42
Arahan Pengembangan Agroindustri Pengolahan Minyak Kayu Putih di Kabupaten Buru Dosen Pembimbing: Dr. Ir. Eko Budi Santosos, Lic.rer.reg Dosen Penguji Bellinda Aulia Ulfa ST. MSc. Dr. Ir. Nanang Setiawan, SE. MS. Rizki Adriadi Ghiffari (3611100067)

Arahan Pengembangan Agroindustri Pengolahan Minyak Kayu …repository.its.ac.id/71930/3/3611100067-Presentation.pdf · Angka pengangguran dan kemiskinan tinggi diatas rata-rata nasional

  • Upload
    others

  • View
    18

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Arahan Pengembangan Agroindustri Pengolahan Minyak Kayu …repository.its.ac.id/71930/3/3611100067-Presentation.pdf · Angka pengangguran dan kemiskinan tinggi diatas rata-rata nasional

Arahan Pengembangan Agroindustri Pengolahan Minyak Kayu Putih di Kabupaten Buru

Dosen Pembimbing:

Dr. Ir. Eko Budi Santosos, Lic.rer.reg

Dosen Penguji

Bellinda Aulia Ulfa ST. MSc.

Dr. Ir. Nanang Setiawan, SE. MS.

Rizki Adriadi Ghiffari

(3611100067)

Page 2: Arahan Pengembangan Agroindustri Pengolahan Minyak Kayu …repository.its.ac.id/71930/3/3611100067-Presentation.pdf · Angka pengangguran dan kemiskinan tinggi diatas rata-rata nasional

LATAR BELAKANG

Pengolahan Minyak Kayu Putih

masih sangat konvensional dengan

skala industri rumah tangga

TUJUAN DAN SASARAN1) Menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi pengembangan agroindustri

pengolahan minyak kayu putih di Kabupaten Buru

2) Klasterisasi wilayah potensial pengembangan agroindustri pengolahan minyak

kayu putih di Kabupaten Buru

3) Menentukan arahan pengembangan agroindustri pengolahan minyak kayu putih di

Kabupaten Buru

Pendapatan Rata-rata industri kayu

putih di Pulau Buru lebih rendah

dari industri di Yogyakarta

Kebutuhan minyak kayu putih di

Indonesia mencapai 1.500 ton /

tahun, padahal Supply domestik hanya

500 ton / tahun (39% dari Pulau Buru)

minyak kayu putih Buru kadar

cineol-nya mencapai 76 %, padahal

standar mutu utama (SNI 06-3954-

2006) 55 %

Kabupaten Buru telah menetapkan

Minyak Kayu Putih sebagai

Komoditas unggulan

Pulau Buru memiliki luas lahan kayu

putih sebesar 48% dari total

Nasional dan merupakan tumbuhan

endemik di pulau buru

Page 3: Arahan Pengembangan Agroindustri Pengolahan Minyak Kayu …repository.its.ac.id/71930/3/3611100067-Presentation.pdf · Angka pengangguran dan kemiskinan tinggi diatas rata-rata nasional

RUMUSAN MASALAH

1) Potensi HHBK Kayu Putih belum

dimanfaatkan secara optimal

2) Komoditas minyak kayu putih belum

menunjukkan perannya sebagai

komoditas unggulan terhadap

perekonomian masyarakat

3) Angka kemiskinan dan pengangguran

yang lebih besar dari rata-rata

nasional.

Peta Deleniasi Wilayah Penelitian

Pertanyaan Penelitian

“faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pengembangan

agroindustri pengolahan minyak kayu putih di Kabupaten Buru?”

Maka diperlukan arahan pengembangan

agroindustri pengolahan minyak kayu putih

untuk mencapai nilai tambah komoditas HHBK

yang memadai, serta berdampak pada

pengurangan angka kemiskinan dan

pengangguran di Kabupaten Buru

Page 4: Arahan Pengembangan Agroindustri Pengolahan Minyak Kayu …repository.its.ac.id/71930/3/3611100067-Presentation.pdf · Angka pengangguran dan kemiskinan tinggi diatas rata-rata nasional

Pengembangan Wilayah

Kesejahteraan Masyarakat

Kesenjangan Sosial

Sektor Unggulan

Pengembangan Ekonomi Wilayah

Modal

Pertumbuhan Penduduk

Sumberdaya Lokal

Agroindustri

Komoditas Unggulan

Sarana Produksi

Infrastruktur Penunjang

Infrastruktur sosial

Kelembagaan

Aglomerasi

PROSES KAJIAN PUSTAKA

Page 5: Arahan Pengembangan Agroindustri Pengolahan Minyak Kayu …repository.its.ac.id/71930/3/3611100067-Presentation.pdf · Angka pengangguran dan kemiskinan tinggi diatas rata-rata nasional

Indikator Variabel

Kesejahteraan

Masyarakat

Tingkat pendapatan pekerjaJumlah Pengangguran

Kesenjangan

Sosial

Tingkat pendidikan pendudukPertumbuhan pendapatan sektor kayu

putih

Sektor Unggulan

Jumlah produksi minyak kayu putihKapasitas Produksi IRT

Jumlah IRTNilai produksi IRT

Daya Dukung Lahan

Sumberdaya

Lokal

Jumlah tenaga kerjaPotensi bahan baku kayu putihPotensi bahan baku di ketinggian optimum

Infrastruktur

Penunjang

Area Pelayanan BTSTingkat Pelayanan Jalan

Infrastruktur

Sosial

Ketersediaan Fasilitas PendidikanKetersediaan Fasilitas Kesehatan

Kelembagaan

Ketersediaan Koperasi pekerjaKetersediaan Kelompok pekerjaKetersediaan lembaga Pelatihan

Kependudukan

Jumlah pendudukKepadatan pendudukJarak antara IRT dengan permukimanPertumbuhan penduduk

Modal Nilai investasi di sektor kayu putihAglomerasi Kedekatan antara IRT

SINTESA PUSTAKA

VARIABEL DEPENDEN

• Kapasitas Produksi

• Nilai Produksi

• Pertumbuhan Pendapatan

Sebagai Ukuran kinerja

• Pengembangan agroindstri

• Agroindustri berbasis kemitraan

• Perspektif keuangan agroindustri

Page 6: Arahan Pengembangan Agroindustri Pengolahan Minyak Kayu …repository.its.ac.id/71930/3/3611100067-Presentation.pdf · Angka pengangguran dan kemiskinan tinggi diatas rata-rata nasional

POPULASI, SAMPEL & TEKNIK PENGUMPULAN DATA

• POPULASI : seluruh pelaku industri penyulingan minyak

kayu putih di Kabupaten Buru. Fungsi populasi adalah padasasaran klasterisasi wilayah potensial pengembangan agroindustri,yang mana tiap variabel diujikan pada tiap wilayah pada tingkatdesa.

• SAMPEL : teknik non probabilitas sampling denganmenggunakan purposive sampling. Penentuan sampel padapenelitian ini menggunakan analisis stakeholder.

STAKEHOLDER PENELITIAN

Pemerintah

Dinas Kehutanan Kabupaten Buru

Badan Perencanaan Pembangunan

Daerah Kabupaten Buru

Dinas Perindustrian dan Perdagangan

Kabupaten Buru

SwastaKetua Paguyuban Petani Minyak Kayu

Putih

Masyarakat

Ketua Perwakilan Pemerintahan Desa

Se-Kabupaten Buru

Akademisi

PENDEKATAN PENELITIAN

Pendekatan rasionalisme. Dimana sumberkebenaran atau teori bersumber pada fakta empirikdan ilmu yang dibangun berasal dari hasil pengamatanpanca indera dengan didukung landasan teori(Muhadjir, 1990)

JENIS PENELITIAN

Penelitian deduktif, yaitu penelitian yangdidasarkan pada penggunaan teori. teori-teori yangdimaksud adalah yang berkaitan dengan pengembanganwilayah, pengembangan ekonomi wilayah serta konseppengembangan agroindustri.

METODOLOGI PENELITIAN

Wawan-cara

Survei instansi

dan literatur

TEKNIK

PENGUMPULAN

DATA

Page 7: Arahan Pengembangan Agroindustri Pengolahan Minyak Kayu …repository.its.ac.id/71930/3/3611100067-Presentation.pdf · Angka pengangguran dan kemiskinan tinggi diatas rata-rata nasional

TAHAPAN & TEKNIK ANALISIS

Sasaran Tujuan Analisis Teknik AnalisisTeknik

Validasi

Menentukan faktor-faktor

yang berpengaruh

Mengetahui faktor-faktor

yang berpengaruh

melalui reduksi variabel

yang tidak berpengaruh

Analisis Korelasi Nilai Signifikansi

Klasterisasi wilayah

potensial

Mengetahui karakteristik

tiap klasterHierarchical Cluster

Deskriptif

Kuantitatif

Menentukan arahan

pengembangan

agroindustri pengolahan

minyak kayu putih di

Kabupaten Buru

Mengetahui arahan

pengembangan tiap

klaster

Content AnalysisDeskriptif

Kualitatif

Page 8: Arahan Pengembangan Agroindustri Pengolahan Minyak Kayu …repository.its.ac.id/71930/3/3611100067-Presentation.pdf · Angka pengangguran dan kemiskinan tinggi diatas rata-rata nasional

HASIL:

Arahan Pengembangan Agroindustri Pengolahan Minyak Kayu Putih di

Kabupaten Buru

Rumusan Permasalahan:

Belum terdapat industri pengolahan minyak kayu putih

modern di Kabupaten Buru

Angka pengangguran dan kemiskinan tinggi diatas

rata-rata nasional

Nilai tambah sektor kehutanan non kayu (HHBK)

tergolong rendah

Tumbuhan kayu putih belum menjadi komoditas

unggulan, padahal potensinya sangat besar (48%

nasional)

Pengemban

gan

Wilayah

Pengembang

an Ekonomi

Wilayah

Agroindu

stri

Kesejahteraan Masyarakat,

Kesenjangan Sosial, Sektor

Unggulan

Modal, Pertumbuhan

Penduduk, Sumberdaya lokal

Komoditas unggulan, Sarana

Produksi, Infrastruktur Penunjang,

Infrastruktur sosial, Kelembagaan

TAHAP STUDI LITERATUR

TAHAP PERUMUSAN

MASALAH

Survei

Primer

Survei

Sekunder

Analisis Korelasi:

Menganalisis variabel-variabel yang

mempengaruhi pengembangan

agroindustri minyak kayu putih di

Kabupaten Buru

Analisis Hierarcical Cluster:

Mengklasterisasi wilayah potensial pada tingkat

desa terhadap pengembangan agroindustri

minyak kayu putih di Kabupaten Buru,

berdasarkan variabel-variabel yang berpengaruh

Analisis Content:

Penyusunan arahan tiap klaster

pengembangan agroindustri minyak

kayu putih di Kabupaten Buru

Input:

Seluruh

Variabel

Penelitian

TAHAP PENGUMPULAN

DATA

Output

Sasaran I

Output

Sasaran

II

TAHAP ANALISIS

SKEMA TAHAPAN PENELITIAN

Page 9: Arahan Pengembangan Agroindustri Pengolahan Minyak Kayu …repository.its.ac.id/71930/3/3611100067-Presentation.pdf · Angka pengangguran dan kemiskinan tinggi diatas rata-rata nasional

0

500.000

1.000.000

1.500.000

2.000.000

Pendapatan Rata-rata Pekerja

GAMBARAN UMUM

27%

2%3%3%1%3%3%4%5%2%4%3%2%1%3%3%2%2%3%3%3%2%1%3%4%4%3%2%

Namlea

Karang Jaya

Lala

Jamilu

Siahoni

Sanleko

Namlea

10%

Karang Jaya

8% Lala

0%

Jamilu

4%

Batuboy

2%

Ubung

11%

Jikumerasa

15%

Waimiting

4%

Sawa

11%

Waepe…

Samalagi

3%Waplau

1%

Lamahang

0%

Waepoti

5%

Savana

Jaya

0%PERSEBARAN TENAGA KERJA

-28,13

-7,06

-14,98-12,73

-16,81-18,75

21,21 22,13 21,89

10,34

26,37

8,86

Pertumbuhan Pendapatan rata-rata per tahun (pada2008-2013)

Namlea1%

Karang Jaya14%

Lala0%

Jamilu2%Batuboy

2%

Ubung13%

Jikumerasa4%

Waimiting

10%

Sawa11%

Waeperang

Samalagi

8%

Waplau1%

Lamahang0%

Waepotih

7%

Savana Jaya1%

INDEKS AGLOMERASI

Jumlah Penduduk(2013)

Page 10: Arahan Pengembangan Agroindustri Pengolahan Minyak Kayu …repository.its.ac.id/71930/3/3611100067-Presentation.pdf · Angka pengangguran dan kemiskinan tinggi diatas rata-rata nasional

ANALISIS

Page 11: Arahan Pengembangan Agroindustri Pengolahan Minyak Kayu …repository.its.ac.id/71930/3/3611100067-Presentation.pdf · Angka pengangguran dan kemiskinan tinggi diatas rata-rata nasional

ANALISIS KORELASI• Korelasi Bivariat

• Nilai Signifikansi minimum

0,05

• Metode Pearson22

Var

iabe

l Pen

eliti

an

Uji Korelasi Kapasitas Produksi

Uji Korelasi Nilai Produksi

Faktor-Faktor Yang Berpengaruh

Uji Korelasi Pertumbuhan Pendapatan

Page 12: Arahan Pengembangan Agroindustri Pengolahan Minyak Kayu …repository.its.ac.id/71930/3/3611100067-Presentation.pdf · Angka pengangguran dan kemiskinan tinggi diatas rata-rata nasional

UJI KORELASI TERHADAP KAPASITAS PRODUKSI

DAN NILAI PRODUKSI

Kapasitas Produksi

Potensi Bahan Baku Jumlah

industri rumah tangga

Indeks aglomera

si

Jarak antara IRT –

permukiman

Jumlah produksi

Nilai investasi

Jumlah pengang-

guran

Jumlah pekerja

Pendapatan

pekerja

Rasio kelompok pekerja

Variabel tidak berkorelasi

• Potensi bahan baku di ketinggian optimum

• Daya dukung lahan• Jumlah penduduk• Kepadatan penduduk• Pertumbuhan penduduk• Jumlah penduduk tamat

SMA• Fasilitas kesehatan• Fasilitas pendidikan• Tingkat pelayanan jalan• Tingkat pelayanan

komunikasi• Rasio koperasi pekerja• Rasio lembaga pelatihan

Page 13: Arahan Pengembangan Agroindustri Pengolahan Minyak Kayu …repository.its.ac.id/71930/3/3611100067-Presentation.pdf · Angka pengangguran dan kemiskinan tinggi diatas rata-rata nasional

UJI KORELASI TERHADAP PERTUMBUHAN

PERNDAPATAN

Pertumbuhan pendapatan

Potensi Bahan Baku

Jumlah penduduk

Kepadatan penduduk

Jumlah penduduk tamat SMA

Tingkat pelayanan

jalan

Rasio kelompok pekerja

Rasio koperasi pekerja

Rasio lembaga pelatihan

Variabel tidak berkorelasi

• Potensi bahan baku di

ketinggian optimum

• Daya dukung lahan

• Jumlah industri rumah tangga

• Indeks aglomerasi

• Jarak antara IRT-Permukiman

• Jumlah Produksi

• Nilai Investasi

• Pertumbuhan penduduk

• Jumlah pengangguran

• Jumlah pekerja

• Pendapatan pekerja

• Fasilitas kesehatan

• Fasilitas pendidikan

• Tingkat pelayanan komunikasi

Page 14: Arahan Pengembangan Agroindustri Pengolahan Minyak Kayu …repository.its.ac.id/71930/3/3611100067-Presentation.pdf · Angka pengangguran dan kemiskinan tinggi diatas rata-rata nasional

Jumlah industri rumah tanggaIndeks aglomerasi

Jumlah produksiNilai investasi

Jumlah pekerjaPotensi Bahan Baku

Jumlah pengangguranPendapatan pekerja

Ketersediaan jalanRasio kelompok pekerjaRasio koperasi pekerja

Rasio lembaga pelatihan

Jumlah pendudukKepadatan pendudukJumlah penduduk tamat SMAJarak IRT-Permukiman

FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI MINYAK KAYU PUTIH

Page 15: Arahan Pengembangan Agroindustri Pengolahan Minyak Kayu …repository.its.ac.id/71930/3/3611100067-Presentation.pdf · Angka pengangguran dan kemiskinan tinggi diatas rata-rata nasional

• Hierarchical Cluster

• Maksimum distance value 3

• Ward method

• Standar Deviasi <1

Result• Terbentuk 6 Cluster• Diidentifikasi berdasarkan

kelemahan faktor

ANALISIS CLUSTER3

Page 16: Arahan Pengembangan Agroindustri Pengolahan Minyak Kayu …repository.its.ac.id/71930/3/3611100067-Presentation.pdf · Angka pengangguran dan kemiskinan tinggi diatas rata-rata nasional

CLUSTER I

13 Desa

• Jumlah industri rumah tangga sedikit

• Indeks aglomerasi rendah

• Jumlah produksi sedikit

• Nilai investasi rendah

• Jumlah tenaga kerja sedikit

• Pendapatan pekerja rendah

• Jarak IRT-Permukiman jauh

• Tingkat pelayanan jalan rendah

• Rasio koperasi pekerja rendah

• Tidak lembaga pelatihan

• Jumlah industri rumah tangga sedikit

• Indeks aglomerasi rendah

• Jumlah produksi sedikit

• Nilai investasi rendah

• Jumlah tenaga kerja sedkit

• Luas hutan kayu putih kecil

• Jumlah pengangguran sedikit

• Pendapatan pekerja rendah

• Tingkat pelayanan jalan rendah

• Rasio kelompok pekerja rendah

• Rasio koperasi pekerja rendah

• Tidak ada lembaga pelatihan

WaplauLamahang

Waemiting, Samalagi, Lala, Jamilu, Batuboy,

Savana Jaya

CLUSTER II CLUSTER III• Tidak ada industri rumah

tangga• Indeks aglomerasi rendah• Tidak ada produksi• Tidak ada nilai investasi• Tidak ada tenaga kerja• Luas hutan kayu putih kecil• Jumlah pengangguran

sedikit• Tingkat pelayanan jalan

rendah• Tidak ada kelompok

pekerja• Tidak ada koperasi pekerja• Tidak ada lembaga

pelatihan

CLUSTER I

13 Desa

• Tidak ada industri rumah tangga

• Indeks aglomerasi rendah• Tidak ada produksi• Tidak ada nilai investasi• Tidak ada tenaga kerja• Luas hutan kayu putih kecil• Jumlah pengangguran

sedikit• Tingkat pelayanan jalan

rendah• Tidak ada kelompok

pekerja• Tidak ada koperasi pekerja• Tidak ada lembaga

pelatihan

Page 17: Arahan Pengembangan Agroindustri Pengolahan Minyak Kayu …repository.its.ac.id/71930/3/3611100067-Presentation.pdf · Angka pengangguran dan kemiskinan tinggi diatas rata-rata nasional

• Jarak IRT-permukiman jauh

• Tingkat pelayanan jalan rendah

• Rasio kelompok pekerja rendah

• Rasio lembaga pelatihan rendah

• Rasio koperasi pekerja rendah

• Jumlah industri rumah tangga sedikit

• Indeks aglomerasi rendah

• Nilai investasi rendah

• Luas hutan kayu putih kecil

• Jumlah penduduk banyak

• Kepadatan penduduk tinggi

• Jumlah penduduk tamat SMA banyak

• Rasio kelompok pekerja rendah

Waeparang Namlea

CLUSTER V CLUSTER VICLUSTER IV

Ubung, SawaJikumerasa Waepotih

Karang Jaya

•Luas hutan kayu putih

kecil

•Tingkat pelayanan jalan

rendah

•Rasio kelompok pekerja

rendah

•Rasio lembaga pelatihan

rendah

•Rasio koperasi pekerja

rendah

Page 18: Arahan Pengembangan Agroindustri Pengolahan Minyak Kayu …repository.its.ac.id/71930/3/3611100067-Presentation.pdf · Angka pengangguran dan kemiskinan tinggi diatas rata-rata nasional

ARAHAN PENGEMBANGAN

Karakteristik Cluster

Penyusunan Roadmap

PengembanganIndikasi Arahan

Per ClusterWawancara Stakeholder

Content AnalysisKesesuaian

Wilayah Pengembangan

Re-StrukturasiCluster

Arahan Pengembangan

Berdasarkan hasil Content Analysis

Page 19: Arahan Pengembangan Agroindustri Pengolahan Minyak Kayu …repository.its.ac.id/71930/3/3611100067-Presentation.pdf · Angka pengangguran dan kemiskinan tinggi diatas rata-rata nasional

ROADMAP PENGEMBANGAN

AGROINDUSTRI

Page 20: Arahan Pengembangan Agroindustri Pengolahan Minyak Kayu …repository.its.ac.id/71930/3/3611100067-Presentation.pdf · Angka pengangguran dan kemiskinan tinggi diatas rata-rata nasional

INDIKASI ARAHAN

• Peningkatan jumlah produksi melalui peningkatan kapasitas produksi

• Peningkatan akses jalan menuju industri rumah tangga

• Pembentukan industri rumah tangga baru

• Pengadaan pelatihan kepada calon tenaga kerja

• Pemberian bantuan modal usaha

• Pemanfaatan bahan baku secara efisien

• Peningkatan jumlah produksi dengan melihat ketersediaan bahan baku potensial

• Pengadaan pelatihan kepada calon tenaga kerja

• Pemberian bantuan modal usaha

CLUSTER II CLUSTER IIICLUSTER I•Pemanfaatan Bahan baku

secara efisien

•Pembangunan industri

rumah tangga minyak

kayu putih

•Pengadaan pelatihan

kepada calon tenaga kerja

•Pemberian bantuan modal

usaha

Page 21: Arahan Pengembangan Agroindustri Pengolahan Minyak Kayu …repository.its.ac.id/71930/3/3611100067-Presentation.pdf · Angka pengangguran dan kemiskinan tinggi diatas rata-rata nasional

INDIKASI ARAHAN

• Peningkatan akses jalan menuju industri rumah tangga

• Peningkatan akses jalan dalam desa dan antar desa

• Pembentukan kelompok pekerja baru

• Pembentukan koperasi pekerja baru

• Pengadaan pelatihan kepada pekerja

• Pemanfaatan bahan baku secara efisien

• Peningkatan nilai investasi

• Pembentukan industri dengan diferensiasi produk karena kualitas SDM memadai

• Pembentukan kelompok pekerja baru melalui pelatihan tenaga kerja

• Mendatangkan bahan baku dari desa tetangga

CLUSTER V CLUSTER VICLUSTER IV•Pemanfaatan bahan baku

secara efisien

•Peningkatan akses jalan

dalam desa dan antar desa

•Pembentukan kelompok

pekerja baru

•Pembentukan koperasi

pekerja baru

•Pengadaan pelatihan kepada

pekerja

Page 22: Arahan Pengembangan Agroindustri Pengolahan Minyak Kayu …repository.its.ac.id/71930/3/3611100067-Presentation.pdf · Angka pengangguran dan kemiskinan tinggi diatas rata-rata nasional

NamleaKarang JayaJamiluSiahoniSanlekoBatuboyUbungJikumerasaWaemitingSawaWaeperangNamsinaSamalagiWaplauLamahangHatawanoWaeuraWaepotihGogorea

WaelihangWaprea

Lala

Savana JayaWaeteleWaekasarWaenetatWanarejaWaekerja

SE

SU

AI

Pengembangan sektor perikanan

Pengembangan Kawasan Permukiman

Pengembangan Pertanian Lahan Basah, sebagai

lumbung pangan provinsi Maluku

Dasar Kesesuaian :

RTRW Kabupaten Buru 2008-2028

RDTRK Kawasan Wilayah Kota Namlea

6 StakeholderPenelitian

KESESUAIAN WILAYAH PENGEMBANGAN Agroindustri Pengolahan Minyak Kayu Putih

Page 23: Arahan Pengembangan Agroindustri Pengolahan Minyak Kayu …repository.its.ac.id/71930/3/3611100067-Presentation.pdf · Angka pengangguran dan kemiskinan tinggi diatas rata-rata nasional

• Budi daya tanaman kayu putih unggul• Pembangunan industri rumah tangga minyak kayu putih modern• Pembentukan kelompok pekerja dengan bantuan pengumpul minyak kayu putih• Pengadaan pelatihan oleh BLK• Pengadaan bantuan modal usaha awal

CLUSTER I Pengembangan Industri Baru

ARAHAN PENGEMBANGAN BERDASARKAN HASIL CONTENT ANALYSIS

DESA

HatawanoNamsinaWaeuraGogoreaSanlekoSiahoni

Page 24: Arahan Pengembangan Agroindustri Pengolahan Minyak Kayu …repository.its.ac.id/71930/3/3611100067-Presentation.pdf · Angka pengangguran dan kemiskinan tinggi diatas rata-rata nasional

• Peningkatan kapasitas produksi untuk memaksimalkan pemanfaatan bahan baku yang melimpah• Peningkatan akses jalan menuju industri rumah tangga• Peningkatan jumlah industri rumah tangga modern dan diletakkan pada lokasi yang tepat• Pengadaan pelatihan penggunaan peralatan industri modern oleh BLK• Peningkatan manajemen pemasaran• Penyaluran bantuan modal usaha awal

CLUSTER II Optimalisasi Bahan Baku

ARAHAN PENGEMBANGAN BERDASARKAN HASIL CONTENT ANALYSIS

DESA

WaplauLamahang

Page 25: Arahan Pengembangan Agroindustri Pengolahan Minyak Kayu …repository.its.ac.id/71930/3/3611100067-Presentation.pdf · Angka pengangguran dan kemiskinan tinggi diatas rata-rata nasional

• Budidayaan tanaman kayu putih unggul

• Peningkatan kapasitas produksi dengan menerapkan peralatan industri modern

• Pengadaan pelatihan oleh BLK

• Peningkatan manajemen pemasaran

• Pengadaan bantuan kredit investasi sebagai modal usaha untuk pengadaan peralatan industri

CLUSTER III Peningkatan Kapasitas Produksi Secara Efisien

ARAHAN PENGEMBANGAN BERDASARKAN HASIL CONTENT ANALYSIS

DESA

JamiluBatuboyWaimitingSamalagi

Page 26: Arahan Pengembangan Agroindustri Pengolahan Minyak Kayu …repository.its.ac.id/71930/3/3611100067-Presentation.pdf · Angka pengangguran dan kemiskinan tinggi diatas rata-rata nasional

• Budi daya tanaman kayu putih dan pembatasan alih fungsi hutan kayu putih

• Penambahan kelompok pekerja sebagai pintu masuk investasi

• Peningkatan jumlah koperasi pekerja

• Peningkatan akses jalan menuju industri rumah tangga

• Pengadaan pelatihan rutin oleh BLK

CLUSTER IV Efisiensi Bahan Baku

ARAHAN PENGEMBANGAN BERDASARKAN HASIL CONTENT ANALYSIS

DESA

WaipotihSawaJikumerasaUbungKarang Jaya

Page 27: Arahan Pengembangan Agroindustri Pengolahan Minyak Kayu …repository.its.ac.id/71930/3/3611100067-Presentation.pdf · Angka pengangguran dan kemiskinan tinggi diatas rata-rata nasional

• Peningkatan akses jalan menuju industri rumah tangga

• Penambahan jumlah kelompok pekerja

• Pengadaan pelatihan oleh BLK

• Peningkatan jumlah koperasi pekerja yang menyediakan stok kemasan minyak kayu putih

CLUSTER V Mempertahankan Aktivitas Industri

ARAHAN PENGEMBANGAN BERDASARKAN HASIL CONTENT ANALYSIS

DESA

Waeperang

Page 28: Arahan Pengembangan Agroindustri Pengolahan Minyak Kayu …repository.its.ac.id/71930/3/3611100067-Presentation.pdf · Angka pengangguran dan kemiskinan tinggi diatas rata-rata nasional

• Peningkatan investasi di bagian industri pengemasan, pameran/galeri untuk branding produk

• pembentukan lembaga pengawasan kualitas minyak kayu putih

• Pengembangan industri pengemasan, dan industri kreatif

• Peningkatan kelompok pekerja di bidang diferensiasi produk melalui peningkatan Lembaga

Pelatihan

CLUSTER VI Diferensiasi Produk

ARAHAN PENGEMBANGAN BERDASARKAN HASIL CONTENT ANALYSIS

DESA

Namlea

Page 29: Arahan Pengembangan Agroindustri Pengolahan Minyak Kayu …repository.its.ac.id/71930/3/3611100067-Presentation.pdf · Angka pengangguran dan kemiskinan tinggi diatas rata-rata nasional

PETA PENGEMBANGAN CLUSTER

Pengembangan Industri Baru

Optimalisasi Bahan BakuPeningkatan Kapasitas Produksi Secara

Efisien

Efisiensi Bahan BakuMempertahankan Aktivitas Industri

Diferensiasi Produk

Page 30: Arahan Pengembangan Agroindustri Pengolahan Minyak Kayu …repository.its.ac.id/71930/3/3611100067-Presentation.pdf · Angka pengangguran dan kemiskinan tinggi diatas rata-rata nasional

PETA PENGEMBANGAN berdasarkan

Roadmap

Page 31: Arahan Pengembangan Agroindustri Pengolahan Minyak Kayu …repository.its.ac.id/71930/3/3611100067-Presentation.pdf · Angka pengangguran dan kemiskinan tinggi diatas rata-rata nasional

• Dalam mengukur kinerja

agroindustri pengolahan minyak

kayu putih di Kabupaten Buru

dapat diukur melalui kapasitas

produksi, nilai produksi, dan

pertumbuhan pendapatan.

• Terdapat 6 jenis karakteristik

wilayah pengembangan

agroindustri pengolahan minyak

kayu putih di Kabupaten Buru

• Terdapat pula 6 kelompok

arahan yang diberikan terhadap

6 cluster pengembangan dan 2

fase pengembangan

REKOMENDASI• perlu dilakukan pembangunan lembaga

pelatihan (BLK)• Strategi awal pengembangan agroindustri

pengolahan minyak kayu putih dapatdifokuskan ke Desa Waplau dan Lamahang,

• Kepada pihak swasta, strategi investasi untukagroindustri minyak kayu putih sebaiknyadilakukan pada Desa Waplau, Lamahang,Waemiting, Samalagi, Jamilu dan Batuboy.

• Perlunya lembaga pendidikan formal (SMK)yang fokus pada teori dan praktekpemanfaatan hasil hutan bukan kayu (HHBK)

• Diperlukan penelitian lebih lanjut mengenaikonsep integrasi dan kerja sama antardesa/kecamatan dalam menjalankan sistemagroindustri

• Diperlukan penelitian lebih lanjut mengenaipenentuan lokasi industri pengolahan kayuputih kapasitas besar

KESIMPULAN

Page 32: Arahan Pengembangan Agroindustri Pengolahan Minyak Kayu …repository.its.ac.id/71930/3/3611100067-Presentation.pdf · Angka pengangguran dan kemiskinan tinggi diatas rata-rata nasional

Danke!Terima Kasih

Page 33: Arahan Pengembangan Agroindustri Pengolahan Minyak Kayu …repository.its.ac.id/71930/3/3611100067-Presentation.pdf · Angka pengangguran dan kemiskinan tinggi diatas rata-rata nasional

Arahan Pengembangan Agroindustri Pengolahan Minyak Kayu Putih di

Kabupaten Buru

Oleh:RIZKI ADRIADI GHIFFARI (3611100067)Dosen Pembimbing:

Dr. Ir. EKO BUDI SANTOSO, Lic.rer.reg

Page 34: Arahan Pengembangan Agroindustri Pengolahan Minyak Kayu …repository.its.ac.id/71930/3/3611100067-Presentation.pdf · Angka pengangguran dan kemiskinan tinggi diatas rata-rata nasional

Tinjauan Pustaka

• Pengembangan Wilayah

• Pengembangan Ekonomi Wilayah

• Agroindustri

LAMPIRAN

• Proses Content Analysis

• Transformasi Ordinal ke Interval

• Perhitungan Indeks Aglomerasi

• Perhitungan Indeks Agregat

• Perhitungan Standar Deviasi

Page 35: Arahan Pengembangan Agroindustri Pengolahan Minyak Kayu …repository.its.ac.id/71930/3/3611100067-Presentation.pdf · Angka pengangguran dan kemiskinan tinggi diatas rata-rata nasional

TINJAUAN PUSTAKA

Pengembangan Wilayah

Kesejahteraan

Masyarakat

Pengangguran

JumlahPenganggura

n

PendapatanMasyarakat

Tingkat pendapatan

pekerja

Kesenjangan Sosial

Ketimpangan antar wilayah

Pertumbuhan

pendapatan sektor kayu

putihKesenjangan sosial

penduduk

tingkat pendidikan

Sektor Unggulan

KeunggulanKomparatif

Jumlah Produksi

Nilai Produksi

Nilai Produksi IRT

Minyak Kayu PutihKeberlanjuta

n Lingkungan

Daya dukung lahan

Variabel

Kelompok Variabel

Indikator

KONTEKSPengembangan Wilayah

PAKARPurnomosidi (1981)

Hoover (1997)

Hadjisaroso (1994)

Sudarmalik (2006)

Sirojuzilam (2005)

Sudarmalik (2006)

Puspita (2012)

Mangiri (2000)

Sudirman Sultan (2012)

<<BACK

Page 36: Arahan Pengembangan Agroindustri Pengolahan Minyak Kayu …repository.its.ac.id/71930/3/3611100067-Presentation.pdf · Angka pengangguran dan kemiskinan tinggi diatas rata-rata nasional

Variabel

Kelompok Variabel

Indikator

KonteksPengembangan Ekonomi Wilayah

PAKARArsyad (1999)

Richardson and Turek (1984)

Richardson (1973)

Pengembangan Ekonomi Wilayah

Modal

Modal Material Tingkat investasi

Modal ManusiaJumlah tujuan

pemasaran produk

Pertumbuhan Penduduk

Pertumbuhan Penduduk

Pertumbuhan Penduduk

Jumlah Penduduk

Kepadatan Penduduk

Jarak IRT -Permukiman

SumberdayaLokal

SumberdayaAlam

Ketersediaan Bahan Baku

SumberdayaManusia

Jumlah tenaga kerja terampil

Infrastruktur

Jalan

Telekomunikasi

TINJAUAN PUSTAKA

<<BACK

Page 37: Arahan Pengembangan Agroindustri Pengolahan Minyak Kayu …repository.its.ac.id/71930/3/3611100067-Presentation.pdf · Angka pengangguran dan kemiskinan tinggi diatas rata-rata nasional

Variabel

Kelompok Variabel

Indikator

KonteksPengembangan Agroindustri

Agroindustri

Komoditas Unggulan

Bahan BakuLuas Hutan Kayu

PutihKetinggian Lokasi Hutan Kayu Putih

Sarana Produ

ksi

Peralatan Produksi

Minyak Atsiri

Jumlah IRTKapasitas Produksi

Infrastruktur

Penunjang

TransportasiKetersediaan Jaringan Jalan

Komunikasi Area pelayanan BTS

Infrastruktur sosial

Fasilitas Pendukung

Pengembangan SDM

Fasilitas Pendidikan

Fasilitas Kesehatan

Kelembagaan

Lembaga penunjang kegiatan

agroindustri

Ketersediaan Lembaga Koperasi

PekerjaKetersediaan Paguyuban PekerjaKetersediaan

Lembaga PenyuluhanAglom

erasiAglomerasi Indeks

Aglomerasi

TINJAUAN PUSTAKA

Porter (2006 &

2009)

Limao &

Venables

(2001)

Straub (2008)

Albala-

Bertrand &

Mamatzakis

(2001)

Townroe

(1986)

Looney &

Frederiksen

(1981)

Rustiadi (2007)

Mosher (1995)

Townroe

PAKARRustiadi

(2007)

Mosher

(1995)

Salasiwa

(2009)

Alibfa (2010)

Sumadiwangs

a (2000)

Arsyad (1999)

Saragih

(2004)

Rustiadi

(2007)

Mosher

(1995)

Rustiadi

<<BACK

Page 38: Arahan Pengembangan Agroindustri Pengolahan Minyak Kayu …repository.its.ac.id/71930/3/3611100067-Presentation.pdf · Angka pengangguran dan kemiskinan tinggi diatas rata-rata nasional

PROSES CONTENT ANALYSIS• Peningkatan kapasitas produksi

untuk memaksimalkan pemanfaatan bahan baku yang melimpah.

• Peningkatan investasi dalam bentuk modal usaha awal

• Peningkatan akses jalan menuju industri rumah tangga

• Peningkatan jumlah industri rumah tangga modern dan diletakkan pada lokasi yang tepat

• Membentuk LLK (lokal Latihan Kerja) dan menjalin kerja sama antara dua desa

• Pembentukan koperasi pekerja • Peningkatan manajemen

pemasaran

CLUSTER II

Kerjasama Antar Desa

ARAHAN PENGEMBANGAN BERDASARKAN HASIL CONTENT ANALYSIS

<<BACK

Page 39: Arahan Pengembangan Agroindustri Pengolahan Minyak Kayu …repository.its.ac.id/71930/3/3611100067-Presentation.pdf · Angka pengangguran dan kemiskinan tinggi diatas rata-rata nasional

TRANSFORMASI ORDINAL KE INTERVALMethod of Successive Interval (MSI)

Hays, 1976

Running inMs.Excel

<<BACK

Page 40: Arahan Pengembangan Agroindustri Pengolahan Minyak Kayu …repository.its.ac.id/71930/3/3611100067-Presentation.pdf · Angka pengangguran dan kemiskinan tinggi diatas rata-rata nasional

PERHITUNGAN INDEKS AGLOMERASI

Jaime Bonet(2006)

Nilai Produksi Rp. 5.224.550.000,-

Jumlah Penduduk 115.004 Jiwa

Nilai Produksi PerkapitaRp.45.429,-

KeadaanKabupaten

<<BACK

Page 41: Arahan Pengembangan Agroindustri Pengolahan Minyak Kayu …repository.its.ac.id/71930/3/3611100067-Presentation.pdf · Angka pengangguran dan kemiskinan tinggi diatas rata-rata nasional

PERHITUNGAN INDEKS AGREGAT Jenis Fasilitas Kesehatan

Standar Pelayanan Minimum

Bobot

BKIA 3.000 0,01Puskesmas 30.000 0,10Pustu 6.000 0,02Rumah Sakit Bersalin 10.000 0,03Rumah Sakit 240.000 0,79Apotik 10.000 0,03Praktek Dokter 5.000 0,02

304.000 1

<<BACK

Page 42: Arahan Pengembangan Agroindustri Pengolahan Minyak Kayu …repository.its.ac.id/71930/3/3611100067-Presentation.pdf · Angka pengangguran dan kemiskinan tinggi diatas rata-rata nasional

PERHITUNGAN STANDAR DEVIASI

=stdev(xx)

<<BACK