48
PT. TRUBA JAYA ENGINEERING MECHANICAL MAINTENANCE PT.TEL TRAINING WELDING AND INSPECTION - JANUARY 2008 I. Materi : 1. Welding process 2. Welding metalurgi 3. Non Destructive Testing Non radiasi (Ultrasonic Test, Magnetic Particle Test, Penetrant Test) 4. Destructive Testing (Uji tarik, Uji bending, Uji Pukul Takik/Charpy, Uji Kekerasan 5. Non Destructive Testing Radiasi (Radiografhy) 6. Pengantar Inspeksi Teknik Las 7. Gambar Teknik 8. Piping System 9. Welding Procedure Specification (WPS) 10. System Pelaporan Inspeksi Teknik 11. AWS 2.4 (Standard Symbols For Welding, Brazing, and NDE) 12. AWS 3.0 (Standard Welding Term and Definition) 13. Risk Based Inspection (RBI) 14. Offshore Structure 15. AWS D1.1 (Structural Welding Code for Steel) 16. Safe Practice For Welding Inspector 17. ASME IX (Qualification Standard For Welding and Brazing Procedure, Welders, Brazers, and Welding and Brazing Operator) 18. API 1104 (Welding of Pipe Line and Related Facilities) 19. API 650 (Welded Steel Tanks for Oil Storage) 20. API 653 (Tanks Inspection, Repair, Alteration, and Reconstruction) 21. Keselamatan dan Kesehatan Kerja Migas (K.3 Migas) 22. Keselamatan dan Kesehatan Kerja Umum (K.3 Umum) Page 1 of 48

45774199-MATERI

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 45774199-MATERI

PT. TRUBA JAYA ENGINEERINGMECHANICAL MAINTENANCE PT.TEL

TRAINING WELDING AND INSPECTION - JANUARY 2008

I. Materi :

1. Welding process

2. Welding metalurgi

3. Non Destructive Testing Non radiasi (Ultrasonic Test,

Magnetic Particle Test,

Penetrant Test)

4. Destructive Testing (Uji tarik, Uji bending, Uji Pukul

Takik/Charpy, Uji

Kekerasan

5. Non Destructive Testing Radiasi (Radiografhy)

6. Pengantar Inspeksi Teknik Las

7. Gambar Teknik

8. Piping System

9. Welding Procedure Specification (WPS)

10. System Pelaporan Inspeksi Teknik

11. AWS 2.4 (Standard Symbols For Welding, Brazing, and NDE)

12. AWS 3.0 (Standard Welding Term and Definition)

13. Risk Based Inspection (RBI)

14. Offshore Structure

15. AWS D1.1 (Structural Welding Code for Steel)

16. Safe Practice For Welding Inspector

17. ASME IX (Qualification Standard For Welding and Brazing

Procedure,

Welders, Brazers, and Welding and Brazing Operator)

18. API 1104 (Welding of Pipe Line and Related Facilities)

19. API 650 (Welded Steel Tanks for Oil Storage)

20. API 653 (Tanks Inspection, Repair, Alteration, and

Reconstruction)

21. Keselamatan dan Kesehatan Kerja Migas (K.3 Migas)

22. Keselamatan dan Kesehatan Kerja Umum (K.3 Umum)

Page 1 of 48

Page 2: 45774199-MATERI

PT. TRUBA JAYA ENGINEERINGMECHANICAL MAINTENANCE PT.TEL

TRAINING WELDING AND INSPECTION - JANUARY 2008

23. ASME VIII (Bejana Tekan / Pressure Vessel)

24. Safe Practices and Matrix Praktices

II. Manfaat Training

Pada saat ini untuk pekerjaan yang berhubungan dengan aktivitas

pengelasan banyak sekali dilakukan, baik di kawasan Migas (Minyak dan gas)

maupun di kawasan industri diluar Migas, aktivitas pengelasan tersebut tidak

sedikit dilakukan dengan asal jadi yang tanpa melibatkan seorang Quality Control

atau Welding Inspector dan sudah barang tentu dengan hasil yang tidak memenuhi

standar kualitas, serta pengelasan tersebut dilakukan tanpa prosedur yang

sebenarnya harus diikuti. Dalam kesempatan training ini kita semua berharap bisa

memahami ilmu tentang pengelasan atau welding secara detail, prosedur welding,

standard dan code yang dipakai pada setiap pengelasan serta batasan-batasan

criteria penerimaan pengelasan yang memenuhi standar. Diharapkan untuk masa

mendatang kita semua dapat belajar lebih banyak tentang welding dan standard

serta code yang dipakai dalam melakukan welding yang baik dan benar.

III. Penjelasan Materi

1. Welding Proses

Macam-macam welding proses :

1.1. SMAW (Shielded Metal Arc Welding)

Pengelasan SMAW yaitu pengelasan yang paling

umum digunakan didalam dunia konstruksi pengelasan, dan biasa

disebut dengan pengelasan stick, proses pengelasan dilakukan

dengan metode manual dimana electrode dipasang pada

electrode holder atau stang las yang di set pada kutup positip, dan

kutup negatip dijepit pada benda kerja.

Page 2 of 48

Page 3: 45774199-MATERI

PT. TRUBA JAYA ENGINEERINGMECHANICAL MAINTENANCE PT.TEL

TRAINING WELDING AND INSPECTION - JANUARY 2008

1.2. GTAW (Gas Tungsten Metal Arc Welding)

Pengelasan GTAW yaitu pengelasan dengan

menggunakan shielding gas dalam hal ini argon atau helium,

pengelasan dilakukan dengan tig torch pada kutub negatip dan

kutup positip pada benda kerja. Pengelasan dengan arc yang

ditimbulkan dari tungsten dan pencairan tig rod untuk bahan

pengisi atau filler metalnya.

1.3. SAW (Submerdged Arc Welding)

Pengelasan SAW dilakukan dengan cara otomatis

dengan menggunakan shielding slag yang dapat dipakai

beberapa kali. Pengelasan ini tidak flexible karena hanya bisa

dilakukan pada posisi flat / datar dan horizontal.

1.4. GMAW (Gas Metal Arc Welding)

Proses pengelasan ini sebenarnya tidak jauh berbeda

dari proses pengelasan GTAW hanya saja tidak menggunakan

tungsten, pencairan filler metal langsung dilakukan dengan

metode seperti SMAW tetapi wire (Consumable welding) secara

otomatis keluar dari torchnya dengan wire yang terdapat pada

satu roll feeder, untuk shielding gas tetap memakai argon atau

helium.

1.5. FCAW (Flux Core Arc Welding)

Prinsip kerja proses welding FCAW sama dengan

GMAW tetapi pada proses ini didalam wire consumable

weldingnya terdapat suatu flux atau serbuk yang berfungsi

sebagai shielding.

1.6. Flash Welding

Proses pengelasan flash welding dilakukan dengan cara

memberi panas pada ujung material yang akan disambung, dan

Page 3 of 48

Page 4: 45774199-MATERI

PT. TRUBA JAYA ENGINEERINGMECHANICAL MAINTENANCE PT.TEL

TRAINING WELDING AND INSPECTION - JANUARY 2008

setelah mencapai panas yang diinginkan maka kedua material

tersebut ditekan antara satu dengan yang lainnya sampai kedua

ujungnya menyatu setelah menyatu posisi sambungan yang

terdapat permukaan yang lebih digerinda sampai halus. Proses

pengelasan ini biasa dilakukan pada penyambungan rel kereta

api.

1.7. Friction Welding

Proses pengelasan friction welding ini dilakukan

dengan cara kedua sisi ujung material yang akan disambung

diclamp, satu sisi di clamp fix serta sisi yang lain diclamp pada

rotating equipment yang akan berputar. Kedua ujung material

yang akan disambung disinggungkan (Proses gesekan). Setelah

material diputar beberapa saat maka akan menimbulkan percikan

api dan panas, setelah mendapatkan panas yang cukup kedua

benda ditekan satu sama lain dan akan tersambung.

1.8. OAW (Oxy Acetelene Welding)

Proses pengelasan type ini biasa di lakukan pada

pekerjaan perbengkelan dimana hanya dibutuhkan oxigen dan

acetelene sebagai pembakar atau pencair bahan pengisi, yang

melebur hanya kawat las atau bahan pengisinya saja sedangkan

material yang disambung tidak ikut mencair.

1.9. Arc Stud Welding

Proses pengelasan arc stud welding hampir sama

dengan proses pengelasan SMAW hanya saja pada proses ini

tidak digunakan electrode tetapi material yang akan disambung

ditempelkan langsung ke holder (stang las) dan di

singgungkankan ke benda kerja lainnya maka akan

menimbulkan arc dan ke dua benda akan langsung tersambung.

Page 4 of 48

Page 5: 45774199-MATERI

PT. TRUBA JAYA ENGINEERINGMECHANICAL MAINTENANCE PT.TEL

TRAINING WELDING AND INSPECTION - JANUARY 2008

1.10. Pengelasan Karbit

Pengelasan karbit sama dengan proses pengelasan oxy

Acetelene hanya saja pada proses pengelasan ini bahan untuk

penimbul panasnya adalah karbit sedangkan pada proses

pengelasan oxy acetelene sebagai penimbul panasnya adalah

acetelene.

1.11. Laser Welding

Proses pengelasan ini dengan menggunakan sinar laser

untuk mencairkan dua buah benda yang akan disambung agar

menjadi fusi

1.12. Spot Welding

Proses pengelasan spot welding menggunakan panas

dari energi lisrik yang disalurkan pada sebuah ujung torch dan

dipress atau ditekan pada benda yang akan disambung, Pada

proses ini biasanya digunakan untuk menyambung plate-plate

tipis seperti body mobil.

1.13. Under Water Welding (Wet welding and Dry welding)

Proses under water welding ada dua type yaitu wet

welding (pengelasan basah) dan dry welding (pengelasan

kering). Proses pengelasan ini hanya menerangkan prinsip

pengelasannya saja, tentang proses apa yang dipakai dalam

pengelasan ini tidak dijelaskan. Khusus untuk pengelasan dry

welding bisa dipakai bermacam-macam proses. Dry welding

prinsip pengelasannya dengan cara dibawah air dibuat sebuah

ruangan yang memang dipersiapkan seperti pengelasan didarat

dengan ruangan yang dipersiapkan sedemikian rupa atau dibuat

chamber, pengelasan ini biasa disebut Imperbaric. Sedangkan

Page 5 of 48

Page 6: 45774199-MATERI

PT. TRUBA JAYA ENGINEERINGMECHANICAL MAINTENANCE PT.TEL

TRAINING WELDING AND INSPECTION - JANUARY 2008

pengelasan wet welding dilakukan memang dengan kondisi

sebenarnya, juru las harus dipersiapkan dengan menggunakan

perlengkapan penyelaman (Diving tools) dan alat air compressor

sebagai penyemprot area welding pada saat berlangsungnya

pengelasan dengan menggunakan electrode khusus water proof.

1.14. Dur Metal for Welding

Dur Metal welding sama dengan proses cold welding

yaitu proses welding dengan bahan kimia.

1.15. EBW (Electron Beam Welding / Bombardment Welding)

Pengelasan type ini dengan menggunakan listrik

tegangan 500 volt dilakukan pada ruang vacum yang berfungsi

untuk menghindari terjadinya oksidasi.

2. Metalurgi Las

2.1. Struktur atom pada logam

Jenis-jenis struktur atom pada logam :

- Face Centered Cubic (FCC)

- Body Centered Cubic (BCC)

- Hexagonal Centered Cubic (HCC)

Sifat mekanis material adalah sipat kekuatan yang dimiliki

oleh suatu material, misalnya kekuatan tarik dan kekuatan

tekan.

2.2. Perubahan struktur mikro

Perubahan struktur mikro bisa didapat dengan cara heat

treatment atau perlakukan panas, perubahan struktur mikro ini

bisa merubah sipat dari material.

2.3. Diagram fasa

Page 6 of 48

Page 7: 45774199-MATERI

PT. TRUBA JAYA ENGINEERINGMECHANICAL MAINTENANCE PT.TEL

TRAINING WELDING AND INSPECTION - JANUARY 2008

Diagram fasa dibuat harus disesuaikan dengan

komposisi kimia masing-masing material, jadi setiap type

material mempunyai bentuk diagram fasa masing-masing.

2.4. Tegangan sisa

Tegangan sisa atau residual stress yaitu tegangan yang

terdapat pada hasil lasan karena butir-butir komposisi logam

yang tidak seragam. Untuk menghilangkan residual stress selain

dengan proses post weld heat treatment (pwht) biasa juga

dengan cara peening yaitu dengan cara memukul-mukul area

lasan pada saat masih panas.

2.5. Heat Number

Heat number yaitu suatu rangkaian nomor yang

menjelaskan spesifikasi dari material seperti komposisi kimia,

nomor coran pabrik atau nomor tungku.

2.6. Mill Certificate

Yaitu certificate yang menjelaskan spesifikasi dari

material secara lengkap seperti komposisi kimia (chemical

properties), mechanical properties (tensile strengh, yield strengh

dan elongation strength), manufacture, code yang dipakai, heat

number, dimensi dan weigh atau berat.

2.7. Analisa kimia (Wet and Dry analisys)

Cara untuk menentukan fasa martensit, ferit dan ferlit

pada mikro structure atau pembacaan dilaboratarium.

- Potong material pada area welding

- Ambil penampang dengan diameter lebih kurang tiga inchi

- Material diamplas sampai licin

- Dilakukan proses Etsa (Pengkorosian)

- Dicuci

Page 7 of 48

Page 8: 45774199-MATERI

PT. TRUBA JAYA ENGINEERINGMECHANICAL MAINTENANCE PT.TEL

TRAINING WELDING AND INSPECTION - JANUARY 2008

- Dilindungi atau diprotec dari kemungkinan korosi (dilubrikasi /

dioli)

- Diperiksa pada mikroscop.

3. Non Destructive Testing (NDT) Non radiasi

3.1. UT (Ultrasonic Test)

Pengujian Ultrasonic flaw detector (UFD) digunakan

untuk memeriksa cacat material atau lasan dengan menggunakan

getaran gelombang. Gelombang longitudinal (gelombang lurus)

dan gelombang transfersal. Getaran yang dapat didengar oleh

telinga manusia adalah getaran dibawah 20 kilocycle/second,

material yang terdapat pada bagian dasar probe adalah barium

yang berfungsi untuk merubah getaran menjadi electric ataupun

sebaliknya.

3.1.1. Kalibrasi probe normal

Maksud kalibrasi adalah mengecek atau

mengeset suatu alat untuk kebenaran hasil inspeksi,

kalibrasi probe normal yaitu untuk mengkalibrasi resolusi,

horizontal linier, vertical linier dan sensitivitas.

3.1.2. Kalibrasi probe TR (Transmitter Receiver)

3.1.3. Kalibrasi probe sudut

Kalibrasi jarak, block V2, Range. Probe sudut

yang biasa dipakai yaitu : 45 0, 60 0, 70 0 dan 90 0.

3.1.4. Pemeriksaan sambungan las

3.1.4.1. Distance Gain Size (DGS)

3.1.4.2 Sizing (API)

Page 8 of 48

Page 9: 45774199-MATERI

PT. TRUBA JAYA ENGINEERINGMECHANICAL MAINTENANCE PT.TEL

TRAINING WELDING AND INSPECTION - JANUARY 2008

Metode 6 db drop untuk mencari panjang cacat

lasan, 20 db drop mencari tinggi cacat lasan, Equalisasi

yaitu untuk mencari resolusi (tinggi dua puncak yang sama)

yaitu untuk mengetahui pinggir cacat. Penggunaan biasanya

20 db drop untuk pengelasan dan dan 60 db drop untuk

laminasi.

3.2. MPI (Magnetic Particle Inspection)

Tujuan Magnetic Particle Inspection yaitu untuk

mencari cacat pada permukaan atau dekat dengan permukaan

sekitar 3 mm kedalaman cacat las dari permukaan, dengan cara

bendanya dialiri magnet.

3.2.1. Prosedure

- Umum

- Medium

- Persiapan permukaan

- Teknik pelaksanaan

- Arah dan kesempurnaan medan magnet

- Demagnetisasi

- Pemeriksaan peralatan

- Teknik Yoke

- Teknik Longitudinal

- Teknik Sirkular

3.2.2. Cara Penggunaan / Melakukan

- Benda uji dibersihkan dengan cleaner sampai benar-

benar bersih

- Benda uji disemprotkan dengan WCP.2 (White Contras

Paint)

- Benda uji dialiri magnet

- Benda uji disemprotkan dengan HF.7 atau ink / tinta

atau dengan serbuk besi

Page 9 of 48

Page 10: 45774199-MATERI

PT. TRUBA JAYA ENGINEERINGMECHANICAL MAINTENANCE PT.TEL

TRAINING WELDING AND INSPECTION - JANUARY 2008

3.2.3. Teknik (Yoke : Longitudinal, Sirkuler)

Teknik Yoke ada dua jenis :

- Fluida fluorescent yaitu pengujian dilakukan pada ruangan

gelap interprete dengan cara penerangan lampu

ultraviolet.

- Fluida nonfluorescent yaitu pengujian dengan pembacaan

langsung.

Teknik longitudinal perhitungan kekuatan magnet

berdasarkan panjang dan diameter diagonal benda uji.

Teknik sirkuler :

Diameter kecil dari 5 inch 700 Amp – 900 Amp per

inchi. Diameter 5 inchi – 10 inchi 500 Amp – 700 Amp

per inchi. Diameter 10 inchi – 15 inchi 300 Amp – 500

Amp per inchi.

3.2.4. Metode Demagnetisasi

AC : Dililitkan kembali dan arus diturunkan

DC : Kutupnya dibalik.

3.3. Penetrant Test (PT)

3.3.1. Macam-macam Penetrant Test

- Fluorescent dilakukan dengan pembacaan lampu

ultraviolet

- Non fluorescent bisa dilakukan dengan pembacaan

langsung

3.3.2. Teknik Uji Penetrant Test

Medium pengujian PT : Cleaner, penetrant dan

developer. Prinsip kerjanya “Kapilaritas” atau mengisi

ruang yang kosong. Cara pengujiannya.

- Material uji dibersihkan dengan cleaner

- Material disemprot dengan penetrant

Page 10 of 48

Page 11: 45774199-MATERI

PT. TRUBA JAYA ENGINEERINGMECHANICAL MAINTENANCE PT.TEL

TRAINING WELDING AND INSPECTION - JANUARY 2008

- Tunggu sekitar 10 menit holding time

- Penetrant dibersihkan tetapi tidak boleh

disemprot langsung dengan cleaner, dibersihkan dengan

kain

- Setelah bersih benda uji disemprotkan dengan

developer, apabila terdapat cacat maka pada bagian itu

akan kelihatan merah karena penetrant yang masuk

kecelah bagian yang cacat tadi akan terangkat oleh

developer.

4. Destructive Testing

4.1. Uji Tarik

- Batas ulur

RM / S.0

Dimana :

RM = Batas ulur (kg f)

S.0 = Luas penampang awal (mm2)

- Kuat tarik

PM / S.0

Dimana :

PM = Kuat tarik (kg f)

S.0 = Luas Penampang awal (mm2)

- Regang

L1 – L0 X 100 %

L0

Dimana :

L0 = Panjang awal benda uji

L1 = Panjang benda uji setelah ditarik

- Reduksi

S0 – S1 x 100 %

Page 11 of 48

Page 12: 45774199-MATERI

PT. TRUBA JAYA ENGINEERINGMECHANICAL MAINTENANCE PT.TEL

TRAINING WELDING AND INSPECTION - JANUARY 2008

S0

Dimana :

S0 = Luas penampang benda uji awal

S1 = Luas penampang benda setelah diuji

4.2. Uji lengkung / bending

Uji lengkung atau bending test terdiri dari tiga bagian,

yaitu

- Root bend test

- Face bend test

- Side bend test

Rumus kekuatan lengkung :

P x L

4

Wt2

6

Dimana :

P = Beban (kgf)

L = Panjang benda uji

Wt2 = Lebar benda uji

Catatan :

Kg f (kg force) = Satuan gaya

Kg = Satuan berat

4.3. Uji pukul takik / Impack (Charpy Test)

Satuan Joule, ukuran dalam micro

Data yang harus diambil :

- Tebal benda secara keseluruhan

- Tebal benda dibawah notch (takikan)

- Lebar

Page 12 of 48

Page 13: 45774199-MATERI

PT. TRUBA JAYA ENGINEERINGMECHANICAL MAINTENANCE PT.TEL

TRAINING WELDING AND INSPECTION - JANUARY 2008

- Panjang

Energi 1 Kg massa = 9.81 Joule

Shear fracture (bagian penampang yang berwarna cerah

atau putih pada benda uji yang telah dimpack) dalam %

diambil pada table.

4.4. Uji kekerasan

- Brinnell

- Vicker

- Rockwell

5. Non Destructive Testing Radiasi (Radiografhy)

5.1. Waktu paruh radioisotope

Waktu paruh maksudnya adalah lamanya periode

berkurangnya nilai aktifitas atau curri suatu radioisotope

sebesar setengah nilai awal.

Radium 226 (RA 226) 1620 tahun

Casium 137 (CS 137) 30 tahun

Cobalt 60 (CO 60) 5.3 tahun

Thulium 170 (TM 170) 130 hari

Iridium 192 (IR 192) 75 hari

Dua jenis radiasi yang sering dipakai dalam radiography

adalah sinar X dan sinar gamma ( δ ). Intensitas sinar X

ditentukan oleh arus (miliamper). Sinar X mempunyai sipat-

sipat sebagai berikut :

- Bergerak menjalar pada kecepatan cahaya 186.000 mil/detik

(1 mil = 1.6 km).

- Bergerak menjalar dari kiri ke kanan

Pengertian-pengertian lain :

- Panjang gelombang yaitu Jarak antara dua puncak

gelombang

Page 13 of 48

Page 14: 45774199-MATERI

PT. TRUBA JAYA ENGINEERINGMECHANICAL MAINTENANCE PT.TEL

TRAINING WELDING AND INSPECTION - JANUARY 2008

- Frekuensi adalah jumlah gelombang electromagnetic yang

melewati satu titik tertentu dalam satu detik.

- Sinar X dan sinar gamma yang mempunyai frekuensi dan

panjang gelombang yang sama, akan mempunyai sipat yang

sama atau identik.

- Sensitifitas yaitu fungsi dari contras dan definisi radiografhy

atau ukuran keakuratan

- Definisi adalah suatu ukuran yang berkenaan dengan

bayangan dari hasil radiografhy, yaitu garis demarkasi /

pembatas antara tempat-tempat yang mempunyai densitas

yang berbeda

- Perbandingan exposure time antara film lambat (butiran

kecil) dan film cepat (butiran besar) adalah 4 : 1

- Jenis-jenis film misalnya D2, D4, D7, D10 untuk produk

Agfa

- Total Radiografhy Contras didefenisikan sebagai kombinasi

dari subject contras dan film contras dan tergantung pada

radiasi yang digunakan, jenis film, speciment, radiasi hambur

serta screen yang digunakan.

- Latitude adalah range ketebalan yang masih dapat terekam

dalam film radiografhy

- Bayangan Latent adalah bayangan yang terbentuk apabila

film terexposure oleh sinar radiasi yang berionisasi pada film

dan akan terlihat setelah diproses.

- Exposure time adalah waktu penetrasi yang dibutuhkan

radiasi untuk menembus suatu material

- Contras adalah perbandingan antara densitas film pada

daerah yang berbeda pada film radiografhy

- Absorption / penyerapan adalah kemampuan dari speciment

untuk menahan laju sinar radiasi melewati material

Cara memproses film radiografhy :

Page 14 of 48

Page 15: 45774199-MATERI

PT. TRUBA JAYA ENGINEERINGMECHANICAL MAINTENANCE PT.TEL

TRAINING WELDING AND INSPECTION - JANUARY 2008

- Developer, direndam 5 – 8 menit dalam temperature 20o ,

waktu 2 menit

- Stop batch, Penetral developer film di rendam selama 1

menit dengan cara film sambil digoyang-goyang

- Fixer sebagai penguat atau untuk mempermanentkan

bayangan yang akan terbentuk pada film, waktu proses 2 kali

waktu proses developer

- Air bersih, sebagai pembersih film yang telah diproses.

Apabila hasil proses film kabut disebut Fogging, dan

cacat-cacat yang terdapat pada film disebut Artifacts.

Kerugian penggunaan isotop, adalah :

- Radiasi tidak dapat dimatikan

- Hasil Radiografhy kurang contras

- Kemampuan menembus material tergantung pada isotopnya

dan tidak dapat diubah atau divariasi

- Jika isotop yang memiliki waktu paruh yang pendek maka

akan ada penambahan biaya untuk penggantian isotop

- Shielding yang diperlukan relative tebal

5.2. Besar aktivitas (Currie)

Besarnya Curie yang terdapat dalam suatu isotope,

untuk menghitung Currie yang tersisa :

At = A0 x e – μt

Dimana :

A0 = Currie awal

μ = 0.693

T ½

T ½ = Waktu paruh

5.3. Menentukan Penetrameter

- Wire ASTM dan Wire DIN

S x t

Page 15 of 48

Page 16: 45774199-MATERI

PT. TRUBA JAYA ENGINEERINGMECHANICAL MAINTENANCE PT.TEL

TRAINING WELDING AND INSPECTION - JANUARY 2008

100

S = Sensitivitas

t = Thickness material

Untuk wire ASTM hasil dalam Inchi dan dilihat ketabel

Penetrameter, sedangkan untuk wire DIN dalam mm dan

nomor penetrameter juga dilihat pada table penetrameter

- Plate ASTM

S x t x 1000

100

5.4. Menentukan SFD (Sourch Film Distance)

SFD adalah untuk menentukan setting jarak antara

sourch atau sumber radiasi ke film.

SFD = [ d/ug + 1)t

d = Diameter sumber radiasi

ug = Unsharpness geometri (0.2 – 0.7 mm)

t = Thickness material

1 = Faktor

5.5. Exposure time (Tempo penyinaran)

Wp = [Sfd1 / Sfd grafik] 2 x Ci men/Ci

Sfd grafik dilihat pada table Sfd 2 Feet untuk IR 192 dan Sfd

700 mm untuk X-ray

5.6. Menghitung sensitivitas

Sensitivitas adalah kemampuan film untuk

menampilkan cacat terkecil yang bisa dilihat, rumus penentuan

sensitivitas

Sensitivitas peny wire :

S = Diameter wire terkecil x 100 %

t

Page 16 of 48

Page 17: 45774199-MATERI

PT. TRUBA JAYA ENGINEERINGMECHANICAL MAINTENANCE PT.TEL

TRAINING WELDING AND INSPECTION - JANUARY 2008

Sensitivitas peny plate :

S = 100 x T x H

X 2

5.7. Density

Density atau derajat kehitaman film, density diukur

dengan menggunakan film densito atau densitometer

(konvensional atau digital). Nilai standard density yang baik

adalah antara 2 sampai dengan 2.5

5.8. Menghitung Ug (Unsharpness geometri)

Unsharpness geometri adalah suatu parameter yang

menentukan defenisi.

Ug = t x d

Sfd – t

d = diameter sourch / sumber radiasi

6. Pengantar Inspeksi Teknik Las

Inspeksi meliputi :

- Investigasi

- Deteksi

- Survey

- Check

- Test

- Pengujian

Langkah-langkah Inspeksi :

- Review document

- Survey : Object, lokasi, kondisi. Survey secara qualitative

yaitu cepat dan secara garis besar.

- Detection : Measurring atau pengukuran data lanjut secara

Page 17 of 48

Page 18: 45774199-MATERI

PT. TRUBA JAYA ENGINEERINGMECHANICAL MAINTENANCE PT.TEL

TRAINING WELDING AND INSPECTION - JANUARY 2008

akurat dan teliti

- Examination : Untuk pengujian temuan

- Reporting : Pendahuluan (synopsis), discripsi singkat

pekerjaan, kongklusi awal (kesimpulan awal)

- Rincian langkah-langkah inspeksi : visual, ndt dan dt

- Record

- Discution (berhubungan dengan pihak lain) : proses, prosedur,

logistic, safety, teknik, bagian-bagian lain

- Conclussion (kesimpulan)

- Recomendasi / saran harus di sign oleh inspector

- Tindak lanjut / follow up

Inspection :

- QC (Quality Control) adalah semua kegiatan operasional

dalam rangka pengendalian mutu agar produk sesuai dengan

keinginan pihak pengguna atau pelanggan

- QA (Quality Assurance) adalah semua kegiatan managerial

dalam rangka memastikan kembali bahwa semua langkah QC

(Oleh pihak lain) telah dilaksanakan sesuai persyaratan pihak

pengguna atau pelanggan.

Pendekatan Pengertian Inspeksi :

- New and cold

- Corroded

Sesuai status / jenis tahap pekerjaan :

- Pra project

- Engineering design

- Bidding (Main constraction)

- Detail engineering

- Procerement

- Construction

- Mechanical completion

- Precomisioning

Page 18 of 48

Page 19: 45774199-MATERI

PT. TRUBA JAYA ENGINEERINGMECHANICAL MAINTENANCE PT.TEL

TRAINING WELDING AND INSPECTION - JANUARY 2008

- Start up

- Operational

Sesuai dengan jenis disiplin yang dominan :

- Welding Inspection

- Tank Inspection

- Piping Inspection

- Plant Inspection

- Statuori Inspection

- Painting Inspection, dan lain-lain

New and Cold adalah kondisi suatu equipment atau peralatan

yang telah siap difabrikasi tetapi belum perna dioperasikan.

Corroded adalah peralatan yang telah pernah atau sedang

dioperasikan .

Philoshopy (pilsapat)

New and cold adalah mengupayakan agar peralatan difabrikasi

atau dibangun sesuai dengan persyaratan, spesifikasi dan standard

yang diacu dan peraturan perundangan yang berlaku.

Corroded adalah mengupayakan agar peralatan dapat berfungsi

secara optimal dalam waktu operasional yang maksimal dengan

waktu kendala yang minimal tanpa melanggar peraturan /

perundangan yang berlaku.

Inspector profesional adalah keahlian dalam mengendalikan

dan memastikan keluaran mutu yang standard dan konsisten dengan

mengacu pada referensi yang baku.

Ahli adalah pengetahuan / knowledge, skill dan experience.

Syarat baku attitude / optitude (sipat / sikap perilaku) :

- Jujur dalam profesinya

- Teliti dan hati-hati

- Bertanggung jawab atau Accountable / responsible

- Mandiri dan handal (Self sufficient and reliable)

Dari keempat sikap tersebut diatas harus :

Page 19 of 48

Page 20: 45774199-MATERI

PT. TRUBA JAYA ENGINEERINGMECHANICAL MAINTENANCE PT.TEL

TRAINING WELDING AND INSPECTION - JANUARY 2008

- Descriptive, selalu menggambarkan atau menguraikan secara

jelas langkah pekerjaan yang dilaksanakan

- Documentative, selalu mencatat semua langkah pekerjaan

- Berinisiatip / inovatip / creatip.

Conclution (Kesimpulan) :

- Harus singkat dan padat

- Menjawab judul

- Masing-masing mandiri (Menerangkan diri sendiri)

- Apa adanya

- Tidak memfitna / merekayasa / berbohong

Saran / Recomendasi :

- Singkat dan padat

- Workable / dapat dikerjakan

- Efisien dan effective

- Terbuka peluang alternative dan interchangeablity (penggunaan

bergantian)

- Hasil dari 5 pisau analisa : Human personal safety, productivity

safety, structural dan constructional safety, economic

consideration, environment safety.

- Jangan melakukan pekerjaan apapun juga sebelum mempelajari

documennya

Hold point adalah suatu tahap pelaksanaan pekerjaan

yang harus dihentikan sambil menunggu hasil inspeksi pihak

pemesan, pelaksanaan pekerjaan boleh dilaksanakan kembali

setelah mendapat izin / approval (green light) dari inspector

tersebut, tanggal hold point harus diinformasikan paling lambat

satu minggu sebelumnya.

Jika sewaktu inspector datang pada tanggal yang telah ditentukan

proses melewati hold point maka inspector berhak untuk

membongkar kembali kelebihan tersebut.

Inspection Visit :

Page 20 of 48

Page 21: 45774199-MATERI

PT. TRUBA JAYA ENGINEERINGMECHANICAL MAINTENANCE PT.TEL

TRAINING WELDING AND INSPECTION - JANUARY 2008

- No visit : baut, mur, paku, structural, steel, sheet

- Random visit : Plate, fitting, flange

- Regular visit : Equipment dengan criticality rating sedang

(inspector harus berada dilokasi terus menerus), Criticallity

ditinjau dari fungsi, harga, bahaya yang ditimbulkan akibat

terkendalanya equipment

- Final test : Hydrotest diwithness oleh depnaker, migas,

metarologi.

- No load test / trial run : Compressor, generator, turbin)

Preshipment Inspection :

- Kondisi visual (last check / punch list)

- Persiapan pengepakan / pengemasan

- Preservasi / pencegahan karat sewaktu transfortasi dengan

silica gel, zine pich primer, inert gas purging.

Non Confermence Report (NCR)

Klasifikasi NC :

- Minor, jenis NC ringan dan cukup ditanggulangi langsung

oleh pelaksana tanpa pemberitahuan kepada inhouse

inspector Contoh : scratch, nick, minor dent,minor notch

- Intermiedate, jenis NC sedang yang penanggulangannya

memerlukan recomendasi inhouse inspector dan dilaporkan

ke inspector pihak pemesan.

Contoh : Under cut, cold lap, rework karena salah pasang,

kerusakan mekanis.

- Major, jenis NC yang penanggulangannya memerlukan

recomendasi inspector pihak pemesan dan hasilnya cukup

mengganggu jadwal delivary.

Contoh : Salah material, salah orientasi, crack

- Fatal, jenis NC yang menyebabkan total rework, dan

mengakibatkan tertundanya proyek

Contoh : PHK, black list, penuntutan.

Page 21 of 48

Page 22: 45774199-MATERI

PT. TRUBA JAYA ENGINEERINGMECHANICAL MAINTENANCE PT.TEL

TRAINING WELDING AND INSPECTION - JANUARY 2008

7. Gambar Teknik

Design Gambar Teknik (Sarana

komunikasi)

Executor / Pelaksana

( Realisasi design dari wacana

ke

nyata )

Design rumit/sulit

Interpreter / Penterjemah

Rincian pekerjaan

Work drawing yang rinci dan lebih

Sederhana dan effective

Jenis-jenis gambar teknik

7.1. Sketsa

Ciri-cirinya : Kasar, cepat, jelas, prehand,

berukuran garis besar.

7.2. Gambar 2 dimensi

Page 22 of 48

Page 23: 45774199-MATERI

PT. TRUBA JAYA ENGINEERINGMECHANICAL MAINTENANCE PT.TEL

TRAINING WELDING AND INSPECTION - JANUARY 2008

- General arrangement, ciri-ciri : Jelas, halus,

menggambarkan keseluruhan, beridentifikasi,

berukuran, BOM (Bill Of Material)

- Part, ciri-ciri : Bagian, berukuran, kadang berupa

penampang, halus, rinci, beridentifikasi

- Flow diagram, jenis drawing ini adalah proses

diagram,piping and instrument diagram (P and ID),

block diagram. Ciri-ciri nya : Halus tidak berukuran,

tidak berorientasi, tidak berskala, jelas,

beridentifikasi, bertanda panah alir.

- Plot / plant (Topography), ciri-ciri : Halus, jelas,

berukuran, gambar penampang berorientasi, elevasi,

berskala.

7.3. Gambar 3 dimensi

Isometric, khusus perspektif (bird’s eye view)

misalnya sketsa benda terukur, sketsa benda tidak terukur

(artistic)

Guna sketsa :

- Menggambarkan secara cepat suatu object inspeksi /

benda secara garis besar namun cukup akurat

- Menggambarkan suatu kondisi atau situasi object

lingkungan proses

- Menggambarkan kesaksian seseorang untuk

mengidentifikasikan tersangka

- Mengekpresikan perasaan terhadap suatu benda /

situasi / impian

Gambar teknik adalah sarana atau media komunikasi

tentang hal konstruksi (ciptaan atau gagasan teknik)

Antara designer teknik dengan pihak penterjemah dan atau

pelaksana ciptaan atau gagasan teknik tersebut.

Gambar isometric ciri-ciri nya :

Page 23 of 48

Page 24: 45774199-MATERI

PT. TRUBA JAYA ENGINEERINGMECHANICAL MAINTENANCE PT.TEL

TRAINING WELDING AND INSPECTION - JANUARY 2008

- Gbr 3 dimensi yang terdiri dari pandangan X, Y dan Z

- Hanya untuk perpipaan

- Garis penolong datar dan tegak dengan X dan Z

masing-masing bersudut 30o dengan garis datar

- Jelas, halus, berukuran, dan bervariasi

- Beridentifikasi

- Bagian yang diperbaharui diberi symbol awan

Gambar perspektif :

- Gambar 3 dimensi

- Mengacu kepada cakrawala

- Berukuran

- Digunakan untuk benda-benda terukur maupun tidak

terukur

Kegunaan Arrangement drawing :

- Operasi / proses

- Fabrikasi

- Inspeksi / Test

- Logistik / pemesanan

- Engineering

- Maintenance

- Transportasi

- LK3 (Lingkungan, kesehatan, dan keselamatan kerja)

- Proyek / konstruksi

Kegunan plot / plant drawing :

- Proses / operasi

- Inspeksi

- Fire fighting logistic

- Transportasi

- Perlindungan lingkungan

- Maintenance

Page 24 of 48

Page 25: 45774199-MATERI

PT. TRUBA JAYA ENGINEERINGMECHANICAL MAINTENANCE PT.TEL

TRAINING WELDING AND INSPECTION - JANUARY 2008

- Engineering

- Perkapalan

- Proyek

- Healt life

Elevasi :

- Water table : Permukaan air tanah

- SWL (Spring Water Level)

- MSL (Mean Sea Level)

- LWL (Low Water Level)

8. Piping System

Pipa adalah sarana transportasi fluida dengan atau tanpa

tekananan yang bersipat mandiri

Tube adalah perpipaan yang berintegrasi dengan

perpipaan atau sarana bor minyak bumi, contoh : Boiler tube,

exchanger tube, drilling tubing.

Jenis-jenis pipa misalnya seamless, longitudinal seam,

spiral seam, spiked pipe

Jenis-jenis Tube misalnya plain, fin, extruded, embedded,

enhance surface, flut ed tube.

Ketentuan konstruksi pada perpipaan, Vent harus

terpasang pada bagian paling atas, drain harus terpasang pada

bagian paling bawah, pipa panjang diudara terbuka harus

berexpansi, harus mempunyai thermal relief valve, tikungan

pipa tajam harus memiliki dummy support manakala suhunya

berfluxtuasi, counter weight, jhonson coupling (flexible).

8.1. Jenis-jenis Karat pada pipa

8.1.1. Pipa pada permukaan tanah

- Didalam pipa : Erosi, abrasi, fitting, galvaniz

corrosoion, sulfhate reducing bacteria (karat

bakteri),

Page 25 of 48

Page 26: 45774199-MATERI

PT. TRUBA JAYA ENGINEERINGMECHANICAL MAINTENANCE PT.TEL

TRAINING WELDING AND INSPECTION - JANUARY 2008

- Diluar pipa : karat asmosfir, karat air asin, karat

metal cair, stress corrosion dan be metal.

8.1.2. Pipa bawah tanah

- Didalam pipa sama dengan pipa pada permukaan

tanah

- Diluar pipa : Karat tanah, karat bakteri dan karat arus

liar

8.1.3. Pipa bawah air

- Didalam pipa sama dengan pipa pada permukaan

tanah

- Diluar pipa : Gravitization, leaching (linta), karat

bakteri, dan karat air asin

8.1.4. Daerah pasang surut (Splash zone)

- Didalam pipa sama dengan pipa pada permukaan

tanah

- Diluar pipa : atmosfheric, stress dan sea water

corrosion

8.1.5. High temperature : Create, patique, burnt

8.2. Identifikasi perpipaan

System identifikasi perpipaan dibagi 2 jenis yaitu untuk

konstruksi dan untuk produksi.

Konstruksi :

- Colour code : longitudinal stripe

- Stencil : Longitudinal marking

- Spool piece number

Produksi :

- Colour collar (Cincin warna)

- Full colour (warna keseluruhan)

Jenis fluida untuk colour code pipa produksi :

- Merah : Fire water

- Coklat : Pelumas

Page 26 of 48

Page 27: 45774199-MATERI

PT. TRUBA JAYA ENGINEERINGMECHANICAL MAINTENANCE PT.TEL

TRAINING WELDING AND INSPECTION - JANUARY 2008

- Perak : Produksi BBM

- Kuning tua : Gas

- Hijau daun : Oxigen

- Hijau muda : Colling water

- Putih : Chemical

- Ungu : Argon, Freon

- Biru : Kerosin

- Orange : Premium

- Hitam : Minyak mentah

8.3. Chatodic Protection Pipa

- Chatodic protection sekedar melengkapi kekuatan system

proteksi lainnya, seperti coating, wrapping, painting.

- Chatodic protection membanjiri pipa yang dilindungi

dengan electron sehingga tidak akan bersipat kekurangan

electron yang menyebabkan karat.

Jenis-jenis Chatodic protection :

- Sacrificial Anode (Anoda yang dikorbankan)

- Impressed current (Arus yang dipaksakan)

Chatodic protection dipakai hanya pada peran pembantu

misalnya pada wrapping yang bocor bukan pada pipa non

isolated, chatodis protection baru produktif apabila beda

potensial antara pipa dengan tanah sebesar – 0.85 Volt.

9. Welding Procedure Specification (WPS)

Setiap pemanufactur dan contractor harus menyiapkan

welding procedure specification (WPS) atau Spesipikasi Prosedur

Las yang didefenisikan sebagai berikut :

WPS atau SPL adalah suatu prosedur las tertulis yang

terkualifikasi, yang disiapkan untuk memberikan panduan guna

melaksanakan produksi las yang memenuhi persyaratan code.

Page 27 of 48

Page 28: 45774199-MATERI

PT. TRUBA JAYA ENGINEERINGMECHANICAL MAINTENANCE PT.TEL

TRAINING WELDING AND INSPECTION - JANUARY 2008

Isi WPS, WPs yang tuntas harus dapat menjelaskan

seluruh variable yang penting (essensial), tidak penting (non

essensial) dan variable penting tambahan (supplementary essensial)

apabila dikehendaki, untuk setiap proses las yang dipergunakan

didalam WPS tersebut diterangkan pada QW-250 hinga QW-280

ASME IX.

- Variabel penting adalah variable dimana suatu perubahan

sebagai yang tercantum didalam variable khusus dianggap

mempunyai pengaruh terhadap sipat mekanis dari lasan dan

memerlukan kualifikasi ulang (Requalification) dari WPS.

- Variable penting tambahan dipersyaratkan untuk logam yang

memerlukan uji ketangguhan

- Variable tidak penting adalah variable dimana ada suatu

perubahan sebagaimana yang tercantum dalam variable khusus

dapat dilaksanankan dalam WPS tanpa memerlukan

requalifikasi.

WPS harus menjadi acuan dari Procedure Qualification

Record (PQR) atau Rekaman Kualifikasi Prosedur (RKP) yang

tertera pada QW-200.2

Pihak pemanufactur atau kontraktor boleh memasukkan

informasi-informasi lain kedalam WPS yang akan membantu untuk

menghasilkan lasan yang sesuai code.

Perubahan WPS dapat dilakukan pada variable yang

tidak penting (non essensial) untuk menyesuaikan persyaratan

produksi tanpa harus diadakan kualifikasi kembali, asalkan

perubahan tersebut didokumentasikan dalam hubungannya dengan

variable penting, tidak penting dan penting tambahan untuk setiap

proses las. Perubahan ini dapat dilakukan dengan amandemen pada

WPS tersebut atau samasekali menggunakan WPS yang baru.

Perubahan terhadap variable penting atau penting tambahan

(apabila diperlukan) memerlukan kualifikasi kembali dari WPS

Page 28 of 48

Page 29: 45774199-MATERI

PT. TRUBA JAYA ENGINEERINGMECHANICAL MAINTENANCE PT.TEL

TRAINING WELDING AND INSPECTION - JANUARY 2008

yang diubah tersebut (PQR tambahan atau baru diperlukan untuk

mendukung perubahan variable penting atau penting tambahan).

Bentuk QW-482, pada bab ini dicantumkan sebagai

panduan untuk WPS. Bentuk ini mencakup data-data yang

diperlukan untuk proses SMAW, SAW, GMAW, dan GTAW,

yang hanya merupakan panduan dan tidak mencantumkan jenis

proses las lainnya.

Keberadaan WPS, suatu WPS yang dipergunakan

untuk las produksi sesuai code harus diadakan untuk referensi dan

review oleh inspector yang berwenang (Authorized inspector – A1)

dilokasi fabrikasi.

PQR adalah suatu rekaman dari data-data pengelasan

yang dipergunakan untuk mengelas plate uji (coupon) dan

merupakan rekaman dari variable-variabel yang direkam selama

pengelasan benda uji. Variabel yang direkam adalah berada

didalam range variable sebenarnya yang dipakai didalam

pelaksanaan las produksi. PQR tersebut harus disertifikasi secara

benar dan tepat oleh pihak pemanufactur atau contractor.

Pensertifikasian dimaksudkan sebagai langkah perifikasi pihak

pemanufactur atau kontraktor guna meyakinkan bahwa informasi

yang terdapat didalam PQR merupakan variable-variable yang

benar.

Perubahan terhadap PQR tidak diperbolehkan kecuali

beberapa hal yang tercantum berikut ini :

- Perubahan editorial atau koreksi editorial

- Informasi tambahan

Semua perubahan pada PQR memerlukan resertifikasi

(termasuk tanggal) oleh pihak pemanufactur atau kontraktor.

Beberapa WPS dapat dipersiapkan berdasarkan data

dari sebuah PQR. Sebuah WPS dapat mencakup sederetan

ketebalan dari 1/16 inch hingga 1 ¼ inch apabila terdapat PQR

Page 29 of 48

Page 30: 45774199-MATERI

PT. TRUBA JAYA ENGINEERINGMECHANICAL MAINTENANCE PT.TEL

TRAINING WELDING AND INSPECTION - JANUARY 2008

untuk ketebalan 1/6 inch hingga 3/16 inch serta RKP untuk

ketebalan plate 3/16 inch hingga ¼ inch.

Penjelasan beberapa QW (Qualification Welding) untuk

variable berbagai macam proses pengelasan :

QW-252 : Welding variables procedure specification OFW

QW-253 : Welding variables procedure specification SMAW

QW-254 : Welding variables procedure specification SAW

QW-255 : Welding variables procedure specification FCAW

QW-256 : Welding variables procedure specification GTAW

QW-257 : Welding variables procedure specification PAW

QW-258 : Welding variables procedure specification ESW

QW-259 : Welding variables procedure specification EGW

QW-260 : Welding variables procedure specification EBW

QW-261 : Welding variables procedure specification Stud Weld

10. Sistem Pelaporan Inspeksi Teknik

Faktor kecelakaan, penyebab :

- Kondisi benda : Kecil, tidak berarti, terabaikan, terlalaikan,

terbengkalai, terhalangi, tertutup, terlupakan.

- Kondisi fisik personil : Sakit, lemah, mabuk, sakau, pingsan,

fertigo, buta warna, epilepsy, tuli, buta, cacat fisik lain / fsikis.

- Kondisi sipat / perilaku personel : sombong, pelupa, ragu-ragu,

menganggap enteng, menyepelekan, usil, sok tahu dan lain

sebagainya

- Kondidi lingkungan : Tinggi, licin, panas, berdebu, berkabut,

kecepatan tinggi, bergetar, beradiasi dan lain-lain

Jenis-jenis laporan :

- Produksi / pengolahan : Ruttin (on stream inspection untuk

prepentive, Non rutin (emergency shut down / breakdown),

terjadwal (Shutdown dan project)

- Procurement

- DT / NDT dan laboratarium analysis

Page 30 of 48

Page 31: 45774199-MATERI

PT. TRUBA JAYA ENGINEERINGMECHANICAL MAINTENANCE PT.TEL

TRAINING WELDING AND INSPECTION - JANUARY 2008

- Case study

- Year book

Shut down / Turn Around report

- Bentuk kompilasi, buku comprehensive, finish dan hard

cover dengan lampiran : Curve, matriks, report format / typical,

Analisa, photografhy, perhitungan, gambar teknik.

- Bentuk dan isi laporan

a. Synopsis : Outline singkat padat tentang maksud dan

tujuan, jenis-jenis shutdown dan langkah-langkah utama

yang telah dilaksanakan serta kesimpulan awal.

b. Rincian langkah-langkah : Isolasi, pembukaan, inspeksi

awal, pembersihan, inspeksi internal, perbaikan,

pengujian, final inspection withnessed by Migas,

Depnaker atau meterologi.

c. Statistic pemeliharaan, penggantian equipment yang

populasinya besar

d. Analisa labor

e. Pengukuran visual dan NDT report

f. Daftar kebutuhan spare part dan material untuk shut

down yang akan datang dan jadwal shutdown yang akan

datang

g. Point of concern (prihatin)

h. Congclusion (kesimpulan)

i. Accident report

j. Recomendasi

k. Closing.

Filling System :

- Retrieval (Pencabutan dari file)

- Waktu retreving maximal 2 menit (jika professional)

- Air condisioning 20 oC, humidity 40 % relativity

- Dinding temporary 50 % part wall, 50 % kaca

- Explosion / fire proof room

Page 31 of 48

Page 32: 45774199-MATERI

PT. TRUBA JAYA ENGINEERINGMECHANICAL MAINTENANCE PT.TEL

TRAINING WELDING AND INSPECTION - JANUARY 2008

11. AWS 2.4 (Standard Symbols For Welding, Brazing, and

NDE) dan AWS 3.0 (Standard Welding Term and

Defenition)

Type of joints : Butt, Tee, Corner, Edge, Lapp, dan Flange. Flange

joint dimana antara satu atau kedua ujungnya terdiri dari flange

Spliced joints : Single, double dan joint filler. Members adalah

individu dari bagian yang akan dilas yaitu butting dan non butting

members.

Joint geometri adalah bentuk dua dimensi suatu joint dalam cross

section.

Jenis-jenis Edge joint : Square edge shape, double J edge shape, single

bevel edge shape, flange adge shape, round edge shape, single J edge

shape, flare groove.

Bagian-bagian dari weld joint :

- Joint root : Bagian dari joint yang paling berdekatan diantara dua

buah member yang akan disambung

- Groove face : Bagian dari seluruh permukaan groove

Type of weld : Groove, fillet, plug or slot, stud, spot or

projection, seam, back and backing, surfacing, flange.

Plug weld : Las-lasan permukaan plate dan salah satu dibuat lubang

lingkaran.

Slot : Las-lasan permukaan plate dan salah satu dibuat lubang memanjang

Seam weld : Pengelasan yang menerus

- Arc seam

- Electron seam beam

- Resisten seam weld

Back, backing dan surfacing weld

- Back : Pengelasan depan terlebih dahulu baru dilakukan

pengelasan sebelah belakang atau sisi balik (dua sisi)

Page 32 of 48

Page 33: 45774199-MATERI

PT. TRUBA JAYA ENGINEERINGMECHANICAL MAINTENANCE PT.TEL

TRAINING WELDING AND INSPECTION - JANUARY 2008

- Backing : Pengelasan disisi balik terlebih dahulu baru

dilakukan pengelasan disisi depan.

Surfacing : Pengelasan yang dilakukan pada permukaan benda

kerja tetapi bukan untuk joint, pengelasan ini hanyalah untuk

mendapatkan ukuran tertentu (Size, kekerasan, ketahanan korosi,

kelenturan dll). Pengelasan surfacing antara lain :

- Build up

-

- Buttering

- Cladding (Improve corrosion / heat resistance)

- Hard facing

Definisi dari bagian-bagian pada metode welding :

- Pass : 1 kali pengelasan

- Bead : Hasil dari beberapa pass

- Layer : Jumlah dari lapisan bead

- Stringer bead : Pengelasan lurus tanpa weaving

- Weave bead : Bead dengan goyangan

- Boxing : Pengelasan melingkar berupa fillet weld

- Back step square : Pengelasan pada bagian tertentu dengan

pengelasan arah kebelakang

Groove weld : Pengelasan yang dibuat pada sebuah groove atau

pada sebuah celah.

Fillet weld adalah pengelasan yang mendekati segi tiga.

Pengelasan intermitten dibagi dua jenis yaitu staggerd intermitten dan

chain intermitten

HAZ (Head effected Zone) adalah Area atau daerah pengaruh

panas oleh welding, cutting, soldering.

Pengertian dari weld symbol dan welding symbol adalah :

- Weld symbol : bagian dari welding symbol

- Welding symbol : Seluruh informasi yang didapat pada

symbol untuk memenuhi permintaan pengelasan

Page 33 of 48

Page 34: 45774199-MATERI

PT. TRUBA JAYA ENGINEERINGMECHANICAL MAINTENANCE PT.TEL

TRAINING WELDING AND INSPECTION - JANUARY 2008

Sisi lain

F

S (E) A

Belakang R L - P

(N) T Depan

Sisi Panah

S : Kedalaman bevel : Pengelasan keliling

(E) : Ukuran Groove weld : Pengelasan dilapangan

F : Finishing

A : Sudut Groove

R : Gap / Root opening

L : Panjang pengelasan (Length)

P : Jarak fitch / jarak spasi

Keterangan :

- Refferance line, harus selalu digaris lurus horizontal, pada

garis ini lah petunjuk lain diletakkan, errow tidak berpedoman pada

referance line boleh diarahkan kemana saja, refference line adalah

hal yang paling penting

- Errow pada referance line boleh lebih dari satu begitupun

sebaliknya didalam satu errow boleh terdiri dari beberapa

refference line

- Pada broken errow atau errow tidak menentu, arah errow

menunjukkan bagian members yang harus diprepared

- Pada pengelasan seal weld tidak perlu dibuat symbol weld

karena sudah ada keterangan pada tail, standard pada API dengan

electrode diameter 3.2 mm

- Tail boleh dicantumkan boleh tidak, pada tail boleh diberi

refferance atau note

Page 34 of 48

Page 35: 45774199-MATERI

PT. TRUBA JAYA ENGINEERINGMECHANICAL MAINTENANCE PT.TEL

TRAINING WELDING AND INSPECTION - JANUARY 2008

- Plug dan slot weld symbolnya sama yang membedakan

hanya hurup didepan weld symbol, kalau plug Ø (diameter) kalau

slot angka saja

- Meltrough adalah pengelasan harus tembus dengan cara

pengelasan satu sisi

12. Risk Based Inspection (RBI)

Risk Based Inspection (RBI) adalah suatu cara untuk

menggunakan resiko sebagai dasar dalam mengarahkan program

inspeksi. Konsep resiko digunakan untuk memenuhi target inspeksi dan

sumber daya pemeliharaan diarea suatu plant dimana mereka bisa

mendapatkan efek terbesar dalam mengurangi resiko, kemungkinan

terjadinya dan konsekuensi dari kegagalan yang tidak terduga serta dapat

mengurangi biaya inspeksi yang tidak produktif. Resiko adalah suatu

fungsi kedua, yaitu kemungkinan kegagalan dan akibat dari kegagalan.

Latar belakang :

- Interval inspeksi untuk static equipment mengacu pada

standard industri, yaitu ANSI, ASME, API dan lainnya

- Inspeksi berdasarkan pengalaman dan sejarah alat

- Fakta 50 % hasil inspeksi baik

- Perubahan filosofi inspeksi dalam rangka melakukan

program meningkatkan kualitas inspeksi

- Perlu tool / metodelogi baru dalam menerapkan inspeksi

yaitu RBI

Defenisi RBI :

- Metode inspeksi berdasarkan analisa resiko kejadian

- Resiko merupakan suatu fungsi dari kemungkinan kegagalan

dan akibat kegagalan

Tujuan RBI :

- Mengidentifikasi peralatan yang memiliki resiko tinggi

- Menentukan interval inspeksi

- Menurunkan biaya pemeriksaan dan pemeliharaan

Page 35 of 48

Page 36: 45774199-MATERI

PT. TRUBA JAYA ENGINEERINGMECHANICAL MAINTENANCE PT.TEL

TRAINING WELDING AND INSPECTION - JANUARY 2008

- Meningkatkan efisiensi inspeksi

- Mengurangi volume pemeriksaan

Aktifitas Pelaksanaan RBI

- Pengumpulan data

- Pengelompokan fluid stream dan systematika

- Data entri

- Menentukan nilai akibat kegagalan dan menentukan nilai

kemungkinan kegagalan

- Perhitungan criticality

- Pengkajian ulang plant integrity

- Menentukan metode inspeksi dan confidence faktor

- Metode dan interval inspeksi

Penentuan nilai kemungkinan kegagalan (Probability of

failure), criteria penyebab kemungkinan kegagalan ditentukan dari

failure modus yang terjadi pada tiap equipment.

13. Offshore Structure

13.1. Platform

Definisi platform dalam pertambangan minyak dan gas bumi di

Indonesia adalah “ Setiap bangunan diaatas atau dibawah air yang

dipasang secara tetap dan digunakan untuk operasi minyak dan gas bumi

“. Jenis-jenis platform menurut jumlah kaki dan fungsinya antara lain :

Monopod / caisson, tripod, platform berkaki 4, 5, 6,8, platform sumur

(well) proses, services, quarters, compressor, hose / junction, flare,

bridge support, helly surpace dan lain-lain.

Prefabrikasi steel jacket, deck dan beberapa sambungan pipa

pile biasanya difabrikasi di fasilitas galangan (yard), kemudian

diletakkan (load out) dan diikat (sea fastening) diatas tongkang, lalu

ditarik (towing) menuju kelokasi instalasi, kemudian diluncurkan

(launching), ditegakkan (up ending) dan diposisikan dengan derrick

crane. Pada bagian atas jacket legs dan pipa pile dilas dengan bantuan

shim atau crown plates.

Page 36 of 48

Page 37: 45774199-MATERI

PT. TRUBA JAYA ENGINEERINGMECHANICAL MAINTENANCE PT.TEL

TRAINING WELDING AND INSPECTION - JANUARY 2008

13.2. Inspeksi

Pengawsan mutu (QC) inspeksi saat proses fabrikasi dan

intalasi umumnya dilakukan oleh pihak fabricator dan instalator agar

material dan cara pengerjaan (workmanship) nya dapat sesuai dengan

mutu yang diisyaratkan.

Inspeksi QA dan testing umumnya dilakukan oleh dan untuk

kepentingan owner, government agency, atau third party company yang

bekerja behalt (untuk kepentingan) government agency.

13.3. Testing

Testing untuk verifikasi mutu mterial dan pengelasan terdiri

atas Visual testing (VT), destructive testing (DT), dan non destructive

testing (NDT). Guidelines untuk VT yaitu AWS B.1.11-88 (guidelines

for the visual inspection weld), untuk mendapatkan hasil welding yang

sesuai standard maka inspeksi harus dilakukan sebelum, selama dan

setelah proses pengelasan.

13.4. Personil Inspeksi

Umumnya pihak owner, fabricator, Instalator mengisyaratkan

inspectornya bersertificate welding inspector (WI) atau bahkan Certified

Welding Inspector (CWI) baik sertifikasi American welding society

(AWS) atau Schame for weldment inspection personel (CSWIP), NDT

personil, underwater ndt personil.

Sertifikasi platform di Indonesia diatur pemerintah RI melalui

peraturan menteri pertambangan dan energi No.05 / M / PERTAMB /

1977 tanggal 22 oktober 1977 menjelaskan tentang sertifikat kelayakan

konstruksi platform (SKKP). Setiap SKKP dapat berlaku selama empat

tahun dan setelah itu dapat diperpanjang kembali. Dalam melakukan

pemeriksaan teknis Migas dapat menunjuk third party company.

Page 37 of 48

Page 38: 45774199-MATERI

PT. TRUBA JAYA ENGINEERINGMECHANICAL MAINTENANCE PT.TEL

TRAINING WELDING AND INSPECTION - JANUARY 2008

14. AWS D1.1 (Structural Welding Code for Steel)

AWS D1.1 berisikan :

1. General Requirment

1.1. Scope :

1.2. Limitation

1.3. Definition

1.4. Resposibilities

1.5. Approval

1.6. Welding symbol

1.7. Safety Precautions

1.8. Standard units of measurement

1.9. Reference documents

2. Design of welded connection

3. Prequalification of WPS

4. Qualification

5. Fabrication

6. Inspection

7. Stud welding

8. Strengthening and Repairing Existing Structurures Annexes

15. Safe Practice For Welding Inspector

Protective cloting :

- Appron : Pelindung dada

- Legging : Pelindung kaki

- Suit : Pelindung tangan

- Caps : Helm / cup welding

Yang perlu diketahui serta istilah-istilah :

- Standard gogless fitter diterangkan pada ANSI Z.81

- Audio desible adalah alat untuk mengukur kebisingan, standard

kebisingan harus lebih kecil dari 80 db (desible) dan syaratnya pada

jarak sekitar 45 cm berbicara normal masih bisa terdengar

Page 38 of 48

Page 39: 45774199-MATERI

PT. TRUBA JAYA ENGINEERINGMECHANICAL MAINTENANCE PT.TEL

TRAINING WELDING AND INSPECTION - JANUARY 2008

- Asphyxiation adalah kekurangan udara

- MSDS : Material Safety Data Sheet

- TLV : Treshold Limited Value (Batas ambang aman)

- Wilayah kerja : Wilayah kerja dan daerah yang terkena pengaruh

kerja

- Spark dari welding berjalan kearah datar bisa mencapai 35 feet /

sekitar 10 meter

- Electricshock besar dari 6 mA disebut primary current

(Physiological), 0.5 sampai 6 mA disebut secondary current (Effect),

0.5 mA adalah ambang batas aman TLV.

- Hazard adalah segala sesuatu yang dapat menyebabkan kecelakaan

16. ASME IX (Qualification Standard For Welding and Brazing

Procedure, Welders, Brazers, and Welding and Brazing Operator)

Syarat-syarat umum pengelasan

QW-100 Umum

Cakupan, ASME IX mencakup prosedur kualifikasi juru las,

operator las, penyolder keras (brazer), operator brazer, serta prosedur

kualifikasi prosedur las atau brazing yang digunakan.

QW-100.1 Maksud

Adapun maksud dibuatnya WPS dan PQR adalah untuk

menentukan bahwa jenis las yang digunakan untuk suatu konstruksi,

dan dapat memenuhi persyaratan yang dikehendaki pada konstruksi

tersebut.

Disini diasumsikan bahwa para pelaksana pengelasan adalah tenaga

trampil dibidangnya atau tersertifikasi.

QW-100.2 Kualifikasi Kinerja (Performance Qualification)

Performance Qualification dimaksud untuk menentukan

seseorang juru las dapat melakukan pengelasan dengan mutu

Page 39 of 48

Page 40: 45774199-MATERI

PT. TRUBA JAYA ENGINEERINGMECHANICAL MAINTENANCE PT.TEL

TRAINING WELDING AND INSPECTION - JANUARY 2008

pekerjaan yang baik. Sedangkan kualifikasi kinerja operator las

dimaksudkan untuk menghasilkan operator yang terampil dalam

menjalankan peralatan las mekanis (otomatis).

QW-100.3 Penggunaan WPS, PQR, dan WPQ

WPS, PQR dan WPQ yang dilaksanakan sesuai dengan aturan

ASME IX, dapat digunakan untuk pelasanaan las konstruksi sesuai

ketentuan ASME code untuk ketel uap, bejana tekan serta ASME B

31 untuk pipa bertekanan.

QW-102 Ketentuan dan persyaratan

Manakala ketentuan ASME berlaku untuk pipa bertekanan

maka berlaku juga untuk tube.

QW-110 Orientasi las

Orientasi las digambarkan pada QW-461.1 dan QW-461.2

QW-120 Posisi uji las kampuh

Las kampuh dapat dapat dibuat pada keping uji yang

berorientasi pada posisi yang digambarkan pada QW-461.3 dan QW-

461.4 dengan penyimpangan yang diijinkan 15 o dari bidang

horizontal maupun vertical dan 5 o dari bidang miring.

QW-121 Posisi pengelasan plate :

- QW-121.1 Posisi datar (Flat) /1.G

- QW-121.2 Posisi horizontal / 2.G

- QW-121.3 Posisi vertical / 3.G

- QW-121.4 Posisi atas kepala (Over head) / 4.G

QW-122 Posisi Pipa :

- QW-122.1 Posisi datar (Flat) / 1.G

- QW-122.2 Posisi horizontal / 2.G

Page 40 of 48

Page 41: 45774199-MATERI

PT. TRUBA JAYA ENGINEERINGMECHANICAL MAINTENANCE PT.TEL

TRAINING WELDING AND INSPECTION - JANUARY 2008

- QW-122.3 Posisi ganda / 5.G (sumbu pipa horizontal dengan

kondisi pipa tidak bergerak)

- QW-122.4 Posisi miring 45 0 / 6.G

QW-130 Posisi uji las fillet

Las fillet dapat diterapkan pada keping uji berorientasi pada

posisi yang tercantum pada QW-461.5 atau QW-461.6 dengan

penyimpangan yang diizinkan, yakni 15 0 dari bidang horizontal dan

vertical yang ditentukan.

QW-131 Posisi pengelasan plate :

- QW-131.1 Posisi datar (Flat) /1.F

- QW-131.2 Posisi horizontal / 2.F

- QW-131.3 Posisi vertical / 3.F

- QW-131.4 Posisi atas kepala (Over head) / 4.F

QW-132 Posisi Pipa :

- QW-132.1 Posisi datar (Flat) / 1.F

- QW-132.2 Posisi horizontal / 2.F dan 2.FR (Rotated)

- QW-132.3 Posisi atas kepala 45 0 / 6.F

- QW-132.4 Posisi ganda / 5.F (sumbu pipa horizontal dengan

kondisi pipa tidak bergerak).

QW-142 Pengujian Khusus untuk juru las

Sebagai pengganti uji mekanis, sebagaimana tercantum

pada QW-141 tentang kualifikasi kinerja juru las kampuh yang

diijinkan dalam QW-304, dapat digunakan uji radiografhy untuk

membuktikan tingkat kemampuan juru las untuk membuat las

bermutu.

QW-143 Pengujian Operator Las

Pengujian radiografhy pada sebuah sambungan las

dapat menggantikan uji mekanis sebagaimana tertera dalam QW-

141 untuk kualifikasi operator las untuk menghasilkan las yang

baik.

Page 41 of 48

Page 42: 45774199-MATERI

PT. TRUBA JAYA ENGINEERINGMECHANICAL MAINTENANCE PT.TEL

TRAINING WELDING AND INSPECTION - JANUARY 2008

17. API 1104 (Welding of Pipe Line and Related Facilities)

1. General

2. Referenced Publication

3. Definition of Term

4. Spesification

5. Qualification of Welding Procedure for weld containing filler metal

additives

6. Qualification of Welders

7. Design and preparation of a joint for production welding

8. Inspection and testing of production weld

9. Acceptance standards for NDT

10. Repair and removal of defect

11. Procedure for NDT

12. Automatic welding

13. Automatic welding without filler metal additions

18. API 650 (Welded Steel Tanks for Oil Storage)

Untuk tangki timbun atau storage tank dihitung untuk design

sheelnya berdasarkan ASME Sect VIII dan structurenya dengan API 521

sedangkankan tangki timbun biasa menggunakan API 650. Untuk repair

dan dismantling mengacu pada API 653. Perlu diperhatikan satu contoh

misalnya untuk pipa internal tank mengacu pada API 650, tetapi pipa

externalnya dipakai standard yang berlaku untuk pipingnya.

Untuk Appendix N digunakan untuk pemakaian pada material

yang tidak ada identifikasi. Pada table 3.1 Annular bottom thickness

yang belum termasuk Corrosion allowance yang diambil biasanya

0.0625 inchi, atau harus dilihat dari fluidanya.

19. API 653 (Tanks Inspection, Repair, Alteration, and Reconstruction)

Page 42 of 48

Page 43: 45774199-MATERI

PT. TRUBA JAYA ENGINEERINGMECHANICAL MAINTENANCE PT.TEL

TRAINING WELDING AND INSPECTION - JANUARY 2008

Standard API 653 yaitu standard yang dipakai untuk Inspeksi

tanki, repair, penggantian, dismantling dan konstruksi ulang. Penjelasan

yang terdapat pada standard ini sama dengan bagian-bagian pada API 650

yang dijelaskan secara rinci dari factor Scope, References, Definition,

Inspection, Material dan lain-lain.

20. Keselamatan dan Kesehatan Kerja Migas (K.3 Migas)

Untuk mencegah dan mengurangi kejadian kecelakaan pada

kegiatan pertambangan minyak dan gas bumi perlu adanya pengawasan

dan pembinaan keselamatan kerja. Berdasarkan beberapa literature

diterangkan bahwa :

Keselamatan kerja adalah keselamatan kerja yang bertalian dengan -

Keadaan mesin-mesin, pesawat-pesawat, alat kerja, peralatan, bahan-

bahan dan sebagainya.

- Lingkungan kerja

- Sifat pekerjaan

- Cara kerja dan proses produksi

Hygiene perusahaan dan kesehatan kerja adalah lapangan

kesehatan yang ditujukan kepada pemeliharaan dan mempertinggi

derajat kesehatan tenaga kerja, dilakukan dengan pengaturan

persediaan / pemberian pengobatan, perawatan tenaga kerja yang sakit,

mengatur persediaan tempat, cara dan syarat hygiene perusahaan dan

keselamatan kerja untuk pencegahan penyakit, baik sebagai akibat

pekerjaan maupun penyakit umum serta menetapkan syarat-syarat

kesehatan bagi perumahan tenaga kerja.

Dari pengertian diatas, hygine perusahaan dan kesehatan kerja

mempunyai sasaran dan sipat-sipat sendiri.

Sasaran keselamatan kerja adalah manusia dan sipat teknisnya,

sasaran hygiene perusahaan adalah lingkungan kerja dan sipat

teknisnya, sasaran kesehatan kerja adalah manusia dan sipat medisnya.

Tujuan utama dari keselamatan kerja, hygiene perusahaan dan

kesehatan kerja adalah :

Page 43 of 48

Page 44: 45774199-MATERI

PT. TRUBA JAYA ENGINEERINGMECHANICAL MAINTENANCE PT.TEL

TRAINING WELDING AND INSPECTION - JANUARY 2008

a. Umum : Melindungi seluruh tenaga kerja ditempat kerja

melalui penciptaan tempat kerja yang aman, sehat dan serasi

b. Khusus :

- Mencegah dan mengurangi jumlah kecelakaan, kebakaran,

peledakan, pencemaran lingkungan dan penyakit akibat kerja

- Meningkatkankan dan memelihara derajat kesehatan dan gizi

tenaga kerja yang setinggi-tingginya baik fisik, mental

maupun sosial

- Mengamankan alat, bahan, dan usaha berproduksi serta

mengamankan tempat kerja

- Meningkatkan efesiensi dan produktivitas kerja

21. Keselamatan dan Kesehatan Kerja Umum (K.3 Umum)

K.3 umum : Upaya agar manusia atau tenaga kerja aman dan selamat,

dan terhindar dari penyakit akibat kerja, disamping bahan dan peralatan dapat

dipakai secara aman dan efisien.

K.3 membinangi masalah hukum, teknis, medis, social.

Sebab kecelakaan :

21.1. Sebab dasar :

- Keputusan / perhatian pihak managemen

- Faktor manusia / tenaga kerja

- Faktor kondisi / lingkungan

21.2. Sebab utama

- Unsafe condition

- Unsafe action

- Penyakit akibat kerja

Tujuan K.3 :

Filosophy : Upaya untuk tercapainya kesempurnaan bagi manusia atau

tenaga kerja baik jasmani atau rohani, hasil kerja, budaya.

Pencegahan Kecelakaan kerja

- Memahami tugas operasional

Page 44 of 48

Page 45: 45774199-MATERI

PT. TRUBA JAYA ENGINEERINGMECHANICAL MAINTENANCE PT.TEL

TRAINING WELDING AND INSPECTION - JANUARY 2008

- Memahami program K.3

- Memahami standard dan pecapaiannya

- Mengevaluasi dan membina bawahan

- Partisipasi pihak management

Metode nya :

- Organisasi K.3

- Mencari fakta

- Pemecahan / pemilihan masalah

- Analisa masalah

- Dilaksanakan

Standard-standard menurut ILO (Internasional Labour Organisation)

- Peraturan perundangan

- Standarisasi

- Inspeksi

- Riset Teknik

- Riset Medis

- Riset Statistik

- Riset psykologis

- Pendidikan

- Latihan

- Persuasif

- Asuransi

- Pelaksanaan

22. ASME VIII (Bejana Tekan / Pressure Vessel)

Peraturan tentang bejana tekan diatur dalam peraturan pemerintah

No.11 tahun 1979. Definisi dari bejana tekan menurut SII (Standard Industri

Indonesia) edisi 1987 didalam PR.11 / 1979 adalah bejana yang mempunyai

tekanan ½ Atm tekanan lebih. SII adalah terjemahan dari ASME Sect. VIII Div.

1

22.1. Ruang Lingkup

a. Bejana tekan dalam ruang lingkup standard ini adalah tabung tertutup

penampung tekanan baik tekanan internal maupun external. Tekanan

Page 45 of 48

Page 46: 45774199-MATERI

PT. TRUBA JAYA ENGINEERINGMECHANICAL MAINTENANCE PT.TEL

TRAINING WELDING AND INSPECTION - JANUARY 2008

ini didapat dari sumber external ataupun dari penggunaan panas yang

berasal dari sumber langsung atau tak langsung, atau sembarang

kombinasi dari sumber- sumber itu.

b. Standar ini di bagi dalam tiga bab (Bab BU, Bab BL, Bab BBK)

apeendiks wajib dan apendik tak wajib.Bab BU memuat persyaratan

umum, bab BL memuat persyaratan khusus tentang metode welding,

bab BBK memuat tentang persyaratan khusus tentang material

Apendik wajib memuat tentang hal-hal khusus yang tidak tercakup

dalam tiga bab (BU,BL dan BBK). Apendik tak wajib memuat

informasi dan petunjuk praktis konstruksi bejana tekan.

22.2. Syarat-syarat Inspeksi bejana tekan

- Drawing

- Calculation sheet (perhitungan), mengacu dengan ASME VIII

- Sertificate material

- WPS, PQR, Welder certificate, mengacu dengan ASME IX

- Procedure dan hasil NDT, mengacu dengan ASME V

- Dimensional check

- Preheat, PWHT jika diisyaratkan

- Procedure dan hasil hydrostatic test

- Form U.1 (form yang memuat segala sesuatu tentang spesifikasi suatu

bejana

- Copy name plate

Prosedure test untuk hydrotest menurut ASME VIII adalah 1.3

MAWP (Maximum allowable Working pressure) dan pneumatic test

1.1 MAWP. Sedangkan menurut SII Hydrotest adalah 1.5 TKBM

(Tekanan kerja boleh maksimum) dan pneumatic test 1.25

TKBM.Kalau MAWP tidak dicantumkan maka MAWP diasumsikan

sebagai design pressure.

23. Safe Practices and Matrix Praktices

Page 46 of 48

Page 47: 45774199-MATERI

PT. TRUBA JAYA ENGINEERINGMECHANICAL MAINTENANCE PT.TEL

TRAINING WELDING AND INSPECTION - JANUARY 2008

HSE (Health, Safety and Environment) adalah salah satu aspek penting

dalam inspeksi dan testing. Pekerjaan tidaklah dapat dikatakan berhasil jika dalam

penyelesaiannya mengakibat accident, cedera ataupun pencemaran lingkungan.

Komponen yang terpenting dalam program HSE adalah management

support, yang harus menyebutkan tujuan secara jelas dan menunjukkan

komitmennya secara nyata dalam pelaksanaan program HSE.

Dunia industri telah berkembang sangat pesat dan mengarah kepasar

global termasuk juga pada aktivitas welding, untuk itu kita harus mempunyai

system yang baku, untuk kepentingan seperti itu melalui sebuah konvensi

international d,Unit atau System International atau SI.

Pemakaian SI kurang begitu akrab pemakainnya dibanyak negara

maju, tetapi karena mempunyai kelebihan-kelebihan maka sepakat untuk

digunakan.

Beberapa contoh unit turunan satuan dalam SI :

Property Unit Symbol Formula

Frequency hertz Hz 1 / s

Force Newton N kg. m/s2

Pressure/Stress pascal Pa N/m2

Tensile streng megapascal MPa N/m2

Energy joule J N.m

Power watt W J/s

Electric voltage volt V W/A

Area dimension square millimeter mm2 mm.mm

Volume litre L dm2

Flow rate litre per second L / S L / s

Travel speed meter per second m / s m / s

Plane angle degree o (π/180) rad

Rotation speed rotation per minute rpm o/S

Page 47 of 48

Page 48: 45774199-MATERI

PT. TRUBA JAYA ENGINEERINGMECHANICAL MAINTENANCE PT.TEL

TRAINING WELDING AND INSPECTION - JANUARY 2008

Page 48 of 48