24
Page | 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Kesehatan ibu dan anak adalah pangkal kesehatan dan kesejahteraan  bangsa. Ibu sehat akan melahirkan anak yang sehat, menuju keluarga sehat dan  bahagia. Mengingat anak ± anak merupakan salah satu aset bangsa maka masalah kesehatan anak memerlukan prioritas masih cukup ting gi. Sekitar 37,3 juta penduduk di Indonesia hidup di bawah garis kemiskinan, setengah dari total rumah tangga mengkonsumsi makanan kurang dari kebutuhan sehari-hari, lima juta balita berstatus gizi kurang, lebih dari 100 juta penduduk  beresiko terhadap berbagai masalah kurang gizi. Dalam hal kematian, Indonesia mempunyai komitmen untuk mencapai sasaran Millenium Development Goals (MDG¶s) untuk mengurangi jumlah  penduduk yang miskin dan kelaparan serta menurunkan angka kematian balita menjadi tinggal setengah dari keadaan pada tahun 2000 (Syarief,Hidayat.2004). Sumber daya manusia terbukti sangat menentukan kemajuan dan keberhasilan pembangunan suatu Negara. Terbentuknya sumber daya manusia yang berkualitas, yaitu sumber daya manusia yang sehat, cerdas, dan produktif. Pada bayi dan balita, kekurangan gizi dapat mengakibatnya terganggunya  pertumbuhan dan perkembangan fisik, mental dan spiritual. Bahkan pada bayi, gangguan tersebut dapat bersifat permanen dan sangat sulit untuk diperbaiki. Dengan demikian akan mengakibatkan rendahnya kualitas sumber daya manusia.  Negara dan bangsa juga akan menderita bila ibu, anak dan keluarga serta masyarkat tidak sehat. Sebab kematian bayi sangat erat hubungannya dengan tingkat sosial ekonom i, keadaan gizi dan pelayanan kesehatan.

54771110 Pelayanan Kesehatan Pada Bayi Dan Balita

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 54771110 Pelayanan Kesehatan Pada Bayi Dan Balita

5/7/2018 54771110 Pelayanan Kesehatan Pada Bayi Dan Balita - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/54771110-pelayanan-kesehatan-pada-bayi-dan-balita 1/24

 

Page | 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

Kesehatan ibu dan anak adalah pangkal kesehatan dan kesejahteraan

  bangsa. Ibu sehat akan melahirkan anak yang sehat, menuju keluarga sehat dan

 bahagia. Mengingat anak ± anak merupakan salah satu aset bangsa maka masalah

kesehatan anak memerlukan prioritas masih cukup tinggi.

Sekitar 37,3 juta penduduk di Indonesia hidup di bawah garis kemiskinan,

setengah dari total rumah tangga mengkonsumsi makanan kurang dari kebutuhan

sehari-hari, lima juta balita berstatus gizi kurang, lebih dari 100 juta penduduk 

 beresiko terhadap berbagai masalah kurang gizi.

Dalam hal kematian, Indonesia mempunyai komitmen untuk mencapai

sasaran Millenium Development Goals (MDG¶s) untuk mengurangi jumlah

  penduduk yang miskin dan kelaparan serta menurunkan angka kematian balita

menjadi tinggal setengah dari keadaan pada tahun 2000 (Syarief,Hidayat.2004).

Sumber daya manusia terbukti sangat menentukan kemajuan dan

keberhasilan pembangunan suatu Negara. Terbentuknya sumber daya manusia

yang berkualitas, yaitu sumber daya manusia yang sehat, cerdas, dan produktif.

Pada bayi dan balita, kekurangan gizi dapat mengakibatnya terganggunya

  pertumbuhan dan perkembangan fisik, mental dan spiritual. Bahkan pada bayi,

gangguan tersebut dapat bersifat permanen dan sangat sulit untuk diperbaiki.

Dengan demikian akan mengakibatkan rendahnya kualitas sumber daya manusia.

  Negara dan bangsa juga akan menderita bila ibu, anak dan keluarga serta

masyarkat tidak sehat.

Sebab kematian bayi sangat erat hubungannya dengan tingkat sosial

ekonomi, keadaan gizi dan pelayanan kesehatan.

Page 2: 54771110 Pelayanan Kesehatan Pada Bayi Dan Balita

5/7/2018 54771110 Pelayanan Kesehatan Pada Bayi Dan Balita - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/54771110-pelayanan-kesehatan-pada-bayi-dan-balita 2/24

 

Page | 2

Berdasarkan uraian diatas penulis mengambil pokok pembahasan tentang

  peran seorang Bidan sebagai tenaga kesehatan di komunitas dalam melakukan

Pelayanan Kesehatan pada Bayi dan Balita dalam upaya mencapai sasaran MDG¶s

2015.

1.2 EPIDEMIOLOGI

Menurut data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia tahun 2007

(SDKI 2007), Angka Kematian Bayi sebesar 34 kematian/1000 kelahiran hidup

dan Angka Kematian Balita sebesar 44 kematian/1000 kelahiran hidup.

Grafik Kondisi, AKN, AKB dan AKBAL sejak 1991 s/d 2007 dan harapan pencapaian pada tahun 2014.

Keterangan: Garis merah=AKN, garis biru=AKB, garis hijau=AKBAL

Page 3: 54771110 Pelayanan Kesehatan Pada Bayi Dan Balita

5/7/2018 54771110 Pelayanan Kesehatan Pada Bayi Dan Balita - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/54771110-pelayanan-kesehatan-pada-bayi-dan-balita 3/24

 

Page | 3

Pneumonia merupakan penyebab utama angka kesakitan dan kematian

 pada bayi dan balita, disusul dengan diare, trauma pada saat kelahiran, bronchitis,

influenza, campak dan gizi buruk.

1.3 TUJUAN

Mampu mengetahui tentang Peran dan Fungsi Bidan di Komunitas dalam

Pelayanan Kesehatan pada Bayi dan Balita, meliputi:

  Perawatan Kesehatan pada Bayi

  Perawatan Kesehatan pada Balita

  Pemantauan Tumbuh Kembang Bayi dan Balita/Deteksi Dini

  Imunisasi

Page 4: 54771110 Pelayanan Kesehatan Pada Bayi Dan Balita

5/7/2018 54771110 Pelayanan Kesehatan Pada Bayi Dan Balita - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/54771110-pelayanan-kesehatan-pada-bayi-dan-balita 4/24

 

Page | 4

BAB II

PEMBAHASAN

Peran dan Fungsi Bidan sesuai dengan Kompetensi Bidan Indonesia

  berkaitan dengan Asuhan di komunitas tentang Asuhan pada Bayi dan Balita

Pernyataan kompetensi 7: Bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi dan

komprehensif pada bayi dan balita sehat 1 bulan ± 5 tahun.

2.1 PERAWATAN KESEHATAN PADA BAYI

Bayi merupakan makhluk hidup mungil calon manusia yang terbentuk dari

 pertemuan sperma dan sel telur di dalam rahim seorang wanita. Bayi merupakan

anak yang berumur 28 hari sampai kurang lebih 1 tahun. Perawatan kesehatan

 pada bayi meliputi:

  Penyuluhan kesehatan kepada keluarga khususnya ibu, tentang:

a)  Pemberian Asi Eksklusif untuk bayi di bawah 6 bulan dan

makanan Pendamping Asi (MP-Asi) untuk bayi di atas 6 bulan.

 b)  Cara menyusui bayi yang baik.

c)  Pola pemberian makan dan masalah pemberian makan.

d)  Kebersihan anak 

e)  Tanda anak sehat:

-  Berat badan naik sesuai garis pertumbuhan mengikuti pita hijau

 pada KMS atau naik ke pita warna di atasnya

-  Anak bertambah tinggi

-  Kemampuannya bertambah sesuai umur 

-  Jarang sakit

-  Ceria, aktif, dan lincah

f)  Tanda bahaya umum/Anak sakit

-  Tidak bisa minum atau menyusu

-  Memuntahkan semuanya

-  Kejang

Page 5: 54771110 Pelayanan Kesehatan Pada Bayi Dan Balita

5/7/2018 54771110 Pelayanan Kesehatan Pada Bayi Dan Balita - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/54771110-pelayanan-kesehatan-pada-bayi-dan-balita 5/24

 

Page | 5

-  Letargis atau tidak sadar 

  Pemeriksaan rutin/berkala terhadap bayi dan balita. Meliputi:

a)  Pemantauan tumbuh kembang untuk meningkatkan kualitas

tumbuh kembang anak melalui deteksi dini dan stimulasi tumbuh

kembang.

 b)  Pencegahan kecelakaan

c)  Kesehatan pola tidur 

  Pemberian Imunisasi.

  Pemberian Vit. A, kapsul vitamin A berwarna biru yang diberikan 1 kali

dalam setahun.

2.2 PERAWATAN KESEHATAN PADA BALITA

Balita merupakan anak usia 1-5 tahun. Pelayanan kesehatan pada anak 

 balita, meliputi:

  Pemeriksaan kesehatan anak balita secara berkala

  Penyuluhan pada orang tua, mengenai:

a)  Kebersihan anak  b)  Perawatan gigi

c)  Perbaikan gizi/pola pemberian makan anak 

d)  Kesehatan lingkungan.

e)  Pendidikan seksual dimulai sejak balita (sejak anak mengenal

identitasnya sebagai laki-laki atau perempuan)

f)  Perawatan anak sakit

g)  Jauhkan anak dari bahaya

h)  Cara menstimulasi perkembangan anak 

  Imunisasi dan upaya pencegahan penyakit

  Pemberian vitamin A, kapsul vit.A berwarna merah diberikan 2 kali dalam

setahun

Page 6: 54771110 Pelayanan Kesehatan Pada Bayi Dan Balita

5/7/2018 54771110 Pelayanan Kesehatan Pada Bayi Dan Balita - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/54771110-pelayanan-kesehatan-pada-bayi-dan-balita 6/24

 

Page | 6

  Identifikasi tanda kelainan dan penyakit yang mungkin timbul pada bayi

dan cara menanggulanginya

2.2.1 Kunjungan anak balita

Bidan berkewajiban mengunjungi bayi yang ditolongnya ataupun yang

ditolong oleh dukun di bawah pengawasan bidan di rumah. Kunjungan ini

dilakukan pada:

a)  Minggu pertama setelah persalinan. Untuk selanjutnya bayi bisa dibawa ke

tempat bidan bekerja.

 b)  Anak berumur sampai 5 bulan diperiksa setiap bulan

c)  Kemudian pemeriksaan dilakukan setiap 2 bulan sampai anak berumur 12

 bulan

d)  Setelah itu pemeriksaan dilakukan setiap 6 bulan sampai anak berumur 24

 bulan

e)  Selanjutnya pemeriksaan dilakukan satu kali se-tahun.

Kegiatan yang dilakukan pada kunjungan balita antara lain:

a)  Pemeriksaan fisik pada anak  b)  Penyuluhan atau nasehat pada ibu dan keluarga.

c)  Dokumentasi pelayanan

2.3 PEMANTAUN TUMBUH KEMBANG PADA BAYI DAN

BALITA/DETEKSI DINI

Deteksi dini tumbuh kembang bayi dan balita adalah kegiatan pemeriksaan

untuk menemukan secara dini adanya penyimpangan tumbuh kembang pada bayi

dan balita. Dengan ditemukan secara dini penyimpangan/masalah tumbuh

kembang bayi dan balita, maka intervensi akan lebih mudah dilakukan, tenaga

kesehatan juga mempunyai waktu dalam membuat rencana tindakan/intervensi

yang tepat, terutama ketika harus melibatkan ibu dan keluarga. Bila

 penyimpangan terlambat diketahui, maka intervensinya akan sulit dan hal ini akan

 berpengaruh pada tumbuh kembang bayi dan balita tersebut.

Page 7: 54771110 Pelayanan Kesehatan Pada Bayi Dan Balita

5/7/2018 54771110 Pelayanan Kesehatan Pada Bayi Dan Balita - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/54771110-pelayanan-kesehatan-pada-bayi-dan-balita 7/24

 

Page | 7

Ada tiga jenis deteksi dini tumbuh kembang yang dapat dikerjakan oleh

tenaga kesehatan di tingkat puskesmas dan jaringannya, berupa:

1.  Deteksi dini penyimpangan pertumbuhan, yaitu untuk 

mengetahui/menemukan status gizi kurang/buruk dan

mikro/makrosefali.

2.  Deteksi dini penyimpangan perkembangan, yaitu untuk 

mengetahui gangguan perkembangan bayi dan balita

(keterlambatan), gangguan daya lihat, gangguan daya dengar.

3.  Deteksi dini penyimpangan mental emosional, yaitu untuk 

mengetahui adanya masalah mental emosional,autism dan

gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas.

2.3.1 Deteksi dini penyimpangan pertumbuhan

Deteksi dini penyimpangan pertumbuhan dilakukan di semua tingkat

 pelayanan. Adapun pelaksana dan alat yang digunakan adalah sebagai berikut:

Tingkat Pelayanan Pelaksana Alat yang digunakan

Keluarga, masyarakat y  Orang Tua

y  Kader kesehatan

y  Petugas PAUD,

TPA, dan guru

TK 

  KMS

  Timbangan

Puskesmas y  Dokter 

y  Bidan

y  Perawat

y

  Ahli Gizi

  Tabel BB/TB

  Grafik LK 

  Timbangan

  Alat ukur tinggi

 badan

  Pita pengukur 

lingkar kepala

Page 8: 54771110 Pelayanan Kesehatan Pada Bayi Dan Balita

5/7/2018 54771110 Pelayanan Kesehatan Pada Bayi Dan Balita - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/54771110-pelayanan-kesehatan-pada-bayi-dan-balita 8/24

 

Page | 8

Deteksi sini penyimpangan pertumbuhan, meliputi:

a)  Pengukuran berat badan terhadap tinggi badan (BB/TB)

Dilakukan pengukuran berat badan dan tinggi badan. Dari angka berat

 badan dan tinggi badan tersebut, lihat bagian atas kolom untuk mengetahui

angka standar deviasi (SD). (Tabel berat badan/tinggi badan terlampir).

 b)  Pengukuran lingkar kepala

Dilakukan pengukuran lingkar kepala dengan menggunakan pita

  pengukur, hasil pengukuran dicatat pada grafik lingkar kepala menurut

umur dan jenis kelamin anak (Grafik lingkar kepala terlampir). Buat garis

yang menghubungkan antara ukuran yang lalu dengan ukuran yang

sekarang.

Bila ukuran LK anak berada dijalur hijau maka lingkar kepala anak 

normal, sebaliknya apabila diluar jalur hijau lingkar kepala anak tidak 

normal (makrosefali=diatas jalur hijau, mikrosefali=dibawah garis hijau).

2.3.2 Deteksi dini penyimpangan perkembangan

Deteksi dini penyimpangan perkembangan anak dilakukan di semua

tingkat pelayanan. Adapun pelaksana dan alat yang digunakan adlah sebagai berikut:

Tingat pelayanan Pelaksana Alat yang digunakan

Keluarga dan masyarakat y  Orang tua

y  Kader kesehatan

  Buku KIA

y  Petugas PAUD

y  Guru TK terlatih

  KPSP

  TDL

  TDD

Puskesmas y  Dokter 

y  Bidan

y  Perawat

  KPSP

  TDL

  TDD

Page 9: 54771110 Pelayanan Kesehatan Pada Bayi Dan Balita

5/7/2018 54771110 Pelayanan Kesehatan Pada Bayi Dan Balita - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/54771110-pelayanan-kesehatan-pada-bayi-dan-balita 9/24

 

Page | 9

Deteksi dini penyimpangan perkembangan meliputi:

a)  Menggunakan Kuesioner pra skrining perkembangan (KPSP)

Jadwal skrining KPSP rutin adalah umur 3, 6, 9, 12, 15, 18, 21, 24, 30, 36,

42, 48, 54, 60, 66 dan 72 bulan. Bila anak berusia diantaranya maka KPSP yang

digunakan adalah yang lebih kecil dari usia anak.

Contoh : bayi umur umur 7 bulan maka yang digunakan adalah KPSP 6 bulan.

Bila anak ini kemudian sudah berumur 9 bulan yang diberikan adalah KPSP 9

 bulan.

Cara menggunakan KPSP:

  Tentukan umur anak dengan menjadikannya dalam bulan. Bila

umur anak lebih dari 16 hari dibulatkan menjadi 1 bulan

Contoh : bayi umur 3 bulan 16 hari dibulatkan menjadi 4 bulan

 bila umur bayi 3 bulan 15 hari dibulatkan menjadi 3 bulan.

  Setelah menentukan umur anak pilih KPSP yang sesuai dengan

umur anak.

  KPSP terdiri dari 2 macam pertanyaan, yaitu :

-  Pertanyaan yang dijawab oleh ibu/pengasuh anak. Contoh :

³dapatkah bayi makan kue sendiri?´

-  Perintah kepada ibu/pengasuh anak atau petugas untuk 

melaksanakan tugas yang tertulis pada KPSP. Contoh : ³pada

  posisi bayi anda terlentang, tariklah bayi pada pergelangan

tangannya secara perlahan-lahan ke posisi duduk´

  Baca dulu dengan baik pertanyaan-pertanyaan yang ada. Bila tidak 

  jelas atau ragu-ragu tanyakan lebih lanjut agar mengerti sebelum

melaksanakan.

  Pertanyaan dijawab berurutan satu persatu.

  Setiap pertanyaan hanya mempunyai satu jawaban YA atau

TIDAK .

  Teliti kembali semua pertanyaan dan jawaban.

Page 10: 54771110 Pelayanan Kesehatan Pada Bayi Dan Balita

5/7/2018 54771110 Pelayanan Kesehatan Pada Bayi Dan Balita - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/54771110-pelayanan-kesehatan-pada-bayi-dan-balita 10/24

 

Page | 10

Interpretasi Hasil KPSP

  Hitung jawaban Ya (bila dijawab bisa atau sering atau kadang-kadang) 

  Hitung jawabab Tidak (bila jawaban belum pernah atau tidak pernah) 

  Bila jawaban YA = 9-10, perkembangan anak sesuai dengan tahapan

perkembangan (S)

  Bila jawaban YA = 7 atau 8, perkembangan anak meragukan (M)

  Bila jawaban YA = 6 atau kurang, kemungkinan ada penyimpangan (P) . 

  R incilah jawaban TIDAK pada nomor berapa saja. 

Untuk Anak dengan Perkembangan SESUAI (S)

  Orangtua/pengasuh anak sudah mengasuh anak dengan baik. 

  Pola asuh anak selanjutnya terus lakukan sesuai dengan bagan stimulasi

sesuaikan dengan umur dan kesiapan anak. 

  Keterlibatan orangtua sangat baik dalam tiap kesempatan stimulasi. Tidak 

usah mengambil momen khusus. Laksanakan stimulasi sebagai kegiatan

sehari-hari yang terarah. 

  Ikutkan anak setiap ada kegiatan Posyandu. 

Untuk Anak dengan Perkembangan MERAGUKAN (M)

  Konsultasikan nomer jawaban tidak, mintalah jenis stimulasi apa yang

diberikan lebih sering . 

  Lakukan stimulasi intensif selama 2 minggu untuk mengejar 

ketertinggalan anak. 

  Bila anak sakit lakukan pemeriksaan kesehatan pada dokter/dokter anak.

Tanyakan adakah penyakit pada anak tersebut yang menghambat

 perkembangannya. 

  Lakukan KPSP ulang setelah 2 minggu menggunakan daftar KPSP yang

sama pada saat anak pertama dinilai. 

  Bila usia anak sudah berpindah golongan dan KPSP yang pertama sudah

 bisa semua dilakukan. Lakukan lagi untuk KPSP yang sesuai umur anak. 

Page 11: 54771110 Pelayanan Kesehatan Pada Bayi Dan Balita

5/7/2018 54771110 Pelayanan Kesehatan Pada Bayi Dan Balita - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/54771110-pelayanan-kesehatan-pada-bayi-dan-balita 11/24

 

Page | 11

Misalnya umur anak sekarang adalah 8 bulan 2 minggu, dan ia hanya bisa

7-8 YA. Lakukan stimulasi selama 2 minggu. Pada saat menilai KPSP

kembali gunakan dulu KPSP 6 bulan. Bila semua bisa, karena anak sudah

 berusia 9 bulan, bisa dilaksanakan KPSP 9 bulan.

  Lakukan skrining rutin, pastikan anak tidak mengalami ketertinggalan lagi. 

  Bila setelah 2 minggu intensif stimulasi, jawaban masih (M) = 7-8

  jawaban YA. Konsultasikan dengan dokter spesialis anak atau ke rumah

sakit dengan fasilitas klinik tumbuh kembang. 

Untuk anak dengan perkembangan terjadi PENYIMPANGAN (P)

R ujuk ke rumah sakit dengan menuliskan jenis dan jumlah penyimpangan

  perkembangan (gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa, sosialisasi dan

kemandirian). 

b)  Tes Daya Dengar (TDD)

Tujuan tes ini untuk menemukan gangguan pendengaran sejak dini agar 

dapat segera ditindaklanjuti untuk meningkatkan kemampuan daya dengar dan

 bicara anak.J

adwal TDD setiap 3 bulan pada bayi (usia kurang dari 12 bulan),dan setiap 6 bulan pada anak usia 12 bulan keatas.

Pemeriksa memakai alat/instrumen TDD menurut usia anak, gambar-

gambar binatang dan manusia serta mainan (boneka, cangkir, sendok dan bola).

Pada anak usia kurang dari 24 bulan, semua pertanyaan dijawab oleh orang

tua/pengasuh, sedangkan pada anak usia lebih dari 24 bulan, pertanyaan berupa

 perintah-perintah kepada anak melalui orang tua/pengasuh untuk dikerjakan anak.

Pemeriksa mengamati dengan teliti kemampuan anak dalam melakukan perintah

yang diinstruksikan oleh orang tua/pengasuh. Jawaban 'Ya' bila anak dapatmelakukan yang diperintahkan, jawaban 'Tidak' bila anak tidak adapatatau tidak 

mau melakukan perintah.

Interpretasi hasil pemeriksaan:

Bila ada satu atau lebih jawaban "Tidak" kemungkinan anak mengalami

gangguan pendengaran. Intervensinya: bila perlu pemeriksaan diulang 2 minggu

Page 12: 54771110 Pelayanan Kesehatan Pada Bayi Dan Balita

5/7/2018 54771110 Pelayanan Kesehatan Pada Bayi Dan Balita - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/54771110-pelayanan-kesehatan-pada-bayi-dan-balita 12/24

 

Page | 12

kemudian untuk meyakinkan bahwa ada gangguan pendengaran. Anak dirujuk ke

R umah Sakit bila diduga mengalami gangguan pendengaran.

c)  Tes Daya Lihat (TDL)

Tujuan tes ini untuk menemukan gangguan/kelainan daya lihat anak sejak 

dini agar dapat segera ditindaklanjuti sehingga kesempatan memperoleh

ketajaman daya lihat menjadi lebih besar. Jadwal TDL setiap 6 bulan pada anak 

usia pra-sekolah (36-72 bulan).

Untuk pemeriksaan TDL, memakai ruangan yang bersih, tenang dengan

 penyinaran baik. Pemeriksa memakai alat/instrumen TDL: 2 buah kursi (1 untuk 

anak dan 1 untuk pemeriksa), 'Poster E' untuk digantung atau dipegang setinggi

mata anak dan 'Kartu E' untuk dipegang anak. Jarak pemeriksa dengan anak 3

meter. Anak diminta menutup sebelah matanya dengan buku atau kertas,

 pemeriksa menunjuk poster E dengan alat penunjuk dan menanyakan arah huruf E

kepada anak, mulai baris teratas (huruf E ukuran besar) hingga huruf E terkecil

yang masih dapat dilihat. Ulangi pada mata anak sisi sebelahnya. Setiap kali anak 

mampu mencocokkan, berikan anak pujian.

Interpretasi hasil pemeriksaan:

Bila anak tidak dapat mencocokkan sampai baris ketiga Poster E dengan

kedua matanya maka diduga anak mengalami gangguan daya lihat. Untuk itu

lakukan intervensi: Minta kepada orang tua agar membawa anaknya

untuk memeriksa ulang 2 minggu kemudian. Bila pada pemeriksaan ulang 2

minggu kemudian didapati hasil yang sama maka kemungkinan anak memang

mengalami gangguan daya lihat. Selanjutnya pemeriksa menganjurkan anak 

diperiksa ke R umah Sakit dengan membawa surat rujukan yang berisi keterangan

mata yang mengalami gangguan (mata kiri, kanan atau keduanya). 

2.3.3 Deteksi dini penyimpangan mental emosional

Tujuan pemeriksaan ini untuk menemukan secara dini adanya masalah

mental emosional, autisme dan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktifitas

 pada anak agar dapat segera dilakukan tindakan intervensi.

Page 13: 54771110 Pelayanan Kesehatan Pada Bayi Dan Balita

5/7/2018 54771110 Pelayanan Kesehatan Pada Bayi Dan Balita - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/54771110-pelayanan-kesehatan-pada-bayi-dan-balita 13/24

 

Page | 13

Jadwal deteksi dini masalah mental emosional adalah rutin setiap 6 bulan,

dilakukan untuk anak yang berusia 36 bulan sampai 72 bulan. Jadwal ini sesuai

dengan jadwal skrining/pemeriksaan perkembangan anak. Alat yang digunakan

adalah Kuesioner Masalah Mental Emosional (KMME) yang terdiri dari 12

  pertanyaan untuk mengenali problem mental emosional anak umur 36 bulan

sampai 72 bulan.

Cara melakukan: tanyakan setiap pertanyaan dengan lambat, jelas dan

nyaring, satu persatu perilaku yang tertulis pada KMME kepada orang

tua/pengasuh anak. Catat dan hitung berapa banyak jumlah jwaban 'YA'.

Interpretasi: 

Bila ada satu atau lebih jawaban YA, maka kemungkinan anak mengalami

masalah mental emosional.

Intervensi:

Bila jawaban YA hanya ada 1, maka: Lakukan konseling kepada orang tua

menggunakan Buku Pedoman Pola Asuh Yang Mendukung Perkembangan Anak.

Lakukan evaluasi setelah 3 bulan, bila tidak ada perubahan maka anak dirujuk ke

R umah Sakit yang memiliki fasilitas kesehatan jiwa/tumbuh kembang anak.

Bila ditemukan dua atau lebih jawaban YA, maka tindakan yang perlu

dilakukan adalah merujuk anak ke R umah Sakit yang memiliki fasilitas kesehatan

  jiwa/tumbuh kembang anak. R ujukan harus disertai informasi mengenai jumlah

dan masalah mental emosional yang ditemukan. (KMEE terlampir)

Pelaksana skrining: Tenaga kesehatan.

Alat yang dipakai untuk skrining penyimpangan mental emosional adalah:

1.  Kuesioner Masalah Mental Emosional (KMME) bagi anak usia 36-

72 bulan. (KMEE terlampir)

2.  Ceklis Autis anak pra-sekolah atau Checklist for Autism in

Toddlers (CHAT) bagi anak usia 18-36 bulan. (CHAT terlampir)

Page 14: 54771110 Pelayanan Kesehatan Pada Bayi Dan Balita

5/7/2018 54771110 Pelayanan Kesehatan Pada Bayi Dan Balita - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/54771110-pelayanan-kesehatan-pada-bayi-dan-balita 14/24

 

Page | 14

3.  Formulir deteksi dini Gangguan Pemusatan Perhatian dan

Hiperaktifitas (GPPH) bagi anak usia 36 bulan keatas (pra-

sekolah). (GPPH terlampir)

Jenis deteksi dini yang harus dilakukan berdasarkan umur anak 

Jenis deteksi dini tumbuh kembang yang harus menurut kelompok umur anak 

dapat dilihat pada bagan di bawah ini.

Keterangan:

Jadwal deteksi dini di atas dapat berubah bila ada kasus rujukan,

kecurigaan anak mempunyai penyimpangan pertumbuhan dan adanya keluhan

anak mempunyai masalah tumbuh-kembang.

2.4 IMUNISASI

Beberapa imunisasi dasar yang diwajibkan pemerintah adalah

sebagai berikut :

Page 15: 54771110 Pelayanan Kesehatan Pada Bayi Dan Balita

5/7/2018 54771110 Pelayanan Kesehatan Pada Bayi Dan Balita - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/54771110-pelayanan-kesehatan-pada-bayi-dan-balita 15/24

 

Page | 15

a)   Imunisasi BCG (Bacillus Calmette Guenin)

 b)   Imunisasi Hepatitis B

c)   Imunisasi Polio

d)   Imunisasi DPT (Difteri, Petusis, Tetanus)

e)   Imunisasi Campak 

2.4.1 Imunisasi BCG (Bacillus Calmette Guenin)

Merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjadinya penyakit

TBC (tuberculosis) yang berat. Vaksin BCG merupakan vaksin yang mengandung

kuman TBC yang dilemahkan. Frekuensi pemberian imunisasi BCG adalah sejak 

lahir, apabila usia lebih dari 3 bulan dilakukan uji tuberculin terlebih dahulu dan

vaksin BCG diberikan apabila uji tuberculin negative.

Vaksin B C G (Bacillus Calmette Guerin )

Vaksin BCG adalah vaksin bentuk beku kering yang mengandung

Mycobacterium bovis hidup yang sudah dilemahkan dari strain Paris no.1173 P2 (  

Vademecum Bio Farma Jan 2002).

Penggunaan;

  Sebelum disuntikan vaksin BCG harus dilarutkan terlebih dahulu

menggunakan alat suntik steril dan kering dengan jarum panjang.

  Pelarut 4 ml cairan NaCl 0,9 % (untuk Bayi < 1 tahun)

  Suntikan secara Intrakutan didaerah Insertio M Deltoideus

  Dosis pemberian : 0,05 ml untuk bayi < 1 tahun

  Vaksin yang sudah dilarutkan hanya dapat bertahan paling lama 3 jam

Kemasan: 

  1 box vaksin terdiri dari 10 Amp

  1 Amp + pelarut 4 ml = 20 dosis

Penyimpanan & Kadaluarsa

  Disimpan pada suhu +2o C s.d +8o C kadaluarsa selama 1 tahun

Page 16: 54771110 Pelayanan Kesehatan Pada Bayi Dan Balita

5/7/2018 54771110 Pelayanan Kesehatan Pada Bayi Dan Balita - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/54771110-pelayanan-kesehatan-pada-bayi-dan-balita 16/24

 

Page | 16

  Pendistribusian dalam keadaan dingin dg Water Pack dan hindari sinar 

matahari langsung. Panas dapat merusak vaksin. Pembekuan tidak 

merusak vaksin BCG 

  Pelarut disimpan pada suhu kamar jangan disimpan di lemari es/Freezer.

Tanda Keberhasilan 

Muncul bisul kecil dan bernanah di daerah bekas suntikan setelah 4-6

minggu. Tidak menimbulkan nyeri dan tidak diiringi panas. Bisul akan sembuh

sendiri dan meninggalkan luka parut.

Jika bisul tak muncul, jangan cemas. Bisa saja dikarenakan cara

 penyuntikan yang salah, mengingat cara penyuntikan perlu kehlian khusus karena

vaksin harus masuk ke dalam kulit. Apalagi bila dilakukan di paha, proses

menyuntiknya lebih sulit karena lapisan lemak di bawah kulit paha umumnya

lebih tebal.

Jadi, meski bisul tak muncul, antibodi tetap terbentuk, hanya saja dalam

kadar rendah. Imunisasi BCG pun tak perlu diulang, karena di daerah endemis

TB, infeksi alamiah akan selalu ada. Dengan kata lain, anak akan mendapat

vaksinasi alamiah.

Efek samping pemberian imunisasi BCG :

  Terjadinya ulkus pada daerah suntikan 

  Limfadentis regionalis di ketiak dan atau leher  

  R eaksi panas 

2.4.2 Imunisasi Hepatitis B

Merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjadinya penyakit

hepatitis yang disebabkan oleh virus hepatitis B. kandungan vaksin ini adalah

HbsAg dalam bentuk cair. Imunisasi hepatitis B diberikan sedini mungkin

setelahlhir mengingat paling tidak 3,9% ibu hamil merupakan pengidap hepatitis.

Page 17: 54771110 Pelayanan Kesehatan Pada Bayi Dan Balita

5/7/2018 54771110 Pelayanan Kesehatan Pada Bayi Dan Balita - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/54771110-pelayanan-kesehatan-pada-bayi-dan-balita 17/24

 

Page | 17

Dengan resiko transmisi maternal 45%. Angka kejadian hepatitis B pada anak 

 balita juga sangat tinggi dalam memengaruhi angka kesakitan dan kematian balita.

Vaksin Hepatitis B 

Vaksin Hepatitis B R ecombinan adalah vaksin virus recombinan yang

telah diinaktivasikan dan bersifat non infeksius , berasal dari HBsAg yang

dihasilkan dalam sel ragi (Hansenula polymorpha) menggunakan teknologi DNA

recombinan ( Vademecum Bio Farma Jan 2002) 

Indikasi : Untuk Imunisasi aktif terhadap Infeksi yang disebabkan oleh virus

Hep.B dan tidak dapat mencegah infeksi virus Hep.A & Hep.C

Penggunaan: 

  Vaksin disuntikan dengan dosis 0,5 ml atau 1 buah HB ADS Prefil

Injection Device intra muskuler , sebanyak 3 dosis dengan interval paling

cepat 1 bulan

  Dosis pertama diberikan pada bayi usia 0 ± 7 hari, dosisi berikutnya

dengan interval minimum 4 minggu dan dilanjut 3-6 bulan serta

 penguatnya dapat diberikan pada usia 6 bulan.

Kemasan & Dosis

  Vaksin Hep.B terdiri dari 2 kemasan Vial & HB ADS Prefil InjectionDevice (PID)

  1 box Hep.B vial terdiri dari 10 vial

  1 box Hep.B PID terdiri dari 100 HB ADS PID

  Vaksin Hep.B adalah vaksin berbentuk cairan warna putih 

Penyimpanan & Kadaluarsa

  Disimpan pada suhu +2o

C s.d +8o

C @ kadaluarsa selama 26 bulan

  Pendistribusian dalam keadaan dingin dg Water Pack dan hindari sinar 

matahari langsung / tidak langsung . Vaksin Hep.B rusak terhadap

suhu dibawah ± 0oC 

  Di tingkat Bidan Desa vaksin dapat disimpan pada suhu ruangan selama

VVM (Vaccine Vial Monitor) masih bagus .

Page 18: 54771110 Pelayanan Kesehatan Pada Bayi Dan Balita

5/7/2018 54771110 Pelayanan Kesehatan Pada Bayi Dan Balita - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/54771110-pelayanan-kesehatan-pada-bayi-dan-balita 18/24

 

Page | 18

Tanda Keberhasilan: Tak ada tanda klinis yang dapat dijadikan patokan. Namun

dapat dilakukan pengukuran keberhasilan melalui pemeriksaan darah dengan

mengecek kadar hepatitis B-nya setelah anak berusia setahun. Bila kadarnya di

atas 1000, berarti daya tahanya 8 tahun; diatas 500, tahan 5 tahun; diatas 200

tahan 3 tahun. Tetapi kalau angkanya cuma 100, maka dalam setahun akan hilang.

Sementara bila angkanya 0 berarti si bayi harus disuntik ulang 3 kali lagi.

Tingkat Kekebalan: Cukup tinggi, antara 94-96%. Umumnya setelah 3 kali

suntikan, lebih dari 95% bayi mengalami respons imun yang cukup.

Efek samping pemberian vaksin Hep. B :

  R eaksi local seperti rasa sakit

  Kemerahan dan pembengkakan di sekitar tempat penyuntikan

  R eaksi yang terjadi bersifat ringan dan biasanya hilang setelah dua hari.

2.4.3 Imunisasi Polio

Merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjadinya

  penytakit poliomyelitis yang dapat menyebabkan kelumpuhan pada anak.Kandungan vaksin ini adalah virus yang dilemahkan. Vaksin yang digunakan

yaitu oral polio vaccine (OPV).

Vaksin Polio ( Oral Polio Vaksin)

Vaksin Oral Polio adalah Vaksin Polio Trivalent yang terdiri dari suspensi

virus Poliomyelitis type 1 , 2 & 3 dari 3 strain Sabin yang sudah dilemahkan ,

dibuat dalam biakan jaringan kera dan distabilkan dengan sukrosa ( Vademecum

 Bio Farma Jan 2002) 

Indikasi : Untuk Imunisasi aktif terhadap Poliomyelitis 

Penggunaan; 

Page 19: 54771110 Pelayanan Kesehatan Pada Bayi Dan Balita

5/7/2018 54771110 Pelayanan Kesehatan Pada Bayi Dan Balita - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/54771110-pelayanan-kesehatan-pada-bayi-dan-balita 19/24

 

Page | 19

  Sebelum digunakan vial vaksin harus dipasang pipet terlebih dahulu untuk 

meneteskan.

  Diberikan secara oral dengan 1 dosis pemberian adalah 2 tetes

Kemasan & Dosis

  1 box vaksin terdiri dari 10 Vial

  1 Vial untuk 10 dosis

  Vaksin Polio adalah vaksin berbentuk cairan

Penyimpanan & Kadaluarsa

  Penyimpanan di Puskesmas & R S pada suhu +2o C s.d +8o C

  Disimpan pada suhu +2o

C s.d +8o

C @ kadaluarsa selama 6 bulan 

  Disimpan pada suhu - 15o

C s.d - 25o

C @ kadaluarsa selama 2 tahun 

  Pendistribusian dalam keadaan dingin dg Water Pack dan hindari sinar 

matahari langsung / tidak langsung . 

  Vaksin Polio tidak rusak terhadap suhu dibawah ± 0o C 

Efek Samping: Hampir tak ada. Hanya sebagian kecil saja yang mengalami

 pusing, diare ringan, dan sakit otot. Kasusnya pun sangat jarang.

Tingkat Kekebalan: Dapat mencekal hingga 90%

2.4.4. Imunisasi DPT (Difteri, Pertusis, Tetanus)

Merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjadinya penyakit

difteri, pertusis dan tetanus. Vaksin DPT ini merupakan vaksin yang mengandung

kuman difteri yang telah dihilangkan sifat racunnya namun masih dapat

merangsang pembentukan zat anti (toksoid). Pemberian pertama zat anti terbentuk 

masih sangat sedikit (tahap pengenalan) terhadap vaksin dan mengaktifkan organ-

organ tubuh membuat zat anti. Pada pemberian kedua dan ketiga terbentuk zat anti

yang cukup. Upaya pencegahan penyakit difteri, pertusis dan tetanus perlu

Page 20: 54771110 Pelayanan Kesehatan Pada Bayi Dan Balita

5/7/2018 54771110 Pelayanan Kesehatan Pada Bayi Dan Balita - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/54771110-pelayanan-kesehatan-pada-bayi-dan-balita 20/24

 

Page | 20

dilakukan sejak dini melalui imunisasi karena penyakit tersebut sangat cepat serta

dapat meningkatkan kematian bayi dan anak balita.

Vaksin D P T (Difteri Pertusis Tetanus)

Vaksin jerap DPT adalah vaksin yang terdiri dari Toxoid Dofteri dan

Tetanus yang dimurnikan serta bakteri Pertusis yang telah di inaktivasi dan

teradsorbsi kedalam 3 mg/ml aluminium fosfat (  Vademecum Bio Farma Jan

2002)

Indikasi : Untuk Imunisasi secara simultan terhadap Difteri,Tetanus dan batuk 

R ejan

Penggunaan:

  Sebelum digunakan vaksin harus dikocok terlebih dahulu untuk 

menghomogenkan suspensi.

  Disuntikan secara intramuskular dengan dosis pemberian 0,5 ml sebanyak 

3 dosis , dosis pertama diberikan pada usia bayi 2 bulan dan selanjutnya

diberikan dengan interval 1 bulan.   Dapat diberikan terpisah atau secara kombinasi dengan Hepatitis B (DPT-

HB Combo).

  Dosis ulangan (booster) diberikan pada usia 6-7 tahun (kelas 1 SD)

menggunakan vaksin DT dan usia 7-8 tahun (kelas 2 SD) menggunakan

vaksin TT

Kemasan & Dosis

  1 box vaksin terdiri dari 10 Vial

  1 Vial untuk 10 dosis

  Vaksin DPT adalah vaksin berbentuk caira

Penyimpanan & Kadaluarsa

Page 21: 54771110 Pelayanan Kesehatan Pada Bayi Dan Balita

5/7/2018 54771110 Pelayanan Kesehatan Pada Bayi Dan Balita - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/54771110-pelayanan-kesehatan-pada-bayi-dan-balita 21/24

 

Page | 21

  Disimpan pada suhu +2o C s.d +8o C @ kadaluarsa selama 2 tahun

  Pendistribusian dalam keadaan dingin dg Water Pack dan hindari sinar 

matahari langsung / tidak langsung .

  Vaksin DPT rusak terhadap suhu dibawah ± 0o

C

Efek samping penggunaan vaksin DPT :  

  Efek ringan : terjadi pembengkakan, nyeri pada tempat penyuntikan

dan demam.

  Efek berat : terjadi menangis hebat, kesakitan kurang lebih 4 jam,

kesadaran menurun, terjadi kejang, ensefalopati dan

syok.

2.4.5 Imunisasi Campak  

Merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjadinya penyakit

campak pada anak karena termasuk penyakit menular. Kandungan vaksin ini

adalah virus yang dilemahkan. Angka kejadian campak juga sangat tinggi dalam

mempengaruhi kesakitan dan kematian anak.

VaksinC

ampak 

Vaksin Campak merupakan vaksin virus hidup yang dilemahkan. Setiap

dosis (0,5 ml) mengandung tidak kurang dari 1.000 infective unit virus strain

CAM 70 dan tidak lebih dari 100 mcg residu kanamycin dan 30 mcg residu

erythromycin ( Vademecum Bio Farma Jan 2002) 

Indikasi : Untuk Imunisasi aktif terhadap Penyakit Campak 

Penggunaan :

  Sebelum disuntikan vaksin Campak harus dilarutkan terlebih dahulu

dengan pelarut steril yang berisi 5 ml cairan pelarut aqua bidest. 

  Disuntikan secara Subkutan dengan dosis 0,5 ml pada lengan kiri atas pada

usia 9-11 bulan dan ulangan (booster) pada usia 6-7 tahun (kelas 1 SD). 

  Vaksin yang sudah dilarutkan hanya digunakan paling lama 6 jam. 

Page 22: 54771110 Pelayanan Kesehatan Pada Bayi Dan Balita

5/7/2018 54771110 Pelayanan Kesehatan Pada Bayi Dan Balita - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/54771110-pelayanan-kesehatan-pada-bayi-dan-balita 22/24

 

Page | 22

Kemasan & Dosis

   box vaksin terdiri dari 10 Vial 

  1 Vial untuk 10 dosis

  1 box pelarut berisi 10 ampul @ 5 ml  

  Vaksin Campak adalah vaksin berbentuk beku kering

Penyimpanan & Kadaluarsa

  Disimpan pada suhu +2o

C s.d +8o

C kadaluarsa selama 2 tahun

  Pendistribusian dalam keadaan dingin dg Water Pack dan hindari sinar 

matahari langsung. 

  Pembekuan tidak merusak vaksin Campak 

  Pelarut disimpan pada suhu kamar jangan disimpan di lemari es/Freezer.

Efek samping penggunaan vaksin campak : Hingga 15% pasien dapat

mengalami demam ringan dan kemerahan selama 3 hari yang dapat terjadi 8-12

hari setelah vaksinansi 

Berikut ini adalah tabel jadwal pemberian imunisasi pada bayi dan balita :

Jadwal Imunisasi 

Umur   Vaksin  Tempat 

Bayi lahir dirumah 

0 bulan  HB 0  Rumah 

1 bulan  BCG, polio 1  Posyandu

2 bulan  DPT/HB 1, polio 2   Posyandu

3 bulan  DPT/HB 2, polio 3  Posyandu

4 bulan  DPT/HB 3, polio 4   Posyandu

9 bulan  Campak Posyandu

Page 23: 54771110 Pelayanan Kesehatan Pada Bayi Dan Balita

5/7/2018 54771110 Pelayanan Kesehatan Pada Bayi Dan Balita - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/54771110-pelayanan-kesehatan-pada-bayi-dan-balita 23/24

 

Page | 23

BAB III

PENUTUP

Salah satu faktor penyumbang dari Angka kematian bayi dan Angka

kematian balita yaitu dari segi pencapaian pelayanan kesehatan. Sehingga dengan

adanya bidan di komunitas dekat dengan masyarakat diharapkan dapat menekan

dan menurunkan angka kematian tersebut.

Bidan di masyarakat harus mampu menjalankan fungsi-fungsi primer 

  pelayanan kebidanan. Dari skrining/deteksi dini sampai dengan rujukan apabila

diperlukan. Hal ini dilakukan pada seluruh sasaran asuhan kebidanan salah satu

nya yaitu bayi dan balita

Peran seorang Bidan di Komunitas dalam upaya mencapai MDG¶s 2015

meliputi upaya Pencegahan dengan Kegiatan imunisasi pada bayi harus

dipertahankan atau ditingkatkan cakupannya sehingga mencapai Universal Child

Immunization (UCI) sampai di tingkat desa. Peningkatan pelaksanaan ASI

eksklusif dan peningkatan status gizi serta peningkatan deteksi dan stimulasi dini

tumbuh kembang jadi modal awal untuk sehat.

Page 24: 54771110 Pelayanan Kesehatan Pada Bayi Dan Balita

5/7/2018 54771110 Pelayanan Kesehatan Pada Bayi Dan Balita - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/54771110-pelayanan-kesehatan-pada-bayi-dan-balita 24/24

 

Page | 24