there is

consequence. That is woman is easily trap-

ped in durgaism which results in having bad

natures that have potential to destroy

human’s life by using pengliakan. When she

is positioned as object, woman, which is pic-

tured as durgaism, makes implication that

woman is positioned under the authority of

man. If woman is not controlled, the life’s

harmony will be disturbed. The strength of

purusism ideology influence makes Bali-nese

woman to be positioned as object rat-her

than subject. In connection with that, woman’s positioning as leak essentially in-

dicates that man makes woman as an object

with the pretext to create harmony for hu-

man being. Man’s action, making woman as an

object easily creates abuse. By referring to

Baryadi (2012: 35) abuse is not only in the

form of physical abuse, but also symbolic

verbal abuse—using language or words, and

symbolic nonverbal—using pictures, films,

performance, etc. The labeling that woman

can ngleak is basically a symbolic verbal

abuse. In the contrary, the description that

woman who can ngleak has the form of apes,

rangga, celuluk, and so on is a symbolic non-

verbal abuse. Both verbal abuses are probab-

ly taking place simultaneously. Verbal abuse

can become psychological physical abuse like

seclusion in society to woman who is

believed can do ngleak. Pengleakan As A Weapon For OppressedWoman Even pengleakan is opposed because of its destructive nature, pengleakan still must

Page 76: LAPORAN TAHUNAN IPTEKS BAGI INOVASI DAN …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195102171979031004_2014.pdf · IKK) I b IKK BALINESECULTURE CONSERVATION CONSULTANT Tahun Ke II

66

UNNES JOURNALS

Page 77: LAPORAN TAHUNAN IPTEKS BAGI INOVASI DAN …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195102171979031004_2014.pdf · IKK) I b IKK BALINESECULTURE CONSERVATION CONSULTANT Tahun Ke II

67

exist according to rwa bhineda—penengen is

meaningless without pengiwe . Even pen-giwe

is useful for woman. That is as a toolto

oppose oppression which is done by man

(her husband). Kardji (1993: 20-21) exp-lained

that there are some ajian to subdue man,

they are pengasren, pengerger, penga-sih-

asih, penangkeb, and pengleakan. Theseare

the sequence of actions that start from magic

which results in making man seeing woman

to look beautiful, then make him interested,

then falling in love, continues to woman

subduing the husband. When eve-rything

has been done well, murder will be done to

offer the spirit to Dewi Durga in the grave—

called aji wegid or pengleakan (Kar-di, 1993:

20-21). The option of the action is understan-

dable since the fact that oppressed woman

either structurally or culturally must be gi-

ven a tool to release herself. The tool is not

in the form of physical object. It is because

woman is not possible to use physical abu-se

to man. It is not only because physically man

generally stronger that woman—man’s body

is strong, but also, no less importantly,

because the application of purusism results

in cultural barrier for woman to oppose man

(her husband)—husband is superior and

must be obeyed. Not to mention the existen-

ce of Tri Hita Karana ideology that is applied

in Balinese society which compel human to

develop harmonious relationship to each ot-

her—that includes woman must be harmo-

nious with man. If the woman neglects it or

in the contrary—man is obedient to woman,

society will condemn her by gossiping that

the wife is accused to be able to do ngleak.

Thus, Balinese women are in a dilemmatic

position. That is if they do not oppose, it will

be difficult for them to get out of either cul-

tural or structural abuse. In the contrary, if

they oppose, disgrace or even physical abuse

can be easily befall them. In order to overcome this cultural di-

lemma, Balinese culture gives the way out.

That is providing pengiwe including penge-

liakan for woman. Pengiwe is a magical reli-

gious technology that is very important for

woman to overcome abuse that they are ex-

perienced. It is because, however, the avai-

Jurnal Komunitas 7 (1) (2015): 71-78 77 lability of pengiwe gives space for woman to

subdue or even eliminate a man quietly using

ajian pengleakan. By using penglea-kan, the

woman’s purpose to avenge theabuse is

accomplished well without causing disrupt to

the harmony of social system. Re-garding to

that, it is no wonder that Atmaja (1993: 43)

showed that it is acceptable for a woman to

use pengiwe including penglea-kan as long as

it is a reasonable option afterthe one

concerned received extreme politi-cal and

cultural pressures. Moreover, the use of pengiwe, in the

point of view of human nature which has

anger, becomes make sense the way it is. By

referring to Haryatmoko (2014: 59), anger is a

hidden power that operates in human being.

A person who is angry can do anyt-hing

unreasonably—anything to channel the

anger. In this context, Balinese woman may

become unreasonable in the context to

release herself from anger or structural and

cultural abuse which is done by man. The

application of this practice is by using peng-

leakan with hope that the objective is fulfil-

led. However, the risk is still exist because

the law of karma phala is still applied so that

the chance for the woman to get the retalia-

tion of her negative deeds for the thing that

she has done is exist—the hell’s door is open

the way it is. CONCLUSION Balinese people’s believe that leak is identi-

cal with woman is legitimated by mythology

that closely related to Hindu. It is also st-

rengthened by traditional stage performan-

ce like Calon Arang. Thereby, Balinese peop-

le see the mythology as something that is

true so they accept it as cultural text, either

cognitively or social practical in the society. That belief is closely related to

rwabhineda which regards man as upper

classgroups who has right to have control

over woman who is lower class. The idea is

also related to purusaism ideology as

dominant ideology in Balinese society. Man

rules over woman not only because woman is

in lower class, but also because woman has

poten-tial to disrupt harmony as the result of

the existence of durgaism. However, woman UNNES JOURNALS

Page 78: LAPORAN TAHUNAN IPTEKS BAGI INOVASI DAN …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195102171979031004_2014.pdf · IKK) I b IKK BALINESECULTURE CONSERVATION CONSULTANT Tahun Ke II

68

78 Nengah Bawa Atmadja, et al,Deconstructing Gender Stereotypes in LeakStereotype of Leak = may use durgaism as a tool to release her-self from oppression, either cultural or so-cial, which is done by man. Durgaism in the form of pengliakan existentially is the tool for losers—woman- to oppose the person who has defeated her - who is man. REFERENCES Atmaja, J. 1993. Peran Wanita Sandiwara di Bali.

Dalam Jiwa Atmadja ed. Kiwa – Tengen dalamBudaya Bali. Denpasar: CV Kayu Mas.

Atmadja, N.B. 2010. Jogeg Ngebor Bali. Yogyakarta: Larasan.

Atmadja, N.B. 2014. Saraswati dan Ganesha sebagaiSimbol Paradigma Interpretativisme dan Posi-tivisme Visi Integral Mewujudkan Iptek dari Pembawa Musibah Menjadi Berkah bagi Umat Manusia. Singaraja: IbIIK Undiksha.

Barker, C. 2004. Cultural Studies Teori dan Praktik. Terjemahan Nurhadi. Yogyakarta: Kreasi Wa-cana.

Barthes, R. 2007. Petualangan Semiologi. Terjemahan S.A. Herwinato. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Baryadi, I.P. 2012. Bahasa, Kekuasaan, dan Kekerasan. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Bourdieu, P. 2010. Arena Produksi Kultural sebuah Ka- jian Sosiologi Budaya. Terjemahan Yudi San-toso. Yogyakarta: Kreasi Wacana.

Brooks, A. 2005. Posfeminisme dan Cultural StudiesSebuah Pengantar Paling Komprehensif. Ter-jemahan S. Kunto Adiwibowo. Yogyakarta: Jalasutra.

Eagleton, T. 2007. Teori Sastra suatu Pengantar Kom-

prehensif (Edisi Terbaru). Terjemahan Harfiah Widyawati dan Evi Setyarini. Yogyakarta: Jala-sutra.

Faruk. 2012. Metode Penelitian Sastra Sebuah Penjela-jahan Awal. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Fiske, J. 2012. Pengantar Ilmu Komunikasi. Terjema-han Hapsari Dwiniungtyas. Jakarta: PT Raja- Grafindo Persada.

Haryatmoko. 2012. Etika Politik dan Kekuasaan. Ja-karta: Buku Kompas.

Hayong, B. S. 2013. Membongkar Ketakutan Arkais, Menemukan Etika Seksual. Dalam Ampy Kali, Diskursus Seksualitas Michel Faoucault. Mau-mere: Ledalero.

Hendraswara, S. 2011. Metodologi Penelitian SosiologiSastra. Yogyakarta: Caps.

Kardji, I.W. 1993. Kiwa-tengen dalam Budaya Bali. Dalam Jiwa Atmadja ed. Kiwa – Tengen dalamBudaya Bali. Denpasar: CV Kayu Mas.

Karji, I.W. 1993a. Mistisisme dan Barong Bali. Dalam

Jiwa Atmadja ed. Kiwa – Tengen dalam Budaya

Bali. Denpasar: CV Kayu Mas.

Lontar Aji Pengliakan (Dokumen Gedong Kirtya Sin-garaja Asal Lontar Saking Griya Sangket Side-men Nomor IIIC/5889, Singaraja, 2008).

Lontar Aji Pangiwa (Alih Aksara Lontar tahun 1999tersimpan pada Kantor Dokumentasi Budaya Bali, Propinsi Daerah Tingkat I Bali).

Lontar Aji Wegig (Alih Aksara Lontar tersimpan padaKantor Dokumentasi Budaya Bali, Propinsi Daerah Tingkat I Bali, tanpa tahun)

Lubis, A.Y. 2014. Postmodernisme Teori dan Metode. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Lubis, A.Y. 2014a. Teori dan Metodologi Ilmu Pengeta-

huan Sosial Budaya Kontemporer. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Pekandelan, M.A. dan Yendra, I.W. 2006. Leak sariRahasia Kesaktian Mpu Paradah. Surabaya:Paramita.

Pekandelan, M.A. dan Yendra, I.W. 2010. Tadah KalaLahirnya Bhatara Kala Menimbulkan Mala-petaka. Surabaya: Paramita.

Pekandelan, M.A. dan Yendra, I.W. 2013. Leak Nga-mah Leak. Surabaya: Paramita.

Pulasari, J.M. 2012. Sihir Bali Kekatian Kiwa – Tengendalam Kanda Pat. Surabaya: Paramita.

Pulasari, J.M. 2013. Cakepan Alit Pengasih-asih Leak,Manusa Lan Dewa-dewa. Surabaya: Paramita.

Putra, I.G.K.M. dan Putra, G.S. 2013. Penangkal IlmuHitam (Ilmu Putih). Denpasar: PercetakanBali.

Redig, I.W. 2007. “Kata Pengantar”. Dalam I Gusti Ayu Surasmi, Jejak Tantrayana di Bali. Denpasar: CV Bali Media Adhikarsa.

Santiko, H. 1987. Kedudukan Bhatari Durga di Jawa Abad X-XV Masehi. Disertasi tidak diterbitkan. Jakarta: Universitas Indonesia.

Segara, N.Y. 2000. Mengenal Barong dan Rangda. Surabaya: Paramita.

Suastika, I.M. 1997. Calon Arang sebagai Tradisi Bali. Yogyakarta: Duta Wacana University Press.

Subagia, J.M.M. 2011. Menyingkap Tabir Leak. Den-pasar: Yayasan Siwa Agung Jagadita.

Sunawa, I.W. 2013. Lontar Pengejukan Leyak. Sura-baya: Paramita.

Supatra, K. 2006. Ki Gede Basur antara Asmara danIlmu Hitam. Denpasar: Penakom,

Supatra, K. 2012. Balean Batur antara Leak dan TitahBetari Danu. Denpasar: Bali Post.

Surasmi, I.G.A. 2007. Jejak Tantrayana di Bali. Den-pasar: CV Bali Media Adhikarsa.

Umar, H.N. 2014. MendekatiTuhan dengan KualitasFeminim. Jakarta: Kompas Gramedia.

Takwin, B. Akar-akar Ideologi. Yogyarakta: Jalasutra. Yudhiantara, K. 2008. Leak Mayoga Dikala Purnama.

Surabaya: Paramit

Page 79: LAPORAN TAHUNAN IPTEKS BAGI INOVASI DAN …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195102171979031004_2014.pdf · IKK) I b IKK BALINESECULTURE CONSERVATION CONSULTANT Tahun Ke II

69

h. Lontar Bali Islam

LONTAR BALI ISLAM

IBIKK BALINESE CULTURE CONSERVATION CONSULTANT

LEMBAGA PENGABDIAN MASYARAKAT UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

2015

Page 80: LAPORAN TAHUNAN IPTEKS BAGI INOVASI DAN …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195102171979031004_2014.pdf · IKK) I b IKK BALINESECULTURE CONSERVATION CONSULTANT Tahun Ke II

70

LONTAR BALI ISLAM

Lontar Milik : Pusat Dokumentasi Kebudayaan Bali

Nomor Lontar :Krama Selam

Dialih Aksara : Drs. Ketut Warkadea

Tanggal : 16 Juli 1992

Ukuran : 35 x 3,5 Cm 12 Lembar

IBIKK BALINESE CULTURE CONSERVATION CONSULTANT

LEMBAGA PENGABDIAN MASYARAKAT UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

2015

Page 81: LAPORAN TAHUNAN IPTEKS BAGI INOVASI DAN …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195102171979031004_2014.pdf · IKK) I b IKK BALINESECULTURE CONSERVATION CONSULTANT Tahun Ke II

71

BALI ISLAM

1a. Bismillah irohman irohim, bagian-bagian agama bali pada agama islam.

SINOM

1. Awal mula cerita, berdasarkan dari ajaran utama, bagian-bagian agama bali,

diceritakan pada dahulu, konon ada rsi putus (pendeta yang sudah tidak terikat

dengan keduniawian), di Gandhamanyu yang termasyur, kediaman beliau sangat

bagus, terkesan indah, oleh berbagai jenis bunga.

2. Tanaman Sang Pendeta, mencerahkan hati, di samping stana dewa, dikelilingi oleh

telaga, pekarangan asri, ada teratai berwarna-warni, serasa dalam mimpi, semua

menakjubkan disana, karena disebabkan oleh yoga beliau Sang Pendeta sakti.

3. Menuju sasih kapat ( bulan keempat berdasarkan perhitungan peritungan Bali

(antara bulan September-Oktober) -/-

2a. Pendeta membuat segala mahluk hidup, semua menjadi selamat, tiba-tiba ada yang

mendatangi, bidadari cantik, berasal dari Siwa Loka (nirwana), diutus oleh Bhatara

(dewa sebagai manifestasi penyelamat), menghadap sang Pendeta, sang Pendata

baru menyelesaikan yoga.

4. Sebagai tanda kesediaan, sang Bidadari mematuhi, keinginan dari pengutusnya,

untuk mendampingi sang Pendeta, membuat kebaikan semua mahluk hidup, ketika

sang Pendeta sedang duduk, di balai palyangan (balai tempat untuk bersantai),

bersenang-senang melihat tanaman, sehat tidak terkena penyakit.

5. Sang Bidadari mendekat, anggun jalannya seperti, pelan seperti enggokan gajah,

dengan hormat menghadap, ke tempat duduk sang Pendeta, jari-jari yang lurus,

2b. kuku panjang yang menyala, kulitnya kuning langsat, perhiasannya berkilauan

mengalahkan bulan.

6. Alisnya terbentuk indah, rambut lebat panjang kehijau-hijauan, matanya bersinar

terang, bentuk bibirnya indah, memang sangat cantik, serasa membuat linglung,

walau dicari tidak ada wanita yang menandingi, sang Pendeta dengan semangat

menyapa.

Page 82: LAPORAN TAHUNAN IPTEKS BAGI INOVASI DAN …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195102171979031004_2014.pdf · IKK) I b IKK BALINESECULTURE CONSERVATION CONSULTANT Tahun Ke II

72

7. Berpura-pura bertanya, engkau berasal dari mana, apa tujuan kedatanganmu, sang

Bidadari menjawab, tuturnya pelan manis, baiklah hamba wahai Pendeta Agung,

orang dari desa, seandainya tidak keberatan, hamba meminta,

3a. menyerahkan diri.

8. Mengabdi kepada Pendeta, berkenan Pendeta mengabulkan, menuntun diri hamba,

yang masih kurang segalanya, itulah sebabnya sekarang, memohon perkenan

Pendeta Agung, sang Pendeta kemudian menjawab, idewa (engkau/adik) jangan lagi

berpura-pura, seperti kakanda di pertapaan.

9. Kakanda sudah tahu dengan jelas, dari hasil yoga sandhi, engkau memang bukan

orang biasa, penjelamaan Sang Pertiwi, disuruh mendatangi, menemani kakanda di

gunung, merawat segala yang ada, supaya semua isi dunia subur semua tidak

kekurangan apapun, selamat sampai nanti.

PANGKUR

1. Engkau sekarang yang melanjutkan, mewujudkan kebaikan yang utama, siddha

tapa sampun, sangat bersyukur menerima, terhadap permintaan bidadari yang tulus,

melaksanakan brata pandita (kewajiban pendeta), bertrisandya (sembahyang

menggunakan mantra Gayatri) setiap hari.

2. kukuh mengiringi di pertapaan, setia bakti membuat sang Pendeta senang, tidak

diceritakan lamanya, sang bidadari konon, membuat hati sang Pendeta senang,

karena sudah tiba waktunya, dari kandungannya terlahir dua putera.

3. dua anak kembar, tampan seperti Sanghyang Semara, diberi nama yang sesuai, di

rumahnya dipuji, anak yang pertama dijuluki i wiradnyana, yang kecil bernama

wiracitta, keduanya tumbuh dengan baik.

4. sekarang singkat cerita-/-

4a. kedua anaknya, sudah genap sepuluh tahun, pendeta kemudian berusaha ,

mengajarkan illmu pengetahuan kepada kedua putranya, kukuh mengikuti yang di

ajarkan, belajar sastra yang utama.

5. I wiradnyana menyebutkan, ilmu yang diberikan pendeta merupakan utama, i

wiracitta diajarkan, dengan berbagai jenis keahlian, nasehat pendeta suci, kewajiban

sebagai manusia, seharusnya menjadi tujuan utama.

Page 83: LAPORAN TAHUNAN IPTEKS BAGI INOVASI DAN …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195102171979031004_2014.pdf · IKK) I b IKK BALINESECULTURE CONSERVATION CONSULTANT Tahun Ke II

73

6. Berdasarkan kebaikan yang tulus, menyucikan kekotoran dunia, menolong orang

yang kesusahan, tidak boleh menyulitkan orang, mengikuti jalan yang bernama

kebenaran, -/

5a. Oleh karena selama menjadi manusia, berbakti menggunakan berdasarkan

kebenaran.

7. supaya bisa berjalan seimbang, sekala-niskala (hal yang terlihat dan tak terlihat

secara kasat mata) keduanya, oleh karena tak terhitung, hutang kepada beliau, sang

anak i wiradnyana bertanya, satu persatu menyampaikan, tentang kemunculan semua

sastra.

8. hal yang buruk dan hal yang baik , antara mati dan hidup, kemudian sang pendeta

menjawab, tetap kepada norma yang ada, pasti terlaksanakanlah, hal yang ingin

dituju, memakai acuan catur desa, ada juga dengan sepulah cara.

9. yang lima adalah kemampuan, oleh bergabung menjadi satu, kemudian disanalah

kemudian,

5a. penyucian atma, hanya satu asalnya, tapi berbeda perbuatannya , yang buruk di buang.

10. mengabdi kepada tuhan, seperti itulah ajaran yang patut dicari, agar tidak salah

jalan, perbuatan yang dermawan perkokoh dengan tingkah laku yang baik, supaya

nanti dapat ditiru, memperoleh kedamaian yang utama.

11. dapat berupa berbagai bentuk, misalnya tergesa gesa menyebutkan diri sebagai

rsi, disanalah terlihat tinggi rendah, akan terlihat dari tingkah lakunya, berasal dari

siwa loka (alam surga), karena sejatilah, yang pantas dijadikan teman.

12. kemunculan -/

5b. Angkara murka, yang merusak tapa beliau sang rsi, oleh karena itu dia akhirnya jahil

, selalu mengolok olok, dan berteman dengan rakus dan ketamakan yang

mengikatnya, itulah angkara murka, kekuatannya yang mengikat.

13. kebenaran kasih tentang sayang, jangan membuat hidup terombang ambing, lupa

dengan kebenaran, mengumpulkan dosa, itu akan mendapatkan kekotoran, apa yang

ingin diketahui, itulah makna terlahir ke dunia.

Page 84: LAPORAN TAHUNAN IPTEKS BAGI INOVASI DAN …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195102171979031004_2014.pdf · IKK) I b IKK BALINESECULTURE CONSERVATION CONSULTANT Tahun Ke II

74

14. sosok ayah dan ibu, disanalah tempat dimana kamu mencarinya, i wiradnyana

menjawab, baiklah pendeta hamba sangat bodoh, wejangan pendeta guru,

6a. hamba meminta bantuan, untuk menuntun pikiran.

15. kemudian pendeta guru mengabulkanya,agar tidak kalah dengan pengabdian

sang adik, kemudian i wiradnyana, berpamitan kepada pendeta, melaksanakan tapa

di gandarawati, konon merupakan gunung yang indah, sunyi dan hening.

16. kemudian berganti nama, bergelar pendeta brahma cari, ibunya sangat bangga,

sudah pada saatnya, kemudian pendeta dan istrinya mencapai moksa, pendeta

sujatinya adalah, bhatari hyang Giri pati.

17. dan istrinya kembali ke surga, oleh karena beliau adalah bhatari hyang pretiwi,

disanalah i Wiracitta, sangat -/

6b. Sedih pada dirinya, ditinggal oleh ayah dan ibunya, karena beliau bisa mandiri,

terbiasa meminta kepada orang tua.

DURMA

1. Kesedihan hati i Wiracitta di tinggal ayah ibu, kemudian berjalan tanpa tujuan,

tidak perduli dengan jalan yang membahayakan, kokoh memohon anugrah tuhan,

tiba-tiba di berkati, tempat pertapaan yang bagus.

2. dan mendapat wahyu untuk pergi kegunung balindu, apabila beliau membangun

tapa disana menjalankan kewajiban pendeta, apabila beliau sangat taat, pada

kewajiban pendeta, melaksanakan dharma.

3. Disanalah i Wiracitta akan diemput, pada waktu saatnya nanti, dengan

bersembahyang dan bakti,

7a. di samping tempat bertapa, Beliau sang Pendeta ketika menengok, jalannya

terhuyung, berjalan dengan tatapan kosong.

4. Tetapi terlihat di badan, setelah dekat dengan jelas, dengan sikap memelas,

kemudian sang Pendeta mendekat, serta bertanya kemudian, dari manakah, kamu

tumben datang kesini.

Page 85: LAPORAN TAHUNAN IPTEKS BAGI INOVASI DAN …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195102171979031004_2014.pdf · IKK) I b IKK BALINESECULTURE CONSERVATION CONSULTANT Tahun Ke II

75

5. I Wiracitta menjawab sambil menyembah kepada Pendeta, baiklah hamba

adalah, anak Pendeta, dari gandamayu, kembalinya mereka ke nirwana, yang

membuat hamba, tidak memiliki orang tua sekarang.

6. Sang Pendeta dengan serta merta menjawab, sekarang ayah ingat, kakakmu

sekarang dimana,

7b. kamu anakku berada di tempat yang tepat sekarang, i Wiracitta senang

menghaturkan sembah bakti.

7. Anak sang pendeta sekarang sedang membangun tapa, yaitu di gunung gandara,

tetapi hamba sang Pendeta, menjadi manusia yang malang, masih kurang dalam

segala hal, berkenan, Pendeta Guru jangan meninggalkan.

8. semoga sang Pendeta berkenan menjadikan murid, hamba yang seperti

sekarang ini, menjungjung kaki Pendeta, hamba juga meminta, menolong

menerangkan dua sahadat, tentang arti sahadat, karena hamba belum tahu.

9. sang pendeta matanya berkaca-kaca, sebelum di tinggalkan, oleh illmu

pengetahuan, dua kali membicarakan pertanyaan semua, tetapi i Wiracitta,

8a. masih saja belum mengerti.

10. aturan-aturan menganut agama islam, pendeta kemudian berkata, baiklah

sekarang ayah, menerangan mengenai sahadat, tetapi janganlah kamu , menyesal

pada diri, memintalah anugerah tuhan.

11. karena itu merupakan kehendak tuhan, walaupun seperti kamu sekarang,

terlahir dari rahim yang sama , dengan ajaran yang sama sujatinya Ida Sang Hyang

Widhi, tidak mengabulkan permintaan yang sama pada setiap orang.

12. baik tidaknya adalah anugerah tuhan, oleh karena setiap sekarang, jangan

merasa diri, melihat kebaikan orang, dianugerahi bangsa yang makmur bisa

dihadapi,

8b.dengan caramu sendiri.

Page 86: LAPORAN TAHUNAN IPTEKS BAGI INOVASI DAN …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195102171979031004_2014.pdf · IKK) I b IKK BALINESECULTURE CONSERVATION CONSULTANT Tahun Ke II

76

13. sekarang supaya kamu semangat, sepatutnya menghaturkan japa, berbuat yang

baik, melaksanakan tapa brata, kelak kamu menemukan, dengan bangsa , apabila

kamu kukuh menjalankannya.

14. kewajiban yang harus dilakukan sebagai manusia, ayah menasihatimu, tuhan

yang maha Esa, beliau sudah menjawab, permintaanmu dari sini, kalau mengenai

buruk tidaknya, sudah merupakan takdiran.

15. seperti inilah cara sembahyangmu, membersihkan mulut dan keramas

sebelumnya, disanalah baru kemudian, menghadap ke barat berkonsentrasi, Ida

Bhatara Utpeti, kedua telingamu, tutup dengan kedua tanganmu.

16. kemudian saat, -/

9a. Sang matahari terlihat, disanalah kamu kemudian, bersikap menundukan, kepala

sampai menyentuh tanah, artinya itu adalah kamu, kembali pulang ke dasar, apa

yang kamu cari.

17. kembali mendongak melihat ke langit, Sang Hyang sinuhun aji, itulah namanya

paran, kembali ayah menjelaskan, ada empat pujian pada pembuka disebut

kabaryakim.

18. yang kedua nenalyakim namanya, yang ketiga yang kamu lakukan disebut

inulyakim, terkhir keempat, disebut akhmalulyakim, diganti dengan tembang,

pangkur untuk menjelaskan.

PANGKUR

9b. 1. maknanya tiga jenis, sahadat, jati mutawak sebagai pembuka, kedua disana

kemudian, disebut alasitah, yang ketiga disebut sadankirah, seperti itulah

tahapannya, kamu yang harus lakukan.

2. separti inilah doa, sahadat itu kamu, disaat menolehkan kepala, mengucapkan

ashaaduk al illahlah, ilalah ullaillalah ilahi, adam mahasripin adam, jadikanlah

satu.

Page 87: LAPORAN TAHUNAN IPTEKS BAGI INOVASI DAN …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195102171979031004_2014.pdf · IKK) I b IKK BALINESECULTURE CONSERVATION CONSULTANT Tahun Ke II

77

3. sipat dalan sipat jalal, bissmilah iruhaan mirahim, ayah mengartikanya terlebih

dahulu, biss berarti timur, mi itu fokus ke arah tenggara, lah fokus ke arah selatan,

ine fokus ke arah timur laut.

4. ngua fokus ke arah barat daya, ma fokuskan pikiran ke arah barat, eni fokus ke

arah utara, ngewaya ke arah barat laut, imyak fokus ke arah tenga, seperti itulah

agar kamu jelas tingkah laku beragama suci.

5. sangat tidak boleh irsya, karena membuat tujuh angkara murka dalam dirimu,

berwujud nabhi allah, artinya berwujud alla, Sang Hyang Widhi memelihara

dunianya itu, disebut dunia i awak, sangat sulit, kalau di hitung.

6. sama sekali tidak boleh melanggar yang memegang sahadat ini seperti kamu,

agar -/

10b. Agar tetap kukuh, tidak mengadu kopyah, kalau menyeselesaikan dengan

menungging dengan berdiri, belum jelas dengan sahadat,

7. pada akhirnya itulah dia, ketiga sastra itu, itu yang perlu kau perdalam lagi,

karena sesungguhnya ilmu tersebut brsifat dasar, yang empat hal itu kau lipat

menjadi empat lagi, agar berjumlah dua puuh delapan, dan akhirnya menyatu

menjadi satu.

Page 88: LAPORAN TAHUNAN IPTEKS BAGI INOVASI DAN …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195102171979031004_2014.pdf · IKK) I b IKK BALINESECULTURE CONSERVATION CONSULTANT Tahun Ke II

78

i. Lontar Krama Slam

LONTAR KRAMA SLAM

IBIKK BALINESE CULTURE CONSERVATION CONSULTANT

LEMBAGA PENGABDIAN MASYARAKAT UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

2015

Page 89: LAPORAN TAHUNAN IPTEKS BAGI INOVASI DAN …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195102171979031004_2014.pdf · IKK) I b IKK BALINESECULTURE CONSERVATION CONSULTANT Tahun Ke II

79

LONTAR KRAMA SLAM

Lontar Milik : Pusat Dokumentasi Kebudayaan Bali

Nomor Lontar : Krama Slam

Dialih Aksara : I Made Sukanara

Tanggal : 4 Maret 1994

Ukuran : 35 x 3,5 Cm 24 Lembar

IBIKK BALINESE CULTURE CONSERVATION CONSULTANT

LEMBAGA PENGABDIAN MASYARAKAT UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

2015

Page 90: LAPORAN TAHUNAN IPTEKS BAGI INOVASI DAN …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195102171979031004_2014.pdf · IKK) I b IKK BALINESECULTURE CONSERVATION CONSULTANT Tahun Ke II

80

KRAMA SLAM

PUH: SINOM

1. Ada sebuah cerita,cerita kuna dari ajaran yang sangat mulia, tentang bangsa

Islam, dengan Agama Bali, asal mulanya dari dulu, ada Seorang Maharsi yang

sudah melepaskan diri dari keduniawian, sangat lunbrah di Gandamayu,

mengenai tempat pasramannya sangat megah nan indah, konon sangat

sejahtera dan indah, dengan dihiasi segala jenis tanaman bunga.

2. Tanaman beliau sang Pandita, sedang mekar mempesona, tempatnya di

sebelah gerbang tempat para Dewa, di hitari dengan sungai suci,

pakarangannya terlihat lebih tinggi, begitu pula bunga tunjung yang berwarna,

rasanya seperti mimpi, segala jenis ada di sana, itu disebabkan oleh tapa

beliau.

3. Ketika menuju Bulan November (sasih kapat), Beliau menciptakan segala yang

hidup, agar semua sejahtera, di sanalah tiba – tiba ada yang mendatangi,

seorang bidadari yang sangat cantik, Ia turun dari siwa loka, diutus oleh para

Dewa, mengabdi dengan sang Resi, Beliau sang pandita akhirnya,

menghentikan uncaran mantranya.

4. Itu sebagai tanda, bahwa sang Bidadari mau mengadikan dirinya, sesuai

dengan keinginan para Dewa, mengabdikan diri terhadap sang

resi,menciptakan segala yang hidup, Sang Pandita sedang duduk, di tempat

peristirahatannya, sangat terpesona melihat, semua tanaman utuh tiada

hama yang mengganggu.

5. Sang bidadari mendekati, sangat lamban langkahnya,, seperti langkah kaki

gajah, kemudian duduk mendekat, di hadapan Sang Resi, kukunya terlihat

panjang, perawakan badannya nyandat gading, wajahnya bersinar ibarat sang

rembulan.

Page 91: LAPORAN TAHUNAN IPTEKS BAGI INOVASI DAN …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195102171979031004_2014.pdf · IKK) I b IKK BALINESECULTURE CONSERVATION CONSULTANT Tahun Ke II

81

6. Alisnya terlihat sangat indah, rambutnya panjang kehijauan, tatapan matanya

terlihat galak, kemudian gerak bibirnya mulai bangkit, memang keturunan

seorang yang mulia nan bijaksana,rasanya aunranya menebarkan rasa cinta

kasih, walaupun dibandingkan,dengan sang Hyang Ratihpun tidak dapat

melawannya, Beliau sang Pandita yang bijaksana langsung menyapanya

7. Dengan bahasa yang sederhana , Duhai Dewi dari manakah engkau, ada perlu

apa dirimu dating, sang Bidadaripun menjawabnya, dengan nada suara yang

pelan dan lemah lembut, Wahai Sang Pandita yang Maha Suci, yang tinggal di

desa, kalau boleh dikatakan salah, hamba sekalian ingin mempersembahkan

diri hamba.

8. Ingin mengabdikan diri kepada sang Pandita, semoga Sag Pandita

mengabulkan permintaanku, karena hidup hamba sungguh menderita, terlalu

bodoh dang serba kekurangan, oleh karena itulah sekarang, memohon

anugerah sang pandita yang maha agung, kemudian dijawablah oleh beliau

sang Pandita, duh Dewi janganlah engkau, merasa heran dengan keadaan di

tempatku ini.

9. Aku sudah sangat mengerti betul, dari jalan yoga yang tela ku laksanakan,

engkau memang sungguh berwibawa, ibarat beliau Sang Hyang Ibu Pertiwi,

yang meyuruhmu dating kemari, menemani diriku di sini, mepersiapkan

dsegala hal, agar semua bahagia dan sejahtera, seisi jagat raya ini sejahtera

sampai kelak nanti.

PUH: PANGKUR

1. Sekarang usahakanlah, agar mampu melaksanakan yang namanya yasa

dan kerti yang sangat utama, Beliau Sang Pandita-pun, sangat merasa

bangga dan mau menerima, semua permohonan Sang Bidadar yang

Page 92: LAPORAN TAHUNAN IPTEKS BAGI INOVASI DAN …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195102171979031004_2014.pdf · IKK) I b IKK BALINESECULTURE CONSERVATION CONSULTANT Tahun Ke II

82

sangat tulus, melaksanakan tapa Brata Sang Pandita, dengan

menguncarkan Puja Tri Sandya setiap harinya.

2. Sang Dewi sangat tekun mengabdikan dirinya, setia dan berbakti yang

membuat hati sang pandita zselalu meras senang, singkat cerita,

ceritakanlah sang Bidadari, telah menikah dengan beliau sang Pandita,

sudah lewat beberapa bulan, akhirnya ia hamil yang melahirkan dua orang

anak.

3. Anak laki – laki kembar, ibarat beliau Sang Hyang Smara, tingkah

perilakunya sangat setia, selalu dipuji di dalam asrama, Putra yang

pertama bernama Sang Waradnyana, Putra yang kedua bernama Sang

Wiracita, perawkan keduanya tinggi dan tegap.

4. Sekarang singkat cerita, kedua Putranya tersebut, sudah berusia sepuluh

tahun, Sang Pandita mulai membimbing mereka, mengajari kedua orang

putranya, tekun dan giat belajar, belajar ajaran sastra yang maha Utama.

5. Wiradnyana mempelajari, ajaran Weda yang diberikan oleh Sang Pandita

sakti, sedangkan Wiracita diajari, ajaran sastra kitab Kor’an, demikian

wejangan sang pandita, tingkah laku menjadi manusia, sudah seharussnya

selalu membelajarkan diri.

1. Melaksanakan ajaran dharma, dan senatiasa menolong yang sedang

kesusahan, ajaran Dharma Usada(ilmu Pengobatan) perlu dicari, karena

hanya itulah yang menjadi obatnya, jika segala macam penyakit yang

timbuul, tetapi memang tidak bisa dipungkiri, ketika melaksanakan ajaran

dharma itu sendiri.

2. Agar bisa menjadi bagus, di sekala maupun niskala itu yang perlu kita

rnungkan, karena segala macam kesengsaran sangatlah banyak, hutang

kita terhdap beliau, kemudian Wiradnyana pun berkata, banyak hal yang

perlu ditanyakan, mengani bagaimana wujud sastra yang utama itu.

Page 93: LAPORAN TAHUNAN IPTEKS BAGI INOVASI DAN …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195102171979031004_2014.pdf · IKK) I b IKK BALINESECULTURE CONSERVATION CONSULTANT Tahun Ke II

83

3. Ibarat penjelamaan seorang ayah dan ibu, itulah yang perlu dicari didalam

hati da perasaan kita, Wiradnyana berkata, dan mohon pamit kehadapan

Sang Pandita, untuk melaksanakan tapa di gunung Gandarawati, katanya

gunung tersebut sangat indah, dan suasanya sangatlah tenang nan

hening.

4. Kemudian berganti nama,menjadi Sang Pandita Brahmacari, ibunya

merasa dengan dirinya, karena sudah sesuai dengan perjanjiannya,

kemudian Sang Pandita suami istri moksah, yang laki – laki menjadi Hyang

Girpati.

5. Yang istri kembali menjelam 83ea lam, sebagai Bhatari hyang Pratiwi,

ceritakan putranya Wiracita, terlihat sangat sedih dengan keadaan

dirinya, ditinggalkan oleh kedua orang tuanya, karena ia merasa belum

sepantasnya ditinggalkan, masih perlu bimbingan dan tuntunan orang

tuanya.

PUH: DURMA

1. Hati dan peraasan iracita sangatlah sedih, ditingalkan oleh kedua orang

tuanya, tindakannya tak tentu arah dan tujuan, tidak menghiraukan jurang

yang dilaluinya,begitu sedih mengharapkan anugrah dari Tuhan, siapa tahu,

mampu terwujud keinginannya itu.

2. Disebutkanlah ada sebuah gunung yang bernama Gunung Balendu, tempat

beliau , di sananlah Ia melakanakan tapa, Sang Pandeta Resimuka, Beliau

sangat ahli, dalam bidang kepanditaan, senantiasa melaksanakan darma.

3. Disanalah akhirnya bertemu Wiracita, kemudian akhirnya, Wiracita

menghaturkan sembah, di samping tempat bertapa Sang Resi, Sang Pendeta

pun meliatnya, tingkah lakunya sedikit kebingungan, Sang Pandita mendekat,

tidak ada yang mempunyai daging

Page 94: LAPORAN TAHUNAN IPTEKS BAGI INOVASI DAN …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195102171979031004_2014.pdf · IKK) I b IKK BALINESECULTURE CONSERVATION CONSULTANT Tahun Ke II

84

4. Tetapi didapatkan di dalam dirinya, setelah terlihta jelas, tidak lagi merasa

kebingugan, Sang Pandita kembali mendekatinya, sambil berkata dengan

lembutya, dri mana kah dirimu, kenapa tumben dating kemari.

5. Wiracita kemudian menghaturkan sembah dan berkata, Baiklah Sang Pandita

perkenalkanlah hamba ini, Putra Sang Pandita, dari Gandamayu yang telah

moksah, bersama dengan Ibu hamba, yang akhirnya membuat hamba,

sekarang menjadi anak yatim piatu.

6. Kemudian Sang Pandita Rsimuka berkata, Duh,,baru ku ingat sekarang tentang

dirimu, lalu dimanakah kakakmu, kalau tidak salah, engkau adalah anak dari

guruku, Wiracita, kemudian menghaturkan sembah bakti.

7. Kakaku sekarang sedang melaksanakan tapa brata, bertempat di Gandarwa,

tetapi beliau sangat serba kekurangan, karena masih banyak yang belum

diketahui, Yang beliau harapkan, sang pandita guru telah tiada.

8. Duhai Ratu Sang Pandita berikanlah anugrah, diriku ini sekarang,

mengahturkan sembah di hadapanmu, diriku ini meohon padamu, mengenai

isi dari yang namanya sadat tersebut, begitu pula dengan arti sadat yang

sesungguhnya, karena sejatinya diiku masih belum mengerti.

9. Kedua mata Sang Pandita Resimuka terlihat berkaca – kaca, karena didatangi,

oleh Sang Putra Resi Yang Maha Agung, serta juga membicarakan, semua yang

disampaikannya, oleh Wiracita, sepertinya tiada isi.

10. Mengenai tata cara memeluk agama Islam, Sang pandita memberitahunya,

baiklah sekarang dengarkanlah, aku akan mengajarkannmu tentang syahdak,

tetapi janganlah dirimu merasa pesimis, selalu memohon anugrah dari Tuhan

Yang Maha Esa.

11. Oleh karenanya Karma itu disebut sebagai takdir,walaupun seperti dirimu kini,

lahir kedunia sendirian, mungkin ada perbuatan terdahulu yang salah,

Page 95: LAPORAN TAHUNAN IPTEKS BAGI INOVASI DAN …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195102171979031004_2014.pdf · IKK) I b IKK BALINESECULTURE CONSERVATION CONSULTANT Tahun Ke II

85

sekarang Beliu yang di atas, tidak membatasi umur kita di dunia, namun kita

semua selalu memohon dan berdoa kehadapan-Nya.

12. Baik dan buruk beliau yang memberikan semuanya, maka oleh karenanya

sekarang, janganlah mempunyai perasaan iri hati, karena orang lain juga

mempunyai hak dan batas kebenaran dalam dirinya, diberikan tempat yang

sama, mampu menyelesaikan segalanya, hingga akhirnya mendapatkan yang

namanya kebenarannya.

13. Sekarang agar engkau tekun mengerjakan, sudah seharusnya kebenaran itu

engkau lakukan, laksanakan ajaran dharma, melaksanakan tapa brata, maka

pasti suatu saat nanti kau akan mendapatkan, yang namanya keutaman dalam

hidup ini, kalau engkau mampu tekun melakukannya..

14. Berbuat kebenaran dalam kehidupan ini, aku memberitahumu lagi, Beliau

Tuhan Yang Maha Esa, Beliau sudah mempersiapkannya, segala yang kita

mohon dari sini, kalau baik dan buruknya, sudah ditulis dan dan ditakdirkan

seperti layaknya ditulis di atas besi.

15. Beginilah wahai adiku tigkah laku dalam besembahyang, awali dengan

membersihkan mulut dan mencuci muka, etelah itu barulah kemudian,

menghadap ke barat daya, Disana Stana dari Dewa Bhatara Brahma, kedua

telinga tutup dengan kedua tangan kita.

16. Setelah tenggelam matahari dari penglihatan kita, setelah itu barulah kit bisa,

duduk sambil menundukan kepala, kepala menghadap ke tanah, makna dari

semua adalah, pulang ke sumber asalnya, karena memang itu yang kita cari.

17. Setelah itu lagi menoleh ke langit, memuja Tuhan Yang Maha Esa,itu namanya

untuk mendekatkan diri kita, sekarang lagi aku menjelaskan kepadamu,

pemujaan itu ada empat, yang paling terakhir, itu disebut dengan Kabar

yakim.

Page 96: LAPORAN TAHUNAN IPTEKS BAGI INOVASI DAN …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195102171979031004_2014.pdf · IKK) I b IKK BALINESECULTURE CONSERVATION CONSULTANT Tahun Ke II

86

18. Yang kedua disebut dengan anelyakim, kemudian yang ketiga, disebut dengan

inul yakim, itulah yang keempat, disebut dengan atma lulyakin, itulah yang

perlu engkau ingat, janganlah engkau memungkirinya.

PUH: PANGKUR

1. Arti dari kelima pasal itu adalah, syahdak seharusnya syahdat yang berarti

memulai, yang kedua memakai, yang disebut dengan awasitah, yang ketiga

disebut dengan sadat kirah, itulah namanya, begitulah sejatinya,perhitungan

dari ajaran agama suci itu,

2. Beginilah cara melakukannya, mengenai syahdat itu, disaat kepalamu

menoleh, ucapkanlah ashadu allah ilahailallah washaduana mohammbadur

usaellallah alahu maselliala mohammad iku, adamma asrepin adam, mu’min

itu Cuma satu adanya.

3. Sift jalan dan sift jammal, itu adalah bismialahi rwathmani rrahim, sekarang

aku akan mengartiannya, bi situ berarti arah sujudnya ke timur,, semi itu

berarti ke arah tenggara, kesanalah engkau bersujud, sementara lah berarti

arah sujudnya ke selatan, dan I berarti menghadap kea rah timur laut

sujudnya.

4. Dan rwah sujudnya menghadap kearah barat daya, heman berarti sujudnya

menghadap ke arah barat, ni berarti mbersujudkearah utara,rah berrti

bersujud ke arah barat laut, sementara im yang paling terakhir bersujudke

arah tengah, itulah yang perlu engkau ingat agar benar - benar

paham,mengnai tingkah laku dalam memeluk agama suci itu.

5. Jangan sekali kali sampai lalai, karena engkau ibarat menggenggam tujuh

lapisan dunia, yang berwujud sebagai Nabi Allah, itu juga berarti sebagai pra

allah, Tuhan Yang Maha Esa-lah yang menjaga alam itu, alam yang ada di

dalam diri kita sendiri, sangat sulit sekali untuk membicarakan dan

menghitung hal tersebut.

Page 97: LAPORAN TAHUNAN IPTEKS BAGI INOVASI DAN …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195102171979031004_2014.pdf · IKK) I b IKK BALINESECULTURE CONSERVATION CONSULTANT Tahun Ke II

87

6. Tidak bisa menjadi teman, yang memegang sadat sepertimu, karena agar

benar – benar jelas dan benar jalannya, serta perlu juga memakai peci, juga

posisimu agar duduk berlutut sambil bertimpuh, kalau belum paham dengan

yang arinya syahdat, belum boleh melakukannya.

7. Pada akhirnya hanya itulah, tiga al ajaran sastra itu yang menjadi dasarnya,

tentang semua hal yang kau kerjakan di sana, karena ilmu itu bersifat

mendasar, yang empat itu kau lipat lagi menjadi empat kali, menjadi dua

puluh delapan hitungannya, kembali menjadi satu.

8. Disanalah baru selesai tahap tapa bratanya, kemudian lahirlah ia yang disebut

degan I Bresanji, yang tiga hal tersebut itulah disebut dengan catur, itu yang

kita pakai untuk menghitungnya, setelah semua lengkap hitungannya menjadi

tiga ratus, gitunglah ia siang dan malam, yang empat hal itu lagi kembali

ulang.

9. Itulah sebabnya mengapa agama itu ada, hanya ada empat lebaran yang

benar, ada lagi yang perlu aku sampaikan, mengenai tigkah laku melubangi

tanah,pasal dua tentang penyadatmu di sana, mengenai tata cara

melaksanakan pemakaman di tempat makam, tekunilah untuk bisa kau pakai

nanti.

10. Bongkarlah tempat pemakaman itu, yang kedua jika engkau bersungguh –

sungguh, pergunakannlah I saha di sana, sebaliknya jika engkau ingin

mengetahuinya, pagi – pagi buta semua krabatnya, yang meninggal yag sudah

dimakamkan, agar bersedia untuk menengoknya.

11. Membawakannya sebuah gulungan sirih kapur (lekesan), hanya satu di sana

yang paling benar, malaikat yang menunggu di sana, para nabi

mendatanginya, yang ketujuh nabi itu menjadi tiga dan berwujud siwa dan

akhirnya pergi, begitulah eposnya/riwayatnya, sekarang ada lagi yang ingin ku

ceritakan padamu.

Page 98: LAPORAN TAHUNAN IPTEKS BAGI INOVASI DAN …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195102171979031004_2014.pdf · IKK) I b IKK BALINESECULTURE CONSERVATION CONSULTANT Tahun Ke II

88

12. Di saat menjelang bulan puasa, sastranya terdiri dari Sembilan bagin,

gabungkanlah menjadi satu, yang tertuju Nabi Allah, hanya satu yang kuasa

atas dan bawah, menjadi Sanghyang Surya, Beliaulah yang di sana berstana.

13. Wiacita-pun mengiutinnya, sesuai dengan semua wejangan yang diberikan

oleh Sang Pandita, suda disimpan di dalam hatinya, kemudian ia pun

bersalaman, tidak diceritakan bagaimana perjalanannya, sampai di rendang

Baktiar, Wiracita melanjutkan.

14. Melaksanakan puji ikmat, karea beliau sudah terbiasa mengaji, semua ajaran

agama itu, suda mampu diresapi dan dikuasainya, di snalah akhirnya ia

dijadikan sebagai penghulu, karena ia mempunyaiaura bagus,seperti

bertumpuk bersusun dua.

15. Hanya beliau yang merencanakan, naun terlihat keliru karena terlebih dahulu

dipotong, susunan yan satu, itulah yang menjadi tempatya, berwibawa

layaknya beliau Sanghyang Maluhur, ketika menuju hari raya, menghaturkan

sembah disertai dengan manisan.

PUH: DANGDANG

1. Bismillah hirrahmanirahim, serta menyebut allaham dulillah, alamin hirabbil,

syukur dan selamat,terima kasih atas atas anugerah dari mu Tuhan, disertai

berkat sepahat, mendalami ilmu, nikmat sampai dengan dunia akhirat, yang

kedua memuja terhadap Sang Nabi, sebagai akhir dari pemujaan itu.

2. Pemujaan yang ketiga itu, terhadap empat malaikat yang menjaga, yang

merencanakan segala yang ada, ditunjukkanla jalan yang benar, sedia

menciptakan kesejahteraan, diturunkan di dalam alkur’an, yang terdapat di

adil dalil ke dalapan, yang sudah dibinasakan di Jawa, maafkanlah yang tuna

budi, yang sangat kurang dari segalanya.

Page 99: LAPORAN TAHUNAN IPTEKS BAGI INOVASI DAN …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195102171979031004_2014.pdf · IKK) I b IKK BALINESECULTURE CONSERVATION CONSULTANT Tahun Ke II

89

3. Tidak mengerti dengan puja sembah, sadat sunat sangat perlu dilaksanakan,

melaksanakan sipat sebanyak dua puluh kali, pahamilah gama itu, jika di dalm

diri kita belum memahami sepenuhnya, mengenai haram dan halal, lahir dan

batin, juga di dalam memberikan ceamah, karena beda agama itu diciptakan,

oleh Beliau Yang Maha Mulia.

4. Sebagai tanda mulai ku menulis, waktu magrib dengan waktu isa, begitu pula

saat melakukan juma’tan, disaat tanggal dua puluh lima, bulan itu dijadikan

kaedah,itu yang djadikan sebagai perhitungan waktunya, itulah jalannya,

tujuh satu cerita, masa allah, ketika sahabat Nabi, disaat bulan oktober

dijadikan sebagai pedomannya.

5. Umar usman abubakar ali, memohon ilmu terhadap Muhammad Nabi, sesuai

dengan perkataan sahabatnya, Tuan, ingin menayakan hal, baiklah

menurutmu apakah arti dari angin, bumi api dan juga air, sang Nabi

menjawab, arti dari angin itu adalah nafas, nafas itulah yang selalu keluar dan

masuk di dalam diri kita, melalui rongga tubuh kita

6. Nafas sebagai titipan dari Tuhan, jikalau nafas selalu ada, merupakan tali dari

semua kehidupan yang ada di dunia ini, itulah yang menyebabkan hidup, dan

mengenai arti dari air itu adalah, sujud terhadap Tuhan,mengnai air yang ada

di luar, dan yang turun dari langit, keberadaan tidaklah rata adanya, itu air

hidup namanya.

7. Membuat segala yang ada menjadi tumbuh, yang berarti itu sangat berbakti

kepadaNya, tidak pernah melupakan kuasa dan Anugah-Nya, begitu pula asal

muasal dari bumi pertiwi ini, jika bumi tanpa air akan membuat bumi menjadi

kering dan menyengsarakan, membuat dunia menjadi tidak nyaman,itu

berarti bahwa tidak bisa memberian kenyamanan, dan merasa takut terhadap

beliau, dengan adanya air dalam kehidupan, itu membuat keidupan ini

menjadi abadi.

Page 100: LAPORAN TAHUNAN IPTEKS BAGI INOVASI DAN …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195102171979031004_2014.pdf · IKK) I b IKK BALINESECULTURE CONSERVATION CONSULTANT Tahun Ke II

90

8. Bumi itu menjadi tempat melakuan bakti, terhadap beliau Yang Maha Agung,

menjawablah para sahabatnya, dimanakah engkau tuanku, berasal dari

apakah nyawa ini, menjawablah Sang Nabi Duta, itu berasal dai api, ia yang

menjadi asal dari nyawa tersebut, karena roh tu bagaikan api yang mampu

menerangi yang gelap menjadi terang, dan kemudian pada akhirnya roh itu

akan menghilang.

9. Bumi ini tempat untuk melakukan persmbahyangan, sebagai nyawa rohani

namanya, yang berani rohani, tidak lepas dari kewajiban kita, terhadap Beliau

Tuhan /Allah, tidak boleh putus, menghadap ke arahnya, selalu tekun

bersujud kepadanya, kalbu numin betallulah itu namanya, ingatlah selalu dan

janganlah melupakannya.

10. Kalau tidak mengikuti arah dari angin itu, nyawa itu menjadi roh iawani, yang

berarti itu roh iwani, melakukan sembah bakti dengan tekun, kehadapan

Allah/Tuhan yang maha Esa, serta asal dari air yang suci tersebut, disertai

dengan bersujud, roh rubani nyawa tersebut, artinya cahaya suci yang sangat

utama, dari mahluk yang berakal.

11. Jika tidak memahami tentang sabda Nabi, apapun perbuatan itu menjadi tidak

berharga, walaupun sudah benar tujuan dan harapannya, tidak akanada

hasilnya, tidak ada Nabi yang dapat dijumpai,walaupun sudah lelah, tetapi jika

tidak ada rasa sujud syukurnya, sujud itu tidak ada artinya, namun jika semua

itu dilakukan dengan sungguh – sungguh dari dalam hati, akan Nampak dan

tergambar dengan jelas semua sabda dari Beliau.

12. Para Nabi itu sesungguhnya sama seperti diri kita, semua orang di dunia

menyembahnya, distanakanlah beliau di tempat yang paling agung, semua

orang menjunjungnya, dipersembahkanlah canang suci kehadapannya, karena

beliau memang dewa sesungguhnya, dewa yang ada di dalam hati kita, seperti

matahari wibawanya, surya yang berwujud tunggal, bumi ini satu dan

matahari itu juga satu.

Page 101: LAPORAN TAHUNAN IPTEKS BAGI INOVASI DAN …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195102171979031004_2014.pdf · IKK) I b IKK BALINESECULTURE CONSERVATION CONSULTANT Tahun Ke II

91

13. Janganlah merasa lebih hebat dari Beliau sang Nabi, tidak lah ada orang yang

boleh berbuat seperti itu, karena beliau Dewa yang maha tau, beliau disebut

dengan nama Kalibumi, oleh karena itulah sebabnya, beliau disebut dewa,

yang berwujud di dalam dirinya, dewa itu bukanlah sebuah permata bagi

manusia, karena jika manusia itu sudah berlimpah dengan harta, maka tidak

pernah dewa itu diingatnya,

14. Beliau Sang kalibumi sangatlah sakti, dan wajahnya mampu menyerupai

segalanya yang diinginkan, berbagai macam rupanya, mampu berubah

menjadi wanita maupun laki – laki, tua muda penjelmaanya, bagi orang yang

tidak mengerti apa – apa, maka itu cukup disebut sebagai Dewa, namun

sesungguhnya itu tidaklah dewa, karena mampu bersiluman menjadi berpuluh

ribu macam rupa, dewa itu agar dipahami keberadaannya oleh manusia.

15. Jika tidak mengetahui dengan ajaran sastra, maka tidak akan mengerti dengan

keberadaan dewa, apa yang disebut dengan sabda carik, apa yang disebut

dengan sabda wisah, serta apa yang disebut surang maupun cecek, dan juga

apa itu yang disebut suku nania, itulah sesungguhnya sabda dari rasul, semua

itu merupakan sabda dari Beliau, oleh karena itulah engkau janganlah

mengabaikan berita/ajaran, yang termuat di dalam kita doa tersebut.

16. Jika sebuah lingkaran yang belum terisi penuh, penuhilah dengan cara mengaji

dan berdoa, tidaklah percuma semua permohonan itu,ibarat orang dusun,

kalau semua itu dilakukan dengan sekedar, tidak akanbisa menghindari

kesengsaraan, dari tingkah laku tersebut, karenapengetahuan itu ibarat langit,

hanya sekedar pikiran dan perkataan itu tidak diwujudkan,maka japa dan

pujapun tidak berjalan.

17. Tuhan Yang Maha Esa selalu begerak didalam dunia ini, Beliau sudah

berwujud dua, permohonannya tiada akan berarti, jika semua iu dilakukan

dengan cara yang salah, fokuskanlah segala harapan itu menuju kebenaran,

karena menurut sabda, sabdanya yang sudah seperti ituadanya, seperti

Page 102: LAPORAN TAHUNAN IPTEKS BAGI INOVASI DAN …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195102171979031004_2014.pdf · IKK) I b IKK BALINESECULTURE CONSERVATION CONSULTANT Tahun Ke II

92

perkataan Beliau Dalem garba, dahulu begitu pula sabda dari Nabikepda

umatnya, yang selalu memperhatikan ucapannya itu.

18. Janganlah menganggap bahwa dewa itu satu wujudnya, karena sesungguhnya

dewa itu tiada berwujud, ada dewa di dalam pikiran, karena itulah dewi yang

sesungguhnya, dewa yang berstana di atas langit, di langit ketujuh, disana

tempat Sang Hyang Suksma, itulah yang sepatutnya selalu diingat di dalam

pikiran, di alam sunia tempatnya.

19. Jika engkau ingin mengetahui bagaimana perkataannya, dimana mengambil

sebuah bunga, di taman apa namnya, bunga apa yang itu dipetik, kawangine

dimana kah dipakai, itulah yang perlu diketahui, ada sebuah taman yang indh,

yang diitari sungai, berhiaskan emas,di sana juga dijaga oleh bidadari, itulah

sebabnya air itu perlu dipelihara dan dijaga keberadaannya.

20. Jika tidak tahu dengan asal muasal dari keihidupan ini, janganlah

memungkirinya dengan japa dan pemujaan, untuk mengikat dosa yang agung,

melakukan dosa semaunya, singa barong dan macan akan ditemui, segala

keburukan segala ular belang, keldai dan juga senuk, kacil sapi semua galak,

itu disebabkan karena dosa yang telah dilakukan,

PUH: SINOM

1. Ada sebuah cerita yang ditulis, perkenankanlah hamba untuk menceritakannya,

dengan menyebut nama Allah, bertanyalah kepada Kiyayi, berapa sebenarnya

jumlah dari Nabi tersebut, berapa pla jumlah dari anaknya itu, itu merupakan

hal yang utama, kemudian sekarang siapa sajakah mereka.

2. Dari mana asalnya mereka, akulah yang mengetahui sebenarnya itu, tentang

kebenaran semua anak – anaknya, berapa sebenarnya dari jumlah Nabi

tersebut, yang ada di dalam diri, berapakah Brahala tersebut, itu yang perlu

engkau ketahui anakku,

Page 103: LAPORAN TAHUNAN IPTEKS BAGI INOVASI DAN …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195102171979031004_2014.pdf · IKK) I b IKK BALINESECULTURE CONSERVATION CONSULTANT Tahun Ke II

93

3. Pilih lah secara adil dan bijaksana, untuk menentukannnya, karena teman bisa

saja menjadi musuh, yang membahayakan dan bisa mematikan juga, dengan

senjata sebuah gada, anjing babi dan gagak, itulah binatangnya anakku, karena

hal itu perlu kau memahaminya.

4. Kalau tidak mengetahui semua itu, tidak aka nada gunanya semua yang

dilakukan, begiu pula kotbah yang dilakukan, puji sembah itu pula tidak berarti,

tidak ada jalan menujunya, selalu berbuat yang sekedar saja, santri namanya,

tidak mengetahui jalan menghadapnya, yang demikian hanyalah penganut Islam

yang hanya sekedar.

5. Karena sesungguhnya Nabi itu satu adanya, ibarat pura yangbegitu banyak,

demikianlah sesungguhnya Dewa itu, adapun semua jumlahnya, berjumlah tiga

puluh tiga, di semua pura Hyang Agung, demikianlah sesungguhnya Tuhan itu,

engkau belum menyadari dan belum mengerti, mengenai keutamaan menjadi

seorang santri yang utama.

6. Kalau memang benar memahaminya, kalau belum menemukan jalan menuju

moksa, diimbangi oleh pemahaman terhadap ilmu, ilmu yang benar dan positif

di dalam kehidupan, karena menurut Sabdanya, tentang hal menuju ahert, kalau

tidak memahami akan mendapat hukumannya di aherat.

7. Memuji dan menyembah, itu merupakan sembah yang utama, karena tidak ada

nabi yag lain, kalau disebut banyaknya, hanya namanya saja yang berbeda,

sesungguhnya tidaklah demikian, ibarat seperti bintang, pastinya ebingan bagi

setiap orang yang memandang langit, karena begitu banyak bertebaran dan

tidak ada perbedaanya.

8. Kalau tidak memiliki ketenangan, itu bukan disebabkan oleh kapir, karena

sesungguhnya kapir itu ada di dalam diri kita sendiri, ukurannya itu sebesar biji

beras, samar tidak terlihat, karena tidak memiliki rupa yang pasti, karena itulah

tidak ingin memujanya, jangan mengaku sebagai islam yang sejati, kalau tidak

mampu membunuh kapir itu di dalam diri.

Page 104: LAPORAN TAHUNAN IPTEKS BAGI INOVASI DAN …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195102171979031004_2014.pdf · IKK) I b IKK BALINESECULTURE CONSERVATION CONSULTANT Tahun Ke II

94

9. Ketika sepasang laki – laki di sana, dimana tempat penyimpenan tersebut, ring

kundi apa itu ungguane, karena kundi banyak jumlahnnya, dimana kundi yang

utama, itu yang perlu aku ceritakan, kundi itu apa namaya, itu yang perlu

dipahami, kalau belum mengetetahuinya bukanlah santri namanya.

10. Dimana kah letak kapir itu di dalam diri kita, begitu pula tenang islam itu anakku,

masing – masing berjumlah satu, pahamilah dengan sungguh – sungguh, barang

siapa yang tidak memahaminya, itu berarti dia adalah santri yang kumur, seperti

orang yang tidak berperasaan, begitulah tingkahnya anakku, santri yang

diselimuti oleh klima indranya.

11. Dimanakah sembah itu dipuja, di sanasesungguhnya puja yang utama itu, kalau

sudah mampu memahami kebenarannya itu, sebaiknya bertobatlah anakku, dan

berpuasalah, karena itu disebut dengan haram, itulah sesungguhnya ajaran

islam tersebut, yang diwahyukan oleh para Nabi dan para wali.

12. Gunung tinggi laut yang dalam, matahari tenggelam angin berembus, begitulah

Sang rembulan, bintang mulai bersinar, itulah yang kau jumpai, kalau mampu

mengamalkan ajaran islam dengan tulus, menjalankan ajaran nabi yang mulia,

seperti didampingi oe paa bidadari, bagaikan emas yang bertumpuk sebelas

tingkatan seperti meru.

13. Tujuannya adalah untuk mencapai surga, tidak lagi lahir kedunia, kalau tidak

habis melaksanakan tugas – tugasnya, oleh karenanya mampu menyatu dengan

bumi pertiwi, demikianlah sesungguhnya anakku, engkau yang memperhatikan

tutur kata yang baik, yang disebutkan di dalam kitab suci, itulah yang patut

engkau tiru, pasti akan murah rejeki.

14. Orang yang rakus itu sama artinya dengan haram, kalau itu yang kau percaya

dan laksanakan, ajaran islam yang suci menjadi hilang, iblis la’nat yang merasuki

tubuhmu, paa nabi akan meninggalkan, pergi sejauh mungkin, karena beliau

Page 105: LAPORAN TAHUNAN IPTEKS BAGI INOVASI DAN …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195102171979031004_2014.pdf · IKK) I b IKK BALINESECULTURE CONSERVATION CONSULTANT Tahun Ke II

95

merasa tidak diperhatikan, engkau tidak menjalankan ajarannya dengan baik,

yang sesuai dengan ajaran kita sastra dari Arab.

15. Dimana Sang Hyang Widhi dan Allah itu, ingatlah anakku tentang Allah itu, Ia

yang menciptakan alam ini, makro kosmos maupun alam mikrokosmos, beserta

isinya, kayu bintang dan yang lainnya dan seisi ala mini, seperti pasir dan batu,

demikianlah takkan pernah hilang keberadaanya di bumi ini,

16. Matahari itu ada di saat siang hari, bulan ada di saat malah hari, karena itulah

sesungguhnya keberadaan Tuhan itu, karena sesungguhnya hal itu bersifat

tunggal, ada bumi ada pula langit, itulah yang menjadi pembatasnya, janganlah

hanya memahaminya secara setengah – setengah, pamahami lah dengan

sungguh – sungguh, karena pada akhirnya al itu sangat utama keberadaannya.

17. Janganlah menyebutnya Dewa, karena itu dicampuri oleh keduniawian, tidak

ada Dewa yang mulia, karena semua memiliki kelemahannya, kalau memangg

itu adalah Dewa yang utama,tidak aka nada sebuah keputusan yang pasti,

berawa itu namanya, karena sama artinya dengan orang yang mempercayai iblis

laknat.

18. Ada seorang anak tunggal, yang dating membuat penyakit, namun jika sudah

mampu memahami dengan baik, maka tidak aka nada orang yang terkena

penyakit, kalu tidak ada yang mendatangi, belumlah lengkap namanya, tetapi

pintar berbicara, banyak membuat omongan yang tidak pasti, orang yang

demikian babor bindo sangsinya.

19. Kalau belum memahami tentang keberadaan dari Dewa itu, janganlah dulu kita

memuji, karena orang yang demikian salah memeluk agama, salah dalam

perbuatannya dan salah dalam kelairannya, pemujaanya pun salah, mereka

akan selalu diliputi oleh kesengsaraan di dunia, hanya memahami agama dengan

setengah – setengah, membuat cacat hidup di dunia ini, orang yang demikian

belumlah pantas masuk agama Islam.

Page 106: LAPORAN TAHUNAN IPTEKS BAGI INOVASI DAN …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195102171979031004_2014.pdf · IKK) I b IKK BALINESECULTURE CONSERVATION CONSULTANT Tahun Ke II

96

20. Didahului oleh suara bedug, saat akan memulai berdoa, dimanakah letak

gendang bedug itu di dalam diri kita, apa nama sesungguhnya benda itu, kalau

dipukul bagaimanakah bunyinya, dimanakah tempat benda itu disimpan, itulah

yang perlu dipahami, yang diwejangkan oleh para Nabi, oleh karenanya menjadi

tugas mereka para kiyayi untuk selalu mendekatkan.

21. Kalau sudah mampu memahaminya, tentang keberadaan dari Dewa itu sendiri,

apalagi kalau sudah mampu menggambarkannya, di sanalah baru melaksanakan

pemujaan, dengan sungguh – sungguh dan penuh keiklasan, pikiran di dalam

lubuk hati yang paling terdalam, kalau mampu memahami dengan sungguh –

sungguh, itulah ia yang disebut sebagai Sang Pandita yang sejati, namun jika ada

yang tidak berpedoman pada ajaran sastra janganlah mempercayainya.

22. Orang yang tidak melaksanakan ajaran sastra pada akhirnya, selalu diliputi oleh

hal – hal yang bersifat negative, karena watak para dewata itu tidak dipahami

sesuai yang termuat dalam sastra, sastra yang utama yang disabdakan oleh para

Nabi, di sanalah tempat memecahkan segala keraguan, sesuaikan segala tingkah

laku mu sesuai yang termuat dalam sastra, kalau tidak sesuai dengan sastra,

segala puja dan pujimu tiada berguna, karena sastra sesungguhnya adalah

seperti beliau Hyang Pasupati.

23. Matahari ada di tengah bulan, yang diperciki dengan tirta yang bening, yang

disebut sebagai air pawitra, yang dipercikkan oleh sang pandita Suci, berlanjut

pada penjelmaan yang ketiga, danu segara (danau, laut) madu, itu menjdai

sebuah kawah, yang disebut dengan kawah kupar,dihitari oleh sinar rembulan

yang meneragi dunia.

24. Segala tanda – tanda itu ada di dunia, yang mengikuti musim,

memberikansegala berkah, menyirami segala sari , letaknya di Mandaragiri,di

sanalahtempatnya, dijaga oleh segala yang macam binatang galak, tempat

penyucian dari Nabi Brahim, karena itu merupakan air mas yang tanpa

campuran.

Page 107: LAPORAN TAHUNAN IPTEKS BAGI INOVASI DAN …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195102171979031004_2014.pdf · IKK) I b IKK BALINESECULTURE CONSERVATION CONSULTANT Tahun Ke II

97

25. Dimanakah letak gedong Kostuba itu, yang diwejangkan oleh para Nabi dan Para

Wali, Nabi yang selalu dipuja, itulah merupakan tujuan kita dalam

menyembahnya, yang inti dari persembahyangan yang kita lakukan, namun

tidak akan jelas nilainya, jika persembahan itu memikirkan nilai, itu sembah yang

tidak tulus, itulah sembah yang tidak pernah diterima oleh Beliau.

26. Dimanakah letakknya itu, yang Utama anakku, di atas langit sana berlayang –

layang, di sanalah tempatnya anakku, pengetahuan yang utama, itulah yang

sesungguhnya, kalau belum memahami hal demikian, apalah artinya mengaji,

karena kalau masih diselimuti oleh angkuh dan rakus.

27. Panca indraitu belum kalah, mereka seharusnya melaksanakan

persembayangan, windu jenar masih berputar, semua tidak dikerjakan, karena

terlena dengan perkataan yang manis, karena sebenarnya tiada yang sama,

anugerah yang ada di dalam dunia ini, mengikat segala yang mendatangi, tetapi

kita hanya sekedar nerasakan suka yang sesaat.

28. Kalau mengetahui tentang makna dari persembahan itu, segala yang bersifat

jelek tidak akan dijumpai, dijawab oleh beliau, paa malaikat semua melihatnya,

tidak ada yang berkata lagi, semua yang kita harapkan sudah dating, menjelma

di akerat, para bidadari itu akan memenuhi, segala kasih sayang yag tidak akan

didapatkan dikemudian hari.

PUPUH:PANGKUR

1. Karena begitu banyaknya anakku, perlu kau mengetahui namanya itu, nabi

apakah itu, dengan peregkapannya, celana baju menutupinya, apakah itu,

sangat utama sekali amakku.

2. Seperti merias diri, dengan bercukur dan melakukan sunat, kalau belum

memahami dengan hukumnya, semua itu tidak dikerjakan dengan baik, dan

sangat besarlah dosa yang akan didapatkannya, itulah anakku yang perlu

engkau pahami sekali, teruslah engkau cari dari kebenarannya itu.

Page 108: LAPORAN TAHUNAN IPTEKS BAGI INOVASI DAN …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195102171979031004_2014.pdf · IKK) I b IKK BALINESECULTURE CONSERVATION CONSULTANT Tahun Ke II

98

3. Buanglah semua sifat durhaka dan rasa rakusmu, karena dengan cara itu

engkau akan menjadi lebih baik lagi, namun jika itu masih melekat dalam

dirimu, maka percuma semua pujamu, karena engkau masih diselimtui oleh

hawa nafsu, ibarat menari - nari di dalam dirimu, sifat raksasa itu yang dapat

mengubah sifat baikmu.

4. Barang siapa yang tekun menjadi seorang santri, maka perlu olehnya waspada

dalam dirinya, karena semua yang ada di sekelilingnya akn menjadi musuh,

baik yang di bawa maupun yng di atas, namun hal itu dapat diatasi dengan

senjata yang ada did ala, dirimu, yaitu seperti halnya bahwa seorang santri itu

berbusana yang baik, memakai kerudung atau peci dan lengkap dengan

bajunya.

5. Ini tentang tata caramu memakai busana, pagarilah tubuhmu itu anakku, di

dalam tubuhmu juga perlu dipagari, di dalam perlu dipagari dari iblis dan

setan, adapun itu yang dipakai untuk memagari adala dengan ilmu

pengetahuan, itulah ilmu yang sesungguhnya, yang perlu dikuasai oleh

seorang kiyayi.

6. Itulah yang harus dijalani oleh seorang santri, pekerjaannya selalu menelilingi

gunung, memohon kemuliaan diir, siang dan malam tiada berhenti berjalan,

misalnya tidak mengetahui, bagaimana menanggapi tingkah yang seperti ini,

7. Ini perhitungannya, ajaran yang diberikan oleh nabi tersebut,, dimanakah

letak pengetahuanuntuk membedakannya, tentang yang mana dewa dan

yang mana setan, kalau dihitung jumlahnya sangat banyak ibarat seperti

lingkaran, karena di sana juga ada dewa, yang juga dihuni atau dijaga oleh

setan.

8. Walaupun tidak memiliki, santriitu diajari oleh Sang Pandita Uttama, kalau

berbicara perlulah pengetahuan tentang hokum, inilah yang memang

Page 109: LAPORAN TAHUNAN IPTEKS BAGI INOVASI DAN …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195102171979031004_2014.pdf · IKK) I b IKK BALINESECULTURE CONSERVATION CONSULTANT Tahun Ke II

99

sebenarnya dipuji, begitu juga tentang tingkah yoga berate, dan juga tentang

arti dari agama itu, seperti inilah arti yang sesungguhnya,

9. Kalau tidak mampu diperhitungkan,janganlah menjadi penghulu, apakah

sebenarnya penghulu itu, ibarat tenggelam di tengah laut yang dalam, kalau

tidak memahami caranya, akan mendapat mara bahaya atau mendapat

kesengsaraan nantinya.

j. CD dan Booklet Video Dokumentasi Kebudayaan BaliTradisi Magebeg-

gebegan di Desa Tukadmungga, Buleleng – Bali.

Page 110: LAPORAN TAHUNAN IPTEKS BAGI INOVASI DAN …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195102171979031004_2014.pdf · IKK) I b IKK BALINESECULTURE CONSERVATION CONSULTANT Tahun Ke II

100

Lampiran 2. Dokumentasi Konsultasi Kebudayaan Bali

Konsultasi tanggal 3 Maret 2015, konsultasi pembuatan tesis.

Konsultasi tanggal 23 Juni 2015, konsultasi “Harmonisasi Antar Agama” di Bali.

Konsultasi tanggal 23 Juni 2015, konsultasi penelitian disertasi terkait kebudayaan Bali.

Page 111: LAPORAN TAHUNAN IPTEKS BAGI INOVASI DAN …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195102171979031004_2014.pdf · IKK) I b IKK BALINESECULTURE CONSERVATION CONSULTANT Tahun Ke II

101

Konsultasi tanggal 12 Oktober 2015Crew Trans 7, tari Joged Ngebor yang ada di

Bali.

Page 112: LAPORAN TAHUNAN IPTEKS BAGI INOVASI DAN …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195102171979031004_2014.pdf · IKK) I b IKK BALINESECULTURE CONSERVATION CONSULTANT Tahun Ke II

102

Lampiran 3. Logbook

Catatan Harian (Log Book) IbIKK Balinese Culture Conservation Consultant

Tahun 2015

No Waktu Kegiatan

1 2015-01-01 penulisan buku ngaben

2 2015-01-09 pembayaran honor pegawai

3 2015-01-12 percetakan draf buku

4 2015-01-26 percetakan draf buku

5 2015-02-02 editing buku ngaben

6 2015-02-05 pembayaran honor pegawai

7 2015-02-10 biaya pengambilan data buku Daur Hidup Orang Bali

8 2015-02-16 editing buku ngaben

9 2015-02-16 penyusun draf buku Genjek

10 2015-02-17 alat dokumentasi Handycam

11 2015-02-18 finalisasi editing buku ngaben

12 2015-02-20 pengrimiman buku ke percetakan Larasan " Buku Ngaben"

13 2015-02-20 menerima konsultasi penelitian

14 2015-02-27 penyusunan draf buku kuliner

15 2015-03-02 pembayaran honor pegawai

16 2015-03-03 menerima konsultasi pene

17 2015-03-09 pencetakan draf buku genjek

18 2015-03-16 pembayaran honor pegawai

19 2015-03-24 menerima konsultasi a.n I Wayan Eka Santika & I Gede

Budiawan

20 2015-03-25 menerima konsultasi pembuatan video dokumentasi

kebudayaan

21 2015-03-26 percetakan draf buku kuliner

22 2015-03-31 editing buku genjek

23 2015-04-01 editing buku kuliner tradisional khas Buleleng

24 2015-04-06 Pengiriman buku ke percetakan Larasan "buku genjek"

25 2015-04-07 biaya honor pegawai

26 2015-04-07 Penulisan buku "Tajen"

27 2015-04-10 editing buku kuliner tradisional khas Buleleng

28 2015-04-13 editing buku "Genjek"

29 2015-04-17 Penulisan buku "Tajen"

30 2015-04-17 pembayaran honor pegawai

31 2015-04-30 pembayaran pembuatan video dokumentasi tradisi

"Megebeg-gebegan"

32 2015-04-30 disain cover buku "Tajen"

33 2015-05-05 pembayaran honor pegawai

Page 113: LAPORAN TAHUNAN IPTEKS BAGI INOVASI DAN …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195102171979031004_2014.pdf · IKK) I b IKK BALINESECULTURE CONSERVATION CONSULTANT Tahun Ke II

103

34 2015-05-15 Honor untuk dua pegawai

35 2015-05-25 Editing buku kuliner tradisional khas Buleleng

26 2015-04-07 Penulisan buku "Tajen"

27 2015-04-10 editing buku kuliner tradisional khas Buleleng

28 2015-04-13 editing buku "Genjek"

29 2015-04-17 Penulisan buku "Tajen"

30 2015-04-17 pembayaran honor pegawai

31 2015-04-30 disain cover buku "Tajen"

32 2015-04-30 pembayaran pembuatan video dokumentasi tradisi

"Megebeg-gebegan"

33 2015-05-04 Pengiriman Jurnal ke Semarang

34 2015-05-05 pembayaran honor pegawai

35 2015-05-15 Honor untuk dua pegawai

36 2015-05-25 Editing buku kuliner tradisional khas Buleleng

37 2015-06-15 Editing dan tata letak buku Kuliner Tradisional Khas Buleleng

38 2015-06-23 Kegiatan Konsultasi a.n Ni Made Febrianti

39 2015-07-13 Editing dan tata letak buku Kuliner Tradisional Khas Buleleng

40 2015-08-14 Kegiatan Konsultasi a.n Drs. I Ketut Supir, M.Hum

41 2015-08-25 Editing hasil penerjemahan Lontar

42 2015-08-28 Monev internal

43 2015-08-31 editing buku Banten

44 2015-09-14 editing buku Banten

45 2015-09-21 Rapat koordinasi monev pusat

46 2015-09-24 Penyusunan draf laporan kemajuan

47 2015-09-25 Presentasi dan monev pusat

48 2015-09-28 Unggah laporan kemajuan

49 2015-09-29 editing buku Banten

50 2015-10-12 Konsultasi Trans 7

51 2015-10-13 editing buku Banten

52 2015-11-02 editing buku Banten

53 2015-11-16 Penyusunan draf laporan akhir

54 2015-11-18 Revisi draf laporan akhir

NB: Tanggal yang tidak tercantum diisi dengan kegiatan produksi : penulisan buku,

artikel, serta program lainnya yang dilaksanakan dikantor IBIKK BCCC

Page 114: LAPORAN TAHUNAN IPTEKS BAGI INOVASI DAN …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195102171979031004_2014.pdf · IKK) I b IKK BALINESECULTURE CONSERVATION CONSULTANT Tahun Ke II

104

Lampiran 4. Biodata Ketua dan Anggota Tim Pengusul

1. Biodata Ketua Pelaksana

a. Identitas diri

1.1. Nama Lengkap Prof. Dr. Nengah Bawa Atmadja, MA

1.2. Jabatan Fungsionalis Pembina Utama/Guru Besar

1.3. NIP 195102171979031004

1.4. Tempat dan Tanggal Lahir Tabanan, 17 Pebruari 1951

1.5. Alamat Rumah Jl. Gajah Mada VIII/12 Penataran

Singaraja Bali

1.6. Nomor Telepon/Fax 0362-24515

1.7. Nomor HP 08155711732

1.8. Alamat Kantor Jl. Udayana Singaraja

1.9. Nomor Telepon/Fax 0362-23884

1.10. Alamat e-mail [email protected]

1.11. Lulusan yang telah dihasilkan S1= 75 orang

S2= 50 orang S3= 10 orang

1.12. Mata Kuliah yang Diampu 1. Sejarah Sosial (S1)

2.Teori Sosial Budaya (S1)

3.Metodoligi Penelitian Kualitatif (S2)

4.Metodoligi Penelitian Kebudayaan (S3)

5.Filsafat Ilmu (S2)

b. Riwayat Pendidikan

2.1. Program S1 S2 S3

2.2. Nama PT IKIP Malang Universitas

Indonesia

Universitas

Indonesia

2.3. NIP

2.4. Tahun Masuk 1970 1989 1993

2.5. Tahun Lulus 1975 1992 1998

2.6. Judul Skripsi/ Tesis/Disertasi

Sejarah dan Fungsi Pura Sada

di DesaKapal, Badung, Bali

Pelestarian Kawasan Hutan

Wisata Kera di Sangeh Bali

(Suatu telaah tentang Peranan

Desa Adat Dalam Mengelola Objek

Wisata

Memudarnya Demokrasi Desa:

Pengelolaan Tanah Adat,

Konversi dan Implikasi Sosial

dan Politik di Desa Adat Julah,

Buleleng, Bali

2.7. Nama Pembimbing/

Promotor

Dr. Habib

Moetopa dan Drs. I Ketut Sudiri

Penyrikan, S.H

Dr.

Boedhihartono dan Dr. Iwan

Tjitradjaja

Prof. Dr.

Boedhihartono dan Dr. Iwan

Tjitradjaja

Page 115: LAPORAN TAHUNAN IPTEKS BAGI INOVASI DAN …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195102171979031004_2014.pdf · IKK) I b IKK BALINESECULTURE CONSERVATION CONSULTANT Tahun Ke II

105

c. Pengalaman Penelitian

No Tahun Judul Penelitian Pendanaan

Sumber Jumlah (Juta

Rp)

1. 2002/2003 Manajemen Konflik Pada Desa Adat Multietnik Di Kabupaten

Buleleng

Hibah/DIKTI 31.500.000,-

2. 2003 Sejarah Kota Tabanan Pemerintah

Daerah Tabanan

-

3. 2004 Pemulung Jalanan Di Kota

Singaraja, Buleleng, Bali (Mencari Nafkah Di Bawah Bayang-Bayang

Dalisme Kultural)

Penelitian

Dasar/DIKTI

15.000.000,-

4. 2005 Joged Bumbung Porno: Industrik

Siks Berbentuk Hiburan Melalui Rangsangan Mata (Studi Kasus Di

Buleleng, Bali)

Penelitian

Dasar/DIKTI

15.000.000,-

5. 2006 Studi Kelayakan Pembukaan Jurusan Sosiologi, FPIPS IKIPN

Singaraja

DIPA /IKIPN 5.000.000,-

6 2006 Manak Salah Di Buleleng Bali:

Pemertahanan Tradisi Di Tengah Modernisasi (Studi Komparatif Di

Desa Pakraman Padang Bulia Dan Desa Pakraman Julah)

Penelitian

Dasar/DIKTI

40.000.000,-

7 2008 Pura Mekah Di Bali : Haram

Mempersembahkan Daging Bali

Penelitian

Dasar/DIKTI

40.000.000,-

d. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat

No Tahun Judul Pengabdian Kepada Masyarakat Pendanaan

Sumber Jumlah (Juta Rp)

1. 2004 Penyuluhan Sadar Wisata Di Desa Adat

Selat Buleleng

DIPA /IKIPN 5.000.000,-

2. 2006 Analisis Awig-Awig Desa Pekraman

Buleleng

DIPA /IKIPN 5.000.000,-

3. 2007 Pelatihan Metode Mengajar Inovatif Guru Sejarah Se Kabupaten Jembrana

DIPA /UNDIKSHA

5.000.000,-

Page 116: LAPORAN TAHUNAN IPTEKS BAGI INOVASI DAN …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195102171979031004_2014.pdf · IKK) I b IKK BALINESECULTURE CONSERVATION CONSULTANT Tahun Ke II

106

e. Pengalaman Penulisan Artikel Ilmiah Dalam Jurnal

No Tahun Judul Artikel Ilmiah Volume/ Nomor

Nama Jurnal

1 2004 Pelabelan Seks Dan Gender: Proses Menjadi Wanita Melalui Pendidikan

Keluarga Pada Masyarakat Bali

No. 3 Th. XXXVII Juli

2004

Jurnal Pendidikan dan Pengajaran

2 2008 Sertifikasi Guru Memperkaya/Menyejahterakan

Volume 41 Edisi Khusus

Jurnal Pendidikan dan Pengajaran

f. Pengalaman Penulisan Buku

No Tahun Judul Buku Jumlah Halaman

Penerbit

1 1999 Ganesha: Awighneswara Winayaka Dan Penglukat

200 Paramita Surabaya

2 2001 Gagasan Perkumpulan Surya Kata

Tentang Kemajuan Masyarakat Bali Yang Holistik

300 Paramita Surabaya

3 1008 Bali Pada Era Globalisasi Pulau Seribu Tidak Seindah

Penampilannya

350 LKIS Yogyakarta

4 2008 Ideologi Tri Hita Karana-Ideologi Pasar = Vilanisasi Kawasan Suci

20 Artikel Kumpulan Karangan Diterbitkan

Oleh Fakultas Sastra Universitas Udayana

5 2009 Pemanfaatan Modal Budaya Dan Modal Tubuh Menjadi Modal

Ekonomi Kasus Joged Bumbung Ngebor Di Buleleng, Bali

250 Artikel Kumpulan Karangan Diterbitkan

Oleh Fakultas Sastra Universitas Udayana

g. Pengalaman Rumusan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial Lainnya

No Tahun Judul/Tema/Jenis Rekayasa Sosial Lainnya yang Telah Diterapkan

Jenis Respon Masyarakat

1 2008 Penyusunan Perda Tentang Pelacuran (Sebagai

Tenaga Ahli Ditunjuk Oleh Pemkab Buleleng)

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata (CV) ini adalah benar

dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima

resikonya. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi persyaratan dalam pengajuan proposal P2M UNDIKSHA 2011.

Page 117: LAPORAN TAHUNAN IPTEKS BAGI INOVASI DAN …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195102171979031004_2014.pdf · IKK) I b IKK BALINESECULTURE CONSERVATION CONSULTANT Tahun Ke II

107

Page 118: LAPORAN TAHUNAN IPTEKS BAGI INOVASI DAN …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195102171979031004_2014.pdf · IKK) I b IKK BALINESECULTURE CONSERVATION CONSULTANT Tahun Ke II

108

2. Biodata Anggota I

a. Identitas Diri

1.1. Nama Lengkap Prof. Dr. I Wayan Rai, M.S.

1.2. Jabatan Fungsionalis Pembina Utama/Guru Besar

1.3. NIP 194910161972071001

1.4. Tempat dan Tanggal Lahir Kerobokan, 16 Oktober 1949

1.5. Alamat Rumah Desa Kerobokan kec. Sawan, Kabupaten

Buleleng

1.6. Nomor Telepon/Fax -

1.7. Nomor HP -

1.8. Alamat Kantor Jl. Udayana Singaraja

1.9. Nomor Telepon/Fax 0362-23884

1.10. Alamat e-mail -

b. Riwayat Pendidikan

Tahun Lulus Sekolah Dasar/ Menengah / Perguruan Tinggi

1963 SR No.2 Sangsit, Kec. Sawan, Kab. Buleleng

1966 SMP Bhaktiyasa Bersubsidi Singaraja

1969 SMA Negeri Singaraja

1981 FIP Universitas Pendidikan Udayana

1986 Akta Mengajar IV

1992 S2 IKM Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga

c. Pengalaman Penelitian

No. Judul Penelitian

1. Deteksi tentang balikan siswa terhadap layanan bimbingan konseling di

SMA Negeri Bali (1986).

2. Persepsi konselor terhadap tugasnya sebagai pembimbing di SMP dan SMA

Singaraja Dikaitkan dengan Pelaksanaan Konseling di Sekolah (1986).

3. Kontribusi lingkungan keluarga dan nilai modern pada remaja di SMA

Kabupaten Badung (Tahun Ajaran 1986/1987).

4. Hubungan antara iklim sekolah dan pengaruh teman sebaya dengan konsep

diri siswa SMP 3 Singaraja (Tahun Ajaran 1990/1991).

5. Analisa tentang adat dan status yang mempengaruhi pola perilaku kesehatan

(studi kasus di desa Galungan, Kecamatan sawan, Kabupaten Buleleng:

1991).

Page 119: LAPORAN TAHUNAN IPTEKS BAGI INOVASI DAN …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195102171979031004_2014.pdf · IKK) I b IKK BALINESECULTURE CONSERVATION CONSULTANT Tahun Ke II

109

6. Perilaku WTS terhadap pencegahan penyakit menular seksual di kabupaten

Buleleng (1992)

7. Hubungan tingkat pendidikan dan tingkat pengetahuan ibu-ibu balita tentang

imunisasi campak di Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng (1993).

8. Pengaruh latiham lompat-lompat dan loncat-loncat terhadap peningkatan

kecepatan, kekuatanotot lengan dan daya ledak otot tungkai pada siswaputra

SMA Negeri 2 Singaraja (Tahun Ajaran 1992/1993).

9. Analisa karakteristik non kognitif pada mahasiswa DII PGSD FKIP

Universitas Udayana yang sukses dan gagal dalam studi (1993).

10. Profil perilaku etik pembimbing dikaitkan dengan latar belakang (studi

deskriptif analisis tentang perilaku etis pembimbing SLTA Negeri Bali:

1993).

11. Analisis tingkat kesegaran jasmani siswa baru SMAN 1 Singarja Tahun

Ajaran 1994/1995 menyongsong pelaksanaan kurikulum Sekolah Menengah

Umum (SMU) Tahun 1994.

12. Pola tingkah laku mencari kesembuhan (berobat) pada masyarakat di

wilayah Puskesmas Pembantu Desa Abangsongan, Kecamatan Kintamani,

Kabupaten Bangli Tahun 1994.

13. Analisis tentang perilaku kesehatan masyarakat Trunyan dalam rangka

perencanaan dan pengelolaan lingkungan pemukiman untuk meningkatkan

kualitas kesehatan masyarakat tahun 1994.

14. Karakteristik potensi wilayah dan sumber daya manusia serta kebutuhan

masyarakat Desa Galungan Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng (studi

kasus pada Ambang Batas Tahun 1995)

15. Evaluasi Pelaksanaan program Impres Desa Tertinggal (IDT)

Tahun1994/1995 di Daerah Tingkat II Buleleng.

16. Kesesuaian program dan determin keberhasilan program impress desa

tertinggal (IDT) Tahun 1995/1996 di Kabupaten Buleleng.

17. Efektivitas pelaksanaan kurikulum Pendidikan Jasmani dan Kesehatan di

Program Studi D II PGSD di Bali 1996.

18. Pola Pembinaan dan Pengembangan olahraga pelajar pada cabang atletik dan

tenis meja di Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar di Provinsi Bali Tahun

Page 120: LAPORAN TAHUNAN IPTEKS BAGI INOVASI DAN …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195102171979031004_2014.pdf · IKK) I b IKK BALINESECULTURE CONSERVATION CONSULTANT Tahun Ke II

110

2013.

19. Konflik perebutan sumber daya berligitimasi religious kasus perebutan Pura

Lempuyang Madya Desa Pakraman Gamongan Kecamatan Abang

Kabupaten Karangasem Tahun 2005.

20. Kompetensi guru sosiologi Sekolah Menengah Atas Negeri di Kabupaten

Buleleng Tahun 2004/2005.

21. Hubungan antara lingkungan dengan prestasi belajar sosiologi pada siswa

SMA Negeri Singaraja Tahun 2005/2006.

22. Perebutan sumberdaya berligitimasi religius (studi etnografi terhadap

masyarakat Desa Pakraman Gamongan dan Klen Pasek di Provinsi Bali)

23. Manak Salah di Provinsi Bali : Pemertahanan tradisi di tengah modernisasi

(studi kasus komperatif di Desa Pakraman Padang Bulia dan Desa Pakraman

Julah).

24. Kasta dan pergulatan status sosial – religius pada masyarakat Hindu Bali

(studi etnografi – eksploratif terhadap eksistensi, substansi, dan ekses-sosial

kasta di Provinsi Bali).

25. Pecalang Alas : Satgas Keamanan Tradisional Penjaga Kelestarian Hutan

(studi kasus koomperatif Desa Pakraman Selat dan Sudaji, Buleleng Bali).

26. Pengembangan dan pelatihan sistem jaringan (Network) komputer untuk

mendukung pelayanan publik berbasis On-Line di Lingkungan PDAM

Kabupaten Bangli – Bali (dimuat dalam Jurnal Widya Laksana Edisi Januari

2008).

27. Pelatihan pemberdayaan Geographical Information System (GIS) bagi staf

pemerintahan Kabupaten Buleleng (dimuat dalam jurnal Widya Laksana

Edisi Januari 2009)

Page 121: LAPORAN TAHUNAN IPTEKS BAGI INOVASI DAN …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195102171979031004_2014.pdf · IKK) I b IKK BALINESECULTURE CONSERVATION CONSULTANT Tahun Ke II

111

Page 122: LAPORAN TAHUNAN IPTEKS BAGI INOVASI DAN …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195102171979031004_2014.pdf · IKK) I b IKK BALINESECULTURE CONSERVATION CONSULTANT Tahun Ke II

112

3. Biodata Anggota II

A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap (dengan gelar) Dr. Luh Putu Sendratari, M.Hum

2 Jabatan Fungsional Lektor Kepala

3 Jabatan Struktural Ketua Jurusan

4 NIP 19611208 198603 2 001

5 NIDN 0008126104

6 Tempat dan Tanggal Lahir Denpasar, 8 Desember 1961

(0362) 24789

7 Alamat Rumah Jl. Ki Barak Panji. Gg Palma I/2

Singaraja, Bali

8 No. Telepon/HP 081558956586

9 Alamat Kantor Jalan Udayana, Singaraja

10 No. Telepon (0362) 23884

11 Alamat e-mail [email protected]

12 Lulusan yang telah dihasilkan S1 = 360 orang

14 Mata Kuliah yang Diampu

1. Sejarah Wanita

2. Sosiologi Kota

3. Modernisasi & Globalisasi

4. Studi Masyarakat Indonesia

5. Pengantar Ilmu Sosial

6. Teori Perubahan Sosial

7.IBD (Ilmu Budaya Dasar)

8. Profesi Pendidikan

9. Perspektif Global

10. Etnisitas

B. Riwayat Pendidikan

S-1 S-2 S-3

Nama Perguruan

Tinggi

FKIP UNUD Universitas Indonesia

Universitas Udayana

Bidang Ilmu Pend. Sejarah/Antropol

ogi

Kajian Wanita Kajian Budaya

Tahun Masuk –

Lulus

1980-1985 1992-1995 2008/2009-2011

Judul Skripsi/Tesis

Pertunjukkan Wayang Kulit

Parwa sebagai salah satu media pendidikan etika

di desa Sukawati, kecamatan

Perempuan Pedagang Sayur

di Desa Candikuning, Tabanan, Bali

Membongkar Jaring Kuasa dan

Kekerasan di Balik Perkawinan

Ngamaduang (Poligami) Di

Page 123: LAPORAN TAHUNAN IPTEKS BAGI INOVASI DAN …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195102171979031004_2014.pdf · IKK) I b IKK BALINESECULTURE CONSERVATION CONSULTANT Tahun Ke II

113

Sukawati Dati II Gianyar

Desa Lokapaksa, Buleleng, Bali

Nama Pembimbing

Drs. N. Sudariya Drs. Pt Mustika

Rai

Prof. Dr TO Ihromi

Prof. Dr. Riga Adiwoso

Prof. Dr.N. Bawa Atmadja,MA

Prof. Dr. I Made Suastika, SU

Prof. Dr. Emiliana

Mariyah, MS

C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir

N

o

Tahun Judul Penelitian Pendanaan

Sumber Jumlah

1 2006 Perkawinan Transnasional

Antara Perempuan Etnis Bali dengan Laki-laki

Mancanegara dan Kaitannya dengan Pola Penanganan

Konflik Perkawinan di Kawasan Wisata, Buleleng,

Bali

Dikti (Penelitian

Dasar)

30.000.000,

-

2 2007 Pecahnya Biduk Perkawinan: Kasus Perceraian Pada

Perempuan Hindu di Buleleng, Bali

Dikti (Kajian Wanita)

9.300.000,-

3 2008 Perempuan Kiper di Buleleng, Bali (Resistensi

Perempuan Terhadap Ideologi Patriarki Melalui

“Bisnis Lendir” dengan Memakai Modal Tubuh)

Dikti (Fundamental),

35.000.000,-

4 2009 Anak Jalanan Perempuan di

Lovina, Buleleng, Bali (Resistensi Terhadap Mitos

Kepasifan Perempuan Dalam Hegemoni Laki – laki )

Dikti

(Fundamental),

35.000.000,

-

5 2009 Pengembangan Buku

Panduan Praktis Adil Gender Dalam Pembelajaran Agama

Hindu Di Sekolah Dasar

Dikti (Hibah

Bersaing) Tahun I

38.500.000,

-

6 2010 Pengembangan Buku Panduan Praktis Adil Gender

Dalam Pembelajaran Agama Hindu Di Sekolah Dasar

Dikti (Hibah Bersaing)Tahun

II

42.500.000,-

Page 124: LAPORAN TAHUNAN IPTEKS BAGI INOVASI DAN …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195102171979031004_2014.pdf · IKK) I b IKK BALINESECULTURE CONSERVATION CONSULTANT Tahun Ke II

114

7 2010 Representasi Ngamaduang (Poligami) dalam Seni

Pertunjukkan: Analisis Wacana Terhadap Kesenian

Genjek di Buleleng, Bali

Dikti (Fundamental),

30.800.000,-

8 2011 Anak Jalanan Perempuan

dalam Relasi Kuasa dan Kekerasan (Studi Etnografi

tentang Wacana Tersembunyi dalam Kehidupan Anak

Jalanan Perempuan di Kawasan Wisata Lovina,

Buleleng, Bali)

Dikti

(Fundamental)

38.750.000,

-

D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat Dalam 5 Tahun Terakhir

No Tahun Judul Pengabdian Kepada Masyarakat

Pendanaan

Sumber Jumlah

(Juta Rp)

1 2006 Gender Dalam Keluarga di Kecamatan Sawan

Kantor PMD Kab. Buleleng

5.000.000,-

2 2007 Pengarusutamaan Gender di Kecamatan Tejakula

Kantor PMD Kab. Buleleng

5.000.000,-

3 2008 Kekerasan Dalam Rumah

Tangga di Kecamatan Seririt

Kantor PMD

Kab. Buleleng

5.000.000,-

E. Pengalaman Penulisan Artikel Ilmiah Dalam Jurnal

No Judul Artikel Ilmiah Vol.No./Ta-

hun

Nama

Jurnal

6 Masalah Setelah Kemerdekaan (Kasus

Minahasa): Sukarno dan Budaya Nasional

2009 Candra

Sangkala

7 Pengembangan Buku Panduan Adil Gender dalam Pembelajaran Agama Hindu di SD

2011 JPP Undiksha

F. Pengalaman Penyampaian Makalah Secara Oral Pada Pertemuan/ Seminar Ilmiah Dalam 5 Tahun Terakhir

No Nama Pertemuan

Ilmiah/Seminar

Judul Artikel Ilmiah Waktu dan

Tempat

1 Lemlit Undiksha

Singaraja

Penulisan Berperspektif Perempuan

dalam Riset Sosial

Pebruari/20

08

2 HMJ Sejarah ,

Undiksha Singaraja

Memadukan Konsep Yin dan Yang

dalam Kepemimpinan Perempuan di Era Kesejagatan

April /2008

3 Kantor Teknik Analisis Gender dalam Bidang Mei/2008

Page 125: LAPORAN TAHUNAN IPTEKS BAGI INOVASI DAN …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195102171979031004_2014.pdf · IKK) I b IKK BALINESECULTURE CONSERVATION CONSULTANT Tahun Ke II

115

PMDKab.Buleleng

Pendidikan

4 Kantor PMD Kab.

Buleleng

Kekerasan Berbasis Gender Mei/2008

5 Kantor PMD Kab.

Buleleng

Perempuan dan Anak dalam Bayang-

bayang Trafiking (Eksploitasi Manusia yang Diperdagangkan)

Mei/2008

6 Kajian Budaya

Universitas Udayana

Menyelami Samudera Silang Sengketa

Diskursus (Pemikiran Foucault dan Gramsci)

Mei/2009

7 FBS Undiksha,Singara

ja

Timbangan Novel Sutasoma: Berpacu Antara Kelembutan dan Kekerasan

(Bedah Novel Karya Cok Sawitri)

Agustus/2009

8 SMPN 3 Dawan, Klungkung

Penulisan Bahan Ajar Desember/2009

9 SMPN 3 Dawan, Klungkung

Menggapai Harapan Melalui Pendayagunaan Media Pembelajaran

Desember/2010

Pengalaman Penulisan Buku Dalam 5 Tahun Terakhir 1. Etnisitas, Pluralisme, dan Multikulturalisme. Perspektif Kajian

Budaya. 2009. Aron Meko Mbete (Editor). Denpasar: Pascasarjana, Kajian Budaya Unud. ISBN 978-602-95470-0-9.

2. Ajeg Bali dalam Perspektif Pendidikan.Wacana dari Undiksha. 2011. Prof. Bawa Atmadja dkk., (Editor) Singaraja: Penerbit

Universitas Pendidikan Ganesha. ISBN. 976-602-8310-57-4.

H. Pengalaman Perolehan HKI Dalam 5 – 10 Tahun Terakhir Belum ada

I. Pengalaman Merumusakan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial Lainnya Dalam 5 Tahun Terakhir

Belum ada J. Penghargaan yang Pernah Diraih dalam 10 tahun Terakhir

Belum ada

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata (CV) ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari

ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima resikonya.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi persyaratan

dalam pengajuan proposal P2M UNDIKSHA 2011.

Page 126: LAPORAN TAHUNAN IPTEKS BAGI INOVASI DAN …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195102171979031004_2014.pdf · IKK) I b IKK BALINESECULTURE CONSERVATION CONSULTANT Tahun Ke II

116