80
INSTITUT TEKNOLOGI PLN Analisis Faktor Penyebab Keterlambatan Pekerjaan Perkerasan Kaku Menggunakan Metode Fault Tree Analysis (Studi Kasus Proyek Jalan Tol Cengkareng Kunciran Batu Ceper) SKRIPSI DISUSUN OLEH: AKBAR KRISMANTO (NIM: 2016-21-060) PROGRAM STUDI SARJANA TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNOLOGI INFRASTRUKTUR DAN KEWILAYAHAN INSTITUT TEKNOLOGI - PLN JAKARTA, 2020

Analisis Faktor Penyebab Keterlambatan Pekerjaan

  • Upload
    others

  • View
    23

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Analisis Faktor Penyebab Keterlambatan Pekerjaan

INSTITUT TEKNOLOGI PLN

Analisis Faktor Penyebab Keterlambatan Pekerjaan

Perkerasan Kaku Menggunakan Metode Fault Tree Analysis

(Studi Kasus Proyek Jalan Tol Cengkareng – Kunciran –

Batu Ceper)

SKRIPSI

DISUSUN OLEH:

AKBAR KRISMANTO

(NIM: 2016-21-060)

PROGRAM STUDI SARJANA TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNOLOGI INFRASTRUKTUR DAN KEWILAYAHAN

INSTITUT TEKNOLOGI - PLN

JAKARTA, 2020

Page 2: Analisis Faktor Penyebab Keterlambatan Pekerjaan

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi dengan Judul

Analisis Faktor Penyebab Keterlambatan Pekerjaan Perkerasan Kaku Menggunakan Metode Fault Tree Analysis

(Studi Kasus Proyek Jalan Tol Cengkareng-Kunciran-Batu Ceper)

Disusun oleh:

AKBAR KRISMANTO NIM: 201621060

PROGAM STUDI SARJANA TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNOLOGI INFRASTRUKTUR DAN KEWILAYAHAN

INSTITUT TEKNOLOGI PLN

Jakarta, 15 September 2020

Mengetahui

Kepala Program Studi

Disetujui

Pembimbing Pertama

(Desi Putri, ST. MEng)

(Irma Wirantina K ST.MT)

Pembimbing Kedua

(Ranti Hidayawanti ST.MM)

Page 3: Analisis Faktor Penyebab Keterlambatan Pekerjaan

LEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJI

Nama : Akbar Krismanto

NIM : 201621060

Program Studi : S1 Teknik Sipil

Judul : Analisis Faktor Penyebab Keterlambatan Pekerjaan

Perkerasan Kaku Menggunakan Metode Fault Tree

Analysis (Studi Kasus Proyek Jalan Tol Cengkareng-Kunciran-

Batu Ceper)

Telah disidangkan dan dinyatakan Lulus Sidang Skripsi pada Program Sarjana Strata 1, Program

Studi Teknik Sipil Institut Teknologi - PLN pada tanggal (25 Agustus 2020).

Nama Penguji Jabatan Tanda Tangan

1. Irma Sepriyana ST., MT Ketua Penguji

2. Ir.Hastanto SM., MT Sekretaris

3. Pratiwi Setyaning Putri ST.,MT

Anggota

.

Mengetahui :

Kepala Program Studi Teknik Sipil

(Desi Putri ST., M.Eng)

Page 4: Analisis Faktor Penyebab Keterlambatan Pekerjaan

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Nama : Akbar Krismanto

NIM : 201621060

Program Studi : S1 Teknik Sipil

Judul Proyek Akhir/Skripsi/Tesis : Analisis Faktor Penyebab Keterlambatan Pekerjaan

Perkerasan Kaku Menggunakan Metode Fault Tree

Analysis (Studi Kasus Proyek Jalan Tol

Cengkareng-Kunciran-Batu Ceper)

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam Proyek Akhir/Skripsi/Tesis ini tidak

terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar Ahli

Madya/Sarjana/Magister baik di lingkungan IT-PLN maupun di suatu Perguruan

Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat

yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu

dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka. Pernyataan ini dibuat dengan

penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia memikul segala resiko jika

ternyata pernyataan ini tidak benar.

Jakarta 10 Agustus 2020

Akbar Krismanto

2016-21-060

Page 5: Analisis Faktor Penyebab Keterlambatan Pekerjaan

UCAPAN TERIMA KASIH

Dengan ini saya menyampaikan penghargaan dan ucapan terimakasih yang

sebesar besarnya kepada yang terhormat:

Irma Wirantina K., ST., MT

Ranti Hidayawanti., ST., MM

Yang telah memberikan petunjuk, saran – saran serta bimbingannya sehingga

penulisan sekripsi ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.

Terima kasih yang sama saya sampaikan kepada:

1. PT. Wijaya Karya proyek pembangunan jalan tol cengkareng – batu ceper -

kunciran

2. Muhammad Bahagia., ST

Yang telah mengijinkan melakukan pengumpulan data dan memberi bimbingan

mengenai data penelitian yang di jadikan bahan skripsi.

Jakarta, 10 Agustus 2020

Akbar Krismanto

2016-21-060

Page 6: Analisis Faktor Penyebab Keterlambatan Pekerjaan

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kepada Allah SWT yan telah memberi rahmat dan hidayah-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Analisisi Faktor Penyebab Keterlambatan Pada Pekerjaan Perkerasan Kaku Jalan Menggunakan Metode Fault Tree Analysis (Studi Kasus Proyek Jalan Tol Cengkareng-Kunciran-Batu Ceper)”. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan

jenjang studi Strata (S1) Teknik Sipil di Institut Teknologi PLN Jakarta. Dalam penyusunanya, penulis mendapatkan banyak bimbingan, motivasi dan bantuan baik materi maupun moril. Oleh karena itu melalui kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Rasullullah SAW yang selalu menjadi panutan dalam kehidupan saya. 2. Keluarga yang telah membiayai saya kuliah sampai saat ini. 3. Ibu Irma Wirantina K ST., MT dan ibu Ranti Hidayawanti ST., MM selaku

pembimbing skripsi saya yang telah mengarakan saya pada saat melakukan penelitian.

4. Ibu Rr.Mekar Ageng Kinasti ST., MT selaku pembimbing akademik 5. Teman-teman Teknik Sipil angkatan 2016 yang telah mewarnai masa-masa

perkuliahan baik senang maupun duka. 6. Para teman-teman rooster Dota 2 yang selalu memperlambat skripsi saya

teruntuk Ojan, Reja, Rapy 2016-21-097, Afi, Daniel dan Aji.

7. Dan untuk pacar saya Hilda yang selalu mensupport saya dalam keadaan apapun. Semoga Allah SWT memberikan berkah dan rahmat-nya kepada semua pihak

atas segala jasa dan bantuanyya kepada penulis. Skripsi ini masih memiliki banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna.

Terima kasih dan semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi siapa saja

yang membacanya.

Jakarta, 10 Agustus 2020

Akbar Krismanto

2016-20-060

Page 7: Analisis Faktor Penyebab Keterlambatan Pekerjaan

vi

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai sivitas akademika Institut Teknologi – PLN, saya yang bertanda tangan

di bawah ini:

Nama : Akbar Krismanto

NIM : 201621060

Program Studi : Sarjana

Jurusan : Teknik Sipil

Jenis karya : Skripsi

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada

Sekolah Tinggi Teknik - PLN Hak Bebas Royalti Non eksklusif atas skripsi saya

yang berjudul:

Analisis Faktor Penyebab Keterlambatan Pekerjaan

Perkerasan Kaku Menggunakan Metode Fault Tree Analysis

(Studi Kasus Proyek Jalan Tol Cengkareng – Kunciran – Batu Ceper)

Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti Non

eksklusif ini Institut Teknologi - PLN berhak menyimpan, mengalih

media/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat,

dan mempublikasikan Tugas Akhir saya selama tetap mencantumkan nama saya

sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.Demikian pernyataan ini

saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : Jakarta Pada tanggal : 10 Agustus 2020 Yang menyatakan

(Akbar Krismanto)

Page 8: Analisis Faktor Penyebab Keterlambatan Pekerjaan

vii

Analisis Faktor Penyebab Keterlambatan Pekerjaan Perkerasan

Kaku Menggunakan Metode Fault Tree Analysis

(Studi Kasus Proyek Jalan Tol Cengkareng – Kunciran – Batu Ceper)

Oleh

Akbar Krismanto

Dibawah bimbingan Irma Wirantina K., ST., MT dan Ranti Hidayawanti., ST.,

MM

ABSTRAK

Keterlambatan pada proyek konstruksi bukanlah hal yang jarang terjadi

karena manusia itu tidak luput dari yang namanya kesalahan atau biasa disebut

human error. Contohnya pada pekerjaan perkerasan kaku yang rawan mengalami

keterlambatan pada pelaksanaan pekerjaanya karena memiliki tahapan-tahapan

pekerjaan yang panjang. Pekerjaan perkerasan kaku jalan (rigid pavement) pada

proyek jalan tol Cengkareng-Kunciran-Batu Ceper mempunyai 4 tahapan

pekerjaan diantaranya pekerjaan sub-grade, pekerjaan sub-base, pekerjaan lean

concret, dan pekerjaan pengecoran. Setiap pekerjaan tersebut memiliki 4 faktor

keterlambatan yaitu, faktor manusia, faktor alat dan bahan, serta faktor alam.

Metode Fault Tree Analysis dapat digunakan untuk menganalisa suatu

keterlambatan sebuah pekerjaan. Untuk mengolah data tersebut digunakan

program TopEvent FTA yang dapat mengolah data yang telah didapat menjadi

sebuah kombinasi basic event. Dari data yang telah diolah menggunakan program

TopEvent FTA diperoleh bahwa pekerjaan lean concrete lah yang memiliki

kombinasi basic event paling banyak, dan rata-rata faktor alat dan material lah

yang memiliki faktor keterlambatan paling banyak di setiap tahapan pekerjaan.

Kata kunci: perkerasan kaku, keterlambatan, fault tree analysis

Page 9: Analisis Faktor Penyebab Keterlambatan Pekerjaan

viii

Analysis of Factors Causing Delay in Hardening Work

Rigid Using Fault Tree Analysis Method

(Case Study of Cengkareng Toll Road Project – Kunciran – Batu Ceper)

By

Akbar Krismanto

Under the guidance of Irma Wirantina K., ST., MT and Ranti Hidayawanti.,

ST., MM

ABSTRACT

Delays in construction projects are not uncommon because the man does

not escape the name of an error or commonly called human error. For example, in

a rigid labour work that is prone to delays in the implementation of its work because

it has long stages of employment. Rigid pavement work on the Cengkareng-

Kunciran toll road project-Batu Ceper has 4 step of work including sub-grade, sub-

base, lean concrete, and casting work. Each job has 4 factors of delay namely,

human factor, tool factor and material, as well as natural factors. The Fault Tree

Analysis method can be used to analyze a delay in a job. To process the data is

used TopEvent FTA program that can process the data that has been obtained

into a combination of basic events. From data that has been processed using the

program TopEvent FTA was obtained that the work of lean concrete which has the

most basic event combination, and the average tool and material factors that have

the most delay factor in every stage of the work.

Keywords: rigid pavement, delays, fault tree analysis

Page 10: Analisis Faktor Penyebab Keterlambatan Pekerjaan

ix

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................................ii

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI............................................................................... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ...............................................................................................iv

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ...............................................vi

ABSTRAK ...................................................................................................................... vii

ABSTRACT ................................................................................................................... viii

DAFTAR ISI ....................................................................................................................ix

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................................ xii

DAFTAR TABEL............................................................................................................ xiii

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................. 15

1.1 Latar Belakang ........................................................................................................ 15

1.2 Permasalahan Penelitian ........................................................................................ 17

1.2.1 Identifikasi Masalah ........................................................................................... 17

1.2.2 Ruang Lingkup Masalah .................................................................................... 17

1.2.3 Rumusan Masalah ............................................................................................ 17

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................................................ 17

1.3.1 Tujuan Penelitian ............................................................................................... 17

1.3.2 Manfaat Penelitian ............................................................................................. 17

1.4 Sistematika Penulisan ............................................................................................. 18

BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................................ 19

2.1 Pengertian Manajemen ........................................................................................... 19

2.1.2 Pengertian Proyek Konstruksi ........................................................................... 19

2.1.3 Pengertian dan Sejarah Manajemen Konstruksi ............................................... 20

2.1.4 Tujuan Manajemen Konstruksi .......................................................................... 20

2.1.5 Pengertian Perkerasan Kaku............................................................................. 20

Page 11: Analisis Faktor Penyebab Keterlambatan Pekerjaan

x

2.1.6 Pengertian Keterlambatan Proyek ..................................................................... 21

2.1.7 Jenis – jenis Keterlambatan .............................................................................. 21

2.1.8 Fault Tree Analysis .......................................................................................... 22

2.1.9 Istilah - istilah Dalam Fault Tree Analysis......................................................... 23

2.1.10 Manfaat Fault Tree Analysis ............................................................................ 23

2.1.11 Simbol Fault Tree Analysis .............................................................................. 23

2.2 Tinjauan Pustaka .................................................................................................. 27

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ............................................................................ 29

3.1 Perancangan Penelitian .......................................................................................... 29

3.2 Teknik Analisis ........................................................................................................ 29

3.2.1 Sumber Data ..................................................................................................... 29

3.2.2 Rincian Penelitian .............................................................................................. 30

3.2.2 Diagram Alir Penelitian ...................................................................................... 31

3.3 Jadwal Penelitian .................................................................................................... 32

BAB IV ........................................................................................................................... 33

4.1 Pengolahan data ..................................................................................................... 33

4.1.2 Menentukan Top Event ..................................................................................... 36

4.1.3 Menentukan Faktor Keterlambatan Pekerjaan .................................................. 36

4.1.4 Hasil Kuesioner ................................................................................................. 37

4.1.5 Uji Validitas dan Reliabilitas .............................................................................. 39

4.1.6 Pengelompokan Variabel dari Hasil Kuesioner dan Survey Lapangan ............. 49

4.1.7 Basic Event dan Intermediate Event ................................................................. 50

4.1.8 Membuat Diagram Fault Tree Analysis (FTA) ................................................... 52

4.2 Implikasi Penelitian .................................................................................................. 64

BAB V ............................................................................................................................ 65

5.1 Kesimpulan ............................................................................................................. 65

5.2 Saran ....................................................................................................................... 66

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 68

Page 12: Analisis Faktor Penyebab Keterlambatan Pekerjaan

xi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP .......................................................................................... 70

LAMPIRAN-LAMPIRAN ................................................................................................ 71

Page 13: Analisis Faktor Penyebab Keterlambatan Pekerjaan

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Basic Event .............................................................................................. 24

Gambar 2.2 Undeveloped Event .................................................................................. 24

Gambar 2.3 Conditioning Event ................................................................................... 24

Gambar 2.4 External Event .......................................................................................... 24

Gambar 2.5 Intermediate Event ................................................................................... 25

Gambar 2.6 Gerbang OR ............................................................................................. 25

Gambar 2.7 Gerbang AND ........................................................................................... 25

Gambar 2.8 Fault Tree Analysis ................................................................................... 26

Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian ............................................................................. 31

Gambar 3.2 Barchart Kegiatan Penelitian .................................................................... 32

Gambar 4.1 Bagan top event dan intermediate event .................................................. 36

Gambar 4.2 Output Uji Validitas Pekerjaan Sub-grade…………………………………..38

Gambar 4.3 Output Uji Validitas Pekerjaan Sub-base……………………………………41

Gambar 4.4 Output Uji Validitas Pekerjaan Lean Concrete……………………………...43

Gambar 4.5 Output Uji Validitas Pekerjaan Pengecoran Rigid………………………….45

Gambar 4.6 Diagram FTA Keseluruhan ....................................................................... 53

Gambar 4.7 Diagram FTA Keterlambatan Sub-Grade ................................................. 54

Gambar 4.8 Diagram FTA Keterlambatan Sub-Base ................................................... 56

Gambar 4.9 Diagram FTA Keterlambatan Base (lean concrete) .................................. 58

Gambar 4.10 Diagram FTA Keterlambatan pekerjaan cor rigid ................................... 59

Gambar 4.11 Output TopEvent FTA pekerjaan sub-grade ........................................... 62

Gambar 4.12 Output TopEvent FTA pekerjaan sub-base ............................................ 62

Gambar 4.13 Output TopEvent FTA pekerjaan lean concrete ..................................... 63

Gambar 4.14 Output TopEvent FTA pekerjaan pengecoran rigid ................................ 63

Page 14: Analisis Faktor Penyebab Keterlambatan Pekerjaan

xiii

DAFTAR TABEL

Table 2.1 Rangkuman Penelitian ................................................................................. 28

Table 4.1 Kuisioner Pekerjaan Sub-grade .................................................................... 33

Table 4.2 Kuisioner Pekerjaan Sub-base ..................................................................... 33

Table 4.3 Kuisioner Pekerjaan Lean Concrete ............................................................. 34

Table 4.4 Kuisioner Pekerjaan Pengecoran Rigid ........................................................ 34

Table 4.5 Daftar Top Event .......................................................................................... 35

Table 4.6 Hasil Kuisioner Pekerjaan Sub-grade ........................................................... 36

Table 4.7 Hasil Kuisioner Pekerjaan Sub-base ............................................................ 37

Table 4.8 Hasil Kuisioner Pekerjaan Lean Concrete .................................................... 37

Table 4.9 Hasil Kuisioner Pekerjaan Pengecoran Rigid ............................................... 37

Table 4.10 Output Excel Kuesioner Sub-grade ............................................................ 38

Table 4.11 Output Excel Kuesioner Sub-base ............................................................. 41

Table 4.12 Output Excel Kuesioner Lean Concrete ..................................................... 43

Table 4.13 Output Excel Kuesioner Pengecoran Rigid ................................................ 46

Table 4.14 Variable Faktor Keterlambatan Pekerjaan Sub-grade ................................ 48

Table 4.15 Variable Faktor Keterlambatan Pekerjaan Sub-base ................................. 48

Table 4.16 Variable Faktor Keterlambatan Pekerjaan Lean Concrete ......................... 49

Table 4.17 Variable Faktor Keterlambatan Pekerjaan Pengecoran Rigid .................... 49

Table 4.18 Hasil faktor-faktor keterlambatan pekerjaan sub-grade .............................. 55

Table 4.19 Hasil faktor-faktor keterlambatan pekerjaan sub-base ............................... 57

Table 4.20 Hasil faktor-faktor keterlambatan pekerjaan base (lean concrete) ............. 59

Table 4.21 Hasil faktor-faktor keterlambatan pekerjaan cor rigid ................................. 61

Page 15: Analisis Faktor Penyebab Keterlambatan Pekerjaan

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian ................................................................................ 72

Lampiran 2 Lembar Asistensi ...................................................................................... 75

Lampiran 3 Dokumentasi Penelitian ............................................................................ 76

Page 16: Analisis Faktor Penyebab Keterlambatan Pekerjaan

15

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Proyek konstruksi adalah suatu kegiatan yang memiliki batas waktu untuk dikerjakan

dengan sumber daya yang terbatas. Menurut Ervianto (2005), menyatakan bahwa proyek

konstruksi merupakan suatu rangkaian kegiatan yang hanya satu kali dilaksanakan dan

umumnya berjangka waktu pendek, Dengan keterbatasan sumber daya yang ada bukan

menjadi penghalang untuk menghasilkan sebuah konstruksi dengan kualitas yang

memenuhi standar kualitas. Semakin berkembangnya zaman, pekerjaan proyek konstruksi

saat ini semakin canggih dan semakin komplek disebabkanya oleh metode-metode baru

yang ditemukan. Pelaksanaan proyek konstruksi sekarang memanfaatkan sumber daya

manusia dan material yang semakin banyak, oleh karena itu diperlukan metode-metode

yang paling pas dalam melaksanakan jenis pekerjaan tertentu.

Salah satu jenis pekerjaan pada proyek konstruksi adalah pekerjaan perkerasan kaku

(rigid pavement), pekerjaan ini biasanya ada pada proyek konstruksi jalan tol. Perkerasan

kaku adalah pekerjaan perkerasan jalan yang menggunakan semen sebagai bahan

pengikat struktur utama. Perkerasan kaku mempunyai kelemahan yaitu ketika pekerjaan

perkerasan kaku sudah selesai, dibutuhkan masa waktu 30 hari untuk masa perawatan

yan dapat mengganggu kelancaran arus lalu lintas selama masa perawatan tersebut.

Menurut (Waluyo, 2008) pekerjaan perkerasan kaku memiliki biaya yang lebih mahal

daripada pekerjaan perkerasan lentur (flexible pavement).

Pada pelaksanaan sebuah proyek konstruksi pasti tidak selalu berjalan sesuai rencana

yang sudah ditetapkan pada tahap awal perencanaan. Akan banyak kendala dan

permasalahan yang terjadi di lapangan yang akan menyebabkan terlambatnya suatu

proyek. Keterlambatan proyek merupakan hal yang sering terjadi pada suatu pekerjaan

proyek konstruksi, keterlambatan pada proyek dapat disebabkan melalui faktor yang

berbeda-beda. Keterlambatan Proyek Menurut (Ervianto, 2005) terdapat hubungan antara

pihak-pihak yang terlibat dalam suatu proyek, yang pada umumnya dibedakan atas

hubungan fungsional, yaitu pola hubungan yang berkaitan dengan fungsi dari pihak-pihak

Page 17: Analisis Faktor Penyebab Keterlambatan Pekerjaan

16

tersebut dan juga hubungan kerja formal, yaitu pola hubungan yang berkaitan dengan

kerjasama antara pihak-pihak yang terlibat dalam proyek konstruksi yang dikukuhkan

dengan suatu dokumen kontrak. Secara fungsional terdapat 3 pihak yang sangat berperan

dalam suatu proyek konstruksi, yaitu pihak pemilik proyek, pihak konsultan dan pihak

kontraktor. Pengertian keterlambatan atau penundaan (delay) menurut (Ervianto,2004)

adalah sebagian waktu pelaksanaan yang tidak dapat dimanfaatkan sesuai dengan

rencana kegiatan sehingga menyebabkan satu atau beberapa kegiatan mengikuti menjadi

tertunda atau tidak diselesaikan tepat sesuai jadwal yang telah direncanakan.

Contoh pekerjaan yang mudah mengalami keterlambatan adalah pekerjaan

perkerasan kaku (rigid pavement), karena pekerjaan ini sangat bergantung pada kondisi

cuaca di lapangan. Saat musim hujan maka akan mengganggu slump beton yang

digunakan, maka dari itu pekerjaan harus dilakukan ketika cuaca sedang tidak hujan.

Pekerjaan perkerasan kaku pada proyek jalan tol cengkareng yang sedang berjalan

pada tahun 2020 ini memiliki potensi dalam mengalami keterlambatan karena pekerjaan

sedang berlangsung saat sedang musim hujan. Faktor keterlambatan pada pekerjaan

proyek dapat dianalisa menggunakan beberapa metode, salah satu metode yang dapat

digunakan adalah metode fault tree analysis

Menurut (Foster, 2004), Fault Tree Analysis adalah alat untuk menganalisa kesalahan

yang menyebabkan sebuah kegagalan pada system. Metode ini akan mendeskripsikan

sebuah kejadian di dalam system. .

Alasan dilakukan penelitian ini karena masih banyak beberapa pekerjaan yang

mengalami keterlambatan waktu pelaksanaan disebabkan oleh banyak hal yang

sebenarnya masih bisa diantisipasi sebelumnya dengan cara melakukan identifikasi

maslah yang mungkin terjadi.

Dari permasalahan yang ada di lapangan dapat ditarik permasalahan bahwa dengan

menganalisa keterlambatan sebuah pekerjaan maka dapat mengoptimalkan biaya yang

dikeluarkan oleh perusahaan tersebut. Penelitian ini akan dilakukan di proyek

pembangunan jalan tol Cengkareng-Kunciran-Batu Ceper, dan akan meninjau pekerjaan

perkerasan kaku pada proyek konstruksi tersebut.

Page 18: Analisis Faktor Penyebab Keterlambatan Pekerjaan

17

1.2 Permasalahan Penelitian

1.2.1 Identifikasi Masalah

Berdasarkan dari permasalahan yang telah dikemukakan di latar belakang bahwa

setiap pekerjaan pasti memiliki faktor faktor yang mempengaruhi terlaksananya suatu

pekerjaan tersebut yang nantinya akan membuat pekerjaan itu mengalami keterlambatan.

1.2.2 Ruang Lingkup Masalah

Ruang lingkup masalah pada penulisan ini meliputi:

1. Penelitian dilakukan hanya mencakup faktor-faktor yang mempengaruhi terlaksananya

pekerjaan perkerasan kaku (rigid pavement) dari mulai tahap persiapan hingga tahap

pelaksanaan.

2. Data yang digunakan merupakan data primer berupa wawancara dengan narasumber

dan data sekunder yang diberikan pihak Wijaya Karya.

3. Metode yang digunakan adalah metode Fault Tree Analysis.

1.2.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan ruang lingkup masalah diatas, maka rumusan masalah yang akan

dibahas yaitu:

1. Apa saja faktor keterlambatan yang mempengaruhi terlaksananya pekerjaan

perkerasan kaku (rigid pavement)?

2. Analisa pekerjaan perkerasan kaku, pada tahapan pekerjaan apa yang memiliki faktor

keterlambatan paling banyak?

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1 Tujuan Penelitian

Pada penelitian ini tujuan yang ingin dicapai antara lain:

1. Mengetahui faktor-faktor yang memperlambat pengerjaan perkerasan kaku (rigid

pavement) pada proyek jalan tol Cengkareng.

2. Mengetahui tahapan yang memiliki faktor keterlambatan paling banyak pada pekerjaan

perkerasan kaku.

1.3.2 Manfaat Penelitian

Adapun penelitian ini memiliki manfaat, diantaranya:

Page 19: Analisis Faktor Penyebab Keterlambatan Pekerjaan

18

1. Dapat digunakan sebagai referensi penelitian lanjutan pada masalah serupa berkaitan

dengan faktor-faktor yang memperlambat pekerjaan perkerasan kaku (rigid pavement).

2. Dapat digunakan sebagai referensi tentang penelitian yang menggunakan metode FTA

(fault tree analysis).

1.4 Sistematika Penulisan

Skripsi ini terdiri dari beberapa BAB yang isinya saling berkaitan dan merupakan

satu kesatuan utuh. Secara garis besar sistematika penulisan dari Tugas akhir skripsi ini

yaitu:

BAB I PENDAHULUAN

Menjelaskan tentang Rumusan masalah, tujuan dan manfaat dari penelitian yang

dilakukan, ruang lingkup penelitian dan latar belakang dari penelitian.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab II menjelaskan tentang teori-teori yang mendukung penelitian yang akan

dilakukan seperti engertian atau definisi dari tema yang berkaitan dengan penelitian.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab III menjelaskan tentang alur-alur atau step dari penelitian yang akan dilakukan

dari awal sampai akhir dan juga membahas tentang data-data yang akan digunakan dalam

penelitian.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab IV menjelaskan hasil dari penelitian yang telah dilakukan tentang faktor yang

memperlambat pekerjaan perkerasan kaku jalan.

BAB V PENUTUP

Bab V menejelaskan kesimpulan yang diambil dari hasil dan pembahasan pada bab

sebelumnya, dan juga berisi saran-saran untuk penelitian selanjutnya.

Page 20: Analisis Faktor Penyebab Keterlambatan Pekerjaan

19

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Manajemen

Menurut (Hasibuan, 2011), manajemen berasal dari kata to manage yang artinya

mengatur apa yang diatur, apa tujuannya diatur, mengapa harus diatur, siapa yang

mengatur, dan bagaimana mengaturnya.

Beberapa pendapat menurut ahli tentang pengertian dari manajemen adalah:

(Rivai, 2010). Manajemen merupakan seni dan ilmu mengatur proses

pendayagunaan sumber daya lainnya secara produktif, efisien dan efektif adalah

hal yang paling penting untuk mencapai suatu tujuan.

(Hasibuan, 2011). Manajemen merupakan seni dan ilmu mengatur proses

pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber lainnya secara efisien dan

efektif untuk menggapai suatu tujuan tertentu.

Dapat kita simpulkan bahwa pengertian dari manajemen adalah sebuah ilmu untuk

mengelola proses seperti perencanaan, pelaksanaan, dan pengorganisasian untuk

mencapai suatu tujuan.

2.1.2 Pengertian Proyek Konstruksi

Proyek Konstruksi (Dannyati, 2010). Dapat diartikan sebagai sebuah kegiatan yang

bermaksud untuk membangun suatu bangunan yang memerlukan biaya, tenaga kerja,

peralatan dan material.

Dalam sejarah kehidupan manusia, sudah diketahui kemampuan manusia untuk

membentuk bangunan-bangunan yang dibutuhkan untuk kehidupannya. Semenjak

manusia mampu membangun bangunan-bangunan tersebut, semenjak itulah manusia

sudah mengaplikasikan manajemen proyek. Semakin berkembang peradaban manusia

maka semakin maju pula teknologi, dan meningkat pula ilmu manajemen proyek.

Perkembangan ilmu manajemen proyek sangat bersangkutan dengan perkembangan ilmu

manajemen umum (general management). (Suparno, 2018)

Page 21: Analisis Faktor Penyebab Keterlambatan Pekerjaan

20

2.1.3 Pengertian dan Sejarah Manajemen Konstruksi

Pengertian manajemen konstruksi menurut (Ervianto, 2002) adalah semua

pengendalian, perencanaan, koordinasi dan pelaksanaan suatu proyek dari awal hingga

terlaksananya proyek tersebut.

Menurut Harold Kerzner manajemen konstruksi yaitu mengorganisir,

mengendalikan dan merencanakan sumber daya perusahaan supaya mencapai sasaran

jangka pendek yang telah ditargetkan.

Pengertian manajemen konstruksi menurut (Wideman, 1992) yaitu ilmu dan seni

untuk mencampurkan sumber daya lain untuk menggapai tujuan-tujuan dalam kualitas,

waktu dan anggaran yang terbatas untuk menyuguhkan pelayanan terbaik bagi semua

orang yang terlibat.

Menurut (suparno, 2018). Sejarah manajemen proyek konstruksi hampir

bertepatan dengan datangnya peradaban manusia itu sendiri. Pada masyarakat pra

sejarah, manusia purba membangun tempat berlindung dari bahaya binatang buas

maupun dari ancaman alam lainnya, berupa gua-gua atau tempat tinggal di atas

pohon, hal tersebut jelas memakai strategi tertentu dengan melibatkan sejumlah

anggota kelompoknya.

2.1.4 Tujuan Manajemen Konstruksi

Tujuan Manajemen Konstruksi yaitu mengolah fungsi manajemen atau mengatur

pelaksanaan proyek sedemikian rupa sampai diperoleh hasil yang optimal sesuai dengan

spesifikasi (specification) untuk kebutuhan pencapaian tujuan ini, perlu dilihat pula

mengenai mutu bangunan, budget yang digunakan dan waktu pengerjaan dalam rangka

pencapaian hasil ini selalu diupayakan pelaksanaan pengawasan waktu pelaksanaan

(Time Control), pengawasan biaya (Cost Control) dan pengawasan mutu (Quality Control).

2.1.5 Pengertian Perkerasan Kaku

Pada struktur perkerasan kaku jalan (Rigid Pavement) terdiri atas lapis tanah dasar,

lapis pondasi bawah dan pelat beton. Setiap bagian memiliki nilai elastisitas bahan E

sendiri-sendiri (Saodang, 2004). Karena menggunakan beton sebagai bahan utamanya,

perkerasan jenis ini juga dapat disebut dengan jalan beton. Dalam konstruksinya, plat

Page 22: Analisis Faktor Penyebab Keterlambatan Pekerjaan

21

beton sering disebut dengan lapis pondasi karena adanya kemungkinan lapisan aspal

beton di atasnya sebagai lapisan permukaan.

Untuk melaksanakan pekerjaan perkerasan kaku dibutuhkan 2 jenis tahapan, yaitu:

1. Tahap Persiapan Kerja

Tahap persiapan merupakan langkah awal sebelum melakukan kegiatan,

beberapa contoh tahap persiapan pada pekerjaan perkerasan kaku adalah

pembebasan lahan dan mobilisasi alat menuju lapangan.

3. Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan adalah rangkaian kegiatan yang akan dilakukan pada

pekerjaan perkerasan kaku, setelah tahap persiapan sudah selesai dikerjakan

maka proyek dapat melanjutkan pekerjaan ke tahap pelaksanaan, contoh

kegiatan pada pekerjaan perkerasan kaku adalah pembuatan lantai kerja (lean

concrete), pengecoran dll.

2.1.6 Pengertian Keterlambatan Proyek

Menurut (Ervianto, 2004), keterlambatan proyek terjadi karena adanya beberapa

kegiatan yang tidak dimanfaatkan secara baik atau sesuai rencana sehingga membuat

pekerjaan tidak selesai sesuai rencana yang telah ditetapkan. Penyebab umum yang

menyebabkan keterlambatan proyek adalah kondisi cuaca yang tidka menentu, kondisi

lokasi yang berbeda dari rencana, material yang terlambat datang dan spesifikasi yang

tidak sesuai rencana.

2.1.7 Jenis – jenis Keterlambatan

Menurut (Ervianto, 2004), keterlambatan proyek konstruksi dapat dibagi menjadi

dua kelompok, yaitu:

1. Excusable Delay, yaitu gagalnya pihak pelaksana proyek dalam menyelesaikan

proyek tersebut sesuai jadwal yang telah ditetapkan. Penyebabnya adalah mulai

dari perubahan desain, faktor cuaca yang tidak menentu atau perselisihan

pekerja. Excusable Delay sendiri dapat dibagi lagi menjadi 2 kelompok,

diantaranya:

Page 23: Analisis Faktor Penyebab Keterlambatan Pekerjaan

22

a. Compensable dan Noncompensable

Perbedaan antara compensable dan noncompensable adalah jika

keterlambatan masuk kedalam compensable maka proyek tersebut akan

diberikan tambahan biaya dan waktu ganti rugi sesuai analisa yang telah

dilakukan.

b. Critical dan Noncritical delay

Pada kondisi critical delay, proyek akan mendapatkan perubahan atau

penambahan tenggat waktu penyelesaian proyek. Jika noncritical delay

tidak mendapatkan tambahan waktu penyelsaian.

2. Nonexcusable Delay, adalah tertundanya suatu proyek konstruksi akibat dari

pengelola proyek tersebut. Penyebabnya adalah ketidakmampuan sumber daya

kontraktor dan perencanaan proyek yang gagal atau salah. Biasanya jika

keterlambatan masuk nonexcusable delay maka bisa terajdi pemutusan kontrak

kerja, pada umumnya nonexcusable delay tidak akan mendapatkan

perpanjangan waktu.

2.1.8 Fault Tree Analysis

Fault Tree Analysis menurut (Hanif, 2015), adalah uraian suatu teknik analisis yang

berbentuk pohon kesalahan. Pohon kesalahan merupakan sebuah diagram yang

memperlihatkan kesalahan-kesalahan yang biasa menyebabkan kejadian yang tidak

diinginkan, atau lebih singkatnya adalah gambaran timbal balik suatu kegiatan dengan

kegiatan lainnya

Untuk membuat pohon kesalahan bias dilakukan dengan melakukan wawancara

dengan manajemen atau mengamati langsung pekerjaan di lapangan. Lalu sumber-

sumber masalah akan digambarkan pada pohon kesalahan yang nantinya akan dianalisa

akar permasalahanya.

Page 24: Analisis Faktor Penyebab Keterlambatan Pekerjaan

23

2.1.9 Istilah - istilah Dalam Fault Tree Analysis

Terdapat istilah – istilah yang digunakan pada metode fault tree analysis,

diantaranya:

1. Event

Merupakan suatu kegagalan yang terjadi pada system atau pekerjaan.

2. Top Event

Kejadian puncak yang nantinya akan diteliti penyebabnya mengapa bisa terjadi

kejadian tersebut.

3. Logic Event

Hubungan secara logika antara input dinyatakan dalam AND dan OR.

4. Transffered Event

Simbol ini menunjukan bahwa penjabaran masalah berada di halaman lain.

5. Undeveloped Event

Kejadian dasar yang tidak dilanjuti lagi karena keterbatasan informasi yang

dimiliki.

6. Basic Event

Kejadian yang menjadi penyebab dasar sehingga tidak perlu dianalisa lebih

lanjut.

2.1.10 Manfaat Fault Tree Analysis

Menurut (Ansori, 2013), manfaat dari fault tree analysis adalah:

1. Dapat menemukan kegiatan yang kemungkinan menjadi penyebab dari suatu

kegagalan pada sebuah kegiatan.

2. Dapat menemukan tahapan-tahapan kejadian yang dapat menyebabkan

kegagalan.

3. Dapat mengidentifikasi resiko-resiko yang nantinya dapat menimbulkan suatu

kegagalan.

4. Dapat menganalisa suatu kegagalan.

2.1.11 Simbol Fault Tree Analysis

Ada beberapa symbol yang digunakan dalam fault tree analysis menurut

(Wulandari, 2011), yaitu:

Page 25: Analisis Faktor Penyebab Keterlambatan Pekerjaan

24

1. Basic Event

Symbol lingkaran digunakan untuk melambangkan basic event atau kegagalan

dasar, yang berarti lambang ini menandakan batas akhir penyebab suatu

peristiwa.

Gambar 2.1 Basic Event

Sumber : Google.com

2. Undeveloped Event

Simbol diamond digunakan untuk melambangkan undeveloped event atau

kejadian yang tidak berkembang diakibatkan tidak ada hubunganya dengan

kejadian lain.

Gambar 2.2 Undeveloped Event

Sumber : Google.com

3. Conditioning Event

Symbol berbentuk oval digunakan untuk melambangkan conditioning event,

yaitu kejadian dimana output terjadi karena kejadian input memenuhi kondisi-

kondisi tertentu.

Gambar 2.3 Conditioning Event

Sumber : Google.com

Page 26: Analisis Faktor Penyebab Keterlambatan Pekerjaan

25

3. External Event

Symbol berbentuk segilima (pentagon) digunakan untuk melambangkan external

event, yaitu kejadian yang diharapkan berjalan dengan normal dan tidak

mengalami gangguan.

Gambar 2.4 External Event

Sumber : Google.com

4. Intermediate Event

Symbol persegi panjang digunakan untuk melambangkan intermediate event,

yaitu kegiatan-kegiatan yang gagal masuk ke dalam gerbang.

Gambar 2.5 Intermediate Event

Sumber : Google.com

Selain symbol diatas ada juga symbol gerbang, dipakai untuk memperlihatkan

hubungan antara kejadian input yang mempengaruhi output, diantaranya:

1. Gerbang OR

Gerbang OR dipakai untuk menunjukan bahwa kejadian yang akan terjadi,

muncul jika kondisi tertentu terpenuhi.

Gambar 2.6 Gerbang OR

Sumber : Google.com

Page 27: Analisis Faktor Penyebab Keterlambatan Pekerjaan

26

2. Gerbang AND

Gerbang AND dipakai untuk menunjukan output ketika semua input terjadi.

Gambar 2.7 Gerbang AND

Sumber : Google.com

Dibawah ini adalah contoh penggunaan metode Fault Tree Analysis

Gambar 2.8 Gambar Fault Tree Analysis

Sumber : https//teknik-industri-rachman.blogspot.com

Dari gambar 2.8 dijelaskan bahwa tidak menggunakan masker, operator tidak terbiasa

menggunakan dan masker tidak layak digunakan merupakan intermediate event. Dari

intermediate event tersebut dihasilkan empat basic event yaitu pekerja merasa sulit

bernafas, operator merasa kegerahan, tali masker putus dan masker kotor dan berdebu.

Menurut (Sinaga, 2014), ada langkah-langkah dalam membuat diagram fault tree,

yaitu:

1. Mengidentifikasi kejadian utama (top event) yang telah didapatkan dari survey

pendahuluan yang nantinya akan dianalisis penyebabnya

Page 28: Analisis Faktor Penyebab Keterlambatan Pekerjaan

27

2. Mengidentifikasi contributor tingkat pertama atau kejadian tambahan yang

berkontribusi pada terjadinya top event.

3. Menetapkan gerbang logika (logic gate) sesuai dengan kejadian yang terjadi

pada waktu dan tempat yang sama (AND) atau hanya salah satu kejadian yang

terjadi (OR).

4. Mengidentifikasi contributor tingkat kedua yaitu menentukan symbol-simbol dan

menghubungkan semua kegiatan yang mungkin menjadi penyebab kegagalan

contributor tingkat pertama.

5. Menetapkan gerbang logika (logic cate) contributor tingkat kedua.

6. Ulang atau lanjutkan. Membuat strategi baru agar kejadian yang sama tidak

terulang kembali.

2.2 Tinjauan Pustaka

Berikut adalah beberapa penelitian yang telah membahas tentang keterlambatan suatu

pekerjaan yang telah dilakukan, diantaranya:

Penelitian oleh (Amalia, 2012), yang berjudul Analisa Penyebab Keterlambatan Proyek

Pembangunan Sidoarjo Town Square Menggunakan Metode Fault Tree Analysis (FTA).

Penelitian tersebut membahas tentang penyebab keterlambatan pada proyek sidoarjo

town square menggunakan metode fault tree analysis.

Penelitian oleh (Karunia, 2016), yang berjudul analisis risiko keterlambatan waktu pada

proyek (studi kasus: pembangunan jalan tol trans sumatera bakauheni-terbanggi besar

(paket ii sidomulyo-kotabaru sta. 39+400 - sta. 80+000) dan (paket iii kotabaru-metro sta

80+000 – sta. 109+000)). Penelitian tersebut membahas keterlambatan proyek

menggunakan diagram fishbone.

Yang membedakan penelitian yang akan penulis lakukan dengan penelitian diatas

adalah disini penulis hanya akan berfokus pada keterlambatan yang terjadi pada pekerjaan

perkerasan kaku (rigid pavement) menggunakan metode Fault Tree Analysis dan mencari

faktor keterlambatan apa saja yang terjadi.

Page 29: Analisis Faktor Penyebab Keterlambatan Pekerjaan

28

Tabel 2.1 Rangkuman Penelitian

• Analisa Penyebab Keterlambatan ProyekPembangunan Sidoarjo Town SquareMenggunakan Metode Fault Tree Analysis (FTA)

• Pada penelitian ini penulis membahasketerlambatan yang terjadi pada proyek sidoarjotown square menggunakan metode fault treeanalysis

• Ridhati Amalia (2012)

• Analisis Resiko Keterlambatan Waktu PadaProyek (studi kasus: Pembangunan Jalan TolTrans Sumatera Bakauheni-Terbanggi Besar)

• Penelitian ini membahas tentang keterlambatanpada proyek jalan tol menggunakan metodediagram fishbone

• Meutia Nadia Karunia (2016)

• Analisa keterlambatan Pekerjaan Perkerasankaku Menggunakan Metode Fault Tree Analysis(Studi Kasus Proyek Pembangunan Jalan TolCengkareng-Kunciran-Batu Ceper)

• Penelitian ini melakukan analisa keterlambatanpekerjaan perkerasan kaku untuk mencari faktor-faktor apa saja yang memperlambat pekerjaanperkerasan kaku

• Akbar Krismanto (2020)

Page 30: Analisis Faktor Penyebab Keterlambatan Pekerjaan

29

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Perancangan Penelitian

Penelitian ini termasuk kedalam penelitian deskriptif, langkah yang diambil untuk

melakukan peneitian adalah:

1. Menganalisa faktor-faktor yang mempengaruhi keterlambatan pada pekerjaan

perkerasan kaku menggunakan metode fault tree analysis.

2. Menemukan faktor terbesar yang mengakibatkan keterlambatan pada pekerjaan

perkerasan kaku.

3.2 Teknik Analisis

Pengumpulan Data Perencanaan dan Studi Literatur :

a. Lokasi Proyek

Penelitian ini dilakukan di proyek Pembangunan Jalan Tol Cengkareng – Kunciran –

Batu Ceper.

b. Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data pada penelitian dilakukan degan beberapa cara, yaitu

sebagai berikut:

1. Penelitian lapangan (Field Research)

Studi lapangan dilakukan untuk mendapatkan data primer dengan melakukan survey

ke lokasi proyek yang sedang diteliti. Penulis melakukan wawancara ke pengawas

proyek tentang kendala yang dihadapi pada pekerjaan perkerasan kaku.

2. Studi Dokumen

Penulis juga mempelajari dokumen-dokumen yang telah diberikan pihak WIKA untuk

mendapatkan data primer yang dibutuhkan untuk melakukan penelitian.

3.2.1 Sumber Data

Data yang diperlukan untuk penelitian ini ada 2 macam yaitu data primer dan data

sekunder, berikut data-data yang diperlukan untuk melakukan penelitian.

Page 31: Analisis Faktor Penyebab Keterlambatan Pekerjaan

30

Data Primer yang diperlukan pada penelitian ini:

1. Hasil wawancara dengan narasumber

2. Hasil kuesioner yang sudah diberikan

3.2.2 Rincian Penelitian

Setelah semua data terkumpul, penulis akan langsung mengolah data yang sudah

didapatkan dari hasil wawancara dan kuesioner. Penulis juga akan menganalisa data yang

diberikan pihak WIKA seperti data kurva S dan data jadwal pelaksanaan.

Kuisioner yang telah didapatkan dari responden akan diuji validitas dan

reliabilitasnya terlebih dahulu menggunakan program SPSS.

Dari data permasalahan yang telah didapat, penulis dapat membentuk pohon

kesalahan untuk melakukan metode FTA (Fault Tree Analysis). Dalam metode ini penulis

akan menentukan event-event yang akan terjadi pada saat pelaksanaan pekerjaan

perkersan kaku (rigid pavement), seperti Top event, basic event, intermediate event dll.

Untuk penelitian yang akan dilakukan saat ini penulis akan menentukan top event-nya yaitu

keterlambatan pekerjaan sub-grade, sub-base, base dan cor rigid penulis menentukan top

event tersebut karena penelitian ini membahas tentang keterlambatan pekerjaan

perkerasan kaku pada proyek jalan tol.

Setelah selesai menentukan top event selanjutnya dilakukan dengan membuat

cabang secara vertical yang berisikan kejadian-kejadian yang menyebabkan mengapa top

event tersebut bisa terjadi, kejadian itu bisa disebut dengan basic event.

Jika pohon kesalahan sudah selesai langkah selanjutnya adalah menentukan

minimal cut set dari metode FTA (Fault Tree Analysis) tersebut, setelah mendapatkan

minimal cut set dari pohon kesalahan maka penulis dapat melihat kejadian-kejadian (basic

event) mana yang paling berdampak pada keterlambatan proyek pekerjaan perkersan

kaku.

Page 32: Analisis Faktor Penyebab Keterlambatan Pekerjaan

31

3.2.2 Diagram Alir Penelitian

Diagram alir penelitian bias dilihat pada gambar dibawah ini :

Mulai

Studi literatur

Pengumpulan data primer

berupa kuisioner dan wawancara

Mengolah data primer dan sekunder

Metode fault tree analysis

Kesimpulan

Selesai

Analisa data

Gambar 3.1 Diagram Alir penelitian

Page 33: Analisis Faktor Penyebab Keterlambatan Pekerjaan

32

3.3 Jadwal Penelitian

Berikut adalah alur pelaksanaan penelitian digambarkan dalam bentuk diagram

batang (bar chart).

Gambar 3.2 Barchart Kegiatan Penelitian

0 1 2 3 4 5 6

1

2

3

4

5

6

Uru

tan

Keg

iata

nLaporan Seminar Analisis Asistensi Penelitian Persiapan

Page 34: Analisis Faktor Penyebab Keterlambatan Pekerjaan

33

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Pengolahan data

Dalam menentukan faktor apa saja yang menyebabkan keterlambatan pekerjaan

rigid pavement sangat diperlukan penentuan variable kegiatan-kegiatan yang

berkemungkinan dapat menyebabkan keterlambatan pekerjaan rigid pavement, karena

pekerjaan rigid pavement memiliki 4 tahapan yaitu sub-grade, sub-base, base dan rigid

maka diperlukan juga penentuan variable untuk masing masing pekerjaan, seperti :

1. Variable kegiatan yang berkemungkinan memperlambat pekerjaan sub-grade:

Table 4.1 Kuisioner Pekerjaan Sub-grade

variabel Referensi

1. Nilai CBR tanah kurang dari 6%

Pengamatan langsung ketika melakukan magang

2. MAT tinggi Pengamatan langsung ketika melakukan magang

3. Sulitnya akses alat berat ke lokasi proyek

Yunita Afliana Messah (2013)

4. Hujan lebat Haekal Hassan (2016)

5. Alat berat kurang Haekal Hassan (2016)

6. Tanahnya berpasir Pengamatan langsung ketika melakukan magang

7. Data tanah kurang detail Haekal Hassan (2016)

8. Kerusakan alat di lapangan Haekal Hassan (2016)

9. SDM kurang Haekal Hassan (2016)

10. Produktivitas tenaga kerja rendah

Haekal Hassan (2016)

11. Tenaga ahli kurang berpengalaman

Haekal Hassan (2016)

Sumber : Olahan Penulis

Dari table 4.1 didapatkan 11 item kuisioner untuk disebar ke para responden

mengenai pekerjaan sub-grade.

2. Variable kegiatan yang berkemungkinan memperlambat pekerjaan sub-base:

Table 4.2 Kuisioner Pekerjaan Sub-base

variabel referensi

1. Material kurang Haekal Hassan (2016)

Page 35: Analisis Faktor Penyebab Keterlambatan Pekerjaan

34

2. SDM kurang Haekal Hassan (2016)

3. Alat berat kurang Haekal Hassan (2016)

4. Akses alat berat ke lokasi proyek sulit

I.A Rai Widhiawati (2009)

5. Hujan lebat Haekal Hassan (2016)

6. Slump beton tidak sesuai spesifikasi

Haekal Hassan (2016)

7. Pengiriman material terlambat Haekal Hassan (2016)

8. Lokasi berada di lalu lintas padat

Yunita Afliana Messah (2013)

9. Produktivitas tenaga kerja rendah

Haekal Hassan (2016)

10. Kerusakan alat berat di lapangan

Haekal Hassan (2016)

11. Lokasi proyek jauh dari batching plant

Yunita Afliana Messah (2013)

12. Tenaga ahli kurang berpengalaman

Haekal Hassan (2016)

13. Ketebalan tidak sesuai rencana

Yunita Afliana Messah (2013)

Sumber : Olahan Penulis

Dari table 4.2 didapatkan 13 item kuisioner yang nantinya akan disebar ke para

responden mengenai pekerjaan sub-base.

3. Variable kegiatan yang berkemungkinan memperlambat pekerjaan Lean

Concrete (base):

Table 4.3 Kuisioner Pekerjaan Lean Concrete

variabel referensi

1. Material kurang Haekal Hassan (2016)

2. Sumber daya manusia kurang Haekal Hassan (2016)

3. Alat berat kurang Haekal Hassan (2016)

4. Akses alat berat sulit Yunita Afliana Messah (2013)

5. Hujan lebat Haekal Hassan (2016)

6. Slump beton tidak sesuai spesifikasi

Haekal Hassan (2016)

7. Pengiriman material terlambat Haekal Hassan (2016)

8. Produktivitas tenaga kerja rendah

Haekal Hassan (2016)

9. Kerusakan alat di lapangan Haekal Hassan (2016)

10. Lokasi jauh dari batching plant

Yunita Afliana Messah (2013)

11. Tenaga ahli kurang berpengalaman

Haekal Hassan (2016)

Page 36: Analisis Faktor Penyebab Keterlambatan Pekerjaan

35

12. Ketebalan tidak sesuai rencana

Yunita Afliana Messah (2013)

Sumber : Olahan Penulis

Dari table 4.3 didapatkan 12 item kuisioner yang nantinya akan disebar ke para

responden mengenai pekerjaan lean concrete.

4. Variable kegiatan yang berkemungkinan memperlambat pekerjaan Cor rigid:

Table 4.4 Kuisioner Pekerjaan Pengecoran Rigid

variabel referensi

1. Material kurang Haekal Hassan (2016)

2. Sumber daya manusia kurang Haekal Hassan (2016)

3. Alat berat kurang Haekal Hassan (2016)

4. Akses alat berat sulit Yunita Afliana Messah (2013)

5. Hujan lebat Haekal Hassan (2016)

6. Slump beon tidak sesuai spesifikasi

Haekal Hassan (2016)

7. Pengiriman material terlambat Haekal Hassan (2016)

8. Produktivitas tenaga kerja rendah

Haekal Hassan (2016)

9. Kerusakan alat di lapangan Haekal Hassan (2016)

10. Lokasi jauh dari batching plant

Yunita Afliana Messah (2013)

11. Tenaga ahli kurang berpengalaman

Haekal Hassan (2016)

12. Terjadi keretakan pada saat pengerjaan

Pengamatan langsung ketika melakukan magang

13. Kurang paham desain gambar

Yunita Afliana Messah (2013)

14. Dowel kurang Haekal Hassan (2016)

15. Dowel tidak sesuai spesifikasi

Haekal Hassan (2016)

16. Pengisian sealant berantakan

Yunita Afliana Messah (2013)

17. Mesin cutter concrete rusak Haekal Hassan (2016)

Sumber : Olahan Penulis

Dari table 4.4 didapatkan 17 item kuisioner yang nantinya akan disebar ke para

responden mengenai pekerjaan pengecoran rigid.

Page 37: Analisis Faktor Penyebab Keterlambatan Pekerjaan

36

4.1.2 Menentukan Top Event

Dalam diagram Fault Tree Analysis (FTA) perlu menentukan Top Event untuk

menandakan puncak masalah, karena disini puncak masalahnya adalah keterlambatan

pekerjaan rigid pavement maka Top Eventnya adalah:

Table 4.5 Daftar Top Event

no Top Event

1 Keterlambatan pekerjaan sub-grade

2 Keterlambatan pekerjaan sub-base

3 Keterlambatan pekerjaan base

4 Keterlambatan pekerjaan cor rigid

Sumber : Olahan Penulis

Dari table 4.5 diatas maka diambil 4 top event untuk dilakukan analysis selanjutnya yaitu

keterlambatan pekerjaan sub-grade, keterlambatan pekerjaan sub-base, keterlambatan

pekerjaan base dan keterlambatan pekerjaan cor rigid. Untuk pengurutan Top Event

diambil berurutan sesuai dengan tahapan pekerjaan perkerasan kaku, karena tahapan

awal adalah pekerjaan sub-grade maka Top Event keterlambatan pekerjaan sub-grade

berada di posisi pertama.

4.1.3 Menentukan Faktor Keterlambatan Pekerjaan

Dalam menentukan intermediate event disini penulis membagi faktor keterlambatan

menjadi 3 faktor, yaitu faktor manusia, faktor alat dan material, yang terakhir adalah faktor

lainnya. Hal ini merupakan faktor utama yang mempengaruhi proses pekerjaan di

lapangan. Dari penjelasan tersebut maka dapat digambarkan seperti bagan dibawah ini:

Gambar 4.1 Bagan Top Event dan Intermediate Event

Page 38: Analisis Faktor Penyebab Keterlambatan Pekerjaan

37

4.1.4 Hasil Kuesioner

Dari hasil kuesioner yang sudah disebar penulis kepada 10 responden, didapatkan

hasil sebagai berikut:

Tabel 4.6 Hasil Kuesioner Pekerjaan Sub-grade

Faktor yang Memperlambat Proses Pekerjaan Tanah Timbunan (Sub-grade)

No Faktor Pekerjaan Tidak terjadi

Terjadi Sering terajdi

1 Nilai CBR tanah kurang dari 6% 0 2 8

2 MAT tinggi 0 4 5

3 Sulitnya akses alat berat ke lokasi proyek 1 5 4

4 Hujan lebat 1 8 1

5 Alat berat kurang 1 3 6

6 Tanahnya berpasir 4 5 1

7 Data tanah kurang detail 0 6 5

8 Kerusakan alat di lapangan 1 5 4

9 SDM kurang 1 2 7

10 Pandemic COVID-19 0 5 5

11 Produktivitas tenaga kerja rendah 0 6 4

12 Tenaga ahli kurang berpengalaman 2 5 3

Sumber : Olahan Penulis

Dari table 4.6 dijelaskan bahwa semua item kuisioner yang disebar ke responden

semuanya terjadi di lapangan.

Tabel 4.7 Hasil Kuesioner Pekerjaan Sub-base

Faktor yang Memperlambat Proses Pekerjaan Sub-base

No Faktor Pekerjaan Tidak terjadi

Terjadi Sering terajdi

1 Material kurang 0 4 6

2 SDM kurang 0 3 7

3 Alat berat kurang 0 4 6

4 Akses alat berat ke lokasi proyek sulut 0 7 3

5 Hujan lebat 0 6 4

6 Slump beton tidak sesuai spesifikasi 0 3 7

7 Pengiriman material terlambat 0 4 6

8 Lokasi berada di lokasi lalu lintas padat 6 4 0

9 Produktivitas tenaga kerja rendah 1 5 4

10 Kerusakan alat berat di lapangan 0 3 7

11 Pandemic COVID-19 0 6 4

12 Lokasi jauh dari batching plant 0 4 6

Page 39: Analisis Faktor Penyebab Keterlambatan Pekerjaan

38

13 Tenaga ahli kurang berpengalaman 1 4 5

14 Ketebalan tidak sesuai rencana 0 5 5

Sumber : Olahan Penulis

Dari table 4.7 dijelaskan bahwa dari kuisioner yang telah disebar ada satu kegiatan

yang tidak terjadi pada pekerjaan sub-base.

Tabel 4.8 Hasil Kuesioner Pekerjaan Lean Concrete

Faktor yang Memperlambat Proses Pekerjaan Lean Concrete (Base)

No Faktor Pekerjaan Tidak terjadi

Terjadi Sering terajdi

1 Material kurang 0 5 5

2 Sumber daya manusia kurang 0 5 5

3 Alat berat kurang 0 7 3

4 Akses alat berat sulit 0 5 5

5 Hujan lebat 0 6 4

6 Slump beton tidak sesuai spesifikasi 0 6 4

7 Pengiriman material terlambat 0 7 3

8 Produktivitas tenaga kerja rendah 0 6 4

9 Kerusakan alat di lapangan 0 4 6

10 Pandemic COVID-19 0 6 4

11 Lokasi jauh dari batching plant 0 4 6

12 Tenaga ahli kurang berpengalaman 7 3 0

13 Ketebalan tidak sesuai rencana 7 3 0

Sumber : Olahan Penulis

Dari table 4.8 dijelaskan bahwa dari kuisioner yang telah disebar ada dua kegiatan

yang tidak terjadi pada pekerjaan lean concrete.

Tabel 4.9 Hasil Kuesioner Pekerjaan Pengecoran Rigid

Faktor yang Memperlambat Proses Pekerjaan Cor Jalan (Rigid Pavement)

No Faktor Pekerjaan Tidak terjadi

Terjadi Sering terajdi

1 Material kurang 0 6 4

2 Sumber daya manusia kurang 0 7 3

3 Alat berat kurang 0 5 5

4 Akses alat berat sulit 0 4 6

5 Hujan lebat 0 6 4

6 Slump beton tidak sesuai spesifikasi 0 2 8

7 Pengiriman material terlambat 0 3 7

8 Produktivitas tenaga kerja rendah 1 5 4

9 Kerusakan alat di lapangan 0 3 7

Page 40: Analisis Faktor Penyebab Keterlambatan Pekerjaan

39

10 Pandemic COVID-19 0 6 4

11 Lokasi jauh dari batching plant 0 4 6

12 Tenaga ahli kurang berpengalaman 0 4 6

13 Terjadi keretakan pada saat pengerjaan 7 3 0

14 Kurang paham desain gambar 8 2 0

15 Dowel kurang 8 2 0

16 Dowel tidak sesuai spesifikasi 6 4 0

17 Pengisian sealant berantakan 7 3 0

18 Mesin cutter concrete rusak 0 7 3

Sumber : Olahan Penulis

Dari table 4.9 dijelaskan bahwa dari kuisioner yang telah disebar ada lima kegiatan

yang tidak terjadi pada pekerjaan pengecoran rigid.

4.1.5 Uji Validitas dan Reliabilitas

Kuesioner yang telah dijawab oleh responden harus diuji validitas dan reliabilitas

terlebih dahulu untuk menandakan bahwa kuesioner yang disebar itu valid. Untuk menguji

validitas dan reliabilitas penulis menggunakan program SPSS yang dapat menentukan

valid atau tidaknya data yang diuji. Menurut (Sugiyono,2016) jika koefisien antara item

dengan total item sama atau diatas 0,3 maka item tersebut dinyatakan valid, dan untuk uji

reliabilitas data dianggap reliabel apabila nilai alpha > 0,7 dan jika nilai alpha < 0,7 maka

data tersebut kurang reliabel.

1. Uji validitas dan reliabilitas hasil kuesioner faktor yang memperlambat pekerjaan sub-

grade

Page 41: Analisis Faktor Penyebab Keterlambatan Pekerjaan

40

Gambar 4.2 Output Uji Validitas Pekerjaan Sub-grade

Sumber : Olahan Penulis

Dari output data Excel kita mendapatkan:

Table 4.10 Output Excel Kuesioner Pekerjaan Sub-grade

No Nilai Korelasi Pearson Keterangan

x1 0,748 Valid

x2 0,759 Valid

x3 0,836 Valid

x4 0,712 Valid

x5 0,797 Valid

x6 0,669 Valid

x7 0,645 Valid

x8 0,662 Valid

x9 0,683 Valid

X10 0,665 Valid

x11 0,645 Valid

x12 0,736 Valid

Sumber : Olahan Penulis

Ket : X1. Nilai CBR tanah kurang dari 6%

X2. MAT tinggi

X3. Sulitnya akses alat berat ke lokasi proyek

X4. Hujan lebat

X5. Alat berat kurang

X6. Tanahnya berpasir

X7. Data tanah kurang detail

X8. Kerusakan alat di lapangan

X9. SDM kurang

X10. Pandemic COVID

X11. Produktivitas tenaga kerja rendah

Page 42: Analisis Faktor Penyebab Keterlambatan Pekerjaan

41

X12. Tenaga ahli kurang berpengalaman

Dari gambar 4.2 dan table 4.10 dijelaskan bahwa semua variable yang diuji itu valid

karena nilai korelasi person yang didapatkan melalui perhitungan excel nilainya diatas 0,3.

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 10 100.0

Excludeda 0 .0

Total 10 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.766 13

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

1 53.60 96.711 .729 .753

2 54.10 92.989 .729 .743

3 54.40 95.156 .822 .748

4 53.90 93.211 .675 .744

5 53.80 94.844 .778 .748

6 54.70 94.233 .629 .748

7 54.00 96.444 .613 .753

8 54.10 94.322 .622 .748

9 53.80 93.733 .643 .746

10 53.90 96.100 .634 .752

11 54.00 96.444 .613 .753

12 54.30 92.456 .700 .742

total 28.20 25.733 1.000 .905

Data diatas reliabel karena nilai cronbach’s alpha > 0,7

2. Uji validitas dan reliabilitas hasil kuesioner faktor yang memperlambat pekerjaan sub-

base

Page 43: Analisis Faktor Penyebab Keterlambatan Pekerjaan

42

Gambar 4.3 Output Uji Validitas Pekerjaan Sub-base

Sumber : Olahan Penulis

Dari output Excel kita mendapatkan:

Table 4.11 Output Excel Kuesioner Pekerjaan Sub-base

No Nilai Korelasi Pearson Keterangan

x1 0,805 Valid

x2 0,734 Valid

x3 0,842 Valid

x4 0,766 Valid

x5 0,931 Valid

x6 0,695 Valid

x7 0,805 Valid

x8 0,931 Valid

x9 0,718 Valid

x10 0,695 Valid

X11 0,931 Valid

x12 0,731 Valid

x13 0,714 Valid

x14 0,687 Valid

Sumber : Perhitungan pada Ms.Excel

Ket : X1. Material kurang

X2. SDM kurang

Page 44: Analisis Faktor Penyebab Keterlambatan Pekerjaan

43

X3. Alat berat kurang

X4. Akses alat berat ke lokasi proyek sulut

X5. Hujan lebat

X6. Slump beton tidak sesuai spesifikasi

X7. Pengiriman material terlambat

X8. Lokasi berada di lokasi lalu lintas padat

X9. Produktivitas tenaga kerja rendah

X10. Kerusakan alat berat di lapangan

X11. Pandemic COVID

X12. Lokasi jauh dari batching plant

X13. Tenaga ahli kurang berpengalaman

X14. Ketebalan tidak sesuai rencana

Dari gambar 4.3 dan table 4.11 dijelaskan bahwa semua variable yang diuji itu valid

karena nilai korelasi person yang didapatkan melalui perhitungan excel nilainya diatas 0,3.

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 10 100.0

Excludeda 0 .0

Total 10 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.772 15

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

1 65.80 126.400 .788 .756

2 65.70 127.789 .714 .759

3 65.80 125.956 .828 .754

4 66.10 127.433 .748 .758

Page 45: Analisis Faktor Penyebab Keterlambatan Pekerjaan

44

5 66.00 124.889 .924 .752

6 65.70 128.233 .672 .760

7 65.80 126.400 .788 .756

8 67.00 124.889 .924 .752

9 66.10 124.989 .688 .754

10 65.70 128.233 .672 .760

11 66.00 124.889 .924 .752

12 65.80 127.289 .709 .758

13 66.00 124.667 .683 .753

14 65.90 127.656 .662 .759

total 34.20 33.956 1.000 .949

Data diatas reliable karena nilai cronbach’s alpha > 0,7

3. Uji validitas dan reliabilitas hasil kuesioner faktor yang memperlambat pekerjaan base

Gambar 4.4 Output Uji Validitas Pekerjaan Lean Concrete

Sumber : Olahan Penulis

Page 46: Analisis Faktor Penyebab Keterlambatan Pekerjaan

45

Dari output Excel kita mendapatkan:

Table 4.12 Output Excel Kuesioner Lean Concrete

No Nilai Korelasi Pearson Keterangan

x1 0,672 Valid

x2 0,716 Valid

x3 0,686 Valid

x4 0,716 Valid

x5 0,753 Valid

x6 0,841 Valid

x7 0,734 Valid

x8 0,753 Valid

x9 0,797 Valid

x10 0,753 Valid

x11 0,797 Valid

x12 0,686 Valid

x13 0,639 valid

Sumber : Sumber : Olahan Penulis

Ket : X1. Material kurang

X2. Sumber daya manusia kurang

X3. Alat berat kurang

X4. Akses alat berat sulit

X5. Hujan lebat

X6. Slump beton tidak sesuai spesifikasi

X7. Pengiriman material terlambat

X8. Produktivitas tenaga kerja rendah

X9. Kerusakan alat di lapangan

X10. Pandemic COVID

X11. Lokasi jauh dari batching plant

X12. Tenaga ahli kurang berpengalaman

X13. Ketebalan tidak sesuai rencana

Dari gambar 4.4 dan table 4.12 dijelaskan bahwa semua variable yang diuji itu valid

karena nilai korelasi person yang didapatkan melalui perhitungan excel nilainya diatas 0,3.

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 10 100.0

Excludeda 0 .0

Page 47: Analisis Faktor Penyebab Keterlambatan Pekerjaan

46

Total 10 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.769 14

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

1 56.50 87.833 .641 .754

2 56.50 87.389 .688 .752

3 56.70 88.233 .659 .755

4 56.50 87.389 .688 .752

5 56.60 87.156 .728 .751

6 56.60 86.267 .825 .748

7 56.70 87.789 .709 .753

8 56.60 87.156 .728 .751

9 56.40 86.711 .776 .750

10 56.60 87.156 .728 .751

11 56.40 86.711 .776 .750

12 57.70 88.233 .659 .755

13 57.70 88.678 .608 .757

total 29.50 23.611 1.000 .929

Data diatas reliabel karena nilai cronbach’s alpha > 0,7

4. Uji validitas dan reliabilitas hasil kuesioner faktor yang memperlambat pekerjaan cor

rigid

Page 48: Analisis Faktor Penyebab Keterlambatan Pekerjaan

47

Gambar 4.5 Output Uji Validitas Pekerjaan Pengecoran Rigid

Sumber : Sumber : Olahan Penulis

Dari output Excel kita mendapatkan:

Table 4.13 Output Excel Kuesioner Pengecoran Rigid

No Nilai Korelasi Pearson Keterangan

x1 0,916 Valid

x2 0,753 Valid

x3 0,828 Valid

x4 0,775 Valid

x5 0,740 Valid

x6 0,647 Valid

x7 0,753 Valid

x8 0,701 Valid

x9 0,753 Valid

x10 0,704 Valid

x11 0,634 Valid

x12 0,704 Valid

x13 0,828 Valid

x14 0,690 Valid

x15 0,518 Valid

x16 -0,352 Tidak Valid

x17 0,828 Valid

x18 0,828 Valid

Sumber : Olahan Penulis

Page 49: Analisis Faktor Penyebab Keterlambatan Pekerjaan

48

Ket : X1. Material kurang

X2. Sumber daya manusia kurang

X3. Alat berat kurang

X4. Akses alat berat sulit

X5. Hujan lebat

X6. Slump beon tidak sesuai spesifikasi

X7. Pengiriman material terlambat

X8. Produktivitas tenaga kerja rendah

X9. Kerusakan alat di lapangan

X10. Pandemic COVID

X11. Lokasi jauh dari batching plant

X12. Tenaga ahli kurang berpengalaman

X13. Terjadi keretakan pada saat pengerjaan

X14. Kurang paham desain gambar

X15. Dowel kurang

X16. Dowel tidak sesuai spesifikasi

X17. Pengisian sealant berantakan

X18. Mesin cutter concrete rusak

Dari gambar 4.5 dan table 4.13 dijelaskan bahwa data no.16 tidak valid karena nilai

korelasi person < 0,3 tetapi karena hanya satu variable yang tidak valid maka dapat

dilakukan dropout atau menghapus variable tersebut.

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 10 100.0

Excludeda 0 .0

Total 10 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Page 50: Analisis Faktor Penyebab Keterlambatan Pekerjaan

49

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.760 19

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

1 75.60 138.044 .908 .740

2 75.70 140.678 .735 .745

3 75.50 138.944 .814 .742

4 75.40 139.822 .757 .744

5 75.60 140.267 .719 .745

6 75.20 142.844 .626 .750

7 75.30 140.678 .735 .745

8 75.70 138.233 .671 .742

9 75.30 140.678 .735 .745

10 75.60 140.711 .682 .746

11 75.40 141.600 .608 .748

12 75.40 140.711 .682 .746

13 76.70 139.789 .815 .743

14 76.80 142.400 .671 .749

15 76.80 144.178 .492 .753

16 76.60 154.044 -.388 .773

17 76.70 139.789 .815 .743

18 75.70 139.789 .815 .743

total 39.00 37.333 1.000 .930

Data diatas reliabel karena nilai cronbach’s alpha > 0,7

4.1.6 Pengelompokan Variabel dari Hasil Kuesioner dan Survey Lapangan

Data kuesioner yang sudah valid dan reliabel selanjutnya akan dikelompokan

menjadi beberapa variable bersama dengan data hasil survey langsung di lapangan agar

nantinya mudah dipahami ketika diinput pada diagram Fault Tree Analysis.

Page 51: Analisis Faktor Penyebab Keterlambatan Pekerjaan

50

4.1.7 Basic Event dan Intermediate Event

Basic event adalah kegagalan mendasar atau bisa disebut batas akhir penyebab

suatu kejadian, sedangkan intermediate event muncul akibat kejadian-kejadian hasil dari

basic event tersebut.

Table 4.14 Variabel Faktor Keterlambatan Pekerjaan Sub-grade

Variabel Keterangan

X1a Tenaga ahli kurang berpengalaman

X2a Data tanah yang diberikan kurang detail

X3a Kurangnya jumlah tenaga kerja

X4a Kecapaian ketika bekerja di bulan puasa

X5a Mesin sudah tua

X6a Maintenance alat kurang

X7a Sulitnya akses alat berat ke lokasi proyek

X8a Hujan lebat

X9a Muka Air Tanah tinggi

X10a Tanah Berpasir

X11a Nilai CBR tanah < 6%

A1 Faktor manusia

A2 Faktor alat dan material

A3 Faktor lainnya

A4 Produktifitas tenaga kerja rendah

A5 Kerusakan alat berat di lapangan

A6 Kondisi tanah

Sumber : Olahan Penulis

Dari table 4.14 dijelaskan bahwa ada 11 basic event dan 6 intermediate event

pada pekerjaan sub-grade.

Table 4.15 Variabel Faktor Keterlambatan Pekerjaan Sub-base

Variabel Keterangan

X1b Kecapaian bekerja di bulan puasa

X2b Sumber daya manusia yang kurang

X3b Tenaga kerja kurang berpengalaman

X4b Tenaga kerja kurang teliti

X5b Alat berat kurang

X6b Kurang maintenance alat

X7b Alat sudah tua

X8b Material kurang

X9b Slump beton tidak sesuai spesifikasi

X10b Lokasi proyek jauh dari batching plant

X11b Sulitnya akses alat berat ke lokasi proyek

Page 52: Analisis Faktor Penyebab Keterlambatan Pekerjaan

51

X12b Hujan lebat

B1 Faktor manusia

B2 Faktor alat dan material

B3 Faktor lainnya

B4 Produktifitas tenaga kerja rendah

B5 Ketebalan tidak sesuai rencana

B6 Ketersediaan alat

B7 Ketersediaan material

B8 Kerusakan alat berat di lapangan

B9 Pengiriman material terlambat

Sumber : Olahan Penulis

Dari table 4.15 dijelaskan bahwa ada 12 basic event dan 9 intermediate event

pada pekerjaan sub-base.

Table 4.16 Variable Faktor Keterlambatan Pekerjaan Lean Concrete

Variable Keterangan

X1c Kecapaian bekerja di bulan puasa

X2c Sumber daya manusia kurang

X3c Terbatasnya jumlah tenaga ahli

X4c Alat berat kurang

X5c Kurang maintenance alat

X6c Alat sudah tua

X7c Lokasi proyek jauh dari batching plant

X8c Sulitnya akses alat berat ke lokasi proyek

X9c Slump beton tidak sesuai spesifikasi

X10c Material kurang

X11c Hujan lebat

C1 Faktor manusia

C2 Faktor alat dan material

C3 Faktor lainnya

C4 Produktifitas tenaga kerja rendah

C5 Ketersediaan alat

C6 Ketersediaan material

C7 Kerusakan alat di lapangan

C8 Pengiriman material terlambat

Sumber : Olahan Penulis

Dari table 4.16 dijelaskan bahwa ada 11 basic event dan 8 intermediate event

pada pekerjaan sub-grade.

Table 4.17 Variable Faktor Keterlambatan Pekerjaan Pengecoran Rigid

Variable Keterangan

X1d Kecapaian bekerja di bulan puasa

X2d Terbatasnya jumlah tenaga kerja

Page 53: Analisis Faktor Penyebab Keterlambatan Pekerjaan

52

X3d Kurang pengalaman bekerja

X4d Sumber daya manusia kurang

X5d Alat berat kurang

X6d Kurang maintenance alat

X7d Alat sudah tua

X8d Material kurang

X9d Slump beton tidak sesuai spesifikasi

X10d Lokasi proyek jauh dari batching plant

X11d Akses alat berat ke proyek sulit

X12d Hujan lebat

D1 Faktor manusia

D2 Faktor alat dan material

D3 Faktor lainnya

D4 Produktifitas tenaga kerja rendah

D5 Tenaga ahli dan tenaga kerja

D6 Ketersediaan alat

D7 Ketersediaan material

D8 Kerusakan alat di lapangan

D9 Pengiriman material terlambat

Sumber : Olahan Penulis

Dari table 4.17 dijelaskan bahwa ada 12 basic event dan 9 intermediate event

pada pekerjaan sub-grade.

Ket : Basic Event

Intermediate Event

4.1.8 Membuat Diagram Fault Tree Analysis (FTA)

Setelah melakukan uji validitas dan reliabilitas maka bisa dilanjutkan untuk membuat

diagram fault tree analysis (FTA) menggunakan data yang tadi sudah didapatkan.

Hal yang perlu diperhatikan dalam penggambaran diagram FTA adalah tiap gambar

atau symbol harus diberi notasi huruf atau angka, hal ini bertujuan untuk mempermudah

nanti ketika melakukan analisa minimal cut sets. Hasil dari penggambaran FTA adalah

seperti pada gambar berikut:

Page 54: Analisis Faktor Penyebab Keterlambatan Pekerjaan

53

Sumber : Olahan Penulis

Pekerjaan

Perkerasan

Kaku

Pekerjaan

Subgrade

Pekerjaan

Subbase

Pekerjaan Lean

Concrete

Pekerjaan

Pengecoran

A3

A2

A1

B3

B2

B1

C3

C2

C1

D3

D2

D1

A5

A6

A4

B7

B6

B9

B8

B4

B5

C6

C5

C8

C7

C4

D7

D6

D9

D8

D5

D4

X9a

X10a

X11a

X1a

X2a

X8a X7a

X6a

X5a

X4a

X3a

X12b X8b X10b

X11b

X9b

X5b

X7b

X6b

X1b

X2b

X4b

X3b

X11c

X9c

X10c X7c

X8c

X4c X5c

X6c

X3c

X1c

X2c

X12d

X11c

X8d

X11c

X9d

X11c

X10d

X11c

X11d

X11c

X5d

X11c

X7d

X11c

X6d

X11c

X1d

X11c

X2d

X11c

X3d

X11c

X4d

X11c

Gambar 4.6 Diagram FTA Keseluruhan

Page 55: Analisis Faktor Penyebab Keterlambatan Pekerjaan

54

1. Gambar konstruksi diagram fault tree analysis pada pekerjaan sub-grade.

Keterlambatan

Pekerjaan Sub-Grade

A1

X1a X2a A4

X3a X4a

A2 A3

X8a A5

X11a X10a X9a

X7a A6

X5a X6a

Gambar 4.7 Diagram FTA Keterlambatan Sub-grade

Sumber : Olahan Penulis

Page 56: Analisis Faktor Penyebab Keterlambatan Pekerjaan

55

Hasil dan keterangan faktor-faktor keterlambatan pada pekerjaan Sub-Grade

Table 4.18 Hasil faktor-faktor keterlambatan pekerjaan sub-grade

Faktor Keterlambatan Pekerjaan Sub-Grade

A1. Faktor Manusia

X1a.Tenaga ahli kurang berpengalaman

X2a.Data tanah yang diberikan kurang detail

A4. Produktivitas tenaga kerja rendah

X3a.Kurangnya jumlah tenaga kerja

X4a.Kecapaian ketika bekerja di bulan puasa

A2. Faktor alat dan material

A5. Kerusakan alat berat di lapangan

X5a.Mesin sudah tua

X6a.Maintenance kurang

X7a.Sulitnya akses alat berat ke lokasi proyek

A3. Faktor lainnya

X8a.Hujan lebat

A6. Kondisi tanah

X9a.MAT tinggi

X10a.Tanah berpasir

X11a.Nilai CBR tanah < 6%

Ket: 1. Top Event

2. Intermediate Event

3. Basic Event

Dari gambar 4.7 dan table 4.18 dijelaskan bahwa faktor manusia memiliki 4 basic

event, faktor alat dan material memiliki 3 basic event dan faktor lainnya memiliki 4

basic event.

Page 57: Analisis Faktor Penyebab Keterlambatan Pekerjaan

56

2. Gambar konstruksi diagram fault tree analysis pada pekerjaan sub-base

Faktor keterlambatan

pekerjaan sub-base

B1 B3 B2

B6 B7

X5b B8

X6b X7b

X8b B9 X9b

X10b X11b

X12b

B4

X1b X2b

B5

X3b X4b

Gambar 4.8 Diagram FTA Keterlambatan Sub-Base

Sumber : Olahan Penulis

Page 58: Analisis Faktor Penyebab Keterlambatan Pekerjaan

57

Hasil dan keterangan faktor-faktor keterlambatan pada pekerjaan sub-base

Table 4.19 Hasil faktor-faktor keterlambatan pekerjaan sub-base

Faktor Keterlambatan Pekerjaan Sub-Base

B1. Faktor Manusia

B4.produktivitas tenga kerja rendah

X1b.kecapaian bekerja di bulan puasa

X2b.sumber daya manusia kurang

B5.ketebalan tidak sesuai rencana

X3b.tenaga kerja kurang berpengalaman

X4b.tenaga kerja kurang teliti

B2. Faktor alat dan material

B6. Ketersediaan alat

X5b.Alat berat kurang

B8.Kerusakan alat berat di lapangan

X6b.Kurang maintenance alat

X7b.Alat sudah tua

B7.Ketersediaan material

X8b.Material kurang

B9.Pengiriman material terlambat

X10b.Lokasi jauh dari batching plant

X11b.Sulitnya akses alat berat ke lokasi proyek

X9b.Slump beton tidak sesuai spesifikasi

B3. Faktor lainnya

X12b.Hujan lebat

Ket: 1. Top Event

2. Intermediate Event

3. Basic Event

Dari gambar 4.8 dan table 4.19 dijelaskan bahwa faktor manusia memiliki 4

basic event, faktor alat dan material memiliki 7 basic event dan faktor lainnya

memiliki 1 basic event.

Page 59: Analisis Faktor Penyebab Keterlambatan Pekerjaan

58

3. Gambar konstruksi diagram fault tree analysis pada pekerjaan base (lean concrete)

Faktor keterlambatan pekerjaan

lean concrete

C1 C2 C3

C5 C6

X4c C7

X5c X6c

X9c X10c

C8

X8c X7c

X11c

C4 X3c

X1c X2c Gambar 4.9 Diagram FTA Keterlambatan Lean concrete

Sumber : Olahan Penulis

Page 60: Analisis Faktor Penyebab Keterlambatan Pekerjaan

59

Hasil dan keterangan faktor-faktor keterlambatan pada pekerjaan sub-base

Table 4.20 Hasil faktor-faktor keterlambatan pekerjaan base (lean concrete)

Faktor Keterlambatan Pekerjaan Base (Lean concrete)

C1. Faktor Manusia

C4.produktivitas tenga kerja rendah

X1c.kecapaian bekerja di bulan puasa

X2c.sumber daya manusia kurang

X3c.Terbatasnya jumlah tenaga ahli

C2. Faktor alat dan material

C5. Ketersediaan alat

X4c.Alat berat kurang

C7.Kerusakan alat berat di lapangan

X5c.Kurang maintenance alat

X6c.Alat sudah tua

C6.Ketersediaan material

C8.Pengiriman material terlambat

X7c.Lokasi proyek jauh dari batching plant

X8c.Sulitnya akses alat berat ke lokasi proyek

X9c.Slump beton tidak sesuai spesifikasi

X10c.Material kurang

C3. Faktor lainnya

X11c.Hujan lebat

Ket: 1. Top Event

2. Intermediate Event

3. Basic Event

Dari gambar 4.9 dan table 4.20 dijelaskan bahwa faktor manusia memiliki 3 basic

event, faktor alat dan material memiliki 7 basic event dan faktor lainnya memiliki 1

basic event.

Page 61: Analisis Faktor Penyebab Keterlambatan Pekerjaan

60

4. Gambar konstruksi diagram fault tree analysis pada pekerjaan cor rigid

Faktor keterlambatan

pekerjaan cor rigid

D1 D2 D3

D7 D6

X5d D8

X7d X6d

X9d X8d D9

X11d X10d

X12d

D4 D5

X2d X1d X4d X3d

Gambar 4.10 Diagram FTA Keterlambatan pekerjaan cor rigid

Sumber : Olahan Penulis

Page 62: Analisis Faktor Penyebab Keterlambatan Pekerjaan

61

Hasil dan keterangan faktor-faktor keterlambatan pada pekerjaan cor rigid

Table 4.21 Hasil faktor-faktor keterlambatan pekerjaan cor rigid

Faktor Keterlambatan Pekerjaan Base Cor Rigid

D1. Faktor Manusia

D4.produktivitas tenga kerja rendah

X1d.kecapaian bekerja di bulan puasa

X2d.terbatasnya jumlah tenaga kerja

D5.Tenaga ahli dan tenaga kerja

X3d.Kurang pengalaman kerja

X4d.Sumber daya manusia kurang

D2. Faktor alat dan material

D6. Ketersediaan alat

X5d.Alat berat kurang

D8.Kerusakan alat berat di lapangan

X6d.Kurang maintenance alat

X7d.Alat sudah tua

D7.Ketersediaan material

X8d.Material kurang

X9d.Slump beton tidak sesuai spesifikasi

D9.Pengiriman material terlambat

X10d.Lokasi jauh dari batching plant

X11d.Akses alat berat sulit ke lokasi proyek

D3. Faktor lainnya

X12d.Hujan lebat

Ket: 1. Top Event

2. Intermediate Event

3. Basic Event

Dari gambar 4.10 dan table 4.21 dijelaskan bahwa faktor manusia memiliki 4 basic

event, faktor alat dan material memiliki 7 basic event dan faktor lainnya memiliki 1

basic event.

Page 63: Analisis Faktor Penyebab Keterlambatan Pekerjaan

62

Setelah selesai melakukan penggambaran diagram fault tree analysis (FTA) untuk

setiap pekerjaan, maka selanjutnya adalah menentukan minimal cut set dari tiap diagram

fault tree analysis. Minimal cut set adalah kombinasi basic event yang mana bila semua

terjadi maka akan menyebabkan kejadian puncak (top event). Sedangkan Method For

Obtaining Cut Set adalah metode untuk menemukan minimal cut set dari diagram fault

tree analysis.

Berikut adalah analisis dari tiap Top Event menggunakan program TopEvent FTA:

1. Analysis minimal cut set pada pekerjaan sub-grade

Gambar 4.11 Output TopEvent FTA Pekerjaan Sub-grade

Sumber : Olahan Penulis

Dari gambar 4.11 dijelaskan hasil fault tree analysis pekerjaan sub-grade

menghasilkan 11 basic event sedangkan dengan analisa MOCUS

menggunakan TopEvent FTA didapatkan 7 kombinasi basic event.

2. Analysis minimal cut set pada pekerjaan sub-base

Gambar 4.12 Output TopEvent FTA Pekerjaan Sub-base

Sumber : Olahan Penulis

Page 64: Analisis Faktor Penyebab Keterlambatan Pekerjaan

63

Dari gambar 4.12 dijelaskan hasil fault tree analysis pekerjaan sub-base

menghasilkan 12 basic event sedangkan dengan analisa MOCUS

menggunakan TopEvent FTA didapatkan 8 kombinasi basic event.

3. Analysis minimal cut set pada pekerjaan base (lean concrete)

Gambar 4.13 Output TopEvent FTA Pada Pekerjaan Lean Concrete

Sumber : Olahan Penulis

Dari gambar 4.13 dijelaskan hasil fault tree analysis pekerjaan base (lean

concrete) menghasilkan 11 basic event sedangkan dengan analisa MOCUS

menggunakan TopEvent FTA didapatkan 9 kombinasi basic event.

4. Analysis minimal cut set pada pekerjaan cor rigid

Gambar 4.14 Output TopEvent FTA Pada Pekerjaan Cor Rigid

Sumber : Olahan Penulis

Page 65: Analisis Faktor Penyebab Keterlambatan Pekerjaan

64

Dari gambar 4.14 dijelaskan hasil fault tree analysis pekerjaan base (lean

concrete) menghasilkan 12 basic event sedangkan dengan analisa MOCUS

menggunakan TopEvent FTA didapatkan 8 kombinasi basic event.

4.2 Implikasi Penelitian

Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk calon perencana atau kontraktor sebagai

masukan untuk kedepannya jika ingin merencanakan sebuah proyek konstruksi agar dapat

mengantisipasi kejadian-kejadian yang bisa menggangu atau memperlambat sebuah

pekerjaan yang nantinya dapat membuat proyek tersebut mengalamai keterlambatan.

Page 66: Analisis Faktor Penyebab Keterlambatan Pekerjaan

65

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Analisa terhadap faktor-faktor penyebab keterlambatan pekerjaan perkerasan kaku

(rigid pavement) pada proyek pembangunan jalan tol Cengkareng-Batu Ceper-Kunciran

berdasarkan hasil pengamatan dan penelitian pada BAB sebelumnya, maka dapat diambil

kesimpulan sebagai berikut:

1. Dari hasil diagram Fault Tree Analysis (FTA) maka menemukan faktor-faktor

yang mempengaruhi keterlambatan 4 pekerjaan diatas adalah sebagai berikut:

a. Faktor yang mempengaruhi pekerjaan sub-grade:

1. Tenaga ahli kurang berpengalaman dan produktivitas tenaga kerja yang

rendah akibat proyek tetap berlangsung ketika bulan puasa.

2. Kerusakan alat berat yang terjadi di lapangan akibat alat berat kurang

dilalukan maintenance dan umur alat yang sudah tua.

3. Kondisi tanah yang nilai CBRnya < 6% dan memiliki MAT yang tinggi.

b. Faktor yang mempengaruhi pekerjaan sub-base:

1. Ketebalan sub-base yang tidak sesuai rencana akibat tenaga kerja yang

kurang berpengalaman dan kurang teliti saat melakukan pengerjaan.

2. Kerusakan alat berat, Material kurang dan pengiriman material terlambat

akibat lokasi proyek jauh dari batching plant.

3. Proyek berlangsung ketika musim hujan yang dapat mengganggu

pekerjaan.

c. Faktor yang mempengaruhi pekerjaan lean concrete (base):

1. Produktivitas tenaga kerja rendah akibat terbatasnya jumlah tenaga kerja

dan proyek tetap berlangsung saat bulan puasa.

2. Kerusakan alat berat, Material kurang dan pengiriman material terlambat

akibat lokasi proyek jauh dari batching plant.

3. Proyek berlangsung ketika musim hujan yang dapat mengganggu

pekerjaan.

d. Faktor yang mempengaruhi pekerjaan pengecoran rigid:

Page 67: Analisis Faktor Penyebab Keterlambatan Pekerjaan

66

1. Terbatasnya jumlah tenaga kerja yang mengakibatkan produktivitas

tenaga kerja menjadi rendah.

2. Akses alat berat ke lokasi proyek sulit yang menyebabkan terlambatnya

pengiriman material ke lokasi.

3. Hujan lebat yang dapat menggangu pekerjaan pengecoran.

2. Dari 4 pekerjaan diatas yang memiliki faktor keterlambatan paling banyak adalah

pekerjaan lean concrete (base) karena dari analisis diagram FTA menggunakan

TopEvent FTA menghasilkan 9 kombinasi basic event yang dapat menyebabkan

keterlambatan pekerjaan lean concrete.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah penulis buat diatas maka penulis memiliki saran

sebagai berikut:

5. Saran untuk para perencana proyek selanjutnya dapat lebih memperhatikan

faktor-faktor sebagai berikut:

a. Lokasi batching plant yang jauh dapat menyebabkan pengiriman material

yang terlambat, oleh sebab itu sebisa mungkin membuat batching plant dekat

dengan lokasi proyek yang sedang berlangsung.

b. Ketersediaan material juga dapat mempengaruhi keterlambatan pada

pelaksanaan pekerjaan, maka dari itu sebelum melaksanakan pekerjaan

alangkah baiknya untuk mengecek ketersediaan material agar material tidak

kurang.

c. Kurangnya sumber daya manusia juga dapat mempengaruhi produktivitas

tenaga kerja, oleh karena itu pihak proyek harus menyediakan tenaga kerja

yang cukup agar produktivitas dapat optimal.

2. Karena dari kesimpulan hal yang paling banyak memiliki kombinasi faktor

keterlambatan adalah pekerjaan lean concrete (base) mungkin para kontraktor

selanjutnya dapat lebih memperhatikan pekerjaan tersebut dan jangan terlalu

terpaku pada pekerjaan besar seperti pengecoran rigid, karena pekerjaan kecil

juga bisa memiliki faktor keterlambatan yang besar.

Page 68: Analisis Faktor Penyebab Keterlambatan Pekerjaan

67

3. Saran untuk penelitian selanjutnya dapat dilakukan dengan sudut pandang yang

berbeda atau menggunakan faktor yang berbeda seperti faktor kontraktor, faktor

owner dan faktor pengawas.

Page 69: Analisis Faktor Penyebab Keterlambatan Pekerjaan

68

DAFTAR PUSTAKA

[Kementerian PUPR]. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. (2003). Pd

T-14-2003 tentang Perencanaan Perkerasan Jalan Beton Semen. 52.

Dannyati, E. (2010). Optimalisasi Pelaksanaan Proyek Dengan Metode PERT Dan CPM .

Universitas Dipenogoro Semarang. 2010.

Ervianto, W. I. (2002). Manajemen Proyek Konstruksi, Edisi Pertama. Salemba Empat,

2002.

Hasibuan, M. (2011). Hasibuan, Malayu S.P, 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia .

Jakarta: PT Bumi Askara. 2011.

Rivai, V. (2010). Vietzal, Rivai. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk

Perusahaan . PT. Raja Grafindo Persada Jakarta: 2010.

Saodang, I. I. (2004). konstruksi jalan raya.

suparno. (2018). Suparno, manajemen konstruksi. ponorogo: wade group.

Wideman, R. M. (1992). Project and program risk management: a guide to managing

project risks and opportunities. The PMBOK Handbook Series, 6(6), 120.

Hassan Haekal. (2016). Faktor faktor keterlambatan pada proyek konstruksi dan

alternatif penyelesaianya.

Messah A.Y. (2013). Kajian penyebab keterlambatan pelaksanaan proyek konstruksi

gedung.

Nuswantoro Waluyo. (2008). Studi perbandingan biaya konstruksi perkerasan kaku dan

Page 70: Analisis Faktor Penyebab Keterlambatan Pekerjaan

69

perkerasan lentur.

Ansori, N., & Mustajib, M. I. (2013). Sistem Perawatan Terpadu (Integreted Maintenance

System). Yogyakarta: Graha Ilmu.

Wulandari Trisya. (2011). Analisa kegagalan system dengan fault tree.

Amalia R. (2012). Analisa Penyebab Keterlambatan Proyek Pembangunan Sidoarjo Town

Square Menggunakan Metode Fault Tree Analysis (FTA).

Karunia Meutia. (2016). Analisis risiko keterlambatan waktu pada proyek (studi kasus:

pembangunan jalan tol transsumatera bakauheni-terbanggi besar (paket ii sidomulyo-

kotabaru sta. 39+400 - sta. 80+000) dan (paket iii kotabaru-metro sta 80+000 – sta.

109+000)).

Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: PT Alfabet.

Ervianto, W.I., 2004. Teori Aplikasi Manajemen Proyek Konstruksi. Penerbit: Andi,

Yogyakarta.

Page 71: Analisis Faktor Penyebab Keterlambatan Pekerjaan

70

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Data Personal

NIM : 2016 – 21 – 060

Nama : Akbar Krismanto

Tempat/Tgl. Lahir : Bandung, 25 Juni 1998

Jenis Kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Status Perkawinan : Belum kawin

Program Studi : S1 Teknik Sipil

Alamat Rumah : Villa Bogor Indah 1 Blok C1 No 16 Ciparigi,

Bogor Utara, Kota Bogor

13157

No. Telepon / HP : 081802991475

Email : [email protected]

Pendidikan

Jenjang Nama Lembaga Jurusan Tahun Lulus

SD SDN Sindang Sari - 2010

SMP Madrasah Tsanawiyah Negeri 1

Cibinong

IPA 2013

SMA SMA Negeri 8 Kota Bogor IPA 2016

Demikian daftar riwayat hidup ini dibuat dengan sebenarnya

Jakarta, Mei 2020

Akbar Krismanto

Page 72: Analisis Faktor Penyebab Keterlambatan Pekerjaan

71

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 73: Analisis Faktor Penyebab Keterlambatan Pekerjaan

72

Kuesioner

Analisis Keterlambatan Pada Pekerjaan Perkerasan

Kaku Menggunakan Metode Fault Tree Analysis

Kuisioner ini bertujuan untuk melakukan identifikasi potensi risiko pada kegiatan

pekerjaan perkerasan kaku jalan. Hasil kuisioner akan diolah lebih lanjut dan digunakan

untuk kepentingan akademik (penelitian tugas akhir).

Bapak/Ibu diminta untuk mengkonfirmasi apakah kegiatan dibawah menghambat

terlaksananya pekerjaan perkerasan kaku dengan memberi tanda (√) pada kolom tidak

terjadi, terjadi, atau sering terjadi.

Identitas Responden

Mohon diisi dengan cara menyilang salah satu opsi.

1. Pengalaman bekerja

a. 1-5 tahun

b. 5-10 tahun

c. >10 tahun

2. Pendidikan terakhir

a. SD/SMP/SMA

b. Sarjana 1

c. S2/S3

3. Umur

a. 20-25 tahun

b. 26-30 tahun

c. > 30 tahun

Page 74: Analisis Faktor Penyebab Keterlambatan Pekerjaan

73

Panduan Mengisi

Tidak Terjadi = Tidak terjadi di proyek

Terjadi = Terjadi di beberapa lokasi proyek

Sering Terjadi = Terjadi di banyak lokasi proyek

Faktor yang Memperlambat Proses Pekerjaan Tanah Timbunan (Sub-grade)

No Faktor Pekerjaan Tidak terjadi

Terjadi Sering terajdi

1 Nilai CBR tanah kurang dari 6%

2 MAT tinggi

3 Sulitnya akses alat berat ke lokasi proyek

4 Hujan lebat

5 Alat berat kurang

6 Tanahnya berpasir

7 Data tanah kurang detail

8 Kerusakan alat di lapangan

9 SDM kurang

10 Produktivitas tenaga kerja rendah

11 Tenaga ahli kurang berpengalaman

Faktor yang Memperlambat Proses Pekerjaan Sub-base

No Faktor Pekerjaan Tidak terjadi

Terjadi Sering terajdi

1 Material kurang

2 SDM kurang

3 Alat berat kurang

4 Akses alat berat ke lokasi proyek sulut

5 Hujan lebat

6 Slump beton tidak sesuai spesifikasi

7 Pengiriman material terlambat

8 Lokasi berada di lokasi lalu lintas padat

9 Produktivitas tenaga kerja rendah

10 Kerusakan alat berat di lapangan

11 Lokasi jauh dari batching plant

12 Tenaga ahli kurang berpengalaman

13 Ketebalan tidak sesuai rencana

Faktor yang Memperlambat Proses Pekerjaan Lean Concrete (Base)

No Faktor Pekerjaan Tidak terjadi

Terjadi Sering terajdi

1 Material kurang

2 Sumber daya manusia kurang

Page 75: Analisis Faktor Penyebab Keterlambatan Pekerjaan

74

3 Alat berat kurang

4 Akses alat berat sulit

5 Hujan lebat

6 Slump beton tidak sesuai spesifikasi

7 Pengiriman material terlambat

8 Produktivitas tenaga kerja rendah

9 Kerusakan alat di lapangan

10 Lokasi jauh dari batching plant

11 Tenaga ahli kurang berpengalaman

12 Ketebalan tidak sesuai rencana

Faktor yang Memperlambat Proses Pekerjaan Cor Jalan (Rigid Pavement)

No Faktor Pekerjaan Tidak terjadi

Terjadi Sering terajdi

1 Material kurang

2 Sumber daya manusia kurang

3 Alat berat kurang

4 Akses alat berat sulit

5 Hujan lebat

6 Slump beton tidak sesuai spesifikasi

7 Pengiriman material terlambat

8 Produktivitas tenaga kerja rendah

9 Kerusakan alat di lapangan

10 Lokasi jauh dari batching plant

11 Tenaga ahli kurang berpengalaman

12 Terjadi keretakan pada saat pengerjaan

13 Kurang paham desain gambar

14 Jumlah Dowel kurang

15 Dowel tidak sesuai spesifikasi

16 Pengisian sealant berantakan

17 Mesin cutter concrete rusak

Terimakasih atas waktunya yang sudah diluangkan untuk mengisi kueisioner diatas,

semoga segala kebaikan anda dibalas oleh tuhan YME.

Page 76: Analisis Faktor Penyebab Keterlambatan Pekerjaan

75

INSTITUT TEKNOLOGI - PLN

LEMBAR BIMBINGAN PROYEK

AKHIR/ SKRIPSI/TESIS *

Nama Mahasiswa : Akbar Krismanto

NIM : 2016-21-060

Program Studi : Fakultas Teknologi Infrastruktur dan Kewilayahan

Jenjang : Sarjana

Pembimbing Utama (Materi) : Irma Wirantina K., ST., MT

Judul Proyek Skripsi : Analisis Keterlambatan Pekerjaan Perkerasan Kaku

Menggunakan Metode Fault Tree Analysis (Studi

Kasus Proyek Jalan Tol Cengkareng-Kunciran-Batu

Ceper)

Tanggal Materi Bimbingan Paraf

Pembimbing

20 Mei 2020

23 Mei 2020

25 Mei 2020

28 Mei 2020

31 Mei 2020

10 Juli 2020

15 Juli 2020

20 Juli 2020

Pengajuan Ulang Judul skripsi

Asistensi BAB 1

Asistensi BAB 2

Asistensi BAB 3

ACC BAB 1 2 3

Asistensi BAB 4

Asistensi BAB 5

ACC Skripsi

Page 77: Analisis Faktor Penyebab Keterlambatan Pekerjaan

76

Page 78: Analisis Faktor Penyebab Keterlambatan Pekerjaan

77

Dokumentasi Penelitian

Pekerjaan Timbunan

Uji Slump Beton di proyek

Page 79: Analisis Faktor Penyebab Keterlambatan Pekerjaan

78

Paver Wirtgen SP-500

Pengecoran Metode Manual

Page 80: Analisis Faktor Penyebab Keterlambatan Pekerjaan

79

Pekerjaan Sub-Base

Pekerjaan Pemadatan Tanah