6
Abstrak Harian Fajar merupakan salah satu harian lokal yang ternama di Sulawesi Selatan khususnya kota Makassar. Tentunya, para pembaca harian Fajar berasal dari berbagai lapisan masyarakat. Penelitian ini hanya dipusatkan pada berita utama karena pada kolom ini, informasi yang disajikan lebih beragam. Penelitian bertujuan mendeksripsikan bentuk pemakaian istilah bahasa asing yang diserap ke dalam bahasa Indonesia dalam harian Fajar dan mendeksripsikan proses perubahan bahasa asing ke dalam bahasa Indonesia pada harian Fajar. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian ini merupakan penelitian yang menganalisis data berupa dokumen, yaitu data dokumen dari harian Fajar sebagai objek kajiannya. Penelitian ini dapat diterapkan sebagai materi alternatif di dalam mata pelajaran bahasa Indonesia khususnya dalam kajian morfologi mengenai penggunaan unsur serapan dalam bahasa Indonesia. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kata serapan dan istilah asing banyak ditemukan pada berita utama harian Fajar yang berasal dari bahasa Inggris. Kata kunci: unsur, serapan, Fajar PENDAHULUAN Pertumbuhan dan perkembangan bahasa telah menempatkan bahasa asing pada posisi strategis yang memungkinkan bahasa tersebut masuk dan memengaruhi perkembangan bahasa Indonesia. Pemakaian bahasa asing akan menimbulkan pemekaran kosakata Indonesia yang merupakan akibat dari kontak budaya dan kebahasaan. Pertumbuhan dan perkembangan tersebut juga dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain: adanya kontak budaya antarbahasa, antardaerah, antarsuku maupun pengaruh agama, teknologi, politik, dan sebagainya. Hal tersebut senada dengan apa yang diungkapkan oleh Hardjopawiro (dalam Sulistyo 2011:1), bahwa Bahasa Indonesia di masa pertumbuhan dan perkembangannya menerima pengaruh dari Bahasa-bahasa daerah (terutama Bahasa Jawa) dan Bahasa-bahasa asing (terutama Bahasa Inggris). Masalah yang kemudian timbul ialah karena tidak semua unsur serapan bermanfaat bagi perkembangan Bahasa Indonesia, tetapi adapula unsur yang merugikan karena mengganti secara utuh penggunaan Bahasa Indonesia. Hal ini dapat berimbas terhadap pendidikan di Indonesia, khususnya pada pembelajaran di jenjang dasar dan menengah. Pelajar akan lebih sering menggunakan padanan kata dalam bahasa asing maupun daerah dan kurang memahami penggunaan bahasa Indonesia secara baik dan benar. Untuk itu, dalam ANALISIS PENGGUNAAN UNSUR SERAPAN PADA BERITA UTAMA HARIAN FAJAR Arifin Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Program Magister Pascasarjana Universitas Negeri Makassar Email: arifi[email protected] 82

ANALISIS PENGGUNAAN UNSUR SERAPAN PADA BERITA …

  • Upload
    others

  • View
    6

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS PENGGUNAAN UNSUR SERAPAN PADA BERITA …

Abstrak Harian Fajar merupakan salah satu harian lokal yang ternama di Sulawesi Selatan

khususnya kota Makassar. Tentunya, para pembaca harian Fajar berasal dari berbagai lapisan masyarakat. Penelitian ini hanya dipusatkan pada berita utama karena pada kolom ini, informasi yang disajikan lebih beragam. Penelitian bertujuan mendeksripsikan bentuk pemakaian istilah bahasa asing yang diserap ke dalam bahasa Indonesia dalam harian Fajar dan mendeksripsikan proses perubahan bahasa asing ke dalam bahasa Indonesia pada harian Fajar. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian ini merupakan penelitian yang menganalisis data berupa dokumen, yaitu data dokumen dari harian Fajar sebagai objek kajiannya. Penelitian ini dapat diterapkan sebagai materi alternatif di dalam mata pelajaran bahasa Indonesia khususnya dalam kajian morfologi mengenai penggunaan unsur serapan dalam bahasa Indonesia. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kata serapan dan istilah asing banyak ditemukan pada berita utama harian Fajar yang berasal dari bahasa Inggris.

Kata kunci: unsur, serapan, Fajar

PENDAHULUAN

Pertumbuhan dan perkembangan bahasa telah menempatkan bahasa asing pada

posisi strategis yang memungkinkan bahasa tersebut masuk dan memengaruhi

perkembangan bahasa Indonesia. Pemakaian bahasa asing akan menimbulkan pemekaran

kosakata Indonesia yang merupakan akibat dari kontak budaya dan kebahasaan.

Pertumbuhan dan perkembangan tersebut juga dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara

lain: adanya kontak budaya antarbahasa, antardaerah, antarsuku maupun pengaruh

agama, teknologi, politik, dan sebagainya. Hal tersebut senada dengan apa yang

diungkapkan oleh Hardjopawiro (dalam Sulistyo 2011:1), bahwa Bahasa Indonesia di masa

pertumbuhan dan perkembangannya menerima pengaruh dari Bahasa-bahasa daerah

(terutama Bahasa Jawa) dan Bahasa-bahasa asing (terutama Bahasa Inggris). Masalah

yang kemudian timbul ialah karena tidak semua unsur serapan bermanfaat bagi

perkembangan Bahasa Indonesia, tetapi adapula unsur yang merugikan karena mengganti

secara utuh penggunaan Bahasa Indonesia. Hal ini dapat berimbas terhadap pendidikan di

Indonesia, khususnya pada pembelajaran di jenjang dasar dan menengah. Pelajar akan

lebih sering menggunakan padanan kata dalam bahasa asing maupun daerah dan kurang

memahami penggunaan bahasa Indonesia secara baik dan benar. Untuk itu, dalam

ANALISIS PENGGUNAAN UNSUR SERAPAN

PADA BERITA UTAMA HARIAN FAJAR

Arifin

Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia,

Program Magister Pascasarjana Universitas Negeri Makassar

Email: [email protected]

penggunaan unsur serapan perlu memerhatikan proses pembentukan dan maknanya,

sehingga kata-kata yang digunakan merupakan kata-kata yang benar-benar tidak dapat

diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dan harus diserap secara utuh.

Melihat dari fakta yang terjadi, Deny Sugono (dalam Sulistyo, 2011: 2) menyatakan

bahwa usaha yang harus dilakukan untuk membatasi masuknya bahasa asing yakni dengan

cara menerapkan kaidah yang mengatur penggunaan unsur serapan agar tidak terjadi

penyimpangan bahasa yang pengaruhnya menyebabkan matinya bahasa Indonesia. Pada

dasarnya tujuan penyerapan bahasa asing adalah untuk mempertajam daya ungkap

pemakai bahasa Indonesia, jadi penyerapan tersebut harus dilakukan dengan selektif.

Berdasarkan tarap integritasya, unsur pinjaman atau serapan dalam bahasa

Indonesia dapat dibagi atas dua golongan besar yaitu: Pertama, unsur yang belum

sepenuhnya terserap ke dalam bahasa Indonesia, seperti shuttle cock. Unsur ini dipakai

dalam konteks bahasa Indonesia, tetapi pengucapanya masih mengikuti cara asing. Kedua,

unsur bahasa asing yang cara pengucapan dan penulisannya disesuaikan dengan kaidah

bahasa Indonesia. Dalam hal ini diusahakan agar ejaan asing hanya diubah seperlunya,

sehingga bentuk Indonesianya masih dapat dibandingkan dengan asalnya.

Pengembangan bahasa dalam surat kabar sebagai media informasi tentu tidak lepas

dari penggunaan kata serapan. Hal ini karena surat kabar sebagai magnet bahasa lebih

nyata daripada tuturan secara langsung yang menyajikan beragam informasi. Bila ditinjau

dari segi bahasanya, surat kabar meggunakan bahasa yang lebih ringan dan mudah

dipahami oleh semua pembacanya, meski begitu, kecenderungan menyerap istilah dari

bahasa tidak dapat dihindari. Kecenderungan ini merupakan hal yang wajar untuk

memperkaya perbendaharaan kosakata dalam bahasa Indonesia. Hal ini juga dapat

menjadi magnet bagi pembaca dalam menambah kosakata dan pengetahuan pembaca.

Harian Fajar Makassar menjadi salah satu media cetak yang cukup diminati

masyarakat Sulawesi Selatan. Penggunaan unsur serapan tentu tidak lepas dalam

penulisan berita khsusnya pada berita utama. Dalam beberapa kasus, kata serapan yang

digunakan dalam surat kabar berasal dari bahasa asing dan daerah, penggunaan unsur

serapan tersebut dilakukan karena kurang sesuainya padanan kata dalam bahasa

Indonesia dalam penyampaian maksud. Hanya saja, dalam hal ini pihak media kurang

melihat sisi edukasi padahal penggunaan unsur serapan ini memberi pengaruh langsung

kepada masyarakat. Penggunaan unsur serapan haruslah melihat makna yang terkandung

dan untuk apa kata tersebut digunakan. Sehingga dapat dipastikan bahwa kata yang

digunakan tidak memunyai padanan kata dalam bahasa Indonesia, bukan semua kata yang

berasal dari bahasa lain yang digunakan. Sebab itu, perlu adanya pemahaman mengenai

bagaimana wujud bahasa asing jika diserap ke dalam bahasa Indonesia serta bagaimana

proses perubahan bahasa asing ke dalam Bahasa Indonesia.

Prosiding Seminar Nasional II “pemartabatan Bahasa Indonesia Melalui Budaya Literasi Dan Optimalisasi Ipteks”Progdi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FPBS, Universitas PGRI SemarangSemarang, 21 Desember 2017

82 83

Page 2: ANALISIS PENGGUNAAN UNSUR SERAPAN PADA BERITA …

Abstrak Harian Fajar merupakan salah satu harian lokal yang ternama di Sulawesi Selatan

khususnya kota Makassar. Tentunya, para pembaca harian Fajar berasal dari berbagai lapisan masyarakat. Penelitian ini hanya dipusatkan pada berita utama karena pada kolom ini, informasi yang disajikan lebih beragam. Penelitian bertujuan mendeksripsikan bentuk pemakaian istilah bahasa asing yang diserap ke dalam bahasa Indonesia dalam harian Fajar dan mendeksripsikan proses perubahan bahasa asing ke dalam bahasa Indonesia pada harian Fajar. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian ini merupakan penelitian yang menganalisis data berupa dokumen, yaitu data dokumen dari harian Fajar sebagai objek kajiannya. Penelitian ini dapat diterapkan sebagai materi alternatif di dalam mata pelajaran bahasa Indonesia khususnya dalam kajian morfologi mengenai penggunaan unsur serapan dalam bahasa Indonesia. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kata serapan dan istilah asing banyak ditemukan pada berita utama harian Fajar yang berasal dari bahasa Inggris.

Kata kunci: unsur, serapan, Fajar

PENDAHULUAN

Pertumbuhan dan perkembangan bahasa telah menempatkan bahasa asing pada

posisi strategis yang memungkinkan bahasa tersebut masuk dan memengaruhi

perkembangan bahasa Indonesia. Pemakaian bahasa asing akan menimbulkan pemekaran

kosakata Indonesia yang merupakan akibat dari kontak budaya dan kebahasaan.

Pertumbuhan dan perkembangan tersebut juga dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara

lain: adanya kontak budaya antarbahasa, antardaerah, antarsuku maupun pengaruh

agama, teknologi, politik, dan sebagainya. Hal tersebut senada dengan apa yang

diungkapkan oleh Hardjopawiro (dalam Sulistyo 2011:1), bahwa Bahasa Indonesia di masa

pertumbuhan dan perkembangannya menerima pengaruh dari Bahasa-bahasa daerah

(terutama Bahasa Jawa) dan Bahasa-bahasa asing (terutama Bahasa Inggris). Masalah

yang kemudian timbul ialah karena tidak semua unsur serapan bermanfaat bagi

perkembangan Bahasa Indonesia, tetapi adapula unsur yang merugikan karena mengganti

secara utuh penggunaan Bahasa Indonesia. Hal ini dapat berimbas terhadap pendidikan di

Indonesia, khususnya pada pembelajaran di jenjang dasar dan menengah. Pelajar akan

lebih sering menggunakan padanan kata dalam bahasa asing maupun daerah dan kurang

memahami penggunaan bahasa Indonesia secara baik dan benar. Untuk itu, dalam

ANALISIS PENGGUNAAN UNSUR SERAPAN

PADA BERITA UTAMA HARIAN FAJAR

Arifin

Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia,

Program Magister Pascasarjana Universitas Negeri Makassar

Email: [email protected]

penggunaan unsur serapan perlu memerhatikan proses pembentukan dan maknanya,

sehingga kata-kata yang digunakan merupakan kata-kata yang benar-benar tidak dapat

diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dan harus diserap secara utuh.

Melihat dari fakta yang terjadi, Deny Sugono (dalam Sulistyo, 2011: 2) menyatakan

bahwa usaha yang harus dilakukan untuk membatasi masuknya bahasa asing yakni dengan

cara menerapkan kaidah yang mengatur penggunaan unsur serapan agar tidak terjadi

penyimpangan bahasa yang pengaruhnya menyebabkan matinya bahasa Indonesia. Pada

dasarnya tujuan penyerapan bahasa asing adalah untuk mempertajam daya ungkap

pemakai bahasa Indonesia, jadi penyerapan tersebut harus dilakukan dengan selektif.

Berdasarkan tarap integritasya, unsur pinjaman atau serapan dalam bahasa

Indonesia dapat dibagi atas dua golongan besar yaitu: Pertama, unsur yang belum

sepenuhnya terserap ke dalam bahasa Indonesia, seperti shuttle cock. Unsur ini dipakai

dalam konteks bahasa Indonesia, tetapi pengucapanya masih mengikuti cara asing. Kedua,

unsur bahasa asing yang cara pengucapan dan penulisannya disesuaikan dengan kaidah

bahasa Indonesia. Dalam hal ini diusahakan agar ejaan asing hanya diubah seperlunya,

sehingga bentuk Indonesianya masih dapat dibandingkan dengan asalnya.

Pengembangan bahasa dalam surat kabar sebagai media informasi tentu tidak lepas

dari penggunaan kata serapan. Hal ini karena surat kabar sebagai magnet bahasa lebih

nyata daripada tuturan secara langsung yang menyajikan beragam informasi. Bila ditinjau

dari segi bahasanya, surat kabar meggunakan bahasa yang lebih ringan dan mudah

dipahami oleh semua pembacanya, meski begitu, kecenderungan menyerap istilah dari

bahasa tidak dapat dihindari. Kecenderungan ini merupakan hal yang wajar untuk

memperkaya perbendaharaan kosakata dalam bahasa Indonesia. Hal ini juga dapat

menjadi magnet bagi pembaca dalam menambah kosakata dan pengetahuan pembaca.

Harian Fajar Makassar menjadi salah satu media cetak yang cukup diminati

masyarakat Sulawesi Selatan. Penggunaan unsur serapan tentu tidak lepas dalam

penulisan berita khsusnya pada berita utama. Dalam beberapa kasus, kata serapan yang

digunakan dalam surat kabar berasal dari bahasa asing dan daerah, penggunaan unsur

serapan tersebut dilakukan karena kurang sesuainya padanan kata dalam bahasa

Indonesia dalam penyampaian maksud. Hanya saja, dalam hal ini pihak media kurang

melihat sisi edukasi padahal penggunaan unsur serapan ini memberi pengaruh langsung

kepada masyarakat. Penggunaan unsur serapan haruslah melihat makna yang terkandung

dan untuk apa kata tersebut digunakan. Sehingga dapat dipastikan bahwa kata yang

digunakan tidak memunyai padanan kata dalam bahasa Indonesia, bukan semua kata yang

berasal dari bahasa lain yang digunakan. Sebab itu, perlu adanya pemahaman mengenai

bagaimana wujud bahasa asing jika diserap ke dalam bahasa Indonesia serta bagaimana

proses perubahan bahasa asing ke dalam Bahasa Indonesia.

Prosiding Seminar Nasional II “pemartabatan Bahasa Indonesia Melalui Budaya Literasi Dan Optimalisasi Ipteks”Progdi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FPBS, Universitas PGRI SemarangSemarang, 21 Desember 2017

82 83

Page 3: ANALISIS PENGGUNAAN UNSUR SERAPAN PADA BERITA …

METODOLOGI

Penelitian ini merupakan penelitian yang menganalisis data berupa dokumen, yaitu

data dokumen dari harian Fajar sebagai objek kajiannya. Jenis penelitian ini berbentuk

deksriptif kualitatif. Objek penelitian ini adalah unsure serapan yang terdapat dalam berita

utama harian Fajar. Penelitian ini menggunakan sumber data berupa dokumen, yaitu

kolom berita utama harian Fajar. Adapun kajian teori dalam penelitian ini berupa

morfologi, unsur serapan, bentuk dan proses pembentukan unsur serapan, serta surat

kabar.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Kata serapan adalah kata yang berasal dari bahasa asing yang sudah diintegrasikan ke

dalam suatu bahasa dan diterima pemakaiannya secara umum. Masyarakat Indonesia

sekarang, telah banyak menggunakan kata-kata serapan. Mereka berpendapat bahwa

menggunakan kata-kata serapan adalah suatu hal yang dapat menjadikan mereka

dianggap sebagai orang yang terpelajar, gaul, modern dan lain-lain. Padahal, di sisi lain

penggunaan kata serapan tidak hanya menimbulkan dampak positif, namun juga akan

menimbulkan dampak negatif yang tidak disadari oleh masyarakat.

Dalam perkembangannya bahasa Indonesia mengambil unsur atau kata dari

bahasa lain, seperti bahasa daerah atau bahasa asing. Sudah banyak kosa kata dari bahasa

asing dan daerah yang digunakan dalam bahasa Indonesia. Terlebih dahulu kata-kata itu

disesuaikan dengan kaidah yang berlaku dalam bahasa Indonesia, baik itu dalam hal

pengucapan maupun penulisannya. Kata-kata seperti itulah yang dinamakan dengan kata-

kata serapan.

Proses penyerapan itu dapat dipertimbangkan jika salah satu syarat dibawah ini

terpenuhi, yaitu :

a. Istilah serapan yang dipilih cocok konotasinya.

b. Istilah yang dipilih lebih singkat dibandingkan dengan terjemahan

Indonesianya.

c. Istilah serapan yang dipilih dapat mempermudah tercapainya kesepakatan jika

istilah Indonesia terlalu banyak sinonimya.

Kata serapan masuk ke dalam bahasa indonesia dengan 4 cara yaitu:

1. Cara Adopsi

Terjadi apabila pemakai bahasa mengambil bentuk dan makna kata asing itu secara

keseluruhan. Contoh: supermarket, plaza, mall

2. Cara Adaptasi

Terjadi apabila pemakai bahasa hanya mengambil makna kata asing itu, sedangkan

ejaan atau penulisannya disesuaikan dengan ejaan bahasa Indonesia. Contoh:

Pluralization > pluralisasi

Acceptability > akseptabilitas

3. Penerjemahan

Terjadi apabila pemakai bahasa mengambil konsep yang terkandung dalam bahasa

asing itu, kemudian kata tersebut dicari padanannya dalam Bahasa Indonesia.

Contoh:

Overlap > tumpang tindih

Try out > uji coba

4. Kreasi

Terjadi apabila pemakai bahasa hanya mengambil konsep dasar yangada dalam

bahasa Indonesia. Cara ini mirip dengan cara penerjemahan, akan tetapi memiliki

perbedaan. Cara kreasi tidak menuntut bentuk fisik yang mirip seperti

penerjemahan. Boleh saja kata yang ada dalam bahasa aslinya ditulis dalam 2 atau 3

kata, sedangkan bahasa Indonesianya hanya satu kata saja. Contoh:

Effective > berhasil guna

Spare parts > suku cadang

Di samping itu, akhiran yang berasal dari bahasa asing diserap sebagai bagian kata

yang utuh. Kata seperti standardisasi, implementasi, dan objektif diserap secara utuh di

samping kata standar, implemen, dan objek.

Pedoman Ejaan Bahasa Indonesia (EBI) mengatur kaidah ejaan yang berlaku bagi

unsur-unsur serapan. Beberapa kaidah yang berlaku misalnya c di muka a, u, o, dan

konsonan menjadi k (cubic menjadi kubik, construction menjadi konstruksi), q menjadi k

(aquarium menjadi akuarium, frequency menjadi frekuensi), f tetap f (fanatic menjadi

fanatik, factor menjadi faktor), ph menjadi f (phase menjadi fase, physiology menjadi

fisiologi).

Akhiran-akhiran asing pun dapat diserap dan disesuaikan dengan kaidah bahasa

Indonesia. Misalnya akhiran -age menjadi -ase, -ist menjadi -is, -ive menjadi -if. Akan

tetapi, dengan berbagai kaidah unsur serapan tersebut, kesalahan penyerapan masih

sering kali dilakukan oleh para pemakai bahasa. Pujiono menemukan kata sportifitas lebih

banyak muncul di Google dibandingkan kata sportivitas, demikian pula dengan kata

aktifitas dibandingkan dengan kata aktivitas.

Cara menulis tidak menjadi pertimbangan penyesuaian kata serapan. Umumnya

kata serapan disesuaikan pada lafalnya saja. Meski kontak budaya dengan penutur bahasa-

bahasa itu berkesan silih berganti, proses penyerapan itu ada kalanya pada kurun waktu

yang tmpang tindih sehingga orang-orang dapat mengenali suatu kata serapan berasal dari

bahasa yang mereka kenal saja. Satu hal lagi, bahasa Indonesia memang termasuk luwes

dalam menerima dan menyerap unsur dari berbagai bahasa lain. Namun keluwesan ini

hendaknya tidak membuat kita serampangan dalam membentuk istilah baru dan

mengabaikan khazanah bahasa kita.

Prosiding Seminar Nasional II “pemartabatan Bahasa Indonesia Melalui Budaya Literasi Dan Optimalisasi Ipteks”Progdi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FPBS, Universitas PGRI SemarangSemarang, 21 Desember 2017

Prosiding Seminar Nasional II “pemartabatan Bahasa Indonesia Melalui Budaya Literasi Dan Optimalisasi Ipteks”Progdi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FPBS, Universitas PGRI SemarangSemarang, 21 Desember 2017

84 85

Page 4: ANALISIS PENGGUNAAN UNSUR SERAPAN PADA BERITA …

METODOLOGI

Penelitian ini merupakan penelitian yang menganalisis data berupa dokumen, yaitu

data dokumen dari harian Fajar sebagai objek kajiannya. Jenis penelitian ini berbentuk

deksriptif kualitatif. Objek penelitian ini adalah unsure serapan yang terdapat dalam berita

utama harian Fajar. Penelitian ini menggunakan sumber data berupa dokumen, yaitu

kolom berita utama harian Fajar. Adapun kajian teori dalam penelitian ini berupa

morfologi, unsur serapan, bentuk dan proses pembentukan unsur serapan, serta surat

kabar.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Kata serapan adalah kata yang berasal dari bahasa asing yang sudah diintegrasikan ke

dalam suatu bahasa dan diterima pemakaiannya secara umum. Masyarakat Indonesia

sekarang, telah banyak menggunakan kata-kata serapan. Mereka berpendapat bahwa

menggunakan kata-kata serapan adalah suatu hal yang dapat menjadikan mereka

dianggap sebagai orang yang terpelajar, gaul, modern dan lain-lain. Padahal, di sisi lain

penggunaan kata serapan tidak hanya menimbulkan dampak positif, namun juga akan

menimbulkan dampak negatif yang tidak disadari oleh masyarakat.

Dalam perkembangannya bahasa Indonesia mengambil unsur atau kata dari

bahasa lain, seperti bahasa daerah atau bahasa asing. Sudah banyak kosa kata dari bahasa

asing dan daerah yang digunakan dalam bahasa Indonesia. Terlebih dahulu kata-kata itu

disesuaikan dengan kaidah yang berlaku dalam bahasa Indonesia, baik itu dalam hal

pengucapan maupun penulisannya. Kata-kata seperti itulah yang dinamakan dengan kata-

kata serapan.

Proses penyerapan itu dapat dipertimbangkan jika salah satu syarat dibawah ini

terpenuhi, yaitu :

a. Istilah serapan yang dipilih cocok konotasinya.

b. Istilah yang dipilih lebih singkat dibandingkan dengan terjemahan

Indonesianya.

c. Istilah serapan yang dipilih dapat mempermudah tercapainya kesepakatan jika

istilah Indonesia terlalu banyak sinonimya.

Kata serapan masuk ke dalam bahasa indonesia dengan 4 cara yaitu:

1. Cara Adopsi

Terjadi apabila pemakai bahasa mengambil bentuk dan makna kata asing itu secara

keseluruhan. Contoh: supermarket, plaza, mall

2. Cara Adaptasi

Terjadi apabila pemakai bahasa hanya mengambil makna kata asing itu, sedangkan

ejaan atau penulisannya disesuaikan dengan ejaan bahasa Indonesia. Contoh:

Pluralization > pluralisasi

Acceptability > akseptabilitas

3. Penerjemahan

Terjadi apabila pemakai bahasa mengambil konsep yang terkandung dalam bahasa

asing itu, kemudian kata tersebut dicari padanannya dalam Bahasa Indonesia.

Contoh:

Overlap > tumpang tindih

Try out > uji coba

4. Kreasi

Terjadi apabila pemakai bahasa hanya mengambil konsep dasar yangada dalam

bahasa Indonesia. Cara ini mirip dengan cara penerjemahan, akan tetapi memiliki

perbedaan. Cara kreasi tidak menuntut bentuk fisik yang mirip seperti

penerjemahan. Boleh saja kata yang ada dalam bahasa aslinya ditulis dalam 2 atau 3

kata, sedangkan bahasa Indonesianya hanya satu kata saja. Contoh:

Effective > berhasil guna

Spare parts > suku cadang

Di samping itu, akhiran yang berasal dari bahasa asing diserap sebagai bagian kata

yang utuh. Kata seperti standardisasi, implementasi, dan objektif diserap secara utuh di

samping kata standar, implemen, dan objek.

Pedoman Ejaan Bahasa Indonesia (EBI) mengatur kaidah ejaan yang berlaku bagi

unsur-unsur serapan. Beberapa kaidah yang berlaku misalnya c di muka a, u, o, dan

konsonan menjadi k (cubic menjadi kubik, construction menjadi konstruksi), q menjadi k

(aquarium menjadi akuarium, frequency menjadi frekuensi), f tetap f (fanatic menjadi

fanatik, factor menjadi faktor), ph menjadi f (phase menjadi fase, physiology menjadi

fisiologi).

Akhiran-akhiran asing pun dapat diserap dan disesuaikan dengan kaidah bahasa

Indonesia. Misalnya akhiran -age menjadi -ase, -ist menjadi -is, -ive menjadi -if. Akan

tetapi, dengan berbagai kaidah unsur serapan tersebut, kesalahan penyerapan masih

sering kali dilakukan oleh para pemakai bahasa. Pujiono menemukan kata sportifitas lebih

banyak muncul di Google dibandingkan kata sportivitas, demikian pula dengan kata

aktifitas dibandingkan dengan kata aktivitas.

Cara menulis tidak menjadi pertimbangan penyesuaian kata serapan. Umumnya

kata serapan disesuaikan pada lafalnya saja. Meski kontak budaya dengan penutur bahasa-

bahasa itu berkesan silih berganti, proses penyerapan itu ada kalanya pada kurun waktu

yang tmpang tindih sehingga orang-orang dapat mengenali suatu kata serapan berasal dari

bahasa yang mereka kenal saja. Satu hal lagi, bahasa Indonesia memang termasuk luwes

dalam menerima dan menyerap unsur dari berbagai bahasa lain. Namun keluwesan ini

hendaknya tidak membuat kita serampangan dalam membentuk istilah baru dan

mengabaikan khazanah bahasa kita.

Prosiding Seminar Nasional II “pemartabatan Bahasa Indonesia Melalui Budaya Literasi Dan Optimalisasi Ipteks”Progdi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FPBS, Universitas PGRI SemarangSemarang, 21 Desember 2017

Prosiding Seminar Nasional II “pemartabatan Bahasa Indonesia Melalui Budaya Literasi Dan Optimalisasi Ipteks”Progdi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FPBS, Universitas PGRI SemarangSemarang, 21 Desember 2017

84 85

Page 5: ANALISIS PENGGUNAAN UNSUR SERAPAN PADA BERITA …

Contoh Unsur Serapan:

Selain kata serapan, ternyata bahasa Indonesia juga memunyai beberapa afiks atau imbuhan serapan. Imbuhan serapan dalam bahasa Indonesia ditulis serangkai dengan bentuk dasarnya. Beberapa imbuhan serapan itu antara lain:

1) An -, a - [= tidak] ; anarki, amoral, anorganik

2) Ab - [= dari] ; abrasi, abnormal

3) Tele - [= jauh] ; televisi, telepon

4) Mini - [= kecil] ; miniatur, mini bus

5) Super - [= di atas] ; supersonik, super power, supervisi

6) Uni - [= satu] ; unilateral, universitas

7) Nomo - [= satu] ; monoton, monogami, ,monophobia

8) Sub - [= dibawah] : subversi, subsidi, subordinasi

9) Trans - [= seberang, lewat] ; transisi, tranfusi

10) Semi - [= setengah, sebagian] ; semiautomatis, semiformal, semifinal.

Penggunaan unsur serapan pada berita utama harian Fajar

1. Intensif Gantikan Tunjangan Fungsional

2. Naikkan Daya Pikat Tanjung Bayang, Dorong Industri Kreatif

(Senin, 10 Juli 2017 halaman 13)

3. Lulus Jalur Domisili, Jalur Regular Tertutup

(Jumat, 23 Juni 2017 halaman 13)

4. PD Pasar Fokus Bongkar Lapak

5. Siapkan Aturan Baru Penuhi Daya Tampung

6. Bukan Hanya Penulis, Kritikus Baru Juga Dinanti

7. Sajian Klasik Rasa Asyik

(Minngu, 16 Juli 2017 halaman 13)

8. Desain Modern Klasik Diminati

9. Pasar Sentral Pedagang Minta Pembongkaran Lapak Serentak

NO Kata Serapan

Kata Asal NO

Kata Serapan

Kata Asal

Asing Baku Bahasa Asing Baku Bahasa

1 Actor Aktor Inggris 11 Absent Absen Belanda

2 Allergy Alergi Inggris 12 Accu Aki Belanda

3 Access Akses Inggris 13 Agent Agen Belanda

4 Acting Akting Inggris 14 Album Album Belanda

5 Ballpoint Bolpen Inggris 15 Altaar Altar Belanda

6 Check Cek Inggris 16 Bak Bak Belanda

7 Detail Detil Inggris 17 Barak Barak Belanda

8 Dilemma Dilema Inggris 18 Balsem Balsem Belanda

9 Disco Disko Inggris 19 Bandiet Bandit Belanda 10 Dose Dosis Inggris 20 Batterij Batere Belanda

(Kamis, 10 Agustus 2017 halaman 13)

10. Generasi Emas Indonesia

11. Incar Pajak Kendaraan Pelat Luar

12. Kejar Setoran Kendaraan Kode Luar

13. Bentuk Karakter Anak Lewat Dongeng

14. Lari Latih Kecepatan Kejar Target Operasi

(Selasa, 15 Agustus 2017 halaman 13)

15. 17 Chef Panggang Gogos 17 Meter

16. Lolos Casting Film, Berperan Antagonis di FTV

17. Formasi Kemerdekaan ala Nelayan

18. Nikmati Kuliner Usai Yoga di Akkarena

(Jumat, 18 Agustus 2017 halaman 13)

19. Legislator Resmi Bergaji Rp53 Juta

20. Groudbreaking Tol dalam Kota HUT Sulsel

21. Opsi Penyembuhan bagi Penderita Lumpuh

(Sabtu, 19 Agustus 2017 halaman 13)

Kata serapan disesuaikan kaidah bahasa Indonesia sehingga mengalami penyesuaian

ejaan sesuai pedoman ejaan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Berdasarkan kata

serapan yang ditemukan pada berita utama harian Fajar terdapat 21 judul berita utama

yang menggunakan unsur serapan yang berasal dari bahasa inggris. Baik dengan cara

adopsi, adaptasi, penerjemahan, dan kreasi.

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Zaenal, 2006. Cermat Berbahasa Indonesia. Jakarta: Akapress.

Chaer, Abdul. 2006. Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia. Edisi Revisi. Jakarta: Rineka

Cipta.

Mahsun. 2011. Metode Penelitian Bahasa: tahapan strategi, metode, dan tekniknya.

Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Pusat Bahasa. 2012. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa: Edisi Keempat.

Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 2010. Pedoman Umum Ejaan Bahasa

Indonesia yang Disempurnakan dan Pedoman Umum Pembentukan Istilah.

Surabaya: Citra Media Press.

Sulistyo, Aditya Permana. 2011. “Pemakaian Unsur Serapan dalam Tajuk Rencana pada

Harian Solopos: Makna, Fungsi, dan Proses Pembentukannya” (Skripsi S-1 Prodi

Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia). Surakarta: FKIP Universitas Sebelas Maret.

Prosiding Seminar Nasional II “pemartabatan Bahasa Indonesia Melalui Budaya Literasi Dan Optimalisasi Ipteks”Progdi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FPBS, Universitas PGRI SemarangSemarang, 21 Desember 2017

Prosiding Seminar Nasional II “pemartabatan Bahasa Indonesia Melalui Budaya Literasi Dan Optimalisasi Ipteks”Progdi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FPBS, Universitas PGRI SemarangSemarang, 21 Desember 2017

86 87

Page 6: ANALISIS PENGGUNAAN UNSUR SERAPAN PADA BERITA …

Contoh Unsur Serapan:

Selain kata serapan, ternyata bahasa Indonesia juga memunyai beberapa afiks atau imbuhan serapan. Imbuhan serapan dalam bahasa Indonesia ditulis serangkai dengan bentuk dasarnya. Beberapa imbuhan serapan itu antara lain:

1) An -, a - [= tidak] ; anarki, amoral, anorganik

2) Ab - [= dari] ; abrasi, abnormal

3) Tele - [= jauh] ; televisi, telepon

4) Mini - [= kecil] ; miniatur, mini bus

5) Super - [= di atas] ; supersonik, super power, supervisi

6) Uni - [= satu] ; unilateral, universitas

7) Nomo - [= satu] ; monoton, monogami, ,monophobia

8) Sub - [= dibawah] : subversi, subsidi, subordinasi

9) Trans - [= seberang, lewat] ; transisi, tranfusi

10) Semi - [= setengah, sebagian] ; semiautomatis, semiformal, semifinal.

Penggunaan unsur serapan pada berita utama harian Fajar

1. Intensif Gantikan Tunjangan Fungsional

2. Naikkan Daya Pikat Tanjung Bayang, Dorong Industri Kreatif

(Senin, 10 Juli 2017 halaman 13)

3. Lulus Jalur Domisili, Jalur Regular Tertutup

(Jumat, 23 Juni 2017 halaman 13)

4. PD Pasar Fokus Bongkar Lapak

5. Siapkan Aturan Baru Penuhi Daya Tampung

6. Bukan Hanya Penulis, Kritikus Baru Juga Dinanti

7. Sajian Klasik Rasa Asyik

(Minngu, 16 Juli 2017 halaman 13)

8. Desain Modern Klasik Diminati

9. Pasar Sentral Pedagang Minta Pembongkaran Lapak Serentak

NO Kata Serapan

Kata Asal NO

Kata Serapan

Kata Asal

Asing Baku Bahasa Asing Baku Bahasa

1 Actor Aktor Inggris 11 Absent Absen Belanda

2 Allergy Alergi Inggris 12 Accu Aki Belanda

3 Access Akses Inggris 13 Agent Agen Belanda

4 Acting Akting Inggris 14 Album Album Belanda

5 Ballpoint Bolpen Inggris 15 Altaar Altar Belanda

6 Check Cek Inggris 16 Bak Bak Belanda

7 Detail Detil Inggris 17 Barak Barak Belanda

8 Dilemma Dilema Inggris 18 Balsem Balsem Belanda

9 Disco Disko Inggris 19 Bandiet Bandit Belanda 10 Dose Dosis Inggris 20 Batterij Batere Belanda

(Kamis, 10 Agustus 2017 halaman 13)

10. Generasi Emas Indonesia

11. Incar Pajak Kendaraan Pelat Luar

12. Kejar Setoran Kendaraan Kode Luar

13. Bentuk Karakter Anak Lewat Dongeng

14. Lari Latih Kecepatan Kejar Target Operasi

(Selasa, 15 Agustus 2017 halaman 13)

15. 17 Chef Panggang Gogos 17 Meter

16. Lolos Casting Film, Berperan Antagonis di FTV

17. Formasi Kemerdekaan ala Nelayan

18. Nikmati Kuliner Usai Yoga di Akkarena

(Jumat, 18 Agustus 2017 halaman 13)

19. Legislator Resmi Bergaji Rp53 Juta

20. Groudbreaking Tol dalam Kota HUT Sulsel

21. Opsi Penyembuhan bagi Penderita Lumpuh

(Sabtu, 19 Agustus 2017 halaman 13)

Kata serapan disesuaikan kaidah bahasa Indonesia sehingga mengalami penyesuaian

ejaan sesuai pedoman ejaan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Berdasarkan kata

serapan yang ditemukan pada berita utama harian Fajar terdapat 21 judul berita utama

yang menggunakan unsur serapan yang berasal dari bahasa inggris. Baik dengan cara

adopsi, adaptasi, penerjemahan, dan kreasi.

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Zaenal, 2006. Cermat Berbahasa Indonesia. Jakarta: Akapress.

Chaer, Abdul. 2006. Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia. Edisi Revisi. Jakarta: Rineka

Cipta.

Mahsun. 2011. Metode Penelitian Bahasa: tahapan strategi, metode, dan tekniknya.

Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Pusat Bahasa. 2012. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa: Edisi Keempat.

Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 2010. Pedoman Umum Ejaan Bahasa

Indonesia yang Disempurnakan dan Pedoman Umum Pembentukan Istilah.

Surabaya: Citra Media Press.

Sulistyo, Aditya Permana. 2011. “Pemakaian Unsur Serapan dalam Tajuk Rencana pada

Harian Solopos: Makna, Fungsi, dan Proses Pembentukannya” (Skripsi S-1 Prodi

Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia). Surakarta: FKIP Universitas Sebelas Maret.

Prosiding Seminar Nasional II “pemartabatan Bahasa Indonesia Melalui Budaya Literasi Dan Optimalisasi Ipteks”Progdi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FPBS, Universitas PGRI SemarangSemarang, 21 Desember 2017

Prosiding Seminar Nasional II “pemartabatan Bahasa Indonesia Melalui Budaya Literasi Dan Optimalisasi Ipteks”Progdi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FPBS, Universitas PGRI SemarangSemarang, 21 Desember 2017

86 87