Upload
khoirul-latifin
View
221
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
7/25/2019 BAB 3 (Repaired)
1/20
BAB III
KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN
3.1. Kerangka Proses Berpikir
Kerangka proses berpikir dibuat melalui tahapan-tahapan sebagaimana yang
digambarkan di gambar 3.1. yang memberikan gambaran secara komparatif antara
kajian teoritik (kajian deduktif) dan kajian empirik (kajian induktif), yang
mendasari pengaruh antar variabel. ari studi teoritik adalah suatu konsep yang
digunakan dalam penelitian tersebut yaitu teori tentang manajemen laba, teori free
cashflow, teori investment opportunity set(!"#) , teori leverage, teori risiko dan
teori nilai perusahaan yang merupakangrand theory penelitian. $elakukan suatu
penelitian harus berpikir secara deduktif yang umum sampai pada suatu
kesimpulan berdasarkan logika berpikir sampai menghasilkan hal yang khusus.
#edangkan berpikir secara induktif merupakan suatu proses generalisasi dari hal
yang khusus menjadi kesimpulan yang umum.
#elanjutnya dalam berpikir yang komprehensif yaitu melibatkan suatu
proses berpikir dari deduktif (studi teoritik) dan !nduktif (studi empirik)
selanjutnya dapat ditentukan rumusan permasalahan yang selanjutnya dibuat
hipotesis. %ipotesis merupakan ja&aban sementara yang masih diperlukan
pengujian, pembuktian dan dianalisis. 'engujian hipotesis diuji secara kuantitatif
sehingga hipotesis yang diuji kebenarannya akan menjadi suatu temuan
1
7/25/2019 BAB 3 (Repaired)
2/20
alam pengujian hipotesis dilakukan serangkaian proses desain penelitian
dimana meliputi pemilihan populasi dan sample, pencarian data, pengukuran data
pengolahan data, analisis data, dan selanjutnya akan diolah dengan menggunakan
pengujian statistik. *angkaian tersebut akan menghasilkan konsep disertasi.
Konsep disertasi memberikan suatu temuan baru yang dapat digunakan dan
memberikan kontribusi terhadap teori baru ataupun pengembangan ilmu
pengetahuan dalam penelitian.
$anajemen laba +#cott (1)
ree /ash lo& + 0ensen (1)!nvesment "pportunity #et+
$yers (1) dan #mith dan
2atts (1)
average + 2eston dan 4ringham
(13)
5.*esiko +6.7endelilin (818)9ilai 'erusahaan +4ringham
:apensi (1)
%artono, 0ogiyanto (88 ) 7eori
'ortofolio dan ;nalisa
!nvestasi , 4'6,
7/25/2019 BAB 3 (Repaired)
3/20
3
:ambar 3.1.Kerangka 'roses 4erpikir
3.#. Kerangka Konsep Pene$itian
$odel kerangka konseptual secara keseluruhan menggambarkan pengaruh
antar variabel . 'engaruh antar variabel tersebut adalah pengaruh manajemen laba,
free cash flow , invesment opportunity set, leverage melalui risiko terhadap nilai
perusahaan.
Kerangka konseptual merupakan bagian yang penting pada laporan
penelitian, disamping menggambarkan model penelitian. Kerangka konseptual
merupakan model konseptual mengenai bagaimana teori berhubungan dengan
berbagai masalah yang penting . #uatu kerangka konseptual memberikan
penjelasan sementara terhadap gejala yang menjadi masalah masalah (objek)
penelitian. "leh karena itu deskripsi teori dan penelitian terdahulu merupakan
landasan utama untuk menyusun kerangka konseptual yang selanjutnya
merumuskan hipotesis.
H1
H%
Ni$ai Persa&aan
'#
H(
H#
H 3
H)
H *
H +
H,
-anae"en
La/a
01
2
0#
Risiko
'1
IOS
03
Leerage
0*
7/25/2019 BAB 3 (Repaired)
4/20
>
Ga"/ar 3.#
Kerangka konsepta$
Kerangka konseptual menggambarkan pengaruh antar variabel yang diteliti+
variabel manajemen laba (?1), variabelFree Cash Flow(?), variabel invesment
opportunity set /IOS (?3), variabel leverage (?>), variabel moderating risiko
adalah (
7/25/2019 BAB 3 (Repaired)
5/20
5
perbedaan antara perusahaan yang melakukan manajemen laba dengan perusahaan
yang tidak melakukan manajemen laba. #edangkan #olechan (88) yang meneliti
pengaruh manajemen laba terhadap risiko sistimatis dimana hasil penelitiannya
tidak ada pengaruh yang signifikan terhadap return perusahaan. variabel
manajemen laba merupakan variabel yang perlu dikembangkan untuk diteliti
karena banyak kepentingan dalam perusahaan. #edangkan 0ensen (1) dalam
4akhrudin dan 7rijatmiko 2' (818) berargumen bah&a manajer memiliki
incentif untuk memperbesar perusahaan melebihi ukuran optimalnya sehingga
mereka tetap melakukan investasi meskipun memberi nilai perusahaan yang
negatif.
$anajemen laba banyak dilakukan oleh emiten di !ndonesia, dengan
melihat kenyataan tersebut maka investor perlu melakukan antisipasi risiko
dengan cara menaikkan tingkat imbal hasil saham yang disyaratkan.
$enurut 4agnoli dan 2atts (888) praktik manajemen laba banyak
dilakukan oleh manajemen karena mereka menganggap bah&a perusahaan lain
juga melakukan hal yang sama. engan demikian kinerja kompetitor juga menjadi
pemicu untuk melakukan praktik manajemen laba karena investor dan kreditor
akan melakukan komparasi untuk menentukan perusahaan yang mempunyai
rating yang baik (favorable) $otivasi dalam penelitian ini adalah untuk
mengetahui apakah investor di 4ursa 6fek !ndonesia khususnya pada perusahaan
manufaktur, telah mengantisipasi informasi akrual yang tersaji dalam laporan
keuangan emiten. 0ika investor menyadari bah&a praktik manajemen laba banyak
dilakukan oleh emiten maka dapat mengantisipasi dengan memperhitungkan
risiko dengan cara menaikkan imbalan hasil harga saham yang di syaratkan.
7/25/2019 BAB 3 (Repaired)
6/20
$elihat beberapa hasil penelian tersebut maka peneliti perlu mengembangkan
penelitian lebih lanjut untuk memberikan kontribusi positif.
3.3.#. Pengar& ree 2as& $o5 ter&a!ap Resiko
'erusahaan yang menggunakan free cash flow pada dasarnya perusahaan
mendapat tekanan dari pemegang saham, karena pemegang saham akan lebih
menyukai laba dibagikan sebagian deviden. #emakin besar aliran kas yang
dibayarkan kepada pemegang saham, mengindikasikan besarnya perhatian
manajer sebagai agen pemegang saham pada nilai perusahaan. 4ila manajer
mengutamakan kesejahteraan pemegang saham. isamping itu Free Cash Flow
memiliki kandungan informasi yang dapat digunakan untuk memprediksi nilai
pemegang saham.
Free cash flow dikatakan mempunyai kandungan informasi bila free cash
flow memberi signal bagi pemegang saham. apat dikatakan pula bah&a free
cash flowmampu mempengaruhi hubungan antara rasio pembayaran dividen dan
pengeluaran modal dengan earning response coefficients (=yara dan 7uasikal,
883).
'erusahaan denganfree cash flowberlebih memiliki kinerja yang lebih baik
dibandingkan perusahaan lainnya karena dapat memperoleh keuntungan atas
berbagai kesempatan yang mungkin tidak dapat diperoleh perusahaan lain.
'erusahaan dengan free cash flowpositif bisa diduga lebihsurvivedalam situasi
yang buruk. #edangkan free cash flownegatif berarti sumber dana internal tidak
mencukupi untuk memenuhi kebutuhan investasi perusahaan sehingga
memerlukan tambahan dana eksternal baik dalam bentuk hutang maupun
penerbitan saham baru.
7/25/2019 BAB 3 (Repaired)
7/20
4erbagai kondisi perusahaan dapat mempengaruhi nilai free cash flow,
misalnya bila perusahaan memiliki free cash flow positif dengan tingkat
pertumbuhan rendah maka free cash flowini seharusnya didistribusikan kepada
pemegang saham, tetapi bila perusahaan memiliki free cash flow positif dan
tingkat pertumbuhan tinggi makafree cash flowini dapat ditahan sementara dan
bisa dimanfaatkan untuk investasi pada periode mendatang.
Karena kondisi tersebut di atas, maka mengindikasikan bah&a adanya free
cash flow yang besar dalam suatu perusahaan belum tentu menunjukkan bah&a
perusahaan tersebut akan membagikan dividen dengan jumlah yang lebih besar
dibandingkan dengan ketika perusahaan memilikifree cash flow yang kecil.
9ilai dari operasi sebuah perusahaan akan bergantung pada seluruh free
cash flowyang diharapkan di masa mendatang, yang didefinisikan sebagai laba
operasi setelah pajak minus jumlah investasi pada modal kerja dan aktiva tetap
yang dibutuhkan untuk dapat mempertahankan bisnis. 0adi, free cash flow akan
mencerminkan kas yang benar-benar tersedia untuk didistribusikan kepada para
investor. Karenanya, salah satu cara bagi para manajer untuk membuat perusahaan
menjadi lebih bernilai adalah dengan meningkatkanfree cash flow.
'erusahaan yang memilikifree cash flow dalam jumlah yang memadai akan
lebih baik dibagikan pada pemegang saham dalam bentuk dividen untuk
menghindari agency problem, hal ini dimaksudkan agarfree cash flow yang ada
tidak digunakan untuk sesuatu atau proyek-proyek yang tidak menguntungkan
(wasted on unprofitable) dengan demikian ketersediaan dana dapat dipakai untuk
pemegang saham ($ollah et al, 888)dalam $a@sudi dan ;mbon (88>). aisal
7/25/2019 BAB 3 (Repaired)
8/20
(88>) menyatakan bah&a perusahaan dengan free cash flow besar cenderung
akan mempunyai level hutang yang tinggi. %al ini memiliki implikasi bah&a
investor lebih berhati-hati dengan perusahaan yang memilikifree cash flow yang
besar dan perlu mempelajari kegunaan dari free cash flow tersebut sebelum
melakukan investasi. Karena dalam penggunaan dana membutuhkan &aktu jangka
panjang sehingga sangat dimungkinkan akan terjadi risiko yang kemungkinan
terjadi selama kurun &aktu yang diperhitungkan dalam melakukan investasi.%al
tersebut yang membedakan penelitian peneliti dengan peneliti terdahulu .
#eperti peneliti terdahulu yaitu 'utriani dan #ukartha (81>) yang meneliti
pengaruh Free cash Flow terhadap return perusahaan dimana hasil penelitian
bah&a free cash flow tidak berpengaruh terhadap return saham. #edangkan
peneliti yang meneliti pengaruhfree cash flowterhadap ividen payout rasio yang
merupakan salah satu indikator dari nilai perusahaan yaitu 0.ucyanda dan
ilyana (81) dengan hasil free cash flowberpengaruh positif terhadap ividen
payout rasio, *osdini (88) dengan hasil free cash flow berpengaruh positif
terhadap ividen payout rasio, arama dan 'uspita (811), dengan hasil free cash
flowberpengaruh positif terhadap return, sedangkan ;rieska dan :una&an (811)
free cash flowberpengaruh negatif terhadap nilai pemegang saham. ari beberapa
hasil penelian tersebut maka peneliti perlu mengembangkan penelitian lebih lanjut
untuk memberikan kontribusi positif.
3.3.3. Pengar& Ines"ent Opportnit6 Set 7 IOS ter&a!ap Resiko
$enurut :aver dalam subekti dan kusuma (888) opsi investasi masa depan
tidak semata-mata hanya ditunjukkan dengan adanya proyek-proyek yang
7/25/2019 BAB 3 (Repaired)
9/20
didukung oleh kegiatan riset dan pengembangan, tetapi juga dengan kemampuan
perusahaan yang lebih dalam mengeksploitasi kesempatan mengambil keuntungan
dibanding dengan perusahaan lain yang setara dalam suatu kelompok industri.
alam penelitian tersebut peneliti menyimpulkan bah&a pertumbuhan perusahaan
merupakan peningkatan kesehatan perusahaan, sehingga investasi hanya akan
dilakukan pada investasi yang mempunyai net present value yang positif. %al
tersebut dapat mengurangi resiko yang kemungkinan terjadi dalam investasi
saham.
$enurut ama (1) mengatakan bah&a nilai perusahaan semata-mata
ditentukan oleh keputusan investasi. 'endapat tersebut dapat diartikan bah&a
keputusan investasi itu penting, karena untuk mencapai tujuan perusahaan hanya
akan dihasilkan melalui kegiatan investasi perusahaan ($odligliani dan $iller,
15).
$enurut :aver dan :aver (13) dalam %asna&ati (885). Keputusan
investasi tidak dapat diamati secara langsung oleh pihak luar. 4eberapa studi yang
dilakukan dalam hubungannya dengan keputusan investasi antara lain $yers
(1) yang memperkenalkan Investment Opportunities Set (!"#). !"# memberi
petunjuk yang lebih luas dimana nilai perusahaan tergantung pada pengeluaran
perusahaan dimasa yang akan datang. 0adi prospek perusahaan dapat ditaksir dan
investment opportunity set (!"#), yang didifinisikan sebagai kombinasi antara
aktiva yang dimiliki (assets in place) dan pilihan investasi dimasa akan datang
dengan net present valuepositif. Investment Opportunities Set (IOS) merupakan
nilai perusahaan yang besarnya tergantung pada pengeluaran-pengeluaran yang
7/25/2019 BAB 3 (Repaired)
10/20
8
ditetapkan manajemen dimasa yang akan datang, dimana pada saat ini merupakan
pilihan-pilihan investasi yang diharapkan akan menghasilkan return yang besar.
$enurut #mith dan 2atts (1).secara umum dapat dikatakan bah&a !"#
menggambarkan tentang luasnya kesempatan atau peluang investasi bagi suatu
perusahaan, namun sangat tergantung pada pilihan e!penditureperusahaan untuk
kepentingan di masa yang akan datang.
engan demikian !"# bersifat tidak dapat diobservasi (variabel laten),
sehingga perlu dipilih suatu proksi yang dapat dihubungkan dengan variabel lain
dalam perusahaan, (%artono.1) dalam ;gustina dan #iregar (88).
'ernyataan 7ersebut didukung oleh Kallapur dan 7rombley (881) yang
menyatakan kesempatan investasi perusahaan tidak dapat diobservasi oleh pihak-
pihak diluar perusahaan.
!"# berdasar harga merupakan proksi yang menyatakan bah&a prospek
pertumbuhan perusahaan sebagian dinyatakan dalam harga saham. 'roksi yang
didasari pada suatu ide yang menyatakan bah&a prospek pertumbuhan perusahaan
sebagian dinyatakan dalam harga pasar. 'roksi yang didasari pada suatu ide yang
menyatakan bah&a prospek pertumbuhan perusahaan secara parsial dinyatakan
dalam harga-harga saham dan perusahaan yang tumbuh akan memiliki nilai pasar
yang lebih tinggi secara relatif untuk aktiva-aktiva yang dimiliki. !"# yang
didasari pada harga akan berbentuk suatu rasio sebagai suatu ukuran aktiva yang
dimiliki dan nilai pasar perusahaan. bah&a semakin tinggi !"# suatu perusahaan
maka semakin rendah ratio hutang perusahaan dan semakin rendah resiko
perusahaan , semakin rendah !"# perusahaan maka akan semakin tinggi ratio
7/25/2019 BAB 3 (Repaired)
11/20
1
hutang perusahaan dan mengakibatkan semakin tinggi resiko perusahaan. 'ada
penelitian terdahulu yaitu + #olechan (88) yang meneliti pengaruh !"# terhadap
*eturn saham dengan hasil !"# tidak berpengaruh terhadap return, 9orprati&i
(88>) dan peneliti 9ingrum (811) dengan hasil penelitian terdapat hubungan
yang signifikan antara !"# dengan return saham. 'enelitian ini yang membedakan
dengan penelitian yang peneliti lakukan sehingga perlu dilakukan penelitian dan
pengujian lebih lanjut .
3.3.*. Pengar& Laerage ter&a!ap Resiko
everage digunakan sebagai alat untuk mengukur seberapa jauh suatu
perusahaan bergantung pada kreditor dalam membiayai suatu aktiva, atau dengan
kata lain kemampuan perusahaan dalam membiayai aktivanya. Kebijakan hutang
yang merupakan keputusan manajemen untuk membiayai kegiatan perusahaan
dengan menggunakan dana dari kreditur, sehingga kebijakan hutang dapat
meningkatkan leverage dengan peningkatan leverage yang berarti meningkatkan
jumlah penggunaan dana yang berasal dari hutang untuk kegiatan operasi
perusahaan, meningkatnya jumlah dana yang berasal dari hutang akan berakibat
pada meningkatnya risiko kebangkrutan jika penggunaan hutang tidak dilakukan
dengan benar dan hati-hati karena dengan hutang akan dibebani dengan biaya
tetap. 'erhitungan dan pengukurannya digunakan ratio-ratio leverage semakin
tinggi ratio- ratio laverage maka semakin tinggi risiko karena perusahaan banyak
menggunakan modal dari hutang yang terbebani biaya bunga dan kemungkinan
gagal dalam membayar pinjaman. dan sebaliknya. #emakin rendah ratio ratio
7/25/2019 BAB 3 (Repaired)
12/20
leverage maka akan semakin rendah risiko karena perusahaan banyak
menggunakan modal sendiri yang tidak dibebani dengan biaya bunga pinjaman.
#ementara penggunaan hutang yang tinggi akan meningkatkanprofitabilitas, dilain
pihak hutang yang tinggi akan meningkatkan risiko ( $.%anafi,885)
3.3.%. Pengar& -anae"en La/a ter&a!ap Ni$ai Persa&aan
$anajemen laba yang dimaksudkan adalah merekayasa laba yang diperoleh
perusahaan dengan menaikkan atau menurunkan laba pada komponen akrual yang
dilaporkan saat ini dan merupakan tanggung ja&ab dari manajer perusahaan.
$anajemen laba merupakan intervensi manajemen dalam proses menyusun
pelaporan keuangan eksternal sehingga dapat menaikkan atau menurunkan laba
akuntansi. $anajemen dapat dilakukan dengan memanfaatkan kelonggaran
penggunaan metode dan prosedur akuntansi, membuat kebijakan-kebijakan
(discretionary) yang dapat mempercepat atau menunda biaya-biaya dan
pendapatan agar laba perusahaan lebih kecil atau lebih besar sesuai dengan yang
diharapkan (#cott,1). "iscresionary accrual yang dmaksud adalah cara
mengurangi pelaporan laba yang sulit dideteksi melalui manipulasi kebijakan
akuntansi yang berkaitan dengan akrual. $enurut 4agnoli dan 2atts (888)
praktek manajemen laba banyak dilakukan oleh manajemen karena mereka
beranggapan bah&a perusahaan lain juga melakukan hal yang sama. engan
demikian kinerja kompetitor juga dapat memicu untuk melakukan praktik
manajemen laba karena investor dan kreditor akan melakukan komparasi untuk
menentukan perusahaan mana yang mempunyai rating yang baik (favorable)
'erusahaan yang mempunyai rating yang tinggi maka akan berdampak pada
7/25/2019 BAB 3 (Repaired)
13/20
3
kenaikan harga saham dan selanjutnya akan meningkatkan nilai perusahaan. 'ola
yang sering dilakukan dalam merekayasa manajemen laba adalah pola income
smoothing, pola ini dilakukan dengan mengurangi fluktuasi laba sehingga laba
yang dilaporkan relative stabil. =ntuk investor dan kreditor yang memiliki ris#
adverse, kestabilan laba merupakan hal penting dalam pengambilan keputusan.
=ntuk menjaga agar laba tidak fluktuatif maka stabilitas laba ini harus dijaga,
dengan mengkombinasikan dua pola tersebut yaitu meminimalkan dan
memaksimalkan laba, menjalankan manajemen laba dengan baik dalam arti dapat
memenuhi semua kepentingan yaitu dari pihak investor, kreditor dan pihak
manajemen hal tersebut dapat meningkatkan harga saham dan selanjutnya akan
berpengaruh pada peningkatan nilai perusahaan.
'enelitian yang dilakukan peneliti terdahulu adalah erda&ati (81) yang
menyatakan bah&a manajemen laba riil berpengaruh positif terhadap nilai
perusahaan. 'enelitian $uid dan /atur '. (885) yang meneliti hubungan antara
manajemen laba dan risiko investasi dimana hasil penelitian adalah terdapat
perbedaan antara perusahaan yang melakukan manajemen laba dengan perusahaan
yang tidak melakukan manajemen laba. #edangkan #olechan (88) yang meneliti
pengaruh manajemen laba terhadap risiko sistimatis dimana hasil penelitiannya
tidak ada pengaruh yang signifikan terhadap return perusahaan .
0ensen (1) dalam 4akhrudin dan 7rijatmiko 2' (818) berargumen
bah&a manajer memiliki incentif untuk memperbesar perusahaan melebihi ukuran
optimalnya sehingga mereka tetap melakukan investasi meskipun memberi nilai
perusahaan yang negatif. !nvestasi seperti ini dinamakan investasi berlebih
7/25/2019 BAB 3 (Repaired)
14/20
>
(overinvesment). =ntuk menentukan manajemen laba banyak peneliti
menggunakan $odified 0ones $odel ($0$) yang dikembangkan oleh echo&
dkk. (885) dengan memperhitungkan akrual diskresioner. ari beberapa
penelitian ini peneliti perlu untuk mengembangkan penelitian lebih lanjut.
3.3.(. Pengar& ree 2as& $o5 ter&a!ap Ni$ai Persa&aan
Free Cash Flowmenurut *oss et al (888) adalah sebagai kas perusahaan
yang dapat didistribusikan kepada kreditur atau pemegang saham yang tidak
digunakan untuk modal kerja (wor#ing capital) atau investasi pada aktiva
tetap.ree /ash lo& sebenarnya merupakan hak pemegang saham (Kallapur,
1>) yang menyatakan bah&a free cash flo& terjadi karena pertumbuhan
pendapatan lebih kecil dibandingkan pertumbuhan aktiva, artinya perusahaan
memperbesar aktiva tetap untuk diinvestasikan pada proyek yang memiliki nilai
tunai negative atau terjadi over investment. Free cash flowmenunjukkan suatu
gambaran bagi investor bah&a dividen yang dibagikan oleh perusahaan tidak
sekedar strategi menyiasati pasar dengan maksud meningkatkan nilai perusahaan .
#emakin tinggi free cash flowyang tersedia di perusahaan maka akan semakin
sehat perusahaan tersebut karena memiliki dana yang tersedia untuk pertumbuhan,
pembayaran hutang dan deviden. ana free cash flow yang digunakan untuk
melakukan investasi proyek dan akan dinikmati keuntungannya dalam kurun
&aktu yang panjang sehingga dalam perhitungan harus menunjukkan net present
value positif%al tersebut yang pada akhirnya akan meningkatkan harga saham
dan nilai perusahaan. 4agi perusahaan yang melakukan pengeluaran modal free
7/25/2019 BAB 3 (Repaired)
15/20
5
cash flowakan mencerminkan dengan jelas mengenai perusahaan manakah yang
masih mempunyai kemampuan dimasa depan dan yang tidak (=paya dan 7uasikal
883).
'enelitian terdahulu 'utriani dan #ukartha (81>) yang meneliti
pengaruh Free cash Flow terhadap return perusahaan dimana hasil penelitian
bah&a free cash flow tidak berpengaruh terhadap return saham. #edangkan
peneliti yang meneliti pengaruhfree cash flowterhadap ividen payout rasio yang
merupakan salah satu indikator dari nilai perusahaan yaitu ucyanda dan ilyana
(81) dengan hasilfree cash flowberpengaruh positif terhadap ividen payout
rasio, *osdini (88) dengan hasil free cash flowberpengaruh positif terhadap
ividen payout rasio, !stiningtyas (813), dengan hasil free cash flow tidak
berpengaruh terhadap ividen payout rasio, sedangkan ;rieska dan :una&an
(811) free cash flow berpengaruh negatif terhadap nilai pemegang saham.
sehingga peneliti perlu mengembangkan terhadap pengujian dan analisis lebih
lanjut .
3.3.+. Pengar& Ines"ent Opportnit6 Set 7IOS ter&a!ap Ni$ai Persa&aan
'erusahaan yang melakukan investasi dengan memperhatikan tingkat
pertumbuhan perusahaan dari keuntungan yang diperoleh dan tidak digunakan
untuk membeli suatu aktiva. ;pabila perusahaan mempunyai kesempatan untuk
melakukan investasi yang lebih menguntungkan dimasa yang akan datang, hal
tersebut yang akan berdampak pada kinerja perusahaan, yang berakibat pada
kenaikan harga saham perusahaan dan selanjutnya akan berpengaruh terhadap
kenaikan nilai perusahaan. engan meningkatnya nilai perusahaan maka dapat
meningkatkan rating perusahaan. alam penelitian terdahulu %asna&ati (885)
7/25/2019 BAB 3 (Repaired)
16/20
dan 'ramana (813), ;ndriani (811) memberikan hasil !"# berpengaruh positif
terhadap nilai perusahaan. $enurut :aver dan :aver (13), %idayat (818) dalam ;fAal, dan
*ohman (81) kesempatan investasi merupakan nilai perusahaan yang besarnya
tergantung pada pengeluaran-pengeluaran yang ditetapkan manajemen dimasa
yang akan datang, yang pada saat ini merupakan pilihan-pilihan investasi yang
diharapkan akan menghasilkan keuntungan yang lebih besar. #ementara itu
penelitian 2ijaya dan 2iba&a (818) dalam ;fAal,dan *ohman (81) dapat
memberikan konfirmasi empiris bah&a keputusan investasi berpengaruh positif
terhadap nilai perusahaan. #edangkan
7/25/2019 BAB 3 (Repaired)
17/20
perhitungan leverage menunjukkan tingginya ketergantungan pemodalan
perusahaan terhadap pihak luar sehingga beban perusahaan juga semakin berat.
%al tersebut juga akan berpengaruh pada hak pemegang saham (dividen),
sehingga akan mempengaruhi minat investor terhadap saham perusahaan karena
investor akan lebih tertarik pada saham yang tidak menanggung terlalu banyak
beban utang. "leh karena itu leverage berpengaruh terhadap kinerja perusahaan.
Kinerja perusahaan berpengaruh pada daya tarik saham yang dita&arkan di pasar
modal. #emakin baik kinerja perusahaan maka daya tarik saham akan semakin
meningkat hal tersebut akan menarik bagi investor karena saham itu akan
memberikan prospek yang menjanjikan keuntungan. 0ika permintaan meningkat
terhadap saham perusahaan maka akan meningkatkan harga saham. 'enelitian
yang dilakukan oleh 9atarsyah (888) menyimpulkan bah&a "ebt &%uity 'atio
berpengaruh negatif signifikan terhadap harga saham. %asil tersebut menunjukkan
bah&a perusahaan yang memiliki debt e%uity ratio tinggi kurang diminati oleh
investor sehingga harga sahamnya menurun. #ementara peningkatan hutang juga
dapat diartikan pihak luar tentang kemampuan perusahaan membayar ke&ajiban
di masa yang akan dating atau risiko bisnis yang rendah, sehingga penambahan
hutang telah memberikan sinyal positif (4ringham dan %ouston. 818). 'endapat
serupa juga disampaikan e ;ngelo (18) bah&a apabila pendanaan didanai
melalui hutang, maka peningkatan nilai perusahaan terjadi akibat efek ta!
deductible, yaitu perusahaan yang memiliki hutang akan membayar bunga
pinjaman yang dapat mengurangi penghasilan kena pajak, yang dapat memberikan
manfaan bagi pemegang saham. %asil penelitian ini sejalan dengan penelitian
7/25/2019 BAB 3 (Repaired)
18/20
2ijaya dan &iba&a (818), 2ahyudi dan 'a&estri (88), dan %asna&ati (885)
dalam ;rie dan *ohman (81) yang sama-sama menemukan bukti bah&a
keputusan pendanaan mempengaruhi nilai perusahaan secara positif, sementara
#ari (88)
7/25/2019 BAB 3 (Repaired)
19/20
pengambilan keputusan investasi adalah risiko sistimatis (resiko pasar) (%usnan
818). $aka tingkat keuntungan yang diharapkan dari suatu saham dihubungkan
dengan risiko sistimatis. engan demikian semakin tinggi beta maka semakin
tinggi tingkat keuntungan yang diharapkan, atau dengan kata lain semakin
berisiko suatu investasi semakin besar tingkat keuntungan yang disyaratkan yang
mengakibatkan rendahnya harga saham yang selanjutnya akan mempengaruhi
nilai perusahaan.
'enelitian #uadnyana (81) yang menyatakan bah&a risiko bisnis
berpengaruh negatif signifikan terhadap struktur modal maupun nilai perusahaan,
#ari (88) menyatakan bah&a risiko sistimatis tidak memiliki pengaruh
signifikan terhadap nilai perusahaan, sedangkan #udiyanto (818) hasil penelitian
risiko sistimatis berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahan. engan hasil
penelitian yang tidak konsisten maka peneliti perlu untuk menganalisis dan
menguji penelitian lebih lanjut agar dapat memberikan kontribusi kepada investor
dan calon investor investasi di pasar modal.
3.*. Hipotesis Pene$itian
4erdasarkan latar belakang, rumusan masalah, tujuan, manfaat, studi
teoritik, studi empirik dan kerangka konsetual, maka hipotesis yang diajukan
adalah sebagai berikut
1. $anajemen aba berpengaruh secara signifikan terhadap risiko pada
perusahaan manufaktur yang tercatat di 46!. ( %1 )
. Free Cash Flow berpengaruh secara signifikan terhadap risiko
padaperusahaan manufaktur yang tercatat di 46!. ( % )
7/25/2019 BAB 3 (Repaired)
20/20
188
3. Invesment opportunity setberpengaruh secara signifikan terhadap risiko pada
perusahaan manufaktur yang tercatat di 46! ( %3 )
>. $everage berpengaruh secara signifikan terhadap risiko pada perusahaan
manufaktur yang tercatat di 46! ( %> )
5. $anajemen aba berpengaruh secara signifikan terhadap 9ilai 'erusahaan
pada perusahaan manufaktur yang tercatat di 46! ( %5 )
. Free Cash Flow berpengaruh secara signifikan terhadap 9ilai 'erusahaan
pada perusahaan manufaktur yang tercatat di 46! ( % )
. Invesment opportunity set berpengaruh secara signifikan terhadap 9ilai
'erusahaan pada perusahaan yang tercatat di 46! ( % )
. $everage berpengaruh secara signifikan terhadap 9ilai 'erusahaan pada
perusahaan manufaktur yang tercatat di 46! ( %)
. *esiko berpengaruh secara signifikan terhadap 9ilai 'erusahaan pada
perusahaan manufaktur yang tercatat di 46! ( % ).