28
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut American Heart Association, pada tahun 2004 hampir seribu kematian di Amerika berkaitan dengan kardiovaskular, sebanyak 35% dari semua kematian di Amerika Serikat di tahun tersebut. Penting bagi tenaga kesehatan dan orang awam untuk mempelajari konsep penyakit kardiovaskular, tindakan pencegahan dan menjaga kesehatan jantung. Sistem kardiovaskular dimulai di jantung, sebuah pompa berotot yang berdenyut secara ritmis dan berulang 60-100 kali per menit. Setiap denyut menyebabkan darah mengalir dari jantung ke seluruh tubuh dalam suatu jaringan tertutup yang terdiri atas arteri, arteriol, dan kapiler kemudian kembali ke jantung melalui venula dan vena. Tujuan sistem kardiovaskular adalah mengambil oksigen di paru dan zat gizi yang di serap dari usus untuk disalurkan kesemua sel tubuh. Pada saat yang sama, sistem kardiovaskular mengangkut produk sisa metabolik yang dihasilkan oleh setiap sel untuk dibuang melalui paru atau ginjal. 1.2 Tujuan 1

92103076 Sirkulasi Darah Pada Jantung

Embed Size (px)

DESCRIPTION

u

Citation preview

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Menurut American Heart Association, pada tahun 2004 hampir seribu

kematian di Amerika berkaitan dengan kardiovaskular, sebanyak 35% dari semua

kematian di Amerika Serikat di tahun tersebut. Penting bagi tenaga kesehatan dan

orang awam untuk mempelajari konsep penyakit kardiovaskular, tindakan

pencegahan dan menjaga kesehatan jantung.

Sistem kardiovaskular dimulai di jantung, sebuah pompa berotot yang

berdenyut secara ritmis dan berulang 60-100 kali per menit. Setiap denyut

menyebabkan darah mengalir dari jantung ke seluruh tubuh dalam suatu jaringan

tertutup yang terdiri atas arteri, arteriol, dan kapiler kemudian kembali ke jantung

melalui venula dan vena. Tujuan sistem kardiovaskular adalah mengambil oksigen di

paru dan zat gizi yang di serap dari usus untuk disalurkan kesemua sel tubuh. Pada

saat yang sama, sistem kardiovaskular mengangkut produk sisa metabolik yang

dihasilkan oleh setiap sel untuk dibuang melalui paru atau ginjal.

1.2 Tujuan

Untuk mengetahui sistem peredaran darah pada manusia

Untuk mengetahui cara kerja sistem peredaran darah pada manusia

Untuk mengetahui gangguan pada sistem peredaran darah pada manusia

BAB II

1

PEMBAHASAN

2.1 Sistem Peredaran Darah

Vena kava superior dan vena kava inferior mengalirkan darah ke atrium

dekstra yang datang dari seluruh tubuh. Arteri pulmonalis membawa darah dari

ventrikel dekstra masuk ke paru-paru (pulmo). Antara ventrikel sinistra dan arteri

pulmonalisterdapat katup valvula semilinaris arteri pulmonalis. Vena pulmonalis

membawa darah dari paru-paru masuk ke atrium sinistra. Aorta membawa darah dari

ventrikel sinistra keseluruh tubuh. Pada batas antara ventrikel sinistra dan aorta

terdapat sebuah katup valvula semilunaris aorta. (anatomi fisiologi untuk mahasiswa

keperawatan, Drs. H. Syafuddin, AMK. 2006)

Arteri

Arteri merupakan pembuluh darah yang keluar dari jantung yang membawa

darah keseluruh bagian dan alat tubuh. Pembuluh darah arteri yang paling besar yang

keluar dari ventrikel sinistra disebut aorta. Arteri ini mempunyai dinding yang kuat

dan tebal tetapi sifatnya yang elastis dan terdiri dari tiga lapisan yaitu :

1) Tunika intima/interna. Lapisan yang paling dalam sekali berhubungan dengan

darah terdiri dari jaringan endotel.

2) Tunika media. Lapisan tengah yang terdiri dari jaringan otot yang sifatnya

elastis dan termasuk otot polos.

3) Tunika eksterna/adventisia. Lapisan yang paling luar sekali terdiri dari

jaringan ikat gembur yang berguna menguatkan dinding arteri.

Vena

2

Vena (pembuluh darah balik) merupakan pembuluh darah yang membawa

darah dari bagian/alat-alat tubuh masuk kedalam jantung. Tentang bentuk susunan

dan juga pernapasan pembuluh darah yang menguasai vena sama dengan pada arteri.

Katup-katup pada vena kebanyakan terdiri dari dua kelompok yang gunanya untuk

mencegah darah agar tidak kembali lagi. Vena-vena yang ukurannya besar

diantaranya vena kava dan vena pulmonalis.

Kapiler

Kapiler (pembuluh rambut) merupakan pembuluh darah yang sangat halus.

Diameternya kira-kira 0,008 ml. Dindingnya terdiri dari suatu lapisan endotel.

Pembuluh darah kapiler pada umumnya meliputi sel-sel jaringan. Oleh karenanya

secara langsung berhubungan dengan sel.

Saluran Limfe

Struktur pembuluh limfe yang hampir sama dengan pembuluh darah tepi

memiliki lebih banyak katub sehingga pembuluh limfe terlihat seperti rangkaian

merjan. Saluran limfe mengumpulkan, menyaring dan menyalurkan kembali cairan

limfe kedalam darah yang kelua melalui dinding kapiker halus untuk membersihkan

jaringan. Pembuluh limfe sebagai jaringan halus yang terdapat di dalam berbagai

organ, terutama dijumpai dalam vili usus.

Jantung

Jantung adalah sebuah organ berotot dengan empat ruang yang terletak di

rongga dada, di bawah perlindungan tulang iga, sedikit ke sebelah kiri sternum.

Jantung terdapat di dalam sebuah kantong longgar berisi cairan yang disebut

pericardium. Keempat ruang jantung tersebut adalah atrium kiri dan kanan serta

ventrikel kiri dan kanan. Atrium terletak di atas ventrikel dan saling berdampingan.

Atrium dan ventrikel dipisahkan satu dari yang lain oleh katub satu arah. Sisi kiri dan

kanan jantung dipisahkan oleh dinding jaringan yang disebut septum. Dalam keadaan

3

normal tidak terjadi pencampuran darah antara kedua ventrikel pada jantung yang

sehat. Semua ruang tersebut dikelilingi oleh jaringan ikat. Jantung mendapat suplai

persarafan yang luas. (Buku Saku Patofisiologi , Elizabeth J. Corwin.2009)

Jantung merupakan sebuah organ yang terdiri dari otot. Otot jantung

merupakan jaringan istimewa karena kalau dilihat dari bentuk dan susunannya sama

dengan otot serat lintang, tetapi car bekerjanya menyerupai otot polos. Bentuk jantung

menyerupai jantung pisang, bagian atasnya tumpul (pangkal jantung) dan disebut juga

basis kordis. Letak jantung di dalam rongga dada sebelah depan (kavum

mediastinum anterior), sebelah kiri bawah dari pertengahan rongga dada, di atas

diafragma, dan pangkalnya terdapat di belakang kiri antara kosta V dan VI dua jari di

bawah papila mamae. Ukurannya lebih kurang sebesar genggaman tangan kanan dan

beratnya kira-kira 250-300 gram. (anatomi fisiologi untuk mahasiswa keperawatan,

Drs. H. Syafuddin, AMK. 2006)

1. Dua Sirkulasi Sistem Kardiovaskuler

Sisi kiri jantung memompa darah ke sirkulasi sistemik, yang menjangkau

seluruh sel tubuh kecuali sel-sel yang berperan dalam pertukaran gas di paru. Sisi

kanan jantung memompa darah ke sirkulasi pau (pulmonalis), yang mengalir hanya

ke paru untuk mendapat oksigen.

a. Sirkulasi sistemik

Darah masuk ke atrium kiri dari vena pulmonalis. Darah di atrium kiri

mengalir ke dalam ventrikel kiri melewati katup atrioventrikel (AV), yang terletak

ditaut atrium dan ventrikel kiri. Katup ini disebut katup mitral. Semua katup jantung

membuka jika tekanan dalam ruang jantung atau pembuluh yang berada diatasnya

lebih besar dari tekanan didalam ruang atau pembuluh yang dibawah.

Aliran keluar darah dari ventrikel kiri adalah menuju kesebuah arteri besar

berotot yang disebut aorta. Darah mengalir dari ventrikel kiri ke aorta memalui katup

4

aorta. Daerah di aorta disalurkan keseluruh sirkulasi sietemik, melalui arteri, arteriol,

dan kapiler, yang kemudian menyatu kembali untuk membentuk vena. Verna dari

bagian bawah tubuh mengembalikan darah ke vena terbesar, vena kava inverior.

Vena darui bagian atas tubuh mengembalikabn darah ke vena kava superior. Kedua

vena kava bermuara di atrium kanan.

b. Sirkulasi Paru

Darah di atrium kanan mengalir ke ventrikel kanan melalui katup AV lainnya,

yang di sebut katup trikuspidalis. Darah keluar dari ventrikel kanan dan mengalir

melawati katup keempat, katup pulmonalis, kedalam arteri pulmonalis. Artei

pulponalis bercabang-cabang menjadi arteri pulmonalis kanan dan kiri yang masing-

masing mengalir ke paru kanan dan kiri berturut-turut. Di paru, arteri pulmonalis

bercabang berkali-kali menjadi arteriol dan kemudian kapiler.

c. Fungsi sirkulasi Sistemik dan Paru

Sewaktu darah mengalir setiap sel tubuh didalam sirkulasi sistemik,

karbondioksida dan produk sisa sel lainnya diserap oleh darah, sedangkan oksigen

dan zat gizi disalurkan dari darah ke sel. Pada sirkulasi paru, terjadi hal yang

sebaliknya : karbondioksida di keluarkan dari darah dan oksigen diserap. Melalui

siklus darah yang kontinu mengelilingi sirkulasi sistemik dan paru, suplai oksigen

dan pengeluaran zat sisa dapat berlangsung untuk semua sel.

2. Siklus Jantung

Siklus jantung merupakan kejadian yang terjadi dalam jantung selama

peredaran darah. Gerakan jantung terdiri dari 2 jenis yaitu konstriksi (sistole) dan

pengendoran (diastole) konstriksi dari ke-2 atrium terjadi serentak yang disebut

sistole atrial dan pengendorannya disebut diastole atrial.

5

Lama konstriksi ventrikel ±0,3 detik dan tahap pengendoran selama 0,5 detik.

Konstriksi kedua atrium pendek. Sedangkan konstriksi ventrikel lebih lama dan lebih

kuat. Daya dorong ventrikel kiri harus lebih kuat karena harus mendorong darah ke

seluruh tubuh untuk mempertahankan tekanan darah sistemik. Meskipun ventrikel

kanan juga memompakan darah yang sama tetapi tugasnya hanya mengalirkan darah

kesekitar paru-paru ketika tekanannya lebih rendah.

Jantung mempunyai 4 pompa terpisah. Dua pompa primer atrium dan dua

pompa tenaga ventrikel. Periode jantung sampai akhir kontraksi berikutnya

dinamakan siklus jantung. Tiap-tiap siklus dimulai oleh timbulnya potensial aksi

secara spontan pada simpul SA (sinoatrial) yang terletak pada dindibng posterior

atrium kanan dekat muara vena kava superior. Potensial aksi berjalan dengan cepat

melalui berkas atrioventrikular (AV) ke dalam ventrikel, karena susunan khusus

sistem penghantar atrium ke dalam ventrikel.

3. Bunyi Jantung

Selama gerakan jantung, dapat terdengar dua macam suara yang disebabkan

oleh katub-katub yang menutup. Bunyi pertama disebabkan menutupnya katub

anterior ventrikel, dan bunyi kedua karena menutupnya aorta dan arteri pulmonar

setelah konstriksi dari ventrikel. Bunyi pertama adalah panjang, yang kedua pendek

dan tajam. (anatomi fisiologi untuk mahasiswa keperawatan, Drs. H. Syafuddin,

AMK. 2006)

Bunyi jantung terdengar sewaktu katup AV (katup mitralis dan trikuspidalis)

serta katuppulmonalis dan aorta menutup. Paling sedikit terdengar dua (kadang-

kadang empat) bunyi jantung. Bunyi jantung pertama terdengar ketuka katub AV

menutup selama kontraksi ventrikel. Bunyi sedikitmemanjang, bernada rendah, dan

terjadi pada permulaan sistole saat tekanan di ventrikel lebih besar daripada atrium.

Bunyi jantung kedua berlangsung lebih singkat dan terjadi ketika katub keluar dari

ventrikel yakni katub pulmonalis dan aorta, menutup. Hal ini terjadi selama diastole,

6

saat ventrikel berelaksasi dan tekanan di dalam arteri pulmonalis dan aorta yang baru

saja menerima aliran darah yang besar dari ventrikel lebih besar daripada tekanandi

ventrikel kiri dan kanan.bunyi jantung ketiga dan keempat kadang terdengar dan

berhubungan dengan bunyi getaran aliran darah di ventrikel selama pengisian cepat

(bunyi ketiga) atau saat darah masuk ke aliran ventrikel yang kaku (bunyi keempat).

Sebagai contoh kondisi seperti hipertrofi ventrikel. (Buku Saku Patofisiologi ,

Elizabeth J. Corwin.2009)

4. Curah Jantung

Kontraksi berulang miokardium adalah denyut jantung. Masing-masing

denyut memompa darah keluar dari jantung. Jumlah darah yang dipompa keluar

adalah volume sekuncup (sroke volume). Curah jantung (cardiac output, CO)

adalah volume darah yang dipompa per menit, bergantung pada hasil kali kecepatan

denyut jantung (heart rate [HR], dalam denyut per menit) dan volume sekuncup

(stroke volume [SV], dalam milliliter darah yang dipompa per denyut).

CO (ml/mnt) = HR (denyut/mnt) x SV (ml/denyut)

Curah jantung pada orang dewasa adalah antara 4,5 dan 8 liter per menit.

Peningkatan curah jantung dapat terjadi karena peningkatan kecepatan denyut jantung

dapat terjadi karena peningkatan kecepatan denyut jantung atau velume sekuncup.

Curah jantung dapat meningkat atau menurun akibat dari gaya gerak yang bekerja

secara instrinsik atau ekstrinsik pada jantung ; yaitu, dengan atau tanpa faktor

eksternal.pengaturan instrinsik curah jantung ditentukan oleh panjang serabut otot

jantung. Pengaturan eksternal adalah efek dari rangsangan saraf pada jantung.

Karena peningkatan aliran darah balik vena akan meningkatkan volume akhir

diastolik, hubungan panjang-tegangan dengan jantung memastikan ke jantung akan

disesuaikan dengan peningkatkan pompa darah yang keluar.

Hukum Frank-Starling

7

a. Makin besar isi jantung sewaktu diastole semakin besar jumlah darah yang

dipompakan ke aorta.

b. Dalam batas-batas fisiologis jantung memompakan seluruh darah yang kembali

ke jantung tanpa menyebabkan penumpukan darah di vena.

c. Jantung dapat memompakan jumlah darah yang sedikit atau yang banyak

bergantung pada jumlah darah yang mengalir ke vena.

Sumber : buku anatomi fisiologi untuk mahasiswa keperawatan, Drs. H. Syafuddin,

AMK. 2006

5. Siklus Darah

Pembuluh darah pada peredaran darah terdiri atas : 1) arteri pulmonalis,

merupakan pembuluh darah yang keluar dari ventrikel dekstra menuju paru-paru,

mempunyai 2 cabang yaitu dekstra dan sinistra untuk paru-paru kanan dan kiri yang

banyak mengandung karbon dioksida di dalam darahnya; 2) Vena pulmonalis,

merupakan vena pendek yang membawa darah dari paru-paru masuk ke janrtung

bagianatrium sinistra. Di dalamnya berisi darah yang banyak mengandung oksigen.

Pembuluh darah pada peredaran darah besar, yaitu aorta, merupakan

pembuluh darah arteri yang besar. Pembuluh ini keluar dari jantung bagian ventrikel

sinistra melalui aorta asendens, lalu membelok ke belakang melalui radiks pulmonalis

sinistra, turun sepanjang kolumna vertebralis menembus diafragma lalu turun ke

bagian perut. Trombus

2.2 Gangguan Sistem Peredaran Darah

Trombus adalah bekuan darah yang dapat terbentuk di bagian sistem vaskular

mana saja, yang menyebabkan penyempitan pembuluh. Dengan menyempitnya

diameter pembuluh, aliran darah dapat terhambat (berkurang dan terbendung total).

Trombus dapat terbentuk akibat cedera dinding pembuluh, karena sel endotel yang

8

cedera akan menarik trombosit dan mediator peradangan lainnya ke daerah tersebut.

Pembentukan thrombus dapat terjadi apabila aliran melewati suatu pembuluh berjalan

dengan lambat, yang merupakan penyebab mengapa sebagian besar thrombus

terbentuk di bagian vena bertekanan rendah, tempat trombosit dan faktor-faktor

pembekuan dapat berkumpul dan melekat ke dinding pembuluh.

1. Embolus

Embolus merupakan benda yang berjalan mengikutialiran darah dari lokasi primer

ke lokasi sekunder, kemudian terperangkap di pembuluh lokasi sekunder tersebut,

dan menyebabkan obstruksi aliran darah. Sebagian besar emboli adalah bekuan darah

(tromboemboli) yang terlepas dari lokasi primernya (biasanya di vena tungkai

profunda). Sumber-sumber emboli adalah lemak yang terlepas pada saat tulang

panjang patah atau dibentuk sebagai respons terhadap trauma fisi, dan embolus cairan

amnion yang masuk ke sirkulasi sewaktu terjadi gradient tekanan yang besar saat

kontraksi persalinan. Embolus biasanya terperangkap di jaringan kapiler pertama

yang di temuinya.

2. Aneurisma

Aneurisma adalah dilatasi dinding arteri, yang disebabkan kelainan kongential

atau perkembangan yang lemah pada dinding pembuluh tersebut. Kelemahan dinding

dapat terjadi akibat infeksi, trauma, atau yang lebih sering akibat lesi yang terbentuk

dari aterosklerosis. Aneurisma dapat pecah akibat peningkatan tekanan sehingga

terjadi perdarahan internal massif.

3. Stenosis

Stenosis adalah penyempitan pembuluh atau lubang. Pada sistem kardiovaskular,

dapat terjadi stenosis katub jantung. Stenosis katub biasanya terjadi akibat defek

kongenital atau proses inflamasi. Stenosis katup jantung menyebabkan ruang jantung

di sebelah hulu stenosis harus memompa lebih kuat untuk mendorong darah melewati

9

lubang yang sempit. Apabila ruang jantung tersebut tidak dapat mendorong secara

lebih kuat untuk mengatasi stenosis, aliran darah yang keluar dari ruang tersebut akan

berkurang.

Stenosis yang terjadi pada katup jantung adalah sebagai berikut :

a. Stenosis Katup Mitral (Mitral Stenosis) merupakan penyempitan pada lubang

katup mitral yang akan menyebabkan meningkatnya tahanan aliran darah dari

atrium kiri ke ventrikel kiri.

b. Stenosis Katup Aorta (Aortic Stenosis) adalah penyempitan pada lubang katup

aorta, yang menyebabkan meningkatnya tahanan terhadap aliran darah dari

ventrikel kiri ke aorta.

10

c. Stenosis Katup Trikuspidalis (Tricuspid Stenosis) merupakan penyempitan

lubang katup trikuspidalis, yang menyebabkan meningkatnya tahanan aliran

darah dari atrium kanan ke ventrikel kanan.

Stenosis katup trikuspidalis menyebabkan atrium kanan membesar dan

ventrikel kanan mengecil. Jumlah darah yang kembali ke jantung berkurang

dan tekanan di dalam vena yang membawa darah kembali ke jantung

meningkat.

d. Stenosis Katup Pulmoner (Pulmonic Stenosis) adalah penyempitan lubang

katup pulmoner, yang menyebabkan meningkatnya tahanan terhadap aliran

darah dari ventrikel kanan ke arteri pulmonalis.

11

4. Inkompetensi katup (regurgitasi katup)

Inkompetensi katup adalah kegagalan katup untuk menutup dengan sempurna

yang menyebabkan darah dapat mengalir dalam dua arah melewati katup pada saat

jantung berkontraksi (regurgitasi katup).

Inkompetensi katup yang terjadi apada katup jantung adalah sebagai berikut :

a. Regurgitasi Katup Mitral (Inkompetensia Mitral, Insufisiensi Mitral),adalah

kebocoran aliran balik melalui katup mitral setiap kali ventrikel kiri

berkontraksi. Pada saat ventrikel kiri memompa darah dari jantung menuju ke

aorta, sebagian darah mengalir kembali ke dalam atrium kiri dan

menyebabkan meningkatnya volume dan tekanan di atrium kiri. Terjadi

peningkatan tekanan darah di dalam pembuluh yang berasal dari paru-paru,

yang mengakibatkan penimbunan cairan (kongesti di dalam paru-paru

b. Regugitasi Katup Aorta (Inkompetensia Aorta, Insuffisiensi Aorta), Aortic

Regurgitation) adalah kebocoran pada katup aorta yang terjadi setiap kali

ventrikel mengalami relaksasi.

12

c. Regurgitasi Katup Trikuspidalis (Inkompetensia Trikuspidalis, Insuffisiensi

Trikuspidalis),(Tricuspid Regurgitation) adalah kebocoran pada katup

trikuspidalis yang terjadi setiap kali ventrikel kanan berkontraksi. Pada

regurgitasi katup trikuspidalis, ketika ventrikel kanan berkontraksi, yang

terjadi bukan hanya pemompaan darah ke paru-paru, tetapi juga pengaliran

kembali sejumlah darah ke atrium kanan.

Kebocoran ini akan menyebabkan meningkatnya tekanan di dalam atrium

kanan dan menyebabkan pembesaran atrium kanan. Tekanan yang tinggi ini

diteruskan ke dalam vena yang memasuki atrium, sehingga menimbulkan

tahanan terhadap aliran darah dari tubuh yang masuk ke jantung.

13

5. Pirau Jantung

Pirau (shunt) adalah hubungan antara system vascular paru dan system vascular

sistemik. Selama masa janin, pirau anatar sisi kanan dan kiri jantungdan antara arteri

pulmonalis dan aorta adalah normal. Setelah lahir, setiap adanya pirau di jantung atau

antara sirkulasi paru dan sistemik merupakan gejala yang abnormal.

a. Pirau Kanan-ke-Kiri

Pirau kanan ke kiri adalah aliran darah dari sisi kanan jantung ke sisi kiri, atau

dari arteri pulmonalis ke sirkulasi sistemik. Setelah lahir jantung kanan dan arteri

pulmonalis kurang mendapat oksigen. Denbgan demikian, suatu pirau kanan ke kiri

akan menyebabkan mengalirnya darah yang kurang beroksigen ke sirkulasi sistemik.

Timbul rasa lelah sel-sel otot, otak dan organ lain tidak mendapat oksigen dan

makanan yang adekuat.

b. Pirau Kiri-ke-Kanan

Pirau kiri ke kanan adalah aliran darah dari sisi kiri jatung ke sisi kanan jantung,

atau dari aorta ke sirkulasi paru. Darah jantung kiri teroksigenasi dengan baik.

Dengan demikian, pirau kiri ke kanan menyalurkan secara berlebihan darah

beroksigen secara langsung ke pulmonalis dan paru. Karena darah teroksigenasi

dengan baik pirau ini bersifat asionatik. Pirau kiri kekanan dapat mengancam jiwa

karena resiko hypertrofi pembuluh paru akibat darah terus bersikulasi di paru.

6. Aterosklerosis

Aterosklerosis atau pengerasan arteri adalah kondisi pada arteri besar dan kecil

yang ditandai penimbunan endapan lemak, trombosit, neutrofil, monosit, dan

makrofag di seluruh kedalam tunika intima (lapisan sel endotel) dan akhirnya ke

tunika media (lapisan otot polos).

14

7. Hipertensi

Hipertensi adalah tekanan darah yang abnormal dan diukur peling tidak pada tiga

kesempatan yang berbeda. Pada umumnya, tekanan yang di anggap adalah kurang

dari 120 /80 mmHg, sementara tekanan yang di anggap hipertensif adalah lebih dari

140/90 mmHg.

Blood Pressure Classification JNC VII

BP ClassificationBP Classification SBP mmHgSBP mmHg DBP mmHgDBP mmHgNormalNormal <120 <120 andand <80<80PrehypertensionPrehypertension 120–139120–139 oror 80–8980–89Stage 1 HypertensionStage 1 Hypertension 140–159140–159 oror 90–99 90–99Stage 2 HypertensionStage 2 Hypertension >>160160 oror >>100100

Blood Plessure Classification WHO – ISH

15

Category Systolic Diastolic

Optimal < 120 < 80Normal < 130 < 85

High-normal 130 - 139 85 - 89Grade 1 hypertension (mild)140 - 159 90 - 99

Subgroup : borderline 140 - 149 90 - 94Grade 2 hypertension (moderate)160 - 179100 - 109Grade 3 hypertension (severe) > 180 > 110

Isolated systolic hypertension > 140 <90Subgroup : borderline 140 - 149 < 90

8. Angina Pektoris

Angina pectoris adalah nyeri hebat yang berasal dari jantung dan terjadi sebagai

respons terhadap suplai oksigen yang tidak adekuat ke sel-sel miokardium. Nyeri

angina dapat menyebar ke lengan kiri, ke punggung, ke rahang, atau ke daerah

abdomen.

9. Infark Miokard

Infark Miokard (IM) adalah kematian sel-sel miokardium yang terjadi akibat

kekurangan oksigen berkepanjangan. Infark miokard disebabkan oleh terlepasnya

suatu plak aterosklerosis dari salah satu arteri koroner, dan kemudian tersangkut di

bagian hilir yang menyumbat aliran darah ke seluruh miokardium yang diperdarahi

oleh pembulkuh tersebut, dapat menyebabkan infarak miokard. Infark juga dapat

terjadi apabila lesi trombotik yang melekat ke suatu arteri yang rusakmenjadi cukup

besar untuk menyumbat secara total aliran ke bagian hilir, atau apabila suatu ruang

jantung mengalami hipertrofi berat sehingga kebutuhan oksigennyatidak dapat

terpenuhi.

10. Perikarditis

Perikarditis adalah inflamasi kantong pericardium yang berisi cairan dan

mengelilingi jantung. Perikarditis dapat dapt terjadi akibat berbagai Janis trauma

jantung, termasuk infark miokard, trauma tumpul atau tembus ke dada, infeksi atau

neoplasma.penyakit ginjal, demam reumatik, dan penyakit sistemik lainnya juga

dapat menyebabkan perikarditis. Perikarditis akut biasanya menghilang sendiri dalam

2 sampai 6 minggu. Perikarditis kronis didiagnosis apabila kelainan tersebut tidak

menghilang. Perikarditis kronis biasanya berkaitan dengan gejala penyakit jantung

atau inflamasi sistemik.

16

11. Miokarditis

Miokarditis adalah peradangan jantung yang tidak berkaitan dengan penyakit arteri

koroner atau infark miokard. Miokarditis paling sering terjadi akibat virus pada

miokardium, tetapi dapat juga disebabkanoleh infeksi bakteri atau jamur yang sering

diduga adalah coxsackievirus. Miokarditis menyebabkan kelemahan otot jantung dan

penurunan kontralitas jantung. Jantung menjadi “lembek” dan melebar, dengan

banyak focus perdarahan berbintik yang terbentuk di lapisan endokardium,

miokardium, dan pericardium.

17

12. Kardiomiopati

Kardiomiopati adalah setiap penyakitr atau cedera pada jantung yang tidak

berhubungan dengan penyakit arteri koroner, hipertensi, atau malformasi kengenital.

Kardiomiopati dapat terjadi setelah suatu infeksi jantung, akibat penyakit

otoimun,atau setelah suatu individu terpajan toksin tertentu, termasuk alcohol dan

banyak obat antikanker. Miopati menjadi jenis yan g menyababkan dilatasi ventrikel

dan jenis yang ditandai dengan hipertrofi miokardium. Pada kardiomiopati dilatasi,

ventrikel meregang sehingga terjadi gagal jantung.

18

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Vena kava superior dan vena kava inferior mengalirkan darah ke atrium

dekstra yang datang dari seluruh tubuh. Arteri pulmonalis membawa darah dari

ventrikel dekstra masuk ke paru-paru (pulmo). Sisi kiri jantung memompa darah ke

sirkulasi sistemik, yang menjangkau seluruh sel tubuh kecuali sel-sel yang berperan

dalam pertukaran gas di paru. Sisi kanan jantung memompa darah ke sirkulasi pau

(pulmonalis), yang mengalir hanya ke paru untuk mendapat oksigen. Jelas bahwa

sirkulasi darah berkaitan dengan jantung yang sangat dibutuhkan oleh tubuh kita.

Jika kita tidak menerapkan pola hidup sehat, maka akan berpengaruh pula pada

jantung kita dan akan mengalami gangguan-gangguan yang tidak kita duga.

3.2 Saran

Agar kita terhindar dari gangguan-gangguan sirkulasi darah yang dapat

berpengaruh buruk untuk kita, maka sejak dini kita harus menerapkan hidup sehat

mulai dari diri kita sendiri. Misalnya dengan cara memakan makanan yang bergizi

seimbang, tidak merokok, dan rajin berolahraga.

19

DAFTAR PUSTAKA

Corwin, J Elizabeth. 2009. Buku Saku Patofisiologi. EGC: Jakarta

Syaifuddin, Drs H. Anatomi Fisiologi Untuk Mahasiswa Keperawatan. EGC: Jakarta

20