Upload
others
View
13
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
MEMPROSES DOKUMEN DANA KAS
DI BANK
KODE: M.692000.006.02
Objektif:Unit kompetensi ini berkaitan dengan ketrampilan, pengetahuan dan sikap kerja yang
dibutuhkan dalam memproses dokumen dana kas di bank sesuai dengan prosedur yang
ditetapkan pada perusahaan. Berikut ini elemen kompetensi KUK 12, yaitu:
1. Mempersiapkan pengelolaan administrasi kas bank
2. Menghitung mutasi kas bank
3. Membukukan mutasi kas bank
4. Menyusun laporan rekonsiliasi bank
5. Membukukan penyesuaian kas bank
MATERI ELEMEN KOMPETENSI 1
MEMPERSIAPKAN PENGELOLAAN ADMINISTRASI KAS
BANK
KRITERIA UNJUK KERJA1.1. Peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan untuk pencatatan kas di bank
disediakan
1.2. Bukti transaksi pemakaian kas di bank disiapkan
1.1. URAIAN MATERI ELEMEN KOMPETENSI 1 1. Pengertian Kas
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kas adalah tempat
menyimpan uang; tempat membayar dan menerima uang; keluar masuknya
uang. Sedangkan menurut Kamus Istilah Akuntansi, kas merupakan alat
LSP Universitas Gunadarma Halaman | 1
KUK12
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
pembayaran yang dapat diterima oleh bank dengan nilai nominal untuk
disimpan. Dalam arti sempit, kas adalah sejumlah uang tunai dalam bentuk uang
kertas dan uang logam, sedangkan dalam arti yang lebih luas, kas juga termasuk
cek, wesel pos, dan simpanan di bank. Kas juga merupakan aktiva yang paling
likuid, media pertukaran standar dan dasar pengukuran serta akuntansi untuk
semua pos-pos lainnya. Pada umumnya, kas diklasifikasikan sebagai aktiva
lancar.
Kas adalah aktiva yang paling rentan untuk disalahgunakan. Manajemen
biasanya menghadapi dua masalah akuntansi untuk transaksi kas: (1)
pengendalian yang tepat harus ditetapkan untuk menjamin bahwa tidak ada
transaksi yang tidak diotorisasi dicatat oleh pejabat atau karyawan; dan (2)
menyediakan informasi yang diperlukan untuk mengelola kas yang ada di tangan
dan transaksi kas dengan tepat. Namun, dengan perangkat pengendalian yang
canggih sekalipun belum tentu mampu menghindarkan kesalahan.
Daya beli uang bisa berubah-ubah mungkin naik atau turun tetapi
kenaikan atau penurunan daya beli ini tidak akan mengakibatkan penilaian
kembali terhadap kas. Sifat kas yang sangat mudah untuk dipindahtangankan
dan tidak dapat dibuktikan pemiliknya juga mengakibatkan kas mudah
digelapkan. Oleh karena itu perlu diadakan pengawasan yang ketat terhadap kas.
Pada umumnya, suatu sistem pengawasan intern terhadap kas akan memisahkan
fungsi-fungsi penyimpanan, pelaksana dan pencatatan. Tanpa adanya fungsi
tersebut, akan mudah menggelapkan uang kas.
2. Pelaporan dan Pengendalian Kas di Bank
Penanaman uang kas untuk tujuan operasional harus diperhitungkan atas
dasar kebutuhan dana rata-rata uang tunai setiap hari. Kebutuhan uang tunai
yang melonjak pada hari-hari tertentu dapat disediakan dari persediaan dalam
rekening penempatan dana pada bank-bank lain. Dengan demikian besarnya
penempatan alat likuid dalam bentuk tunai maupun penempatan pada beberapa
bank harus dilakukan dengan memperhitungkan kebutuhan minimum dan syarat
minimum yang harus dipelihara oleh suatu bank.
LSP Universitas Gunadarma Halaman | 2
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Berkenaan dengan syarat minimum alat likuid yang harus ada, semua
bank diwajibkan untuk mempertahankan saldo giro minimal di Bank Indonesia
sebesar 5 persen dari dana masyarakat yang dimiliki. Oleh sebab itu, setiap bank
harus memiliki informasi akuntansi yang akurat akan posisi dana masyarakat.
Tujuan dari memelihara minimum alat likuid ini adalah selain untuk memelihara
likuiditas juga untuk menghindari terjadinya over atau under liquid,
memanfaatkan kelebihan dana untuk dapat disalurkan kepada aktiva yang dapat
menciptakan pendapatan.
Bank dan institusi pemberi pinjaman lainnya seringkali mewajibkan para
nasabah yang meminjam uang kepada mereka untuk mempertahankan saldo kas
minimum dalam rekening giro atau tabungan. Saldo minimum ini dinamakan
saldo kompensasi. Untuk menghindari kesalahpahaman investor mengenai
jumlah kas yang tersedia guna memenuhi kewajiban yang berulang, SEC
merekomendasikan agar deposito yang dibatasi secara legal yang disimpan
sebagai saldo kompensasi terhadap kesepakatan pinjaman jangka pendek
disajikan secara terpisah diantara pos-pos “kas dan ekuivalen-kas” dalam aktiva
lancar. Deposito restriktif yang disimpan sebagai saldo kompensasi terhadap
kesepakatan peminjaman jangka panjang harus diklasifikasikan secara terpisah
sebagai aktiva tidak lancar, baik dalam kelompok investasi atau aktiva lainnya.
Overdraft bank terjadi apabila suatu cek ditulis dalam jumlah yang
melebihi rekening kas. Hal itu harus dilaporkan dalam kelompok kewajiban
lancar dan biasanya ditambahkan ke dalam jumlah yang dilaporkan sebagai
utang usaha. Jika material, maka pos ini harus diungkapkan secara terpisah pada
bagian depan neraca atau dalam catatan yang berhubungan. Overdraft bank
umumnya tidak di offset terhadap akun kas. Pengecualian utamanya adalah
apabila kas tersedia pada akun lainnya di bank yang sama dimana overdraft
tersebut terjadi.
Ekuivalen kas merupakan investasi jangka pendek yang sangat likuid,
yang (1) segera bisa dikonversi menjadi sejumlah kas yang diketahui, dan (2)
begitu dekat dengan jatuh temponya sehingga risiko perubahan suku bunga tidak
signifikan. Pada umumnya, hanya investasi dengan jatuh tempo awal 3 bulan
LSP Universitas Gunadarma Halaman | 3
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
atau kurang yang memenuhi syarat definisi ini. Contoh-contoh ekuivalen kas
adalah Treasury bill, kertas komersial, dan dana pasar uang.
Laporan bank merupakan salah satu alat penting yang digunakan
perusahaan untuk mengendalikan kas. Perusahaan dapat menggunakan laporan
bank untuk membandingkan transaksi kas di catatan akuntansinya dengan
catatan yang dibuat oleh bank. Saldo kas yang ditunjukkan oleh laporan bank
biasanya berbeda dari saldo kas yang ditunjukkan dalam catatan akuntansi
perusahaan. Adanya selisih yang terjadi dapat disebabkan oleh tertundanya
pencatatan transaksi yang dilakukan oleh salah satu pihak atau mungkin juga
berasal dari kesalahan dalam pencatatan transaksi yang dilakukan baik oleh
perusahaan ataupun bank.
Alasan yang membuat perusahaan menggunakan rekening bank adalah
untuk pengendalian internal. Beberapa keuntungan pengendalian dengan
menggunakan rekening bank adalah sebagai berikut:
1. Rekening bank mengurangi jumlah kas di tangan
2. Rekening menyediakan pencatatan mandiri atas transaksi kas. Merekonsiliasi
saldo atas akun kas dalam catatan perusahaan dengan saldo kas menurut
bank adalah pengendalian yang penting.
3. Penggunaan rekening bank memfasilitasi proses transfer dana menggunakan
sistem transfer dana elektronik.
3. Peralatan dan Perlengkapan Pencatatan Kas
Peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan untuk pencatatan kas di bank
terdiri dari:
1. Format bukti-bukti transaksi seperti:
a. Bukti penerimaan kas
b. Bukti pengeluaran kas
c. Formulir pengajuan cek
d. Kuitansi
e. Nota
f. Faktur
LSP Universitas Gunadarma Halaman | 4
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
g. Buku kas
h. Rekening Koran bank
i. Cut Off laporan bank
2. Ordner/Map snelhecter
3. Guide/pembatas
4. Contoh uang
5. Komputer
6. Printer
7. Peti uang (Cash Box)
8. Alat tulis kantor
9. Perforator
10. Stapler
11. Kalkulator
4. Bukti Transaksi Pemakaian Kas di Bank
Dalam mengelola dana kas di bank, tidak terlepas dari adanya transaksi
keuangan. Dari transaksi tersebut akan muncul bukti-bukti transaksi. Transaksi
adalah persetujuan jual beli (dalam perdagangan) antara dua pihak. Bukti
transaksi tersebut antara lain kuitansi, cek, cashier’s check, traveler’s check,
faktur, nota kontan, nota debet, nota kredit, bukti kas masuk, bukti kas keluar,
dan blangko pembayaran bank dari instansi/perusahaan.
Adapun penjelasannya sebagai berikut:
1. Kuitansi
Kuitansi adalah surat bukti adanya penerimaan uang atau pembayaran. Kuitansi
ditandatangani oleh pihak yang menerima uang. Kuitansi umumnya mempunyai
dua sisi, yaitu sisi kanan dan sisi kiri. Sisi kanan diberikan kepada orang yang
membayar, sedangkan sisi kiri disimpan untuk arsip bagi yang menerima
pembayaran.
2. Cek
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), cek adalah perintah tertulis
pemegang rekening kepada bank yang ditunjuknya supaya membayar sejumlah
LSP Universitas Gunadarma Halaman | 5
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
uang. Maka dari pengertian tersebut, cek adalah surat perintah yang dibuat oleh
pihak yang mempunyai simpanan di bank agar bank tersebut membayar
sejumlah uang tertentu kepada pihak/orang yang namanya tertera didalam cek
tersebut atau si pembawa cek.
3. Cashier’s Check
Cashier’s check adalah cek yang dibuat oleh suatu bank, yang merupakan surat
perintah bayar dari bank kepada bank itu sendiri.
4. Traveler’s Check
Traveler’s Check adalah cek perjalanan yang dikeluarkan oleh suatu bank untuk
kepentingan orang-orang yang bepergian dan dapat digunakan untuk melakukan
pembayaran-pembayaran.
5. Faktur
Faktur adalah surat bukti terjadinya transaksi pembelian atau penjualan secara
kredit. Faktur dibuat oleh penjual yang diserahkan kepada pembeli bersamaan
dengan barang yang dijual. Faktur biasanya dibuat rangkap tiga, lembar pertama
untuk pembeli, lembar kedua untuk penjual, dan lembar ketiga untuk arsip.
6. Nota kontan
Nota kontan adalah bukti transaksi terjadinya pembelian secara tunai. Nota
kontan dibuat oleh penjual untuk pembeli. Biasanya dibuat rangkap dua, lembar
yang asli diberikan kepada pembeli, sedangkan salinannya disimpan sebagai
arsip oleh penjual.
7. Nota debet
Nota debet adalah bukti transaksi adanya pengembalian karena barang rusak
atau tidak sesuai pesanan. Nota debet dibuat oleh pembeli karena barang yang
dibeli tidak sesuai pesanan dan sebagai bukti adanya pengurangan utang usaha.
8. Nota kredit
Nota kredit adalah bukti transaksi adanya pengembalian karena barang rusak
atau tidak sesuai pesanan. Nota kredit dibuat oleh penjual yang menerima barang
kembali dan sebagai bukti adanya pengurangan piutang usaha
9. Bukti kas masuk
LSP Universitas Gunadarma Halaman | 6
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Bukti kas masuk adalah bukti transaksi yang dibuat oleh pemegang dana bahwa
telah menerima sejumlah uang untuk keperluan kas.
10. Bukti kas keluar
Bukti kas keluar adalah bukti transaksi yang dibuat oleh pemegang dana bahwa
telah mengeluarkan sejumlah uang tertentu untuk keperluan pembayaran.
MATERI ELEMEN KOMPETENSI 2
MENGHITUNG MUTASI KAS BANK
KRITERIA UNJUK KERJA2.1. Saldo awal Kas di Bank diidentifikasi
2.2. Bukti penerimaan Kas di Bank diidentifikasi
2.3. Bukti pengeluaran Kas di Bank diidentifikasi
2.4. Jumlah penerimaan dan pengeluaran Kas di Bank untuk setiap transaksi dihitung
1.2. URAIAN MATERI ELEMEN KOMPETENSI 21. Penggunaan Bank sebagai Pengendalian Internal Atas Kas
Penggunaan bank memberikan kontribusi yang sangat signifikan
terhadap pengendalian internal atas kas. Perusahaan dapat melindungi kasnya
dengan menggunakan jasa bank sebagai tempat penyimpanan sekaligus sebagai
pemeriksa dan penghitung cek yang diterima dan cek yang dikeluarkan.
Penggunaan bank meminimalkan jumlah mata uang yang harus tersedia di
tangan. Penggunaan bank juga memfasilitasi pengendalian atas kas karena
menyebabkan dua catatan terpisah atas semua transaksi perbankan, yaitu oleh
perusahaan dan oleh bank.
Ketika membuka akun cek bank, umumnya bank memberikan cek kredit
kepada nasabah baru dan deposan dengan mengharuskan pemberian tanda
tangan di kartu specimen tanda tangan. Kartu ini berisi tanda tangan pihak yang
berwenang untuk menandatangani cek atas rekening di bank. Kartu spesimen
LSP Universitas Gunadarma Halaman | 7
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
tanda tangan digunakan oleh karyawan bank untuk memvalidasi keabsahan cek
yang dikeluarkan.
Segera setelah rekening dibuka, bank memberikan deposan dengan
sejumlah cek yang bernomor seri dan slip setoran yang tercetak nama dan alamat
deposan. Setiap cek dan slip setoran juga tercetak nomor identitas bank dan
deposan. Nomor ini, tercetak dengan tinta magnetis, memungkinkan komputer
untuk memproses transaksi.
Sebagian besar perusahaan memiliki rekening bank lebih dari satu.
Untuk efisiensi operasional dan pengendalian yang lebih baik, peritel nasional
dapat memiliki rekening bank di tingkat regional. Perusahaan dengan 70.000
karyawan memiliki satu rekening bank penggajian, dan juga rekening bank
umum. Juga, sebuah perusahaan dapat memiliki beberapa rekening bank dalam
rangka akses pinjaman jangka pendek jika dibutuhkan.
2. Melakukan Setoran Bank
Apabila setiap penerimaan uang disetor ke bank dan setiap pengeluaran
uang (kecuali yang jumlahnya relatif kecil) menggunakan cek maka rekening
kas akan dapat dibandingkan dengan laporan bank. Biasanya laporan bank
diterima bulanan dan akan direkonsiliasikan dengan catatan kas. Rekonsiliasi
laporan bank ini berguna untuk mengecek ketelitian pencatatan dalam rekening
kas dan catatan bank. Selain itu rekonsiliasi juga berguna untuk mengetahui
penerimaan atau pengeluaran-pengeluaran yang sudah terjadi di bank tetapi
belum dicatat oleh perusahaan.
Penyetoran ke bank seharusnya dilakukan oleh karyawan yang
berwenang, seperti kepala kasir. Setiap setoran harus didokumentasikan dengan
slip (formulir) setoran. Slip setoran dibuat rangkapnya. Slip yang asli untuk
bank; rangkapnya, distempel oleh bank sebagai bukti otentik untuk deposan.
Penyetoran ke bank merupakan salah satu momen yang dapat
mengakibatkan terjadinya selisih saldo kas yang terjadi antara catatan kas oleh
perusahaan dengan laporan yang dibuat oleh bank. Selisih tersebut harus
disesuaikan dalam bentuk rekonsiliasi. Dalam rekonsiliasi laporan bank
LSP Universitas Gunadarma Halaman | 8
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
sebaiknya dibuat oleh pegawai yang tidak mempunyai kepentingan terhadap kas,
maksudnya agar penyusunan rekonsiliasi bank ini dapat digunakan untuk
mengecek catatan-catatan kas dan bank. Dalam membuat rekonsiliasi laporan
bank perlu diketahui yang perlu direkonsiliasi itu adalah catatan perusahaan dan
bank, sehingga harus dibuat perbandingan antara keduanya agar dapat diketahui
perbedaan-perbedaan yang ada. Pembandingan ini dilakukan dengan cara debit
rekening kas dibandingkan dengan kredit catatan bank yang bisa dilihat dari
laporan bank kolom penerimaan, dan kredit rekening kas dibandingkan dengan
debit catatan bank yang bisa dilihat dari laporan bank kolom pengeluaran.
Biasanya terdapat perbedaan antara saldo menurut catatan kas dengan saldo
menurut laporan bank.
Contoh gambar slip bukti setoran dapat dilihat pada gambar 1 berikut ini:
Gambar 1: Slip Bukti Setoran
3. Mengeluarkan Cek
Cek (check) adalah dokumen tertulis yang ditandatangani oleh deposan
yang memerintahkan bank untuk membayar sejumlah uang tertentu kepada
pihak yang ditunjuk. Terdapat tiga pihak yang terkait dengan cek: (1) pembuat
LSP Universitas Gunadarma Halaman | 9
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
(maker) atau pemberi (drawer) yang menerbitkan cek; (2) bank atau pembayar
(payer) atas mana cek tersebut ditarik; dan (3) penerima atau penarik (payee)
yang mendapat pembayaran atas cek tersebut. Cek merupakan instrument yang
bisa dinegosiasikan yang dapat dialihkan ke pihak lain dengan persetujuan.
Setiap cek harus dilengkapi dengan penjelasan tujuan pembayaran. Di banyak
perusahaan, hal ini dilakukan dengan melampirkan slip pembayaran (remittance
advice) pada cek.
Merupakan hal yang penting untuk mengetahui saldo rekening cek setiap
waktu. Untuk melihat saldo terkini, setiap setoran dan cek seharusnya
dimasukkan dengan formulir memo catatan saldo yang disediakan bank atau di
catatan cek yang terdapat pada buku cek.
Di dalam cek juga berpotensi menimbulkan selisih antara saldo kas oleh
perusahaan dengan laporan bank. Hal-hal yang menimbulkan perbedaan antara
saldo kas oleh perusahaan dengan laporan bank dapat digolongkan sebagai
berikut:
1. Elemen-elemen yang oleh perusahaan sudah dicatat sebagai penerimaan
uang tetapi belum dicatat oleh bank, contoh:
a. Setoran yang dikirimkan ke bank pada akhir bulan tetapi belum diterima
oleh bank sampai bulan berikutnya (setoran dalam perjalanan).
b. Setoran yang diterima oleh bank pada akhir bulan, tetapi dilaporkan
sebagai setoran bulan berikutnya, karena laporan bank sudah terlanjur
dibuat (setoran dalam perjalanan).
c. Uang tunai yang tidak disetorkan ke bank.
2. Elemen-elemen yang sudah dicatat sebagai penerimaan oleh bank tetapi
belum dicatat oleh perusahaan, contoh:
a. Bunga yang diperhitungkan oleh bank terhadap simpanan, tetapi belum
dicatat dalam buku perusahaan (jasa giro).
b. Penagihan wesel oleh bank, sudah dicatat oleh bank sebagai penerimaan
tetapi perusahaan belum mencatatnya.
3. Elemen-elemen yang sudah dicatat oleh perusahaan sebagai pengeluaran
tetapi bank belum mencatatnya, contoh:
LSP Universitas Gunadarma Halaman | 10
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
a. Cek-cek yang beredar (outstanding checks) yaitu cek yang sudah
dikeluarkan oleh perusahaan dan sudah dicatat sebagai pengeluaran kas
tetapi oleh yang menerima belum diuangkan ke bank sehingga bank
belum mencatatnya sebagai pengeluaran.
b. Cek yang sudah ditulis dan sudah dicatat dalam jurnal pengeluaran uang
tetapi ceknya belum diserahkan kepada yang dibayar maka cek tersebut
belum merupakan pengeluaran oleh karena itu jurnal pengeluaran kas
harus dikoreksi pada akhir periode.
4. Elemen-elemen yang sudah dicatat oleh bank sebagai pengeluaran tetapi
belum dicatat oleh perusahaan, contoh:
a. Cek dari langganan yang ditolak oleh bank karena kosong tetapi belum
dicatat oleh perusahaan.
b. Bunga yang diperhitungkan atas overdraft (saldo kredit kas) tetapi belum
dicatat oleh perusahaan.
c. Biaya jasa bank yang belum dicatat oleh perusahaan.
Contoh gambar cek dengan slip pembayaran terdapat pada Gambar 2 berikut ini:
Gambar 2: Cek dengan slip pembayaran
LSP Universitas Gunadarma Halaman | 11
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Gambar 3: Cek
4. Laporan Bank
Setiap bulan, deposan (penyetor) menerima laporan bank dari bank.
Rekening Koran atau laporan bank (bank statement) menunjukkan transaksi dan
saldo perbankan milik deposan. Laporan ini menunjukkan (1) cek yang dibayar
dan debit lainnya yang mengurangi saldo rekening deposan, (2) setoran dan
kredit lainnya yang menambah saldo rekening deposan, dan (3) saldo setelah
transaksi harian. Umumnya, laporan bank merupakan salinan catatan bank yang
dikirim ke nasabah untuk tinjauan secara periodik.
Seluruh cek ‘yang dibayar’ diurutkan berdasarkan nomor pada laporan
bank bersama dengan tanggal dibayarkannya cek dan jumlahnya. Setelah
membayar cek, bank memberi stempel ‘lunas’ pada cek; cek yang telah dibayar
terkadang disebut juga dengan cek ‘yang dibatalkan’. Sebagian besar bank
menawarkan deposan untuk menerima cek ‘yang dibayar’ pada laporan bank
mereka. Untuk mereka yang tidak mau, bank menyimpan catatan setiap cek pada
microfilm.
Setiap setoran yang diterima oleh bank dikreditkan ke rekening nasabah.
Yang sebaliknya terjadi ketika bank ‘membayar’ cek yang diterbitkan
perusahaan pada saldo rekening cek: pembayaran mengurangi kewajiban bank.
LSP Universitas Gunadarma Halaman | 12
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Dengan demikian akan mendebit rekening nasabah di bank. Bank juga
memasukkan memorandum laporan bank yang menjelaskan debit dan kredit
lainnya yang dilakukan oleh bank kepada rekening nasabah.
Rekonsiliasi bank dapat dibuat dalam 2 macam cara yang berbeda, yaitu:
1. Rekonsiliasi saldo akhir yang bisa dibuat dalam 2 bentuk:
a. Laporan rekonsiliasi saldo bank dan saldo kas untuk menunjukkan saldo
yang benar.
b. Laporan rekonsiliasi saldo bank kepada saldo kas.
2. Rekonsiliasi saldo awal, penerimaan, pengeluaran, dan saldo akhir yang bisa
dibuat dalam 2 bentuk:
a. Laporan rekonsiliasi saldo bank kepada saldo kas (4 kolom)
b. Laporan rekonsiliasi saldo bank dan saldo kas untuk menunjukkan saldo
yang benar (8 kolom)
MATERI ELEMEN KOMPETENSI 3
MEMBUKUKAN MUTASI KAS BANK
KRITERIA UNJUK KERJA3.1. Bukti penerimaan dan pengeluaran Kas di Bank diverifikasi.
3.2. Jumlah penerimaan dan pengeluaran Kas di Bank untuk setiap transaksi
dibukukan.
3.3. Hasil mutasi data penerimaan dan pengeluaran Kas di Bank diidentifikasi.
1.3. URAIAN MATERI ELEMEN KOMPETENSI 3 1. Penerimaan dan Pengeluaran Kas di Bank
Apabila penerimaan kas setiap hari langsung disetorkan ke bank dan
pembayaran dilakukan dengan cek, maka setiap akhir bulan perusahaan perlu
mencocokkan saldo menurut catatan perusahaan dengan saldo menurut catatan
LSP Universitas Gunadarma Halaman | 13
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
bank yang tersaji di laporan bank. Prosedur mencocokkan saldo kas menurut
catatan perusahaan dan catatan bank dan catatan perusahaan disebut rekonsiliasi
bank.
Rekonsiliasi bank dilakukan untuk mengungkapkan setiap kesalahan dan
ketidakwajaran yang ada pada catatan perusahaan di bank. Prosedur rekonsiliasi
dilakukan untuk mencari sebab-sebab ketidakcocokan yang terjadi antara saldo
menurut catatan bank dan catatan perusahaan. Selain itu, rekonsiliasi bank berguna
untuk mengecek ketelitian pencatatan dalam rekening kas dan catatan bank.
Rekonsiliasi juga berguna untuk mengetahui penerimaan atau pengeluaran yang
sudah terjadi di bank tetapi belum dicatat oleh perusahaan.
Pemakaian cek kertas semakin populer sebagai suatu cara pembayaran.
Namun, kemajuan perangkat lunak dan perangkat keras desktop publishing telah
menciptakan peluang-peluang baru untuk menduplikasi, mengubah dan
memalsukan cek. Pada saat yang sama, teknologi-teknologi pengamanan baru,
seperti image ultraviolet, bar-code berkapasitas tinggi, dan biometrik juga
berkembang. Teknologi-teknologi ini mengubah dokumen-dokumen kertas menjadi
file-file yang diproses secara elektronik, sehingga mengurangi risiko penipuan.
Bank mengenakan biaya bulanan atas jasa yang diberikan. Seringkali biaya
dikenakan hanya ketika saldo rata-rata bulanan di rekening koran di bawah jumlah
tertentu. Biaya ini, disebut dengan biaya administrasi bank (bank service charge),
tampak pada laporan bank dengan kode SC. Memorandum debit yang menjelaskan
biaya ini ada di laporan bank dan catatan yang menyertainya. Memorandum debit
terpisah mungkin juga diterbitkan atas pemberian jasa lainnya semacam biaya cetak
cek, penerbitan cek perjalanan, dan memindah dana ke tempat lain. Singkatan DM
sering digunakan untuk biaya-biaya semacam ini.
Memorandum debit juga digunakan oleh bank ketika cek yang disetor dari
nasabah ‘ditolak’ karena dana yang tidak cukup. Dalam kasus ini, cek ditandai NSF
(Not Sufficient Funds atau dana tidak mencukupi) oleh bank nasabah dan
dikembalikan ke bank deposan. Bank kemudian mendebit rekening deposan. Bank
kemudian mengirimkan cek NSF dan memorandum debit kepada deposan sebagai
LSP Universitas Gunadarma Halaman | 14
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
pemberitahuan atas biaya. Cek NSF menyebabkan piutang usaha (dari penerbit cek)
bagi deposan dan menurunkan saldo kas di rekening bank.
Deposan dapat meminta bank untuk menagihkan wesel tagihnya. Dalam hal
ini, bank akan mengkredit rekening deposan atas kas yang diterima dari penagihan
wesel tersebut. Hal ini diilustrasikan pada laporan bank dengan kode CM (Credit
Memorandum). Bank akan menerbitkan memorandum kredit yang dikirim bersama
dengan laporan yang menjelaskan ayat tersebut. Sebagian besar bank juga
menawarkan bunga atas rekening cek ini. Bunga yang dihasilkan dapat juga
dijelaskan dalam laporan bank dengan kode CM atau INT (Interest Earned).
2. Perbedaan Saldo Kas di Bank dan Deposan
Bank dan deposan memiliki catatan tersendiri atas rekening deposan. Ke
dua saldo tersebut jarang sama sehingga diperlukan untuk menyesuaikan saldo kas
yang dilaporkan pada pembukuan perusahaan dengan saldo kas pada laporan bank.
Proses ini disebut dengan rekonsiliasi rekening bank (reconciling the bank
account). Ketidaksesuaian ini dikarenakan:
1. Perbedaan waktu yang tidak memungkinkan salah satu pihak mencatat
transaksi di periode yang sama.
2. Kesalahan oleh salah satu pihak dalam mencatat transaksi.
Perbedaan waktu sering terjadi. Sebagai contoh, beberapa hari mungkin
terlewatkan antara cek yang dikirimkan kepada penarik cek dan tanggal yang
dibayarkan bank. Sama halnya, ketika deposan menggunakan setoran bank untuk
menyetorkannya, aka nada selisih waktu satu hari antara waktu yang diterima yang
dicatat deposan dengan waktu diterima yang dicatat oleh bank. Perbedaan waktu
juga terjadi ketika bank mengirimkan memorandum debit atau kredit kepada
deposan.
Juga, kesalahan terkadang terjadi. Kejadian kesalahan bergantung pada
keefektifan pengendalian internal deposan dan bank. Kesalahan dari pihak bank
sangat jarang terjadi. Akan tetapi, salah satu pihak dapat saja salah mencatat cek
senilai Rp 450.000 menjadi Rp 45.000 atau Rp 540.000. Juga, bank mungkin saja
salah mengenakan cek yang ditarik oleh Andi ke rekening Adi.
LSP Universitas Gunadarma Halaman | 15
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
3. Jumlah Saldo Kas di Bank dan Deposan
Setiap perusahaan memiliki catatan atas kas yang diterima, dikeluarkan, dan
saldonya. Namun karena banyaknya transaksi kas, maka kesalahan atau kelalaian
dapat saja terjadi dalam melakukan pencatatan. Karena itu, secara periodik
perusahaan perlu membuktikan saldo yang disajikan dalam buku besar. Kas yang
sebenarnya ada di kantor, misalnya kas kecil, dana pertukaran, dan penerimaan
yang belum didepositokan, dapat dihitung dan dibandingkan dengan catatan
perusahaan. Kas yang berada di dalam deposito tidak tersedia untuk dihitung, dan
dibuktikan dengan membuat rekonsiliasi bank, yaitu rekonsiliasi atas catatan
perusahaan dengan catatan bank tentang kas perusahaan.
Logisnya, catatan perusahaan dan catatan bank harus menunjukkan saldo
yang sama. Dalam kenyataan, dua saldo tersebut mungkin berbeda. Ketidakcocokan
yang terjadi biasanya disebabkan oleh adanya beda waktu yang terjadi dalam
prosedur pencatatan, penerimaan dan pengeluaran kas. Berikut ini adalah penyebab
perbedaan antara saldo perusahaan dan saldo bank karena beda waktu mencatat dan
salah catat:
1. Setoran dalam perjalanan (deposit intransit)
Setoran dalam perjalanan adalah setoran perusahaan ke bank yang belum
dicatat oleh bank karena kemungkinan-kemungkinan berikut.
a. Aturan intern bank bahwa setoran yang dilakukan pada akhir bulan akan
dicatat selang satu hari kerja berikutnya
b. Aturan intern bank bahwa setoran di atas pukul 12:00 baru dicatat selang
satu hari kerja berikutnya
c. Setoran melalui Automatic Teller Machine (ATM) dicatat selang satu hari
kerja berikutnya
d. Setoran dengan prosedur clearing dicatat setelah selesai prosedur tersebut.
Jika clearing selesai pada pukul 10:00, sehingga setoran dengan prosedur
clearing yang diterima bank setelah pukul 10:00 akan diselesaikan pada
hari clearing berikutnya.
LSP Universitas Gunadarma Halaman | 16
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Prosedur pemeriksaan untuk menemukan setoran dalam perjalanan adalah
membandingkan semua setoran menurut slip setoran dengan setoran yang tampak
dalam laporan bank. Setoran perusahaan yang tidak tampak di laporan bank adalah
setoran dalam perjalanan.
2. Cek yang masih beredar (outstanding check)
Cek yang masih beredar adalah cek yang sudah dikeluarkan oleh perusahaan
tetapi bank belum membayarnya karena pemegang cek (pihak yang dibayar
perusahaan, misalnya supplier) belum menguangkannya ke bank. Prosedur
pemeriksaan untuk menemukan cek yang masih beredar adalah membandingkan
seluruh cek yang telah dikeluarkan (periksa nomor cek di bonggol cek) dengan cek-
cek yang telah diuangkan oleh bank yang tampak di laporan bank. Cek yang tidak
nampak di laporan bank adalah cek yang masih beredar.
3. Biaya bank (service charge)
Biaya bank adalah biaya yang dibebankan oleh bank kepada perusahaan atas
jasa bank melayani giro perusahaan. Bank langsung mengurangi giro perusahaan,
sedangkan perusahaan belum mencatatnya karena belum mengetahuinya sebelum
menerima laporan bank atau memo debit dari bank. Prosedur pemeriksaan untuk
menemukan biaya bank adalah dengan mengidentifikasi memo debit untuk biaya
bank di laporan bank (kode memo debit) untuk biaya bank pada umumnya DM
dengan nomor tertentu).
4. Cek kosong (non-sufficient fund check)
Cek kosong adalah cek yang tidak cukup dananya. Pada waktu perusahaan
menerima cek dari pelanggan, perusahaan sudah mengakuinya sebagai penerimaan
kas dan disetornya ke bank sebagai penambah saldo rekening giro perusahaan. Di
hari berikutnya, ternyata ada pemberitahuan dari bank bahwa cek yang disetorkan
tidak cukup dananya. Jika bank belum terlanjur menganggap cek kosong ini sebagai
setoran, maka di laporan bank tidak terdapat setoran tersebut dan juga tidak terjadi
pengurangan setoran. Namun jika bank telah telanjur menganggapnya sebagai
setoran, maka di laporan bank akan tercantum setoran dan juga pengurangan.
LSP Universitas Gunadarma Halaman | 17
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Keterangan untuk pengurangan adalah cek kosong (non-sufficient fund check/NSF
Check). Prosedur untuk menemukan cek kosong adalah mengidentifikasi memo
debit untuk cek kosong di laporan bank (kode DM dengan nomor tertentu).
Di Amerika Serikat, bank menerima setoran berupa cek meskipun cek
tersebut berasal dari bank lain. Apabila cek tersebut tidak cukup dananya pada
waktu clearing, barulah bank tersebut membatalkan setoran tersebut. Dengan
demikian, setiap menyetor cek pelanggan di bank, perusahaan langsung menerima
bukti setor (deposit slip) dan oleh karena itu menjadi bukti untuk pencatatan
bertambahnya rekening kas di bank. Di Indonesia, bank tidak menerima setoran
berupa cek yang berasal dari bank lain, kecuali kalau sudah selesai clearing.
Dengan praktik seperti ini, maka perusahaan di Indonesia tidak menganggap
cek dari pelanggannya sebagai pelunasan sebelum cek itu dinyatakan tertagih oleh
bank setelah selesai clearing. Berdasar uraian sebelumnya maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa tidak satu pun cek kosong telanjur dicatat oleh perusahaan
sebagai kas.
5. Pelunasan dari pelanggan (debitor) via transfer giro
Dalam praktik bisnis modern, para debitor atau pelanggan perusahaan
membayar utangnya melalui rekening giro perusahaan di bank. Perusahaan baru
mengetahui bertambahnya saldo kas dari transfer ini setelah menerima laporan bank
atau memo kredit dari bank. Prosedur untuk menemukan transfer dari pihak lain
adalah mengidentifikasi memo kredit untuk transfer tersebut di laporan bank (kode
CM dengan nomor tertentu).
6. Jasa giro bank
Jasa giro bank adalah balas jasa bank yang diberikan kepada perusahaan
karena bank dapat memanfaatkan simpanan giro perusahaan. Dalam hal ini, bank
langsung menambah giro perusahaan, sedangkan perusahaan belum mencatatnya
karena belum mengetahuinya sebelum menerima laporan bank atau memo kreditdari
bank. Prosedur pemeriksaan untuk menemukan jasa giro bank adalah
mengidentifikasi memo kredit untuk jasa giro di laporan bank (kode CM dengan
nomor tertentu).
LSP Universitas Gunadarma Halaman | 18
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
7. Salah catat
Apabila setelah mempertimbangkan semua pos di atas, ketidakcocokan antara
saldo perusahaan dan saldo bank masih ditemukan, maka dilakukan prosedur
pemeriksaan yang lain untuk menentukan kemungkinan salah catat di buku
perusahaan dan atau di buku bank. Apabila salah catat telah diidentifikasi, tetapi
saldonya belum cocok, maka ada indikasi bahwa kas digelapkan.
MATERI ELEMEN KOMPETENSI 4
MENYUSUN LAPORAN REKONSILIASI BANK
KRITERIA UNJUK KERJA4.1 Laporan rekening koran bank dan catatan perusahaan serta data pendukung
rekonsiliasi bank diidentifikasi.
4.2 Selisih antara rekening koran bank dan catatan perusahaan diidentifikasi.
4.3. Laporan Rekonsiliasi Bank disajikan.
4.1. URAIAN MATERI ELEMEN KOMPETENSI 4 1. Laporan Bank dan Catatan Perusahaan serta Tahapan Prosedur Rekonsiliasi
Untuk mendapatkan manfaat maksimal dari rekonsiliasi bank, rekonsiliasi
seharusnya dibuat oleh karyawan yang memiliki tanggung jawab selain terkait dengan
kas. Ketika prinsip pengendalian internal atas verifikasi internal independen tidak
diikuti dalam membuat rekonsiliasi, penggelapan kas mungkin terjadi. Sebagai contoh,
kasir yang menyiapkan rekonsiliasi dapat menggelapkan kas dan menyembunyikan
penggelapan tersebut dengan menuliskan kesalahan yang disengaja pada rekonsiliasi.
Dengan demikian, rekening bank akan terekonsiliasi, dan penggelapan mungkin tidak
terdeteksi.
Dalam merekonsiliasi rekening bank, boleh saja melakukan rekonsiliasi antara
saldo menurut pembukuan perusahaan dan saldo menurut bank ke saldo kas (benar dan
LSP Universitas Gunadarma Halaman | 19
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
tepat) disesuaikan. Skedul rekonsiliasi dibagi menjadi dua bagian. Titik awal membuat
rekonsiliasi adalah memasukkan saldo menurut laporan bank dan saldo menurut
pembukuan deposan pada skedul tersebut. Penyesuaian dilakukan di setiap bagian.
Tahapan-tahapan prosedur Rekonsiliasi, sebagai berikut:
1. Setoran dalam perjalanan
Bandingkan setiap setoran pada laporan bank dengan setoran dalam perjalanan
dari rekonsiliasi bank sebelumnya dan dengan setiap setoran yang dicatat
perusahaan atau salinan slip setoran. Setoran yang dicatat oleh deposan yang
belum dicatat oleh bank mencerminkan setoran dalam perjalanan (deposits in
transit). Tambahkan setoran yang belum dicatat oleh bank ke saldo kas menurut
laporan bank.
2. Cek beredar
Bandingkan cek yang telah dibayar yang ditunjukkan pada laporan bank atau
cek yang dikembalikan pada laporan bank dengan (a) cek beredar dari
rekonsiliasi bank sebelumnya, dan (b) cek yang diterbitkan oleh perusahaan
sebagaimana dicatat pada jurnal pembayaran kas. Cek yang diterbitkan yang
dicatat perusahaan yang belum dibayar bank mencerminkan cek beredar
(outstanding checks). Kurangkan cek beredar yang belum dibayar oleh bank dari
saldo kas menurut bank.
3. Kesalahan
Perhatikan bahwa kesalahan (error) ditemukan dari tahapan-tahapan berikut.
Daftarlah di bagian yang tepat pada skedul rekonsiliasi. Contoh, jika cek dibayar
dengan benar ditulis perusahaan seharusnya Rp 195.000, dan ternyata dicatat Rp
159.000, koreksi Rp 36.000 harus dikurangkan dari saldo menurut pembukuan
deposan. Seluruh kesalahan yang dibuat deposan merupakan bagian rekonsiliasi
yang menyesuaikan saldo kas menurut pembukuan deposan. Sebaliknya, seluruh
kesalahan yang dibuat oleh bank merupakan bagian rekonsiliasi yang
menyesuaikan saldo kas menurut bank.
4. Memorandum bank
Lacak memorandum bank (bank memorandum) ke catatan deposan. Setiap
memorandum yang belum tercatat seharusnya terdaftar pada bagian skedul
LSP Universitas Gunadarma Halaman | 20
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
rekonsiliasi. Contoh, memorandum debit Rp 5.000 atas biaya administrasi bank
akan dikurangi dari saldo menurut pembukuan perusahaan, dan pendapatan
bunga Rp 32.000 ditambahkan ke saldo menurut pembukuan perusahaan.
2. Selisih Antara Rekening Koran Bank dan Catatan Perusahaan
Jika jumlah uang yang ada ternyata tidak sesuai dengan catatan kas maka
selisihnya dicatat dalam rekening selisih kas dan rekening lawannya adalah rekening
kas. Apabila saldo selisih kas itu debit maka dilaporkan sebagai biaya diluar usaha,
tetapi kalau saldo rekening selisih kas itu kredit, maka dilaporkan sebagai pendapatan
diluar usaha. Bila selisih kas itu jumlahnya besar dan dapat diketahui bahwa itu akibat
kecurangan pegawai maka selisih tersebut dicatat sebagai piutang (dengan anggapan
akan dilunasi oleh pegawai yang curang atau perusahaan yang menjamin pegawai
tersebut), tetapi jika selisih tadi tidak mungkin untuk ditagih kembali maka dicatat
sebagai rugi yang tidak biasa (extra ordinary losses).
Pada akhir setiap bulan kalender, bank akan mengirimkan salinan rekening
bank atau rekening koran kepada setiap nasabahnya bersama dengan cek nasabah
yang telah dibayarkan oleh bank selama bulan berjalan. Jika tidak ada kesalahan yang
dibuat oleh bank atau nasabah, jika semua deposito yang dilakukan dan semua cek yang
ditarik oleh nasabah sampai pada bank pada bulan yang sama, dan jika tidak ada
transaksi tidak biasa yang mempengaruhi baik catatan kas perusahaan ataupun bank,
maka saldo kas yang dilaporkan oleh bank dalam laporan bank akan sama dengan saldo
yang terdapat dalam catatan nasabah sendiri. Namun kondisi ini jarang terjadi karena
satu atau beberapa alasan berikut. Karena itu, selisih antara catatan kas deposan dengan
catatan bank merupakan hal yang biasa dan sudah diperkirakan. Dengan demikian,
keduanya harus direkonsiliasi untuk menentukan sumber perbedaan diantara kedua
jumlah itu.
Contoh, laporan bank menunjukkan saldo sebesar Rp 11.907.450,00 per 30
April 2015. Pada tanggal tersebut, saldo kas menurut pembukuan deposan yang
mewakili Lani Company sebesar Rp 11.589.450,00. Dari tahapan-tahapan selanjutnya,
bagian rekonsiliasi berikut ini ditentukan:
1. Setoran dalam perjalanan: Setoran 30 April
LSP Universitas Gunadarma Halaman | 21
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
(diterima bank pada tanggal 1 Mei) Rp 2.201.400,00
2. Cek beredar: No. 453, Rp 3.000.000,00; No. 457,
Rp 1.401.300,00; No. 460, Rp 1.502.700,00. Rp 5.904.000,00
3. Kesalahan: Cek No. 443 salah ditulis Lani sebesar
Rp 1.226.000,00 dan dibayar dengan benar oleh bank. Akan
tetapi, dicatat sebesar Rp 1.262.000,00 oleh Lani Company. Rp 36.000,00
4. Memorandum bank:
a. Debit Cek NSF dari Baron sebesar Rp 425.600,00 Rp 425.600,00
b. Debit Biaya pencetakan cek perusahaan Rp 30.000,- Rp 30.000,00
c. Kredit Penagihan wesel tagih sebesar Rp 1.000.000,00
ditambah bunga Rp 50.000,00, dikurangi biaya jasa
penagihan bank Rp 15.000,00 Rp 1.035.000,00
3. Penyajian Laporan Rekonsiliasi Bank
Rekonsiliasi bank adalah skedul yang menjelaskan setiap perbedaan antara
catatan kas bank dengan catatan kas perusahaan. Jika perbedaan ini hanya berasal dari
transaksi yang belum dicatat oleh bank, maka catatan perusahaan dipandang yang benar.
Namun, jika beberapa bagian dari perbedaan itu berasal dari pos-pos lain, maka catatan
bank atau catatan perusahaan harus disesuaikan.
Rekonsiliasi bank bisa dibuat dalam dua bentuk. Bentuk yang pertama
merekonsiliasi saldo laporan bank dengan saldo buku atau sebaliknya. Bentuk lainnya
merekonsiliasi baik saldo bank maupun saldo buku dengan saldo kas yang benar.
Bentuk yang terakhir ini lebih lazim digunakan.
Rekonsiliasi bank dapat dibuat dalam 2 macam cara yang berbeda:
Rekonsiliasi saldo akhir. Rekonsiliasi ini mempunyai dua bentuk:
a. Laporan rekonsiliasi saldo bank dan saldo kas untuk menunjukkan saldo
yang benar. Berikut adalah contoh:
Penyusunan laporan rekonsiliasi saldo akhir disusun berdasarkan data yang diperoleh
dari catatan PT XYZ pada tanggal 31 Desember 2005 sebagai berikut:
LSP Universitas Gunadarma Halaman | 22
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Data di atas jika disusun dalam laporan rekonsiliasi saldo bank dan saldo kas untuk
menunjukkan saldo yang benar adalah sebagai
berikut:
Dalam laporan rekonsiliasi ini dapat diperoleh hasil yang menunjukkan berapa saldo
yang benar menurut kas maupun saldo yang benar menurut bank. Bentuk ini sering
digunakan karena lebih berguna untuk tujuan intern perusahaan.
b. Laporan rekonsiliasi saldo bank kepada saldo kas.
LSP Universitas Gunadarma Halaman | 23
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Pada rekonsiliasi ini hanya diketahui sebab-sebab perbedaan saldo kas dan saldo
bank. Rekonsiliasi bentuk ini sering digunakan oleh akuntan dalam melakukan
pemeriksaan kas. Perlu diperhatikan bahwa rekonsiliasi bank tidak membetulkan
rekening kas dan rekening-rekening lainnya. Ia hanya merupakan kertas kerja atau
laporan yang dibuat oleh pemeriksa intern atas hasil prosedur rekonsiliasi. Oleh karena
itu, saldo rekening-rekening setelah rekonsiliasi bank tersebut masih tetap menunjukkan
saldo-saldo semula. Untuk membetulkan saldo-saldo buku perusahaan, kita harus
menyusun jurnal penyesuaian dan mempostingnya ke rekening-rekening terkait.
Rekonsiliasi saldo awal, penerimaan, pengeluaran dan saldo akhir.
Rekonsiliasi ini biasanya dilakukan oleh akuntan pemeriksa (auditor) sebagai
alat pengujian yang menyeluruh terhadap transaksi-transaksi kas. Dalam bentuk
ini, selain saldo awal dan saldo akhir akan dapat diketahui perbedaan jumlah
LSP Universitas Gunadarma Halaman | 24
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
penerimaan dan pengeluaran antara bank dengan catatan kas. Susunan kolom-
kolomnya adalah saldo awal, penerimaan, pengeluaran dan saldo akhir. Dalam
mengerjakan rekonsiliasi bentuk ini diperlukan pengetahuan mengenai prosedur
pencatatan penerimaan dan pengeluaran kas dan bank, karena prosedur yang
digunakan akan mempengaruhi jumlah-jumlah yang akan direkonsiliasikan.
Rekonsiliasi ini mempunyai dua bentuk:
a. Laporan rekonsiliasi saldo bank kepada saldo kas (4 kolom)
Sebagai contoh adalah data yang diambil dari PT ABC:
Laporan rekonsiliasi yang disusun dari data di atas adalah sebagai berikut:
LSP Universitas Gunadarma Halaman | 25
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Setelah menyusun rekonsiliasi laporan bank, perlu dibuat jurnal untuk
membetulkan catatan kas. Dari rekonsiliasi di atas yang dibuat koreksinya hanya
elemen-elemen yang mempengaruhi saldo kas tanggal 31 Januari 2006. Jurnal koreksi
yang dibuat pada tanggal 31 Januari 2006 adalah sebagai berikut:
LSP Universitas Gunadarma Halaman | 26
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
b. Rekonsiliasi saldo awal, penerimaan, pengeluaran dan saldo akhir (8 kolom)
Prinsipnya sama dengan rekonsiliasi saldo akhir untuk menunjukkan saldo yang benar,
hanya saja disusun rekonsiliasi untuk saldo bank tersendiri dan saldo kas tersendiri.
Karena yang direkonsiliasikan ada 4 jumlah yaitu saldo awal, penerimaan, pengeluaran
dan saldo akhir maka rekonsiliasinya menjadi 8 kolom, masing-masing untuk bank dan
kas. Berikut adalah contoh dari rekonsiliasi 8 kolom dengan menggunakan PT. ABC:
LSP Universitas Gunadarma Halaman | 27
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Rekonsiliasi 8 kolom di atas dapat juga dibuat laporannya dengan bentuk yang
berbeda seperti yang nampak berikut.
Bentuk ini adalah untuk mencari saldo yang benar, sehingga merupakan
rekonsiliasi 8 kolom. Perbedaannya adalah dalam cara penyajian, yaitu 4 kolom diatas,
dan 4 kolom dibawah. Karena bentuknya yang seperti ini, walaupun prinsipnya adalah
sama dengan rekonsiliasi 8 kolom, nampaknya seperti rekonsiliasi 4 kolom.
Jika dibandingkan dengan rekonsiliasi saldo akhir maka rekonsiliasi 4 kolom
adalah perluasan dari rekonsiliasi saldo bank kepada saldo kas, sedang rekonsiliasi 8
kolom merupakan perluasan dari rekonsiliasi saldo bank dan saldo kas untuk
menunjukkan saldo yang benar. Oleh karena itu prosedur dalam membuat rekonsiliasi
saldo akhir juga berlaku dalam rekonsiliasi saldo awal, penerimaan, pengeluaran dan
saldo akhir, hanya saja lebih komplek.
LSP Universitas Gunadarma Halaman | 28
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
MATERI ELEMEN KOMPETENSI 5
MEMBUKUKAN PENYESUAIAN KAS BANK
KRITERIA UNJUK KERJA1. Data penyesuaian kas di Bank diidentifikasi.
2. Data penyesuaian kas di Bank dibukukan.
1.5. URAIAN MATERI ELEMEN KOMPETENSI 5 1. Mengidentifikasi Data Penyesuaian Kas di Bank
Setiap bagian rekonsiliasi dalam menentukan saldo kas disesuaikan
menurut pembukuan perusahaan seharusnya dicatat oleh deposan. Jika bagian ini
tidak dijurnal dan diposting, maka akun kas tidak akan memunculkan saldo yang
tepat.
Berikut ini ayat jurnal yang dicatat pada contoh kasus Lani Company
diatas, per 30 April 2015 adalah sebagai berikut:
1. Penagihan Wesel Tagih
Ayat ini melibatkan empat akun. Asumsikan bunga Rp 50.000,00 belum diakui
dan biaya penagihan dibebankan ke beban lain-lain, maka ayat jurnalnya adalah:
30/4 Kas Rp 1.035.000,00
Beban Lain-lain Rp 15.000,00
Wesel Tagih Rp 1,000.000,00
Pendapatan Bunga Rp 50.000,00
(Mencatat penagihan wesel tagih oleh bank)
2. Kesalahan Pembukuan
Jurnal pengeluaran kas menunjukkan bahwa cek no. 443 merupakan
pembayaran ke Andrea Company, pemasok. Ayat koreksinya adalah:
30/4 Kas Rp 36.000,00
Utang Usaha --- Andrea Company Rp 36.000,00
(Membetulkan kesalahan dalam pencatatan cek no. 443)
LSP Universitas Gunadarma Halaman | 29
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
3. Cek NSF
Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, cek NSF menjadi piutang usaha bagi
pihak deposan. Ayat jurnalnya adalah:
30/4 Piutang Usaha --- Baron Rp 425.600,00
Kas Rp 425.600,00
(Mencatat cek NSF)
4. Biaya Administrasi Bank
Biaya pencetakan cek (DM) dan biaya jasa bank lainnya (SC) didebit ke Beban
Lain-lain. Jumlah umumnya telah ditentukan. Ayat jurnalnya adalah:
30/4 Beban Lain-lain Rp 30.000,00
Kas Rp 30.000,00
(Mencatat beban atas pencetakan cek perusahaan)
Ke empat ayat jurnal tersebut dapat digabungkan menjadi hanya satu ayat jurnal.
Biasanya bank mengelola pencatatan seluruh transaksi rekening bank.
Rangkuman seluruh transaksi, yang disebut laporan bank (bank statement), dikirimkan
ke nasabah dalam bentuk cetakan (bard copy) maupun email (soft copy). Seperti akun
pelanggan atau kreditur, laporan bank juga menunjukkan saldo awal, penambahan,
pengurangan, dan saldo pada akhir periode.
Cek nasabah yang dicairkan selama periode tertentu dapat dilampirkan oleh
bank bersama dengan laporan bank sesuai urutan pembayaran. Jika cek yang telah
diuangkan, cek tersebut dicap ‘Telah Dibayar’, bersama dengan tanggal pembayaran,
sehingga tidak dapat diuangkan dua kali. Namun sekarang ini banyak bank yang tidak
lagi mengembalikan cek bersama dengan laporan bank. Sebaliknya, informasi tentang
pembayaran cek tersedia secara online.
Saldo rekening bank nasabah dalam catatan bank merupakan liabilitas, sehingga
rekening nasabah memiliki saldo kredit dalam catatan bank. Oleh karena laporan bank
disiapkan dari sudut pandang bank, maka ayat jurnal memo kredit dalam laporan bank
menunjukkan kenaikan (kredit) dalam rekening nasabah. Begitu pula, ayat jurnal memo
debit dalam laporan bank menunjukkan penurunan (debit) dalam rekening nasabah.
LSP Universitas Gunadarma Halaman | 30
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Bank membuat ayat jurnal kredit (mengeluarkan memo kredit) untuk:
1. Setoran yang dilakukan melalui transfer dana elektronik;
2. Penerimaan pembayaran wesel tagih untuk nasabah;
3. Pencairan dana atas pinjaman nasabah yang diberikan oleh bank;
4. Pembayaran bunga atas saldo uang nasabah;
5. Koreksi (jika ada) atas kesalahan bank.
Bank membuat ayat jurnal debit (mengeluarkan memo debit) untuk:
1. Pembayaran yang dilakukan melalui transfer dana elektronik;
2. Beban administrasi;
3. Cek yang dikembalikan karena sewaktu hendak dicairkan saldo uangnya tidak
mencukupi;
4. Koreksi (jika ada) kesalahan bank.
Cek dari pelanggan yang dikembalikan karena rekening banknya tidak
mencukupi, disebut cek kosong atau cek yang ditolak. Awalnya, ketika perusahaan atau
nasabah menyetorkan cek pembayaran dari pelanggan ke bank, kemudian bank akan
mengkredit rekening nasabah sehingga jumlah saldonya bertambah. Dalam proses
selanjutnya, ketika saldo rekening bank pelanggan yang menerbitkan cek tersebut akan
dipotong oleh banknya untuk ditransfer ke rekening penerima cek, baru diketahui bahwa
saldonya tidak mencukupi. Cek tersebut akan ditolak dan dikembalikan ke bank
nasabah. Akibatnya, bank nasabah akan mendebit (mengeluarkan memo debit) rekening
atau mengurangi saldo nasabah sebesar cek yang ditolak tersebut. Ayat jurnal memo
kredit atau debit ditunjukkan dalam laporan bank. Jenis ayat jurnal memo kredit dan
debit berikut ini:
1. EC (Error Correction)
Koreksi kesalahan untuk memperbaiki kesalahan yang dilakukan oleh bank.
2. NSF (Not Sufficient Funds)
Cek kosong atau cek yang ditolak karena dana di bank si penerbit cek tidak
mencukupi.
3. SC (Service Charge)
Beban administrasi bank.
4. ACH (Automated Clearing House)
LSP Universitas Gunadarma Halaman | 31
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Ayat jurnal kliring otomatis untuk transfer dana elektronik.
5. MS (Miscellaneous)
Lain-lain, seperti penerimaan pembayaran wesel tagih atas nama nasabah atau
pencairan pinjaman dari bank untuk nasabah.
2. Pembukuan Data Penyesuaian Kas di Bank
Setelah seluruh ayat jurnal diposting, maka akun kas akan ditunjukkan
pada table 1 sebagai berikut:
Tabel 1: Saldo akun kas disesuaikan
Kas30 April Rp 11.589.450,00
1.035.000,00 36.000,00
30 April Rp 425.600,00 30.000,00
30 April Rp 12.204.850,00
Saldo kas disesuaikan dalam buku besar harus sesuai dengan saldo kas
disesuaikan menurut pembukuan perusahaan direkonsiliasi bank pada gambar 1.
Jika kesalahan bank yang ditemukan dalam membuat rekonsiliasi bank, bank
seharusnya diinformasikan. Sehingga mereka dapat melakukan koreksi yang
diperlukan dalam catatannya. Bank tidak membuat ayat-ayat untuk setoran
dalam perjalanan dan cek beredar. Bank hanya mencatatnya jika setoran dalam
perjalanan dan cek beredar tiba di bank.
Rekonsiliasi bank (bank reconciliation) merupakan analisis informasi
dan jumlah yang menyebabkan saldo kas yang dilaporkan dalam rekening bank
berbeda dari saldo kas dari buku besar dan bertujuan untuk menghasilkan saldo
kas yang disesuaikan. Saldo kas disesuaikan yang ditentukan dalam rekonsiliasi
bank dilaporkan dalam laporan posisi keuangan. Rekonsiliasi bank biasanya
dibagi dalam 2 bagian:
1. Bagian bank, dimulai dengan saldo kas menurut rekening bank dan berakhir
dengan saldo yang disesuaikan.
LSP Universitas Gunadarma Halaman | 32
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
2. Bagian perusahaan, dimulai dengan saldo kas menurut catatan perusahaan
dan berakhir dengan saldo yang disesuaikan. Kedua jumlah saldo yang telah
disesuaikan harus sama.
Penyajian rekonsiliasi bank ditunjukkan sebagai berikut:
Saldo kas menurut bank Rp xxx
Ditambah: Debit ke kas, yang tidak terdapat dalam laporan
bank (setoran yang belum dicatat oleh bank, dll). Rp xxx
Dikurangi: kredit ke kas yang tidak terdapat dalam laporan
bank (cek yang belum diuangkan, dll) Rp xxx Rp xxx
Saldo yang disesuaikan: Rp xxx
Saldo kas menurut perusahaan Rp xxx
Ditambah: kredit bank yang belum dicatat (pembayaran piutang
yang diterima oleh bank). Rp xxx
Dikurangi: debit bank yang belum dicatat (cek kosong, beban
administrasi bank, dll) Rp xxx Rp xxx
Saldo yang disesuaikan: Rp xxx
Note: Saldo yang disesuaikan menurut bank dan perusahaan harus sama.
Rekonsiliasi bank disiapkan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
Rekonsiliasi Sisi Bank
Langkah 1. Masukkan saldo kas menurut bank dari saldo akhir kas menurut rekening
bank.
Langkah 2. Tambahkan dengan deposit yang tidak dicatat oleh bank.
Identifikasi deposit yang tidak dicatat oleh bank dengan cara membandingkan
setiap deposit yang terdaftar dalam rekening bank dengan deposit yang tidak
tercatat yang muncul dalam rekonsiliasi periode sebelumnya dengan periode saat
ini. Contoh: setoran belum dicatat bank pada akhir periode (deposit in transit/
setoran dalam perjalanan).
Langkah 3. Kurangkan dengan cek yang beredar yang belum dibayar oleh bank.
LSP Universitas Gunadarma Halaman | 33
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Identifikasi cek yang beredar dengan membandingkan cek yang telah dibayar
dengan cek yang beredar yang muncul dalam rekonsiliasi periode sebelumnya
dengan cek yang tercatat. Contoh: cek sedang beredar pada akhir periode
(outsanding check).
Langkah 4. Tentukan saldo disesuaikan dengan menambahkan Langkah 2 dan
mengurangi Langkah 3.
Rekonsiliasi Sisi Perusahaan
Langkah 5. Masukkan saldo kas menurut perusahaan dari saldo kas dalam buku besar.
Langkah 6. Tambahkan dengan memo kredit yang belum dicatat.
Identifikasi memo kredit bank yang belum dicatat dengan membandingkan
memo kredit rekening bank ke ayat jurnal. Contoh: wesel tagih dan bunga yang
dikumpulkan oleh bank.
Langkah 7. Kurangkan dengan memo debit yang belum dicatat.
Identifikasi memo debit bank yang belum dicatat oleh perusahaan dengan
membandingkan memo debit laporan bank ke ayat jurnal. Contoh: cek kosong
(NSF) pelanggan, biaya jasa bank.
Langkah 8. Tentukan saldo disesuaikan dengan menambah Langkah 6 dan mengurangi
Langkah 7.
Buktikan jika saldo disesuaikan sama.
Langkah 9. Buktikan jika saldo disesuaikan yang ditentukan dalam Langkah 4 dan 8
sama.
Saldo yang disesuaikan dalam rekonsiliasi oleh bank dan perusahaan harus
sama. Jika saldo tidak sama, ada pos yang telah diabaikan dan harus ditemukan.
Kadang-kadang, saldo disesuaikan tidak sama karena baik perusahaan atau bank telah
membuat kesalahan. Dalam kasus tersebut, kesalahan ini sering ditemukan dengan
membandingkan jumlah setiap pos (deposit dan cek) pada laporan bank dengan catatan
dalam perusahaan.
LSP Universitas Gunadarma Halaman | 34
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Setiap kesalahan bank atau perusahaan yang ditemukan harus ditambahkan atau
dikurangi dengan bagian rekonsiliasi oleh bank atau perusahaan, tergantung pada sifat
kesalahan. Sebagai contoh, asumsikan bahwa bank salah mencatat cek perusahaan
sebesar Rp 50.000 dicatat sebesar Rp 500.000. kesalahan sebesar Rp 450.000
(Rp500.000 – Rp50.000) akan ditambahkan ke saldo bank di bagian bank rekonsiliasi.
Selain itu, bank akan diberitahu tentang kesalahan tersebut sehingga dapat diperbaiki.
Di sisi lain, anggaplah bahwa perusahaan mencatat deposit sebesar Rp 1.200.000
sebagai Rp 2.100.000. kesalahan perusahaan sebesar Rp 900.000 (Rp2.100.000 –
Rp1.200.000) akan dipotong dari saldo kas di bagian perusahaan dari rekonsiliasi bank.
Perusahaan ini kemudian akan memperbaiki kesalahan dengan menggunakan jurnal.
Catatan perusahaan tidak perlu disesuaikan untuk setiap informasi di rekonsiliasi
bagian bank. Bagian bank dimulai dengan saldo kas menurut laporan bank. Akan tetapi,
bank perlu diberitahu jika terjadi kesalahan yang harus diperbaiki dalam laporan bank.
Informasi apapun dalam rekonsiliasi bagian perusahaan harus dicatat dalam catatan
perusahaan. Sebagai contoh, ayat jurnal perlu dibuat untuk memo bank yang belum
dicatat dan kesalahan yang dilakukan oleh perusahaan.
Tujuan perusahaan merekonsiliasi rekening bank adalah untuk mengendalikan
kas dengan mencocokkan catatan perusahaan dengan catatan sumber yang independen,
yaitu bank. Dengan cara ini, kesalahan atau penyalahgunaan kas dapat dideteksi.
Untuk pengendalian yang efektif, rekonsiliasi bank harus disiapkan oleh
karyawan yang tidak terlibat dalam atau mencatat transaksi kas. Ketika tugas ini tidak
dipisahkan dengan baik, kesalahan mungkin akan terjadi, dan sangat mungkin terjadi
pencurian atau penyalahgunaan kas. Sebagai contoh, karyawan yang terlibat dalam
seluruh tugas ini dapat menyiapkan dan menguangkan cek yang tidak diotorisasi,
menghilangkannya dari catatan akuntansi, dan menghilangkannya dari rekonsiliasi.
Rekonsiliasi bank juga dapat diterapkan dalam lingkungan komputerisasian
dimana setoran dan cek disimpan dalam dokumen dan catatan elektronik. Dalam
beberapa sistem, komputer menentukan perbedaan antara saldo akhir bank dan saldo
menurut catatan perusahaan dan kemudian membuat penyesuaian untuk setoran yang
belum dicatat oleh bank dan cek yang belum diuangkan.
LSP Universitas Gunadarma Halaman | 35
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Langkah-langkah dalam rekonsiliasi bank pada PT Depok Photo Studio dapat
dilihat pada gambar berikut ini.
Langkah 1
Langkah 2
Langkah 3
Langkah 4
Langkah 5
Langkah 6
Langkah 7
Langkah 8
Langkah 9 Pastikan saldo yang disesuaikan menurut laporan bank dan perusahaan sama
LSP Universitas Gunadarma Halaman | 36
PT Depok Photo Studio
Rekonsiliasi Bank
31 Juli 2017
Saldo kas menurut laporan bank
Ditambah: setoran yang belum dicatat bank
Dikurangi: cek yang belum diuangkan
No. 001
No. 002
No. 003
Saldo yang disesuaikan
Rp 1.061.000
Rp 435.390
Rp 48.600
Rp 3.359.780
Rp 816.200
Rp 4.175.980
Rp 1.544.990
Rp 2.630.990
Saldo kas menurut catatan perusahaan
Ditambah: pembayaran wesel tagih & bunga
Dikurangi: Cek kosong
Beban administrasi bank
Kesalahan dalam mencatat cek
Saldo yang disesuaikan
Rp 300.000
Rp 18.000
Rp 9.000
Rp 2.549.990
Rp 408.000
Rp 2.957.990
Rp 327.000
Rp 2.630.990
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
1.6. SOAL ESSAY
1. Apa saja peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan dalam pencatatan kas di
bank?
2. Sebutkan bukti transaksi pemakaian kas di bank!
3. Hal-hal apa saja yang menimbulkan perbedaan antara saldo kas oleh perusahaan
dengan laporan bank?
4. Jelaskan tahap-tahap prosedur rekonsiliasi!
5. Tuliskan ayat jurnal yang diperlukan dalam melakukan rekonsiliasi!
1.7. SOAL PILIHAN GANDA
1. Fitur pengendalian rekening bank tidak mencakup:
a. Memiliki auditor bank yang memverifikasi ketepatan saldo kas di bank
menurut pembukuan deposan.
b. Meminimalkan jumlah kas yang ada di tangan.
c. Memberikan catatan ganda atas seluruh transaksi di bank.
d. Melindungi kas dengan menggunakan deposito di bank.
2. Dalam rekonsiliasi bank, setoran dalam perjalanan adalah:
a. Dikurangkan dari saldo menurut pembukuan deposan.
b. Ditambahkan ke saldo menurut pembukuan deposan.
c. Ditambahkan ke saldo menurut laporan bank.
d. Dikurangkan dari saldo menurut laporan bank.
3. Bagian rekonsiliasi dalam rekonsiliasi bank yang akan menyebabkan jurnal
koreksi pihak deposan adalah:
a. Cek beredar. c. Kesalahan bank.
b. Setoran dalam perjalanan. d. Biaya administrasi bank.
LSP Universitas Gunadarma Halaman | 37
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
4. Pernyataan yang tepat dalam menjelaskan pelaporan kas adalah:
a. Kas tidak dapat disatukan dengan setara kas.
b. Dana kas yang dibatasi dapat disatukan dengan kas.
c. Kas tercantum paling atas dalam bagian asset lancar.
d. Dana kas yang dibatasi tidak dapat dilaporkan pada asset lancar.
5. Cek ditulis untuk mengisi ulang dana kas kecil Rp 100.000,00 ketika dana terdiri
atas penerimaan Rp 94.000,00 dan Rp 3.000,00 dalam bentuk uang tunai.
Bagaimana penulisan ceknya?
a. Kelebihan dan kekurangan kas seharusnya didebit sebesar Rp 3.000,00
b. Kas kecil seharusnya didebit sebesar Rp 94.000,00
c. Kas seharusnya dikredit sebesar Rp 94.000,00
d. Kas kecil seharusnya dikredit sebesar Rp 3.000,00
LEMBAR JAWABAN PILIHAN GANDA DAN ESSAYBerikut adalah format jawaban pilihan ganda :
Nama :
Kelas :
Tanggal :
No A B C D
1
2
3
4
5
Note : Mohon untuk disilang (X) dalam pengisian kotak diatas.
LSP Universitas Gunadarma Halaman | 38
Modul Teknisi Akuntansi Muda 2017
Berikut adalah format jawaban essay :
1. ....................................
2. ....................................
3. ....................................
4. ……………………….
5. ....................................
Jawaban:
1. A 2. C 3. D 4. C 5. A
1.8. DAFTAR PUSTAKA
Kieso, Donald E., Jerry J. Weygandt, Terry D. Warfield. 2007. Akuntansi
Intermediate. Jakarta: Erlangga
N. Lapoliwa dan Daniel S. Kuswadi, 2000. Akuntansi Perbankan: Akuntansi
Transaksi Bank dalam Valuta Rupiah Jilid I. Jakarta : Penerbit Institut Bankir
Indonesia
Sri Endang, Sri Mulyani, dan Suyetty. 2011. Modul Mengelola Dana Kas Kecil untuk
SMK dan MAK. Jakarta: Erlangga
Warren, Carl S., James M. Reeve, dkk. 2017. Pengantar Akuntansi: Adaptasi
Indonesia. Singapore: Salemba Empat
Weygandt, Jerry J., Donald E. Kieso, Paul D. Kimmel. 2007. Accounting Principles:
Pengantar Akuntansi. Buku 1. Jakarta: Salemba Empat
Zaki Baridwan. 2000. Intermediate Accounting. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta
LSP Universitas Gunadarma Halaman | 39