46
ASUHAN KEPERAWATAN ASUHAN KEPERAWATAN POSTPARTUM POSTPARTUM HAEMORRHAGE HAEMORRHAGE

ASUHAN KEPERAWATAN POSTPARTUM HAEMORRHAGE.ppt

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ASUHAN KEPERAWATAN POSTPARTUM HAEMORRHAGE.ppt

ASUHAN KEPERAWATAN ASUHAN KEPERAWATAN POSTPARTUM POSTPARTUM

HAEMORRHAGEHAEMORRHAGE

Page 2: ASUHAN KEPERAWATAN POSTPARTUM HAEMORRHAGE.ppt

PENGERTIANPENGERTIAN

Perdarahan post partum adalah Perdarahan post partum adalah perdarahan dalam kala IV > 500-600 cc perdarahan dalam kala IV > 500-600 cc dalam 24 jam setelah anak dan plasenta dalam 24 jam setelah anak dan plasenta lahir lahir 

(Prof. Dr. Rustam Mochtar, MPH, 1998). (Prof. Dr. Rustam Mochtar, MPH, 1998).  Haemoragic Post Partum (HPP) adalah Haemoragic Post Partum (HPP) adalah

hilangnya darah > 500 ml dalam 24 jam hilangnya darah > 500 ml dalam 24 jam pertama setelah lahirnya bayi pertama setelah lahirnya bayi (Williams, (Williams, 1998) 1998) SSelama atau setelah kelahiran elama atau setelah kelahiran (Marylin E Dongoes, 2001).(Marylin E Dongoes, 2001).

Page 3: ASUHAN KEPERAWATAN POSTPARTUM HAEMORRHAGE.ppt

POGI, tahun 2000 :POGI, tahun 2000 :– Perdarahan paska persalinan Perdarahan paska persalinan

adalah perdarahan yang terjadi adalah perdarahan yang terjadi pada masa post partum yang pada masa post partum yang menyebabkan perubahan seperti :menyebabkan perubahan seperti :mengeluh lemah, limbung, mengeluh lemah, limbung, berkeringat dingin, berkeringat dingin,

hiperpnea, sistolik < 90 mmHg, hiperpnea, sistolik < 90 mmHg, nadi > 100 x/menit dan nadi > 100 x/menit dan kadar HB < 8 gr %. kadar HB < 8 gr %.

Page 4: ASUHAN KEPERAWATAN POSTPARTUM HAEMORRHAGE.ppt

Klasifikasi perdarahanKlasifikasi perdarahan

Perdarahan paska persalinan dini/ Perdarahan paska persalinan dini/ early HPP/ primary HPP :early HPP/ primary HPP :– perdarahan berlebihan (perdarahan berlebihan (≥≥ 600 ml) dari 600 ml) dari

saluran genitalia yang terjadi dalam 12 - saluran genitalia yang terjadi dalam 12 - 24 jam pertama setelah melahirkan.24 jam pertama setelah melahirkan.

Perdarahan paska persalinan lambat / Perdarahan paska persalinan lambat / late HPP/ secondary HPP :late HPP/ secondary HPP :– perdarahan yang terjadi antara hari 2 - 6 perdarahan yang terjadi antara hari 2 - 6

minggu paska persalinan.minggu paska persalinan.

Page 5: ASUHAN KEPERAWATAN POSTPARTUM HAEMORRHAGE.ppt

Penyebab & Faktor resikoPenyebab & Faktor resiko

Penyebab yang Penyebab yang umum early PPH : umum early PPH : atonia uteri dan atonia uteri dan laserasilaserasi

Late PPH Late PPH (secondary PPH) (secondary PPH) lebih sering lebih sering disebabkan oleh disebabkan oleh tertahannya tertahannya fragmen plasenta fragmen plasenta atau bekuanatau bekuan

POST PARTUM

HEMORRHAGE

POST PARTUM

HEMORRHAGE

TonusTonus TissueTissue TrombinTrombinTraumaTrauma

Page 6: ASUHAN KEPERAWATAN POSTPARTUM HAEMORRHAGE.ppt

Frekuensi perdarahan post partum Frekuensi perdarahan post partum 4/5-15 % dari seluruh persalinan.4/5-15 % dari seluruh persalinan.

Berdasarkan penyebabnya :Berdasarkan penyebabnya :  1. Atoni uteri (50-60%).1. Atoni uteri (50-60%).  2. Retensio plasenta (16-17%).2. Retensio plasenta (16-17%).  3. Sisa plasenta (23-24%).3. Sisa plasenta (23-24%).  4. Laserasi jalan lahir (4-5%).4. Laserasi jalan lahir (4-5%).  5. Kelainan darah (0,5-0,8%).5. Kelainan darah (0,5-0,8%).  

Page 7: ASUHAN KEPERAWATAN POSTPARTUM HAEMORRHAGE.ppt

ETIOLOGIETIOLOGIEtiologi perdarahan postpartum dini :Etiologi perdarahan postpartum dini :1.   Atonia uteri1.   Atonia uteriFaktor predisposisi terjadinya atoni uteri Faktor predisposisi terjadinya atoni uteri

adalah :adalah : Umur yang terlalu muda / tuaUmur yang terlalu muda / tua Prioritas sering di jumpai pada multipara Prioritas sering di jumpai pada multipara

dan grande mutiparadan grande mutipara Partus lama dan partus terlantarPartus lama dan partus terlantar Uterus terlalu regang dan besar misal Uterus terlalu regang dan besar misal

pada gemelli, hidromnion / janin besarpada gemelli, hidromnion / janin besar Kelainan pada uterus seperti mioma uteri, Kelainan pada uterus seperti mioma uteri,

uterus couveloair pada solusio  plasentauterus couveloair pada solusio  plasenta Faktor sosial ekonomi yaitu malnutrisiFaktor sosial ekonomi yaitu malnutrisi

Page 8: ASUHAN KEPERAWATAN POSTPARTUM HAEMORRHAGE.ppt

2.      Laserasi  Jalan lahir :2.      Laserasi  Jalan lahir :

robekan perineum, vagina, serviks, robekan perineum, vagina, serviks, dan rahim. dan rahim.

3.      Hematoma3.      Hematoma

Hematoma pada daerah laserasi Hematoma pada daerah laserasi atau jahitan perineum.atau jahitan perineum.

4.      Lain-lain4.      Lain-lain

Sisa plasenta atau selaput janin yang Sisa plasenta atau selaput janin yang menghalangi kontraksi uterus, menghalangi kontraksi uterus, sehingga masih ada pembuluh darah sehingga masih ada pembuluh darah yang tetap terbuka, Ruptura uteri, yang tetap terbuka, Ruptura uteri, Inversio uteriInversio uteri

Page 9: ASUHAN KEPERAWATAN POSTPARTUM HAEMORRHAGE.ppt

Etiologi perdarahan postpartum Etiologi perdarahan postpartum lambat :lambat :

Tertinggalnya sebagian plasenta Tertinggalnya sebagian plasenta Subinvolusi di daerah insersi Subinvolusi di daerah insersi

plasenta plasenta ddari luka bekas seksio ari luka bekas seksio sesaria sesaria

Page 10: ASUHAN KEPERAWATAN POSTPARTUM HAEMORRHAGE.ppt

PengkajianPengkajian fisik fisik Atonia uteri : Atonia uteri :

uterus lembut, besar,keluar bekuan darah, uterus lembut, besar,keluar bekuan darah, perdarahan dg darah merah terang, perdarahan dg darah merah terang, perdarahan mgkn pelan/lamban & terus perdarahan mgkn pelan/lamban & terus menerus atau mendadak setelah anak lahir menerus atau mendadak setelah anak lahir & massive/banyak& massive/banyak– Gejala yang kadang-kadang timbul: Syok

(tekanan darah rendah, denyut nadi cepat dan kecil, ekstremitas dingin, gelisah, mual dan lain-lain)

Laserasi :Laserasi :

uterus kenyal, darah merah terang, uterus kenyal, darah merah terang, Cucuran darah yg tidak beku terus menerusCucuran darah yg tidak beku terus menerus

Page 11: ASUHAN KEPERAWATAN POSTPARTUM HAEMORRHAGE.ppt

Hematoma :Hematoma : uterus kenyal, nyeri perineal atau uterus kenyal, nyeri perineal atau

pelvic yg ekstrim, terdapat area pelvic yg ekstrim, terdapat area tonjolan yg kebiru-biruan dibawah tonjolan yg kebiru-biruan dibawah permukaan kulitpermukaan kulit

Retensi fragmen plasenta :Retensi fragmen plasenta : plasenta lahir sebagian / tidak plasenta lahir sebagian / tidak

lengkap, perdarahan tanpa rasa lengkap, perdarahan tanpa rasa nyeri & darah merah terangnyeri & darah merah terang– Gejala yang kadang-kadang timbul:

Uterus berkontraksi baik tetapi tinggi fundus tidak berkurang

Page 12: ASUHAN KEPERAWATAN POSTPARTUM HAEMORRHAGE.ppt

DIC :DIC : PPetechiae, ecchymosis, perdarahan yg etechiae, ecchymosis, perdarahan yg

lama dari gusi & tempat-tempat lama dari gusi & tempat-tempat penusukan jarum, perdarahan yg penusukan jarum, perdarahan yg tidak terkontrol selama persalinan, tidak terkontrol selama persalinan, tachicardia, oliguria, tanda-tanda gg tachicardia, oliguria, tanda-tanda gg ginjal akut, kejang, comaginjal akut, kejang, coma

Hipotensi, penurunan tekanan arterial Hipotensi, penurunan tekanan arterial (MAP) & kelambatan pengisian (MAP) & kelambatan pengisian kapiler(capilary refille time kapiler(capilary refille time memanjang), kulit dingin, memanjang), kulit dingin, basah,/lembab,tanda-tanda asidosis basah,/lembab,tanda-tanda asidosis metabolikmetabolik

Page 13: ASUHAN KEPERAWATAN POSTPARTUM HAEMORRHAGE.ppt

Inversio uterus Gejala yang selalu ada: uterus tidak

teraba, lumen vagina terisi massa, tampak tali pusat (jika plasenta belum lahir), perdarahan segera, dan nyeri sedikit atau berat.– Gejala yang kadang-kadang timbul:

Syok neurogenik dan pucat

Page 14: ASUHAN KEPERAWATAN POSTPARTUM HAEMORRHAGE.ppt

Hal-hal yang dicurigai akan Hal-hal yang dicurigai akan menimbulkan perdarahan pasca menimbulkan perdarahan pasca persalinan.persalinan.Riwayat persalinan yang kurang baik :Riwayat persalinan yang kurang baik :1.1. Riwayat perdarahan pada persalinan Riwayat perdarahan pada persalinan

terdahulu.terdahulu.2.2. Grande multipara (> 4 anak).Grande multipara (> 4 anak).3.3. Jarak kehamilan yang dekat (< 2 Jarak kehamilan yang dekat (< 2

tahun).tahun).4.4. Bekas operasi Caesar.Bekas operasi Caesar.5.5. Pernah abortus (keguguran) Pernah abortus (keguguran)

sebelumnya.sebelumnya.  

Page 15: ASUHAN KEPERAWATAN POSTPARTUM HAEMORRHAGE.ppt

Hasil pemeriksaan saat bersalin :Hasil pemeriksaan saat bersalin :  

1.1. Kala II terlalu cepat, post ekstraksi Kala II terlalu cepat, post ekstraksi vakum, forcep.vakum, forcep.

2.2. Uterus terlalu teregang : Uterus terlalu teregang : hidramnion, gemelli, makrosomia hidramnion, gemelli, makrosomia janin.janin.  

3.3. Uterus kelelahan, persalinan lama.Uterus kelelahan, persalinan lama.  

4.4. Uterus lembek akibat narkosa.Uterus lembek akibat narkosa.  

5.5. Inversi uteri primer dan sekunder.Inversi uteri primer dan sekunder.  

Page 16: ASUHAN KEPERAWATAN POSTPARTUM HAEMORRHAGE.ppt
Page 17: ASUHAN KEPERAWATAN POSTPARTUM HAEMORRHAGE.ppt

PenatalaksanaanPenatalaksanaan

Penatalaksanaan umumPenatalaksanaan umum Identifikasi kondisi ibu bersalin sejak awalIdentifikasi kondisi ibu bersalin sejak awal Siapkan keperluan tindakan gawat daruratSiapkan keperluan tindakan gawat darurat Segera lakukan penilaian klinik dan upaya Segera lakukan penilaian klinik dan upaya

pertolongan jika ada masalah dan pertolongan jika ada masalah dan komplikasikomplikasi

Atasi syokAtasi syok Pastikan kontraksi berlangsung baik Pastikan kontraksi berlangsung baik

(keluarkan bekuan darah, lakukan pijatan (keluarkan bekuan darah, lakukan pijatan uterus, beri uterotonika 10 IU dilanjutkan uterus, beri uterotonika 10 IU dilanjutkan infus 20 ml dalam 500 cc NS/RL dengan infus 20 ml dalam 500 cc NS/RL dengan tetesan 40 tetes/menit ).tetesan 40 tetes/menit ).

Page 18: ASUHAN KEPERAWATAN POSTPARTUM HAEMORRHAGE.ppt

Pastikan plasenta telah lahir lengkap Pastikan plasenta telah lahir lengkap dan eksplorasi kemungkinan robekan dan eksplorasi kemungkinan robekan jalan lahirjalan lahir

Bila perdarahan tidak berlangsung, Bila perdarahan tidak berlangsung, lakukan uji bekuan darah.lakukan uji bekuan darah.

Pasang kateter tetap dan pantau Pasang kateter tetap dan pantau cairan keluar masukcairan keluar masuk

Lakukan observasi ketat pada 2 jam I Lakukan observasi ketat pada 2 jam I paska persalinan dan lanjutkan paska persalinan dan lanjutkan pemantauan terjadwal hingga 4 jam pemantauan terjadwal hingga 4 jam berikutnya.berikutnya.

Page 19: ASUHAN KEPERAWATAN POSTPARTUM HAEMORRHAGE.ppt

Penatalaksanaan khususPenatalaksanaan khusus

a. Atonia uteria. Atonia uteri (skematikPPH (skematikPPH penanganan.doc)penanganan.doc)

Kenali tanda atonia uteriKenali tanda atonia uteri Sambil melakukan pemasangan infus Sambil melakukan pemasangan infus

dan pemberian uterotonika, lakukan dan pemberian uterotonika, lakukan pengurutan uteruspengurutan uterus

Pastikan plasenta lahir lengkap dan Pastikan plasenta lahir lengkap dan tidak ada laserasi jalan lahirtidak ada laserasi jalan lahir

Page 20: ASUHAN KEPERAWATAN POSTPARTUM HAEMORRHAGE.ppt

Lakukan tindakan spesifik yang Lakukan tindakan spesifik yang diperlukan :diperlukan :

Kompressi BimanualKompressi Bimanual– Kompresi bimanual eksternal : Kompresi bimanual eksternal :

menekan uterus melalui dinding menekan uterus melalui dinding abdomen dengan jalan saling abdomen dengan jalan saling mendekatkan kedua belah telapak mendekatkan kedua belah telapak tangan yang melingkupi uterus. tangan yang melingkupi uterus. Perdarahan berkurang kompresi Perdarahan berkurang kompresi diteruskan hingga uterus diteruskan hingga uterus berkontraksi lalu lakukan rujukan.berkontraksi lalu lakukan rujukan.

Page 21: ASUHAN KEPERAWATAN POSTPARTUM HAEMORRHAGE.ppt
Page 22: ASUHAN KEPERAWATAN POSTPARTUM HAEMORRHAGE.ppt

Kompresi bimanual internal : uterus Kompresi bimanual internal : uterus ditekan diantara telapak tangan ditekan diantara telapak tangan pada dinding abdomen dan tinju pada dinding abdomen dan tinju tangan didalam vagina untuk tangan didalam vagina untuk menjempit pembuluh darah didalam menjempit pembuluh darah didalam miometrium.miometrium.

Page 23: ASUHAN KEPERAWATAN POSTPARTUM HAEMORRHAGE.ppt

Kompresi aorta abdominalis : Kompresi aorta abdominalis : – raba arteri femoralis dengan ujung raba arteri femoralis dengan ujung

jari tangan kiri, pertahankan posisi jari tangan kiri, pertahankan posisi tersebut genggam tangan kanan tersebut genggam tangan kanan kemudian tekankan pada daerah kemudian tekankan pada daerah umbilikus, tegak lurus dengan umbilikus, tegak lurus dengan sumbu badan, hingga mencapai sumbu badan, hingga mencapai kolumna vertebralis, kolumna vertebralis,

– penekanan yang tepat akan penekanan yang tepat akan menghetikan atau mengurangi, menghetikan atau mengurangi, denyut arteri femoralisdenyut arteri femoralis..

Page 24: ASUHAN KEPERAWATAN POSTPARTUM HAEMORRHAGE.ppt
Page 25: ASUHAN KEPERAWATAN POSTPARTUM HAEMORRHAGE.ppt

b. b. Retensio plasenta dengan separasi parsialRetensio plasenta dengan separasi parsial Tentukan jenis retensio.Tentukan jenis retensio. Regangkan tali pusat dan minta pasien Regangkan tali pusat dan minta pasien

untuk mengejan, bila ekspulsi tidak terjadi untuk mengejan, bila ekspulsi tidak terjadi cobakan traksi terkontrol tali pusat.cobakan traksi terkontrol tali pusat.

Pasang infus oksitosin 20 unit/500 cc NS Pasang infus oksitosin 20 unit/500 cc NS atau RL dengan tetesan 40/menit, bila perlu atau RL dengan tetesan 40/menit, bila perlu kombinasikan dengan misoprostol 400mg kombinasikan dengan misoprostol 400mg per rektal.per rektal.

Bila gagal melahirkan plasenta, lakukan Bila gagal melahirkan plasenta, lakukan manual plasenta.manual plasenta.

Restorasi cairan ; hipovolemia.Restorasi cairan ; hipovolemia. Lakukan transfusi darah k/p.Lakukan transfusi darah k/p. Berikan antibiotik profilaksis (ampicilin 2 gr Berikan antibiotik profilaksis (ampicilin 2 gr

IV/oral + metronidazole 1 g supp/oral).IV/oral + metronidazole 1 g supp/oral).

Page 26: ASUHAN KEPERAWATAN POSTPARTUM HAEMORRHAGE.ppt

c. Plasenta inkaseratac. Plasenta inkaserata Tentukan diagnosis Tentukan diagnosis Siapkan infus fluothane atau eter untuk Siapkan infus fluothane atau eter untuk

menghilangkan kontriksi serviks yang menghilangkan kontriksi serviks yang kuatkuat

Siapkan infus oksitosin 20 Untuk 500 Siapkan infus oksitosin 20 Untuk 500 NS atau RL : antisipasi gangguan NS atau RL : antisipasi gangguan kontraksi uterus.kontraksi uterus.

Pasang spekulum Sims sehingga Pasang spekulum Sims sehingga ostium dan sebagian plasenta tampak ostium dan sebagian plasenta tampak jelas.jelas.

Page 27: ASUHAN KEPERAWATAN POSTPARTUM HAEMORRHAGE.ppt

Jepit porsio dengan klem ovum pada Jepit porsio dengan klem ovum pada jam 12, 4 dan 8 dan lepaskan spekulumjam 12, 4 dan 8 dan lepaskan spekulum

Tarik ketiga klem ovum agar ostium, Tarik ketiga klem ovum agar ostium, tali pusat dan plasenta tampak jelas.tali pusat dan plasenta tampak jelas.

Tarik tali pusat ke lateral sehingga Tarik tali pusat ke lateral sehingga terlihat plasenta disisi berlawanan agar terlihat plasenta disisi berlawanan agar dapat dijepit sebanyak mungkin.dapat dijepit sebanyak mungkin.

Lakukan hal yang sama pada plasenta Lakukan hal yang sama pada plasenta kontralateralkontralateral

Satukan kedua klem, diputar searah Satukan kedua klem, diputar searah jarum jam tarik plasenta keluar jarum jam tarik plasenta keluar perlahan-lahan.perlahan-lahan.

Page 28: ASUHAN KEPERAWATAN POSTPARTUM HAEMORRHAGE.ppt

d. Ruptur uterid. Ruptur uteri Berikan segera cairan isotonik ( RL/NS) 500 Berikan segera cairan isotonik ( RL/NS) 500

cc dalam 15-20 menit dan siapkan cc dalam 15-20 menit dan siapkan laparatomilaparatomi

Lakukan laparatomi untuk melahirkan anak Lakukan laparatomi untuk melahirkan anak dan plasenta, fasilitas pelayanan kesehatan dan plasenta, fasilitas pelayanan kesehatan dasar harus merujuk pasien ke rumah sakit dasar harus merujuk pasien ke rumah sakit rujukanrujukan

Bila konservasi uterus masih diperlukan dan Bila konservasi uterus masih diperlukan dan kondisi jaringan memungkinkan, lakukan kondisi jaringan memungkinkan, lakukan operasi uterusoperasi uterus

Bila luka mengalami nekrosis yang luas dan Bila luka mengalami nekrosis yang luas dan kondisi pasien mengkwatirkan lakukan kondisi pasien mengkwatirkan lakukan histerektomihisterektomi

Lakukan bilasan peritonial dan pasang drain Lakukan bilasan peritonial dan pasang drain dari cavum abdomendari cavum abdomen

Antibiotik dan serum anti tetanus, bila ada Antibiotik dan serum anti tetanus, bila ada tanda-tanda infeksitanda-tanda infeksi

Page 29: ASUHAN KEPERAWATAN POSTPARTUM HAEMORRHAGE.ppt

e. Sisa plasentae. Sisa plasenta Periksa kelengkapan plasenta setelah Periksa kelengkapan plasenta setelah

dilahirkandilahirkan Berikan antibiotika karena Berikan antibiotika karena

kemungkinan ada endometriosiskemungkinan ada endometriosis Lakukan eksplorasi digital/bila serviks Lakukan eksplorasi digital/bila serviks

terbuka dan mengeluarkan bekuan terbuka dan mengeluarkan bekuan darah atau jaringan, darah atau jaringan,

Bila serviks hanya dapat dilalui oleh Bila serviks hanya dapat dilalui oleh instrument, lakukan evakuasi sisa instrument, lakukan evakuasi sisa plasenta dengan dilatasi dan kuret.plasenta dengan dilatasi dan kuret.

Hb 8 gr% berikan transfusi atau Hb 8 gr% berikan transfusi atau berikan sulfat ferosus 600mg/hari berikan sulfat ferosus 600mg/hari selama 10 hari.selama 10 hari.

Page 30: ASUHAN KEPERAWATAN POSTPARTUM HAEMORRHAGE.ppt

f. Ruptur peritonium dan robekan f. Ruptur peritonium dan robekan dinding vaginadinding vagina

Lakukan eksplorasi ; eksplorasi lokasi Lakukan eksplorasi ; eksplorasi lokasi dan sumber perdarahandan sumber perdarahan

Lakukan irigasi pada tempat luka dan Lakukan irigasi pada tempat luka dan bubuhi larutan antiseptik bubuhi larutan antiseptik

Jepit dengan ujung klem sumber Jepit dengan ujung klem sumber perdarahan kemudian ikat dengan perdarahan kemudian ikat dengan benang yang dapat diserap benang yang dapat diserap

Lakukan penjahitan luka dari bagian Lakukan penjahitan luka dari bagian paling distal paling distal

Page 31: ASUHAN KEPERAWATAN POSTPARTUM HAEMORRHAGE.ppt

Khusus pada ruptur perineum komplit Khusus pada ruptur perineum komplit dilakukan penjahitan lapis demi lapis dengan dilakukan penjahitan lapis demi lapis dengan bantuan busi pada rektum, sebagai berikut : bantuan busi pada rektum, sebagai berikut : – Setelah prosedur aseptik- antiseptik, pasang busi Setelah prosedur aseptik- antiseptik, pasang busi

rektum hingga ujung robekanrektum hingga ujung robekan– Mulai penjahitan dari ujung robekan dengan Mulai penjahitan dari ujung robekan dengan

jahitan dan simpul sub mukosa, menggunakan jahitan dan simpul sub mukosa, menggunakan benang polyglikolik No 2/0 (deton/vierge) hingga benang polyglikolik No 2/0 (deton/vierge) hingga ke sfinter ani, jepit kedua sfinter ani dengan klem ke sfinter ani, jepit kedua sfinter ani dengan klem dan jahit dengan benang no 2/0.dan jahit dengan benang no 2/0.

– Lanjutkan penjahitan ke lapisan otot perineum Lanjutkan penjahitan ke lapisan otot perineum dan sub mukosa dengan benang yang sama (atau dan sub mukosa dengan benang yang sama (atau kromik 2/0) secara jelujur.kromik 2/0) secara jelujur.

– Mukosa vagina dan kulit perineum dijahit secara Mukosa vagina dan kulit perineum dijahit secara sub mukosa dan sub kutikulersub mukosa dan sub kutikuler

– Berikan antibiotik profilaksis. Jika luka kotor Berikan antibiotik profilaksis. Jika luka kotor berikan antibiotika untuk terapi.berikan antibiotika untuk terapi.

Page 32: ASUHAN KEPERAWATAN POSTPARTUM HAEMORRHAGE.ppt

g. Robekan serviksg. Robekan serviks Sering terjadi pada sisi lateral, karena serviks yang Sering terjadi pada sisi lateral, karena serviks yang

terjulur akan mengalami robekan pada posisi spina terjulur akan mengalami robekan pada posisi spina ishiadika tertekan oleh kepala bayi.ishiadika tertekan oleh kepala bayi.

Bila kontraksi uterus baik, plasenta lahir lengkap, Bila kontraksi uterus baik, plasenta lahir lengkap, tetapi terjadi perdarahan banyak, segera lihat tetapi terjadi perdarahan banyak, segera lihat bagian lateral bawah kiri dan kanan porsiobagian lateral bawah kiri dan kanan porsio

Jepitan klem ovum pada kedua sisi porsio yang Jepitan klem ovum pada kedua sisi porsio yang robek sehingga perdarahan dapat segera di robek sehingga perdarahan dapat segera di hentikan, lakukan penjahitan, jahitan dimulai dari hentikan, lakukan penjahitan, jahitan dimulai dari ujung atas robekan kemudian kearah luar sehingga ujung atas robekan kemudian kearah luar sehingga semua robekan dapat dijahitsemua robekan dapat dijahit

Setelah tindakan periksa tanda vital, kontraksi Setelah tindakan periksa tanda vital, kontraksi uterus, tinggi fundus uteri dan perdarahanuterus, tinggi fundus uteri dan perdarahan

Berikan antibiotika profilaksis, kecuali bila jelas Berikan antibiotika profilaksis, kecuali bila jelas ditemui tanda infeksiditemui tanda infeksi

Bila terjadi defisit cairan lakukan restorasi dan bila Bila terjadi defisit cairan lakukan restorasi dan bila kadar Hb dibawah 8 gr% berikan transfusi darahkadar Hb dibawah 8 gr% berikan transfusi darah

Page 33: ASUHAN KEPERAWATAN POSTPARTUM HAEMORRHAGE.ppt

ASUHAN KEPERAWATAN POST ASUHAN KEPERAWATAN POST PARTUM HEMORAGICPARTUM HEMORAGIC

A. Pengkajian A. Pengkajian Identitas klien Identitas klien

– nama, umur, pekerjaan, pendidikan, nama, umur, pekerjaan, pendidikan, alamat, medical record dan lain – lain. alamat, medical record dan lain – lain.

Riwayat kesehatan Riwayat kesehatan – Riwayat kesehatan dahulu ; riwayat Riwayat kesehatan dahulu ; riwayat

penyakit jantung, hipertensi, penyakit penyakit jantung, hipertensi, penyakit ginjal kronik, hemofilia, riwayat pre ginjal kronik, hemofilia, riwayat pre eklampsia, trauma jalan lahir, kegagalan eklampsia, trauma jalan lahir, kegagalan kompresi pembuluh darah, tempat kompresi pembuluh darah, tempat implantasi plasenta, retensi sisa plasenta.implantasi plasenta, retensi sisa plasenta.

Page 34: ASUHAN KEPERAWATAN POSTPARTUM HAEMORRHAGE.ppt

– Riwayat kesehatan sekarang : Riwayat kesehatan sekarang : kehilangan darah (>500ml), Nadi kehilangan darah (>500ml), Nadi lemah, pucat, lokea berwarna lemah, pucat, lokea berwarna merah, haus, pusing, gelisah, merah, haus, pusing, gelisah, letih, tekanan darah rendah, letih, tekanan darah rendah, ekstremitas dingin, dan mual.ekstremitas dingin, dan mual.

– Riwayat kesehatan keluarga :Riwayat kesehatan keluarga : riwayat keluarga pernah atau riwayat keluarga pernah atau sedang menderita hipertensi, sedang menderita hipertensi, penyakit jantung, dan pre penyakit jantung, dan pre eklampsia, penyakit keturunan eklampsia, penyakit keturunan hemopilia dan penyakit menular. hemopilia dan penyakit menular.

Page 35: ASUHAN KEPERAWATAN POSTPARTUM HAEMORRHAGE.ppt

Riwayat obstetric Riwayat obstetric – Riwayat menstruasi meliputi: Riwayat menstruasi meliputi:

Menarche, lamanya siklus, Menarche, lamanya siklus, banyaknya, baunya , keluhan banyaknya, baunya , keluhan waktu haid, HPHT waktu haid, HPHT

– Riwayat perkawinan meliputi : Usia Riwayat perkawinan meliputi : Usia kawin, kawin yang keberapa, Usia kawin, kawin yang keberapa, Usia mulai hamilmulai hamil

Page 36: ASUHAN KEPERAWATAN POSTPARTUM HAEMORRHAGE.ppt

– Riwayat hamil, persalinan dan nifas Riwayat hamil, persalinan dan nifas yang lalu yang lalu Riwayat hamil : kondisi saat hamil Riwayat hamil : kondisi saat hamil muda, hamil tua, r/ abortus, retensi muda, hamil tua, r/ abortus, retensi plasenta plasenta

Riwayat persalinan : usia gestasi, Riwayat persalinan : usia gestasi, cara persalinan, penolong, tempat cara persalinan, penolong, tempat bersalin, kesulitan persalinan, anak bersalin, kesulitan persalinan, anak lahir atau mati, BB bayi, lamanya lahir atau mati, BB bayi, lamanya persalinanpersalinan

Riwayat nifas : Keadaan lochea, Riwayat nifas : Keadaan lochea, pendarahan, ASI cukup atau tidak pendarahan, ASI cukup atau tidak dan tinggi fundus uteri dan kontraksi dan tinggi fundus uteri dan kontraksi

Page 37: ASUHAN KEPERAWATAN POSTPARTUM HAEMORRHAGE.ppt

Riwayat Kehamilan sekarang Riwayat Kehamilan sekarang – keluhan selama hamil muda keluhan selama hamil muda – keluhan selama hamil tua, keluhan selama hamil tua, – peningkatan BB, suhu, nadi, peningkatan BB, suhu, nadi,

pernafasan, TD, status gizipernafasan, TD, status gizi Riwayat antenatal care : tempat Riwayat antenatal care : tempat

pelayanan, jumlah kunjungan, pelayanan, jumlah kunjungan, perawatan serta pengobatan yang perawatan serta pengobatan yang didapatdidapat

Page 38: ASUHAN KEPERAWATAN POSTPARTUM HAEMORRHAGE.ppt

Pola aktifitas sehari-hari Pola aktifitas sehari-hari nutrisi ; komposisi dan jumlah nutrisi ; komposisi dan jumlah

makanan, frekuensi makan. makanan, frekuensi makan. Eliminasi ; pola dan defekasi, jumlah Eliminasi ; pola dan defekasi, jumlah

warna, konsistensi. warna, konsistensi. Istirahat atau tidur ; gangguan pola Istirahat atau tidur ; gangguan pola

tidur, kelelahan yang berlebihan. tidur, kelelahan yang berlebihan. Personal hygiene : Pola atau Personal hygiene : Pola atau

frekuensi mandi, menggosok gigi, frekuensi mandi, menggosok gigi, keramas, perawatan mengganti keramas, perawatan mengganti balutan atau dukbalutan atau duk

Page 39: ASUHAN KEPERAWATAN POSTPARTUM HAEMORRHAGE.ppt

Diagnosa KeperawatanDiagnosa Keperawatan

1. Kekurangan volume cairan b/d kehilangan 1. Kekurangan volume cairan b/d kehilangan vaskuler >> vaskuler >>

2. Perubahan perfusi jaringan b/d hipovolemia 2. Perubahan perfusi jaringan b/d hipovolemia

3. Resiko tinggi infeksi b/d trauma jaringan, 3. Resiko tinggi infeksi b/d trauma jaringan, Stasis cairan tubuh, penurunan Hb Stasis cairan tubuh, penurunan Hb

4. Ansietas b/d krisis situasi, ancaman 4. Ansietas b/d krisis situasi, ancaman perubahan pada status kesehatan atau perubahan pada status kesehatan atau kematian, respon fisiologis kematian, respon fisiologis

5. Resiko tinggi nyeri b/d trauma/ distensi 5. Resiko tinggi nyeri b/d trauma/ distensi jaringan jaringan

6. Kurang pengetahuan b/d kurang pemajanan 6. Kurang pengetahuan b/d kurang pemajanan atau tidak mengenal sumber informasiatau tidak mengenal sumber informasi

Page 40: ASUHAN KEPERAWATAN POSTPARTUM HAEMORRHAGE.ppt

Rencana tindakan keperawatanRencana tindakan keperawatanDx. 1Dx. 1

IntervensiIntervensi1.1. Tidurkan pasien dengan Tidurkan pasien dengan

posisi kaki lebih tinggi posisi kaki lebih tinggi sedangkan badannya tetap sedangkan badannya tetap terlentangterlentang

2.2. Monitor tanda vitalMonitor tanda vital3.3. Monitor intake dan output Monitor intake dan output

setiap 5-10 menitsetiap 5-10 menit4.4. Evaluasi kandung kencingEvaluasi kandung kencing5.5. Lakukan masage uterus Lakukan masage uterus

dengan satu tangan serta dengan satu tangan serta tangan lainnya diletakkan tangan lainnya diletakkan diatas simpisis.diatas simpisis.

RasionalRasional kaki lebih tinggi akan kaki lebih tinggi akan

meningkatkan venous return meningkatkan venous return dan memungkinkan darah dan memungkinkan darah keotak dan organ lain.keotak dan organ lain.

Perubahan tanda vital Perubahan tanda vital terjadi bila perdarahan terjadi bila perdarahan semakin hebatsemakin hebat

Perubahan output Perubahan output merupakan tanda adanya merupakan tanda adanya gangguan fungsi ginjalgangguan fungsi ginjal

Kandung kencing penuh ; Kandung kencing penuh ; menghalangi kontraksi menghalangi kontraksi uterusuterus

Massage uterus merangsang Massage uterus merangsang kontraksi uterus dan kontraksi uterus dan membantu pelepasan membantu pelepasan placenta, satu tangan diatas placenta, satu tangan diatas simpisis mencegah simpisis mencegah terjadinya inversio uteriterjadinya inversio uteri

Page 41: ASUHAN KEPERAWATAN POSTPARTUM HAEMORRHAGE.ppt

1.1. Batasi pemeriksaan Batasi pemeriksaan vagina dan rektumvagina dan rektum

2.2. Bila tekanan darah Bila tekanan darah semakin turun, denyut semakin turun, denyut nadi makin lemah, kecil nadi makin lemah, kecil dan cepat, pasien merasa dan cepat, pasien merasa mengantuk, perdarahan mengantuk, perdarahan semakin hebat, segera semakin hebat, segera kolaborasi.kolaborasi.

3.3. Berikan infus atau cairan Berikan infus atau cairan intravenaintravena

4.4. Berikan uterotonika ( bila Berikan uterotonika ( bila perdarahan karena atonia perdarahan karena atonia uteri )uteri )

5.5. Berikan antibiotikBerikan antibiotik6.6. Berikan transfusi whole Berikan transfusi whole

blood ( bila perlu )blood ( bila perlu )

Trauma yang terjadi pada Trauma yang terjadi pada daerah vagina serta daerah vagina serta rektum meningkatkan rektum meningkatkan terjadinya perdarahan terjadinya perdarahan yang lebih hebat, bila yang lebih hebat, bila terjadi laserasi pada terjadi laserasi pada serviks / perineum atau serviks / perineum atau terdapat hematomterdapat hematom

Cairan intravena dapat Cairan intravena dapat meningkatkan volume meningkatkan volume intravaskular intravaskular

Uterotonika merangsang Uterotonika merangsang kontraksi uterus dan kontraksi uterus dan mengontrol perdarahan mengontrol perdarahan

Antibiotik mencegah Antibiotik mencegah infeksi yang mungkin infeksi yang mungkin terjadi karena perdarahan terjadi karena perdarahan

Whole blood membantu Whole blood membantu menormalkan volume menormalkan volume cairan tubuhcairan tubuh

Page 42: ASUHAN KEPERAWATAN POSTPARTUM HAEMORRHAGE.ppt

Rencana tindakan keperawatanRencana tindakan keperawatanDx. 2Dx. 2

IntervensiIntervensi Monitor tanda vital tiap 5-Monitor tanda vital tiap 5-

10 menit10 menit Catat perubahan warna Catat perubahan warna

kuku, mukosa bibir, gusi kuku, mukosa bibir, gusi dan lidah, suhu kulitdan lidah, suhu kulit

Kaji ada / tidak adanya Kaji ada / tidak adanya produksi ASIproduksi ASI

Tindakan kolaborasi :Tindakan kolaborasi : Monitor kadar gas darah Monitor kadar gas darah

dan PH ( perubahan kadar dan PH ( perubahan kadar gas darah dan PH gas darah dan PH merupakan tanda hipoksia merupakan tanda hipoksia jaringan )jaringan )

Berikan terapi oksigenBerikan terapi oksigen

RasionalRasional Perubahan perfusi jaringan Perubahan perfusi jaringan

menimbulkan perubahan menimbulkan perubahan pada tanda vitalpada tanda vital

Vasokontriksi dan Vasokontriksi dan hubungan keorgan vital, hubungan keorgan vital, sirkulasi di jaringan perifer sirkulasi di jaringan perifer berkurang sehingga berkurang sehingga menimbulkan cyanosis dan menimbulkan cyanosis dan suhu kulit yang dingin suhu kulit yang dingin

Perfusi yang jelek Perfusi yang jelek menghambat produksi menghambat produksi prolaktin dimana diperlukan prolaktin dimana diperlukan dalam produksi ASI dalam produksi ASI

O2 diperlukan untuk O2 diperlukan untuk memaksimalkan memaksimalkan transportasi sirkulasi transportasi sirkulasi jaringan. jaringan.

Page 43: ASUHAN KEPERAWATAN POSTPARTUM HAEMORRHAGE.ppt

Rencana tindakan keperawatanRencana tindakan keperawatanDx. 3Dx. 3

IntervensiIntervensi Kaji respon psikologis klien Kaji respon psikologis klien

terhadap perdarahan terhadap perdarahan paska persalinanpaska persalinan

Kaji respon fisiologis klien ( Kaji respon fisiologis klien ( takikardia, takipnea, takikardia, takipnea, gemetar )gemetar )

Perlakukan pasien secara Perlakukan pasien secara kalem, empati, serta sikap kalem, empati, serta sikap mendukungmendukung

Berikan informasi tentang Berikan informasi tentang perawatan dan perawatan dan pengobatanpengobatan

Bantu klien Bantu klien mengidentifikasi rasa mengidentifikasi rasa cemasnyacemasnya

Kaji mekanisme koping Kaji mekanisme koping yang digunakan klienyang digunakan klien

RasionalRasional Persepsi klien Persepsi klien

mempengaruhi intensitas mempengaruhi intensitas cemasnya cemasnya

Perubahan tanda vital Perubahan tanda vital menimbulkan perubahan menimbulkan perubahan pada respon fisiologis pada respon fisiologis

Memberikan dukungan Memberikan dukungan emosi emosi

Informasi yang akurat dapat Informasi yang akurat dapat mengurangi cemas dan mengurangi cemas dan takut yang tidak diketahui takut yang tidak diketahui

Ungkapan perasaan dapat Ungkapan perasaan dapat mengurangi cemasmengurangi cemas

Cemas yang berkepanjangan Cemas yang berkepanjangan dapat dicegah dengan dapat dicegah dengan mekanisme koping yang mekanisme koping yang tepat.tepat.

Page 44: ASUHAN KEPERAWATAN POSTPARTUM HAEMORRHAGE.ppt

Rencana tindakan keperawatanRencana tindakan keperawatanDx. 4Dx. 4

IntervensiIntervensi Catat perubahan tanda vitalCatat perubahan tanda vital

Catat adanya tanda lemas, Catat adanya tanda lemas, kedinginan, anoreksia, kedinginan, anoreksia, kontraksi uterus yang lembek, kontraksi uterus yang lembek, dan nyeri pangguldan nyeri panggul

Monitor involusi uterus dan Monitor involusi uterus dan pengeluaran locheapengeluaran lochea

Perhatikan kemungkinan Perhatikan kemungkinan infeksi di tempat lain, infeksi di tempat lain, misalnya infeksi saluran nafas, misalnya infeksi saluran nafas, mastitis dan saluran kencingmastitis dan saluran kencing

Berikan perawatan Berikan perawatan perineal,dan pertahankan perineal,dan pertahankan agar pembalut agar pembalut jangan sampai terlalu basahjangan sampai terlalu basah

Tindakan kolaborasiTindakan kolaborasi•• Berikan zat besi Berikan zat besi

•• Beri antibiotika Beri antibiotika

RasionalRasional Perubahan tanda vital ( suhu ) Perubahan tanda vital ( suhu )

merupakan indikasi terjadinya merupakan indikasi terjadinya infeksiinfeksi

Tanda-tanda tersebut Tanda-tanda tersebut merupakan indikasi terjadinya merupakan indikasi terjadinya bakterimia, shock yang tidak bakterimia, shock yang tidak terdeteksiterdeteksi

Infeksi uterus menghambat Infeksi uterus menghambat involusi dan terjadi pengeluaran involusi dan terjadi pengeluaran lokea yang berkepanjanganlokea yang berkepanjangan

Infeksi di tempat lain Infeksi di tempat lain memperburuk keadaanmemperburuk keadaan

Pembalut yang terlalu basah Pembalut yang terlalu basah menyebabkan kulit iritasi dan menyebabkan kulit iritasi dan dapat menjadi media untuk dapat menjadi media untuk pertumbuhan pertumbuhan bakteri,peningkatan resiko bakteri,peningkatan resiko infeksi.infeksi.

Anemi memperberat keadaanAnemi memperberat keadaan Pemberian antibiotika yang Pemberian antibiotika yang

tepat diperlukan untuk keadaan tepat diperlukan untuk keadaan infeksiinfeksi

Page 45: ASUHAN KEPERAWATAN POSTPARTUM HAEMORRHAGE.ppt

Rencana tindakan keperawatanRencana tindakan keperawatanDx. 5Dx. 5

IntervensiIntervensi Anjurkan pasien untuk Anjurkan pasien untuk

banyak minumbanyak minum Observasi tanda-tanda Observasi tanda-tanda

vital tiap 4 jamvital tiap 4 jam Observasi terhadap Observasi terhadap

tanda-tanda dehidrasi. tanda-tanda dehidrasi. Observasi intake cairan Observasi intake cairan dan output Kolaborasi : dan output Kolaborasi :

Pemberian cairan infus / Pemberian cairan infus / transfusi transfusi

Pemberian koagulantia Pemberian koagulantia dan uterotonika dan uterotonika

RasionalRasional Peningkatan intake cairan dapat Peningkatan intake cairan dapat

meningkatkan volume intravascular meningkatkan volume intravascular sehingga dapat meningkatkan sehingga dapat meningkatkan volume intravascular yang dapat volume intravascular yang dapat meningkatkan perfusi jaringan.meningkatkan perfusi jaringan.

Perubahan tanda-tanda vital dapat Perubahan tanda-tanda vital dapat merupakan indikator terjadinya merupakan indikator terjadinya dehidrasi secara dini. Dehidrasi dehidrasi secara dini. Dehidrasi merupakan terjadinya shock bila merupakan terjadinya shock bila dehidrasi tidak ditangani secara baik.dehidrasi tidak ditangani secara baik.

Intake cairan yang adekuat dapat Intake cairan yang adekuat dapat menyeimbangi pengeluaran cairan menyeimbangi pengeluaran cairan yang berlebihan.yang berlebihan.

Cairan intravena dapat Cairan intravena dapat meningkatkan volume intravaskular meningkatkan volume intravaskular yang dapat meningkatkan perfusi yang dapat meningkatkan perfusi jaringan sehingga dapat mencegah jaringan sehingga dapat mencegah terjadinya shock terjadinya shock

Koagulan membantu dalam proses Koagulan membantu dalam proses pembekuan darah dan uterotonika pembekuan darah dan uterotonika merangsang kontraksi uterus dan merangsang kontraksi uterus dan mengontrol perdarahan.mengontrol perdarahan.

Page 46: ASUHAN KEPERAWATAN POSTPARTUM HAEMORRHAGE.ppt

Tabel Penilaian Klinik untuk Menentukan Derajat Syok

Volume Kehilangan Darah

Tekanan Darah (sistolik) Gejala dan Tanda Derajat Syok

500-1.000 mL (10-15%)

Normal Palpitasi, takikardia, pusing

Terkompensasi

1000-1500 mL (15-25%) Penurunan ringan (80-100 mm Hg)

Lemah, takikardia, berkeringat

Ringan

1500-2000 mL (25-35%) Penurunan sedang (70-80 mm Hg)

Gelisah, pucat, oliguria Sedang

2000-3000 mL (35-50%) Penurunan tajam (50-70 mm Hg)

Pingsan, hipoksia, anuria

Berat