36
AUDIOLOGI PEDIATRI Brastho Bramantyo CPDP Workshop Neurotologi IX, THT FKUI/RSCM Hotel Harris MKG, JAKARTA 9 – 10 Mei 2014

AUDIOLOGI PEDIATRI

Embed Size (px)

DESCRIPTION

AUDIOLOGI PEDIATRI

Citation preview

  • AUDIOLOGI PEDIATRI

    Brastho Bramantyo CPDP Workshop Neurotologi IX, THT FKUI/RSCM

    Hotel Harris MKG, JAKARTA 9 10 Mei 2014

  • HISTORIS DAN KEKERAPAN KEJADIAN GANGGUAN PENDENGARAN

    2-4 dari 1000 anak lahir normal dengan tuli sensorineural; meningkat 10 kali jika dirawat di NICU (Lasky)

    Insiden tuli sensorineural pada bayi prematur =12 % (Gill)

    Bayi dg hiperbilirubinemia mempunyai resiko 3 % tuli sensorineural

    50 % penderita tuna rungu tidak mempunyai faktor resiko

  • PENTINGKAH PEMAHAMAN AUDIOLOGI PEDIATRI

    Perkembangan fungsi mendengar, berbicara, motorik, mental, dan kognitif

    Teori, tehnik dan pengalaman dlm pemeriksaan pendengaran (subyektif dan obyektif) pada anak

    Pemahaman tentang masalah pediatri klinis : ggn pendengaran (sindrom dan nonsindrrom)

  • TUMBUH KEMBANG ANAK

    Tumbuh Kembang anak :

    Pertumbuhan fisik Perkembangan mental Perkembangan motorik (kasar/halus) Perkembangan kognitif Perkembangan kontak sosial/personal Perkembangan penglihatan PERKEMBANGAN PENDENGARAN PERKEMBANGAN BICARA DAN

    BAHASA

    PASTIKAN TUMBUH KEMBANG ORGAN TARGET

  • Prinsip dasar OAE

    Merup bunyi lembut dr koklea sbg respons vibrasi.

    Kekuatan vibrasi koklea yg dpt direkam dikanalis akustikus eksternus

    Koklea sehat terkadang dpt menghasilkan vibrasi internal yang lembut

    Pada gangguan OHC atau tdk berfungsi dng baik, mk OAE tdk timbul walau ada rangsang akustik

  • Prinsip dasar OAE

    Bbrp koklea normal dpt memproduksi suara spontan sbg internal sound yg di proses & kemudian diamplifikasi

    Koklea memiliki kapasitas menghasilkan bunyi yg berhub erat dng ambang telinga normal

    Akan tetapi mekanisme yg mendasarinya sangat peka terhadap kerusakan dari dalam berbagai ruang

  • Faktor2 yang mempengaruhi hasil tes

    Trouble shooting

  • STRATEGI TES

    PENDENGARAN PADA ANAK

    Pertimbangan sesuai usia

    Tiga grup usia

    Alloanamnesis

    ( dari Orang Tua)

    Lahir 4 bln 5 24 bln 25-48 bln

    Elektrofisiologi Elektrofisologi

    Audiometri

    Behavioral

    Audiometri

    Behavioral

    Elektrofisiologi

  • TIDAK LOLOS

    ABR SCREENING

    LOLOS

    TIDAK

    LOLOS

    Tidak perlu evaluasi Evaluasi

    Audiologik

    lengkap

    LOLOS TIDAK LOLOS

    Mulai proses intervensi

    LOLOS

    Tidak perlu evaluasi kecuali ada indikasi

    Monitor pendengaran sampai usia 3 tahun

    (delayed onset)

    OAE ABR SCREENING

    Tidak perlu re- evaluasi

    Skema : SCREENING PENDENGARAN

    LOLOS

    Tidak perlu evaluasi kecuali ada indikasi

    Monitor pendengaran sampai usia 3 tahun

    (delayed onset)

  • ANATOMI & FISIOLOGI PENDENGARAN : Konduksi-Transduksi-Transmisi-Prossesing

  • KELENGKAPAN INFORMASI

    Anamnesis lengkap keadaan umum : pre natal, natal, perinatal

    Proses persalinan

    Riwayat penyakit dlm keluarga

    Perawatan spesifik organ target

    Pemeriksaan organ target sblm OAE

    Persiapan bayi jelang pemeriksaan

  • EMISI OTOAKUSTIK / OTO ACOUSTIC EMISSIONS (OAEs)

    OAEs : bunyi yang berasal dari koklea yang

    dapat direkam dengan

    sebuah mikrofon yang

    diletakkan di liang telinga

    OAEs dihasilkan oleh kontraksi sel-sel rambut

    luar bunyi intensitas rendah

  • Prinsip dasar px OAE

    Merekam bunyi dr koklea perlu kombinasi earphone & mikrofon yg diletakkan di LT dng TT

    Tujuannya agar dpt menghantar vibrasi suara yg masuk ke koklea & yg dikembalikan menuju ke MT yg berfungsi sbg stetoskop

  • Prinsip dasar px OAE

    Fitting probe yg baik penting pd tes OAE

    Probe yg solid dpt meningkatkan kualitas tek. suara dari vibrasi MT

    Probe ketat juga hindari masuknya suara dr luar telinga

  • Tehnik OAE

    Lebih sederhana & cepat tanpa elektrode, pengukuran berdasarkan akustik bukan listrik,

    Pengukuran/penilaian kondisi syst auditorius perifer secara tdk langsung

    Nilai kondisi juga dapat diperoleh walau tanpa adanya stimulasi. dpt dinilai tanpa stimulus.

  • MEKANISME OAEs

  • OAE Spontaneous OAE

    Evoked OAE TEOAE

    DPOAE

    SFOAE

  • TEOAE

    Tes yg pertama kali digunakan dalam klinik

    Stimulus klik dpt merangsang partisi koklea hingga menghasilkan respons yg melibatkan bbrp freq (frequency specific yg multiple)

    Menggunakan stimulus sekitar 60-80dB SPL

  • TEOAE

    Suara OAE direkam di antara 2 stimulus yg berlangsung singkat, didpt nilai OHC dlm keadaan relaks

    Stimulus diterima secara simultan di bbrp area pd organ corti

    Gambaran respon kurang jelas o.k setiap area memberikan respons thdp characteristic frequency masing masing

  • Distortion Product OAE

    Telinga merup organ yg berfungsi secara nonlinier thdp stimulus suara

    Fungsi tersebut terlihat pd timbulnya distorsi koklea saat diberi stimulus dr 2 freq terdekat

    DPOAE timbul bila 2 stimulus nada murni dng freq f1 & f2 diberikan secara simultan

  • Distortion Product OAE Hasil DPOAE paling jelas dng stimulus 2f1-f2

    Regio freq yg ditunjukkan oleh DPOAE adalah diantara ke 2 freq tersebut

    Ke2 evoked OAE : DPOAE 2 TEOAE sangat berharga dlm menunjukkan fungsi koklea dng kelebihan & kekurangan masing masing

    A: noise floor,B: aktivitas akustik spontan, C&D produk distorsi multi freq

  • Distortion Product OAE

    Pada koklea yg penting adalah freq spesifik, bukan stimulus

    Klik atau nada tone kurang cukup baik unt stimulus koklea

    Semua OAE sangat freq spesifik, setiap komponen freq OAE dpt diikuti jejaknya scr langsung ke komponen freq stimulus

  • DPOAE

    Hal yg perlu dipertimbangkan dr OAE adalah mengenai pendapat bhw respons yg didapat dr stimulus pd freq spesifik, memberikan informasi mengenai kondisi area tertentu di koklea

    Stimulus freq OAE/SFOAE, merup OAE yg jarang dipelajari o.k secara tehnis sulit direkam

  • TEOAE vs DPOAE

    Kelebihan : kepekaan, freq. resolution dan kecepatan tes

    Kurang peka : menilai OAE dewasa diatas 4kHz.

    Rentang frek. cukup luas secara individu dpt menunjukkan panorama fungsi koklea

    Kelebihan dalam deteksi frekuensi tinggi

    Kurang baik di resolusi nada rendah

  • TES OTO ACOUSTIC EMISSIONS

  • KONFIRMASI NILAI INTERPRETASI

    LIFE STYLE

    FAKTOR FEEDING

    FAKTOR STIMULASI

    FAKTOR HEREDITER

    FAKTOR BUDAYA

    FAKTOR LINGKUNGAN

    ANATOMI ORGAN

    KONDISI TELINGA LUAR

    KONDISI TELINGA TENGAH

    KONDISI HIDUNG

    KONDISI TENGGOROK

    KONDISI KEPALA & WAJAH

  • KONDISI ke 1 YANG DAPAT MEMPENGARUHI PEMERIKSAAN

    Alat dan non fisik target

    Kooperasi penderita

    Kendala pada faktor probe

    Bentuk alat dan asesorisnya

    Keadaan umum dan khusus target

    Pengalaman operator atas alat dan target

    Luar

    Keadaan daun telinga

    Kondisi anatomi pintu liang telinga

    Bentuk dan Kelapangan kanal luar

    Keadaan kondisi kanal luar

  • KONDISI ke 2 YANG DAPAT MEMPENGARUHI PEMERIKSAAN

    Medial

    Masalah membran timpani

    Tulang pendengaran

    Tuba eustachius

    Mukosa telinga tengah

    Internal

    Kematangan organ

    Kerusakan organ

    Kelumpuhan organ

    Abnormalitas congenital organ

  • KILAS KASUS

    ANTISIPASI

    Infeksi hidung dan tenggorok tuba eustasius

    Komplikasi radang hidung tenggorok berulang

    Perluasan infeksi

    Pengobatan segera bila infeksi hidung / tenggorok

    Hindari valsava berlebihan

  • KILAS KASUS

    Kondisi liang telinga luar :

    Serumen, verniks kaseosa, sekret, otitis eksterna, edema, sekret

    Telinga luar :

    stenosis, otitis eksterna, kista, kelainan tekanan telinga tengah

  • KONDISI YANG PERLU DIPERHATIKAN SAAT TES

    Kondisi liang telinga luar :

    Serumen, verniks kaseosa,

    sekret, otitis eksterna,

    edema, sekret

    Kondisi membrana timpani :

    Perforasi, hiperemis (OMA),

    retraksi/suram (OME)

  • KONDISI PATOLOGIS YANG MEMPENGARUHI PEMERIKSAAN

    Membran timpani : perforasi

    Telinga tengah : otosklerosis, disartikulasi tulang pendengaran, kolesteatoma, kista, otitis media

    Koklea : paparan obat/bising, keadaan patologis lain

    Ambang dengar di atas 40 dB (DPOAEs) dan di atas 30 dB (TEOAEs)

  • BAYI RESIKO TINGGI Riwayat gg pendengaran

    herediter

    Infeksi intra-uterin : TORCH, sifilis

    Anomali kranio-fasial termasuk dengan kelainan bentuk daun

    dan liang telinga

    BBLR kurang dari 1500 gram

    Hiperbilirubinemia (bayi kuning)

  • BAYI RESIKO TINGGI Pengobatan dengan obat ototoksik

    Meningitis bakteri

    Apgar score 0 4 dlm 1 mnt dan 0 6 dalam 5 menit

    Menggunakan ventilasi mekanik selama 5 hari atau lebih

    Stigmata yang berhubungan dengan sindrom termasuk tuli sensori dan konduktif

  • SKEMA SCREENING PENDENGARAN DEPKES

    OAE

    PASS REFER Usia 3 bln

    -otoskopi

    -timpanometri

    -DPOAE

    -BERA

    PASS REFER

    Faktor risiko

    ya

    Faktor risiko

    tidak

    Pantau Speech

    Audio cek/6bln-3th Audio acessment

    BERA-ASSR

    Habilitasi

  • KESIMPULAN PENDENGARAN penting untuk fungsi BICARA dan BAHASA;

    PENDIDIKAN; PSIKO-SOSIAL

    PEMAHAMAN TENTANG ILMU AUDIOLOGI ANAK PENTING UNTUK PEMERIKSAAN PENDENGARAN PADA ANAK

    SCREENING PENDENGARAN SEBELUM 1 BULAN

    EVALUASI PENDENGARAN SEBELUM 3 BULAN

    INTERVENSI GG. PENDENGARAN SEBELUM 6 BULAN