117
Askeb bayi dan balita sehat Posted on February 18, 2013 by ami under Materi kuliah 1 Vote HAND OUT Mata Kuliah : Asuhan Neonatus, Bayi dan Anak Balita, dan Anak Prasekolah Topik / Sub Topik : Kebutuhan Dasar neonatus, bayi, balita, dan anak prasekolah 1. Asih: ikatan kasih sayang dan sibling rivalry 2. Asuh : pemenuhan nutrisi, konsep imunologi dan imunisasi, perawatan sehari-hari (memandikan, memberi minum/menyusui,menyendawakan dan pijat bayi). 3. Asah (deteksi dan stimulasi) Waktu : 10 x 50 menit Dosen : Ni Wayan Armini, M. Keb. Objektif dari Silabus (Terminal Objective) : Setelah mengikuti perkuliahan ini, mahasiswa mampu : 1. Menjelaskan tentang apa yang dimaksud dengan Bonding Attachment dengan benar.

Askeb Bayi Dan Balita

  • Upload
    tisya

  • View
    50

  • Download
    3

Embed Size (px)

DESCRIPTION

IKA

Citation preview

Askeb bayi dan balitasehatPosted on February 18, 2013 by ami under Materi kuliah 1 Vote

HAND OUTMata Kuliah : Asuhan Neonatus, Bayi dan Anak Balita, dan Anak PrasekolahTopik / Sub Topik : Kebutuhan Dasar neonatus, bayi, balita, dan anak prasekolah1. Asih: ikatan kasih sayang dan sibling rivalry2. Asuh : pemenuhan nutrisi, konsep imunologi dan imunisasi, perawatan sehari-hari (memandikan, memberi minum/menyusui,menyendawakan dan pijat bayi).3. Asah (deteksi dan stimulasi)Waktu : 10 x 50 menitDosen : Ni Wayan Armini, M. Keb.Objektif dari Silabus (Terminal Objective) : Setelah mengikuti perkuliahan ini, mahasiswa mampu :1. Menjelaskan tentang apa yang dimaksud dengan Bonding Attachment dengan benar.2. Menjelaskan tentang bagaimana Respon Ayah dan Keluarga terhadap Bayi Baru Lahir dengan benar.3. Menjelaskan tentang apa yang dimaksud dengan Sibling Rivally dengan benar.4. Menganalisis kebutuhan asuh pada neonatus, bayi, balita, dan anak prasekolah meliputi nutrisi, imunisasi, perawatan sehari-hari, minum/menyusui, menyendawakan dan memijat bayi)5. Menganalisis kebutuhan asah pada neonatus, bayi, balita dan anak prasekolah meliputi deteksi dini dan stimulasi.Sumber Pustaka :1. Mirriamstoppard, complete baby and child care, 19952. Varney, H. 1997. Varneys Midwifery 3th edition. Jones and Bartlett. New York. Hal. 623-6253. Linda V. Walsh. 2003. Midwifery Chapter 23. W. B. Saunders. San Fransisco California. Hal. 330-3354. Pusdiknakes, WHO, JHPIEGO. 2003. Buku IV Asuhan Kebidanan pada Ibu Post Partum. Hal. 30-375. Hidayat, Azis Alimul. 2009. Pengantar Ilmu Kesehatan Anak untuk Pendidikan Kebidanan.6. Jakarta : Salemba MedikaHasni. (2012). asuhan kebidanan neonatus, bayi dan balita imunisasi . [ 12 Novemver 2012]. 1. Prawirohardjo, Sarwono, 2007. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka2. Purnamasari, Dewi, 2011. Panduan Pijat Praktis Balita Anda agar Cerdas dan Sehat. Yogyakarta: Pustaka Salomon3. Putri, Alissa, 2009. Pijat dan Senam Untuk Bayi dan Balita Panduan Praktis Memijat Bayi dan Balita. Yogyakarta: Brilliant Offset4. Tumbuh Kembang anak5. Modul MTBS dan MTBMA. PENDAHULUANSetiap orang tua tentu berkeinginan agar anaknya dapat mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang terbaik sesuai dengan potensi genetik yang ada pada anak tersebut. Hal ini dapat tercapai apabila kebutuhan dasar anak terpenuhi. Kebutuhan dasar ini mencakup asah, asih, dan asuh. Kebutuhan dasar tersebut harus dipenuhi sejak dini, bahkan sejak bayi berada dalam kandungan.Kebutuhan dasar yang baik dan cukup seringkali tidak bisa dipenuhi oleh seorang anak karena faktor eksternal maupun internal. Faktor eksternal menyangkut keadaan ekonomi, sosial dan spiritual keluarga serta peran bidan. Sedangkan faktor internal adalah faktor yang terdapat didalam diri anak yang secara psikologis muncul sebagai problema pada anak.Faktor yang paling terlihat pada lingkungan masyarakat adalah kurangnya pengetahuan ibu mengenai kebutuhan-kebutuhan dasar yang harus dipenuhi anak pada masa pertumbuhan dan perkembangan. Peran bidan dalam hal ini adalah memberi informasi yang baik dan benar berkaitan dengan kebutuhan dasar yang harus dipenuhi.B. URAIAN MATERI/EXPLANATION1. AsihAsih (kebutuhan emosional) adalah kasih sayang dari orang tua akan menciptakan ikatan yang erat dan kepercayaan dasar untuk menjamin tumbuh kembang yang selaras baik fisik maupun mental.1. Ikatan Kasih Sayang1. a. Pada NeonatusCara untuk melakukan Bounding Attachment pada neonates:1) Pemberian ASI ekslusifDengan dilakukannya pemberian ASI secara ekslusif segera setelah lahir, secara langsung bayi akan mengalami kontak kulit dengan ibunya yang menjadikan ibu merasa bangga dan diperlukan , rasa yang dibutuhkan oleh semua manusia.2) Rawat gabungRawat gabung merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan agar antara ibu dan bayi terjalin proses lekat (early infant mother bounding) akibat sentuhan badan antara ibu dan bayinya. Hal ini sangat mempengaruhi perkembangan psikologis bayi selanjutnya, karena kehangatan tubuh ibu merupakan stimulasi mental yang mutlak dibutuhkan oleh bayi.Bayi yang merasa aman dan terlindung, merupakan dasar terbentuknya rasa percaya diri dikemudian hari. Dengan memberikan ASI ekslusif, ibu merasakan kepuasan dapat memenuhi kebutuhan nutrisi bayinya, dan tidak dapat digantikan oleh orang lain. Keadaan ini juga memperlancar produksi ASI, karena refleks let-down bersifat psikosomatis. Ibu akan merasa bangga karena dapat menyusui dan merawat bayinya sendiri dan bila ayah bayi berkunjung akan terasa adanya suatu kesatuan keluarga.3) Kontak mata (Eye to Eye Contact)Beberapa ibu berkata begitu bayinya bisa memandang mereka,mereka merasa lebih dekat dengan bayinya. Orang tua dan bayi akan menggunakan lebih banyak waktu untuk saling memandang. Seringkali dalam posisi bertatapan.Bayi baru lahir dapat diletakkan lebih dekat untuk dapat melihat pada orang tuanya. Kesadaran untuk membuat kontak mata dilakukan kemudian dengan segera.Kontak mata mempunyai efek yang erat terhadap perkembangan dimulainya hubungan dan rasa percaya sebagai faktor yang penting dalam hubungan manusia pada umumnya.4) Suara (Voice)Mendengar dan merenspon suara antara orang tua dan bayinya sangat penting.orang tua menunggu tangisan pertama bayi mereka dengan tegang. Suara tersebut membuat mereka yakin bahwa bayinya dalam keadaan sehat.Tangis tersebut membuat mereka melakukan tindakan menghibur. Sewaktu orang tua berbicara dengan nada suara tinggi, bayi akan menjadi tenang dan berpaling kearah mereka. Respon antara ibu dan bayi berupa suara masing-masing. Orang tua akan menantikan tangisan pertama bayinya. Dari tangisan itu, ibu menjadi tenang karena merasa bayinya baik-baik saja (hidup). Bayi dapat mendengar sejak dalam rahim, jadi tidak mengherankan jika ia dapat mendengarkan suara-suara dan membedakan nada dan kekuatan sejak lahir, meskipun suara-suara itu terhalang selama beberapa hari oleh sairan amniotik dari rahim yang melekat dalam telinga.5) Aroma /Odor(Bau Badan)Setiap anak memiliki aroma yang unik dan bayi belajar dengan cepat untuk mengenali aroma susu ibunya. Indera penciuman pada bayi baru lahir sudah berkembang dengan baik dan masih memainkan peran dalam nalurinya untuk mempertahankan hidup. Indera penciuman bayi akan sangat kuat, jika seorang ibu dapat memberikan bayinya Asi pada waktu tertentu.6) Gaya bahasa(Entrainment)Bayi mengembangkan irama akibat kebiasaan. Bayi baru lahir bergerak-gerak sesuai dengan struktur pembicaraan orang dewasa. Mereka menggoyangkan tangan, mengangkat kepala, menendang-nendangkan kaki. Entrainment terjadi pada saat anak mulai bicara. Bayi baru lahir menemukan perubahan struktur pembicaraan dari orang dewasa. Artinya perkembangan bayi dalam bahasa dipengaruhi kultur, jauh sebelum ia menggunakan bahasa dalam berkomunikasi. Dengan demikian terdapat salah satu yang akan lebih banyak dibawanya dalam memulai berbicara (gaya bahasa). Selain itu juga mengisyaratkan umpan balik positif bagi orang tua dan membentuk komunikasi yang efektif.7) Bioritme (Biorhythmicity)Salah satu tugas bayi baru lahir adalah membentuk ritme personal (bioritme). Orang tua dapat membantu proses ini dengan memberi kasih sayang yang konsisten dan dengan memanfaatkan waktu saat bayi mengembangkan perilaku yang responsif. Janin dalam rahim dapat dikatakan menyesuaikan diri dengan irama alamiah ibunya seperti halnya denyut jantung. Salah satu tugas bayi setelah lahir adalah menyesuaikan irama dirinya sendiri. Orang tua dapat membantu proses ini dengan memberikan perawatan penuh kasih sayang secara konsisten dan dengan menggunakan tanda keadaan bahaya bayi untuk mengembangkan respon bayi dan interaksi sosial serta kesempatan untuk belajar.8) Inisiasi DiniSetelah bayi lahir, dengan segera bayi ditempatkan diatas ibu. Ia akan merangkak dan mencari puting susu ibunya. Dengan demikian, bayi dapat melakukan reflek sucking dengan segera. Menurut Klaus, Kennel (1982), ada beberapa keuntungan fisiologis yang dapat diperoleh dari kontak dini :a) Kadar oksitosin dan prolaktin meningkat.b) Reflek menghisap dilakukan dini.c) Pembentukkan kekebalan aktif dimulai.d) Mempercepat proses ikatan antara orang tua dan anak (body warmth (kehangatan tubuh); waktu pemberian kasih sayang; stimulasi hormonal).1. b. Pada BayiTahap-tahap bonding attachment adalah sebagai berikut:1) Perkenalan (acquaintance) dengan melakukan kontak mata, memberikan sentuhan, mengajak berbicara, dan mengeksplorasi segera setelah mengenal bayinya2) Keterikatan (bonding)3) Attachment, perasaan sayang yang mengikat individu dengan individu lainElemen-elemen bonding attachment dapat dijelaskan sebagai berikut:1) SentuhanSentuhan atau indera peraba dipakai secara inkstensif oleh orang tua sebagai suatu sarana untuk mengenali bayi baru lahir dengan cara mengeksplorasi tubuh bayi dengan ujung jarinya. Gerakan dilakukan untuk menenangkan bayi.2) Kontak mataKetika bayi baru lahir mampu secara fungsional mempertahankan kontak mata, orang tua, dan bayi akan menggunakan lebih banyak waktu untuk saling memandang. Beberapa ibu mengatakan dengan melakukan kontak mata mereka merasa lebih dekat dengan bayinya.3) SuaraSaling mendengar dan merespon suara antara orang tua dengan bayinya juga penting dilakukan. Orang tua menunggu tangisan pertama bayinya dengan tegang. Sementara itu, bayi akan menjadi tenang dan berpaling kearah orang tua mereka saat orang tua mereka berbicara dengan suara bernada tinggi.4) AromaPerilaku lain yang terjalin antara orang tua dan bayi ialah respon terhadap aroma/bau masing-masing. Ibu mengetahui bahwasetiap anak memiliki aroma yang unik, sementara itu bayi belajar dengan cepat untuk membedakan aroma susu ibunya.5) HiburanBayi baru lahir bergerak-gerak sesuai dengan struktur pembicaraan orang dewasa. Mereka menggoyangkan tangan, mengangkat kepala, menendang-nendangkan kakinya. Hiburan terjadi saat anak mulai bicara. Irama ini berfungsi memberi umpan baik positif kepada orang tua dan menegakkan suatu pola komunikasi efektif yang positif.6) BioritmeAnak yang belum lahir atau baru lahir dapat dikatakan senada dengan ritme alamiah ibunya. Salah satu tugas bayi baru lahir adalah membentuk ritme personal (bioritme). Orang tua dapat membantu proses ini dengan member kasih saying yang konsisten dan dengan memanfaatkan waktu saat bayi mengembangkan prilakuk responsif. Hal ini dapat meningkatkan interaksi sosial dan kesempatan bayi untuk belajar.7) Kontak diniKeuntungan fisiologis yang diperoleh dari kontak dini yaitu:1. Kadar oksitosin dan prolaktin meningkat2. Refleks mengisap dilakukan sedini mungkin3. Pembentukan kekebalan aktif dimulai4. Mempercepat proses ikatan antara orang tua dan anak melalui kehangatan tubuh, waktu pemberian kasih sayang dan memberikan stimulasi hormonalPrinsip-prinsip dan upaya bonding attachment :1) Bonding attachment dilakukan dimenit pertama dan jam pertama2) Orang tua merupakan orang yang menyentuh bayi pertama kali3) Adanya ikatan yang baik dan sistematis4) Orang tua ikut terlibat dalam proses persalinan5) Persiapan (perinatal care)6) Cepat melakukan proses adaptasi7) Kontak sedini mungkin sedini mungkin sehingga dapat membantu dalam memberi kehangatan pada bayi, menurunkan rasa sakit ibu, serta member rasa nyaman.8) Tersedianya fasilitas untuk kontak lebih lama9) Penekanan pada hal-hal positif10) Adanya perawat maternitas khusus (bidan)11) Libatkan anggota keluarga lainnya12) Pemberian informasi bertahap mengenai bonding attachmentDampak positif bonding attachment adalah bayi merasa dicintai, diperhatikan, merasa aman, serta berani mengadakan eksplorasi. Hambatan yang biasa ditemui adalah kurangnya system dukungan, ibu dan bayi yang beresiko, kehadiran bayi yang tidak diinginkan.Gambar 1. Ikatan kasih sayang antara ibu dan bayi1. c. Pada BalitaUntuk dapat menjalin ikatan emosi yang erat dengan anak kita, berikut ini ada beberapa hal yang dapat dijadikan pedoman bagi orangtua atau orang yang dekat dengan anak dalam melakukan interaksi dengan balita :1) Berikan rangsangan positif kepada balita. Misalnya dengan belaian/ sentuhan /pijatanpijatan lembut, ucapan-ucapan lembut/bisikan-bisikan mesra, kecupan, dan suara-suara yang menenangkan bayi.2) Tanggap terhadap kebutuhan balita.3) Ajak anak bermain yang dapat membuatnya gembira atau tertawa. Misalnya dengan main ciluk ba, menggelitikinya sesekali, memainkan boneka dengan suara-suara lucu atau menunjukkan wajah-wajah ganjil (memasang ekspresi lucu), membadut (bicara dengan cara yang dilebih-lebihkan), kemudian tertawalah bersama anak. Pada umumnya, kita akan merasa lebih dekat dengan seseorang yang tertawa bersama kita, demikian pula halnya dengan anak.4) Sengaja meluangkan waktu bersama anak untuk dapat memberikan kualitas pengasuhan yang baik. Jangan menghadapi anak dengan terpaksa atau hanya hadir secara fisik saja. Usahakan menghadapi anak dengan menghadirkan hati juga.5) Terima anak apa adanya dengan tulus dan ikhlas, sekalipun ia cacat atau tidak sesuai dengan harapan kita. Sebab penolakan terhadap anak, menyebabkan hubungan orangtua-anak menjadi tegang dan menghalangi orangtua untuk memberikan kasih sayangnya.6) Jangan bersikap kasar, kesal dan menunjukkan kemarahan terhadap balita karena balita juga bisa merasakan ketidaknyamanan ini dan merekamnya dalam ingatannya sehingga membuat orangtua menjadi jauh terhadap anak.Peran bidan dalam hal ini adalah :1) Membantu menciptakan terjadinya ikatan antara ibu dan bayi dalam jam pertama pasca kelahiran.2) Memberikan dorongan pada ibu dan keluarga untuk memberikan respon positif tentang bayinya, baik melalui sikap maupun ucapan dan tindakan.3) Sewaktu pemeriksaan ANC, Bidan selalu mengingatkan ibu untuk menyentuh dan meraba perutnya yang semakin membesar4) Bidan mendorong ibu untuk selalu mengajak janin berkomunikasi5) Bidan juga mensupport ibu agar dapat meningkatkan kemampuan dan keterampilannya dalam merawat anak, agar saat sesudah kelahiran nanti ibu tidak merasa kecil hati karena tidak dapat merawat bayinya sendiri dan tidak memiliki waktu yang seperti ibu inginkan6) Ketika dalam kondisi yang tidak memungkinkan untuk melaksanakan salah satu cara bonding attachment dalam beberapa saat setelah kelahiran, hendaknya Bidan tidak benar-benar memisahkan ibu dan bayi melainkan Bidan mampu untuk mengundang rasa penasaran ibu untuk mengetahui keadaan bayinya dan ingin segera memeluk bayinya. Pada kasus bayi atau ibu dengan risiko, ibu dapat tetap melakukan bonding attachment ketika ibu member ASI bayinya atau ketika mengunjungi bayi di ruang perinatal.1. d. Pada Anak PrasekolahIkatan emosi dan kaish sayang yang erat antara ibu/orangtua sangatlah penting, karena berguna untuk menentukan prilaku anak di kemudian hari, merangsang perkembangan otak anak, serta merangsang perhatian anak terhadap dunia luar.Oleh karena itu, kebutuhan asih ini meliputi :1) Kasih sayang orangtuaOrangtua yang harmonis akan mendidik dan membimbing anak dengan penuh kasih sayang. Kasih sayang tidak berarti memanjakan atau tidak pernah memarahi, tetapi bagaimana menciptakan hubungan yang hangat dengan anak, sehingga anak merasa aman dan senang.2) Rasa amanAdanya interaksi yang harmonis antara orangtua dan anak akan memberikan rasa aman bagi anak untuk melakukan aktivitas sehari-harinya.3) Harga DiriSetiap anak ingin diakui keberadaan dan keinginannya. Apabila anak diacuhkan, maka hal ini akan menyebabkan frustasi4) Dukungan/doronganDalam melakukan aktivitas, anak perlu memperoleh dukungan dari lingkungannya. Apabila orangtua sering melarang aktivitas yang akan dilakukan, maka hal tersebut dapat menyebabkan anak ragu-ragu dalam melakukan setiap aktivitasnya. Selain itu, orangtua perlu memberikan dukungan agar anak dapat mengatasi stressor atau masalah yang dihadapi.5) MandiriAgar anak menjadi pribadi yang mandiri, maka sejak awal anak harus dilatih untuk tidak selalu tergantung pada lingkungannya. Dalam melatih anak untuk mandiri tentunya harus menyesuaikan dengan kemampuan dan perkembangan.6) Rasa memilikiAnak perlu dilatih untuk mempunyai rasa memiliki terhadap barang-barang yang dimilikinya, sehingga anak tersebut akan mempunyai rasa tanggung jawab untuk memelihara barangnya.7) Kebutuhan akan sukses, mendapatkan kesempatan, dan pengalamanAnak perlu mendapatkan kesempatan untuk berkembang sesuai dengan kemampuan dan sifat-sifat bawaannya. Tidak pada tempatnya jika orangtua memaksakan keinginannya untuk dilakukan oleh anak tanpa memperhatikan kemauan anak.Cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan ikatan kasih sayang :1) Berikan rangsangan positif. Misalnya dengan belaian/ sentuhan / pijatan pijatan lembut, ucapan-ucapan lembut, kecupan, dan suara-suara yang menenangkan.2) Tanggap terhadap kebutuhan anak. Misalnya bila anak menangis, segera cari tahu apa yang menyebabkannya untuk kemudian segera mengatasinya.3) Ajak anak bermain yang dapat membuatnya gembira atau tertawa. Misalnya dengan main ciluk ba, menggelitikinya sesekali, memainkan boneka dengan suara-suara lucu atau menunjukkan wajah-wajah ganjil (memasang ekspresi lucu), membadut (bicara dengan cara yang di lebih-lebihkan), kemudian tertawalah bersama anak. Pada umumnya, kita akan merasa lebih dekat dengan seseorang yang tertawa bersama kita, demikian pula halnya dengan anak.4) Sengaja meluangkan waktu bersama anak untuk dapat memberikan kualitas pengasuhan yang baik. Jangan menghadapi anak dengan terpaksa atau hanya hadir secara fisik saja. Usahakan menghadapi anak dengan menghadirkan hati juga.5) Terima anak apa adanya dengan tulus dan ikhlas, sekalipun ia cacat atau tidak sesuai dengan harapan kita. Sebab penolakan terhadap anak, menyebabkan hubungan orangtua-anak menjadi tegang dan menghalangi orangtua untuk memberikan kasih sayangnya.6) Jangan bersikap kasar, kesal dan menunjukkan kemarahan terhadap anak karena anak bisa merasakan ketidaknyamanan ini dan merekamnya dalam ingatannya sehingga membuat orangtua menjadi jauh terhadap anak.1. 2. Sibling Rivalry2. a. Pengertian Sibling rivarly adalah bentuk perilaku anak yang memiliki adik baru. Anak cenderung bersikap lebih nakal karena merasa cemburu dan tersaingi atas kehadiran adiknya, terlebih lagi ketika ia melihat ibunya sedang bersama adiknya. Perilaku ini biasanya ditunjukan untuk menarik perhatian ibu dan biasanya muncul pada anak-anak usia 12-18 bulan.Gambar 2. Sibling rivalry, bentuk perilaku anak yang memiliki adik baru1. b. Faktor-Faktof yang Dapat Menimbulkan Sibling Rivalry dan Hal-Hal yang Perlu DiperhatikanMenurut Boyle, pencetus timbulnya sibling rivalry ada dua yaitu:1) UsiaJarak antara kakak beradik yang dekat cenderung menimbulkan adanya sibling rivalry. Perbedaan usia antara 2 sampai 4 tahun merupakan usia yang paling mengancam terutama bila kakak masih sangat muda dan belum memahami situasi. Sibling rivalry muncul umumnya pada anak usia prasekolah yaitu pada usia 1 tahun sampai 6 tahun.2) Jenis kelaminJenis kelamin yang berbeda antara kakak adik cenderung jarang menimbulkan persaingan dibanding anak yang memiliki jenis kelamin yang sama. Jenis kelamin yang berbeda antara kakak adik lebih menunjukan hubungan yang positif dibanding kakak adik yang memiliki jenis kelamin sama.Faktor lain yang dapat berpengaruh terhadap munculnya sibling rivalry diantaranya:1) Peran orang tua2) Besarnya keluargaBesarnya keluarga mempengaruhi sering dan kuatnya rasa cemburu dan iri hati. Cemburu lebih umum pada keluarga kecil dengan 2-3 anak dari pada dalam keluarga besar dimana tidak ada anak yang menerima perhatian lebih besar dari orang tua.3) UmurJarak kelahiran anak dan usia anak berpengaruh terhadap munculnya sibling rivalry.4) Jenis kelaminJenis kelamin yang berbeda dari anak dapat meningkatkan timbulnya sibling rivalry dibanding yang berjenis kelamin sama5) Posisi anakSibling rivalry cenderung terjadi antara anak pertama dengan anak kedua dibanding dengan anak terakhir.Hal yang perlu diperhatikan orang tua untuk mengatasi sibling rivalry, sehingga anak dapat bergaul dengan baik, antara lain:1) Tidak membandingkan antara anak satu sama lain.2) Membiarkan anak menjadi diri pribadi mereka sendiri.3) Menyukai bakat dan keberhasilan anak-anak Anda.4) Membuat anak-anak mampu bekerja sama daripada bersaing antara satu sama lain.5) Memberikan perhatian setiap waktu atau pola lain ketika konflik biasa terjadi.6) Mengajarkan anak-anak Anda cara-cara positif untuk mendapatkan perhatian dari satu sama lain.7) Bersikap adil sangat penting, tetapi disesuaikan dengan kebutuhan anak. Sehingga adil bagi anak satu dengan yang lain berbeda.8) Merencanakan kegiatan keluarga yang menyenangkan bagi semua orang.9) Meyakinkan setiap anak mendapatkan waktu yang cukup dan kebebasan mereka sendiri.10) Orang tua tidak perlu langsung campur tangan kecuali saat tanda-tanda akan kekerasan fisik.11) Orang tua harus dapat berperan memberikan otoritas kepada anak-anak, bukan untuk anak-anak.12) Orang tua dalam memisahkan anak-anak dari konflik tidak menyalahkan satu sama lain.13) Jangan memberi tuduhan tertentu tentang negatifnya sifat anak.14) Kesabaran dan keuletan serta contoh-contoh yang baik dari perilaku orang tua sehari-hari adalah cara pendidikan anak-anak untuk menghindari sibling rivalry yang paling bagus.1. c. Tanda-Tanda Sibling RivalryAnda dapat mengeksploitasikan perasaan cemburu dengan berbagai cara yang kreatif, yaitu :1) Melakukan kekerasan baik secara fisik maupun psikis seperti memukul adik atau kakaknya, mendorong anak lain dari pangkuan ibunya, memahami secara verbal atau melakukan penghinaan.2) Regresi pada anak yang lebih tua seperti menunjukan perilaku perkembangan sebelumnya misal, kembali mengompol atau meminta botol susu3) Displacement, anak mengalami perubahan penampilan disekolah misalnya menunjukan perilaku yang buruk disekolah.4) Anak mengalami gangguan dalam tidur dan terjadi perubahan dalam pola tidurnya5) Anak mengalami depresi atau menderita kegelisahan akan perpisahan.1. d. Dampak Sibling RivalryPengaruh dari sibling rivalry dapat berdampak pada anak, orangtua dan masyarakat secara tidak langsung. Efek dari perilaku ini merupakan dampak jangka lama pada anak maupun masyarakat saat anak menjadi bagian dalam masyarakat antara lain :1) AnakDampak pada anak ada dua hal yang utama. Pertama, anak dapat tumbuh sangat agresif, karena perilaku persaingan yang agresif yang berlangsung lama pada awal masa kanak-kanak dimana pada tahap ini konsep diri mulai terbentuk. Dampak kedua adanya sibling rivalry yaitu anak menjadi rendah diri, karena anak yang merasa gagal dalam merebut cinta kasih dari orangtua dan bila hal ini terjadi secara berulang-ulang anak dapat merasa kecewa dan hilang kepercayaan diri. Anak tumbuh menjadi individu yang sulit beradaptasi terhadap krisis yang ditemui pada tahap perkembangan selanjutnya, terutama pada masa penuh krisis seperti pada masa adolence2) OrangtuaOrangtua dapat menjadi stres dengan tingkah laku yang ditunjukan anak-anak dengan sibling rivalry3) MasyarakatAnak yang tumbuh menjadi dewasa dengan kepribadian yang terbentuk dari dampak negatif sibling rivalry yaitu, perilaku psikologis yang merusak yang dapat berupa perilaku agresif atau perilaku kriminal tertentu yang mengganggu masyarakat.1. e. Sibling Rivalry pada Neonatus, Bayi, Balita dan Anak Pra Sekolah1) Pada NeonatusPada Neonatus dengan sibling rivalry cara mengatasinya :a) Orang tua jangan campur tangan langsung, campur tangan langsung diperlukan saat terdapat tanda-tanda akan terjadinya kekerasan fisik.b) Pisahkan keduanya hingga masing-masing tenang, lalu suruh mereka kembali dengan sedikitnya satu ide tentang cara menyelesaikan masalah hingga tidak akan terulang lagi.c) Tidak penting yang memulai siapa yang memulai masalah, karena orang tua tak mungkin menemukan anak mana yang bersalah, karena tak satupun dari mereka yang 100% benar ataupun salah.d) Jika anak-anak selalu memperebutkan benda yang sama, misalnya mereka rebutan TV, ajaklah mereka dan ajari membuat jadwal daftar TV.e) Bantu anak-anak mengembangkan ketrampilan dan menyelesaikan masalah sendiri tanpa kekerasan.f) Ajari mereka bagaimana cara berkompromi, menghormati orang lain dan memutuskan sesuatu secara adil.g) Jangan berteriak-teriak pada anak-anak.h) Ajaklah setiap anak untuk mengungkapkan perasaan mereka tentang saudaranya, misalnya rasa marah dan kecewa. Hal ini akan membantu mereka untuk mengenali emosi negatif dan mengatasinya dikemudian harii) Belajarlah mengatur kemarahan agar anak-anak bisa belajar untuk tidak mudah marah sehingga tidak ada pertengkaran. Tidak perlu berargumen bahwa orang tua sudah bersikap adil, karena sebesar apapun usaha orang tua, anak-anak tetap menemukan ketidakadilan dari perlakuan orang tua.2) Pada BayiSibling rivalry adalah bentuk prilaku anak yang memiliki adik baru. Anak cenderung bersikap lebih nakal karena merasa cemburu dan tersaingi atas kehadiran adiknya., terlebih lagi ketika ia melihat ibunya sedang bersama adiknya. Prilaku ini biasanya ditunjukkan untuk menarik perhatian ibu dan biasa muncul pada anak-anak usia 12-18 bulan.3) Pada BalitaSibling rivalry dapat diartikan sebagai persaingan antara saudara kandung. Persaingan antara saudara kandung merupakan respon yang normal seorang anak karena merasa ada ancaman gangguan yang mengganggu kestabilan hubungan keluarganya dengan adanya saudara baru.Cara beradaptasi pada tahap perkembangan ini agar tidak terjadinya sibling rivalry antara lain:a) Merubah pola tidur bersama dengan anak-anak pada beberapa minggu sebelum kelahiran.b) Mempersiapkan keluarga dan kawan-kawan anak balitanya dengan menanyakan perasaannya terhadap kehadiran anggota baru.c) Mengajarkan pada orang tua untuk menerima perasaan yang ditunjukkan oleh anaknya.d) Memperkuat kasih-sayang terhadap anaknnya.4) Pada Anak Pra SekolahPada usia anak prasekolah biasanya orang tua sudah akan kembali melahirkan. Itu berarti seorang anak akan memiliki seorang adik. Hal ini menciptakan suatu keaadaan yang disebut Sibling Rivalry. Ini dikarenakan anak tersebut merasa kasih sayang orang tuanya berpindah pada adiknya. Sibling rivairy adalah perselisihan yang terjadi pada anak atau perselisihan antara kakak dan adik. Sibling rivairy adalah semangat kecemburuan atau kemarahan antar kakak dan adik yang dimulai sejak kelahiran adik dalam keluraga. Faktor penyebab sibling rivairy yakni;a) Jenis kelamin antara saudara kandungJenis kelamin yang sama dari anak dapat meningkatkan timbulnya sibling rivairy dibandingkan dengan jenis kelamin yang berbeda. Hal ini dikarenakan jenis kelamin yang sama antara saudara kandung dapat memicu terjadinya iri hati yang dikarenakan kebutuhan dan karakteristik yang sama.b) Perbedaan usia antara saudara kandungSibling rivairy muncul ketika selisih usia saudara kandung terlalu dekat, karena kehadiran adik dianggap menyita waktu dan perhatian terlalu banyak dari orangtuac) Sikap orang tuaSikap orangtua yang membagi perhatian dengan orang lain, mengidolakan anak tertentu, perasaan kesal orangtua, dan membanding-bandingkan anak dapat memicu terjadinya sibling rivairy pada anak. Hal ini dapat mengakibatkan anak merasa mendapatkan perlakuan dan perhatian yang tidak sama dari orangtuanya.d) Jumlah keluargaCemburu lebih umum terjadi pada keluarga kecil dengan 2-3 anak daripada dalam keluarga besar dimana tidak ada anak yang menerima perhatian lebih besar dari prang tua. Hal ini dikarenakan bila hanya terdapat 2 atau 3 saudara dalam keluarga akan cenderung sering berinteraksi dibandingkan dengan jumlah anggota keluarga yang lebih banyak.1. f. Mengatasi Sibling RivalryBeberapa hal yang perlu diperhatikan orang tua untuk mengatasi sibling rivalry, yaitu :1) Tidak membandingkan antara anak satu sama lain.2) Membiarkan anak menjadi diri pribadi mereka sendiri.3) Menyukai bakat dan keberhasilan anak-anak Anda.4) Membuat anak-anak mampu bekerja sama daripada bersaing antara satu sama lain.5) Memberikan perhatian setiap waktu atau pola lain ketika konflik biasa terjadi.6) Mengajarkan anak-anak Anda cara-cara positif untuk mendapatkan perhatian dari satu sama lain.7) Bersikap adil sangat penting, tetapi disesuaikan dengan kebutuhan anak. Sehingga adil bagi anak satu dengan yang lain berbeda.8) Merencanakan kegiatan keluarga yang menyenangkan bagi semua orang.9) Meyakinkan setiap anak mendapatkan waktu yang cukup dan kebebasan mereka sendiri.10) Orang tua tidak perlu langsung campur tangan kecuali saat tanda-tanda akan kekerasan fisik.11) Orang tua harus dapat berperan memberikan otoritas kepada anak-anak, bukan untuk anak-anak.12) Orang tua dalam memisahkan anak-anak dari konflik tidak menyalahkan satu sama lain.13) Jangan memberi tuduhan tertentu tentang negatifnya sifat anak.14) Kesabaran dan keuletan serta contoh-contoh yang baik dari perilaku orang tua sehari-hari adalah cara pendidikan anak-anak untuk menghindari sibling rivalry yang paling bagus1. g. Peran BidanPeran bidan dalam mengatasi sibling rivalry, antara lain:1) Membantu menciptakan terjadinya ikatan antara ibu dan bayi dalam jam pertama pasca kelahiran.2) Memberikan dorongan pada ibu dan keluarga untuk memberikan respon positif tentang bayinya, baik melalui sikap maupun ucapan dan tindakan.1. B. Asuh2. 1. Pemenuhan Nutrisi 1. a. Pemenuhan nutrisi pada neonatusBagi neonatus, ASI merupakan satu-satunya sumber makanan dan minuman yang utama dengan nutrisi yang sebagian besar terkandung di dalamnya. ASI mengandung zat gizi yang sangat lengkap, antara lain karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral, faktor pertumbuhan, hormon, enzim dan zat kekebalan. Semua zat ini terdapat secara proporsional dan seimbang satu dengan lainnya. ASI merupakan nutrisi yang paling lengkap untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi.Komposisi ASI berubah sesuai masa kehamilan dan usia pasca natal (melahirkan). Komposisi ASI yang keluar pada hari pertama sampai hari ke 4-7 (kolostrum) berbeda dengan ASI yang diproduksi hari 7-10 sampai hari ke 14 (ASI transisi) dan ASI selanjutnya (ASI matur). Komposisi tersebut sesuai dengan kebutuhan masing-masing bayi baru lahir.Komposisi ASI juga berbeda berdasarkan lamanya waktu menyusui. Pada permulaan menyusui (5 menit pertama) disebut foremilk, mengandung kadar protein yang tinggi. ASI yang dihasilkan pada akhir menyusui (setelah 15-20 menit) disebut hindmilk, mengandung kadar lemak yang tinggi. Karena itu, para ibu harus menyusui bayinya sampai tuntas pada satu payudara, baru kemudian dapat berpindah ke payudara yang lain, agar bayi mendapatkan keseluruhan kandungan ASI yang dibutuhkan.Setelah bayi lahir, cairan encer kekuningan, yang disebut kolostrum, mengalir dari puting ibu sebelum ASI diproduksi. Kolostrum kaya akan kalori, protein dan antibodi. Ini berlangsung selama 1 sampai 4 atau 7 hari pascapersalinan. Bayi baru lahir akan diberi ASI sesuai dengan kapasitas lambung antara 30-90 ml.Setelah hari ke tujuh hingga usia 28 hari, ASI akan menjadi ASI transisi, kemudian ASI matur. Tidak ada cara yang mudah untuk mengukur seberapa banyak ASI yang dikonsumsi oleh bayi baru lahir, tetapi bukan berarti kita tidak bisa tahu apakah bayi kita cukup mendapatkan ASI. Hal yang harus dipastikan adalah posisi badan bayi pada saat sedang menyusu, serta pelekatan mulut bayi pada payudara ibu telah benar sehingga bayi dapat minum ASI dan bukan hanya ngempeng. Bayi BAK minimal 5-6 kali dalam sehari, dan selesai sendiri menyusunya dengan cara melepaskan sendiri dari payudara ibu. Bayi tampak, tenang, kenyang dan tidak rewel ketika selesai menyusu, dan setiap bulan ada kenaikan BB bayi yang wajar.Kebutuhan minum pada neonatus yaitu :1) Hari ke 1 = 50-60 cc/kg BB/hari2) Hari ke 2 = 90 cc/kg BB/hari3) Hari ke 3 = 120 cc/kg BB/hari4) Hari ke 4 = 150 cc/kg BB/hariDan untuk tiap harinya sampai mencapai 180 200 cc/kg BB/hari.1. b. Pemenuhan nutrisi pada bayiRencana asuhan untuk memenuhi kebutuhan minum dan makan bayi adalah dengan membantu bayi mulai menyusu melalui pemberian ASI ekslusif. Prinsip umum menyusui secara dini dan ekslusif adalah sebagai berikut:1) Bayi harus disusui sesegera mungkin setelah lahir (terutama dalam 1 jam pertama) dan melanjutkannya selama 6 bulan pertama kehidupan.2) Kolostrum harus diberikan, tidak boleh dibuang3) Bayi harus diberi ASI ekslusif selama 6 bulan pertama. Artinya tidak boleh member makanan apapun pada bayi selain ASI selama masa tersebut.4) Bayi harus disusui kapan saja ia mau,siang atau malam (on demand) yang akan meransang payudara memproduksi ASI secara adekuat.Untuk mendapatkan ASI dalam jumlah cukup, seorang ibi perlu menjaga kesehatannya sebaik mungkin. Ia perlu minum dalam jumlah cukup, makan makanan bergizi, dan istirahat yang cukup. Oleh sebab itu, bidan harus mengingatkan hal ini pada ibu.Jumlah rata-rata makanan seorang bayi cukup bulan selama 2 minggu pertama sebanyak 30-60 ml setiap 2-3 jam. Selama 2 minggu pertama, bayi baru lahir hendaknya dibangunkan untuk makan paling tidak setiap 4 jam. Sesudah itu, jika bayu sudah bertambah berat badannya, bayi boleh tidur dalam periode yang lebih lama (terutama malam hari). Untuk meyakinkan bahwa bayimendapat cukup makanan, ibu harus mengamati dan mencatat secerapa sering bayi berkemih. Berkemih paling sedikit 6 kali selama 2-7 hari setelah lahir, ini menunjukkan asupan cairannya adekuat.Situasi tertentu yang mempengaruhi proses menyusui:1) Bayi kembarProses dan teknikmenyusui bayi kembar sama dengan menyusui bayi tunggal. Untuk mendapat ASI yang cukup untuk bayi kembarnya, ibu harus minum dalam jumlah yang cukup, makan makanan bergizi, dan istirahat yang cukup. Semakin sering ibu menyusui, semakin banyak susu yang diproduksi.2) Ibu yang bekerja jauh dari rumah atau bayi yang tidak dapat minum seluruh ASIJika ibu bekerja jauh dari rumah dan tidak dapat membawa bayinya, payudara ibu akan menjadi penuh dan akan memproduksi ASI dalam jumlah sedikit. Untuk menjaga agar payudara tetap memproduksi ASI dalam jumlah yang cukup, ibu dapat mencoba dengan mengeluarkan susunya selama satu hari.3) Situasi ketika ibu tidak dapat menyusui bayinyaa) Jika ibu menderita penyakit yang serius atau dalam keadaan dehidrasi sebab menyusui dapat memperburuk kesehatan ibu.b) Jika ibu menderita AIDS atau infeksi HIV, penyakit ini dapt ditularkan melalui ASI.Dalam keadaan ini, ibu sebaiknya mendapat bantuan untuk mencari alternative lain dalam memberi makan pada anaknya.Memulai pemberian ASI dengan langkah permulaan baik1) Satukan bayi baru lahir dengan ibunya segera setelah lahir2) Bantu ibu memberikan ASI pertama3) Bayi hendaknya tidur di samping ibu, pada tempat tidur yang sama4) Beri bayi makan sesering mungkin5) Beri hanya kolostrum dan ASI6) Hindari penggunaan botol7) Posisi bayi yang benar pada puting susu ibu sewaktu menyusui akan membantu keberhasilan pemberian ASI.1. c. Pemenuhan nutrisi pada balitaNutrisi adalah salah satu komponen yang penting dalam menunjang keberlangsungan proses pertumbuhan dan perkembangan. Zat gizi yang mencukupi pada anak harus dimulai sejak dalam kandungan, yaitu dengan pemberian nutrisi yang cukup memadai pada ibu hamil. Setelah lahir, harus diupayakan pemberian ASI secara eksklusif, yaitu pemberian ASI saja sampai anak berumur 4-6 bulan. Sejak berumur 6 bulan, sudah waktunya anak diberikan makanan tambahan atau makanan pendamping ASI. Pemberian makanan tambahan ini penting untuk melatih kebiasaan makan yang baik dan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi yang mulai meningkat pada masa balita dan prasekolah, karena pada masa ini pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi adalah sangat pesat, terutama pertumbuhan otak.Kebutuhan gizi yang harus dipenuhi pada masa balita diantaranya energi dan protein. Kebutuhan energi sehari anak untuk tahun pertama kurang lebih 100-120 kkal/ kg berat badan. Untuk tiap 3 bulan pertambahan umur, kebutuhan energi turun kurang lebih 10 kkal/ kg berat badan. Energi dalam tubuh diperoleh terutama dari zat gizi karbohidrat, lemak dan juga protein. Protein dalam tubuh merupakan sumber asam amino esensial yang diperlukan sebagai zat pembangun, yaitu untuk pertumbuhan dan pembentukan protein dalam serum, mengganti sel-sel yang rusak, memelihara keseimbangan asam basa cairan tubuh, serta sebagai sumber energi. Lemak merupakan sumber kalori berkonsentrasi tinggi, selain itu lemak juga mempunyai 3 fungsi, diantaranya sebagai sumber lemak esensial, sebagai zat pelarut vitamin A, D, E, K, serta dapat memberi rasa sedap dalam makanan. Kebutuhan karbohidrat yang dianjurkan adalah 60-70% dari total energi. Sumber karbohidrat dapat diperoleh dari beras, jagung, singkong, tepung-tepungan, gula, dan serat makanan. Serat makanan sangat penting untuk menjaga kesehatan alat pencernaan. Vitamin dan mineral pada masa balita sangat diperlukan untuk mengatur keseimbangan kerja tubuh dan kesehatan secara keseluruhan. Kebutuhan akan vitamin dan mineral jauh lebih kecil dari pada protein, lemak, dan karbohidrat.Ada beberapa hal yang perlu dihindari bagi anak agar makannya tidak berkurang, seperti membatasi makanan yang kurang menguntungkan, seperti coklat, permen, kue-kue manis karena dapat membuat kenyang sehingga nafsu makan berkurang. Menghindari makanan yang merangsang seperti pedas dan terlalu panas, menciptakan suasana makan yang tentram dan menyenangkan, memilih makanan dengan nilai gizi tinggi, memperhatikan kebersihan perorangan dan lingkungan, tidak memaksa anak untuk makan serta tidak menghidangkan porsi makanan terlalu banyak.Usia balita dapat kita bedakan menjadi 2 golongan, yaitu sebagai berikut.1) Balita usia 1-3 tahun. Jenis makanan yang paling disukai anak balita di usia ini biasanya adalah makanan yang manis-manis, seperti cokelat, permen, es krim, dll. Pada anak usia ini sebaiknya makanan yang banyak mengandung gula dibatasi, agar gigi susunya tidak rusak atau berlubang (caries). Pada usia ini, biasanya anak sangat rentan terhadap gangguan gizi, seperti kekurangan vitamin A, zat besi, kalori dan protein. Kekurangan vitamin A dapat mengakibatkan gangguan fungsi pada mata, sedangkan kekurangan kalori dan protein dapat menyebabkan terhambatnya pertumbuhan dan kecerdasan anak.2) Anak usia 4-6 tahun. Pada usia ini, anak-anak masih rentan terhadap gangguan penyakit gizi dan infeksi. Sehingga pemberian makanan yang bergizi tetap menjadi perhatian orang tua, para pembimbing dan pendidik di sekolah. Pendidikan tentang nilai gizi makanan, tidak ada salahnya mulai diajarkan pada mereka. Dan ini saat yang tepat untuk menganjurkan yang baik-baik pada anak, karena periode ini anak sudah dapat mengingat sesuatu yang dilihat dan didengar dari orang tua dan lingkungan sekitarnya. Sehingga akhirnya anak dapat memilih menyukai makanan yang bergizi.Di bawah ini terdapat beberapa makanan yang dianjurkan untuk balita.1) Makanan pendamping untuk balita dapat berupa bubur tepung beras atau beras merah yang dimasak dengan cairan, kaldu daging, susu formula atau air2) Makanan pendamping lainnya selain bubur adalah buah-buahan yang dihaluskan dengan blender, seperti buah papaya, pisang, apel, melon, dan alpukat.3) Sayur-sayuran dan kacang-kacangan juga dapat dijadikan makanan pendamping balita dengan cara direbus dan dihaluskan dengan blender. Sebaiknya, ketika diblender, bahan makanan pendamping balita ini ditambah dengan kaldu atau air matang supaya lebih halus. Sayuran dan kacang-kacangan tersebut adalah kacang polong, kacang merah, wortel, tomat, kentang, labu kuning, dan kacang hijau.4) Makanan pendamping balita pun dapat berupa daging pilihan yang tidak mengandung lemak dan diblender.5) Makanan pendamping lainnya juga bisa berupa ikan yang diblender, yaitu ikan yang tidak berduri (ikan salmon, fillet ikan kakap, dan gindara).Penyebab status nutrisi kurang pada anak :1) Asupan nutrisi yang tidak adekuat, baik secara kuantitatif maupun kualitatif2) Hiperaktivitas fisik/ istirahat yang kurang3) Adanya penyakit yang menyebabkan peningkatan kebutuhan nutrisi4) Stres emosi yang dapat menyebabkan menurunnya nafsu makan atau absorbsi makanan tidak adekuat.1. d. Pemenuhan nutrisi pada anak pra sekolahAnak usia Pra Sekolah mengalami pertumbuhan sedikit lambat. Kebutuhan kalorinya adalah 85 kkal/kgBB. Penurunan normal dalam nafsu makan di usia ini sering menimbulkan kecemasan tentang nutrisi. Sebagian terbesar, orang tua dapat diyakinkan bahwa jika pertumbuhan normal, masukan anak adalah cukup. Biasanya, orang tua bertanggung jawab untuk memberi kesehatan, makanan pada usia yang cocok dan penentuan waktu dan tempat; anak bertanggung jawab menentukan jumlah masukan makanan. Anak anak biasanya mengatur jumlah makanannya untuk menyesuaikan kebutuhan tubuhnya menurut rasa lapar atau kenyang. Masukan setiap hari bervariasi, kadang kadan luas, akan tetapi masukan selama periode 1 minggu relative stabil. Upaya orang tua untuk mengatur masukan anak mengganggu mekanisme pengaturan diri ini karena anak harus menyetujui atau berontak melawan tekanan. Akibatnya adalah kelebihan atau kekurangan makanan. Karakteristik terkait dengan pemenuhan kebutuhan nutrisiGizi seimbang merupakan keadaan yang menjamin tubuh memperoleh makanan yang cukup mengandung semua zat gizi dalam jumlah yang dibutuhkan. Gizi lengkap dan seimbang harus mengandung:1) Bahan makanan sumber tenaga yang berfungsi untuk beraktifitas. Contoh : beras, roti, kentang, mie.2) Bahan makanan sumber zat pembangun, berfungsi untuk pembentukan, pertumbuhan dan pemeliharaan sel tubuh. Contoh: daging, ikan, telur (protein hewani) tempe, tahu (protein nabati)3) Bahan makanan sumber zat pengatur berfungsi untuk mengatur proses metabolisme. Contoh : sayuran: bayam, buncis, wortel, tomat, buah-buahan: pisang, pepaya, jeruk, apelPada anak usia prasekolah:1) Nafsu makan berkurang2) Anak lebih tertarik pada aktivitas bermain dengan teman atau lingkungannya daripada makan3) Anak mulai senang mencoba jenis makanan baru4) Waktu makan merupakan kesempatan yang baik bagi anak untuk belajar dan5) Bersosialisasi dengan keluargaCara mengatasi kesulitan makan :1) Berikan makan pada saat anak tidak lelah2) Porsi disesuaikan dengan kebutuhan anak, kecil tapi sering3) Jadwal disesuaikan4) Tunggu anak lapar5) Beri kasih sayang6) Variasikan makanan7) Berikan bersama makanan kesukaannya8) Ajak makan dengan keluarga9) Berikan makan sambil bermain10) Biarkan anak belajar makan sendiri11) Tempatkan makanan pada wadah yang menarik12) Beri pujian bila anak menghabiskan porsinya13) Berikan sugesti bahwa makanan yang diberikan enak14) Ibu harus rileks15) Merayu anak untuk makan makanan yang sudah disediakanKebutuhan nutrisi anak bisa dipenuhi dengan memberikan makanan dari keempat kelompok makanan penting, yaitu :1) Nasi dan alternative.Makanan ini memberikan energi yang baik, sedikit vitamin dan mineral. Pilihan lain yang meliputi : bubur ayam, mie atau bubur kacang ijo.2) Buah-buahan.Buah-buahan adalah sumber serat yang baik, khususnya vitamin A, C dan mineral seperti kalium. Lebih sering memberikan buah-buahan yang mengandung citrun dan buah-buahan yang isinya berwarna kuning.3) Sayur-sayuran.Merupakan sumber serat dan mineral yang baik seperti kalium, juga memberikan vitamin A, C dan asam folik. Berikan sayuran berwarna hijau atau sayuran berwarna kuning kehijauan4) Daging dan alternativeKelompok ini meliputi tempe, tahu, ikan, susu, telur yang memberikan protein penting, lemak, vitamin dan mineral. Berikan ikan paling sedikit 3 kali dalam seminggu dan berikan sebanyak 5 telur dalam seminggu.Tips Memberi Makan pada Anak Pra Sekolah1) Tetap memberikan susu.Anak perlu minum susu 2-3 cangkir susu sehari. Susu memberikan kalsium dan pospor yang penting untuk menguatkan tulang dan gigi2) Menciptakan makanan yang diinginkan.Melibatkan anak dalam memilih makanan dan merencanakan menu. Ajaklah dia ke pasar dan terangkan mengenai fungsi dari jenis makanan yang berbeda. Ceritakan kepadanya bahwa makan telur bisa menjadikan otot kuat dan makan wortel bisa menjadikan mata sehat untuk melihat, kesemuanya akan membantu anak untuk memahami mengapa orang tua memberikan makanan ini.3) Menyiapkan makanan yang menarik.Di samping aneka dan sajian makanan, penting juga untuk menarik minat dan perhatian anak. Memotong sayur-sayuran dalam bentuk yang menarik. Anak diberikan sayuran dengan warna dan bentuk yang berbeda seperti wortel, buncis, bayam, jagung. Selain itu atur buah-buahan dalam bentuk yang menarik karena anak akan lebih berselera untuk menikmati rasa buah tersebut. Yang tidak kalah penting adalah jangan mencampur makanan ke dalam satu mangkok. Pisahkan jenis makanan yang berbeda dengan mempergunakan piring yang berbeda.4) Menghindari anak makan yang berlebihan.Kegemukan pada anak-anak merupakan suatu kekuatiran. Anak yang kegemukan bisa mempunyai problema kesehatan dalam kehidupannya di kemudian hari. Untuk mencegah anak kegemukan orang bisa membantu dengan membentuk kebiasaan makan makanan yang baik ketika masih muda. Misalnya hindari menggunakan makanan sebagai bentuk hadiah atau bujukan, memberi makanan kecil yang menyehatkan serta jangan makan yang berlebihan.5) Memberi makanan kecil yang sesuaiAnak usia pra sekolah karena dengan ukuran tubuhnya dan seleranya kecil, sangat baik dengan pemberian makanan yang tidak terlalu banyak, yang diberikan empat enam kali dalam sehari. Oleh karena itu makanan kecil sama pentingnya dengan makanan pokok dalam memenuhi kebutuhan nutrisi anak selama sehari. Makanan kecil yang baik seperti sop kacang merah, kue yang berisi daging, buah-buahan segar, susu, jus buah, susu kedelai, roti, singkong rebus, ubi rebus.1. 2. Konsep Imunologi dan Imunisasi ( Dasar/Anjuran ) 1. a. Pengertian Sistem ImunSistem imun membentuk sistem pertahanan badan terhadap bahan asing seperti mikroorganisme, molekul-molekul berpotensi toksik, atau sel-sel tidak normal (sel terinf eksi virus atau malignan). Sistem ini menyerang bahan asing atau antigen dan juga mewujudkan peringatan tentang kejadian tersebut supaya pendedahan yang berkali-kali terhadap bahan yang sama akan mencetuskan gerak balas yang lebih cepat dan bertingkat.1. b. Penggolongan Antibodi, Peran dan Karakteristik1) IgSAntibodi yang paling banyak (85% dari antibodi dalam sirkulasi), ditemukan di darah dan semua kompartemen cairan termasuk cairan serebrospinalis. Di produksi dalam jumlah yang besar pada respon adaptip sekunder sehingga mencerminkan riwayat pajanan terhadap patogen. Bertahan lama. Dapat berdif usi keluar dari aliran darah ke tempat inf eksi akut dan dapat menembus plasenta. Bekerja sebagai opsonin kuat yang menjembatani f agosit dan sel sasaran. Penting dalam pertahanan terhadap bakteri dan pengaktifan sistem komplemen melalui jalur klasik.2) IgMMolekul IgM bergabung dalam kelompok lima pentamer IgM sehingga cenderung menggumpalkan antigen yang menjadi sasaran fagosit dan sel NK. Merupakan molekul besar sehingga tidak dapat berdif usi keluar aliran darah. Merupakan aktivator kuat sistem komplemen, penting dalam respon imun terhadap bakteri. Antibodi pertama yang diproduksi daat tubuh menghadapi suatu antigen baru.3) IgASebagian besar dalam sekresi, misalnya air liur, air mata, keringat, dan air susu terutama kolostrum. Menyatu dalam kelompok yang terdiri atas dua atau tiga molekul. Melindungi tubuh dengan melekat ke patogen dan mencegah perlekatan patogen ke rongga tubuh. Tidak dapat mengaktif kan komplemen atau menembus plasenta.4) IgEEkornya berlekatan dengan reseptor di sel mast sehingga berperan dalam peradangan akut, respon alergi dan hipersensitivitas. Tempat pengikatan untuk antigen di parasit yang lebih besar, misalnya cacing dan flukes. Sebagian orang memiliki IgE untuk protein lingkungan yang tidak berbahaya misalnya serbuk sari, kutu debu rumah, dan penisilin.5) IgDJarang disintesis, hanya sedikit yang diketahui tentang fungsinya. Berukuran besar, hanya dapat ditemukan di darah. Mungkin terlibat dalam stimulasi sel B oleh antigen.1. c. Perkembangan Imunologi JaninPada kehamilan dimana antibodi yang dihasilkan janin jauh sangat kurang untuk merespon invasi antigen ibu/invasi bakteri. Dari minggu ke 20 kehamilan, respon imun janin terhadap antigen mulai meningkat. Respon janin dibantu oleh pemindahan molekul antibodi dari ibu (asalkan ukurannya tidak terlalu besar) ke janin sehingga memberikan perlindungan pasif yang menetap sampai beberapa minggu. Proses kelahiran sendiri, mulai dari pecahnya kantong amnion yang tersegel dan seterusnya akan membuat janin terpajan dengan mikroorganisme baru. Candida albicans, gonococcus dan herpes virus dapat dijumpai pada vagina. Pada kasus infeksi herpes yang diketahui, pelahiran pervaginam tidak diperbolehkan. Begitu lahir, bayi cenderung akan bertemu dengan Staphylococcus aureus, suatu mikroorganisme dimana resisten bayi tehadapnya sangat kecil.Untuk mengimbangi status imunologi yang belum berkembang dengan baik pada bayi baru lahir, maka pengawasan antenatal yang cermat, pemeriksaan untuk menyingkirkan kemungkinan infeksi atau terapi untuk mengatasi infeksi, teknik-teknik melahirkan yang aseptik tanpa memasukkan mikroorganisme dan perawatan yang cermat dengan memperhatikan segala aspek dalam penanganan bayi baru lahir, semuanya ini merupakan tindakan yang sangat penting.1. d. Sistem Imun Pasif pada JaninDalam perkembangannya, Janin dapat terlindung dari lingkungan yang berbahaya selama dalam kandungan. Umumnya kuman patogen atau bibit penyakit tidak dapat menembus barier placenta. Bayi yang baru lahir, tanpa adanya antibodi, akan sangat mudah terinfeksi. Bayi yang mature telah memperoleh antigen dan imunitas pasif dari ibu terhadap jenis-jenis tertentu dalam waktu 6 minggu atau lebih sebelum dilahirkan. Namun demikian, bayi yang meninggalkan lingkungan yang steril untuk kemudian secara tiba-tiba bertemu dengan banyak mikroorganisme dan antigen lainnya. Diperlukan waktu beberapa minggu sebelum imunitas aktif terbentuk.Proses penyaluran imun pasif dari maternal: Sistem imun janin diperkuat oleh penyaluran imunoglobulin menembus plasenta dari ibu kepada janinnya melalui aliran darah yang membawa antibodi serta penyaluran melalui air susu. Profil imunoglobulin yang disalurkan melalui plasenta dan disekresikan melalui air susu bergantung pada mekanisme transportasi spesifik untuk berbagai kelas imunoglobulin. IgG ibu menembus plasenta ke dalam sirkulasi janin melalui mekanisme aktif spesifik, yang efektif dari sekitar usia gestasi 20 minggu, tetapi aktivitasnya meningkat pesat sejak usia gestasi 34 minggu. Ibu akan menghasilkan respons imun terhadap antigen yang ia temui dengan menghasilkan IgG, yang dapat melewati plasenta. Bahkan kadar IgG ibu rendah, IgG akan tetap di salurkan melalui plasenta. Hal ini berarti janin akan mendapat imunisasi pasif terhadap patogen yang besar ditemukan di lingkungan setelah lahir. Imunitas pasif ini memberikan perlindungan temporer penting pascanatal sampai sistem bayi sendiri matang dan menghasilkan sendiri antibodi1. e. Reaksi Antigen-AntibodiDalam bidang imunologi, kuman tau racun (toksik) disebut sebagai antigen. Secara khusus, antigen tersebut merupakan protein dari kuman atau protein racunnya. Bila antigen pertama kali masuk ke dalam tubuh manusia, maka sebagai reaksinya tubuh akan membentuk zat anti. Bila antigen tersebut kuman, zat anti yang dibentuk disebut antibodi. Berhasil atau tidaknya tubuh memusnahkan antigen atau kuman bergantung pada jumlah zat anti yang dibentuk. Pada dasarnya reaksi pertama tubuh anak untuk membentuk antigen/antitoksim terhadap antigen tidaklah terlalu kuat. Tubuh belum mempunyai pengalaman untuk mengatasinya. Tetapi pada reaksi ke-2 dan ke-3 dan berikutnya, tubuh anak sudah pandai dalam membetuk zat anti yang cukup tinggi. Dengan cara reaksi antigen-antibody, tubuh anak dengan dengan kekuatan zat antinya dapat menghancurkan antigen atau kuman.Dengan dasar reaksi antigen tubuh anak akan memberikan perlawanan terhadap benda-benda asing dari luar (kuman, virus, racun, bahan kimia) yang mungkin akan merusak tubuh. Dengan demikian anak akan terhindar dari ancaman luar. Akan tetapi setelah beberapa bulan/tahun, jumlah zat anti dalam tubuh akan berkurang, sehingga imunitas tubuhpun akan menurun. Agar tubuh tetap kebal diperlukan perangsangan kembali oleh antigen, artinya anak tersebut harus mendapatkan suntikan/ imunisasi ulang.1. f. Imunisasi pada NeonatusImunisasi berasal dari kata Imun, kebal atau resistan. Imunisasi berarti pemberian kekebalan terhadap suatu penyakit tertentu. Tujuan dari pemberian imunisasi adalah untuk mencegah terjadinya penyakit infeksi tertentu, bila terjadi penyakit tidak akan terlalu parah dan dapat mencegah gejala yang dapat menimbulkan cacat dan kematian Imunisasi yang diberikan pada neonatus adalah:1) BCGUntuk mencegah timbulnya tuberkolosis (TBC) dapat dilakukan imunisasi BCG. Imunisasi BCG diberikan pada semua bayi baru lahir (neonatus) sampai usia kurang dari 2 bulan. Penyuntikan biasanya dilakukan di bagian atas lengan kanan (region deltoid) dengan dosis 0,05 ml reaksi yang mungkin timbul setelah penyuntikan adalah kemerah-merahan disekitar suntikan, dapat timbul luka yang lama sembuh di daerah suntikan,dan terjadi pembengkakan di kelenjar sekitar daerah suntikan (biasanya di daerah ketiak).Vaksin BCG tidak boleh terkena sinar matahari, tidak boleh beku, dan harus disimpan pada suhu 2-8 oC . vaksin yang telah diencerkan harus dibuang dalam 8 jam. Vaksin BCG diberikan pada anak ketika umur 2 bulan dan sebaiknya dilakukan uji Mantoux terlebih dahulu. Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi (KIPI)Penyuntikan BCG secara IC yang benar akan menimbulkan ulkus local superficial di 3 minggu setelah penyuntikan. Ulkus akan sembuh dalam 2-3 bulan dan meninggalkan parut bulat dengan diameter 4-8 mm tergantung pada dosis yang diberikan, dan apabila penyuntikan dilakukan terlalu dalam maka parut akan tertarik ke dalam (retracted). Limfadentitis supuratif di aksila atau leher juga kadang dapat dijumpai tergantung pada umur anak, dosis, dan galur yang dipakai yang akan sembuh dengan sendirinya. Tidak perlu diberikan antituberkulosis sistemik karena hasilnya tidak efektif. BCG-it is desiminasi jarang terjadi, biasanya berhubungna dengan imunosefisiensi berat. Komplikasi lainnya adalah eritema nodosum, iritasi, lupus vulgaris, dan osteomelitis. Komplikasi ini haru diobati dengan kombinasi obat antituberkulosis. KontraindikasiTidak dianjurkan untuk melakukan imunisasi BCG, jika ditemukan hal-hal berikut : Reaksi uji tuberculin > 5 mm Terinfeksi HIV dan atau resiko tinggi HIV, imunokompromais akibat pengobatan sortikosteroid, obat imunosupresif , sedang menjalani terapi radiasi, serta menderita penyakit keganasan yang mengenai sumsum tulang atau system limfe. Anak menderita gizi buruk Anak menderita demam tinggi Anak menderita ifeksi kulit yang luas Anak pernah menderita tuberculosis Kehamilan Rekomendasi Imunisasi BCG diberikan saat bayi berusia 2 bulan. Pada bayi yang kontak erat dengan penderita TB, dan melalui pemeriksaan sputum BTA (+3) maka sebaiknya diberikan INH profilaksis terlebih dahulu dan jika kontak sudah tenang dapat diberi BCG Jangan lakukan imunisasi BCG pda bayi atau anak dengan imunodefisiensi misalnya HIV, gizi buruk, dan lain-lain.2) Hepatitis BHepatitis B diberikan sebanyak 3 kali. Pada masa neonatus, imunisasi ini hanya diberikan saat bayi berusia 12 jam setelah lahir. ini diberikan dengan satukali suntikan dosis 0,5 ml.Pemberian imunisasai hepatitis B harus berdasarkan status HbsAg ibu dan pada saat melahirkan, sebagai berikut: Bayi lahir dari ibu dengan status HbsAg tidak diketaui. Diberikan vaksin rekombinan (HB vax-II 15 atau engerik B 10 ) IM dalam waktu 12 jam setelah lahir. Dosis kedua diberikan umur 1-2 bulan dan dosis ketiga umur 6 bulan. Apabila pemeriksaan selajutnya diketahui HbsAg-nya negative, segera berikan 0,5 mL HBIG (sebelum 1 minggu) Bayi lahir dari ibu HbsAg positif. Dalam kurun waktu 12 jam setelah lahir, secara bersamaan, erikan 0,5 ml HBIG dan vaksin rekombinan, im disisi tubuh yang berlainan. Dosis kedua diberikan 1-2 bulan sesudahnya dan dosis ke tiga pada usia 6 bulan. Bayi lahir dari ibu dengan HbsAg negative. Diberikan vaksin rekombinan atau vaksin plasma derived secara IM pada umur 2-6 bulan. Dosis kedua diberikan 1-2 bulan kemudian dan dosis ketiga diberikan 6 bulan setelah imunisasi pertama .Dari hasil riset membuktikan bahwa bayi yang sudah mendapatkan vaksin sebanyak 3x , pada umur 5 tahun masih terdapat titer antibody nti HBsAg protektif (> 10 mlU/ml) itu artinya vaksin hepatitis B tidak perlu dilakukan kecuali titer anti HbsAg < 10 lU/ml. namun bila sampai anak berumur 5 tahun belum mendapat vaksin, maka secepatnya berikan. Ulangan imunisasi hepatitis B (hep B-4) dapat dipertimbangkan pada umur 10-12 tahun. KIPIEfek samping yang terjadi pascaimunisasi hepatitis B pada umumnya ringan , hanya berupa nyeri, bengkak, panas, mual, dan nyeri sendi maupun otot. KontraindikasiSampai saat ini belum dipastikan adanya kontraindikasi absolute terhadap pemberian imunisasi hepatitis B, kecuali pada ibu hamil. Hiporesponder dan NonresponderTanggap kebal pascaimunisasi dapat terjadi oleh hal-hal berikut: Usia tua Pemberian vaksin di daerah bokong Pada anak gemuk Pasien hemodialisis/ transplantasi Pasien yang menadapatkan obat-obatan imunosupresif Pasien leukemia dan penyakit keganasan lainnya Pasien DM dengan insulin dependent Infeksi HIV Pecandu alcoholPada keadaan diatas imunisasi perlu diulangi dengan meningkatkan dosis (2x)3) PolioUntuk imunisasi dasar (polio 1,2,3) vaksin diberikan 2 tetes per oral dengan interval tidak kurang dari 4 minggu. Karena Indonesia merupakan daerah endemic polio, maka PPI menambahkan imunisasi polio segera setelah lahir ( polio-0 pada kunjungan 1) dengan tujuan untuk meningkatkan cakupan imunisasi. Polio-0 diberikan saat bayi akan pulang ke rumahnya. Imunisasi ulangan diberikan 1 tahun sejak imunisasi polio 4, selanjutnya saat masuk sekolah (5-6 tahun). Vaksin peroral harus disimpan tertutup pada suhu 2-8 oC, jangan tempatkan pada saat terbuka. Dapat pula disimpan beku pada temperature 20 oC dapat dipakai 2 tahun dapat dicairkan dengan cara ditematkan pada telapak tangan dan digulir-gilirkan, jaga agar warna tidak berubah, dan tanggal kadaluarsa tidak terlampaui, hal ini dapat juga dapat berlaku pada vaksin yang telah terpakai. Kontraindikasi Mengalami peyakit akut atau demam (> 38,5 oC), imunisasi harus ditunda Muntah atau diare, imunisasi harus ditunda Dalam masa pengobatan kortikosteroid atau imunosupresif oral maupun suntikan juga pengobatan radiasi umum Keganasan, dan anak dengan mekanisme imunolohis yang terganggu Menderita infeksi HIV Pemberian bersamaan dengan vaksin tifoid oral1. g. Imunisasi pada bayi1) Imunisasi Hepatitis Ba) Vaksin berisi HbsAg murni.b) Diberikan sedini mungkin setelah lahir, mengingat paling tidak 3,9% hamil merupakan pengidap hepatitis dengan resiko transmisi maternal kurang lebih sebesar 45%.c) Suntikan secara Intra Muskular di daerah deltoid, dosis 0,5 ml.d) Penyimpanan vaksin pada suhu 2-8C.e) Bayi lahir dari ibu HBsAg (+) diberikan imunoglobulin hepatitis B 12 jam setelah lahir + imunisasi Hepatitis B. Dosis kedua 1 bulan berikutnya. Dosis ketiga 5 bulan berikutnya (usia 6 bulan).f) Bayi lahir dari ibu HBsAg (-) diberikan vaksin rekombinan atau vaksin plasma derived secara IM, pada umur 2-6 bulan. Dosis kedua diberikan 1-2 bulan kemudian dan dosis ketiga diberikan 6 bulan setelah imunisasi pertama.g) Bayi lahir dari ibu dengan status HbsAg yang tidak diketahui. Diberikan vaksin rekombinan (HB Vax-II 5 mcgatau Engerix B 10 mcg) atau vaksin plasma derived 10 mcg, IM dalam waktu 12 jam setelah lahir. Dosis kedua diberikan umur 1-2 bulan dan dosis ketiga umur 6 bulan.h) Kadar pencegahan anti HBsAg > 10mg/ml.i) Apabila sampai 5 tahun anak belum pernah mendapatkan imunisasi hepatitis B, maka secepatnya diberikan.j) Ulangan pemberian imunisasi hepatitis B dapat dipertimbangkan pada umur 10-12 tahun. KIPIEfek samping yang terjadi pascaimunisasi hepatitis B pada umumnya ringan , hanya berupa nyeri, bengkak, panas, mual, dan nyeri sendi maupun otot. KontraindikasiSampai saat ini belum dipastikan adanya kontraindikasi absolute terhadap pemberian imunisasi hepatitis B, kecuali pada ibu hamil.2) Imunisasi Polioa) Vaksin dari virus polio (tipe 1,2 dan 3) yang dilemahkan, dibuat dlm biakan sel-vero : asam amino, antibiotik, calf serum dalam magnesium klorida dan fenol merahb) Vaksin berbentuk cairan dengan kemasan 1 cc atau 2 cc dalam flacon, pipet.c) Diberikan sesegera mungkin saat bayi akan dipulangkan dari rumah sakit atau rumah bersalin.d) Pemberian secara oral sebanyak 2 tetes (0,1 ml). Vaksin polio diberikan 4 kali, interval 4 minggu dan imunisasi ulangan, 1 tahun berikutnya, SD kelas I, VIe) Penyimpanan vaksin pada suhu 2-8C. Kontraindikasi Mengalami peyakit akut atau demam (> 38,5 oC), imunisasi harus ditunda Muntah atau diare, imunisasi harus ditunda Dalam masa pengobatan kortikosteroid atau imunosupresif oral maupun suntikan juga pengobatan radiasi umum Keganasan, dan anak dengan mekanisme imunolohis yang terganggu Menderita infeksi HIV Pemberian bersamaan dengan vaksin tifoid oral3) Imunisasi DPTa) Terdiri dari toxoid difteri adalah racun yang dilemahkan Bordittela pertusis adalah bakteri yang dilemahkan toxoid tetanus adalah racun yang dilemahkan (+) aluminium fosfat dan mertiolat Merupakan vaksin cair. Jika didiamkan sedikit berkabut, endapan putih didasarnya. Diberikan pada bayi > 2 bulan oleh karena reaktogenitas pertusis pada bayi kecil. Dosis 0,5 ml secara intra muskular di bagian luar paha. Imunisasi dasar 3x, dengan interval 4 minggu. Vaksin mengandung Aluminium fosfat, jika diberikan sub kutan menyebabkan iritasi lokal, peradangan dan nekrosis setempat. Reaksi pasca imunisasi: Demam, nyeri pada tempat suntikan 1-2 hari diberikan anafilatik + antipiretik Bila ada reaksi berlebihan pasca imunisasi demam > 40C, kejang, syok imunisasi selanjutnya diganti dengan DT atau DpaT Efek samping PanasKebanyakan terjadi pada sore hari setelah mendapatkan suntikan DPT, tetapi akan sembuh dalam 1-2 hari. Namun bila terjadi panas lebih dari 1 hari setelah imunisasi maka itu bukanlah disebabkan vaksin DPT, mungkin ada infeksi lain yang harus di teliti lebih lanjut. Berikan 1/4 tablet antipiuretik untuk mengatasi efek samping tersebut bila panas lebih dari 39 oC , anjurkan agar anak tidak dibungkus dengan baju tebal dan mandikan anak dengan cara membasuh. Rasa sakit di daerah suntikanSebagian anak merasakan nyeri, sakit, kemerahan, dan bengkak di tempat suntikan. Hal ini tidak berbahaya dan tidak perlu pengobatan. PeradanganBila pembengkakan terjadi seminggu atau lebih sesudah vaksin, maka hal itu mungkin disebabkan oleh peradangan yang mungkin disebabkan oleh beberapa factor berikut: jarum suntik tidak steril, penyuntikan kurang dalam. Kejang-kejangReaksi ini jarang terjadi, tapi perlu diketahui oleh petugas. Reaksi ini disebabkan oleh komponen pertusis dari DPT. Oleh karena efek samping ini cukup berat, maka anak yang pernah mendapat reaksi ini tidak boleh mendapatkan vaksin DPT lagi, tapi diganti menjadi vaksin DT saja.4) Imunisasi CampakVaksin dari virus hidup (CAM 70- chick chorioallantonik membrane) yang dilemahkan + kanamisin sulfat dan eritromisin Berbentuk beku kering, dilarutkan dalam 5 cc pelarut aquades. Diberikan pada bayi umur 9 bulan oleh karena masih ada antibodi yang diperoleh dari ibu. Dosis 0,5 ml diberikan sub kutan di lengan kiri. Disimpan pada suhu 2-8C, bisa sampai 20 derajat celsius Vaksin yang telah dilarutkan hanya tahan 8 jam pada suhu 2-8C Jika ada wabah, imunisasi bisa diberikan pada usia 6 bulan, diulang 6 bulan kemudian Efek samping: demam, diare, konjungtivitis, ruam setelah 7 12 hari pasca imunisasi. Kejadian encefalitis lebih jarang. KIPIReaksi KIPI campak banyak dijumpai pada imunisasi ulang dengan vaksin campak dari virus yang dimatikan. Sedangkan untuk vaksin dengan virus yang dilemahkan kejadian KIPI telah menurun. Gejala KIPI campak berupa demam tinggi lebih dari 39,5 oC yang terjadi 5-15 % kasus yang mulai dijumpai pada hari ke-5 dan ke-6 sesudah imunisasi dan berlangsung selama 2 hari. Ruam dapat dijumpai pada 5% resipien pada hari ke-7 dan ke-10 sesudah imunisasi selama 2-4 hari. Reaksi KIPI berat terjadi juka diteukan gangguan fungsi system saraf pusat seperti ensefalitis dan ensefalopati pasca imunisasi. Imunisasi UlangDianjurkan pemberian campak ulangan pada saat masuk sekolah dasar (5-6 tahun) guna mempertinggi serokonversi. Atau dalam situasi seperti berikut: apabila terdapat kejadian luar biasa peningkatan kasus campak maka anak SD,SMP,SMA dapat diberikan imunisasi ulang; setiap orang yang sudah imunisasi campak yang virusnya dimatikan; setiap orang yang sudah pernah mendapatkan immunoglobulin; setiap orang yang tidak dapat menunjukkan catatan imunisasinya. KontraindikasiKontraindikasi campak berlaku bagi mereka yang sedang menderita demam tinggi, memperoleh pengobatan immunoglobulin atau kontak dengan darah, hamil, memiliki riwayat alergi, dan sedang memperoleh pengobatan imunosupresan.5) Imunisasi Hib Untuk mencegah infeksi SSP oleh karena Haemofilus influenza tipe B Diberikan MULAI umur 2-4 bulan, pada anak > 1 tahun diberikan 1 kali Vaksin dalam bentuk beku kering dan 0,5 ml pelarut dalam semprit. Dosis 0,5 ml diberikan IM Disimpan pada suhu 2-8C Ulangan vaksin diberikan pada umur 18 bulan. Apabila anak datang pada umur 1-5 tahun, vaksin Hib hanya diberikan sekali.Jadwal imunisasi yang wajib diberikan kepada neonatus, bayi, balita, dan anak prasekolah seperti tabel dibawah ini:Sedangkan untuk imunisasi yang sifatnya dianjurkan, jadwalnya seperti tabel berikut ini:1. h. Imunisasi pada balitaTujuan pemberian imunisasi pada bayi dan balita adalah untuk mencegah penyakit pada bayi dan balita yang pada akhirnya akan menghilangkan penyakit tersebut. Terdapat 2 jenis imunisasi, yaitua) Imunisasi AktifTubuh akan memproduksi sendiri zat anti setelah adanya rangsangan antigen (virus yang telah dilemahkan) dari luar tubuh. Tubuh yang terpapar antigen akan membentuk zat anti terhadap antigen tersebut. Keberhasilan pemusnahan antigen tersebut tergantung pada jumlah antigen yang berhasil dibentuk atau dimiliki oleh tubuh. Jumlah zat anti yang cukup tinggi biasanya diperoleh setelah tubuh mengalami reaksi kedua, ketiga dan seterusnya. Pembentukan zat anti akibat paparan kembali antigen yang sama pada tubuh akan berlangsung lebih cepat. Titer antibodi yang terbentuk akibat rangsangan antigen pada tubuh untuk pertama kalinya tidak tinggi dan kadarnya cepat menurun. Oleh sebab itu, pemberian imunisasi ulang (boster) perlu dilakukan untuk mempertahankan jumlah zat anti yang tetap tinggi di dalam tubuh.b) Imunisasi PasifTubuh anak tidak memproduksi antibodi sendiri, melainkan kekebalan tersebut didapatkan dari luar dengan cara penyuntikan bahan/serum yang telah mengandung zat anti, atau anak tersebut mendapat zat anti dari ibunya semasa dalam kandungan, setelah memperoleh zat penolak, prosesnya cepat, tetapi tidak bertahan lama. Kekebalan pasif terdapat 2 cara: Kekebalan pasif alamiah yaitu kekebalan yang diperoleh bayi sejak lahir dari ibunya dan tidak berlangsung lama (kira-kira hanya sekitar 5 bulan setelah bayi lahir). Misalnya difteri, tetanus,dan morbili. Kekebalan pasif buatan yaitu kekebalan yang diperoleh setelah mendapat suntikan zat penolak. Misalnya, vaksinasi ATS.Jadi dapat disimpulkan, perbedaan antara imunisasi aktif dan imunisasi pasif bahwa pada imunisasi aktif diperlukan waktu yang lebih lama untuk membuat zat anti dibandingkan imunisasi pasif. Kekebalan yang didapat dari imunisasi aktif bertahan lama, sedangkan imunisasi pasif berlangsung hanya beberapa bulan.Yang termasuk imunisasi wajib, yaitu BCG, Hepatitis B, Polio, DPT, Campak, DT, TT. Sedangkan yang termasuk imunisasi yang hanya dianjurkan pemerintah dapat digunakan untuk mencegah suatu kejadian yang luar biasa atau penyakit endemic atau untuk kepentingan tertentu. Imunisasi anjuran pemerintah, yaitu MMR, tifus, HiB, hepatitis A, dan varisela. Selanjutnya, akan dibahas imunisasi anjuran pemerintah.1) Imunisasi MMRKebanyakan anak mendapatkan imunisasi measles (campak), mumpus (gelondongan), dan Rubella (campak jerman) sekaligus dalam satu suntikan yaitu MMR. Ketiga vaksin ini bekerja dengan baik, dan akan melindungi sebagian besar anak seumur hidupnya. Terutama bagi anak perempuan, vaksinasi MMR sangat penting untuk mengantisipasi terjadinya rubela pada saat hamil. Sementara pada anak lelaki, nantinya vaksin MMR mencegah agar tak terserang rubela dan menulari sang istri yang mungkin sedang hamil. Penting diketahui, rubela dapat menyebabkan kecacatan pada janin.Anak sebaiknya mendapatkan 2 kali vaksin MMR. Dosis pertama diberikan diantara usia 12-15 bulan, sedang dosis kedua dapat diberikan pada usia 4-6 tahun sebelum anak masuk SD. Apabila ketika terjadi wabah, vaksin MMR dapat diberikan sebelum berusia 1 tahun. Ini diberikan sebagai pencegahan jangka pendek saja, nantinya tetap harus diberikan 2 dosis vaksin ini pada jadwal seperti disebutkan diatas.Efek samping imunisasi MMR dapat berupa demam dan bercak kemerahan yang timbul sekitar 1-2 minggu setelah imunisasi. Reaksi ini akan menghilang dalam beberapa hari. Kejang demam kadang dapat terjadi pada anak yang diberikan imunisasi MMR. Anak yang diketahui alergi berat terhadap gelatin atau neomycin antibiotik tidak boleh diberikan imunisasi MMR. Demikian juga anak yang mempunyai reaksi alergi berat setelah vaksin MMR tidak boleh diberikan vaksin MMR ulangan. Anak yang kekebalan tubuhnya ditekan (karena mempunyai penyakit seperti kanker atau infeksi HIV, atau pengobatan semacam steroid) sebaiknya dievaluasi oleh dokter sebelum diberikan vaksin MMR. Anak yang baru mandapatkan transfusi atau produk darah lainnya sebaiknya menunggu beberapa bulan sebelum mendapatkan MMR.2) Imunisasi TifoidDemam tifoid merupakan penyakit serius yang disebabkan oleh bakteri salmonella typhi. Penyakit ini menyebabkan demam tinggi, lemas, sakit perut, sakit kepala, kurang nafsu makan dan kadang bercak kemerahan. Jika tidak diobati dapat menyebabkan kematian pada 30% penderita. Pada umumnya penyakit ini menular melalui makanan atau air yang terkontaminasi. Penyakit ini dapat dicegah dengan imunisasi.Saat ini ada dua macam imunisasi yang dapat digunakan untuk mencegah demam tifoid. Yang pertama diberikan dengan suntikan (kuman mati) dan yang kedua diberikan dengan kapsul (kuman hidup dilemahkan).Imunisasi suntikan dapat diberikan pada anak berusia 2 tahun atau lebih. Satu dosis dapat diberikan setiap 2-3 tahun. Imunisasi oral dapat diberikan pada saat anak berusia 6 tahun atau lebih. Diberikan 4 dosis dengan jarak setiap 2 hari. Dapat diulang tiap 5 tahun.Pada vaksin suntikan dapat timbul reaksi ringan seperti demam, sakit kepala, kemerahan dan nyeri pada tempat suntikan. Vaksin tifoid oral jangan diberikan bersamaan dengan antibiotika. Beri jarak waktu lebihdari 24 jam dengan antibiotika terakhir. Dapat timbul demam, sakit kepala, mual muntah. Jika terdapat kejadian serius atau tidak biasa seteah pemberian vaksin ini segera hubungi dokter.3) Imunisasi HibVaksin Hib ini merupakan vaksin berisi kuman dimatikan, dan dibuat hanya dari sebagian kuman Haemophilus influenza b. Anak sebaiknya mendapatkan 3-4 kali dosis vaksin ini, tergantung dari produsen pembuat vaksin yang digunakan oleh dokter. Dosis penguat diberikan pada usia antara 12 15 bulan. Anak yang telah berusia 5 tahun atau lebih tidak perlu diimunisasi dengan vaksin Hib. Vaksin Hib dapat dikombinasikan dengan vaksin DTap atau dengan vaksin hepatitis B. vaksin ini bekerja sama baiknya dan sama amannya dengan vaksin yang diberikan secara terpisah.Hib merupakan imunisasi yang sangat aman. Vaksin ini tidak dapat menyebabkan penyakit atau meningitis akibat Hib dan biasanya tidak menyebabkan efek samping serius. Sebagian kecil anak yang mendapatkan imunisasi ini akan mengalami kemerahan, bengkak pada lokasi suntikan atau demam. Reaksi ini biasanya timbul dalam 24 jam pertama setelah suntikan dan akan menghilang dalam 2-3 hari. Bayi yang berusia kurang dari 4 minggu sebaiknya tidak diberikan imunisasi karena daya imunitas yang ditimbulkan masih belum baik.4) Imunisasi Hepatitis AHepatitis A adalah penyakit hati berat yang ditimbulkan oleh virus hepatitis A (HAV). HAV dapat ditemukan pada tinja penderita hepatitis A dan biasana menular jika diminum atau makan sesuatu yang tercemar dengan virus ini. Penyakit ini ditandai dengan gejala seperti flu, kuning pada mata dan kulit, mencret dan sakit perut.Imunisasi Hepatitis A dapat mencegah penyakit ini, dan sangat dianjurkan bagi anak berusia 12 bulan atau lebih terutama didaerah endemis. Diperlukan 2 dosis untuk dapat memberikan kekebalan seumur hidup. Dosis ini diberikan dengan jarak waktu minimal 6 bulan.5) Imunisasi VaricellaVaksin varicella merupakan vaksin yang berisi virus hidup. Vaksin ini diberikan di Jepang selama 20 tahun. Di Amerika Serikat, vaksin ini digunakan dari tahun 1995. Satu dosis vaksin varicella direkomendasikan untuk anak berusia 12-18 bulan. Anak yang tidak mendapatkan vaksin ini dapat diberikan satu dosis sampai ketika berusia 13 tahun. Usia diatas itu harus diberikan 2 dosis dengan jarak 4-8 minggu terpisah. Anak yang sudah pernah sakit cacar air tidak perlu diberikan imunisasi ini.Vaksin ini dapat mencegah cacar air 70% sampai 90% dan dapat mencegah penyakit berat sampai lebih dari 95%. Vaksin ini diharapkan dapat memberikan imunitas seumur hidup. Sekitar 1% 2 % anak yang mendapatkan imunisasi ini tetap menderita cacar air, tetapi biasanya gejalanya sangat ringan.Varicella merupakan vaksin yang sangat aman. Pada beberapa anak dapat timbul bengkak dan kemerahan pada lokasi suntikan. Juga dapat timbul bercak kemerahan dalam 1-3 minggu setelah imunisasi. Kejadian kejang demam juga pernah dilaporkan setelah imunisasi, namun sangat jarang. Anak yang diketahui alergi terhadap gelatin atau neomisin jangan diberikan vaksin ini. Anak dengan efeisiensi imun seperti kanker atau HIV harus dievaluasi oleh dokter terlebih dahulu sebelum diberikan imunisasi ini.1. i. Imunisasi pada anak prasekolahPemberian imunisasi pada anak adalah penting untuk mengurangi morbiditas dan mortalitas terhadap penyakit-penyakit yang bisa dicegah dengan imunisasi misalnya penyakit TBC, diphteri tetanus, pertusis, polio, campak, dan hepatitis B. Bahkan sekarang telah masuk ke Indonesia vaksin MMR untuk mencegah measles (campak), mumps (parotitis) dan rubela (campak jerman). Dengan melaksanakan imunisasi yang lengkap maka diharapkan dapat dicegah timbulnya penyakit-penyakit yang menimbulkan cacat dan kematian.1) Imunisasi MMRImunisasi MMR memberi perlindungan terhadap campak, gondongan dan campak Jerman dan disuntikkan sebanyak 2 kali. Campak menyebabkan demam, ruam kulit, batuk, hidung meler dan mata berair. Campak juga menyebabkan infeksi telinga dan pneumonia. Campak juga bisa menyebabkan masalah yang lebih serius, seperti pembengkakan otak dan bahkan kematian. Gondongan menyebabkan demam, sakit kepala dan pembengkakan pada salah satu maupun kedua kelenjar liur utama yang disertai nyeri. Gondongan bisa menyebabkan meningitis (infeksi pada selaput otak dan korda spinalis) dan pembengkakan otak. Kadang gondongan juga menyebabkan pembengkakan pada buah zakar sehingga terjadi kemandulan.Campak Jerman (rubella) menyebabkan demam ringan, ruam kulit dan pembengkakan kelenjar getah bening leher. Rubella juga bisa menyebakban pembengkakan otak atau gangguan perdarahan. Jika seorang wanita hamil menderita rubella, bisa terjadi keguguran atau kelainan bawaan pada bayi yang dilahirkannya (buta atau tuli). Terdapat dugaan bahwa vaksin MMR bisa menyebabkan autisme, tetapi penelitian membuktikan bahwa tidak ada hubungan antara autisme dengan pemberian vaksin MMR. Vaksin MMR adalah vaksin 3-in-1 yang melindungi anak terhadap campak, gondongan dan campak Jerman. Vaksin tunggal untuk setiap komponen MMR hanya digunakan pada keadaan tertentu, misalnya jika dianggap perlu memberikan imunisasi kepada bayi yang berumur 9 12 bulan.Suntikan pertama diberikan pada saat anak berumur 12 15 bulan. Suntikan pertama mungkin tidak memberikan kekebalan seumur hidup yang adekuat, karena itu diberikan suntikan kedua pada saat anak berumur 4 6 tahun (sebelum masuk SD) atau pada saat anak berumur 11 13 tahun (sebelum masuk SMP). Imunisasi MMR juga diberikan kepada orang dewasa yang berumur 18 tahun atau lebih atau lahir sesudah tahun 1956 dan tidak yakin akan status imunisasinya atau baru menerima 1 kali suntikan MMR sebelum masuk SD.1. 3. Perawatan sehari hari (memandikan, memberi minum/menyusui, menyendawakan, pijat neonatus) 1. a. Kebutuhan Dasar Neonatus dalam Perawatan Sehari-Hari1) Memandikan NeonatusSebagian proses persalinan berfokus pada ibu tetapi karena proses tersebut merupakan proses pengeluaran hasil kehamilan (neonatus), maka persalinan dikatakan berhasil jika neonatus dan ibunya dalam kondisi optimal. Memberikan pertolongan segera, aman, dan bersih adalah bagian penting dari asuhan neonatus baru lahir. Sebagian besar persalinan adalah normal, tetapi gangguan kehamilan dan proses persalinan dapat mempengaruhi kesehatan neonatus yang baru dilahirkan.Neonatus harus selalu dijaga agar tetap bersih, hangat, dan kering. Beberapa cara untuk menjaga agar kulit neonatus bersih adalah memandikan neonatus, mengganti popok atau pakaian neonatus sesuai keperluan, pastikan bahwa neonatus tidak terlalu panas/dingin, dan menjaga kebersihan pakaian dan hal hal yang bersentuhan dengan neonatus.Memandikan neonatus sebaiknya ditunda sampai 6 jam kelahiran. Hal ini dimaksudkan agar neonatus tidak hipotermi. Selain itu juga meminimalkan resiko infeksi. Prinsip yang perlu diperhatikan pada saat memandikan neonatus antara lain :a) Menjaga neonatus agar tetap hangatb) Menjaga neonatus agar tetap aman dan selamatc) Suhu air tidak boleh terlalu panas atau terlalu dingin.Memandikan neonatus dianjurkan memakai sabun dengan pH netral dengan sedikit bahkan tanpa parfum atau pewarna (jangan gunakan sabun mandi dewasa). Permukaan kulit yang asam (acid mantle) memberi perlindungan kepada neonatus terhadap infeksi, sedangkan pH kulit yang kurang dari 5,0 bersifat bakteriostatik. Pada saat lahir kulit neonatus tidak begitu asam (pH 6,34) kemudian menurun sampai 4,95 dalam 4 hari. Memandikan neonatus dengan sabun alkalin (sabun dewasa) akan meningkatkan pH kulit sehingga keasaman kulit menurun (dapat menimbulkan infeksi pada neonatus).Memandikan neonatus juga memiliki beberapa maanfaat diantaranya yaitu untuk menjaga kebersihan tubuh neonatus, tali pusat, dan memberikan rasa nyaman pada neonatus.2) Memberi Minum/Menyusui pada NeonatusBBL normal dapat segera disusui hanya dalam waktu 1-2 menit pada setiap payudara. Neonatus baru lahir segera mungkin dilakukan IMD. Proses ini berlangsung minimal 1 jam pertama setelah neonatus lahir. IMD sangatlah baik kegunaannya, selain sebagai pengerat hubungan batin ibu dan anak IMD juga memiliki keuntungan lainnya, yaitu mempercepat keluarnya kolostrum. Pada waktu IMD neonatus mendapat kolostrum yang penting untuk kelangsungan hidupnya. Kolostrum adalah ASI yang keluar pertama kali , yang berwarna kekuningan dan kental. Fungsi dari kolostrum yaitu :a) Neonatus baru lahir mempunyai lambung yang sangat kecil,yang hanya muat untuk di isi sedikit, dan kolostrun ini tersedia dalam jumlah sedikitb) Kolostrum adalah sebuah konsentrat ( tinggi nutrient) cairan yang di buat khusus untuk kebutuhan neonatusc) Kolostrum mendorong pergerakan pertama kotoran , sehingga membersihkan saliran pencernaannya dari mekoniumd) Klostrum berisi banyak antibody dan growth factor. Growth factor ini menigningkatkan perkembagan system pencernaan neonatus dan antibody untuk meningkatkan system imun neonatuse) Koostrum berisi imunogobulin A, yang berfungsi melindungi neonatus dari infeksi tenggorokan, hati, dan ususf) Kolostrum berisi Protective Whie Cell yang membantu memusnahkan penyakit yang disebabkan karena bakteri dan virusg) kolostrum memiliki antioksidan dan anti inflammatoryOleh karena itu sangatlah penting neonatus mendapakan kolostrum dan air susu ibu untuk pertama kali pada masa neonatus. Pada hari ke 3 neonatus harus sudah menyusu selama 10 menit pada mammae ibu dengan jarak max 3-4 jam. Bila dalam waktu kurang dari 1 jam neonatus menangis maka boleh disusui pada 1 payudara secara bergantian.Kebutuhan minum pada neonatus yaitu :a) Hari ke 1 = 50-60 cc/kg BB/harib) Hari ke 2 = 90 cc/kg BB/haric) Hari ke 3 = 120 cc/kg BB/harid) Hari ke 4 = 150 cc/kg BB/hariDan untuk tiap harinya sampai mencapai 180 200 cc/kg BB/hari.Posisi yang baik saat menyusui yaitu:a) Posisi yang baik dengan cara berbaring : Ibu menyangga seluruh badan neonatus dengan satu lengan, kepala neonatus berada pada lipatan siku, dan bokong neonatus terletak pada lengan, ditahan dengan telapak tangan ibu. Ibu memeluk badan neonatus dekat dengan badannya, perut neonatus menempel dengan perut ibu, kedua tangan neonatus berada di depan ibu. Kepala dan neonatus berada dalam satu garis lurus. Wajah neonatus menghadap payudara dengan hidung berhadapan dengan putting.b) Posisi yang baik dengan cara duduk : Ibu menyangga seluruh badan neonatus dengan satu lengan, kepala neonatus berada pada lipatan siku, dan bokong neonatus terletak pada lengan, ditahan dengan telapak tangan ibu. Ibu memeluk badan neonatus dekat dengan badannya, perut neonatus menempel dengan perut ibu, satu tangan neonatus diletakkan di belakang badan ibu dan yang lainnya di depan badan ibu. Kepala dan neonatus berada dalam satu garis lurus. Wajah neonatus menghadap payudara dengan hidung berhadapan dengan putting.3) Menyendawakan NeonatusMenyendawakan neonatus penting dilakukan dan berfungsi untuk mengeluarkan udara yang ada di dalam perut neonatus atau agar tidak kembung.Biasanya udara masuk ke perut neonatus bersamaan ketika neonatus menyusu.Makin banyak udara yang masuk, semakin kembunglah perut neonatus. Akibatnya neonatus merasa tidak nyaman dan akan menyebabkan rewel.Teknik menyendawakan menyendawakan neonates dan neonatus tidak jauh berbeda.Berikut adalah teknik-teknik menyendawakan neonatus:a) Menaruh di PundakInilah cara yang banyak dilakukan Ibu karena mudah menyendawakan. Caranya, neonatus digendong di pundak dengan wajah menghadap ke belakang. Lalu pegang bagian pantatnya dengan satu tangan, sedangkan tangan yang satunya memegang leher dan menepuk-nepuk punggungnya. Tidak lebih dari tiga menit, mulut neonatus akan mengeluarkan bunyi khas sendawa.b) Posisi TelungkupTelungkupkan neonatus di pangkuan Ibu. Lalu tepuk-tepuklah bagian punggunya.Ketika Ibu melakukannya, usahakan supaya posisi dada neonatus lebih tinggi dari perutnya. Cara ini juga bisa dilakukan di boks atau ranjang si kecil. Selain membuat udara di perut keluar, posisi ini bisa membuat neonatus lebih rileks.4) Pijat NeonatusManfaat memijat neonatus Yang terutama yaitu neonatus akan merasakan kasih sayang dan kelembutan dari orang tua saat dipijat. Kasih sayang merupakan hal yang penting bagi pertumbuhan neonatus. Sentuhan hangat dari tangan dan jari orang tua bisa membuat neonatus merasakan pernyataan kasih sayang orang tua.a) Menguatkan ototb) Pijatan terhadap neonatus sangat bagus untuk menguatkan otot neonatus.c) Membuat neonatus lebih sehatd) Memijat neonatus bisa memerlancar sistem peredaran darah, membantu proses pencernaan neonatus, dan juga memerbaiki pernapasan neonatus. Bahkan memijat neonatus bisa meningkatkan sistem kekebalan tubuh si neonatus.e) Membantu pertumbuhanf) Menurut penelitian, pertumbuhan neonatus seperti berat badan akan lebih baik dengan memijat neonatus. Bahkan untuk neonatus prematur, berat badan bisa bertambah hingga 47 persen dibanding jika tidak dipijat.g) Meningkatkan kesanggupan belajarh) Dengan merangsang indra peraba, indra penglihatan dan pendengaran si neonatus, akan meningkatkan daya ingat dan kesanggupan belajar sang neonatus.i) Membuat neonatus tenang.Cara Pijat Neonatus : Untuk mendapatkan manfaat yang optimal, pemijatan neonatus tak bias dilakukan secara sembarangan. Ada cara dan rambu-rambu yang harus diperhatikan. Pada neonatus gerakan yang dilakukan lebih mendekati usapan-usapan halus. Sebelum tali pusar neonatus dilepas, sebaiknya tidak dilakukan pemijatan didaerah perut. Berikut beberapa pedoman teknik pemijatan neonatus yang dapat dipergunakan sebagai dasar pijat neonatus. Setiap gerakan yang diberiakan pada masing-masing teknik dapat diulang sebanyak lima sampai enam kali tergantung kebutuhan.a) Kaki Memerah susuDalam teknik ini, peganglah kaki neonatus pada pergelangan kaki seperti memegang tongkat pemukul. Kemudian gerakan tangan ke pergelangan kaki secara bergantian seperti memerah susu. Atau, dengan arah yang sama, gunakan kedua tangan secara bersamaan mulai dari pangkal paha dengan gerakan memeras, memijat dan memutar kedua kaki neonatus secara lembut.b) Telapak kakiUntuk memijat telapak kaki neonatus,caranya yakni tidak dipijat-pijat tetapi diurut menggunakan ibu jari secara bersamaan pada seluruh permukaan telapak kaki dari arah tumit ke jari-jari.c) JariIngat bahwa tulang pada ruas jari kaki neonatus masih belum kuat, karena itu pijatan tidak perlu disertai dengan penekanan. Pijatlah dengan lembut jari-jari kaki satu persatu dengan gerakan memutar menjauhi telapak kaki dan akhiri dengan tarikan lembut pada setiap ujung jari.d) Punggung kakiGunakan kedua ibu jari untuk membuat lingkaran disekitar kedua mata kaki sebelah dalam dan luar. Kemudian urutlah dengan lembut seluruh punggung kaki dengan kedua ibu jari secara bergantian dari pergelangan kaki ke arah jari. Teknik lain yakni dengan membuat gerakan yang membentuk lingkaran-lingkaran kecil dengan kedua ibu jari secara bersamaan dari daerah mata ke jari kaki.e) BetisPada bagian betis kaki dengan salah satu tangan anda, kemudian remas-remas dari pangkal lutut menuju pergelangan kaki. Gerakan ini dapat diulang berkali-kali.f) PahaPada bagian paha, pemijatan dilakukan dengan cara meremas dan memutar. Pegang neonatus pada bagian pangkal paha dengan kedua tangan secara bersamaan, kemudian buatlah gerakan meremas dengan lembut sambil memutarkan kedua belah tangan yang dimulai dari pangkal paha hingga ke arah mata kaki.g) PerutUntuk pemijatan di daerah perut, hindari pemijatan pada tulang rusuk. Selain itu, jangan lakukan pemijatan pada bagian perut ini setelah selesai makan. Mengayuh pedal sepeda Pemijatan perut ini dilakukan dengan menggerakkan kedua tangan keatas dan kebawah secara bergantian seperti mengayuh pedal sepeda. Arah pijatan dimulai dari atas kebawah perut. Gerakan berikutnya, jepit kedua pergelangan kaki neonatus dengan tangan kiri, lalu angkat kedua kaki tersebut lurus sedikit diatas perut. Sedangkan untuk tangan kanan bisa langsung dilakukan gerakan mengusap-usap perut dari atas sampai ke jari-jari kaki. Terakhir, untuk melemaskan otot-otot perut dan pangkal paha, kedua lutut ditekuk pelan-pelan dan dengan lembut menuju ke permukaan perut neonatus. Atau, masing-masing tangan anda memegang pergelanagan kaki, kemudian gerakkan kedua kaki neonatus secara bergantian seperti sedang mengayuh sepeda. Bulan matahari Disebut gerakan bulan matahari karena gerakan yang harus dibentuk adalah membuat lingkaran dengan ujung-ujung jari tangan mulai dari perut sebelah kanan bawah (daerah usus buntu) sesuai arah jarum jam, kemudian kembali ke arah kanan bawah (seperti bentuk bulan) diikuti oleh tangan kiri yang selalu membuat bulatan penuh (seperti bentuk matahari). Lakukan kedua gerakan ini secara bersamaan dengan tangan kiri membuat gerakan lingkaran penuh dan tangan kanan membuat setengah lingkaran. Ibu jari kesamping Dalam gerakan ini, pertama-tama perut neonatus pada bagiannya tekan masing-masing ibu jari diantara pusar perut. Kemudian, gerakkan kedua ibu jari tersebut menyamping ke arah tepi perut kanan dan kiri. Cara lain adalah dengan membayangkan ada gambar jam pada perut neonatus. Perut neonatus bagian paling atas dianggap jam 12, bagian perut bawah di anggap jam 6, lalu buat gerakan berikut: buat lingkatan searah jarum jam dengan tangan kanan anda dibantu dengan tangan kiri dimulai pada jam 8 (didaerah usus buntu) Gerakan I love You Posisikan neonatus terlentang dengan bertelanjang dada. Gerakan pertama membentuk huruf I dengan melakukan usapan mulai dri dada kiri atas turun sampai kerusuk kiri. Gerakan kedua, bentuk huruf L dengan melakukan usapan mulai dari dada kanan atas turun ke rusuk atas lalu disambung rusuk kiri. Gerakan ketiga, bentuk huruf J dengan usapan dari dada kanan atas turun kerusuk kanan, disambung sampai rusuk kiri lalu diteruskan ke dada kiri atas. Hati-hati jika melakukan pemijatan pada daerah dada dan perut. Jangan sampai terlalu menekan ke perut. Beberapa dokter tidak menyarankan pemijatan pada bagian perut, karena bisa mengganggu organ dalam neonatus. Perhatikan juga reaksi yang timbul selama proses. Jika neonatus tampak gelisah, berusahalah memalingkan kepala, memukul jidat, meringis kesakitan, berontak bahkan menangis, sebaiknya hentikan dulu. Mungkin dia sedang tidak nyaman karena tekanan yang terlalu kuat atau sebab lain. Gerakan jari berjalan Dikatakan dengan gerakan jari berjalan karena penekanan bertumpuk pada pergerakan kelima ujung jari. Namun demikian, penekanan jari perut dilakukan dengan cara yang sangat hati-hati. Jangan menekan perut dengan jari-jari terlalu keras karena akan menimbulkan rasa sakit dan mungkin berbahaya sekali bila mengenai tulang rusuknya. Berikut cara memijat dengan teknik jari berjalan pada perut. Letakkan ujung-ujung jari pada pada perut neonatus bagian kanan bawah dan buatlah gerakan dengan tekanan sesuai arah jarum jam dari kiri bawah guna memindahkan gelembung-gelembung udara yang terselip di balik kulit. Dengan kedua telapak tangan, buatlah gerakan dari tengah dada ke samping luar seolah sedang meratakan lipatan kertas.h) Dada Gerakan JantungTeknik ini yaitu dengan membuat gerakan yang membentuk gambar jantung dengan meletakkan ujung-ujung jari kedua tangan anda di ulu hati, setelah itu, gerakkan tangan ke atas tulang selangka dan berakhir ke posisi semula dibawah ulu hati.