Author
agus-join
View
26
Download
0
Embed Size (px)
5/24/2018 215026654-ANATOMI-FISIOLOGI-SARAF.docx
1/26
KEBUTUHAN AMAN DAN NYAMAN
ANATOMI FISIOLOGI SARAF
Pengampu : Triana Arisdiani, S.Kep., Ns dan Tim
Disusun Oleh Kelompok 2 :
1. Rina Sulistiani2. Nunung Marlina3. Eko Widiastuti4. Sri Hartini5. Agus Dwi Pramono6. Ika Nuraesah7. Rizki Septiani8. Rodhiyatun Khasanah9. Alfah Syada10. Muhamad Zakki Masruri
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KENDAL
2012/2013
5/24/2018 215026654-ANATOMI-FISIOLOGI-SARAF.docx
2/26
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-NYA kepada saya sehingga saya berhasil menyelesaikanmakalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul ANATOMI
FISIOLOGI SARAF.
Makalah ini berisikan tentang Organisasi Saraf dan Sel Saraf, Sistem Saraf
Pusat dan Sistem Saraf Perifer, Mekanisme Gerak Manusia dan Kelainan dan
Penyakit Sistem Saraf Manusia. Diharapkan makalah yang kami susun dapat
menambah wawasan pengetahuan kepada perawat dan masyarakat pada umumnya
yang masih minim pengetahuan tentang anatomi fisiologi saraf. Kami menyadari
bahwa makalah yang kami susun masih jauh dari sempurna, Oleh karena itu,
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan
demi kesempurnaan makalah kami.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah dari awal sampai akhir. Semoga Allah
SWT senantiasa meridhoi segala usaha kita. Amin.
Kendal, 4 November 2013
Penyusun
5/24/2018 215026654-ANATOMI-FISIOLOGI-SARAF.docx
3/26
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... I
KATA PENGANTAR .................................................................................... II
DAFTAR ISI ................................................................................................... III
BAB I : PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ......................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah ................................................................... 1
1.3. Tujuan ....................................................................................... 1
BAB II : PEMBAHASAN
2.1. Organisasi Saraf dan Sel Saraf ................................................ 2
2.2. Sistem Saraf Pusat dan Sistem Saraf Perifer ........................... 82.3. Mekanisme Gerak Manusia ..................................................... 21
2.4. Kelainan dan Penyakit Sistem Saraf Manusia ......................... 21
BAB III : PENUTUP
3.1. Kesimpulan .............................................................................. 24
3.2. Saran ........................................................................................ 24
DAFTAR PUSTAKA
5/24/2018 215026654-ANATOMI-FISIOLOGI-SARAF.docx
4/26
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar BelakangSistem saraf manusia adalah suatu jalinan jaringan sarfa yang
kompleks, sangat khusus dan saling berhubungan satu dengan yang lain.
Sistem saraf mengkoordinasi, menafsirkan dan mengontrol interaksi antara
individu dengan lingkungan sekitarnya. Sistem tubuh yang penting ini juga
mengatur kebanyakan aktivitas sistem-sistem tubuh lainnya. Karena
pengaturan saraf tersebut, maka terjalin komunikasi antara berbagai sistem
tubuh hingga menyebabkan tubuh berfungsi sebagai unit yang harmonis.
Di dalam tubuh kita terdapat miliaran sel saraf yang membentuk sistem
saraf. Sistem saraf manusia tersusun dari sistem saraf pusat dan sistem
saraf tepi. Sistem saraf pusat terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang.
Sedangkan sistem saraf tepi terdiri atas sistem saraf somatis dan sistem
saraf otonom.
1.2 Rumusan Masalah1.2.1 Bagaimana anatomi fisiologi saraf?
1.3 Tujuan1.3.1 Untuk mengetahui Organisasi dan sel saraf.1.3.2 Untuk mengetahui Sistem saraf pusat dan sistem saraf perifer.1.3.3 Untuk mengetahui Mekanisme gerak manusia.1.3.4 Untuk mengetahui Kelainan dan penyakit sistem saraf manusia
5/24/2018 215026654-ANATOMI-FISIOLOGI-SARAF.docx
5/26
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Organisasi Saraf dan Sel Saraf2.1.1 Sistem Saraf
Sistem saraf adalah serangkaian organ yang kompleks dan
bersambungan serta terdiri terutama dari jaringan saraf. Dalam
mekanisme sistem saraf, lingkungan internal dan stimulus eksternal
dipantau dan diatur. Kemampuan khusus seperti iritabilitas, atau
sensitivitas terhadap stimulus, dan konduktivitas, atau kemampuan
untuk mentransmisi suatu respons terhadap stimulasi, diatur oleh
sistem saraf dalam tiga cara utama :
2.1.1.1. Input sensorik. Sistem saraf menerima sensasi atau stimulusmelalui reseptor, yang terletakdi tubuh baik eksternal
(reseptor somatic) maupun internal (reseptor viseral).
2.1.1.2. Antivitas integratif. Reseptor mengubah stimulus menjadiimpuls listrik yang menjalar di sepanjang saraf sampai ke
otak dan medulla spinalis, yang kemudian akan
menginterpretasi dan mengintegrasi stimulus, sehingga
respon terhadap informasi bisa terjadi.
2.1.1.3. Output motorik. Input dari otak dan medulla spinalismemperoleh respon yang sesuai dari otot dan kelenjar
tubuh , yang disebut sebagai efektor.
2.1.2 Organisasi Struktural Sistem Saraf2.1.2.1. Sistem Saraf Pusat (SSP)
Terdiri dari otak dan medulla spinalis yang dilindungi
tulang kranium dan kanal vertebral.
2.1.2.2. Sistem Saraf PeriferMeliputi seluruh jaringan saraf lain dalam tubuh.
Sistem ini terdiri dari saraf cranial dan saraf spinal yang
menghubungkan otak dan medulla spinalis dengan reseptor
dan efektor. Secara fungsional sistem saraf perifer terbagi
menjadi sistem aferen dan sistem eferen.
5/24/2018 215026654-ANATOMI-FISIOLOGI-SARAF.docx
6/26
1. Saraf aferen (sensorik) mentransmisi informasi darireseptor sensorik ke SSP
2. Saraf eferen (motorik) mentransmisi informasi dari SSPke otot dan kelenjar. Sistem eferen dari sistem saraf
perifer memiliki dua sub divisi :
a. Divisi somatic (volunter) berkaitan denganperubahan lingkungan eksternal dan pembentukan
respons motorik volunteer pada otot rangka.
b. Divisi otonom (involunter) mengendalikan seluruhrespon involunter pada otot polos, otot jantung dan
kelenjar dengan cara mentransmisi impuls saraf
melalui dua jalur, yaitu :
a) Saraf simpatis berasal dari area toraks danlumbal pada medulla spinalis
b) Saraf parasimpatis berasal dari area otak dansacral pada medulla spinalis.
2.1.3 Sel-sel pada Sistem Saraf2.1.3.1. Neuron
Neuron adalah unit fungsional sistem saraf yang
terdiri dari badan sel, dendrit dan akson.
1. Badan sel atau perikarion, suatu neuronmengendalikan metabolisme keseluruhan neuron.
Bagian ini tersusun dari satu nucleus tunggal, nucleolus
yang menanjol dan organel lain seperti konpleks golgi
dan mitochondria, tetapi nucleus ini tidak memiliki
sentriol dan tidak dapat bereplikasi. Badan nissi, terdiri
dari reticulum endoplasma kasar dan ribosom-ribosom
bebas serta berperan dalam sintesis protein. Neurofibril
yaitu neurofilamen dan neurotubulus yang dapat dilihat
melalui mikroskop cahaya jika diberi pewarnaan
dengan perak.
5/24/2018 215026654-ANATOMI-FISIOLOGI-SARAF.docx
7/26
2. Dendritadalah perpanjangan sitoplasma yang biasanyaberganda dan pendek serta berfungsi untuk menghantar
impuls ke sel tubuh.
3. Akson adalah suatu prosesus tunggal, yang lebih tipisdan lebih panjang dari dendrite. Bagian ini menghantar
impuls menjauhi badan sel ke neuron lain, ke sel lain
(sel otot atau kelenjar) atau ke badan sel neuron yang
menjadi asal akson.
2.1.3.2. Klasifikasi Neuron1. Fungsi
Neuron diklasifikasi secara fungsional
berdasarkan arah transmisi impulsnya.
a. Neuron sensorik (aferen) menghantarkan impulslistrik dari reseptor pada kulit, organ indera atau
suatu organ internal ke SSP.
b. Neuron motorik menyampaikan impuls dari SSP keefektor.
c. Interneuron (neuron yang berhubungan) ditemukanseluruhnya dalam SSP. Neuron ini
menghubungkan neuron sensorik dan motorik atau
menyampaikan informasi ke interneuron lain.
2. StrukturNeuron diklasifikasi secara structural berdasarkan
jumlah prosesusnya.
a.
Neuron unipolar memiliki satu akson dan duadenderit atau lebih. Sebagian besar neuron motorik,
yang ditemukan dalam otak dan medulla spinalis,
masuk dlam golongan ini.
b. Neuron bipolar memiliki satu akson dan satudendrite. Neuron ini ditemukan pada organ indera,
seperti amta, telinga dan hidung.
5/24/2018 215026654-ANATOMI-FISIOLOGI-SARAF.docx
8/26
c. Neuron unipolar kelihatannya memiliki sebuahprosesus tunggal, tetapi neuron ini sebenarnya
bipolar.
3. Sel NeuroglialBiasanya disebut glia, sel neuroglial adalah sel
penunjang tambahan pada SSP yang berfungsi sebagai
jaringan ikat.
a. Astrosit adalah sel berbentuk bintang yangmemiliki sejumlah prosesus panjang, sebagian
besar melekat pada dinding kapilar darah melalui
pedikel atau kaki vascular.
b. Oligodendrosit menyerupai astrosit, tetapi badanselnya kecil dan jumlah prosesusnya lebih sedikit
dan lebih pendek.
c. Mikroglia ditemukan dekat neuron dan pembuluhdarah, dan dipercaya memiliki peran fagositik.
d. Sel ependimal membentuk membran spitelial yangmelapisi rongga serebral dan ronggal medulla
spinalis.
4. Kelompok Neurona. Nukleus adalah kumpulan badan sel neuron yang
terletak di dalam SSP.
b. Ganglion adalah kumpulan badan sel neuron yangterletak di bagian luar SSP dalam saraf perifer.
c.
Saraf adalah kumpulan prosesus sel saraf (serabut)yang terletak di luar SSP.
d. Saraf gabungan. Sebagian besar saraf periferadalah saraf gabungan ; saraf ini mengandung
serabut arefen dan eferen yang termielinisasi dan
yang tidak termielinisasi.
5/24/2018 215026654-ANATOMI-FISIOLOGI-SARAF.docx
9/26
e. Traktus adalah kumpulan serabut saraf dalam otakatau medulla spinalis yang memiliki origo dan
tujuan yang sama.
f. Komisura adalah pita serabut saraf yangmenghubungkan sisi-sisi yang berlawanan pada
otak atau medulla spinalis.
2.2 Sistem Saraf Pusat dan Sistem Saraf Perifer2.3.1 Sistem Saraf Pusat
2.2.1.1. OtakMerupakan alat tubuh yang sangat vital karena pusat
pengatur untuk seluruh alat tubuh, terletak di dalam rongga
tengkorak (Kranium) yang dibungkus oleh selaput otak
yang kuat.
1. Perkembangan otakOtak manusia mencapai 2% dari keseluruhan
berat tubuh, mengkonsumsi 25% oksigen dan
menerima 1,5% curah jantung. Bagian cranial pada
tabung saraf membentuk tiga pembesaran (vesikel)
yang berdiferensiasi untuk membentuk otak : otak
depan, otak tengah dan otak belakang.
a. Otak depan (proensefalon)Terbagi menjadi dua subdivisi, yaitu
telensefalon dan diensefalon. Telensefalon
merupakan awal hemisfer serebral atau serebrum
dan basal ganglia serta korpus striatum (substansi
abu-abu) pada serebrum. Diensefalon menjadi
thalamus, hipotalamus dan epitalamus. Diensefalon.
Terletak di antara serebrum dan otak tengah serta
tersembunyi di balik hemisfer serebral, kecuali
pada sisi basal yang terdiri dari :
5/24/2018 215026654-ANATOMI-FISIOLOGI-SARAF.docx
10/26
a) TalamusTerdiri dari dua massa oval (lebar 1
cm dan panjang 3 cm) substansi abu-abu
yang sebagian tertutup substansi putih.
Masing-masing massa menonjol ke luar untuk
membentuk sisi dinding ventrikel ketiga.
b) HipotalamusTerletak di didi inferior thalamus dan
membentuk dasar serta bagian bawah sisi
dinding ventrikel ketiga. Hipotalamus
berperan penting dalam pengendalian aktivitas
SSO yang melakukan fungsi vegetatif penting
untuk kehidupan, seperti pengaturan frekwensi
jantung, tekanan darah, suhu tubuh,
keseimbangan air, selera makan, saluran
pencernaan dan aktivitas seksual. Hipotalamus
juga berperan sebagai pusat otak untuk emosi
seperti kesenangan, nyeri, kegembiraan dan
kemarahan. Hipotalamus memproduksi
hormon yang mengatur pelepasan atau inhibisi
hormon kelenjar hipofise sehingga
mempengaruhi keseluruhan sistem endokrin.
c) EpitalamusMembentuk langit-langit tipis ventrikel
ketiga. Suatu massa berukuran kecil, badanpineal yang mungkin memiliki fungsi endokrin,
menjulur dari ujung posterior epitalamus.
b. Otak tengah (mesensefalon) terus tumbuh dan padaorang dewasa disebut otak tengah.
c. Otak belakang (rombensefalon)Terbagi menjadi dua subdivisi : metensefalon
dan mielensefalon. Metensefalon berubah menjadi
5/24/2018 215026654-ANATOMI-FISIOLOGI-SARAF.docx
11/26
batang otak (pons) dan serebelum. Mielensefalon
menjadi medulla oblongata.
2. Lapisan pelindung otak terdiri dari rangka tulangbagian luar dan tiga lapisan jaringan ikat yang disebut
meninges. Lapisan meningeal terdiri dari pia meter,
lapisan araknoid dan durameter.
a. Pia meter adalah lapisan terdalam yang halus dantipis, serta melekat erat pada otak.
b. Lapisan araknoid terletak di bagian eksternal piameter dan mengandung sedikit pembuluh darah.
Runga araknoid memisahkan lapisan araknoid dari
piameter dan mengandung cairan cerebrospinalis,
pembuluh darah serta jaringan penghubung serta
selaput yang mempertahankan posisi araknoid
terhadap piameter di bawahnya.
c. Durameter, lapisan terluar adalah lapisan yangtebal dan terdiri dari dua lapisan. Lapisan ini
biasanya terus bersambungan tetapi terputus pada
beberapa sisi spesifik. Lapisan periosteal luar pada
durameter melekat di permukaan dalam kranium
dan berperan sebagai periosteum dalam pada
tulang tengkorak. Lapisan meningeal dalam pada
durameter tertanam sampai ke dalam fisura otak
dan terlipat kembali di arahnya untuk membentuk
falks serebrum, falks serebelum, tentoriumserebelum dan sela diafragma. Ruang subdural
memisahkan durameter dari araknoid pada regia
cranial dan medulla spinalis. Ruang epidural
adalah ruang potensial antara perioteal luar dan
lapisan meningeal dalam pada durameter di regia
medulla spinalis.
5/24/2018 215026654-ANATOMI-FISIOLOGI-SARAF.docx
12/26
3. Cairan SerebrospinalisCairan serebrospinal yang berada di ruang
subarakhnoid merupakan salah satu proteksi untuk
melindungi jaringan otak dan medula spinalis terhadap
trauma atau gangguan dari luar. Pada orang dewasa
volume intrakranial kurang lebih 1700 ml, volume otak
sekitar 1400 ml, volume cairan serebrospinal 52-162 ml
(rata-rata 104 ml) dan darah sekitar 150 ml. 80% dari
jaringan otak terdiri dari cairan, baik ekstra sel maupun
intra sel.
Rata-rata cairan serebrospinal dibentuk sebanyak
0,35 ml/menit atau 500 ml/hari, sedangkan total volume
cairan serebrospinal berkisar 75-150 ml dalam sewaktu.
Ini merupakan suatu kegiatan dinamis, berupa
pembentukan, sirkulasi dan absorpsi. Untuk
mempertahankan jumlah cairan serebrospinal tetap
dalam sewaktu, maka cairan serebrospinal diganti 4-5
kali dalam sehari. Perubahan dalam cairan
serebrospinal dapat merupakan proses dasar patologi
suatu kelainan klinik. Pemeriksaan cairan serebrospinal
sangat membantu dalam mendiagnosa penyakit-
penyakit neurologi. Selain itu juga untuk evaluasi
pengobatan dan perjalanan penyakit, serta menentukan
prognosa penyakit. Pemeriksaan cairan serebrospinal
adalah suatu tindakan yang aman, tidak mahal dancepat untuk menetapkan diagnosa, mengidentifikasi
organisme penyebab serta dapat untuk melakukan test
sensitivitas antibiotika.
5/24/2018 215026654-ANATOMI-FISIOLOGI-SARAF.docx
13/26
Secara garis besar otak dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:
1. SerebrumSerebrum tersusun dari dua hemisfer serebral,
yang membentuk bagian terbesar otak.
a. Koterks serebral terdiri dari 6 lapisan sel danserabut saraf.
b. Ventrikel I dan II (ventrikel lateral) terletak dalamhemisfer serebral.
c. Korpus kolosum yang terdiri dari serabuttermielinisasi menyatukan kedua hemisfer.
d. Fisura dan sulkus. Setiap hemisfer dibagi olehfisura dan sulkus menjadi 4 lobus (frontal, paritetal,
oksipital dan temporal) yang dinamakan sesuai
tempat tulangnya berada.
a) Fisura longitudinal membagi serebrummenjadi hemisfer kiri dan kanan.
b) Fisura transversal memisahkan hemisferserebral dari serebelum.
c) Sulkus pusat / fisura Rolando memisahkanlobus frontal dari lobus parietal.
d) Sulkus lateral / fisura Sylvius memisahkanlobus frontal dan temporal.
e) Sulkus parieto-oksipital memisahkan lobusparietal dan oksipital.
e.
Girus. Permukaan hemisfer serebral memilikisemacam konvolusi yang disebut girus.
Otak Besar atau Korteks berdasarkan fungsinya
para ahli membagi menjadi 4 (empat) bagian yang
disebut Lobus (lobe) masing-masing adalah :
a. Lobus Frontal, pusat fungsi intelektual yang lebihtinggi, seperti kemampuan berpikir abstrak dan
nalar, motorik bicara (areabroca di hemisfer kiri),
5/24/2018 215026654-ANATOMI-FISIOLOGI-SARAF.docx
14/26
pusat penghirup. Pusat pengontrolan gerakan
volunter di gyrus presentralis (area motorik primer).
Didalamnya terdapat area asosiasi motorik (area
premotor).
b. Lobus Parietal, pusat kesadaran sensorik di gyruspostsentralis(area sensorik primer) terdapat area
asosiasi sensorik.
c. Lobus Oksipital, merupakan lobus terkecil sebagaipusat penglihatan dan area asosiasi penglihatan.
Berfungsi juga menginterpretasi dan memproses
rangsang penglihatan dari nervus optikus dan
mengasosiasikan rangsang ini dengan informasi
saraf lain dan memori.
d. Lobus Temporal, Sebagai pusat pendengaran danberperan dalam pembentukan dan perkembangan
emosi.
Selain dibagi dalam lobus dapat dibagi juga
berdasarkan fungsi dan banyaknya area. Campbel
membagi bentuk korteks serebri menjadi 20 area.
Secara umum korteks serebri dibagi menjadi empat
bagian :
a. Korteks sensori. Pusat bagian sensasi umum primersuatu hemisfer serebri yang mengurus bagian
badan, luas daerah korteks yang menangani suatu
alat atau bagian tubuh bergantung pada fungsi alat
yang bersangkutan. Di samping itu juga korteks
sensori bagian fisura lateralis menangani bagian
tubuh bilateral lebih dominan.
b. Korteks asosiasi. Tiap indra manusia, korteksasosiasi sendiri merupajan kemampuan otak
manusia dalam bidang intelektual, ingatan, berfikir,
rangsangan yang diterima diolah dan disimpan
5/24/2018 215026654-ANATOMI-FISIOLOGI-SARAF.docx
15/26
serta dihubungkan dengan daya yang lain. Bagian
anterior lous temporalis mempunyai hubungan
dengan fungsi luhur dan disebut psikokorteks.
c. korteks motoris menerima impuls dari kortekssensoris, fungsi utamanya adalah kontribusi pada
traktur piramidalis yang mengatur bagian tubuh
kontralateral.
d. Korteks pre-frontal terletak pada lobus frontalisberhubungan dengan sikap mental dan kepribadian.
2. Otak tengahMerupakan bagian otak pendek dan terkontriksi
yang menghubungkan pons dan serebelum dengan
serebrum dan berfungsi sebagai jalur penghantar dan
pusat refleks. Otak tengah, pons dan medulla oblongata
disebut sebagai batang otak.
3. SerebelumTerletak di sisi inferior pons dan merupakan
bagian terbesar kedua otak. Terdiri dari bagian sentral
terkontriksi, vermis dan dua massa lateral, hemisfer
serebelar. Serebelum bertanggung jawab untuk
mengkoordinasi dan mengendalikan ketepatan gerakan
otot dengan baik. Bagian ini memastikan bahwa
gerakan yang dicetuskan di suatu tempat di SSP
berlangsung dengan halus bukannya mendadak dan
tidak terkordinasi. Serebelum juga berfungsi untukmempertahankan postur.
4. Medulla OblongataPanjangnya sekitar 2,5 cm dan menjulur dari pons
sampai medulla spinalis dan terus memanjang. Bagian
ini berakhir pada area foramen magnum tengkoral.
Pusat medulla adalah nuclei yang berperan dalam
pengendalian fungsi seperti frekwensi jantung, tekanan
5/24/2018 215026654-ANATOMI-FISIOLOGI-SARAF.docx
16/26
darah, pernapasan, batuk, menelan dan muntah. Nuclei
yang merupakan asal saraf cranial IX, X, XI dan XII
terletak di dalam medulla.
2.2.1.2. Medulla Spinalis1. Fungsi
Medulla spinalis mengendalikan berbagai
aktivitas refleks dalam tubuh. Bagian ini mentransmisi
impuls ke dan dari otak melalui traktus asenden dan
desenden.
2. Struktur UmumMedulla spinalis berbentuk silinder berongga dan agak
pipih. Walaupun diameter medulla spinalis bervariasi,
diameter struktur ini biasanya sekitar ukuran jari
kelingking. Panjang rata-rata 42 cm. Dua pembesaran,
pembesaran lumbal dan serviks menandai sisi keluar
saraf spinal besar yang mensuplai lengan dan tungkai.
Tiga puluh satu pasang (31) saraf spinal keluar dari
area urutan korda melalui foramina intervertebral.
3. Struktur InternalTerdiri dari sebuah inti substansi abu-abu yang
diselubungi substansi putih. Kanal sentral berukuran
kecil dikelilingi oleh substansi abu-abu bentuknya
seperti huruf H. Batang atas dan bawah huruf H disebut
tanduk atau kolumna dan mengandung badan sel,
dendrite asosiasi dan neuron eferen serta akson tidaktermielinisasi. Tanduk dorsal adalah batang vertical
atas substansi abu-abu. Tanduk ventral adalah batang
vertical bawah. Tanduk lateral adalah protrusi di antara
tanduk posterior dan anterior pada area toraks dan
lumbal sistem saraf perifer. Komisura abu-abu
menghubungkan substansi abu-abu di sisi kiri dan
5/24/2018 215026654-ANATOMI-FISIOLOGI-SARAF.docx
17/26
kanan medulla spinalis. Setiap saraf spinal memiliki
satu radiks dorsal dan satu radiks ventral.
4. Traktus SpinalSubstansi putih korda yang terdiri dari akson
termielinisasi, dibagi menjadi funikulus
anterior,posterior dan lateral. Dalam funikulus terdapat
fasiukulu atau traktus. Traktus diberi nama sesuai
dengan lokasi, asal dan tujuannya.
2.3.2 Sistem Saraf Tepi (Perifer)Sistem saraf perifer meliputi seluruh jaringan saraf lain dalam
tubuh. Sistem ini terdiri dari saraf cranial dan saraf spinal yang
menghubungkan otak dan medulla spinalis dengan reseptor dan
efektor.
2.2.2.1. Saraf Sadar1. Saraf Kranial
12 pasang saraf cranial muncul dari berbagai
bagian batang otak. Beberapa saraf cranial hanya
tersusun dari serabut sensorik, tetapi sebagaian besar
tersusun dari serabut sensorik dan serabut motorik.
a. Saraf Olfaktorius (Cn I)Merupakan saraf sensorik. Saraf ini berasal
dari epithelium olfaktori mukosa nasal. Berkas
serabut sensorik mengarah ke bulbus olfaktori dan
menjalar melalui traktus olfaktori sampai ke ujung
lobus temporal (girus olfaktori), tempat persepsiindera penciuman berada.
b. Saraf Optikus (Cn Ii)Merupakan saraf sensorik. Impuls dari
batang dan kerucut retina di bawa ke badan sel
akson yang membentuk saraf optic. Setiap saraf
optic keluar dari bola mata pada bintik buta dan
masuk ke rongga cranial melaui foramen optic.
5/24/2018 215026654-ANATOMI-FISIOLOGI-SARAF.docx
18/26
Seluruh serabut memanjang saat traktus optic,
bersinapsis pada sisi lateral nuclei genikulasi
thalamus dan menonjol ke atas sampai ke area
visual lobus oksipital untuk persepsi indera
penglihatan.
c. Saraf Okulomotorius (Cn Iii)Merupakan saraf gabungan, tetapi sebagian
besar terdiri dari saraf motorik. Neuron motorik
berasal dari otak tengah dan membawa impuls ke
seluruh otot bola mata (kecuali otot oblik superior
dan rektus lateral), ke otot yang membuka kelopak
mata dan ke otot polos tertentu pada mata. Serabut
sensorik membawa informasi indera otot
(kesadaran perioperatif) dari otot mata yang
terinervasi ke otak.
d. Saraf Traklear (Cn Iv)Adalah saraf gabungan, tetapi sebagian besar
terdiri dari saraf motorik dan merupakan saraf
terkecil dalam saraf cranial. Neuron motorik
berasal dari langit-langit otak tengah dan
membawa impuls ke otot oblik superior bola mata.
Serabut sensorik dari spindle otot menyampaikan
informasi indera otot dari otot oblik superior ke
otak.
e. Saraf Trigeminal (Cn V)Saraf cranial terbesar, merupakan saraf
gabungan tetapi sebagian besar terdiri dari saraf
sensorik. Bagian ini membentuk saraf sensorik
utama pada wajah dan rongga nasal serta rongga
oral. Neuron motorik berasal dari pons dan
menginervasi otot mastikasi kecuali otot
buksinator. Badan sel neuron sensorik terletak
5/24/2018 215026654-ANATOMI-FISIOLOGI-SARAF.docx
19/26
dalam ganglia trigeminal. Serabut ini bercabang
ke arah distal menjadi 3 divisi :
a) Cabang optalmik membawa informasi darikelopak mata, bola mata, kelenjar air mata,
sisi hidung, rongga nasal dan kulit dahi serta
kepala.
b) Cabang maksilar membawa informasi darikulit wajah, rongga oral (gigi atas, gusi dan
bibir) dan palatum.
c) Cabang mandibular membawa informasi darigigi bawah, gusi, bibir, kulit rahang dan area
temporal kulit kepala.
f. Saraf Abdusen (Cn Vi)Merupakan saraf gabungan, tetapi sebagian
besar terdiri dari saraf motorik. Neuron motorik
berasal dari sebuah nucleus pada pons yang
menginervasi otot rektus lateral mata. Serabut
sensorik membawa pesan proprioseptif dari otot
rektus lateral ke pons.
g. Saraf Fasial (Cn Vii)Merupakan saraf gabungan. Meuron motorik
terletak dalam nuclei pons. Neuron ini
menginervasi otot ekspresi wajah, termasuk
kelenjar air mata dan kelenjar saliva. Neuron
sensorik membawa informasi dari reseptorpengecap pada dua pertiga bagian anterior lidah.
h. Saraf Vestibulokoklearis (Cn Viii)Hanya terdiri dari saraf sensorik dan
memiliki dua divisi. Cabang koklear atau auditori
menyampaikan informasi dari reseptor untuk
indera pendengaran dalam organ korti telinga
dalam ke nuclei koklear pada medulla, ke kolikuli
5/24/2018 215026654-ANATOMI-FISIOLOGI-SARAF.docx
20/26
inferior, ke bagian medial nuclei genikulasi pada
thalamus dan kemudian ke area auditori pada lobus
temporal. Cabang vestibular membawa informasi
yang berkaitan dengan ekuilibrium dan orientasi
kepala terhadap ruang yang diterima dari reseptor
sensorik pada telinga dalam.
i. Saraf Glosofaringeal (Cn Ix)Merupakan saraf gabungan. Neuron motorik
berawal dari medulla dan menginervasi otot untuk
wicara dan menelan serta kelenjar saliva parotid.
Neuron sensorik membawa informasi yang
berkaitan dengan rasa dari sepertiga bagian
posterior lidah dan sensasi umum dari faring dan
laring ; neuron ini juga membawa informasi
mengenai tekanan darah dari reseptor sensorik
dalam pembuluh darah tertentu.
j. Saraf Vagus (Cn X)Merupakan saraf gabungan. Neuron motorik
berasal dari dalam medulla dan menginervasi
hampir semua organ toraks dan abdomen. Neuron
sensorik membawa informasi dari faring, laring,
trakea, esophagus, jantung dan visera abdomen ke
medulla dan pons.
k. Saraf Aksesori Spinal (Cn Xi)Merupakan saraf gabungan, tetapi sebagian
besar terdiri dari serabut motorik. Neuron motorik
berasal dari dua area : bagian cranial berawal dari
medulla dan menginervasi otot volunteer faring
dan laring, bagian spinal muncul dari medulla
spinalis serviks dan menginervasi otot trapezius
dan sternokleidomastoideus. Neuron sensorik
membawa informasi dari otot yang sama yang
5/24/2018 215026654-ANATOMI-FISIOLOGI-SARAF.docx
21/26
terinervasi oleh saraf motorik ; misalnya otot laring,
faring, trapezius dan otot sternokleidomastoid.
l. Saraf Hipoglosal (Cn Xii)Termasuk saraf gabungan, tetapi sebagian
besar terdiri dari saraf motorik. Neuron motorik
berawal dari medulla dan mensuplai otot lidah.
Neuron sensorik membawa informasi dari spindel
otot di lidah.
2. Saraf spinal31 pasang saraf spinal berawal dari korda melalui
rasiks dorsal (posterior) dan ventral (anterior). Pada
bagian distal radiks dorsal ganglion, dua radiks
bergabung membentuk satu saraf spinal. Semua saraf
tersebut adalah saraf gabungan (motorik dan sensorik),
membawa informasi ke korda melalui neuron aferen
dan meninggalkan korda melalui neuron eferen.
Saraf spinal diberi nama dan angka sesuai dengan regia
kolumna bertebra tempat munculnya saraf tersebut.
a. Saraf serviks : 8 pasang, C1C8.b. Saraf toraks : 12 pasang, T1T12.c. Saraf lumbal : 5 pasang, L1L5.d. Saraf sacral : 5 pasang, S1S5.e. Saraf koksigis : 1 pasang.
Setelah saraf spinal meninggalkan korda melalui
foramen intervertebral, saraf kemudian bercabangmenjadi empat divisi yaitu : cabang meningeal, ramus
dorsal, cabang ventral dan cabang viseral. Pleksus
adalah jaring-jaring serabut saraf yang terbentuk dari
ramus ventral seluruh saraf spinal, kecuali TI dan TII
yang merupakan awal saraf interkostal.
5/24/2018 215026654-ANATOMI-FISIOLOGI-SARAF.docx
22/26
2.2.2.2. Sistem Syaraf Tak Sadar (Otonom)Sistem syaraf otonom merupakan bagian sistem syaraf
yang mengatur fungsi fisceral tubuh. Sistem ini mengatur
tekanan arteri, motilitas dan sekresi gastrointestinal,
pengosongan kandung kemih, berkeringat, suhu tubuh dan
aktivitas lain. Pada saraf tak sadar, saraf simpatis berasal
dari area toraks dan lumbal pada medulla spinalisdan saraf
parasimpatis berasal dari area otak dan sacral pada medulla
spinalis.
2.3 Mekanisme Gerak ManusiaRangsangan (impuls) yang mengenai tubuh diterima oleh organ
reseptor yang kemudian diteruskan ke pusat saraf. Dari pusat saraf akan
disampaikan tanggapan (respon) ke organ efektor dalam bentuk gerakan.
Gerakan yang sudah dihasilkan dapat dikelompokkan sebagai berikut.
1.3.1 Gerak biasa. Urutan jalannya impuls pada gerak biasa, yaitu:Rangsangan sel saraf sensorik otak-sel saraf motorik respon
pada organ efektor.
1.3.2 Gerak refleks terjadi secara otomatis terhadap rangsangan tanpakontrol dari otak sehingga dapat berlangsung cepat. Gerak refleks itu
terjadi tanpa kita sadari terlebih dahulu atau tanpa dipengaruhi
kehendak. Contoh: mengangkat tangan ketika terkena api dan
mengangkat kaki ketika tertusuk. Urutan perambatan impuls pada
gerak refleks, yaitu: Stimulus pada organ reseptor sel saraf
sensorik sel penghubung (asosiasi) pada sumsum tulang belakang
sel saraf motorik respon pada organ efektor.
2.4 Kelainan dan Penyakit Sistem Saraf Manusia1.4.1 Meningitis
Meningitis merupakan peradangan selaput pembungkus otak
yaitu meninges. Meningitis disebabkan oleh virus sehingga dapat
menular.
5/24/2018 215026654-ANATOMI-FISIOLOGI-SARAF.docx
23/26
1.4.2 Multiple SclerosisMultiple sclerosis (Sklerosis ganda atau disseminated sclerosis)
merupakan penyakit saraf kronis yang dapat memengaruhi sistem
saraf pusat, sehingga menyebabkan gangguan pada organ, seperti
rasa sakit, masalah penglihatan, berbicara, depresi, gangguan
koordinasi dan kelemahan pada otot sampai kelumpuhan.
1.4.3 Nyeri SarafNyeri saraf dapat terjadi karena adanya gangguan saraf
sensorik maupun motorik. Gejala nyeri saraf sering disertai dengan
gejala lain seperti kehilangan rasa. Urat saraf terjepit dan penyakit
urat saraf gangguan metabolik (seperti diabetic neuropaty pada
penderita penyakit kencing manis atau diabetes mellitus). Gangguan
motorik karena nyeri saraf dari yang ringan (seperti kram) sampai
gangguan berat (seperti kelumpuhan).
1.4.4 HidrocephalusTanda hidrocephalus berupa pembengkakan kepala karena
kelebihan cairan yang ada di sekitar otak. Akibatnya, dapat
menyebabkan gangguan metabolisme dan gangguan organ tubuh.
1.4.5 StrokeStroke adalah suatu gangguan neurologis akut yang disebabkan
karena gangguan peredaran darah ke otak dimana secara mendadak
(dalam beberapa detik) atau secara cepat timbul gejjala dan tanda-
tanda yang sesuaidengan daerah fokal di otak yang terganggu.
1.4.6 Epilepsi atau kejangEpilepsi atau kejang adalah suatu lepas muatan abnormal dan
berlebihan secara singkron dari neutron-neutron di dalam sistem
syaraf pusat.
1.4.7 SinktopSinktop adalah gangguan kesadaran dalam waktu singkat yang
disebabkan karena sirkulasi batang otak.
5/24/2018 215026654-ANATOMI-FISIOLOGI-SARAF.docx
24/26
1.4.8 Parkinson.1.4.9 Imsomnia.
5/24/2018 215026654-ANATOMI-FISIOLOGI-SARAF.docx
25/26
BAB III
PENUTUP
3.1.
KesimpulanSistem syaraf merupakan sistem koordinasi (pengaturan tubuh) berupa
penghantaran impul syaraf ke susunan syaraf pusat, pemrosesan impul
syaraf dan perintah untuk memberi tanggapan rangsangan. Unit terkecil
pelaksanaan kerja sistem syaraf adalah sel syaraf atau neuron. Berdasarkan
peranannya, sistem syaraf manusia dibedakan menjadi 2, yaitu, sistem
syaraf sadar dan sistem syaraf tak sadar. Sistem syaraf sadar berfungsi,
mengatur semua aktivitas tubuh yang kita sadari. sedangkan, sistem syaraf
tak sadar berfungsi, mengatur semua aktiivitas tubuh yang tidak kita sadari.
3.2. SaranBerdasarkan isi dari makalah banyak kekurangan yang terdapat pada
isi yang dijelaskan dan bahasa yang di gunakan penulis sebagian besar
masih teksbook. Hal ini di sebabkan karena kurangnya pemahaman dari
penulis sendiri. Hendaknya dimasa yang akan datang diharapkan para
penulis dan penerus selanjutnya lebih memahami lagi terhadap materi yang
akan dibuatnya serta dapat menggunakan penulisan yang lebih efektif
sehingga lebih mudah dipahami pembaca.
5/24/2018 215026654-ANATOMI-FISIOLOGI-SARAF.docx
26/26
DAFTAR PUSTAKA
Wade, Carole dan Carol Tavris. (2007). Psikologi. Edisi Ke-9 Jilid 1. Jakarta :
Erlangga.
Pratiwi, D.A., dkk., (2007).Biologi SMA Jilid 2 untuk Kelas XI. Jakarta: Penerbit
Erlangga.
Pinel, John P.J. (2009).Biopsikologi. Edisi Ke-7. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Guyton, N Hall. (2001).Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC.
Scanlon, Valarie C. (2006). Buku Ajar Anatomi dan Fisiologi. Jakarta: EGC.
Sloana, Ethel. (2004).Anatomi dan Fisiologi. Jakarta: EGC.
Sukardi, E. (1985). Neuroanatomia Medica. Jakarta: Penerbit UniversitasIndonesia.
Syaifudin. (2006). Anatomi Fisiologi untuk Mahasiswa Keperawatan Edisi 3.
Jakarta: EGC.
Pearce, Evelyn C. (2004). Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta: PT.
Gramedia.
Yan Tambayong. (2001). Anatomi dan Fisiologi untuk Perawat. Jakarta: EGC.