4
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN PNEUMONIA I. Pneumonia adalah suatu penyakit pada saluran napas bagian bawah (parenkhim paru) yang disebabkan oleh berbagai macam hal seperti bakteri, virus, jamur, dan benda asing. II. Etiologi: yang sering timbul bakteri - Bayi 0-2 bulan: streptococus group b gram negatif enterobacterial klamidia. - Usia 2bulan -5 tahun : pneumococus dan himofilus-influenza. - Adolesence: pneumococus. III. Patofisiologi Virus / bakteri paru-paru melalui jalan pernapasan terjadi hiper sekresi secret masuk saluran bagian bawah mengakibatkan mucociliary aparatus tidak dapat bekerja normal sehingga sekret tidak dapat dikeluarkan oleh mucociliriary apparatus terjadi perkembangbiakan kuman penyakit pada parenkhim paru. IV. Mekanisme pertahanan tubuh pada sistem pernapasan. 1. Pada trachea/ branchi terdapat afferent untuk refleks batuk apabila terangsang batuk. 2. Selaput lendir trachea, bronchi, bronkhioli dilengkapi cilia (rambut getar) selalu bergerak secara ritmis. 3. Pada Alveoli dan selaput lendir terdapat makrofag dapat memakan benda asing. Penyakit ini bisa terjadi apabila: 1. Jumlah kuman yang masuk sangat banyak sehingga tidak dapat dikalahkan oleh sistem pertahanan tubuh. 2. Sistem pertahanan tubuh kurang akibat dehidrasi di selaput lendir saluran pernapasan. 3. Dehidrasi lokal akibat hidung tersumbat atau pemberian o2 yang kering air dari mucous dan endothel dihisap oleh udara terjadi dehidrasi lokal dan muccociliary apparatus lumpuh. 4. Refleks batuk hilang akibat pemberian obat batuk codein, dextrometophan).

Askep Keperawatan Dengan Pneumonia

Embed Size (px)

DESCRIPTION

pneu

Citation preview

Page 1: Askep Keperawatan Dengan Pneumonia

ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN PNEUMONIA

I. Pneumonia adalah suatu penyakit pada saluran napas bagian bawah (parenkhim paru) yang disebabkan oleh berbagai macam hal seperti bakteri, virus, jamur, dan benda asing.

II. Etiologi: yang sering timbul bakteri

- Bayi 0-2 bulan: streptococus group b gram negatif enterobacterial klamidia.- Usia 2bulan -5 tahun : pneumococus dan himofilus-influenza.- Adolesence: pneumococus.

III. Patofisiologi

Virus / bakteri paru-paru melalui jalan pernapasan terjadi hiper sekresi secret masuk saluran bagian bawah mengakibatkan mucociliary aparatus tidak dapat bekerja normal sehingga sekret tidak dapat dikeluarkan oleh mucociliriary apparatus terjadi perkembangbiakan kuman penyakit pada parenkhim paru.

IV. Mekanisme pertahanan tubuh pada sistem pernapasan.

1. Pada trachea/ branchi terdapat afferent untuk refleks batuk apabila terangsang batuk.

2. Selaput lendir trachea, bronchi, bronkhioli dilengkapi cilia (rambut getar) selalu bergerak secara ritmis.

3. Pada Alveoli dan selaput lendir terdapat makrofag dapat memakan benda asing.

Penyakit ini bisa terjadi apabila:

1. Jumlah kuman yang masuk sangat banyak sehingga tidak dapat dikalahkan oleh sistem pertahanan tubuh.

2. Sistem pertahanan tubuh kurang akibat dehidrasi di selaput lendir saluran pernapasan.

3. Dehidrasi lokal akibat hidung tersumbat atau pemberian o2 yang kering air dari mucous dan endothel dihisap oleh udara terjadi dehidrasi lokal dan muccociliary apparatus lumpuh.

4. Refleks batuk hilang akibat pemberian obat batuk codein, dextrometophan).

5. Immuno deficiency campak, pertusis, dll.

Manifestasi klinik

1. Demam tinggi bila kuman didahului ISPA.

2. Batuk bersifat produktif bayi dan anak kecil tidak keluar dahak.

3. Sesak napas, P.C.H (+). Retraksi pada otot epigastrik, interkostal, suprasternal sesak yang lebih hebat , tampak gerakan dagu pada setiap kali bernapas.

4. sianosis perubahan warna bibir/ lidah, ujung jari kebiruan.

Page 2: Askep Keperawatan Dengan Pneumonia

5. Perubahan kesadaran apabila konsentrasi O2 dalam darah arterial (PAO2 ↓) atau (PACO2↑) anak gelisah.

6. Nyeri dada akibat gesekan pleura yang meradang.

Pengkajian

Pemeriksaan fisik:

- k/u kelihatan sakit berat.- Tanda-tanda vital : n. Cepat, resp. Cepat dan dangkal, PCH (+), suhu naik, tekanan dapat

normal.- Pada inspeksi: bibir cianosis, ujung jari kebiruan.- Pada palpasi: bentuk dada`simetris, leher tidak ada pembesaran vena yugolaris.- Pada perkusi: thorax terasa nyeri dada.- Pada auskultasi ada`perubahan suara pernapasan:

*Suara pernapasan vesicular meninggi sebagai akibat meningkatnya gerakan udara yang keluar masuk alveoli yang masih terbuka.

* Ada ronchi basah yang terdengar sebagai akibat adanya letusan gelembung udara didalam rongga alveoli.

*Suara pernapasan bronkhial/ sub-bronkhial ditempat yang seharusnya VBS (vesikuler breathing sound).

Laboratorium:

- Leukositosis antara 15.000-40.000 MM3.- L.E.D meningkat mencapai 100/jam- Urine warna tua albumen +- apus tenggorok.+

Radiologi:

- Pada foto didapatkan bercak lobus.

Diagnosa keperawatan

1. Tidak efektifnya pola napas b/d ekspansi dada yang tidak adekuat yg ditandai adanya retraksi dada Tujuan : napas efektif setelah dilakukan perawatan 3x24jam

- Latihan napas dalam- Latihan batuk yang efektif- Latihan meniup.

2. Resiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan demam yang tinggiditandai anak gelisah

Page 3: Askep Keperawatan Dengan Pneumonia

Tujuan :elektrolit normal.setelah dilakukan perawatan 3x24 jam

Intervensi:

- Catat pemasukan/ pengeluaran cairan.- Motivasi pasien untuk mau minum.- Kolaborasi untuk pemberian cairan parenteral.- Koreksi elektrolit hasil merujuk dengan dokter.

3. Perubahan kenyamanan pada klien berhubungan dengan adanya nyeri dada.

Tujuan: kenyamanan pasien terpenuhi setelah dilakukan perawatan 3x24 jam

Intervensi:

- Lakukan napas dalam- Alihkan perhatian pasien ke hal yang lain.- Kolaborasi dengan dokter untuk terapi.

4. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan peningkatan metabolisme tubuh / penurunan nafsu makan.

Tujuan : nutrisi terpenuhi.setelah dilakukan perawatan 3x24 jam

Intervensi:

- Berikan makanan sesuai kebutuhan- Timbang berat badan setiap hari- Lakukan oral hygiene- Beri makan porsi kecil tapi sering- Catat pemasukan makanan.