Upload
ivan-choirul-wiza
View
279
Download
15
Embed Size (px)
DESCRIPTION
anatomi dan fisiologi
Citation preview
Anatomi
Aparatus lakrimal terdiri dari bagian sekresi dan ekskresi. Komponen sekresi terdiri
atas kelenjar yang menghasilkan berbagai unsur pembentuk cairan air mata. Volume terbesar
air mata dihasilkan oleh kelenjar air mata utama yang terletak di fossa lakrimal di kuadran
temporal atas orbita. Selain kelenjar air mata utama terdapat kelenjar lakrimal tambahan.
Meskipun hanya sepersepuluh dari massa utama, namun mempunyai peran yang penting.
Bagian sekresi terdiri dari:
a) Glandula lakrimal
b) Duktus lakrimal
Glandula lakrimal terdiri dari 2 bagian:
a) bagian atas yang lebih besar letaknya di fossa lakrimal os frontalis
b) bagian bawah yang terletak di bawah konjungitva fornix superior bagian temporal
Gambar 2.1. Sistem lakrimal bagian sekresi dan ekskresi
Selain itu, glandula lakrimalis aksesori, glandula Krause dan Wolfring yang terletak
di dalam substansia propria di konjungtiva palpebra turut berperan dalam mengsekresikan
komponen aquos air mata. Kelenjar Krause dan Wolfring identic dengan kelenjar utama
namun tidak mempunyai system saluran.
Bagian ekskresi terdiri dari:
a) Pungtum lakrimal superior dan inferior
b) Kanalikuli lakrimal superior dan inferior
c) Sakus lakrimal
d) Duktus nasolakrimal
e) Meatus inferior
Air mata mengalir dari lacus lakrimalis melalui punctum superior dan inferior dan kanalikuli
ke saccus lakrimalis, yang terletak di dalam fossa glandula lakrimalis. Duktus nasolakrimalis
berlanjut ke bawah dari sakus dan bermuara ke meatus inferior rongga hidung, lateral
terhadap turbinatus inferior. Air mata diarahkan ke dalam punctum oleh isapan kapiler,
gravitasi, dan kedipan palpebral. Kombinasi kekuatan isapan kapiler dalam kanalikuli,
gravitasi dan aktivitas memompa otot Horner ke belakang saccus lakrimalis akan meneruskan
aliran air mata ke bawah melalui ductus nasolacrimalis ke dalam hidung.
Perdarahan kelenjar air mata berasal dari arteria lakrimalis. Vena dari kelenjar
bergabung dengan vena ophthalmica. Drainase linfe bersatu dengan pembuluh limfe
konjungtiva dan mengalir ke kelenjar getah bening preaurikular.
Kelenjar air mata dipersarafi oleh:
a) nervus lakrimalis (sensoris), suatu cabang dari divisi pertama trigeminus
b) nervus petrosus superficialis magna (sekretoris), yang dating dari nucleus
salivarious superior
c) saraf simpatis yang menyertai arteria dan nervus lakrimalis
2.2 Fisiologi
Sekretnya dikeluarkan melalui 6-12 saluran yang berjalan kebawah dan bermuara di
konjungtiva forniks superior bagian temporal. Pada bayi yang baru lahir, air mata belum
dibentuk dan baru di bentuk pada umur 3 minggu. Dengan berkedip, air mata disalurkan ke
seluruh bagian anterior mata dan terkumpul di daerah sakus lakrimal. Dengan berkedip, m.
orbukularis okuli menekan pada sakus lakrimal, sehingga menimbulkan tekanan negative
didalamnya.
Gambar 2.2. Fisiologi air mata
Pada waktu mata dibuka, dengan adanya tekanan negative ini, air mata dapat terserap
pungtum lakrimal dan seterusnya sampai ke meatus inferior, yang bermuara di bawah concha
nasalis inferior. Air mata tidak meleleh melalui hidung, oleh karena rongga hidung
mengandung banyak pembuluh darah, sehingga suhunya panas, ditambah dengan pernafasan,
sehingga mempercepat penguapan. Air mata tidak meleleh melalui pipi juga, karena isi dari
glandula meibom menjaga tertutup rapatnya margo palpebral pada waktu berkedip. Air mata
membasahi epitel konjungtiva dan kornea dengan ketebalan 7-10 mikrometer terdiri dari
campuran air mata yang dibentuk kelenjar air mata, sekresi kelenja goblet dan kelenjar
meibom.
Air mata ini berguna untuk:
a) Membuat permukaan kornea menjadi licin
b) Membasahi permukaan konjungtiva dan kornea, untuk menghindari kerusakan
epitel pada jaringan tersebut
c) Untuk mencegah berkembangnya mikroorganisme pada konjungtiva dan kornea
karena sifatnya antibakteri
Air mata mengandung protein, gamma globulin (IgA, IgG, IgE), lisozim, betalisin,
glukosa, ion kalium, natrium. Ph rata-rata air mata 7,35. Dalam keadaan normal, air mata
bersifat isotonic. Lisozim bersama gamma globulin IgA menyebabkan lisis dari bakteri.
Akhir-akhir ini ditemukan betalisin di dalam air mata, yang uga mempunyai antibakteri
seperti lisozim.
Air mata yang menutupi epitel kornea dan konjungtiva terdiri dari 3 lapisan:
a) Lapisan superfisial terdiri dari secret glandula Meibom
b) Lapisan tengah mengandung cairan yang dikeluarkan oleh kelenjar air mata
c) Lapisan terdalam terdiri dari lapisan mucin, yang dibentuk oleh sel goblet dan
membasahi seluruh permukaan epitel kornea dan konjungtiva
Dengan adanya kedipan mata, permukaan kornea dan konjungtiva dijaga tetap basah dan
licin.
Komponen lipid air mata disekresi oleh kelenjar Meibom dan Zeis di tepian palpebra.
Sekresi lipid ini dipengaruhi oleh serabut saraf kolinergik yang berisi kolin esterase. Selain
itu sekresi kelenjar ini dipengaruhi oleh hormone androgen sementara hormone antiandrogen
dan estrogen akan menekan sekresi kelenjar lipid. Reflex mengedip juga memegang peran
penting dalam sekresi oleh kelenjar meibom dan zies. Mengedip menyebabkan lipid mengalir
ke lapisan air mata.
Komponen aquos air mata disekresi oleh glandula lakrimalis dan glandula lakrimalis
aksesori, kelenjar Krause dan Wolfring. Kelenjar Krause dan Wolfring identic dengan
kelenjar utama namun tidak mempunyai system saluran.
Glandula lakrimalis aksesori, glandula Krause dan Wolfring terletak di dalam substansia
propria di konjungtiva palpebra. Mekanisme sekresi aquos dipersarafi oleh saraf kranial V
(trigeminus). Stimulasi reseptor saraf V yang terdapat di kornea dan mukosa nasal memacu
sekresi air mata oleh kelenjar lakrimalis.
Komponen musin lapisan air mata diskresi oleh sel goblet konjungtiva dan sel epitel
permukaan. Mekanisme pengaturan sekresi musin oleh sel ini tidak diketahui. Hilangnya sel
goblet berakibat mengeringnya kornea meskipun banyak air mata dari kelenjar lakrimal.
Gambar 2.3. Struktur air mata