Author
erwin-getir
View
303
Download
9
Embed Size (px)
BAB I LANDASAN TEORITIS 1. Konsep Dasar Medis Defenisi Hipertensi adalah tekanan darah sistolik > 140 mmHg dan tekanan darah diastolik > 90 mmHg.(Kapita selekta kedokteran, edisi 3, jilid I, Hal 518) Etiologi Berdasarkan penyebabnya hipertensi di bagi menjadi 2 golongan yaitu: 1. Hipertensi esensial atau hipertensi primer yang tidak di ketahui penyebabnya, di sebut juga hipertensi idiopatik, terdapat sekitar 0,5 % kasus, banyak faktor yang
mempengaruhi seperti genetik, lingkungan, hiferektifitas susunan saraf simpatis renin, angiotensin, detek dalam ekresi Na dan Ca intera seluler, dan faktor-faktor yang
meningkatkan resiko seperti obesitas, alkohol, rokok serta polisetemia. 2. Hipertensi sekunder atau hipertensi renal, terdapat sekitar 5% kasus penyebab spesifiknya di ketahui, seperti pengenaan estrogen, penyakit ginjal. Hipertensi vaskuler renal
hieraidusternisme foekramostoma,
primer koarkfasio
dan aorta,
sindrom hipertensi
fushing, yang
berhubungan dengan kehamilan dan lain-lain. (Kapita selekta kedokteran, edisi 3, jilid I, Hal 518)
Pathofisiologi
Stress Ginjal
Obesitas
Kelebihan Na
Iskemia
Insulin
Katekohanlin
Hormon nasreotik
Renin-asgiotensin
Faktor Pertumbuhan
Faktor genetik autokrim dan parakrim
Perubahan funesi sel
faktor
kalsium intera sel
pertukaran Na+/H+
kontraksi otot polos
Hipertrofi Vaskuler
2
Tahanan perifer
Hipertensi (Buku ajar ilmu penyakit dalam, Jilid I, Edisi 3, Hal 457)
Manifestsi Klinis Sakit kepala Jantung berdebar-debar Sulit bernafas setelah bekerja berat /
mengangkat benda berat hari Komplikasi Penyakit jantung koroner Telinga berdenging Dunia terasa berputar Mudah lelah Penglihatan kabur Wajah memerah Hidung berdarah Sering buang air kecil, terutama di malam
3
Gagal jantung stroke kerusakan ginjal kerusakan penglihatan
Pemeriksaan penunjang Pemeriksaan laboratorium rutinyang di lakukan sebelum memulai terapi bertujuan menentukan adanya kerusakan organ dan faktor resiko lain atau mencapai penyebab hipertensi, biasanya di periksa urinalisa, darah perifer lengkap, kimia adalah(kalium,
kreatinin, gula darah, puasa), kolesterol total, kolesterol HDL dan EKG) (Kapita selekta kedokteran, edisi 3, jilid I, Hal 518)
4
BAB II KONSEP DASAR KEPERAWATAN KELUARGA 2.1. Defenisi Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal satu atap dalam keadaan saling ketergantungan. 2.2. Tahap-Tahap Proses Keperawatan Keluarga 2.2.1. Pengkajian Pengkajian adalah sekumpulan tindakan yang di gunakan perawat untuk keluarga maupun sosial yang merupakan sistem yang berintegrasi dan kesangupan keluarga untuk mengatasinya. Yang termasuk tahap-tahap pengkajian adalah Pengumpulan data Analisa data
5
Perumusan masalah Menegakkan Dx keperawatan keluarga 2.2.2. Pengumpulan Data Wawancara : Askep fisik, mental, sosial budaya,
ekonomi, kebiasaan lingkungan, Pengamatan penerangan lingkungan) Pemeriksaan fisik : Di lakuakan kepada anggota keluarga yang mempunyai masalah kesehatan dan keperawatan. 2.2.3. Analisa Data Dalam analisa data yang di perhatikan perkembangan kesehatan keluarga yaitu: Kesehatan yang normal dan setiap anggota keluarga Keadaan rumah dan situasi lingkungan karakteristik keluarga 2.2.4. Perumusan Masalah Sumber daya di analisa, maka dapat di rumuskan masalah kesehatan dan keperawatan keluarga, rumusan masalah keluarga dapat mengakibatkan kesehatan dan status kesehatan keluarga, karena merupakan hasil dari pemikiran dan pertimbangan yang ada : Lingkungan fisik, misal(ventilasi,
6
mendalam tentang situasi kesehatan lingkugan, noram budaya yang di anut keluarga tersebut. 2.2.5. Diagnosa keperawatan Keluarga 1. ketidak mampuan merawat anggota keluarga yang sakit, di sebabkan karena. Tidak mengetahui keadaan penyakit, sifat,
penyebab, perjalanan penyakit dan lain-lain. Tidak tahu mengenal perkembangan perawatan yang di butuhkan Sikap negatif terhadap yang sakit konflik individu dalam keluarga Perilaku yang mementingkan diri sendiri 2. Ketidakmampuan mengenal masalah kesehatan keluarga disebabkan karena fakta Sikap dan falsafah hidup Kurang pengetahuan atau ketidaktahuan
2.2.6. Prioritas Masalah N o 1. Sifat masalah Ancaman kesehatan 2 Kriteria Nilai Bobot 1
7
Tidak atau kurang sehat Krisis Kemungkinan masalah yang dapat di ubah Dengan mudah Sebagian Tidak dapat Potensial masalah untuk di ubah Tinggi Cukup Rendah 4. Menonjolnya masalah Masalah tangani Masalah tidak perlu di tangani Masalah tidak di rasakan Skoring 1. 2. Tentukan sikap untuk setia kriteria berat harus segera di
3 1 2 2 1 0
2.
3.
1 3 2 1
1 2 1 0
skor di bagi dengan angka tertinggi dan di kalikan dengan bobot skor Angka tertinggi X bobot
3.
Jumlah skor untuk semua kriteria
8
4.
Skor di bagi 5 dan sama untuk seluruh bobot 2.2.7. Perencanaan Cici rencana keperawatan keluarga Berpusat pada tindakan yang dapat
memecahkan masalah atau meringankan masalah yang sedang di hadapi Merupakan hasil dari suatu proses yang
sistemis dan telah di pelajari dan pikiran yang logis Rencana keperawatan keluarga
berhubungan dengan masa yang akan datang Berkaitan dengan masalah kesehatan dan
masalah keperawatan yang telah di identifikasi Rencana perawatan merupakan cara untuk
mencapai tujuan Merupakan suatu proses yang berlangsung
secara terus menerus 2.2.8. Pelaksanaan Hal yang perlu di perhatikan dalam pelaksanaan tindakan keperawatan terhadap lingkungan Sumber daya keluarga (keluarga) Respon dan penerimaan keluarga Tingkat pendidikan yang berlaku
9
keluarga 2.2.9. Evaluasi
Sarana
dan
prasarana
yang
ada
pada
Evaluasi selalu berkaitan yang tujuannya apabila dalam penelitian tujuan tindakan tercapai maka perlu di cari penyebabnya atasi Tujuan tindakan realitis Tindakan keperawatan yang tidak tepat Ada faktor lingkungan yang tidak dapat di
BAB III TINJAUAN KASUS
I. Pengumpulan Data a. Identitas Keluarga : Tn. E : Dusun I Desa Naga Timbul
Kepala keluarga Alamat dan Telp
10
Pekerjaan Pendidikan Komposisi keluarga b.N o 1 2 Nam a Ny.M A.E
: Wiraswasta : SMA : Keluarga inti
Susunan Anggota KeluargaHubung an dengan KK Istri Anak Umu r 35 th 7 th Status imunisasi Hepatiti polio DPT s 1 2 3 4 1 2 3 1 2 3 - - -
JK Pr Pr
Pend SMP SD
BCG
Camp ak
KetTdk ingat Leng kap
11
c. Genogram
Keterangan : : Laki-laki : Perempuan : Tinggal serumah : Klien
Tipe keluarga Tn. E yaitu keluarga inti (nuclear family) yang terdiri dari ayah, istri dan anak, sedangkan suku bangsanya yaitu jawa berkebangsaan Indonesia. keluarga Tn. E menganut agama Islam. Status sosial ekonomi keluarga suami bekerja dengan berpenghasilan Rp 600.000/bln dan istri berpenghasilan
Rp300.000/bln yang di gunakan untuk memenuhi kebutuhan seharihari dan setiap hari keluarga dalam memenuhi kebutuhan akan
12
rekreasi dan hiburan biasanya menonton TV, berkumpul keluarga, melepas lelah bersama di ruang keluarga. II. Riwayat Tahapan Perkembangan Keluarga Tahap perkembangan keluarga Tn. E mempunyai 1 orang
anak, anak laki-laki dengan umur 6 tahun. maka lkeluarga Tn.E berada pada tahap perkembangan keluarga dengan anak sekolah. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi yaitu Tn.E sampai saat ini belum mempunyai anak laki-laki. Riwayat keluarga inti Tn.E dalam keluarga tidak ada riwayat penyakit menular, manahun dan menurun, Cuma Tn.E sendiri menderita penyakit hipertensi. Riwayat keluarga sebelumnya Tn.E tidak pernah mengalami penyakit yang serius tetapi selama 4 bulan terakhir ini Tn.E
merasa tengkuknya terasa berat,matanya berkunang-kunang, kepala terasa pening Tn.E menganggap apa yang di rasakan selama ini hanya hal biasa. III. Lingkungan Dapur WC/KM Ket : KT : kamar tidur
KM/WC : kamar mandi KT KT RS RT 13 RT TNT DP RS : ruang tamu : tempat nonton tv : dapur : ruang sholat
Karakteristik rumah dan denah rumah seperti luas rumah yaitu yang di tempati Tn. E seluas . 7x8m2,2 kamar tidur, 1 kamar mandi dan WC, ruang TV, ruang tamu dan dapur serta ruang sholat. Karakteristik tetangga dan komunitas RW yaitu tetanga klien yang ada di sekitar rumah ramah-ramah. klien tingal di perdesaan sehingga rumah satu dengan yang lain terpisah. warga memiliki kebiasaan dan tradisi mengadakan pengajian tiap malam jum,at dan hari jum. Pengajian ini berlangsung di rumah warga masing-masing secara bergantian. Mobilitas geograsfis keluarga Tn. E menikah dengan Ny.M keluarga Tn.E tinggal di desa naga timbul dan tidak pernah pindah. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat sehari-hari, baik itu siang, sore, malam klien dan keluarganya selalu meluangkan waktu untuk berkumpul, keluarga Tn.E juga berinteraksi baik dengan masyarakat disekitar. Sistem pendukung keluarga semua anggota keluarga dalam keadaan sehat antara angota keluarga saling menyayangi satu sama lain. IV. Struktur Keluarga Pola komunikasi keluarga yaitu bahasa komunikasi yang di gunakan dalam keluarga dan dengan masyarakat adalah bahasa
14
jawa dan bahasa Indonesia. komunikasi antara keluarga lebih sering sore hari karena hamoir semua anggota keluarga pulang sore hari. Struktur kekuatan keluarga yang berperan dalam mengambil keputusan adalah Tn.E dan klien memberi nasihat kepada anak dan istrinya bagaimana cara beprilaku yang baik, sopan santun, tata karma dan cara menjaga hubungan yang baik dengan orang lain. Struktur peran (formal dan informal) Tn.E menjadi kepala keluarga dan Ny.M masih aktif sebagai angota masyarakat dan perkumpulan ibu-ibu di lingkungan tempat tingal dan berperan sebagai istri dan ibu. Nilai dan norma keluarga yaitu keluarga menyakini bahwa kesehatan sangat penting sehinga mereka membiasakan cuci tangan sebelum makan. V. Fungsi Keluarga Fungsi afektif Tn. E saling memberi perhatian dan kasih sayang, Tn.E selalu mendukung apa yang di lakukannya selama dalam batas kewajaran dan tidak melangar etika dan sopan santun. Fungsi sosial interaksi antara keluarga terjadi baik, masingmasing angota keluarga masih memperhatikan dan menerapkan etika atau sopan santun dalam berperilaku.Fungsi perawatan
kesehatan Tn.E kurang memperhatikan kesehatannya dan tidak memeriksa kesehatanya di sebabkan karena sibuk bekerja.
15
Fungsi reproduksi Tn.E dan Ny.M mempunyai anak 1 dan tidak memakai KB karena masih mengiginkan anak laki-laki.
VI. Stres dan Koping Keluarga Stressor jangka pendek dan jangka panjang, stres jangka pendek Tn.E memikirkan penyakit yang di deritanya stresor jangka panjang memikirkan apabila penyakit tersebut kambuh. Strategi koping yang di gunakan bila ada permasalah yang ada dalam keluarga sering di selesaikan dengan musyawarah dan untuk permasalahan-permasalahan masing-masing angota keluarga di selesaikan sendiri-sendiri. Strategi adaptasi disfungsional yaitu keluarga tidak pernah mengunakan kekerasan perilaku kejam terhadap anak.
mengkambing hitamkan anak dan mengancam anak. 1. Keadaan umum TB / BB Kepala Mata Pemeriksaan Fisik : : keadaan umum klien compos metis
: TB: 150 cm dan BB: 50 kg : Rambut lurus, hitam dan kulit kepala bersih : Kedua mata simetris. konjungtiva tidak pucat, skelera tidak interik.
16
Hidung polip Mulut Telinga Tengkuk Dada iga Jantung Paru
: Simetris ada sekret dan tidak ada pembesaran
: Tidak ada gigi palsu dan tidak kotor : Simetris kiri dan kanan : Tidak ada kelainan : Tidak ada nyeri tekan dan tidak ada fraktur pada
: Tidak ada kelainan : Sesak ketika banyak beraktivitas : Simetris kiri dan kanan dan tidak ada
Perut (abdomen) nyeri tekan Punggung Genetalia Ekstremitas
: Simetris : Baik : simetris kiri dan kanan tidak ada luka, bekas jahitan, tidak ada kelainan pada jari-jari tanggan dan kaki.
Kulit Tanda vital
: Sawo matang : RR Hr T TD : 26 x/i : 90 x/i : 37,50C : 150/100 mmHg
17
ANALISA DATA N Data(tandaMasalah kesehatan Ketidak mampuan keluarga untuk mengenal mengenai masalah kesehatan yang meliputi pengertian, tanda Hr: 90 x/i T: 37,50C TD : dan gejala, faktor penyebab dan 150/100 mempengaruhinya serta persepsi keluarga terhadap Masalah keperawatan Resiko terjadinya stroke akibat tekanan darah tinggi b/d kurangnya pengetahuan keluarga merawat angota keluarga yang sakit.
o tanda) 1 DS: Tn.E mengatakan tengkuknya terasa berat, pandangan mata berkunangkunang. D0:
mmHg RR:26x/i
18
2 DO: Tn.E menderita penyakit hipertensi 4 bulan, dan Tn.E mengatakan tidak pernah berobat kerumah sakit ataupun kepuskesmas.
masalah. Kurangnya pemahaman tentang pemanfaatan puskesmas
Ketidak tahuan keluarga mengunakan fasilitas kesehatan yang ada b/d kurangnya pemahaman tentang pemanfaatan puskesmas.
DO: Tn.E tidak tahu cara berobat
kepuskesmas Diagnosa : 1. Resiko terjadinya stroke akibat tekanan
darah tinggi b/d kurangnya pengetahuan keluarga merawat angota keluarga yang sakit 2. Ketidak tahuan keluarga mengunakan
fasilitas kesehatan yang ada b/d kurangnya pemahaman tentang pemanfaatan puskesmas
19
PRIORITAS MASALAH Dx I : Resiko terjadinya stroke akibat tekanan darah tinggi b/d
kurangnya pengetahuan keluarga merawat angota keluarga yang sakit N O 1 KRITERIA Sifat masalah - Ancaman kesehatan PERHITUNGA N 2/3 x1 2/3 Ketidak tahuan keluarga mengunakan fasilitas kesehatan yang ada guna memelihara SKORE PEMBENARAN
20
kesehatan yang cepat dapat mengancam kesehatan karena pengetahuan tersebut sangat mempengaruhi 2 Kemungkina n masalah untuk di rubah sebagian 2/2 x 2 2 derajat kesehatan. Dengan memberikan penkes/penyuluhan kepada tentang dan fasilitas keluarga manfaat pengunaan kesehatan,
kemungkinan masalah dapat 3 Potensial masalah untuk di cegah rendah. 2/3 x 1 2/3 di untuk ubah
dengan mudah. Potensi masalah untuk cukup keluarga mendapat di cegah karena telah penkes
21
dari
perawat
dan
keluarga 4 Menonjolnya masalahmasalah berat harus segera di tangani Total skore 2 5/6 1/2 x 1
sedikit
mengerti. Keluarga menyadari adanya masalah tetapi keluarga tidak segera melakukan tindakan.
Dx II : kesehatan
Ketidak yang ada
tahuan b/d
keluarga kurangnya
mengunakan pemahaman
fasilitas tentang
pemanfaatan puskesmas
N O 1
KRITERIA Sifat masalah
PERHITUNGA N 2/3 x1
SKORE 2/3
PEMBENARAN Penyakit hipertensi penyakit
22
- Ancaman 2 kesehatan Kemungkina n masalah untuk di rubah sebagian 3 Potensial masalah untuk di cegah rendah. 1/3 x 3 1/3 1/2 x 2 1
mematikan. Kemungkinan masalah dapat hanya karena di untuk rubah sebagian terlambat
oleh biaya. Potensi masalah untuk rendah, keluarga pernah mendapatkan penkes tentang di cegah karena tidak
4
Menonjolnya masalahmasalah berat harus segera di tangani
2/2 x 1
1
penyakit hipertensi. Penyakit hipertensi merupakan penyakit yang biasa menyebabkan kematian jadi penyakit tersebut harus segera di tangani dengan
23
segera. Total skore 3
DAFTAR PRIORITAS MASALAH N o 1 Masalah keluarga Resiko terjadinya stroke akibat tekanan Skore 2 5/6
24
darah tinggi b/d kurangnya pengetahuan keluarga merawat angota keluarga yang 2 sakit Ketidak tahuan keluarga mengunakan 3
fasilitas kesehatan yang ada b/d kurangnya pemahaman puskesmas tentang pemanfaatan
25
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN No 1 Diagnosa kep. Keluarga Ketidak tahuan keluarga mengunakan fasilitas kesehatan yang ada b/d kurangnya pemahaman tentang pemanfaatan puskesmas Tujuan Umum Diharapkan keluarga mengerti manfaat atau guna fasilitas yang ada guna memelihar a kesehatan keluarga. Khusus Diharapkan keluarga mengerti atau tahu cara pengunaan sumber atau fasilitas kesehatan yang ada. Kriteria evaluasi Kriteria Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada guna memelihara dan kesehatan keluarga standar Puskesmas adalah satu kesatuan organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat pengembanga n kesehatan masyarakat yang juga membina peran masyarakat di samping ini di berikan pelayanan kepada masyarakat di wilayah kerjanya Rencana Intervensi Jelaskan kepada keluarga tentang pengertian puskesmas Jelaskan bagaimana cara mengunakan fasilitas kesehatan yang ada.
26
dalam bentuk kesehatan pokok manfaat puskesmas
2
Resiko terjadinya stroke akibat tekanan darah tinggi b/d kurangnya pengetahuan keluarga merawat angota keluarga yang sakit
Diharapaka n keluarga tahu tentang penyakit hipertensi dan mengerti tentang perawatan nya
Diharapkan keluarga mengerti tentang hipertensi - pengertian penyebab Tanda dan gejala perawatan pengobat an.
Keluarga dapat mengerti tentang penyakit yang keluarganya mengerti cara perawatannya
Hipertensi atau penyakit tekanan darah tinggi sebenarnya adalah suatu gagguan pada pembuluh darah yang mengakibatka n suplai 02 dan nutrisi yang di bawa oleh darah terhambat sampai kejaringan tabu yang membutuhkan nya
- Beri penkes tentang penyakit berupa. - Pengertian - Penyebab - Tanda dan gejala - Perawatan dan pengobatannya
27
19
CATATAN PERKEMBANGAN N o 1 Hari/tang gal Rabu 27-042011 Dx kep Tujuan Implementasi keluarga khusus Resiko - Di harapakan memberikan terjadinya penkes atau keluarga stroke penyuluhan mengerti akibat tentang pengertian tekanan penyakit penyakit darah hipertensi hipertensi tinggi b/d - Tanda dan kurangnya gejal a: Pengertian pengetahu - Perawatan b: penyebab an c: Tanda dan dan keluarga gejal pengobatany merawat d: Perawatan a angota dan keluarga pengobatan yang sakit Ketidak tahuan keluarga mengunak an fasilitas kesehatan yang ada b/d kurangnya pemahama n tentang pemanfaat an puskesmas Ketidak - Di harapakan Menjelaskan tahuan kepada keluarga keluarga keluarga mengerti mengunak atau tahu tentang an fasilitas cara pengertian kesehatan pengunaan dan manfaat yang ada sumber atau dari b/d puskesmas fasilitas kurangnya kesehatan - Menjelaskan pemahama yang ada. bagaimana n tentang cara pemanfaat mengunakan 28 Evaluasi S : klien mengat akan belum menger ti. O : Klien tampak bingung A: Masalah belum teratasi. P : R/T di lanjutka n
2
S : klien mengat akan belum menger ti O : klien tampak bingung A: masala h belum
an puskesmas
fasilitas kesehatan yang ada.
teratasi P : R/T di lanjutka n
29