15
askep hipertiroid ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN HIPERTIROIDISME Pada kesempatan ini kita bahas masalah asuhan keperawatan pada klien dengan hipertiroidisme, pada askep pasien hiperthiroidisme yang ada dibawah ini untuk diagnosa dan penatalaksanaan keperawatan tidak selalu ada pada setiap pasien dengan hipertiroidisme, jadi nanti coba telaah lebih lanjut ya…. penyakit hipertiroid adalah penyakit akibat gangguan produksi hormon, pada penyakit ini perlu asuhan keperawatan pada hipertiroidisme atau askep hipertiroid yang komprehensif karena disamping faktor efek penyakit itu sendiri biasanya terdapat pula kondisi stress psikologi A.Definisi Hipertiroid adalah suatu ketidakseimbangan metabolik yang merupakan akibat dari produksi hormon tiroid yang berlebihan. (Dongoes E, Marilynn , 2000 hal 708) Terdapat dua tipe hipertiroidisme yaitu penyakit graves dan goiter nodular toksik. (Price A, Sylvia, 1995 hal 1074) B.Etiologi Penyebab-penyebabnya antara lain: Herediter Toksik Adenoma Tumor kelenjar hipofise Tiroiditis sub akut Kanker tiroid Terapi hormon tiroid berlebihan (Price A, Sylvia, 1995, hal 1074 dan Dongoes E, Marilynn , 2000 hal 708) C.Faktor resiko Terjadi lebih banyak pada wanita dari pada laki-laki Pada usia lebih dari 50 tahun Post trauma emosional Peningkatan stress (Long C, Barbara 1996 hal 109) D.Manifestasi klinis Apatis Mudah lelah Kelemahan otot Mual Muntah Gemetaran Kulit lembab Berat badan turun

askep hipertiroid

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: askep hipertiroid

askep hipertiroidASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN HIPERTIROIDISME 

Pada kesempatan ini kita bahas masalah asuhan keperawatan pada klien dengan hipertiroidisme, pada

askep pasien hiperthiroidisme yang ada dibawah ini untuk diagnosa dan penatalaksanaan keperawatan

tidak selalu ada pada setiap pasien dengan hipertiroidisme, jadi nanti coba telaah lebih lanjut ya…. 

penyakit hipertiroid adalah penyakit akibat gangguan produksi hormon, pada penyakit ini perlu asuhan

keperawatan pada hipertiroidisme atau askep hipertiroid yang komprehensif karena disamping faktor efek

penyakit itu sendiri biasanya terdapat pula kondisi stress psikologi 

A.Definisi 

Hipertiroid adalah suatu ketidakseimbangan metabolik yang merupakan akibat dari produksi hormon tiroid

yang berlebihan. (Dongoes E, Marilynn , 2000 hal 708) 

Terdapat dua tipe hipertiroidisme yaitu penyakit graves dan goiter nodular toksik. (Price A, Sylvia, 1995

hal 1074) 

B.Etiologi 

Penyebab-penyebabnya antara lain: 

Herediter 

Toksik Adenoma 

Tumor kelenjar hipofise 

Tiroiditis sub akut 

Kanker tiroid 

Terapi hormon tiroid berlebihan 

(Price A, Sylvia, 1995, hal 1074 dan Dongoes E, Marilynn , 2000 hal 708) 

C.Faktor resiko 

Terjadi lebih banyak pada wanita dari pada laki-laki 

Pada usia lebih dari 50 tahun 

Post trauma emosional 

Peningkatan stress 

(Long C, Barbara 1996 hal 109) 

D.Manifestasi klinis 

Apatis 

Mudah lelah 

Kelemahan otot 

Mual 

Muntah 

Gemetaran 

Kulit lembab 

Berat badan turun 

Takikardi 

Mata melotot, kedipan mata berkurang 

(Smeltzer C. Suzanne, 2002, hal 1319 dan Price A, Sylvia, 1995, hal 1076)askep ini ada disini 

Page 2: askep hipertiroid

F.Pathway 

Pemeriksaan Penunjang 

Tes ambilan RAI: meningkat pada penyakit graves dan toksik goiter noduler, menurun pada tiriditis 

T3 dan T4 serum : meningkat 

T3 dan T4 bebas serum : meningkat 

TSH: tertekan dan tidak berespon pada TRH ( tiroid releasing hormon) 

Tiroglobulin : meningkat 

Stimulasi tiroid 131 : dikatakan hipertiroid jika TRH daritidak ada sampai meningkat setelah 

pemberian TRH 

Ambilan tiroid 131 : meningkat 

Ikatan protein sodium : meningkat 

Gula darah : meningkat ( kerusakan adrenal) 

Kortisol plasma : turun ( menurunnya pengeluaran oleh adrenal) 

Pemerksaan fungsi hepar : abnormal 

Elektrolit : hponatremi akibat respon adrenal atau efe delusi terapi cairan, hipokalemia akibat

dari deuresis dan kehilangan dari GI 

Kateklamin serum : menurun 

kreatinin urin : meningkat 

EKG : fibrilasi atrium, waktu sistolik memendek kardiomegali 

(DoengesE, Marilynn,2000 hal 711) 

G. Penatalaksanaan 

1. Pengobatan jangka panjang dengan obat-obat antitiroid seperti propiltiourasil atau metimazol yang

diberikan paling sedikit selama satu tahun. Obat – obat ini menghambat sintesis dan pelepasan tiroksin. 

2. Pembedahan tiroideksomi sub total sesudah terapi propiltiourasil prabedah 

3. Pengobatan dengan yodium radioaktif (Price A, Sylvia, 1995, hal 1076) 

H.KOMPLIKASI 

Penyakit jantung 

Gagal ginjal kronis 

Fraktur 

Krisis tiroid (Smeltzer C. Suzanne, 2002, hal 1319) 

I. Pengkajian 

1. Aktivitas dan istirahat 

Data Subyektif: 

Insomnia, sensitivitas meningkat 

Otot lemah, gangguan koordinasi 

Kelelahan berat 

Data obyektif: 

Atrofi otot 

2. Sirkulasi 

Data Subyektif: 

Palpitasi 

Nyeri dada 

Data obyektif: 

Disritmia (fibrilasi atrium), irama galop, murmur 

Peningkatan tekanan darah, takikardi saat istirahat 

Page 3: askep hipertiroid

Sirkulasi kolaps 

3. Integritas ego 

Data Subyektif: 

Mengalami stress yang berat baik emosional maupun fisik 

Data obyektif: 

Emosi labil (euforia sampai delirium), depresi 

4. Eliminasi 

Data Subyektif: 

Urin dalam jumlah banyak 

Perubahan dalam feses : diare 

5. Makan/ minum 

Data Subyektif: 

Kehilangan BB yang mendadak 

Nafsu makan meningkat, makan banyak, makan sering, kehausan. Mual muntah 

Data obyektif: 

Pembesaran tiroid, goiter 

Edema non pitting terutama daerah pretibial 

6. Sensori neural 

Data obyektif: 

Bicara cepat dan parau 

Ganggguan status mental dan perilaku seperti bingung, disorentai, gelisah, peka rangsang, 

delirium, sikosis, stupor,koma 

Tremor halus pada tanan, tanpa tujuan, beberapa bagian tersentak-sentak 

Hiperaktif reflekstenon dalam (RTD) 

7. Nyeri / kenyamanan 

Data Subyektif: 

Nyeri orbital, fotofobia 

8. Respirasi 

Tanda: 

Frekuensi pernapasan meningkat, takipnea 

Dispnea 

9.Keamanan 

Data subyektif: 

- Tidak toleransi terhadap panas, keringat berlebihan 

- Alergi terhadapiodium 9 mungkin digunakan pada pemeriksaan) 

Data obyektif: 

? Suhu meningkat diatas 37,4 C, diaforesis 

? Kulit halus, hangat dan kemerahan, rambut tipis, mengkilat dan lurus 

? Eksoptalmus: retraksi, iritas pada kinjungtiva dan berair. Pruritus, lesi eritema ( sering 

terjadi pada pretibial yang menjadi sangat parah 

10. Seksualitas 

Data obyektif; 

Penurunan libido, hipomenorea, amenorea dan impoten 

11. Penyuluhan/ pembelajaran 

Subjektif Data : 

Page 4: askep hipertiroid

Riwayat keluarga yang mengalami masalah tiroid 

Riwayat hipotiroidis, terapi hormontiroid atau pengobatan antitiroid, dihentikan terhadap 

pengobatan antitiroid, dilakukan pembedahan tiroidektomi sebagian 

riwayat pemberian insulin yang menyebabkan hipoglikemia, gangguan jantung trauma, pemeriksaan

rontgen dengan zat kontras (DoengesE, Marilynn,2000 hal 708 -709) 

J. Diagnosa Keperawatan 

1. Penurunan curah jantung b.d hipertiroid tidak terkontrol,hipermetabolisme, peningkatan beban kerja

jantung 

Tujuan Pasien / criteria evaluasi ; 

mempertahankan curah jantung yang adekuat sesuai dengan kebutuhan tubuh yang ditandai dengan

TTV stabil, denyut nadi perifer normal, pengisian kapiler normal, status mental baik,tidak ada disritmia 

Intervensi : 

Independen 

Pantau TTV. Perhatikan besarnya tekanan nadi 

Periksa /teliti kemungkinan nyeri dada yang dikeluhkan pasien 

Kaji nadi/denyut jantung saat pasien tidur 

Auskultasi suara jantung, perhatikan adanya bunyi jantung tambahan, adanyairamagallop dan murmur

sistolik 

Pantau EKG, catat atau perhatikan kecepatan atu irama jantung dan adanya disritmia 

Observasi tanda dan gejala kehausan yang hebat, mukosa membran kering, nadilemah, pengisian

kaapiler lambat, penurunan produksi urin dan hipotensi 

Catat adnya riwayat asma/bronkokontriksi, kehamilan,sinus bradikardi/blok jantung yang berlanjut

menjadi gagal jantung 

Kolaborasi 

Berikan cairan melalui IV sesuai indikasi 

Berikan obat sesuai dengan indkasi: 

Penyekat beta seperti: propanolol (inderal0, atenolol (tenormin), nadolol (corgard) 

Hormon tirid antagonis seperti propiltirourasil (PTU), metimazol (tapazole) 

Natriun iodida (lugol) atau saturasi kalium iodida 

RAI (131 InaL atau 125 InaL) 

Kortikosteroid 

Digoksin 

Furosemid 

Asetaminofen 

Relaksan otot 

Pantau hasil pemeriksaan lab : kalium serum, kalsium serum,kultur sputum 

- Lakukan pemantauan EKG secara teratur 

- Berikan oksigen sesuai indikasi 

- Siapkan untuk pembedahan 

2. Kelelahan b.d hipermetabolik dengan peningkatan kebutuhan energi,peka rangsang dari saraf

sehubungan dengan gangguan kimia tubuh 

Dibuktikan oleh : 

Mengungkapkan sangat kurang kekurangan energi untuk mempertahankan utinitas umum, penurunan

penampilan Labilias/pekarangsang emsional, gugup, tegang 

Perilaku gelisah 

Page 5: askep hipertiroid

Kerusakan kemampuan untuk konsentrasi 

Tujuan Pasien / criteria evaluasi ; 

Menungkapkan secara verbal tentang peningkatan energi 

Menunjukkkan perbaikan kemampuan untuk berpartisipasi dalam melakukan aktivits 

Intervensi 

Independen 

Pantau TTV sebelum dan sesudah aktivitas 

Catat perkembangan takipnea, dispnea, pucat dan sianosis 

Ciptakan lingkungan yang tenang, ruangan yang dingin, turunkan stimulasi sensori, warna warna yang

sejuk dan situasi yang tenang Sarankan pasien untuk mengurangi aktivitas dan meningkatkan istirahat

ditempat tidur jika memungkinkan 

Berikan tindakan yang membuat pasien nyaman seperti masage/sentuhan, bedak yang sejuk 

Memberikan aktivits pengganti yang nyaman seperti membaca, mendengarkan radio 

Hindari membicarakan topik yang menjengkelkan atau yang mengancam pasien. Diskusikan cara untuk

berspon terhadap perasaan tersebut 

Diskusikan dengan orang dekat tentang keadaan kelelahan dan emosi yang tidak stabil 

Kolaborasi 

Berikan obat sesuai indikasi sseperti sedatif : fenobarbital (luminal) 

3. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan b.d peningkatanmetaboisme ( peningkatan nafsu

makan/pemasukan dengan penururunan BB) 

Tujuan pasien / criteria evaluasi 

Menunjukkkan BB yang stabil disertai dengan nilai laboratorium yang normal dan terbebas dari tanda-

tanda malnutrisi 

Intervensi 

Independen 

Auskultasi bising usus 

Catat dan laporkan adanyaanoreksia, kelemahan umum/nyei,nyeri abdomen, munculnya mual-muntah 

Pantau masukan makanan setiap hari. Dan timbang bb setipa hari serta laporkan adanya 

Penurunan BB Dorong pasien untuk makandan meningkatkan jumlah makan dan juga makanan kecil

dengan menggunakan makanan tinggi kalori yang mudah dicerna 

Hindari pemberian makananyang dapat meningkatkan peristaltik usus (teh, kopi dan makanan 

berserat lainnya ) dan cairan yang menyebabkan diare 

Bicara dengan nada normal 

Kolaborasi : 

Konsul dengan ahli gizi untuk memberikan diet tinggi kalori, protein, karbohidart dan vitamin 

Berikan obat dengan indikasi: 

a. glukosa,vit B kompleks 

b. Insulin (dengan dosis kecil) 

4. Kerusaka integritas jaringan mata b.d perubahan mekanisme perlindungan dari mata 

Tujuan / criteria hasil : 

Dapat mempertahakan kelembaban membran mukosa mata, terbebas dari ulkus 

Mampu mengidentifikasi tindakan untuk memberkanperlindungan pada mata dan pencegahan

komplikasi 

Intervensi 

Independen 

Page 6: askep hipertiroid

Observasi edema peiorbital, gangguan penutupan kelopakmata. Lapang pandang penglihatan yang

sempit, air ata yang berlebihan. Catat adanya fotofobia, rasa adanya benda diluar mata

dan nyeri pada mata 

Evaluasi ketajaman mata, laporkan adanya pandangan yang kabur atau pandangan ganda( diplopia) 

Anjurkan pasien menggunakan kaca mata gelap ketika bangaundan tutup dengan peneutup 

mata selamatidur sesuai kebutuhan 

Bagian kepala tempat tidur ditinggikan dan batasi pemasukan garam jika ada indikasi 

Berikan kesempatan pasian untuk mendiskusokan perasaaan tentang perubahanganbaran atau betuk

tubuh untuk meningkatkan gambaran tubuh 

Instruksikan agar pasien melatih otot mata ekstraokular jika memungkinkan 

Kolaborasi 

berikan obat sesuai indikasi 

a. obat tetes mata metilselulosa 

b. ACTH, prednison 

c. Obat antitiroid 

d. Diuretik 

Siapkan pembedahan 

5. Cemas b.d faktor fisiologis, status hipermetabolik (stimulasi SSP), efek pseudokatekolamin dari

hormon tiroid 

Ditandai dengan :Peningkatan perasaan kuatir, gemetar, hilang konrol, panik, perubahan kognitif, distosi

rangsang lingkungan 

Gerakan ekstra, gelisah, tremor 

Kriteria hasil: 

Tampak rileks 

Melapokan ansietasberkurang sampai tingkat dapt dilatasi 

Mampu mengidentifikasi cara hidup yang sehat untuk membagikan perasaannya 

Intervensi: 

Mandiri 

Observasi tingkah laku pasien yang menunjukkan tingkat ansietas 

Pantau respon fisik, papitsi, gerakan yang berulang-ulang, hiperventilasidan insomnia 

Tinggal bersama pasien, mempertahankan sikap yang teang. Mengakui atau menjawab 

kekuatiran dan mengijinkan perilaku pasien yang umum 

Jelaskan prosedur, lingkungan sekelilmn atau suara yang mungkindidengar oleh pasien 

Bicara yang singkat dengan kata yang sederhana 

Kurangi stimulasidari luar. Tempatkan pada ruangan yang tenang, berikan kelembutan, kurangi lampu

yang terang, kurangi jumlah orang yang berkunjuang 

Diskusikan dengan pasien aau orang yang terdekat penyebab emosional yang labil/reaksi psikotik 

Tekankan harapan bahwa pengendalian emosi itu harus tetap diberikan sesuai denagan perkembangan

terapi obat 

Kolaborasi; 

Berikan obat antiansietas 

Rujukpada sistem penyokong sesuai dengan kebutuhan seperti konseling, ahli agama dan pelayanan

sosial 

6. Perubahan prossespikir b.d perubahan fisiologis, peningkatan stimulasi SSP/mempercepat 

aktivitas mental 

Page 7: askep hipertiroid

Kriteria hasil: 

Mempertahankan orientasi realita umumya 

Mengenali perubahan dalam berpikir/perilaku dan faktor penyebab 

Intervensi: 

Kaji proses pikir pasienseperti memori, rentang perhatian, orientasi terhadap tempat, waktu atau orang 

Catat adanya perubahan tingkahlaku 

Hadirkan pada realita secara terusmenerus dansecara gamblang tanpa melawan pikiran yang tidak logis 

Memberikan tindakan yang aman seperti bantalan pada enghalang tempat tidur, pengikatan yang

lembutsupervisi yang ketat 

Anjurkan keluarga atau orang dekat lainnnya untuk mengunjungi paisen. Memberikan dukungan dengan

kebutuhan 

Kolaborasi 

Pemberian sedatif ssesuai indikasi 

Kurang pengetahuan mengenai kondisi, prognosis dan kebutuhan pengobatan 

Ditandai dengan: 

Pertanyaan, meminta informasi 

Kriteria evaluasi: 

Pasien mengerti tentang proses penyakit dan pengobatannya 

Mengidentifikasi hubungan antara tanda dan gejalapada prosses penyakit dan hubungan gejala dengan

faktor penyebabnya 

Intervensi; 

Berikan informasi yang tepat dengan keadaan individu 

Berikan informasi tanda dan gejala dari hipertiroid 

Diskusikan mengenai terapi obat termasuk ketaatan terhadap pengobatan dan tujuan terapi 

Tinjau kebutuhan diiit makanan dan tinjau ulang mengenai nutrisi . Menghindari kopi, makanan pengawet

dan makanan pewarna 

Kolaborasi: 

Pemberian anti emetikdengan jadwal reguler 

Vitamin A,D,E dan B6 

Rujuk ahli diit 

Pasang /pertahankan slang NGT untuk pemberian makanan enteral 

(Doenges E, Marilynn, 2000 hal 710-719) 

Page 8: askep hipertiroid

DAFTAR PUSTAKA 

Long C, Barbara, Perawatan Medikal Bedah, Jilid 3, Bandung, Yayasan Ikatan Alumni Pendidikan

Keperawatan Pajajaran, 1996 

Price A, Sylvia dan Wilson M, Lorraine, Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit, Edisi 4,

Buku II, Jakarta, EGC,1995 

Hudak & Gallo, Keperawatan Kritis: Pendekaatan Holistik, Edisi 6, Volume II, Jakarta, EGC,1996 

Smeltzer C. Suzanne, Brunner & Suddarth, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, Jilid 3, Jakarta,

EGC ,2002 

Marilynn E, Doengoes, 2000, Rencana Asuhan Keperawatan, Edisi 3, Jakarta, EGC, 2000 

HIPERTIROID

Definisi

Hipertiroid adalah respon jaringan-jaringan tubuh terhadap pengaruh metabolik hormon tiroid yang berlebihan.Bentuk yang umum dari masalah ini adalah penyakit graves,sedangkan bentuk yang lain adalah toksik adenoma , tumor kelenjar hipofisis yang menimbulkan sekresi TSH meningkat,tiroditis subkutan dan berbagai bentuk kenker tiroid.

Etiologi

Lebih dari 95% kasus hipertiroid disebabkan oleh penyakit graves,suatu penyakit tiroid autoimun yang antibodinya merangsang sel-sel untuk menghasilkan hormone yang berlebihan

Penyebab hipertiroid lainnya yang jarang selain penyakit graves adalah:

Toksisitas pada strauma multinudular Adenoma folikular fungsional ,atau karsinoma(jarang) Adema hipofisis penyekresi-torotropin (hipertiroid hipofisis) Tomor sel benih,missal karsinoma (yang kadang dapat menghasilkan bahan mirip-

TSH) atau teratoma (yang mengandung jarian tiroid fungsional)

Page 9: askep hipertiroid

Tiroiditis (baik tipe subkutan maupun hashimato)yang keduanya dapat berhubungan dengan hipertiroid sementara pada fase awal

Manisfestasi klinis

Pada stadium yang ringan sering tanpa keluhan. Demikian pula pada orang usia lanjut, lebih dari 70 tahun, gejala yang khas juga sering tidak tampak. Tergantung pada beratnya hipertiroid, maka keluhan bisa ringan sampai berat. Keluhan yang sering timbul antara lain adalah :

Kecemasan,ansietas,insomnia,dan tremor halus

Penurunan berat badan walaupun nafsu makan baik

Intoleransi panas dan banyak keringat

Papitasi,takikardi,aritmia jantung,dan gagal jantung,yang dapat terjadi akibat efek tiroksin pada sel-sel miokardium

Amenorea dan infertilitas

Kelemahan otot,terutama pada lingkar anggota gerak ( miopati proksimal)

Osteoporosis disertai nyeri tulang

Konsumsi Yodium Berlebihan

Kelenjar tiroid memakai yodium untuk membuat hormon tiroid, bila konsumsi yodium berlebihan bisa menimbulkan hipertiroid. Kelainan ini biasanya timbul apabila sebelumnya si pasien memang sudah ada kelainan kelenjar tiroidiodarone (cordarone), suatu obat yang digunakan untuk gangguan irama jantung, juga mengandung banyak yodium dan bisa menimbulkan gangguan tiroid.

ASUHAN KEPERAWATAN

1.PENGKAJIAN

Aktifitas

gejala: Insomnia,sensitivitas meningkat

Sirkulasi

gejala: palpitasi dan nyeri dada

Page 10: askep hipertiroid

tadan: disritmia,takikardi saat istirahat

Intergritas ego

gejala: mengalami stres yang berat baik emosional maupun

tanda: emosi labil,depresi

Makanan/cairan

gejala: kehilangan berat badan yang mendadak

tanda: pembesaran tiroid,gointer,edema non-pittingterutama daerah pretibial

Neurosensori

gejala: bicaranya cepat dan parau,ganguan status mental dan perilaku,tremor halus pada tangan

Pernafasan

gajala: frekuensi pernafasan meningkan,dipneu,dipsneu,dan edema paru

Pemeriksaan diagnostik

Tes ambilan RAI: Meningkat pd penyakit graves & toksik goiter noduler,mnurun pd tiroiditis

T4 dan T3 serum: meningkat

T4 dan T3 bebas serum:meningkat

TSH: tertekan dan tidak bereson pd TRH

Tiroglobulin: meningkat

Stimulasi TRH : dikatakan tiroid jk TRH dr tidak ada sampai meningkan setelah pemberian TRH

Ambilan tiroid131:meningkat

Page 11: askep hipertiroid

ikatan protei iodiun : meningkat

gula darah:meningkat (sehubungan dengan kerusakan andrenal)

kortisol plasma: turun (menurunnya pengeluaran pada andrenal)

pemeriksaan fungsi heper : abnormal

elektrolit: hiponatrenia mungkin sebagai akibat dari respon andrenal atau efek dilusi dalam tera cairan pengganti.hipoklemia terjadi dengan sendiranya pada kehilangan melalui gastrointestinal

dan diuresis

katekolamin serum: menurun

kreatinin urine: meningkat

EKG: fibrilasi atrium,waktu sistolik memendek,kardio megali

2. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Resiko tinggi terhadap penurunan curah jantung b/d hipertiroid tidak terkontrol, keadaan hipermetabolisme; peningkatan beban kerja jantung; perubahan dalam arus balik vena dan tahan vaskuler sistemik; perubahan frekuensi, irama dan konduksi jantung.

2. Kelelahan b/d hipermetabolik dengan peningkatan kebutuhan energi; peka rangsang dari saraf sehubungan dengan gangguan kimia tubuh

3. PERENCANAAN

DP 1. Resiko tinggi terhadap penurunan curah jantung b/d hipertiroid tidak terkontrol, keadaan hipermetabolisme; peningkatan beban kerja jantung; perubahan dalam arus balik vena dan tahan vaskuler sistemik; perubahan frekuensi, irama dan konduksi jantung.

Tujuan asuhan keperawatan : mempertahankan curah jantung yang adekuat sesuai dengan kebutuhan tubuh yang ditandai dengan tanda vital stabil, denyut nadi perifer normal, pengisisan kapiler normal, stauts mental baik, tidak ada disritmia

Intervensi Rasional

MANDIRI MANDIRI

Page 12: askep hipertiroid

Pantan tekanan darah pada posisi baring,duduk,&berdiri jika memungkinkan

Pantau CVP jika klien menggunakannya

Periksa adanya nyeri dada a/ angina yang dikeluhka klien

Auskultasi suara jantung ,perhatikan adanya bunyi jantung tambahan adanya irama gollap & murmur sistolik

Auskultasi suara nafas

KOLABORASI

Berikan cairan melalui IV sesuai dng indikasi

Berikan obat sesuai dng idikasi Pantau hasil pemeriksaan

laboratorium sesuai indikasi

Hipotensi umum dpt terjadi sbg akibat vasodilatasi perifer yg berlebihan & panurunan volome sirkulasi

Memberikan ukuran volume sirkulasi yg langsung & lebih akurat dan mengukur fungsi jantung secara langsung pula

Merupakan tanda adanya peningkatan kebutuhan oksigen oleh otot jantung

S1 dan murmur yg menonjol b’hub dng curah jantung meningkat pd keadaan hipermetabolikadanya S3 sbgai tanda adanya kemungkinan gagal jantung

Tanda awal adanya kongesti paru yg berhub dgn timbulnya gagal jantung

KOLABORASI

Pemberian cairan IV dng cpt perlu u/ memperbaiki volume sirkulasitetapi harus di imbangi dng perhatian terhadap tanda & gejala gagal jantung

DP 2. Kelelahan b/d hipermetabolik dengan peningkatan kebutuhan energi; peka rangsang dari saraf sehubungan dengan gangguan kimia tubuh.

Tujuan asuhan keperawatan : Megungkapkan secara verbal tentang peningkatan tingkat energi, menunjukkan perbaikan kemampuan untuk berpartisipasi dalam melakukan aktifitas.

Data penunjang : mengungkapkan sangat kekurangan energi untuk mempertahankan rutinitas umum, penurunan penampilan, labilitas/peka rangsang emosional, gugup, tegang, perilaku gelisah, kerusakan kemampuan untuk berkonsentrasi.

Page 13: askep hipertiroid

Intervensi Rasional

MANDIRI

Pantau tanda vital & catat tanda vital baik saat istirahat maupun saat melakukan aktivitas

Catat berkembangnya Takipnue,dipneu,pucat,dan sianosis

Berikan/ciptakan lingkungan yg tenang;ruangan dingin,turunkan stimulasi sensori,warna2 yg sejuk,musik santai

Sarankan klien u/ mengurangi aktivitas & meningkatkan istirahat di tempat tidur sebanyak2 nya jk memungkinkan

Berikan tindakan yg membuat klien nyaman,separti;sentuhan

bedak yg sujuk

KOLABORASI

Barikan obat sesuai dengan indikasi

Ex :sedatif : fenobarbital(luminal),

MANDIRI

Nadi secara luas meningkat dan bahkan saat istirahat,takikar(diatas 160x/menit) mungkin akan ditamukan

Kebutuhan dan konsumsi oksigen akan di tingkatkan pada keadaan hipermetabolik,yg mrpakan potensial akan terjadi hipoksia saat melakukan aktivitas

Menurunkan stimulasi yangkemungkinan besar dpt menimbulkan agitasi,hiperaktif,dan insomni

Membantu malawan pengaruh dan meningkatkan metabolisme

Dpt menurunkan energi dlm saraf dan sulanjutnya meningkatkan rilaksasi

KOLABORASI

u/ mengatasi keadaan(gugup),htperktif,dan insomnia

EVALUASI

Curah jantung adekuat sesuai dengan kebutuhan tubuh yang ditandai dengan TTV stabil, denyut nadi perifer normal, pengisian kapiler normal, status mental baik, tidak ada disritmia.

Kemampuan untuk berpartisipasi dalam melakukan aktivitas

DAFTAR PUSTAKA

Page 14: askep hipertiroid

Doenges,ME and moorhouse,MF: Rencana asuhan keperawatan,ed 3,jakarta:EGC,1999

Price,SA and wilson,LM; Patofisiologi: konsp klinis prose-proses penyakit,vol 2,jakarta:EGC,2005