21
Analisis Pekerjaan BAB I PENDAHULUAN Organisasi merupakan sekelompok orang yang tergabung dalam suatu wadah untuk mencapai tujuan bersama. Menurut Siagian (2008:3) organisasi adalah setiap bentuk-bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih yang bekerjasama secara formal terikat dalam rangka pencapaian suatu tujuan yang telah ditentukan, dalam ikatan mana terdapat seorang/beberapa orang yang disebut atasan dan seorang/sekelompok orang yang disebut dengan bawahan. Dari pengertian tersebut terdapat beberapa hal yaitu: adanya persekutuan, ada atasan dan bawahan (pembagian kerja), dana adanya kerjasama (system). Pencapaian tujuan organisasi memerlukan beberapa sumber daya yang saling bekerjasama. Sumber daya yang diperlukan yaitu: manusia, keuangan, informasi, dan sarana prasarana. Setiap sumberdaya mempunyai tugas, fungsi dan perannya masing- masing. Sumber daya tersebut saling berinteraksi dan bekerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh organisasi. Tantangan yang dihadapi oleh organisasi atau perusahaan dalam era penuh persaingan adalah bagaimana organisasi mampu serta memiliki orang-orang yang memiliki kompetensi sesuai dengan pekerjaan yang ditekuni. Sumber daya manusia memegang peranan penting dalam pelaksanaan organisasi, tanpa adanya manusia maka mesin tidak akan berjalan. Karena, mesin-mesin yang tercanggih mun tidak

Analisis Pekerjaan (UMP) 2

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Analisis Pekerjaan (UMP) 2

Analisis Pekerjaan

BAB I

PENDAHULUAN

Organisasi merupakan sekelompok orang yang tergabung dalam suatu wadah untuk

mencapai tujuan bersama. Menurut Siagian (2008:3) organisasi adalah setiap bentuk-bentuk

persekutuan antara dua orang atau lebih yang bekerjasama secara formal terikat dalam rangka

pencapaian suatu tujuan yang telah ditentukan, dalam ikatan mana terdapat seorang/beberapa

orang yang disebut atasan dan seorang/sekelompok orang yang disebut dengan bawahan. Dari

pengertian tersebut terdapat beberapa hal yaitu: adanya persekutuan, ada atasan dan bawahan

(pembagian kerja), dana adanya kerjasama (system).

Pencapaian tujuan organisasi memerlukan beberapa sumber daya yang saling

bekerjasama. Sumber daya yang diperlukan yaitu: manusia, keuangan, informasi, dan sarana

prasarana. Setiap sumberdaya mempunyai tugas, fungsi dan perannya masing-masing.

Sumber daya tersebut saling berinteraksi dan bekerjasama untuk mencapai tujuan yang telah

ditetapkan oleh organisasi. Tantangan yang dihadapi oleh organisasi atau perusahaan dalam

era penuh persaingan adalah bagaimana organisasi mampu serta memiliki orang-orang yang

memiliki kompetensi sesuai dengan pekerjaan yang ditekuni.

Sumber daya manusia memegang peranan penting dalam pelaksanaan organisasi,

tanpa adanya manusia maka mesin tidak akan berjalan. Karena, mesin-mesin yang tercanggih

mun tidak akan dapat berjalan menghasilkan kualitas dan kuatitas yang maksimal jika tidak

ada dukungan manusia. Begitu pula dengan keuangan dan informasi jika tidak ada yang

menjalankannya maka tidak akan bermanfaat.

Sumber daya manusia menjadi poin penting dalam organisasi yang ingin berkembang.

Untuk menempati suatu posisi pekerjaan dalam suatu organisasi dibutuhkan kualifikasi serta

kompetensi yang jelas, tanpa adanya kompetensi dan kualifikasi mengenai suatu pekerjaan

maka sesungguhnya pekerjaan tersebut tidak akan bisa dikerjakan secara maksimal. Agar

mendapatkan orang-orang yang memiliki serta kompetensi dibutuhkan analisis yang jelas dan

terukur, artinya bagaimana menempatkan orang yang tepat di posisi yang tepat. Analisis

pekerjaan dapat diartikan sebagai suatu aktivitas untuk mengkaji, mempelajari,

mengumpulkan, mencatat, dan menganalisis ruang lingkup suatu pekerjaan secara sistematis

dan sistemik (Sastrohadiwiryo, 2002:127)

Page 2: Analisis Pekerjaan (UMP) 2

Dengan adanya analisis yang jelas mengenai suatu pekerjaan, diharapkan akan

didapat orang-orang yang memiliki potensi serta kompetensi yang jelas dan diharapkan akan

mengisi suatu posisi pekerjaan tertentu. Dengan adanya kegiatan analisis pekerjaan

diharapkan mendapatkan suatu gambaran yang jelas mengenai spesifikasi yang jelas

mengenai kompetensi yang harus dibutuhkan oleh seseorang untuk mengisi posisi pekerjan

tertentu.

Analisis pekerjaan memiliki peranan penting bagi suatu organisasi, melalui analisis

pekerjaan akan didapatkan orang yang tepat untuk mengisi pekerjaan tertentu sehingga

pekerjaan yang dilakukan dapat dikerjakan secara maksimal dan optimal. Hasil dari analisis

pekerjaan tersebut adalah informasi, dimana informasi tersebut digunakan untuk menentukan

spesifikasi apa yang harus dimiliki oleh seseorang untuk mengisi posisi pekerjaan tertentu.

Akan tetapi sangat disayangkan, hasil dari kegiatan analisis pekerjaan yang dilakukan

seringkali tidak digunakan atau dimanfaatkan dengan baik oleh organisasi, terkadang untuk

mengisi posisi pekerjaan tertentu tidak dibutuhkan kualifikasi serta kompetensi yang jelas, ini

dikarenakan karena adanya faktor-faktor seperti faktor kedekatan pribadi ataupun faktor

pemberian sejumlah dana agar seseorang bisa menempati suatu posisi pekerjaan tertentu.

Analisis pekerjaan memberikan gambaran yang jelas kepada organisasi mengenai

bagaimana suatu pekerjaan ditempati oleh seseorang, karena bagaimanapun juga dibutuhkan

kompetensi serta kemampuan yang sesuai dengan pekerjaan yang menuntut keterampilan

serta kompetensi tertentu sehingga tidak semua orang bisa menduduki posisi pekerjaan

tertentu, oleh karena itu analisis pekerjaan tidak bisa dipisahkan dengan fungsi-fungsi

Manajemen Sumber Daya Manusia lainnya karena berhungungan satu dengan yang lainnya

sebagai mata rantai kegiatan yang tidak bisa dipisahkan satu dengan yang lainnya.

Mengingat pentingnya analisis pekerjaan maka pembahasan yang akan dipaparkan dalam

makalah ini adalah:

1.      Pengertian dan tujuan analisis pekerjaan

2.      Pentingnya analisis pekerjaan

3.      Aspek-aspek analisis pekerjaan

4.      Teknik analisis pekerjaan

5.      Kaitan analisis pekerjaan dengan fungsi-fungsi MSDM

BAB II

Page 3: Analisis Pekerjaan (UMP) 2

KAJIAN TEORI

A.    Pengertian dan Tujuan Analisis Pekerjaan

1.      Pengertian Analisis PekerjaanAnalisis pekerjaan terdiri atas dua kata, analisis dan pekerjaan. Analisis merupakan

aktivitas berpikir untuk menjabarkan pokok persoalan menjadi bagian, komponen, atau unsur,

serta kemungkinan keterkaitan fungsinya. Sedangkan pekerjaan adalah

sekumpulan/sekelompok tugas dan tanggung jawab yang akan, sedang dan telah dikerjakan

oleh tenaga kerja dalam kurun waktu tertentu. Dengan demikian analisis pekerjaan dapat

diartikan sebagai suatu aktivitas untuk mengkaji, mempelajari, mengumpulkan, mencatat, dan

menganalisis ruang lingkup suatu pekerjaan secara sistematis dan sistemik (Sastrohadiwiryo,

2002:127)

Siagian (2008:75) mengatakan bahwa analisis pekerjaan adalah usaha sadar yang

sistematik dalam mengumpulkan, menilai dan mengorganisasikan semua jenis pekerjaan

yang terdapat dalam suatu organisasi. Dari pengertian tersebut maka dalam suatu organisasi

diperlukan analisis pekerjaan yang mempunyai peran dan tugas melakukan penganalisisan

terhadap semua pekerjaan yang ada.

Menurut Dessler (2006) analisis pekerjaan merupakan prosedur yang dilalui untuk

menentukan tanggung jawab posisi-posisi yang harus dibuatkan stafnya , dan karakteristik

orang-orang yang bekerja untuk posisi-posisi tersebut. Analisis pekerjaan memberikan

informasi yang digunakan untuk membuat deskripsi pekerjaan (daftar tentang pekerjaan

tersebut), dan spesifikasi pekerjaan (jenis orang yang harus dipekerjakan untuk pekerjaan

tersebut). Oleh sebab itu, menurut Dessler penyelia atau spesialis dalam sumber daya

manusia biasanya mengumpulkan beberapa informasi berikut melalui analisis pekerjaan, (1)

aktivitas pekerjaan, (2) perilaku manusia, (3) mesin, perangkat, peralatan, dan bantuan

pekerjaan, (4) standar prestasi, (5) konteks pekerjaan, dan (6) persyaratan manusia.

Sedangkan menurur Sedarmayanti (2010:145) informasi yang didapatkan menolong dalam

membedakan: (1) aktivitas dan tingkah laku pekerjaan , (2) interaksi dengan yang lainnya, (3)

Standar kinerja, (4) Pengaruh terhadap keuangan dan penganggaran, (5) mesin dan peralatan

yang digunakan, dan (6) kondisi pekerjaan.

Analisis pekerjaan akan memberikan informasi mengenai uraian pekerjaan,

spesifikasi pekerjaan, dan evaluasi pekerjaan bahkan dapat memperkirakan pengayaan atau

perluasan pekerjaan dan penyederhanaan pekerjaan pada masa yang akan datang. Analisis

pekerjaan adalah informasi tertulis mengenai pekerjaan apa saja yang harus dikerjakan dalam

Page 4: Analisis Pekerjaan (UMP) 2

suatu perusahaan agar tujuan tercapai. Manfaat analisis pekerjaan akan memberikan

informasi tentang aktivitas pekerjaan, standar pekerjaan, konteks pekerjaan, pernyataan

personalis (personnel requirement),prilaku manusia, dan alat-alat yang akan diperlukan.

Analisis pekerjaan adalah suatu proses, sedangkan produknya adalah deskripsi

jabatan, spesifikasi jabatan, dan evaluasi jabatan. Analisis pekerjaan pada intinya terdiri dari

rangkaian sejumlah informasi yang digali melalui pertanyaan-pertanyaan tertentu. Pertanyaan

dalam analisis pekerjaan itu dapat dirumuskan sebagai berikut :

         What : menanyakan tentang apa yang dikerjakan pada jabatan tersebut atau tugas-tugas

apa sajakah yang terdapat pada jabatan tersebut.

         How : terkait dengan informasi tentang bagaimana mengerjakan pekerjaan atau tugas-

tugas dalam jabatan tersebut atau terkait dengan cara/ prosedur pelaksanaan tugas.

         Why : menyangkut penggalian informasi tentang mengapa tugas-tugas dalam jabatan

tersebut dilakukan atau untuk tujuan apa tugas-tugas tersebut dikerjakan.

         Skill involved : kecakapan/ kepandaian/ ketrampilan apakah yang diperlukan untuk

melakukan pekerjaan/ tugas-tugas tersebut.

2.      Tujuan Analisis Pekerjaan

Sedangkan menurut Sastrohadiwirjo mengatakan bahwa tujuan analisis pekerjaan yaitu:

(1) memperoleh tenaga kerja pada posisi yang tepat, (2) memberikan kepuasan pada diri

tenaga kerja, (3) menciptakan iklim dan kondisi kerja yang kondusif (Sastrohadiwiryo).

Menurut Gomes (2003;92) Ada 12 tujuan analisis pekerjaan yang digunakan oleh

sektor publik maupun sektor swasta, yaitu:

1.      Job description,yaitu untuk mengidentifikasikan pekerjaan, riwayat pekerjaan, kewajiban-

kewajiban pekerjaan, dan pertanggung jawaban, serta untuk mengetahui spesifikasi pekerjaan

atau informasi mengenai standar pekerjaan.

2.      Job classification, yaitu penyusunan pekerjaan-pekerjaan kedalam kelas-kelas, kelompok-

kelompok, atau jenis-jenis berdasarkan rencana sistematika tertentu

3.      Job evaluation, yaitu suatu prosedur pengklasifikasian pekerjaan berdasarkan kegunaan

masing-masing di dalam organisasi dan dalam pasar tenaga kerja luar yang terikat

4.      Job desinng restructuring, yaitu meliputi usaha-usaha untuk mengalokasikan dan

merestrukturisasi kegiatan pekerjaan kedalam berbagai kelompok

5.      Personel requirement, yaitu berupa persyaratan atau spesifikasi tertentu bagi suatu pekerjaan

Page 5: Analisis Pekerjaan (UMP) 2

6.      Performance appraisal, yaitu merupakan penilaian sistematis yang dilakukan oleh supervisor

terhadap performansi pekerjaan dari para pekerja

7.      Worker training, yaitu pelatihan yang ditujukan kapada para pekerja

8.      Worker mobility, yaitu dinamika keluar-masuknya seseorang dalam posisi, perkerjaan-

pekerjaan, dan okupasi-okupasi tertentu

9.      Efficiency, ini mencangkup penggabungan proses kerja yang optimal dan rancangan

keamanan dari peralatan dan fasilitas, serta prosedur kerja, susunan kerja dan standar kerja

10.  Safety, berfokus pada identifikasi dan peniadaan perilaku kerja yang tidak aman, kondisi fisik

dan kondisi lingkungan

11.  Human resource planning, kegiatan antisipasi dan reaktif melalui suatu organisasi

12.  Legal, aturan dan ketentuan lain yang berkaitan dengan organisasi.

B.     Pentingnya Analisis Pekerjaan

Sedarmayanti (2010:151) manfaat analisis pekerjaan adalah:

1.      Penarikan, seleksi dan penempatan karyawan

2.      Sebagai petunjuk dasar dalam menyusun program latihan dan pengembangan

3.      Menilai kinerja/pelaksanaan kinerja

4.      Memperbaiki cara bekerja karyawan

5.      Merencanakan organisasi agar memenuhi syarat/memperbaiki struktur organisasi sesuai

beban dan fungsi Pekerjaan

6.      Merencanakan dan melaksanakan promosi serta transfer karyawan

7.      Merencanakan fasilitas dan perlengkapan kerja bagi karyawan

8.      Bimbingan dan penyuluhan karyawan.

Tujuan dan kegunaan analisis pekerjaan menurut Gary Dessler (1997, h.90), yang

terkait dengan MSDM yaitu :

1.      Perekrutan dan Seleksi

2.      Kompensasi

3.      Penilaian Kinerja

4.      Pelatihan

5.      Memastikan Pengangkatan yang lengkap atas semua tugas

C.     Aspek-Aspek Analisis Pekerjaan

Page 6: Analisis Pekerjaan (UMP) 2

Aspek-aspek dalam analisis pekerjaan ada 3 macam yaitu: Uraian Pekerjaan (Job

description) , Spesifikasi pekerjaan (job specification), dan Spesifikasi orang. Aspek tersebut

dapat dipaparkan sebagai berikut:

1.      Job description (uraian pekerjaan)

Job description merupakan dokumen formal organisasi yang berisi ringkasan informasi

penting mengenai suatu pekerjaan untuk memudahkan dalam membedakan Pekerjaan yang

satu dengan yang lain dalam suatu organisasi. Uraian Pekerjaan tersebut disusun dalam suatu

format yang terstruktur sehingga informasi mudah dipahami oleh setiap pihak yang berkaitan

di dalam organisasi. Pada hakikatnya, uraian Pekerjaan merupakan bahan baku dasar dalam

pengelolaan SDM di organisasi, dimana suatu Pekerjaan dijelaskan dan diberikan

batasan.Uraian pekerjaan (job descriptions) dan uraian Pekerjaan diketahui serta disusun

berdasarkan informasi yang telah dihasilkan oleh analisis pekerjaan.

Uraian pekerjaan biasanya digunakan untuk tenaga kerja operasional, sedangkan

uraian Pekerjaan digunakan untuk tenaga kerja manajerial. Uraian pekerjaan atau

Pekerjaan harus ditetapkan secara jelas untuk setiap Pekerjaan, supaya pejabat tersebut

mengetahui tugas dan tanggung jawab yang harus dilakukannya. Uraian pekerjaan akan

memberikan ketegasan dan standar tugas yang harus dicapai oleh seorang pejabat yang

memegang Pekerjaan tersebut. Uraian pekerjaan ini menjadi dasar untuk menetapkan

spesifikasi pekerjaan dan evaluasi pekerjaan bagi pejabat yang memegang Pekerjaan itu.

Uraian pekerjaan yang kurang jelas akan mengakibatkan seorang pejabat kurang

mengetahui tugas dan tanggung jawabnya. Hal ini mengakibatkan pekerjaan tidak beres,

bahkan pejabat bersangkutan menjadi overacting.

Uraian pekerjaan adalah informasi tertulis yang menguraikan tugas dan tanggung

jawab, kondisi pekerjaan, hubungan pekerjaan, dan aspek-aspek pekerjaan pada suatu

Pekerjaan tertentu dalam organisasi. Pada dasarnya menurut Sedarmayanti (2010:150)

meliputi 2 hal saling berhubungan:

a.       Informasi identifikasi pekerjaan

1.      Nama jabatan

2.      Departemen/divisi/bagian

3.      Nomor/kode jabatan

4.      Jumlah karyawan yang memegang jabatan

5.      Tugas utama yang harus dijalankan

6.      Pengawasan yang diberikan kepada jabatan di bawahnya

7.      Pengawasan yang diterima dari jabatan diatasnya

Page 7: Analisis Pekerjaan (UMP) 2

8.      Hubungan pekerjaan dengan pekerjaan terdekat

9.      Hubungan jabatan dengan jabatan lainnya

10.  Peralatan yang digunakan dalam jabatan

11.  Rangkaian dan urutan pekerjaan

12.  Bahan yang dibutuhkan/dipakai dalam jabatan

13.  Latiian yang dibutuhkan

14.  Besarnya upah

15.  Lamanya jam kerja

16.  Kondisi dan lingkungan kerja

b.      Kualifikasi karyawan yang sesuai untuk menduduki jabatan

1.      Jenis kelamin

2.      Usia yang sebaiknya

3.      Kondisi fisikk dan kesehatan

4.      Emosi

5.      Mental

6.      Pendidikan formal

7.      Temperamen

8.      Karakter

9.      minat

2.      Spesifikasi pekerjaan (job specification)

Spesifikasi pekerjaan (job specification) disusun berdasarkan uraian pekerjaan dengan

menjawab pertanyaan tentang ciri, karakteristik, pendidikan, pengalaman dan yang

lainnya dari orang yang akan melaksanakan pekerjaan tersebut dengan baik. Spesifikasi

pekerjaan menunjukkan persyaratan orang yang akan direkrut dan menjadi dasar untuk

melaksanakan seleksi.

Spesifikasi pekerjaan adalah uraian persyaratan kualitas minimum orang yang bisa

diterima agar dapat menjalankan satu Pekerjaan dengan baik dan kompeten. Pada

umumnya spesifikasi pekerjaan memuat ringkasan pekerjaan yang jelas dan kualitas

definitif yang dibutuhkan dari pemangku jabatan itu.

Spesifikasi pekerjaan lebih menitikberatkan pada syarat yang dibutuhkan seseorang

untuk bisa bekerja dengan beban dan tanggung jawab jabatan. Umumnya yang tercantum

dalam spesifikasi pekerjaan adalah:

a.       Jenis kelamin

Page 8: Analisis Pekerjaan (UMP) 2

b.      Usia karyawan

c.       Pendidikan formal

d.      Kemampuan khusus sehubungan dengan pekerjaan

e.       Kualifikasi emosi

f.       Syarat kesehatan atau kondidi tubuh.

3.      Spesifikasi Orang

Spesifikasi orang dapat dilihat dari karakteristik personal yaitu kemampuan dan keahlian.

Kemampuan personal tersebut match 1 dari hasil belajar, pelatihan dan pengalaman.

Kemudian Match 2 dilihat dari karakteristik kepribadian.

D.    Teknik Analisis Pekerjaan

1.      Job Element Method

Teknik analisis pekerjaan berdasar pengetahuan, keterampilan, kemampuan, dan

karakteristik lain yang disyaratkan untuk suatu pekerjaan. (KSAOs). Fokusnya pada

karakteristik individual yang menjalankan pekerjaan, “person oriented” Karena lingkupnya

yang terbatas, teknik ini sering dikombinasikan dangan teknik-teknik analisis yang lain.

Paling sering digunakan pada pemerintah federal

2.      Functional Job Analysis (FJA)

Teknik analisis terstruktur yang menguji rangkaian tugas dalam suatu pekerjaan dan proses

pemenuhannya. Membantu menciptakan the Dictionary Occupational Titles (DOT), referensi

panduan untuk mengklasifikasi dan mendiskripsikan lebih dari 40.000 jenis pekerjaan. DOT

menggunakan the Standard Occupational Classification (SOC), Sembilan digit kode yang

menunjukkan kategori pekerjaan dan level jenis pekerjaan yang diminta jenis pekerjaan

tertentu. Occupational Information Network (O*NET) merupakan pengganti DOT yang

digunakan beberapa tahun terakhir ini, menyediakan informasi tentang kategori pekerjaan,

gaji, pelatihan, dan persyaratan kerja. Teknik ini populer karena hemat biaya dan

menggunakan diskripsi kerja berdasarkan standar nasional. Sangat membantu dalam analisis

diskripsi kerja untuk banyak posisi sekaligus. Berguna dalam memberikan pencerahan pada

pekerja bagaimana untuk sukses dalam pekerjaannya.

3.      Position Analysis Questionnaire (PAQ)

Teknik analisis pekerjaan yang menggunakan kuessioner tertutup dalam menganalisis

pekerjaan berdasarkan pada 187 ketetapan kerja dan terbagi dalam 6 kategori. Ketegori

tersebut adalah:

Page 9: Analisis Pekerjaan (UMP) 2

1.      Input informasi

Bagaimana pekerja memperoleh informasi yang dibutuhkan untuk menjalankan

pekerjaannya.

2.      Proses mental

Pemikiran, penalaran, dan pengambilan keputusan yang dibutuhkan dalam menjalankan

pekerjaan.

3.      Output kerja

Tugas yang harus dikerjakan pekerja dan alat atau mesin yang dibutuhkan untuk

menjalankannya.

4.      Hubungan interpersonal

Jenis hubungan atau kontak dengan rekan kerja yang dibutuhkan dalam menjalankan

pekerjaan.

5.      Konteks kerja

Konteks fisik atau sosial dimana pekerjaan tersebut dijalankan.

6.      Karakteristik

Aktifitas, kondisi, dan karakteristik lain yang relevan dalam pekerjaan tersebut.

Keenam kategori perangkat kerja ini masing-masing diukur dengan 6 kategori, yaitu:

Kegunaan, kepentingan, waktu, aplikasi, kemungkinan kejadian, dan kode khusus. Teknik ini

menghasilkan profil pekerjaan yang terperinci yang nantinya dapat digunakan untuk

membandingkan pekerjaan dengan posisi yang sama atau mirip pada organisasi yang

berbeda. Merupakan teknik riset analisis pekerjaan yang kajiannya paling dalam. Dalam

penelitian, teknik ini telah digunakan untuk mengidentifikasi kesamaan antara kelas yang

berbeda dari pekerjaan dan kesamaan kelas dari pekerjaan pada organisasi yang berbeda.

Teknik ini lebih akurat dilakukan oleh seorang ahli job analisis daripada orang lain termasuk

pengemban pekerjaan itu sendiri.

4.      Critical Incidents Technique (CIT)

Teknik analisis pekerjaan yang mencatat perilaku spesifik dari pekerja yang akan

menentukan suskes tidaknya suatu pekerjaan. Informasi diperoleh melalui wawancara,

observasi, atau kuisioner oleh supervisor atau pihak yang berwenang. Memberikan gambaran

yang jelas mengenai suatu pekerjaan dan bagaimana menyukseskan pekerjaan tersebut.

Membantu menentukan pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan apa saja yang harus

dimiliki pekerja untuk suskes dalam pekerjaannya. Berguna dalam pengembangan sistem

Page 10: Analisis Pekerjaan (UMP) 2

penilaian kerja dengan mengidentifikasi komponen-komponen penting untuk kesuksesan

kerja.

E.     Kaitan Analisis Pekerjaan dengan Fungsi-Fungsi MSDM

Analisis pekerjaan sangat banyak kaitannya dengan fungsi-fungsi dalam Manajemen

Sumber Daya Manusia, dengan adanya analisis pekerjaan maka manajer dapat lebih

mempertimbangkan penempatan pegawainya sehingga sesuai dengan kemampuan yang

dimiliki masing-masing pegawai. Kaitan analisis pekerjaan dan dengan fungsi MSDM dapat

dilihat sebagai berikut:

1.      Perekrutan dan Seleksi (Recruitment and Selection)

Analisis pekerjaan memberikan informasi tentang uraian pekerjaan dan syarat -syarat

karyawan yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan. Isi spesifikasi dipergunakan

menjadi dasar seleksi untuk memutuskan jenis orang yang perlu direkrut dan diangkat.

2.      Kompensasi (Compensation)

Informasi analisis pekerjaan memberikan pemahaman yang jelas tentang latar

belakang (pendidikan, usia, pengalaman, dan lain-lain) orang yang akan menduduki

jabatan itu, sehingga perusahaan dapat menentukan gajinya.

3.      Evaluasi Jabatan

Informasi analisis pekerjaan memberikan pemahaman yang jelas mengenai

berat/ringannya pekerjaan, besar/kecilnya risiko yang dihadapi pekerja,

sulit/mudahnya mendapatkan personil. Dengan demikian, perusahaan dapat

menetapkan oaji pada posisi jabatan tersebut.

4.      Penilaian Prestasi Kerja (Performance Appraisal)

Penilaian ptestasi kerja merupakan upaya membandingkan prestasi aktual pegawai

dengan prestasi kerja yang diharapkan darinya. Untuk menentukan apakah suatu

pekerjaan bisa dikerjakan atau diselesaikan dengan baik maka uraian pekerjaan akan

sangat membantu dalam penentuan sasaran pekerjaannya.

5.      Latihan (Training)

Informasi analisis pekerjaan digunakan untuk merangsang program latihan

pengembangan. Uraian pekerjaan, perlengkapan, dan jenis keterampilan pekerja

digunakan bahan pembantu dalam pengembangan program-program latihan.

Page 11: Analisis Pekerjaan (UMP) 2

6.      Promosi dan Pemindahan

Informasi analisis pekerjaan akan digunakan untuk membantu menentukan promosi

ataupun pemindahan karyawan.

7.      Organisasi

Informasi jabatan yang diperoleh dari analisis pekerjaan seringkali memberikan

petunjuk bahwa organisasi yang ada perlu diperbaiki.

8.      Pemerkayaan Pekerjaan (Job Enrichment)

Informasi analisis pekerjaan dapat dipergunakan untuk memperkaya pekerjaan pada

suatu jabatan tertentu.

9.      Penyederhanaan Pekerjaan (Work Simplification)

Informasi analisis pekerjaan digunakan juga untuk penyederhanaan atau spesialisasi

pekerjaan. Dengan perkembangan perusahaan dan spesifikasi yang mendalam

mengakibatkan pekerjaan-pekerjaan yang harus dilakukan dalam suatu jabatan

semakin terspesialisasi.

10.  Penempatan (Placement)

Informasi analisis pekerjaan digunakan untuk menempatkan para karyawan pada

pekerjaan-pekerjaan yang sesuai dengan keterampilannya agar mereka bekerja secara

efektif.

11.  Peramalan dan Perekrutan

Informasi analisis pekerjaan digunakan untuk peramalan dan perekrutan tenaga kerja

yang akan dibutuhkan perusahaan.

12.  Orientasi dan Induksi

Informasi analisis pekerjaan digunakan untuk orientasi dan induksi bagi karyawan

baru mengenai sejarah perusahaan, hak dan kewajibannya, menginduksi, dan lainnya

BAB III

PEMBAHASAN

Page 12: Analisis Pekerjaan (UMP) 2

Salah satu fungsi dalam manajemen sumber daya manusia adalah kegiatan

menganalisis pekerjaan, dimana analisis pekerjaan akan menggambarkan karakteristik seperti

apa untuk seseorang bisa mengisi suatu pekerjaan tertentu. Analisis pekerjaan tidak terlepas

dari fungsi manajemen sumber daya yang lainnya, setelah melakukan kegiatan analisis

pekerjaan seperti ini maka tahap selanjutnya adalah kegiatan penarikan, akan tetapi sebelum

kegiatan penarikan maka terlebih dahulu harus menganalisa spesifikasi serta kualifikasi yang

harus dipunyai oleh seseorang untuk mengisi posisi pekerjaan tertentu.

Analisis pekerjaan dipandang sebagai titik awal bagi sebuah organisasi untuk bisa

merekrut orang-orang yang mampu membawa perubahan bagi organisasi untuk tumbuh dan

berkembang, ini bisa terjadi apabila organisasi tersebut di isi oleh orang-orang yang memiliki

kompetensi serta keahlian yang sesuai dengan spesifikasi pekerjaan mereka, dengan adanya

orang-orang yang memiliki keahlian serta kemampuan tersebut maka organisasi memiliki

aset yang sangat berharga dan tidak bisa dinilai dengan uang.

Perhatian tentang karwayan menjadi fokus utama bagi organisasi, sehingga berbagai

upaya dilakukan untuk mengembangkan kemampuan anggota organisasi. Oleh karena itu

sebelum memasukan orang sebagai bagian dari organisasi maka organisasi seharusnya bisa

mengidentifikasi jenis pekerjaan, bagaimana anggota tersebut melakukan pekerjaan dan siapa

yang bisa mengisi pekerjaan tersebut dan itu adalah kegiatan analisis pekerjaan.

Untuk mengisi suatu posisi pekerjaan tidaklah bisa di isi oleh sembarang orang,

artinya pekerjaan juga menuntut orang yang mampu menjalankan pekerjaan tersebut dengan

sebaik mungkin dan karena itu untuk mengisi posisi pekerjaan tersebut dibutuhkan orang

yang mempunyai keahlian serta keterampilan untuk menjalankan tugas dan fungsinya dengan

baik. Tanpa adanya kegiatan untuk menilai bagaimana suatu pekerjaan harus dijalankan, di isi

oleh orang yang benar-benar kompeten maka sesungguhnya organisasi sedang

menghancurkan dirinya sendiri, dalam arti bahwa organisasi tidak memiliki arah dan tujuan

yang jelas karena apabila organisasi mempunyai arah dan tujuan dengan jelas maka

organisasi memiliki perencanaan yang matang mengenai bagaimana organisasi harus di isi

oleh orang-orang serta bagaimana menempatkan orang yang tepat dalam pekerjaan yang

tepat.

Tentunya tidak mudah bagi organisasi untuk melakukan analisis pekerjaan,

dibutuhkan langkah-langkah serta teknik untuk dapat mengetahui tentang suatu posisi

pekerjaan tersebut, karena itu dalam menganalisis suatu pekerjaan harus memperhatikan

berbagai aspek serta faktor yang terkait dengan pekerjaan tersebut.

Page 13: Analisis Pekerjaan (UMP) 2

Akan tetapi mungkin analisis pekerjaan pada kenyataannya hanya dilakukan oleh

organisasi perusahaan yang mempunyai basis produksi besar ataupun perusahaan Negara

yang memiliki orientasi bisnis, karena pada organisasi perusahaan pada tingkatan menengah

ke bawah termasuk juga pada instansi pemerintahan menurut hipotesis penulis kurang begitu

berjalan, ini dikarenakan masih banyaknya pekerjaan yang bisa dilakukan oleh semua orang

tanpa memandang kualifikasi serta kompetensi yang disyaratkan untuk mengisi suatu posisi

pekerjaan tertentu. Banyak faktor yang melatarbelakangi kejadian seperti itu salah satunya

karena beban pekerjaan yang ada dianggap tidak terlalu membutuhkan kualifikasi serta

spesifikasi yang jelas.

Kasus yang paling Nampak adalah analisis pekerjaan dalam lingkup pendidikan salah

satu contonya pada pendidikan formal tingkat sekolah dasar. Dimana yang menjadi guru itu

pada awalnya tidak sesuai dengan kompetensi dan keahlian yang dia punya. Kurangnya

analisis pekerjaan yang dilakukan menyebabkan pekerjaan sebagai seorang guru dapat diisi

oleh orang yang bukan bidangnya. Kepala sekolah selaku pemimpin belum melaksanakan

analisis pekerjaan dengan sesuai dimana lebih mempertimbangkan kekerabatan dibandingkan

dengan kompetensi yang dimiliki.

BAB IV

KESIMPULAN

Analisis pekerjaan adalah suatu cara sistematis mengumpulkan dan menganalisis

informasi tentang isi pekerjaan dan kebutuhan tenaga manusia, serta konteks dimana

pekerjaan dilaksanakan. Disini analisis berfungsi dalam membantu manajer dalam

menempatkan pegawainya. Informasi yang didapat digunakan manajer dalam menjalankan

Page 14: Analisis Pekerjaan (UMP) 2

deskripsi pekerjaan, spesifikasi pekerjaan dan spesifikasi orang dalam menjalankan suatu

proses pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana untuk mencapai tujuan yang diharapakan.

Analisis pekerjaan merupakan proses mencari informasi sampai denngan analisis

untuk penyususunan uraian pekerjaan dan spesifikasi pekerjaan atau persyaratan apa/siapa

dari masing-masing jenis pekerjaan harus dikerjakan. Manfaat analisis pekerjaan antara lain:

penarikan, seleksi dan penempatan karyawan, sebagai petunjuk dasar dalam menyusun

program latihan dan pengembangan, menilai kinerja/pelaksanaan kerja, memperbaiki cara

kerja karyawan, dan merencanakan organisasi agar memenuhi syarat/memperbaiki struktur.

Dari berbagai macam manfaat tersebut dengan adanya analisis pekerjaan maka

mencapai tujuan dari organisasi yang tercantum dalam visi dan misi organisasi. Untuk itu

setiap organisasi diusahakan mampu menjalankan analisis pekerjaan minimal 2 tahun sekali.