Upload
others
View
23
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
LANDASAN FILOSOFIS PENGEMBANGAN KURIKULUM BERORIENTASI OBJECTIVE BASE EDUCATION (OBE) UNTUK IMPLEMENTASI MERDEKA
BELAJAR-KAMPUS MERDEKA
Dr. Drs. H. Eko Kuntarto, M.Pd, M.Comp.Eng
MATERI DATASERING PROGRAM PEMBELAJARAN
MATERI 1 UNCEN, SENIN 20 OKTOBER 2020
Materi Diskusi: 1. 2.
Kebijakan Merdeka Balajar Kampus Merdeka Rekonstruksi Kurikulum berorientasi OBE
untuk implementasi KMMB
3
Tujuan Pendidikan Tinggi Manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, terampil, kompeten, dan menjadi warga negara yang demokratis,bertanggung jawab (mahasiswa cinta Indonesia dan Pancasila), dan berbudaya untuk kepentingan bangsa.
Lulusan Sesuai Pasal 3
UU 20 dan UU
12/2012
CAPAIAN
PEMBELAJARAN
2.Teknologi
KEBIJAKAN KEMDIKBUD DALAM PENDIDIKAN JARAK JAUH (PJJ) SEBAGAI NEW NORMAL (Direktorat Jendral Pedidikan Tinggi)
Literasi Baru: 1.Big Data
3.Manusia
SISTEM PEM-
BELAJARAN
KKNI SKKNI CPL/
LO International
Certificate
Mahasiswa
Tridharma PT
Pendidikan (dan magang)
Penelitian (dan magang)
Pengabdian kepada
Masyarakat
MEMBANGUN KECERDASAN 5 C (Communication, Collaboration, Critical Thinking,
Creative Thinking, Cultural Sensitivisness) Kurikulum dan MATERI AKAR harus berisi
berbagai macam LITERASI, KECAKAPAN HIDUP, PEMAHAMAN BUDAYA
SISTEM DAN PROSES PEMBELAJARAN PADA PENDIDIKAN TINGGI
PENDIDIKAN PENELITIAN
SN- DIKTI
PENGABDIAN KEPADA
MASYARAKAT
BAGAIMANA PENGEMBANGAN KURIKULUM DAN BAHAN AJAR MBKM SESUAI KKNI DAN SN-DIKTI BERORIENTASI OBE DI ERA INDUSTRI 4.0?
4
9
8
7
6
5
4
3
2
1
Kegiatan Belajar
Mahasiswa di Luar Kampus
Contoh kegiatan pembelajaran
1. Semua kegiatan mahasiswa harus didampingi dosen dan diketahui oleh PA
2. Kegiatan pembelajaran di luar perguruan tinggi dapat dilaksanakan dalam 2 semester atau setara
dengan 40 SKS
Simulasi Proses Merdeka Belajar
Mahasiswa mendaftar Magang (memilih MK pada sistem KRS
yang bisa diambil di
Luar PT/Magang/Luar Prodi)
Mahasiswa mengikuti Seleksi administratif dan akademik
sesuai dengan Mekanisme
Perusahaan/PT Lain
Mahasiswa LULUS Seleksi yang dilakukan
oleh Industri/PT Lain
Mahasiswa Magang/Kuliah di PT Lain/Prodi Lain
Nilai diinput dalam KHS
Mahasiswa mendapatkan nilai
dari PT/Prodi lain/
Industri dan dapat
Sertifikat Magang
PT Asal melaporkan ke PDDikti
Konversi nilai dan Pengakuan SKS
Proses Penilaian dilakukan oleh Dosen Pembimbing
bersamadengan
Pembimbing
Industri/Dosen dari PT
Penerima/Prodi Penerima
KHS
PERTUKARAN PELAJAR
A. Pertukaran Pelajar
Tujuan: 1) Belajar lintas kampus (dalam dan luar negeri), tinggal
bersama dengan keluarga di kampus tujuan, wawasan mahasiswa tentang ke-Bhinneka Tunggal Ika akan makin berkembang, persaudaraan lintas budaya dan suku akan semakin kuat; Membangun persahabatan mahasiswa antar daerah, suku, budaya, dan agama, sehingga meningkatkan semangat persatuan dan kesatuan bangsa; dan
Menyelenggarakan transfer ilmu pengetahuan untuk menutupi disparitas pendidikan baik antar perguruan tinggi dalam negeri, maupun kondisi Pendidikan tinggi dalam negeri dengan luar negeri.
2)
3)
A. Pertukaran Pelajar Bentuk Pembelajaran:
1) Belajar lintas kampus (dalam dan luar negeri), tinggal bersama dengan keluarga di kampus tujuan, wawasan mahasiswa tentang ke-Bhinneka Tunggal Ika akan makin berkembang, persaudaraan lintas budaya dan suku akan semakin kuat;
a). Mekanisme
(1) Program Studi Menyusun atau menyesuaikan kurikulum yang memfasilitasi mahasiswa
untuk mengambil mata kuliah di program studi lain. Menentukan dan menawarkan mata kuliah yang dapat diambil mahasiswa dari luar prodi. Mengatur kuota peserta yang mengambil mata kuliah yang ditawarkan dalam bentuk pembelajaran dalam Program Studi lain pada Perguruan Tinggi yang sama. Mengatur jumah SKS yang dapat diambil dari prodi lain.
(2)
Mahasiswa Mendapatkan persetujuan Dosen Pembimbing Akademik (DPA). Mengikuti program kegiatan luar prodi sesuai dengan ketentuan pedoman akademik yang ada.
A. Pertukaran Pelajar
b). Kegiatan pembelajaran dalam Program Studi lain pada Perguruan Tinggi yang sama dapat dilakukan secara tatap muka atau dalam jaringan (daring).
Contoh kegiatan
A. Pertukaran Pelajar
Bentuk Pembelajaran:
2) Pertukaran Pelajar dalam Program Studi yang sama pada Perguruan Tinggi yang berbeda;
a). Mekanisme
(1) Program Studi Menyusun atau menyesuaikan kurikulum yang memfasilitasi mahasiswa
untuk mengambil mata kuliah di program studi yang sama pada perguruan tinggi lain. Membuat kesepakatan dengan perguruan tinggi mitra antara lain proses pembelajaran, pengakuan kredit semester dan penilaian, serta skema pembiayaan. Kerja sama dapat dilakukan dalam bentuk bilateral, konsorsium (asosiasi prodi), klaster (berdasarkan akreditasi), atau zonasi (berdasar wilayah). Mengatur kuota peserta yang mengambil mata kuliah yang ditawarkan dalam bentuk pembelajaran dalam program studi yang sama pada perguruan tinggi lain. Mengatur jumlah mata kuliah yang dapat diambil dari program studi yang sama pada perguruan tinggi lain. Melaporkan kegiatan ke Pangkalan Data Pendidikan Tinggi.
A. Pertukaran Pelajar
(2) Mahasiswa
Mendapatkan persetujuan Dosen Pembimbing Akademik (DPA). Mengikuti program kegiatan di program studi yang sama pada perguruan tinggi lain sesuai dengan ketentuan pedoman akademik yang dimiliki perguruan tinggi. Terdaftar sebagai peserta mata kuliah di program studi yang sama pada perguruan tinggi lain.
A. Pertukaran Pelajar b) Kegiatan pembelajaran dalam Program Studi yang sama pada Perguruan Tinggi yang berbeda dapat dilakukan secara tatap muka atau dalam jaringan (daring). Pembelajaran yang dilakukan secara daring dengan ketentuan mata kuliah yang ditawarkan harus mendapat pengakuan dari Kemdikbud.
Contoh kegiatan
A. Pertukaran Pelajar
Bentuk Pembelajaran: 3) Pertukaran Pelajar antar Program Studi pada Perguruan Tinggi
yang berbeda
a). Mekanisme
(1) Program Studi Menyusun kurikulum yang memfasilitasi mahasiswa untuk mengambil mata
kuliah di program studi lain pada perguruan tinggi yang berbeda. Menentukan mata kuliah yang dapat diambil mahasiswa dari luar prodi. Mengatur kuota peserta yang mengambil mata kuliah yang ditawarkan dalam bentuk pembelajaran dalam Program Studi lain pada Perguruan Tinggi yang berbeda. Mengatur jumlah SKS dan jumlah mata kuliah yang dapat diambil dari prodi lain pada perguruan tinggi yang berbeda. Membuat kesepakatan dengan perguruan tinggi mitra antara lain proses pembelajaran, pengakuan kredit semester dan penilaian, serta skema pembiayaan. Kerja sama dapat dilakukan dalam bentuk bilateral, konsorsium (asosiasi prodi), klaster (berdasarkan akreditasi), atau zonasi (berdasar wilayah). Melaporkan kegiatan ke Pangkalan Data Pendidikan Tinggi.
A. Pertukaran Pelajar
(2) Mahasiswa
Mendapatkan persetujuan Dosen Pembimbing Akademik (DPA). Mengikuti program kegiatan pembelajaran dalam program studi lain pada perguruan tinggi yang berbeda sesuai dengan ketentuan pedoman akademik yang dimiliki perguruan tinggi. Terdaftar sebagai peserta mata kuliah di program studi yang dituju pada perguruan tinggi lain.
A. Pertukaran Pelajar b) Kegiatan pembelajaran dalam Program Studi lain pada Perguruan Tinggi yang berbeda dapat dilakukan secara tatap muka atau dalam jaringan (daring). Pembelajaran yang dilakukan secara daring dengan ketentuan mata kuliah yang ditawarkan harus mendapat pengakuan dari Kemdikbud.
Contoh kegiatan
1. Proses Program Pertukaran Pelajar
A. Pertukaran Pelajar
Tugas Perguruan Tinggi Pengirim
1) Menjalin kerja sama dengan perguruan tinggi dalam negeri dan luar negeri atau dengan konsorsium keilmuan untuk penyelenggaraan transfer kredit yang dapat diikuti mahasiswa. PT dapat mengalokasikan kuota untuk mahasiswa inbound maupun mahasiswa yang melakukan outbound (timbal-balik/resiprokal). Bila diperlukan, menyelenggarakan seleksi pertukaran pelajar yang memenuhi asas keadilan bagi mahasiswa. Melakukan pemantauan penyelenggaraan pertukaran mahasiswa. Menilai dan mengevaluasi hasil pertukaran mahasiswa untuk kemudian dilakukan rekognisi terhadap SKS mahasiswa. Melaporkan hasil kegiatan belajar ke Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi melalui Pangkalan Data Pendidikan Tinggi.
2)
3)
4) 5)
6)
A. Pertukaran Pelajar
Tugas Perguruan Tinggi Tujuan
1) Menjalin kerja sama dengan perguruan tinggi dalam negeri dan luar negeri atau dengan konsorsium keilmuan untuk penyelenggaraan transfer kredit yang dapat diikuti mahasiswa. Menjamin terselenggaranya program pembelajaran mahasiswa dan aktivitas luar kampus mahasiswa sesuai dengan kontrak perjanjian. PT dapat mengalokasikan kuota untuk mahasiswa inbound maupun mahasiswa yang melakukan outbound (timbal-balik/resiprokal). Bila diperlukan, menyelenggarakan seleksi pertukaran pelajar yang memenuhi asas keadilan bagi mahasiswa. Menyelenggarakan pengawasan secara berkala terhadap proses pertukaran mahasiswa.
2)
3)
4)
5)
MAGANG/PRAKTIK KERJA
B. Magang/Praktik Kerja
Tujuan: 1) Program magang 1-2 semester, memberikan pengalaman yang cukup
kepada mahasiswa, pembelajaran langsung di tempat kerja (experiential learning). Selama magang mahasiswa akan mendapatkan hardskills (keterampilan, complex problem solving, analytical skills, dsb.), maupun soft skills (etika profesi/kerja, komunikasi, kerjasama, dsb.); Sementara industri mendapatkan talenta yang bila cocok nantinya bisa langsung direcruit, sehingga mengurangi biaya recruitment dan training awal/induksi. Mahasiswa yang sudah mengenal tempat kerja tersebut akan lebih mantab dalam memasuki dunia kerja dan karirnya; dan
Melalui kegiatan ini, permasalahan industri akan mengalir ke perguruan tinggi sehingga meng-update bahan ajar dan pembelajaran dosen serta topik-topik riset di perguruan tinggi akan makin relevan.
2)
3)
Kegiatan pembelajaran yang dilakukan melalui kerja sama dengan mitra antara lain perusahaan, yayasan nirlaba, organisasi multilateral, institusi pemerintah, maupun perusahaan rintisan (startup)
B. Magang/Praktik Kerja
1) Perguruan Tinggi
a) Membuat kesepakatan dalam bentuk dokumen kerja sama (MoU/SPK) dengan mitra antara lain proses pembelajaran, pengakuan kredit semester dan penilaian. Menyusun program magang bersama mitra, baik isi/content dari program magang, kompetensi yang akan diperoleh mahasiswa, serta hak dan kewajiban ke dua belah pihak selama proses magang. Menugaskan dosen pembimbing yang akan membimbing mahasiswa selama magang. Bila dimungkinkan pembimbing melakukan kunjungan di tempat magang untuk monitoring dan evaluasi. Dosen pembimbing bersama supervisor menyusun logbook dan melakukan penilaian capaian mahasiswa selama magang. Pemantauan proses magang dapat dilakukan melalui Pangkalan Data Pendidikan Tinggi.
b)
c)
d)
e)
f)
B. Magang/Praktik Kerja
2) Mitra Magang
a) Bersama Perguruan Tinggi, menyusun dan menyepakati program magang yang akan ditawarkan kepada mahasiswa. Menjamin proses magang yang berkualitas sesuai dokumen kerja sama (MoU/SPK). Menyediakan supervisor/mentor/coach yang mendampingi mahasiswa/ kelompok mahasiswa selama magang. Memberikan hak dan jaminan sesuai peraturan perundangan (asuransi kesehatan, keselamatan kerja, honor magang, hak karyawan magang). Supervisor mendampingi dan menilai kinerja mahasiswa selama magang, dan bersama dosen pembimbing memberikan penilaian.
b)
c)
d)
e)
B. Magang/Praktik Kerja
3) Mahasiswa
a) Dengan persetujuan dosen pembimbing akademik mahasiswa mendaftar/ melamar dan mengikuti seleksi magang sesuai ketentuan tempat magang. Mendapatkan persetujuan Dosen Pembimbing Akademik (DPA) dan mendapatkan dosen pembimbing magang. Melaksanakan kegiatan Magang sesuai arahan supervisor dan dosen pembimbing magang. Mengisi logbook sesuai dengan aktivitas yang dilakukan. Menyusun laporan kegiatan dan menyampaikan laporan kepada supervisor dan dosen pembimbing.
b)
c)
d) e)
B. Magang/Praktik Kerja
4) Dosen Pembimbing & Supervisor
a) Dosen pembimbing meberikan pembekalan bagi mahasiswa sebelum berangkat magang. Dosen pembimbing memberikan arahan dan tugas-tugas bagi mahasiswa selama proses magang. Supervisor menjadi mentor dan membimbing mahasiswa selama proses magang. Dosen pembimbing bersama supervisor melakukan evaluasi dan penilaian atas hasil magang.
b)
c)
B. Proses Program Magang
PMMB: Program Magang MHS Bersertifikat
Kurikulum Prodi S & ST 124 sks
Magang di DUDI 20 sks
MAGANG BENTUK
BEBAS (FREE FORM) Contoh: Mahasiswa Magang di Industri Selama 6 Bulan
CPL Magang (soft skill) sesuai CPL Prodi Beban Metode
Belajar
1 Kemampuan berkomunikasi (lisan & tulisan) 2 sks Contectual
Learning 2 Kemampuan bekerjasama tim (kolaboratif) 2 sks
3 Kerja keras (etos kerja professional) 2 sks
4 Kepemimpinan 2 sks
5 Berfikir Kritis & Kreativitas 2 sks
Total bobot 20 sks
CPL Magang (hard skill) sesuai CPL Prodi Beban Metode
Belajar
1 Merumuskan permasalahan keteknikan 3 sks Problem
Based
Learning 2 Menyelesaikan permasalahan teknis di lapangan 3 sks
3 Kemampuan sintesa dalam bentuk design 4 sks
Kurikulum Prodi S & ST 144 sks
MAGANG BENTUK
TERSTRUKTUR Magang di DUDI
20 sks (STRUCTURED
FORM)
Apakah CPL MK sesuai dg CPL Magang ?
Contoh: MhsT.Kimia MAGANG di Industri Petrokimia Selama 6 Bulan
Apakah waktu kegiatan belajar MAGANG sesuai bobot sks MK?
Matakuliah(MK) yg Beban Kompetensi tambahan Metode
sesuai dg CPL Magang (hard skill & soft skill) Belajar
1 Fenomena transport 2 sks a. kemampuan berfikir Problem
komplek Based
b. kerja dalam tim Learning
kolaboratif
c. kemampuan komunikasi
d. etika kerja profesional
e. etos & lingkungan kerja
f. Analisis & problem
solving
2 Unit operasi 3 sks
3 Industri proses kimia 3 sks
4 Rekayasa reaksi kimia 3 sks
5 Kontrol proses kimjia 3 sks
6 Teknologi separasi 2 sks
7 Perancangan pabrik I 4 sks
B. Proses Program Magang
PMMB: Program Magang MHS Bersertifikat
KEGIATAN WIRAUSAHA
C. Kegiatan Wirausaha
Tujuan program kegiatan wirausaha antara lain:
1) Memberikan mahasiswa yang memiliki minat berwirausaha untuk mengembangkan usahanya lebih dini dan terbimbing.
2) Menangani permasalahan pengangguran yang menghasilkan pengangguran intelektual dari kalangan sarjana.
Kegiatan pembelajaran dalam bentuk wirausaha baik yang belum maupun sudah ditetapkan dalam kurikulum program studi. Persyaratan diatur dalam pedoman akademik yang dikeluarkan oleh Perguruan Tinggi.
C. Kegiatan Wirausaha Mekanisme pelaksanaan kegiatan wirausaha adalah sebagai berikut. 1) Perguruan Tinggi a) Program kewirausahaan mahasiswa hendaknya disusun pada tingkat perguruan tinggi,
dengan menyusun silabus kegiatan wirausaha yang dapat memenuhi 20 SKS/semester atau 40 SKS/tahun. Program tersebut bisa merupakan kombinasi beberapa mata kuliah dari berbagai program studi yang ditawarkan oleh Fakultas yang ada di dalam perguruan tinggi maupun di luar perguruan tinggi, termasuk kursus/microcredentials yang ditawarkan melalui pembelajaran daring maupun luring. Untuk penilaian program kewirausahaan dapat disusun rubrik asesmen atau ukuran keberhasilan capaian pembelajaran. Misalnya bila mahasiswa berhasil membuat start up di akhir program maka mahasiswa mendapatkan nilai A dengan bobot 20 SKS/40 SKS. Selama mengikuti program wirausaha, mahasiswa dibimbing oleh dosen pembimbing, mentor pakar wirausaha/pengusaha yang telah berhasil. Perguruan tinggi yang memiliki pusat inkubasi diharapkan mengintegrasikan program ini dengan pusat tersebut. Bagi yang belum memiliki dapat bekerja sama dengan pusat-pusat inkubasi dan akselerasi bisnis. Perguruan tinggi bekerja sama dengan institusi mitra dalam menyediakan sistem pembelajaran kewirausahaan yang terpadu dengan praktik langsung. Sistem pembelajaran ini dapat berupa fasilitasi pelatihan, pendampingan, dan bimbingan dari mentor/pelaku usaha.
Menyusun pedoman teknis kegiatan pembelajaran melalui wirausaha.
b)
c)
d)
e)
f)
g)
h)
C. Kegiatan Wirausaha
Mekanisme pelaksanaan kegiatan wirausaha adalah sebagai berikut. 2) Mahasiswa a) Dengan persetujuan dosen pembimbing akademik (DPA), mahasiswa
mendaftarkan program kegiatan wirausaha. Dengan bimbingan pusat inkubasi atau dosen pembimbing kewirausahaan/mentor, mahasiswa menyusun proposal kegiatan wirausaha. Melaksanakan kegiatan wirausaha di bawah bimbingan dosen pembimbing atau mentor kewirausahaan. Menyampaikan hasil kegiatan wirausaha dan menyampaikan laporan dalam bentuk presentasi.
b)
c)
d)
C. Kegiatan Wirausaha Apakah CPL MK sesuai dg MK ?
Contoh Capaian Pembelajaran Mahasiswa Ilmu Komunikasi yang Mengikuti Kegiatan Wirausaha (Bentuk Blended)
Apakah waktu kegiatan belajar wirausaha sudah sesuai bobot sks MK?
Kegiatan Pembelajaran Bobot sks
: Magang / KKNT /… : 20 sks
1 sks = 170 menit x 16 minggu = 2.720 menit 45 jam 1 hari Kegiatan Pembelajaran 8 jam 20 sks (Kegiatan pembelajaran) = 20 sks x 45 jam = 900 jam/8jam = 112,5 hari
= 112,5 hari / 20 hari kerja dlm sebulan 5,6 bulan
Konversi pengakuan sks kegiatan Pembelajaran thd MK:
1. 2.
Kesesuaian CPL; dan Kesesuaian waktu Kegiatan Pembelajaran dengan sks.
Menghitung sks
C. Proses Program Kewirausahaan
Sekian dulu….. Pertemuan ke-2
Bagaimana merancang pembelajaran dan materi ajarnya
21