Upload
others
View
14
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan berdasarkan tujuan adalah penelitian eksplanatori
dengan pendekatan kuantitatif, yaitu untuk mengetahui pengaruh antar variabel baik parsial
karena bertujuan untuk menjelaskan pengaruh antara enam asumsi yaitu pengaruh
independen variabel (advertising) (X1), direct marketing (X2), sales promotion (X3),
personal selling (X4), terhadap dependen variabel perilaku minat kunjungan konsumen (Y).
3.2. Populasi dan Sampel
Populasi merupakan keseluruhan objek penelitian (Arikunto, 2013: 130). Populasi
pada penelitian ini diambil menggunakan acuan data pembelian tiket pada pengunjung
event Melodic Crew 2016 (b) sebanyak 2250 responden
Sampel adalah sebagian dari populasi yang digunakan sebagai sumber data.
Dalam penelitian ini teknik sampling yang digunakan adalah dengan cara teknik
accidental sampling. Accidental sampling yaitu pengambilan sampel secara aksidental
(accidental) dengan mengambil kasus atau responden yang kebetulan ada atau tersedia di
suatu tempat sesuai dengan konteks penelitian (Notoatmodjo, 2010:182). Sehingga dalam
teknik sampling di sini peneliti mengambil responden pada saat itu juga di Wilayah Kota
Salatiga. Hasil dari perhitungan purposive sampling menurut Solvin:
Perhitungan sampel menurut Solvin =
(1)
Keterangan: N = Hasil Lameshow
α = Tingkat signifikansi (10%)
Maka diperoleh hasil
= 95,745 (Dibulatkan menjadi 96)
Sehingga sampel yang digunakan sebanyak 96 responden.
3.3. Sumber Data
1. Data Primer
Data primer adalah data yang berasal dari sumber pertama (data asli) yang
diperoleh melalui responden yang dijadikan subjek penelitian Data primer dalam
penelitian ini diperoleh dengan menggunakan teknik pengumpulan data menggunakan
daftar pernyataan kuesioner dengan secara tertutup.
2. Data Sekunder
Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh melalui pengumpulan data
yang bersifat studi dokumentasi berupa penelaahan terhadap dokumen dan referensi–
referensi lain yang memiliki relevansi dengan fokus permasalahan penelitian, serta
melakukan studi pustaka dan observasi.
3.4. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan metode survei dengan
media angket kuesioner berisi pernyataan yang diajukan secara tertulis pada responden
untuk memperoleh jawaban dan informasi yang diperlukan dalam penelitian. Daftar
pernyataan berbentuk pilihan berganda (multiple choice questions). Skala yang digunakan
untuk mengukur tingkat penilaian responden menggunakan metode scoring Likert dengan
skala ordinal:
1. Sangat Sesuai = 5
2. Sesuai = 4
3. Netral / Absentia = 3
4. Tidak Sesuai = 2
5. Sangat Tidak Sesuai = 1
Tahapan yang digunakan untuk mengumpulkan data sebagai berikut:
1. Tinjauan literatur dan konsultasi ahli
Data literatur dikumpulkan sesuai dengan rumusan masalah yang disusun. Informasi
yang diperoleh kemudian dikonsultasikan dengan ahli dalam hal ini adalah dosen
pembimbing penelitian. Dengan tinjauan literatur dan konsultasi ahli peneliti dapat
memahami dengan baik isu penelitian, konsep dan variabel – variabel yang digunakan
2. Mempelajari dan melakukan pendekatan pada kelompok subjek penelitian
Peneliti menyusun instrumen dengan tepat disesuaikan dengan demografi responden
yang dituju. Pemahaman tentang habitus perilaku dan norma – norma yang dianut
dalam objek penelitian digunakan untuk memperoleh hasil penilaian yang sesuai.
3. Membangun hubungan antara responden dan lingkungan
Peneliti memprediksi sudut pandang berpikir responden tentang isu masalah yang
dikemukakan kemudian disesuaikan dengan waktu luang dan situasi yang tidak
mengganggu kegiatan responden.
4. Evaluasi daftar kuesioner
Pernyataan – pernyataan yang telah disesuiakan dengan indikator operasional direvisi
sesuai dengan masukan dari responden maupun pembimbing penelitian agar
memperoleh alat ukur yang akurat.
5. Coding
Temuan – temuan dilapangan yang diperoleh diluar dari proposal penelitian dicatat
untuk dapat dikembangkan lebih lanjut pada tahapan perancangan instrumen.
6. Uji instrumen penelitian
Cross checking menggunakan metode statistik uji validitas dan reliabilitas
dipertanggung jawabkan untuk membuktikan keakuratan alat ukur penelitian yang
digunakan.
7. Tabulasi data mentah hasil penelitian
Hasil dari evaluasi instrumen diolah untuk persiapan pada tahap pengumpulan data
untuk penelitian. Hasil tabulasi data mentah akhir digunakan sebagai data primer
untuk menguji hipotesis penelitian yang telah diajukan.
No. Variabel Definisi Indikator
1. Advertising
bentuk komunikasi nonpersonal
mengenai suatu organisasi, produk,
servis, atau ide yang dibayar oleh
satu sponsor yang diketahui
(Morrisan, 2010 : 18)
a. Mission
b. Money
c. Message
d. Media
e. Measurement
(Kotler, 2009)
2. Direct
Marketing
Bentuk iklan dimana organisasi
berkomunikasi langsung kepada
customer melalui berbagai media
(Kotler dan Amsrong, 2013:53)
a. Telemarketing
b. Face to face selling
c. Offer
d. Urutan komunikasi
e. Internet
(Liana, 2013)
T
a
b
e
l
3
.
1
K
i
s
i
-
K
i
s
i
I
n
Instrumen Penelitian
3.5. Uji Instrumen Penelitian
Tabel 3.2
Hasil Validitas Instrumen Bivariate Pearson Product Moment Correlations Variabel
Integrated Marketing Communication (X)
Status
Panitia
menggunakan
media periklanan
0,480 > 0,449 Valid
3. Sales
Promotion
berbagai kumpulan alat-alat insentif,
yang sebagian besar berjangka
pendek, yang dirancang untuk
merangsang pembelian produk atau
jasa tertentu dengan lebih cepat dan
lebih besar oleh konsumen atau
pedagang
(Kotler, 2005)
a. Trade promotion-buying
allowance
b. Sales force promotion
c. Free goods
d. Contest
e. Demo
(Kotler, 2007)
4. Personal
Selling
proses komunikasi personal ke
personal antara penjual dan calon
pelanggan, dimana yang pertama
belajar tentang kebutuhan pelanggan
dan berusaha untuk memenuhi
kebutuhan tersebut dengan
menawarkan kepada pelanggan
kesempatan untuk membeli sesuatu
yang berharga.
(Cant, 2004:3)
a. Penampilan crew, b. Penguasaan crew terhadap
informasi dari event, c. Kemampuan crew dalam
menjelaskan event bagi
customer, dan d. Identifikasi crew terhadap
penonton baru, dan e. Identifikasi crew terhadap
penonton lama (Kotler dan Amstrong, 2014,
200)
5.
Minat
perilaku
kunjungan
proses yang dilalui oleh seorang
dalam mencari, membeli,
menggunakan, mengevaluasi, dan
bertindak pasca konsumsi jasa
maupun ide yang diharapkan bisa
memenuhi kebutuhanya
(Ihalauw, 2005:9)
a. Mencari informasi
b. Kesediaan membayar tiket
c. Pengalaman positif
d. Kecenderungan
merekomendasikan
Hariani (2013:25)
e.
berbayar secara
efisien
Panitia
menggunakan
media periklanan
berbayar secara
efisien
0,486 > 0,449 Valid
Promosi khusus
diberikan dengan
media dan pesan
teks yang
menarik
0,529 > 0,449 Valid
Panitia
menempatkan
pemasaran yang
tepat pada target
peminat musik
yang tepat
0,452 > 0,449 Valid
Saluran
pemasaran digital
terintegrasi satu
dengan lainnya
0,480 > 0,449 Valid
Pemilihan lokasi
penyelenggaraan
event yang
strategis.
0,588 > 0,449 Valid
Tema dan Guest
Star event sesuai
dengan
kebutuhan
hiburan
penonton.
0,522 > 0,449 Valid
Waktu
penyelenggaraan
telah sesuai
dengan waktu
luang penonton.
0,545 > 0,449 Valid
Saya
memperoleh
informasi event
langsung dari
panitia.
0,458 > 0,449 Valid
Panitia aktif
dalam
memberikan
informasi tentang
0,425 < 0,449 Tidak Valid
event melalui
media sosial
yang saya akses.
Saya
mendapatkan
broadcasting dari
panitia langsung
ke akun atau
kontak pribadi
calon
pengunjung.
0,462 > 0,449 Valid
Panitia
menempatkan
pemasaran yang
tepat pada target
peminat musik
yang tepat.
0,574 > 0,449 Valid
Konten virtual di
media sosial
event interaktif
dan membuat
saya tertarik.
0,466 > 0,449 Valid
Harga tiket yang
ditawarkan oleh
panitia sesuai
dengan
pendapatan saya.
0,459 > 0,449 Valid
Harga tiket
sebelum hari H
(presale) jauh
lebih murah dan
mempunyai
kuota yang
banyak.
0,477 > 0,449 Valid
Fasilitas yang
dijanjikan panitia
untuk
pengunjung
lengkap.
0,326 < 0,449 Tidak Valid
Promo berupa
blending ticket
dan merchandise
memiliki harga
yang terjangkau.
0,503 > 0,449 Valid
Panitia
memberikan 0,519 > 0,449 Valid
beberapa give
away dengan
kuota yang
banyak.
Panitia
memeberikan
informasi kontak
personal
sehingga
memudahkan
saya untuk
berinteraksi
sebelum event
dilakasanakan
0,547 > 0,449 Valid
Saya dapat
memberikan
respon dan
masukan dari
penyelenggaraan
event.
0,533 > 0,449 Valid
Peserta yang
datang dengan
komunitas
diperlakukan
secara lebih
khusus.
0,574 > 0,449 Valid
Panitia
menggunakan
jaringan
pemasaran event
yang luas.
0,457 > 0,449 Valid
Panitia
membantu
menjawab dan
mencarikan
solusi dari
permasalahan
saya.
0,386 < 0,449 Tidak Valid
Fasilitator
lapangan crew
panitia dapat
menjalin
hubungan baik
dengan saya.
0,427 < 0,449 Tidak Valid
Tabel 3.3
Hasil Validitas Instrumen Bivariate Pearson Product Moment Correlations Variabel
Perilaku Minat Kunjungan (Y)
Status
Saya merasa fasilitas
yang diberikan panitia
memenuhi kebutuhan
yang saya inginkan
0,480 > 0,449 Valid
Saya sangat senang
dengan event yang
dibuat oleh Salatiga
Melodic Crew
0,486 > 0,449 Valid
Persiapan dari
Salatiga Melodic
Crew dalam event
membuat saya yakin
terhadap event yang
digarapnya
0,529 > 0,449 Valid
Tempat yang luas
membuat saya dan
pengunjung lain
nyaman berbaur
antara sesama pecinta
musik.
0,452 > 0,449 Valid
Saya merasa senang
dengan respon cepat
dan tanggap dari
panitia
0,480 > 0,449 Valid
Saya merasa senang
dengan Bintang Tamu
yang didatangkan oleh
Salatiga Melodic
Crew selalu up to
date.
0,588 > 0,449 Valid
Saya merasa harga
tiket pas dengan uang
yang saya dapatkan
sehari-hari.
0,522 > 0,449 Valid
Sumber: Data primer penelitian 2018 (diolah)
Uji instrumen validitas pada variabel integrated marketing communication (X) dari
24 item pernyataan diperoleh 20 item valid dan 4 item dinyatakan gugur. Pada uji
instrumen variabel minat kunjungan diperoleh keseluruhan item kuesioner valid.
Tabel 3.4
Uji Reliabilitas Instrumen
No. Variabel Cronbach’s
Alpha
Pembanding
minimal Kriteria Hasil
1.
Integrated
Marketing
communication
(X)
0,885 > 0,600 Sangat
tinggi Reliabel
2. Minat
kunjungan (Y) 0,772 > 0,600 Tinggi Reliabel
Sumber: Data primer penelitian 2018 (diolah)
Uji reliabilitas dari 30 responden diperoleh nilai cronbach’s alpha kedua variabel >
0,600 sehingga dapat dikatakan bahwa kedua instrumen pada masing-masing variabel
layak digunakan sebagai alat penelitian.
1. Uji Validitas
Uji validitas pada penelitian ini menggunakan analisis item yaitu
mengkorelasikan skor setiap butir dengan skor total yang merupakan jumlah dari
setiap skor butir. Jika ada item yang tidak memenuhi syarat, maka item tersebut tidak
akan diteliti lebih lanjut. Koefisien korelasi item total dengan metode Bivariate
Pearson Product Moment Correlations menggunakan rumus menurut Sugiyono
(2013:179):
√
√ √ (2)
Keterangan:
r = Jumlah koefisien validitas
n = Banyaknya observasi
x = Variabel independen
y = Variabel dependen
Tingkat validitas diukur dengan cara membandingkan nilai hitung r dengan
nilai tabel r dengan ketentuan untuk degree of freedom (df) = n-2, dimana n adalah
jumlah sampel. Jika : > , berarti pernyataan tersebut dinyatakan valid.
Jika : < , berarti pernyataan tersebut dinyatakan tidak valid.
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui sejauh mana hasil suatu
pengukuran dapat dipercaya, jika dalam beberapa pelaksanaan pengukuran terhadap
kelompok yang sama diperoleh hasil yang relatif sama. Dalam penelitian ini, uji
reliabilitas dilakukan dengan menggunakan tekhnik Formula Alpha Cronbach dan
dengan menggunakan program PASW Statistics 18.0.
Rumus : α =
[
] (4)
Keterangan :
α = koefisien reliabilitas alpha
k = jumlah item
Sj = varians responden untuk item (i)
Sx = jumlah varians skor total
Indikator pengukuran reliabilitas menurut Sekaran (2011: 312) yaitu jika alpha atau
> 0,6 maka reliabilitas instrumen dapat diterima.
3.6. Uji Asumsi Klasik
Pegujian data dilakukan dengan uji asumsi klasik yang bertujuan untuk
memastikan bahwa hasil penelitian adalah valid, dengan data yang digunakan secara
teori adalah tidak bias, konsisten, dan penaksiran koefisiensi regresinya efisien
(Ghozali, 2016:101). Hal ini dilakukan agar diperoleh model analisis yang tepat.
Model analisis regresi linier penelitian ini mensyaratkan Uji Asumsi terhadap data
yang meliputi :
1. Uji Normalitas
Suatu peneltian yang menggunakan model regresi membutuhkan
uji normalitas untuk mengetahui apakan data yang digunakan berdistribusi
normal atau tidak. Modal regresi yang baik adalah distribusi data normal atau
mendekati normal (Gujati, 2003: 98). Dalam penelitian ini Uji Normalitas
menggunakan metode Normal Probability Plot berbentuk grafik yang dapat
menunjukan apakah model regresi terdistribusi secara normal atau tidak. Jika
data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah diagonal, maka
model regresi memenuhi asumsi normalitas.
2. Uji Multikolinieritas
Multikolinearitas adalah suatu keadaan dimana terjadi korelasi
linear yang “perfect” atau eksak diantara variabel penjelas yang dimasukkan
ke dalam model (Supawi dan Eny, 2011: 88). Uji Multikolinearitas adalah uji
yang dilakukan untuk memastikan apakah di dalam sebuah model regresi ada
interkorelasi atau kolinearitas antar variabel bebas. Interkorelasi adalah
hubungan yang linear atau hubungan yang kuat antara satu variabel bebas
atau variabel prediktor dengan variabel prediktor lainnya di dalam sebuah
model regresi. Interkorelasi itu dapat dilihat dengan nilai koefisien korelasi
dari nilai VIF dan Tolerance
3. Uji Heteroskedastisitas
Pengujian ini bertujuan untuk melihat apakah dalam model regresi
terjadi ketidak samaan variabel dari residual sau pengamatan ke pengamatan
lain. Jika variabel residual tersebut tetap, maka disebut Homoskedastisitas
dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Cara untuk melihat ada atau
tidaknya Heteroskedastisitas yaitu dilakukan metode Uji Glejser, maksudnya
adalah Glejser ini mengusulkan untuk meregresi nilai absolute residual
terhadap variabel independen dengan persamaan regresi
3.7. Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linear adalah analisis hubungan antara variabel dependen
dengan variabel independen. Penelitian ini menggunakan dua variabel independen
dalam satu model regresi, maka disebut analisis regresi linier berganda. Persamaan
pada analisis regresi linier berganda adalah sebagai berikut:
Y = a + b1X1+ b2X2 + b3X3 + b4X4
Keterangan :
Y = Variabel Dependen Minat Kunjung Ulang
A = Nilai Konstanta
b1,b2,b3 dan b4 = Koefisien Regresi
X1 = Advertising
X2 = Direct Marketing
X3 = Sales Promotion
X4 = Personal Selling
e = Standart Error
3.8. Analisis Korelasi Ganda (R)
Analisis determinasi dalam regresi linear berganda digunakan untuk
mengetahui prosentase sumbangan pengaruh variabel independen (X1, X2,……Xn)
secara serentak terhadap variabel dependen (Y). Koefisien ini menunjukkan seberapa
besar prosentase variasi variabel independen yang digunakan dalam model mampu
menjelaskan variasi variabel dependen. R2sama dengan 0, maka tidak ada sedikitpun
prosentase sumbangan pengaruh yang diberikan variabel independen terhadap
variabel dependen, atau variasi variabel independen yang digunakan dalam model
tidak menjelaskan sedikitpun variasi variabel dependen. Sebaliknya R2 sama dengan
1, maka prosentase sumbangan pengaruh yang diberikan variabel independen
terhadap variabel dependen adalah sempurna, atau variasi variabel independen yang
digunakan dalam model menjelaskan 100% variasi variabel dependen.
3.9. Analisis Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi vareabel dependen. Nilai koefisien
determinasi adalah antara nol dan satu (Ghozali, 2016: 95). Besaran nilai koefisien
determinasi dapat dilihat pada hasil perhitungan Adjusted R Square. Kelemahan
mendasar penggunaan koefisien determinasi adalah bias terhadap jumlah variabel
independen yang dimasukkan kedalam model. Setiap tambahan suatu variabel
independen, maka R2 pasti meningkat tidak peduli apakah variabel tersebut
berpengaruh seara signifikan terhadap variabel dependen. Oleh karenaitu banyak
peneliti menganjurkan untuk menggunakan nilai Adjusted R2 pada saat
mengevaluasi mana model regresi terbaik. Tidak seperti R2,nilai Adjusted R2 dapat
naik atau turun apabila satu variabel independen ditambahkan kedalam model
(Ghozali, 2016: 95).
3.10. Uji F
Uji F digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen secara
bersama-sama terhadap variabel ependen (Priyatno: 2010). Pengambilan keputusan
untuk mengetahui pengaruh signifikan adalah sebagai berikut :
1. Apabila signifikan > 0,05 maka tidak berpengaruh signifikan secara
bersama-sama.
2. Apabila signifikan < 0,05 maka berpengaruh signifikan secara bersama
sama
3.11. Uji T
Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh suatu variabel
penjelas/independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen
(Ghozali, 2016: 97). Pengujian hipotesis penelitian menggunakan Uji t, yang
merupakan perbandingan antara thitung dengan ttabel dengan taraf signifikasi
sebesar 0,05 atau sebesar 5% dan derajat bebas (df) = n – k, dimana ( n adalah
jumlah responden, k adalah jumlah variabel independen dan dependen). Pengambilan
keputusan pengujian pengaruh variabel independen terhadap dependen secara parsial
adalah sebagai berikut:
1. Apabila t hitung< t tabel atau -t hitung> -t tabel maka Ha atau Ho diterima.
2. Apabila t hitung> t tabel atau -t hitung< -t tabel maka Ha atau Ho ditolak,
Pengambilan keputusan untuk mengetahui pengaruh signifikansi variabel independen
terhadap variabel dependen adalah sebagai :
1. Apabila nilai signifikansi t > 0,05 maka berpengaruh tidak signifikan
2. Apabila nilai signifikansi t < 0,05 maka berpengaruh signifikan