4
2 Pasang Saraf Kranial dan Fungsinya SARAF KRANIAL Nomor Nama Jenis Fungsi I Olfaktorius Sensor i Menerima rangsang dari hidung dan menghantarkannya ke otak untuk diproses sebagai sensasi bau II Optik Sensor i Menerima rangsang dari mata dan menghantarkannya ke otak untuk diproses sebagai persepsi visual III Okulomotor Motori k Menggerakkan sebagian besar otot mata IV Troklearis Motori k Menggerakkan beberapa otot mata V Trigeminus Gabung an Sensori: Menerima rangsangan dari wajah untuk diproses di otak sebagai sentuhan Motorik: Menggerakkan rahang VI Abdusen Motori k Abduksi mata VII Fasialis Gabung an Sensorik: Menerima rangsang dari bagian anterior lidah untuk diproses di otak sebagai sensasi rasa Motorik: Mengendalikan otot wajah untuk menciptakan ekspresi wajah VIII Vestibulokok learis Sensor i Sensori sistem vestibular: Mengendalikan keseimbangan Sensori koklea: Menerima rangsang untuk diproses di otak sebagai suara

2 Pasang Saraf Kranial Dan

  • Upload
    didith

  • View
    222

  • Download
    1

Embed Size (px)

DESCRIPTION

asw

Citation preview

Page 1: 2 Pasang Saraf Kranial Dan

2 Pasang Saraf Kranial dan Fungsinya

SARAF KRANIAL

Nomor Nama Jenis Fungsi

I Olfaktorius SensoriMenerima rangsang dari hidung dan menghantarkannya ke otak untuk diproses sebagai sensasi bau

II Optik SensoriMenerima rangsang dari mata dan menghantarkannya ke otak untuk diproses sebagai persepsi visual

III Okulomotor Motorik Menggerakkan sebagian besar otot mata

IV Troklearis Motorik Menggerakkan beberapa otot mata

V TrigeminusGabungan

Sensori: Menerima rangsangan dari wajah untuk diproses di otak sebagai sentuhanMotorik: Menggerakkan rahang

VI Abdusen Motorik Abduksi mata

VII FasialisGabungan

Sensorik: Menerima rangsang dari bagian anterior lidah untuk diproses di otak sebagai sensasi rasaMotorik: Mengendalikan otot wajah untuk menciptakan ekspresi wajah

VIII Vestibulokoklearis SensoriSensori sistem vestibular: Mengendalikan keseimbanganSensori koklea: Menerima rangsang untuk diproses di otak sebagai suara

IX GlosofaringeusGabungan

Sensori: Menerima rangsang dari bagian posterior lidah untuk diproses di otak sebagai sensasi rasaMotorik: Mengendalikan organ-organ dalam

X VagusGabungan

Sensori: Menerima rangsang dari organ dalamMotorik: Mengendalikan organ-organ dalam

XI Aksesorius Motorik Mengendalikan pergerakan kepala

XII Hipoglossus Motorik Mengendalikan pergerakan lidah

Page 2: 2 Pasang Saraf Kranial Dan

Respon Mata (Eyes)

1. Tidak dapat membuka mata2. Mata membuka dengan rangsang nyeri. Biasanya rangsang nyeri pada dasar kuku-kuku jari;

atau tekanan pada supraorbita, atau tulang dada, atau tulang iga3. Mata membuka dengan rangsang suara. (jangan keliru dengan pasien yang baru terbangun

dari tidur, pasien seperti demikian mendapat nilai 4 bukan 3)4. Mata membuka spontan

Respon Verbal (V)

1. Tidak ada respon suara2. Suara-suara tak berarti (mengerang/mengeluh dan tidak berbentuk kata-kata3. Kata-kata tidak berhubungan (Berkata-kata acak atau berseru-seru, namun tidak sesuai

percakapan4. Bingung atau disorientasi (pasien merespon pertanyaan tapi terdapat kebingungan dan

disorientasi)5. Orientasi baik (pasien merespon dengan baik dan benar terhadap pernyataan, seperti nama,

umur, posisi sekarang dimana dan mengapa, bulan, tahun, dsb)

Respon Motorik (M)

1. Tidak ada respon gerakan2. Ekstensi terhadap rangsang nyeri (abduksi jari tangan, bahu rotasi interna, pronasi lengan

bawah,ekstensi pergelangan tangan)3. Fleksi abnormal terhadap rangsang nyeri (adduksi jari-jari tangan, bahu rotasi interna, pronasi

lengan bawah, flexi pergelangan tangan)4. Flexi/penarikan terhadap rangsang nyeri (fleksi siku, supinasi lengan bawah, fleksi

pergelangan tangan saat ditekan daerah supraorbita; menarik bagian tubuh saat dasar kuku ditekan)

5. Dapat melokalisasi nyeri (gerakan terarah dan bertujuan ke arah rangsang nyeri; misal tangan menyilang dan mengarah ke atas klavikula saat area supraorbita ditekan

6. Dapat bergerak mengikuti perintah (melakukan gerakan sederhana seperti yang diminta)

Tingkat Kesadaran Kualitatif :COMPOS MENTIS

Yaitu sadar sepenuhnya, baik terhadap dirinya maupun terhadap lingkungannya. klien dapat menjawab pertanyaan pemeriksa dengan baik.APATISKeadaan di mana klien tampak segan dan acuk tak acuh terhadap lingkungannya.DELIRIUM

Yaitu penurunan kesadaran disertai kekacauan motorik dan siklus tidur bangun yang terganggu. Klien tampak gaduh gelisah, kacau, disorientasi dan meronta-ronta.SOMNOLEN (Letergia, Obtundasi, Hipersomnia)

Yaitu keadaan mengantuk yang masih dapat pulih bila dirangsang, tetapi bila rangsang berhenti, klien akan tertidur kembali.

Page 3: 2 Pasang Saraf Kranial Dan

SOPOR (Stupor)Keadaan mengantuk yang dalam, Klien masih dapat dibangunkan dengan rangsang yang

kuat, misalnya rangsang nyeri, tetapi klien tidak terbangun sempurna dan tidak dapat memberikan jawaban verbal yang baik.SEMI-KOMA (koma ringan)

Yaitu penurunan kesadaran yang tidak memberikan respons terhadap rangsang verbal, dan tidak dapat dibangunkan sama sekali, tetapi refleks (kornea, pupil) masih baik. Respons terhadap rangsang nyeri tidak adekuat.KOMA

Yaitu penurunan kesadaran yang sangat dalam, tidak ada gerakan spontan dan tidak ada respons terhadap rangsang nyeri.