29
PERKEMBANGAN FISIK DI MASA BAYI DAN BALITA Kelompok 3 Kelas A1-14 Adon Edwin P 14144600006 Ika Mindarti 14144600032 Fita Herlinawati 14144600046 Muhamad Setyo Arbangin 14144600008 PRODI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR 1

Makalah Perkembangan Fisik Bayi dan Balita

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Makalah

Citation preview

PERKEMBANGAN FISIK DI MASA BAYI DAN BALITA

Kelompok 3 Kelas A1-14Adon Edwin P14144600006Ika Mindarti14144600032Fita Herlinawati14144600046Muhamad Setyo Arbangin14144600008

PRODI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASARFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA2014/2015Website: upy.ac.idKATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa karena dengan pertolongan-Nya, kami dapat menyelesaikan karya ilmiah yang berjudul Perkembangan Fisik Dimasa Bayi dan Balita. Kami sadari masih banyak kekurangan yang terdapat dalam karya ilmiah ini. Kami berharap di masa yang akan datang, kami dapat membuat karya ilmiah yang lebih baik.Di dalam penyusunan karya ilmiah ini, kami banyak mendapat bimbingan dari ibu Rina Dyah Rahmawati, Tak lupa juga kami ucapkan terima kasih kepada teman-teman yang telah mendukung. Semoga dengan dukungannya dapat menambah kemampuan kami di masa yang akan datang.Kami berharap karya ilmiah ini dapat mendatangkan inspirasi bagi kita di masa yang akan datang dan juga memberi manfaat bagi pembaca agar lebih meningkatkan kesadaran untuk membaca.

Yogyakarta, 06 Desember 2014PenyusunDAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i KATA PENGANTAR..... iiDAFTAR ISI....iiiBAB I PENDAHULUANA. Latar Belakang.. 4B. Tujuan Penulisan.. 4BAB II PEMBAHASANA. Pesikologi Perkembangan Fisik Pada Masa Bayi Dan Balita...51. Refleks 52. BB (Berat Badan)... 63. TB (Tinggi Badan). 74. Lingkar Kepala... 85. Kerasnya Otot. 96. Perkembangan Motorik.. 9B. Perkembangan Psikososial Pada Bayi. 14BAB III PENUTUPKesimpulan.. 18DAFTAR PUSTAKA. 19

BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangSetiap orangtua tentu berkeinginan agar anaknya dapat tumbuh kembang optimal, yaitu agar anaknya dapat mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang terbaik sesuai dengan potensi genetik yang ada pada anak tersebut. Hal ini dapat tercapai apabila kebutuhan dasar anak ( asah, asih, dan asuh ) terpenuhi. Kebutuhan dasar anak harus dipenuhi yang mencakup iman taqwa, perhatian, kasih sayang, gizi, kesehatan, penghargaan, pengasuhan, rasa aman / perlindungan, partisipasi, stimulasi dan pendidikan ( asah, asih dan asuh ).Kebutuhan dasar tersebut harus dipenuhi sejak dini, bahkan sejak bayi berada dalam kandungan. Untuk itulah dalam makalah ini akan dibahas mengenai pemantauan tumbuh kembang neonatus terutama pada pertumbuhan fisik pada neonatus baik BB dan TB dengan menggunakan Denver Development Stress Test (DDST).

B. Tujuan penulisanSecara umum karya ilmiah ini bertujuan untuk Memaparkan Perkembangan Fisik pada Bayi dan Balita. Sedangkan secara khusus karya ilmiah ini dibuat bertujuan untuk1. Menefinisi psikologi perkembangan fisik pada bayi dan balita.2. Memaparkan tahap-tahap tumbuh kembang bayi dan balita.

BAB IIPEMBAHASANA. PSIKOLOGI PERKEMBANGAN FISIK PADA MASA BAYI DAN BALITASebelum membahas mengenai perkembangan pada masa bayi kita harus paham apa itu psikologi perkembangan (Developmental Psychology).Psikologi perkembangan adalah cabang dari ilmu yang mempelajari perkembangan dan perubahan aspek kejiwaan sejak dilahirkan sampai dengan mati. Satu cabang dari psikologi yang ditujukan untuk memahami semua perubahan yang terkait dengan pertambahan usia yang dialami oleh manusia sepanjang rentang kehidupannya. Dikatakan "Cabang dari ilmu psikologi", karena psikologi memiliki berbagai cabang lain yang mempelajari tentang manusia. Satu bidang dari psikologi yang fokus pada perkembangan sepanjang rentang kehidupan.Development (Perkembangan) adalah perubahan di dalam perilaku yang berhubungan dengan pertambahan usia, dan perubahan yang terjadi kurang lebih dapat diprediksi. Ex: Seorang anak yang sejak kecil diperlakukan sebagai "mama's boy", maka dapat diprediksi ketika telah menikah akan memperlakukan istrinya sebagai pengganti sang "mama".Kali ini penulis akan membahas mengenai perkembangan yang dialami manusia pada masa bayi. Namun sebelum membahas itu kami akan menjelaskan hal-hal yang terjadi pada bayi1. RefleksBayi memiliki sifat refleks untuk mengatur gerakan-gerakan bayi yang baru lahir. Sifat refleks ini adalah otomatis dan berada diluar kendali bayi yang baru lahir tersebut. Sifat-sifat refleks itu meliputi:a) Refleks mengisap; terjadi ketika bayi yang baru lahir secara otomatis mengisap benda yang ditempatkan di mulut merekab) Refleks mencari; terjadi ketika bayi itu disentuh pipinya maka ia akan memalingkan kepala ke arah benda yang menyentuhnya.c) Refleks moro; adalah suatu respon tiba-tiba pada bayi yang baru lahir akibat suara atau gerakan yang mengejutkannya. Bayi tersebut akan melengkungkan punggungnya, melemparkan kepalanya ke belakang dan merentangkan lengan dan kakinyad) Refleks menggenggam; yang terjadi ketika sesuatu menyentuh telapak tangan bayi. Bayi merespon dengan cara menggenggam kuat

2. BB (Berat Badan) Ketika lahir, berat normal bayi berkisar antara 2,5 kg sampai 4 kg. Berat lahir ini dipengaruhi kesehatan ibu dan janin. Waktu usia kehamilan 6 bulan, sebetulnya tubuh bayi sudah lengkap secara keseluruhan, tapi beratnya masih sekitar 1 kg. Antara usia kehamilan 6-9 bulan bobotnya bertambah bertambah 1-3 kg, hingga begitu lahir beratnya sudah bertambah sebanyak pertambahan pada tiga bulan terakhir kehamilan itu. Jadi, 3 bulan terakhir masa kehamilan tersebut menentukan berat lahir bayi.Pada 3 bulan terakhir kehamilan, ibu harus memperhatikan konsumsi makanannya. Apalagi pada 3 bulan terakhir tersebut, nafsu makan ibu juga cenderung meningkat. Sebab, jika ibu mengkonsumsi makanan yang berlebihan, bayi yang dilahirkannya pun akan besar. Tentunya ini akan menyulitkan ibu untuk persalinan normal. Sebaiknya, bila usia kehamilan sudah 6 bulan ke atas, ibu mengatur makanannya sesuai dengan gizi seimbang termasuk banyak makan sayur dan buah-buahan segar. Kaum ibu jangan salah kaprah menafsirkan bahwa karena hamil ia harus makan untuk dua orang alias dua porsi. Hal ini tak benar. Kebutuhan wanita dewasa sehari-harinya itu, kan, 2.000 kalori. Jadi, bukan berarti saat hamil harus digandakan. Yang benar, ibu hamil perlu tambahan kalori sebanyak 300 kalori. Jadi, yang dibutuhkan sebetulnya hanya 2.300 kalori. Berat lahir akan mempengaruhi BB anak selanjutnya. Jadi, kalau bayinya kecil, nantinya pun akan kecil, dan sebaliknya. Umumnya, kenaikan BB di bulan pertama kira-kira 1-1,5 kg. Bulan kedua kenaikannya antara 3/4-1 kg. Bulan ketiga naik antara 1/2-3/4 kg. Makin bertambah usianya, kenaikan BB tak terlalu besar. Biasanya berat bayi setelah usia 4-5 bulan akan jadi dua kali berat lahir. Usia setahun jadi 3 kali berat lahir. Jadi, kalau berat bayi lahir 4 kg, usia 4-5 bulan mencapai 8 kg, dan usia setahun jadi 12 kg. Walaupun perkiraan itu bukan harga mati, karena tak semua bayi dengan berat lahir 4 kg akan berukuran 12 kg saat usia setahun. Tapi masih disebut normal bila plus-minusnya 2 kg. Misal, beratnya hanya 10 kg, . Untuk kenaikan berat badan ini, tambahnya, ada kurva normal yang menentukan berat anak apakah termasuk kurang, normal atau berlebih. Faktor yang mempengaruhi BB anak antara lain asupan makanan yang baik, terutama dari ASI selama 6 bulan pertama. Bukan itu saja. Faktor penyakit bisa menyebabkan pertumbuhan BB anak tak maksimal. Penyakit yang bisa dijumpai pada usia bayi adalah penyakit jantung bawaan. Jantung itu penting sekali untuk mengalirkan darah yang membawa zat-zat makanan. Kalau jantungnya bocor, darah bersih dan kotor akan bercampur, dengan demikian tubuh pun akan kekurangan oksigen yang menyebabkan gangguan pertumbuhan. Penyakit jantung bawaan pun berpengaruh pada daya isap bayi yang tak baik, dengan demikian asupan makannya pun berkurang. Selain itu, penyakit diare juga dapat mengganggu pertumbuhan. Kalau dalam seharinya bisa 15 kali BAB, tentu makanan yang masuk hanya sekadar lewat, tak ada yang diserap tubuh. Demikian pula penyakit batuk-batuk atau kelainan paru-paru bawaan juga bisa menyebabkan pertumbuhan anak tak maksimal. Bukankah penyakit ini akan menimbulkan sesak nafas hingga menyebabkan daya isap bayi juga tak kuat? Berarti pemasukan makannya pun kurang. Hal ini akan berpengaruh pada metabolismenya, membuat BB anak pun jadi tak optimal atau kurus.

3. TB (Tinggi Badan) Pertumbuhan TB bayi juga dipengaruhi asupan makanan. Bila asupannya kurang, anak pun akan jadi kurus dan pendek. Selain juga akan menganggu perkembangan otaknya. Berbeda dengan orang dewasa, yang bila asupan makanannya kurang, mungkin hanya mempengaruhi BB-nya, sementara tingginya tidak jadi berkurang atau pendek, karena pertumbuhannya sudah selesai. Umumnya bayi baru lahir memiliki tinggi antara 45 cm-52 cm. Pertumbuhan TB anak cepat sekali. Usia setahun, misal, tingginya akan 1 1/2 kali panjang lahir, dan usia 4 tahun 2 kali panjang lahir. Jadi, semisal panjang lahirnya 50 cm, saat usia setahun tingginya 75 cm dan usia 4 tahun 100 cm. Jika makanannya kurang, TB-nya pun tak mencapai 75 cm di usia setahun. Selain faktor makanan, TB juga dipengaruhi faktor genetik. Jadi, kalau TB-nya kurang, perlu dilihat pula bagaimana genetiknya atau tinggi badan orang tuanya. Apakah ayah atau ibunya tinggi atau pendek. Ketika badan meninggi, tulang-tulang ikut bertambah panjang, terutama tulang-tulang panjang, seperti tulang tangan atas-bawah dan tungkai atas-bawah. Dengan bertambah usia, tulang yang masih rawan atau yang berada di ujung-ujung tulang panjang itulah yang akan terus bertumbuh. Faktor yang berperan pada percepatan pertumbuhan tulang ini adalah makanan yang mengandung kalsium. Jika kalsiumnya cukup, tentu pertumbuhan tulangnya juga bagus, kecuali anak-anak dengan kelainan bawaan, seperti penyakit ricket (rachitis) atau kurang vitamin D, hingga tulang-tulangnya akan tetap pendek.

4. Lingkar Kepala Lingkar kepala berkaitan dengan pertumbuhan otak. Pada bayi baru lahir, ukuran kepalanya umumnya kecil karena sutura-sutura-nya (sambungan tulang kepalanya) belum menyatu atau belum terikat. Nah, dengan bertambah usia, tulang-tulang rawan yang masih belum terikat itu akan meregang karena pertumbuhan otak, hingga ukuran lingkar kepala bayi pun bertambah besar. Sampai usia 5 tahun, tulang-tulang rawan itu akan jadi tulang tetap. Jika tulang kepala tak berkembang, otak yang berada di dalamnya tak punya ruang untuk berkembang. Akibatnya, otak akan terjepit dan membuat ia mengalami kejang-kejang. Kepala yang kecil inilah yang dinamakan mikrosefalus (kelainan otak dengan ukuran kepala lebih kecil dari ukuran rata-rata). Umumnya lingkar kepala bayi baru lahir berkisar antara 35 cm dengan standar deviasi atau plus minus 2 cm. Bila ukurannya kecil, bisa diduga ada kelainan, hingga harus dilakukan pemeriksaan USG untuk mengetahui apakah pertumbuhan otaknya tak sempurna atau tak normal. Tapi jangan pula terpaku pada anggapan kalau anak memiliki kepala yang lebih besar akan pintar dan kalau kepala lebih kecil akan bodoh. Sebab, yang harus dilihat bukan hanya lingkar kepala saja, tapi juga kedalaman korteks otak. Ada juga yang otaknya kecil, tapi sulkus-nya (lekukannya) dalam-dalam. Jadi, kalau korteks-nya diukur sebetulnya luas. Otak manusia dibagi dua bagian. Bagian dalam dinamakan medula, dan bagian luarnya dinamakan korteks. Pada manusia, korteks lebih tebal dibanding medula. Nah, pada binatang justru sebaliknya. Karena itu memori manusia lebih besar dari binatang. Manusia bisa bicara, menulis, membaca, dan sebagainya.5. Kerasnya OtotAsupan makanan yang masuk juga menentukan tonus otot bayi. Ada, kan, bayi yang otot-ototnya tampak lembek, tapi ada juga yang agak keras atau padat. Biasanya bayi yang diberi ASI, tonus ototnya lebih baik dibanding yang mendapat susu botol. Selain itu, kalau diukur otot lingkar lengan atasnya akan lebih besar. Dengan otot lingkar lengan atasnya lebih besar berarti ada ketebalan lemak di bawah kulitnya, kan? Pengukuran lingkar lengan atas ini dilakukan untuk melihat status gizi anak dan biasanya dikerjakan oleh ahli gizi. Memang, pengukuran lingkar lengan atas ini jarang sekali dilakukan untuk pemeriksaan, kecuali untuk tujuan penelitian. Di usia bayi, kekerasan dan kekuatan ototnya tergantung pula pada latihan. Biasanya otot-otot yang terlatih adalah otot mulut karena dia mengisap ASI, selain juga otot leher, tangan, dan kaki. Kalau ototnya kuat atau keras, maka perkembangan motorik kasarnya pun akan lebih cepat.Di usia 2 bulan biasanya bayi bisa mengangkat lehernya. Pada usia 3-4 bulan mengangkat tegak lehernya 90 derajat. Sekitar usia 4-5 bulan sudah bisa tengkurap dan membalik-balikan badannya. Kemudian, sekitar usia 6-7 bulan sudah duduk sendiri. Usia 8-9 bulan berdiri, dan 9-12 bulan berjalan. Begitupun dengan perkembangan motorik halusnya. Bayi usia 0-12 bulan perkembangan motorik halusnya antara lain; dapat menjangkau, menggenggam dan memasukkan benda ke dalam mulut. Mengenai benda dengan menggunakan jempol dan satu jari. Memindahkan benda dari tangannya. Menjatuhkan benda mainan dan memunggutnya kembali. Semua perkembangan di atas tergantung kekuatan ototnya. Bila ototnya lemah maka akan mengganggu perkembangan motorik kasar dan halusnya tersebut.

6. Perkembangan motorikPerkembangan motorik sangat dipengaruhi oleh organ otak. Otak lah yang mensetir setiap gerakan yang dilakukan anak.Semakin matangnya perkembangan system syaraf otak yang mengatur otot memungkinkan berkembangnya kompetensi atau kemampuan motorik anak. Perkembangan motorik anak dibagi menjadi dua:a) Keterampilan motorik kasar meliputi kegiatan otot-otot besar seperti menggerakkan lengan dan berjalan.b) Keterampilan motorik halus atau keterampilan manipulasi meliputi gerakan-gerakan menyesuaikan secara lebih halus, seperti ketangakasan jari.Kemampuan motorik merepresentasikan keinginan anak. Misalnnya ketika anak melihat mainan dengan beraneka ragam, anak mempersepsikan dalam otaknnya bahwa dia ingin memainkannya. Persepsi tersebut memotivasi anak untuk melakukan sesuatu, yaitu bergerak untuk mengambilnya. Akibat gerakan tersebut, anak berhasil mendapatkan apa yang di tujunya yaitu mengambil mainan yang menarik baginya.Teori tersebut menjelaskan bahwa ketika bayi di motivasi untuk melakukan sesuatu, mereka dapat menciptakan kemampuan motorik yang baru, kemampuan baru tersebut merupakan hasil dari banyak faktor, yaitu perkembangan system syaraf, kemampuan fisik yang memungkinkannya untuk bergerak.Selain berkaitan erat dengan fisik dan intelektual anak, kemampuan motorik pun berhubungan dengan aspek psikologis anak.Namun secara ringkas perkembangan bayi dapat digolongkan dalam dua fase yaitu:a) Masa Bayi Baru Lahir (New Born).Masa ini dimulai dari sejak bayi lahir sampai bayi berumur kira-kira 10 atau 15 hari.Dalam perkembangan manusia masa ini merupakan fase pemberhentian (Plateau stage) artinya masa tidak terjadi pertumbuhan / perkembangan.Ciri-ciri yang penting dari masa bayi baru lahir ini ialah:1) Periode ini merupakan masa perkembangan yang tersingkat dari seluruh periode perkembangan.2) Periode ini merupakan saat penyesuaian diri untuk kelangsungan hidup/ perkembangan janin.3) Periode ini ditandai dengan terhentinya perkembangan.4) Di akhir periode ini bila si bayi selamat maka merupakan awal perkembangan lebih lanjut.b) Masa Bayi (Babyhood)Masa ini dimulai dari umur 2 minggu sampai umur 4 tahun, Masa bayi ini dianggap sebagai periode kritis dalam perkembangan kepribadian karena merupakan periode di mana dasar-dasar untuk kepribadian dewasa pada masa ini diletakkan.Berikut ini adalah beberapa gambaran mengenai perkembangan fisik yang terjadi pada bayi, diantaranya :1. Perkembangan Fisik Bayi 1 Tahun Pertama.Berikut adalah perkembangan bayi pada umumnya, namun perkembangan tiap bayi tentunya berbeda-beda satu sama lain.a. Usia 0 4 Bulan1) Kepala dan lingkar dada hampir sama dengan bagian perut 2) Lingkar kepala meningkat sekitar 2 cm per bulan sampai dua bulan, kemudian meningkat 1,5 cm per bulan sampai empat bulan.Meningkatkan merupakan indikasi penting dari pertumbuhan otak lanjutan.3) Terus bernapas menggunakan otot perut.4) Posterior fontanel.5) Anterior fontanel.6) Kulit masih sensitif dan mudah teriritasi.7) Kaki8) Teriakan dengan air mata.9) Gusi berwarna merah.10) Mata mulai bergerak bersama-sama secara serempak (penglihatan binokular).b. Usia 4 8 bulan1) Kepala dan dada lingkar pada dasarnya sama.2) Lingkar kepala meningkat sekitar 1 cm per bulan sampai enam sampai tujuh bulan, kemudian 0,5 cm per bulan, lingkar kepala harus terus meningkat terus, menunjukkan, pertumbuhan otak yang sedang berlangsung sehat.3) Posterior fontanelle menutup atau tertutup sepenuhnya.4) Anterior fontanel.5) Bernapas adalah perut, laju respirasi tergantung pada aktivitas, tingkat dan pola bervariasi dari bayi ke bayi.6) Gigi mungkin mulai muncul, dengan gigi seri atas dan bawah yang datang pertama.7) Gusi bisa menjadi merah dan bengkak, disertai dengan peningkatan air liur, mengunyah, menggigit, dan mengucapkan benda.8) Kaki mungkin tampak membungkuk, membungkuk secara bertahap menghilang sebagai bayi tumbuh lebih tua.9) Lemak gulungan (Baby Fat) muncul di paha, lengan atas dan leher.Warna mata yang benar didirikan.c. Usia 8 12 bulan1) Laju respirasi bervariasi dengan aktivitas2) Kondisi lingkungan, cuaca, aktivitas, dan pakaian masih mempengaruhi variasi suhu tubuh.3) Kepala dan lingkar dada tetap sama.4) Anterior ubun mulai menutup.5) Terus menggunakan otot perut untuk bernafas.6) Gigi lebih muncul, seringkali di urutan dua gigi seri bawah kemudian dua gigi seri atas diikuti oleh empat gigi seri lebih dan dua geraham lebih rendah tetapi beberapa bayi masih mungkin harus menunggu untuk pertama mereka.7) Lengan dan tangan lebih berkembang daripada kaki dan kaki (pengembangan cephalocaudal); tangan muncul besar dalam proporsi ke bagian tubuh lainnya.8) Kaki dapat terus muncul membungkuk.9) Baby Fat terus muncul di paha, lengan atas dan leher.10) Kaki tampak datar seperti lengkungan belum sepenuhnya dikembangkan.2. Perkembangan Fisik balita 1 sampai 5 tahun.a. Usia 12 24 Bulan1) Berat sekarang sekitar 3 kali berat lahir anak.2) Laju respirasi bervariasi dengan keadaan dan aktivitas emosional.3) Tingkat pertumbuhan melambat.4) Ukuran kepala meningkat perlahan-lahan, tumbuh sekitar 1,3 cm setiap enam bulan, anterior fontanel hampir ditutup pada delapan belas bulan sebagai tulang tengkorak menebal.5) Anterior ubun menutup atau tertutup sepenuhnya, biasanya pada pertengahan tahun ini.6) Lingkar dada lebih besar dari lingkar kepala.7) Kaki masih bisa muncul membungkuk.8) Balita akan mulai kehilangan Fat Baby setelah ia / dia mulai berjalan.9) Perubahan bentuk tubuh, mengambil penampilan yang lebih seperti orang dewasa, masih muncul top-berat, menjorok perut, punggung yang bergoyang.b. Usia 2 Tahun1) Postur lebih tegak, perut masih besar dan menonjol, kembali bergoyang, karena otot-otot perut yang belum sepenuhnya dikembangkan.2) Respirasi yang lambat dan teratur3) Suhu tubuh terus berfluktuasi dengan aktivitas, kondisi emosional, dan lingkungan.4) Otak mencapai sekitar 80 persen dari ukuran dewasa.5) 16 gigi bayi hampir selesai tumbuhc. Usia 3 Tahun1) Pertumbuhan stabil meskipun lebih lambat dibandingkan dalam dua tahun pertama.2) Tinggi dewasa dapat diprediksi dari pengukuran tinggi pada tiga tahun; laki-laki adalah sekitar 53% dari tinggi dewasa mereka dan perempuan, 57%.3) Kaki tumbuh lebih cepat dari lengan,4) Lingkar kepala dan dada sama, ukuran kepala dalam proporsi yang lebih baik untuk tubuh.5) Baby Fat menghilang sebagai leher muncul.6) Postur lebih tegak, perut menonjol lagi.7) Sedikit knock-lutut.8) bisa melompat dari langkah rendah9) bisa berdiri dan berjalan-jalan berjinjit10) bayi panggung gigi atas.11) Kebutuhan untuk mengkonsumsi sekitar 6.300 kJ (1.500 kalori) setiap hari.d. Usia 4 Tahun1) Lingkar kepala biasanya tidak diukur setelah usia tiga tahun.2) Membutuhkan sekitar 1.700 kalori setiap hari.3) Mendengar ketajaman dapat dinilai dengan pemakaian yang benar anak suara dan bahasa, dan juga tanggapan yang tepat anak untuk pertanyaan dan instruksi.B. PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL PADA BAYIPsikologi pengembangan mempunyai beberapa teori yang dikembangkan, salah satunya teori psikologi dari Erikson, yang mencetuskan teori psikososial.Teori perkembangan psikososial ini adalah salah satu teori terbaik dalam psikologi. Seperti Sigmund Freud, Erikson percaya bahwa kepribadian berkembang dalam beberapa tingkatan. Salah satu elemen penting dari teori tingkatan psikososial Erikson adalah perkembangan persamaan Ego. Persamaan ego adalah perasaan sadar yang kita kembangkan melalui interaksi sosial. Menurut Erikson, perkembangan ego selalu berubah berdasarkan pengalaman dan informasi dari yang kita dapatkan dalam berinteraksi dengan orang lain. Menurut Erikson perkembangan psikologis dihasilkan dari interaksi antara proses-proses maturasional atau kebutuhan biologis dengan tuntutan masyarakat dan kekuatan kekuatan sosial yang dihadapi dalam kehidupan sehari hari. Dari sudut pandang seperti ini, teori Erikson menempatkan titik tekan yang lebih besar pada dimensi sosialisasi dibandingkan teori Freud. Selain perbedaan ini, teori Erikson membahas perkembangan psikologis di sepanjang usia manusia, dan bukan hanya tahun tahun antara masa bayi dan masa remaja. Seperti Freud, Erikson juga meneliti akibat yang dihasilkan oleh pengalaman pengalaman usia dini terhadap masa masa berikutnya, akan tetapi ia melangkah lebih jauh lagi dengan menyelidiki perubahan yang terjadi selama pertengahan umur dan tahun tahun akhir kehidupan.Teori perkembangan kepribadianyang dikemukakan Erikson merupakan salah satu teori yang memiliki pengaruh kuat dalam psikologi. Bersama dengan Sigmund Freud, Erikson mendapat posisi penting dalam Psikologi.Rangkaian kata Erikson dalam Teorinya :1. Pada dasarnya setiap perkembangan dalam kepribadian manusia mengalami keserasian dari tahap tahap yang telah di tetapkan, sehingga pertumbuhan dalam setiap individu dapat dilihat atau dibaca untuk mendorong, mengetahui, dan untuk selalu mempengaruhi, dalam radius yang lebih luas.2. Masyarakat, pada prinsipnya juga merupakan salah satu unsur untuk memelihara saat setiap ndividu yang barumemasuki lingkungan tersebut, berinteraksi, dan berusaha menjaga serta untuk mendorong secara tepat berdasarkan dari perpindahan di dalam tahap tahap yang ada.Psikososial, istilah ini dipakai dalam kaitannya dengan perkembangan. Secara khusus hal ini berarti bahwa tahap-tahap kehidupan seseorang dari lahir sampai dibentuk oleh pengaruh-pengaruh sosial yang berinteraksi dengan suatu organisme yang menjadi matang secara fisik dan psikologis. itu kenapa dalam tahap perkembangan psikososial pada bayi, perhatian dan segala bentuk kasih sayang seorang ibu merupakan hal yang sangat urgen sehingga bila ibu berhasil memuaskan kebutuhan dasar bayi dalam fase ini maka anak tersebut akan merasa aman dan melangkah dengan mantap ke fase berikutnya. Bila fase oral tidak terselesaikan dengan baik maka akan terbawa ke fase berikutnya. Ketidaksiapan tersebut tampak pada perilaku anak yang tetap ingin bergantung, dan menolak untuk mandiri. Perkembangan psikososial pada bayi usia 2-3 bulan, respon yang ditunjukkan yaitu tertawa, misal, bila diajak bercanda. Jadi, ada kontak mata. Jika menangis pun jelas, entah karena lapar atau buang air. Makin usia bertambah, pada bayi normal juga akan aktif bereksplorasi atau punya keingintahuan besar pada objek-objek di sekelilingnya. Sedangkan pada bayi autis, tak demikian sang bayi tidak memberikan respon apa pun, entah kala diajak bercanda atau bercakap-cakap. Bila menangis, tangisannya juga tak jelas disebabkan apa. Jikapun ada kontak mata, matanya mungkin terlihat kosong tak bermakna. Kala tiba masa ekplorasi, ia juga tak tertarik dengan yang ada di sekelilingnya. Kertarikan hanya pada satu objek saja yang bisa lekat dan terus-menerus.Sedangkan pada perkembangan psikososial bayi usia 4 bulan adalah sudah dapat melakukan kontak mata dan tersenyum kepada orang yang sering dilihatnya. Bila hal tersebut tidak muncul, orang tua harus waspada dan segera memeriksakan bayinya. Sebab, ada kemungkinan si bayi memiliki gangguan perilaku atau gangguan pada aspek-aspek lain. Selama 12 bulan pertama bayi akan mengalami masa-masa perkembangan yang sangat pesat sehingga sangat baik untuk memberinya stimulasi yang tepat di masa ini. Sebaliknya kalau dibiarkan saja tanpa stimulasi yang cukup, perkembangan bayi tidak akan optimal. Artinya, stimulasi tak boleh putus. Ketika ayah dan ibu bekerja pun, maka demi perkembangannya, si bayi harus tetap mendapatkan stimulasi dari pengasuhnya. Bagaimanapun hal yang perlu diperhatikan adalahmasalah orang tua yang bisa merembet ke bayi. Bukankah bayi adalah bagian dari keluarga? Jadi, semuanya berkaitan. Kalau bayi bermasalah, maka, orang tua juga bermasalah. Sebaliknya kalau orang tua bermasalah, bayi juga bisa terpengaruh. Oleh karena itu, pengetahuan orang tua terhadap perkembangan bayi nerupakan hal yang mutlak, untuk menghindari semacam kekuatiran orang tua terhadap perkembangan psikososial pada bayi.Contoh, saat bayi mulai takut melihat orang pada umumnya orang tua memiliki kekuatiran-kekuatiran dengan perkenbangan psikososial sang bayi padahal (umumnya di atas 7 bulan), bayi takut pada orang asing. Ini bukan suatu gangguan, bahkan bentuk kepintaran lain karena berarti dia sudah bisa membedakan antara orang yang dikenalnya dengan orang yang belum ia kenal. untuk melengkapi pengetahuan ibu terhadap perkembangan sang bayi rasanya memang perlu untuk memperhatikan panduan dibawah ini.Panduan Umum Perkembangan Kognisi, Emosional, Dan Psikososial Pada Usia 0-12 Bulan.USIA (bulan)PERKEMBANGAN YANG DICAPAICONTOH STIMULASI

0-2Keterampilan motorik kasar mulai berkembang; mulai mencari sumber bunyi dan cahaya; mulai usia 2 bulan belajar mengingat sesuatu. Orang tua dapat memainkan kerincingan, memperlihatkan gambar-gambar berwarna terang, bermain cilukba.

4-6Dapat tengkurap; daya penglihatan makin kuat; mulai meraih benda-benda; minat mendengarkan suara bertambah; mulai tersenyum sosial. Letakkan mainan ke tangan bayi, atau jauhkan mainan agar bayi belajar menggapai. Tumbuhkan minat membaca dengan membacakan dongeng dari buku.

6-8

Berusaha mengambil benda dengan mengubah sikap duduk; mulai takut dengan orang yang tak dikenalnya; eksplorasi semakin meningkat; suka memasukkan barang-barang ke mulutnya. Sembunyikan mainan dan ajak bayi untuk mencari mainan itu. Asalkan bersih dan tak berbahaya, jangan terlalu sering melarang bayi memasukkan barang-barang ke mulut karena tahap ini merupakan tahap dimana bayi bereksplorasi.

9-11Rasa cemas dan takut pada hal-hal baru mulai berkurang. Perkembangan kognisi makin meningkat, bayi mulai memanipulasi mainan, misalnya melempar untuk mendengar suara, memasukkan atau mengambil mainan dalam kotak.Mulai tertarik hal-hal detail. Berikan mainan-mainan yang ukurannya kecil atau bercorak.

12Mulai mengerti fungsi benda, semisal bagaimana memencet remote control teve, mengangkat telepon yang berdering. Pengenalan terhadap anggota keluarga (ayah, bunda, kakak, eyang, dan sebagainya) serta pengenalan nama bayi (panggilan nama bayi sebaiknya menggunakan satu nama panggilan agar bayi tidak bingung akan identitas dirinya). Memberikan perintah sederhana, seperti dadah, bersalaman, kiss-bye.

BAB IIIPENUTUP

Kesimpulan 3. Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta jaringan interselular, berarti bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh sebagian atau keseluruhan, sehingga dapat diukur dengan satuan panjang dan berat.4. Perkembangan adalah bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa serta sosialisasi dan kemandirian.5. Perkembangan fisik mencakup pertumbuhan biologis. Misalnya, pertumbuhan otak, otot, tulang serta penuaan dengan berkurangnya ketajaman pandangan mata dan berkurangnya kekuatan otot-otot.6. Sebagai pemberi pelayanan keperawatan, perawat memberikan pelayanan dari mulai manusia sebelum lahir sampai dengan meninggal, dalam merawat kasus yang samapun tindakan yang diberikan akan sangat berdeda karena setiap orang adalah unik, sehingga seorang perawat dituntut untuk mengerti proses tumbuh kembang.7. Tumbuh kembang merupakan proses yang dinamis dan terus menerus

DAFTAR PUSTAKAW. Santrock, John. 2002. Life Span Development. Jakarta: Erlanggahttp://pink-stories.blogspot.com/2008/08/mengenali-autis-sejak-dini.htmlhttp://sejuk-pagi.blogspot.com/2009/04/perkembangan-kognitif-pada-masa-bayi.htmlhttp://lutfis.wordpress.com/2008/04/20/perkembangan-kognitif-perspektif-piagethttp://www.parenting.co.id/article/article_detail.asp?catid=5&id=100http://wangmuba.com/2009/02/14/teori-kepribadian-erik-eriksonhttp://www.mail-archive.com/[email protected]/msg18226.htmlhttp://klipingdigital.blogspot.com/2009/01/

3