Upload
risma-anggraeni
View
36
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
waaaaw :D
Citation preview
ASUHAN KEPERAWATAN
PADA NY. H (G1P0A0) DENGAN KASUS POST PARTUM
DI PUSKESMAS NGALIYAN
A. PENGKAJIAN
Pengkajian pada Ny.H dilakukan pada tanggal 22 Maret 2014 pada pukul 16.00 WIB
1. IDENTITAS
a. Identitas Klien
1) Nama : Ny. H
2) Umur : 15 tahun
3) Agama : Islam
4) Suku / bangsa : Jawa / Indonesia
5) Pekerjaan : Ibu rumah tangga
6) Pendidikan terakhir : S1
7) Satatus perkawinan : Menikah
8) Alamat : Ngaliyan 2/10
b. Identitas Suami Klien
1) Nama : Tn. A
2) Umur : 25 tahun
3) Agama : Islam
4) Suku / bangsa : Jawa / Indonesia
5) Pekerjaan : PNS
6) Pendidikan terakhir : S1
7) Satatus perkawinan : Menikah
8) Alamat : Ngaliyan 2/10
B. RIWAYAT KESEHATAN KLIEN
1. Keluhan utama
Klien mengatakan nyeri pada bagian bekas luka episiotomi pada bagian perinium.
2. Riwayat Penyakit Sekarang
Ny. H hamil 41 minggu dengan diagnosa G1P0A0. Mengeluh kencang-kencang dari
senin, 17 Maret 2014 dini hari. Klien mengatakan sudah keluar lendir bercampur darah.
Pada pukul 09.00 klien menuju bidan dan dilakukan pemeriksaan dalam sehingga
diperoleh hasil telah mencapai pembukaan 2. Bidan mengatakan jika proses persalinan
masih lama dan dianjurkan untuk pulang dahulu. Pada tanggal 18 Maret 2014 pagi pukul
08.00 klien menuju bidan kembali dan dilakukan pemeriksaan dalam, didapatkan hasil
pembukaan 3. Pukul 17.00 dilakukan pemeriksaan dalam lagi ternyata pembukaan masih
mencapai pembukaan 4. Pada pukul 23.00 dilakukan pemeriksaan dalam kembali dan
didapatkan hasil pembukaan 7. Pukul 01.00 tanggal 19 Maret 2014 pemeriksaan
dilakukan lagi mencapai pembukaan 9, namun pada pukul 03.00 dilakukan pemeriksaan
dalam lagi pembukaan malah mundur menjdari 7-8. Klien akhirnya dirujuk ke RS oleh
bidan. Klien masuk melalui UGD dan dipindahkan ke ruang bersalin. Pada pukul 07.00
dicek kembali dan didapatkan hasil telah mencapai pembukaan 10. Klien mengalami
kesulitan dalam persalinan, karena usaha mengejan kurang membuahkan hasil. Ketika
kepala bayi 1/3 lahir, bayi tertahan karena ia terlilit saluran plasenta di leher dan
tangannya. Dokter mengambil jalan dilakukan vacum untuk membantu memutar kepala.
Akhirnya pada pukul 08.30 lahir seorang anak laki-laki dengan berat 3400 gram dan
panjang 50 cm. Lingkar kepala 35 cm, lingkar dada 36 cm. Lama persalinan xx jam,
dengan lama kala I : 46 jam(tanggal 17 Maret pukul 09.00-19 maret pukul 07.00), kala 2:
2,5 jam(07.00-08.30), kala 3: 15 menit(08.30-08.45). Posisi fetus ketika lahir presentasi
kepala dibawah. Klien mengalami luka episiotomi derajat 2 dan diberi anastesi (lidokain)
untuk menjahit bekas episiotomi.
3. Riwayat Penyakit dahulu
a. Pengobatan yang pernah dialami ibu :
Klien pernah mengalami sakit DBD pada tahun 2008.
b. Pengobatan yang didapat
Klien dirawat di rumah sakit selama 4 hari.
4. Riwayat penyakit keluarga
( √ ) Diabetes mellitus
( √ ) Penyakit jantung
( - ) Hipertensi
( - ) IMS
( - ) Hepatitis
( ) Penyakit lainnya, sebutkan : ( - )
5. Riwayat Obstetri-Genekologi
a. Riwayat Menstruasi:
- Menarche : umur 12 tahun
- Siklus : teratur
- Lamanya : 6 – 7 hari
- HPHT : 3 Juni 2013
- Keluhan : Nyeri Haid
b. Riwayat Kehamilan, Persalinan, Nifas yang lalu
Anak ke Kehamilan PersalinanKomplikasi
NifasAnak
1
(persalinan
sekarang)
1 Normal Tidak ada 1
No TahunUmur
KehamilanPenyulit Jenis Penolong Laserasi Infeksi Perdarahan BB Pj
1. 2013 41 minggu Fase aktif
memanjang
(± 24 jam)
Pembukan
kembali
dari
pembukaan
9 kembali
ke 7-8
Distorsia
yaitu bayi
terlilit
saluran
plasenta
sehingga
perlu
dilakukan
vacum
untuk
membantu
memutar
kepala.
Normal Dokter
(RSIA)
Derajat
II
Tidak
ada
Tidak ada 3400
gr
50
cm
c. Keadaan Bayi Ketika Lahir
- BB : 3400 gr
- PB : 50 cm
- Pusat : normal
Perawatan tali pusat : Kasa
- Anus : Berlubang
- Suhu BBL : 36,8o C
- Lingkar Kepala : 35 cm
- Kelalinan kepala :
Caput Succedanum ( - )
Hidrochepalus ( - )
Cephal Hematoma ( - )
Microchepalus ( - )
d. Rencana Perawatan Bayi
- Rencana perawatan bayi : Sendiri
- Kesanggupan dan pengetahuan dalam merawat bayi :
Breast care : (√) Ya ( ) Tidak
Perinial care : (√) Ya ( ) Tidak
Nutrisi : (√) Ya ( ) Tidak
Senam Nifas : () Ya (√) Tidak
KB : (√) Ya ( ) Tidak
Menyusui : (√) Ya ( ) Tidak
6. Riwayat Keluarga Berencana
a. Melaksanakan KB : ( - ) ya (√) tidak
b. Jenis kontrasepsi yang digunakan :
( - ) IUD ( - ) Pil ( - ) suntik ( - ) Implan
( - ) lain-lain
c. Waktu menggunakan kontrasepsi pertama : ( - )
d. Masalah yang terjadi : ( - )
C. DATA UMUM
1. Keadaan Umum
Klien tampak masih sedikit lemas dan menahan sakit jahitan ketika bergerak
2. Vital Sign
a. TD : 110/60 mmHg
b. Nadi : 90 kali/menit
c. RR : 24 kali/menit
d. Suhu : 37oC
3. Tingkat kesadaran
Composmentis (GCS : 15)
D. PENGKAJIAN HEAD TO TOE
1. Mulut :
Stomatitis (-), Karies Gigi (-)
2. Payudara :
a. Keadaan Umum : menonjol, berisi, lunak saat dipalpasi,
b. Puting Susu : menonjol keluar
c. Kolostrum : sudah keluar ketika hari pertama menyusui, sekarang Asi yang
keluar berwarna putih susu biasa.
d. Klien mengatakan ASInya sudah keluar dan lancar. Produsi ASI melimpah.
3. Abdomen :
a. Keadaannya : Lunak
b. Fundus uteri
- Tinggi : 2 jari di bawah pusar
- Kontraksi : lemah
c. Linea : masih terlihat linea Negra
d. Striae : (-)
4. Lochea :
a. Jumlah : ketika dikaji klien mengatakan sudah 2 kali mengganti pembalut dengan
banyaknya darah pada pembalut pertama adalah kurang lebih ½ bagian pembalut dan
bnayaknya darah pada pembalut kedua adalah 1/3 bagian pembalut.
b. Warna : Merah kecoklatan
c. Konsistensi: Cair dan terdapat lendir
d. Bau : Seperti darah menstruasi
5. Perineum :
a. Tanda REEDA :
Redness (kemerahan) : Klien mengatakan tidak ada kemerahan
Edema (bengkak) : Klien mengatakan tidak terjadi bengkak
Echimosis (memar) : Klien mengungkapkan tidak terjadi memar
Drainage (rembes) : Klien mengatakan tidak terdapat rembesan
Approximatly ( jahitan tidak menyatu) : klien mengatakan jahitan kuat dan
menyatu.
b. Kebersihan : klien mengatakan keadaan perieum bersih karena klien
membersihkan perinium dengan air biasa.
c. Terdapat jahitan di bagian perineal bekas episiotomi
6. Kulit dan kuku
a. Turgor kulit baik
b. Kuku terlihat bersih
7. Ekstremitas
a. Varises :Tidak adanya varises di ekstermitas bawah
b. Edema : Tidak ada edema di ekstermitas atas maupun bawah
c. Tanda homan : Tidak ada tanda homan
8. Anus
Tidak ada hemoroid
E. Kebutuhan Dasar Manusia :
1. Kebutuhan Aktivitas dan Latihan
Selama hamil:
Ny. H mengatakan bahwa aktivitas sehari-hari Ny. H sebagai ibu rumah tangga.
Kegiatan waktu luangnya digunakan untuk memasak dan membersihkan rumahnya. Klien
mengatakan sering mengepel lantai dengan kain lap agar kepala bayinya cepat di bawah.
Klien juga terkadang jalan-jalan untuk olahraga.
Pasca persalinan:
Ny. H mengatakan bahwa ia tidak bisa melakukan aktivitas dan bekerja berat karena
klien masih menahan nyeri pada luka jahitan bekas laserasi ketika ia melahirkan.
Tabel Tingkat Kemandirian
Kemampuan Perawatan Diri 0 1 2 3 4
Makan/minum V
Toileting V
Berpakaian V
Mobilitas di tempat tidur V
Berpindah V
Keterangan :
0 : mandiri
1 : dengan alat bantu:
2 :dibantu orang lain
3 : dibantu orang lain dan alat
4 : tergantung total
2. Kebutuhan Hygiene Integritas Kulit
No Pembanding Selama hamil Pasca persalinan
1. Mandi 2 kali sehari 2 kali sehari
2. Keramas 2 hari sekali 1 kali pasca persalinan
3. Ganti pakaian 2 kali sehari 2 kali sehari
4. Sikat gigi 2 kali sehari 2 kali sehari
5. Memotong kuku 1 kali dalam seminggu 1 kali dalam seminggu
3. Kebutuhan Istirahat Tidur
Selama hamil :
Klien mengatakan bahwa dirinya biasa tidur jam 22.00 saat di rumah dan klien
bangun jam 05.00 WIB. Klien tidur selama ± 7 jam.
Saat Hamil :
Klien mengatakan bahwa pola tidurnya terganggu. Klien tidur paling tidak pukul
23.00 dan bangun pukul 04.30. Klien sering terbangun di malam hari karena anaknya
minta susu ataupun BAB/BAK. Bayi Ny. H bangun sekitar 2-3 kali dalam semalam.
Klien mengatakan ia tidak segar ketika bangun di pagi hari dan badannya terasa lemas.
Juga terlihat adanya kantung mata di sekitar mata Ny. H.
4. Kebutuhan Nutrisi dan Cairan
No. Pembanding Selama hamil Pasca persalinan
1. Frekuensi makanan 3 kali sehari 4 kali sehari
2. Jumlah makanan 1 porsi habis 1 porsi makan
3. Jenis makanan Tidak tentu. Lebih banyak
memakan sayur dan
buah-buahan untuk
mendukung ASI yang
baik
4. Alergi makanan Tidak ada alergi
terhadap makanan
Tidak ada alergi
terhadap makanan
5. Nafsu makan Tinggi Bertambah
6. Berat Badan 61 kg 53 kg
7. Tinggi Badan 155 cm 155 cm
8. Makanan Pantangan Tidak ada pantangan
terhadap makanan
Tidak ada pantangan
terhadap makanan
9. Kebiasaan minum 16 gelas perhari (±2 20 gelas per hari
liter) (±2,5 liter)
10. Jenis minum Teh, air putih, susu Air putih, susu
11. Perasaan haus Ya Bertambah
Perdarahan pervagina /PPV
Klien mengatakan jika klien menggunakan pembalut ukuran standar yang biasa ia
gunakan. Klien mengungkapkan jika ia mengganti pembalut 3 kali sehari, pada hari
pengkajian klien mengatakan sudah mengganti pembalutnya yang ke 2 kalinya. Klien
mengatakan pembalut pertama berisi 1/3 bagian pembalut, sedangkan pembalut kedua
berisi ¼ bagian pembalut.
5. Kebutuhan Oksigenasi
Klien dapat bernafas tanpa menggunakan alat bantu pernafasan. RR 24 x/menit
6. Kebutuhan Eliminasi
BAB
No. Pembanding Selama hamil Pasca persalinan
1. Frekuensi 1 kali sehari Baru sekali pasca
persalinan
2. Warna Kuning Kuning
3. Bau Khas Khas
4. Konsistensi Lunak/lembek Sedikit keras
BAK
No. Pembanding Selama hamil Pasca persalinan
1. Frekuensi 6-10 kali
sehari
5-6 kali kali sehari
ditambah
2. Warna Kuning jernih Kuning jernih
3. Bau Amoniak Amoniak
4. Perasaan Tidak sakit Tidak sakit
7. Kebutuhan Persepsi Sensori dan Kognitif
Penglihatan : Ny. H tidak menggunakan kacamata pada aktivitas sehari- hari ,
klien masih dapat membedakan terang dan gelap.
Pendengaran : Ny. H mengatakan masih dapat mendengar suara bisikan dengan
jelas, dan tidak mengeluh masalah pendengarannya.
Penciuman : Ny. H mengatakan bahwa masih dapat mencium bau-bauan
wangi,bau-bauan busuk dan tidak ada masalah dengan indera
penciumannya.
Pengecapan : Ny. H mengatakan bahwa masih dapat merasakan rasa pahit, manis,
asam dan tidak ada masalah dengan indera pengecapannya baik
sebelum maupun saat dikaji.
Perabaan : Ny. H mengatakan bahwa masih bisa merasakan sensasi ketika
disentuh ataupun dicubit.
8. Kebutuhan Termoregulasi
Selama hamil:
Ny. H mengatakan bahwa sebelum sakit merasa baik-baik saja, dan tidak ada demam.
Pasca persalinan:
Ny. H ketika dikaji pukul 20.00 WIB suhu tubuhnya 37oC.
9. Kebutuhan Konsep Diri
Citra tubuh : Ny. H mengatakan bahwa dirinya merasa lebih gemuk dan nafsu
makannya bertambah.
Identitas : Ny. H mengatakan bahwa dirinya adalah seorang wanita berumur 25
tahun, sebagai seorang istri dengan 1 orang anak sekarang. Ia merasa
sebagai ibu beru dan sedang melaksanakan perannya sebagai ibu
Harga diri : Ny. H mengatakan bahwa dirinya menerima dengan ikhlas apa yang
telah terjadi kepada dirinya bahwa bentuk tubuhnya berubah karena
memiliki anak.
Peran : Ny. H mengatakan bahwa dirinya dapat menjalankan perannya sebagai
seorang ibu selama ini karena mendapat dukungan dari keluarganya.
Ideal Diri : Ny. H mengatakan bahwa dirinya ingin cepat badannya seperti sedia kala
ketika belum melahirkan.
10. Kebutuhan Stress Koping
Selama hamil:
Ny. H dulu merasa cemas karena ini persalinannya yang pertama sehingga klien
butuh dukungan yang lebih dari keluarganya. Tetapi ia tidak bisa ditemani oleh suaminya
karena suaminya sedang ada tugas di luar daerah sehingga tidak menemaninya ketika
persalinan.
Pasca persalinan:
Ny. H merasa cemas dengan jahitan yang ada pada periniumnya karena klien sedikit
terbatasii dalam aktivitasnya. Klien takut jika melakukan hal yang berat, jahitannya akan
lepas.
11. Kebutuhan Rasa Aman dan Nyaman
Saat hamil:
Klien merasa kurang nyaman ketika pergi berjal;an kaki terlalu jauh karena ia mudah
capai dan terasa lebih berat ketika mendekati hari persalinan.
Setelah persalinan:
Ny. H mengatakan merasa nyeri pada bagian perinealnya yang dijahit dan terlihat
menahan sakit ketika akan duduk atau merubah posisi. Klien juga merasa kurang nyaman
di bekas luka jahitannya karena terasa sedikit gatal. Setelah dikaji didapatkan hasil
sebagai berikut.
P : Klien merasakan nyeri pada bekas jahitannya dan nyeri bertambah saat
melakukan perpindahan posisi seperti akan duduk atau akan berdiri dari duduk
Q : Klien mengatakan luka jahitannya rasanya seperti disayat-sayat
R : Klien mengatakan sakit pada bagian jahitannya, yaitu pada bagian perinealnya.
S : Skala nyeri klien adalah 7. Klien mengatakan nyeri akan timbul lagi jika klien
merubah posisi atau melakukan aktivitas yang sedikit berat.
T : Nyeri timbul setelah obat penghilang rasa sakit hilang dan sekarang masih
terasa. Terasa lebih sakit ketika melakukan aktivitas yang lebih berat.
12. Kebutuhan Komunikasi – Informasi
Saat hamil:
Klien mengatakan jika klien dapat berkomunikasi dengan baik dengan orang-orang di
sekitarnya. Klien dapat berinteraksi dengan baik kepada lingkungan sekitarnya seperti
tetangga, keluarga dan teman-teman kantornya. Klien biasa mendapatkan informasi dari
orang-orang terdekatnya.
Setelah persalinan:
Klien dapat berkomunikasi dengan baik dengan perawat. Klien dapat menjawab
pertanyaan sesuai dengan pertanyaan klien. Klien juga kooperatif ketika berkomunikasi
dengan perawat. Klien mampu menerima masukan ketika klien diedukasi mengenai
pentingnya ASI eksklusif dan perawatan jahitan di bagian perinealnya.
13. Kebutuhan Rekreasi – Spiritual
Rekreasi
Saat hamil klien sering jalan-jalan di sekitar rumahnya. Setelah melahirkan klien
lebih banyak di rumah dan beristirahat karena klien tidak boleh terlalu banyak aktivitas
dulu.
Spiritual
Saat hamil , klien rutin menjalankan shalat lima waktu. Setelah melahirkan klien tidak
menjalankan sholat karena klien dalam masa nifas.
14. Kebutuhan Seksual – Reproduksi
Saat hamil:
Klien mengatakan kadang-kadang klien berhubungan seksual dengan suaminya. Kira-
kira seminggu sekali.
Setelah melahirkan
Klien mengatakan ia tidak melakukan hubungan seksual dengan suaminya. Karena
klien juga masih dalam masa nifas. Klien juga mengatakan masih berhati-hati dengan
jahitannya di perineal.
1) Perubahan psikososial : Ibu merasa senang telah melahirkan anak laki-lakinya
walaupun prosesnya tergolong lama.
2) Bonding attachment (kasih sayang) : klien tampak menyayangi anaknya dibuktikan
dengan Ibu sering mengajak komunikasi anaknya dan menimang-nimang anaknya
dan selalu berusaha memberi ASI kepada bayinya, rutin mengganti popok bayi. Ibu
sangat perduli dengan anaknya seperti rela bangun malam hari untuk menyusui
anaknya dan jika anaknya menangis.
F. ANALISA DATA
Initial klien : Ny. H
Usia : 25 tahun
Tanggal : 22 Maret 2014
No. Hari, Tanggal Data Fokus EtiologiMasalah
KeperawatanDiagnosa
Tanda
Tangan
1. Sabtu, 22 Maret 2014 DS:
- Klien melaporkan
nyeri di bagian
perineal bekas
jahitan episiotomi
- Klien
mengatakan
merasa cemas
dengan luka
jahitannya jika
melakukan
aktivitas
- Klien merasa
kurang nyaman di
bekas luka
jahitannya karena
Luka jahitan bekas
episiotomi
Gangguan Rasa
Nyaman:
Kenyamanan fisik
(nyeri)
Gangguan Rasa
Nyaman:
Kenyamanan fisik
(nyeri) b.d Luka
jahitan bekas
episiotomi
terasa sedikit
gatal.
DO:
- P : Klien
merasakan nyeri
pada bekas
jahitannya dan
nyeri bertambah
saat melakukan
perpindahan
posisi seperti
akan duduk atau
akan berdiri dari
duduk
- Q : Klien
mengatakan luka
jahitannya
rasanya seperti
disayat-sayat
- R : Klien
mengatakan sakit
pada bagian
jahitannya, yaitu
pada bagian
perinealnya.
- S : Skala nyeri
klien adalah 7.
Klien
mengatakan nyeri
akan timbul lagi
jika klien
merubah posisi
atau melakukan
aktivitas yang
sedikit berat.
- T : Nyeri timbul
setelah obat
penghilang rasa
sakit hilang dan
sekarang masih
terasa. Terasa
lebih sakit ketika
melakukan
aktivitas yang
lebih berat.
2. Sabtu, 22 Maret 2014 DS:
- Klien
mengatakan tidak
segar ketika
bangun di pagi
hari
- Badan terasa
lemas
- Klien bangun 2-3
kali pada malam
hari
DO:
- Jam tidur klien
menurun dari
kira-kira 7 jam
menjadi 5,5 jam
- Terlihat ada
kantung mata
Proses pemberian
asuhan kepada bayi
Gangguan pola
tidur
Gangguan pola
tidur b.d proses
pemberian asuhan
kepada bayi
3. Sabtu, 22 Maret 2014 DS:
- Klien
mengatakan ia
Ketakutan terhadap
proses
penyembuhan
Ketidakefektifan
Pola Seksualitas
Ketidakefektifan
Pola Seksualitas
b.d Ketakutan
tidak melakukan
hubungan seksual
dengan suaminya.
- Klien
mengatakan
masih dalam
masa nifas.
- Klien
mengatakan
masih cemas
dengan jahitan di
bagian
perinealnya.
DO:
- Terdapat jahitan
di bagian perineal
bekas episiotomi
jahitan di perineal terhadap proses
penyembuhan
jahitan di perineal
G. PRIORITAS DIAGNOSA
1. Gangguan Rasa Nyaman: Kenyamanan fisik (nyeri) b.d Luka jahitan bekas episiotomi
2. Gangguan pola tidur b.d proses pemberian asuhan kepada bayi
3. Ketidakefektifan Pola Seksualitas b.d Ketakutan terhadap proses penyembuhan jahitan di perineal
H. RENCANA KEPERAWATAN
Initial klien : Ny. H
Usia : 25 tahun
Tanggal : 12 Maret 2014
No Hari,TanggalDiagnosa
KeperawatanTujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Rasional
Tanda
Tangan
1. Sabtu, 22
Maret 2014
Gangguan Rasa
Nyaman:
Kenyamanan fisik
(nyeri) b.d Luka
jahitan bekas
episiotomi
Setelah dilakukan
tindakan keperawatan
selama 3x2 jam, tingkat
kenyamanan klien
meningkat, dengan
kriteria hasil:
a. Status kenyamanan
meningkat
(mengungkapkan
tidak merasa khawatir
Pain management
1. Lakukan pengkajian
nyeri
2. Observasi reaksi non
verbal dari
ketidaknyamanan
3. Gunakan teknik
komunikasi terapeutik
untuk mengetahui
1. Agar mengetahui tempat,
skala dan karakteristik
nyeri
2. Agar perawat dapat
mengobservasi skala nyeri
dari wajahnya
3. Untuk mengetahui
pengalaman nyeri secara
mendalam
dengan jahitannya
lagi)
b. Mampu mengontrol
nyeri (tahu penyebab
nyeri, mampu
menggunakan teknik
non farmakologi
untuk mengurangi
nyeri, seperti
distraksi, dapat
mencari bantuan
ketika nyeri mulai
terasa)
c. Menyatakan rasa
nyaman setelah nyeri
berkurang dari skala
7 menjadi 5
d. Mampu mengontrol
kecemasan mengenai
jahitan bekas
episiotomi
(memahami )
pengalaman nyeri pasien
4. Kaji kultur yang
mempengaruhi respon
nyeri
5. Evaluasi pengalaman
nyeri masa lampau
6. Bantu pasien untuk
mencari dan menemukan
dukungan
7. Kontrol lingkungan yang
dapat mempengaruhi
nyeri seperti suhu
ruangan , pencahayaan
dan kebisingan
8. Kurangi factor presipitasi
9. Pilih dan lakukan
penanganan nyeri
(farmakologi, non
farmakologi dan
interpersonal)
10. Kaji type dan sumber
4. Untuk menilai nyeri
berdasarkan kultur budaya
5. Untuk mengetahui riwayat
nyeri
6. Agar klien mendapat
dukungan dan motivasi dari
orang terdekatnya
7. Agar klien merasa lebih
nyaman
8. Agar klien merasa lebih
nyaman
9. Untuk mengatasi nyeri
pada klien
10. Agar obat yang diberikan
nyeri untuk menentukan
intervensi
11. Ajarkan tentang teknik
non farmakologi
(distraksi, guide imagery)
12. Berikan analgetik untuk
mengurangi nyeri
13. Evaluasi keefektifan
control nyeri
14. Tingkatkan istirahat
15. Monitor penerimaan
pasien mengenai
management nyeri
Anxiety Reduction
1. Bantu pasien untuk
mengenal situasi yang
menimbulkan kecemasan
2. Dorong pasien untuk
tepat sasaran
11. Agar klien bisa mengatasi
ketika belum ada teknik
farmakologi
12. Agar nyeri berkurang
13. Untuk mengetahui
keefektifan analgesic
14. Agar memulihkan kondisi
klien
15. Untuk mengetahui
keefektifan management
nyeri
1. Untuk mengidentifikasi
penyebab cemas yang
timbul pada pasien
sehingga dapat mencari
solusi yang terbaik
2. Untuk melegakan hati dan
pengungkapkan perasaan,
ketakutan dan persepsi
3. Instruksikan pasien
menggunakan teknik
relaksasi
pemaparan perasaan yang
dirasakan
3. Agar pasien lebih tenang
sehingga dapat lebih rileks
2. Sabtu, 22
Maret 2014
Gangguan pola
tidur b.d proses
pemberian asuhan
kepada bayi
Setelah dilakukan
tindakan keperawatan
selama 3x2 jam klien
dapat merasakan
meningkatnya level
kenyamanan dengan
kriteria hasil:
1. Jumlah jam tidur klien
dalam batas normal
(antara 6-8 jam)
2. Klien mengatakan
segar ketika bangun
tidur
3. Klien mampu
mengetahui hal-hal
yang dapat
mendukung
Sleep Enhachment
1. Determinasi efek-efek
medikasi terhadap pola
tidur
2. Jelaskan pentingnya
tidur yang adekuat
3. Fasilitasi untuk
mempertahankan
aktivitas sebelum tidur
seperti membaca
4. Ciptakan lingkungan
yang nyaman
5. Diskusikan dengan
pasien dan keluarga
tentang teknik tidur
pasien
1. Untuk melihat adakah
medikasi menimbulkan
masalah atau tidak
2. Agar istirahat klien
mencukupi kebutuhan
3. Agar klien mudah untuk
memulai tidur
4. Agar klien lebih nyaman
dan lebih mudah untuk
memulai tidurnya
5. Agar keluarga dapat
mendukung tidur klien
meningkatkan
tidurnya.
6. Instruksikan keluarga
untuk memonitor pola
tidur klien
7. Monitor waktu makan
dan tidur dengan waktu
makan klien
8. Monitor/catat kebutuhan
tidur pasien setiap hari
dan jam.
6. Agar keluarga dapat
memonitor tidur klien
7. Agar klien tidak terbangun
di malam hari karena
makan terlalu dini
8. Untuk memantau
kebutuhan tidur klien
3. Sabtu, 22
Maret 2014
Ketidakefektifan
Pola Seksualitas b.d
Ketakutan terhadap
proses
penyembuhan
jahitan di perineal
Setelah dilakukan
tindakan keperawatan
selama 3 x 2 jam,
diharapkan klien pola
seksualitas dapat teratasi
dengan kriteria hasil:
1. Menceritakan masalah
mengenai fungsi
seksual
2. Mengidentifikasi
stresor dalam
kehidupan
3. Melaporkan suatu
1. Diskusikan perubahan
tubuh selamapasca
persalinan. Dorong
pasangan untuk
mengungkapkan
perasaan mereka.
2. Tenangkan bahwa koitus
diijinkan sampai masa
nifas berakhir dan luka
jahitan kembali normal
3. Berikan penenangan
tentang perubahan
1. Agar ada keterbukaan
antar pasangan sehingga
saling memahami apa
yang dikehendaki
pasangannya.
2. Agar kondisi tubuh pasein
dalam keadaan baik
dahulu sampai kondisi
siap untuk berhubungan
seksual kembali
3. Agar pasangan dapat
menerima dan bersabar
keinginan untuk
melanjutkan aktivitas
seksual
4. Mengungkapkan
mendapatkan kasih
sayang dari pasangan
pascapartum. Tenangkan
bahwa ini adalah
keadaan sementara dan
akan teratasi dalam 2
sampai 3 bulan.
4. Tenangkan bahwa
perubahan sikap seksual
selama masa nifas dari
perasaan sangat
menginginkan seks
sampai hanya ingin
dimanja.
5. Dorong komunikasi
jujur dengan pasangan
mengenai keinginan atau
perubahan dalam minat.
6. Akui kepada pasangan
mengenai kondisi
pascapartum.
7. Dorongan individu
menyediakan waktu
untuk hubungannya,
dengan menanti hubungan
seksual setelah masa nifas
dan jahitan baik.
4. Agar perhatian pasangan
berubah dan hanya
bermanja saja sehingga
tidak membahayakan ibu
dan jahitannya
5. Agar terjadi keterbukaan
antar pasangan
6. Agar pasangan dapat lebih
menerima keadaan
tersebut.
7. Agar ada cara lain untuk
menyalurkan hasrat kasih
sayangnya, seperti
dalam seksual dengan
konteks lain.
bercumbu.
I. IMPLEMENTASI
Initial klien : Ny.H
Usia : 25 tahun
Tanggal : 22, 24, 25 Maret 2014
No.Hari,Tanggal
/Jam
No.
DiagnosaImplementasi Respon TTD
1.
22 Maret
2014 / 11.00
1 Melakukan pengkajian nyeri
S: Klien mengatakan nyeri
pada bagian perineal. Skala
nyeri : 7
O: Klien tampak menahan
sakitnya ketika beraktivitas
2. 22 Maret
2014 / 11.00
1 Mengurangi factor presipitasi S: Klien mengatakan nyeri
bertambah ketika
beraktivitas, rasanya seperti
disayat-sayat
O: Klien dapat menjelaskan
apa yang menyebabkan
dirinya merasa tidak
nyaman dan seperti apa
sensasi nyerinya
3.
22 Maret
2014 / 11.00
1 Kaji type dan sumber nyeri untuk menentukan intervensi
S: Klien mengatakan nyeri
seperti disayat-sayat di
bagian perineal
O: Klien mencoba
menunjuk bagian yang ia
rasa nyeri
4.
22 Maret
2014 / 11.00
1Membantu pasien untuk mengenal situasi yang
menimbulkan kecemasan
S: Klien mengatakan jika
dirinya mengalami cemas
ketika daerah bekas
jahitannya mulai sakit
karena ia beraktivitas terlalu
berat dan takut jahitannya
lepas
O: Klien tampak
berkeringat
5.
22 Maret
2014 / 11.101 Mengobservasi reaksi non verbal dari ketidaknyamanan
S: -
O: Klien tampak kesulitan
ketika melakukan kegiatan
6.
22 Maret
2014 / 11.20
1Mengajarkan tentang teknik non farmakologi (distraksi,
guide imagery, nafas dalam)
S: Klien mengatakan ia
lebih rileks ketika
menjalankan teknik tarik
napas dalam
O: Klien tampak lebih rileks
7.
22 Maret
2014 / 11.35
1 Mengevaluasi keefektifan control nyeri
S: Klien merasa nyerinya
sedikit menurun ketika
O: Klien mampu
mengendalikan diri ketika ia
merasa nyeri
8.
22 Maret
2014 / 11.401 Meningkatkan istirahat
S: Klien mengatakan akan
beristirahat ketika bayinya
tidur
O: -
9.
22 Maret
2014 / 11.452 Jelaskan pentingnya tidur yang adekuat
S: Klien mengungkapkan ia
merasa tidurnya tidak cukup
O: ada kantung mata di
sekitar mata klien
10. 22 Maret
2014 / 11.50
2 Mendiskusikan dengan pasien dan keluarga tentang teknik
tidur pasien
S: Keluarga klien
mengatakan Ny. H hanya
tidur ketika malam saat
anaknya mulai tidur
O: -
11.
22 Maret
2014 / 11.50
2Menginstruksikan keluarga untuk memonitor pola tidur
klien
S: Keluarga klien
mengatakan Ny. H hanya
tidur sebentar-sebentar di
malam hari
O: -
12.
22 Maret
2014 / 11.55
3 Mendiskusikan perubahan tubuh selamapasca persalinan.
S: Klien mengatakan
tubuhnya tambah gemuk
ketika hamil dan sekarang
masih gemuk
O: BB klien:53 kg
13.
22 Maret
2014 / 11.55 3Mendorong pasangan untuk mengungkapkan perasaan
mereka.
S: Klien akan menanyakan
kepada suaminya nanti
O: -
14.
22 Maret
2014 / 12.003
Menenangkan bahwa koitus diijinkan sampai masa nifas
berakhir dan luka jahitan kembali normal
S: Klien mengatakan jika
dirinya belum berhubungan
seksual pasca melahirkan
O: -
15. 22 Maret
2014 / 12.15
3 Menenangkan bahwa perubahan sikap seksual selama masa
nifas dari perasaan sangat menginginkan seks sampai
hanya ingin dimanja.
S: Klien mengatakan
suaminya lebih perhatian
ketika hamil dan sekarang
suaminya fokus terhadap
bayinya
O: -
16.
22 Maret
2014 / 12.553
Mendorong komunikasi jujur dengan pasangan mengenai
keinginan atau perubahan dalam minat.
S: Klien mengatakan akan
berkomunikasi lagi dengan
suaminya
O: -
17.
22 Maret
2014 / 12.553
Mendorong klien mengakui kepada pasangan mengenai
kondisi pascapartum.
S: Klien akan
mengatakannya kepada
suaminya
O: -
18.
24 Maret
2014 / 11.30
1 Mengurangi factor presipitasi
S: Klien mengatakan ia
sekarang tidak banyak gerak
sehingga nyerinya jarang
muncul. Saat ini skala nyeri
5
O: Klien tampak lebih
tenang dan tidak banyak
melakukan aktivitas
19. 24 Maret
2014 / 11.45
1 Mengobservasi reaksi non verbal dari ketidaknyamanan S: -
O: Ketika klien melakukan
sesuatu, klien masih tampak
kesulitan ketika melakukan
kegiatan
20.
24 Maret
2014 / 11.55
1Mengajarkan tentang teknik non farmakologi (distraksi,
guide imagery, nafas dalam)
S: Klien mengatakan ia
mempraktekkan teknik tarik
napas dalam dan lebih baik.
Ia juga mengatakan
nyerinya terlupakan ketika
ia mengobrol dengan
suaminya.
O: Klien tampak lebih rileks
21.
24 Maret
2014 / 12.001 Mengevaluasi keefektifan control nyeri
S: -
O: Klien tampak mampu
mengendalikan diri ketika ia
merasa nyeri.
22.
24 Maret
2014 / 12.30
1 Meningkatkan istirahat
S: Klien mengatakan sudah
lebih banyak istirahat
walupun hanya berbaring
rileks di atas tempat tidur.
O: -
23. 24 Maret
2014 / 12.40
2 Mendiskusikan dengan pasien dan keluarga tentang teknik
tidur pasien
S: Keluarga klien
mengatakan Ny. H sudah
mulai banyak istirahat,
terutama ketika anaknya
tidur.
O: -
24.
24 Maret
2014 / 12. 40
2Menginstruksikan keluarga untuk memonitor pola tidur
klien
S: Keluarga klien
mengatakan Ny. H semalam
bangun 2 kali untuk
mengganti popok anaknya.
O: -
25.
24 Maret
2014 / 12.453
Mendorong pasangan untuk mengungkapkan perasaan
mereka.
S: Klien akan menanyakan
suaminya memaklumi
keadaannya saat ini.
O: Klien tampak lega
26.
24 Maret
2014 / 12.55
3Mendorong komunikasi jujur dengan pasangan mengenai
keinginan atau perubahan dalam minat.
S: Klien mengatakan
sebenarnya suaminya
mengungkapkan ingin
melakukan hubungan, tapi
ia masih menjaga jahitannya
agar baik. Suami klien
sekarang hanya
menciumnya dan
memeluknya.
O: Klien tampak lega
27. 24 Maret 3 Mendorong klien mengakui kepada pasangan mengenai S: Klien mengatakan
2014 / 13.00
kondisi pascapartum.
suaminya memaklumi dan
akan menyalurkan hasrat
kasih sayang kepada bentuk
lain seperti memeluk.
O: Klien tampak tenang dan
lega
28.
25 Maret
2014 / 10.30
1 Mengurangi factor presipitasi
S: Klien mengatakan ia
lebih berhati-hati. Skala
nyerinya saat ini pada skala
4.
O: Klien tampak lebih
tenang.
29.
25 Maret
2014 / 10.451 Mengobservasi reaksi non verbal dari ketidaknyamanan
S: -
O: Klien sudah tidak begitu
terlihat kesulitan
melaksanakan aktivitas
30. 25 Maret
2014 / 11.00
1 Mengajarkan tentang teknik non farmakologi (distraksi,
guide imagery, nafas dalam)
S: Klien mengatakan ia
mempraktekkan teknik tarik
napas dalam dan lebih baik.
Ia juga mengatakan
nyerinya terlupakan ketika
ia mengobrol dengan
suaminya dan memandangi
anaknya
O: Klien tampak lebih rileks
31.
25 Maret
2014 / 11.05
1 Mengevaluasi keefektifan control nyeri
S: Klien mengatakan nyeri
yang dirasakan klien sudah
tidak begitu terasa
O: Klien tampak mampu
mengendalikan diri ketika ia
merasa nyeri.
32.
25 Maret
2014 / 11.10
1 Meningkatkan istirahat
S: Klien mengatakan sudah
lebih banyak istirahat
walupun hanya berbaring
rileks di atas tempat tidur.
Klien mengatakan setelah
banyak istirahat nyeri yang
dirasakan berkurang.
O: -
J. EVALUASI
Initial klien : Ny.H
Usia : 25 tahun
Tanggal : 22, 24, 25 Maret 2014
No Hari, Tanggal/Jam Diagnosa Evaluasi TTD
1. 22 Maret 2014 / Pukul
14.00
Gangguan Rasa Nyaman:
Kenyamanan fisik (nyeri) b.d
Luka jahitan bekas episiotomi
S:
Klien mengatakan ia masih merasa nyeri
di bagian jahitan bekas laserasi
O:
Klien tampak masih kesulitan untuk
melakukan aktivitas
A:
Masalah belum teratasi
P:
Ulangi intervensi:
- Melakukan pengkajian nyeri
- Mengajarkan tentang teknik non farmakologi
- Meningkatkan istirahat
2. 22 Maret 2014 / Pukul
14.00
Gangguan pola tidur b.d
proses pemberian asuhan
S:
Klien mengatakan ia mengalami gangguan
kepada bayi tidur dan ketika bangun ia merasa tidak
segar.
O:
Klien tampak memiliki kantung mata dan
tampak lemas.
A:
Masalah belum teratasi
P:
Ulangi intervensi:
- Mendiskusikan dengan pasien dan keluarga tentang teknik tidur pasien
- Menginstruksikan keluarga untuk memonitor pola tidur klien
3. 22 Maret 2014 / Pukul
14.00
Ketidakefektifan Pola
Seksualitas b.d Ketakutan
terhadap proses penyembuhan
jahitan di perineal
S:
Klien mengatakan ia tidak melakukan
hubungan seksual dengan suaminya
setelah pesalinan. Ia mengatakan dirinya
saat ini gendut dan tidak tahu persepsi
suaminya mengenai dirinya
O:
Klien tampak lemas
A:
Masalah belum teratasi
P:
Ulangi intervensi:
- Mendorong pasangan untuk
mengungkapkan perasaan mereka.
- Mendorong komunikasi jujur dengan
pasangan mengenai keinginan atau
perubahan dalam minat.
- Mendorong klien mengakui kepada
pasangan mengenai kondisi
pascapartum.
4. 24 Maret 2014 / Pukul
14.00
Gangguan Rasa Nyaman:
Kenyamanan fisik (nyeri) b.d
Luka jahitan bekas episiotomi
S:
Klien mengatakan ia sekarang tidak
banyak gerak sehingga nyerinya jarang
muncul. Saat ini skala nyeri 5
O:
Klien sudah mulai bisa melakukan
aktivitasnya dengan pelan-pelan
A:
Masalah belum teratasi
P:
Ulangi intervensi:
- Melakukan pengkajian nyeri
- Meningkatkan istirahat
5. 24 Maret 2014 / Pukul
14.00
Gangguan pola tidur b.d
proses pemberian asuhan
kepada bayi
S:
Keluarga klien mengatakan Ny. H sudah
mulai banyak istirahat, terutama ketika
anaknya tidur.
O:
Klien tampak lebih segar
A:
Masalah teratasi
P: -
6. 24 Maret 2014 / Pukul
14.00
Ketidakefektifan Pola
Seksualitas b.d Ketakutan
terhadap proses penyembuhan
jahitan di perineal
S:
Klien akan menanyakan suaminya
memaklumi keadaannya saat ini.
O:
Klien tampak lega
A:
Masalah teratasi
P: -
7. 25 Maret 2014 / Pukul Gangguan Rasa Nyaman: S:
14.00 Kenyamanan fisik (nyeri) b.d
Luka jahitan bekas episiotomi
Klien mengatakan ia lebih berhati-hati.
Skala nyerinya saat ini pada skala 4.
O:
Klien tampak sudah dapat melakukan
kegiatan secara pelan-pelan
A:
Masalah teratasi
P: -