23
INFEKSI SALURAN KEMIH (ISK) Makalah Ini Diajukan untuk Memenuhi Tugas Keperawatan KMB III Disusun Oleh : Ade Irfan Anis Yuniati Ariyani Agra Yusuf Lena Fery A Nur Imaniar Maranu Matto Sri Apulina Tika Rizki Vivi R Widya A

Asuhan Keperawatan Klien Dengan ISK

  • Upload
    putri

  • View
    28

  • Download
    2

Embed Size (px)

DESCRIPTION

KMB III

Citation preview

INFEKSI SALURAN KEMIH (ISK)Makalah Ini Diajukan untuk Memenuhi Tugas Keperawatan KMB III

Disusun Oleh :Ade Irfan Anis YuniatiAriyaniAgra YusufLena Fery ANur ImaniarMaranu MattoSri ApulinaTika RizkiVivi RWidya A

KELAS : II - AAKADEMI KEPERAWATAN JAYAKARTADINKES PEMPROV DKI JAKARTA2015KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,yang telah melimpahkan rahmat,taufik,dan hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini. Dalam kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu dalam pembuatan makalah ini. Akhirnya saya dapat menyelesaikan makalah dan saya beri judul infeksi saluran kemih (isk).Makalah ini saya susun dalam rangka memenuhi tugas oleh dosen pembimbing mata kuliah keperawatan medical bedah III . Dimana dalam penulisan makalah ini saya telah mengkaji dari berbagai informasi yang dapat dari sumber beberapa buku dan internet.Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu saya mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kemajuan saya agar makalah ini bisa tersusun rapih sesuai dengan apa yang para pembaca inginkan.

Jakarta,Maret 2015

Penulis

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar BelakangInfeksi saluran kemih adalah suatu istilah umum yang dipakai untuk mengatakan adanya invasi mikroorganisme pada saluran kemih Infeksi saluran kemih, (ISK) adalah adanya suatu keadaan adanya infeksi bakteri pada saluran kemih .ISK dapat mengeni laki-laki maupun perempuan dari semua umur. Akan tetapi, secara jenis kelamin ternyata wanita lebih sering terinfeksi daripada pria dengan angka populasi umur, kurang lebih 5-15%.ISK pada bagian tertentu dari sluran perkemihan yang disebabkan dari bakteri terutama Echericia coli, risiko dan beratnya meningkat dengan kondisi seperti refluks vesikouretral, obstruksi saluran perkemihan, pemakaian instrument uretral baru, sepertikemia ISK pada pria merupakan akibat menyebarnya infeksi yang menyebar dari uretra seperti juga pada wanita. Namun demikian, panjang uretra dan jauhnya jarak antara uretra dari rectum pada pria dan adanya bakterisidal dalam jaringan prostatic melindungi pria dari infeksi traktus urinarius. Akibatnya ISK pada pria jarang terjadi namun, ketika gangguan ini terjadi, kali ini menunjukkan adanya abnormalitas fungsi dan struktur dari traktus urinarius.

B. Rumusan Masalah 1. Apa pengertian ISK? 2. Bagaimana klasifikasi dari ISK? 3. Apa etiologi dari ISK?4. Apa patofisiologi dari ISK? 5. Apa tanda dan gejala dari ISK? 6. Apa komplikasi dari ISK? 7. Bagaimana pemeriksaan penunjang dari ISK?8. Bagaimana penatalaksanaan dari ISK?9. Bagaimana asuhan keperawatan dari ISK?

C. Tujuan 1. Tujuan UmumUntuk mengetahui tentang infeksi saluran kemih (ISK)2. Tujuan Khususa) Mengetahui pengertian ISK? b) Mengetahui klasifikasi dari ISK? c) Mengetahui etiologi dari ISK?d) Mengetahui patofisiologi dari ISK? e) Mengetahui tanda dan gejala dari ISK?f) Mengetahui komplikasi dari ISK? g) Mengetahui pemeriksaan penunjang dari ISK?h) Mengetahui penatalaksanaan dari ISK?i) Mengetahui asuhan keperawatan dari ISK?

BAB IITINJAUAN TEORIA. Definisi

Infeksi saluran kemih adalah suatu istilah umum yang dipakai untuk mengatakan adanya invasi mikroorganisme pada saluran kemih (Agus Tessy, Ardaya, Suwanto, 2001.)Infeksi saluran kemih, (ISK) adalah adanya suatu keadaan adanya infeksi bakteri pada saluran kemih (Enggram, Barbara, 1998). ISK dapat mengeni laki-laki maupun perempuan dari semua umur. Akan tetapi, secara jenis kelamin ternyata wanita lebih sering terinfeksi daripada pria dengan angka populasi umur, kurang lebih 5-15%.ISK pada bagian tertentu dari sluran perkemihan yang disebabkan dari bakteri terutama Echericia coli, risiko dan beratnya meningkat dengan kondisi seperti refluks vesikouretral, obstruksi saluran perkemihan, pemakaian instrument uretral baru, sepertikemia (Susan Martin Tucker, dkk, 1998).ISK pada pria merupakan akibat menyebarnya infeksi yang menyebar dari uretra seperti juga pada wanita. Namun demikian, panjang uretra dan jauhnya jarak antara uretra dari rectum pada pria dan adanya bakterisidal dalam jaringan prostatic melindungi pria dari infeksi traktus urinarius. Akibatnya ISK pada pria jarang terjadi namun, ketika gangguan ini terjadi, kali ini menunjukkan adanya abnormalitas fungsi dan struktur dari traktus urinarius.

B. Klasifikasi

1. Jenis-jenis ISK, antara lain: Kandung kemih (sistitis), Uretra (uretritis), Prostat (prostatitis), Ginjal (pielonefritis).

2. ISK pada usia lnjut dibedakan menjadi:a. ISK Uncomplicated (simple)ISK sederhana yang terjadi pada penderita dengan saluran kencing tak baik, anatomi maupun fungsional normal. ISK pada usia lanjut terutama mengenai penderita wanita dan infeksi mengenai mukosa superficial kandung kemih.b. ISK ComplicatedSering menimbulkan banyak masalah karena sering sekali kuman penyebb sulit diberants, kuman sering penyebab resisten terhadap beberapa macam antiobiotika, sring terjadi bakterimia, sepsis dan shock. ISK terjadi bila terdapat keadaan-keadaan sbb:1) Kelainan abnormal saluran kencin, misalnya batu, reflek vesiko uretral obstruksi, atoni kandung kemih, paraplegia, kateter kandung kencing menetap dan prostatitis.2) Kelainan faal ginjal: GGA maupun GGK3) Gangguan daya dahan tubuh4) Infeksi yang disebabkan karena organism virulen seprti prosteus spp yang memproduksi urease.

C. Etiologi

1. Jenis-jenis mikroorganisme yang menyebabkan ISK, antara lain: Escherichia Coli: 90% penyrbab ISK uncomplicated (simple) Pseudomonas, proteus, klebsiella: penyebab ISK complicated Enterobacter, staphylococcus epidemidis, enterococci, dll.

2. Prevalensi penyebab ISK pada usi lanjut antara lain: Sisa urine dalam kandung kemih yang meningkat akibat pengosongan kandung kemih yang kurang efektif Mobilitas menurun Nutrisi yang kurang baik System imunits menurun, baik seluler maupunhumoral. Adanya hambatan pada aliran urine Hilangnya efek bakterisid dari sekresi prostat

D. PatofisiologiISK disebabkan oleh adanya mikroorganisme patogenik dalam traktus urinarius. Mikroorganisme ini masuk melalui kontak langsung dari tempat infeksi terdekat, hematogen, limfogen. Ada dua jalur utama terjadinya ISK , yaitu assending dan hematogen.Secara assending:1. Masuknya mikroorganisme dalam kandung kemih, antara lainfaktor anatomi dimana wanita memiliki uretra yang lebih pendek disbanding laki-laki sehingga insiden terjadinya ISK lebih tinggi, factor tekanan urine saat miksi, kontaminasi fekal, pemasangan alat kedalam traktus urinarius (pemeriksaan sistoskopik, pemakaian kateter), adanya dekubitus yang terinfeksi.2. Naiknya bakteri dari kanung kemih ke ginjal

Secara hematogen:Sering terjadi pada pasien yang system imunnya rendah sehingga mempermudah penyebaran infeksi secara hematogen. Ada beberapa hal yang memengaruhi struktur dan fungsi ginjal sehingga mempermudah penyebaran hematogen yaitu adana bendungan total urine yang mengakibatkan distensi kandung kemih, bendungn intrarenal akibat jarinaganparut, dll.Pada usia lanjut terjadinya ISK ini serin disebbkan oleh adanya:1. Sisa urine dalam kandubg kemih yang meningkat akibat pengosongan kandung kemih yang tidak lengkap atau kurang efektif2. Mobilitas menurun3. Nutrisi yng kurang baik4. System imunitas yang menurun5. Adanya hambatan pada saluran urine6. Hilangnya efek bakterisid dari sekresi prostat.Sisa urine dalam kandung kemih yang mningkat tersebut mengakibatkan distensi yang berlebihan sehingga menimbulkan nyeri, keadaan ini mengakibatkan penurunan resistensi terhadap invasi bakteri dan residu kemih menjadi media pertumbuhan bakteri yang selanjutnya akan mengakibatkan gangguan fungsi ginjal sendiri, kemudian keadaan ini secara hematogen menyebar keseluruh traktus urinarius. Selain itu, beberapa hal yang menjadi predisposisi ISK, antara lain adanya obstruksi aliran kemih proksimal yang mengakibatkan penimbunan cairan bertekanan dengan pelvis ginjal dan ureter yang disebut hidronefroses. Penyebab umum obstruksi adalah jaringan parut ginjal, batu, neoplasma dan hipertrofi prostate yang sering ditemukan pada laki-laki diatas usia 60 tahun.Infeksi saluran kemih dapat dibagi menjadi sistisis dan pielonefritis. Pielonefritis akut biasanya terjadi akibat infeksi kandung kemih assendens. Pielonefritis akut juga dapat terjadi melalui infeksi hematogen. Infeksi terjadi di satu atau di kedua ginjal.Piolonefritis kronik dapat terjadi akibat infeksi berulang,dan biasanya dijumpai pada individu yang mengidap batu, obstruksi lain, atau refluks vesikoureter.Pielonefritis (infeksi traktus urinarius atas) merupakan infeksi bakteri piala ginjal, tobulus dan jaringan intertisial dari salah satu atau kedua ginjal. Bakteri mencapai kandung kemih melalui uretra dan naik ke ginjal meskipun ginjal 20% sampai 25% curah jantung, bakteri jarang mencapai ginjal melalui aliran darah, kasus penyebaran secara hematogen kurang dari 3%.Sistitis (inflasi kandung kemih) paling sering disebabkan oleh menyebarnya infeksi dari uretra. Hal ini dapat disebabkan oleh aliran balik urine dari uretra kedalam kandung kemih (refluks uretrovesikal), kontaminasi fekal, pemakaian kateter atau sistoskop.Uretritis suatu inflamasi uretra biasanya adalah suatu infeksi yang menyebar naik yang digolongkan sebagi general atau mongonoreal. Uretritis gonoreal disebabkan oleh niesseria gonorhoeae dan ditularkan melalui kontak seksual. Uretritis nongorhoeae biasanya disebabkan oleh klamidia frakomatik atau urea plasma urelytikum.

E. Tanda Dan Gejala

1. Uretritis biasanya memperlihatkan tanda dan gejala: Mukosa memerah dan edema Terdapat cairan eksudat yang purulent Ada ulserasi pada urethra Adanya rasa gatal yang menggelitik Adanya nanah awal miksi Nyeri pada saat miksi Kesulitan untuk memulai miksi Nyeri pada abdomen bagian bawah

2. Sistitis biasanya memperlihatkan tanda dan gejala: Disuria (nyeri waktu berkemih) Peningkatan frekuensi berkemih Perasaan ingin berkemih Adanya sel-sel darah putih dalam urine Nyeri punggung bawah atau suprapubic Demam yang disertai adanya darah dalam urine pada kasus yang parah

3. Pielonefritis biasanya memperlihatkan tanda dan gejala: Demam Menggigil Nyeri panggul dan pinggang Nyeri ketika berkemih Malaise Pusing Mual dan muntah

F. Komplikasi

1. Pembentukan abses ginjal atau perirenal2. Gagal ginjal

G. Pemeriksaan Penunjang

1. Urinalisisa. Leukosuria atau piuria: merupakan salh satu petunjuk penting adanya ISK. Leukosuria positif bila terdapat lebih dari 5 leukosit/lapang pandang besar (LPB) sedimen air kemih.b. Hematuria: hematuria psitif bila terdapat 5-10 eritrosit/LPB sediment air kemih. Hematuria disebabkan leh berbagai keadaan patologis baik berupa kerusakan glomerulus ataupun urolitiasis.2. Bakteriologisa. Mikroskopis: satu bakteri lang pandang minyak emersib. Biakan bakteri: 102-103 organisme koliform/mL urine plus piuriac. Tes kimiawi: tes reduksi griess nitrate berupa perubahan warna pada uji carik3. Kultur urine untuk mengidentifikasi adanya organism spesifik4. Hitung koloni: hitung koloni sekitar 100.000 koloni/militer urine dari urine tmpung aliran tengah atau dari specimen dalam kateter dianggap sebagai criteria utama adanya infeksi5. Metode Tes Tes dipstick multistrip untuk WBC (tes esterase lekosit) dan nitrit (tes griess untuk pengurangan nitrat). Jika tes esterase lekosit menunjukkan hasil positif maka pasien mengalami piuria. Tes pengurangan nitrat urine normal menjadi nitrit Tes Penyakit Menular Seksual (PMS)Uretritis akut akibat organism menular secara seksual (missal klamidia trakomatis, neisseria gonorrhoeae, herpes simplek) Tes-tes tambahan: Urogram intravena (IVU), pielografi (IVP), s istografi dan ultrasonografi juga dapat dilakukan untuk menentukan apakah infeksi akibat dar abnormalitas traktus urinarius, adanya batu, massa renal atau abses, hidronerosis atau hyperplasia prostate. Urogram IV atau evaluasi ultrasonic, sistokopi dan prosedur urodinamik dapat dilakukan untuk mengidentifikasi penyebab kambuhnya infeksi yang resisten. H. Penatalaksanaan

1. Terapi antibiotic untuk membunuh bakteri gram positif maupun gram negative.Penanganan ISK yang ideal adalah agens antibacterial yang secara efektif menghilangkan bakteri dari traktus urinarius dengan efek minimal terhadap flora fekal dan vagina.Terapi ISK dapat dibedakan atas: Terapi antibiotika dosis tunggal Terapi antibiotika konvensional: -14 hari Terapi antibiotika jangka lama: 4-6 minggu Terapi dosis rendah untuk supresi2. Apabila pielonefritis kroniknya disebabkan oleh pbstruksi atau refluks, diperlukan penatalaksanaan spesifik untuk mengatasi masalah-masalah tersebut.3. Dianjurkan untuk sering minum dan BAK sesuai kebutuhanuntuk membilas mikroorganisme yang mungkin naik ke uretra. Untuk wanita, harus membilas dari depan ke belakang untuk menghindari kontaminasi lubang uretra oleh bakteri feses.

I. Asuhan Keperawatan

1. Pengkajiana. Pemeriksaan fisik: dilakukan secara head to toe dan system tubuhb. Riwayat atau adanya factor-faktor risiko: Adakah riwayat infeksi sebelumya? Adakah obstruksi pada saluran kemih?c. Adanya factor yang menjadi predisposisi pasien terhadap infeksi nosokomial. Bagaimana dengan pemasangan kateter foley? Imobilisasi dalam waktu yang lam. Apakah terjadi inkontinensia urin?d. Pengkajian dari manifestasi klinik infeksi saluran kemih Bagaimana pola berkemih pasien? Untuk mendeteksi factor predisposisi terjadinya ISK pasien (dorongan, frekuensi, dan jumlah). Adakah disuria? Adakah urgensia? Adakah hesitancy? Adakah bau urine yang menyengat? Bagaimana haluaran volume urine, warna (keabu-abuan) dan konsentrasi urine? Adakah nyeri, biasanya suprapubik pada infeksi saluran kemih bagian bawah Adakah nyeri panggul atau pinggang, biasanya pada infeksi saluran kemih bagian atas Peningkatan suhu tubuh biasanya pada infeksi saluran kemih bagian atase. Pengkajian psikologi psien:Bagaimana perasaan pasien terhadap hasil tindakan dan pengobatan yang telah dilakukan? Adakah perasaan malu atau takut akan kekambuhan terhadap penyakitnya? f. Pemeriksaan fisik: Palpasi kandung kemih Inspeksi daerah meatus Pengkajian warna urine, jumlah, baud an kejernihan urine Pengkajian pada costovertebralis

2. Diagnosis Keperawatana. Nyeri dan ketidaknyamanan b.d inflamasi dan infeksi uretra, kandung kemih dan struktur traktus urinarius lain.b. Perubahan pola eliminasi b.d obstruksi mekanik pada kandung kemih ataupun struktur traktus urinarius lain.c. Infeksi b.d adanya bakteri pada saluran kemih.d. Kurangnya pengetahuan tentang kondisi, prognosis, dan kebutuhan pengobatan b.d kurangnya sumer informasi.

BAB IIIPenutupA. KesimpulanInfeksi saluran kemih adalah suatu istilah umum yang dipakai untuk mengatakan adanya invasi mikroorganisme pada saluran kemih Infeksi saluran kemih, (ISK) adalah adanya suatu keadaan adanya infeksi bakteri pada saluran kemih .ISK dapat mengeni laki-laki maupun perempuan dari semua umur. Akan tetapi, secara jenis kelamin ternyata wanita lebih sering terinfeksi daripada pria dengan angka populasi umur, kurang lebih 5-15%.ISK pada bagian tertentu dari sluran perkemihan yang disebabkan dari bakteri terutama Echericia coli, risiko dan beratnya meningkat dengan kondisi seperti refluks vesikouretral, obstruksi saluran perkemihan, pemakaian instrument uretral baru, sepertikemia ISK pada pria merupakan akibat menyebarnya infeksi yang menyebar dari uretra seperti juga pada wanita. Namun demikian, panjang uretra dan jauhnya jarak antara uretra dari rectum pada pria dan adanya bakterisidal dalam jaringan prostatic melindungi pria dari infeksi traktus urinarius. Akibatnya ISK pada pria jarang terjadi namun, ketika gangguan ini terjadi, kali ini menunjukkan adanya abnormalitas fungsi dan struktur dari traktus urinarius.

B. Saran

Diharapkan pembaca dapat menjaga kebersihan genitalia agar terhindar dari bakteri yang menyebabkan infeksi saluran kemih (ISK).