23
A. JUDUL PENGGUNAAN LINGKUNGAN SEKOLAH SEBAGAI MEDIA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES DAN KETERAMPILAN MENULIS SISWA PADA PEMBELAJARAN TEMATIK DI KELAS RENDAH (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas II SDN 9 Hegarsari Kecamatan Pataruman Kota Banjar) B. LATAR BELAKANG MASALAH Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Sekolah Dasar, ditegaskan bahwa Standar Kompetensi Mata Pelajaran IPA pada KTSP diperuntukkan bagi siswa SD sejak kelas I hingga kelas III. Seperti halnya untuk mata pelajaran lainnya, pembelajaran IPA pada kurikulum tersebut untuk kelas rendah di SD (kelas I, II dan III) dilaksanakan dengan pendekatan tematik dan terintegrasi dengan mata pelajaran lainnya terutama Bahasa Indonesia. Pembelajaran tematik merupakan suatu pendekatan dalam pembelajaran yang secara sengaja mengaitkan beberapa aspek baik dalam segi kognitif, psikomotorik, dan afektif antar mata pelajaran. Dengan pembelajaran tematik siswa akan memperoleh pengalaman belajar yang 1 1

ketrampilan menulis.doc

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ketrampilan menulis.doc

A. JUDUL

PENGGUNAAN LINGKUNGAN SEKOLAH SEBAGAI MEDIA UNTUK

MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES DAN KETERAMPILAN

MENULIS SISWA PADA PEMBELAJARAN TEMATIK DI KELAS RENDAH

(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas II SDN 9 Hegarsari Kecamatan Pataruman

Kota Banjar)

B. LATAR BELAKANG MASALAH

Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Sekolah Dasar,

ditegaskan bahwa Standar Kompetensi Mata Pelajaran IPA pada KTSP

diperuntukkan bagi siswa SD sejak kelas I hingga kelas III. Seperti halnya untuk

mata pelajaran lainnya, pembelajaran IPA pada kurikulum tersebut untuk kelas

rendah di SD (kelas I, II dan III) dilaksanakan dengan pendekatan tematik dan

terintegrasi dengan mata pelajaran lainnya terutama Bahasa Indonesia.

Pembelajaran tematik merupakan suatu pendekatan dalam pembelajaran

yang secara sengaja mengaitkan beberapa aspek baik dalam segi kognitif,

psikomotorik, dan afektif antar mata pelajaran. Dengan pembelajaran tematik

siswa akan memperoleh pengalaman belajar yang utuh dan bermakna. Utuh dalam

arti pengetahuan dan keterampilan secara utuh sehingga pembelajaran menjadi

lebih bermakna bagi siswa. Bermakna disini memberikan arti bahwa pada

pembelajaran terpadu siswa akan dapat memahami konsep-konsep yang mereka

pelajari melalui pengalaman langsung dan nyata yang menghubungkan antar

konsep dalam intra mata pelajaran maupun antar mata pelajaran. Jika

dibandingkan dengan pendekatan konvensional, maka pembelajaran terpadu

tampak lebih menekankan pada keterlibatan siswa dalam belajar, sehingga siswa

aktif terlibat dalam proses pembelajaran untuk pembuatan keputusan.

1

1

Page 2: ketrampilan menulis.doc

Pemberlakuan pembelajaran tematik pada KTSP untuk siswa kelas rendah

di SD dapat dibenarkan secara akademik, karena siswa pada usia tersebut masih

berpandangan holistik serta berperilaku dan berpikir konkrit. Mereka belum

terbiasa dengan cara berpikir terspesialisasi dan abstrak. Pengalaman belajar akan

bermakna bagi mereka jika banyak berkaitan dengan ragam pengalaman

keseharian mereka yang ditunjang dengan benda-benda dan fenomena nyata yang

dapat diobservasi. Dengan demikian pengelolaan pembelajaran dengan

pendekatan tematik akan memberikan pengalaman belajar yang sangat kaya bagi

siswa dalam rangka menumbuhkembangkan keragaman potensi yang dimiliki

setiap siswa. Tumbuh dan berkembangnya potensi siswa secara optimal sejak usia

dini akan sangat menentukan kualitas pengalaman dan hasil belajar mereka pada

jenjang berikutnya.

1. Identifikasi Masalah

Pemberlakuan pembelajaran tematik di kelas rendah Sekolah Dasar secara

institusional telah diterima oleh seluruh SD, termasuk SDN 9 Hegarsari

Kecamatan Pataruman Kota Banjar. Tetapi dalam kerangka profesional,

pemberlakukan tersebut berhadapan dengan sejumlah kendala. Diantara kendala

yang teridentifikasi oleh peneliti sebagai guru kelas II di SDN 9 Hegarsari adalah

sebagai berikut.

a. Belum ada kesepahaman antara guru-guru segugus yang mengajar di kelas

rendah tentang langkah-langkah operasional pembelajaran tematik yang

benar-benar sesuai dengan tuntutan kurikulum. Sebagian guru memahami

bahwa setiap kegiatan dalam pembelajaran tematik tidak lagi menyajikan

mata pelajaran tertentu secara tegas. Sebagian lagi berpendapat bahwa

KBM tematik hanya muncul pada bagian-bagian tertentu saja.

2

2

Page 3: ketrampilan menulis.doc

b. Ada sikap ragu bahkan tidak percaya pada sebagian guru terhadap

kebermaknaan pembelajaran tematik di kelas rendah, terutama di kelas I

dan kelas II. Menurut mereka, pembelajaran tematik akan menyebabkan

kesulitan bagi guru untuk memantapkan keterampilan dasar siswa kelas

rendah dalam ‘calistung’ (membaca, menulis, dan berhitung).

c. Bagi-bagi guru-guru yang telah mencoba merancang dan melaksanakan

pembelajaran tematik mengalami masalah tentang bagaimana mekanisme

penyelenggaraan dan pengelolaan evaluasi pada pembelajaran tematik.

Apakah berorientasi pada evaluasi tematik atau evaluasi mata pelajaran

yang ditematikkan.

d. Bagi peneliti sendiri (guru kelas II SDN 9 Hegarsari) selain terkondisikan

dengan tiga masalah di atas, saat ini berhadapan dengan masalah penginte-

grasian pembelajaran IPA ke dalam pembelajaran Bahasa Indonesia

melalui pembelajaran tematik. Selama ini, contoh dalam buku-buku atau

dalam naskah-naskah pelatihan guru, mata pelajaran IPA dalam pembela-

jaran tematik ditampilkan tidak selaras dengan hakikat pendidikan IPA.

2. Analisis Masalah

Terhadap permasalahan sebagaimana teridentifikasi di atas, peneliti

berusaha menganalisis akar penyebab utama masalah tersebut serta mengupa-

yakan alternatif pemecahannya. Untuk itu melakukan studi literatur baik terhadap

perangkat kurikulum (KTSP) Sekolah Dasar maupun sumber-sumber lainnya

yang membahas pembelajaran tematik. Peneliti juga berkonsultasi dengan tenaga

akademisi yang dianggap memahami pembelajaran tematik. Hasil kegiatan

3

3

Page 4: ketrampilan menulis.doc

analisis menemukan beberapa faktor yang diduga sebagai penyebab timbulnya

kendala dalam pandangan dan pengalaman guru mengimplementasikan

pembelajaran tematik di SD. Penyebab tersebut antara lain.

1. Para guru pada umumnya belum memperoleh informasi yang benar dan

memadai tentang pembelajaran tematik. Informasi diterima bukan dari

sumber utama dan resmi (kurikulum dan perangkatnya) tapi dengan cara

berantai dari mulut ke mulut, dengan prinsip-prinsip dan konsep beragam

dan kurang jelas.

2. Konsep pembelajaran tematik yang diterima oleh sebagian guru SD

melalui penataran atau penyuluhan sangat bersifat verbalistis dan teoritis.

Sangat kurang bukti praktis. Bahkan disampaikan oleh orang yang belum

pernah mempraktikkan atau menyaksikan pembelajaran tematik yang

sebenarnya.

3. Guru yang telah mengetahui konsep dasar pembelajaran tematik kurang

terdorong untuk melaksanakannya dengan perencanaan yang matang.

Kalau pun melaksanakannya adalah dengan menerapkan langsung contoh-

contoh yang ‘siap pakai’ yang seringkali tidak mempedulikan karakter

masing-masing mata pelajaran yang ditematikkan.

Karena luasnya permasalahan pembelajaran tematik di lapangan

sebagaimana dipaparkan terdahulu, peneliti memilih untuk memfokuskan

perhatiannya kepada permasalahan yang behubungan erat dengan permasalahan

peneliti sendiri yang timbul saat mengelola pembelajaran di kelas II SDN 9

Hegarsari yang menjadi tanggungjawabnya. Peneliti pernah beberapa kali

mencoba pembelajaran tematik sesuai dengan pemahaman dan kemampuan yang

4

4

Page 5: ketrampilan menulis.doc

terbatas. Bentuk pembelajaran tematik yang dilakukan berdasarkan contoh-contoh

yang diperoleh dari buku-buku paket pembelajaran. Sebelumnya peneliti tidak

begitu merasakan adanya masalah dalam melaksanakan pembelajaran tematik.

Tapi setelah peneliti menempuh studi pada Program S1 PGSD interes IPA

Universitas Pendidikan Indonesia, barulah peneliti merasakan adanya masalah

dalam penyelenggaraan pembelajaran tematik di SD peneliti maupun pada SD

lainnya yang satu gugus dengan peneliti. Terutama pembelajaran tematik yang

melibatkan mata pelajaran IPA di dalamnya.

Pada berbagai buku yang menyajikan contoh pembelajaran tematik di

kelas rendah, pengintegrasian mata pelajaran IPA ke dalam pembelajaran tersebut

ternyata tidak lagi memperhatikan karakteristik mata pelajaran IPA sebagaimana

diamanatkan oleh kurikulum dan para pakar. Dalam pembelajaran tematik ini

mata pelajaran IPA ditampilkan hanya dalam satu dimensi saja , yaitu dimensi

konsep-konsep atau istilah-istilah IPA. Sedangkan dua dimensi penting lainnya

dari IPA yaitu sebagai keterampilan proses dan sikap ilmiah tidak dikembangkan

dalam pembelajaran tematik.

Peneliti menyadari dan setuju bahwa pembelajaran tematik dan

pembelajaran dengan pendekatan lainnya di kelas rendah harus dapat menunjang

penanaman landasan yang kokoh dalam hal keterampilan dasar menulis,

membaca, dan berhitung. Tetapi karakteristik khusus setiap mata pelajaran yang

ditematikkan tidak boleh diabaikan dan hilang begitu saja sehingga kehilangan

jatidirinya. Termasuk untuk mata pelajaran IPA. Berdasarkan hal itu lah peneliti

terdorong untuk melakukan kaji tindak tentang penyelenggaraan pembelajaran

tematik yang benar secara konseptual, mampu meletakkan dasar-dasar yang

5

5

Page 6: ketrampilan menulis.doc

kokoh bagi siswa dalam keterampilan menulis, membaca, dan berhitung serta

dapat menghadirkan karakteristik mata pelajaran yang ditematikkan.

C. RUMUSAN MASALAH

Kaji tindak pembelajaran tematik yang akan dilaksanakan oleh peneliti

akan mentematiskan mata pelajaran Bahasa Indonesia, IPA, dan Kertakes.

Berorientasi kepada upaya menghasilkan model pembelajaran tematik yang dapat

memfasilitasi peningkatan kemampuan siswa kelas II dalam menulis paragraf dan

secara simultan mengembangkan keterampilan proses siswa. Selain itu

pembelajaran ini pun harus mampu menciptakan suasana pembelajaran yang

menyenangkan dan menghadirkan nuansa bermain bagi siswa dengan

memamfaatkan lingkungan sekolah sebagai faktor pendukung. Dengan demikian

rumusan masalah penelitian ini adalah:

Bagaimana penggunaan media lingkungan sekolah untuk meningkatkan

Keterampilan Proses dan Keterampilan Menulis Siswa pada Pembelajaran

Tematik di Kelas II SDN 9 Hegarsari Kecamatan Pataruman Kota Banjar?

Lebih khusus rumusan masalah tersebut dirinci ke dalam pertanyaan

penelitian sebagai berikut.

1. Bagaimana perencanaan model pembelajaran tematik dengan media

lingkungan sekolah untuk meningkatkan Keterampilan Proses dan

Keterampilan Menulis siswa kelas II SDN 9 Hegarsari Kecamatan Pataruman

Kota Banjar?

2. Bagaimana proses pembelajaran tematik dengan media lingkungan sekolah

untuk meningkatkan Keterampilan Proses dan Keterampilan Menulis siswa

kelas II SDN 9 Hegarsari Kecamatan Pataruman Kota Banjar?

6

6

Page 7: ketrampilan menulis.doc

3. Bagaimana peningkatan keterampilan proses siswa pada pembelajaran tematik

dengan media lingkungan sekolah di kelas II SDN 9 Hegarsari Kecamatan

Pataruman Kota Banjar?

4. Bagaimana peningkatan keterampilan menulis siswa pada pembelajaran

tematik dengan media lingkungan sekolah di kelas II SDN 9 Hegarsari

Kecamatan Pataruman Kota Banjar?

Masalah penelitian dibatasi pada pembelajaran tematik dengan komponen

mata pelajaran Bahasa Indonesia, IPA, dan Kertakes di kelas II semester 2 tahun

pelajaran 2007/2008. Keterampilan proses yang akan dikembangkan dibatasi pada

keterampilan mengobservasi dan keterampilan berkomunikasi (melaporkan hasil

observasi). Sedangkan keterampilan menulis yang akan dikembangkan adalah

keterampilan menulis kalimat dan paragraf sederhana.

D. TUJUAN PENELITIAN

Sasaran utama yang diharapkan sebagai tujuan dari kegiatan Penelitian

Tindakan Kelas ini adalah meningkatnya keterampilan proses dan keterampilan

menulis siswa Kelas II Sekolah Dasar Negeri 9 Hegarsari Kecamatan Pataruman

Kota Banjar, sehingga dapat memenuhi standar kurikulum. Adapun tujuan yang

ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Meningkatkan kompetensi guru dalam merancang model pembelajaran

tematik dengan media lingkungan sekolah untuk meningkatkan keterampilan

proses dan keterampilan menulis siswa kelas II SDN 9 Hegarsari Kecamatan

Pataruman Kota Banjar.

2. Meningkatkan kompetensi guru mengelola pembelajaran tematik dengan

media lingkungan sekolah untuk meningkatkan Keterampilan Proses dan

7

7

Page 8: ketrampilan menulis.doc

Keterampilan Menulis siswa kelas II SDN 9 Hegarsari Kecamatan Pataruman

Kota Banjar.

3. Meningkatkan kinerja keterampilan proses siswa pada pembelajaran tematik

dengan media lingkungan sekolah di kelas II SDN 9 Hegarsari Kecamatan

Pataruman Kota Banjar.

4. Meningkatkan kinerja keterampilan menulis siswa pada pembelajaran tematik

dengan media lingkungan sekolah di kelas II SDN 9 Hegarsari Kecamatan

Pataruman Kota Banjar.

E. MANFAAT PENELITIAN

Dilaksanakannya kegiatan Penelitian Tindakan Kelas ini diharapkan dapat

memberikan manfaat atau kontribusi sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

Melalui kegiatan penelitian ini diperoleh aturan-aturan, rambu-rambu dan

model pembelajaran tematik yang lebih realistik yang memungkin

dikembangkan di sekolah dasar.

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini memberikan pengalaman langsung kepada guru kelas untuk

memecahkan permasalahan secara terencana dan sistematis yang terkait

dengan pembelajaran tematik di Sekolah Dasar, khususnya di Kelas II Sekolah

Dasar Negeri 9 Hegarsari.

3. Manfaat Kelembagaan

Secara kelembagaan adalah mengembangkan fungsi lembaga pendidikan

dalam mewujudkan pengelolaan kurikulum berbasis sekolah sebagai amanat

KTSP. Antara lain merintis pelaksanaan pembelajaran tematik yang benar-

8

8

Page 9: ketrampilan menulis.doc

benr merujuk kepada kondisi dan kompetensi realistik sekolah yang

bersangkutan.

F. KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS TINDAKAN

Kajian pustaka yang akan dirujuk dalam penelitian ini adalah yang berhu-

bungan erat dengan:

1. PTK

2. Pembelajaran Tematik

3. Karakteristik Pembelajaran IPA dan Keterampilan Proses

4. Karakteristik Pembelajaran Bahasa Indonesia dan Keterampilan Menulis

G. ANGGAPAN DASAR

Penelitian ini dilaksanakan dengan berlandastumpu pada asumsi

(anggapan) dasar sebagai berikut.

1. Pembelajaran tematik sangat bermakna bagi siswa apabila dirancang sesuai

dengan perkembangan psikologis siswa dan faktor pendukung yang ada di

lingkungan siswa.

2. Keterampilan proses IPA dan keterampilan menulis sangat penting dan perlu

dikembangkan sejak dini bagi siswa sekolah dasar.

H. HIPOTESIS TINDAKAN

Berdasarkan kajian teori yang relevan dan sejumlah asumsi dasar sebagai-

mana dikemukakan, maka hipotesis tindakan penelitian ini adalah:

Serangkaian tindakan dan refleksi terhadap pembelajaran tematik dengan

media lingkungan dapat meningkatkan keterampilan proses dan

keterampilan menulis siswa Kelas II Sekolah Dasar Negeri 9 Hegarsari

Kecamatan Pataruman Kota Banjar.

9

9

Page 10: ketrampilan menulis.doc

I. RENCANA DAN PROSEDUR PENELITIAN

1. Metode Penelitian.

Metode yang digunakan dalam kegiatan penelitian ini adalah metode

Penelitian Tindakan Kelas (PTK), sedangkan model PTK yang digunakan dalam

penelitian ini adalah model Kemmis & MC Taggart dengan pertimbangan model

penelitian ini adalah model yang mudah dipahami dan sesuai dengan rencana

kegiatan yang akan dilakukan peneliti yaitu satu siklus tindakan identik dengan

satu kali pembelajaran (Depdikbud, 1999:7). Adapun fase PTK model Kemmis &

MC Tanggart meliputi: (1) Perencanaan (Planning), (2) Pelaksanaan dan

Observasi (Acting and Observing), dan (3) Refleksi (Reflecting).

2. Subjek Penelitian

Kegiatan Penelitian Tindakan Kelas ini akan dilakukan dalam Pembe-

lajaran Tematik di Kelas II Sekolah Dasar Negeri 9 Hegarsari Kecamatan

Pataruman Kota Banjar; semester Genap tahun 2008. Jumlah siswa yang menjadi

subjek penelitian sebanyak 29 orang terdiri dari 19 orang siswa laki-laki dan 10

orang siswa perempuan.

3. Variabel yang Diselidiki

Adapun jenis variabel-variabel penelitian yang menjadi fokus tindakan

pada penelitian adalah:

(1) Variabel input

Yaitu keterampilan proses dan keterampilan menulis siswa sebelum dilakukan

Penelitian Tindakan Kelas.

10

10

Page 11: ketrampilan menulis.doc

(2) Variabel proses

Yaitu tindakan guru dalam merancang dan mengelola pembelajaran tematik

dengan menggunakan media lingkungan sekolah, termasuk di dalamnya

upaya-upaya bimbingan guru dalam memfasilitasi peningkatan keterampilan

proses dan keterampilan menulis siswa.

(3) Variabel output

Yaitu peningkatan kemampuan guru dalam merencanakan dan mengelola

proses pembelajaran tematik dengan menggunakan media lingkungan sekolah,

serta peningkatan keterampilan proses dan keterampilan menulis siswa setelah

mengikuti siklus pembelajaran tematik.

4. Rencana Tindakan

Seperti telah disebutkan pada bagian metode penelitian, bahwa

Penelitian Tindakan Kelas ini merujuk atau diadaptasi dari model Kemmis & MC

Tanggart dengan pola umum sebagai berikut:

11

11

Page 12: ketrampilan menulis.doc

Gambar 1: Alur Dasar Penelitian Tindakan

Alur siklus sebagaimana tergambar dalam gambar 1 rencana Penelitian

Tindakan Kelas, dijelaskan sebagai berikut:

1. Rencana Umum

a. Menetapkan peneliti mitra (observer) yaitu guru kelas V SD Negeri 9

Hegarsari. Membangun kesepahaman antara peneliti dengan observer

12

12

Refleksi

Tindakan & Observasi I

Rencana Umum(Silabus)

Perubahan Rencana

Refleksi

Tindakan & Observasi II

Perubahan Rencana

Refleksi

Tindkan & Observasi III

Siklus 1

Siklus 2

Siklus 3

Keputusan Lebih Lanjut

Page 13: ketrampilan menulis.doc

tentang konsep dan pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas, tema yang

diangkat dalam proses pembelajaran, serta penentuan waktu pelaksanaan

kegiatan Penelitian Tindakan Kelas.

b. Mengkaji kurikulum 2006 (KTSP) yang berhubungan dengan

pembelajaran tematik, pembelajaran Bahasa Indonesia, dan pembelajaran

IPA di kelas II semester 2.

2. Pelaksanaan Tindakan

Penelitian dipusatkan pada pelaksaan serangkaian pembelajaran yang dipilah

ke dalam beberapa siklus tindakan. Pada setiap siklus tindakan diobservasi,

dievaluasi dan direfleksi data-data atau temuan yang berhubumgan dengan

kinerja guru dalam menggunakan pembelajaran tematis dengan media

lingkungan sekolah, dan kinerja siswa yang meliputi:

a. Keterampilan mengamati

b. Keterampilan melaporkan hasil observasi

c. Keterampilan menulis kalimat

d. Keterampilan menulis paragraf

J. TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Jenis data yang akan dianalisis adalah data yang dikumpulkan baik pada

saat pra-tindakan, selama tindakan, maupun sesudah tindakan pembelajaran

dilaksanakan.

Data tersebut adalah:

13

13

Page 14: ketrampilan menulis.doc

Tabel 1

Jenis dan Metode Pengumpulan Data

NO JENIS DATA METODE ALAT

1.

2.

3.

4.

Perencanaan pembelajaran tematik

Proses pembelajaran tematik.a. Aktivitas atau kinerja gurub. Aktivitas atau kinerja siswa

Peningkatan keterampilan proses siswa.

Peningkatan keterampilan menulis siswa.

Observasi

Observasi

Observasi

Lembar pengamatan

Lembar pengamatan

Lembar pengamatan

K. TEKNIK PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA

Pengolahan dan analisis data yang dipergunakan dalam penelitian ini

adalah analisis deskriptif kualitatif dengan kerangka analisis sebagai berikut:

1. Seleksi data, pengelompokkan dan pengolahan data, dan interpretasi data

2. Evaluasi dan refleksi terhadap hasil interpretasi data

3. Tindak lanjut atau rekomendasi.

Kerangka pengolahan dan analisis data tersebut di atas akan diberlakukan

pada setiap siklus tindakan sampai penelitian dianggap selesai. Khusus berkenaan

dengan analisis data hasil penelitian meliputi:

1. Analisis, refleksi, dan tindak lanjut terhadap data hasil orientasi dan

identifikasi masalah

14

14

Page 15: ketrampilan menulis.doc

2. Analisis, refleksi, dan tindak lanjut terhadap data perencanaan tindakan

penelitian

3. Analisis, refleksi, dan tindak lanjut terhadap data hasil pelaksanaan

tindakan penelitian

4. Pembahasan terhadap hasil dan temuan penelitian tindakan

5. Kesimpulan dan rekomendasi

L. PUSTAKA RUJUKAN

Al Muchtar, S. (1995). Arah peningkatan mutu pendidikan IPS di sekolah dasar (Makalah). Bandung: Laboratorium PIPS SD FPIPS IKIP Bandung.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar. Jakarta.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (1996). Pembelajaran terpadu PGSD & S-2 Pendidikan Dasar. Jakarta Depdikbud Republik Indonesia.

Fogarty, R. (1991). The mindful school: How to integrated the curricula palatine, Illinois: IRI / Skylight Publishing Inc.

Hadisubroto, T. & Herawati, I.S, (2004). Pembelajaran terpadu. Jakarta: Universitas Terbuka.

Jahiru, K. (1994). Buku pedoman guru pengajaran IPS SD. Jakarta: Depdikbud

Joni, R. (1996). Pembelajaran terpadu, Makalah Bahan untuk Program Pelatihan Guru Pamong, BP3GSD Ditjen Dikti.

Natawijaya, RR. & Moesa, A.M.(1992). Psikologi pendidikan. Jakarta. Depdikbud Republik Indonesia.

Ningrum, E. (2002). Materi dan pembelajaran IPS SD (Modul 9). Jakarta Pusat Penerbitan Universitas Terbuka.

Sanusi, A., (1998). Pendidikan alternatif menyentuh azas dasar persoalan pendidikan dan pemasyarakatan. Bandung PT Grafindo Media Pratama.

Winataputra, U.S, (2002). Materi dan pembelajaran IPS SD. (Edisi kesatu) Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka

15

15