65
1 ALOKASI PENDAPATAN DAN LITERASI KEUANGAN (STUDI EMPIRIS PADA IBU RUMAH TANGGA DI KELURAHAN PANGGUNG LOR, KECAMATAN SEMARANG UTARA, KOTA SEMARANG) Go Amelia Rosaline Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga PENDAHULUAN Pada saat ini, Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen (EPK) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sedang gencar melakukan edukasi dan sosialisasi untuk meningkatkan pemahaman masyarakat dan konsumen mengenai Lembaga Jasa Keuangan (LJK) serta produk dan jasa yang ditawarkan di industri keuangan yang mencakup berbagai lapisan masyarakat, seperti ibu rumah tangga, pengusaha kecil, pedagang, dan para akademisi yang mencakup mahasiswa dan dosen (http://www.ojk.go.id/). Hal ini tidak dapat dipungkiri karena survei yang dilakukan OJK menunjukkan tingkat pemahaman masyarakat Indonesia atas produk keuangan masih sangat kecil, sekitar 21 persen (http://www.republika.co.id/). Kepala Divisi Edukasi Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK, Lasmaida S mengatakan ibu rumah tangga menjadi salah satu sasaran utama dalam program edukasi dan sosialisasi produk keuangan ini, dengan alasan kedudukan sebagian besar ibu rumah tangga adalah sebagai pengatur pergerakan roda kehidupan rumah tangga yang termasuk di dalamnya menentukan dan mengelola keuangan di dalam rumah tangga tersebut (http://merdeka.com/). Gerakan emansipasi wanita telah membawa perubahan yang besar pada peran perempuan di sektor publik. Sehingga banyak perempuan termasuk di antaranya adalah wanita yang telah berstatus menikah untuk masuk ke dunia kerja. Hal ini terlihat pada data statistik mengenai kondisi Tingkat Partisipasi

Alokasi Pendapatan dan Literasi Keuangan - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5701/3/T1_212011123_Full... · ALOKASI PENDAPATAN DAN LITERASI KEUANGAN ... dan para akademisi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Alokasi Pendapatan dan Literasi Keuangan - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5701/3/T1_212011123_Full... · ALOKASI PENDAPATAN DAN LITERASI KEUANGAN ... dan para akademisi

1

ALOKASI PENDAPATAN DAN LITERASI KEUANGAN

(STUDI EMPIRIS PADA IBU RUMAH TANGGA DI

KELURAHAN PANGGUNG LOR, KECAMATAN SEMARANG

UTARA, KOTA SEMARANG)

Go Amelia Rosaline

Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga

PENDAHULUAN

Pada saat ini, Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen (EPK) Otoritas

Jasa Keuangan (OJK) sedang gencar melakukan edukasi dan sosialisasi untuk

meningkatkan pemahaman masyarakat dan konsumen mengenai Lembaga Jasa

Keuangan (LJK) serta produk dan jasa yang ditawarkan di industri keuangan yang

mencakup berbagai lapisan masyarakat, seperti ibu rumah tangga, pengusaha

kecil, pedagang, dan para akademisi yang mencakup mahasiswa dan dosen

(http://www.ojk.go.id/). Hal ini tidak dapat dipungkiri karena survei yang

dilakukan OJK menunjukkan tingkat pemahaman masyarakat Indonesia atas

produk keuangan masih sangat kecil, sekitar 21 persen

(http://www.republika.co.id/).

Kepala Divisi Edukasi Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK,

Lasmaida S mengatakan ibu rumah tangga menjadi salah satu sasaran utama

dalam program edukasi dan sosialisasi produk keuangan ini, dengan alasan

kedudukan sebagian besar ibu rumah tangga adalah sebagai pengatur pergerakan

roda kehidupan rumah tangga yang termasuk di dalamnya menentukan dan

mengelola keuangan di dalam rumah tangga tersebut (http://merdeka.com/).

Gerakan emansipasi wanita telah membawa perubahan yang besar pada

peran perempuan di sektor publik. Sehingga banyak perempuan termasuk di

antaranya adalah wanita yang telah berstatus menikah untuk masuk ke dunia

kerja. Hal ini terlihat pada data statistik mengenai kondisi Tingkat Partisipasi

Page 2: Alokasi Pendapatan dan Literasi Keuangan - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5701/3/T1_212011123_Full... · ALOKASI PENDAPATAN DAN LITERASI KEUANGAN ... dan para akademisi

2

Angkatan Kerja (TPAK) tahun 2009 hingga tahun 2011 yang terus mengalami

peningkatan (Majid dan Herniwati, 2012).

Sehingga dapat dikatakan bahwa perempuan yang memiliki peran ganda

tidak asing lagi di dalam masyarakat. Perempuan tidak lagi dalam arti normatif

menjadi seorang istri yang bertanggungjawab terhadap tugas rumah tangga dalam

menyediakan makan dan kebutuhan lainya serta mengasuh anak (Widyasari 2004:

65).

Akan tetapi, seorang istri juga harus bekerja untuk mencari nafkah.

Sehingga memiliki dua jenis sumber pendapatan, pertama adalah dari hasilnya

bekerja dan yang kedua adalah dari pendapatan suaminya. Berbeda dengan ibu

rumah tangga yang tidak bekerja yang hanya memperoleh pendapatan dari hasil

suaminya bekerja. Namun seiring berjalannya waktu banyak kaum perempuan

tidak hanya bertugas mencari nafkah tambahan, tetapi juga penopang pokok

ekonomi rumah tangga.

Dalam berbagai lapisan masyarakat, setiap rumah tangga juga memiliki

jumlah pendapatan yang berbeda-beda. Terlebih dengan perbedaan ibu rumah

tangga yang bekerja dan ibu rumah tangga yang tidak bekerja. Tetapi dengan

berbagai jumlah pendapatan rumah tangga yang dimilikinya, diperlukan

perencanaan keuangan yang baik. Sehingga dapat mengalokasikan pendapatan

tersebut secara optimal dalam rangka mencapai kesejahteraan finansial baik

jangka pendek maupun jangka panjang.

Perbedaan sumber pendapatan rumah tangga oleh kedua jenis ibu rumah

tangga tersebut juga dapat menjadikan perbedaan dalam pola alokasi pendapatan

rumah tangga yang dilakukannya. Oleh karena dengan status pendapatan yang

merupakan hasil pekerjaannya sendriri membuat ibu rumah tangga yang bekerja

Tabel 1 Jumlah Angkatan Kerja dan TPAK Menurut Jenis Kelamin di Kota Semarang

Tahun 2009-2011

Sumber: Majid dan Herniwati, 2012

Page 3: Alokasi Pendapatan dan Literasi Keuangan - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5701/3/T1_212011123_Full... · ALOKASI PENDAPATAN DAN LITERASI KEUANGAN ... dan para akademisi

3

lebih leluasa untuk menggunakannya. Kemudian untuk mengimbangi gaya hidup

rekan kerjanya beliau juga harus berani untuk mengeluarkan biaya yang terkadang

tidak sedikit.

Kemudian terdapat alat untuk mengoptimalkan implementasi dari

perencanaan keuangan yang telah dibuat adalah dengan memiliki literasi

keuangan. Seseorang perlu memiliki pengetahuan, sikap, dan implementasi

keuangan pribadi yang sehat yang dikenal dengan literasi keuangan (Widayati,

2012). Sehingga dalam hasil penelitian Navickas, dkk (2014) mengatakan bahwa

literasi keuangan memiliki pengaruh yang sangat tinggi dalam manajemen

keuangan pribadi baik dalam populasi Lithuanian, OECD, maupun di USA. Hal

itu terlihat pada ibu rumah tangga yang berusia 18 tahun hinga 30 tahun tidak

mengerti dasar literasi keuangan, seperti bunga sederhana dan gabungan.

Sehingga hal tersebut berdampak pada keputusan yang diambil dalam memilih

pinjaman, pegadaian, deposito, ataupun produk keuangan lainnya.

Hasil penelitian Byrne (2007) juga mengatakan bahwa pengetahuan

keuangan yang rendah akan menyebabkan pembuatan rencana keuangan yang

salah dan menyebabkan bias dalam pencapaian kesejahteraan di saat usia tidak

produktif lagi. Sebaliknya dengan tingkat literasi keuangan yang tinggi, seorang

ibu rumah tangga ini diharapkan lebih dapat memperkirakan berapa persen dari

pendapatan yang dialokasikan untuk konsumsi, tabungan, dan investasi.

Dengan perbedaan kedua jenis ibu rumah tangga untuk dapat

mengalokasikan pendapatan rumah tangganya secara maksimal, ibu rumah tangga

yang bekerja seharusnya memiliki tingkat literasi keuangan yang lebih tinggi dari

ibu rumah tangga yang tidak bekerja. Oleh karena ibu rumah tangga yang bekerja

berada dalam dunia kerja yang menjadikan pola pikirnya yang lebih terbuka dan

memiliki wawasan yang luas dan dinamis.

Dalam hasil penelitian yang dilakukan oleh Budianto (2006) terkait

dengan pengalokasian pendapatan untuk konsumsi yang dilakukan oleh ibu rumah

tangga yang bekerja dan yang tidak bekerja tidak memiliki perbedaan yang

signifikan. Oleh karena itu, dilakukan penelitian kembali mengenai hal tersebut

dan secara lebih kompleks melihat juga perbedaan dari sisi tabungan, investasi,

Page 4: Alokasi Pendapatan dan Literasi Keuangan - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5701/3/T1_212011123_Full... · ALOKASI PENDAPATAN DAN LITERASI KEUANGAN ... dan para akademisi

4

dan tingkat literasi yang dimiliki oleh ibu rumah tangga yang tidak bekerja dan

ibu rumah tangga yang bekerja. Sehingga, dapat dirumuskan persoalan penelitian

sebagai berikut:

1. Bagaimana pola alokasi pendapatan yang dilakukan oleh sejumlah ibu

rumah tangga yang tidak bekerja dan sejumlah ibu rumah tangga yang

bekerja?

2. Bagaimana tingkat literasi keuangan yang dimiliki oleh sejumlah ibu

rumah tangga yang tidak bekerja dan sejumlah ibu rumah tangga yang

bekerja?

3. Bagaimana keterkaitan antara ibu rumah tangga yang bekerja dan ibu

rumah tangga yang tidak bekerja berdasarkan tingkat literasi keuangan dan

alokasi pendapatan yang dilakukannya?

Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat pola dalam mengalokasikan

pendapatan rumah tangga secara keseluruhan yang mana terdiri dari konsumsi,

tabungan, investasi, dan juga untuk melihat tingkat literasi yang dimiliki oleh ibu

rumah tangga baik yang bekerja maupun yang tidak bekerja. Kemudian dalam

penelitian ini juga melihat keterkaitan antara ibu rumah tangga yang bekerja dan

ibu rumah tangga yang tidak bekerja berdasarkan tingkat literasi keuangan dan

alokasi pendapatan yang dilakukannya, Sehingga sasaran edukasi dan sosialisasi

mengenai produk dan jasa keuangan dapat lebih tepat sasaran dan tingkat literasi

keuangan dapat ditingkatkan untuk alokasi keuangan rumah tangga yang lebih

baik.

Page 5: Alokasi Pendapatan dan Literasi Keuangan - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5701/3/T1_212011123_Full... · ALOKASI PENDAPATAN DAN LITERASI KEUANGAN ... dan para akademisi

5

TINJAUAN PUSTAKA

Definisi Konsep

Ibu Rumah Tangga yang Tidak Bekerja dan Ibu Rumah Tangga yang

Bekerja

Keberadaan perempuan yang menyandang status sebagai ibu rumah tangga

secara tradisi menurut Tuti dan Fadilah (2001:9) sebagaimana dikutip oleh

Naibaho (2009) berkewajiban untuk mengurus rumah tangga. Tugas ini mencakup

menyediakan makan untuk anggota keluarga, mengurus dan menata rumah,

mengasuh anak, dan sebagainya yang terkait dengan upaya menumbuhkan

kenyamanan dan keasrian rumah tangga. Namun setelah adanya emansipasi

perempuan yang bertujuan memperjuangkan persamaan derajat antara perempuan

dan laku-laki telah membawa perubahan yang besar pada peran perempuan di

sektor publik. Perubahan tersebut menurut Sujarwa (2001:100) membawa

konsekuensi yang bersifat psikososiologik (pribadi dan kemasyarakatan) dimana

perempuan menjadi lebih percaya diri, tidak terlalu tergantung, lebih realistik, dan

memperlihatkan perannya sebagai pribadi individu. Sehingga, pada saat ini

semakin banyak ibu rumah tangga yang memasuki dunia kerja atau berkarir.

Akan tetapi, seiring berjalannya waktu tidak dapat dipungkiri bahwa

realitas sosial saat ini semakin sulit. Dimana penduduk Indonesia yang terus

mengalami peningkatan sehingga peluang untuk memperoleh pekerjaan juga

semakin sulit. Namun di sisi lain, kebutuhan hidup terus mengalami peningkatan

dan hal ini menjadikan banyak ibu rumah tangga yang tidak hanya mencari nafkah

tambahan, tetapi juga menjadi penopang pokok ekonomi rumah tangga.

Ibu rumah tangga yang bekerja seperti ini dapat dikatakan bahwa memiliki

peran ganda dimana sebagai seorang istri beliau memiliki kewajiban untuk

mengurus rumah tangga, namun di satu lainnya beliau harus terlibat dalam

kegiatan ekonomi untuk mencari penghasilan tambahan (Munandar 1985:4-7).

Seorang perempuan dituntut untuk pandai dalam mengelola waktu dan

aktivitasnya serta akibatnya dalam psikis dan fisiknya. Sehingga kesanggupan

Page 6: Alokasi Pendapatan dan Literasi Keuangan - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5701/3/T1_212011123_Full... · ALOKASI PENDAPATAN DAN LITERASI KEUANGAN ... dan para akademisi

6

perempuan dalam berperan ganda merupakan pilihan yang berdasarkan kondisi

objektif dan kematangan berpikir.

Hoffman (1984) dalam bukunya yang berjudul Working Mothers: An

Evaluative Review of the Consequences for wife, husband, and child,

menyebutkan beberapa faktor yang mempengaruhi keputusan seorang ibu untuk

bekerja, diantaranya adalah:

1. Kebutuhan ekonomi. Terdapat banyak motif yang mendasari faktor ini

yang tergantung dari kondisi dan keadaan keluarga. Penghasila suami yang

tidak mencukupi paling sering menjadi motif yang terbesar. Namun, ada

motif lain seperti ibu menginginkan barang-barang yang berharga yang

mebutuhkan uang lebih untuk dapat membelinya, karena itulah ibu

bekerja.

2. Pekerjaan rumah tangga (peran sebagai ibu rumah tangga) yang lama-

kelamaan menjadi tidak lagi memuaskan, membosankan, dan tidak lagi

membutuhkan keterampilan. Apalagi ketika anak terkecil sudah mulai

memasuki sekolah, sehingga sering ibu merasa tidak dibutuhkan lagi di

rumah (Birnbaum, 1971)

3. Kepribadian, Misalnya kebutuhan untuk berprestasi, dihargai karena ststus

yang lebih tinggo, keinginan untuk dapat bermanfaat bagi lingkungan dan

juga menggunakan potensi-potensi yang dimiliki.

Alokasi Pendapatan Rumah Tangga

Setiap rumah tangga pasti menginginkan masa depan yang sejahtera dan

bahagia dan salah satu faktor pendukungnya adalah dalam hal kesuksesan

finansial. Garman dan Forgue (1997) mengatakan bahwa kesuksesan finansial

dapat tercapai jika telah memenuhi lima tujuan keuangan yang diantaranya adalah

memperoleh pendapatan dan kekayaan yang maksimum, melakukan konsumsi

secara efisien, menemukan kepuasan hidup, mencapai keamanan finansial, dan

mengumpulkan kekayaan untuk dinikmati saat masa pensiun dan sebagian

ditinggalkan sebagai warisan. Dalam mencapai kesuksesan finansial tersebut,

seorang ibu rumah tangga yang memegang peranan roda pergerakan keuangan

Page 7: Alokasi Pendapatan dan Literasi Keuangan - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5701/3/T1_212011123_Full... · ALOKASI PENDAPATAN DAN LITERASI KEUANGAN ... dan para akademisi

7

rumah tangga tidak berarti harus hemat, melainkan harus mengerti jumlah yang

pantas untuk setiap pos pengeluaran (Senduk, 2001). Perencanaan keuangan

merupakan sebuah kunci utama dalam mengalokasikan pendapatan rumah tangga

secara optimal (Putlia, 2009).

Setelah perencanaan keuangan dilaksanakan, tugas pengelolaan keuangan

yang kedua adalah Memanfaatkan atau mengalokasikan pendapatan berarti

mengimplementasikan perencanaan keuangan yang telah dilakukan. Masassya

(2004: 9-10) membagi alokasi pendapatan menjadi tiga hal pokok yang antara lain

berupa konsumsi, tabungan atau saving, dan investasi. Akan tetapi dalam praktek

sehari-hari, pengalokasian pendapatan ini mempunyai seni pengelolaan sendiri

yang berbeda-beda sesuai dengan kebiasaan, pengalaman, ataupun pengetahuan.

Selain itu, sebuah hal perlu diingat bagi seorang ibu rumah tangga yang

berperan sebagai pemegang roda pergerakan keuangan rumah tangga adalah

faktor kedisiplinan dalam proses mengalokasikan pendapatan sesuai dengan

perencanaan keuangan yang telah dilakukan sebelumnya. Setelah semua hal

tersebut dijalankan dengan baik, kesuksesan finansial dan tujuan hidup yang

sejahtera dan bahagia tentu saja dapat tercapai (Dorimulu, 2003).

Konsumsi

Masassya (2004: 9-10) mengatakan bahwa pengalokasian pendapatan

rumah tangga tersebut termasuk pengeluaran biaya tetap (fixed cost) yang tidak

bisa ditunda lagi, yaitu angsuran rumah, biaya listrik, air, telepon, biaya makan,

minum, dan rekreasi. Biaya konsumsi ini beragam, akan tetapi perlu dipatok atau

ditentukan lazimnya biaya ini berkisar antara 40%-50%.

Sedangkan Sudarsono (2005) mendefinisikan konsumsi sebagai semua

biaya yang dikeluarkan oleh rumah tangga untuk memenuhi semua kebutuhan

hidupnya yang terdiri atas konsumsi untuk makanan sehari-hari seperi beras, lauk

pauk, sayur-sayuran, dan lain-lain, serta konsumsi untuk non makanan seperti

pakaian, perumahan, pendidikan, kesehatan, hiburan, rekreasi, sosial, pajak.

Oleh karena sebagian besar pengeluaran untuk konsumsi menyangkut

kebutuhan pokok rumah tangga, sehingga konsumsi menjadi unsur alokasi

Page 8: Alokasi Pendapatan dan Literasi Keuangan - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5701/3/T1_212011123_Full... · ALOKASI PENDAPATAN DAN LITERASI KEUANGAN ... dan para akademisi

8

pendapatan yang paling diutamakan dalam proses perencanaan dan

kedisiplinannya. Ketika perencanaan konsumsi telah terpenuhi, barulah keuangan

keluarga menjadi bebas dimana artinya sisa pendapatan rumah tangga dapat

dialokasikan ke dalam pos lainnya yaitu, tabungan dan investasi.

Tabungan

Pada dasarnya setiap individu memiliki ketidakpastian yaitu ketakutan

akan masa depan kehidupan finansial dan tidak ada seorangpun yang mampu

untuk mencegah kecelakaan, penderitaan, dam kesukaran dalam mengejar

keberuntungan dan nasib baik (Wibawa, 2003). Ditambah lagi dengan keadaan

perekonomian Indonesia yang selalu dipenuhi dengan tingkat inflasi dan

ketidakpastian. Sehingga setiap individu yang sadar akan pentingnya perencaan

keuangan akan memikirkan motif untuk berjaga-jaga yang dapat digunakan dalam

kepentingan yang mendesak. Salah satu alternatifnya adalah dengan memiliki

tabungan dimana tabungan sendiri didefinisikan sebagai simpanan di bank yang

dapat ditarik berdasarkan syarat-syarat tertentu (Muda 2003:37). Selain itu,

keuntungan dari tabungan adalah memperoleh bunga dan tingkat resikonya yang

tergolong rendah. Tidak semua rumah tangga memiliki pendapatan yang lebih

untuk dialokasikan ke dalam tabungan, akan tetapi Rini (2006:14) menyarankan

jumlah tabungan rumah tangga sebesar 20% hingga 30% dari pendapatan

keseluruhan.

Masassya (2004: 9-10) secara lebih mendetail menjelaskan pengalokasian

pada tabungan yang mana dapat dimasukkan sebagai simpanan/tabungan tetap

dan bisa dimaksudkan sebagai tabungan untuk berjaga-jaga yaitu misalnya ada

keperluan ke dokter dan memberi sumbangan. Tabungan ini juga perlu ditentukan

dan pada umumnya berkisar 25% dimana 10%-15% digunakan sebagai motif

berjaga-jaga dan sisanya digunakan sebagai tabungan tetap.

Page 9: Alokasi Pendapatan dan Literasi Keuangan - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5701/3/T1_212011123_Full... · ALOKASI PENDAPATAN DAN LITERASI KEUANGAN ... dan para akademisi

9

Investasi

Dalam melakukan perencanaan keuangan, seorang ibu rumah tangga harus

memiliki pandangan yang selalu ke depan baik jangka pendek maupun jangka

panjang. Dan dalam jangka panjang, di masa depan setiap keluarga juga pasti

menginginkan kehidupan yang sejahtera dan bahagia. Oleh sebab itu, dalam

perencanaan keuangan perlu dipikirkan untuk mengalokasikan pendapatan ke

dalam produk-produk keuangan yang ditawarkan dalam jasa keuangan dengan

tujuan investasi yang memperoleh keuntungan di masa mendatang (Dhuwita,

2003). Selain itu, motif lain yang mendorong seorang ibu rumah tangga untuk

melakukan investasi adalah baik individu baik suami ataupun dirinya sendiri yang

bekerja maupun yang tidak bekerja secara fisik akan selalu berhadapan dengan

usia pensiunnya (Budianto, 2006).

Akan tetapi, biasanya investasi dilakukan oleh rumah tangga yang

memiliki sejumlah kebebasan pendapatan setelah dialokasikan untuk konsumsi.

Karena investasi sendiri memiliki definisi sebagai penempatan sejumlah dana

pada saat ini dengan harapan menghasilkan keuntungan di masa depan (Halim,

2005). Sedangkan Massasya (2004: 9-10) pengalokasian pada investasi dini

dimaksudkan sebagai pengembangbiakan uang secara terencana dan disiplin

Namun, dari sekian banyak produk keuangan yang ditawarkan oleh jasa keuangan

pasti memiliki tingkat resiko dan keuntungan yang berbeda, sehingga seorang ibu

rumah tangga harus pandai dan berhati-hati dalam mengambil keputusan investasi

tersebut.

Literasi Keuangan

Chen and Volpe (1998) mengartikan literasi keuangan sebagai

pengetahuan untuk mengelola keuangan dalam pengambilan keputusan keuangan.

Definisi tersebut dapat diajabarkan ke dalam 4 dimensi yaitu:

1. Manajemen keuangan pribadi (personal finance) merupakan proses

perencanaan dan pengendalian keuangan dari unit individu atau keluarga

2. Bentuk simpanan di Bank yang dapat dilakukan dalam bentuk tabungan

(sebagian pendapatan mastyarakat yang tidak dibelanjakan disimpan

Page 10: Alokasi Pendapatan dan Literasi Keuangan - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5701/3/T1_212011123_Full... · ALOKASI PENDAPATAN DAN LITERASI KEUANGAN ... dan para akademisi

10

sebagai cadangan guna berjaga-jaga dalam jangka pendek), deposito

berjangka (simpanan pada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan

dalam jangka waktu tertentu), sertifikat deposito (deposito berjangka yang

bukti simpanannya dapat diperdagangkan), dan giro (simpanan pada bank

yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran)

3. Asuransi adalah salah satu bentuk pengendalian resiko yang dilakukan

dengan cara mengalihkan/transfer risiko dari satu pihak ke pihak lain

(dalam hal ini adalah perusahaan asuransi). Pengerian asuransi yang lain

adalah merupakan suatu pelimpahan resiko dar pihak pertama kepada

pihak lain

4. Investasi merupakan suatu bentuk pengalokasian pendapatan yang

dilakukan saat ini untuk memperoleh manfaat keuntungan (return) di

kemudian hari yang bisa melebihi modal investasi yang dikeluarkan saat

ini.

Alokasi Pendapatan Ibu Rumah Tangga yang Bekerja dan Ibu Rumah Tidak

Bekerja

Fenomena ibu rumah tangga yang memegang roda pergerakan keuangan

keluarganya menuntut para ibu rumah tangga untuk pandai dalam mengalokasikan

pendapatan yang dimilikinya baik yang bersumber dari pendapatan suaminya saja,

yang bersumber dari hasilnya bekerja ataupun gabungan pendapatannya dan

pendapatan suaminya dengan seoptimal mungkin. Menurut Wibawa (2003) faktor

terpenting dalam mengalokasian pendapatan adalah perencanaan keuangan.

Karena secara sederhana perencanaan keuangan keluarga berkaitan dengan berapa

banyak uang yang masuk dari pendapatan dan berapa banyak uang yang keluar

sebagai konsumsi dan berapa banyak uang yang dikeluarkan untuk ditabung dan

diinvestasikan demi mencapai tujuan keluarga.

Akan tetapi bagi ibu rumah tangga yang bekerja diduga memiliki perilaku

yang berbeda dalam mengalokasikan pendapatan rumah tangganya. Hal ini

dikarenakan beliau merasa lebih leluasa untuk mengalokasikan pendapatannya

yang merupakan jerih payahnya sendiri. Kemudian semakin luas dan variatifnya

Page 11: Alokasi Pendapatan dan Literasi Keuangan - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5701/3/T1_212011123_Full... · ALOKASI PENDAPATAN DAN LITERASI KEUANGAN ... dan para akademisi

11

pergaulan yang beliau jalani di dalam dunia kerja secara tidak langsung membuat

beliau mengikuti gaya hidup mereka untuk dapat mengimbanginya. Sehingga

seorang ibu rumah tangga yang bekerja ini akan menjadi cenderung lebih

konsumtif.

Tingkat Literasi Keuangan Ibu Rumah Tangga yang Bekerja dan Ibu

Rumah Tangga yang Tidak Bekerja

Dalam mengoptimalkan implementasi dari perencanaan keuangan yang

telah dibuat adalah dengan memiliki literasi keuangan. Seseorang perlu memiliki

pengetahuan, sikap, dan implementasi keuangan pribadi yang sehat yang dikenal

dengan literasi keuangan (Widayati, 2012).Terkait dengan investasi, hasil

penelitian Sina dan Nggili (2012) yang juga mengatakan bahwa perempuan lebih

peduli pada ketidakpastian pendapatan di masa datang, sehingga lebih berusaha

untuk mencari tahu arti dan tujuan investasi. Dapat dikatakan literasi keuangan

mengenai investasi yang dimiliki perempuan lebih tinggi daripada laki-laki,

sehingga perempuan mampu memahami resiko dan imbal hasil dalam

melipatgandakan uang selain dengan menabung. Sehingga tidak mengherankan

jika sebagian besar ibu rumah tangga yang memegang roda pergerakan keuangan

keluarganya.

Namun dengan perbedaan status ibu rumah tangga yang tidak bekerja dan

bekerja diduga memiliki perbedaan tingkat literasi yang dimilikinya. Dimana

seorang ibu rumah tangga yang bekerja biasanya memiliki tingkat literasi

keuangan yang lebih tinggi dibandingkan ibu rumah tangga yang tidak bekerja.

Hal tersebut dikarenakan keberadaannya dalam dunia kerja yang menjadikan pola

pikirnya yang lebih terbuka dan memiliki wawasan yang luas dan dinamis dengan

semakin banyak beliau bergaul dalam ruang lingkup yang semakin luas dan lebih

banyak variasi pergaulannya.

Page 12: Alokasi Pendapatan dan Literasi Keuangan - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5701/3/T1_212011123_Full... · ALOKASI PENDAPATAN DAN LITERASI KEUANGAN ... dan para akademisi

12

Keterkaitan Ibu Rumah Tangga yang Bekerja dan Ibu Rumah Tangga yang

Tidak Bekerja dengan Tingkat Literasi Keuangan dan Alokasi Pendapatan

Literasi keuangan sehingga menjadi sesuatu yang dibutuhkan dalam

kehidupan di era globalisasi ini agar dapat mengelola keuangan dengan baik dan

mencapai kesejahteraan. Seorang ibu rumah tangga yang disertai dengan literasi

keuangan yang tinggi dalam pengelolaan keuangannya tentu saja akan lebih

berhati-hati dan lebih terencana dengan baik. Hal ini dibuktikan dalam hasil

penelitian yang dilakukan oleh hasil penelitian Navickas, dkk (2014) yang

mengatakan bahwa literasi keuangan memiliki pengaruh yang sangat tinggi dalam

manajemen keuangan pribadi baik dalam populasi Lithuanian, OECD, maupun di

USA. Hal itu terlihat pada ibu rumah tangga yang berusia 18 tahun hinga 30 tahun

tidak mengerti dasar literasi keuangan, seperti bunga sederhana dan gabungan.

Sehingga hal tersebut berdampak pada keputusan yang diambil dalam memilih

pinjaman, pegadaian, deposito, ataupun produk keuangan lainnya.

Sebaliknya dalam hasil penelitian yang dilakukan oleh Byrne (2007)

mengatakan bahwa pengetahuan keuangan yang rendah akan menyebabkan

pembuatan rencana keuangan yang salah, dan menyebabkan bias dalam

pencapaian kesejahteraan di saat usia tidak produktif lagi. Hal ini sejalan dengan

penelitian yang dilakukan oleh Sina (2012) yang mengatakan bahwa rendahnya

literasi keuangan berdampak pada kesejahteraan. Prioritas untuk meningkatkan

literasi keuangan menjadi suatu keharusan bagi individu ataupun keluarga yang

ingin sejahtera. Sehingga dalam penelitian ini dapat melihat keterkaitan ibu rumah

tangga yang bekerja dan ibu rumah tangga yang tidak bekerja berdasarkan tingkat

literasi keuangan dan alokasi pendapatan.

Page 13: Alokasi Pendapatan dan Literasi Keuangan - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5701/3/T1_212011123_Full... · ALOKASI PENDAPATAN DAN LITERASI KEUANGAN ... dan para akademisi

13

METODE PENELITIAN

Jenis Penelitian

Kuncoro (2009) mengklasifikasikan metode penelitian menjadi penelitian

historis, penelitian deskriptif, penelitian kausal, penelitian komparatif, dan

penelitian eksperimental. Penelitian yang dilakukan ini menggunakan metode

penelitian deskriptif dan eksplanatif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian

yang melakukan pengumpulan data untuk menggambarkan dan memberi

penjelasan yang lebih mendetail mengenai fenomena dari subjek penelitian.

Sedangkan penelitian eksplanatif adalah penelitian yang menjelaskan hubungan

antar fenomena.

Populasi dan Sampel

Populasi menurut Sugiyono (1999:72) adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.

Populasi dalam penelitian ini adalah ibu rumah tangga yang berada di Kelurahan

Panggung Lor, Kecamatan Semarang Utara, Kota Semarang baik yang bekerja

maupun yang tidak bekerja.

Sugiyono (2005) juga mengatakan bahwa bagian dari populasi yang

menjadi sumber data dalam penelitian, yang mana adalah merupakan bagian dari

jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi dapat disebut dengan sampel.

Dalam penelitian dilakukan terhadap sampel yang mewakili populasinya. Pada

penelitian ini metode pemilihan sampel yang digunakan merupakan gabungan dari

Proportionate Stratified Sampling Method dan Snowball Sampling Method.

Dimana Proportionate Stratified Sampling Method adalah teknik

pengambilan sampel dalam bentuk distratifikasikan secara proporsional, namun

tidak dipilih acak melainkan secara kebetulan saja. Sedangkan Snowball Sampling

Method merupakan cara pengambilan sampel ini adalah dengan mengetahui

informasi dari satu atau dua orang sesuai dengan karakteristik atau ciri-ciri yang

telah ditentukan menjadi sampel atau responden dalam penelitian ini. Kemudian

Page 14: Alokasi Pendapatan dan Literasi Keuangan - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5701/3/T1_212011123_Full... · ALOKASI PENDAPATAN DAN LITERASI KEUANGAN ... dan para akademisi

14

meminta kepada sampel pertama tersebut untuk menunjukan orang lain yang kira-

kira bisa dijadikan sampel selanjutnya. Sampel dalam penelitian ini diambil

menggunakan formula yang dikemukakan oleh Yamane (1973) sebagaimana

dikutip Utami dan Supramono (2003) sebagai berikut:

n =

Dimana:

n : jumlah sampel

N : jumlah populasi

d : presisi yang ditetapkan sebesar 10%

Dengan populasi ibu rumah tangga baik yang bekerja maupun yang tidak

bekerja di Kelurahan Panggung Lor, Kecamatan Semarang Utara, Kota Semarang

menurut data Posyandu pada periode Mei 2014 berjumlah 1.403 orang dan presisi

yang ditetapkan sebesar 10%, maka jumlah sampel yang harus diambil sebanyak

100 responden sesuai dengan perhitungan rumus di atas. Dan dengan

menggunakan Proportionate Stratified Sampling Method, pembagian sampel

menjadi 50 responden merupakan ibu rumah tangga yang tidak bekerja dan 50

responden merupakan ibu rumah tangga.

n =

=

= 93.34664 ≈ 100 orang

Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data untuk penelitian ini dilakukan melalui studi

dokumentasi dengan mengumpulkan data pendukung, literatur, jurnal, dan buku-

buku referensi untuk mendapatkan gambaran masalah yang diteliti. Data

pendukung diperoleh dengan menggunakan kuisioner tertutup dimana di dalam

kuisioner tersebut telah disediakan semua alternatif jawaban yang telah mewakili

variabel yang diteliti, sehingga responden hanya perlu memilih alternatif jawaban

yang sesuai.

Page 15: Alokasi Pendapatan dan Literasi Keuangan - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5701/3/T1_212011123_Full... · ALOKASI PENDAPATAN DAN LITERASI KEUANGAN ... dan para akademisi

15

Pengukuran Variabel

Variabel yang ada dalam penelitian ini adalah literasi keuangan dan

alokasi pendapatan yang meliputi konsumsi, tabungan, dan investasi. Definisi

alokasi pendapatan menurut Masassya (2004: 9-10) adalah proses implementasi

dari perencanaan keuangan yang telah dibuat yang terdiri dari tiga hal pokok,

antara lain:

1. Konsumsi, pengalokasian ini termasuk pengeluaran biaya tetap (fixed cost)

yang tidak bisa ditunda lagi, yaitu angsuran rumah, biaya listrik, air,

telepon, biaya makan, minum, dan rekreasi. Biaya konsumsi ini beragam,

akan tetapi perlu dipatok atau ditentukan lazimnya biaya ini berkisar

antara 40%-50%

2. Saving atau tabungan, pengalokasian pada tabungan bisa dimasukkan

sebagai simpanan/tabungan tetap dan bisa dimaksudkan sebagai tabungan

untuk berjaga-jaga yaitu misalnya ada keperluan ke dokter dan memberi

sumbangan. Tabungan ini juga perlu ditentukan dan pada umumnya

berkisar 25% dimana 10%-15% digunakan sebagai motif berjaga-jaga dan

sisanya digunakan sebagai tabungan tetap

3. Investasi, pengalokasian pada investasi dini dimaksudkan sebagai

pengembangbiakan uang secara terencana dan disiplin

Dalam kuesioner ini, terlebih dahulu responden diminta untuk mengisikan

presentase jumlah konsumsi, tabungan, dan investasi yang dilakukannya.

Sehingga dari rata-rata presentase tersebut, dapat dilihat presentase jumlah alokasi

pendapatan ibu rumah tangga yang bekerja dan yang tidak bekerja.

Page 16: Alokasi Pendapatan dan Literasi Keuangan - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5701/3/T1_212011123_Full... · ALOKASI PENDAPATAN DAN LITERASI KEUANGAN ... dan para akademisi

16

Selanjutnya terdapat pertanyaan-pertanyaan mengenai persepsi alokasi

pendapatan rumah tangga berjumlah 16 buah. Setiap dimensi faktor akan diukur

dengan skala likert, yang merupakan skala ordinal. Ghozali (2001) sebagaimana

dikutip oleh Anggara (2012) membagi skala tersebut menjadi lima tingkat

preferensi jawaban sebagai berikut:

1 = Sangat Tidak Setuju

2 = Tidak Setuju

3 = Agak Setuju

4 = Setuju

5 = Sangat Setuju

Semakin tinggi rata-rata skor menunjukkan persepsi alokasi pendapatan

yang semakin baik, indikator konsumsi yang baik, tabungan dan investasi yang

penting. Semakin baik konsumsi artinya ibu rumah tangga di samping melakukan

penghematan, beliau juga berani membayar untuk harga yang tinggi demi

memperoleh kualitas terbaik yang diinginkannya.

Sedangkan untuk variabel yang kedua adalah terkait dengan literasi

keuangan dimana memiliki definisi sebagai pengetahuan untuk mengelola

keuangan dalam pengambilan keputusan keuangan sebagaimana yang

dikemukakan oleh Chen dan Volpe (1998). Definisi tersebut dapat diajabarkan ke

dalam 4 dimensi yaitu:

1. Manajemen keuangan pribadi (personal finance) merupakan proses

perencanaan dan pengendalian keuangan dari unit individu atau keluarga

2. Bentuk simpanan di Bank yang dapat dilakukan dalam bentuk tabungan

(sebagian pendapatan mastyarakat yang tidak dibelanjakan disimpan

sebagai cadangan guna berjaga-jaga dalam jangka pendek), deposito

berjangka (simpanan pada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan

dalam jangka waktu tertentu), sertifikat deposito (deposito berjangka yang

bukti simpanannya dapat diperdagangkan), dan giro (simpanan pada bank

yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran)

3. Asuransi adalah salah satu bentuk pengendalian resiko yang dilakukan

dengan cara mengalihkan/transfer risiko dari satu pihak ke pihak lain

Page 17: Alokasi Pendapatan dan Literasi Keuangan - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5701/3/T1_212011123_Full... · ALOKASI PENDAPATAN DAN LITERASI KEUANGAN ... dan para akademisi

17

(dalam hal ini adalah perusahaan asuransi). Pengerian asuransi yang lain

adalah merupakan suatu pelimpahan resiko dar pihak pertama kepada

pihak lain

4. Investasi merupakan suatu bentuk pengalokasian pendapatan yang

dilakukan saat ini untuk memperoleh manfaat keuntungan (return) di

kemudian hari yang bisa melebihi modal investasi yang dikeluarkan saat

ini

Pertanyaan-pertanyaan mengenai literasi keuangan di kuesioner tersebut

berisi 10 pertanyaan berupa pilihan ganda yang terdiri dari 4 komponen yang

meliputi pengetahuan pribadi dalam bidang pengetahuan umum, simpanan dan

pinjaman dana, asuransi dana, dan investasi.

Pengelompokan skor dilakukan dengan menghitung jawaban benar yang

dikelompokkan ke dalam dua kategori menurut presentase dari seluruh peserta

survei. Kategori pertama mencakup skor 0 hingga 50% (tingkat pengetahuan

rendah) dan yang kedua 51-100% (tingkat pengetahuan tinggi).

Page 18: Alokasi Pendapatan dan Literasi Keuangan - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5701/3/T1_212011123_Full... · ALOKASI PENDAPATAN DAN LITERASI KEUANGAN ... dan para akademisi

18

Dari penjabaran di atas, dapat dibuat tabel pengukuran variabel sebagai

berikut:

Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan analisis

deskriptif berusaha menjelaskan atau menggambarkan berbagai karakteristik data

seperti melihat mean, varians, serta distribusi frekuensi (Situmorang dan Muslich,

2010:10)

Tabel 2

Pengukuran Variabel

Variabel Definisi Operasional Indikator Pengukuran

Alokasi

Pendapatan

(Masassya, 2004:

9-10)

Proses mengimplementasikan

perencanaan yang telah dibuat

yang antara lain berupa

konsumsi, tabungan atau saving,

dan investasi.

Konsumsi yang

meliputi makanan

dan nonmakanan

Tabungan / saving

baik yang berupa

tabungan tetap dan

tabungan untuk

berjaga-jaga

Investasi

Literasi

Keuangan

(Chen and Volpe,

1998)

Pengetahuan untuk mengelola

keuangan dalam pengambilan

keputusan keuangan

Pengetahuan

Umum Keuangan

Pribadi

Simpanan dan

Pinjaman Dana

Asuransi Dana

Investasi

Page 19: Alokasi Pendapatan dan Literasi Keuangan - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5701/3/T1_212011123_Full... · ALOKASI PENDAPATAN DAN LITERASI KEUANGAN ... dan para akademisi

19

ANALISIS DATA

Karakteristik Responden

Sebanyak 100 responden yang terdiri dari 50 reponden ibu rumah tangga

yang bekerja dan sisanya merupakan ibu rumah tanga yang tidak bekerja telah

memenuhi kriteria sebagai sampel dan telah bersedia mengisi daftar pertanyaan

atau kuesioner penelitian dengan lengkap sehingga telah memenuhi persyaratan

penelitian. Sebelum menguji hipotesis, perlu diketahui karakteristik reponden

terlebih dahulu. Karakteristik responden tersebut meliputi usia, tingkat

pendidikan, jumlah tanggungan anak, jenis pekerjaan, jumlah penghasilan per

bulan, dan jumlah penghasilan suami per bulan. Kemudian dari data yang telah

terkumpul diolah dan dilakukan analisis frekuensi dalam tabel berikut:

Page 20: Alokasi Pendapatan dan Literasi Keuangan - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5701/3/T1_212011123_Full... · ALOKASI PENDAPATAN DAN LITERASI KEUANGAN ... dan para akademisi

20

Tabel 3

Karakteristik Reponden

Karakteristik

Responden

Ibu Rumah Tangga yang Tidak

Bekerja Ibu Rumah Tangga yang Bekerja

Usia Jumlah Presentase Jumlah Presentase

25-29 5 10% 4 8%

30-39 7 14% 12 24%

40-49 11 22% 19 38%

50-59 23 46% 14 28%

>60 4 8% 1 2%

Total 50 100% 50 100%

Tingkat

Pendidikan Jumlah Presentase Jumlah Presentase

SD 0 0% 1 2%

SMP 3 6% 0 0%

SMA 29 58% 17 34%

D3 2 4% 12 24%

S1 14 28% 16 32%

Lainnya 2 4% 4 8%

Total 50 100% 50 100%

Tanggungan Anak Jumlah Presentase Jumlah Presentase

0 9 18% 7 14%

1 9 18% 8 16%

2 20 40% 27 54%

>2 12 24% 8 16%

Total 50 100% 50 100%

Penghasilan

Perbulan (jutaan)

Penghasilan Suami Penghasilan Suami Pengasilan Istri

Jumlah Presentase Jumlah Presentase Jumlah Presentase

0 0 0% 4 8% 0 0%

< Rp 1 3 6% 1 2% 3 6%

Rp 1 - Rp 2 5 10% 7 14% 13 26%

Rp 2 - Rp 3 11 22% 10 20% 16 32%

Rp 3 - Rp 4 12 24% 9 18% 6 12%

> Rp 4 19 38% 19 38% 12 24%

Total 50 100% 50 100% 50 100%

Sumber: Hasil Olahan Data Primer (2014)

Page 21: Alokasi Pendapatan dan Literasi Keuangan - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5701/3/T1_212011123_Full... · ALOKASI PENDAPATAN DAN LITERASI KEUANGAN ... dan para akademisi

21

Berdasarkan analisis menggunakan metode deskriptif frekuensi, usia dari

50 reponden ibu rumah tangga bervariasi dari usia 26 tahun hingga 65 tahun.

Tidak ada undang-undang yang mengatur batas usia pensiun, namun menurut UU

No.11 Tahun 1992 tentang Dana Pensiun menyebutkan bahwa hak atas manfaat

pensiun dengan catatan batas usia pensiun normal adalah 55 tahun dan batas usia

manfaat pensiun wajib maksimum 60 tahun. Oleh karena itu mayoritas responden

ibu rumah tangga yang tidak bekerja adalah berada pada rentang usia 50-59 tahun

yang kemungkinan berada dalam masa pensiun. Sama halnya dengan usia di atas

60 tahun lebih banyak diperoleh dari ibu rumah tangga yang tidak bekerja.

Sedangkan 1 reponden ibu rumah tangga yang bekerja dengan usia di atas 60

tahun dikarenakan beliau adalah seorang wirausahawati.

Sedangkan pada ibu rumah tangga yang bekerja mayoritas memiliki usia

40 tahun hingga 49 tahun. Oleh karena dalam masa berkarir, pada rentang usia

inilah seseorang telah mencapai kematangan karir dan memulai utuk menikmati

pekerjaannya. Sehingga pada usia inilah banyak ibu rumah tangga yang bertahan

untuk terus meniti karir.

Terkait dengan usia rata-rata responden ibu rumah tangga yang berada

pada rentang usia 50 tahun hingga 59 tahun tidak mengherankan jika tingkat

pendidikan rata-rata responden ibu rumah tangga yang tidak bekerja adalah

tamatan SMA. Kemudian pada responden ibu rumah tangga yang bekerja rata-rata

jenjang pendidikan terakhir yang dimilikinya lebih tinggi dibandingkan ibu rumah

tangga yang tidak bekerja. Jumlah tamatan SMA nya lebih sedikit dan lebih

banyak yang berasal dari Diploma D3 dan Sarjana S1. Karena tidak dapat

dipungkiri bahwa pada era globalisasi ini sebagian besar lapangan pekerjaan

mensyaratkan pelamar yang minimal adalah tamatan SMA/SMK atau bahkan ada

yang mensyaratkan Sarjana S1 bagi pelamarnya. Sehingga dapat menjadi tuntutan

bagi seorang ibu rumah tangga yang masih ingin tetap meniti karirnya untuk

melanjutkan pendidikannya yang lebih tinggi. Namun, masih ada 1 responden ibu

rumah tangga bekerja yang merupakan tamatan SD saja, dimana beliau

merupakan seorang wirausahawati. Sedangkan beberapa responden yang memilih

pilihan lainnya, sebagian besar adalah seorang tamatan akademi sekretariat.

Page 22: Alokasi Pendapatan dan Literasi Keuangan - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5701/3/T1_212011123_Full... · ALOKASI PENDAPATAN DAN LITERASI KEUANGAN ... dan para akademisi

22

Kemudian karakteristik responden juga menyangkut jumlah tanggungan

anak. Dimana jumlah tanggungan anak yang dimiliki oleh sampel ibu rumah

tangga yang tidak bekerja lebih banyak dibandingkan ibu rumah tangga yang

bekerja. Hal ini dikarenakan dengan peran ganda yang disandangnya menjadikan

ibu rumah tangga yang bekerja membatasi diri untuk memiliki anak lebih dari 2.

Oleh karena peran ganda tersebut menngakibatkan beliau memiliki keterbatasan

waktu dan tenaga yang dimilikinya untuk mengurus banyak anak. Apalagi

ditambah dengan pemikiran mengenai keadaan ekonomi untuk mencukupi

kebutuhan anak pada masa kini yang tidaklah sedikit. Selain itu, ibu rumah tangga

yang bekerja lebih memiliki pengetahuan yang luas dari hasilnya bersosialisasi

dengan kerabat-kerabatnya membuat beliau lebih mengerti metoda untuk menjadi

Keluarga Berencana yang aman dan terbaik untuk kesehatan.

Jumlah anak yang tidak lebih dari 2 juga terkait dengan karakteristik

responden yang menunjukkan bahwa rata-rata penghasilan suami dari ibu rumah

tangga yang bekerja lebih rendah dibandingkan ibu rumah tangga yang tidak

bekerja. Sehingga hal ini menjadi alasan bagi ibu rumah tangga untuk bekerja

membantu perekonomian rumah tangganya.

Jenis pekerjaan yang banyak dijalani oleh mayoritas ibu rumah tangga

adalah sebagai pegawai swasta. Dengan variasi sebagai guru, pegawai toko,

karyawan kantor, karyawan perusahaan, dan lain sebagainya. Oleh karena

pegawai swasta memiliki jam kerja yang jelas dari pagi hingga sore hari dan tetap

memiliki hari libur sehingga memungkinkan ibu rumah tangga untuk menjalankan

Tabel 4

Karakteristik Reponden

Berdasarkan Jenis Pekerjaan

Pekerjaan Jumlah Presentase

PNS 2 4%

Pegawai Swasta 27 54%

Wirausahawati 18 36%

Lainnya 3 6%

Total 50 100%

Sumber: Hasil Olahan Data Primer (2014)

Page 23: Alokasi Pendapatan dan Literasi Keuangan - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5701/3/T1_212011123_Full... · ALOKASI PENDAPATAN DAN LITERASI KEUANGAN ... dan para akademisi

23

peran gandanya di sela kesibukannya. Selain itu, banyak ibu rumah tangga yang

menjadi seorang wirausahawati seperti membuka toko, membuka salon,

memproduksi makanan, membuka rumah makan, menjadi penjahit, dan lain

sebagainya. Pekerjaan tersebut menjadi sasaran banyak kalangan ibu rumah

tangga dengan alasan hanya dengan pekerjaan-pekerjaan tersebut beliau dapat

menjalankan peran ganda dengan maksimal. Hal tersebut sesuai dengan

pernyataan Beauregard (2008) dimana wanita yang menikah, terutama mereka

yang sudah memiliki anak harus mengambil pekerjaan yang tidak menuntut

waktu banyak dalam rangka untuk berhasil menggabungkan pekerjaan dengan

tanggung jawab didalam rumah tangga mereka.

Selain itu alasan lain adalah karena beliau bekerja dengan usahanya sendiri

dan dengan modal kecilpun dapat membuat sebuah usaha yang menghasilkan

pendapatan yang cukup besar. Akan tetapi, dengan status peran gandanya juga

menjadikan beliau tidak dapat bekerja secara fokus untuk meningkatkan karir

sehingga rata-rata penghasilan ibu rumah tangga yang bekerja tidak terlalu tinggi.

Namun, terdapat pula responden ibu rumah tangga bekerja dengan

penghasilan suami yang terbilang tinggi. Sehingga ada beberapa kemungkinan

yang mendorong ibu rumah tangga untuk bekerja. Pertama, seorang ibu rumah

tangga memiliki tingkat konsumtif yang tinggi untuk membeli barang-barang

yang berharga sehingga menginginkan pendapatan tambahan. Kemungkinan yang

kedua adalah untuk mengatasi kebosanan dengan peran rumah tangga dan yang

terakhir terkait dengan faktor kepribadian yang lebih mendominasinya.

Selain untuk mencari tambahan pendapatan rumah tangga, terdapat 4 ibu

rumah tangga yang menjadi penopang kehidupan ekonomi rumah tangganya

karena suami yang tidak bekerja.

Gambaran Alokasi Pendapatan Ibu Rumah Tangga

Dengan perbedaan kedua jenis sumber pendapatan rumah tangga yang

dimiliki oleh kedua jenis ibu rumah tangga tersebut, dilakukan penelitian

mengenai pola alokasi pendapatan antara kedua jenis ibu rumah tangga tersebut.

Karena dengan perbedaan peran, keduanya memiliki perlakuan yang berbeda

Page 24: Alokasi Pendapatan dan Literasi Keuangan - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5701/3/T1_212011123_Full... · ALOKASI PENDAPATAN DAN LITERASI KEUANGAN ... dan para akademisi

24

dalam mengalokasikan pendapatan rumah tangganya. Pola alokasi pendapatan

dilihat dari rata-rata presentase alokasi pendapatan untuk konsumsi, tabungan,

investasi yang biasa dilakukan baik oleh ibu rumah tangga yang tidak bekerja dan

ibu rumah tangga yang bekerja, dapat dilihat dalam tabel di bawah ini.

Aspek konsumsi merupakan alokasi terbesar dari pendapatan rumah

tangga yang dimiliki keduanya, sekitar 60%. Dengan proporsi alokasi pendapatan

untuk konsumsi kebutuhan bahan pangan paling diprioritaskan, baru

mengalokasikan untuk kebutuhan nonpangan seperti kesehatan, pendidikan.

Perbedaan terdapat pada prioritas untuk kebutuhan akan hiburan, perumahan, dan

pakaian. Ibu rumah tangga yang tidak bekerja akan memprioritaskan hiburan

terlebih dahulu kemudian kebutuhan akan perumahan dan yang terakhir

dialokasikan untuk memperhatikan penampilan mereka yaitu terkait dengan

pakaian. Berkebalikan dengan ibu rumah tangga yang bekerja yang

memprioritaskan pakaian dimana dalam pergaulannya yang luas beliau tetap harus

memperhatikan penampilan untuk dapat mengimbangi teman-temannya. Dan

hiburan menjadi prioritas terakhir dengan alasan dengan kesibukan yang dimiliki

olehnya dan suaminya yang bekerja membuat beliau tidak memiliki banyak waktu

luang unuk berekreasi sehingga beliau akan lebih memprioritaskan kebutuhan

lainnya terlebih dahulu.

Selanjutnya ibu rumah tangga juga telah menyadari pentingnya motif

untuk berjaga-jaga dengan memiliki tabungan. Dimana mayoritas ibu rumah

tangga baik yang tidak bekerja maupun yang tidak bekerja mengalokasikan sekitar

Tabel 5

Rata-Rata Alokasi Pendapatan Rumah Tangga

Jenis Ibu Rumah

Tangga

Alokasi Pendapatan

Konsumsi Tabungan Investasi Total

Presentase Presentase Presentase Presentase

Ibu Rumah Tangga

yang Tidak Bekerja 64.5% 22.9% 12.6% 100%

Ibu Rumah Tangga

yang Bekerja 61.4% 22.4% 16.2% 100%

Sumber: Hasil Olahan Data Primer (2014)

Page 25: Alokasi Pendapatan dan Literasi Keuangan - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5701/3/T1_212011123_Full... · ALOKASI PENDAPATAN DAN LITERASI KEUANGAN ... dan para akademisi

25

22% untuk ditabung dan sebagian besar dari mereka menabung di bank.

Sedangkan untuk investasi, lebih banyak ibu rumah tangga yang bekerja yang

mengalokasikannya sekitar 16% dibandingkan dengan ibu rumah tangga yang

tidak bekerja yang hanya sekitar 12%. Meskipun masih belum semua responden

melakukan investasi dan kebanyakan dari mereka hanya melakukan investasi pada

aset riil saja.

Dari rata-rata presentase alokasi pendapatan baik meliputi konsumsi,

tabungan, dan investasi yang dilakukan oleh kedua ibu rumah tangga sebenarnya

tidak memiliki perbedaan. Akan tetapi, secara lebih mendalam untuk melakukan

penelitian mengenai perbedaan kedua jenis ibu rumah tangga ini dalam

melakukan alokasi pendapatannya, dapat melihat persepsi yang dimiliki oleh ibu

rumah tangga dalam mengalokasikan pendapatan. Namun selanjutnya secara lebih

mendalam untuk melihat alokasi pendapatan dapat dilihat dari masing-masing

persepsi ibu rumah tangga mengenai konsumsi, tabungan, dan investasi pada tabel

di bawah ini:

Page 26: Alokasi Pendapatan dan Literasi Keuangan - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5701/3/T1_212011123_Full... · ALOKASI PENDAPATAN DAN LITERASI KEUANGAN ... dan para akademisi

26

Tabel 6

Persepsi Pola Alokasi Ibu Rumah Tangga Bekerja dan Ibu Rumah Tangga Tidak

Bekerja

No Persepsi Alokasi Pendapatan Ibu Rumah

Tangga

Skor Ibu Rumah Tangga yang Tidak

Bekerja

Skor Ibu Rumah Tangga Yang

Bekerja

Persepsi Pola Alokasi Konsumsi

1 Saya membeli barang kebutuhan sehari-hari

untuk pemenuhan gizi 4.12 4.26

2 Saya selalu membeli produk kebutuhan

sehari-hari yang menawarkan diskon 3.18 3.26

3 Saya akan cenderung memilih biaya

pendidikan yang murah 2.48 2.38

4 Dalam memilih produk pendidikan, saya

selalu memperhatikan mutu 4.34 4.42

5 Saya membeli pakaian dan aksesoris untuk

mengikuti trend 1.82 2.22

6 Saya akan merasa bangga jika membeli

pakaian dan aksesoris yang bermerek 1.64 2.02

7 Saya akan merasa bangga jika pergi ke tempat

hiburan yang berkelas 1.64 1.86

8 Saya selalu memperhatikan kelengkapan

fasilitas dan kenyamanan pada saat pergi ke

tempat hiburan

3.5 3.74

9 Harga yang lebih murah merupakan faktor

yang sangat penting dalam menentukan

tempat hiburan

2.7 2.92

10 Saya cenderung memilih penyedia layanan

kesehatan yang memberikan kesan berkelas 2.3 2.42

11 Harga merupakan faktor utama yang menjadi

pertimbangan dalam memilih tempat check-

up kesehatan

3.14 3.22

12 Saya selalu memperhatikan kelengkapan

fasilitas dan tenaga medis yang terlatih dalam

melakukan check-up kesehatan

4.22 4.14

13 Saya mengalokasikan sekitar 40%-50% dari

total pendapatan rumah tangga saya untuk

konsumsi

3.76 3.46

Persepsi Pola Alokasi Tabungan

14 Saya menyisihkan 10% hingga 15% dari total

pendapatan rumah tangga saya untuk

ditabung

4.1 3.98

15 Saya menyisihkan uang dari sebagian

penghasilan untuk motif berjaga-jaga yang

dapat digunakan sewaktu-waktu

4.24 4.28

Persepsi Pola Alokasi Investasi

16 Saya juga melakukan investasi dengan tujuan

untuk memperoleh keuntungan 3.54 3.9

Sumber: Hasil Olahan Data Primer (2014)

Page 27: Alokasi Pendapatan dan Literasi Keuangan - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5701/3/T1_212011123_Full... · ALOKASI PENDAPATAN DAN LITERASI KEUANGAN ... dan para akademisi

27

Persepsi pola alokasi pendpaatan ibu rumah tangga ini dilihat dari semakin

tingginya rata-rata skor semakin menunjukkan ibu rumah tangga yang setuju pada

pernyataan tersebut. Kemudian jika dilihat dari persepsi dalam mengalokasian

pendapatan rumah tangga untuk konsumsi yang dilakukan oleh ibu rumah tangga

yang bekerja tidak memiliki perbedaan yang signifikan dibandingkan dengan ibu

rumah tangga yang tidak bekerja. Dimana ibu rumah tangga bersedia untuk

mengalokasikan pendapatan yang tidak sedikit demi memeroleh kualitas yang

baik untuk priotas kebutuhan primer seperti barang kebutuhan sehari-hari,

pendidikan, dan kesehatan. Meskipun beliau tetap mengusahakan untuk bertindak

ekonomis seperti mencari diskon, akan tetapi kualitas dan fasilitas merupakan hal

utama yang harus terpenuhi terlebih dahulu. Sedangkan untuk kebutuhan tersier

seperti kebutuhan akan pakaian yang mengikuti trend dan asesoris ibu rumah

tangga yang bekerja lebih berani untuk membeli pakaian yang bermerek dan akan

merasa lebih bangga ketika mengenakannya. Selanjutnya untuk hiburan ibu rumah

tangga akan memperhatikan kelengkapan fasilitas dan kenyamanan terlebih

dahulu baru kemudian menentukan harga untuk memilih tempat tersebut. Dan

menurut ibu rumah tangga dalam menentukan tempat hiburan tidak harus dengan

harga yang murah ataupun berkelas.

Rata-rata ibu rumah tangga juga mengalokasikan sekitar 10% hingga 15%

dari pendapatannya untuk ditabung sebagai motif berjaga-jaga yang dapat

digunakan sewaktu-waktu. Sedangkan untuk investasi dengan motif mencari

keuntungan lebih banyak dipilih oleh ibu rumah tangga yang bekerja.

Gambaran Literasi Keuangan Ibu Rumah Tangga

Tingkat literasi keuangan yang dimiliki oleh ibu rumah tangga baik yang

bekerja maupun yang tidak bekerja dapat dilihat dari 4 dimensi literasi keuangan

yang terdiri dari pengetahuan umum tentang keuangan pribadi, simpanan dan

pinjaman dana, asuransi dana, dan investasi. Dan tingkat literasi keuangan kedua

jenis ibu rumah tangga diukur dengan jumlah skor benar dari 4 dimensi tersebut

seperti pada tabel di bawah ini:

Page 28: Alokasi Pendapatan dan Literasi Keuangan - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5701/3/T1_212011123_Full... · ALOKASI PENDAPATAN DAN LITERASI KEUANGAN ... dan para akademisi

28

Rata-rata ibu rumah tangga sudah mengerti tentang pengetahuan umum

tentang keuangan pribadi yang meliputi manfaat pengetahuan pribadi dan

perencanaan keuangan pribadi, kemudian tentang definisi kekayaan bersih dan

boros. Akan tetapi sebagian besar ibu rumah tangga ini kurang mengerti dengan

definisi kekayaan bersih yang merupakan perbedaan antara liabilitas dan asset.

Sedangkan dimensi yang paling kurang dimengerti oleh kedua jenis ibu

rumah tangga ini adalah terkait dengan investasi. Khususnya menngenai

reksadana. Meskipun ibu rumah tangga yang bekerja lebih mengerti mengenai

investasi dengan keuntungan yang tinggi di samping resiko yang juga tinggi.

Sehingga perbedaan tingkat literasi keuangan ibu rumah tangga terlihat dengan

signifikan dalam dimensi ini.

Kemudian dimensi literasi keuangan yang terkait dengan simpanan dan

pinjaman dana, rata-rata kedua jenis ibu rumah tangga ini tidak mengerti dengan

perhitungan bunga majemuk. Akan tetapi, ibu rumah tangga yang bekerja lebih

mengerti mengenai kartu kredit. Sedangkan mengenai asuransi, mayoritas kedua

jenis ibu rumah tangga ini sudah mengerti akan alasan membeli asuransi, yaitu

untuk melindungi dari kerugian yang besar. Akan tetapi, ketika diberikan

sejumlah pernyataan mengenai jenis-jenis asuransi berikut dengan kekurangan

dan kelebihan dari masing-masing asuransi tersebut ibu rumah tangga ini tidak

mengerti. Meskipun beberapa ibu rumah tangga yang bekerja mengerti akan jenis

Tabel 7

Dimensi Literasi Keuangan

Jenis Ibu Rumah

Tangga

Tingkat Literasi Keuangan

Pengetahuan Umum tentang

Keuangan Pribadi

Simpanan dan Pinjaman

Dana

Asuransi Dana

Investasi

Ibu Rumah Tangga

Tidak Bekerja 43.5% 25% 31% 15%

Ibu Rumah Tangga

Bekerja 46% 31% 41% 31%

Sumber: Hasil Olahan Data Primer (2014)

Page 29: Alokasi Pendapatan dan Literasi Keuangan - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5701/3/T1_212011123_Full... · ALOKASI PENDAPATAN DAN LITERASI KEUANGAN ... dan para akademisi

29

asuransi. Sehingga rata-rata literasi keuangan dari dimensi asuransi lebih tinggi

ibu rumah tangga yang bekerja dibandingkan ibu rumah tangga yang tidak

bekerja.

Dari keempat dimensi literasi keuangan tersebut dapat digunakan untuk

mengkategorikan tingkat literasi keuangan yang terbagi atas tingkat literasi

keuangan baik dan buruk. Dimana kategori baik berada pada skor 0-50 dan

kategori buruk berada pada rentang skor 51-100.

Jika dilihat dari tabel di atas, rata- rata ibu rumah tangga yang tidak

bekerja berada pada tingkatan literasi keuangan buruk. Sedangkan ibu rumah

tangga yang bekerja lebih banyak yang memiliki tingkat literasi keuangan baik.

Sehingga dapat dikatakan bahwa tingkat literasi keuangan ibu rumah tangga yang

bekerja lebih tinggi dibandingkan ibu rumah tangga yang tidak bekerja. Dimana

perbedaan yang signifikan terdapat pada dimensi investasi. Akan tetapi, kuesioner

yang dipergunakan untuk mengukur tingkat literasi keuangan ini terlalu rumit

yang biasanya digunakan untuk memperoleh Certified Financial Planner, sehingga

kurang sesuai dengan karakteristik ibu rumah tangga.

Keterkaitan Ibu Rumah Tangga dengan Tingkat Literasi Keuangan dan

Alokasi Pendapatan Ibu Rumah Tangga yang Bekerja dan Ibu Rumah

Tangga yang Tidak Bekerja

Tingkat literasi keuangan ibu rumah tangga yang bekerja yang berada pada

kategori tinggi lebih banyak dibandingkan ibu rumah tangga yang tidak bekerja.

Meskipun dapat dikatakan bahwa ibu rumah tangga masih memiliki tingkat

Tabel 8

Kategori Literasi Keuangan

Jenis Ibu Rumah

Tangga

Tingkat Literasi Keuangan

Rendah Tinggi Total

Ibu Rumah Tangga

yang Tidak Bekerja 48 2 50

Ibu Rumah Tangga

yang Bekerja 39 11 50

Sumber: Hasil Olahan Data Primer (2014)

Page 30: Alokasi Pendapatan dan Literasi Keuangan - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5701/3/T1_212011123_Full... · ALOKASI PENDAPATAN DAN LITERASI KEUANGAN ... dan para akademisi

30

literasi keuangan yang masih tergolong rendah. Namun dari segi alokasi

pendapatannya belum menunjukkan dampak dari tingkat literasi keuangan yang

dimilikinya. Oleh karena itu, dengan penelitian ini dapat dilihat secara lebih

mendetail keterkaitan ibu rumah tangga yang bekerja dan ibu rumah tangga yang

tidak bekerja dengan tingkat literasi dan alokasi pendapatan yang dilakukannya

seperti pada matriks di bawah ini:

Jika dilihat dari keterkaitannya, ibu rumah tangga tidak bekerja yang

memiliki tingkat literasi keuangan yang tinggi lebih banyak dalam

mengalokasikan konsumsinya dibandingkan ibu rumah tangga yang bekerja.

Begitu pula dengan alokasi untuk investasi yang dimiliki oleh ibu rumah tangga

ini paling sedikit dibandingkan ibu rumah tangga lainnya yang tidak bekerja

dengan tingkat literasi keuangan rendah ataupun ibu rumah tangga yang bekerja.

Begitu pula dengan alokasi konsumsi dan investasi yang paling besar malah

dilakukan oleh ibu rumah tangga bekerja yang dengan tingkat literasi keuangan

yang rendah.

Tabel 9

Matriks Keterkaitan Ibu Rumah Tangga dengan Tingkat Literasi

Keuangan dan Alokasi Pendapatan

Jenis Ibu

Rumah

Tangga

Tingkat Literasi Keuangan

Rendah Tinggi

Ibu Rumah

Tangga

Tidak

Bekerja

Konsumsi 64.1% Konsumsi 75%

Tabungan 23.1% Tabungan 17.5%

Investasi 12.8% Investasi 7.5%

Ibu Rumah

Tangga

Tidak

Bekerja

Konsumsi 60.8% Konsumsi 63.6%

Tabungan 22.9% Tabungan 24.1%

Investasi 17.3% Investasi 12.3%

Sumber: Hasil Olahan Data Primer (2014)

Page 31: Alokasi Pendapatan dan Literasi Keuangan - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5701/3/T1_212011123_Full... · ALOKASI PENDAPATAN DAN LITERASI KEUANGAN ... dan para akademisi

31

PEMBAHASAN

Alokasi Pendapatan Ibu Rumah Tangga yang Tidak Bekerja dan Ibu Rumah

Tangga yang Bekerja

Seorang ibu rumah tangga yang sebagian besar adalah pemegang roda

keuangan rumah tangga memiliki tanggung jawab yang tidaklah ringan. Beliau

tetap harus cerdas dalam mengalokasikan pendapatan rumah tangga yang

dimilikinya baik dari pendapatan suaminya bekerja maupun pendapatan gabungan

antara keduanya, sehingga dapat memenuhi tujuan baik untuk jangka pendek

maupun jangka panjang. Salah satu strategi yang dapat dilakukan adalah membuat

perencanaan keuangan untuk memprioritaskan kebutuhan mana yang harus

terlebih dahulu untuk dipenuhi dan mana yang harus dikesampingkan. Sehingga

dalam implementasinya tujuan keuangan baik jangka pendek maupun jangka

panjang dapat terpenuhi.

Sebelumnya, ibu rumah tangga dapat dibedakan menjadi dua jenis.

Pertama yaitu ibu rumah tangga yang tidak memiliki suatu kegiatan yang

menghasilkan uang di luar kehidupan rumah tangga menjadikan sumber

pendapatan rumah tangganya berasal dari suaminya. Kedua adalah ibu rumah

tangga yang bekerja dapat menghasilkan uang di luar kehidupan rumah

tangganya. Sehingga di satu sisi mereka memiliki pendapatan tambahan di luar

pendapatan suaminya sehingga sumber penghasilan rumah tangganya berasal dari

keduanya. Namun ada peluang bahwa dalam ibu rumah tangga yang malah

menjadi penopang ekonomi kehidupan rumah tangga tersebut.

Dalam hal pola alokasi pendapatan untuk konsumsi kedua jenis ibu rumah

tangga ini tidak menunjukkan perbedaan dari rata-rata presentase alokasi

pendapatan rumah tangganya. Keduanya mengalokasikan sekitar 60% dari

pendapatannya untuk konsumsi. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian

yang dilakukan oleh Budianto (2006) yang juga menyatakan bahwa dalam

mengalokasian pendapatan untuk konsumsi baik ibu rumah tangga yang bekerja

maupun ibu rumah tangga yang tidak bekerja, tidak memiliki perbedaan yang

signifikan.

Page 32: Alokasi Pendapatan dan Literasi Keuangan - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5701/3/T1_212011123_Full... · ALOKASI PENDAPATAN DAN LITERASI KEUANGAN ... dan para akademisi

32

Kemudian pola alokasi pendapatan untuk kosumsi ditelusur lebih jauh dari

segi persepsi ibu rumah tangga dalam mengalokasikan pendapatan rumah

tangganya dari segi makanan, pendidikan, kesehatan, dan tempat rekreasi

keduanya juga tidak memiliki perbedaan dimana keduanya lebih memperhatikan

kualitas dibandingkan harga. Sedangkan untuk alokasi pendapatan untuk pakaian

yang bermerek lebih banyak dilakukan oleh ibu rumah tangga yang bekerja yang

memang dikarenakan untuk menunjang penampilannya dalam dunia kerja

sehingga dapat seimbang dengan teman serekannya maupun pelanggannya.

Menurut ibu rumah tangga yang bekerja pakaian menjadi suatu hal yang penting

juga. Sehingga dapat dikatakan bahwa kedua jenis ibu rumah tangga ini cukup

bijaksana dalam mengalokasikan pendapatannya untuk konsumsi.

Tidak adanya perbedaan yang signifikan dalam pola alokasi untuk

konsumsi yang dimiliki oleh kedua jenis ibu rumah tangga ini dikarenakan pada

satu sisi, dalam data responden yang diperoleh dalam penelitian ini, jumlah

tanggungan anak yang dimiliki oleh ibu rumah tangga yang tidak bekerja lebih

banyak dibandingkan ibu rumah tangga yang bekerja, sehingga kebutuhan

konsumsi untuk memenuhi kebutuhannya menjadi semakin tinggi. Sedangkan dari

sudut pandang ibu rumah tangga yang bekerja yang memiliki pendapatan sendiri

di samping mendapat pendapatan dari suaminya bekerja membuat beliau lebih

merasa bebas dalam mengalokasikan pendapatannya. Selain itu, dengan

pergaulannya yang besar menjadikan beliau pasti memiliki keinginan untuk

mengimbangi gaya hidup rekan-rekan kerjanya.

Kemudian jika dilihat dari jumlah pendapatan yang dimiliki ibu rumah

tangga yang bekerja dan jumlah gabungan pendapatan ibu rumah tangga yang

bekerja beserta suaminya juga berada pada strata yang sama. Oleh karena, ibu

rumah tangga yang tidak bekerja, suaminya memiliki pendapatan yang terbilang

tinggi. Sedangkan ibu rumah tangga yang bekerja memiliki pendapatan yang

berada pada kelas menengah dan mayoritas suaminya juga berada pada kelas yang

menengah.

Mayoritas ibu rumah tangga baik yang bekerja maupun yang tidak bekerja

juga sudah menyadari pentingnya menabung. Terbukti dengan ibu rumah tangga

Page 33: Alokasi Pendapatan dan Literasi Keuangan - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5701/3/T1_212011123_Full... · ALOKASI PENDAPATAN DAN LITERASI KEUANGAN ... dan para akademisi

33

yang mengalokasikan sekitar 22% dari total pendapatannya untuk ditabung dan

memilih untuk melakukannya menggunakan sarana perbankan. Tentu saja dengan

alasan di bank lebih aman dan banyak fasilitas yang memudahkan. Seperti

menarik uang melalui ATM, mentransfer uang baik secara langsung

menggunakan e-banking ataupun m-banking, dan lain sebagainya.

Rata-rata alokasi pendapatan untuk investasi yang dilakukan ibu rumah

tangga yang bekerja lebih tinggi dibandingkan ibu rumah tangga yang bekerja.

Hal ini didukung pula dengan adanya hasil dari persepsi ibu rumah tangga dalam

mengalokasikan pendapatan untuk investasi yang dimiliki oleh ibu rumah tangga

yang tidak bekerja masih memiliki pandangan yang konservatif dimana takut pada

resiko yang tinggi dimana menjadikan investasi yang sebagian besar adalah aset

riil sebagai simpanan yang dapat digunakan untuk berjaga-jaga saja. Sebaliknya

ibu rumah tangga yang bekerja, dalam pergaulannya banyak wawasan yang

diperolehnya dan dengan sisi psikologisnya yang lebih kuat memiliki lebih

banyak motivasi untuk mencapai tujuan apapun yang diinginkannya. Jadi beliau

akan lebih memiliki ambisi untuk meningkatkan kekayaannya dan salah satu yang

dapat dilakukannya adalah melalui investasi yang menghasilkan keuntungan.

Selain itu ibu rumah tangga yang bekerja juga pasti akan dihadapkan pada

usia pensiunnya, sehingga beliau dapat melakukan investasi sejak dini agar kelak

di masa pensiunnya tetap dapat menikmati kesejahteraan finansial selayaknya

tujuan setiap orang. Berdasarkan paparan di atas mengenai perbedaan persepsi

kedua jenis ibu rumah tangga dalam mengalokasikan pendapatan rumah

tangganya hanya terdapat pada alokasi pendapatan untuk investasi. Begitu pula

jika dilihat secara lebih mendalam terdapat perbedaan pada aspek konsumsi dan

investasi meskipun perbedaan yang terjadi masih sangat tipis. Dimana ibu rumah

tangga yang bekerja lebih dapat meminimalisir alokasi pendapatan untuk

konsumsi dan mengalokasikannya ke dalam investasi. Sehingga dapat dikatakan

bahwa dari dalam pola alokasi pendapatan rumah tangga memiliki perbedaan.

Dimana ibu rumah tangga yang bekerja memiliki pola alokasi yang lebih baik

dibandingkan ibu rumah tangga yang tidak bekerja.

Page 34: Alokasi Pendapatan dan Literasi Keuangan - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5701/3/T1_212011123_Full... · ALOKASI PENDAPATAN DAN LITERASI KEUANGAN ... dan para akademisi

34

Tingkat Literasi Keuangan Ibu Rumah Tangga yang Tidak Bekerja dan Ibu

Rumah Tangga yang Bekerja

Kategori mengenai tingkat literasi keuangan antara ibu rumah tangga yang

bekerja dan ibu rumah tangga yang tidak bekerja cukup menunjukkan perbedaan.

Dimana jumlah ibu rumah tangga yang bekerja yang memiliki tingkatan literasi

yang tinggi lebih banyak dibandingkan ibu rumah tangga yang tidak bekerja.

Kemudian jika dilihat dari rata-rata skor benarnya dari keempat dimensi

tersebut, kedua jenis ibu rumah tangga ini lebih mengerti tentang pengetahuan

umum tentang keuangan pribadi dibandingkan dengan dimensi lainnya.

Sedangkan investasi merupakan dimensi yang paling kurang dimengerti oleh

kedua jenis ibu rumah tangga ini. Meskipun ibu rumah tangga yang bekerja

memiliki rata-rata skor yang lebih tinggi dari semua dimensi ini.

Hal tersebut dikarenakan keberadaan ibu rumah tangga dalam dunia kerja

yang menjadikan pola pikirnya yang lebih terbuka dan memiliki wawasan yang

luas dan dinamis dengan semakin banyak beliau bergaul dalam ruang lingkup

yang semakin luas dan lebih banyak variasi pergaulannya.

Selain itu menurut data karakteristik responden, faktor usia ibu rumah

tangga yang tidak bekerja lebih banyak yang berada di atas usia pensiun

dibandingkan ibu rumah tangga yang bekerja. Karena faktor usia terkadang

membuat seseorang lebih memilih untuk bersikap konservatif daripada harus

belajar hal yang baru lagi. Sama halnya dalam literasi keuangan yang meliputi

pengeahuan umum, simpanan dan pinjaman dana, asuransi, dan investasi. Dimana

aspek investasi yang lebih banyak tidak diketahui oleh ibu rumah tangga yang

bekerja.

Kemudian dari faktor pendidikan ibu rumah tangga yang bekerja juga rata-

rata lebih tinggi dibandingkan ibu rumah tangga yang tidak bekerja. Oleh karena

jika pendidikan yang dimiliki semakin tinggi, maka bekal pengetahuan yang

dimilikinya semakin banyak dan memiliki rasa ingin tahu yang lebih tinggi untuk

semakin memperluas wawasannya. Sehingga ibu rumah tangga yang bekerja

dalam lingkup pergaulannya yang lebih besar dalam dunia kerja menjadikan

mereka lebih memiliki wawasan yang luas dan memiliki keinginan untuk maju.

Page 35: Alokasi Pendapatan dan Literasi Keuangan - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5701/3/T1_212011123_Full... · ALOKASI PENDAPATAN DAN LITERASI KEUANGAN ... dan para akademisi

35

Akan tetapi, dari hasil tersebut dapat dikatakan bahwa tingkat literasi keuangan

ibu rumah tangga di Indonesia masih rendah.

Keterkaitan Ibu Rumah Tangga dengan Tingkat Literasi Keuangan dan

Alokasi Pendapatan Ibu Rumah Tangga

Dalam memaksimalkan proses implementasi perencanaan keuangan yang

telah dilakukan baik oleh ibu rumah tangga yang tidak bekerja dan ibu rumah

tangga yang bekerja diperlukan literasi keuangan baik menganai pengetahuan

umum keuangan, simpanan dan pinjaman dana, asuransi, dan investasi. Tingkat

literasi keuangan dengan alokasi pendapatan yang dilakukan oleh kedua jenis ibu

rumah tangga ini menunjukkan hasil bahwa dengan tingkat literasi keuangan ibu

rumah tangga di Indonesia yang masih tergolong rendah, meskipun ibu rumah

tangga yang bekerja dapat dikategorikan memiliki tingkat literasi keuangan yang

lebih tinggi dibandingkan ibu rumah tangga yang tidak bekerja.

Pernyataan tersebut sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh

Navickas, dkk (2013) yang mengatakan bahwa ibu rumah tangga baik dalam

populasi Lithuanian, OECD, maupun di USA yang berusia 18 tahun hingga 30

tahun tidak mengerti dasar literasi keuangan, seperti bunga sederhana dan

gabungan. Sehingga memiliki dampak pada manajemen keuangan pribadi,

khususnya keputusan yang diambil dalam memilih pinjaman, pegadaian, deposito,

ataupun produk keuangan lainnya.

Akan tetapi pada hasil keterkaitan dalam penelitian ini menunjukkan

bahwa ibu rumah tangga yang bekerja dengan tingkat literasi keuangan yang

rendah lebih dapat mengalokasikan pendapatan secara lebih hemat dan

berinvestasi dengan baik. Dimana lebih banyak yang melakukan investasi di

sektor nonriil dibandingkan ibu rumah tangga lainnya yang beranggapan bahwa

berinvestasi di sektor riil lebih aman dan dapat dipergunakan sewaktu-waktu.

Sebaliknya ibu rumah tangga yang tidak bekerja denga tingkat literasi

keuangan yang tinggi lebih banyak mengalokasikan pendapatannya untuk

konsumsi dibandingkan ibu rumah tangga lainnya. Sehingga dapat dikatakan

bahwa pergaulannya dalam dunia kerja dapat membuat ibu rumah tangga

Page 36: Alokasi Pendapatan dan Literasi Keuangan - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5701/3/T1_212011123_Full... · ALOKASI PENDAPATAN DAN LITERASI KEUANGAN ... dan para akademisi

36

mengerti produk dan jasa keuangan dari rekan kerjanya. Sehingga investasi yang

dilakukan lebih besar dibandingkan dengan ibu rumah tangga lainnya. Meskipun

ibu rumah tangga ini tidak paham sepenuhnya mengenai produk dan jasa

keuangan tersebut. Jadi lingkungan sosial cukup memberikan pengaruh yang

positif bagi ibu rumah tangga. Selain itu, status suami yang juga bekerja membuat

ibu rumah tangga juga dapat mengalokasikan pendapatan dengan lebih baik.

Karena dalam ada diskusi antara suami dan istri terlebih dahulu, kemudian istri

yang melakukan praktek alokasi pendapatannya.

Namun faktor ibu rumah tangga yang bekerja yang memiliki jumlah

pendapatan yang tidak jauh berbeda dengan ibu rumah tangga yang tidak bekerja

juga menjadi salah satu faktor yang membuat ibu rumah tangga yang bekerja

untuk lebih hemat dalam mengalokasikan pendapatannya untuk konsumsi. Karena

di satu sisi beliau merasakan susahnya dalam mencari nafkah sehingga

menginginkan kesejahteraan finansial di masa mendatang dengan menabung atau

berinvestasi.

Page 37: Alokasi Pendapatan dan Literasi Keuangan - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5701/3/T1_212011123_Full... · ALOKASI PENDAPATAN DAN LITERASI KEUANGAN ... dan para akademisi

37

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pengujian dan analisis data yang telah dilakukan, maka dapat

disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:

1. Pola alokasi pendapatan yang dilakukan antara ibu rumah tangga yang

bekerja dan tidak bekerja tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan.

Dimana alokasi pendapatan rumah tangga untuk konsumsi menjadi bagian

yang terbesar, kemudian diikuti oleh tabungan, dan investasi.

2. Tingkat literasi keuangan tinggi lebih banyak dimiliki oleh ibu rumah

tangga yang bekerja dibandingkan dengan ibu rumah tangga yang tidak

bekerja. Meskipun dapat dikatakan bahwa tingkat literasi keuangan yang

dimiliki oleh ibu rumah tangga masih cukup rendah terutama pada

investasi.

3. Ibu rumah tangga yang bekerja dengan tingkat literasi keuangan yang

rendah lebih dapat mengalokasikan pendapatan secara lebih hemat dan

berinvestasi dengan baik. Sebaliknya ibu rumah tangga yang tidak bekerja

denga tingkat literasi keuangan yang tinggi lebih banyak mengalokasikan

pendapatannya untuk konsumsi dibandingkan ibu rumah tangga lainnya.

Setelah diketahui tingkat literasi keuangan ibu rumah tangga di Indonesia pada

saat ini dan pola dalam alokasi pendapatannya, maka program yang dilakukan

oleh OJK ini perlu ditingkatkan dengan instrumen yang sesuai dengan

karakteristik ibu rumah tangga. Misalnya dengan bahasa yang sederhana.

Sehingga literasi keuangan dapat digunakan untuk membantu mengalokasikan

pendapatan rumah tangga secara lebih optimal, terlebih untuk investasi yang

masih sangat rendah dilakukan oleh ibu rumah tangga.

Keterbatasan Penelitian

Materi yang disajikan dalam kuesioner terkait dengan tingkat literasi

keuangan untuk ibu rumah tangga terlalu rumit sehingga kurang sesuai dengan

objek yang digunakan.

Page 38: Alokasi Pendapatan dan Literasi Keuangan - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5701/3/T1_212011123_Full... · ALOKASI PENDAPATAN DAN LITERASI KEUANGAN ... dan para akademisi

38

Saran Untuk Penelitian Mendatang

Menggunakan kuesioner yang lebih sederhana yang sesuai dengan

karakteristik ibu rumah tangga sehingga mudah dimengerti untuk mengukur

tingkat literasi keuangan ibu rumah tangga baik yang bekerja maupun ibu rumah

tangga yang tidak bekerja.

Page 39: Alokasi Pendapatan dan Literasi Keuangan - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5701/3/T1_212011123_Full... · ALOKASI PENDAPATAN DAN LITERASI KEUANGAN ... dan para akademisi

39

DAFTAR PUSTAKA

Anggara, Rudi, 2012, Hubungan Tingkat Penghasilan Dan Jenis Kelamin

Dengan Sikap Overconfidence Dalam Keputusan Investasi, Fakultas

Ekonomika dan Binis (tidak dipublikasikan).

Beauregard, T.A, 2008, Family Influences on the Career Life Cycle, LSE

Research Online Edward Elgar Press pp, 101-126.

Birnbaum, Norman, 1971, Toward a Critical Sociology, Oxford University Press,

New York.

Budianto, Ivana Ngawen, 2006, Perbedaan Alokasi Penggunaan Dana

Konsumsi Wanita Rumah Tangga dan Wanita Karir di Surabaya

Timur, Universitas Kristen Petra.

Bryne, A, 2007, Employee saving and Investment decisions in defined

contribution pension plans: survey evidence from the U.K, Financial

Services Review 26 (2007).

Chen, Haiyang & Volpe, Ronal P, 1998, An Analysis of Personal Financial

Literacy Among College Students, Financial Services Review 72 (2).

Chen, H. & Volpe, R. P, 2002, Gender Differences in Personal Financial

Literacy Among College Students, Financial services review 11 (2002) 289-

307.

Chen, Haiyang, 2002, Gender differences in Personal Financial Literacy Among

College Students, Financial Services Review.

Dhuwita, Qiqin Trisna, 2003, Pengujian Analisis Tenikal Dalam Memprediksi

Indeks LQ 45 di Bursa Efek Jakarta, Tesis. Univesitas Diponegoro,

Semarang.

Dorimulu, Primus, 2003, Yang Menabur Yang Menuai, Investor, 81,9-17.

Fazriyati, Wardah, Mengajak Perempuan Melek Finansial.

http://female.kompas.com/read/2011/12/06/13363137/Mengajak.Perempuan

.Melek.Finansial diakses pada 1 Juni 2014 pukul 3:11 WIB

Garman, E. Thomas and Forgue, Raymond E, 1997, Personal Finance, Houghton

Mifflin, Boston.

Page 40: Alokasi Pendapatan dan Literasi Keuangan - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5701/3/T1_212011123_Full... · ALOKASI PENDAPATAN DAN LITERASI KEUANGAN ... dan para akademisi

40

Ghozali, Imam, 2001, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Progran SPSS,

Edisi 2, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Halim, Abdul, 2005, Analisis Investasi, Edisi 2, Salemba empat, Jakarta

Hoffman & Wladis, Lois Norma, 1984, Working Mothers : an Evaluative

Review of the Concequences for Wife, Husband, and Child.

Kuncoro, Mudrajat. 2009. Metode Penelitian Bisnis dan Ekonomi. Erlanggga,

Jakarta.

Majid, Fitria dan Herniwati Retno Handayani. 2012. Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi Keputusan Perempuan Berstatus Menikah untuk

Bekerja - Studi Kasus Kota Semarang. Diponegoro Journal Of Economics

Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012.

Masassya, Evlyn G. 2004. Cara Cerdas Mengelola Investasi Keluarga.

Gramedia, Jakarta.

Masassya, Evlyn G. Menyikapi Uang dalam Investasi dan Keuangan. Kompas,

1 Mei 2005.

Mohamad, Ardyan. Sebagai Menteri Keuangan Keluarga, Peran Ibu Rumah

Tangga Besar. http://www.merdeka.com/uang/sebagai-menteri-keuangan-

keluarga-peran-ibu-rumah-tangga-besar.html diakses pada 24 Februari 2014

pukul 22.26 WIB

Muda, K., Antoni, Ahmad, 2003, Kamus Lengkap Ekonomi, Gitamedia Press,

Jakarta.

Munandar, Utami, 1985, Emansipasi dan Pran Ganda Wanita Indonesia,

Universitas Indonesia, Jakarta:.

Naibaho, Ernika, 2009, Faktor yang Mempengaruhi Peran Ganda Perempuan,

Fakultas Ekonomika dan Bisnis.

Navickas, Mycolas, dkk, 2014, Influences of Financial Literacy on

Management of Personal Finances in a Young Household, Busisness:

Theory and Practice 15(1): 32-40.

Niken, Veronica Aprilia, 2012, Perbedaan Melek Financial Mahasiswa

Berdasarkan Jenis Kelamin (Studi Pada Mahasiwa Fakultas

Ekonomika Dan Bisnis UKSW), Fakultas Ekonomika dan Bisnis.

Page 41: Alokasi Pendapatan dan Literasi Keuangan - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5701/3/T1_212011123_Full... · ALOKASI PENDAPATAN DAN LITERASI KEUANGAN ... dan para akademisi

41

Ojk, Merencanakan Keuangan: Mengapa Diperlukan,

http://sikapiuangmu.ojk.go.id/ diakses pada 24 Februari 2014 pukul 22.16

WIB

Ojk, Perencanaan Keuangan Ibu Rumah Tangga,

http://sikapiuangmu.ojk.go.id/id/article/150/perencanaan-keuangan-ibu-

rumah-tangga-pdf, http://sikapiuangmu.ojk.go.id/public/content/files/buku-

perencanaankeuanganirt.pdf diakses pada 24 Februari 2014 pukul 21.47

WIB

Ojk, Konsumen, http://www.ojk.go.id/konsumen diakes pada 1 Maret 2014 pukul

01.36 WIB

Pesudo, Benaya Chrisma Adiputra, 2013, Apakah Mahasiswa Sudah Melek

Keuangan - Studi Empiris Pada Mahasiswa Universitas Kristen Satya

Wacana Salatiga, Fakultas Ekonomika dan Bisnis.

Putlia, Nancy, 2009, Persepsi dan Aspek Psikologis dalam Pengambilan

Keputusan Hutang (Studi pada Home Industri Tempe di Salatiga), Tesis,

Salatiga.

Rini, Mike, 2006. Solusi Mengelola Keuangan Priibadi, PT Elex Media

Komputindo, Jakarta.

Senduk, Safir, 2001, Mengelola Keuangan Keluarga, Seri Perencanaan

Keuangan Keluarga, PT Elex Media Komputindo, Jakarta.

Senduk, Safir, 2004, Seri Perencanaan Keuangan Keluarga : Mencari

Penghasilan Tambahan, Alex Media, Jakarta.

Septian, Deny, Genjot Masyarakat RI Melek Keuangan, OJK Luncurkan Si

Molek, http://bisnis.liputan6.com/read/ diakses pada 24 Februari 2014 pukul

22.29 WIB

Septiani, Nina dan Rita, Maria R, 2013, Melek Finansial dan Spending Habits

Berdasarkan Jenis Kelamin, Fakultas Ekonomika Dan Bisnis Satya

Wacana Salatiga.

Setiawan, Sakina Rakhma Diah, Ibu Rumah Tangga dan TKI Jadi Sasaran

Program Literasi Keuangan, http://bisniskeuangan.kompas.com/read/

diakses pada 28 Februari 2014 pukul 23.53 WIB

Sina, Peter Garlans, 2012, Analisis Literasi Ekonomi, Jurnal Economia, Volume

8, Nomor 2, Oktober 2012.

Page 42: Alokasi Pendapatan dan Literasi Keuangan - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5701/3/T1_212011123_Full... · ALOKASI PENDAPATAN DAN LITERASI KEUANGAN ... dan para akademisi

42

Sina, Peter Garlans dan Ricky Arnold Nggili, 2012, Apakah Kamu Memiliki

Tingkat Literasi Keuangan yang Tinggi.

Situmorang, Syafrizal Helmi dan Mulich Lufti, 2012, Analisis Data untuk Riset

Manajemen dan Bisnis, Edisi 2, Usu Press, Medan.

Sudarsono, 1995, Pengantar Ekonomi Mikro, LP3ES, Jakarta.

Sugiyono, 1999, Metode Penelitian Bisnis, Alfabet, Bandung.

Sugiyono, 2005, Memahami Penelitian Kualitatif, Alfabet, Bandung.

Sujarwa, 2001, Polemik Gender Antara Realitas Dan Refleksi : Sebuah

Kajian Sosiologi Seni Fenomenologis, Pustaka Pelajat; Cet. 1 edition,

Jakarta.

Sundjaja, dkk, Pola Gaya Hidup dalam Keuangan Keluarga, Volume 15,

Nomor 2, Agustus 2011.

Trisnaningsih, Sri dan Widyasari, 2010, Manajemen Pengelolaan dan

Perencanaan Keuangan Keluarga pada Rumah Tangga di Kawasan

Siwalankerto, Surabaya. Jurnal Strategi Akuntansi Volume 2 Nomor 10.

Utami, Intiyas dan Supramono, 2003, Desain Proposal Penelitian Studi

Akuntansi dan Keuangan, Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Satya

Wacana, Salatiga.

Wardhana, Brihaspati, 2012, Pengendalian Diri dalam Pengelolaan Keuangan

(Studi pada Karyawan PT Bank Rakyat Indonesia Salatiga), Fakultas

Ekonomika dan Bisnis.

Wibawa, HK, 2003, Perencanaan Keuangan Keluarga, Salemba Empat,

Jakarta.

Widyasari, 2004, Peran Ibu Rumah Tangga bekerja dalam Pengambilan

Keputusan Permasalahan Keluarga, Jurnal Ilmiah Pendidikan, Sejarah,

dan Sosial Budaya.

Widayati, Irin, 2012, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Literasi Finansial

Mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Brawijaya,

Jurnal Akuntansi dan Pendidikan, Volume 1, Nomor 1, Oktober 2012.

Zuraya, Nidia, Duh, Masyarakat Banyak Tak Paham Produk Jasa Keuangan.

http://www.republika.co.id/berita/ekonomi/keuangan/13/11/19/mwhup7-

duh-masyarakat-indonesia-banyak-tak-paham-produk-jasa-keuangan diakses

pada 1 Maret 2014 pukul 14.49 WIB

Page 43: Alokasi Pendapatan dan Literasi Keuangan - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5701/3/T1_212011123_Full... · ALOKASI PENDAPATAN DAN LITERASI KEUANGAN ... dan para akademisi

43

Zuraya, Nidia, Tahun Depan, OJK Bidik Ibu Rumah Tangga.

http://www.republika.co.id/berita/ekonomi/keuangan/13/12/02/mx5rm3-

tahun-depan-ojk-bidik-ibu-rumah-tangga diakses pada 1 Maret 2014 pukul

14.53 WIB

Page 44: Alokasi Pendapatan dan Literasi Keuangan - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5701/3/T1_212011123_Full... · ALOKASI PENDAPATAN DAN LITERASI KEUANGAN ... dan para akademisi

44

Daftar Riwayat Hidup

Nama : Go Amelia Rosaline

NIM : 212011123

Alamat Asal : Jalan Kuala Mas 12 Nomor 575, Semarang

Judul Skripsi : Alokasi Pendapatan dan Literasi Keuangan (Studi Empiris

Pada Ibu Rumah Tangga di Kelurahan Panggung Lor,

Kecamatan Semarang Utara, Kota Semarang)

Riwayat Pendidikan : SD Kristen 3 YSKI, Kota Semarang lulus tahun 2005

SMP PL Domenico Savio, Kota Semarang lulus tahun

2008

SMA Sedes Sapientiae, Kota Semarang lulus tahun 2011

Fakultas Ekonomika dan Bisnis UKSW, Kota Salatiga

lulus tahun 2014

Riwayat Kursus/Seminar/Pelatihan:

Seminar “Kuliah Tamu Dilema Kebijakan BBM”, tanggal

15-20 Agustus 2011, penyelenggara FEB UKSW, tempat di

Balairung Utama UKSW, Salatiga.

Seminar “Kesiapan Indonesia Dalam Era ACFTA”, tanggal

21 Januari 2012, penyelenggara FEB UKSW, tempat di

Balairung Utama UKSW, Salatiga.

Seminar “Kuliah Umum BRI 2011”, tanggal 5 Oktober

2011, penyelenggara Bank BRI ,tempat di Balairung Utama

UKSW, Salatiga.

Seminar Nasional dan Call for Paper “Enhancing

Indonesia’s Competitive Advantage”, tanggal 13 Desember

2011, penyelenggara FEB UKSW, tempat di Balairung

Utama UKSW, Salatiga.

Seminar “Nasional Kewirausahaan 2012”, tanggal 7 Maret

2012, penyelenggara FEB UKSW, tempat di Balairung

Utama UKSW, Salatiga.

Page 45: Alokasi Pendapatan dan Literasi Keuangan - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5701/3/T1_212011123_Full... · ALOKASI PENDAPATAN DAN LITERASI KEUANGAN ... dan para akademisi

45

Seminar “Tantangan Kebutuhan Tenaga Kerja di

Perusahaan Otomotif”, tanggal 8 Oktober 2012,

penyelenggara INDOMOBIL ,tempat di Balairung Utama

UKSW, Salatiga.

Seminar “Lead Yourself and Get Your Future”, tanggal 13

Maret 2013, penyelenggara FEB UKSW ,tempat di

Balairung Utama UKSW, Salatiga.

Seminar “Tantangan Kebutuhan Tenaga Kerja di

Perusahaan Otomotif”, tanggal 8 Oktober 2013,

penyelenggara FEB UKSW ,tempat di Balairung Utama

UKSW, Salatiga.

Seminar Nasional dan Lomba Debat Deal FEB 2013,

tanggal 8-11 April 2013, penyelenggara FEB UKSW

,tempat di Balairung Utama UKSW, Salatiga.

Microteaching Asisten “Fun Education For A Better

Future”, tanggal 15 Maret 2014, penyelenggara FEB

UKSW ,tempat di Gedung FEB UKSW, Salatiga.

Pelatihan “Sekolah Pasar Modal”, tanggal 21 & 28 Maret

2014, penyelenggara Danareksa, tempat di UKSW,

Salatiga.

Seminar “Management By Touch”, tanggal 14 April 2014,

penyelenggara FEB UKSW ,tempat di Gedung FEB

UKSW, Salatiga.

Page 46: Alokasi Pendapatan dan Literasi Keuangan - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5701/3/T1_212011123_Full... · ALOKASI PENDAPATAN DAN LITERASI KEUANGAN ... dan para akademisi

46

Lampiran 1

Kuesioner

Dengan hormat,

Sebagai mahasiswa Program Sarjana Ekonomi Manajemen Universitas Kristen

Satya Wacana Salatiga yang sedang menyelesaikan tugas akhir penyusunan

skripsi dengan judul:

“Alokasi Pendapatan dan Literasi Keuangan (Studi Empiris Pada Ibu Rumah

Tangga di Kelurahan Panggung Lor, Kecamatan Semarang Utara, Kota

Semarang)”

Saya mohon partisipasi Ibu untuk menjadi responden dalam penelitian ini melalui

pengisian kuesioner berikut. Oleh karena itu, saya mengharapkan bantuan Anda

untuk mengisi kuesioner berikut. Informasi atau data yang diperoleh bersifat

rahasia dan hanya akan digunakan dalam penelitian ini.

Sebelum dan sesudahnya, saya mengucapkan terima kasih atas ketersediaan Anda

untuk membantu dalam pengisian kuesioner ini.

Hormat saya,

Go Amelia Rosaline

Page 47: Alokasi Pendapatan dan Literasi Keuangan - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5701/3/T1_212011123_Full... · ALOKASI PENDAPATAN DAN LITERASI KEUANGAN ... dan para akademisi

47

Bagian ini hanya untuk mendapatkan profil responden. Saudari Responden

dimohon untuk mengisi semua pertanyaan pada bagian ini. Data-data yang

didapat akan dirahasiakan dan dipastikan hanya untuk kepentingan penelitian.

Petunjuk Pengisian:

Berilah tanda (√) pada alternatif jawaban yang tersedia

Isilah titik-titik di bawah ini sesuai dengan karakteristik Anda

Nama : ………………………………..................

Usia : ……………………………...Tahun

Tingkat Pendidikan Terakhir : SD SMP SMA

D3 S1 Lainnya,…

Jumlah Tanggungan Anak : Tidak punya 2 anak

1 anak >2 anak

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Wirausahawati

PNS Lainnya,…

Pegawai Swasta

Jumlah Penghasilan per bulan : < Rp 1.000.000,00

Rp 1.000.000,00 – Rp 2.000.000,00

Rp 2.000.000,00 – Rp 3.000.000,00

Rp 3.000.000,00 – Rp 4.000.000,00

> Rp 4.000.000,00

Jumlah Penghasilan Suami per bulan : < Rp 1.000.000,00

Rp 1.000.000,00 – Rp 2.000.000,00

Rp 2.000.000,00 – Rp 3.000.000,00

Rp 3.000.000,00 – Rp 4.000.000,00

> Rp 4.000.000,00

Bagian I Karakteristik Responden

Page 48: Alokasi Pendapatan dan Literasi Keuangan - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5701/3/T1_212011123_Full... · ALOKASI PENDAPATAN DAN LITERASI KEUANGAN ... dan para akademisi

48

Jika hasil pendapatan rumah tangga saya andaikan dalam jumlah 100%, saya akan

membuat presentase sebagai berikut dalam mengalokasikannya:

1. Konsumsi : …%

Kemudian dari total alokasi pendapatan konsumsi, saya akan memberikan

skor 1 untuk biaya yang paling saya prioritaskan hingga skor 6 untuk biaya

yang kurang saya prioritaskan:

Biaya Skor

Makanan

Pakaian

Perumahan

Kesehatan

Pendidikan

Hiburan/Rekreasi

2. Tabungan : …%

Jenis tabungan yang saya miliki saat ini adalah:

a. Perbankan

b. Non perbankan/ informal, ………………

3. Investasi : …%

Investasi yang saya lakukan saat ini adalah:

a. Aset riil, ………………………………………

b. Aset non riil, ……………………………….

Petunjuk Pengisian: Berikan tanda silang (√) pada pilihan jawaban yang tersedia

untuk penyataan-pernyataan di bawah ini yang paling mewakili tanggapan Anda:

No. Pernyataan Tidak

Setuju

Kurang

Setuju

Agak

Setuju Setuju

Sangat

Setuju

1. Saya membeli barang kebutuhan sehari-

hari untuk pemenuhan gizi

2. Saya selalu membeli produk kebutuhan

sehari-hari yang menawarkan diskon

3. Saya akan cenderung memilih biaya

pendidikan yang murah

4. Dalam memilih produk pendidikan, saya

selalu memperhatikan mutu

5. Saya membeli pakaian dan aksesoris

untuk mengikuti trend

Bagian II Pengelolaan Keuangan

Page 49: Alokasi Pendapatan dan Literasi Keuangan - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5701/3/T1_212011123_Full... · ALOKASI PENDAPATAN DAN LITERASI KEUANGAN ... dan para akademisi

49

No. Pernyataan Tidak

Setuju

Kurang

Setuju

Agak

Setuju Setuju

Sangat

Setuju

6. Saya akan merasa bangga jika membeli

pakaian dan aksesoris yang bermerek

7. Saya akan merasa bangga jika pergi ke

tempat hiburan yang berkelas

8. Saya selalu memperhatikan kelengkapan

fasilitas dan kenyamanan pada saat pergi

ke tempat hiburan

9. Harga yang lebih murah merupakan

faktor yang sangat penting dalam

menentukan tempat hiburan

10. Saya cenderung memilih penyedia

layanan kesehatan yang memberikan

kesan berkelas

11. Harga merupakan faktor utama yang

menjadi pertimbangan dalam memilih

tempat check-up kesehatan

12. Saya selalu memperhatikan kelengkapan

fasilitas dan tenaga medis yang terlatih

dalam melakukan check-up kesehatan

13. Saya mengalokasikan sekitar 40%-50%

dari total pendapatan rumah tangga saya

untuk konsumsi

14. Saya menyisihkan 10% hingga 15% dari

total pendapatan rumah tangga saya

untuk ditabung

15. Saya menyisihkan uang dari sebagian

penghasilan untuk motif berjaga-jaga

yang dapat digunakan sewaktu-waktu

16. Saya juga melakukan investasi dengan

tujuan untuk memperoleh keuntungan

Page 50: Alokasi Pendapatan dan Literasi Keuangan - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5701/3/T1_212011123_Full... · ALOKASI PENDAPATAN DAN LITERASI KEUANGAN ... dan para akademisi

50

Petunjuk Pengisian: Berikan tanda silang (X) pada pilihan jawaban yang tersedia

untuk pertanyaan-pertanyaan di bawah ini yang paling mewakili tanggapan Anda:

Pengetahuan Umum tentang Keuangan Pribadi

1. Pengetahuan keuangan pribadi dapat membantu anda…

a. Menghindari menjadi korban dari keuangan yang tidak jujur atau

curang

b. Memiliki uang uang tersedia untuk membayar hal-hal penting dalam

hidup dan Anda akan menghindari jatuh ke dalam hutang

c. Belajar tentang pendekatan yang benar untuk berinvestasi bagi

kebutuhan Anda di masa depan

d. Menjalani kehidupan yang terjamin secara finansial melalui

pembentukan kebiasaan-kebiasaan pengeluaran yang sehat

e. Melakukan semua jawaban a, b, c, dan d

2. Perencanaan keuangan pribadi meliputi…

a. Membuat sistem pembukuan/ pencatatan keuangan yang mencukupi

b. Membuat anggaran tahunan yang kuat untuk pengeluaran dan

pendapatan

c. Meminimalisir pajak dan pengeluaran untuk asuransi

d. Mempersiapkan rencana-rencana kebutuhan dan tujuan keuangan masa

depan

e. Memeriksa portofolio investasi anda untuk memaksimalkan

keuntungan

3. Kekayaan bersih anda adalah…

a. Selisih antara pengeluaran dan pendapatan Anda

b. Perbedaan antara liabilitas (kewajiban) dan asset Anda

c. Perbedaan antara arus kas masuk dengan arus kas keluar Anda

d. Perbedaan antara pinjaman dan simpanan bank Anda

e. Semua jawaban di atas salah

4. Anda dapat dikatakan tidak overspending (boros) jika…

a. Anda menulis cek melebihi daripada apa yang anda miliki dalam

rekening tabungan anda

b. Uang saku bulanan anda Rp 500.000,00 dan beban kredit Anda Rp

1.000.000,00

c. Anda sering menerima telepon dari agen penagihan hutang

d. Pembayaran hutang bulanan Anda 30% uang saku Anda

e. Anda membayar minim pembayaran kartu kredit bulanan Anda

Bagian III Literasi Keuangan

Page 51: Alokasi Pendapatan dan Literasi Keuangan - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5701/3/T1_212011123_Full... · ALOKASI PENDAPATAN DAN LITERASI KEUANGAN ... dan para akademisi

51

Simpanan dan Pinjaman Dana

5. Jika anda berinvestasi sebesar Rp 1.000.000,00 hari ini dengan bunga 4%

selama satu tahun, saldo Anda dalam satu tahun akan menjadi…

a. Lebih tinggi jika bunganya diterima setiap hari daripada setiap bulan

b. Lebih tinggi jika bunganya diterima tiap triwulan sekali daripada tiap

seminggu sekali

c. Lebih tinggi jika bunganya diterima tiap tahun daripada tiap tiga bulan

sekali

d. Rp 1.040.000,00 tanpa melihat bagaimana bunga dihitung

e. Rp 1.000.000,00 tanpa melihat bagaimana bunga dihitung

6. Manakah berikut ini yang SALAH terkait dengan kartu kredit?

a. Anda bisa menggunakan kartu kredit Anda untuk menerima uang tunai

di muka

b. Jika saldo kartu kredit Anda adalah Rp 1.000.000,00 dan Anda

membayar Rp 300.000,00 biaya yang dibebankan pada saldo belum

terbayar adalah bunga dari Rp 700.000,00

c. Suku bunga di kartu kredit Anda biasanya lebih tinggi daripada yang

bisa Anda peroleh jika menerima sertifikat deposito

d. Suatu perusahaan kartu kredit tidak akan membebani bunga Anda jika

Anda melunasi seluruh saldo pada tanggal yang sudah ditetapkan

e. Anda tidak bisa mengeluarkan uang melebihi batas kredit Anda

Asuransi Dana

7. Alasan utama membeli asuransi yaitu…

a. Melindungi Anda dari kerugian yang terjadi baru-baru ini

b. Memberi Anda dengan tingkat pengembalian (laba/keuntungan)

investasi yang sangat bagus

c. Melindungi Anda dari menanggung kerugian besar

d. Melindungi Anda dari kerugian-kerugain kecil

e. Memperbaiki standar hidup Anda dengan mengjukan klaim-klaim

kecurangan

Page 52: Alokasi Pendapatan dan Literasi Keuangan - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5701/3/T1_212011123_Full... · ALOKASI PENDAPATAN DAN LITERASI KEUANGAN ... dan para akademisi

52

8. Manakah dari pernyataan berikut ini yang salah?

a. Asuransi bersyarat merupakan sebuah sarana investasi yang sangat

bagus

b. Anda tidak menerima keuntungan ketika masa polis asuransi Anda

sudah habis

c. Sebuah polis asuransi bersyarat adalah bentuk paling murah dari

asuransi jiwa

d. Sebuah polis bersyarat menurun mengurangi jumlah jaminan asuransi

dari waktu ke waktu

e. Sebuah polis level-term menjamin premi tetap selama masa suatu

kontrak

Investasi

9. Sebuah strategi investasi resiko tinggi dan keuntungan tinggi akan menjadi

paling sesuai untuk…

a. Pasangan pensiunan yang hidup dengan penghasilan tetap

b. Pasangan tengah baya yang memerlukan dana bagi pendidikan anak

mereka selama dua tahun

c. Pasangan baru menikah dan belum punya anak

d. Semua jawaban di atas benar karena mereka semua memerlukan

tingkat pengembalian (laba) yang tinggi

e. Tidak satupun jawaban di atas benar karena mereka sama-sama

konservatif secara fiskal

10. Manakah dari berikut ini yang salah…

a. Reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat

pemodal, yang selanjutnya dana tersebut diinvestasikan kembali oleh

manajer investasi ke dalam saham di bursa efek

b. Reksadana pasar uang merupakan jenis reksadana untuk para investor

yang mengejar pertumbuhan nlai dana investasinya secara optimal

pada periode jangka waktu (growth fund)

c. Reksadana pendapatan tetap merupakan pilihan reksadana yang sesuai

untuk para investor yang mencari keuntungan tingkat bunga optimal

dengan mengutamakan pendapatan yang stabil dan konsisten

d. Reksadana terproteksi merupakan reksadana yang memberikan

proteksi terhadap nilai awal investasi pada saat jatuh tempo

e. Semua jawaban di atas salah

TERIMA KASIH

Page 53: Alokasi Pendapatan dan Literasi Keuangan - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5701/3/T1_212011123_Full... · ALOKASI PENDAPATAN DAN LITERASI KEUANGAN ... dan para akademisi

53

Lampiran 2

Data Primer Ibu Rumah Tangga Tidak Bekerja

No U

sia

Tk P

end

idik

an

Jml A

nak

Pen

ghas

ilan

Suam

i

Ko

nsu

msi

Konsumsi Tabungan

Inve

stas

i

Investasi

Mak

anan

Pak

aian

Per

um

ahan

Ke

seh

atan

Pen

did

ikan

Hib

ura

n

Tab

un

gan

Per

ban

kan

No

n

Ase

t R

iil

No

n R

iil

1 47 SMA 2 5 80% 1 5 4 2 3 6 20% 1 0 0% 0 0

2 53 SMA >2 4 90% 2 5 4 3 2 6 10% 1 0 0% 0 0

3 52 SMA 2 4 75% 3 4 4 1 6 5 25% 1 0 0% 0 0

4 48 SMA >2 5 90% 1 5 2 3 2 6 5% 1 0 5% 1 0

5 36 SMA 2 4 80% 1 4 5 2 3 6 20% 1 0 0% 0 0

6 62 SMA 0 2 85% 1 3 4 2 6 5 15% 1 0 0% 0 0

7 58 SMA >2 5 85% 1 5 4 2 3 6 10% 1 0 5% 1 0

8 39 S1 2 5 60% 2 5 6 3 1 4 30% 1 0 10% 1 0

9 56 SMA >2 3 75% 3 5 1 2 4 6 25% 1 0 0% 0 0

10 51 Lain 1 4 85% 3 5 4 2 1 6 15% 1 0 0% 0 0

11 32 SMP 2 2 90% 2 3 1 5 4 6 10% 0 1 0% 0 0

12 54 S1 >2 5 60% 1 5 2 4 3 6 30% 1 0 10% 1 0

13 37 D3 2 5 60% 1 5 4 3 2 6 20% 1 0 20% 1 0

14 40 S1 >2 5 40% 2 6 3 5 1 4 30% 1 0 30% 1 0

15 50 SMA >2 5 60% 1 5 4 2 3 6 10% 1 0 30% 1 0

16 55 S1 2 5 50% 1 5 4 2 3 6 20% 1 1 30% 1 0

17 48 SMA 2 4 80% 2 4 5 3 1 6 20% 1 0 0% 0 0

Page 54: Alokasi Pendapatan dan Literasi Keuangan - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5701/3/T1_212011123_Full... · ALOKASI PENDAPATAN DAN LITERASI KEUANGAN ... dan para akademisi

54

18 46 SMA 2 3 40% 2 3 5 4 1 6 50% 1 0 10% 1 0

19 59 SMA 0 4 90% 1 2 3 4 5 6 10% 1 0 0% 0 0

20 34 SMA 2 1 60% 3 5 4 1 2 6 40% 1 0 0% 0 0

21 29 S1 2 5 50% 1 3 6 2 4 5 50% 1 0 0% 0 0

22 52 SMA 2 5 60% 1 4 5 2 3 6 20% 1 0 20% 1 0

23 53 D3 1 5 60% 2 5 4 3 1 6 10% 1 0 30% 1 0

24 60 Lain 1 3 80% 4 5 3 2 1 6 10% 1 0 10% 1 0

25 51 SMA >2 4 80% 1 4 5 2 3 6 10% 0 1 10% 0 1

26 51 SMA >2 2 80% 1 4 5 2 3 6 15% 1 0 5% 1 0

27 52 S1 2 5 90% 5 1 4 2 6 3 10% 1 0 0% 0 0

28 45 SMP 1 3 80% 3 5 4 2 1 6 20% 0 1 0% 0 0

29 57 SMA 1 4 80% 2 3 4 1 5 6 20% 1 0 0% 0 0

30 39 S1 2 5 50% 2 6 4 3 1 5 25% 1 0 25% 0 0

31 43 SMA 0 1 90% 1 5 2 3 4 6 10% 1 0 0% 0 0

32 59 S1 >2 4 80% 1 2 5 3 4 6 20% 1 0 0% 0 0

33 42 SMA 2 5 60% 1 4 6 2 3 5 30% 1 0 10% 1 0

34 29 S1 0 3 40% 1 4 5 2 3 6 30% 1 0 30% 1 0

35 31 S1 0 3 30% 2 5 3 1 6 4 40% 1 1 30% 1 1

36 50 SMA >2 5 80% 1 5 4 3 2 6 20% 1 0 0% 0 0

37 53 SMA 2 4 80% 3 5 2 1 4 6 20% 1 0 0% 0 0

38 34 S1 1 2 50% 1 4 5 2 3 6 30% 1 1 20% 1 0

39 62 SMA 0 1 40% 2 3 4 1 6 5 30% 1 0 30% 1 0

40 45 SMA 2 3 50% 2 4 5 3 1 6 25% 1 0 25% 1 0

41 50 SMA 1 2 50% 2 4 5 3 1 6 30% 1 0 20% 1 0

42 56 SMP 0 3 40% 1 3 4 2 6 5 30% 1 0 30% 1 0

Page 55: Alokasi Pendapatan dan Literasi Keuangan - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5701/3/T1_212011123_Full... · ALOKASI PENDAPATAN DAN LITERASI KEUANGAN ... dan para akademisi

55

Keterangan:

Penghasilan Suami Nonpebankan

1 : <Rp 1.000.000,00 0 : Tidak menabung di sektor nonperbankan

2 : Rp 1.000.000,00 – Rp 2.000.000,00 1 : Menabung di sektor nonperbankan

3 : Rp 3.000.000,00 – Rp 4.000.000,00 Aset Riil

4 : Rp 4.000.000,00 – Rp 5.000.000,00 0 : Tidak memiliki investasi di aset riil

5 : <Rp 5.000.000,00 1 : Memiliki investasi di aset riil

Perbankan Aset Nonriil

0 : Tidak menabung di sektor perbankan 0 : Tidak memiliki investasi di aset nonriil

1 : Menabung di sektor perbankan 1 : Memiliki investasi di aset nonriil

43 52 SMA 2 3 50% 2 4 5 3 1 6 25% 1 0 25% 1 0

44 65 SMA 0 3 40% 1 3 4 2 6 5 30% 1 1 30% 1 0

45 49 SMA 2 5 45% 5 4 3 2 1 6 30% 1 1 25% 1 0

46 34 S1 2 4 50% 3 5 4 2 2 6 25% 1 0 25% 1 0

47 52 S1 >2 5 50% 1 4 5 2 3 6 25% 0 1 25% 1 0

48 57 SMA 0 3 40% 2 5 4 1 6 3 35% 0 1 25% 1 0

49 47 SMA 1 4 65% 4 6 5 1 2 3 25% 1 0 10% 1 0

50 36 S1 1 5 50% 3 6 4 2 1 5 30% 1 0 20% 1 0

Page 56: Alokasi Pendapatan dan Literasi Keuangan - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5701/3/T1_212011123_Full... · ALOKASI PENDAPATAN DAN LITERASI KEUANGAN ... dan para akademisi

56

Lampiran 3

Data Primer Responden Ibu Rumah Tangga Tidak Bekerja (Lanjutan)

No. Alokasi Pendapatan Persepsi

Alokasi

Pendapatan

Skor

Literasi

Keuangan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 Konsumsi 14 15 Tabungan 16 Investasi

1 4 4 4 4 1 1 1 4 4 4 1 4 4 3.08 4 4 4 1 1 2.69 30

2 5 3 3 4 1 1 1 3 2 2 3 4 3 2.69 4 4 4 1 1 2.56 20

3 4 4 1 4 1 1 1 4 1 2 2 4 4 2.54 4 4 4 4 4 3.51 30

4 4 4 2 4 2 3 3 4 4 3 3 4 2 3.23 4 4 4 4 4 3.74 60

5 5 2 1 5 2 2 2 4 2 5 3 5 4 3.23 4 4 4 2 2 3.08 50

6 4 4 2 4 1 1 1 4 3 2 2 4 4 2.77 5 5 5 3 3 3.59 20

7 4 3 2 5 3 3 3 4 2 4 4 4 4 3.46 4 4 4 4 4 3.82 30

8 4 2 2 5 2 1 2 4 2 3 4 5 4 3.08 4 4 4 5 5 4.03 20

9 3 2 4 4 1 1 1 4 4 2 4 4 4 2.92 4 4 4 2 2 2.97 10

10 5 4 4 5 1 2 1 4 4 4 4 4 4 3.54 4 4 4 4 4 3.85 40

11 4 1 4 4 1 1 1 1 4 4 4 4 4 2.85 4 4 4 4 4 3.62 20

12 4 4 2 3 3 3 2 3 3 3 4 3 4 3.15 4 4 4 5 5 4.05 60

13 5 2 1 4 2 2 2 4 4 2 2 4 4 2.92 4 4 4 4 4 3.64 40

14 4 4 1 5 5 4 1 4 3 1 4 5 5 3.54 5 5 5 5 5 4.51 50

15 5 2 1 5 2 2 2 4 2 2 2 5 5 3.00 5 5 5 5 5 4.33 30

16 5 4 2 4 4 4 4 5 3 2 4 5 5 3.92 5 5 5 5 5 4.64 40

17 4 5 5 4 4 2 3 4 2 4 2 4 4 3.62 2 4 3 4 4 3.54 40

Page 57: Alokasi Pendapatan dan Literasi Keuangan - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5701/3/T1_212011123_Full... · ALOKASI PENDAPATAN DAN LITERASI KEUANGAN ... dan para akademisi

57

18 5 4 1 4 2 1 1 3 3 1 4 3 4 2.77 2 5 3.5 3 3 3.09 30

19 5 1 5 5 1 1 1 2 2 2 5 5 4 3.00 4 4 4 2 2 3.00 20

20 4 3 3 4 1 1 1 4 4 1 4 4 4 2.92 4 4 4 3 3 3.31 10

21 4 3 2 4 1 1 1 2 2 2 4 3 4 2.54 4 4 4 4 4 3.51 20

22 4 3 2 3 2 2 2 4 2 3 3 4 4 2.92 4 4 4 4 4 3.64 40

23 5 3 3 4 1 1 1 3 2 2 2 3 4 2.62 4 4 4 5 5 3.87 40

24 4 2 2 4 1 1 1 4 2 4 4 4 4 2.85 4 4 4 4 4 3.62 20

25 4 4 3 4 1 1 1 3 3 3 4 3 4 2.92 4 3 3.5 2 2 2.81 20

26 5 4 3 5 2 2 1 4 2 1 2 4 1 2.77 4 4 4 4 4 3.59 30

27 5 4 1 5 1 1 1 4 2 4 4 4 1 2.85 4 4 4 3 3 3.28 40

28 4 5 2 5 3 1 1 4 3 1 2 4 2 2.85 4 5 4.5 4 4 3.78 40

29 4 3 3 4 1 1 1 3 4 1 2 4 2 2.54 4 4 4 4 4 3.51 20

30 4 3 1 5 3 2 2 4 2 2 4 5 4 3.15 4 4 4 5 5 4.05 30

31 4 3 4 4 2 3 2 3 1 4 4 5 2 3.15 4 5 4.5 2 2 3.22 40

32 4 1 4 4 2 1 1 3 4 1 4 4 4 2.85 4 4 4 3 3 3.28 40

33 4 2 1 5 4 3 2 3 2 3 2 4 4 3.00 4 4 4 4 4 3.67 10

34 4 4 3 5 4 3 4 4 3 3 3 5 4 3.77 4 5 4.5 5 5 4.42 20

35 5 2 1 5 2 2 3 5 2 2 2 5 4 3.08 4 4 4 4 4 3.69 30

36 4 3 2 5 1 2 2 4 1 1 1 4 4 2.62 4 4 4 1 1 2.54 20

37 4 4 4 4 3 2 2 4 4 2 4 4 2 3.31 2 4 3 2 2 2.77 50

38 4 2 4 4 2 1 1 2 1 1 4 4 4 2.62 4 4 4 4 4 3.54 10

39 4 5 4 3 2 1 1 3 4 1 4 4 4 3.08 4 5 4.5 5 5 4.19 40

40 3 5 5 4 1 1 2 4 5 1 3 5 5 3.38 4 3 3.5 2 2 2.96 30

41 5 3 4 5 1 2 1 1 2 1 4 5 3 2.85 5 4 4.5 5 5 4.12 20

42 4 5 2 5 1 1 1 3 4 2 3 4 5 3.08 5 4 4.5 4 4 3.86 0

Page 58: Alokasi Pendapatan dan Literasi Keuangan - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5701/3/T1_212011123_Full... · ALOKASI PENDAPATAN DAN LITERASI KEUANGAN ... dan para akademisi

58

43 3 2 4 5 1 1 1 3 2 1 4 5 4 2.77 4 4 4 5 5 3.92 30

44 2 3 1 3 1 1 2 3 4 2 3 4 5 2.62 5 5 5 5 5 4.21 30

45 2 5 1 5 2 2 2 4 1 2 3 4 4 2.85 4 5 4.5 2 2 3.12 20

46 5 4 2 4 2 2 3 3 5 2 4 4 2 3.23 5 5 5 4 4 4.08 40

47 4 1 2 4 1 1 1 1 3 3 3 4 3 2.38 4 4 4 4 4 3.46 50

48 4 3 2 4 1 1 3 5 1 2 2 5 5 2.92 5 5 5 2 2 3.31 20

49 4 3 1 5 1 1 1 5 1 3 2 5 5 2.85 5 5 5 1 1 2.95 40

50 3 3 1 5 1 1 1 4 3 2 2 5 5 2.77 5 4 4.5 4 4 3.76 50

Page 59: Alokasi Pendapatan dan Literasi Keuangan - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5701/3/T1_212011123_Full... · ALOKASI PENDAPATAN DAN LITERASI KEUANGAN ... dan para akademisi

59

Lampiran 4

Data Primer Responden Ibu Rumah Tangga Bekerja

No

Usi

a

Tk P

endid

ikan

Jml

Anak

P

eker

jaan

Pen

ghas

ilan

Pen

ghas

ilan

Suam

i

K

onsu

msi

Konsumsi

Tab

ungan

Tabungan

Inves

tasi

Investasi

Mak

anan

Pak

aian

Per

um

ahan

Kes

ehat

an

Pen

did

ikan

Hib

ura

n/R

e

kre

asi

Per

ban

kan

Non

Ase

t R

iil

NonR

iil

1 50 SMA 2 Swasta 5 1 95% 2 5 4 3 1 6 5% 1 0 0% 0 0

2 42 D3 >2 Wirausahawati 2 2 80% 1 5 3 4 2 6 10% 1 0 10% 1 0

3 33 SMA 2 Swasta 3 3 50% 1 5 2 3 4 6 25% 1 0 25% 0 1

4 54 SMA 2 Swasta 3 4 75% 1 5 4 2 3 6 15% 1 1 10% 1 0

5 32 S1 0 Swasta 2 5 50% 1 5 4 2 3 6 30% 1 0 20% 1 0

6 35 S1 2 Wirausahawati 5 5 50% 1 5 6 4 3 2 30% 1 0 20% 1 0

7 47 SMA >2 Wirausahawati 3 5 30% 3 5 6 2 1 4 50% 1 0 20% 1 0

8 49 S1 2 Wirausahawati 5 5 40% 4 5 3 1 2 6 50% 1 0 10% 1 0

9 49 SMA 1 PNS 4 3 50% 1 6 3 2 4 5 25% 1 0 25% 1 0

10 46 S1 >2 Wirausahawati 5 5 60% 1 4 5 3 2 6 10% 1 0 30% 1 0

11 31 S1 2 Swasta 5 5 65% 3 4 5 1 2 6 25% 1 0 10% 1 0

12 58 S1 >2 Lain 3 3 70% 2 5 4 1 3 6 20% 1 0 10% 1 0

13 29 S1 2 Swasta 3 5 60% 3 5 4 2 1 6 20% 1 1 20% 1 0

14 32 S1 1 Swasta 5 5 70% 1 4 5 2 3 6 10% 1 0 20% 1 0

15 29 Lain 0 Wirausahawati 5 5 50% 1 5 2 3 4 6 10% 1 0 40% 1 0

Page 60: Alokasi Pendapatan dan Literasi Keuangan - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5701/3/T1_212011123_Full... · ALOKASI PENDAPATAN DAN LITERASI KEUANGAN ... dan para akademisi

60

16 53 SMA 1 Swasta 2 4 90% 1 5 4 3 2 6 5% 1 0 5% 1 0

17 50 SMA 2 Swasta 5 5 50% 2 5 4 3 1 6 25% 1 0 25% 1 0

18 55 SMA 1 Wirausahawati 3 0 60% 3 4 2 5 1 6 20% 1 0 20% 1 0

19 39 D3 2 Swasta 3 3 25% 2 5 4 1 3 6 50% 1 0 25% 1 0

20 37 D3 2 Swasta 2 3 25% 2 5 4 1 3 6 50% 1 0 25% 1 0

21 29 D3 1 Swasta 2 5 50% 1 5 3 2 4 6 30% 1 0 20% 1 0

22 57 SD 2 Wirausahawati 1 0 40% 1 5 2 4 6 3 30% 1 0 30% 1 0

23 62 S1 0 Wirausahawati 3 5 75% 1 5 3 2 6 4 10% 1 0 15% 1 1

24 53 Lain 2 Wirausahawati 3 2 60% 2 5 4 1 3 6 15% 1 1 25% 1 0

25 37 S1 0 Swasta 2 3 25% 1 6 4 2 3 5 50% 0 0 25% 1 0

26 49 D3 >2 Swasta 5 4 70% 1 5 4 3 2 6 20% 1 0 10% 0 1

27 32 Lain 2 Swasta 2 2 60% 3 5 4 2 1 6 20% 1 0 20% 1 0

28 47 S1 1 Swasta 4 5 80% 2 5 4 1 3 6 10% 1 0 10% 1 0

29 41 D3 2 Swasta 3 4 80% 1 5 2 4 3 6 10% 1 1 10% 1 0

30 40 D3 2 Swasta 4 5 60% 1 6 4 3 2 5 20% 1 0 20% 1 1

31 46 SMA 2 Swasta 2 0 90% 1 4 3 5 2 6 10% 1 0 0% 0 0

32 46 D3 2 Swasta 2 5 60% 1 6 4 3 2 5 20% 1 0 20% 1 1

33 39 SMA >2 Swasta 1 2 90% 1 5 4 2 3 6 5% 1 0 5% 1 0

34 36 SMA 2 Swasta 2 3 60% 2 5 3 4 1 6 20% 1 0 20% 1 0

35 36 SMA 0 Swasta 3 4 60% 4 6 1 2 3 5 20% 1 0 20% 1 0

36 54 SMA 0 Wirausahawati 5 5 70% 4 5 3 1 2 6 15% 1 0 15% 1 0

37 40 D3 2 Wirausahawati 5 5 50% 1 2 4 3 5 6 35% 1 0 15% 1 0

38 52 D3 2 Wirausahawati 5 5 70% 1 5 4 3 2 6 20% 1 0 10% 1 0

39 36 S1 2 Lain 2 2 95% 2 4 6 3 1 5 5% 0 1 0% 0 0

40 54 SMA >2 Wirausahawati 3 0 60% 3 5 1 2 4 6 20% 1 0 20% 1 0

Page 61: Alokasi Pendapatan dan Literasi Keuangan - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5701/3/T1_212011123_Full... · ALOKASI PENDAPATAN DAN LITERASI KEUANGAN ... dan para akademisi

61

41 46 D3 1 Swasta 4 5 60% 1 6 4 3 2 5 20% 1 0 20% 1 1

42 53 Lain 2 Wirausahawati 3 4 70% 1 4 3 5 2 6 20% 1 0 10% 1 1

43 46 SMA 2 Swasta 3 4 80% 1 6 4 2 3 5 15% 1 0 5% 1 1

44 44 SMA 2 Wirausahawati 3 3 45% 1 5 2 1 3 4 30% 1 0 25% 1 0

45 52 D3 2 Wirausahawati 2 2 80% 1 4 5 2 3 6 20% 1 0 0% 0 0

46 47 S1 1 Swasta 2 4 50% 2 5 4 3 1 6 30% 1 1 20% 1 0

47 54 S1 2 PNS 4 2 75% 1 5 2 3 4 6 25% 1 0 0% 0 0

48 32 S1 2 Lain 1 3 50% 1 5 3 2 4 6 20% 1 0 30% 1 0

49 26 S1 0 Swasta 4 4 50% 1 6 4 2 3 5 30% 1 0 20% 1 0

50 46 SMA >2 Wirausahawati 3 3 60% 1 5 6 3 2 4 40% 1 0 0% 0 0

Keterangan:

Penghasilan dan Penghasilan Suami Nonpebankan

1 : <Rp 1.000.000,00 0 : Tidak menabung di sektor nonperbankan

2 : Rp 1.000.000,00 – Rp 2.000.000,00 1 : Menabung di sektor nonperbankan

3 : Rp 3.000.000,00 – Rp 4.000.000,00 Aset Riil

4 : Rp 4.000.000,00 – Rp 5.000.000,00 0 : Tidak memiliki investasi di aset riil

5 : <Rp 5.000.000,00 1 : Memiliki investasi di aset riil

Perbankan Aset Nonriil

0 : Tidak menabung di sektor perbankan 0 : Tidak memiliki investasi di aset nonriil

1 : Menabung di sektor perbankan 1 : Memiliki investasi di aset nonriil

Page 62: Alokasi Pendapatan dan Literasi Keuangan - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5701/3/T1_212011123_Full... · ALOKASI PENDAPATAN DAN LITERASI KEUANGAN ... dan para akademisi

62

Lampiran 5

Data Primer Responden Ibu Rumah Tangga Bekerja (Lanjutan)

No Alokasi Pendapatan Persepsi

Alokasi

Pendapatan

Skor

Literasi

Keuangan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 Konsumsi 14 15 Tabungan 16 Investasi

1 2 2 2 4 2 2 2 4 2 2 4 4 2 2.62 2 4 3 1 1 2.21 20

2 4 4 4 4 3 2 2 3 3 4 4 4 4 3.46 4 4 4 4 4 3.82 20

3 4 2 2 4 1 1 1 4 2 1 4 4 2 2.46 4 4 4 2 2 2.82 50

4 5 4 1 5 3 2 2 5 2 4 1 5 5 3.38 5 5 5 5 5 4.46 60

5 5 5 3 5 2 2 2 5 3 2 3 5 5 3.62 5 5 5 5 5 4.54 10

6 4 4 2 5 2 4 4 5 4 4 2 5 5 3.85 5 4 4.5 4 4 4.12 70

7 4 4 2 5 4 2 2 5 2 1 5 5 5 3.54 3 4 3.5 5 5 4.01 50

8 5 5 1 5 2 3 3 4 2 1 3 4 4 3.23 3 5 4 5 5 4.08 30

9 5 1 1 4 4 4 1 4 4 1 4 5 5 3.31 5 5 5 4 4 4.10 30

10 5 4 1 5 4 4 2 4 4 2 4 5 5 3.77 5 4 4.5 4 4 4.09 50

11 4 3 2 5 3 3 2 4 3 2 3 4 4 3.23 4 4 4 4 4 3.74 60

12 3 2 1 4 1 1 1 3 1 2 3 5 4 2.38 4 4 4 3 3 3.13 30

13 3 2 2 4 1 2 2 4 3 2 2 4 4 2.69 5 4 4.5 3 3 3.40 30

14 4 4 3 5 4 4 1 4 4 3 4 5 3 3.69 5 5 5 5 5 4.56 40

15 4 2 1 5 2 3 3 5 3 3 1 5 1 2.92 4 5 4.5 5 5 4.14 40

16 4 4 4 4 1 1 1 4 4 2 1 4 1 2.69 4 4 4 2 2 2.90 50

17 4 4 2 4 2 2 2 4 4 2 4 4 4 3.23 4 4 4 4 4 3.74 40

18 2 1 4 4 1 1 1 1 2 2 3 4 3 2.23 4 4 4 1 1 2.41 40

Page 63: Alokasi Pendapatan dan Literasi Keuangan - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5701/3/T1_212011123_Full... · ALOKASI PENDAPATAN DAN LITERASI KEUANGAN ... dan para akademisi

63

19 4 3 3 4 2 1 1 4 2 2 4 4 4 2.92 4 4 4 4 4 3.64 0

20 4 3 3 4 3 3 2 3 2 3 4 4 2 3.08 4 4 4 5 5 4.03 30

21 4 2 2 4 2 2 2 4 3 2 3 3 3 2.77 3 4 3.5 4 4 3.42 30

22 5 3 4 4 1 1 1 1 3 1 4 4 4 2.77 4 5 4.5 5 5 4.09 30

23 4 3 2 5 1 2 2 4 2 2 3 4 4 2.92 4 4 4 4 4 3.64 40

24 5 2 3 4 2 3 5 4 4 3 1 5 4 3.46 5 5 5 4 4 4.15 10

25 5 3 3 4 1 1 1 2 4 1 3 2 3 2.54 2 4 3 2 2 2.51 40

26 4 2 2 4 3 3 1 2 3 2 3 4 4 2.85 4 4 4 4 4 3.62 30

27 4 2 1 4 1 1 1 4 2 2 2 4 4 2.46 4 4 4 4 4 3.49 20

28 4 3 4 5 1 1 1 3 4 4 4 4 2 3.08 4 4 4 4 4 3.69 40

29 5 5 1 5 1 1 1 4 4 1 2 4 1 2.69 5 5 5 5 5 4.23 70

30 5 5 4 5 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3.92 4 5 4.5 4 4 4.14 60

31 4 5 1 5 1 1 1 4 1 1 4 5 4 2.85 4 4 4 5 5 3.95 10

32 5 4 4 4 1 1 1 3 2 2 3 3 3 2.77 4 4 4 4 4 3.59 50

33 5 4 2 4 3 2 2 4 3 3 4 4 2 3.23 3 4 3.5 5 5 3.91 10

34 5 4 5 5 2 1 1 3 4 2 4 4 4 3.38 4 5 4.5 5 5 4.29 30

35 4 3 2 5 2 1 1 4 4 2 2 4 4 2.92 4 4 4 4 4 3.64 40

36 5 3 2 4 4 4 4 4 2 4 4 5 4 3.77 4 5 4.5 5 5 4.42 30

37 5 3 2 5 4 2 2 5 2 2 4 5 1 3.23 4 4 4 4 4 3.74 70

38 5 3 2 5 5 2 2 5 2 4 4 5 5 3.77 4 5 4.5 5 5 4.42 40

39 3 4 2 4 2 1 3 2 3 2 3 3 2 2.62 2 3 2.5 4 4 3.04 20

40 3 2 3 3 1 2 2 3 3 4 3 3 3 2.69 3 3 3 3 3 2.90 30

41 5 5 1 5 4 4 3 5 4 4 3 4 4 3.92 4 5 4.5 5 5 4.47 60

42 5 5 2 4 4 2 2 5 5 4 1 3 5 3.62 3 4 3.5 5 5 4.04 60

43 4 4 4 4 3 1 2 4 4 3 4 4 1 3.23 4 2 3 1 1 2.41 40

Page 64: Alokasi Pendapatan dan Literasi Keuangan - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5701/3/T1_212011123_Full... · ALOKASI PENDAPATAN DAN LITERASI KEUANGAN ... dan para akademisi

64

44 4 1 3 4 1 1 1 5 3 1 4 3 3 2.62 5 5 5 4 4 3.87 40

45 5 3 4 5 1 1 1 1 4 2 5 5 5 3.23 5 5 5 5 5 4.41 60

46 4 4 2 4 1 1 1 4 2 2 2 4 2 2.54 4 4 4 3 3 3.18 70

47 5 5 2 5 1 3 2 4 3 3 4 4 4 3.46 4 4 4 1 1 2.82 40

48 4 1 2 5 2 2 2 4 2 4 4 5 4 3.15 4 4 4 4 4 3.72 50

49 5 4 2 4 4 2 2 2 2 2 4 4 4 3.15 4 5 4.5 5 5 4.22 30

50 4 3 2 4 2 2 3 5 3 3 3 3 4 3.15 4 5 4.5 3 3 3.55 60

Page 65: Alokasi Pendapatan dan Literasi Keuangan - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5701/3/T1_212011123_Full... · ALOKASI PENDAPATAN DAN LITERASI KEUANGAN ... dan para akademisi

65