Anizatun Lbm 5 Skn

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/10/2019 Anizatun Lbm 5 Skn

    1/26

    Modul SKN LBM 5

    Anizatun NuskiyatiPage 1

    Apakah beda dokter perusahaan dan dokter klinik perusahaan?STEP 7HIPERKES

    1. Apakah definisi dan ruang lingkup dari HIPERKES?

    Latar Belakang HIPERKESDengan berkembang pesatnya industri di Indonesia ditambah dengan era globalisasi membawa berbagairisiko yang mempengaruhi kehidupan para pekerja dan keluarganyaKesehatan lingkungan kerja adalah ilmu dan seni yang ditunjukkan untuk mengenal mengevaluasi dalammengendalikan semua faktor-faktor dan stress lingkungan ditempat kerja yang dapat menyebabkangangguan kesehatan, kesejahteran, kenyamanan dan efisiensi dikalangan pekerjaan dan masyarakat.

    Kata Hiperkessebenarnya singkatan dari Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja. Hiperkesmerupakan penggabungan dari higiene perusahaan dan Kesehatan Kerja. Higiene perusahaan (higieneindustri, higiene okupasi, higiene kerja) (industrial-occupational hygiene) adalah spesialisasi dalam ilmuhigiene beserta prakteknya yang lingkup dedikasinya adalah : mengenali, mengukur, dan melakukan

    penilaian (evaluasi)terhadap faktor penyebab gangguan kesehatan atau penyakit dalam lingkungankerja dan perusahaan. Hasil pengukuran dan evaluasi demikian dipergunakan sebagai dasar tindakankorektif serta guna pengembangan pengendalian yang lebih bersifat preventif terhadap lingkungankerja/perusahaan. Dengan menerapkan higiene perusahaan kesehatan tenaga kerja dapat dilindungi danmasyarakat sekitar suatu perusahaan terhindar dari bahaya faktor lingkungan yang mungkin diakibatkanoleh beroperasinya suatu perusahaan. Jelas sifat-sifat higiene perusahaan :

    1. Sasaran adalah lingkungan kerja;2. Bersifat teknis-teknologis

    Definisi

    pengertian dan batasanHygiene perusahaan merupakan spesialisasi dalam ilmu hygiene beserta prakteknya yang denganmengadakanpenilaian kepada faktor-faktor penyebab penyakit kualitatif dan kuantitatif dalarn lingkungankerja dan perusahaan melalui pengukuran yang hasilnya dipergunakan untuk dasar tindakan korektifkepada lingkungan tersebut,serta bila perlu pencegahan, agar pekerja dan masyarakat sekitarperusahaan terhindar dari bahaya akibat kerja, serta dimungkinkan mengecap kesehatan setinggi-tingginya.Sumamur. 1986. Higiene Perusahaan dan Keselamatan Kerja. Gunung Agung Jakarta

    HIPERKES (HIGIENE PERUSAHAAN & kESEHATAN KERJA):Hiperkes adalah lapangan kesehatan yang meliputi pemeliharaan dan peningkatan derajat kesehatan

    tenaga kerja melalui pengobatan,perawatan serta menciptakan higiene perusahaan yang memenuhisyarat. Higiene perusahaan merupakan spesialisasi kesehatan lingkungan yang meliputi tindakanpencegahan dan pengendalian terhadap faktor-faktor pengganggu kesehatan karyawan yang bersifatmedis.

    Ruang Lingkup Hiperkes :

    Ilmu hiperkes dalam arti kata yang luas meliputi banyak bidang llmu lain, termasuk :(a) Ilmu kedokteran kerja (Occupational medicine).(b)

    Ilmu higene perusahaan (Industrial hygiene).(c) Ilmu keracunan perusahaan (Industrial toxicology).

    (d)

    Ilmu faal kerja dan lingkungan (Work and environmental physiology).(e) llmu jiwa perusahaan (Industrial psychology).

  • 8/10/2019 Anizatun Lbm 5 Skn

    2/26

    Modul SKN LBM 5

    Anizatun NuskiyatiPage 2

    (f) Ilmu perawatan perusahaan (Industrial nursing).(g)

    Ilmu keselamatan kerja (Occupational safety).

    Sebetulnya terjemahan yang tepat untuk occupational health ialah "kesehatan kerja", tetapi para ahliteknik (insi-nyur) lalu mengira bahwa ini adalah bidangnya para ahlimedik (dokter) saja. Mereka tidakmerasa ikut terlibat didalamnya. Oleh karena itu ditambah " higene perusahaan ",sebab dalam bidanghigene ini para ahli teknik menyadari bahwa mereka ikut terlibat. Dewasa ini istilah "hiperkes"sudahditerima, meskipun yang dimaksud dengan hiperkes itusebenarnyaoccupational health.Higene perusahaan adalah bidangnya ahli teknik (insinyur)dan sasarannya adalah lingkungan kerja. Carakerja ahli higene perusahaan itu bersifat teknis. Kesehatan kerja adalah bidang-nya ahli kesehatan(dokter) dan sasarannyapun adalah pekerja.Cara kerja mereka bersifat medik. Penggabungan keduaistilah"higene perusahaan" dan "kesehatan kerja" menjadi suatukesatuan, berarti bahwa ahli teknik danmedik harus bekerjasama seerat-eratnya untuk mengsukseskan maksud tujuannya.Ilmu kedokteran kerjaialah suatu keahlian (spesialisasi)yang baru dalam llmu kedokteran, dan di Amerlka Serlkat baru diakui

    sebagai keahlian dalam tahun 1955. Ilmu ini dalamarti kata yang luas terdiri atas berbagai jurusan,termasuk :(a) Ilmu kedokteran perusahaan (Industrial medicine).(b) Ilmu kedokteran pertanian (Agricultural medicine).(c) Ilmu kedokteran penerbangan (Aviation medicine).(d) Ilmu kedokteran angkasa luar (Aerospace medicine).(e) llmu kedokteran nuklir (Nuclear or Atomic medicine).(f) Ilmu Kedokteran dibawah air (Underwater or submarinemedicine).(g) llmu kedokteran olah raga (Sports medicine).lni menggambarkan bahwa pekerja itu mempunyai lapangankerja yang luas sekali, yaitu di perindustrian,pertanian, penerbangan, angkasa luar, nuklir, bawah air, olah raga dansebagainya dengan berbagai

    macam masalah kesehatan. Masa-lah kesehatan ini dapat berupa gangguan kesehatan, penyakitdankecelakaan akibat kerja, dan semuanya dapat mengurangi produktivitas dan efisiensi kerja

    Ruang lingkup hygiene industry terdiri dari :1) Antisipasi

    Antisipasi merupakan kegiatan untuk memprediksi potensi bahaya dan risiko di tempat kerja. Tahap awaldalam melakukan atau penerapan higiene industri di tempat kerja. Adapun tujuan dari anntisipasi adalah :

    Mengetahui potensi bahaya dan risiko lebih dini sebelum muncul menjadi bahaya dan risiko yang nyata Mempersiapkan tindakan yang perlu sebelum suatu proses dijalankan atau suatu area dimasuki Meminimalisasi kemungkinan risiko yang terjadi pada saat suatu proses dijalankan atau suatu area

    dimasuki

    Langkah-langkah dalam antisipasi yaitu : Pengumpulan Informasi Melalui studi literature Mempelajari hasil penelitian Dokumen-dokumen perusahaan Survey lapangan Analisis dan diskusi Diskusi dengan pihak terkait yang kompeten Pembuatan Hasil

    Yang dihasilkan dari melakukan antisipasi adalah daftar potensi bahaya dan risiko yangndapatdikelompokkan:

    Berdasarkan lokasi atau unitBerdasarkan kelompok pekerja

  • 8/10/2019 Anizatun Lbm 5 Skn

    3/26

    Modul SKN LBM 5

    Anizatun NuskiyatiPage 3

    Berdasarkan jenis potensi bahayaBerdasarkan tahapan proses produksi dll

    2) RekognisiRekognisis merupakan serangkaian kegiatan untuk mengenali suatu bahaya lebih detil dan lebihkomprehensif dengan menggunakan suatu metode yang sistematis sehingga dihasilkan suatu hasil yangobjektif dan bias dipertanggung jawabkan. Di mana dalam rekognisi ini kita melakukan pengenalan danpengukuran untuk mendapatkan informasi tentang konsentrasi, dosis, ukuran (partikel), jenis, kandunganatau struktur, sifat, dll .

    Adapun tujuan dari rekognisi adalah : Mengetahui karakteristik suatu bahaya secara detil (sifat, kandungan, efek, severity, pola

    pajanan, besaran) Mengetahui sumber bahaya dan area yang berisiko Mengetahui pekerja yang berisiko

    3) EvaluasiPada tahap penilaian/evaluasi lingkungan, dilakukan pengukuran, pengambilan sampel dan analisis dilaboratorium. Melalui penilaian lingkungan dapat ditentukan kondisi lingkungan kerja secara kuantitatifdan terinci, serta membandingkan hasil pengukuran dan standar yang berlaku, sehingga dapatditentukan perlu atau tidaknya teknologi pengendalian, ada atau tidaknya korelasi kasus kecelakaan danpenyakit akibat kerja dengan lingkungannya , serta sekaligus merupakan dokumen data di tempat kerja.Tujuan pengukuran dalam evaluasi yaitu :

    Untuk mengetahui tingkat risiko Untuk mengetahui pajanan pada pekerja

    Untuk memenuhi peraturan (legal aspek)

    Untuk mengevaluasi program pengendalian yang sudah dilaksanakan Untuk memastikan apakah suatu area aman untuk dimasuki pekerja Mengetahui jenis dan besaran hazard secara lebih spesifik4) Pengontrolan

    Ada 6 tingkatan Pengontrolan di Tempat Kerja yang dapat dilakukan: Eliminasi : merupakan upaya menghilangkan bahaya dari sumbernya serta menghentikan semua

    kegiatan pekerja di daerah yang berpotensi bahaya. Substitusi : Modifikasi proses untuk mengurangi penyebaran debu atau asap, dan mengurangi

    bahaya, Pengendalian bahaya kesehatan kerja dengan mengubah beberapaperalatan proses untuk mengurangi bahaya, mengubah kondisi fisik bahan baku yang diterima

    untuk diproses lebih lanjut agar dapat menghilangkan potensi bahayanya. Isolasi : Menghapus sumber paparan bahaya dari lingkungan pekerja dengan menempatkannya

    di tempat lain atau menjauhkan lokasi kerja yang berbahaya dari pekerja lainnya, dan sentralisasikontrol kamar,

    Engineering control : Pengendalian bahaya dengan melakukan modifikasi pada faktor lingkungankerja selain pekerja

    Menghilangkan semua bahaya-bahaya yang ditimbulkan., Mengurangi sumber bahaya dengan mengganti dengan bahan yang kurang berbahaya, Proses kerja ditempatkan terpisah, Menempatan ventilasi local/umum. Administrasi control: Pengendalian bahaya dengan melakukan modifikasi pada interaksi pekerja

    dengan lingkungan kerja Pengaturan schedule kerja atau meminimalkan kontak pekerja dengan sumber bahaya

  • 8/10/2019 Anizatun Lbm 5 Skn

    4/26

    Modul SKN LBM 5

    Anizatun NuskiyatiPage 4

    Alat Pelindung Diri (APD), Ini merupakan langkah terakhir dari hirarki pengendalian. Jenis-jenisalat pelindung diri Alat pelindung diri diklasifikasikan berdasarkan target organ tubuh yangberpotensi terkena resiko dari bahaya.

    2. Apakah manfaat dan tujuan dari HIPERKES?

    Definisi hiperkes (Occupational health) menurutJoint International Labour Organization (ILO)/WorldHealthOrganization (WHO) Committee on Occupational Health.Terjemahan bebasnya ialah sebagaiberikut :

    Hiperkes harus bertujuan untuk : meningkatkan dan meme-lihara kesehatan yang setinggi-tingginya baikjasmani, rohanimaupun sosial, pada pekerja dalam semua jabatan; mencegahtimbulnya gangguankesehatan yang disebabkan oleh keadaankerja mereka, melindungi pekerja dalam

    pekerjaan merekaterhadap bahaya yang dihasilkan oleh faktor yang merugikankesehatan; menempatkandan melestarikan pekerja dalam suatu lingkungan kerja yang sesuai dengan faal badannya danrohaninyaatau secara ringkas : menyesuaikan pekerjaan ituterhadap manusia dan tiap-tiap orang terhadap

    jabatannya.

    Tujuan :

    Agar masyarakat pekerja (karyawan perusahaan, pegawai negeri, petani, nelayan, pekerja2 bebas dsb)dapat mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya baik fisik, mental dan sosialnya.

    Agar masyarakatsekitar perusahaan terlindung dari bahaya2 pengotoran oleh bahan2 yang berasal dari

    perusahaan. Agar hasil produksi perusahaan tidak membahayakan kesehatan masyarakat konsumennya. Agar efisiensi kerja dan daya produktivitas para karyawan meningkat dan dengan demikian akan

    meningkatkan pula produksi perusahaan. Agar masyarakat pekerja (karyawan perusahaan, pegawai negeri, petani, nelayan, pekerja2 bebas dsb)

    dapat mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya baik fisik, mental dan sosialnya. Agar masyarakat sekitar perusahaan terlindung dari bahaya2 pengotoran oleh bahan2 yang berasal dari

    perusahaan. Agar hasil produksi perusahaan tidak membahayakan kesehatan masyarakat konsumennya. Agar efisiensi kerja dan daya produktivitas para karyawan meningkat dan dengan demikian akan

    meningkatkan pula produksi perusahaan.

    Pencegahan dan pemberantasan penyakit-penyakit dan kecelakaan kecelakaan akibat kerja Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan dan gizi tenaga kerja Perawatan dan mcmpetinggi efisiensi dan produktivitas tenaga kerja Pemberantasan kelelahan kerja dan meningkatkan kegairahan serta kenikmatan kerja Perlindungan bagi masyarakat sekitar suatu perusahaan agar terhindar dari bahaya-bahaya pencemaran

    yang ditimbulkan oleh perusahaan tersebut Perlindungan masyarakat luas dari bahaya-bahaya yang mungkin ditimbulkan oleh produk-produk

    perusahaanNotoatmodjo, S, Prof. 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat Prinsip-Prinsip Dasar.Jakarta : Rineka CiptaSebagai bagian spesifik keilmuan dalam ilmu kesehatan, kesehatan kerja lebih menfokuskan

    lingkup kegiatannya pada peningkatan kualitas hidup tenaga kerja melalui penerapan upayakesehatan yang bertujuan untuk:

  • 8/10/2019 Anizatun Lbm 5 Skn

    5/26

    Modul SKN LBM 5

    Anizatun NuskiyatiPage 5

    Memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan pekerja Melindungi dan mencegah pekerja dari semua gangguan kesehatan akibat lingkungan kerja atau

    pekerjaannya Meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja Menempatkan pekerja sesuai dengan kemampuan fisik, mental, dan pendidikan atau ketrampilannya

    Budiono, A.M.S., 2005. Bunga Rampai Hiperkes dan KK. Semarang : UNDIPg, Indan, Ilmu Kesehatan Masyarakat, 2000

    3. Apakah kebijakan pemerintah tentang hiperkes?UUD 1945 pasal 27 ayat 2: Setiap warga negara berhak atas penghargaan dan penghidupan yang layakbagi kemanusiaan.

    a. Pekerjaan adh hak manusiab. Sso bekerja & beraktivitas dalam kondisi sehatc. Bebas dari risiko akibat kerja, kecelakaan/penyakit akibat kerjad. Penghidupan yang layak = hak manusiawi

    UU ketenagakerjaan No. 13 tahun 2003

    Undang-undang No. 14 Tahun 1969

    Ketentuan Pokok Mengenai Tenaga Kerja.Tiap tenaga kerja berhak mendapat perlindungan atas keselamatan, kesehatan, kesusilaan, dan

    pemeliharaan moral kerja serta perlakuan yang sesuai dengan martabat manusia dan moral agama.

    4. Apa saja aspek dalam hiperkes?

    Aspek perlindungan dalam hyperkes meliputi :1) Tenaga kerjadari semua jenis danjenjang keahlian2) Peralatan danbahan yang dipergunakan3) Faktor-faktor lingkungan fisik, biologi, kimiawi, maupun sosial.4) Proses produksi5) Karakteristik dansifat pekerjaan6) Teknologi danmetodologi kerja

  • 8/10/2019 Anizatun Lbm 5 Skn

    6/26

    Modul SKN LBM 5

    Anizatun NuskiyatiPage 6

    Aspek-aspek Higiene Perorangan- Pemeriksaan Kesehatan Calon Karyawan,- Pemeriksaan Kesehatan berkala,- Pemeriksaan Kesehatan Khusus,- Kesadaran terhadap pentingnya higiene perorangan,- Iklim perusahaan yang sehat dan memadai,- Lingkungan kerja yang sehat,terbuka,bersih,- Perlindungan thd.bahaya dan kecelakaan kerja,- Pelaksanaan sanitasi lingkungan,- Peningkatan gizi yang baik,- Kewajiban memenuhi mentaati syarat-syarat Kesehatan Kerja,- Pengendalian penyakit- Kebersihan Selama Kerja- Pendidikan dan Penyuluhan

    Aspek hiperkes :

    1. Higiene Perusahaanfokus pada upaya pengenalan/identifikasi, penilaian/pengujian, pemantauan faktor lingkungan tenagakerja2. Ergonomickelilmuan & aplikasinya dalam sistem/desain kerja, penserasian manusia & pekerjaannya, pencegahankelelahan, untuk tercapai efisiensi & efektifitas pekerjaan3. Kesehatan kerja

    meningkatkan kualitas hidup tenaga kerja

    mll upaya peningkatan kesehatan

    upaya pencegahan gangguan kesehatan thd penyakit akibat pekerjaan/tempat kerja

    4. Keselamatan kerja Ilmu & penerapan terkait mesin, alat, bahan, & proses kerja Untuk menjamin keselamatan tenaga kerja & seluruh aset produksi agar terhindar dari kecelakaan

    kerja/kerugian lainnya

    5. Apa hakikat dari hiperkes?

    Hakikat

    Pertama sebagai alat untuk mencapai derajat kesehatan setinggi-tinginya baik fisik, mental, sosial, bagitenaga kerja(buruh/karyawan, petani, nelayan, pegawai negeri, pekerja sektor non-formal, dsb) Kedua untuk meningkatkan produksi dengan berlandaskan pada meningkatnya efisiensi dan

    produktivitas.Ilmu KesehatanMasyarakat, Prof. Dr. Soekidjo Notoatmodjo

    6. Apa saja usaha/program dari hiperkes?Usaha Hiperkes:-Sanitasi Perusahaan

    Salah satu usaha yang dilakukan untuk mencapai persyaratan hiperkes. Sanitasi termasuk usaha-usahadan tindakan yang dilakukan untuk mengubah secara langsung maupun tidak langsung pengaruh

    lingkungan yang buruk bagi kesehatan manusia menjadi lingkungan yang menguntungkan. SanitasiPerusahaan adalah tindakan-tindakan menciptakan kebersihan, menjaga kesehatan dan memelihara

  • 8/10/2019 Anizatun Lbm 5 Skn

    7/26

    Modul SKN LBM 5

    Anizatun NuskiyatiPage 7

    kenyamanan lingkungan kerja di dalam perusahaan yang memenuhi persyaratan HiperkesDengan melaksanakan sanitasi: faktor-faktor buruk yang dapat menimbulkan penyakit dapat dicegah dandihilangkan. Program sanitasi antara lain:1.Dilakukan untuk mendapatkan hasil yang efektif.2.Melibatkan seluruh jajaran personel di dalam perusahaan.

    Pendidikan dan Pelatihan mengenai SanitasiTujuannya adalah

    1. Agar seluruh tenaga kerja memahami arti dan pentingnya melakukan sanitasi perusahaan.2. Lingkup Pendidikan :a. Penerangan tentang prinsip sanitasi,b. Orientasi sanitasi kepada karyawan baru,c. Penerangan,instruksi, latihan tentang :

    -metode kebersihan,-materi dan perlengkapan sanitasi

    d.

    Presentasi visual,alat peragae. Evaluasi : Secara tertulis dan Pengamatan di lapangan

    Higiene PeroranganTitik sentral kegiatan perusahaan adalah manusia sebagai tenaga kerja, higiene perusahaan dapatdimulai dari Higiene Perorangan. Higiene Perorangan merupakan salah satu upaya untuk mencapaipersyaratan hiperkes. Usaha-usaha Higiene Perorangan :1. Kebersihan Badan,2. kebersihan mulut,3. Kebersihan tangan,

    4. Kebersihan rambut,5. Pakaian,6. dll.

    Program Hiperkes : Pengenalan, pengujian, pengendalian potensi bahaya di lingk kerja Pemantauan lingk kerja Pelatihan & informasi lingkungan kerja Penyusunan NAB Rekayasa alat deteksi

    Riset kedokteran/kesehatan Pembuatan label/tanda peringatan Koordinasi & kerjasam dg unit lin di perusahaan, instansi/profesi lain

    7. Apa bedanya dokter perusahaan dan dokter klinik perusahaan?

    seorang dokter perusahaan memiliki tugas dan peranan spesifik. Tidak seperti dokter klinik yangaktivitasnya berfokus pada pelayanan kuratif, aktivitas seorang dokter perusahaan lebih menitikberatkanpada usaha kesehatan yang sifatnya promotif, preventif, dan rehabilitatif dengan tenaga kerjasebagai objeknya.

    Tugas Dokter Perusahaan

  • 8/10/2019 Anizatun Lbm 5 Skn

    8/26

    Modul SKN LBM 5

    Anizatun NuskiyatiPage 8

    Secara umum, tugas seorang dokter perusahaan dapat dibagi dalam empat ruang lingkup: medis, teknislingkungan kerja, teknis administratif, dan lingkungan sosial.

    A. Medis

    1. Program kesehatan di tempat kerja

    Fungsi dasar seorang dokter sebagai seorang praktisi kesehatan adalah untuk menjalankan programpelayanan kesehatan. Untuk seorang dokter perusahaan, ruang lingkup kerjanya termasuk pemeriksaankesehatan, perawatan dan rehabilitasi, serta pencegahan penyakit umum

    2. Jalin hubungan dengan tenaga kerja

    Seorang dokter perusahaan juga dituntut untuk menampung keluhan tenaga kerja saat konsultasikesehatan dan membantu melakukan koreksi lingkungan apabila diperlukan bersama tim dari disiplin

    ilmu lain.

    B. Teknis Lingkungan Kerja

    1. Pengukuran

    Seorang dokter perusahaan juga harus memiliki pengetahuan tentang alat ukur dan standar keadaanlingkungan, termasuk diantaranya keadaan iklim, bising, pencahayaan dan lain-lain. Pengetahuan inibermanfaat untuk mengetahui pengaruh lingkungan terhadap kesehatan pekerja. Namun, seorang dokterperusahaan juga harus mengetahui batas cakupan disiplin ilmunya dan melakukan konsultasi pada ahlihigiene industri untuk melakukan pengukuran pada keadaan yang lebih spesifik. Pengukuran dapat

    dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif.

    Gambar 2. Sound Level Meter - alat ukur kebisingan

    2. Kebersihan dan Sanitasi.

    http://2.bp.blogspot.com/-tU9mF9aCGtE/UOTwD7EIDdI/AAAAAAAAAOY/qvsnrolfW-s/s1600/sound_level_meter.jpg
  • 8/10/2019 Anizatun Lbm 5 Skn

    9/26

    Modul SKN LBM 5

    Anizatun NuskiyatiPage 9

    Seorang dokter perusahaan dituntut untuk mengoptimalkan dan memantau kebersihan serta sanitasi diperusahaan, termasuk di tempat kerja, kantin, WC, dan pembuangan sampah. Selain itu, usahakebersihan lain yang harus dilakukan termasuk pemberantasan insekta tikus, kampanye kebersihanperorangan (personal hygiene), dan pemantauan sistem pengolahan sisa/sampah industri.

    3. Penyesuaian kemampuan fisik dan pekerjaan.

    Seorang dokter perusahaan harus mampu menilai kemampuan fisik seorang pekerja dan membuatrekomendasi untuk penyesuaian di tempat kerja pekerja tersebut. Ini dilakukan untuk menghindariterjadinya kelelahan dan mengoptimalkan kinerja.

    C. Teknis Administratif

    Seorang dokter perusahaan berkewajiban untuk memenuhi tugas administratif, termasuk diantaranya: 1.

    ) Pencatatan dan pelaporan medis ke instansi, 2.) Administrasi rutin bidang kesehatan, dan3.) Perencanaan usaha pengembangan hiperkes di perusahaan.

    D. Tugas Sosial

    Selain tugas-tugas diatas, seorang dokter perusahaan juga memiliki peranan sosial sebagai HealthEducator atau penyuluh kesehatan. Materi yang harus disampaikan termasuk gaya hidup sehat, gizi, danmutu makanan. Seorang dokter perusahaan juga harus mampu berfungsi sebagai Health Counsellor(Komunikator) yang menjembatani hubungan antara pekerja dengan pihak manajerial perusahaan dalambidang kesehatan. Seorang dokter perusahaan juga sering dilibatkan dalam tugas kepanitiaan/tim,seperti P2K3, P3K atau Regu Pemadam Kebakaran.

    K3

    1. Apakah definisi K3 menurut ILO/WHO dan tujuan dari K3?

    DefinisiSpesialisasi dalam ilmu kesehatan beserta dengan praktek yag bertujuan agar tenaga kerja memperolehderajat kesehatan setinggi-tingginya dengan usaha preventif dan kuratif.Dibawah ini ada beberapa definisi yang menjelaskan apa itu K3 atau Keselamatan dan KesehatanKerja dari berbagai ahli K3 termasuk definisi K3 menurut ILO .

    ILOSuatu upaya untuk mempertahankan dan meningkatkan derajat kesejahtaraan fisik, mental dan sosialyang setinggi-tingginya bagi pekerja di semua jabatan, pencegahan penyimpangan kesehatan diantarapekerja yang disebabkan oleh kondisi pekerjaan, perlindungan pekerja dalam pekerjaannya dari risikoakibat faktor yang merugikan kesehatan, penempatan dan pemeliharaan pekerja dalam suatu lingkungankerja yang diadaptasikan dengan kapabilitas fisiologi dan psikologi; dan diringkaskan sebagai adaptasipekerjaan kepada manusia dan setiap manusia kepada jabatannya.

    Tujuan K3 :1. Pencegahan dan pemberantasan penyakit-penyakit dan kecelakaan kecelakaan akibat kerja2. Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan dan gizi tenaga kerja3.

    Perawatan dan mcmpetinggi efisiensi dan produktivitas tenaga kerja4. Pemberantasan kelelahan kerja dan meningkatkan kegairahan serta kenikmatan kerja

  • 8/10/2019 Anizatun Lbm 5 Skn

    10/26

    Modul SKN LBM 5

    Anizatun Nuskiyati Page

    10

    5. Perlindungan bagi masyarakat sekitar suatu perusahaan agar terhindar dari bahaya-bahaya pencemaranyang ditimbulkan oleh perusahaan tersebut

    6. Perlindungan masyarakat luas dari bahaya-bahaya yang mungkin ditimbulkan oleh produk-produkperusahaanNotoatmodjo, S, Prof. 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat Prinsip-Prinsip Dasar. Jakarta : Rineka Cipta

    2. Apa faktor yang mempengaruhi dari K3?Faktor yang mempengaruhi

    Status kesehatan seseorang, menurut HL Bloom (1981) ditentukan oleh 4 faktor :

    Lingkungan , berupa lingkungan fisik (alami, buatan), kimia (organik/anorganik, logam berat, debu),biologik (virus, bakteri, mikroorganisme) dan sosial budaya(ekonomi, pendidikan, pekerjaan)

    Perilaku yang meliputi sikap, kebiasaan, tingkah laku

    Pelayanan kesehatan : promotif, preventif, perawatan, pengobatan, pencegahan kecacatan,rehabilitasi

    Genetik yang merupakan faktor bawaan setiap manusia.Bunga rampai HIPERKES DAN KK, AM. Sugeng Budiono, dkk

    3. Apa ruang lingkup dari K3?Ruang Lingkup

    Sebagai bagian spesifik keilmuan dalam ilmu kesehatan, kesehatan kerja lebih menfokuskan lingkupkegiatannya pada peningkatan kualitas hidup tenaga kerja melalui penerapan upaya kesehatan yangbertujuan untuk :

    1. Memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan pekerja

    2.

    Melindungi dan mencegah pekerja dari semua gangguan kesehatan akibat lingkungan kerja ataupekerjaannya

    3. Meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja4. Menempatkan pekerja sesuai dengan kemampuan fisik, mental, dan pendidikan atau ketrampilannya

    Budiono, A.M.S., 2005. Bunga Rampai Hiperkes dan KK. Semarang : UNDIP

    4. Apakah Batasan dari K3?

    a. BEBAN KERJASetiap pekerjaan apa pun jenisnya apakah pekerjaan tersebut memerlukan kekuatan otot atau

    pemikiran, adalah merupakan beban bagi yang melakukan. Dengan sendirinya beban ini dapat berupabeban fisik, beban mental ataupun beban sosial sesuai dengan jenis pekerjaan si pelaku Kesehatankerja berusaha mengurangi atau mengatur beban kerja para karyawan atau pekerja dengan caramerencanakan atau mendesain suatu alat yang dapat mengurangi beban kerja. Misalnya untukmempercepat pekerjaan tulis menulis diciptakan mesin ketik, untuk membantu mengurangi bebanhitung-menghitungdiciptakan kakulator atau komputer, dan sebagainya.

    b. BEBAN TAMBAHANDi samping beban kerja yang harus dipikul oleh pekerja atau karyawan, pekerja sering atau kadang-

    kadang memikul beban tambahan yang berupa kondisi atau lingkungan yang tidak menguntungkan bagipelaksanan pekerjaan.Disebut beban tambahan karena lingkungan tersebut menggangu pekerjaan, danharus diatasi oleh pekerja atau karyawan yang bersangkutan. Beban tambahan ini dapat dikelompokkan

    menjadi 5 faktor yakni :

  • 8/10/2019 Anizatun Lbm 5 Skn

    11/26

    Modul SKN LBM 5

    Anizatun Nuskiyati Page

    11

    1. faktor fisik, misalnya: penerangan/pencahayaan yang tidak cukup, suhu udara yang panas, dansebagainya.

    2. faktor kimia , misalnya: ban gas, uap atau asap, debu, dan sebagainya.3. faktor biologi, misalnya: nyamuk, lalat, kecoa, lumut, taman yang tidak teratur, dan sebagainya.4. faktor fisiologi, yakni peralatan kerja yang tidak sesuai dengan ukuran tubuh atau anggota badan

    (ergonomic), misalnya: meja atau kursi yang terlalu tinggi atau pendek.5. faktor sosial-psikologis, yaitu suasana kerja yang tidak harmonis, misalnya: adanya klik, gosip,

    cemburu, dan sebagainya.c. KEMAMPUAN KERJA

    Kemampuan seseorang dalam melakukan pekerjaan berbeda dengan seseorang yang lain,meskipun pendidikan dan pengalamannya sama, dan bekerja pada suatu pekerjaan atau tugas yangsama, Perbedaan ini disebabkan karena kapasitas orang tersebut berbeda. Kapasitas adalahkemampuan yang dibawa dari lahir oleh seseorang yang terbatas. Artinya kemampuan tersebut dapatberkembang karena pendidikan atau pengalaman tetapi sampai batas-batas tertentu saja. Kapasitasdipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain: gizi dan kesehatan, ibu, genetik, dan lingkungan.

    Selanjutnya kapasitas ini mempengaruhi atau menentukan kemampuan seseorang. Kemampuanseseorang juga dipengaruhi oleh pendidikan, pengalaman, kesehatan, kebugaran, gizi, jeniskelamin, dan ukuran-ukuran tubuh Peningkatan kemampuan tenaga kerja ini akhirnya akanberdampak terhadap peningkatan produktivitas kerja.Notoatmodjo, S, Prof. 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat Prinsip-Prinsip Dasar. Jakarta : Rineka Cipta

    5. Bagaimana urutan penyakit akibat kerja menurut ILO?- peyakit saluran pernafasan-peyakit kulit-kerusakan pendengaran

    -gejala pada punggung dan sendi-kanker-CAD-penyakit liver-maslah neuropsikitari-JPV-penyakit yg tidak diketahui penyebabnya.

    Ada 3 urutan :- penyakit akibat kerja/occupational diseases-penyakit yg berhubungan dgan pekerjaan

    - penyakit yg mengnai populasi ling kerja

    6. Peraturan perundang2an yg mengatur k3 dan HIPERKES?

    Undang-undang nomor 1 tahun 1970

    Keselamatan Kerja.agar setiap tenaga kerja dan orang lain yang berada di tempat kerja mendapat perlindungan atas

    keselamatannya, dan setiap sumber-sumber produksi dapat dipakai dan digunakan secara aman danefisien sehingga akan meningkatkan produksi dan produktifitas kerja

    PerMen Tenaga Kerja no Per-01/MEN/1979

    Pelayanan Kesehatan Kerja.

  • 8/10/2019 Anizatun Lbm 5 Skn

    12/26

    Modul SKN LBM 5

    Anizatun Nuskiyati Page

    12

    Memberikan bantuan kepada tenaga kerja dalam penyesuaian diri dengan pekerjaannya. Melindungi tenaga kerja terhadap setiap gangguan kesehatan yang timbul dari pekerjaan atau lingkungan

    kerja. Meningkatkan kesehatan badan, kesehatan mental, dan kemampuan fisik tenaga kerja. Memberikan pengobatan dan perawatan serta rehabilitasi bagi tenaga kerja yang menderita sakit.

    PerMen Tenaga Kerja no Per-02/MEN/1979

    Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja. Pemeriksaan kesehatan sebelum kerja. Pemeriksaan kesehatan berkala Pemeriksaan kesehatan khusus.

    Lainnya Peraturan Menteri Tenaga Kerja nomor Per-01/MEN/1976tentang kewajiban latihan Hiperkes

    bagi dokter perusahaan. Undang-undang nomor 7 tahun 1981 tentang Wajib Lapor Ketenagaan

    Peraturan Menteri Tenaga Kerja nomor 03/MEN/1984 tentang mekanisme pengawasanketenagakerjaan.

    7. Jelaskan peran dan kewajiban dokter perusahaan mengenai hiperkes!

    Dokter hiperkes bersama dengan paramedisnya diharapkan mampu mendeteksi, melakukaninvestigasi dalam rangka menegakkan diagnosis penyakit akibat kerja, serta menganalisadan mencegah sedini mungkin timbulnya kecelakaan kerja sehingga terciptanya suatukondisi tempat / lingkungan kerja maupun proses kerja yang lebih aman, efisien dan efektif sertasehat bagi setiap pekerja di perusahaan.

    Dokter perusahaan adalah Setiap dokter yang ditunjuk atau bekerja di perusahaan yang bertugas danatau bertanggung jawab atas higiene perusahaan, kesehatan dan keselamatan kerja(hiperkes)TUGAS POKOK :

    Memimpin dan menjalankan pelayanan kesehatan kerja sebagai perlindungan kesehatan dankeselamatan kerja guna mewujudkan tenaga kerja yang sehat dan produktif optimal

    PELAYANAN KESEHATAN KERJA1. Melakukanpemer iksaan kesehatan sebelum kerja, pemeriksaan kesehatan sebelum

    penempatan, pemeriksaan kesehatan berkala, dan pemeriksaan kesehatan khususdan menafsirkan serta menggunakan hasil pemeriksaan tsb.;

    2. Melakukan pembinaan dan pengawasan atas penyesuaian pe kerj aan terhadap

    tenaga kerja serta memberikan nasehat tentang pembinaan dan pengawasan di-maksud kepada pihak terkait khususnya di perusahaan yang bersangkutan;

    3. Melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap l ingkungan kerja serta membe-rikan nasehat tentang pembinaan dan pengawasan dimaksud kepada pihak terkaitkhususnya di perusahaan yang bersangkutan;

    4. Melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap sanitasi air serta memberikannasehat tentang pembinaan dan pengawasan dimaksud kepada pihak terkaitkhususnya di perusahaan yang bersangkutan;

    5. Melakukan pembinaan dan pengawasan pe rlengkapan keseha ta n ke rj a sertamemberikan nasehat tentang pembinaan dan pengawasan dimaksud kepada pihakterkait khususnya di perusahaan yang bersangkutan;

    6. Melakukan pencegahan da n pengoba tan terhadap penyakit umum dan penyakitakibat kerja baik terhadap tenaga kerja individual maupun komunitas tenaga

  • 8/10/2019 Anizatun Lbm 5 Skn

    13/26

    Modul SKN LBM 5

    Anizatun Nuskiyati Page

    13

    kerja dan juga masyarakat yang ada kaitannya dengan perusahaan yang bersang-kutan;

    7. Melakukan atau memberikan nasehatkepada atau meminta pihak terkait untukmelakukan pertolongan pertama pada kecelakaan (PPPK) dan penyakit umumserta penyakit akibat kerja;

    8. Melakukanpendidi kan keseha tan untuk tenaga kerja serta komunitas tenagakerja dan latihan untuk petugas PPPK dan petugas kesehatan lainnya khusus-nya di perusahaan yang bersangkutan;

    9. Memberi nasehat aspek medis dan kesehatan mengenai perencanaan danpembuatan tempat kerja, pemilihan alat pelindung diri yang diperlukan dan giziserta penyelenggaraan makanan di tempat kerja;

    10. Membantu dari segi medis usaha rehabilitasiakibat kecelakaan atau penyakitakibat kerja;

    11. Melakukan dan atau memberi nasehat kepada dan atau meminta kepada pihakyang bersangkutan untuk melakukanpembinaa n da n pengawasan terhadap

    tenaga kerja yang mempunyai kelainan tertentu dalam kesehatannya;12. Melakukan dan menafsirkan audit program atau sistem manajemen kesehatan/kedokteran kerja di perusahaan.

    KHUSUS1. Membuat diagnosis penyakit akibat kerja(penyakit yang timbul karena hubungan

    kerja) dan atau penyakit lain yang berkaitan dengan pekerjaan serta mengobatidan atau melakukan tindakan-tindakan lain dalam keselamatan dan kesehatankerja(K3) yang pelaksanaannya mungkin dilakukan bekerja sama dengan spesi-alis lain dan atau pihak lain;

    2. Membuat diagnosis dan menilai kecacatan akibat kecelakaan kerja dan atau

    penyakit akibat kerja yang pelaksanaannya mungkin dilakukan bekerja samadengan spesialis dan atau pihak lain;

    3. Menilai dan menetapkan ada tidak adanya efek pekerjaan atau lingkungan kerjaterhadap kesehatan tenaga kerja yang bersangkutan;

    4. Menilai dan menetapkan batas sehat pemaparan kerja terhadap faktor dalampekerjaan atau lingkungan kerja bagi tenaga kerja yang bersangkutan;

    5. Menilai dan menetapkan pekerjaan yang sesuai dengan kondisi kesehatantenaga kerja yang bersangkutan;

    Kecelakaan kerja

    1.

    Apa saja macam-macam kecelakaan kerja?

    Menurut Organisasi Perburuhan Internasional (ILO), kecelakaan akibat kerja diklasifikasikan menjadi 4macam, yakni:

    klasifikasi menurut jenis kecelakaano terjatuho tertimpa benda jatuho terjepit oleh bendao pengaruh suhu tinggio terkena arus listrik

    klasifikasi menurut penyebab

    mesino mesin penyalur(transmisi)

  • 8/10/2019 Anizatun Lbm 5 Skn

    14/26

    Modul SKN LBM 5

    Anizatun Nuskiyati Page

    14

    o mesin-mesin untuk menggerakan logamo mesin-mesin pengolah kayuo mesin-mesin pertaniano mesin-mesin pertambangan

    alat angkut dan alat angkato

    mesin angkat dan peralatannyao alat angkutan di atas rodao alat angkutan udarao alat angkutan air

    Peralatan laino Bejana bertekanano Dapur pehakar dan pemanaso Instalasi pendingino Alat-alat listrik (tangan)o Tangga

    Bahan-bahan, zat-zat dan radiasio bahan peledako debu, gas ciran dan zat-zat kimia terkecuali bahan peledako radiasi

    Lingkungan kerjao di luar bangunano di dalam bangunano di bawah tanah

    klasifikasi menurut sifat luka atau kelainano Patah tulango Dislokasi / keseleoo

    Regang otot / urato Memar dan luka dalam yang laino Amputasi

    klasifikasi menurut letak kelainan atau luka di tubuho Kepalao Lehero Badano Anggota ataso Anggota bawah

    Notoatmodjo, S, Prof. 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat Prinsip-Prinsip Dasar. Jakarta : Rineka Cipta

    2. Apa pengertian kecelakaan kerja?

    Terjadinya kecelakaan kerja disebabkan oleh kedua faktor utama yakni faktor fisik dan faktormanusia. Oleh sebab itu, kecelakaan kerja juga merupakan bagian dari kesehatan kerja. Kecelakaankerja adalah kejadian yang tidak terduga dan tidak diharapkan akibat dari kerja. Sumakmur (1989)membuat batasan bahwa kecelakaan kerja adalah kecelakaan yang berkaitan dengan hubungan kerjadengan perusahaan. Oleh sebab itu, kecelakaan akibat kerja ini mencakup dua permasalahan pokok,yakni:

    o Kecelakaan adalah akibat langsung pekerjaan,o Kecelakaan terjadi pada saat pekerjaan sedang dilakukan.

    Notoatmodjo, S, Prof. 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat Prinsip-Prinsip Dasar.Jakarta : Rineka Cipta

  • 8/10/2019 Anizatun Lbm 5 Skn

    15/26

    Modul SKN LBM 5

    Anizatun Nuskiyati Page

    15

    3. Apa tujuan program,sasaran utama dari keselamatan kerja?

    KESELAMATAN KERJA

    i. DEFINISI

    Keselamatan kerja adalah keselamatan yang bertalian dengan mesin, pesawat, alat kerja bahandan proses pengolahannya, landasan tempat kerja dan lingkungannya serta cara-cara melakukanpekerjaan. Keselamatan kerja adalah tugas semua orang yang bekerja,. Dan keselamatan kerja adalahdari, oleh, dan untuk setiap tenaga kerja serta orang lainnya, dan juga masyarakat pada umumnya.www.nakertrans.go.id

    ii. RUANG LINGKUP

    Batasan dan ruang lingkup

    Keselamatan kerja diartikan sebagai bidang kegiatan yang ditujukan untuk mencegah semua jeniskecelakaan yang ada kaitannya dengan lingkungan dan situasi kerjaSugandi, D., 2005. Bunga Rampai Hiperkes dan KK. Semarang : UNDIP

    iii. TUJUAN

    1. Melindungi hak keselamatan tenaga kerja dalam/selama melakukan pekerjaan untuk kesejahteraan hidupserta peningkatan produksi dan produktivitas nasional

    2. Menjamin keselamatan setiap orang lain yang berada di tempat kerja3. Memelihara sumber produksi serta menggunakan dengan amat dan berdayaguna (efisien)

    (Dari.Dainur.1995.Materi-materi Pokok Ilmu Kesehatan Masyarakat)iv. PROGRAM

    Mencegah dan mengurangi kecelakaan

    Mencegah dan mengurangi kebakaran

    Mencegah dan mengurangi bahaya peledakan

    Member kesempatan dan jalan untuk menyelamatkan diri saat kebakaran

    Member alat perlindungan diri para pekerja

    Member penerangan yang cukup dan sesuai

    Mengamankan dan memperlancar bongkar muatv. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESELAMATAN KERJA

    PERILAKU YANG TIDAK AMAN LINGKUNGAN KERJA YANGTIDAK AMAN

    Sembrono dan tidak hati-hati

    tidak mematuhi peraturan

    Kondisi badan yang lemah

    Alat pengaman yang tidaksempurna

    Peralatan yang rusak

    Kurangnya pencahayaan

    4. Apa saja penyakit dari kecelakaan kerja?

    penyakit akibat kerja dan penyakit yang ditimbulkan

    a.

    Pneumokoniosis yang disebabkan debu mineral.b. Penyakit paru dan saluran pernapasan yang disebabkan oleh debu logam keras.

    http://www.nakertrans.go.id/http://www.nakertrans.go.id/
  • 8/10/2019 Anizatun Lbm 5 Skn

    16/26

    Modul SKN LBM 5

    Anizatun Nuskiyati Page

    16

    c. Penyakit paru dan saluran pernapasan yang disebabkan oleh debu kapas, vlas, henep, dan sisal.d. Asma akibat kerja yang disebabkan oleh penyebab sensitasi dan zat perangsang yang dikenal yang

    berada dalam proses pekerjaan.e. Alveolitis allergika yang disebabkan oleh faktor dari luar sebagai akibat penghirupan debu organik.f. Penyakit yang disebabkan oleh berilium.g.

    Penyakit yang disebabkan oleh kadmium.h. Penyakit yang disebabkan oleh fosfor.i. Penyakit yang disebabkan oleh krom.

    j. Penyakit yang disebabkan oleh mangan.k. Penyakit yang disebabkan oleh arsen.l. Penyakit yang disebabkan oleh raksa.m. Penyakit yang disebabkan oleh timbal.n. Penyakit yang disebabkan oleh fluor.o. Penyakit yang disebabkan oleh karbon disulfida.p. Penyakit yang disebabkan oleh deriva halogen.

    q.

    Penyakit yang disebabkan oleh benzena.r. Penyakit yang disebabkan oleh derivat nitro dan amina dari benzena.s. Penyakit yang disebabkan oleh nitrogliserin.t. Penyakit yang disebabkan oleh alkohol, glikol / keton.u. Penyakit yang disebabkan oleh gas / uap penyebab asfiksia.v. Kelainan pendengaran yang disebabkan oleh kebisingan.w. Penyakit yang disebabkan oleh getaran mekanik.x. Penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan dalam udara yang bertekanan tinggi.y. Penyakit yang disebabkan oleh radiasi elektromagnetik dan mengion.z. Penyakit kulit (dermatosis) yang disebabkan oleh penyebab fisik, kimiawi / biologik.aa.Kanker kulit epitelioma primer yang disebabkan oleh ter, pic, bitumen, minyak mineral, antrasena.

    bb.

    Kanker paru yang disebabkan oleh asbes.cc. Penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus, bakteri / parasit yang didapat dalam suatu pekerjaan yang

    memiliki resiko kontaminasi khusus.dd.Penyakit yang disebabkan oleh suhu tinggi / rendah / panas radiasi / kelembaban udara tinggi.ee.Penyakit yang disebabkan oleh bahan kimia lainnya termasuk bahan obat.

    (UNDIP, HIPERKES & KK, 2005)

    a. FAKTOR PENYEBAB

    Penyebab kecelakaan kerja pada umumnya di golongkan menjadi dua, yakni:

    Perilaku pekerja itu sendiri (faktor manusia), yang tidak memenuhi keselamatan, misalnya: karena

    kelengahan, kecerobohan, ngantuk, kelelahan, dan sebagainya. Kondisi-kondisi lingkungan pekerjaan yang tidak aman atau unsafety condition, misalnya lantai licin,

    pencahayaan kurang, silau, dan sebagainyaNotoatmodjo, S, Prof. 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat Prinsip-Prinsip Dasar. Jakarta : Rineka CiptaFaktor-faktor penyebab penyakit akibat kerja dan penyakit yang ditimbulkannya

    GOLONGAN FISIKo Suara yang keras dapat menyebabkan tulio Suhu tinggi yang dapat menyebabkan heat stroke, heat cramps, atau hyperpirexi& suhu rendah

    menyebabkan chilblain, trench foot, atau frosbiteo Penerangan yang kurang atau yang terlalu terang (menyilaukan) menyebabkan kelainan penglihatan dan

    memudahkan terjadinya kecelakaano

    Penurunan tekanan udara (dekompresi) yang mendadak dapat menyebabkan caisson disease

  • 8/10/2019 Anizatun Lbm 5 Skn

    17/26

    Modul SKN LBM 5

    Anizatun Nuskiyati Page

    17

    o Radiasi dari sinar rontgen atau radio aktif menyebabkan penyakit-penyakit darah. kemandulan, kankerkulit dan sebagainya

    GOLONGAN KIMIAWIo Gas yang menyebabkan keracunan, misalnya: CO, HCN.H2S, SO2o Debu-debu misalnya debu silica, kapas, asbest ataupun debu logam berat

    GOLONGAN PENYAKIT INFEKSIMisalnya penyakit antrax yang disebabkan bakteri Bacillus antracis pada penyamak kulit atau pengumpulwool. Penyakit-penyakit infeksi pada karyawan yang bekerja dalam bidang mikrobiologi ataupun dalamperawatan penderita penyakit menular.

    GOLONGAN FISIOLOGIPenyakit yang disebabkan karena sikap badan yang kurang baik; karena konstruksi mesin yang tidakcocok, ataupun karena tempat duduk yang tidak sesuai.

    GOLONGAN MENTAL-PSIKOLOGIPenyakit yang timbul karena hubungan yang kurang baik antara sesama karyawan, antara karyawandengan pimpinan karena pekerjaan yang tidak cocok dengan psikis karyawan, karena pekerjaan yang

    membosankan ataupun karena upah imbalan yang terlalu sedikit upah sehingga tenaga pikirannya tidakdicurahkan kepada pekerjaannya melainkan kepada usaha-usaha pribadi untuk menambahpenghasilannya.Sumamur. 1986. Higiene Perusahaan dan Keselamatan Kerja. Gunung Agung Jakarta

    b. UPAYA DAN PENCEGAHAN

    o SubstitusiYaitu dengan mengganti bahan-bahan yang berbahaya dengan bahan-bahan yang kurang atau

    tidak berbahaya, tanpa mengurangi hasil pekerjaan maupun mutunyao Isolasi

    Yaitu dengan mengisolir (menyendirikan) proses-proses yang berbahaya dalam perusahaan.Misalnya menyendirikan mesin-mesin yang sangat gemuruh, atau proses-proses yang menghasilkan gasatau uap yang berbahaya.

    o Ventilasi umumYaitu dengan mengalirkan udara sebanyak perhitungan ruangan kerja, agar kadar bahan-bahan

    yang berbahaya oleh pemasukan udara ini akan lebih rendah dari nilai ambang batasnyao Ventilasi keluar setempat

    Yaitu dengan menghisap udara dari suatu ruang kerja agar bahan-bahan yang berbahaya dihisapdan dialirkan keluar. Sebelum dibuang ke udara bebas agar tidak membahayakan masyarakat, udarayang akan dibuang ini harus diolah terlebih dahulu.

    o Mempergunakan alat pelindung perseorangan

    Para karyawan dilengkapi dengan alat pelindung sesuai dengan jenis pekerjaannya. Misalnya:masker, kacamata, sarung tangan, sepatu, topi, dllo Pemeriksaan kesehatan sebelum kerja

    Para karyawan atau calon karyawan diperiksa kesehatannya (fisik dan psikis) agar penempatannyasesuai dengan jenis pekerjaan yang dipegangnya secara optimal

    o Penerangan atau penjelasan sebelum kerjaKepada para karyawan diberikan penerangan/penjelasan sebelum kerja agar mereka mengetahui,

    mengerti dan mematuhi peraturan-peraturan serta agar lebih berhati-hatio Pemeriksaan kesehatan ulangan pada para karyawan secara berkala

    Pada waktu-waktu tertentu secara berkala dilakukan pemeriksaan ulangan untuk mengetahuiadanya penyakit-penyakit akibat kerja pada tingkat awal agar pengobatan dapat segera

    o

    Pendidikan tentang kesehatan dan keselamatan kerja

  • 8/10/2019 Anizatun Lbm 5 Skn

    18/26

    Modul SKN LBM 5

    Anizatun Nuskiyati Page

    18

    Para karyawan diberikan pendidikan kesehatan dan keselamatan kerja secara kontinyu dan teraturagar tetap waspada dalam menjalankan pekerjaannyaSumamur. 1986. Higiene Perusahaan dan Keselamatan Kerja. Gunung Agung Jakarta

    peyakit saluran pernafasan-peyakit kulit-kerusakan pendengaran-gejala pada punggung dan sendi-kanker-CAD-penyakit liver-maslah neuropsikitari-JPV-penyakit yg tidak diketahui penyebabnya.

    5.

    Bagaimana cara pencegahan penyakit akibat kecelakaan kerja?-substitusi : mengganti bahan2 yg dapat mencemari lingkungan-isolasi : mengisolir proses2 yg berbahaya dri perusahaan- memperbanyak ventilasi-mempergunakan alat perlindungan personal-pemeriksaan kesehatan sebelum bekerja.

    Ergonomi1. Apa pengertian dan metode dari ergonomi?

    Ergonomi berasal dari bahasa yunani, ergon artinya kerja dan nomos artinya peraturan atau hukum.

    Secara harviah ergonomi adalah hukum atau peraturan yang mengatur tentang bagaiamana melakukanpekerjaan termasuk dalam menggunakan peralatan kerja.Ergonomi adalah ilmu yang mengatur tentang penyesuaian antara peralatan atau perlengkapan dalambekerja dengan kondisi atau kemampaun manusia, sehingga mencapai kesehatan tenaga kerja danproduktivitas yang optimal.

    2. Apakah ruang lingkup dari ergonomi?

    Secara harfiah ergonomi diartikan sebagai peraturan. tentang bagaimana melakukan kerja, termasukmenggunakan peralatan kerja. Dewasa ini batasan ergonomi adalah ilmu penyesuaian peralatan danperlengkapan kerja dengan kondisi dan kemampuan manusia, sehingga mencapai kesehatan tenagakerja dan produktivitas kerja yang optimal. Dari batasan ini terlihat bahwa ergonomi tersebut terdiri daridua sub sistem, yakni: sub sistem peralatan kerja, dan sub sistem manusia. Sub sistem manusia terdiri:

    psikolog, latar belakang sosial, dan sebagainya. Oleh sebab itu, tujuan dan ergonomi ini adalah untuk

  • 8/10/2019 Anizatun Lbm 5 Skn

    19/26

    Modul SKN LBM 5

    Anizatun Nuskiyati Page

    19

    menciptakan suatu kombinasi yang paling serasi antara sub sistem peralatan kerja dengan manusiasebagai tenaga kerja.Notoatmodjo, S, Prof. 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat Prinsip-Prinsip Dasar.Jakarta : Rineka Cipta

    Penerapan ergonomi/ruang lingkup ergonomi meliputi (Setyaningsih, Yuliani, 2002) ;a. Pembebanan kerja fisik

    Beban fisik yang dibenarkan umumnya tidak melebihi 30-40% kemampuan maksimum seorang pekerjadalam waktu 8 jam sehari. Untuk mengukur kemampuan kerja maksimum digunakan pengukuran denyutnadi yang diusahakan tidak melebihi 30-40 kali per menit di atas denyut nadi sebelum bekerja. DiIndonesia beban fisik untuk mengangkat dan mengangkut yang dilakukan seorang pekerja dianjurkanagar tidak melebihi dari 40 kg setiap kali mengangkat atau mengangkut.

    b. Sikap tubuh dalam bekerjaSikap pekerjaan harus selalu diupayakan agar merupakan sikap ergonomik. Sikap yang tidak alamiahharus dihindari dan jika hal ini tidak mungkin dilaksanakan harus diusahakan agar beban statis menjadi

    sekecil-kecilnya. Untuk membantu tercapainya sikap tubuh yang ergonomik sering diperlukan pulatempat duduk dan meja kerja yang kriterianya disesuaikan dengan ukuran anthropometri pekerja.

    c. Mengangkat dan mengangkutBeberapa faktor yang berpengaruh pada proses mengangkat dan mengangkut adalah beratnya beban,intensitas, jarak yang harus ditempuh, lingkungan kerja, ketrampilan dan peralatan yang digunakan.Untuk efisiensi dan kenyamanan kerja perlu dihindari manusia sebagai alat utama untuk mengangkatdan mengangkut.

    d. Sistem manusiamesinPenyesuaian manusia-mesin sangat membantu dalam menciptakan kenyamanan dan efisiensi kerja.Perencanaan sistem ini dimulai sejak tahap awal dengan memperhatikan kelebihan dan keterbatasan

    manusia dan mesin yang digunakan interaksi manusia-mesin memerlukan beberapa hal khusus yangdiperhatikan, misalnya :

    1) adanya informasi yang komunikatif2) tombol dan alat pengendali baik3) perlu standard pengukuran anthropometri yang sesuai untuk pekerjaannya.e. Kebutuhan kalori

    Konsumsi kalori sangat bervariasi tergantung pada jenis pekerjaan. Semakin berat kegiatan yangdilakukan semakin besar kalori yang diperlukan. Selain itu pekerjaan pria juga membutuhkan kalori yangberbeda dari pekerja wanita. Dalam hal ini perlu diperhatikan juga saat dan frekuensi pemberian kaloripada pekerja.

    1) Pekerja Priaa) Pekerjaan ringan : 2400 kal/harib) Pekerjaan sedang ; 2600 kal/haric) Pekerjaan berat : 3000 kal/hari2) Pekerja Wanitaa) Pekerjaan ringan : 2000 kal/harib) Pekerjaan sedang ; 2400 kal/haric) Pekerjaan berat : 2600 kal/hari

    f. Pengorganisasian kerjaPengorganisasian kerja berhubungan dengan waktu kerja, saat istirahat, pengaturan waktu kerja gilir

    (shift) dari periode saat bekerja yang disesuaikan dengan irama faal tubuh manusia. Waktu kerja dalam 1hari antara 6-8 jam. Dengan waktu istirahat jam sesudah 4 jam bekerja. Perlu juga diperhatikan waktu

  • 8/10/2019 Anizatun Lbm 5 Skn

    20/26

    Modul SKN LBM 5

    Anizatun Nuskiyati Page

    20

    makan dan beribadah. Termasuk juga di dalamnya terciptanya kerjasama antar pekerja dalammelakukan suatu pekerjaan serta pencegahan pekerjaan yang berulang (repetitive)

    g. Lingkungan kerjaDalam peningkatan efisiensi dan produktifitas kerja berbagai faktor lingkungan kerja sangat berpengaruh.Berbagai faktor lingkungan yang berpengaruh misalnya suhu yang nyaman untuk bekerja adalah 24-26OC.

    h. Olahraga dan kesegaran jasmaniKegiatan olahraga dan pembinaan kesegaran jasmani dibutuhkan untuk meningkatkan produktivitas.Oleh karena itu, tes kesehatan sebelum bekerja/tes kesegaran jasmani perlu dilakukan sebagai tahapseleksi karyawan.

    i. Musik dan dekorasiMusik dapat meningkatkan kegairahan dan produktivitas kerja dengan mempertimbangkan jenis, saat,lama dan sifat pekerjaan. Dekorasi dan pengaturan warna dapat memberikan kesan jarak, kejiwaan dansuhu. Misalnya :a) biru ; jarak jauh dan sejuk

    b) hijau ; menyegarkanc) merah ; dekat, hangat, merangsangd) orange ; sangat dekat, merangsang.

    j. KelelahanKelelahan adalah mekanisme perlindungan tubuh terhindar dari kerusakan lebih lanjut dan memerlukanterjadinya proses pemulihan. Sebab-sebab kelelahan diantaranya adalah monotomi kerja, beban kerjayang berlebihan, lingkungan kerja jelek, gangguan kesehatan dan gizi kurang.

    3. Bagaimana penerapan dari ergonomi?- posisi duduk, posisi berdiri

    Proses kerja para pekerja dapat menjagkau peralatan kerjaTata letak perlatan kerja: display harus jelas dl melakuan aktivitas kerja-mengangkat beban ; menjinjing beban, organisasi kerja, metode mengangkat beban, supervisi medis.

    4. Apakah tujuan dari penerapan ergonomi?- mengurangi angka cidera dan kesakitan dlm melakukan pekerjaan-mengurangi biaya trhadapa penanganan kecelkaan atau kesakitan-mengurangi absentisme ketidakhadiran-meningkatkan produktifitas dan keselamatan kerja-meningktakan kesejahteraan fisik dan mental-pekerja merasa nyaman

    -menciptakan keseimbangan rasional anatar aspek teknis,antropologi,dan budaya dari setiap sistem

    5. Apa prinsip dari ergonomi?c. Prinsip dan penerapan ergonomi

    o Sikap tubuh dalam melakukan pekerjaan sangat dipengaruhi oleh bentuk,susunan,ukuran danpenempatan mesin-mesin,penempatan alat-alat petunjuk , cara-cara harus melayani mesin (macamgerak,arah,kekuataan,dsb)

    o Untuk normalisasi ukuran mesin atau peralatan kerja harus diambil ukuran tersebar sebagai dasarserta diatur dengan suatu cara,sehingga ukuran tersebut dapat dikecilkan dan dapat dilayani oleh tenagakerja yang lebih kecil,misalnya : tempat duduk yang dapat dinaik turunkan dan dimajukan atau

    dimundurkan.

  • 8/10/2019 Anizatun Lbm 5 Skn

    21/26

    Modul SKN LBM 5

    Anizatun Nuskiyati Page

    21

    o Ukuran-ukuran antropometri yang dapat dijadikan dasar untuk penempatan alat-alat kerja adalahsebagai berikut :

    - Berdiri : tinggi badan,bahu,siku,pinggul,dll- Duduk : tinggi duduk,panjang lengan atas,panjang lengan bawah dan tangan,jarak lekuk lututo Pada pekerjaan tangan yang dilakukan berdiri, tinggi kerja sebaiknya 5-10 cm di bawah tinggi sikuo

    Dari segi otot, sikap duduk yang paling baikadalah sedikit membungkuk sedang dari sudut tulang,dianjurkan duduk tegak agar punggung tidak bungkuk dan otot perut tidak lemas

    o Tempat duduk yang baikadalah :- Tinggi dataran duduk dapat diatur dengan papan kaki yang sesuai dengan tinggi lutut sedangkan paha

    dalam keadaan datar- Lebar papan duduk tidak kurang dari 35 cm- Papan tolak punggung tingginya dapat diatur dan menekan pada punggungo Arah pengl ihatan untuk pekerjaan berdiri adalah 23-37 derajat ke bawah sedangkan untuk pekerjaan

    duduk arah penglihaan ini sesuai dengan sikap kepala yang istirahato Kemampuan beban fisik maksimal oleh ILO ditentukan sebesar 50 Kg. Kemampuan seseorang

    bekerja adalah 8-10 jam per hari.lebih dari itu efisiensi dan kualitas kerja menurun.Sumber : Notoatmodjo, Soekidjo. 2003. Prinsip-Prinsip Dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta :Rineka Cipta.

    d. Aspek

    1. Faktor manusiaDibagi 2:

    Faktor dari dalam, adalah faktor yang berasal dari dalam diri manusia seperti umur, jenis kelamin,kekuatan otot, bentuk dan ukuran tubuh, dll.

    Faktor dari luar, berasal dari luar manusia seperti penyakit, gizi, lingkungan kerja, sosial ekonomi,adat

    istiadat, dsb.

    2. AnthropometriSuatu pengukuran yang sistematis terhadap tubuh manusia, terutama seluk beluk dimensional

    ukuran dan bentuk tubuh manusia . Antropometri yang merupakan ukuran tubuh digunakan untukmerancang atau menciptakan suatu saran kerja yang sesuai dengan ukuran tubuh pengguna saranakerja tersebut. Dalam pelaksanaan pengukuran antropometri dikenal dua macam pengukuran yaituantropometri statis dan dinamis.

    3. Sikap tubuh dalam bekerjaHubungan tenaga kerja dalam sikap dan interaksinya terhadap sarana kerja akan

    menentukan efisiensi, efektivitas, dan produktivitas kerja, selain SOP yang terdapat pada

    setiapa jenis pekerjaan. Semua sikap tubuh yang tidak alamiah dalam bekerja, misalnya sikapmenjangkau barang yang melebihi jangkauan tangannya harus dihindarkan. Apabila hal ini tidakmemungkinkan maka harus diupayakan agar beban statiknya diperkecil. Pada waktu bekerja diusahakanagar bersikapsecara alamiah dan bergerak optimal. Sikap tubuh dalam bekerja yang dikatakan secaraergonomik adalah yang memberikan rasa nyaman, aman, sehat, dan selamat dalam bekerja yangdilakukan antara lain dengan cara:

    Menghindarkan sikapa yang tidak alamiah dalam bekerja Diusahakan beban statik menjadi sekecil-kecilnya Perlu dibuat dan ditentukan kriteria dan ukuran baku tentang peralatan kerjayanga sesuai dengan ukuran

    antropometri tenaga kerja penggunanya. Agar diupayakan bekerja dengan sikap duduk dan berdiri secara bergantian.

    4. Manusia- mesin

  • 8/10/2019 Anizatun Lbm 5 Skn

    22/26

    Modul SKN LBM 5

    Anizatun Nuskiyati Page

    22

    Fungsi manusia dalam hubungan manusia-mesin dalam rangkaian produksi ini adalah sebagaipengarah atau pengendali jalannya mesin tersebut. Manusia menerima informasi dari mesin melaluiindera mata untuk membuat keputusan untuk menyesuaikan atau merubah kerja mesin melalui alatkendali yang ada pada mesin. Pada umumnya setiap mesin mempunyai SOP. Kemudian mesinmenerima perintah tersebut untuk kemudian untuk menjalankan tugasnya. Jelas disini bahwa bekerjanyamesin sangat tergantung pada manusia sebagai pengendalinya.

    5. Pengorganisasian kerjaPengorganisasian kerja terutama menyangkut waktu kerja, waktu istirahat,kerja lembur dan

    lainnya yang dapat menentukan tingkat kesehatan dan efisiensi tenaga kerja.Jam kerja selama 8 jam perhari diusahakan sedapat mungkin tidak terlampaui, apabial tidak dapatdihindarkan perlu diusahakan grup kerja baru atau perbanyakan kerja ship.

    6. Pengendalian lingkungan kerjaLingkungan kerja yang buruk atau melampaui nilai ambang batas yang ditetapkan, yang melebihi

    toleransi manusia untuk menghadapinya, akan menurunkan produktivitas kerja, menyebabkan penyakitakibat kerja, kecelakaan kerja, pencemaran lingkungan sehingga tenaga kerja dalam melaksanakan

    pekerjaannya tidak mendapat rasa aman, nyaman, sehat, dan selamat. Terdapat berbagai faktorlingkungan kerja yang berpengaruh terhadap kesehatan, keselamatan, dan efisiensi serta produktivitaskerja yaitu faktor fisik; seperti pengaruh kebisingan, penerangan, iklim kerja, getaran; faktor kimia sepertipengaruh bahan kimia, gas, uap, debu; faktor fisiologis seperti;sikap dan cara kerja, penentuan jam kerjadan istirahat, kerja gilir, kerja lembur; faktor psikologis;seperti suasana tempat kerja, hubungan antarpekerja dan faktor biologis seperti infeksi karena bakteri, jamur, virus, cacing.Untuk pengendalian lingkungan kerja dapat dilakukan melalui beberapa tahapan, yaitu pengendaliansecara teknik, pengendalian secara administratif, dan pengendalian dengan pemberian alat pelindung diri(APD).

    7. Kelelahan kerjaPenyebab kelelahan kerja adalah akibat tidak ergonomisnya kondisi sarana, prasarana, dan

    lingkungan kerja merupaan faktor dominan bagi menurunnya atau rendahnya produktivitas kerja seorangtenaga kerja. Kelelahan merupakan suatu kondisi melemahnya tenaga untuk melakukan suatu kegiatanwalaupun bukan merupakan satu-satunya gejala. Kelelahan dapat dibagi dua macam:

    Kelelahan otot Kelelahan umum

    Kelelahan otot ditunjukkan melalui gejala sakit nyeri, seperti ketegangan otot dan sakit sekitar sendi,sedangkan kelelahan umum dapat terlihat pada munculnya sejumlah keluhan yang berupa perasaanlamban dan keenggan beraktivitas.

    8. Kerusakan trauma kumulatif (CTD)Penyakit ini timbul karena terkumpulnya kerusakan kerusakan kecil akibat trauma berulang yang

    membentuk kerusakan yang cukup besar dan menimbulkan rasa sakit. Gejala CTD muncul pada jenis

    pekerjaan yang monoton sikap kerja yang tidak alamiah, penggunaan atau pengerahan otot yangmelebihi kemampuannya. Penyebab timbulnya trauma pada jaringan tubuh antara lain karena:

    Over exertion Over stretching Over compressor

    Ada bebe ra pa fa ktor resiko untuk te rj ad inya CTD, ya it u;

    Terdapat posture atau sikap tubuh yang janggal Gaya yang melebihi kemampuan jaringan Lamanya waktu pada saat melakukan posisi janggal Frekuensi siklus gerakan dengan posture janggal per menit

    9. Kesegaran jasmani dan musik

  • 8/10/2019 Anizatun Lbm 5 Skn

    23/26

    Modul SKN LBM 5

    Anizatun Nuskiyati Page

    23

    Pekerja yang sehat, segar, dan bugar dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas perusahaan.Pengadaan musik di tempat kerja sebaiknya dilakukan untuk jenis pekerjaan yang monoton danpekerjaan tangan yang berulang serta pekerjaan lain yang memerlukan aktivitas mental. Hal inidimaksudkan untuk mengurangi kebosanan dan kejenuhan dalam kerja.

    e. Metode1. Diagnosis, dapat dilakukan melalui wawancara dengan pekerja, inspeksi tempat kerja penilaian fisik

    pekerja, uji pencahayaan, ergonomik checklist dan pengukuran lingkungan kerja lainnya. Variasinya akansangat luas mulai dari yang sederhana sampai kompleks.

    2. Treatment, pemecahan masalah ergonomi akan tergantung data dasar pada. saat diagnosis. Kadangsangat sederhana seperti merubah posisi meubel, letak pencahayaan atau jendela yang sesuai, membelifurniture sesuai dengan dimensi fisik pekerja

    3. Follow up , dengan evaluasi yang subyektif atau obyektif, subyektif misalnya dengan menanyakankenyamanan bagian badan yang sakit, nyeri bahu dan siku, keletihan , sakit kepala dan lain-lain. Secaraobyektif misalnya dengan parameter produk yang ditolak, absensi sakit, angka kecelakaan dan lain-lainwww.digilib.go.id

    1. TUJUAN UTAMA

    2. MANFAAT

    Mencegah terjadinya kecelakaan kerja dan mencegah ketidakefisiensi kerja ( meningkatkan produksikerja )

    Mengurangi beban kerja karena apabila peralatan kerja tidak sesuai dengan kondisi dan ukuran tubuhpekerja akan menjadi beban tambahan kerja( IKM Prinsip- prinsip dasar, Prof. Dr. Soekidjo Notoatmodjo)

    Ergonomi dapat mengurangi beban kerjaSumamur. 1986. Higiene Perusahaan dan Keselamatan Kerja. Gunung Agung Jakarta

    5.ASPEKASPEK

    Ergonomic menitiberatkan manusia, ergonomic hanya cocok bagi mereka yang ingin mengembangkansystem kerja

    Ergonomic membutuhkan bangunan system kerja yang terkait dengan pengguna. Hal ini bahwa mesindan peralatan yang merupakan fasilitas kerja harus disesuaikan dengan perfomen manusia

    Ergonomic menitik beratkan pada system kerja, suatu perbaikan proses harus disesuaikan denganperbedaan kemampuan dan kelemahan setiap individu. Hal ini harus dirumuskan dengan cara diukurbaik secara kualitatif maupun kuantitatif dalam jangka waktu tertentu

    http://www.digilib.go.id/http://www.digilib.go.id/
  • 8/10/2019 Anizatun Lbm 5 Skn

    24/26

    Modul SKN LBM 5

    Anizatun Nuskiyati Page

    24

    Toksikologi

    1. Jelaskan Pengertian dari toksikologi?

    2.

    Bahan kimia sebagai faktor penyakit akibat kerja.3. Toksikologi Yaitu ilmu yang mempelajari tentang mekanisme kerja dan efek yang tidak diinginkan dari

    bahan kimia yang bersifat racun serta dosis yang berbahaya terhadap tubuh manusia4. Toksikologi industry Adalah salah satu cabang ilmu toksikologi yang menaruh perhatian pada pengaruh

    pemajanan bahan-bahan yang dipakai dari sejak awal sebagai bahan baku, proses produksi, hasilproduksi beserta penanganannya terhadap tenaga kerja yang bekerja di unit produksi tersebut

    5. www.vanillamist.com

    6. Sebutkan Jenis jenis dari toksikologi industri!7. JENIS

    KLASIFIKASI BAHAN BERACUNAntara lain :1. Berdasarkan penggunaan bahan: solvent, aditif makanan dll2. Berdasarkan target organ: hati, ginjal, paru, system haemopoetik3. Berdasarkan fisiknya: gas, debu, cair, uap dsb4. Berdasarkan kandungan kimia: aromatic amine, hidrokarbon dll5. Berdasarkan toksisitasnya: Ringan, sedang dan berat6. Berdasarkan fisiologinya: iritan, asfiksan, karsinogenik dllEFEK TOKSIK PADA TUBUH1. LOKAL DAN SISTEMIK

    - Lokal : bahan yang bersifat korosif, iritatif- Sistemik : terjadi setelah bahan kimia masuk, diserap dan distribusikan ke tubuhKonsentrasi bahan berbahaya tidak selalu paling tinggi dalam target organ (ex. Target organ methylmerkuri adalah otak, tapi konsentrasi tertinggi ada di hati dan ginjal, DDT target organnya adalahsusunan pusat syaraf pusat tapi konsentrasi tertinggi pada jaringan lemak)2. EFEK YANG REVERSIBLE DAN IRREVERSIBLE- Reversible : bila efek yang terjadi hilang dengan dihentikannya paparan bahan berbahaya. Biasanyakonsentrasi masih rendah dan waktu singkat.- Irreversible : bila efek yang terjadi terus menerus bahkan jadi parah walau pajanan telah dihentikan (ex.Karsinoma, penyakit hati), biasanya konsentrasi tinggi dan waktu lama3. EFEK LANGSUNG DAN TERTUNDA

    - efek langsung : segera terjadi setelah pajanan (ex. Sianida)- efek tertunda : efek yang terjadibeberapa waktu setelah pajanan (efek karsinogenik)4. REAKSI ALERGI DAN IDIOSYNKRASI- Reaksi alergi (hipersensitivitas) terjadi karena adanya sensitisasi sebelumnya yang menyebabkandibentuknya antibodi oleh tubuh- Reaksi Idiosynkrasi : merupakan reaksi tubuh yang abnormal terhadap karena genetik (ex. Kekuranganenzim succynicholin)www.vanillamist.com

    www.vanillamist.com8.

    Sebutkan Sumber dari toksikologi industri!SUMBER

  • 8/10/2019 Anizatun Lbm 5 Skn

    25/26

    Modul SKN LBM 5

    Anizatun Nuskiyati Page

    25

    1. Logam/metaloidPb(PbCO3): Syaraf, ginjal dan darahHg (organik&anorganik): Saraf dan ginjalCadmium: Hati, ginjal dan darahKrom: Kanker

    Arsen: Iritasi kankerPhospor: Gangguan metabolism

    2. Bahan pelarutHidrokarbon alifatik (bensin, minyak tanah): Pusing, komaHidrocarbon terhalogensisasi(Kloroform, CCl4): Hati dan ginjal

    Alkohol (etanol, methanol): Saraf pusat, leukemia, saluran pencernaanGlikol: Ginjal, hati, tumor

    3. Gas beracunAspiksian sederhana (N2,argon,helium): Sesak nafas, kekurangan oksigenAspiksian kimia asam cyanida(HCN), Asam Sulfat (H2SO4), Karbonmonoksida (CO), Notrogen Oksida

    (NOx): Pusing, sesak nafas, kejang, pingsan4. KarsinogenikBenzene: Leukemia

    Asbes: Paru-paruBensidin: Kandung kencingKrom: Paru-paruNaftilamin: Paru-paruVinil klorida: Hati, apru=paru, syaraf pusat, darah

    5. PestisidaOrganoklorin: Pusing, kejang, hilangOrganophosphat: Kesadaran dan

    Karbamat: kematianArsenik

    2. FAKTOR2 YANG MEMPENGARUHI SIFAT DAN DERAJAT RACUN BAHAN KIMIA

    o Sifat2 fisik bahan kimia, yaitu- Gas yaitu bentuk wujud zat, yg tdk mempunyai bangun sndr, melainkan mengisi ruang tertutup pd

    keadaan suhu dan tekanan normal. Tingkat wjudnya bs dirubah menjadi cair atau padat hanya dgnkombinasi meninggikan tekanan dan menurunkan suhu. Sifat2 gas pd umumnya tidak terlihat, dlmkonsentrasi rendah tdk terlihat, dlm konsentrasi rendah tdk berbau, dan berdifusi mengisi seluruhruangan.

    - Uap, yaitu bentuk gas dr zat2, yg dlm keadaan biasanya berbentuk zat padat atau zat cair dan yg dpt

    dikembalikan kpd tingkat wujud semula, baik hanya dgn meninggikan tekanan, maupun hanya dgnmenurunkan suhu saja. Sifat2 uap umumnya tak kelihatan & berdifusi mengisi seluruh ruang- Debu, yaitu partikel2 zat padat, yg disebabkan oleh kekuatan2 alami atau mekanis kepada pengolahan,

    penghancuran, pelembutan, pengapakan yg cepat, peledakan, dll dr bahan2, baik organik, maupunanorganik, mis batu, kayu, bijih, logam, arang batu, butir2, dll

    - Kabut yaitu titik cairan halus dlm udara yg terjadi dr kondensi bentuk uap atau dr pemecahan zat cair mjdtingkat dispersi dgn cara2 splashing, foming, dll.

    - Fume yaitu partikel2 zat padat yg terjadi oleh karena kondensasi dr bentuk gas, biasanya sesudah

    penguapan benda padat yg dipijarkan dll dan biasanya disertai dgn oksidasi kimiawi, shg tjd zat2 spt zno,pbo, dll.

    - Awan yaitu partikel2 cair sbg hasil kondensasi dr fase gas. Sifat2 fume dan awan adalah berflokulasi;

    kadang2 tergumpal; ukuran partikel2 dibawah 1 mikron, yaitu diantara 0,10-1 mikron.

  • 8/10/2019 Anizatun Lbm 5 Skn

    26/26

    Modul SKN LBM 5

    - Asap biasanya dianggap partikel2 zat karbon yg ukurannya kurang dari 0,5 mikron sbg akibat drpembakaran tak sempurna bahan2 mengandung karbon.

    o Sifat2 kimiawi dr bahan2 itu, yg menyangkut :- Jenis persenyawaan,- Besar molekul-

    Konsentrasi- Derajat larut dan jenis pelaruto Port dentri (jalan masuk) bahan2 itu kedalam tubuh manusia, yg umumnya melalui 3 pintu, yaitu :- Pernafasan, untuk bhn kimia di udara- Pencernaan, untuk bahan2 dr udara yg melekat ditenggorok & ditelan, atau untuk bhn2 cair & padat,- Kulit, untuk bhn2 cair, atau bhn2 diudara yg mengendap dipermukaan kulit.o Faktor2 pd tenaga kerja sendiri, yaitu :- Usia- Idiosinkrasi- Habituasi

    -

    Daya menahan (tolerance) dan- Derajat kesehatan tubuh(sumamur, 1986, higiene perusahaan dan keselamatan kerja, jakarta : gunung agung )

    STEP 4 Mapping

    Perusahaan/industri

    higieneUU kebijakan

    tenaga kerja

    Kecelakaan kerja

    pekerja

    PAK

    hiperkes

    Ergonomi toksikologiK3