Upload
independent
View
2
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
LAPORAN PRAKTIKUM
PEMASARAN
ACARA 4
PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA
Disusun Oleh :
Nama : Arif Sumakna
NIM : 11/318837/TP/10085
Kelompok : B2
Hari/Tanggal : Rabu, 15 Mei 2013
Waktu : 15.30 – 17.45
Tempat : Laboratorium MSI
Co. Ass : Ema Mudita Handayani
JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
2013
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengolahan lebih lanjut merupakan implementasi
dari hasil kuesioner yang diperoleh. Pengolahan
data berupa pengubahan kedalam bentuk numerik dan
data yang mudah dibaca dan dianalisis.
Data yang merupakan instrumen paling penting dalam
penelitian dapat menggambarkan variabel yang
diteliti serta berfungsi sebagai alat pembuktian
hipotesis, benar tidaknya data bergantung dari
baik tidaknya instrumen pengambilan data.
Data yang diperoleh setelah penyebaran kuesioner
menghadapi dua permasalahan utama yaitu berkaitan
dengan validitas dan reliabilitas data yang
bersangkutan. Validitas dan reliabilitas data yang
bersangkutan perlu untuk dilakukan analisa untuk
membantu proses pengolahan data lebih lanjut.
Apabila tidak dilakukan uji validitas dan
reliabilitas data, maka tingkat kepercayaan data
tersebut sangat tipis.
Reliabitas merupakan tingkat keajegan dari alat
ukur yang digunakan sedangkan validitas merupakan
cara yang digunakan untuk mengetahi apakah alat
ukur yang telah disusun dapat digunakan untuk
mengukur apa yang hendak diukur secara tepat.
B. Tujuan Praktikum
1. Mengetahui cara melakukan pengolahan data
kuesioner menggunakan uji validitas dan
reliabilitas.
2. Mampu meggunakan software aplikasi spss untuk
mengolah data kuesioner
3. Mampu melakukan analisis data kuesioner
BAB II
LANDASAN TEORI
Validitas adalah tingkat keandalah dan kesahihan alat
ukur yang digunakan. Intrumen dikatakan valid berarti
menunjukkan alat ukur yang dipergunakan untuk
mendapatkan data itu valid atau dapat digunakan untuk
mengukur apa yang seharusnya di ukur (Sugiyono,
2004:137). Dengan demikian, instrumen yang valid
merupakan instrumen yang benar-benar tepat untuk
mengukur apa yang hendak di ukur (Anonim 1, 2013)
Pendefinisian validitas tes dapat diawali dengan
melihat secara etimologi, validitas berasal dari kata
validity yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan
kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi
ukurnya. Suatu tes atau instrumen pengukur dapat
dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila alat
tersebut menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan
hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya
pengukuran tersebut. Tes yang menghasilkan data yang
tidak relevan dengan tujuan pengukuran dikatakan
sebagai tes yang memiliki validitas rendah (Azwar,
2000).
Validitas merupakan sejauh mana skala pengukuran mampu
mengukur apa yang seharusnya mengukur. instrumen
pengukuran yang valid memiliki abillity untuk
mendeteksi perbedaan nyata di antara kelompok /
individu pada satu waktu atau dalam kelompok / individu
dari waktu ke waktu. instrumen pengukuran yang valid
bebas bias (sistematis) kesalahan (Webb,2002)
Uji reliabilitas berguna untuk menetapkan apakah
instrumen yang dalam hal ini kuesioner dapat digunakan
lebih dari satu kali, paling tidak oleh responden yang
sama akan menghasilkan data yang konsisten. Dengan kata
lain, reliabilitas instrumen mencirikan tingkat
konsistensi (Anonim 1, 2013)
Reliabilitas mengarah kepada keakuratan dan ketepatan
dari suatu alat ukur dalam suatu prosedur pengukuran.
Koefisien reliabilitas mengindikasikan adanya
stabilitas skor yang didapatkan oleh individu, yang
merefleksikan adanya proses reproduksi skor. Skor
disebut stabil bila skor yang didapat pada suatu waktu
dan pada waktu yang lain hasilnya relatif sama. Makna
lain reliabilitas dalam terminologi stabilitas adalah
subjek yang dikenai pengukuran akan menempati ranking
yang relatif sama pada testing yang terpisah dengan
alat tes yang ekuivalen (Singh, 1986)
Reliabilitas merupakan sejauh mana skala pengukuran
memberikan hasil yang konsisten. Konsistensi dapat
diterapkan untuk pengukuran kelompok / individu yang
berbeda atau untuk pengukuran kelompok yang sama /
individu pada waktu yang berbeda. instrumen pengukuran
yang dapat diandalkan bebas dari random (non-
sistematis) kesalahan (Webb, 2002)
Reliabilitas alat ukur yang juga menunjukkan derajad
kekeliruan pengukuran tidak dapat ditentukan dengan
pasti melainkan hanya dapat diestimasi (Suryabrata,
2000).
BAB III
PROSEDUR PRAKTIKUM
Melakukan pengolahan data untuk uji reliabilitasdan uji validitas berdasarkan hasil penyebaran
kuesioner menggunakan software SPSS
Melakukan analisis data berdasarkan hasil ujireliabilitas dan uji validitas
Langkah-langkah Analisis
Memasukan data jawaban responden pada lembar dataview
Dari menu utama SPSS, pilih Analyze, klik scale,lalu klik Reliability Analysis
Tampak dilayar window Reliability Analysis
Tampak dilayar window Reliability Analysis
Masukan butir pertanyaan 1 sampai 7 ke box itemmenggunakan tanda panah
Pada kotak model pilih alpha
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Klik tombol statistic, pada descriptives for,pilih item, scale, scale if item deleted, padainter item pilih correlation, dan klik continue,
B. Pembahasan Hasil
Validitas merupakan sejauh mana skala pengukuran mampu
mengukur apa yang seharusnya mengukur. instrumen
pengukuran yang valid memiliki abillity untuk
mendeteksi perbedaan nyata di antara kelompok /
individu pada satu waktu atau dalam kelompok / individu
dari waktu ke waktu. instrumen pengukuran yang valid
bebas bias (sistematis) kesalahan. Uji validitas
digunakan untuk mengetahui apakah alat ukur yang telah
disusun dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak
diukut secara tepat.
Reliabilitas merupakan sejauh mana skala pengukuran
memberikan hasil yang konsisten. Konsistensi dapat
diterapkan untuk pengukuran kelompok / individu yang
berbeda atau untuk pengukuran kelompok yang sama /
individu pada waktu yang berbeda. instrumen pengukuran
yang dapat diandalkan bebas dari random (non-
sistematis) kesalahan.
Kekuatan reliabilitas dikelompokkan menjadi 5
kategori , yaitu :
1. Nilai Cronbach 0,00 sampai dengan 0,20 berarti
kurang reliabel.
2. Nilai Cronbach 0,21 sampai dengan 0,40 berarti
agak reliabel
3. Nilai Cronbach 0,41 sampai dengan 0,60 berarti
cukup reliabel
4. Nilai Cronbach 0,61 sampai dengan 0,80 berarti
reliabel
5. Nilai Cronbach 0,81 sampai dengan 1,00 berarti
sangat reliabel.
Sehingga dasar pengambilan keputusan yang digunakan
dalam penelitian ini adalah :
1. Jika A positif dan A > 0,6 maka kuesioner tersebut
reliabel
2. Jika A positif tetapi A < 0,6 maka kuesioner
tersebut tidak reliabel
Nilai cronbach alpha adalah sebesar 0,896 , artinya
kuesioner tersebut sangat reliabel dan menunjukkan
reliabilitas atau konstruk dari variabel berkomitmen
tinggi.
Skala Likert adalah skala yang dapat digunakan untuk
mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau
sekelompok orang mengenai suatu gejala atau fenomena
pendidikan.Dalam skala Likert terdapat dua bentuk
pernyataan iaitu pernyataan positif yang berfungsi
untuk mengukur sikap positif, dan pernyataan negatif
yang berfungsi untuk mengukur sikap negative objek
sikap.
Dalam praktikum ini menggunakan skala likert dengan
jenis pernyataan yang diseragamkan berupa pernyataan
yang berbentuk positif agar mudah dalam melakukan
analisis data.Skor pernyataan positif dimulai dari 1
untuk Sangat Tidak Setuju (STS), 2 untuk Tidak Setuju
(TS), 3 Tidak Pasti (TP), 4 untuk Setuju (S), dan 5
untuk Sangat Setuju (SS). Skor pernyataan negative
dimulai dari 1 untuk sangat setuju (SS), 2 untuk setuju
(S), 3 untuk tidak pasti (TP), 4 untuk tidak setuju
(TS), dan 5 untuk sangat tidak setuju (STS).
Uji validitas menyatakan bahwa butir pernyataan valid
karena nilai r hasil lebih besar dari nilai r tabel.
Nilai r tabel adalah 0,279 dengan asumsi 50 responden
dengan tingkat signifikansi 0,05. Namun terdapat butir
pernyataan yang tidak valid, yaitu pada pernyataan
nomor 2,13, dan 14.
1. Pernyataan nomor 2
Waktu pembuatan menu pelanggan cepat, pernyataan
ini menimbulkan ambiguitas dalam kuesioner karena
tingkat kecepatan pembuatan menu pada masing-
masing orang memiliki persepsi yang berbeda-beda.
2. Pernyataan nomor 13
Perlu adanya inovasi produk, dalam hal ini juga
menimbulkan ambiguitas dalam kuesioner karena
masih belum jelas/belum dijabarkan secara spesifik
mengenai inovasi produk seperti apa yang akan
dilakukan
3. Pernyataan nomor 14
Penambahan menu makanan, dalam pernyataan ini juga
ambigu karena produk utama dari Susu Mbak Darmi
merupakan produk minuman dan berfokus pada
penjualan minuman multivarian rasa susu, sehingga
penambahan menu makanan sebaiknya diganti dengan
penambahan menu minuman.
Tindak lanjut yang dilakukan terhadap pertanyaan yang
tidak valid tersebut adalah dengan menghilangkan
pertanyaan tersebut. Ketidakvalidan pertanyaan timbul
disebabkan karena butir pertanyaan tersebut menimbulkan
ambiguitas bagi responden dalam menjawab sehingga
membingungkan responden. Selain itu juga agar hail
analisis data dapat lebih valid dengan menghilangkan
pernyataan-pernytaan tersebut dalam perhitungan.
Signifikan artinya meyakinkan atau berarti, dalam
penelitian mengandung arti bahwa hipotesis yang telah
terbukti pada sampel dapat diberlakukan pada populasi.
Jika tidak signifikan berarti kesimpulan pada sampel
tidak berlaku pada populasi (tidak dapat
digeneralisasi). Tingkat signifikansi 5% atau 0,05
artinya kita mengambil resiko salah dalam mengambil
keputusan untuk menolak hipotesis yang benar ebanyak-
banyaknya 5% dan benar dalam mengambil keputusan
sedikitnya 95% (tingkat kepercayaan). Atau dengan kata
lain kita percaya bahwa 95% dari keputusan untuk
menolak hipotesa yang salah adalah benar. Dalam
praktikum ini kita menggunakan taraf signifikansi 5 %
dan 10 %. Makana dari taraf signifikansi adalah bahwa
apabilan kita menggunakan taraf signifikansi sebesar 5
% maka kita menginginkan bahwa hasil penelitian kita
dapat dipercaya sebesar 95 %. Begitu pula dengan taraf
signifikansi sebesar 10 %, maka kita menginginkan dalam
praktikum kita meperoleh tingkat kepercayaan sebesar 90
%. Ukuran 0,05 atau 0,01 adalah ukuran yang umum sering
digunakan dalam penelitian. Taraf kesalahan yang lebih
kecil atau lebih teliti biasanya digunakan untuk
penelitian-penelitian tertentu.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Dalam praktikum dilakukan uji validitas dan
reliabiltas yang masing-masing menggambarkan
kevalidan dan keajegan dari masing-masing data
yang diperoleh. Pengujian reliabilita dan
validitas dilakukan dengan menggunakna software
SPSS.
2. Dalam praktikum ini menggunakan aplikasi
software SPSS untuk menganalisis hasil
quesioner.
3. Dari analisis data diperoleh bahwa hasil
kuesioner meruapkan hasil reliabel dengan
terdapat 3 pernyataan dalam kuesioner yang
tidak memenuhi standar validitas sehinggan
tindak lanjutnya adalah dengan menghilangkan
pernyataan tersebut dalam perhitugan
B. Saran
1. Sebaiknya praktikum dalam pengolahan data
menggunakan SPSS dilakukan di laboratorium
komputer yang memadai sehingga setiap praktikan
dapat mempraktekan pengolahan data dengan
menggunakan aplikasi SPSS.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim 1. 2013. Uji Reliabilitas dan Validita. Dalam http:
//statistikian.blogspot.com /2012/10/uji-
reliabiltas-dan-validitas.html#.UY8LuZylf7w.
diakses pada 20 Mei 2013 pukul 10.25
Azwar, Saifuddin. 1999. Penyusunan Skala Psikologi.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Singh, Arun Kumar. 1986. Tests, Measurement and Research
Methods in Behavioral Sciences.New Delhi: Tata
McGraw Hill.
Suryabrata, Sumadi. 2000. Pengembangan Alat Ukur Psikologis.
Yogyakarta: Penerbit Andi
Webb, John R. 2002. Understanding and Designing Marketing
Research. Thomson Learning. London