26
LAPORAN BIOLOGI ACARA I PENGGUNAAN MIKROSKOP SERTA PENGAMATAN BENTUK DAN STRUKTUR SEL Oleh : NAMA : PANDU JOYO SAMPURNO NIM : 120210102099 KELAS : A KELOMPOK : 4 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MIPA

LAPORAN BIOLOGI ACARA I

Embed Size (px)

Citation preview

LAPORAN BIOLOGI

ACARA I

PENGGUNAAN MIKROSKOP SERTAPENGAMATAN BENTUK DAN STRUKTUR SEL

Oleh :

NAMA : PANDU JOYO SAMPURNO

NIM : 120210102099

KELAS : A

KELOMPOK: 4

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MIPA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JEMBER

I. JUDUL PERCOBAAN

PENGGUNAAN MIKROSKOP SERTA PENGAMATAN BENTUK DAN

STRUKTUR SEL

II. TUJUAN

1. Memperkenalkan komponen-komponen mikroskop dan

cara penggunaannya.

2. Mempelajari cara menyiapkan bahan-bahan yang

akan diamati di bawah mikroskop.

3. Mengamati bentuk dan struktur sel hewan dan sel

tumbuhan.

III. DASAR TEORI

Panca indra manusia memiliki kemampuan daya

pisah yang terbatas, karena itu banyak masalah

mengenai organisme yang akan diamati hanya dapat

diperiksa dengan menggunakan alat-alat bantu. Salah

satu alat bantu yang sering digunakan dalam

pengamatan peparat mikroskopis adalah mikroskop.

Mikroskop (Latin; micro: kecil, scopium:

penglihatan), yang berfungsi untuk meningkatkan

kemampuan daya pisah seseorang, sehingga

memungkinkan untuk dapat mengamati objek yang

sangat halus.

Ada beberapa jenis mikroskop, diantaranya

mikroskop monokuler, bayangan yang tampak memiliki

panjang dan lebar, hanya sedikit memberi gambaran

tentang tingginya. Obyek yang akan diselidiki harus

memiliki ukuran yang kecil dan tipis sehingga bisa

ditembus cahaya. (Tim Dosen Pembina, 2012)

Mikroskop yang pertama kali digunakan ilmuwan

zaman Renaisans, dan mikroskop yang mungkin

digunakan sekarang di laboratorium merupakan

mikroskop cahaya. Dalam mikroskop cahaya (Light

microscope, LM), cahaya tanpak diteruskan

melaluispesimen dan kemudian melalui lensa kaca.

Lensa ini merefraksi(membengkokkan) sedikipun

sengan gaya sperma siperbeara ketika diproyeksikan

ke mata, ke film fotografi atau sensor digital,

atau ke ke layar video. Dua parameter penting dalam

mikroskopi (teknik-teknik dalam penggunaan

mikroskopi) adalah perbesaran dan daya resolusi

atau daya urai. Perbesaran adalah perbandingan

ukuran citra obyek dengan ukuran sebenarnya.

Resolusi adalah ukuran kejelasan citra : jarak

minimum yang dapat memisahkan dua titik sehingga

masih bisa dibedakan sebagai dua titik. Seperti

daya resolusi mata manusia yang terbatas,

mikroskopi cahaya tidak dapat meresolusi detail

yang lebih kecil. Resolusi ini dibatasi oleh

panjang gelombang cahaya. (Campbell, 2008)

Macam-macam mikroskop :

1. Mikroskop Cahaya

Adalah mikroskop yang tersusun dari tiga

macam lensa, ialah lensa pengumpul cahaya

(lensa kondensor) dan dua macam lensa cembung

atau lensa perbesar yang diletakkan di masing-

masing ujung pada suatu tabung. Kedua lensa

perbesar itu adalah lensa okuler pada sisi

ujung tabung yang berada di depan titik pandang

mata, dan lensa obyektif yang terletak pada

ujung tabung proksimal.

Kelemahan mikroskop cahaya, dengan mikroskop

cahaya suatu obyek mikroskopis akan dapat

diperbesar dari 10X ke perbesaran 1000X. lebih

dari itu, mikroskopis cahaya akan mengalami

kesulitan daya pisah, atau resolusi. Nilai

resolusi adalah kemampuan titik bayangan dapat

dipisahkan di bawah mikroskop cahaya. (Muslim,

2003)

2. Mikroskop Elektron

Adalah sebuah mikroskop yang mampu untuk

melakukan pembesaran objek sampai 2 juta kali.

Mikroskop elektron menggunakan elektro statik

dan elektro magnetik untuk mengontrol

pencahayaan dan tampilan gambar serta memiliki

kemampuan pembesaran objek serta resolusi yang

jauh lebih bagus daripadaMikroskop Cahaya.

Mikroskop elektron ini menggunakan jauh lebih

banyak energi dan radiasi elektromagnetik yang

lebih pendek dibandingkan mikroskop cahaya.

Pada tahun 1920 ditemukan suatu fenomena di

mana elektron yang dipercepat dalam suatu

kolom elektromagnet, dalam suasana hampa udara

(vakum) berkarakter seperti cahaya,

dengan panjang gelombangyang 100.000 kali lebih

kecil dari cahaya. Selanjutnya ditemukan juga

bahwa medan listrik dan medan magnet dapat

berperan sebagai lensa dan cermin seperti pada

lensa gelas dalam mikroskop cahaya. Mikroskop

Elektron Banyak komponen sel seperti

mitokondria, ribosom dan retikulum endoplasma

yang begitu kecil tidak bisa dilihat secara

detail dengan mikroskop biasa. Mereka hanya

bisa melihat dengan mikroskop electron.

Mikroskop Elektron Pemayaran Mikroskop ini

menggunakan berkas elektron, tetapi yang

seharusnya ditransmisikan secara serempak ke

seluruh medan elektron difokuskan sebagai titik

yang sangat kecil dan dapat digerakkan maju

mundur pada specimen. (Faisal, 2011)

Cara Penggunaan Mikroskop

1. Jarak mata-okuler : Untuk mencegah kelelahan

mata, diperlukan penjagaan jarak antara mata

dan okuler. Untuk menentukan jarak ini, mata

mendekati okuler dari suatu jarak maksimum

sekitar 1 cm. Jarak optimum dicapai pada saat

medan pandang tampak sebesar-besarnya dan

setajam-tajamnya. Selain itu, mata yang

sebelah lagi harus tetap terbuka.

2. Pengamatan dimulai dengan menggunakan lensa

objektif dengan pembesaran lemah (misal 10x).

3. Sambil mengamati melalui lensa okuler, sekrup

pemutar kasar diputar secara perlahan agar

tabung mikroskop naik. Pada saat demikian,

gambar dapat teramati meskipun belum begitu

jelas. Untuk memperoleh gambit yang lebih

jelas, sekrup pemutar halus diputar sehingga

dapat diamati gambar yang lebih jelas dan

lebih fokus.

4. Setelah mengamati gambar dengan menggunakan

lensa objektif dengan pembesaran lemah (10x),

objek yang sama coba diamati dengan

menggunakan lensa dengan pembesaran yang

lebih kuat (missal 40x) dengan cara memutar

revolver sehingga lensa objektif 40x tepat

mengarah ke lubang pada panggung.

Hal yang perlu diingat: selama pengamatan

dengan pembesaran kuat tidak boleh

mempergunakan sekrup pemutar kasar, untuk

mendapatkan gambar yang baik (fokus) cukup

digunakan sekrup pemutar halus. (Widodo, 2010)

IV. METODE PENELITIAN

4.1 Alat dan Bahan

I. Alat

I.1Mikroskop

I.2Gelas objek dan gelas penutup

I.3Pipet tetes

I.4Scalpel

I.5Silet tajam

II. Bahan

II.1 Potongan kertas yang bertuliskan

huruf “d” atau “b”

II.2 Air

II.3 Epitel rongga mulut

II.4 Bawang merah

II.5 Methilen Blue

II.6 Alkohol 70 %

4.2 Cara kerja

4.2.1 Pengamatan potongan huruf “d”

atau “b”

4.2.2 Mengamati sel hewan (bahan: epitel

rongga mulut)

4.2.3 Mengamati sel tumbuhan (bahan: sel

umbi bawang merah)

V. HASIL PENGAMATAN

Pengamatan yang telah dilakukan diperoleh hasil

sebagai berikut :

1. Pengamatan potongan huruf “b” atau “d”

Ketika dilakukan pengamatan huruf “b” terbalik

menjadi huruf “q”.

Jika preparat digeser ke arah kanan, bayangan

bergeser ke arah kiri dan sebaliknya jika

preparat digeser ke arah kiri, bayangan bergeser

ke arah kanan. Jika preparat di geser ke

belakang, bayangan bergeser ke depan dan

sebaliknya jika preparat digeser ke depan,

bayangan bergeser ke belakang. Bayangan yang

dihasilkan terbalik dan diperbesar.

Perbesaran yang digunakan : 40 kali

bq

2. Pengamatan Bentuk dan Struktur Sel

1.1 Pengamatan Epitel rongga mulut

Perbesaran 100 kali

Keterangan :

1. Membrane sel

2. Sitoplasma

3. Inti sel

1.2 Pengamatan sel bawang merah (sel tumbuhan)

Perbesaran : 40 kali

Keterangan :

1. Membrane sel

2. Sitoplasma

3. Inti sel

VI. PEMBAHASAN

Mikroskop merupakan alat bantu untuk melihat

benda-benda yang berukuran mikro ( kecil). Berikut

bagian-bagian dari mikroskop.

Bagian-bagian mikroskop terdiri dari :

1. Lensa okuler

Merupakan bagian yang dekat dengan mata pengamat

saat mengamati objek. Lensa okuler terpasang

pada tabung atas mikroskop. Perbesaran pada

lensa okuler ada tiga

macam, yaitu 5x, 10x, dan 12,5x.

2. Tabung mikroskop

Merupakan penghubung lensa okuler dan lensa

objektif. Tabung terpasang pada bagian bergerigi

yang melekat pada pegangan mikroskop sebelah

atas. Melalui bagian yang bergerigi, tabugn

dapat digerakkan ke atas dan ke bawah.

3. Makrometer (sekrup pengarah kasar)

Merupakan komponen untuk menggerakkan tabung

mikroskop ke atas dan ke bawah dengan perbesaran

besar.

4. Mikrometer (sekrup pengarah halus)

Merupakan komponen untuk menggerakkan tabung ke

atas dan ke bawah dengan

perbesaran halus.

5. Revolver

Merupakan pemutar lensa untuk menempatkan lensa

objektif yang dikehendaki.

6. Lensa objektif

Merupakan komponen yang langsung berhubungan

dengan objek atau specimen. Lensa objektif

terpasang pada bagian bawah revolver. Perbesaran

pada lensa objektif bervariasi, bergantung pada

banyaknya lensa objektif pada mikroskop.

Misalnya, ada perbesaran lensa objektif 10x dan

40x (mikroskop dengan dua lensa objektif); 4x,

10x, dan 40x (mikroskop dengan tiga lensa

objektif) ; dan 4x, 10x, 45x, dan 400x

(mikroskop dengan empat lensa objektif).

7. Panggung mikroskop

Merupakan meja preparat atau tempat sediaan

obek/specimen.

Pada bagian tengah panggung mikroskop terdapat

lubang untuk jalan masuk cahaya ke mata

pengamat.

Panggung digunakan untuk meletakkan sediaan

objek atau specimen. Pada panggung terdapat dua

penjepit untuk menjepit object glass. Pada

beberapa mikroskop lain, panggung dapat

digerakkan ke atas dan ke bawah.

8. Diafragma

Merupakan komponen untuk mengatur banyak

sedikitnya cahaya yang masuk melalui lubang pada

panggung mikroskop. Diafragma ini terpasang pada

bagian bawah panggung mikroskop.

9. Kondensor

Merupakan alat untuk memfokuskan cahaya pada

objek atau specimen. Alat ini terdapat di bawah

panggung.

10. Lengan mikroskop

Merupakan bagian yang dapat dipegang waktu

mengangkat mikroskop atau menggeser mikroskop.

11. Cermin reflector

Digunakan untuk menangkap cahaya yang masuk

melalui lubang pada panggung mikroskop, yakni

dengan cara mengubah-ubah letaknya. Cermin ini

memiliki permukaan datar dan permukaan cekung.

Permukaan datar digunakan jika sumber cahaya

cukup terang dan permukaan cekung digunakan jika

cahaya kurang terang.

12. Kaki mikroskop

Merupakan tempat mikroskop bertumpu. Kebanyakan

kaki mikroskop berbentuk seperti tapal kuda.

Cara-cara menggunakan mikroskop :

1. Letakkan mikroskop ditempat terang, buka

diafragma sampai maksimal.

2. Atur posisi cermin datar/cekung sedemikian rupa

sehingga kaca kondensor menjadi terang.

3. Naikkan kondensor sampai maksimal dengan memutar

tombol kondensor.

4. Tempatkan preparat di meja mikroskop

5. Turunkan tabung mikroskop sampai lensa obyektif

hampir menyentuh gelas penutup.

6. Melalui lensa okuler, amati preparat sampai

terfokus dengan cara memutar pengatur kasar dan

penghalus.

Pengamatan potongan huruf “b” atau “d”

Pada praktikum ini, kami melakukan pengamatan

pada potongan huruf “b” di bawah mikroskop dengan

perbesaran lemah. Kami menggunakan perbesaran 40

kali. Dari hasil pengamatan terlihat bahwa huruf

“b” menghasilkan bayangan terbalik dan diperbesar.

Bayangan yang nampak dari mikroskop merupakan

kumpulan dari titik-titik yang membentuk garis

lurus, sedangkan pada nampak langsung/aslinya

berupa garis lurus.

Bayangan yang terjadi pada huruf “b” terjadi

karena pengaruh sifat dari lensa cembung pada

mikroskop. Pada mikroskop menggunakan dua lensa

cembung yaitu lensa okuler dan lensa obyektif yang

terletak pada kedua ujung tabung mikroskop, dimana

lensa okuler yang dekat dengan mata, sedangkan

lensa obyektif yang dekat dengan obyek yang

diamati. Sifat dari kedua lensa tersebut yaitu

maya, terbalik, dan diperbesar, sehingga bayangan

yang nampak pada huruf “b” seperti sifat lensa

tersebut.

Benda/obyek yang akan diamati diletakkan di

depan lensa obyektif. Bayangan yang terjadi berada

dibelakang lensa obyektif dan di depan lensa

okuler. Bayangan tersebut memiliki sifat nyata,

terbalik, dan diperbesar. Selanjutnya bayangan

tersebut menjadi obyek/benda bagi lensa okuler.

Lensa okuler berperan seperti lup. Bayangan dari

lensa okuler yang menjadi bayangan akhir, bersifat

maya, terbalik, dan diperbesar. Perbesaran yang

terjadi pada mikroskop merupakan gabungan dari

perbesaran lensa obyektif dan perbesaran lensa

okuler.

Dari hasil pengamatan/percobaan ini dapat

dinyatakan bahwa ketika benda digerakkan menjauhi

sumbu, maka bayangannya juga akan bergerak

menjauhi sumbu. Namun bayangan yang terjadi

bergeser berbalik arah dari kenyataanya. Jika

benda/obyek bergeser ke arah kanan/ke atas, maka

bayangan bergeser ke arah kiri/ke bawah. Dapat

dinyatakan bahwa pengamatan/percobaan yang kami

lakukan sesuai dengan teori yang ada yaitu

bayangan akhir memiliki sifat maya, terbalik, dan

diperbesar.

Sel merupakan unit terkecil dari penyusun

makhluk hidup. Berikut bagian-bagian dari sel.

Bagian-bagian sel hewan dan tumbuhandan fungsinya

terdiri dari :

1. Membran sel (membran plasma), merupakan bagian

sel paling luar. Dimiliki oleh hewan dan

tumbuhan. Berfungsi mengatur keluar masuknya zat

pada suatu sel.

2. Dinding sel, merupakan lapisan di bawah membran

sel, terbuat dari selulosa. Hanya dimiliki oleh

sel tumbuhan. Berfungsi untuk memberi kekuatan

dan perlindungan bagi sel.

3. Sitoplasma, cairan bening seperti gel yang

mengisi ruang  dalam sel, berfungsi sebagai

tempat berlangsungnya reaksi metabolisme.

4. Vakuola, merupakan rongga di dalam sel yang

berlapis membran, di dalamnya berisi cairan.

Berfungsi sebagai tempat menyimpan bahan makanan

dan sisa metabolisme. Vakuola sel hewan

berukuran kecil, sedangkan vakuola tumbuhan

berukuran besar.

5. Mitokondria, nerupakan tempat pembentukan sumber

energi. Umumnya dimiliki semua sel hidup, karena

fungsinya yang sangat penting, yaitu

menghasilkan energi melalui proses respirasi sel

(reaksi antara bahan makanan dengan oksigen dan

menghasilkan energi)

6. Ribosom, organel berbentuk butiran-butiran kecil

yang terdapat di sitoplasma atau menempel di

permukaan retikulum endoplasma kasar. Berfungsi

sebagai tempat sintesis protein. Terdapat di sel

hewan dan tumbuhan.

7. Retikulum Endoplasma, organel berbentuk seperti

saluran. Retikulum Endoplasma permukaan kasar

diselubungi ribosom, Retikulum Endoplasma

permukaan halus tidak ada ribosom, tetapi di

permukaannya terdapat enzim-enzim. Berfungsi

untuk membatu metabolisme protein, lemak dan

karbohidrat.

8. Badan Golgi, organel berbentuk seperti tumpukan

kue panekuk. Berfungsi membantu sintesis

protein. Terdapat di sel tumbuhan dan hewan.

9. Lisosom, merupakan kantung kecil dengan membran

tunggal. Berfungsi untuk mendaur ulang bagian

sel yang rusak, mencerna zat sisa makanan atau

zat-zat asing yang masuk ke dalam sel. Terdapat

di sel tumbuhan dan hewan.

10. Sentrosom, bentuknya seperti tabung kecil dan

mengapung di sitoplasma. Sentriol dalam

sentrosom berperan dalam pembelahan sel.

Sentrosom sel hewan memiliki sepasang sentriol,

sednag sel tumbuhan tidak.

11. Nuklues (inti sel), organel berbentuk bulat

atau lonjong yang terdapat di tengah atau bagian

tepi sel. Berfungsi sebagai pusat pengendali

kegiatan sel. Di dalamnya terdapat cairan inti 

(nukleoplasma), anak inti (nukleolus) dan selapu

inti. Terdapat di sel hewan dan tumbuhan.'

12. Kloroplas, organel kecil berbentuk bulat yang

berwarna hijau karena mengandung pigmen

klorofil. Hanya terdapat di sel tumbuhan.

Berperan dalam proses fotosintesis tumbuhan yang

menghasilkan energi dan bahan makanan tumbuhan.

Dari pengamatan yang telah dilakukan dapat

diketahui bahwa antara sel tumbuhan dan sel hewan

memiliki perbedaan. Perbedaan tersebut meliputi,

pada sel tumbuhan memiliki dinding sel, vakuola,

dan kloroplas. Sedangkan pada sel hewan memiliki

lisosom, sentrosom yang dalamnya terdapat dua

sentriol.

Pada pengamatan yang pertama yaitu mengamati sel

hewan dengan menggunakan epitel rongga mulut

dengan perbesaran 100 kali. Setelah ditetesi

dengan larutan methilen blue, sel-sel yang tampak

adalah membrane sel, nucleus, dan sitoplasma.

Bentuk sel tersebut tidak beraturan karena tidak

memiliki dinding sel.

Pada pengamatan yang kedua yaitu mengamati sel

tumbuhan dengan menggunakan sel umbi lapis bawang

merah dengan perbesaran 40 kali. Sel-sel yang

tampak adalah dinding sel, nucleus, dan

sitoplasma. Bentuk sel tumbuhan teratur karena

pada sel tumbuhan terdapat dinding sel yang keras.

VII. KESIMPULAN

1. Mikroskop memiliki banyak komponen dan memiliki

fungsi masing-masing, seperti kaki mikroskop

untuk tempat bertumpu mikroskop, tabung mikroskop

sebagai penghubung antara lensa okuler dan lensa

obyektif, lensa kondensor untuk memfokuskan

cahaya pada obyek.

2. Dalam menggunakan mikroskop dan menyiapkan bahan-

bahan percobaan terdapat langkah-langkah yang

harus kronologis. Seperti meletakkan mikroskop

pada tempat terang, mengatur diafragma, mengatur

cermin, menempatkan preparat, dan penggunaan

perbesaran.

3. Komponen utama dalam sel adalah membrane sel,

nucleus / inti sel, dan sitoplasma. Sel

dilengkapi dengan berbagai organel seperti,

mitokondria, ribosom, lisosom, plastid, vakuola,

dan lain-lain. Sel hewan dan sel tumbuhan

memiliki perbedaan. Perbedaan tersebut meliputi,

pada sel tumbuhan memiliki dinding sel, vakuola,

dan kloroplas. Sedangkan pada sel hewan memiliki

lisosom, sentrosom yang dalamnya terdapat dua

sentriol.

VIII. DAFTAR PUSTAKA

Campbell, Neil A. 2008. Biologi. Jakarta : Erlangga

Kimball, John W. 1983. Biologi. Bogor : Erlangga

Tim Dosen Pembina. 2012. Petunjuk Praktikum Biologi Dasar.

Jember : FKIP Unej

Widodo, Wahyu. 2010. Menggunakan Mikroskop. http:

//farmasi07itb. wordpress. com/

2010/03/09/menggunakan-mikroskop/. Minggu, 31 Maret

2013

Faisal, Muhammad. 2011. Penggunaan Mikroskop. http://

emprorerfaisal. blogspot. com/ 2011/ 11/ penggunaan-

mikroskop/. Minggu, 31 Maret 2013