31
LAPORAN KASUS RUPTUR ARTERI BRACHIALIS Pembimbing: dr. Amrizal Umran, SpU Oleh: Ekawati Eprisman Hilda Fakhrani Fardiani Paramitha OY Putri Nuraini Wahyu Rintiyani

142354853 Ruptur Arteri Brachialis

Embed Size (px)

DESCRIPTION

nm

Citation preview

  • LAPORAN KASUSRUPTUR ARTERI BRACHIALIS

    Pembimbing:dr. Amrizal Umran, SpUOleh:Ekawati EprismanHilda Fakhrani FardianiParamitha OYPutri NurainiWahyu Rintiyani

  • BAB IPENDAHULUAN

    Sebagian besar dari trauma ini diakibatkan oleh trauma tajam , baik akibat pisau maupun oleh penyebab lainnya.dan trauma tumpul yang dapat diakibatkan oleh kecelakaan laulintas, terjatuh maupun crush injury.Tujuan dari penanganan trauma vaskuler sama seperti trauma lainnya yaitu live saving dan diikuti oleh limb salvage dan pemulihan fungsi.

  • SEJARAH Pada masa lalu cedera pada pembuluh darah besar ditangani dengan melakukan ligasi pada pembuluh darah besar tersebut .Pada abad ke 19 dan abad ke 20. Dalam dokumentasi , Hallowell(1762) melakukan repair pembuluh darah, hal tersebut seperti yang dianjurkan oleh Lambert tahun 1759. Pada tahun 1910 lebih dari 100 kasus dilakukan lateral arterioraphy dan lebih dari 46 kasus dilakukan anastomosis end to end

  • Selama Perang Korea pada tahun 1950 an, pada masa ini dokter bedah melakukan perubahan besar pada penatalaksanaan trauma vaskuler sehingga angka amputasi dapat ditekan sampai 13%.. Pada masa Perang Vietnam angka ini masih dikisaran 13%. Pada perang vietnam amputasi yang diakibatkan cedera arteri brachialis sekitar 5%. Hanya 2% dari cedera arteri brachialis yang diligasi, tetapi hampir 60% cedera arteri radialis dan 75% arteri ulnaris diligasi, karena sedikit kemungkinan menimbulkan iskemia.

  • EPIDEMIOLOGI

  • ETIOLOGI

  • GEJALA KLINIS

  • PENEGAKAN DIAGNOSTIK Para ahli yang menangani pasien dengan trauma, seperti ahli vaskuler, orthopedi, dokter emergensi.Hard signs terdiri atas hilangnya pulsasi dibagian distal, perdarahan aktif, hematom yang meluas atau pulsatil, bruit atau thrill atau iskemia pada bagian distal

  • Sensitivitas hard signs pada trauma tusuk ekstremitas atas sekitar 92-95%, sedangkan spesifisitasnya sekitar 95%. Dari berbagai kepustakaan didapatkan bahwa hard signs dapat memprediksi cedera vaskuler pada hampir 100% kasus. pemeriksaan arteriografi intra operatif jika ditemukan fraktur multipel, atau cedera di proksimal

  • Tanda tanda soft signs yaitu hematom yang stabil, cedera saraf dekat pembuluh darah, hipotensi yang tak jelas sebabnya, dan riwayat perdarahan ditempat kejadian. Frykber ER dkk(1991) menemukan bahwa penderita dengan luka dekat kepembuluh darah besar, dengan pemeriksaan fisik normal, tanpa tanda tanda hard signs, ternyata angka negartive predictive value 99,3%.

  • MODALITAS PEMERIKSAAN

  • PENATALAKSANAAN

  • EVALUASI PASCA OPERASI Sindroma KompartemenKompartemen sindrome diakibatkan peningkatan tekanan intra kompartemen yang timbul akibat iskemia pada otot dan saraf. Tanda tanda awal adalah nyeri yang berlebihan yang tidak sebanding dengan cedera yang terjadi., dan peningkatan nyeri pada pergerakan pasif dan palpasi kompartemen.

  • Tanda tanda lain adalah paralysis, paresthesia, pallor, Pembengkakan pada kompartemen dan penurunan sensasi. Biasanya pulsasi masih tetap teraba, karena tekanan sistolik lebih dari 30 mm Hg.

  • KOMPLIKASI Oklusi dan perdarahan adalah dua komplikasi yang sering terjadi dan memerlukan operasi segera. Jika timbul edema yang ditandai dengan nyeri segera lakukan dekompressi. Kematian otot dan saraf timbul akibat vaskular compromise yang lama. Dilakukan nekrotomi dan jika luas dapat dilakukan amputasi. Komplikasi yang lain yaitu infeksi yang membutuhkan debridement dan pemberian antibiotika.Komplikasi lanjut yaitu fistula arteriovenosa dan aneurisma palsu. Komplikasi ini diatasi dengan operasi.

  • ANAMNESIS IdentitasNama : Tn GUmur: 21 tahunPendidikan : SMPPekerjaan : wiraswasta Agama : IslamAlamat : Kabupaten Lebak Banten

  • ANAMNESIS Keluhan Utama : tangan kiri terkena gerinda 5 jam SMRSRPS: Os datang dibawa keluarganya karena tangan kiri terkena gerinda kurang lebih 5 jam smrs. Os awalnya sedang bekerja ketika tangannya terkena gerinda. Darah (+) mengalir deras berwarna merah segar. Awalnya Os dibawa ke RS Premier dan diberikan Ketesse ,Ceftriakson,tetagram, kemudian pasien dirujuk ke RS Fatmawati. Os juga merasa kesakitan dan lemasRPD: riwayat alergi (-)

  • PEMERIKSAAN FISIKKeadaan umum : tampak sakit sedangKesadaran : Compos Mentis, GCS = E4 M6 V5 (15)Pupil = isokor, Reflek cahaya = (+/+)Tanda - tanda vital :TD: 110/70mmHgNadi = 88 x menit, nadi pada a.radialis sinistra tidak terabaRR = 20 x menitSuhu = 36,5 C

  • PEMERIKSAAN FISIKStatus Generalis:Kepala : normocephali, Mata : CA (-/-), SI (-/-)Leher: KGB ttb, Thiroid TTbCor: SI-SII reguler, g (-), m (-)Paru: Sn vesikuler, rh (-/-), wh (-/-)Abdomen: supel, datar, NT-, hepar lien tidak membesar, Bu (+) NEkstimitas : oedeme - - akral dingin - + - - - -

  • PEMERIKSAAN FISIKStatus Lokalis:I: vulnus laceratum berukuran 5x2x1 cm pada daerah lipatan siku kiri, dengan dasar otot, dan perdarahan aktif derasP: Pulsasi ateri radialis sinistra (-), pulsasi arteri ulnaris sisnistra (-)

  • PEMERIKSAAN PENUNJANG

    PemeriksaanHasilNilai RujukanHemoglobin9,113,2-17,3Hematokrit2933-45Leukosit20,55-10Trombosit307150-440Eritrosit3,574,40-5,90VER81,180-100HER25,626-34KHER31,532-36RDW14,611,5-14,5APTT25,827,4-39,3Kontrol APTT34,2 -PT17,711,3-14,7Kontrol PT13,7 -INR1.40 -

  • PEMERIKSAAN PENUNJANG

    PemeriksaanHasilNilai RujukanFUNGSI HATISGOT170-34SGPT190-40Albumin3.303.40-4.80FUNGSI GINJALUreum darah3220-40Kreatinin darah1.00.6-1.5DIABETESGDS22270-140ELEKTROLIT DARAHNatrium 135135-147Kalium3,633.10-5.10Klorida11395-108Golongan DarahA RH (+)

  • ROElbow kiri AP lateral :Kedudukan tulang- tulang elbow baik, tak tampak dislokasi ataupun subluksasiTak tampak fraktur maupun destruksiTidak tampak pembentukan osteofitCelah sendi tidak tampak menyempitKesan : tidak tampak kelainan radiologis pada elbow kiriThoraks AP lateral: tidak tampak kelainan radiologis pada thoraks

  • DIAGNOSISSuspek ruptur arteri brachialis sinistraDasar diagnosis:Daerah luka di lipatan sikuDarah mengalir derasPulsasi arteri radialis sinistra dan arteri ulnaris sinistra (-)

  • PLANNING (P) :TATALAKSANA DI IGD Pro repair ruptur arteri citoLoading IVFD RL 500 cc 2 kolfTramadol 3x1 mgCefotaxime 2x1g ivPersiapan darah PRC 500ccSIO-SITA

  • LAPORAN OPERASIPasien supine di atas meja operasi dgn GAAsepsis dan antisepsis lapangan operasi dan sekitarnyaTourniket di inflasikanIdentifikasi luka, eksplorasi, tampak ruptur total arteri brachialis sinistraArteri brachialis tangan distal dan proksimal dibebaskan dari jaringan perivaskularDilakukan anastomose end to end dengan jahitan continous prolene 6.0Perdarahan dikontrolLuka operasi ditutup lapis demi lapisOperasi selesai

  • INSTRUKSI POST OPDiet biasa 2000 kal/24 jamCertolin 2x1 grTramadol 3x1 ampHeparin drip 15000 iu/24 jamCek dpl post op dan pt aptt/24 jamIVFD RL:D5%= 1:1

  • ANALISIS KASUSOs datang dibawa keluarganya karena tangan kiri terkena gerinda kurang lebih 5 jam smrs. Os awalnya sedang bekerja ketika tangannya terkena gerinda. Darah (+) mengalir deras berwarna merah segar. Awalnya Os dibawa ke RS Premier dan diberikan Ketesse ,Ceftriakson,tetagram, kemudian pasien dirujuk ke RS Fatmawati. Os juga merasa kesakitan dan lemasTrauma tajam 65%Arteri brachialis 15-30%Perdarahan aktif (+)kesakitan (+)

  • hilangnya pulsasi dibagian distalperdarahan aktif hematom yang meluas atau pulsatilbruit atau thrill atau iskemia pada bagian distal

    hematom yang stabilcedera saraf dekat pembuluh darahhipotensi yang tak jelas sebabnyariwayat perdarahan ditempat kejadian.Hard signSoft signPulsasi arteri radialis (-), pulsasi arteri ulnaris (-) Perdarahan aktif (+)TD 110/70Hipotensi (-)Hematom (-)Hematom (-)Bruit, thrill, iskemik (-)Cedera saraf (-)perdarahan (+)

  • PEMERIKSAAN PENUNJANGFoto rontgen Elbow kiri AP lateralKesan : tidak tampak kelainan radiologis pada elbow kiri

  • KESIMPULANPasien laki-laki usia 21 tahun, didiagnosis dengan suspek ruptur arteri brachialis sinistra, penegakkan diagnosis pasien ini berdasarkan data anamnesis (daerah luka di lipatan siku akibat trauma tajam, darah mengalir deras), pemeriksaan fisik (pulsasi arteri radialis dan arteri ulnaris -), dan pemeriksaan foto rontgen. Pasien sudah dilakukan tatalaksana di IGD. Tatalaksana pasien sudah sesuai kepustakaan yaitu dilakukan pro repair arteri cito