106
i LAPORAN TUGAS AKHIR ANALISIS FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA PENERAPAN PENGENDALIAN WAKTU, BIAYA DAN MUTU PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG DINAS KESEHATAN KOTA SEMARANG Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Dalam Menempuh Ujian Akhir Program S-1 Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Semarang Disusun Oleh : DICKY PROKLAMANTO PUTRA (C.131.15.0075) SITI ZULIFAH (C.131.15.0114) YAYASAN ALUMNI UNIVERSITAS DIPONEGORO UNIVERSITAS SEMARANG FAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL 2019

ANALISIS FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA PENERAPAN

  • Upload
    others

  • View
    9

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA PENERAPAN

i

LAPORAN TUGAS AKHIR

ANALISIS FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA

PENERAPAN PENGENDALIAN WAKTU, BIAYA DAN

MUTU PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG

DINAS KESEHATAN KOTA SEMARANG

Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Dalam Menempuh Ujian Akhir Program S-1

Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Semarang

Disusun Oleh :

DICKY PROKLAMANTO PUTRA (C.131.15.0075)

SITI ZULIFAH (C.131.15.0114)

YAYASAN ALUMNI UNIVERSITAS DIPONEGORO

UNIVERSITAS SEMARANG

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL

2019

Page 2: ANALISIS FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA PENERAPAN
Page 3: ANALISIS FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA PENERAPAN
Page 4: ANALISIS FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA PENERAPAN
Page 5: ANALISIS FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA PENERAPAN

ANALISIS FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA PENERAPAN PENGENDALIAN WAKTU, BIAYA DAN MUTU PADA

PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG

DINAS KESEHATAN

KOTA SEMARANG

Dicky Proklamanto Putra1, Siti Zulifah2, Pembimbing Utama Hari Setijo Pudjihardjo1, Pembimbing Anggota Bambang Tutuko2

1 2 Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Semarang

Jl Soekarno Hatta, Tlogosari, Semarang, Jawa Tengah, Indonesia Email : [email protected], [email protected]

3Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Semarang, Semarang, Indonesia

ABSTRACT

This final project is intended to find out or analyze what factors are affecting the implementation of time, cost and quality control in the Semarang City Health Service Development Project. Development projects are currently being carried out throughout Indonesia, many construction services are currently competing well. BUMN and Private companies because of free market competition, it is necessary to take steps to deal with free market competition in the field of construction services, one of which is by improving the quality of management performance, so as to produce an ideal business construction service business system. The Semarang City Government is building the Semarang City Health Service Building in the old office of Jalan Pandanaran Semarang City. This building is not only an office, but also a multi-storey parking lot for vehicles around Jalan Pandanaran. This building was built as high as 11 floors which includes a basement for parking, floors 1 and 2 for Puskesmas Pandanaran, floors 3-5 for parking, and subsequently floors 6-11 for the Semarang City Health Office building. The construction of the 11-story building will be carried out with a multi-year budget system valued at Rp 70 billion from the Semarang City Regional Budget. This research activity uses a questionnaire method that is given to all elements involved in the project, which we analyze are influential factors and influential actions after our data is obtained and then we will get the following results

Factors Affecting the Construction Management Work System: 1. There is a deviation in the implementation of the field on the master schedule. 2. Monitoring quality specifications. 3. There is less work added. 4. The use of materials that are not according to specifications. Actions Affecting the Construction Management Work System: 1. Supervise, reject or give approval to the specifications of materials placed in the field to meet the requirements and material tests have been carried out correctly. 2. Analyzing the obstacles that occur in the field and then chasing the progress that occurs quickly and precisely. 3. Control and reduce problems that occur between design and implementation. 4. Collecting data and information in the field to solve problems that occur during construction work. Keywords: Building; Construction; Ideal Construction; Management Performance.

Page 6: ANALISIS FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA PENERAPAN

ABSTRAK

Tugas akhir ini dimaksudkan untuk mengetahui atau menganalisis faktor apa asaja yang berpengaruh pada penerapan pengendalian waktu, biaya dan mutu pada Proyek Pembangunan Dinas Kesehatan Kota Semarang Proyek pembangunan saat ini sedang banyak dilakukan di seluruh tanah air Indonesia, jasa kontruksi saat ini banyak yang bersaing baik itu perusahaan BUMN maupun Swasta karena persaingan pasar bebas, untuk itu perlu dilakukan langkah-langkah untuk mengdadapi persaingan pasar bebas di bidang jasa kontruksi, salah satunya dengan meningkatkan kualitas kinerja manajemen, sehingga dapat menghasilkan suatu sistem bisnis perusahaan jasa kontruksi yang ideal. Pemerintah Kota Semarang sedang membangun Gedung Dinas Kesehatan Kota Semarang di kantor lama Jalan Pandanaran Kota Semarang. Gedung ini tidak hanya perkantoran, tapi juga lahan parkir bertingkat bagi kendaraan di sekitar Jalan Pandanaran. Gedung ini dibangunan setinggi 11 lantai yang meliputi basement untuk parkir, lantai 1 dan 2 untuk Puskesmas Pandanaran, lantai 3-5 untuk parkir, dan selanjutnya lantai 6-11 untuk gedung Dinas Kesehatan Kota Semarang. Pembangunan gedung setinggi 11 lantai itu akan dilaksanakan dengan sistem anggaran tahun jamak senilai Rp 70 miliar dari APBD Kota Semarang. Kegiatan penelitian ini menggunakan metode kuesioner yang diberikan kepada semua unsur yang terlibat pada proyek tersebut, yang kami analisis adalah faktor yang berpengaruh dan tindakan yang berpengaruh setelah data kami dapatkan kemudian kami olah mendapatkan hasil sebagai berikut

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Sistem Kerja Manajemen Konstruksi : 1. Terjadi penyimpangan pelaksanaan di lapangan terhadap master schedule. 2. Monitoring spesifikasi mutu. 3. Adanya pekerjaan tambah kurang. 4. Penggunaan material yang tidak sesuai spesifikasi. Tindakan-Tindakan yang Mempengaruhi Sistem Kerja Manajemen Konstruksi : 1. Mengawasi, menolak atau memberikan persetujuan atas spesifikasi material yang

ditempatkan dilapangan agar memenuhi persyaratan dan tes material telah dilaksanakan dengan benar.

2. Menganalisa terhadap kendala – kendala yang terjadi dilapangan kemudian mengejar keterlambatan progres yang terjadi dengan cepat dan tepat.

3. Mengontrol dan mengurangi permasalahan yang terjadi antara desain dengan pelaksanaan.

4. Mengumpulkan data dan informasi dilapangan untuk memecahkan persoalan yang terjadi selama pekerjaan konstruksi.

Kata kunci : Bangunan; Konstruksi; Konstruksi Ideal; Kinerja Manajemen.

Page 7: ANALISIS FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA PENERAPAN

vii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN ..................................................................................... ii

LEMBAR ORISINALITAS ................................................................................... iii

KATA PENGANTAR ............................................................................................. iv

DAFTAR ISI ........................................................................................................... v

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... vi

DAFTAR TABEL ................................................................................................... vii

BAB. I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang .......................................................................................... 1

1.2. Perumusan Masalah .................................................................................. 3

1.3. Batasan Masalah ....................................................................................... 3

1.4. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 4

1.5. Manfaat Penelitian .................................................................................... 4

1.6. Ruang Lingkup Penelitian ......................................................................... 4

1.7. Sistematika Penulisan ............................................................................... 5

BAB. II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Tinjauan Umum...................................................................... .................... 6

2.2. Dasar Teori ............................ ..................................................................... 7

2.2.1. Manajemen Proyek ................................................................................... 7

2.2.2. Fungsi Manajemen Proyek ........................................................................ 9

2.2.3. Biaya Proyek ............................................................................................ 14

2.2.4. Mutu Proyek ............................................................................................. 15

2.2.5. Waktu Proyek ........................................................................................... 15

2.2.6. Fungsi Manajemen Proyek ........................................................................ 16

2.2.7. Keberhasilan Proyek Konstruksi ............................................................... 17

2.2.8. Tujuan Manajemen Konstruksi ................................................................. 17

Page 8: ANALISIS FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA PENERAPAN

viii

BAB. III. METODELOGI PENELITIAN

3.1. Tahap Penelitian ....................................................................................... 18

3.2. Populasi dan Sampel ................................................................................. 19

3.2.1. Populasi ................................................................................................... 19

3.2.2. Sampel ..................................................................................................... 19

3.3. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 21

3.3.1. Jenis dan Sumber Data .............................................................................. 21

3.3.2. Cara Pengumpulan Data ............................................................................ 22

3.4. Penyusunan Kuisioner ............................................................................... 22

3.5. Metode Analisis Data ................................................................................ 23

3.6. Mentukan Penyimpulan Data .................................................................... 24

BAB. IV. HASIL DAN ANALISA

4.1. Data Umum .............................................................................................. 25

4.2. Analisis Kuesioner .................................................................................... 32

4.2.1. Analisa Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Sistem Kerja Manajemen

Konstruksi................................................................................................. 32

4.2.2. Analisa Tindakan-Tindakan yang Dilakukan Manajemen

Konstruksi............................................................................................... 40

4.2.3. Rangking Analisa Faktor-Faktor yang Dilakukan Manajemen

4.2.4. Rangking Analisa Tindakan-Tindakan yang Dilakukan Manajemen

Konstruksi.................................................................................................... 62

4.2.5. Rangking Analisa Faktor-Faktor ditinjau dari Fungsi Manajemen di setiap

Indikator Waktu, Biaya dan

Mutu............................................................................................................. 78

4.2.6. Rangking Analisa Tindakan-Tindakan ditinjau dari Fungsi Manajemen di

setiap Indikator Waktu, Biaya dan

Mutu...............................................................................................................

.................................................................................................................... 80

4.2.7. Rangking Analisa Faktor-Faktor ditinjau dari Fungsi Manajemen di setiap

Indikator Waktu, Biaya dan

Mutu........................................................................................................... 82

Page 9: ANALISIS FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA PENERAPAN

ix

4.2.8. Rangking Analisa Tindakan-Tindakan ditinjau dari Fungsi Manajemen di

setiap Indikator Waktu, Biaya dan

Mutu........................................................................................................... 83

BAB VII PENUTUP

5.1. Kesimpulan ............................................................................................... 85

5.2. Saran......................................................................................................... 86

5.3. Penutup .................................................................................................... 87

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 88

LAMPIRAN – LAMPIRAN

Page 10: ANALISIS FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA PENERAPAN

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Lokasi Pekerjaan .......................................................................................... 3

Gambar 2.1 Proses Manajemen Proyek ............................................................................ 7

Gambar 2.2 Hubungan Antara Waktu dan Biaya .............................................................. 15

Gambar 3.1 Bagan Alir Metode Penelitian ....................................................................... 20

Gambar 4.1 Jenis Kepemilikan Responden ...................................................................... 26

Gambar 4.2 Jabatan Responden ....................................................................................... 27

Gambar 4.3 Klasifikasi Perusahaan Responden ................................................................ 28

Gambar 4.4 Pendidikan Terakhir Responden ................................................................... 29

Gambar 4.5 Lama/Pengalaman Responden ...................................................................... 30

Gambar 4.6 Usia Responden ............................................................................................ 31

Gambar 4.7 Rata – rata durasi proyek .............................................................................. 32

Gambar 4.8 Faktor yang Mempengaruhi Sistem Kerja Manajemen Konstruksi

ditinjau dari Fungsi Manajemen.................................................................... 82

Gambar 4.9 Tindakan yang Mempengaruhi Sistem Kerja Manajemen

Konstruksi ditinjau dari Fungsi Manajemen .................................................. 84

Page 11: ANALISIS FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA PENERAPAN

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Jenis Kepemilikan Responden ...................................................... 25

Tabel 4.2 Jabatan Responden ....................................................................... 26

Tabel 4.3 Klasifikasi Perusahaan Responden ................................................ 27

Tabel 4.4 Pendidikan Terakhir Responden ................................................... 28

Tabel 4.5 Lama Responden Bekerja ............................................................. 29

Tabel 4.6 Usia Responden ............................................................................ 30

Tabel 4.7 Rata – Rata Durasi Proyek ............................................................ 31

Tabel 4.8 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Sistem Kerja

Manajemen Konstruksi ............................................................. 33

Tabel 4.9 Tindakan-Tindakan yang Mempengaruhi Sistem Kerja

Manajemen Konstruksi ................................................................. 40

Tabel 4.10 Rangking Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Sistem

Kerja Manajemen Konstruksi ....................................................... 51

Tabel 4.11 Rangking Tindakan-Tindakan yang Mempengaruhi Sistem

Kerja Manajemen Konstruksi ....................................................... 62

Tabel 4.12 Rangking Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Sistem

Kerja Manajemen Konstruksi ditinjau dari Indikator

Waktu, Biaya dan Mutu ................................................................ 78

Tabel 4.13 Rangking Tindakan-Tindakan yang Mempengaruhi Sistem

Kerja Manajemen Konstruksi Ditinjau dari Indikator

Waktu, Biaya dan Mutu ................................................................ 80

Tabel 4.14 Rangking Faktor yang Mempengaruhi Sistem Kerja

Manajemen Konstruksi ditinjau dari Fungsi Manajemen ............... 82

Tabel 4.15 Rangking Tindakan yang Mempengaruhi Sistem Kerja

Manajemen Konstruksi ditinjau dari Fungsi Manajemen ............... 83

Page 12: ANALISIS FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA PENERAPAN

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Proyek pembangunan saat ini sedang banyak dilakukan di seluruh tanah air

Indonesia, jasa kontruksi saat ini banyak yang bersaing baik itu perusahaan BUMN

maupun Swasta karena persaingan pasar bebas, untuk itu perlu dilakukan langkah-

langkah untuk mengdadapi persaingan pasar bebas di bidang jasa kontruksi, salah

satunya dengan meningkatkan kualitas kinerja manajemen, sehingga dapat

menghasilkan suatu sistem bisnis perusahaan jasa kontruksi yang ideal. Pemerintah

Kota Semarang sedang membangun Gedung Dinas Kesehatan Kota Semarang di

kantor lama Jalan Pandanaran Kota Semarang. Gedung ini tidak hanya perkantoran,

tapi juga lahan parkir bertingkat bagi kendaraan di sekitar Jalan Pandanaran. Gedung

ini dibangunan setinggi 11 lantai yang meliputi basement untuk parkir, lantai 1 dan 2

untuk Puskesmas Pandanaran, lantai 3-5 untuk parkir, dan selanjutnya lantai 6-11

untuk gedung Dinas Kesehatan Kota Semarang. Pembangunan gedung setinggi 11

lantai itu akan dilaksanakan dengan sistem anggaran tahun jamak senilai Rp 70 miliar

dari APBD Kota Semarang. Karena bangunan tersebut yang bersifat tidak sederhana

dan dengan nilai yang cukup besar, maka penanganannya wajib memenuhi Standard

Operating Procedure yang baik dan terencana. Sehingga kegiatan pekerjaan yang

dimulai dari perencanaan-pengawasan dan pembangunan fisik pekerjaan yang

merupakan suatu untaian manajemen proses kegiatan konstruksi yang saling terkait,

terpadu dan komprehensif sampai fisik bangunan tersebut selesai, dan dapat diterima

dengan baik oleh pihak pengguna.

Sesuai dengan ketentuan dalam Surat Keputusan Menteri Pekerjaan Umum

Nomor 45/PRT/M/2007, tanggal 27 Desember 2007 tentang Pedoman Teknis

Pembangunan Bangunan Gedung Negara, jasa, Manajemen Konstruksi diperlukan,

apabila :

a. Bangunan bertingkat di atas 4 lantai, dan/atau ;

b. Bangunan dengan luas total di atas 5000 m2, dan/atau ;

c. Bangunan khusus, dan/atau ;

d. Pembangunan yang melibatkan lebih dari satu konsultan perencana maupun

pemborong, dan/atau ;

Page 13: ANALISIS FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA PENERAPAN

2

e. Yang dilaksanakan lebih dari satu tahun anggaran (multiyears project).

Oleh karenanya Pembangunan Gedung Dinas Kesehatan Kota Semarang harus

memenuhi kriteria perencanaan teknis yang terstandart, layak dari segi kriteria

perencanaan, kualitas, kuantitas, biaya dan administrasi kegiatan pekerjaan dalam

rangkaian proses kegiatan tersebut.

Dalam Pelaksanaan Pembangunan Gedung Dinas Kesehatan Kota Semarang ada

beberapa hal yang perlu diperhatikan. Hal – hal tersebut meliputi biaya, mutu dan

waktu. Pengendalian waktu harus diperhatikan karena keterlambatan penyelesaian

proyek akibat tidak tepatnya waktu yang direncanakan akan sangat berpengaruh

terhadap aspek lainnya yaitu biaya dan mutu. Bila suatu proyek mengalami

keterlambatan penyelesaian waktu tentu akan sangat berpengaruh pada bertambahnya

biaya. Keterlambatan dalam menyelesaikan proyek konstruksi ini akan menyebabkan

kerugian baik dari pihak kontraktor maupun pihak pemilik (owner). Pihak kontraktor

akan mengeluarkan biaya tambah (overhead cost) untuk menyelesaikan proyek

tersebut, disamping itu kontraktor harus membayar denda akibat keterlambatan

penyelesaian proyek tersebut. Sedangkan pihak pemilik (owner) pun mengalami

kerugian terhadap waktu operasi hasil proyek, sehingga penggunaan hasil proyek

mengalami kemunduran atau terlambat. Tidak hanya itu saja, keterlambatan juga dapat

berpengaruh terhadap aspek mutu bangunan yang dihasilkan karena pekerjaan yang

terpaksa atau terburu – buru dapat mendorong pelanggaran aspek teknis untuk

mengurangi keterlambatan proyek.

Page 14: ANALISIS FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA PENERAPAN

3

Gambar 1.1 Lokasi Pekerjaan

Sumber : Data proyek, 2019

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang diatas maka terdapat beberapa permasalahan

yang akan dibahas dalam Faktor – Faktor Yang Berpengaruh Pada Penerapan Sistem

Kerja Manajemen Konstruksi dalam Pengendalian Waktu, Biaya, Mutu Pada

Pembangunan Gedung Dinas Kesehatan Kota Semarang antara lain:

1. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi sistem kerja Manajemen Konstruksi

dalam pengendalian waktu, biaya dan mutu?

2. Tindakan apa saja yang dilakukan untuk mengatasi pengendalian waktu, biaya dan

mutu?

1.3. Batasan Masalah

Untuk menghindari pembahasan yang terlalu luas dan juga untuk kemudahan

dalam penelitian nantinya, maka dalam penyusunan tugas akhir ini akan membatasi

lingkup kerja yang terdiri dari:

1. Analisa hanya dilaksanakan terhadap sistem kerja Manajemen Konstruksi terhadap

pengendalian waktu, biaya dan mutu.

2. Penelitian hanya dilakukan pada proyek Pembangunan Gedung Dinas Kesehatan

Kota Semarang.

Page 15: ANALISIS FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA PENERAPAN

4

3. Responden dalam penelitian ini adalah owner, kontraktor dan konsultan pengawas

yang berkepentingan di pembangunan gedung tersebut.

1.4. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian Faktor – Faktor Yang Berpengaruh Pada Penerapan Sistem

Kerja Manajemen Konstruksi dalam Pengendalian Waktu, Biaya dan Mutu Pada

Pembangunan Gedung Dinas Kesehatan Kota Semarang ini adalah:

1. Untuk mengetahui bagaimana sistem kerja Manajemen Konstruksi dalam

pengendalian waktu, biaya dan mutu pada proyek Pembangunan Gedung Dinas

Kesehatan Kota Semarang

2. Untuk mengetahui bagaimana tindakan Manajemen Konstruksi dalam pengendalian

waktu, biaya dan mutu pada proyek Pembangunan Gedung Dinas Kesehatan Kota

Semarang

1.5. Manfaat Penelitian

1. Bagi Ilmu Pengetahuan

Hasil penelitian ini merupakan pengembangan dari teori – teori yang ada

dihubungkan dengan kenyataannya di lapangan. Dari hasil ini dapat ditarik suatu

kesimpulan baru sehingga dapat dikembangkan lebih lanjut dikemudian hari.

2. Pengguna Jasa Konstruksi

Penelitian ini dapat memberikan masukan pengguna jasa konstruksi, karena dari

hasil penelitian yang diperoleh dapat diketahui konsep yang baik tentang

bagaimana pelaksanaan manajemen waktu, biaya dan mutu pada proyek konstruksi.

Sehingga dapat membantu pengguna jasa dalam menyelesaikan proyek

pembangunan gedung yang komplek baik dari segi perencanaan, pengawasan, dan

sumber daya.

3. Bagi Peneliti

Penelitian ini dapat menambah wawasan dan mempertajam kemampuan untuk

menganalisa dan mengevaluasi bagi peneliti, sehingga dapat menjadi bekal untuk

terjun dalam dunia kerja nantinya.

1.7. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini dilakukan pada pekerjaan proyek gedung baru yang

dilakukan rehabilitasi dari gedung lama.

Page 16: ANALISIS FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA PENERAPAN

5

1.8. Sistematika Penulisan

BAB I : PENDAHULUAN

Menyajikan gambaran umum rencana pembahasan materi yaitu, latar

belakang, identifikasi masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,

ruang lingkup, serta sistematika penulisan.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Berisikan tentang tinjauan pustaka, dasar teori peraturan-peraturan

yang dijadikan acuan atau referensi dalam pembahasan dan

penyelesaian permasalahan dalam tugas akhir ini.

BAB III : METODE PENELITIAN

Penjelasan tentang metode penelitian berisi tentang pendekatan yang

di gunakan dalam pengumpulan data, data pelaksanaan, cara

penyusunan kuisioner, metode analisis data, dan cara menentukan

penyimpulan data.

BAB IV : HASIL DAN ANALISA

Pada bab ini menyajikan analisa dan pembahasan data yang sudah

dikumpulkan.

BAB V : PENUTUP

Berdasarkan penjelasan hasil analisa akan dirumuskan kesimpulan dan

saran.

Page 17: ANALISIS FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA PENERAPAN

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Tinjauan Umum

Proses konstruksi suatu bangunan pada hakekatnya merupakan rangkaian

kegiatan yang berdasarkan pada sistem rekayasa konstruksi (engineering system) yang

bersifat khas sesuai wujud kegiatannya. Adapun proses konstruksi itu sendiri

merupakan suatu kesatuan konsep sistem yang terpadu, mulai dari proses rancangan

ide atau gagasan, proses perencanaan, perancangan detail sampai kepada proses

pembangunan dan berfungsinya bangunan (pra konstruksi, konstruksi dan pasca

konstruksi).

Proses konstruksi dalam lingkup yang besar selalu melibatkan berbagai unsur

dan profesi serta keahlian. Pada tahap pengawasan terlibat berbagai profesi seperti

arsitek, ahli sipil, ahli elektrikal dan mekanikal, ahli interior, dan sebagainya.

Sedangkan dalam tahap pelaksanaan pembangunan terlibat unsur-unsur kontraktor,

sub kontraktor, mandor, pemasok material, sampai para pekerja.

Kegiatan masing-masing bidang tersebut perlu dikendalikan dan diorganisasikan

dalam suatu “sistem manajemen konstruksi”. Di dalam pelaksanaannya selalu

mengacu pada tujuan utama yaitu mewujudkan suatu produk konstruksi, sehingga

keseluruhan proses kegiatannya yang melibatkan berbagai unsur, serta sumber-sumber

(resources) harus dipandang sebagai suatu kesatuan pelaksanaan pembangunan yang

harus digarap secara terpadu. Dalam konsep menajemen konstruksi ini keseluruhan

mekanisme kegiatannya tetap selalu mewujudkan susunan hubungan konseptual yang

saling terikat dan terkait, saling bergantung dan saling mempengaruhi. Dengan

demikian segala macam pemisahan kegiatan ataupun pentahapan pekerjaan hendaknya

justru dilandasi dengan azas-azas dan tujuan agar kepentingan suatu “pekerjaan yang

benar” dapat tercapai.

Sistem manajemen konstruksi merupakan “dapur profesional” yang mengolah

keputusan dari Pengelola Kegiatan dengan fungsi melaksanakan berbagai metodologi

manajemen secara optimal agar tujuan pengendalian waktu, biaya dan kualitas

pekerjaan dapat tercapai.

Page 18: ANALISIS FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA PENERAPAN

7

2.2. Dasar Teori

2.2.1. Manajemen Proyek

Manajemen proyek adalah penerapan ilmu pengetahuan, keahlian, keterampilan,

dan cara teknis yang terbaik dengan sumber daya yang terbatas, untuk mencapai

sasaran dan tujuan yang telah ditentukan agar mendapatkan hasil yang optimal dalam

hal kinerja biaya, mutu, dan waktu, serta kesehatan dan keselamatan kerja.

Gambar 2.1 Proses Manajemen Proyek

Sumber : Husen, 2010

Berdasarkan gambar 2.2 diatas dapat diuraikan bahwa proses hingga

pengendalian yang didasarkan atas input – input seperti tujuan dan manajemen proyek

dimulai dari kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan sasaran proyek,

informasi dan data yang digunakan, serta penggunaan sumber daya yang benar dan

sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan. Pada proses yang sesungguhnya, pemimpin

dengan wewenang yang ada dalam organisasi proyek mengelola dan mengarahkan

segala perangkat dan sumber daya yang ada dengan kondisi terbatas, namun berusaha

memperoleh pencapaian paling maksimal sesuai dengan standar kinerja proyek dalam

hal biaya, mutu, waktu dan keselamatan kerja yang telah ditetapkan sebelumnya

(Husen, 2010).

Tujuan penerapan manajemen konstruksi pada sebuah pembangunan adalah

untuk mendapatkan metode atau cara teknis yang baik agar dengan sumber daya yang

terbatas dapat diperoleh hasil yang maksimal dalam hal kecepatan, penghematan dan

keselamatan kerja secara komprehensif. Kegiatan – kegiatan pada proses manajemen

konstruksi direncanakan dengan detail dan akurat untuk mengurangi penyimpangan –

penyimpangan sehingga didapatkan produk aktif yang maksimal. Jika terdapat

INPUT :

- Tujuan

- Sasaran

- Informasi

- Data serta

sumber daya

FUNGSI

MANAJEMEN

PROYEK :

- Perencanaan

- Pengorganisasian

- Pelaksanaan

- Pengendalian

OUTPUT :

Optimasi

kinerja proyek :

- Biaya

- Mutu

- Waktu

Page 19: ANALISIS FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA PENERAPAN

8

tindakan koreksi dalam proses selanjutnya, diusahakan koreksi tersebut tidak terlalu

banyak (Husen, 2010).

Manajemen Proyek menurut Harold Kenzer adalah merencanakan,

mengorganizir, memimpin, dan mengendalikan sumber daya perusahaan untuk

mencapai sasaran jangka pendek yang telah ditentukan.

Manajemen proyek menurut Wideman adalah ilmu dan seni untuk mengatur dan

memadukan sumber daya manusia dan sumber daya – sumber daya lain untuk

mencapai tujuan – tujuan dalam waktu, anggaran, kualitas yang terbatas untuk

memberikan pelayanan yang terbaik bagi semua individu yang terlibat.

Dapat disimpulkan pengertian Manajemen Proyek dari beberapa pengertian

diatas adalah suatu ilmu dan seni dalam merencanakan, mengorganisir, memimpin,

dan mengendalikan sumber daya – sumber daya yang ada untuk tercapainya tujuan –

tujuan dalam kegiatan konstruksi.

Manajemen konstruksi adalah suatu pola yang digunakan agar sumber daya yang

terlibat dalam proyek konstruksi dapat diaplikasikan oleh manager proyek secara

tepat. Sumber daya dalam proyek konstruksi dapat dikelompokkan menjadi

manpower, material, machines, money, method.

Menurut Gusti Ayu, manajemen proyek bertugas merencanakan, mengorganisir,

memimpin, dan mengendalikan sumber daya perusahaan agar dapat mencapai tujuan

proyek. Secara garis besarnya konsep manajemen proyek bertujuan untuk menciptakan

keterkaitan yang erat antara perencanaan dan pengendalian.

Manajemen proyek konstruksi adalah proses penerapan fungsi – fungsi

manajemen (perencanaan, pelaksanaan, dan penerapan) secara sistematis pada suatu

proyek dengan menggunakan sumber daya yang ada secara efektif dan efisien agar

tercapai tujuan proyek secara optimal.

Manajemen konstruksi memiliki beberapa fungsi antara lain :

1. Sebagai Quality Control untuk menjaga kesesuaian antara perencanaan dan

pelaksanaan

2. Mengantisipasi terjadinya perubahan kondisi lapangan yang tidak pasti dan

mengatasi kendala terbatasnya waktu pelaksanaan

3. Memantau prestasi dan kemajuan proyek yang telah tercapai, hal itu dilakukan

dengan opname (laporan) harian, mingguan, dan bulanan

Page 20: ANALISIS FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA PENERAPAN

9

4. Hasil evaluasi dapat dijadikan tindakan pengambilan keputusan terhadap masalah –

masalah yang terjadi di lapangan

5. Fungsi manajerial dari manajemen merupakan system informasi yang baik untuk

menganalisis performa lapangan.

Setiap proyek mempunyai rencana pelaksanaan proyek dan anggaran biaya

proyek yang dibuat sebelum pelaksanaan proyek. Dengan tujuan agar proyek dapat

dilaksanakan sesuai dengan acuan yang direncanakan oleh kontraktor Pelaksanaan

proyek yang tidak sesuai dengan rencana dapat mengakibatkan keterlambatan proyek

yang pada umumnya akan berpengaruh terhadap biaya proyek.

"Time is money", hal inilah yang melandasi faktor waktu dan uang merupakan

faktor yang penting dalam merencanakan dan melaksanakan suatu proyek. Waktu dan

uang mempunyai keterkaitan satu sama lain, yang artinya setiap penambahan waktu

yang diperlukan dalam pelaksanaan proyek mengakibatkan biaya yang dikeluarkan

akan semakin meningkat. Selain faktor waktu dan biaya yang mempengaruhi selama

pelaksanaan proyek berlangsung, faktor mutu dan k3 juga sangat berpengaruh. Mutu

dalam suatu proyek dapat menjadikan tolak ukur setelah pelaksanaan proyek selesai.

Tujuan dari mutu selama pelaksanaan proyek yaitu suatu usaha untuk mencegah

kegagalan dari suatu proyek. Sedangkan keberhasilan melaksanakan proyek tepat

waktu, biaya, dan mutu serta tepat sasaran K3 adalah salah satu tujuan terpenting, baik

bagi pemilik maupun kontraktor. Kunci utama keberhasilan melaksanakan proyek

tepat waktu adalah perencanaan dan penjadwalan proyek yang lengkap dan tepat.

2.2.2. Fungsi Manajemen Proyek

Fungsi manajemen proyek sebagai suatu proses, manajemen mengenal urutan

pelaksanaan yang logis, yang menggambarkan bahwa tindakan manajemen diarahkan

pada pencapaian sasaran yang telah ditetapkan karena penetapan tujuan (sasaran)

merupakan tindakan manajemen yang pertama, diikuti tindakan perencanaan

(planning), organisasi (organizing), pelaksanaan (actuating), dan pengendalian

(controlling) dengan pemanfaatan sumber daya yang tersedia secara efisien dan

efektif. (Dimyati & Nurjaman, 2014 : 27 – 30).

Secara umum, fungsi manajemen dapat diuraikan sebagai berikut :

a. Fungsi Perencanaan (Planning)

Page 21: ANALISIS FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA PENERAPAN

10

Pada umumnya perencanaan (planning) berupa tindakan pengambilan keputusan

yang mengandung data dan informasi, ataupun fakta kegiatan yang akan dipilih dan

akan dilakukan pada masa mendatang. Tindakan perencanaan proyek meliputi :

1. Menetapkan tujuan dan sasaran proyek

2. Menganalisis kendala dan resiko yang mungkin terjadi untuk seluruh proyek

ataupun perbagian dari rencana

3. Menetapkan penggunaan sumber daya

4. Menyusun rencana induk jangka panjang dan pendek

5. Menyumbangkan strategi dan prosedur operasi

6. Menyiapkan pendanaan serta standar kualitas yang diharapkan

7. Menentukan metode dan aspek – aspek teknik yang diperlukan dalam

pelaksanaan pekerjaan

Manfaat fungsi perencanaan tersebut adalah sebagai alat pengawas ataupun

pengendali kegiatan, serta sarana untuk memilih dan menetapkan kegiatan yang

diperlukan.

Secara fungsional, perencanaan dalam manajemen proyek antara lain :

1. Menentukan sasaran proyek tersebut (sesuai dengan tahapan proyek)

2. Menentukan kendala dan kepentingan relative dari tiap – tiap kendala

3. Menentukan cara atau metode yang mungkin ada

4. Sumber daya proyek yang tersedia

5. Telah kembali yang layak untuk mencapai sasaran

b. Fungsi Organisasi (Organizing)

Pada umumnya fungsi organisasi adalah mempersatukan kumpulan kegiatan

manusia, yang mempunyai pekerjaan masing – masing, saling berhubungan satu

sama lain dengan tata cara tertentu dan berinteraksi dengan lingkungannya dalam

rangka mendukung tercapainya tujuan.

Untuk menjalankan fungsi organisasi, diperlukan pengetahuan tentang berbagai tipe

organisasi sehingga dapat dilakukan analisis terhadap penerapan jenis organisasi

yang sesuai dengan proyek yang akan dijalankan. Tindakan organisasi antara lain :

1. Menetapkan daftar penugasan

2. Menyusun ruang lingkup kegiatan

3. Menyusun struktur kegiatan

4. Menyusun daftar personel organisasi beserta lingkup tugasnya

Page 22: ANALISIS FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA PENERAPAN

11

Organisasi merupakan pedoman pelaksanaan fungsi, yang di dalamnya pembagian

tugas dan hubungan tanggung jawab serta delegasi kewenangan yang jelas.

Fungsi pengorganisasian dan pengisian staf manajemen proyek antara lain sebagai

berikut :

1. Memperlihatkan tanggung jawab dan kewenangan yang jelas

2. Beban kerja yang lebih merata

3. Dapat diketahui kemampuan yang harus dimiliki

4. Controlling penyalahgunaan wewenang adalah dengan system umpan balik

c. Fungsi Pelaksanaan (actuating)

Fungsi pelaksanaan adalah menyelaraskan seluruh anggota organisasi dalam

kegiatan pelaksanaan, serta mengupayakan agar seluruh anggota organisasi dapat

bekerja sama dalam pencapaian tujuan bersama.

Tindakan pelaksanaan antara lain :

1. Mengorganisasikan pelaksanaan kegiatan

2. Mendistribusikan tugas, wewenang, dan tanggung jawab

3. Memberikan pengarahan penugasan dan motivasi

Fungsi pelaksanaan adalah menciptakan keseimbangan tugas, hak, dan kewajiban

masing – masing bagian dalam organisasi dan mendorong tercapainya efisiensi

serta kebersamaan dalam bekerja sama untuk tujuan bersama.

d. Fungsi Pengendalian (Controlling)

Fungsi pengendalian adalah mengukur kualitas penampilan dan penganalisisan

serta pengevaluasian penampilan yang diikuti dengan tindakan perbaikan yang

harus diambil terhadap penyimpangan yang terjadi (diluar batas toleransi).

Tindakan pengendalian meliputi :

1. Mengukur kualitas hasil membandingkan hasil terhadap standar kualitas

2. Mengevaluasi penyimpangan yang terjadi

3. Memberikan saran – saran perbaikan

4. Menyusun laporan kegiatan

Selain secara umum, ada beberapa aspek lainnya yang dapat meninjau fungsi

dari manajemen proyek. Diantaranya antara lain :

1. Aspek Manajemen

Salah satu strategi penanganan pekerjaan manajemen konstruksi juga bertitik tolak

pada pemahaman permasalahan pelaksanaan konstruksi dan menetapkan tindak

Page 23: ANALISIS FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA PENERAPAN

12

lanjut (action plan) yang tepat sesuai dengan permasalahan yang dihadapi ataupun

menyusun strategi penanganan yang antisipatif. Aspek permasalahan yang terkait

dengan pekerjaan manajemen konstruksi adalah sebagai berikut:

Permasalahan Core Issues

(Persoalan Khusus)

Action Plan

(Tindakan Konsultan Pengawas)

WAKTU Keterlambatan

pelaksanaan terhadap

jadwal rencana

Inventarisasi penyebab

keterlambatan

Reschedulling

Mengarahkan konsultan atau

kontraktor untuk meningkatkan

produktifitas

Pengendalian waktu lebih ketat

MUTU dan

BIAYA

Kelengkapan Desain /

Dokumen

Inventarisasi kelengkapan

dokumen dan rincian terhadap

kelengkapan komponen fasilitas

yang dibangun

Koordinasi untuk kelengkapan

tersebut Penyimpangan terhadap

Building Codes

Pengarahan sesuai ketentuan yang

berlaku

Kelengkapan data pendukung dan

administrasi

Mutu Pelaksanaan Pengarahan kepada konsultan dan

atau kontraktor bila tidak sesuai

dengan persyaratan teknis yang

berlaku

Memberikan pengarahan teknis,

sistem atau metode yang aplikatif

Pengendalian penelitian, analisa

dan uji coba

Efektifitas pelaksanaan

pekerjaan :

Lokasi Proyek /

alokasi tempat

pekerjaan

Sirkulasi kendaraan

proyek

Keterlambatan suplai

material

Kesalahan material

Pengarahan alokasi tempat peker-

jaan agar tidak saling

mengganggu

Pengarahan metode sirkulasi

kendaraan proyek (termasuk

antisipasi akses jalan masuk dan

sistem perpindahan moda

angkutan atau langsir

transportasi)

Pengarahan alternatif proses

perolehan dan pengiriman

material

Material alternatif sebagai peng-

ganti dengan kualitas setara

Pengarahan agar kontraktor

membuat shop drawing (minimal

1 minggu) sebelum pelaksanaan

Page 24: ANALISIS FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA PENERAPAN

13

2. Aspek Komponen Proyek

Selain permasalahan yang bersifat manajemen tersebut di atas klarifikasi

pemahaman obyek yang dikerjakan juga penting, untuk lebih jelasnya klarifikasi

dan identifikasi terhadap komponen bangunan gedung dan kegiatan manajemen

konstruksi dapat dirinci sebagai berikut :

Tahapan

Pekerjaan

Komponen

Pekerjaan

Kegiatan

Pengendalian Keluaran

Persiapan Penyusunan KAK

Dokumen Lelang

Dokumen Kontrak

Perjanjian

Perencanaan

Kejelasan maksud

dan tujuan pekerjaan

Kelengkapan

Dokumen

Tatacara, sistem

evaluasi

Laporan

pelaksanaan

Pengadaan

Konsultan

Perencana

Dokumentasi

Perencanaan Konsep Desain

Gambar Arsitektur

Gambar

Detail/Kerja

RKS

RAB

Kelengkapan

gambar

Kesesuaian dengan

standar dan

Peraturan

Strategi pentahapan

Kebenaran sistem

struktur, ME yang

terkait dengan

pelaksanaan

Kejelasan maksud

dan spesifikasi

pekerjaan

Kelayakan estimasi

biaya pada setiap

komponen bangunan

Laporan

pemeriksaan

dokumen

perencanaan

dan pelelangan

Berita acara

kemajuan dan

serah terima

pekerjaan

Dokumentasi

Pelelangan Penyusunan KAK

Dokumen Lelang

Dokumen Kontrak

Kejelasan maksud

dan tujuan pekerjaan

Kelengkapan

Dokumen

Kelayakan HPS

Tatacara dan sistem

evaluasi

Laporan

pelaksanaan

pengadaan

kontraktor

pelaksana

Dokumentasi

Pelaksanaan Pekerjaan

Persiapan

Pekerjaan Tanah

Pekerjaan Pondasi

Pekerjaan Struktur

Pekerjaan Rangka

Atap

Kebenaran ukuran,

dimensi bahan dan

komponen bangunan

Keseuaian peralatan

dan perlengkapan

penunjang pekerjaan

Teknologi yang

Laporan

Bulanan

Pekerjaan MK

Laporan Akhir

Pekerjaan MK

Laporan

Pengujian

Page 25: ANALISIS FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA PENERAPAN

14

Tahapan

Pekerjaan

Komponen

Pekerjaan

Kegiatan

Pengendalian Keluaran

Pekerjaan M&E

Pekerjaan Sanitasi

Pengujian Bahan

digunakan

Kualitas bahan

Tenaga Ahli

Shop Drawing &

As-Built Drawing

Pengangkutan bahan

Proses fabrikasi

Keamanan dan

keselamatan kerja

Bahan

Petunjuk

Pemeliharaan

dan penggunaan

Bangunan

Dokumen

pendaftaran

bangunan

negara

Dokumen IMB

Dokumentasi

2.2.3. Biaya Proyek

Menurut (Soeharto 1990) Biaya merupakan salah satu aspek yang terpenting

pada manajemen suatu proyek. dimana biaya yang mungkin timbul harus dikendalikan

seminimal mungkin. Pengendalian biaya juga harus disertai dengan pengendalian

waktu, karena terdapat hubungan yang erat antara waktu dan biaya. Hubungan antara

waktu dan biaya sangat penting dalam perencanaan suatu proyek konstruksi. Biaya

proyek secara garis besar dapat dibagi menjadi dua, yakni:

1. Biaya Langsung (direct cost)

Biaya langsung adalah biaya untuk segala sesuatu yang akan menjadi komponen

permanen hasil akhir proyek. Biaya langsung meliputi biaya bahan/material, upah

buruh, biaya peralatan, biaya sub-kontraktor.

2. Biaya Tidak Langsung (indirect cost)

Biaya tidak langsung adalah pengeluaran untuk manajemen, jasa untuk pengadaan

bagian proyek yang tidak akan menjadi instalasi atau produk permanen, tetapi

diperlukan dalam rangka proses pembangunan proyek. Biaya tidak langsung

meliputi biaya overhead, biaya tak terduga (contigencies), dan keuntungan/profit.

Page 26: ANALISIS FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA PENERAPAN

15

Biaya langsung dan tidak langsung secara keseluruhan membentuk biaya

proyek. Baik biaya langsung dan biaya tidak langsung akan berubah sesuai dengan

waktu dan kemajuan proyek. Meskipun tidak dapat diperhitungkan dengan rumus

tertentu, makin lama proyek berjalan maka makin tinggi kumulatif biaya tidak

langsung yang diperlukan.

2.2.4. Mutu Proyek

Pengendalian mutu merupakan proses yang sangat penting, dimana menjamin

bahwa hasil yang sesungguhnya sesuai dengan hasil yang direncanakan. Pengendalian

mutu juga merupakan usaha sistematis untuk menentukan standar hasil yang sesuai

dengan sasaran perencanaan, merancang metode pelaksanaan, membandingkan

pelaksanaan dan standar, kemudian mengambil tindakan koreksi yang diperlukan agar

sumber daya dapat digunakan dengan efektif dan efisien dalam rangka mencapai

sasaran.

2.2.5. Waktu Proyek

Waktu merupakan salah satu aspek yang terpenting pada manajemen suatu

proyek, dimana waktu yang sudah digunakan dan yang akan digunakan harus seefektif

dan seefisien mungkin. Pengendalian waktu juga harus disertai dengan pengendalian

biaya, karena terdapat hubungan yang erat antara waktu dan biaya. Hubungan antara

waktu dan biaya sangat penting dalam perencanaan dan pelaksanaan suatu proyek

konstruksi.

Gambar 2.2. Hubungan Antara Waktu dan Biaya

(Sumber : Soeharto, 1995)

Page 27: ANALISIS FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA PENERAPAN

16

2.2.6. Pengendalian Proyek Konstruksi

Pelaku pengendalian adalah semua pihak yang terlibat selama proses

pelaksanaan konstruksi, antara lain ; pemilik (pemerintah), kontraktor, konsultan serta

pihak lain yang terkait.

Perangkat pengendalian pada tahap pelaksanaan konstruksi khususnya yang

berkaitan dengan kontraktor sebagai pelaksana konstruksi, meliputi faktor – faktor

internal (yang bersumber dari kontraktor) dan eksternal (yang bersumber dari pemilik

proyek dan konsultan pengawas) yang menunjung atau mempengaruhi selama proses

konstruksi berjalan. Dalam proses pelaksanaan pekerjaan konstruksi, hambatan selama

proses pelaksanaan tentunya selalu ada. Hal ini menyebabkan keterlambatan

pelaksanaan pekerjaan, yang pada akhirnya berpengaruh pula pada pencapaian kinerja

proyek. Hambatan tersebut dapat disebabkan oleh faktor internal yang dapat

dikendalikan oleh kontraktor dan faktor eksternal yang tidak dapat dikendalikan oleh

kontraktor.

a. Pengendalian Waktu

Lamanya waktu penyelesaian proyek berpengaruh besar dengan pertambahan biaya

proyek secara keseluruhan. Maka dari itu dibutuhkan laporan progress

harian/mingguan/bulanan untuk melaporkan hasil pekerjaan dan waktu

penyelesaian untuk setiap item pekerjaan proyek. Dibandingkan dengan waktu

penyelesaian rencana agar waktu penyelesaian dapat terkontrol setiap periodenya.

b. Pengendalian Biaya

Biaya – biaya konstruksi proyek perlu dikelompokkan agar dalam analisa

perhitungan earned value. Menurut Asiyanto (2005), biaya konstruksi memiliki

unsur utama dan faktor yang perlu dipertimbangkan dalam kegiatan pengendalian.

Unsur utama dari biaya konstruksi adalah :

- Biaya material

- Biaya upah

- Biaya alat

c. Pengendalian Mutu

Pengendalian mutu dan hasil pelaksanaan proyek (efek dari pekerjaan ulang,

finishing, pembongkaran dan lain – lain yang harus menambah waktu. Yang juga

mengakibatkan dalam penambahan biaya.

Page 28: ANALISIS FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA PENERAPAN

17

2.2.7. Keberhasilan Proyek Konstruksi

Beberpa topik menarik dalam menejemen proyek yang sering menjadi bahan

diskusi adalah keberhasilan proyek. Beberapa literatur mengenai critical success

faktor mengungkapkan pengertian mengenai keberhasilan proyek yang berbeda-beda.

Di bawah ini adalah beberapa definisi keberhasilan proyek dari berbagai literatur.

Keberhasilan proyek didefinisikan sebagai dapat memberikan hasil lebih baik

dan yang diharapkan atau lebih dari biasanya dalam hal biaya, waktu, kualitas,

keselamatan, dan kepuasan semua pihak yang terkait (Ashley dalam Anfasari, 1998).

Kebiasaan yang ada selama ini adalah yang melebihi dari yang ditentukan, baik dañ

segi biaya, kualitas,dan sebagainya akan tidak sesuai dengan rencana.

Selain itu proyek dapat dikatakan berhasil apabila dapat memenuhi 3 (tiga) hal,

yaitu:

1. Biaya dikeluarkan selama pelaksanaan proyek tidak melampaui perencanaan

anggaran yang diperkirakan. Rencana anggaran meliputi biaya-biaya, baik biaya

langsung (misal biaya konstruksi) maupun biaya tidak langsung (misal overhead),

termasuk kelebihan biaya sebagai keuntungan bagi pelaksanaan proyek.

2. Mutu dari konstruksi pelaksanaan harus sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan,

sehingga tidak ada klaim dan umur pelayanan dapat memenuhi umur rencana

semula.

3. Waktu yang didtetapkan semula dapat terpenuhi atau dengan kata lain proyek

terlambat.

2.3. Tujuan Manajamen Konstruksi

Tujuan Manajemen Konstruksi adalah mengelola fungsi manajemen atau

mengatur pelaksanaan pembangunan sedemikian rupa sehingga diperoleh hasil

optimal sesuai dengan persyaratan (specification) untuk keperluan pencapaian tujuan

ini, perlu diperhatikan pula mengenai mutu bangunan, biaya yang digunakan dan

waktu pelaksanaan.

Page 29: ANALISIS FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA PENERAPAN

18

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini termasuk jenis penelitian survei yaitu penelitian yang mengambil

sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan

data menurut Singaribun, 1995 (dalam Suyatno, 2010). Ada tiga persyaratan penting

dalam mengadakan kegiatan penelitian yaitu :

1. Sistematis, apabila penelitian dilaksanakan menurut pola tertentu, dari yang paling

sederhana sampai kompleks hingga tercapai tujuan secara efektif dan efisien.

2. Berencana, apabila penelitian dengan adanya unsur kesengajaan dan sebelumnya

sudah dipikirkan langkah-langkah pelaksanaannya.

3. Mengikuti konsep ilmiah, apabila mulai dari awal sampai akhir kegiatan penelitian

mengikuti cara-cara yang sudah ditentukan, yaitu prinsip memperoleh ilmu

pengetahhuan.

Metode penelitian adalah suatu ilmu yang mempelajari cara-cara penelitian

untuk menemukan, mengumpulkan, mengembangkan, menganalisis dan menguji

kebenarannya, dikerjakan dengan hati-hati, sistematis dan berdasarkan ilmu

pengetahuan dengan metode ilmiah. Pada peneltian ini pengumpulan data dilakukan

dengan cara mengumpulkan data primer, yaitu langsung berhubungan dengan

responden dengan cara memberikan beberapa pertanyaan yang berupa kuisioner yang

disusun oleh peneliti.

3.1. Tahap Penelitian

Tahapan-tahapan kegiatan yang akan dilakukan dalam penelitian ini meliputi:

1. Tahap I

Disebut tahap persiapan. Pada tahap ini dilakukan identifikasi masalah, studi

literatur. Termasuk mendapatkan faktor – faktor yang berpengaruh dalam

penerapan manajemen konstruksi dalam pengendalian waktu, biaya dan mutu

selama pelaksanaan pada pembangunan gedung juga dilakukan pada tahap ini.

Page 30: ANALISIS FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA PENERAPAN

19

2. Tahap II

Disebut tahap survei pendahuluan. Mendesain kuesioner kemudian disebarkan ke

45 responden kepada 15 orang dari pihak owner, 15 orang dari pihak kontraktor, 15

orang dari pihak konsutan pengawas proyek yang bersangkutan. Dari faktor –

faktor yang berpengaruh dalam proses pengendalian dilakukan perangkingan

menjadi 3 faktor tertinggi yang mempengaruhi penerapan manajemen konstruksi

selama pelaksanaan terhadap biaya, mutu dan waktu pada pembangunan gedung,

kemudian melakukan wawancara untuk mengetahui korelasi antara 3 faktor

tersebut. Didapatkan perumusan masalah dan menentukan variabel penelitian.

3. Tahap III

Disebut tahap pencarian data. Pada tahap ini dilakukan desain kuesioner yang

terdiri dari 3 faktor yang mempengaruhi penerapan manajemen konstruksi sesuai

fungsinya (perencanaan, pelaksanaan, organisasi, dan controling) selama

pelaksanaan proyek dan korelasi antara 3 faktor tersebut. Kuesioner disebarkan ke

45 responden ke kontaktor yang bersangkutan.

4. Tahap IV

Disebut tahap pengambilan keputusan. Pada tahap ini, data yang telah dianalisis

dibuat suatu kesimpulan yang berhubungan dengan tujuan penelitian.

3.2. Populasi dan Sampel

3.2.1. Populasi

Populasi dalam suatu penelitian merupakan kumpulan individu atau obyek yang

merupakan sifat-sifat umum. Arikunto (2010:173) menjelaskan bahwa “populasi

adalah keseluruhan subjek penelitian”. Sedangkan menurut Sugiyono (2010:80)

populasi adalah “wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Maka dari penjelasan para ahli

tersebut, penulis menetapkan populasi dalam penelitian ini adalah kontraktor,

konsultan perencana dan konsultan pengawas di proyek Pembangunan Gedung Dinas

Kesehatan Kota Semarang

3.2.2. Sampel

Penarikan atau pembuatan sampel dari populasi untuk mewakili populasi

disebabkan untuk mengangkat kesimpulan penelitian sebagai suatu yang berlaku bagi

populasi. Arikunto (2010:174) mengatakan bahwa “sampel adalah sebagian atau wakil

Page 31: ANALISIS FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA PENERAPAN

20

populasi yang diteliti”. Selanjutnya menurut Sugiyono (2010:81) sampel adalah

“bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”.

Dalam penelitian ini penulis mengambil sampel dengan menggunakan teknik

purposive sampling. Mengenai hal ini, Arikunto (2010:183) menjelaskan bahwa

“purposive sampling dilakukan dengan cara mengambil subjek bukan berdasarkan atas

strata, random atau daerah tetapi didasarkan atas adanya tujuan tertentu”. Begitu pula

menurut Sugiyono (2010:85) sampling purposive adalah “teknik penentuan sampel

dengan pertimbangan tertentu” artinya setiap subjek yang diambil dari populasi

dipilih dengan sengaja berdasarkan tujuan dan pertimbangan tertentu. Tujuan dan

pertimbangan pengambilan subjek/sampel peneliti ini adalah sampel tersebut

merupakan pakar ahli yang berpengaruh. Berdasarkan penjelasan tersebut dalam

penelitian ini jumlah sampel yang digunakan sebanyak 45 responden yang terdiri dari

kontraktor, konsultan perencana dan konsultan pengawas di proyek Pembangunan

Gedung Dinas Kesehatan Kota Semarang.

Gambar 3.1 Bagan Alir Metode Penelitian

Page 32: ANALISIS FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA PENERAPAN

21

3.3. Teknik Pengumpulan Data

3.3.1. Jenis dan sumber data

Dalam penelitian ini dianalisa faktor - faktor yang berpengaruh yang sering

terjadi dari saat proses pekerjaan berlangsung. Dengan demikian diharapkan dapat

diketahui kendala – kendala apa saja yang dihadapi selama proyek Pembangunan

Gedung Dinas Kesehatan Kota Semarang dilaksanakan.

Pengumpulan data adalah mengumpulkan data – data penting yang kita perlukan

untuk menunjang atau mendukung penelitian. Untuk dapat mendukung penulisan dan

sebagai keperluan analisa data, maka dari itu diperlukan sejumlah data pendukung

yang berasal dari dalam maupun dari luar penelitian ini. Teknik yang digunakan dalam

pengumpulan data, yaitu sebagai berikut :

a. Data Primer

Data-data yang dikumpulkan dari studi kasus pengamatan lapangan secara langsung

berhubungan dengan responden, tanpa melalui perantara atau pihak lain, misalnya

dari suatu badan statistik atau data referensi lainnya, dan untuk mendapatkan data

yang diingin kan media yang digunakan adalah kuesioner.

b. Data Sekunder

Data-data pendukung yang dapat dijadikan masukan oleh penulis dan referensi

dalam melakukan analisis data penelitian ini. Data sekunder, diantaranya data yang

diperoleh dari buku referensi dan jurnal.

Dalam penilitian ini pihak Kontraktor, Konsultan Perencana dan Konsultan

Pengawas yang dipilih sebagai sampel penelitian. Selain itu data pada penelitian ini

merupakan data kuantitatif, yaitu suatu data yang dikumpulkan dan diolah untuk

mencari atau mendapatkan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi sistem kerja

Manajemen Konstruksi dalam pengendalian waktu, biaya dan mutu proyek

Pembangunan Gedung Dinas Kesehatan Kota Semarang. Pada penelitian ini target

responden adalah responden yang bergerak dalam usaha jasa konstruksi pembangunan

gedung dan responden yang mengetahui tentang proyek Pembangunan Gedung Dinas

Kesehatan Kota Semarang. Jumlah Responden yang akan diberi kuesioner kurang

lebih 45 responden.

Page 33: ANALISIS FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA PENERAPAN

22

3.3.2. Cara Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner

dan studi pustaka. Kuesioner dibuat dengan menggunakan pertanyaan terbuka, yaitu

terdiri dari pertanyaan-pertanyaan untuk menjelaskan identitas responden, dan

pertanyaan tertutup, yaitu pertanyaan yang meminta responden untuk memilih salah

satu jawaban yang tersedia dari setiap pertanyaan.

3.4. Penyusunan Kuisioner

Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk

dijawabnya. Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti

tahu dengan pasti hasil kuisioner dari responden yang akan disimpulkan dan pasti tahu

apa yang akan diukur. Selain itu kuisioner juga cocok digunakan bila jumlah

responden cukup besar dan tersebar di wilayah yang luas. Kuisioner dapat berupa

pertanyaan/pertanyaan tertutup atau terbuka, serta dapat diberikan kepada responden

secara langsung atau dikirim melalui pos, atau internet (Sugiyono, 2015). Skala

pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan

panjang pendeknya interval dalam alat ukur, sehingga alat ukut tersebut bila

digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif (Sugiyono, 2015).

Pertanyaan dalam kuesioner dibuat dengan menggunakan skala Likert dari

pertanyaan yang diberikan kepada responden, yaitu dari angka 1 hingga 4 dimana

angka 1 menunjukkan pernyataan didalam kuesioner sangat tidak berpengaruh bagi

proyek yang dikerjakan oleh responden dan angka 4 atau semakin tinggi nilainya

pernyataan didalam kuesioner semakin tinggi tingkat pengaruh keberhasilan suatu

proyek konstruksi gedung. Sedangkan studi pustaka dilakukan dengan mengutip

melalui literatur, artikel, jurnal, buku, majalah, koran, dan hasil penelitian terdahulu.

Prosedur yang digunakan dala penyusunan kuisioner untuk mendapatkan data

tentang Faktor – Faktor Yang Berpengaruh Pada Penerapan Sistem Kerja Manajemen

Konstruksi dalam Pengendalian Waktu, Biaya dan Mutu Pada Pembangunan Gedung

Dinas Kesehatan Kota Semarang adalah:

1. Mencari topik atau menetapkan variabel variabel yang berhubungan dengan dan

Faktor – Faktor Yang Berpengaruh Pada Penerapan Sistem Kerja Manajemen

Page 34: ANALISIS FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA PENERAPAN

23

Konstruksi dalam Pengendalian Waktu, Biaya dan Mutu Pada Pembangunan

Gedung Dinas Kesehatan Kota Semarang dan tindakannya.

2. Menerapkan data dari responden yang dibutuhkan untuk bahan kuisioner.

3. Pertanyaan – pertanyaan pada kuisioner mengenai peran-peran Manajemen

Konstruksi dalam pengendalian waktu, biaya dan mutu beserta solusinya diperoleh

dari literatur

4. Memberi 4 (empat) pilihan yang sesui dengan tingkat kepentingan dan untuk

penerapan di lapangan.

5. Menyusun dan mengolah data dengan program Microsoft Excel.

3.5. Metode Analisis Data

Dalam penelitian ini, dipakai kuesioner sebagai alat untuk melakukan survei.

Kuesioner ini dibagi menjadi dua bagian utama, yakni :

1. Bagian A

Berisi tentang data responden meliputi profil perusahaan seperti nama, nilai

proyek terbesar yang pernah ditangani, pendidikan terakhir, pengalaman kerja

proyek, jabatan dan rata - rata durasi yang dipekerjakan.

2. Bagian B

Berisi tentang Faktor – Faktor Yang Berpengaruh Pada Penerapan Sistem

Kerja Manajemen Konstruksi dalam Pengendalian Waktu, Biaya dan Mutu.

Variabel tentang Faktor – Faktor Yang Berpengaruh Pada Penerapan Sistem

Kerja Manajemen Konstruksi dalam Pengendalian Waktu, Biaya dan Mutu dengan

skala 1 sampai 4. Untuk penilaian sebagai berikut :

1 = Tidak berpengaruh (TB)

2 = Kurang berpengaruh (KB)

3 = Berpengaruh (B)

4 = Sangat berpengaruh (SB)

Menganalisa data untuk menentukan rangking dari kuisioner dengan menghitung

nilai Indeks Kepentingan Relatif (IKR).

Untuk mendapatkan nilai Indeks Kepentingan Relatif (IKR) digunakan rumus

=

Dinama : = Rata – rata ukuran nilai faktor

Page 35: ANALISIS FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA PENERAPAN

24

xi = ukuran nilai faktor pada responden ke – 1

n = jumlah responden

IKR =

Dinama : IKR = Indeks Kepentingan Relatif

M = jangkauan nilai faktor

n = 4

Variabel yang memiliki nilai IKR tertinggi diberi rangking 1 (satu), demikian

seterusnya sampai nilai IKR terendah secara berurutan. Apabila terdapat dua atau lebih

dari nilai IKR yang sama, Maka penentuan rangkingnya dengan cara menjumlahkan

rangking – rangking yang akan mewakilinya, kemudian dibagi dengan banyaknya

variabel yang memiliki nilai sama. Metode analisis ini akan sangat berguna untuk

mengidentifikasi rangking responden dan memberi prioritas terhadap variabel studi.

3.6. Menentukan Penyimpulan Data

Setelah nilai mean dan rangking diketahui, kemudian menentukan range untuk

mengelompokan masing – masing variabel. Dengan memberi 4 ( empat ) pilihan yang

sesuai dengan tingkat kepentingan dan untuk kepentingan di lapangan.

Cara menyimpulkan data adalah dengan menarik kesimpulan berdasarkan

analisa data yang telah dilakukan, yaitu dengan:

1. Menentukan interval yang kurang setuju sampe yang sangat setuju dengan kriteria

skor hasil analisa sebagai berikut :

a. Skor 3,25 < ≤ 4,00 merupakan faktor yang sangat berpengaruh.

b. Skor 2,50 < ≤ 3,25 merupakan faktor yang berpengaruh.

c. Skor 1,75 < ≤ 2,50 merupakan faktor yang kurang berpengaruh.

d. Skor 1,00 ≤ ≤ 1,75 merupakan faktor yang tidak berpengaruh.

2. Berdasarkan urutan rangking skor nantinya diambil 4 faktor yang berpengaruh

diantara faktor faktor lain, yaitu dengan melihat rangking nilai teratas dari nilai

faktor yang keluar didalam analisa tersebut.

Kemudian berdasarkan urutan rangking, nantinya akan diambil faktor yang setuju

dan yang sangat setuju.

Page 36: ANALISIS FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA PENERAPAN

25

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1 Data Umum

Data umum responden yang diteliti meliputi : Jenis kepemilikan tempat

responden bekerja, jabatan responden, kualifikasi pekerjaan, pendidikan

terakhir responden, pengalaman responden, pendapatan responden per tahun

dan durasi proyek. Kuisioner yang dapat digunakan/memenuhi syarat

sebanyak 45 ( empat puluh lima ) yang telah disebar kepada responden.

Berikut ini data umum responden secara lengkap :

a. Jenis Kepemilikan

Berdasarkan jenis kepemilikan tidak seluruhnya mempunyai kepemilikan

yang sama terbagi dalam beberapa jenis kepemilikan pekerjaan yang

tersaji dalam data sebagai berikut ; (3) (7%) jenis kepemilikan BUMN,

(29) (64%) jenis kepemilikan Swasta, (3) (7%) jenis kepemilikan

Perorangan, (10) (22%) jenis kepemilikan lainnya, selengkanya pada tabel

4.1.

Tabel 4.1 Jenis Kepemilikan Responden

Jenis Kepemilikan Jumlah Responden Prosentase

BUMN 3 7%

Swasta 29 64%

Perorangan 3 7%

Lainnya 10 22%

Total 45 100%

sumber : data primer yang diolah)

Page 37: ANALISIS FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA PENERAPAN

26

Gambar 4.1. Jenis Kepemilikan Responden

(sumber : data primer yang diolah)

b. Jabatan Responden

Dari 45 responden yang bekerja pada Proyek Pembangunan Gedung Dinas

Kesehatan Kota Semarang, tidak seluruhnya mempunyai jabatan yang

sama terbagi dalam beberapa jabatan yang tersaji dalam data sebagai

berikut ; (3) (8%) responden sebagai direktur, (3) (8%) responden sebagai

manager, (8) (21%) berkerja sebagai Site Engineer, (6) (16%) bekerja

sebagai Safety Supervisor, (5) (13%) bekerja sebagai estimator kontrak,

(13) (34%) pada jabatan lainnya selengkanya pada tabel 4.2.

Tabel 4.2. Jabatan Responden

Jabatan Jumlah Responden Prosentase

Direktur 3 7%

Manager Proyek 6 13%

Site Enginer 12 26%

Safety Supervior 6 13%

Estimator Kontrak 5 11%

Lainnya 13 29%

Total 45 100%

(sumber : data primer yang diolah)

Page 38: ANALISIS FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA PENERAPAN

27

Gambar 4.2. Jabatan Responden

c. Kualifikasi Perusahaan Responden

Berdasarkan Kualifikasi Perusahaan Responden, diperoleh Menengah

(M1) ( 11 ) ( 24% ) responden, Menengah (M2) ( 13 ) ( 29% ) responden,

Besar (B1) ( 9 ) ( 20% ) responden, Besar (B2) (10) ( 22% ), lainnya ( 2 )

( 5% ) responden, data responden berdasarkan kualifikasi perusahaan,

selengkapnya ditampilkan pada tabel 4.3

4.3 Klasifikasi Perusahaan Responden

Kualifikasi

Perusahaan Jumlah Responden Prosentase

Menengah (M1) 11 24%

Menengah (M2) 13 29%

Besar (B1) 9 20%

Besar (B2) 10 22%

Lainnya 2 5%

Total 45 100%

(sumber : data primer yang diolah)

Page 39: ANALISIS FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA PENERAPAN

28

Gambar 4.3 Klasifikasi Perusahaan Responden

(sumber : data primer yang diolah)

d. Pendidikan Terakhir Responden

Berdasarkan penelitian pendidikan terakhir responden diperoleh, ( 13 )

(29%) responden SMK, (13) (29%) responden DIII, (13) (29%) responden

S1,(4) (9%) responden S2, (2) (4%) responden S3 jumlah responden

berdasarkan pendidikan terakhir, selengkapnya ditampilkan pada tabel 4.4.

Tabel 4.4 Pendidikan Terakhir Responden

Pendidikan Jumlah Responden Prosentase

SMK 13 29%

D3 13 29%

S1 13 29%

S2 4 9%

S3 2 4%

Total 45 100%

(sumber : data primer yang diolah)

Page 40: ANALISIS FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA PENERAPAN

29

Gambar 4.4 Pendidikan Terakhir Responden

(sumber : data primer yang diolah)

e. Lama Responden bekerja dalam bidang konstruksi

Berdasarkan lama pengalaman kerja responden di bidang industri

kontruksi, diperoleh, (10) (22%) responden berpengalaman < 5 tahun, (

10) ( 22% ) responden berpengalaman 5-10 tahun, (20) ( 45% ) responden

berpengalaman 10-15 tahun, (5) ( 11% ) responden berpengalaman >15

tahun. Data responden berdasarkan lama pengalaman kerja, selengkapnya

ditampilkan pada tabel 4.5

Tabel 4.5 Lama Responden Bekerja

Pengalaman Jumlah Responden Prosentase

< 5 Tahun 10 22%

5-10 Tahun 10 22%

10-15 Tahun 20 45%

>15 Tahun 5 11%

Total 45 100%

(sumber : data primer yang diolah)

Page 41: ANALISIS FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA PENERAPAN

30

Gambar 4.5 Lama/Pengalaman Responden

(sumber : data primer yang diolah)

f. Pendapatan Per Tahun Responden

Berdasarkan pendapatan per tahun responden responden, diperoleh < Rp

500.000.000,00 per tahun ( 30 ) (67% ) responden, Rp 500.000.000,00 –

Rp 5.000.000.000,00 per tahun ( 12 ) ( 27% ) responden, Rp

5.000.000.000,00 – Rp 10.000.000.000,00 per tahun ( 3 ) ( 6% )

responden, > Rp 10.000.000.000,00 per tahun (0) ( 0% ), data responden

berdasarkan pendapatan per tahun, selengkapnya ditampilkan pada tabel

4.6

Tabel 4.6 Pendapatan Per Tahun Responden

Pendapatan Per Tahun Jumlah

Responden Prosentase

< Rp 500.000.000,00 30 67%

Rp 500.000.000,00 – Rp

5.000.000.000,00 12 27%

Rp 5.000.000.000,00 – Rp

10.000.000.000,00 3 6%

Page 42: ANALISIS FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA PENERAPAN

31

Pendapatan Per Tahun Jumlah

Responden Prosentase

> Rp 10.000.000.000,00 0 0%

Total 45 100%

(sumber : data primer yang diolah)

Gambar 4.6 Pendapatan Per Tahun Responden

(sumber : data primer yang diolah)

g. Rata – Rata Durasi Proyek

Berdasarkan jumlah rata-rata durasi proyek, diperoleh ( 21 ) ( 47% )

responden 1 tahun, ( 13 ) ( 29% ) responden 1-2 tahun, ( 6 ) ( 13% )

responden 2-3 tahun, (5) ( 11% ) responden > 5 tahun,data responden

berdasarkan jumlah rata – rata durasi proyek, selengkapnya ditampilkan

pada tabel 4.7.

Tabel 4.7 Rata – Rata Durasi Proyek

Durasi Proyek Jumlah Responden Prosentase

1 Tahun 21 47%

1-2 Tahun 17 38%

Page 43: ANALISIS FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA PENERAPAN

32

Durasi Proyek Jumlah Responden Prosentase

2-3 Tahun 7 16%

> 5 Tahun 5 11%

Total 45 100%

(sumber : data primer yang diolah)

Gambar 4.7 Rata – rata durasi proyek

(sumber : data primer yang diolah)

4.2 Analisis Kuisioner

Dari pengisian kuisioner para responden selanjutnya dianalisa untuk

mencari rank atau urutan prioritas faktor – faktor dan tindakan-tindakan yang

mempengaruhi sistem kerja manajemen konstruksi dalam menangani proyek

pembangunan Gedung Dinas Kesehatan Kota Semarang.

4.2.1 Analisa Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Sistem Kerja

Manajemen Konstruksi

Dari hasil analisa faktor-faktor yang mempengaruhi sistem kerja

manajemen konstruksi yang diujikan dibawah dapat diketahui bahwa

sebagian besar pertanyaan yang diujikan memiliki pengaruh terhadap

sistem kerja manajemen konstruksi. Hal ini dibuktikan dengan nilai mean

tiap pertanyaan, semua pertanyaan (65%) memiliki nilai diatas 2,50

sedangkan yang memiliki nilai mean dibawah 2,50 ( 35 % ). Hasil

Page 44: ANALISIS FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA PENERAPAN

33

kuisioner yang kami berikan kepada responden pada proyek

pembangunan Gedung Dinas Kesehatan Kota Semarang diperoleh rincian

hasil pada table 4.8 berikut :

Tabel 4.8 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Sistem Kerja Manajemen

Konstruksi

Fungsi

Manajemen Indikator Pernyataan MEAN RANK

KET

Per

enca

naan

(P

lan

nin

g)

Waktu

1

Proses pengendalian

gambar dan definisi

lingkup proyek.

2.56 1

Berpengaruh

2

Perubahan desain

yang dilakukan

selama proyek

berlangsung.

2.52 2

Berpengaruh

3

Waktu yang

digunakan untuk

membuat gambar

kerja yang terbatas

dan tidak memadai.

2.27 4

Kurang

Berpengaruh

4

Kekurangan waktu

untuk proses recovery

akibat kegagalan

dalam proses desain.

2.47 3

Kurang

Berpengaruh

Biaya

1

Terjadinya cost over

runs (pembengkakan

biaya) selama proses

desain.

2.56 2

Berpengaruh

2

Perusahaan

kehilangan

peluang/pasar akibat

2.45 4

Kurang

Berpengaruh

Page 45: ANALISIS FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA PENERAPAN

34

Fungsi

Manajemen Indikator Pernyataan MEAN RANK

KET

produk (hasil desain)

tidak sesuai

persyaratan.

3

Keuangan dan

pendanaan selama

proses desain

berlangsung.

2.63 1

Berpengaruh

4

Perhitungan volume

pekerjaan yang

kurang tepat dan

tidak sesuai dengan

hasil desain yang

sudah ditentukan.

2.54 3

Berpengaruh

Mutu

1

Ketidak cocokan

desain dengan

pelaksanaan.

2.54 1

Berpengaruh

2

Kurangnya

ketersediaan tenaga

ahli untuk masalah

teknis selama proses

perencanaan.

2.34 4

Kurang

Berpengaruh

3

Spesifikasi yang

kurang detail dan

kurang akurat.

2.40 3

Kurang

Berpengaruh

4

Penyusunan

rangkaian pekerjaan

dalam BQ yang

kurang baik.

2.53 2

Berpengaruh

Page 46: ANALISIS FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA PENERAPAN

35

Fungsi

Manajemen Indikator Pernyataan MEAN RANK

KET

Pel

ak

san

aan

(A

ctu

ati

ng)

Waktu

1 Penjadwalan proyek

yang kurang baik. 2.52 2

Berpengaruh

2

Pelaksanaan

manajemen peralatan,

tenaga kerja dan

material yang kurang

baik.

2.47 3

Kurang

Berpengaruh

3 Kinerja kontraktor

kurang optimal. 2.36 4

Kurang

Berpengaruh

4

Sering terjadinya

keterlambatan

pekerjaan.

2.67 1

Berpengaruh

Biaya

1

Penggunaan bahan

material yang

berlebih oleh

kontraktor.

2.52 3

Berpengaruh

2

Perhitungan volume

pekerjaan yang

berlebih oleh

kontaktor.

2.54 2

Berpengaruh

3

Perhitungan prestasi

pekerjaan yang tidak

sesuai dengan

spesifikasi kontrak.

2.41 4

Kurang

Berpengaruh

4 Pembayaran prestasi

pekerjaan. 2.56 1

Berpengaruh

Mutu 1 Penggunaan material

yang tidak sesuai 2.62 1

Berpengaruh

Page 47: ANALISIS FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA PENERAPAN

36

Fungsi

Manajemen Indikator Pernyataan MEAN RANK

KET

spesifikasi.

2

Pembuatan Shop

Drawing oleh

kontraktor yang tidak

sesuai dengan gambar

perencanaan.

2.58 2

Berpengaruh

3

Tidak adanya

pengajuan metode

pelaksanaan atau job

mix desain dari

kontraktor untuk

setiap tahapan

pekerjaan.

2.54 3

Berpengaruh

4

Mutu produk material

atau pekerjaan

kontraktor yang tidak

sesuai dengan

spesifikasi.

2.53 4

Berpengaruh

Pen

gorg

an

isasi

an

(O

rgan

izin

g)

Waktu

1

Sistem birokrasi yang

rumit sehingga

menimbulkan

lamanya proses

pengambilan

keputusan terhadap

suatu masalah.

2.58 1

Berpengaruh

2

Koordinasi yang

kurang baik antar

penyedia jasa

konstruksi yang

2.42 4

Kurang

Berpengaruh

Page 48: ANALISIS FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA PENERAPAN

37

Fungsi

Manajemen Indikator Pernyataan MEAN RANK

KET

terlibat dalam proyek.

3

Lamanya tindak

lanjut terhadap suatu

masalah.

2.49 2

Kurang

Berpengaruh

4

Pelaksanaan

rangkaian pekerjaan

yang sesuai dengan

urutan sehingga

pekerjaan dapat

selesai tepat waktu.

2.45 3

Kurang

Berpengaruh

Biaya

1

Pemilihan Tenaga

Ahli yang kurang

sesuai dengan konsep

perencanaan.

2.52 4

Berpengaruh

2

Pembentukan struktur

organisasi yang

sesuai dengan

kebutuhan proyek.

2.67 1

Berpengaruh

3

Lemahnya koordinasi

apabila terjadi

penyimpangan

pekerjaan.

2.54 3

Berpengaruh

4 Adanya pekerjaan

tambah kurang. 2.56 2

Berpengaruh

Mutu

1

Tenaga Ahli yang

kurang

berpengalaman.

2.58 1

Berpengaruh

2 Kelengkapan

dokumen kontrak. 2.56 2

Berpengaruh

Page 49: ANALISIS FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA PENERAPAN

38

Fungsi

Manajemen Indikator Pernyataan MEAN RANK

KET

3 Rapat koordinasi

berkala. 2.45 3

Kurang

Berpengaruh

4

Terselesainya

pelaksanaan proyek

sesuai dengan

perencanaan.

2.39 4

Kurang

Berpengaruh

Pen

gen

dali

an

(C

on

troli

ng)

Waktu

1

Pelaksanaan

konstruksi terlambat

dari waktu

perencanaan.

2.56 2

Berpengaruh

2

Penggunaan jumlah

tenaga kerja yang

kurang sehingga

mengakibatkan

keterlambatan waktu.

2.49 4

Kurang

Berpengaruh

3

Penggunaan peralatan

kerja yang tidak

sesuai dengan

spesifikasi.

2.49 3

Kurang

Berpengaruh

4

Terjadi

penyimpangan

pelaksanaan di

lapangan terhadap

master schedule.

2.69 1

Berpengaruh

Biaya 1

Standar material yang

digunakan sudah

tidak tersedia lagi di

pasaran.

2.47 3

Kurang

Berpengaruh

Page 50: ANALISIS FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA PENERAPAN

39

Fungsi

Manajemen Indikator Pernyataan MEAN RANK

KET

2 Ketidaksesuaian

volume pekerjaan. 2.62 1

Berpengaruh

3

Meminimalkan

terjadinya

penambahan biaya

pada pelaksanaan.

2.43 4

Kurang

Berpengaruh

4

Rencana Anggaran

Biaya yang tidak

sesuai dengan dana

yang tersedia.

2.54 2

Berpengaruh

Mutu

1

Hasil pekerjaan saat

pelaksanaan sesuai

dengan perencanaan.

2.54 4

Berpengaruh

2 Hasil perencanaan

yang optimal. 2.56 2

Berpengaruh

3

Tidak kesesuaian

mutu material yang

digunakan dengan

spesifikasi teknis.

2.54 3

Berpengaruh

4

Penyimpangan

terhadap pelaksanaan

metode konstruksi.

2.58 1

Berpengaruh

(sumber : data primer yang diolah)

Page 51: ANALISIS FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA PENERAPAN

40

4.2.2 Analisa Tindakan-Tindakan yang Dilakukan Manajemen

Konstruksi Untuk Pengendalian Waktu, Biaya dan Mutu Proyek

Pembangunan Gedung Dinas Kesehatan Kota Semarang

Dari hasil analisa tindakan-tindakan yang mempengaruhi sistem kerja

manajemen konstruksi yang diujikan dibawah dapat diketahui bahwa

sebagian besar pertanyaan yang diujikan memiliki pengaruh terhadap sistem

kerja manajemen konstruksi. Hal ini dibuktikan dengan nilai mean tiap

pertanyaan, semua pertanyaan (65%) memiliki nilai diatas 2,50 sedangkan

yang memiliki nilai mean dibawah 2,50 ( 35 % ). Hasil kuisioner yang kami

berikan kepada responden pada proyek pembangunan Gedung Dinas

Kesehatan Kota Semarang diperoleh rincian hasil pada table 4.8 berikut :

Tabel 4.9 Tindakan-Tindakan yang Mempengaruhi Sistem Kerja

Manajemen Konstruksi

Fungsi

Manajemen Indikator Pernyataan MEAN RANK

KET

Per

enca

naan

(P

lan

nin

g)

Waktu

1

Mengadakaan briefing

singkat untuk tenaga

kerja sebelum memulai

proses desain supaya

dapat memahami

definisi dan lingkup

proyek.

2,49 3

Kurang

Berpengaruh

2

Mempermudah proses

persetujuan dalam

perubahan desain yang

dapat mempersingkat

waktu.

2,62 1

Berpengaruh

3 Meningkatkan instruksi

pekerjaan untuk 2,43 4

Kurang

Berpengaruh

Page 52: ANALISIS FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA PENERAPAN

41

Fungsi

Manajemen Indikator Pernyataan MEAN RANK

KET

meningkatan

produktivitas antar

tenaga kerja untuk

menghasilkan gambar

kerja.

4

Mencari informasi yang

bisa membantu

mempercepat proses

recovery supaya tidak

ada tambahan biaya

yang perlu dikeluarkan.

2,54 2

Berpengaruh

Biaya

1

Diadakan proses

monitoring secara

berkala untuk

mengendalikan

perkembangan

perubahan sehingga

meminimalisir

terjadinya cost over run

(pembengkakan biaya)

selama proses desain.

2,58 2

Berpengaruh

2

Fokus pada metode

bagaimana mencari dan

mengembangkan

peluang pasar.

2,43 4

Kurang

Berpengaruh

3

Penyusunan struktur

organisasi untuk

manajemen keuangan

dan pendanaan untuk

2,67 1

Berpengaruh

Page 53: ANALISIS FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA PENERAPAN

42

Fungsi

Manajemen Indikator Pernyataan MEAN RANK

KET

mempermudah proses

desain.

4

Melakukan evaluasi

perkiraan perubahan

volume pekerjaan

terhadap segala

permasalahan proyek,

serta melaporkan kepada

pemberi tugas sebagai

bahan pembuatan

keputusan.

2,51 3

Berpengaruh

Mutu

1

Mengontrol dan

mengurangi

permasalahan yang

terjadi antara desain

dengan pelaksanaan.

2,54 3

Berpengaruh

2

Menambah tenaga untuk

membantu mempercepat

proses perencanaan.

2,45 4

Berpengaruh

3

Melakukan tindakan

korektif yang tepat

sasaran dan paling

efektif selama proses

pengecekan spesifikasi

berlangsung.

2,64 1

Berpengaruh

4

Mengadakaan review

(kajian ulang) yang

paling efektif dan efisien

dalam penyusunan BQ.

2,56 2

Berpengaruh

Page 54: ANALISIS FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA PENERAPAN

43

Fungsi

Manajemen Indikator Pernyataan MEAN RANK

KET

Pel

ak

san

aan

(A

ctu

ati

ng)

Waktu

1

Melakukan evaluasi

terhadap jadwal proyek

dan mengenali lintasan

kritis yang memberikan

pengaruh dominan

terhadap pelaksanaan

keseluruhan proyek.

2,60 2

Berpengaruh

2

Melakukan analisis

terhadap kebutuhan

kapasitas peralatan,

tenaga kerja yang

diperlukan, maupun

jadwal penyediaan

material.

2,47 3

Kurang

Berpengaruh

3

Mendorong dan

mengingatkan

kontraktor untuk bekerja

tepat waktu, tepat mutu,

tepat biaya melalui

forum rapat lapangan

dan surat-menyurat.

2,62 1

Berpengaruh

4

Mengusahakan

percepatan pada lintasan

kritis apabila terjadi

keterlambatan.

2,45 4

Kurang

Berpengaruh

Biaya 1

Memeriksa dan

melakukan pengukuran

atau perhitungan

terhadap bahan /

2,54 2

Berpengaruh

Page 55: ANALISIS FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA PENERAPAN

44

Fungsi

Manajemen Indikator Pernyataan MEAN RANK

KET

material on site yang

didatangkan kontraktor.

2

Memeriksa dan

melakukan pengukuran

terhadap volume

pekerjaan yang

dilaksanakan kontraktor.

2,63 1

Berpengaruh

3

Melakukan evaluasi dan

perhitungan prestasi

pekerjaan yang telah

benar memenuhi

spesifikasi sesuai

kontrak.

2,54 3

Berpengaruh

4

Memberikan

pengesahan atau

sertifikat terhadap

prestasi pekerjaan

kontraktor, untuk

keperluan pembayaran.

2,43 4

Kurang

Berpengaruh

Mutu 1

Mengawasi, menolak

atau memberikan

persetujuan atas

spesifikasi material yang

ditempatkan dilapangan

agar memenuhi

persyaratan dan tes

material telah

2,67 1

Berpengaruh

Page 56: ANALISIS FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA PENERAPAN

45

Fungsi

Manajemen Indikator Pernyataan MEAN RANK

KET

dilaksanakan dengan

benar.

2

Memeriksa dan

memberikan persetujuan

atas shop drawing atau

gambar pelaksanaan

yang diusulkan

kontraktor.

2,52 4

Berpengaruh

3

Memeriksa, menolak

atau menyetujui metode

pelaksanaan atau job

mix desain yang

diajukan kontraktor

untuk setiap jenis atau

tahap-tahap baru

pekerjaan.

2,56 3

Berpengaruh

4

Mengadakan sampling

dan uji mutu produk

material ataupun

pekerjaan kontraktor

melalui uji laboraturium

maupun uji lapangan.

2,62 2

Berpengaruh

Pen

gorg

an

isasi

an

(Org

an

izin

g)

Waktu 1

Melakukan identifikasi

masalah dan

memberikan

pertimbangan dalam

mengambil keputusan

sehingga lebih cepat.

2,54 3

Berpengaruh

2 Melakukan koordinasi 2,56 2 Berpengaruh

Page 57: ANALISIS FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA PENERAPAN

46

Fungsi

Manajemen Indikator Pernyataan MEAN RANK

KET

antara pihak-pihak yang

terlibat dalam

pelaksanaan konstruksi

fisik.

3

Mengumpulkan data dan

informasi di lapangan

untuk memecahkan

persoalan yang terjadi

selama pekerjaan

konstruksi.

2,65 1

Berpengaruh

4

Mengatur dan

menerapkan tenaga ahli

yang sesuai dengan

pembagian urutan

pekerjaan.

2,49 4

Kurang

Berpengaruh

Biaya

1

Melakukan review dan

control terhadap

pemilihan tenaga ahli

sehingga efektif dan

efisien.

2,53 3

Berpengaruh

2

Melakukan management

terhadap jumlah personil

yang digunakan dalam

pelaksanaan sehingga

tercipta struktur

organisasi yang ideal.

2,49 4

Kurang

Berpengaruh

3

Memimpin dan

mengadakan rapat

khusus apabila terjadi

2,58 2

Berpengaruh

Page 58: ANALISIS FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA PENERAPAN

47

Fungsi

Manajemen Indikator Pernyataan MEAN RANK

KET

penyimpangan terhadap

pelaksanaan konstruksi.

4

Menyetujui dan

merekomendasikan

pekerjaan tambah

kurang disertai dengan

pertimbangan teknis

dan harga kepada

Pengguna Anggaran

sebelum dilaksanakan

di lapangan.

2,62 1

Berpengaruh

Mutu

1

Memilih dan

menggunakan tenaga

ahli yang sudah

memiliki sertifikat

keahlian sehingga

pelaksanaan konstruksi

dapat berjalan tepat

mutu.

2,56 2

Berpengaruh

2

Memeriksa dan

mempelajari dokumen

untuk pelelangan

konstruksi yang

akan dijadikan dasar

dalam pengawasan

pekerjaan di lapangan.

2,47 4

Kurang

Berpengaruh

3

Menyelenggarakan dan

memimpin rapat

berkala dalam rangka

2,49 3

Kurang

Berpengaruh

Page 59: ANALISIS FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA PENERAPAN

48

Fungsi

Manajemen Indikator Pernyataan MEAN RANK

KET

pengendalian mutu

pelaksanaan konstruksi

di lapangan.

4

Menjamin terlaksananya

testing dan

commissioning dengan

diawasi oleh Tim

Perencana dan MK serta

melaporkannya kepada

Pemberi Tugas.

2,60 1

Berpengaruh

Pen

gen

dali

an

(C

on

troli

ng)

Waktu

1

Menganalisa terhadap

kendala-kendala yang

terjadi di lapangan

kemudian mengejar

keterlambatan progres

yang terjadi dengan

cepat dan tepat.

2,60 1

Berpengaruh

2

Melakukan control dan

monitoring terhadap

jumlah tenaga kerja

yang digunakan

sehingga jumlah tenaga

kerja dapat tercapai

sesuai kebutuhan dan

pekerjaan dapat selesai

tepat waktu.

2,58 2

Berpengaruh

3

Melakukan control dan

pengawasan terhadap

peralatan-peralatan yang

2,52 4

Berpengaruh

Page 60: ANALISIS FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA PENERAPAN

49

Fungsi

Manajemen Indikator Pernyataan MEAN RANK

KET

digunakan kontraktor

sehingga peralatan yang

digunakan dalam

kondisi baik dan efektif

dalam penggunaannya.

4

Menyusun updating

time schedule

pelaksanaan apabila

terjadi penyimpangan

pelaksanaan di

lapangan terhadap

master schedule dalam

rangka pencapaian

target yang sudah

disepakati sebelumnya.

2,58 3

Berpengaruh

Biaya

1

Melakukan persetujuan

terhadap perubahan

material dengan

spesifikasi yang setara

dengan material

sebelumnya.

2,58 1

Berpengaruh

2

Mengawasi dan

mempertanggung

jawabkan agar

pelaksanaan pekerjaan

yang dilaksanakan oleh

Kontraktor/Supplier

sesuai dengan volume

pekerjaan yang telah

2,56 2

Berpengaruh

Page 61: ANALISIS FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA PENERAPAN

50

Fungsi

Manajemen Indikator Pernyataan MEAN RANK

KET

ditetapkan dalam

kontrak.

3

Mengelola,

mengarahkan, dan

mengkoordinasi

pelaksanaan pekerjaan

oleh kontraktor sehingga

tepat biaya.

2,54 3

Berpengaruh

4

Membantu owner dalam

menyusun anggaran

biaya dan lingkup

pekerjaan disesuaikan

dengan pagu anggaran

yang tersedia.

2,45 4

Kurang

Berpengaruh

Mutu

1

Melakukan monitoring

dan pengawasan

pekerjaan dengan

cermat.

2,47 4

Kurang

Berpengaruh

2

Menyediakan dan

memberikan layanan

konsultasi pada tahap

perencanaan sehingga

hasil perencanaan bisa

mencapai sasaran mutu

yang diinginkan.

2,56 2

Berpengaruh

3

Mengontrol mutu

material dengan

merekrut tenaga

ahli/quality control yang

2,47 3

Kurang

Berpengaruh

Page 62: ANALISIS FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA PENERAPAN

51

Fungsi

Manajemen Indikator Pernyataan MEAN RANK

KET

berpengalaman dan bisa

dipertanggung

jawabkan.

4

Mengawasi dan

menyetujui

pelaksanaan metode

pelaksanaan konstruksi

yang sesuai dengan jenis

pekerjaan.

2,62 1

Berpengaruh

(sumber : data primer yang diolah)

4.2.3 Rangking Analisa Faktor-Faktor yang Dilakukan Manajemen

Konstruksi Untuk Pengendalian Waktu, Biaya dan Mutu Proyek

Pembangunan Gedung Dinas Kesehatan Kota Semarang

Dari hasil pertanyaan faktor penerapan yang diujikan didapat

pernyataan uji berdasarkan rangking tertinggi sampai rangking terendah pada

setiap fungsi manajemen dan indikator, diantaranya adalah sebagai berikut

pada Tabel 4.10:

Tabel 4.10. Rangking Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Sistem

Kerja Manajemen Konstruksi

Fungsi

Manajemen Indikator Pernyataan MEAN RANK KET

Per

enca

naan

(Pla

nn

ing)

Waktu 1

Proses

pengendalian

gambar dan

definisi lingkup

proyek.

2.56 1 Berpengaruh

Page 63: ANALISIS FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA PENERAPAN

52

Fungsi

Manajemen Indikator Pernyataan MEAN RANK KET

2

Perubahan desain

yang dilakukan

selama proyek

berlangsung.

2.52 2 Berpengaruh

3

Kekurangan waktu

untuk proses

recovery akibat

kegagalan dalam

proses desain.

2.47 3 Kurang

Berpengaruh

4

Waktu yang

digunakan untuk

membuat gambar

kerja yang terbatas

dan tidak

memadai.

2.27 4 Kurang

Berpengaruh

Biaya

1

Keuangan dan

pendanaan selama

proses desain

berlangsung.

2.63 1 Berpengaruh

2

Terjadinya cost

over runs

(pembengkakan

biaya) selama

proses desain.

2.56 2 Berpengaruh

3

Perhitungan

volume pekerjaan

yang kurang tepat

dan tidak sesuai

dengan hasil

desain yang sudah

ditentukan.

2.54 3 Berpengaruh

4

Perusahaan

kehilangan

peluang/pasar

akibat produk

(hasil desain) tidak

sesuai persyaratan.

2.45 4 Kurang

Berpengaruh

Mutu

1

Ketidak cocokan

desain dengan

pelaksanaan.

2.54 1 Berpengaruh

2

Penyusunan

rangkaian

pekerjaan dalam

2.53 2 Berpengaruh

Page 64: ANALISIS FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA PENERAPAN

53

Fungsi

Manajemen Indikator Pernyataan MEAN RANK KET

BQ yang kurang

baik.

3

Spesifikasi yang

kurang detail dan

kurang akurat.

2.4 3 Kurang

Berpengaruh

4

Kurangnya

ketersediaan

tenaga ahli untuk

masalah teknis

selama proses

perencanaan.

2.34 4 Kurang

Berpengaruh

Pel

ak

san

aan

(A

ctu

ati

ng)

Waktu

1

Sering terjadinya

keterlambatan

pekerjaan.

2.67 1 Berpengaruh

2

Penjadwalan

proyek yang

kurang baik.

2.52 2 Berpengaruh

3

Pelaksanaan

manajemen

peralatan, tenaga

kerja dan material

yang kurang baik.

2.47 3 Kurang

Berpengaruh

4 Kinerja kontraktor

kurang optimal. 2.36 4

Kurang

Berpengaruh

Biaya

1 Pembayaran

prestasi pekerjaan. 2.56 1 Berpengaruh

2

Perhitungan

volume pekerjaan

yang berlebih oleh

kontaktor.

2.54 2 Berpengaruh

3

Penggunaan bahan

material yang

berlebih oleh

kontraktor.

2.52 3 Berpengaruh

4

Perhitungan

prestasi pekerjaan

yang tidak sesuai

dengan spesifikasi

kontrak.

2.41 4 Kurang

Berpengaruh

Page 65: ANALISIS FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA PENERAPAN

54

Fungsi

Manajemen Indikator Pernyataan MEAN RANK KET

Mutu

1

Penggunaan

material yang tidak

sesuai spesifikasi.

2.62 1 Berpengaruh

2

Pembuatan Shop

Drawing oleh

kontraktor yang

tidak sesuai

dengan gambar

perencanaan.

2.58 2 Berpengaruh

3

Tidak adanya

pengajuan metode

pelaksanaan atau

job mix desain dari

kontraktor untuk

setiap tahapan

pekerjaan.

2.54 3 Berpengaruh

4

Mutu produk

material atau

pekerjaan

kontraktor yang

tidak sesuai

dengan spesifikasi.

2.53 4 Berpengaruh

Pen

gorg

an

isasi

an

(O

rgan

izin

g)

Waktu

1

Sistem birokrasi

yang rumit

sehingga

menimbulkan

lamanya proses

pengambilan

keputusan terhadap

suatu masalah.

2.58 1 Berpengaruh

2

Lamanya tindak

lanjut terhadap

suatu masalah.

2.49 2 Kurang

Berpengaruh

3

Pelaksanaan

rangkaian

pekerjaan yang

sesuai dengan

urutan sehingga

pekerjaan dapat

selesai tepat

waktu.

2.45 3 Kurang

Berpengaruh

Page 66: ANALISIS FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA PENERAPAN

55

Fungsi

Manajemen Indikator Pernyataan MEAN RANK KET

4

Koordinasi yang

kurang baik antar

penyedia jasa

konstruksi yang

terlibat dalam

proyek.

2.42 4 Kurang

Berpengaruh

Biaya

1

Pembentukan

struktur organisasi

yang sesuai

dengan kebutuhan

proyek.

2.67 1 Berpengaruh

2 Adanya pekerjaan

tambah kurang. 2.56 2 Berpengaruh

3

Lemahnya

koordinasi apabila

terjadi

penyimpangan

pekerjaan.

2.54 3 Berpengaruh

4

Pemilihan Tenaga

Ahli yang kurang

sesuai dengan

konsep

perencanaan.

2.52 4 Berpengaruh

Mutu

1

Tenaga Ahli yang

kurang

berpengalaman.

2.58 1 Berpengaruh

2 Kelengkapan

dokumen kontrak. 2.56 2 Berpengaruh

3 Rapat koordinasi

berkala. 2.45 3

Kurang

Berpengaruh

4

Terselesainya

pelaksanaan

proyek sesuai

dengan

perencanaan.

2.39 4 Kurang

Berpengaruh

Page 67: ANALISIS FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA PENERAPAN

56

Fungsi

Manajemen Indikator Pernyataan MEAN RANK KET

Pen

gen

dali

an

(C

on

troli

ng)

Waktu

1

Terjadi

penyimpangan

pelaksanaan di

lapangan terhadap

master schedule.

2.69 1 Berpengaruh

2

Pelaksanaan

konstruksi

terlambat dari

waktu

perencanaan.

2.56 2 Berpengaruh

3

Penggunaan

peralatan kerja

yang tidak sesuai

dengan spesifikasi.

2.49 3 Kurang

Berpengaruh

4

Penggunaan

jumlah tenaga

kerja yang kurang

sehingga

mengakibatkan

keterlambatan

waktu.

2.49 4 Kurang

Berpengaruh

Biaya

1 Ketidaksesuaian

volume pekerjaan. 2.62 1 Berpengaruh

2

Rencana Anggaran

Biaya yang tidak

sesuai dengan dana

yang tersedia.

2.54 2 Berpengaruh

3

Standar material

yang digunakan

sudah tidak

tersedia lagi di

pasaran.

2.47 3 Kurang

Berpengaruh

4

Meminimalkan

terjadinya

penambahan biaya

pada pelaksanaan.

2.43 4 Kurang

Berpengaruh

Mutu

1

Penyimpangan

terhadap

pelaksanaan

metode konstruksi.

2.58 1 Berpengaruh

2 Hasil perencanaan

yang optimal. 2.56 2 Berpengaruh

Page 68: ANALISIS FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA PENERAPAN

57

Fungsi

Manajemen Indikator Pernyataan MEAN RANK KET

3

Tidak kesesuaian

mutu material

yang digunakan

dengan spesifikasi

teknis.

2.54 3 Berpengaruh

4

Hasil pekerjaan

saat pelaksanaan

sesuai dengan

perencanaan.

2.54 4 Berpengaruh

(sumber : data primer yang diolah)

Dari hasil rangking diatas diambil ranking tertinggi dan terendah di

setiap fungsi manajamen dan indikator sehingga didapatkan hasil

sebagai berikut :

A. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Sistem Kerja Manajemen

Konstruksi Dalam Proses (Planning) / Perencanaan

1. Pada fungsi manajemen perencanaan indicator waktu, Proses

pengendalian gambar dan definisi lingkup proyek yang memiliki

nilai rata – rata (mean) 2,56 dan termasuk antara 2,5 < X < 3,5 yang

berarti faktor tersebut berpengaruh.

2. Pada fungsi manajemen perencanaan indicator biaya, Keuangan dan

pendanaan selama proses desain berlangsung yang memiliki nilai

rata – rata (mean) 2,63 dan termasuk antara 2,5 < X < 3,5 yang

berarti faktor tersebut berpengaruh.

3. Pada fungsi manajemen perencanaan indicator mutu, Ketidak

cocokan desain dengan pelaksanaan, yang memiliki nilai rata – rata

(mean) 2,54 dan termasuk antara 2,5 < X < 3,5 yang berarti faktor

tersebut berpengaruh.

Page 69: ANALISIS FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA PENERAPAN

58

Sedangkan yang menempati rangking terbawah adalah sebagai

berikut :

1. Pada fungsi manajemen perencanaan indicator waktu, Waktu yang

digunakan untuk membuat gambar kerja yang terbatas dan tidak

memadai, memiliki nilai rata – rata (mean) 2,27 dan termasuk

antara 1,75 < X < 2,50, yang berarti factor tersebut kurang

berpengaruh.

2. Pada fungsi manajemen perencanaan indicator biaya, Perusahaan

kehilangan peluang/pasar akibat produk (hasil desain) tidak

sesuai persyaratan, memiliki nilai rata – rata (mean) 2,45 dan

termasuk antara 1,75 < X < 2,50, yang berarti factor tersebut

kurang berpengaruh.

3. Pada fungsi manajemen perencanaan indicator mutu, Kurangnya

ketersediaan tenaga ahli untuk masalah teknis selama proses

perencanaa., memiliki nilai rata – rata (mean) 2,34 dan termasuk

antara 1,75 < X < 2,50, yang berarti factor tersebut kurang

berpengaruh.

Dalam bahasan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi sistem kerja

manajemen konstruksi dalam proses (Planning) / perencanaan terdapat

12 pertanyaan uji yang semuanya memiliki nilai mean rata-rata lebih dari

2,50 artinya pertanyaan uji tersebut sangat penting diterapkan dalam

perencanaan pengendalian proyek.

B. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Sistem Manajemen

Konstruksi Dalam Proses A (Actuating) / Pelaksanaan

1. Pada fungsi manajemen pelaksanaan indicator waktu, Sering

terjadinya keterlambatan pekerjaan, yang memiliki nilai rata – rata

(mean) 2,67 dan termasuk antara 2,5 < X < 3,5 yang berarti faktor

tersebut berpengaruh.

2. Pada fungsi manajemen pelaksanaan indicator biaya, Pembayaran

prestasi pekerjaan, yang memiliki nilai rata – rata (mean) 2,56 dan

Page 70: ANALISIS FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA PENERAPAN

59

termasuk antara 2,5 < X < 3,5 yang berarti faktor tersebut

berpengaruh.

3. Pada fungsi manajemen pelaksanaan indicator mutu, Penggunaan

material yang tidak sesuai spesifikasi, yang memiliki nilai rata – rata

(mean) 2,63 dan termasuk antara 2,5 < X < 3,5 yang berarti faktor

tersebut berpengaruh.

Sedangkan yang menempati rangking terbawah adalah sebagai

berikut :

1. Pada fungsi manajemen pelaksanaan indicator waktu, Kinerja

kontraktor kurang optimal, memiliki nilai rata – rata (mean) 2,36

dan termasuk antara 1,75 < X < 2,50, yang berarti factor tersebut

kurang berpengaruh.

2. Pada fungsi manajemen pelaksanaan indicator biaya, Perhitungan

prestasi pekerjaan yang tidak sesuai dengan spesifikasi kontrak,

memiliki nilai rata – rata (mean) 2,41 dan termasuk antara 1,75 <

X < 2,50, yang berarti factor tersebut kurang berpengaruh.

3. Pada fungsi manajemen pelaksanaan indicator mutu, Mutu produk

material atau pekerjaan kontraktor yang tidak sesuai dengan

spesifikasi, memiliki nilai rata – rata (mean) 2,53 dan termasuk

antara 1,75 < X < 2,50, yang berarti factor tersebut kurang

berpengaruh.

Dalam bahasan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi sistem

manajemen konstruksi dalam proses (Actuating) / pelaksanaan terdapat

12 pertanyaan uji yang semuanya memiliki nilai mean rata-rata lebih dari

2,50 artinya pertanyaan uji tersebut sangat penting diterapkan dalam

pelaksanaan proyek.

Page 71: ANALISIS FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA PENERAPAN

60

C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Sistem Kerja Manajemen

Konstruksi Dalam Proses (Organizing) / Pengorganisasian

1. Pada fungsi manajemen pengorganisasian indicator waktu, Sistem

birokrasi yang rumit sehingga menimbulkan lamanya proses

pengambilan keputusan terhadap suatu masalah, yang memiliki nilai

rata – rata (mean) 2,58 dan termasuk antara 2,5 < X < 3,5 yang

berarti faktor tersebut berpengaruh.

2. Pada fungsi manajemen pengorganisasian indicator biaya, Terjadi

penyimpangan pelaksanaan di lapangan terhadap master schedule.,

yang memiliki nilai rata – rata (mean) 2,69 dan termasuk antara 2,5 <

X < 3,5 yang berarti faktor tersebut berpengaruh.

3. Pada fungsi manajemen pengorganisasian indicator mutu, Tenaga

Ahli yang kurang berpengalaman, yang memiliki nilai rata – rata

(mean) 2,58 dan termasuk antara 2,5 < X < 3,5 yang berarti faktor

tersebut berpengaruh.

Sedangkan yang menempati rangking terbawah adalah sebagai

berikut :

1. Pada fungsi manajemen pengorganisasian indicator waktu,

Koordinasi yang kurang baik antar penyedia jasa konstruksi yang

terlibat dalam proyek, memiliki nilai rata – rata (mean) 2,42 dan

termasuk antara 1,75 < X < 2,50, yang berarti factor tersebut

kurang berpengaruh.

2. Pada fungsi manajemen pengorganisasian indicator biaya,

Pemilihan Tenaga Ahli yang kurang sesuai dengan konsep

perencanaan, memiliki nilai rata – rata (mean) 2,41dan termasuk

antara 1,75 < X < 2,50, yang berarti factor tersebut kurang

berpengaruh.

3. Pada fungsi manajemen pengorganisasian indicator mutu,

Terselesainya pelaksanaan proyek sesuai dengan perencanaan,

memiliki nilai rata – rata (mean) 2,39 dan termasuk antara 1,75 <

X < 2,50, yang berarti factor tersebut kurang berpengaruh.

Page 72: ANALISIS FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA PENERAPAN

61

Dalam bahasan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi sistem kerja

manajemen konstruksi dalam proses (Organizing) / pengorganisasian

terdapat 12 pertanyaan uji yang semuanya memiliki nilai mean rata-rata

lebih dari 2,50 artinya pertanyaan uji tersebut sangat penting diterapkan

dalam pengorganisasian proyek.

D. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Sistem Kerja Manajemen

Konstruksi Dalam Proses C (Controling) / Pengendalian

1. Pada fungsi manajemen pengendalian indicator waktu, Terjadi

penyimpangan pelaksanaan di lapangan terhadap master schedule.,

yang memiliki nilai rata – rata (mean) 2,69 dan termasuk antara 2,5 <

X < 3,5 yang berarti faktor tersebut berpengaruh.

2. Pada fungsi manajemen pengendalian indicator biaya,

Ketidaksesuaian volume pekerjaan, yang memiliki nilai rata – rata

(mean) 2,62 dan termasuk antara 2,5 < X < 3,5 yang berarti faktor

tersebut berpengaruh.

3. Pada fungsi manajemen pengendalian indicator mutu, Penyimpangan

terhadap pelaksanaan metode konstruksi, yang memiliki nilai rata –

rata (mean) 2,58 dan termasuk antara 2,5 < X < 3,5 yang berarti

faktor tersebut berpengaruh.

Sedangkan yang menempati rangking terbawah adalah sebagai

berikut :

1. Pada fungsi manajemen pengendalian indicator waktu,

Penggunaan jumlah tenaga kerja yang kurang sehingga

mengakibatkan keterlambatan waktu, memiliki nilai rata – rata

(mean) 2,49 dan termasuk antara 1,75 < X < 2,50, yang berarti

factor tersebut kurang berpengaruh.

2. Pada fungsi manajemen pengendalian indicator biaya,

Meminimalkan terjadinya penambahan biaya pada pelaksanaan,

memiliki nilai rata – rata (mean) 2,49 dan termasuk antara 1,75 <

X < 2,50, yang berarti factor tersebut kurang berpengaruh.

Page 73: ANALISIS FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA PENERAPAN

62

3. Pada fungsi manajemen pengendalian indicator mutu, Hasil

pekerjaan saat pelaksanaan sesuai dengan perencanaan,

memiliki nilai rata – rata (mean) 2,54 dan termasuk antara 1,75 <

X < 2,50, yang berarti factor tersebut kurang berpengaruh.

Dalam bahasan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi sistem kerja

manajemen konstruksi dalam proses (Controling) / pengendalian

terdapat 12 pertanyaan uji yang semuanya memiliki nilai mean rata-rata

lebih dari 2,50 artinya pertanyaan uji tersebut sangat penting diterapkan

dalam proyek.

4.2.4 Rangking Analisa Tindakan-Tindakan yang Dilakukan

Manajemen Konstruksi Untuk Pengendalian Waktu, Biaya dan

Mutu Proyek Pembangunan Gedung Dinas Kesehatan Kota

Semarang

Dari hasil pertanyaan tindakan-tindakan yang mempengaruhi sistem

kerja manajemen konstruksi yang diujikan didapat pernyataan uji

berdasarkan rangking tertinggi sampai rangking terendah di setiap fungsi

manajemen dan indikatornya, diantaranya adalah sebagai berikut pada Tabel

4.11 :

Tabel 4.11. Rangking Tindakan-Tindakan yang Mempengaruhi

Sistem Kerja Manajemen Konstruksi

Fungsi

Manajemen Indikator Pernyataan MEAN RANK Ket

Per

enca

naan

(Pla

nn

ing)

Waktu 1

Mempermudah

proses persetujuan

dalam perubahan

desain yang dapat

mempersingkat

waktu.

2,62 1 Berpengaruh

Page 74: ANALISIS FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA PENERAPAN

63

Fungsi Manajemen

Indikator Pernyataan MEAN RANK Ket

2

Mencari informasi

yang bisa

membantu

mempercepat

proses recovery

supaya tidak ada

tambahan biaya

yang perlu

dikeluarkan.

2,54 2 Berpengaruh

3

Mengadakaan

briefing singkat

untuk tenaga kerja

sebelum memulai

proses desain

supaya dapat

memahami definisi

dan lingkup proyek.

2,49 3 Kurang

Berpengaruh

4

Meningkatkan

instruksi pekerjaan

untuk meningkatan

produktivitas antar

tenaga kerja untuk

menghasilkan

gambar kerja.

2,43 4 Kurang

Berpengaruh

Biaya

1

Penyusunan

struktur organisasi

untuk manajemen

keuangan dan

pendanaan untuk

mempermudah

proses desain.

2,67 1 Berpengaruh

2

Diadakan proses

monitoring secara

berkala untuk

mengendalikan

perkembangan

perubahan sehingga

meminimalisir

terjadinya cost over

run (pembengkakan

biaya) selama

proses desain.

2,58 2 Berpengaruh

Page 75: ANALISIS FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA PENERAPAN

64

Fungsi Manajemen

Indikator Pernyataan MEAN RANK Ket

3

Melakukan evaluasi

perkiraan

perubahan volume

pekerjaan terhadap

segala

permasalahan

proyek, serta

melaporkan kepada

pemberi tugas

sebagai bahan

pembuatan

keputusan.

2,51 3 Berpengaruh

4

Fokus pada metode

bagaimana mencari

dan

mengembangkan

peluang pasar.

2,43 4 Kurang

Berpengaruh

Mutu

1

Melakukan

tindakan korektif

yang tepat sasaran

dan paling efektif

selama proses

pengecekan

spesifikasi

berlangsung.

2,64 1 Berpengaruh

2

Mengadakaan

review (kajian

ulang) yang paling

efektif dan efisien

dalam penyusunan

BQ.

2,56 2 Berpengaruh

3

Mengontrol dan

mengurangi

permasalahan yang

terjadi antara desain

dengan

pelaksanaan.

2,54 3 Berpengaruh

4

Menambah tenaga

untuk membantu

mempercepat

proses perencanaan.

2,45 4 Berpengaruh

Page 76: ANALISIS FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA PENERAPAN

65

Fungsi Manajemen

Indikator Pernyataan MEAN RANK Ket

Pel

ak

san

aan

(A

ctu

ati

ng)

Waktu

1

Mendorong dan

mengingatkan

kontraktor untuk

bekerja tepat waktu,

tepat mutu, tepat

biaya melalui

forum rapat

lapangan dan surat-

menyurat.

2,62 1 Berpengaruh

2

Melakukan evaluasi

terhadap jadwal

proyek dan

mengenali lintasan

kritis yang

memberikan

pengaruh dominan

terhadap

pelaksanaan

keseluruhan

proyek.

2,60 2 Berpengaruh

3

Melakukan analisis

terhadap kebutuhan

kapasitas peralatan,

tenaga kerja yang

diperlukan, maupun

jadwal penyediaan

material.

2,47 3 Kurang

Berpengaruh

4

Mengusahakan

percepatan pada

lintasan kritis

apabila terjadi

keterlambatan.

2,45 4 Kurang

Berpengaruh

Biaya 1

Memeriksa dan

melakukan

pengukuran

terhadap volume

pekerjaan yang

dilaksanakan

kontraktor.

2,63 1 Berpengaruh

Page 77: ANALISIS FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA PENERAPAN

66

Fungsi Manajemen

Indikator Pernyataan MEAN RANK Ket

2

Memeriksa dan

melakukan

pengukuran atau

perhitungan

terhadap bahan /

material on site

yang didatangkan

kontraktor.

2,54 2 Berpengaruh

3

Melakukan evaluasi

dan perhitungan

prestasi pekerjaan

yang telah benar

memenuhi

spesifikasi sesuai

kontrak.

2,54 3 Berpengaruh

4

Memberikan

pengesahan atau

sertifikat terhadap

prestasi pekerjaan

kontraktor, untuk

keperluan

pembayaran.

2,43 4 Kurang

Berpengaruh

Page 78: ANALISIS FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA PENERAPAN

67

Fungsi Manajemen

Indikator Pernyataan MEAN RANK Ket

Mutu

1

Mengawasi,

menolak atau

memberikan

persetujuan atas

spesifikasi material

yang ditempatkan

dilapangan agar

memenuhi

persyaratan dan tes

material telah

dilaksanakan

dengan benar.

2,67 1 Berpengaruh

2

Mengadakan

sampling dan uji

mutu produk

material ataupun

pekerjaan

kontraktor melalui

uji laboraturium

maupun uji

lapangan.

2,62 2 Berpengaruh

3

Memeriksa,

menolak atau

menyetujui metode

pelaksanaan atau

job mix desain yang

diajukan kontraktor

untuk setiap jenis

atau tahap-tahap

baru pekerjaan.

2,56 3 Berpengaruh

4

Memeriksa dan

memberikan

persetujuan atas

shop drawing atau

gambar

pelaksanaan yang

diusulkan

kontraktor.

2,52 4 Berpengaruh

Pen

gorg

an

isasi

an

(Org

an

izin

g)

Waktu 1

Mengumpulkan

data dan informasi

di lapangan untuk

memecahkan

persoalan yang

terjadi selama

pekerjaan

konstruksi.

2,65 1 Berpengaruh

Page 79: ANALISIS FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA PENERAPAN

68

Fungsi Manajemen

Indikator Pernyataan MEAN RANK Ket

2

Melakukan

koordinasi antara

pihak-pihak yang

terlibat dalam

pelaksanaan

konstruksi fisik.

2,56 2 Berpengaruh

3

Melakukan

identifikasi masalah

dan memberikan

pertimbangan

dalam mengambil

keputusan sehingga

lebih cepat.

2,54 3 Berpengaruh

4

Mengatur dan

menerapkan tenaga

ahli yang sesuai

dengan pembagian

urutan pekerjaan.

2,49 4 Kurang

Berpengaruh

Biaya

1

Menyetujui dan

merekomendasikan

pekerjaan tambah

kurang disertai

dengan

pertimbangan

teknis dan harga

kepada Pengguna

Anggaran sebelum

dilaksanakan di

lapangan.

2,62 1 Berpengaruh

2

Memimpin dan

mengadakan rapat

khusus apabila

terjadi

penyimpangan

terhadap

pelaksanaan

konstruksi.

2,58 2 Berpengaruh

3

Melakukan review

dan control

terhadap pemilihan

tenaga ahli

sehingga efektif

dan efisien.

2,53 3 Berpengaruh

Page 80: ANALISIS FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA PENERAPAN

69

Fungsi Manajemen

Indikator Pernyataan MEAN RANK Ket

4

Melakukan

management

terhadap jumlah

personil yang

digunakan dalam

pelaksanaan

sehingga tercipta

struktur organisasi

yang ideal.

2,49 4 Kurang

Berpengaruh

Mutu

1

Menjamin

terlaksananya

testing dan

commissioning

dengan diawasi

oleh Tim Perencana

dan MK serta

melaporkannya

kepada Pemberi

Tugas.

2,60 1 Berpengaruh

2

Memilih dan

menggunakan

tenaga ahli yang

sudah memiliki

sertifikat keahlian

sehingga

pelaksanaan

konstruksi dapat

berjalan tepat mutu.

2,56 2 Berpengaruh

3

Menyelenggarakan

dan

memimpin rapat

berkala dalam

rangka

pengendalian

mutu pelaksanaan

konstruksi di

lapangan.

2,49 3 Kurang

Berpengaruh

4

Memeriksa dan

mempelajari

dokumen untuk

pelelangan

konstruksi yang

akan dijadikan

dasar dalam

pengawasan

pekerjaan di

2,47 4 Kurang

Berpengaruh

Page 81: ANALISIS FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA PENERAPAN

70

Fungsi Manajemen

Indikator Pernyataan MEAN RANK Ket

lapangan.

Pen

gen

dali

an

(C

on

troli

ng)

Waktu

1

Menganalisa

terhadap kendala-

kendala yang

terjadi di lapangan

kemudian mengejar

keterlambatan

progres yang terjadi

dengan cepat dan

tepat.

2,60 1 Berpengaruh

2

Melakukan control

dan monitoring

terhadap jumlah

tenaga kerja yang

digunakan sehingga

jumlah tenaga kerja

dapat tercapai

sesuai kebutuhan

dan pekerjaan dapat

selesai tepat waktu.

2,58 2 Berpengaruh

3

Menyusun updatin

g time schedule

pelaksanaan

apabila terjadi

penyimpangan

pelaksanaan di

lapangan terhadap

master schedule

dalam rangka

pencapaian target

yang sudah

disepakati

sebelumnya.

2,58 3 Berpengaruh

Page 82: ANALISIS FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA PENERAPAN

71

Fungsi Manajemen

Indikator Pernyataan MEAN RANK Ket

4

Melakukan control

dan pengawasan

terhadap peralatan-

peralatan yang

digunakan

kontraktor sehingga

peralatan yang

digunakan dalam

kondisi baik dan

efektif dalam

penggunaannya.

2,52 4 Berpengaruh

Biaya

1

Melakukan

persetujuan

terhadap perubahan

material dengan

spesifikasi yang

setara dengan

material

sebelumnya.

2,58 1 Berpengaruh

2

Mengawasi dan

mempertanggung

jawabkan agar

pelaksanaan

pekerjaan yang

dilaksanakan oleh

Kontraktor/Supplier

sesuai dengan

volume pekerjaan

yang telah

ditetapkan dalam

kontrak.

2,56 2 Berpengaruh

Page 83: ANALISIS FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA PENERAPAN

72

Fungsi Manajemen

Indikator Pernyataan MEAN RANK Ket

3

Mengelola,

mengarahkan, dan

mengkoordinasi

pelaksanaan

pekerjaan oleh

kontraktor sehingga

tepat biaya.

2,54 3 Berpengaruh

4

Membantu owner d

alam menyusun

anggaran biaya dan

lingkup pekerjaan

disesuaikan dengan

pagu anggaran yang

tersedia.

2,45 4 Kurang

Berpengaruh

Mutu

1

Mengawasi dan

menyetujui

pelaksanaan

metode pelaksanaan

konstruksi yang

sesuai dengan jenis

pekerjaan.

2,62 1 Berpengaruh

2

Menyediakan dan

memberikan

layanan konsultasi

pada tahap

perencanaan

sehingga hasil

perencanaan bisa

mencapai sasaran

mutu yang

diinginkan.

2,56 2 Berpengaruh

Page 84: ANALISIS FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA PENERAPAN

73

Fungsi Manajemen

Indikator Pernyataan MEAN RANK Ket

3

Mengontrol mutu

material dengan

merekrut tenaga

ahli/quality control

yang

berpengalaman dan

bisa dipertanggung

jawabkan.

2,47 3 Kurang

Berpengaruh

4

Melakukan

monitoring dan

pengawasan

pekerjaan dengan

cermat.

2,47 4 Kurang

Berpengaruh

(sumber : data primer yang diolah)

Dari hasil rangking diatas diambil ranking tertinggi dan terendah di

setiap fungsi manajamen dan indikator sehingga didapatkan hasil

sebagai berikut :

A. Tindakan-Tindakan yang Mempengaruhi Sistem Kerja

Manajemen Konstruksi Dalam Proses (Planning) / Perencanaan

1. Pada fungsi manajemen perencanaan indicator waktu, Mempermudah

proses persetujuan dalam perubahan desain yang dapat

mempersingkat waktu, yang memiliki nilai rata – rata (mean) 2,63

dan termasuk antara 2,5 < X < 3,5 yang berarti tindakan tersebut

berpengaruh.

2. Pada fungsi manajemen perencanaan indicator biaya, Penyusunan

struktur organisasi untuk manajemen keuangan dan pendanaan untuk

mempermudah proses desain, yang memiliki nilai rata – rata (mean)

2,67 dan termasuk antara 2,5 < X < 3,5 yang berarti tindakan tersebut

berpengaruh.

3. Pada fungsi manajemen perencanaan indicator mutu, Melakukan

tindakan korektif yang tepat sasaran dan paling efektif selama proses

pengecekan spesifikasi berlangsung, yang memiliki nilai rata – rata

(mean) 2,64 dan termasuk antara 2,5 < X < 3,5 yang berarti tindakan

tersebut berpengaruh.

Page 85: ANALISIS FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA PENERAPAN

74

Sedangkan yang menempati rangking terbawah adalah sebagai

berikut :

1. Pada fungsi manajemen perencanaan indicator waktu,

Meningkatkan instruksi pekerjaan untuk meningkatan

produktivitas antar tenaga kerja untuk menghasilkan gambar

kerja, memiliki nilai rata – rata (mean) 2,43 dan termasuk antara

1,75 < X < 2,50, yang berarti tindakan tersebut kurang

berpengaruh.

2. Pada fungsi manajemen perencanaan indicator biaya, Fokus pada

metode bagaimana mencari dan mengembangkan peluang pasar.,

memiliki nilai rata – rata (mean) 2,43 dan termasuk antara 1,75 <

X < 2,50, yang berarti tindakan tersebut kurang berpengaruh.

3. Pada fungsi manajemen perencanaan indicator mutu, Menambah

tenaga untuk membantu mempercepat proses perencanaan,

memiliki nilai rata – rata (mean) 2,45 dan termasuk antara 1,75 <

X < 2,50, yang berarti tindakan tersebut kurang berpengaruh.

Dalam bahasan tentang tindakan-tindakan yang dilakukan manajemen

konstruksi untuk pengendalian waktu, biaya dan mutu dalam proses

(Planning) / perencanaan terdapat 12 pertanyaan uji yang semuanya

memiliki nilai mean rata-rata lebih dari 2,50 artinya pertanyaan uji

tersebut sangat penting diterapkan dalam perencanaan proyek.

B. Tindakan-Tindakan yang Mempengaruhi Sistem Manajemen

Konstruksi Dalam Proses (Actuating) / Pelaksanaan

1. Pada fungsi manajemen pelaksanaan indicator waktu, Memeriksa dan

melakukan pengukuran terhadap volume pekerjaan yang

dilaksanakan kontraktor., yang memiliki nilai rata – rata (mean) 2,62

dan termasuk antara 2,5 < X < 3,5 yang berarti tindakan tersebut

berpengaruh.

2. Pada fungsi manajemen pelaksanaan indicator biaya, Memeriksa dan

melakukan pengukuran terhadap volume pekerjaan yang

dilaksanakan kontraktor, yang memiliki nilai rata – rata (mean) 2,63

Page 86: ANALISIS FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA PENERAPAN

75

dan termasuk antara 2,5 < X < 3,5 yang berarti tindakan tersebut

berpengaruh.

3. Pada fungsi manajemen pelaksanaan indicator mutu, Mengawasi,

menolak atau memberikan persetujuan atas spesifikasi material yang

ditempatkan dilapangan agar memenuhi persyaratan dan tes

material telah dilaksanakan dengan benar, yang memiliki nilai rata –

rata (mean) 2,67 dan termasuk antara 2,5 < X < 3,5 yang berarti

tindakan tersebut berpengaruh.

Sedangkan yang menempati rangking terbawah adalah sebagai

berikut :

1. Pada fungsi manajemen pelaksanaan indicator waktu,

Mengusahakan percepatan pada lintasan kritis apabila terjadi

keterlambatan, memiliki nilai rata – rata (mean) 2,45 dan

termasuk antara 1,75 < X < 2,50, yang berarti tindakan tersebut

kurang berpengaruh.

2. Pada fungsi manajemen pelaksanaan indicator biaya, Memberikan

pengesahan atau sertifikat terhadap prestasi pekerjaan

kontraktor, untuk keperluan pembayaran, memiliki nilai rata –

rata (mean) 2,43 dan termasuk antara 1,75 < X < 2,50, yang

berarti tindakan tersebut kurang berpengaruh.

3. Pada fungsi manajemen pelaksanaan indicator mutu, Memeriksa

dan memberikan persetujuan atas shop drawing atau gambar

pelaksanaan yang diusulkan kontraktor, memiliki nilai rata – rata

(mean) 2,52 dan termasuk antara 1,75 < X < 2,50, yang berarti

tindakan tersebut kurang berpengaruh.

Dalam bahasan tentang tindakan-tindakan yang mempengaruhi sistem

manajemen konstruksi dalam proses (Actuating) / pelaksanaan terdapat

12 pertanyaan uji yang semuanya memiliki nilai mean rata-rata lebih dari

2,50 artinya pertanyaan uji tersebut sangat penting diterapkan dalam

perencanaan proyek.

Page 87: ANALISIS FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA PENERAPAN

76

C. Tindakan-Tindakan yang Mempengaruhi Sistem Kerja

Manajemen Konstruksi Dalam Proses (Organizing) /

Pengorganisasian

1. Pada fungsi manajemen pengorganisasian indicator waktu,

Mengumpulkan data dan informasi di lapangan untuk memecahkan

persoalan yang terjadi selama pekerjaan konstruksi, yang memiliki

nilai rata – rata (mean) 2,65 dan termasuk antara 2,5 < X < 3,5 yang

berarti tindakan tersebut berpengaruh.

2. Pada fungsi manajemen pengorganisasian indicator biaya, Menyetujui

dan merekomendasikan pekerjaan tambah kurang disertai dengan

pertimbangan teknis dan harga kepada Pengguna Anggaran

sebelum dilaksanakan di lapangan, yang memiliki nilai rata – rata

(mean) 2,62 dan termasuk antara 2,5 < X < 3,5 yang berarti tindakan

tersebut berpengaruh.

3. Pada fungsi manajemen pengorganisasian indicator mutu, Menjamin

terlaksananya testing dan commissioning dengan diawasi oleh Tim

Perencana dan MK serta melaporkannya kepada Pemberi Tugas,

yang memiliki nilai rata – rata (mean) 2,60 dan termasuk antara 2,5 <

X < 3,5 yang berarti tindakan tersebut berpengaruh.

Sedangkan yang menempati rangking terbawah adalah sebagai

berikut :

1. Pada fungsi manajemen pengorganisasian indicator waktu,

Mengatur dan menerapkan tenaga ahli yang sesuai dengan

pembagian urutan pekerjaan, memiliki nilai rata – rata (mean)

2,49 dan termasuk antara 1,75 < X < 2,50, yang berarti tindakan

tersebut kurang berpengaruh.

2. Pada fungsi manajemen pengorganisasian indicator biaya,

Melakukan management terhadap jumlah personil yang

digunakan dalam pelaksanaan sehingga tercipta struktur

organisasi yang ideal, memiliki nilai rata – rata (mean) 2,49 dan

termasuk antara 1,75 < X < 2,50, yang berarti tindakan tersebut

kurang berpengaruh.

Page 88: ANALISIS FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA PENERAPAN

77

3. Pada fungsi manajemen pengorganisasian indicator mutu,

Memeriksa dan mempelajari dokumen untuk pelelangan

konstruksi yang akan dijadikan dasar dalam pengawasan

pekerjaan di lapangan, memiliki nilai rata – rata (mean) 2,49 dan

termasuk antara 1,75 < X < 2,50, yang berarti tindakan tersebut

kurang berpengaruh.

Dalam bahasan tentang tindakan-tindakan yang mempengaruhi sistem

kerja manajemen konstruksi dalam proses (Organizing) /

pengorganisasian terdapat 12 pertanyaan uji yang semuanya memiliki

nilai mean rata-rata lebih dari 2,50 artinya pertanyaan uji tersebut sangat

penting diterapkan dalam pengorganisasian proyek.

D. Tindakan-Tindakan yang Mempengaruhi Sistem Kerja

Manajemen Konstruksi Dalam Proses (Controling) /

Pengendalian

1. Pada fungsi manajemen pengendalian indicator waktu, Menganalisa

terhadap kendala-kendala yang terjadi di lapangan kemudian

mengejar keterlambatan progres yang terjadi dengan cepat dan

tepat, yang memiliki nilai rata – rata (mean) 2,60 dan termasuk antara

2,5 < X < 3,5 yang berarti tindakan tersebut berpengaruh.

2. Pada fungsi manajemen pengendalian indicator biaya, Melakukan

persetujuan terhadap perubahan material dengan spesifikasi yang

setara dengan material sebelumnya, yang memiliki nilai rata – rata

(mean) 2,58 dan termasuk antara 2,5 < X < 3,5 yang berarti

Keuangan dan pendanaan selama proses desain berlangsung tersebut

berpengaruh.

3. Pada fungsi manajemen pengendalian indicator mutu, Mengawasi

dan menyetujui pelaksanaan metode pelaksanaan konstruksi yang

sesuai dengan jenis pekerjaan, yang memiliki nilai rata – rata (mean)

2,62 dan termasuk antara 2,5 < X < 3,5 yang berarti Ketidak cocokan

desain dengan pelaksanaan tersebut berpengaruh.

Page 89: ANALISIS FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA PENERAPAN

78

Sedangkan yang menempati rangking terbawah adalah sebagai

berikut :

1. Pada fungsi manajemen pengendalian indicator waktu, Melakukan

control dan pengawasan terhadap peralatan-peralatan yang

digunakan kontraktor sehingga peralatan yang digunakan dalam

kondisi baik dan efektif dalam penggunaannya, memiliki nilai

rata – rata (mean) 2,52 dan termasuk antara 21,75 < X < 2,50,

yang berarti tindakan tersebut kurang berpengaruh.

2. Pada fungsi manajemen pengendalian indicator biaya, Membantu

owner dalam menyusun anggaran biaya dan lingkup pekerjaan

disesuaikan dengan pagu anggaran yang tersedia, memiliki nilai

rata – rata (mean) 2,45 dan termasuk antara 21,75 < X < 2,50,

yang berarti tindakan tersebut kurang berpengaruh.

3. Pada fungsi manajemen pengendalian indicator mutu, Melakukan

monitoring dan pengawasan pekerjaan dengan cermat, memiliki

nilai rata – rata (mean) 2,54 dan termasuk antara 2,5 < X < 3,5,

yang berarti tindakan tersebut berpengaruh.

Dalam bahasan tentang tindakan-tindakan yang mempengaruhi

sistem kerja manajemen konstruksi dalam proses (Controling) /

pengendalian terdapat 12 pertanyaan uji yang semuanya memiliki nilai

mean rata-rata lebih dari 2,50 artinya pertanyaan uji tersebut sangat

penting diterapkan dalam pengendalian proyek.

4.2.5 Rangking Analisa Faktor-Faktor ditinjau dari Fungsi Manajemen

di setiap Indikator Waktu, Biaya dan Mutu Proyek Pembangunan

Gedung Dinas Kesehatan Kota Semarang

Dari hasil pertanyaan faktor penerapan yang diujikan didapat rangking

faktor tertinggi hingga terendah ditinjau dari fungsi manajemen di setiap

indikator antara lain biaya, waktu dan mutu pada tabel 4.12 berikut:

Tabel 4.12. Rangking Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Sistem

Kerja Manajemen Konstruksi ditinjau dari Indikator Waktu,

Biaya dan Mutu

Page 90: ANALISIS FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA PENERAPAN

79

No Fungsi

Manajemen Indikator MEAN RANK

1

Per

enca

naan

(P

lan

nin

g) Biaya 2.54 1

Waktu 2.46 2

Mutu 2.45 3

2

Pel

ak

san

aan

(A

ctu

ati

ng) Mutu 2.57 1

Biaya 2.50 2

Waktu 2.50 3

3

Pen

gorg

an

isasi

an

(O

rgan

izin

g)

Biaya 2.57 1

Mutu 2.49 2

Waktu 2.49 3

4

Pen

gen

d

ali

an

(Con

trol

ing)

Waktu 2.56 1

Page 91: ANALISIS FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA PENERAPAN

80

No Fungsi

Manajemen Indikator MEAN RANK

Mutu 2.55 2

Biaya 2.52 3

(sumber : data primer yang diolah)

4.2.6 Rangking Analisa Tindakan-Tindakan ditinjau dari Fungsi

Manajemen di setiap Indikator Waktu, Biaya dan Mutu Proyek

Pembangunan Gedung Dinas Kesehatan Kota Semarang

Dari hasil pertanyaan tindakan penerapan yang diujikan didapat

rangking tindakan tertinggi hingga terendah ditinjau dari fungsi manajemen

di setiap indikator antara lain biaya, waktu dan mutu pada tabel 4.13 berikut:

Tabel 4.13. Rangking Tindakan-Tindakan yang Mempengaruhi

Sistem Kerja Manajemen Konstruksi Ditinjau dari Indikator

Waktu, Biaya dan Mutu

No Fungsi

Manajemen Indikator MEAN RANK

1

Per

enca

naan

(P

lan

nin

g) Biaya 2,547 1

Mutu 2,547 2

Waktu

2,521 3

Page 92: ANALISIS FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA PENERAPAN

81

No Fungsi

Manajemen Indikator MEAN RANK

2

Pel

ak

san

aan

(A

ctu

ati

ng) Mutu 2,590 1

Waktu 2,536 2

Biaya 2,532 3

3

Pen

gorg

an

isasi

an

(O

rgan

izin

g)

Waktu 2,559 1

Biaya 2,557 2

Mutu 2,531 3

4

Pen

gen

dali

an

(C

on

troli

ng)

Waktu 2,569 1

Biaya 2,531 2

Mutu 2,531 3

(sumber : data primer yang diolah)

Page 93: ANALISIS FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA PENERAPAN

82

4.2.7 Rangking Analisa Faktor-Faktor ditinjau dari Fungsi Manajemen

di setiap Indikator Waktu, Biaya dan Mutu Proyek Pembangunan

Gedung Dinas Kesehatan Kota Semarang

Dari hasil pertanyaan faktor penerapan yang diujikan didapat rangking

faktor tertinggi hingga terendah ditinjau dari fungsi manajemen, walaupun tidak

terjadi perbedaan nilai yang terlalu besar namun dapat dilihat Fungsi Manajemen

pengendalian menjadi yang tertinggi dengan skor 2,54 dan Fungsi Manajemen

Perencanaan menjadi yang terendah dengan skor 2,48 pada tabel 4.14 berikut :

Tabel 4.14 Rangking Faktor yang Mempengaruhi Sistem Kerja Manajemen

Konstruksi ditinjau dari Fungsi Manajemen

(sumber : data primer yang diolah)

Gambar 4.8 Faktor yang Mempengaruhi Sistem Kerja Manajemen Konstruksi

ditinjau dari Fungsi Manajemen

(sumber : data primer yang diolah)

No Fungsi

Manajemen MEAN RANK

1 Pengendalian

(Controling) 2.54 1

2 Pelaksanaan

(Actuating) 2.53 2

3 Pengorganisasian

(Organizing) 2.52 3

4 Perencanaan

(Planning) 2.48 4

Page 94: ANALISIS FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA PENERAPAN

83

4.2.8 Rangking Analisa Tindakan-Tindakan ditinjau dari Fungsi

Manajemen di setiap Indikator Waktu, Biaya dan Mutu Proyek

Pembangunan Gedung Dinas Kesehatan Kota Semarang

Dari hasil pertanyaan tindakan penerapan yang diujikan didapat rangking

tindakan tertinggi hingga terendah ditinjau dari fungsi manajemen, walaupun

tidak terjadi perbedaan nilai yang terlalu besar namun dapat dilihat Fungsi

Manajemen Pelaksanaan menjadi yang tertinggi dengan skor 2,553 dan Fungsi

Manajemen Perencanaan menjadi yang terendah dengan skor 2,538 pada tabel

4.15 berikut :

Tabel 4.15 Rangking Tindakan yang Mempengaruhi Sistem Kerja Manajemen

Konstruksi ditinjau dari Fungsi Manajemen

No Fungsi

Manajemen MEAN RANK

1 Pelaksanaan

(Actuating) 2.553 1

2 Pengendalian

(Controling) 2.544 2

3 Pengorganisasian

(Organizing) 2.549 3

4 Perencanaan

(Planning) 2.538 4

(sumber : data primer yang diolah)

Page 95: ANALISIS FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA PENERAPAN

84

Gambar 4.9 Tindakan yang Mempengaruhi Sistem Kerja Manajemen

Konstruksi ditinjau dari Fungsi Manajemen

(sumber : data primer yang diolah)

Page 96: ANALISIS FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA PENERAPAN

85

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan analisis pembahasan penelitian tentang Faktor – Faktor Yang

Berpengaruh Pada Penerapan Sistem Kerja Manajemen Konstruksi dalam

Pengendalian Waktu, Biaya dan Mutu Pada Pembangunan Gedung Dinas Kesehatan

Kota Semarang selama proses Perencanaan (P), Pengorganisasian (O), Pelaksanaan (A)

dan Pengendalian (C) dengan dilakukan analisis secara keseluruhan terhadap bagian-

bagian pernyataan dan diperoleh beberapa kesimpulan antara lain sebagai berikut :

a. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Sistem Kerja Manajemen Konstruksi :

Pada Fungsi Manajemen, yang paling berpengaruh terhadap Sistem Kerja

Manajemen Konstruksi Pembangunan Gedung Dinas Kesehatan Kota Semarang

adalah pada proses Pengendalian (C), dibandingkan dengan proses Pelaksanaan

(A), Pengorganisasian (O) dan Perencanaan (P).

Pada proses Pengendalian (C), faktor paling berpengaruh adalah faktor waktu,

dibandingkan faktor biaya dan mutu Untuk faktor waktu sendiri yang berpengaruh

adalah terjadi penyimpangan pelaksanaan di lapangan terhadap master schedule.

Pada proses Perencanaan (P), faktor yang paling yang paling berpengaruh adalah

mutu, dibandingkan factor biaya dan waktu. Faktor mutu yang paling berpengaruh

adalah monitoring spesifikasi mutu.

Pada proses Pengorganisasian (O), faktor yang paling berpengaruh adalah faktor

biaya, dibandingkan factor mutu dan waktu. Faktor biaya yang paling berpengaruh

adalah adanya pekerjaan tambah kurang.

Pada proses Pelaksanaan (A), faktor yang paling berpengaruh adalah faktor

mutu, dibandingkan factor biaya dan waktu. Faktor mutu yang paling berpengaruh

adalah penggunaan material yang tidak sesuai spesifikasi.

b. Tindakan-Tindakan yang Mempengaruhi Sistem Kerja Manajemen Konstruksi :

Pada Fungsi Manajemen, yang paling berpengaruh terhadap Sistem Kerja

Manajemen Konstruksi Pembangunan Gedung Dinas Kesehatan Kota Semarang

Page 97: ANALISIS FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA PENERAPAN

86

adalah pada proses Pelaksanaan (A), dibandingkan dengan proses Pengendalian

(C), Pengorganisasian (O) dan Perencanaan (P).

Pada proses Pelaksanaan (A), tindakan yang paling berpengaruh adalah dari

faktor mutu, dibandingkan dengan faktor biaya dan waktu. Faktor mutu yang paling

berpengaruh dalam tindakan tersebut adalah mengawasi, menolak atau memberikan

persetujuan atas spesifikasi material yang ditempatkan dilapangan agar memenuhi

persyaratan dan tes material telah dilaksanakan dengan benar.

Pada proses Pengendalian (C), tindakan yang paling berpengaruh adalah dari

faktor waktu, dibandingkan faktor biaya dan mutu. Faktor waktu yang paling

berpengaruh dalam tindakan tersebut adalah menganalisa terhadap kendala –

kendala yang terjadi dilapangan kemudian mengejar keterlambatan progres yang

terjadi dengan cepat dan tepat.

Pada proses Perencanaan (P), tindakan yang paling berpengaruh adalah dari

faktor mutu, dibandingkan dengan waktu dan biaya. Faktor mutu yang paling

berpengaruh dalam tindakan tersebut adalah Mengontrol dan mengurangi

permasalahan yang terjadi antara desain dengan pelaksanaan.

Pada proses Pengorganisasian (O), tindakan yang paling berpengaruh adalah dari

faktor waktu, dibandingkan faktor biaya dan mutu. Faktor waktu yang paling

berpengaruh dalam tindakan tersebut adalah mengumpulkan data dan informasi

dilapangan untuk memecahkan persoalan yang terjadi selama pekerjaan konstruksi.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka saran yang diberikan semoga dapat

bermanfaat bagi praktisi teknik sipil, masyarakat maupun pemerintah sebagai

kemungkinan solusi untuk Faktor – Faktor Yang Berpengaruh Pada Penerapan

Sistem Kerja Manajemen Konstruksi dalam Pengendalian Waktu, Biaya dan Mutu

Pada Pembangunan Gedung.

Bagi peneliti berikutnya, diharapkan tidak terpaku pada faktor – faktor serta

tindakannya dalam penerapan manajemen konstruksi untuk pengendalian waktu,

biaya dan mutu pada pembangunan gedung, akan tetapi mengkaji dan mengungkap

Page 98: ANALISIS FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA PENERAPAN

87

faktor-faktor lain dan tindakannya juga untuk meningkatkan sistem kerja dalam

menerapkan manajemen konstruksi.

Penambahan responden sangat dianjurkan agar hasil penelitian yang dicapai

dapat lebih mengungkap pengaruh faktor-faktor dan tindakannya dalam penerapan

sistem kerja manajemen konstruksi dalam pengendalian waktu, biaya dan mutu

pada pembangunan gedung secara maksimal supaya mendekati bahkan sesuai

dengan realita di lapangan.

5.3 Penutup

Demikian laporan Tugas Akhir penelitian tentang Faktor – Faktor Yang

Berpengaruh Pada Penerapan Sistem Kerja Manajemen Konstruksi dalam

Pengendalian Waktu, Biaya dan Mutu Pada Pembangunan Gedung Dinas

Kesehatan Kota Semarang. Merupakan hasil maksimal yang dicoba untuk

disajikan. Pendalaman – pendalaman dan pengembangan lebih lanjut mengenai

analisa yang tepat dalam penerapan – penerapan lainnya masih sangat

dimungkinkan dalam penelitian.

Kesadaran akan adanya kekurangan dalam penyajian Laporan Tugas Akhir

ini yang disebabkan karena keterbatasan waktu, pengalaman serta kemampuan

yang dimiliki, oleh karena itu segala kritik dan saran yang bersifat membangun

sangat diharapkan.

Akhirnya meskipun sangat banyak terdapat kekurangan, harapan dalam

laporan Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan memberikan

sumbangan bagi penerapan ilmu pengetahuan.

Page 99: ANALISIS FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA PENERAPAN

61

DAFTAR PUSTAKA

Husen, Abrar, 2010. Manajemen Proyek. Penerbit Andi. Yogyakarta

Djarwanto. 1984. Populasi dan sampel Penelitian, Jakarta : Erlangga.

Marzuki. 1995. Sasaran atau tujuan dari Penelitian. Jakarta.

Michael. 1999. “ Chapter 6 : Planning and Managing Human Performace

Tecnology

Projects ” Handbook of Human Performance Technology, San Francico,

Jossey-Bass.

Nazir, M.1985. Metode Penelitian. Ghalia Indonesia.

Harsanto, Budi, 2013, Dasar Ilmu Manajemen Operasi, UNPAD PRESS :

Bandung

Latif, Abdurahman, 1998, Ilmu Manajemen Konstruksi Untuk Perguruan

Tinggi, Penerbit Universitas Tarumanegara, Surabaya

Wibowo, Moh. Agung, 2015, Materi Kuliah Manajemen Konstruksi

“Construction Management”, Penerbit Universitas Indonesia, Jakarta.

Wibowo, 2009, Manajemen Kinerja. Penerbit Raja Grafindo, Jakarta

Ervianto,Wulfram I. 2002. Manajemen Proyek Konstruksi. Yogyakarta :

Andi

Ervianto, Wulfram I. 2004. Teori-Aplikasi Manajemen Proyek Konstruksi.

Yog yakarta : Andi

Zidni, Adi Irfan. 2008. Identifikasi Keterlibatan Asosiasi Jasa Pelaksana

Konstruksi Dalam Proses Lelang Jasa Konstruksi. Jakarta : Universitas

Indonesia

Kezner. 2006. Panduan Manajemen Proyek Konstruksi. Yudhistira,

Jakarta.

Page 100: ANALISIS FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA PENERAPAN
Page 101: ANALISIS FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA PENERAPAN
Page 102: ANALISIS FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA PENERAPAN
Page 103: ANALISIS FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA PENERAPAN
Page 104: ANALISIS FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA PENERAPAN
Page 105: ANALISIS FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA PENERAPAN
Page 106: ANALISIS FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA PENERAPAN