25
ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI “AS” DENGAN IMUNISASI COMBO II (DPT2, HB2) DAN POLIO III DI POLI BKIA PUSKESMAS DUPAK SURABAYA SUCI APRILIYANA . W NIM. 250012238 PRODI DIII KEBIDANAN FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA

Asuhan Kebidanan Soap

Embed Size (px)

DESCRIPTION

soap imunisasi dpt II polio III

Citation preview

ASUHAN KEBIDANANPADA BAYI AS DENGAN IMUNISASI COMBO II (DPT2, HB2)DAN POLIO IIIDI POLI BKIAPUSKESMAS DUPAK SURABAYA

SUCI APRILIYANA . WNIM. 250012238

PRODI DIII KEBIDANANFAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANANUNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA2015BAB 1PENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangTujuan pembangunan Nasional dibidang kesehatan terutama ditujukan untuk :1.Menurunkan angka kematian bayi dan perinatal2.Menurunkan angka kematian anak balita3.Menurunkan angka kesakitan anak usia sekolah dan remaja4.Meninngkatkan derajat kesehatan anak secara keseluruhan yang akan menjamin proses tumbuh kembang anak secara optimal menuju generasi muda yang sehatsehnbagai sumber daya pembangunan.Pediatri pencegahan inilah yang menjadi pembahasan pada asuhan kebidanan ini karena pediatric ini sengaja memberikan kekebalan atau imunitas pada anak, sehingga anak itu walaupun kemudian mendapatkan infeksi tidak aktif maupun pasif yang diambil akan meninggal atau cacat (Squale). Dimana kekebalan yang didapatkan bisa dari racun atau toksoid virus, bakteri atau kuman yang telah dilemahkan atau dilumpuhkan bahkan ada juga yang dimatikan, yang semata-mata agar tubuh mampu membuat zat antiboditerhadap kuman, virus atau bakteri tersebut. Sehingga dengan demikian pencapaian derajat kesehatan pada bayi, balita, anak sampai dengan orang dewasa dapat meningkat sesuai dengan tujuan pembangunan bangsaIndonesia.(Suyitno H, 2005)

1.2 TujuanDiharapkan mahasiswa dapat melaksanakan asuhan kebidanan pada bayi sehat dan mempunyai pengetahuan yang nyata dalam mengasah skill/ketrampilan dalam memberiak imunisasi combo dan polio.

BAB 2LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Imunisasi2.1.1Pengertian ImunisasiImunisasi adalah Suatu usaha pemberian kekebalan pada tubuh seseorang dengan harapan agar dapat tercegah dari suatu penyakit tertentu. (Asuhan Kesehatan Anak Dalam Kontek Keluarga, 1993; 47)Memasukkan antigan atau kuman, bakteri, virus, parasit, racun kuman kedalam tubuh sehingga tubuh membuat zat anti berbubah menjadi anti bodi atau anti toksin untuk mencegah penyakit tertentu. (FKUI, 1998; 17)

2.1.2 .Jenis Kekebalan1.Imunisasi aktifAdalah kekebalan yang dibuat sendiri oleh tubuh untuk menolak terhadap suatu penyakit tertentu dimana prosesnya lambat tetapi dapat bertahan lama.Adalah kekebalan yang diperoleh dimana tubuh tersebut aktif membuat zat antibody sendiri.Imunisasi aktif dapat dibagi dalam 2 jenis :a. Kekebalan aktif alamiahDimana tubuh anak membuat kekebalan sendiri setelah mengalami/sembuh dari suatu penyakit.Adalah orang menjadi kebal setelah menderita penyakitnya atau kekebalan yang timbul setelah sembuh dari penyakitnyab. Kekebalan aktif buatanAdalah kekebalan yang dibuat tubuh setelah mendapat vaksin/imunisasi.Adalah kekebalan yang diperoleh setelah orang mendapat vaksinasi atau antigennya sengaja dimasukan ketubuh seseorang dengan maksud merangsang pembentukan antibody. Misalnya : seseorang menjadi kebal terhadap cacar setelah mendapatkan vaksinasi cacar.

2.Imunisasi pasifAdalah tubuh anak tidak membuat zat antibodi sendiri tetapikekebalan tersebut diperoleh dari luar tubuh setelah memperoleh zat penolak dimana prosesnya capat tetapi tidak tahan lama.Kekebalan yang diperoleh karena orang tersebut telahmendapatkan antibody dari luar.Imunisasi pasif dibagi dalam 2 jenis :a. Kekebalan pasif alami (kongenital imunity)Adalah kekebalan yang diperoleh bayi sejak lahir dari ibunya. Kekebalan ini tidak berlangsung lama kira-kira hanya sekitar 5 bulan setelah bayi lahir.Adalah kekebalan yang diperoleh bayi karena mendapatkan zat antibody yang ditimbulkan dari ibunya ketika masih dalam kandungan.Macam kekebalan yang diturunkan antara lain : Terhadap penyakit tetanus, thypus, diptheria, pertusis, kekebalan ini bisanya berlangsung sampai umur 3 5 bulan, karena saat ini makin berkurang, sedang ia sendiri tidak membuatnya.b. Kekebalan pasif buatan atau disengaja (artificially indocend pasive immunity)Kekebalan yang diperoleh seseorang karena orang itu diberi zat anti dari luar, penberian zat dari luar dapat berupa pengobatan maupun usaha pencegahan. Kekebalan ini diperoleh setelah mendapat suntikan zat penolak.

2.2 Vaksin2.2.1 Pengertian VaksinAdalah suatu bahan yang terbuat dari kuman, komponen kuman atau racun kuman yang telah dilemahkan atau dimatikan.1) Contoh vaksin yang dibuat dari kuman hidup yang dilemahkan : vaksin batuk rejan (DPT).2) Contoh vaksin yang terbuat dari kuman hidup yang dimatikan : vaksin campak, vaksin BCG.3) Contoh vaksin yang terbuat dari protein khusus kuman : vaksin hepatitis B.4) Contoh vaksin yang dibuat dari racun/toksin kuman yang dilemahkan (disebut pula toksoid) : toksoid tetanus, toksoid difteri.2.2.2 Komposisi VaksinNama VaksinKandunganBentukCara Pemberian

DifteriToxoidCairI.M

TetanusToxoidCairI.M

PertusisKuman dimatikanCairI.M

PolioVirus dilemahkanCairOral

CampakVirus dilemahkanCairSC

BCGBakteri dilemahkanKristalIC

Hepatitis BHBSAgCairI.M

2.2.3 Penyimpanan VaksinNama VaksinWaktu dalam suhu 08 CWaktu dalam suhu 35-37 C

DT3 7 hari6 minggu

Pertusis18 24 hariDibawah 50% & 1 minggu

BCG~ Kristal~ Cair-1 tahunDi pakai satu kali kerjaDibawah 20% 3-14 hariDi pakai satu kali kerja

Campak~ Kristal~ Cair2 kaliDi pakai satu kali kerja1 mingguDi pakai satu kali kerja

Polio6 12 bulan1 3 hari

2.2.4 Jenis-jenis Vaksin1. Vaksin BCGa. Gunanya:Memberikan kekebalan terhadap penyakit tubercolusisb. Susunannya: Mengandung BCG (Bacillus CalmetteGuering) yang masih hidupc. Penyimpanannya:Dalam lemari es pada suhu 2-8oCd. Kadaluwarsa:1 tahun sesudah pengeluaran yang dapat dilihat pada tabele. Dosis:Bayi kurang dari 1 tahun (biasanya diberikan secara dini setelah lahir) 0,05 mlf. Kemasan:Ampul dengan 4 ml bahan pelarut (NaCl Fodi) dosis efektif per ampul 36 dosisg. Cara pemberian:Intra cutan padainsersio muskulusdeltoideuskanan, membersihkan lokasi suntik dengan kapas air matang, jangan menggunakan kapas alkohol karena dapat merusak vaksin, penyuntikan berhasil bila menimbulkan scar dengan garis tengah 3-7 mmh. Kontra indikasi:Sakit kulit yang berat dan luasi. Efek samping:Lympadenitis supurativedanosteo myelitis2. Vaksin DPT (Diptheri, Pertusis, Tetanus)a. Gunanya:Memberikan kekebalan secara stimultan terhadap penyakit diptheri pertusis dan tetanusb. Susunannya:Tiap ml mengandung 40 IV diptheri 15 IV tetanus 49 yang telah dimurnikanc. Penyimpanan:Dalam lemari es pada suhu 2-8oCd. Kadaluwarsa:2 tahun setelah tanggal pengeluarane. Dosis:0,5 ml untuk setiap suntikan dan diberikan 3 x interval 4 mingguf. Kemasan:Flakon 5 ml dosis efektif per flakon 8 dosisg. Kontra indikasi:Anak diatas usia 7 tahun, Panas tinggi diatas 38oC, Riwayat reaksi berat pada pemberian imunisasi DPT sebelumnyah. Cara pemberian:Intra musculer di paha bagian luari. Efek samping:Yang mungkin disebabkan oleh komponen pertusis berupa demam lebih dari 39oC, Bengkak lokal, abses steril3. Vaksin TT (Vaksin Serap Tetanus)a. Gunanya:Memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit tetanusb. Susunannya:Tiap ml mengandung 20 IV toxoid tetanus, toxoid yang dimurnikan 3 mg, aluminium phospat dan 0,1 mg mertiolet sebagai bahan pengawetc. Penyimpanan:Dalam lemari es pada suhu 2-8oCd. Kadaluwarsa:2 tahun sesudah tanggal pengeluarane. Dosis:0,5 ml untuk tiap suntikanf. Cara pemberian:Intra muskuler/subcutan dalamg. Kemasan:Flakon 5 ml dosis efektif tiap flakon 8 dosish. Kontra indikasi:Tidak adai. Efek samping:Reaksi lokal berupa kemerahan, bengkak dan rasa sakit pada tempat suntikan4. Vaksin DT (Diptheri, Tetanus)a. Gunanya:Memberikan kekebalan secara stimultan terhadap penyakit diptheri dan tetanusb. Susunannya:Tiap ml mengandung 40 IV diptheri dan 15 IV tetanus toxoid yang telah dimurnikanc. Penyimpanan:Dalam lemari es pada suhu 2-8oCd. Kadaluwarsa:2 tahun sesudah tanggal pengeluarane. Dosis:0,5 untuk tiap suntikanf. Cara pemberian:Intra muskulerg. Kemasan:Flakon 25 ml dan isi efektif tiap flakon 40 dosish. Kontra indikasi:Tidak adai. Efek samping:Indikasi 3-4 % dari anak yang menderita diptheri tetanusj. Perhatian:1) Vaksin DPT, TT, DT jangan sampai beku dan menjadi rusak selamanya2) Hangatkan vaksin dengan tangan dan kocok dahulu untuk menghindari abses steril5. Vaksin Polio Oral Tri Valena. Gunanya:Memberikan kekebalan terhadap penyakit poliomyelitis.b. Terdapat 2 jenis vaksin dalam peredaran yang masingmasingmengandung virus polio tipe I, II, III, yaitu :1) Vaksin yang mengandung virus polio tipe I, II, III, yang sudah dimatikan (vaksin salk), cara pemberiannya dengan penyuntikan.2) Vaksin yang mengandung virus polio tipe I, II, III, yang masih hidup tetapi telah dilemahkan (vaksin sabin) cara pemberiannya melalui mulut dalam bentuk pil atau cairanc. Susunannya:Tiap 2 tetes mengandung virus polio hidup yang dilemahkan.d. Kekebalan:Daya proteksi polio sangat baik, yaitu sebesar 95 100 %.e. Penyimpanan:Dalam lemari es pada suhu 2-8oC.f. Kadaluarsa:2 tahun sesudah tanggal pengeluaran.g. Dosis:2 tetes setiap kali pemberian.h. Cara pemberian:Diteteskan langsung ke dalam mulut. Bila anak sakit dosis tetap diberikanDi Indonesia yang lazim diberikan ialah vaksin jenis sabin. Kedua vaksin tersebut mempunyai kebaikan dan kekurangan. Kekebalan yang diperoleh sama baiknya. Karena cara pemberiannya lebih mudah melalui mulut maka lebih sering dipakai jenis sabin. Dibeberapa negara dikenalretravaccineyang mengandung 4 jenis vaksin, yaitu kombinasi DPT dan Polio dan cara pemberiannya dengan suntikan.Pemberian vaksin polio dapat dilakukan bersama dengan BCG, vaksin hepatitis B dan DPT. Bagi bayi yang sedang menetek maka ASI dapat diberikan seperti biasa karena ASI tidak berpengaruh terhadap vaksin polio. Imunisasi ulangan diberikan bersama dengan imunisasi ulang DPT.Masalah lain yang sering dipertanyakan adalah tentang perlunya pemberian imunisasi ulang sendainya seorang anak pernah terjangkit polio, hal itu masih perlu diberikan.Alasannya adalah mungkin anak yang menderita polio itu hanya terjangkit oleh virus polio tipes, artinya bila penyakitnya telah sembuh, ia mempunyai kekebalan terhadap virus polio tipe I, tetapi mempunyai kekebalan terhadap jenis virus polio tipe II dan III, karena itu virus tersebut perlu diberikan imunisasi ulang polio.i. Kemasan:Vial dosis 10 disertai 1 buah pipet dan vial 20 dosis disertai 1 buah pipet.j. Reaksi:Biasanya tidak ada, mungkin pada bayi akan terdapat bercak bercak ringan.k. Kontra indikasi:Pada anak dengan diare berat atau yang sedang sakit parah. Sebaiknya imunisasi polio ditangguhkan. Demikian pula anak yang menderita penyakit gangguan kekebalan (deficienci imun) tidak diberikan imunisasi polio. Alasan untuk tidak memberiakn vaksin polio pada keadaan diare berat ialah kemungkinan terjadinya diare yang lebih parah. Pada anak batuk, pilek, demam, atau diare ringan, imunisasi polio dapat diberikan seperti biasa.l. Efek samping:Kelumpuhan anggota gerak karena mendapatimunisasi seperti pada penyakit polio sebenarnya tertular kasus polio dewasa walaupun telah diberi imunisasi6. Vaksin hepatitis Ba. Gunanya:Memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit hepatitis.b. Penyimpanan:Dalam lemari es pada suhu 2-8oC.c. Kadaluwarsa:2 tahun sesudah tanggal pengeluaran.d. Dosis:0,5 ml untuk tiap penyuntikane. Cara pemberian:Intra muscularf. Kemasan:Berbeda untuk tiap pabrikg. Kontra indikasi:Tidak adah. Efek samping:Umumnya tidak ada

2.2.5Syarat Pemberian Vaksin1. Pada bayi atau anak yang sehat.2. Pada bayi yang sedang sakit keras, dalam masa tunas suatu penyakit dan defisiensi imunologi.3. Vaksin harus baik, disimpan dalam lemari es dan belum lewat masa berlakunya.4. Pemberian imunisasi dengan teknik yang tepat.5. Mengetahui jadwal imunisasi dengan melihat umur dan jenis imunisasi yang didapat.6. Meneliti jenis vaksin yang akan diberikan.7. Memperlihatkan dosis yang akan diberikan.Misalnya : seseorang yang luka karena menginjak paku, karena takut menderita tetanus, maka ia disuntik ATS sebagai usaha pencegahan.

2.2.6Jadwal Pemberian Imunisasi1. Secara umum

VaksinPemberianSelang waktu pemberian imunisasiUmur

BCGDPTCampakPolioTT BumilDTTTTT CPWHepatitis B1 x3 x1 x4 x2 x2 x2 x2 x3 x-4 minggu-4 minggu4 minggu4 minggu4 minggu4 minggu1 bulan dan 5 bulan0 11 bulan2 11 bulan9 11 bulan0 11 bulanSelama hamilSD kelas 1SD kelas VIWanita pra nikah0 11 bulan

2. Untuk bayi

VaksinPemberianIntervalUmur

BCG 0,05 cc1 kali-0-11 bulan

DPT 0,5 cc3 kali4 minggu2-11 bulan

POLIO 2 Tetes4 kali4 minggu0-11 bulan

CAMPAK 0,5 cc1 kali-9-11 bulan

HEPATITIS B 0,5 cc3 kali1 bulan5 bulan0-11 bulan

3. Jadwal pemberian imunisasi bayi yang lahir di rumah sakit

UmurAntigen

0 bulanHB1BCGPOLIO1

2 bulanHB2DPT1POLIO2

3 bulanDPT2POLIO3

4 bulanDPT3POLIO4

9 bulanHB3CAMPAK

4. Jadwal pemberian imunisasi bagi bayi yang lahir di rumah

UmurAntigen

2 bulanBCGDPT1POLIO 1

3 bulanHB1DPT2POLIO 2

4 bulanHB2DPT3POLIO 3

9 bulanHB3CAMPAKPOLIO 4

BAB 3TINJAUAN KASUS

Tanggal 13 Mei 2015Pukul : 10.00 Wib

3.1 IdentitasNama anak:ASJenis kelamin:perempuanTanggal lahir:2 Februari 2015jam : 22.57 WibUmur:3 bulanStatus:Anak KandungAnak Ke-:2

Identitas orang tua

Nama ibu:Ny. MUmur:25 tahunAgama:IslamAlamat:Tambak AsriPendidikan:SMAPekerjaan:IRTNama ayah:Tn. HUmur:27 tahunAlamat:Tambak AsriAgama:IslamPendidikan:SMAPekerjaan:Swasta

3.2 Data Subyektif.1. Alasan utamaIbu mengatakan bayinya berusia 3 bulan saat ini waktunya untuk mendapatkan imunisasi Combo II dan Polio III.

2. Riwayat Kesehatan SekarangIbu mengatakan anaknya berusia 3 bulan, sudah diberikan iminisasi BCG, dan Polio I serta telah mendapat imunisasi DPT 1 dan Polio 2. Ibu mengatakan bayinya sehat, tidak ada keluhan seperti batuk, pilek dan panas, saat ini bayi diberikan minum ASI dan PASI.3. Riwayat penyakit keluargaIbu mengatakan dari dia dan keluarganya tidak ada yang menderita penyakit menular penyakit menurun seperti kencing manis, hipertensi dan jantung.4. Riwayat kehamilan, persalinan, post natala. Pre Ante natal Ibu mengatakan selama hamil, rutin memeriksakan kehamilannya di RB Al-Azar sebanyak 8x. Ibu mengatakan mendapatkan imunisasi TT sebanyak 2x saat TT CPW, selang 3 bulan ibu hamil1) Trimester I Kunjungan sebanyak 1xdi RB Al-Azar. Ibu mengatakan terkadang mual dan muntah dipagi hari sehingga nafsu makan agak menurun Terapi : Tab. B6 1x1/hari,Tab. Kalk 1x1/hari, Tab. Bcomplek 1x1/hari Penyuluhan :Makan dengan porsi kecil tapi sering, makan dengan menu seimbang, banyak minum air putih dan hindari jamu-jamuan, menjaga kebersihan diri, dan kurangi kegiatan yang berdampak melelahkan tubuh2) Trimester II Kunjungan 4xdi RB Al-Azar. Ibu sering kencing dan nyeri perut bagian bawah Terapi : Tab. Fe 1x1/hari,Tab. Kalk 1x1/hari, Tab. Vit. C 1x1/hari Penyuluhan :He pola istirahat, aktivitas, kronologi terjadinya sering kencing, jelaskan tanda-tanda bahaya kehamilan, dan anjurkan untuk senam hamil3) Trimester III Kunjungan 3xdi RB Al-Azar. Ibu mengeluh nyeri pinggang yang menjalar keperut bagian bawah. Penyuluhan : Persiapan melahirkan, tanda-tanda persalinan, perawatan payudarab. NatalBayi lahir pada tanggal 2 Februari 2015 pukul 22.57 Wib di RB Al-Azar Surabaya di tolong oleh Bidan secara normal, spontan belakang kepala, dengan usia kehamilan 38 Minggu, jenis kelamin perempuan, BB lahir 2600 gr, PB lahir 50 cm, bayi langsung menangis kuat, warna kulit kemerahan, gerak aktif, tidak ada cacat.c. PostNatalIbu mengatakan dalam waktu 1x24 jam bayi dapat BAB dab BAK, bayi menghisap putting dengan kuat, ASI sudah keluar sehingga bayi bisa langsung mendapatkan ASI.d. Riwayat Imunisasi Tanggal 2 Februari 2015 bayi mendapatkan imunisasi Hb0. Tanggal 9 Februari 2015 bayi mendapatkan imunisasi BCG dan Polio 1. Tanggal 13 April 2015bayi mendapatkan imunisasi DPT1 dan Polio 2.5. Pola kebiasaan sehari-haria. NutrisiIbu mengatakan anak hanya minum ASI sewaktu-waktu, jika dalam 2 jam tidak bangun, maka ibu dengan sigap membangunkan untuk memberikan ASI.

b. AktivitasBayi menangis saat lapar atau haus, BAK/BAB, gerakan ekstermitas bebas, bayi mulai menyangga leher.c. Istirahat/tidurAnak tidur hampir hari (18 jam/hari)d. Eliminasi.Anak BAB : 1-3x/hari,konsistensi lembek, warna kuning BAK : 8x/hari, teratur, warna kekuningane. Hubungan dan PeranHubungan antara ibu dan anaknya baik-baik saja dan keluarganya menyayangi anaknyaf. Kepercayaan dan tata nilaiIbu dan ayahnya menganut agama Islam dan tata budayu adalah adat Jawa

3.3 Data Objektif1. Pemeriksaan fisik umumKeadaan umum:Baik, bayi lincah tidak sakitSuhu: 36,7CNadi:115x/mntRr:34x/mntBB:5100 gram.2. Pemeriksan Fisika. InspeksiKepala:Fontanel minor sudah menutup, fontanel mayor belum menutup satu jariMuka:Tidak pucatMata:Simetris, bening, sklera mata tidak kuning, conjungtiva tidak pucat.Hidung:Bersih, bentuk normal, tidak pilek, tidak ada pernafasan cuping hidung, tidak ada polip, tidak ada secret berlebih, kebersihan cukupTelinga:Simetris, bersih, tidak mengeluarkan cairan, tidak ada cerumen, tidak ada kelainanMulut:Bersih, bibir tidak pucat, tidak kering, lidah bersih, stomatitis tidak ada, pada palatum tidak ada labio skizis, tidak ada labio palato skizis, gusi berwarna merah muda, pertumbuhan gigi belum ada,Leher:Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, pembendungan vena jugularis tidak adaTangan:Simetris, jari-jari lengkap, tidak ada polidaktili dan syndaktiliKetiak:Kebersihan cukup, pembesaran kelenjar lymfe tidak adaDada:Simetris, tidak dada burungPerut:Perut tidak membuncit, tidak kembung, pusar bersih tidak ada infeksiPelipatan paha:Bersih, pembesaran kelenjar lymfe tidak ada.Punggung:Simetris, normal, tidak ada benjolan, tidak ada spina bifida, tidak ada skoliosisKaki:Simetris, jari-jari lengkap, tidak ada polidaktili dan syndaktiliGenetalia:Kebersihan cukup, tidak ada kelainan, testis sudah turun ke dalam scrotumAnus:Baik, kebersihan cukup, normal, tidak ada atresia ani3. Pemeriksaan Refleks Rooting reflek:Baik Sucking reflek:Baik Grasping reflek:Baik Moro reflek:Baik Tonick neck reflek:Baik Babynski reflek: Baik / baik Stapping reflek:Baik

3.4 AnalisaBayi sehat usia 3 bulan dengan imunisasi Combo II dan Polio III

3.5 PenatalaksanaanTanggal 13 Mei 2015jam 10.05 wib.

1. Melakukan pendekatan pada ibu dan bayinya, hubungan terjalin dengan baik.2. Menjelaskan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan yaitu bahwa bayinya dalam keadaan sehat, ibu mengerti.3. Menjelaskan manfaat imunisasi combo adalah untuk mendapatkan kekebalan aktif terhadap penyakit difteri, pertusis, tetanus, hepatitis sedangkan imunissasi polio untuk mencegah penyakit polio. Dari kedua vaksin tsb hanya vaksin combo yang emberikan efek samping yang tidak begitu mengkhawatirkan yaitu kenaikan suhu tubuh 38C, ibu memahami.4. Melakukan inform concent yaitu suatu tindakan persetujuan dari orangtua/wali dari klien atas tindakan yang hendak dilakukan yang memberikan tanda-tangan yang dilakukan oleh ibu klien, ibu menandatangani informed concent.5. Memberikan imunisasi combo II dan Polio III, vaksin DPT telah di injeksikan secara IM dip aha kiri bayi dengan dosis 0.5 cc, vaksin polio telah diteteskan 2 tetes.6. Memberikan terapi puyer paracetamol 3x1/6 tablet/hari serta menganjurkan ibu untuk mencegah kenaikan suhu tubuh akibat reaksi imunisasi dengan cara memberikan ASI sesering mungkin dan mengompres dengan air hangat jika mulai demam, ibu memahami dan bersedia melakukan anjuran petugas.

BAB 4PEMBAHASAN

Imunisasi adalah suatu usaha untuk memberikan kekebalan pada bayi dan anak terhadap penyakit tertentu atau memasukkan antigen/kuman, bakteti, vbirus, parasit, racun kuman kedalam tubuh, sehingga tubuh membuat zat anti, berubah antibody/anti toksin yang berfungsi untuk mencegah penyakit tertentu. Untuk mencaapi hal-hal rtersevbut diperlukan keahlian, ilmu pengetahuan serta ketrampilan. Aduhan kebidanan yang diberikan tidak akan mencapai hasil jika prosedur dalm pemberian iminisasi dilanggarDosis yang tepat, tempat, cara dan yang terpenting teknik membergikan vaksin dan vaksin itu sendir. Bila diketahui kualitas vaksin yang kurang bagus, teknik pemberianvaksin yang kurang steril sangata besar pengaruhnya terhadap tujuam akan dicapai. Efek samping yang timbul bukan hanya panas, nyeri befkas tempat pemberian vaksinasi, peradangan bias juga hingga kejangdan komplikasim yang lain.Pada kasus didapatkanb bayi AS datang bersama dengan ibunya dengan alasan kunjungan ingin mengimunisasikan bayinya. Dari hasil pemeriksaan didapatkan bayi dalam keadaaan sehat dengan BB : 5100 gr, pertumbuhan dan perkembangan baik sehingga bayi AS dapat mendapatkan iminisasi Combo I dan Polio III, sehingga berdasarkan data-data yang ada tidak diketemukan kesenjangan antara teori dan praktek.Setelah diberikan penanganan dan tindakan dengan benar dan tepat maka diharapkan tidak terjadi komplikasi pada klien tersebut, maka jhakl inilah yang emnjadi perhatian khusus serta menuntut adanya penilaian dari tenaga kesehatan. Dalam asuhan kebidanan ini dapat berjalan dengan baik karena tidak adanya factor hambatan, akan tetapi selalu didukung oleh beberapa faktor, yaitu:1.Adanya kerja sama yang baik antara bidan dengan ibu klien2.Ibu kooperatif dalam prosedur tindakan yang dijalankan petugas3.Ibu klien mengerti tentang makna imunisasi dan mengerti tujuan dari asuhan yang diberikan4.Adanya sarana adan prasarana yang memadai

BAB 5PENUTUP

5.1SimpulanImunisasi merupakan salah satu program pemerintah yang bertujuan mencegah atau memberantas beberapa penyakit, sasaran imunisasi adalah bayiu usia 0-11 bulan dengan jangka waktu pemberian yang berbeda-beda.Dalam pemberian imunisasi perlu banyak hal yang diperhatikan antara lai jenis imunisasi, usia bayi, jadwal, efek samping, dosis dan cara. Prosedur pemberian imunisasi harus sesuia dengan jadwal pemberian sesuai dengan penjelasan diatas.Pemantauan pertumbuhan dan perkembangan bayi sesuai dengan usia merupakan hal yang perlu diperhatikan juga karena hal tersebut sangat berkaitan dengan keberhasilan dalam pemberian asuahn kebidanan pada anak sehat.

5.2SaranSasaran yang diperlukan bagi petugas maupun keluarga demi kelancaran dan keberhasilan imunisasi antara lain:5.2.1Petugas Kesehatan diharapkan :1.Memperhatikan keadaan klien dalam setiap pemberian pelayanan kesehatan2.Menggunakan komunikasi terapeutik dalam memberikan informasi yang tepat tentang imunisasi3.Memberikan kesempatan bertanya pada klien dan memberikan jawaban yang tepat5.2.2Ibu dan Keluarga diharapkan :1.Selalu kooperatif denganpetugas dalam proses pelayanan kesehatan2.Mematuhi segala ketentuan yang ada dan memberikan jadwal kunjungan berikutnya3.Melaksanakn sran dan petunjuk petugas dengan baik

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 1993,Asuhan Kesehatan Anak Dalm Keluarga,DepkesRI,Jakarta.Dick, George, 1995,Practical Immunization, Alih Bahasa Petrus Adriyanto, Jonathan Oswar,Imunisasi dalam Praktek, Hipocrates,Jakarta.Effendi, Nasrul. 2002. Perawatan Kesehatan Masyarakat.Jakarta: EGC.Kapita Selekta Kedokteran, 2002, Edisi III Jilid 2, Media Aesculapius FKUI,Jakarta.Mansjoer, A. 2000.,Kapita Selekta Kedokteran,Jakarta: Media Aesculapius.Markum, AH. 1997.Imunisasi. FKUI,Jakarta.Pedoman Diagnosa dan Terapi, 1994,Ilmu Kesehatan Anak RSUD Dr. Sutomo,Surabaya.Prihadi Riza, 1998, Imunisasi polio Bagian SMF Ilmu Kedokteran Anak RSHS,Jakarta.Ranuh, IGN dkk, 2005,Pedoman Imunisasi di Indonesia Adisi II,Satgas Imunisasi Ikatan Dokter AnakIndonesia,Jakarta.Soetjiningsih. 2003.Tumbuh Kembang Anak. EGC.JakartaSuryanah. 1998,Keperawatan Anak Untuk Siswa SPK, EGC.Jakarta.Suyitno, Hariyono, 2005,Buku Panduan Imunisasidi Indonesi Edisi II,Jakarta