Asuhan Kebidanan Pada Postpartum

  • Upload
    library

  • View
    14.655

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

ASUHAN KEBIDANAN PADA POSTPARTUMDI PUSKESMAS NGULAN KULON TRENGGALEK

Oleh: ELIN SOYANITA NIM. 05610087

PROGRAM STUDI KEBIDANAN ( D-III ) FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNEVERSITAS KADIRI 2008

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangMasa nifas setelah kelahiran plasenta dan berakhirir ketika alat-alat kandungan seperti keadaan sebelum hamil berlangsung selama kira-kira 6 8 minggu. Pada masa ini terjadi perubahan fisiologi, misalnya involusi, perubahan fisik, dan pengeluaran lokhea. Disamping itu juga ada proses laktasi dan perubahan sistem lainnya serta perubahan psikologis. (Sarwono.2002 : 122) Dalam melakukan pertolongan persalinan menggunakan konsep sayang ibu sehinggga ibu merasa nyaman dan aman selama persalinan dan nifas. Pengawasan dan pemantauan dilakukan guna mencegah terjadinya perdarahan dan infeksi nifas lainnya. Pada masa nifas terjadi perubahan fisiologi, psikologi dan sebagainya, oleh karena itu dijperlukan pengawasan dan pemantauan.

1.2 Tujuan1.2.1 Tujuan Umum Setelah melaksanakan Asuhan Kebidanan diharapkan mahasiswa mampu menerapkan pola pikir ilmiah dalam melaksanakan asuhan kebidanan pada Ny. W P3003 postpartum normal hari ke-3 secara komprehensif. 1.2.2 Tujuan Khusus Setelah melaksanakan asuhan kebidanan mahasiswa dapat : 1.2.2.1 Melaksanakan pengkajian data pada klien dengan postpartum normal hari ke-2. 1.2.2.2 Mengidentifikasi diagnosa/masalah klien. 1.2.2.3 Melaksanakan perencanaan pada klien. 1.2.2.4 Melakukan evaluasi pada klien.

1.3 Teknik Pengumpulan Data1.3.1 Wawancara Data yang kami kumpulkan adalah hasil dari wawancara yang kami lakukan pada klien dan keluarganya. 1.3.2 Studi Kasus Teknik pengumpulan data dengan cara mengambil data yang ada di dalam status klien.

1.3.3 Studi Pustaka Teknik pengumpulan data dengan cara mengambil data yang ada di referensi (buku). 1.3.4 Pemeriksaan Teknik pengumpulan data dengan cara pemeriksaan secara langsung pada klien.

1.4 Sistematika PenulisanBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Tujuan 1.3 Teknik Pengumpulan Data 1.4 Sistematika Penulisan BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Nifas Normal 2.2 Konsep Manajemen BAB 3 TINJAUAN KASUS 3.1 Pengkajian 3.2 Intepretasi Data 3.3 Intervensi 3.4 Implementasi 3.5 Evaluasi BAB 4 BAB 5 PEMBAHASAN PENUTUP 5.1 Kesimpulan 5.2 Saran DAFTAR PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA NIFAS NORMAL

2.1 DefinisiMasa nifas adalah masa setelah partus selesai, dan berakhir setelah kira-kira 6 minggu akan tetapi seluruh alat genetalia baru pulih kembali seperti sebelumnya ada kehamilan dalam waktu 3 bulan. (Sarwono. 2005 : 237) Kala puerperium berlangsung selama 6 minggu atau 42 hari, merupakan waktu yang dikeluarkan untuk pulihnya alat kandungan pada keadaan normal. Dijumpai 2 kejadian penting pada puerperium, yaitu involusi uterus dan proses laktasi. (Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan KB untuk Pendidikan Bidan, Manuaba. 1998 : 190) Masa nifas adalah masa sesudah persalinan yang diperlukan untuk pulihnya kembali atat kandungan yang lamanya 6 minggu. (FK UNPAD : 315)

2.2 Periode Nifas2.2.1 Puerperium dini yaitu Kepulihan dimana ibu telah diperbolehkan berdiri atau berjalan dan boleh bekerja setelah 40 hari. 2.2.2 Puerpurium intermedial yaitu Kepulihan menyeluruh alat-alat genetalia yang lamanya 6 8 minggu. 2.2.3 Remote puerpurium yaitu Waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna terutama bila selain hamil/waktu mengalami komplikasi.

2.3 Fisiologi Nifas2.3.1 Perubahan fisik. 2.3.2 Involusi uterus dan pengeluaran lokhea. 2.3.3 Laktasi. 2.3.4 Perubahan sistem tubuh lainnya. 2.3.5 Perubahan psikis (Sarwono.2002 : 122)

2.4 Perubahan Psikologi dan Fisik

Perubahan psikologi pasca persalinan.

Beberapa penulis berpendapat, dalam minggu pertama setelah melahirkan banyak wanita menunjukkan gejal-gejala psikiatrik terutama depresi, dari ringan sampai berat serta gejala-gejala neurosis bstetric.

Beberapa yang berlebihan dalam masa hamil : 1. Ketakatukan yang berlebihan dalam masa hamil. 2. Strukutur perorangan yang tidak normal sebelumnya. 3. Riwayat psikiatrik abnormal. 4. Riwayat obstetric (kandungan) abnormal. 5. Riwayat kelahiran mati atau kelahiran cacat. 6. Riwayat penyakit lainnya. Dalam menjalani adaptasi setelah melahirkan, ibu akan melalui fase-fase psikologis sebagi berikut : 1. Fase taking in Fase ini merupakan periode ketergantungan yang berlangsung hari pertama sampai kedua setelah melahirkan pada saat itu focus perhatian ibu terutama pada dirinya sendiri. Pengalaman selama persalinan sering berulang diceritakannya. Kelahirannya membuat ibu perlu cukup istirahat untuk mencegah gejala kurang tidur, seperti mudah tersinggung hal ini membuat ibu cenderung menjadi pasif terhadap lingkungannya. 2. Fase taking hold Fase ini berlangsung antara 3 10 hari setelah melahirkan. Ibu merasa khawatir akan ketidakmampuan dan merasa tanggung jawabnya dalam merawat bayi, perasaannya sangat sensitive sehingga mudah tersinggung, karena itu ibu memerlukan dukungan karena saat ini merupakan kesempatan yang baik untuk menerima berbagai penyuluhan dalam merawat dirinya dan bayinya sehingga tumbuh rasa percaya diri. 3. Fase letting go Fase ini merupakan fase menerima tanggung jawab akan peran barunya yang berlangsung 10 hari setelah melahirkan. Ibu sudah mulai menyesuaikan diri dengan ketergantungan bayinya, keinginan untuk merawat diri dan bayinya meningkat pada fase ini. (Mellyna . 2003 : 18-20)

2.5 Periode Nifas2.5.1 Involusi alat-alat kandungan 2.5.1.1 Uterus (rahim) Setelah melahirkan, rahim mengalami proses involusi pada hari ke-10 19, uteris dengan berat sekitar 350 gram tidak teraba lagi dan luar, setelah 40 hari, kembali pada keadaan semula dengan berat 80 100 gram. Bekas plasenta(ari-ari) yang tertanam dalam uteris akan mengecil karena kontraksi rahim dan kembali ke keadaan semula selama masa nifas. (Mellyna. 2003 : 22)

Involusi Plasenta lahir 7 hari (1 minggu) 14 hari (2 minggu) 42 hari (6 minggu) 56 hari (8 minggu) 2.5.1.2 Serviks Sepusat

TFU

Berat Uterus 1000 gram 500 gram 350 gram 50 gram 30 gram

Pertengahan pusat symphisis Tak teraba Sebesar hamil 2 minggu normal

Serviks menjadi tebal, kaku dan masih terbuka sampai 3 hari ; namun ada juga yang berpendapat sampai 1 minggu bentuk mulut serviks yang bulat menjadi agak memanjang dan akan kembali normal 3 4 bulan. 2..5.1.3 Vagina Vagina yang membengkak dan lipatannya (rugae) yang hilang akan kembali seperti semula setelah 3 4 minggu. 2.5.1.4 Abdomen (perut) Perut akan menjadi lembek dan kendur, proses involusi pada perut sebaiknya diikuti dengan olahraga atau senam penguatan otot-otot perut jika ada garis-garis biru (strie) tidak akan hilang, tetapi hanya berubah warna menjadi keputih-putihan. 2.5.1.5 Payudara Payudara yang membesar selam hamil dan menyusui akan kembali normal setelah masa menyusui terakhir. Untuk menjaga bentuknya, dibutuhkan perawatan yang baik. 2.5.1.6 Endokrin Setelah plasenta lepas, hormon estrogen dan progesteron menurun. Kondisi ini akan cepat mengembalikan fungsi ovarium. Apabila ibu menyusui secara eksklusif, kadar prolaktin (yang diproduksi oleh kelenjar hipofise internoi) meningkat dan meningkatkan produksi FSH sehingga fungsi ovarium tertunda. Dengan menurunnya hormon estrogeron dan progesteron juga akan mengembalikan fungsi organ lainnya yang berugah sejak masa kehamilan. 2.5.1.7 Hemokonsentrasi Volume darah yang meningkat waktu hamil akan kembali normal dengan adanya mekanisme kompensasi yang menimbulkan hemokonsentrasi; umumnya hemokonsentrasi terjadi pada hari ke-3 5 kadang-kadang sampai 1 minggu setelah melahirkan dengan pengeluaran melalui keringat/urine. 2.5.1.8 Kulit Setelah melahirkan, pigmentasi akan menurun sehingga hyperpigmentasi pada muka, payudara, dll akan menghilang perlahan-lahan kembali seperti semual. (Mellyna .2003 : 21-23)

2.5.1.9 Ligamen-ligamen Ligamen, fasia,dan diafragma pelvis yang meregang pada waktu persalinan, setelah bayi lahir, secara berangsur-angsur menjadi ciut dan pulih kembali sehingga tidak jarang uterus jatuh kebelakang dan menjadi retrofleksi, karena ligamentum rotundum menjadi kendor. Untuk memulihkan kembali sebaliknya dengan latihan-latihan yang gimnastik pasca persalinan. (Rustam M. 1998 : 116) 2.5.1.10 Laktasi Setelah melahirkan, secara naluriah setiap ibu menjalankan tugasnya untuk menyusui bayinya. Menyusui merupakan cara ideal yang bagi ibu untuk memberikan kasih sayang pada anaknya dan cara terbaik memenuhi gizi bayi. Dengan menyusui, hubungan batin yang hanya antara ibu dan bayi akan terjalin dengan erat. Sewaktu menyusui berada dalam dekapan ibu, bayi merasakan sentuhan kulit ibu yang lembut dan hangat serta mendengar detak jantung ibu yang akan memberikan rasa aman dan tentram. Kedekatan antara ibu dan bayinya sangat besar pengaruhnya dalam perkembangan pribadi si bayi kelak. Jika ibu selalu ada jika dibutuhkan akan menimbulkan rasa lekat ini akan membuat ia percaya dengan orang lain dan menumbuhkan percaya diri, anak mendapat kasih sayang dari ibu.

2.6 Gambaran KlinisSegera setelah persalinan dapat terjadi peningkatan suhu badan, tetapi tidak lebih dari 38 C. Bila terjadi peningkatan melebihi 38 C berturut-turut selama 2 hari mungkin terjadi infeksi, uterus yang telah menyelesaikan tugasnya menjadi keras karena kontraksi sehingga terdapat penutupan pembuluh darah. Masa puerperium diikuti pengeluaran cairan sisa endometrium dan sisa dari tempat implentasi plasenta disebut lokhea. Pengeluaran lokhea dapat di bagi berdasarkan jumlah dan warnanya, sebagai berikut : 2.6.1 Lokhea rubra (kruenta) 1 3 hari berwarna merah dan hitam. Terdiri dari sel desidua, verniks kaseosa, rambut lanugo, sisa mekonium, dan sisa darah. 2.6.2 Lokhea sanguinolenta 3 7 hari. Berwarna putih campur merah.

2.6.3 Lokhea serosa 7 17 hari. Warna kekuningan Lokhea alba : setelah ke- 14, berwarna putih .(Manuaba. 1998 : 192)

2.6.4 Lokhea punilenta Terjadi infeks. Keluar caiaran seperti nanah, bau busuk.

2.6.5 Lokhea statis Lokhea tidak lancar keluarnya (Rustam M. 1998 : 116) Perubahan partum (pengeluaran lokhea) menunjukkan keadaan abnormal, seperti ; Pendarahan berkepanjangan. Pengeluaran lokhea terhambat. Lokhea punilenta berbentuk nanah. Rasa nyeri yang berlebihan. Dengan memperhatikan bentuk perubahan, dapat diduga. Terdapat sisa plasenta yang merupakan sumber perdarahan. Terjadi infeksi intra uteri.

Keadaan patologis (abnormal) memerlukan penanganan. (Manuaba. 1998 : 193)

2.7 Tingkat KesadaranPenilaian statis kesadaran ada 2 yaitu penilaian secara kualitatif dan penilaian secara kuantitatif.

Penilaian kesadaran secara kualitatif antara lain :

2.7.1 Komposmentis (score 14 15) Yaitu anak mengalami kesadaran penuh dengan memberikan respons yang cukup terhadap stimulus yang diberikan. 2.7.2 Apatis Yaitu anak mengalami acuh tak acuh terhadap kesadaran sekitanya. 2.7.3 Sumnolen (score 11 13) Yaitu anak memiliki kesadaran yang lebih rendah ditandai dengan anak tampak mengantuk, selalu ingin tidur, tidak responsit, terhadap rangsangan ringan dan masih memberikan respons terhadap rangsangan yang kuat. 2.7.4 Supor (score 8 10 ) Yaitu anak tidak memberikan respons ringan maupun sedang, tetapi masih memberikan respons sedikit terhadap rangsangan yang kuat dengan adanya refleks pupil terhadap cahaya yang masih positif. 2.7.5 Koma (score < 5) Yaitu anak tidak dapat bereaksi terhadap stimulus atau rangsangan apapun sehingga refleks pupil terhadap cahaya tidak ada. 2.7.6 Delirium Yaitu tingkat kesadaran yang paling bawah ditandai dengan dicorientasi yang sangat iriatif, kacau dan salah persepsi terhadap rangsangan sensorik.

Penilaian kesadaran secara kuantitatif dapat diukur melalui penilaian skala koma (Glasgow) yang dinyatakan dengan ecscelargow cumascale dengan nilai koma dibawah 10, adapun penilaian sebagai berikut :

Membuka mata a. spontan b. dengan diajak bicara c. dengan rangsangan nyeri d. tidak membuka :4 :3 :2 :1

Respons verbal a. sadar dan urientasi ada b. berbicara tampak kacau c. berkata tanpa arti d. hanya megerang e. tidak ada suara :5 :4 :3 :2 :1

Respons smotorik a. sesuai perintah b. terhadap rangsangan nyeri timbul gerakan normal fleksi cepat dan abduksi bahu fleksi lengan dengan abduksi bahu :5 :4 :3 :2 :1 :6

ekstensi lengan, abduksi, endorotasi bahu, pronasi lengan bawah tidak ada gerakan (digunakan pada usia > 2 tahun) (Musrifatul, 2006 :160-161)

2.8 Manajemeng Kasus2.8.1 Pengkajian Data 1. Biodata Nama ibu dan suami Umu ibu Agama Perkerjaan Pendidikan Alamat 2. Kelulahan utama Keluhan yang paling dirasakan ibu postpartum, pengeluaran pervaginan (lokhea). (Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. 2002 :124) 3. Riwayat kesehatan dahulu Ada tidaknya penyakit yang dapat menimbulkan komplikasi pada saat masa nifas seperti hipertensi. 4. Riwayat kesehatan keluarga Ada tidaknya riwayat penyakit menurun dan menular dalam keluarga seperti DM, asma. 5. Riwayat perkawinan Berapa kali, dan berapa lama. 6. Riwayat kebidanan (hamil, persalinan dan nifas) yang lalu Tempat persalinan. Usia kehamilan. Jenis persalinan dan penolong. Penyulit dalam kehamilan, persalinan dan nifas. Jenis kelamin, berat badan dan panjang badan anak. (Obstetri Fisiologi : 156)

7. Riwayat persalinan sekarang Tuanya umur kehamilan. Penolong perslinan bidan, dokter, dukun. (Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. 2002 : 242) 8. Riwayat bayi Nilai APEAR. Menyusui / tidak. Keadaan talli pusar belum lepas. (Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. 2002 : 124-126) 9. Riwayat KB KB yang pernah digunakan, berapa lama dan rencana KB selanjutnya.

10. Riwayat sosial ekonomi Respon ibu dan keluarga terhadap bayi. Kehadiran anggota keluarga untuk membantu ibu dirumah. Kebiasaan umum, merokok dan menggunakan obat. Kepercayaan dan adat-istiadat.

11. Pola kebiasaan sehari-hari. Aktivitas : ambulasi dini, hari kedua boleh duduk dan berdiri kemudian berjalan. Istirahat : ibu pp merasa sangat lelah setelah melahirkan, 8 jam harus tidur terlentang untuk mencegah perdarahan pp . (Ilmu Kebidanan. 2005 : 424) Nutrisi/cairan : diet yang diberikan harus bermutu tinggi dengan cukup kalori, protein, cairan dan buah-buahan karena wanita pada masa pp mengalami hemokonsentrasi. (Ilmu Kebidanan Sarwono. 2005 : 242) Eliminasi : lancar, obstipasi/tidak dapat kencing sendiri. (Ilmu Kebidanan Sarwono. 2002 : 142) 2.8.2 Data Objektif 1. Pemeriksaan umum KU baik/tidak. Kesadaran. TD normal 110/70 110/80 mmHg. Nadi : 60 90 x/menit. Suhu : 36,5 37,5 C. RR : 20 24 x/menit. (Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. 2002 : 124) 2. Pemeriksaan khusus

Inspeksi : - Rambut : rontok / tidak, bersih / tidak. - Muka : pucat / tidak. - Mata : konjungtiva pucat / tidak, sclera ikterus / tidak. - Telinga dan hidung : ada kelainan / tidak, ada secret / tidak. - Gigi dan mulut : ada kelainan / tidak. - Leher : ada pembesaran kelenjar tyroid dan venataquilaris atau tidak. - Dada : payudara (puting susu menonjol), pembengkakan(-). - Abdomen : ada tidaknya luka operasi. - Genetalia : - perdarahan. - penjahitan laserasi . - pengeluaran lokhea. - pembengkakan.

- Ekstimitas : adakah odema, varices.

Palpasi - Payudara : nyeri tekan (-) - Perut : - posisi uterus - TFU - kontraksi uterus

3. Pemeriksaan penunjang 2.8.2.1 Identifikasi Diagnosa Dx Ds : P postpartum hari ke-2 : - kapan bersalin - bagaimana proses persalinan. Do : - payudara keluar ASI - TFU - lokhea rubra 2.8.3 Intervensi 1. Pantau tekanan darah, nadi dan suhu. R/ : TD dapat menandakan terjadinya hipertensi hipotensi dan takikasdi. dapat menunjukkan dehidrasi dan hipovolemia pireksia dapat menandakan infeksi. 2. Perhatikan karakter dan jumlah aliaran lokhea dan konsistensi fundus. R/ : aliran lokhea seharusnya tidak banyak atay mengandung bekuan, fundus harus tetap bekontraksi dengan kuat pad umbilikus. Tonjolan utrus mengakibatkan peningkatan aliran dan kehilangan darah. 3. Anjurkan ambulasi dini dan latihan. R/ : meningkatkan sirkulasi dna aliran balik vena dan ekstimitas bawah, menurunKan resiko pembentukan thrombus yang berkenaan dengan statis. 4. Anjurkan ibu untuk menjaga kebersihan diri. R/ : untuk mencegah terjadinya infeksi. 5. Menganjurkan ibu untuk istirahat. R/ : mencegah kelelahan yang berlebihan. 6. Ajarkan cara perawatan payudara. R/ : mencegah terjadinya pembengkakan payudara dan mencegah terjadinya mastitis. 7. Ajarkan ibu senam nifas. R/ : untuk mempercepat pengembalian otot-otot rahim.

8. Berikan konseling tentang ASI eksklusif. R/ : agar ibu mengerti dan banyak memberikan ASI saja pada bayinya. 9. Berikan konseling tentang gizi ibu nifas. R/ : untuk mencegah terjadinya anemia, infeksi pasca partum atau malnutris pasca partum. 2.8.4 Implementasi Mengacu pada intervensi. 2.8.5 Evaluasi Mengacu pada kriteria hasil.

BAB 3 MANAJEMEN KASUS

3.1 PengkajianTanggal Jam : 15 Januari 2008 : 07.00 WIB

3.1.1 Data Subjektif 1. Identitas Nama pasien : Ny. W Umur : 41 tahun Nama suami : Tn. S Umur : 46 tahun

Suku/bangsa : jawa/Indonesia Agama Pendidikan Pekerjaan No. register : islam : SMU : Ibu Rumah Tangga : S-152

Suku/bangsa : jawa/Indonesia Agama Pendidikan Pekerjaan Penghasilan Status : islam : SMU : perangkat desa : Rp. 1.000.000,: non gakin

Alamat : Ds. Ngulan Kulon RT 08/ RW ,Ngulan Kulon, Trenggalek. 2. Keluhan utama Ibu mengatakan pusing. 3. Riwayat penyakit yang lalu Ibu mengatakan pernah menderita hipertensi pada saat hamil. 4. Riwayat penyakit sekarang Ibu mengatakan tidak sedang menderita penyakit apa-apa. 5. Riwayat penyakit keluarga Ibu mengatakan tidak mempunyai penyakit menurun seperti DM, asma, hipertensi dan tidak mempunyai keturunan kembar. 6. Riwayat menstruasi Menache : 12 tahun Lama haid : 7 hari Siklus : 28 hari Banyaknya : 2 3 softex/hari pada hari 1-3 dan 1x ganti softex pada hari ke 4-7. Disminorhoe : tidak Fluor albus : ada pada 2 hari haid dan 2 hari setelah haid.

7. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu.N o. 1. I Kehamilan Ke I Perkawinan Ke Tempat Persalinan / Penolong Polindes/ Bidan Jenis Persalinan Spontan Tanggal Persalinan JK Anak BB 3400 PB 50 Penyuluh Nifas Riwayat KB KB suntik 10thn 2. II Polindes/ Bidan Spontan 24-10-2004 2400 48 KB suntik 3thn Anak hidup Ket

20-12-1992

Anak Hidup

8. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas sekarang Prenatal : TM I TM II : periksa 1x dibidan tidak ada keluhan Tx = Fe, kalk. : periksa 1x dibidan tidak ada keluhan Tx = Fe, kalk.

TM III : periksa 1x dibidan tidak ada keluhan Tx = Fe, kalk. Natal : - Umur kehamilan 9 bulan. - Persalinan spontan ditolong bidan tanggal 13 januari 2008. - JK bayi : perempuan. - BBL : 3000 gram. - PB : 49 cm. - Apgar score : 7-9 Postnatal : Ibu mengatakan akan ganti pembalut dan pakaian dalam 3x/hari, pengeluaran pervaginan masih berwarna merah. 9. Riwayat KB. Ibu mengatakan rencananya akan ikut KB IUD. 10. Riwayat psikososial - Ibu mengatakan hubungan dengan keluarga dan masyarakat baik. - Ibu mengatakan hubungan dengan suami bak 11. Adat istiadat Ibu mengatakan selam hamil mengadakan selamatan seperti 3 bulanan, 7 bulanan (tingkepan). 12. Pola kebiasaan sehari-hari Nutrisi : * sebelum nifas : makan 2-3x/hari porsi sedang, nasi sayur, lauk (gizi seimbang), minum 7-8 gelas/hari,air putih. * saat nifas : makan 2-3x/hari, tidak tarak, minum 7-8 gelas/hari air putih.

Eliminasi : * sebelum nifas : BAB 1x/hari, warna kuning, konsistensi lembek. BAK 4-5x/hari, warna jernih, lancar. * saat nifas : BAB 1x/hari, BAK 4-5x/hari, tidak ada keluhan. Aktivitas : ibu sudah melakukan kegiatan/pekerjaan rumah tangga ringan seperti menyapu, mencuci dll. Perilaku sehat : - mandi. - minum obat-obatan/jamu = tidak. - merokok dan minum alcohol = tidak. 3.1.2 Data Objektif 3.1.2.1 Pemeriksaan umum Keadaan umum : baik Kesadaran : composmentis TD : 130/90 mmHg Nadi : 86 x/menit Suhu : 36,5 C Pemeriksaan fisik Inspeksi : Kepala : warna rambut hitam, rontok(-), benjolan(-) Mata : simetris, konjungtiva tidak pucat, sclera tidak ikterus Muka : odema(-), pucat(-) Hidung : simetris, polip(-), secret(-) Telinga : simetris, serumen(-) Mulut dan Gigi : bibir lembab, lidah bersih, caries gigi(-) Leher : pembesaran kelenjar tyroid(-) Dada : payudara simetris, puting menonjol, hyperpigmentasi arolamammae Axila : pembesaran kelenjar limfe(-) Abdomen : bekas luka operasi(-), linea alba(-), strie(-) Anogenital : lokhea merah, (lokhea rubra), perineum, tidak ada luka jahit. Ekstremitas : odema(-), varices(-) Palpasi : Payudara : tidak ada benjolan, ASI +/+, tidak ada nyeri tekan. Abdomen : TFU 2 jari bawat pusat, kontraksi uterus baik.

Perkusi Reflek patella ka/ki Auskultasi : * jantung :

Data bayi Pemerikasaan umum KU : baik Kesadaran : composmentis TTV : Suhu : 36,5 C HR : 140x/menit BBL : 3000 gram Pemeriksaan fisik Inspeksi : Kepala : rambut hitam, UUB belum menutup, cephalhematoma(-), Capursuccesdaneum(-). Mata : sclera tidak ikterus, konjungtiva tidak pucat. Hidung : tidak ada kekret, tidak ada perapasan cuping hidung. Telinga : simetris, daun telinga lunak membalik seketika, serumen(-) Mulut : palatum mola(+), palatum durum(+), bibir tidak pucat, lidah bersih. Leher : normal, tidak ada pembesaran kelenjar tyroid. Badan : simetris Abdomen : tali pusat masih basah dan terbungkus kasa bening, tidak berbau. Genetalia : bersih, klitoris tertutup labia mayora dan minora. Anus : berlubang (+) Kulit : merah Feflek : reflek moro cukup, rooting reflek cukup, reflek menghisap dan menelan cukup. RR: 48 x/menit PB: 49 cm lingkarkepala:33cm

3.2 Interpretasi DataTanggal / Jam 15 Januari 2008 07.00 WIB Dx / Mx / Kebutuhan Dx : P3003 postpartum Hari ke- 2 Data Dasar Ds : Ibu mengatakan merasa pusing Do : KU : baik Kesadaran : composmentis TD : 130/90 mmHg. Nadi : 86 x/menit Suhu : 36,5 C Lokhea : merah (lokhea rubra) TFU : 2 jari bawah pusat Kontraksi : baik - ibu terlihat memijat-mijat pelipisan. Mx : pusing Ds : ibu mengatakan masih pusing. Do : KU : baik Kesadaran : composmentis TD : 130/90 mmHg. Nadi : 86 x/menit Suhu : 36,5 C Ibu kelihatan masih lemas.

3.3 Intervensi DataTanggal / Jam 15 Januari 2008 07.00 WIB Dx/Mx/Kebutuhan Dx : P3003 post Tujuan : Intervensi Rasional

Partum hari ke- 2 - Nifas berjalan normal. - Tidak terjadi komplikasi seperti perdarahan.

Kriteria hasil : KU : baik TD : 110/70 120/80 mmHg Nadi : 60- 90 x/menit TFU : 2 jari bawah pusat Lokhea merah (rubra) Kontraksi baik

Rencana : - Lakukan pendekatan tera- - Untuk menjalin hubungpeutik. - Lakukan pemeriksaan (observasi TTV : TD, Nadi, suhu). - Beritahukan hasil pemeriksaan pada ibu. - Menganjurkan ibu untuk melakukan mobilisasi. an dengan pasien. - Untuk deteksi dini adanya kelainan. - Agar ibu tahu keadaan dirinya. - Untuk mengembalikan otot-otot perut dan panggul kembali normal.

- Anjurkan ibu untuk istira- - Dengan istirahat cukup hat. - Anjurkan ibu untuk menjaga kebersihan diri. - Ajarkan cara perawatan payudara. dapat mencegah terjadinya kelelahan. - Dengan menjaga kebersihan diri (genetalia) dapat mengurangi resiko terjadinya infeksi serta ibu merasa nyaman. - Dengan perawatan payudara dapat mengurangi resiko masalah payudara.

- Berikan penyuluhan ten- - Untuk menjaga daya tatang ASI eksklusif. han tubuh bayi.

- Berikan penyuluhan ten- - Gizi yang baik dapat metang gizi seimbang pada ibu nifas. menuhi kebutuhan nutrisi dan menjamin kesehatan pada ibu dan bayi.

Mx : pusing

Tujuan : - Rasa pusing berkurang.

Kriteria hasil : KU : baik TD : 110/70 120/80 mmHg Nadi : 60- 90 x/menit Tidak pusing lagi.

Rencana : - Anjurkan ibu untuk isti- - Dengan istirahat cukup rahat cukup. dapat mengurangi rasa pusing. - Anjurkan ibu untuk ba- - Cairan membantu menyak minuman air putih. rangsang produksi CSS (Cairan Cerebro Spinal) - Anjurkan pada ibu untuk - Dengan banyak pikiran tidak memikirkan hal-hal atau masalah yang berat. akan menambah rasa pusing.

- Anjurkan makan 3x sehari - Mengurangi rasa pusing dengan gizi seimbang. karena kelelahan.

3.4 ImplementasiTanggal / Jam 15 Januari 2008 Jam 07.00 WIB Dx / Mx / Kebutuhan Dx : P3003 postpartum Hari ke- 2 Pelaksanaan 1. Melakukan pendekatan terapeutik : - memberi salam dan memperkenalkan diri. - Menanyakan keluhannya. 2. Melakukan pemeriksaan tanda-tanda tekanan, darah, nadi, suhu, pernapasan. TD : 130/90 mmHg N : 86 x/mnt Suhu : 36,5 C. 3. Memberitahukan hasil pemeriksaan pada ibu. 4. Ibu disarankan untuk melakukan mobilisasi dan mengajarkan senam nifas. 5. Ibu disarankan untuk istirahat yang cukup. 6. Ibu disaranka untuk menjaga kebersihan diri. 7. Mengajarkan pada ibu cara perawatan payudara. 8. Memberikan panyuluhan tentang ASI eksklusif. 9. Memberikan penyuluhan tentang gizi ibu nifas. RR : 20 x/mnt vital :

Mx : pusing

1. Menganjurkan ibu untuk istirahat cukup. 2. Menganjurkan ibu untuk banyak minum air putih dan makan 3x sehari dengan gizi seimbang. 3. Menganjurkan pada ibu untuk tidak memikirkan hal-hal atau masalah yang berat. 4. Karena punya riwayat hipertensi ibu dianjurkan untuk mengurangi konsumsi garam.

3.5 EvaluasiTanggal / Jam 15 Januari 2008 jam 07.00 WIB Dx/Mx/Kebutuhan Evaluasi Dx : P3003 postpartum S : ibu mengatakan sudah mengerti penjelasan yang di Hari ke- 2 berikan. O : KU : baik Kesdaran : composmentis TD : 130/90 mmHg N : 86 x/mnt Suhu : 36,5 C. RR : 20 x/mnt TFU : 2 jari bawah pusat Lokhea merah (rubra) Kontraksi baik A : P3003 postpartum hari ke- 2 P : Lanjutkan intervensi : - Anjurkan ibu istirahat cukup. - Anjurkan ibu melakukan senam nifas. - Anjurkan ibu makan dengan menu yang mengandung gizi seimbang dan tidak tarak.

Mx : pusing

S : ibu mengatakan masih pusing. O : KU : baik Kesdaran : composmentis TD : 130/90 mmHg N : 86 x/mnt Suhu : 36,5 C. Ibu kelihatan masih lemas. A : Rasa pusing belum berkurang. P : - Anjurkan ibu istirahat yang cukup. - Anjurkan ibu banyak minum air putih dan makan 3x sehari dengan gizi seimbang.

BAB 4 PEMBAHASAN

Dalam melaksankan Asuhan Kebidanan pada Ny. W 2 hari postpartum, dari hasil pengkajian didapatkan data subjektif yaitu ibu mengatakan pusing dan dari hasil pemeriksaan didapatkan kondisi umum baik, kesadaran composmentis, TD 130/90 mmHg, nadi : 86 x/menint, suhu : 36,5 C, ASI +/+, TFU 2 jari bawah pusat, kontraksi uterus baik, lokhea rubra. Berdasarkan hasil dari pengkajian, diagnosa yang didapatkan yaitu Ny. W P3003 2 hari postpartum dan masalah yang timbul yaitu pusing. Berdasarkn diagnosa yang didapatkan, diberikan beberapa intervensi yang sesuai yaitu menganjurkan ibu untuk melakukan mobilisasi, istirahat cukup, menganjurkan untuk menjaga kebersihan diri dan menganjurkan cara perawatan payudara, sedangkan dari masalah yang timbul diberikan beberapa intervensi yang sesuai yaitu menganjurkan untuk istirahat cukup, menganjurkan untuk banyak minum air putih dan makan 3 x/hari dengan gizi seimbang. Dari semua intervensi dapat diimplementasikan dan evaluasi yang didapatkan yaitu kondisi umum ibu baik, kesadaran : composmentis, ibu mengatakan mengerti dari penjelasan yang diberikan dan masalah pusing belum teratasi. Karena masalah pusing belum teratasi maka lanjutkan intervensi yaitu: menganjurkan ibu istirahat yang cukup dan menganjurkan ibu banyak minum air putih serta makan 3x /hari dengan gizi seimbang.

BAB 5 PENUTUP

5.1 KesimpulanMasa nifas yaitu, masa setelah partus selesai, dan berakhir setelah kira-kira 6 minggu akan tetapi seluruh alat genetalia baru pulih kembali seperti sebelum ada kehamilan dalam waktu 3 bulan. Setelah dilakukan asuhan kebidanan, mahasiswa dapat melakukan pengkajian secara keseluruhan dan dari hasil pengkajian, diagnosa yang didapatkan yaitu Ny. W P3003 2 hari postpartum. Sedangkan masalah yang timbul yaitu pusing. Pemberian intervensi sesuai dengan diagnosa dan masalah dan semua intervensi dapat diimplementasikan sehingga evaluasi yang didapatkan yaitu masalah pusing belum teratasi dan intervensi dilanjutkan, yaitu anjuran pada ibu untuk istirahat yang cukup, banyak minum air putih dan makan 3 x/hari dengan gizi seimbang.

5.2 Saran

Untuk Petugas Kesehatan : Bidan atau petugas kesehatan melaksanakan skrinning yang komprehensif mendeteksi masalah secara dini. Bidan atau petugas kesehatan memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan masa nifas.

Untuk Pasien : Ibu hendaknya menjaga kebersihan diri, makanan dan lingkungan. Ibu dan keluarga hendaknya mempunyai kesadaran yang tinggi tentang kesehatan.

Untuk Mahasiswa : Mahasiswa diharapkan dalam pengkajian data haruslah teliti dan lengkap.

DAFTAR PUSTAKA

Manuaba, Ida Bagus Gde. 1998.Ilmu Kebidanan, Penyakit, Kandungan dan KB. Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC

Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri. Jakarta:EGC Panggabean, Ellen. 2001.Rencana Perawatan Maternal/Bayi. Jakarta:EGC. Prawirohardjo, Sarwono. 2002. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka.

Uliyah, Musrifatul. 2006. Ketrampilan Dasar Praktik Klinik Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika.