12
Sistem Agribisnis: Agroindustri Kelompok 1 Gea Anggun Pratiwi 150510130223 Silfiya Amaliyana Saefas 150510130239 Gita Andrawina Cendekia 150510130240 Riri Fanti Nurani 150510130246 Indah Ayuningsari 150510130261 Agroteknologi F 2013

Sistem Agribisnis: Agroindustri

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Sistem Agribisnis: Agroindustri

Sistem Agribisnis:Agroindustri

Kelompok 1Gea Anggun Pratiwi

150510130223Silfiya Amaliyana Saefas

150510130239Gita Andrawina Cendekia

150510130240Riri Fanti Nurani 150510130246

Indah Ayuningsari 150510130261

Agroteknologi F 2013

Page 2: Sistem Agribisnis: Agroindustri

Agroindustri sebagai “Leading Sector” Agribisnis

• Agribisnis merupakan subsektor yang luas meliputi industri hulu pertanian sampai industri hilir.

• Industri hulu adalah industri yang memproduksi alat-alat dan mesin pertanian serta sarana produksi yang digunakan dalam proses budidaya pertanian.

• Industri hilir merupakan industri yang mengolah hasil pertanian menjadi bahan baku atau barang yang siap dikonsumsi atau merupakan industri pasca panen dan pengolahan hasil pertanian.

Page 3: Sistem Agribisnis: Agroindustri

Agroindustri sebagai “Leading Sector”

Agribisnis• Agroindustri berasal dari dua kata, agricultural dan industry yang berarti suatu industri yang menggunakan hasil pertanian sebagai bahan baku utamanya atau suatu industri yang menghasilkan suatu produk yang digunakan sebagai sarana atau input dalam usaha pertanian.

• Agroindustri merupakan suatu industri yang dalam kegiatannya memproses bahan yang berasal dari tumbuhan atau hewan melalui pengolahan, pengawetan, perubahan fisik, perubahan kimia, pengepakan, dan distribusi pemasaran. Proses dapat dilakukan mulai dari level yang paling rendah seperti pencucian, sortasi, dan proses yang menyebabkan perubahan kimia,struktur, fisik, dan lain-lain (Austin, 1981).

Page 4: Sistem Agribisnis: Agroindustri

Agroindustri sebagai “Leading Sector” Agribisnis

Page 5: Sistem Agribisnis: Agroindustri

Alasan Petani Tidak Melakukan Pengolahan Hasil

• Terbatasnya lahan garapan.• Kurangnya pemahaman petani

dalam hal pengolahan hasil pertanian.

• Terbatasnya modal yang dimiliki petani.

• Terbatasnya alat/mesin untuk pengolahan hasil pertanian.

• Belum mantapnya kemitraan usaha antara produsen dan industri.

• Penerapan manajemen yang lemah.• Kurangnya informasi jaringan

pasar. • Kurangnya perhatian baik

pemerintah, instansi, maupun swasta dalam meningkatkan pertanian dan kesejahteraan para petani.

Page 6: Sistem Agribisnis: Agroindustri

Agroindustri sebagai “Leading Sector”

Agribisnis• Menurut Austin (1992), agroindustri hasil

pertanian mampu memberikan sumbangan yang sangat nyata bagi sektor pertanian karena empat alasan, yaitu:

Page 7: Sistem Agribisnis: Agroindustri

Kasus Agroindustri di Produk Hortikultura

Page 8: Sistem Agribisnis: Agroindustri

Keripik Nangka• Buah nangka merupakan

buah yang tidak hanya dapat ditanam pada lahan basah namun juga pada lahan kering. Buah nangka merupakan tanaman kebun ataupun pada lahan dengan jumlah air tanah yang terbatas. Buah nangka memiliki banyak manfaat, diantaranya :

• Sumber energi yang baik• Kaya akan serat• Mengandung vitamin A• Sumber vitamin C dan

antioksidan• Sumber vitamin B

Page 9: Sistem Agribisnis: Agroindustri

• Keripik nangka merupakan produk olahan atau awetan yang dibuat dengan cara digoreng. Keripik nangka ini umumnya dibuat dengan memanfaatkan buah nangka yang sudah terlalu masak atau mengkal. Memanfaatkan nangka mengkal karena sebab-sebab tertentu seperti jika dijual harga jualnya sangat rendah, buah cacat secara fisik dan lain sebagainya. Buah nangka mengkal dengan diolah menjadi keripik akan menambah nilai jual atau nilai ekonomis. Hal ini dikarenakan dalam semua proses pengolahan kekurangannya diperbaiki. Secara fisik keripik nangka mirip dengan keripik lain, namun cita rasanya tetap seperti nangka.

Page 10: Sistem Agribisnis: Agroindustri

• Prinsip pembuatan keripik nangka adalah mengurangi kadar airnya dengan pengolahan dalam minyak goreng. Untuk mempertahankan warna, aroma dan cita rasanya, diperlukan alat pemanggang hampa udara atau vaccum frying (Suprapti, 2000). Vaccum frying dipergunakan untuk menggoreng atau mengolah berbagai bahan atau aneka buah menjadi keripik secara vaccum sehingga hasil olahan matang merata. Alat ini dilengkapi dengan penirisan minyak secara sentrifuse yang berfungsi untuk mengurangi kadar minyak hasil gorengan. Penggorengan vakum umumnya digunakan untuk mengeringkan buah yang berkadar air tinggi dan beraroma khas. Penggorengan ini dilakukan dengan menggunakan suhu 8500C selama 1-2 jam. Bahan pangan buah atau sayuran yang digoreng dengan metode vaccum frying akan dihasilkan produk dengan kandungan zat gizi seperti protein, lemak dan vitamin yang tetap terjaga. Sistem penggorengan vaccum frying menggunakan tekanan minimum sehingga suhu pemanasan menjadi rendah. Perlakuan suhu rendah ini tidak akan merusak struktur kimia dan sifat bahan. Selain itu, penggunaan vaccum frying menghasilkan keripik yang renyah dan tahan lama, aroma khas, serta warna yang menarik.

Page 11: Sistem Agribisnis: Agroindustri

• Produk keripik nangka mempunyai potensi pasar yang luas, sehingga perlu direncanakan konsep kelayakan bisnis yang tepat. Konsep pemasaran merupakan kegiatan yang berisi dan menilai serta memilih satu atau lebih segmen pasar yang akan dimasuki oleh suatu perusahaan. Konsep pemasarn ini sangat bermanfaat dalam memilih pasar sasaran, sehingga pemasar dapat menghindarkan kesalahan-kesalahan sekecil mungkin dalam prakteknya dan sebagai pedoman atas permintaan konsumen yang akan datang. Maka untuk tujuan tersebut perusahaan harus membagi-bagi pasar menjadi segmen-segmen pasar utama, setiap segmen pasar kemudian dievaluasi, dipilih dan diterapkan segmen tertentu sebagai sasaran. konsep pemasaran yang direncanakan perusahaan.

Page 12: Sistem Agribisnis: Agroindustri