Asam Basa Iva Eka

Embed Size (px)

DESCRIPTION

asam basa

Citation preview

PowerPoint Presentation

Teori asam basa Lewis lebih luas dibandingkan Arhenius dan Bronsted Lowry , karena :Teori Lewis dapat menjelaskan reaksi asam basa yang berlangsung dalam pelarut air, pelarut bukan air, dan tanpa pelarut sama sekali.Teori Lewis dapat menjelaskan reaksi asam basa yang tidak melibatkan transfer proton (H+), seperti reaksi antara BF3 dan NH3.Konsep asam-basa dari Bronsted-Lowry ini lebih luas daripada konsep asam-basa Arrhenius karena hal-hal berikut :Konsep asam-basa Bronsted-Lowry tidak terbatas dalam pelarut air, tetapi juga menjelaskan reaksi asam-basa dalam pelarut lain atau bahkan reaksi tanpa pelarut.Asam-basa Bronsted-Lowry tidak hanya berupa molekul, tetapi juga dapat berupa kation atau anion. Konsep asam-basa ronsted-Lowry dapat menjelaskan sifat asam dari NH4Cl. Dalam NH4Cl, yang bersifat asam adalah ion NH4+ karena dalam air dapat melepas proton.pasangan asam-basa setelah terjadi serah-terima proton dinamakan asam-basa konjugasi.Contohnya :

Asam menurut Lewis adalah zat yang dapat menerima pasangan electron (akseptor pasangan electron)Basa menurut Lewis adalah zat yang dapat memberikan pasangan electron (donor pasangan electron).Untuk menjelaskan reaksi ini menggunakan teori Lewis, nyatakan reaksi sebagai reaksi ion:HCl H+ + Cl- NaOH Na+ + OH-NaCl Na+ + Cl- H2OReaksi ion bersihnya adalah :H+ + OH- H2O(l)Ikatan kovalen koordinasi antara H dan O yang terbentuk akibat transfer sepasang elektron dari OH- ke H+Menurut LewisContoh :reaksi asam basa antara larutan HCl dan NaOH menurut teori Arhenius dapat dijelaskan dengan menggunakan teori LewisReaksi antara larutan HCl dan NaOH ;HCl(aq) + NaOH(aq) NaCl(aq) + H2O(l)TITRASI ASAM BASAPengertian TitrasiPrinsip Titrasi Asam basaCara Menentukan Titik EkuivalenRumus Umum TitrasiJenis-Jenis Titrasi Asam BasaCara Melakukan Titrasi Asam Basa

A. Pengertian TitrasiTitrasi = metoda yang digunakan untuk menentukan kadar suatu zat dengan menggunakan zat lain yang sudah diketahui konsentrasinyaTitrasi biasanya dibedakan berdasarkan jenis reaksi yang terlibat di dalam proses titrasi. contoh : bila melibatkan reaksi asam basa maka disebut sebagai titrasi asam basaZat yang akan ditentukan kadarnya disebut sebagai titranzat yang telah diketahui konsentrasinya disebut sebagai titerB. Prinsip Titrasi Asam basaTitrasi asam basa = asam maupun basa = reaksi penetralan Kadar larutan asam ditentukan dengan menggunakan larutan basa dan sebaliknya.Titrant ditambahkan titer sedikit demi sedikit sampai mencapai keadaan ekuivalen ( artinya secara stoikiometri titrant dan titer tepat habis bereaksi). Keadaan ini disebut sebagai titik ekuivalen. Pada saat titik ekuivalen ini maka proses titrasi dihentikan, kemudian kita mencatat volume titer yang diperlukan untuk mencapai keadaan tersebut. Dengan menggunakan data volume titrant, volume dan konsentrasi titer maka kita bisa menghitung kadar titrant.

C. Jenis-Jenis Kurva Titrasi Asam - BasaTitrasi Asam Kuat oleh Basa KuatTitrasi Basa Kuat oleh Asam KuatTitrasi Asam Lemah oleh Basa KuatTitrasi Basa Lemah oleh Asam KuatKurva Titrasi Asam Kuat oleh Basa KuatMisal : Kurva Titrasi HCl 0,1 M dengan NaOH 0,1 MVolume NaOH 0,1 M (ml)pH01,00101,17201,37301,60401,95507,006011,967012,228012,369012,4610012,56

Indikator yang digunakan adalah Fenolftalein (trayek perubahan warna pH = 8,0 9,6) Titik ekivalen tepat pada pH 7 2.Kurva titrasi basa kuat oleh asam kuatMisal : Kurva Titrasi KOH 0,1 M dengan HCl 0,1 MVolume HCl 0,1 M (ml)pH013,001012,832012,633012,404012,05507,00602,04701,78801,64901,541001,48

Indikator yang digunakan adalah metil merah (trayek pH = 4,2 6,3) Titik ekivalen tepat pada pH 7

3.Kurva titrasi asam lemah oleh basa kuatMisal : kurva titrasi CH3COOH 0,1 M dengan NaOH 0,1 M

Garis hitam tebal memperlihatkan kurva titrasi asam lemah dengan basa kuat, dalam hal ini CH3COOH dengan NaOH. Garis putus-putus memperlihatkan kurva titrasi 50 mL asam kuat 0,1 M oleh basa kuat 0,1 MIndikator yang digunakan FenolftaleinTitik ekivalen berada diatas 7 (antara 8 dan 9)

4.Kurva titrasi basa lemah oleh asam kuatMisal : kurva titrasi NH3 0,1 M dengan HCl 0,1 M Garis hitam tebal menunjukkan kurva titrasi basa lemah oleh asam kuat, dalam hal ini larutan NH3 oleh larutan HCl. Garis putus-putus merupakan kurva titrasi 50 mL basa kuat 0,1 M oleh asam kuat 0,1 M.Indikator yang digunakan Fmetil merah (trayek pH = 4,2 6,3)Titik ekivalen berada dibawah 7 (antara 5 dan 6)

Indikator yang digunakan dalam titrasi asam basa adalah indicator yang perubahan warnanya dipengaruhi oleh pH. Penambahan indicator diusahakan sesedikit mungkin dan umumnya adalah dua hingga tiga tetesCara Menentukan Titik EkuivalenDua cara umum Keadaan dimana titrasi dihentikan dengan cara melihat perubahan warna indicator disebut sebagai titik akhir titrasi.ketepatan hasil titrasi maka titik akhir titrasi dipilih sedekat mungkin dengan titik equivalentCara ke-2kemudahan pengamatan, tidak diperlukan alat tambahan, dan sangat praktisMenurut kalian diantara ke-2 cara tsb mana yang lebih mudah?Memakai pH meter untuk memonitor perubahan pH selama titrasi dilakukan, kemudian membuat plot antara pH dengan volume titrant untuk memperoleh kurva titrasi. Titik tengah dari kurva titrasi tersebut adalah titik ekuivalent.Memakai indikator asam basa. Indikator ditambahkan pada titrant sebelum proses titrasi dilakukan. Indikator ini akan berubah warna ketika titik ekuivalen terjadi, pada saat inilah titrasi kita hentikan.Rumus Umum TitrasiPada saat titik ekuivalen maka mol-ekuivalent asam akan sama dengan mol-ekuivalent basa, maka hal ini dapat kita tulis sebagai berikut:

keterangan :N = NormalitasV = VolumeM = Molaritasn = jumlah ion H+ (pada asam) atau OH (pada basa)mol-ekuivalen asam = mol-ekuivalen basaMol-ekuivalen diperoleh dari hasil perkalian antara Normalitas dengan volume maka rumus diatas dapat kita tulis sebagai:Normalitas diperoleh dari hasil perkalian antara molaritas (M) dengan jumlah ion H+ pada asam atau jumlah ion OH pada basa, sehingga rumus diatas menjadi:N x V asam = N x V basan x M x V asam = n x V x M basaF. Cara Melakukan Titrasi Asam BasaZat penitrasi (titran) yang merupakan larutan baku dimasukkan ke dalam buret yang telah diteraZat yang dititrasi (titrat) ditempatkan pada wadah (gelas kimia atau erlenmeyer).Ditempatkan tepat dibawah buret berisi titranTambahkan indikator yang sesuai pada titrat, misalnya, indikator fenoftalienRangkai alat titrasi dengan baik. Buret harus berdiri tegak, wadah titrat tepat dibawah ujung buret, dan tempatkan sehelai kertas putih atau tissu putih di bawah wadah titratAtur titran yang keluar dari buret (titran dikeluarkan sedikit demi sedikit) sampai larutan di dalam gelas kimia menunjukkan perubahan warna dan diperoleh titik akhir titrasi. Hentikan titrasi!

Set Alat Titrasi