Upload
poltek-malang
View
6
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
BAB I
Pendahuluan1.1 Latar Belakang
Indonesia kini semakin penting peranannya dalam
perekonomian di tingkat ASEAN maupun global. Selaras dengan
perkembangan perekonomian tersebut, dalam beberapa tahun
terakhir ini industry jasa tumbuh dengan cepat serta memberi
konstribusi yang signinfikan dalam perekonomian Indonesia.
Tetapi juga masih banyak juga perusahaan penyedia jasa masih
buruk dalam kualitas pelayanannya sehingga menimbulkan
dampak negatif.
Berkaca dari hal tersebut sangat penting bagi para
manajer untuk melakukan langkah manajemen yang tepat dalam
mengelola keunggulan perusahaan tentunya itu semua dengan
kemampuan SDM yang berkualitas dan mumpuni. Supaya
perusahaan tersebut mendapat goodwill atau image harus
memilikikeunggulan dalam pelayanan kepada konsumen.
Karena Dari hasil survey di buku Rambat Lopiyoadi
membuktikan bahwa mereka yang kecewa tidak hanya akan
meninggalkan perusahaan tetapi juga menceritakan keburukan
jasa yang diterima pada orang lain. Tetapi tidak semua
konsumen yang kecewa terhadap pelayan perusahaan.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian jasa ?
2. Terdiri apa saja kelompok SDM perusahaan jasa ?
3. Bagaimana manajemen SDM perusahaan jasa ?
4. Bagaimana membangun SDM berkualitas ?
Pemasaran Jasa 1
5. Bagaimana membangun budaya pelayanan prima ?
6. Bagaimana strategi SDM jasa pendidikan ?
1.3Manfaat Penulisan
Untuk menambah wawasan dan pengetahuan bagi penulis tentang
Manajemen Pemasaran Jasa dan bisa sebagai referensi untuk
pembuatan karya tulis atu pengetahuan pembaca
BAB II
Tinjauan Teoritis
2.1 Pengertian Jasa
Menurut Kotler dalam Rambat Lopiyoadi (7,2009), jasa dapat
didefinisikan sebagai setiap tindakan atau kegiatan yang dapat
ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain, yang pada
dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan
apapun. Produksinya bisa berkaitan dengan produk fisik atau
sebaliknya.
Menurut Lehtinen dalam Rambat Lopiyoadi (5, 2009), A service is an
activity ir a series of activities which take place in interaction with a contact person
or physical machine and which providers consumer satisfaction
Menurut Kotler dalam Rambat Lopiyoadi (5,2009) a service is anu activity of
benefit that one party can offer to another that is essentially intangible and does not
result in the owenership of anything. Its production may or may not be tied to a
physical product
Pemasaran Jasa 2
Jadi menurut kelompok kami, jasa merupakan suatu tindakan
pelayanan yang diberikan kepada konsumen untuk menimbulkan
faktor ekonomi atau timbal balik yang saling menguntungkan
satu sama lain.
2.2 Pengelompokan SDM Jasa
Pada era globalisasi ini di mana tidak aka nada batas
mobilitas SDM, dan peran penting SDM dalam perusahaan harus
dibedakan untuk pengelolaan lebih lanjut menurut Payne dalam
Rambat Lopiyoadi 194; 2003. Dikelompok kan sebagai berikut :
Contractors, SDM yang berhubungan secara intens dengan
konsumen dan memilih aktivitas memasarkan secara
konvensional. Mereka memiliki posisi dalam menjual dan
perannya sebagai layanan pelanggan. Dan dituntut untuk
memiliki sikap responsive dalam memenuhi kebutuhan
konsumen
Modifers, SDM yang tidak terlibat secara langsung dalam
aktivitas pemasaran ini. Peran ini harus mempunyai
pandangan yang luas tentang strategi pemasaran jasa. Dan
memerlukan keahlian dalam menjalin hubungan kerja sama
yang erat dengan konsumen.
Influencers. Peran SDM ini lebih berfokus pada
implementasidari strategi pemasaran perusahaan.
Dibutuhkan potensi dalam hal menarik konsumen. Peran ini
juga diberi kesempatan untuk mengadakan kontak dengan
konsumen agar hasilnya lebih baik.
Pemasaran Jasa 3
Insolteds, SDM yang berbeda pada peran ini tampaknya akan
sulit berhasil apabila tidak mendapat dukungan yang
memdai dari manajemen terutama untuk memotivasi mereka.
SDM ini harus diarahkan dan pelatihan mengenai strategi
pemasran perusahaan sehingga mereka dapat berkontribusi
lebih iptimal bagi perusahaan.
Jadi Contactors disini dicontohkan sebagai seorang pegawai
garis depan atau front office, modifiers adalah sebagai
supervisor internal dalam pemantauan kinerja pegawai,
influencers di gambarakan seorang supervisor yang memiliki
peran ganda selain internal peran supervisor juga ke luar
untuk melakukan kontak dengan customers, sedangankan insolteds
merupakan peran seorang manajer perusahaan yang memiliki tipe
kepemimipinan untuk memotivasi.
2.3 Manajemen Sumber Daya Manusia
Saat ini pandangan mulai berkembang bahwa untuk memasarkan
jasa dengan baik kepada konsumen diluar perusahaan
diupayakan untuk memenuhi kebutuhan internal perusahaan
terutama untuk SDM perusahaan dan adua aspek penting dalam
konsep pemasaran internal menurut Rambat Lopiyoadi 195; 2003
Setiap karyawan dari masing-masing departemen memiki
peran sebagai pelanggan dan pemasok internal. Untuk dapat
memberikan kualitas terbaik pada pemasaran eksternal maka
harus dipastikan bahwa setiap karyawan mendapatkan
kepuasan kerja optimal
Pandangan yang sama terhadap misi, strategi, dan tujuan
perusahaan merupakan unsure yang penting untuk menciptakn
Pemasaran Jasa 4
komitmen yang tinggi pada masing-masing karyawan yang
pada akhirnya memotivasi karyawan untuk bekerja optimal.
Untuk memasarkan perusahaan jasa perlu menekankan pada
pentingnya komunikasi, keterbukaan, tanggung jawab,
integritas tinggi terhadap pencapaian tujuan.
Proses manajemen yang penting dalam membentuk SDM menurut
Gronroos dalam Rambat Lopiyoadi 196; 2003, adalah :
Manajemen Sikap (attitude management)
Manajemen ini meliputi sikap dan motivasi karyawan dalam
pelaksanaan kegiatan perusahaa. Pihak manajemen perlu
bersikap proaktif terutama dalam perencanaan dan
pengawasn kegiatan karyawannya.
Manajemen Komunikasi (Communcation management)
Manajemen ini merupakan dalam menyampaikan setiap
informasi yang berujuan untuk memberikan arahan dan
memberikan kesempatan pula pada para karyawannya untuk
menyampaikan segala permasalahan yang dihadapi sehingga
dapat terjadi komunikasi dua arah dan terjalin susasana
keterbukaan.
Program yang digunakan untuk mengimplementasikan konsep
pemasaran internal di atas :
Pelatihan
Dukungan manajemen dan komunikasi interaktif
internal
Perangkat administrasi personel dan MSDM
Mengembangkan budaya jasa
Pemasaran Jasa 5
Jadi dalam melakukan manajemen internal untuk SDM jasa
diperlukan manajemen sikap untuk membentuk karakter yang baik
dalam melayani pelanggan, dan manajemen komunikasi untuk
mendidik pegawai terutama garis depan bisa melakukan
komunikasi yang efektif kepada pelanggan. Untuk itu diperlukan
pelatihan, dukungan dari pihak internal, administrative
personel, pengembangan budaya pelayanan.
2.3 Membangun Layanan Pelanggan
Perbedaan utama antara perusahaan pengahasil produk berupa
barang dan perusahaan penghasil jasa adalah pada strategi
pemasarannya di mana jasa lebih dituntut memberikan kualaitas
yang optimal dari layanan pelanggan. Layanan pelanggan yang
baik adalah bagaimana mengerti pelanggan senantiasa memberikan
nilai tambah di mata konsumen. menurut Rambat Lopiyandi (198, 2003)
langkah penting dalam menyusun desain layanan pelanggan adalah
:
Menegenali misi jasa. Tujuannya untuk menentapkan misi
perusahaan agar dapat menciptakan suatu komitmen dan
falsafah kerja kerja untuk mencapai misi
Menetapkan tujuan layanan pelanggan. Tujuan pelayanan ini
untuk menentukan unsur mana yang perlu ditonjolkan agar
mencapai hasil yang optimal, tujuan pelayanan ini
mencakup aktivitas sebelum transaksi, saat transaksi ,dan
setelah transaksi. Dan nilai apa yang diinginkan
pelanggan.
Strategi layanan pealnggan. Tujuan ini untuk melakukan
segementasi agar dapat membantu peruasahaan dalam
Pemasaran Jasa 6
menentapkan standard pelayanan dyang dapat diberikan pada
masing-masing segmen pasarnya. Strategi layanan pelanggan
yang ditetapkan harus mencakup identifikasi dai segmen
pelanggan, jasa dan pelanggan yang paling penting, serta
bagaimana metode pemberian jasanya agar dapat bersaing di
pasaran sekaligus merupakan keunggulan tersendiri bagi
perusahaan.
Implementasi. Dalam Implementasinya, layanan pelanggan
merupakan satu kesatuan dengan bauran pemasaran lainnya
yang dimiliki oleh perusahaan. Sebaiknya perusahaan jasa
melaukukan adaptasi setiap perubuahan terjadi terutama
dengan perilaku pelanggan, untuk menghasilkan desain
layanan pelanggan yang tepat dan efektif.
Jadi untuk membangun budaya layanan pelanggan kita harus
memiliki misi pribadi dan perusahaan, mengetahui tujuan dari
pelayanan yang kita berikan, bagaiamana cara melakukannya, dan
eksekusinya.
2.4 Membangun SDM Berkualitas
Menurut Rambat Lopiyandi (199, 2003) manjemen hendaknya mengupayakan
pemberdayaan SDM melalui hal-hal berikut :
Rekrut karyawan yang tepat. Rekruitmen karyawan sesuai
dengan kualifikasi perusahaan agar pemasaran jasa
berlangsung baik
Latih karyawan dengan baik. Pelatihan tetap diberikan
sebagai bekal untuk menghadapi segala situasi agar dalam
operasinyya setiap SDM dapat memberikan konstribusi
terbaiknya
Pemasaran Jasa 7
Didik konsumen. operasi jasa akan berjalan lancer apabila
konsumen memilik informasi yang jelas dan lengkap
mengenai jasa yang ditawarkan oleh perusahaan.
Didik semua karyawan. Pemasaran internal juga menjadi
focus dalam menciptakan manajemen operasi yang baik
Efisiensi nomor satu, ramah nomor dua. Pemberian jasa
sangat mengutamakan efisiensi kemudian dibarengi sikap
ramah tamah
Standarisasikan system dalam menangani konsumen.
manajemen perlu menyiapkan standard untuk menangani
kesuliatan dan kritik yang disampaikan oleh konsumen.
Jadilah proaktif. Harus jeli dalam melihat setiap
kesempatan yang ada dan menentukan strategi operasi yang
tepat untuk mencapai sasaran
Evaluasi kinerja secara rutin. Mengevaluasi kinerja
secara rutin akan sangat berguan bagi manajemen untuk
mengetahui kinerja perusahaan dan memberikan masukan
tentang aspek-aspek yang perlu diperbaiki.
Sebagai menajer yang rasional untuk membangun suatu perusahaan
agar sukses dibutuhkan SDM yang berkualitas dalam bidangnya,
karena strategi ini akan membantuk perusahaan jasa untuk
mencapai tujuannya menurut Lovelock. Wirtz, dan Mussry 46; 2010
adalah :
Merekrut orang yang tepat
Merekrut orang yang tepat meliputi bersaing memperoleh
aplikasi dari pegawai terbaik dalam pasar tenagakerja,
Pemasaran Jasa 8
kemudian memilih kandidat terbaik dari pekerjaan tertentu
untuk diisi.
Menjadi perusahaan yang diinginkan
Suatu perusahaan pertama harus bersaing dalam pangsa
pasar telenta, bersaing dalam pasar kerja berarti
memilikiproporsi nilai bagi calon pegawai dan meliputi
faktor-faktor seperti memiliki reputasi tempat bekerja
yang lebih baik di masyarakat dan juga memberikan produk
dan layanan berkualitas tinggi sehingga membuat para
pegawai merasa bangga untuk menjadi bagian dari
perusahaan. Terlebih lagi kompensasi dari perusahaan
tidak bisa di bwah rata-rata. Individu yang bertalenta
mengharapkan kompensasi di atas rata-rata.
Memilih orang yang tepat
Sarana-sarana yang dapat membantu untuk mengidentifikasi
kandidat yang tepat untuk perusahaan dan pekerjaan
tertentu :
Sarana- sarana untuk mengidentifikasi kandidat
terbaik
Perusahaan layana yang unggul menggunakan
beragam pendekatan untuk mengidentifikasi
kandidat terbaik dari berbagi pelamar.
Pendeketan tersebut meliputi wawancara pelamar,
pengamatan perilaku, ters kepribadian, dan
memberikan pelamar gambaran pekerjaan yang
realistis.
Gunakan wawancara ganda dan terstruktur
Pemasaran Jasa 9
Keuntungan lain menggunakan dua atau lebih
wawancar adalh mengurangi risiko bias.
Amati perilaku
Keputusan rekruitmen sebaiknya didasarkan pada perilaku
uang diaami oleh perekrut, bukan sekedar yang didengar.
Perilaku dapat diaamati langsung maupun tidak langsung
dengan menggunakan simulasi perilaku atau uji penilaian
yang menggunakan situasi terstandarisasi di mana pelamar
dapat di amati apakah mereka memperlihatkan jenis
perilaku yang diharapkan perushaan. Juga bisa perilaku di
masa lalu menjadi penetu terbaik perilaku di masa
mendatang.
Melakuakn tes Kepribadian
Tes kepribadian membantu mengenali sifat-sifat relevan
dalam pekerjaan tertentu.misal, kesediaan melakukan
kebutuhan pelanggan, dan kemampuan untuk berkomunikasi
secara akurat dan sopan merupakan sifat-sifat yang bisa
diukur. Keputusan merekrut yang didasarkan pada tes
seperti ini cenderung akurat.
Memberikan gambaran pekerjaan yang realistis kepada
pelamar
Perusahaan layanan sebaiknya memberikan pelamar
mengetahui keadaan pekerjaan sebenarnya seperti apa,
sehingga memberikan kesempatan untuk mencoba bekerja dan
menilai apakah pekerjaan tersebut cocok atau tidak kepada
mereka. Pada saat yang sama, perekrut dapa tmengamati
bagaimana merespons pkerjaan tersebut. Pendekatan ini
Pemasaran Jasa 10
mungkin sebagian pelamar utnuk mundur apabila mereka
menilai pekerjaan tersebut tidak sesuai dengan mereka.
Latihlah pegawai layanan secar aktif
Apabila suatu perusahaan memilik orang yang tepat,
investasi dalampelatihan dapt memberikan hasil yang luar
biasa. Pegawai layanan perlu mempelajari :
Budaya, tujuan, Dan Strategi Organisasi
Ketrampilan Interpersonal dan Teknis
Pengetahuan Produk/Jasa
Memberdayakan garis depan
Untuk menyenangkan pelanggan atau menghindari kejadian-
kejadian yang tidak menyenangkan bagi klien ersebut. Agar
hal ini terjadi, pegawai harus diberdayakan terlebih
dahulu. Memberikan kepercayaan dan melatih kepada pegawai
untuk melakukan hal yang tepat dan memberdayakan mereka.
Inisiatif pegawai menjadi semakin penting, terutama dalam
perusahaan layanan, karena staf garis depan sering
bekerja atas inisatif mereka sendiri, berhadapan langsung
dengan pelanggan, keterkaitan erat bpemberdayaan pegawai
yang tinggi dan tingkat keputusan pelanggan yang tinggi.
Kendalikan versus keterlibatan
Pendeketan lini-produksi dalam mengelola manusia
didasarakan pada model kendali desain orgainisasi dan
menajemen, pemberdayaan, sebaliknya didasarkan pada model
ketelibatan (atau komitmen), yang mengasumsikan bahwa
pegawai dapat mengambil keputusan dan menghasilkan ide
cemerlang dalam mengoperasikan bisnis apabila mereka
dilatih bersosialisasi dan memilik pengetahuan yang baik.
Pemasaran Jasa 11
Pemberdayaan bukan hanya membebaskan staf garis depan
atau membuang buku pedoman, pemberdyaan memerlukan
redistribusi secara sistematis empat bahan utama ke
seluruh organissasi, dari tingkatan atas hingga bawah,
keempat fitur tersebut :
Informasi mengenai kinerja organisasi
Pengetahuan yang menggunakn pegawai untuk
memahami dan berkontribusi pada kinerja
organisasi
Kekuatan untuk membuat keputusan yang
mempengaruhi prosedur kerja dan arah organisasi
Imbalan yang didasarkan pada kinerja organisasi
bonus, pembagian laba, dan opsi saham
Tingkat keterlibatan Pegawai
Pendeketan pemberdayaan dan lini-produksi merupakan
ujung-ujung spectrum yang saling bertolak belakang yang
mencerminkan peningkatan keterlibatan pegawai Karena
berambahnya informasi, pengetahuan, kekuasaan, dan
imbalan yang diberikan kepada pegawai garis depan.
Pemberdayaan dapat terjadi di beberapa tingkatan :
Keterlibtan saran memberdayakan pegawai untuk
membuat rekomendasi melalui program formal
Keterlibatan pekerjaan mewakili pembukaan muatan
pekrejaan secar dramatis, pekerjaan dirancang ulang
agar memungkinkan pegawai untuk menggunakan beragam
jenis kemampuan. Pegawai memerlukan pe;atihan, dan
supervisor perlu diorientasi dari mengarahkan tim
Pemasaran Jasa 12
menjadi memfasilitasi kinerja tim dengan cara
suportif
Keterlibatan tinggi memberikan suatau rasa
keterlibatan dalam kinerja perusahaan secara
keseluruahan, bahkan kepada pegawai mengembangakn
kemampuan dalam kerja tim, merekan berpartisispasi
dalm pengambilan keputusan manajemen unti kerja
Membangun tim penghantar layanan yang berkinerja tinggi
Suatu tim disebut sebagi sejumlah kecil orang-orang
dengan kemampuan yang saling melengkapi dan berkomitmen
untuk tujuan bersam, serangkaian kinerja dan pendekatan
di mana mereka saling bekerja sama. Penelitian empiris
telah menegaskan bahwa pegawai garis depan sendiri
menggaap kurangnya dukuanga antar departemen sebagi
factor penting dalam mencegah mereka dalam memuaskan
konsumen pelanggan, akaibat permasalahanini, organisasi
layanan di banyak industry perlu menciptkan tim lintas
fungsional dengan wewenang dan tanggung jawab untuk
melayani dari awal hingga akhir penghantaran layanan
Kekuatan kerja tim dalam melayani
Dalm tim yang baik, tekanan mencapai kinerja yang baik
snagat tinggi, penerapan unggulan menunjukan bukan hanya
bagaimana menggunakan tim untuk memberikan dukungan
emosional dan melatih kru, tatapi juga bagaimana
perusahaan secara efektif menilai, memberikan imbalan,
dan mempromosikan staf. Dua professor dari Standford
O’Reilly dan Jeffrey menekankan bahwa “sebaik apa orang-
orang bekrja sam dalam tim sering kali sama pentingnya
Pemasaran Jasa 13
dengan sebaik apa orang tersebut, dan bintang-bintan
seperti ini kinerjanya dapat dikalahkan oeh orang lain
melalui kerja sam tim yang unggul”
Menciptakan tim penghantaran layanan yang sukses
Suatau perusahaan berisiko memiliki anggota yang awalnya
antusias namun kurang memilik kompetensi yang dibutuhakn
dalam kerja tim. Kemampuan yang diperlukan bukan hanay
kerja sama, mendengarkan, melatih dan mendorong oran
glain tetapi harus memahami bagaimana menyelaraskan
perbedaan, dan pihak manajemen juga perlu
menciptakansuatu struktur yang akan menggiring tim menuju
keberhasilan.
Memotivasi dan memberikan semangat kepada orang lain
Kinerja staf merupakan fungsi dari kemampuan dan
motivasi. Rekrutmen, pelatihan, pemberdayaan dan tim yang
eektif memberikan orang-orang yang berkemampuan kepada
perusahaan dan system imbalan menjadi kunci dalam
memotivasi mereka. Staf layanan harus menerima pesan
bahwa memberikan layanan berkualitas merupakan kunci bagi
mereka agar diberikan imbalan. Banyak perusahaan
menganggap uang sebagai imbalan, tetapi uang saja tidka
menjadi imbaln yang efektif. Menerima gaji yang adil
merupakan factor pemeliharaan ketimbang factor motivasi
dalm jangka pendek dan dampaknya cepat hilang. Bonus yang
seleras dengan kinerja harus diupayakan terus menerus
sahingga cenderung memiliki efektivitas yang lebih lama,
imbalan yang bertahan lama adalah muatan pekerjaan itu
Pemasaran Jasa 14
sendiri, pengakuan dan umpan balik, serta pemenuhan
sasaran.
Peran serikat pekerja
Keberadaan serikat pekerja dalam suatu perusahaan layanan
tidak secar otomatis menghalangi kinerja tinggi dan
inovasi, kecuali terdapat sejarang panjang terhadap
ketidakpercayaan, hubungan yang sengit, dan konfrontasi.
Salah satu hal yang menyebakan orang-orang yang rasional
tidak kehilangan objektivitas mereka. Kerja yang semakin
baik yang serring kali ditemukan dalam organisasi dengan
intervensi serikat pekerja yang tinggi dapat menghasilkan
manfaat positif dalam organisasi layanan yang dikelola
dengan baik. Terlebih lagi, konsultasi dan negosiasi
manajemen dengan perwakilan serikat pekerrja merupakan
hal yang penting apabila pegawai diharapakan menerima
ide-ide baru tantangannya adalah bekerja sama dengan
serikat pekerja, mengurangi konflik, dan menciptakan
iklim layanan.
Kepemimpinan dan budaya layanan
Kepemimpinan karismatik, atau kempimpinanan
transformasioanal, secara mendasar mengubah nilai-nilai,
tujuan, dan aspirasi pegawai garis depan agar tetap
konsisten denga yang dimiliki perusahaan. Staf cenderung
mengerahkan kemampuan terbaik mereka dan melampaui
tuntutan tugas, karena sejalan dengan nilai, keyakianan,
dan sikap mereka sendiri. Kepemimpinan yang didorong oleh
nilai yang menginspirasi dan memandu penyedia layanan.
Pemasaran Jasa 15
Kepemimpinan sebaiknya memicu hasrat utnuk melayani.
Budaya layanan dapat didefinisikan sebagai
Presepsi bersama mengenai apa yang dianggap
penting dalam organisasi
Nilai dan keyakinan bersama dari mengapa hal
tersebut menjadi penting
Budaya layanan yang kuat merupakan bagian dimana
keseluruhan organisasi berfokus pada pegawai garis depan.
A : Manajemen Puncak
B : Manajemen Menengah
C : Staf Garis Depan
: PENGHANTAR LAYANAN
Gambar diatas menyoroti pentingnya garis depan, menunjuakan bahwa peran manajemen puncak dan menengah adalah mendukung garis depan menjalankan tugasnya menghantarkan keunggulan layanan pada layanan pelanggan. Pada perusahaan dengan hasrat melayani tinggi di bagian garis depan pihak manajemen puncak harus selalu mengetahui informasi yang ada dan erlibat secar aktif karena garis depan sangat krusial di perusahaan layanan.
Pemasaran Jasa 16
ABC
Manajemenpuncak danmenengah
STAF GARISDEPAN
PELANGGAN
Jadi untuk membangun suatu SDM yang berkualitas dimulai dari awal bagaimana SDM tersebut masuk, adakan seleksi rekruitmen yang ketat untuk memilih orang terbaik yang akan bekerja di perusahaan kita, latih karyawan dengan baik, didik konsumen untuk mengetahui keunggulan produk kita supaya nanti bisa terjadi penyebaran informasi (gethok tular), didik semua karyawan mengenai produk dan layanan, efisiensi nomor satu ramah nomor dua untuk bersikap serponsive dan tanggap terhadapapa yang diinginkan konsumen, standarisasikan system dalam menangani konsumen, Jadilah proaktif, Evaluasi kinerja secara rutin, Amati perilaku, Melakuakn tes Kepribadian.
2.5 Membangun Budaya Pelayanan Prima
Menurut Nina Rahmayanty (59,2010) Setiap pelanggan memiliki karakteryang berbed –beda, petugas layanan harus mampu membaca karakter pelanggan yang bermacam-macam dan mempelajarinya untuk mencari bagaimana cara mengantisipasinya dan mencari solusi yang tepat, orang yang senang melayani orang lain memiliki karakter yang mampu mengerti, memahami orang laiin dengan empatinya mampu menempatkan dirinya sebagai pelanggan, memiliki kepedulian, keramahan, kesopanan, kesabaran dan kepribadian positif. Memang sudah seharusnya dan diwajibkan kepada semua orang dan semua bagian pekerjaan di perusahaan untuk menyenangi pekerjaan melayani orang lain karena semua orang harus mampu berinteraksi, berkomunikasi dan menghadapi berbagai tipe pelangan di dalam perusahaan yang meliputi rekan kerjan, pimpinan dan bawahan maupun di luar perusahaan
Hubungan interpersonal adalah hubungan yang terjalin dengan orang lain dengan prinsip salinng menguntungkan. Membangun hubungan interpersonal sama dengan menjaga human relations dengan selalu memperhatikan pekerjaan orang lain, memelihara keseimbangan antara kepentingan – kepentingan pribadi, gotong royong, tenggang rasa.
2.4.1 Nilai pribadi yang positif
Pemasaran Jasa 17
Untuk memuaskan pelanggan sebaiknya para karyawan perusahaan memiliki nilai-nilai positif yang pasti akan memberikan dampak positif bagi perusahaan dengan pelayanan prima Menurut Nina Rahmayanty (59,2010 ) nilai-nilai tersebut adalah
Menghargai orang Menganggap penting orang Ikhlas dan tulus Kejujujuran dan terbuka Kejelasan dan keterbukaan Ketetapan janji Bertanggung jawab, penuh kesunggulan Disiplin Loyalitas
2.4.2 Pentingnya motivasi diri dan team work
Menurut Nina Rahmayanty (64,2010 ) Bangunlah hidup ini dan pekerjaan melayani pelanggan dengan semangat HADAPI – HAYATI dan NIKMATI dengan prinsip ketulusan dan keikhlasan tidak akan menjadi sebuah beban karena semata-mata kita melayani dari hati untuk kepuasan sendiri dan mendapatkan balasan yang lebih baik dari Sang Maha Pencipta. Dan Motivasi diri dalam melayani harus dilandasi dengan :
Berpikir positif Keyakinan Kerja keras dan kerja cerdas Kerja benar Ketabahan dan kesabaran Keikhlasan agar tidak menjadi beban dan selalu
bersemangat memberikann yang terbaik
Menurut Nina Rahmayanty (65,2010 ) Team building atau Team Work adalah usaha memadukan tujuan individu – individu dalam suatu kelompok agar dapat bersinergi dan selaras dengan tujuan kelompok, guna mendukung terwujudnya tujuan
Pemasaran Jasa 18
organisasi dan Tips penggunaan waktu di tempat kerjayang efektif adalah :
Tinjau pemberian waktu istirahat untuk anda dan maksimalkan untuk membaginya Waktu untuk makan siang atau makanan di luar Waktu berkomunikasi dengan orang lain Waktu untuk diri sendiri Waktu untuk ibadah/sholat kepada tuhan/spiritualitas Waktu bergaul dengan rekan kerja
Periksa keseimbangan Waktu berangkat ke tempat bekerja Waktu mempersiapkan segala sesuatu Waktu untuk penyelesaian tugas Waktu rapat/pertemuan Waktu bertamu dengan klien atau tamu Waktu menangani pelanggan
Buat prioritas dan lakukan yang terpenting lebih dulu
2.4.3 Pentingnya loyalitas
Menurut Nina Rahmayanty (69,2010 )
“Layani dulu menjual kemudian”
perusahaan dengan tingkat loyalitas pelanggan yang tinggitelah memperoleh tingkat loyalitas staf yang tinggi, tidak mungkin membangun loyalitas pelanggan yang kuat dengan staf yang selalu berganti-ganti
2.4.4 Pentingnya ber-empati dan kemampuan mendengarkan
Menurut Nina Rahmayanty (69,2010 ) Mengenal pelanggan membutuhkan empati. Memahami segala sesuatu dan menempatkan diri anda pada posisi pelanggan. Ingatlah” kebersihan layanan pelanggan bermutu itu di ciptakan tidak lahir dengan sendirinya” kemampuan yang harus dimiliki seorang pegawai layanan adalah :
Kemampuan medengarkan
Pemasaran Jasa 19
Lakukan pendekatan dengan sikap yang positif. Cobalah bersikap posiif dengan meyakinkan mendapatkan sesuatu yang bermanfaat dari mendengarkan pembicaraan ini “saya akan mendapatkan kebaikan lain serta pahala karena telah membantu orang ini”
Jangan mencari-cari alasan. Cobalah untuk menggalitambahan pengetahuan informasi berhaarga daari hasil pembicaraan atau menambah ilmu jangan merasabahwa hanya membuang-buang waktu atau bermain-maindengan berbagai alasan yang negatif.
Pertahankan konsentrasi. Hindarilah hal-hal yang bisa mengganggu konsentrasi, seperti melamun, melihat hal-hal yang tidak terpenting daari lawan bicara, memandang keluar atau interaksi orang laintang tidak penting mencoret-coret notes.
Carilah sesuatu yang membangkitkan minat anda. Senang bertemu dengan orang yang baru dan orang lain yang berbeda-beda memberikan semangat dan ingin lebi mempelajari karakter pribadinya., lalu mencari sesuatu yang berharga dalam kata-kata yangdi ucapkan oleh pembicara. Mengasah kepandaian kita dari memecahkan kunci dari kata-kata dalam pembicaraan tersebut.
Jangan terperaangkap dan membiarkan anda terburu-buru. Hindari alasan super sibuk dan rasa tidak sabar. Karena dapat menyebabkan interprestasi yangkeliru, yang akibatnya bisa fatal.
Tempat diri anda pada posisi orang lain(empati). Tanpa merasakan apa yang di rasakan orang lain kita tidak akan mengerti apa yang dikatakan dan apa inti permasalahannya
Bersikap kritis terhadap isi pesan. Jangan ragu-ragu untuk menanyakan isi pesan lebih rinci
Pemasaran Jasa 20
Jangan ragu-ragu untuk bertanya. Inilah satu-satunya cara untuk kita mengerti dan memahami permasalahan dengan benar
2.4.5 Membangun budaya pelayanan prima
Menurut Nina Rahmayanty (78,2010 ) budaya pelayanan prima menjadi dasar dan landasan dalam corporate culture/ budaya perusahaan yang akan mengarahkan kepada GCG (Good Corporate Goverance). Beberapa budaya perusahaan dalam budaya pelayanan terhadap pelanggan :
Berfokus pada SERVICE Berfokus TARGET ASSURANCE RESPONSIVE
Jadi untuk membangun budaya layanan prima harus melibatkan semua pegawai dan terutama di pegawai garis depan karena merupakan jendela komunikasi awal antara konsumen dan perusahaan. Untuk itu diperlukan Nilai pribadi yang positif, motivasi diri dan team work, pemberian waktu istirahat pegawai, periksa keseimbangan prioritas dan lakukan yang terpenting lebih dulu, Pentingnya loyalitas, Pentingnya ber-empati dan kemampuan mendengarkan dan yang terpenting adalah berfokus pada bagaimana pemberian service, assurance, target, responsive.
2.5 Strategi Sumber Daya Manusia Jasa Pendidikan
Meurut Zenthalm dan Bitner (188, 2000) dalam David Wijaya untuk membangun sekolah yang berorientasi pada pelangan jasa pendidikan dan karyawan sekolah yang berorientasi melayani, sekolah seharusnya mengikuti empat strategi utam berikut ini.
2.5.1 Memperkerjakan karyawan yang tepat
Untuk mencapai proses perekrutan karyawan sekolah secara efektif agar dapat mencari karyawan sekolah yang tepat, ada tiga cara yang dapat ditempuh, sebagai berikut :
Pemasaran Jasa 21
Bersaing untuk mencari karyawan sekolah terbaik, dengan mengidentifikasi karyawan sekolah terbaik dan bersaing dengan sekolah yang lain untuk merekrutnya.. meningkatkan standar perekrutan karyawan sekolah guna mengidentifikasikan karyawan sekolah yang lebihberkualifikasi.
Mempekerjakan karyawan sekolah yang memiliki kompetensi dan kecenderungan untuk melayani jasa pendidikan, dengan mewancari dan menyeleksi calon sekolah terbaik dari calon karyawan sekolah potensial. Calon karyawan sekolah harus memiliki dua kemampuan utama.
Kompetensi untuk melayani pelanggan Kecenderungan untuk melayani
pelanggan Berusaha menjadi atasan yang disukai karyawan
sekolah, menjadi atasan yang disukai oleh karyawan sekolah, memberikan pelatihan, peluangkerja dan peningkatan karier, dukungan internalyang memadai, insetif yang menarik, serta menawarkan produk jasa pendidikan yag berkualitas sehinga karyawan sekolah bangga terhadap sekolahnya
2.5.2 Mengembangkan karyawan untuk menyampaikan kualitas jasa
Tiga hal penting yang perlu dilakukan, sebagi berikut :
Melatih karyawan sekolah sehingga memiliki ketrampilan teknis dan interaksi
Memberdayakan karyawan sekolah Memajukan kerja tim di sekolah
2.5.3 Menyediakan berbagai sistem pendukung yang dibutuhkan
Pemasaran Jasa 22
Untuk bekerja secar efisien dan efektif, karyawan sekolahmemerlukan sitem pendukung internal sejalan dengan kebutuhannya agar berorientasi pada pelanggan jasa pendidikan, ada tiga strategi penting yang perlu kita perhatikan agar dapat menjalankan sistem dukungan internal berbasis pelanggan jasa pendidikan
Mengukur kualitas jasa pendidikan secar internal
Menyediakan teknologi dan peralatan yang mendukung
Mengembangkan proses internal berbasis jasa pendidikan
2.5.4 Mempertahakan karyawan terbaik
Sekolah harus mempertahankan karyawan terbaik. Jumlah karyawan sekolah yang keluar, kepuasan pelanggan jasa pendidikan, semangat kerja karyawan sekolah dan kualitas jasa pendidikan dapat tercermin pada tingkat perputaran karyawan sekolah. Sekolah erlu menerapkan strategi pemasaran internal jasa pendidikan untuk memilihara karyawan terbaiknya, antara lainsebagi berikut :
Melibatkan karyawan sekolah dalam aktivitas penyusunan visi sekolah
Memperlakukan karyawan sekolah sebagi pelangganjasa pendidikan
Mengukur dan memberikan penghargaan untuk pelaku jasa pendidikan terbaik.
Jadi dalam membangun SDM jasa pendidikan perlu diperhatikan bagaimana menempatkan orang yang tepat di bidangnya “the right man, in the right place” , kembangkan karyawan agar memiliki kemampuan menyampaikan jasa pendidikan dengan baik, dan sediakan fasilitas terbaik untuk menunjang proses dalam jasa pendidikan, dan pertahankan karyawan terbaik serta beri reward terhadap semua prestasi karyawan mauapun siswanya.
Pemasaran Jasa 23
BAB IIIPenutup
6.1 KesimpualanDalam mengelola Sumber Daya Manusia dalam perusahaan jasa diperlukan ekstra energi dan kecakapan seorang manajer atau
Pemasaran Jasa 24
pimpinan untuk membentuk karyawan perusahaan menjadi pelayan yang bisa bekerja secara tim dan individual. Saat proses perekrutan karyawan manajer harus selektif dan mengerti bagaimana calon karyawan jasa layanan memiliki kemampuan lebih di banding dengan karyawan biasa khususnya dalam bidang komunikasi, untuk membentuk suatu layanan yangprima sebaiknya peran manajer dan karyawan layanan harus berjalan bersama-sama dan duduk satu atap untuk merencanakan pelayanan yang sebaikny-baiknya. Pertahankan dan beri reward kepada pegawai yang memiliki prestasi kerjaagar kondisi nyaman pegawai bekerja tetap terjaga.
6.2 SaranSebaiknya dalam melakukan manajemen SDM jasa peran manajer dan karyawan harus selaras karena tidak mungkin ada kordinasi yang baik bila salah satu pihak berbeda pemikiran. Serta pertahankan karyawan yang memilik prestasikerja yang excellent agar karyawan tetap menjadi bagian dari perusahaan layanan yang selalau prima
Pemasaran Jasa 25
DAFTAR PUSTAKA
Lupiyoadi , Rambat dan Hamdani. A; 2009; Manajemen Pemasran Jasa; Salemba Empat; Jakarta
Lovelock , Christophe. Wirts,Jochent & Mussry, Jacky; 2010, Pemasaran Jasa; Erlangga; Jakarta
Rahmayanty, Nina; 2010; Manajemen Pelayanan Prima; Graha Ilmu;Yogyakarta
Wijaya, David; 2012; Pemasran Jasa Pendidikan; Salemba Empat; Jakarta
Pemasaran Jasa 26