Asuhan Keperawatan Anak Ppt

Embed Size (px)

Citation preview

Kelompok 17

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGUE HAEMORAGIC FEVER (DHF)

PENGERTIAN

Pengertian Dengue Haemoragic Fever (DHF).

DHF (Dengue Haemoragic fever) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue sejenis virus yang tergolong arbovirus dan masuk ke dalam tubuh penderita melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti (betina)

ETIOLOGI

Etiologi Dengue Haemoragic Fever. Virus dengue tergolong dalam famili/suku/grup flaviviridae dan dikenal ada 4 serotipe. Dengue 1 dan 2 ditemukan di Irian ketika berlangsungnya perang dunia keIII, sedangkan dengue 3 dan 4 ditemukan pada saat wabah di Filipina tahun 1953 1954.

PATOFISIOLOGI

Patofisiologi Dengue Haemoragic Fever Fenomena patologis yang utama pada penderita DHF adalah meningkatnya permeabilitas dinding kapiler yang mengakibatkan terjadinya perembesan plasma ke ruang ekstra seluler

TANDA DAN GEJALA

Tanda dan Gejala Dengue Haemoragic Fever.

DHF diklasifikasikan berdasarkan derajat beratnya penyakit, secara klinis dibagi menjadi 4 derajat (Menurut WHO, 1986) : Derajat I Derajat IV

DIAGNOSA BANDING

Diagnosa Banding Dengue Hemmoragic FeverGambaran klinis DHF seringkali mirip dengan beberapa penyakit lain seperti :Demam Chikungunya, Demam Tyfoid, Purpura Trombositopenia Idiopati (ITP), Anemia Aplastik.

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan Penunjang Pada Dengue Haemoragic FeverLaboratorium: Darah

Serology : HI (hemaglutination inhibition test). Rontgen thorax : Efusi pleura. Uji test tourniket (+)

KOMPLIKASI

Komplikasi Dengue Haemoragic FeverAdapun komplikasi dari penyakit demam berdarah diantaranya :Perdarahan luas, Shock atau renjatan, Effuse pleura, Penurunan kesadaran. Komplikasi Thypoid Komplikasi Thypoid antara lain terdiri dari : Komplikasi

intestinal Komplikasi extra intestinal

PENATALAKSANAAN

Penatalaksaan Pada Dengue Haemoragic Fever sebagai berikut: Tirah

baring atau istirahat baring. Diet makan lunak. Minum banyak (2 2,5 liter/24 jam) dapat berupa : susu, teh manis, sirup dan beri penderita sedikit oralit, pemberian cairan merupakan hal yang paling penting bagi penderita DHF. Pemberian cairan intravena (biasanya ringer laktat, NaCl Faali) merupakan cairan yang paling sering digunakan.

Pengobatan Kloramfenikol.

Dosis yang diberikan adalah 4 x 500 mg perhari, dapat diberikan secara oral atau intravena, sampai 7 hari bebas panas. Tiamfenikol. Dosis yang diberikan 4 x 500 mg per hari. Kortimoksazol. Dosis 2 x 2 tablet (satu tablet mengandung 400 mg sulfametoksazol dan 80 mg trimetoprim). Ampisilin dan amoksilin. Dosis berkisar 50-150 mg/kg BB, selama 2 minggu.

PENCEGAHAN PENYAKIT

Pencegahan Dengue Haemoragic FeverPrinsip yang tepat dalam pencegahan DHF ialah sebagai berikut : Memanfaatkan perubahan keadaan nyamuk akibat pengaruh alamiah dengan melaksanakan pemberantasan vektor pada saat sedikit terdapatnya kasus DHF. Memutuskan lingkaran penularan dengan menahan kepadatan vektor pada tingkat sangat rendah untuk memberikan kesempatan penderita viremia sembuh secara spontan. Mengusahakan pemberantasan vektor di pusat daerah penyebaran yaitu di sekolah, rumah sakit termasuk pula daerah penyangga sekitarnya. Mengusahakan pemberantasan vektor di semua daerah berpotensi penularan tinggi.

DAMPAK HOSPITALISASIHospitalisasi atau sakit dan dirawat di RS bagi anak dan keluarga akan menimbulkan stress dan tidak merasa aman. Jumlah dan efek stress tergantung pada persepsi anak dan keluarga terhadap kerusakan penyakit dan pengobatan

ASUHAN KEPERAWATAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN DHF 1. Pengkajian Adapun tahapan-tahapannya meliputi : Mengidentifikasi sumber-sumber yang potensial dan tersedia untuk memenuhi kebutuhan pasien. Kaji riwayat keperawatan. Kaji adanya peningkatan suhu tubuh ,tanda-tanda perdarahan, mual, muntah, tidak nafsu makan, nyeri ulu hati, nyeri otot dan sendi, tanda-tanda syok

2. Diagnosa keperawatan yang Muncul Gangguan volume cairan tubuh kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan peningkatan permeabilitas kapiler, perdarahan , muntah dan demam. Hipertermi berhubungan dengan proses infeksi virus dengue. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual, muntah, tidak ada nafsu makan.

3. Intervensi Diagnosa 1 :Gangguan volume cairan tubuh kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan peningkatan permeabilitas kapiler, perdarahan , muntah dan demam Intervensi:

Kaji KU dan kondisi pasien Observasi tanda-tanda vital ( S,N,RR ) Observasi tanda-tanda dehidrasi. Observasi tetesan infus dan lokasi penusukan jarum infus. Balance cairan (input dan out put cairan).

Diagnosa 2 : Hipertermi berhubungan dengan proses infeksi virus dengue Intervensi:

Observasi tanda-tanda vital terutama suhu tubuh. Berikan kompres dingin (air biasa) pada daerah dahi dan ketiak. Ganti pakaian yang telah basah oleh keringat. Anjurkan keluarga untuk memakaikan pakaian yang dapat menyerap keringat seperti terbuat dari katun. Anjurkan keluarga untuk memberikan minum banyak kurang lebih 1500 2000 cc per hari.

Diagnosa 3 : Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual,muntah, tidak ada nafsu makan Intervensi: Kaji intake nutrisi klien dan perubahan yang terjadi. Timbang berat badan klien tiap hari. Berikan klien makan dalam keadaan hangat dan dengan porsi sedikit tapi sering.

Hatur nuhun......