Upload
khangminh22
View
0
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
DAMPAK PENGEMBANGAN BIMBINGAN PRIBADI BAGI
ANGGOTA UNIT KEGIATAN KHUSUS KORPS
SUKARELA PALANG MERAH INDONESIA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN
THAHA SAIFUDDIN JAMBI
SKRIPSI
Di ajukan sebagai salah satu persyaratan memperoleh gelar sarjana strata satu (S.I)
dalam Bimbingan dan Penyuluhan Islam
Fakultas Dakwah
Oleh
IIN RAHAYU
UB 160218
PROGRAM BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM
FAKULTAS DAKWAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
2020
DAMPAK PENGEMBANGAN BIMBINGAN PRIBADI BAGI
ANGGOTA UNIT KEGIATAN KHUSUS KORPS
SUKARELA PALANG MERAH INDONESIA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN
THAHA SAIFUDDIN JAMBI
SKRIPSI
Di ajukan sebagai salah satu persyaratan memperoleh gelar sarjana strata satu (S.I)
dalam Bimbingan dan Penyuluhan Islam
Fakultas Dakwah
Oleh
IIN RAHAYU
UB 160218
PROGRAM BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM
FAKULTAS DAKWAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
2020
DAMPAK PENGEMBANGAN BIMBINGAN PRIBADI BAGI
ANGGOTA UNIT KEGIATAN KHUSUS KORPS
SUKARELA PALANG MERAH INDONESIA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN
THAHA SAIFUDDIN JAMBI
SKRIPSI
Di ajukan sebagai salah satu persyaratan memperoleh gelar sarjana strata satu (S.I)
dalam Bimbingan dan Penyuluhan Islam
Fakultas Dakwah
Oleh
IIN RAHAYU
UB 160218
PROGRAM BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM
FAKULTAS DAKWAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
2020
ii
Dr. Jamaluddin, M.Ag Jambi, 27 April 2020
Dr. A. Yunus, M.Pd.I
Alamat : Fakultas Dakwah Kepada Yth.
UIN STS Jambi Bapak Dekan
Jl. Raya Jambi-Ma.Bulian Fakultas Dakwah
Simp.Sungai Duren UIN STS Jambi
Muaro Jambi di-
JAMBI
NOTA DINAS
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Setelah membaca dan mengadakan perbaikan sesuai dengan persyaratan
yang berlaku di Fakultas Dakwah UIN STS Jambi, maka kami berpendapat bahwa
Skripsi saudari Iin Rahayu dengan judul “Dampak Pengembangan Bimbingan
Pribadi Bagi Anggota Unit Kegiatan Khusus Korps Sukarela Palang Merah Indonesia
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi” telah dapat diajukan untuk
dimunaqashahkan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata
Satu (S1) Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam Fakultas Dakwah UIN STS
Jambi.
Demikianlah yang dapat kami sampaikan kepada Bapak/Ibu, Semoga
bermanfaat bagi kepentingan agama, nusa dan bangsa.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Pembimbing I, Pembimbing II,
iii
SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI
Saya yang bertandatangan di bawah ini :
Nama : Iin Rahayu
NIM : UB.160218
Tempat/TanggalLahir : Rantau Rasau, 06 Mei 1998
Konsentrasi : Bimbingan Dan Penyuluhan Islam
Alamat : Kecamatan Alam Barajo
Dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Skripsi yang berjudul
“Dampak Pengembangan Bimbingan Pribadi Bagi Anggota Unit Kegiatan
Khusus Korps Sukarela Palang Merah Indonesia Universitas Islam Negeri
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi” adalah benar karya asli saya, kecuali kutipan-
kutipan yang telah disebutkan sumbernya sesuai ketentetuan yang berlaku. Apabila
dikemudian hari ternyata pernyataan ini tidak benar, makasaya sepenuhnya
bertanggung jawab sesuai dengan hukum yang berlaku di Indonesia dan ketentuan di
Fakultas Dakwah UIN STS Jambi, termasuk pencabutan gelar yang saya peroleh
melalui Skripsi ini.
Demikianlah Surat Pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya untuk dapat di
pergunakan seperlunya.
Jambi, Maret 2020
Penulis,
IIN RAHAYU
NIM. UB160218
v
MOTTO
شاكلته فربكم أعلم بمه هى أهدي سبيلا قل كل يعمل عل
“Katakanlah (Muhammad), "setiap orang berbuat sesuai dengan pembawaannya
masing-masing." Maka Tuhanmu lebih mengetahui siapa yang lebih benar
jalannya”.(Q.S. Al-Isra:84)”.1
1 Kementrian Agama RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya (Jakarta Selatan: Wali Oasis Terrace Rescident,
2010), 299.
vi
ABSTRAK
Penelitian ini dilatar belakangi oleh beberapa permasalahan yaitu: tingkat
kemandirian anggota menurun, berkurangnya sikap kedisplinan pada diri anggota,
belum tertanamnya sikap kemimpinan, anggota kurang antusias untuk mengikuti
kegiatan dan latihan rutin.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan (field research)
menggunakan Pendekatan jenis kualitatif Deskriptif. Dengan menekankan sumber
data lapangan sebagai data primer dan literatur sebagai data sekunder. Dalam
pengambilan subjek peneliti menggunakan metode Purposive Sampling. Teknik
pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi,
dengan teknik analisis data data reduction (reduksi data), penyajian data dan
verifikasi.
Peneliti mengemukakan dalam penelitian ini bahwa Proses pengembangan
bimbingan pribadi yang diterapkan di Unit Kegiatan Khusus Korps Sukarela Palang
Merah Indonesia UIN STS Jambi ini sudah sangat baik dalam mengembangkan
suatu potensi yang ada dalam pribadinya masing-masing. Faktor pendukung di
dalam pengembangan bimbingan pribadi bagi anggota Unit Kegiatan Khusus Korps
Sukarela Palang Merah Indonesia Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi itu sudah sangat baik .
Faktor penghambat yang dihadapi bagi Anggota Unit Kegiatan Khusus Korps
Sukarela Palang Merah Indonesia Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi hanya sedikit saja dan masih bisa di tangani dengan baik oleh pihak
anggota nya sendiri.Dampak pengembangan bimbingan pribadi bagi anggota Unit
Kegiatan Khusus Korps Sukarela Palang Merah Indonesia Universitas Islam Negeri
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi yaitu dampak positif dan dampak negatif.
Kata Kunci: Dampak, Pengembangan diri
vii
PERSEMBAHAN
Satu langkah awal telah kulewati untuk membuka jalan baru
Langkah awal untuk memulai
Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillah, Alhamdulillah, Alhamdulillahirabbil‟alamiin
Ucapan syukur yang tiada hentinya kepada Allah Subhanahuwata‟ala
Atas segala karunia yang telah diberikan kepada kita semua
Dengan sifat Maha Pemurah-Nya. Terutama atas anugerah akal, pikiran, dan
Waktu yang masih diberikan hingga saat ini,
Karena dengan anugerah itu pula, saya bisa menyelesaikan skripsi ini.
Serta tak lupa mengucapkan shalawat beserta salam kepada Nabi Muhammad
SAW.
Semoga kita mendapatkan syafaat beliau di akhirat kelak.
Aamiin.
Kupersembahkan
Skripsi ini
Untuk orang-orang yang sangat berarti dalam hidupku.
Terutama buat kedua orang tuaku
Ayah Boiman dan Ibu Kalimi
Dengan penuh rasa ikhlas, cinta dan doa restu yang telah membesarkanku dan
Mendidikku tanpa sedikipun keluh yang terucap.
Yang selalu menjadi penyemangat
Dalam menyelesaikan skripsi ini
Untuk mu adek tersayangku Septi Indriani.
Yang selalu menjadi penguat untuk ku
Dalam meraih kesuksesan di dunia dan di akhirat
Untuk mu kak Nur Astuti S.Pd & kalian keluarga besar UKK KSR PMI PT
UIN STS Jambi,
Tanpa kalian aku tidak bisa menjadi seseorang yang seperti ini.
Untuk keluarga besar di kampung halaman
Untuk Bangsa dan Negara
Dan
Untuk almamater kebanggaan
UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
viii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Alhamdulillahi rabbil alamin, segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT,
karena atas berkat rahmat, hidayahya, skripsi ini dapat diselesaikan dengan judul
“Dampak Pengembangan Bimbingan Pribadi Bagi Anggota Unit Kegiatan
Khusus Korps Suka Rela Palang Merah Indonesia Universitas Islam Negeri
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi”. Kemudian shalawat dan salam semoga tetap
telimpah kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW yang telah membawa
umatnya kealam yang terang benderang dengan cahaya imam, taqwa dan ilmu
pengetahuan.
Penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari berbagai ujian dan cobaan. Namun
semua itu patut disyukuri karena banyak sekali pengalaman dan pelajaran yang
penulis dapatkan. Penulis banyak mendapatkan arahan dan bimbingan dari berbagai
pihak, baik yang bersifat moril maupun materi. Pada kesempatan ini penulis
menghaturkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Su‟aidi, MA. Ph.D selaku Rektor UIN STS Jambi.
2. Bapak/ Ibu DR. Rofiqoh Ferawati, SE., M.El sebagai Wakil Rektor I Bidang
Akademik dan Pengembangan Pendidikan, Bapak Dr. As‟ad Isma, M.Pd sebagai
Wakil Rektor II Bidang Administrasi Umum, perencanaan dan Keuangan, dan
bapak Dr. Bahrul Ulum, S.Ag., MA. Sebagai Wakil Rektor III Bidang
Kemahasiswaan dan Kerja Sama UIN STS Jambi.
3. Bapak Dr. Zulqarnain, M.Ag selaku dekan Fakultas Dakwah UIN STS Jambi.
4. Bapak Dr. D.I.Ansusa Putra, Lc,M.A.Hum selaku wakil Dekan Bidang Akademik
dan Kelembagaan Fakultas Dakwah UIN STS Jambi.
5. Bapak Arfan Aziz, Ph.D selaku wakil Dekan Bidang Administrasi Umum,
Akutansi dan Keuangan Fakultas Dakwah UIN STS Jambi.
ix
6. Bapak Dr. Samin Batubara, M.HI selaku wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan
Kerjasama Fakultas Dakwah UIN STS Jambi.
7. Bapak Dr. Jamaluddin, M.Ag, selaku Pembimbing I dan Bapak A. Yunus, M. Pd.I
Selaku pembimbing II Sekaligus Ketua Prodi Bimbingan Penyuluhan Islam ,yang
telah membantu dan membimbing dalam penyusunan skripsi ini.
8. Bapak Habibullah, S.Fil.M.Fil.i selaku dosen pembimbing Akademik.
9. Kepala Perpustakaan UIN STS Jambi Beserta Stafnya dan serta Kepala
Perpustakaan Daerah Jambi.
10. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
11. Bapak dan Ibu karyawan/karyawati di lingkungan Fakultas Dakwah Universitas
Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
12. Teman-teman seperjuangan angkatan 2016 Prodi Bimbingan Penyuluhan Islam
(BPI).
Atas segala bantuan dan bimbingan, penulis mengucapkan terima kasih yang
tidak terhingga, semoga Allah SWT membalasnya. Akhirnya penulis berharap agar
skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Jambi, 23 April 2020
Penulis
IIN RAHAYU
UB.160218
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i
NOTA DINAS ................................................................................................ ii
SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI ............................... iii
PENGESAHAN TUGAS AKHIR ................................................................ iv
MOTTO ......................................................................................................... v
ABSTRAK ..................................................................................................... vi
PERSEMBAHAN ........................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ................................................................................... viii
DAFTAR ISI .................................................................................................. x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................... 3
C. Batasan Masalah ........................................................................ 4
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................ 4
E. Kerangka Teori .......................................................................... 5
F. Metode Penelitian ....................................................................... 12
G. Pemeriksaan Keabsahan Data .................................................. 18
H. Studi Relevan .............................................................................. 19
BAB II PROFIL UNIT KEGIATAN KHUSUS KORPS SUKARELA
PALANG MERAH INDONESIA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
A. Sejarah berdirinya UKK KSR PMI UIN STS Jambi ............. 21
B. Letak geografis UKK KSR PMI UIN STS Jambi .................... 21
C. Struktur organisasi UKK KSR PMI UIN STS Jambi ........... 22
BAB III PROSES PENGEMBANGAN, FAKTOR PENGHAMBAT &
FAKTOR PENDUKUNG BIMBINGAN PRIBADI BAGI
xii
ANGGOTA UNIT KEGIATAN KHUSUS KORPS SUKARELA
PALANG MERAH INDONESIA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
A. Proses Pengembangan Bimbingan Pribadi Bagi Anggota UKK KSR
PMI UIN STS Jambi ................................................................... 28
B. Faktor Penghambat & Faktor Pendukung Bagi Anggota UKK KSR
PMI UIN STS Jambi ................................................................... 31
BAB IV DAMPAK PENGEMBANGAN BIMBINGAN PRIBADI BAGI
ANGGOTA UNIT KEGIATAN KHUSUS KORPS SUKARELA
PALANG MERAH INDONESIA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
A. Dampak positif pengembangan bimbingan pribadi bagi anggota
UKK KSR PMI UIN STS Jambi .............................................. 36
B. Dampak negatif pengembangan bimbingan pribadi bagi anggota
UKK KSR PMI UIN STS Jambi .............................................. 38
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................. 47
B. Saran ............................................................................................ 48
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
CURICULUM VITAE
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada hakikatnya, pengembangan adalah upaya pendidikan baik formal maupun
non formal yang dilaksanakan secara sadar, berencana, terarah, teratur, dan
bertanggungjawab dalam rangka memperkenalkan, menumbuhkan, membimbing,
mengembangkan suatu dasar kepribadian yang seimbang, utuh, selaras, pengetahuan,
keterampilan sesuai dengan bakat, keinginan serta kemampuan kemapuan sebagai
bekal atas prakarsa sendiri untuk menambah, meningkatkan, mengembangkan diri
kearah tercapainya martabat, mutu dan kemampuan manusiawi yang optimal dan
pribadi mandiri.2
Bimbingan Pribadi merupakan jenis bimbingan yang membantu para siswa atau
klien dalam menghadapi dan memecahkan masalah-masalah pribadi. Layanan
bimbingan pribadi merupakan salah satu kegiatan layanan bimbingan siswa agar
dapat mengembangkan dirinya sehingga mantap dan mandiri serta s mampu
mengoptimalkan potensi yang dimiliki untuk membantu konseli atau siswa dalam
memahami keadaan dirinya baik fisik maupun psikis, memahami akan makna diri
sebagai makhluk Tuhan serta pemahaman akan segala kelebihan dan potensi yang
dimiliki demi tercapainya kualitas hidup yang lebih baik.3
Di dalam Al-Qur‟an sebagai dasar dan sumber ajaran islam banyak ditemui ayat-
ayat yang berhubungan dengan Bimbingan dan Konseling. Ayat-ayat tersebut adalah
QS. An-Nahl:125
سبيل ربك بالحكمة والمىعظة الحسىة وجادلهم بالتي هي أحسه إن ربك هى أعلم بمه ضل عه سبيله ادع إل
(۵۲۱وهى أعلم بالمهتديه )اوحل:
2 Iskandar Wirokusumo, Diakses pada tanggal 13 November 2019 Pukul: 21.00 WIB
(http://jagokata.com/arti-kata/pengembangan) 3 Hibana S. Rahman, Bimbingan dan Konseling Pola 17, (Yogyakarta: UCY Press, 2003). Hal
. 39
2
“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran
yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya
Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-
Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk”.
(Q.S An-Nahl:125)
Mahasiswa adalah orang yang belajar di perguruan tinggi, baik di Universitas,
Institut atau akademi. mereka yang terdaftar sebagai murid di perguruan tinggi dapat
disebut sebagai mahasiswa. Tetapi pada dasarnya makna mahasiswa tidak sesempit
itu. Terdaftar sebagai mahasiswa disebuah Perguruan Tinggi hanyalah syarat
administrative menjadi mahasiswa, tetapi menjadi mahasiswa mengandung
pengertian yang lebih luas dari sekedar masalah administrative itu sendiri.4
Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah dimana tempat
orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana,
terorganisasi, terpimpin terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya (uang,
material, mesin, metode, dan lingkungan), sarana-prasarana, data dan lain sebagainya
yang digunakan secara efisien dan efektif untuk pencapaian organisasi.5
Unit Kegiatan Khusus Korps Suka Rela Palang Merah Indonesia Perguruan
Tinggi Universits Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi adalah tempat yang
sesuai untuk mahasiswa yang merupakan agen-agen penerus bangsa sekaligus
seorang sukarelawan. Untuk menjadi mahasiswa yang peduli pada sesama sekaligus
bertanggung jawab terhadap kemasyarakatan dan kebangsaan, maka menjadi relawan
PMI adalah salah satu cara mewujudkannya. Sebagai prinsip-prinsip organisasi
perhimpunan palang merah dan bulan sabit merah internasional yang mengandung
nilai-nilai kemanusiaan.
Saat peneliti melakukan wawancara terhadap Komandan Unit Kegiatan Khusus
Korps Suka Rela Perguruan Tinggi Universitaas Isam Negeri Sulthan Thaha
4 Jurnal Sosio- Humaniora Vol. 5 No. 1., Mei 2014 ISSN : 1087-1899
5Sarlito Wirawan Sarwono, Perbedaan antara Pemimpin dan Aktivis dalam Gerakan
Protes Mahasiswa, (Jakarta: Bulan Bintang, 1978), Hal.57
3
Saifuddin Jambi yang menjabat pada kepengurusan tahun 2019, beliau
menyampaikan bahwa seluruh anggota Unit Kegiatan Khusus Korps Suka Rela
Palang Merah Indonesia Perguruan Tinggi Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi dari tahun 2011-2019 itu berjumlah 69 orang. pada anggota Unit
Kegiatan Khusus Korps Suka Rela Palang Merah Indonesia Perguruan Tinggi
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi diperoleh juga beberapa
permasalahan yaitu sebagai berikut: a) tingkat kemandirian anggota menurun, b)
berkurangnya sikap kedisplinan pada diri anggota, c) belum tertanamnya sikap
kemimpinan.
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis tertarik ingin melakukan penelitian
dengan judul: “Dampak Pengembangan Bimbingan Pribadi Bagi Anggota Unit
Kegiatan Khusus Korp Suka Rela Palang Merah Indonesia Universitas Islam
Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang pemikiran diatas, masalah pokok yang diangkat
sebagai kajian utama dapat dirumuskan dalam beberapa pernyataan penelitian yaitu:
1. Bagaimana proses pengembangan bimbingan pribadi bagi anggota Unit Kegiatan
Khusus Korps Suka Rela Palang Merah Indonesia Universitas Islam Negeri
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi (UKK KSR PMI UIN STS Jambi)?
2. Apa faktor penghambat dan pendukung pengembangan bimbingan pribadi bagi
anggota Unit Kegiatan Khusus Korps Sukarela Palang Merah Indonesia
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi (UKK KSR PMI UIN
STS Jambi)?
3. Bagaimana dampak pengembangan bimbingan pribadi bagi anggota Unit Kegiatan
Khusus Korps Sukarela Palang Merah Indonesia Universitas Islam Negeri Sulthan
Thaha Saifuddin Jambi (UKK KSR PMI UIN STS Jambi)?
4
C. Batasan Masalah
Sehubungan dengan banyaknya latar belakang diatas, maka peneliti hanya
terfokus terhadap faktor penghambat dan pendukung ,dan dampak pengembangan
bimbingan pribadi anggota pada organisasi Unit Kegiatan Khusus Korps Sukarela
Palang Merah Indonesia Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
periode 2019 (UKK KSR PMI UIN STS Jambi).
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
a. Mengetahui proses pengembangan bimbingan pribadi bagi anggota Unit
Kegiatan Khusus Korps Sukarela Palang Merah Indonesia Universitas
Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi (UKK KSR PMI UIN STS
Jambi).
b. Mengetahui faktor penghambat dan pendukung pengembangan bimbingan
pribadi bagi anggota Unit Kegiatan Khusus Korps Sukarela Palang Merah
Indonesia Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi (UKK
KSR PMI UIN STS Jambi).
c. Mengetahui dampak pengembangan bimbingan pribadi bagi anggota Unit
Kegiatan Kegiatan Khusus Korps Sukarela Palang Merah Indonesia
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi (UKK KSR PMI
UIN STS Jambi).
2. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini dapat bermanfaat untuk berbagai pihak, diantaranya
adalah sebagai berikut:
a. Bagi peneliti
Penelitian ini memberikan masukan sekaligus menambah pengetahuan
serta wawasan untuk mengetahui dampak berorganisasi Unit Kegiatan
Khusus Korps Sukarela Palang Merah Indonesia Universitas Islam
5
Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi (UKK KSR PMI UIN STS Jambi)
terhadap pengembangan anggota.
b. Pembina
Hasil penelitian dapat digunakan untuk memberikan kesempatan
pembinaan Unit Kegiatan Khusus Korps Sukarela Palang Merah Indonesia
Perguruan Tinggi Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin
Jambi dalam pembenahan kedisipinan dan dapat digunakan untuk
mengetahui sejauh mana kemampuan anak didik mereka dalam mengikuti
organisasi Korps Sukarela Palang Merah Indonesia.
c. Bagi Anggota
Manfaat Penelitian Ini Bagi Anggota Unit Kegiatan Khusus Korps
Sukarela Palang Merah Indonesia Perguruan Tinggi Universitas Islam
Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi yaitu melalui Organisasi ini dapat
mengembangkan bimbingan pribadi.
E. Kerangka Teori
1. Dampak
Definisi dampak adalah akibat, imbas atau pengaruh yang terjadi (baik
itu negatif atau positif) dari sebuah tindakan yang dilakukan oleh satu/
sekelompok orang yang melakukan kegiatan tertentu. Dalam kehidupan
sehari-hari, kata dampak merupakan kata yang telah lazim digunakan dalam
masyarakat luas dan hampir familiar di semua tataran usia.6
Dampak adalah perubahan nyata pada tingkah laku atau sikap yang
dihasilkan oleh keluaran kebijakan. Berdasarkan pengertian tersebut maka
dampak merupakan suatu perubahan yang nyata akibat dari keluarnya
kebijakan terhadap sikap dan tingkah laku.7
6 Ibid, hal 23
7 JE. Hosio. Pengertian dampak. Di akses pada tanggal 5 juni 2020 pukul 19:20 WIB,
6
Dampak adalah benturan, atau pengaruh kuat yang mendatangkan
akibat ( baik negative maupun positif), benturan yang cukup hebat antar dua
benda sehingga menyebabkan perubahan yang berarti dalam momentum
system yang mengalami benturan itu. Dampak positif adalah akibat baik/
pengaruh yang menguntungkan yang didapatkan dari berbagai hal atau
peristiwa yang terjadi, sedangkan dampak negative aalah pengruh atau akibat
yang dihasilkan yang cenderung memperburuk keadaan ataupun merugikan.8
2. Pengembangan
Pengembangan adalah kegiatan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
bertujuan memanfaatkan kaidah dan teori ilmu pengetahuan yang telah
terbukti kebenarannya untuk meningkatkan fungsi, manfaat, dan aplikasi
ilmu pngetahuan dan teknologi yang telah ada atau menghasilkan teknologi
baru.9
Pada hakikatnya, pengembangan adalah upaya pendidikan baik formal
maupun non formal yang dilaksanakan secara sadar, berencana, terarah,
teratur, dan bertanggungjawab dalam rangka memperkenalkan,
menumbuhkan, membimbing, mengembangkan suatu dasar kepribadian yang
seimbang, utuh, selaras, pengetahuan, keterampilan sesuai dengan bakat,
keinginan serta kemampuan kemapuan sebagai bekal atas prakarsa sendiri
untuk menambah, meningkatkan, mengembangkan diri kearah terapainya
martabat, mutu dan kemampuan manusiawi yang optimal dan pribadi
mandiri.10
Pengembangan adalah suatu sistem pembelajaran yang bertujuan
untuk membantu proses belajar peserta didik, yang berisi serangkaian
peristiwa yang dirancang untuk mempengaruhi dan mendukung terjadinya
8 Menurut KBBI. Dapat diakses pada www.google.com/amp/kbbi.web.id/dampakhtml (
diakses pada tanggal 5 juni 2020 pukul 19;30 WIB ). 9 Menurut Undang- Undang Republik Indonesia nomor 18 tahun 2002.
10 Iskandar Wirokusumo. Di akses pada tanggal 13 November 2019 pukul 14:00 WIB.
7
proses belajar yang bersifat internal atau segala upaya untuk menciptakan
kondisi degan sengaja agar tujuan pembelajaran dapat tercapai.11
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teori diatas tentang
indikator mahasiswa dikatakan berkembang yang kemudian yang dipadukan
dengan kegiatan Unit Kegiatan Khusus Korps Sukarela Palang Merah
Indonesia Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi (UKK
KSR PMI UIN STS Jambi), mahasiswa yang berkembang adalah mahasiswa
yang turut serta dalam berorganisasi.
3. Bimbingan Pribadi
Bimbingan Pribadi merupakan jenis bimbingan yang membantu para
siswa atau klien dalam menghadapi dan memecahkan masalah-masalah
pribadi. Layanan bimbingan pribadi merupakan salah satu kegiatan layanan
bimbingan siswa agar dapat mengembangkan dirinya sehingga mantap dan
mandiri serta mampu mengoptimalkan potensi yang dimiliki untuk membantu
konseli atau siswa dalam memahami keadaan dirinya baik fisik maupun
psikis, memahami akan makna diri sebagai makhluk Tuhan serta pemahaman
akan segala kelebihan dan potensi yang dimiliki demi tercapainya kualitas
hidup yang lebih baik.12
Bimbingan pribadi berarti bimbingan dalam memahami kedaan
batinnya sendiri dan mengatasi berbagai pergumulan dalam batinnya sendiri,
dalam mengatur diri sendiri dibanding kerohanian, perawatan jasmani,
pengisian waktu luang, penyaluran nafsu seksual dan sebagainya.13
Sedangkan Dewa Ketut Sukardi menjelaskan bahwa bimbingan
pribadi berarti membantu siswa menemukan dan mengembangkan pribadi
11
Gagne dan Brings. Di akses pada tanggal 21 Juni 2020 pukul 14:43 WIB. 12
Abu daud. Diakses pada tanggal 16 Februari 2020 Pukul:
20.05WIB.(http://abudaud2010.blogspot.com/2010/10/bimbingan-pribadi.html) 13
Winkel & Sri Hastuti.”Bimbingan pribadi”. Di akses pada tanggal 15 November 2019
pukul 21:30 WIB.
8
yang beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa, mantap dan mandiri serta sehat
jasmani dan rohani.14
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa bimbingan pribadi
adalah bimbingan yang dilakukan untuk membantu konseli atau siswa dalam
memahami keadaan dirinya baik fisik maupun psikis, memahami akan makna
diri sebagai makhluk Tuhan serta pemahaman akan segala kelebihan dan
potensi diri yang dimiliki demi tercapainya kualitas hidup yang lebih baik.
4. Materi layanan bimbingan pribadi
Dalam bimbingan pribadi, Prayitno dkk menjelaskan materi layanan
bimbingan pribadi dibagi beberapa materi sebagai berikut :
1) Materi layanan bimbingan pribadi dalam layanan orientasi, meliputi
orientasi tentang: (a) fasilitas penunjang ibadah keagamaan yang ada
disekolah, (b) acara keagamaan yang menunjang pengembangan
kegiatan peribadatan, (c) hak dan kewajiban siswa ( termasuk pakaian
seragam) , (d) bentuk layanan bimbingan dan konseling dalam membantu
siswa mengenal kemampuan,bakat, minat dan cita-citanya serta usaha
mengatasi berbagai permasalahan pribadi yang ditemui di rumah,
sekolah, dan di masyarakat), (e) fasilitas pelayanan kesehatan.
2) Materi bimbingan pribadi dalam layanan informasi, meliputi informasi
tentang: (a) tugas-tugas perkembangan masa anak-anak, khususnya
tentang kemampuan dan perkembangan pribadi, (b) perlunya
pengembangan kebiasaan dan sikap dalam keimanan dan ketakwaan
terhadap Tuhan Yang Maha Esa, (c) usaha yang dapat dilakukan melalui
bimbingan dan konseling dalam membantu siswa menghadapi masa
peralihan dari masa kanak-kanak ke masa remaja.
14
Angga Yuda: “Bidang Pribadi Bimbingan dan Konseling (contoh RPL BK). Di akses pada
tanggal 07 Novermber 2019 pukul 20:12 WIB.
9
3) Materi bimbingan pribadi dalam layanan penempatan/ penyaluran,
meliputi tentang (a) posisi duduk dalam kelas yang sesuai dengan kondisi
fisik dan pribadi siswa, (b) pilihan keterampilan dan kesenian sesuai
dengan kemampuan, bakat, dan minat, (c) kegiatan ekstra-kurikuler yang
dapat digunakan sebagai penunjang pengembangan kebiasaan dan sikap
keagamaan, kemampuan, bakat, minat, dan cita-cita ( seperti kegiatan
pramuka, UKS, Kesenian, olahraga).
4) Materi bimbingan pribadi dalam layanan pembelajaran, meliputi tentang:
(a) kebisaan dan sikap dalam beriman dan bertakwa terhadap Tuhan
Yang Maha Esa, (b) pengenalan dan penerimaan perubahan,
pertumbuhan, dan perkembangan fisik dan psikis yang terjadi pada diri
sendiri, bakatdan minat serta penyaluran dan pengembangannya, (d)
pengenalan tentang kelemahan diri sendiri dan upaya
penanggulangannya, (e) kemampu mengambil kesimpulan dan
pengarahan diri sendiri, (f) perencanaan dan penyelenggaraan hidup
sehat.
5) Materi bimbingan pribadi dalam layanan konseling perorangan, meliputi
tentang: (a) kebiasaan dan sikap dalam beriman dan bertakwa terhadap
Terhadap Tuhan Yang Maha Esa, (b) pengenalan dan penerimaan
perubahan, pertumbuhan, dan prkembangan fisik dan psikis yang terjadi
pada diri sendiri, (c) pengenalan tentang kekuatan diri sendiri, bakat dan
minat serta penyaluran dan pengembangannya, (d)pengenalan tentang
kelemahan diri sendiri dan upaya penanggulangannya, (e) kemampuan
mengmbil keputusan dan pengarahan diri sendiri, (f) perencanaan dan
penyelenggaraan hidup sehat.
6) Materi bimbingan pribadi dalam layanan bimbingan kelompok, meliputi
tentang: (a) kebiasaan dan sikap dalam beriman dan bertkwa terhadap
Tuhan Yang Maha Esa, (b) pengenalan dan penerimaan perubahan,
pertumbuhan, dan perkembangan fisik dan psikis yangterjadi pada diri
10
sendiri, (c) pengenalan tentang kekuatan diri sendiri, bakat dan minat
serta penyaluran dan pengembangannya, (d) pengenalan tentang
kelemahan diri sendiri danupaya penanggulangannya, (e) kemmpuan
mengambil keputusan dan pengarahan diri sendiri, (f) perencanaan dan
penyelenggaraan hidup sehat.
7) Materi bimbingan pribadi dalam layanan konseling kelompok,meliputi
tentang: (a) kebiasaan dan sikap dalam beriman dan bertakwa terhadap
Tuhan Yang Maha Esa, (b) pengenalan dan penerimaan perubahan,
pertumbuhan, dan perkembang fisik dan psikis yangterjadi pada diri
sendiri, (c) pengenalan tentang kekuatan diri sendiri, bakat dan minat
serta penyaluran dan perkembangannya, (d) pen genalan tentang
kelemahan diri sendiri dan upaya penanggualangannya, (e) kemampuan
mengambil keputusan dan pengarahan diri sendiri, (f) perencanaan dan
penyelenggaraan hidup sehat.15
5. Organisasi
Organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai
tujuan bersama.16
Menurut Stephen robbins menyatakan organisasi adalah
kesatuan sosial yang dikordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang
relatif dapat diindentifikasikan, yang berkerja atas dasar yang relatif terus
menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.17
Menurut Siswanto, organisasi dapat didefinisikan sebagai kelompok
orang yang saling berinteraksi dan bekerja sama untuk merealisasikan
Organisasi merupakan pengaturan dan penyusunan bagian-bagian
tertentu hingga menjadi satu kesatuan, aturan dan susunan dari berbagai
15
Jurnal Ilmiah Cousellia, volume 6 No. 2,November 2016 : 31 16
D. Ratna Wilis, Teori-Teori Belajar, (Jakarta: Erlangga, 1996),hal 56. 17
P. Robbins Stephen, Teori Organisasi Struktur, Desain dan Aplikasi, (Jakarta: Arean,1994),
hal 4.
11
bagian sehingga menjadi satu kesatuan yang teratur dan gabungan kerja sama
untuk mencapai tujuan tertentu.18
Menurut Siswanto, organisasi dapat didefinisikan sebagai kelompok
orang yang saling berinteraksi dan bekerja sama untuk merealisasikan tujuan
bersama. Berdasarkan pendapat siswanto tersebut, bahwa organisasi adalah
interaksi antara sekelompok orang yang berkerja sama untuk mencapai suatu
tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.19
Dari penjelasan diatas dapat diketahui bahwa setiap organisasi harus
mempunyai tiga unsur dasar yaitu sekelompok orang, kerjasama dan tujuan
yang hendak dicapai. Dengan demikian organisasi merupakan sarana untuk
melakukan kerjasama sekelompok orang dalam rangka mencapai tujuan
bersama.
Dalam membentuk atau menentukan sebuah organisasi harus
diperhatikan ciri-ciri yang ada. Ciri-ciri organisasi merupakan beberapa hal
yang harus ada, yaitu:
a. Suatu organisasi adalah adanya sekelompok orang yang
menggambungkan diri dengan suatu ikatan norma, peraturan, ketentuan
dan kebijakan yang telah dirumuskan dan masing-masing pihak setiap
untuk menjalankannya dengan penuh tanggung jawab.
b. Dalam suatu organisasi yang terdiri atas sekelompok orang tersebut saling
mengadakan hubungan timbal balik, saling memberi, menerima,
salingbekerjasam untuk melahirkan dan merealisasikan maksud (purpose),
sasaran (objektif) dan tujuan (goal).
18
Dahlan Al Barry. Di akses pada tanggal 21 juni 2020 pukul 15:50 WIB.
19 Siswanto, Pengantar Manajemen, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007),hal 73.
12
c. Dalam suatu organisasi yang terdiri atas sekelompok orang yang saling
berinteraksi dan bekerjasama tersebut diarahkan pada suatu titik tertentu,
yaitu tujuan bersama dan ingin direalisasikan.20
Pada dasarnya, organisasi mahasiswa disuatu perguruan tinggi,
diselenggarakan atas dasar prinsip dari oleh dan untuk mahasiswa itu sendiri.
Organisasi tersebut merupakan wahana dan sarana pengembangan mahasiswa
kearah perluasan wawasan peningkatan ilmu dan pengetahuan serta integritas
kepribadian mahasiswa.Organisasi mahasiswa juga sebagai wadah
pengembangan kegiatan eksrakurikuler mahassiswa diperguruan tinggi yang
meliputi pengembangan penalaran, keilmuan, bakat dan kegemaran
mahasiswa itu sendiri.21
F. Metode Penelitian
1. Pendekatan Penelitian
Pendekatan ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif, yang
merupakan tradisi penelitian ilmu pengetahuan sosial yang bergantung pada
pengamatan manusia.22
Adapun alasan pemilihan pendekatan didasarkan
pada pandangan yang dikemukakan oleh Bogdan dan Biklen yang
mengemukakan bahwa ciri-ciri studi kualitatif : memiliki latar alami (the
natural setting), bersifat deskriptif, lebih memperhatikan proses dari pada
hasil, dan menganalisa data secara induktif, makna merupakan hal yang
esensial.23
20
Ibid, 73.
21
Paryati Sudirman, Belajar Efektif Diperguruan Tinggi, (Bandung: Simbiosa Rekatama
Media,2004), 34. 22
Lexy Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakrya, 1996). 23
Rc. Bogdan & Biklen, Quantitativ Research and Introduktion toTheory and
Method,(London: Allymand Bacon, 1992), hal 27-30.
13
Penelitian ini akan menggunakan penelitian lapangan (field
research)24
, yakni mempelajari secara intensif latar belakang, status terakhir,
dan interaksi lingkungan pada suatu satuan sosial. Peneliti menggunakan
pendekatan kualitatif, penelitian kualitatif adalah penelitian yang tidak
menggunakan perhitungan melainkan menggambarkan dan menganalisa data
yang dinyatakan dalam bentuk kalimat atau kata-kata.25
Penulis mengarahkan penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif.
Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk memecahkan
masalah secara sistematis dan faktual mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat
populasi dengan menggambarkan atau menguraikan masalah dan fakta-fakta
tersebut.
2. Setting dan Subjek Penelitian
a. Setting penelitian
Setting penelitian ini dilakukan di Unit Kegiatan Khusus Korps
Suka Rela Palang Merah Indonesia Universitas Islam Negeri Sulthan
Thaha Saifuddin Jambi (UKK KSR PMI UIN STS Jambi). Pemilihan
setting didasarkan atas pertimbangan rasional Bahwa Unit Kegiatan
Khusus Korps Suka Rela Palang Merah Indonesia Universitas Islam
Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi (UKK KSR PMI UIN STS Jambi)
memiliki tempat yang strategis dan mudah dijangkau untuk mengadakan
penelitian.
b. Subjek Penelitian
Subjek penelitian berpusat pada Komandan Unit Kegiatan Khusus
Korps Suka Rela Palang Merah Indonesia Universitas Islam Negeri
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi , Badan Pengurus Harian ( Pengurus),
24
Saifuddin Azwar, Metodologi Penelitian, (yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1999), hal 8. 25
Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Jakarta: PT Remaja Rosda, 1999),hal 23
14
Dewan penasehat organisasi ( DPO), dan anggota Unit Kegiatan Khusus
Korps Suka Rela Palang Merah Indonesia Universitas Islam Negeri
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
3. Sumber dan jenis data
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua berupa
dokumentasi serta peristiwa yang bersifat lisan dan tulisan. Sumber data pada
penelitian terdiri dari, manusia, situasi/peristiwa, dan
dokumentasi.26
Sedangkan sumber data dalam penelitian ini meliputi:
Komandan Korp Sukarela Palang Merah Indonesia Perguruan Tinggi
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, Badan Pengurus
Harian, Dewan penasehat organisasi, anggota, arsip dan dokumentasi.
Sumber data tersebut merupakan objek yang akan diobservasi. Sumber data
dokumenter atau berbagai referensi yang menjadi bahan rujukan dan
berkaitan langsung dengan masalah yang diteliti.27
Jenis data yang digunakan meliputi data sekunder. Data sekunder
adalah data yang diperoleh dari sumber kedua berupa dokumentasi serta
peristiwa yang bersifat lisan dan tulisan. Sumber data pada penelitian terdiri
dari, manusia, situasi/ peristiwa, dan dokumentasi. Sedangkan sumber data
dalam penelitia ini meliputi: Komandan Korps Suka Rela Palang Merah
Indonesia Perguruan Tinggi Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi, Badan Pengurus Harian, Badan Penasehat Organisasi,
anggota, wawancara, arsip, dan dokumentasi.
26
Mohd Arifullah, dkk, Panduan Penulisan Karya Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ushuluddin
IAIN STS Jambi, (Jambi: Fak Ushuluddin IAIN STS Jambi, 2010), 59. 27 Mattehew B. Miles dan A Michael Guberman, Qualitative Data Analysis ( a source Book of New
Methoids), (Beverly Hills: Sage Publications, 1984), 21-24.
15
G. Pengumpulan Data
1. Observasi (Pengamatan)
Observasi sendiri merupakan suatu teknik pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara mengadakan penelitian secara teliti, serta pencatatan
secara sistematis. Menurut Sutrisno Hadi observasi adalah suatu proses yang
kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan
psikologis. Dua diantara yang penting adalah proses-proses pengamatan dan
ingatan.
Peneliti mencoba mengamati tentang secara langsung tentang Unit
Kegiatan Khusus Korps Sukarela Palang Merah Indonesia Universitas Islam
Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi (UKK KSR PMI UIN STS Jambi).
2. Wawancara
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila
peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan
yang harus di teliti dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari
responden lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit atau kecil.28
Wawancara digunakan peneliti dalam penelitian ini untuk
mendapatkan informasi secara langsung. Sesuai fungsinya wawancara
digunakan untuk mengkontruksi mengenai kejadian, orang, organisasi,
perasaan, motivasi, tuntutan, dan lain-lain. Dalam penelitian ini, peneliti akan
mewawancarai beberapa narasumber yang ada di Unit Kegiatan Kampus
Korps Sukarela Palang Merah Indonesia Universitas Islam Negeri Sulthan
Thaha Saifuddin Jambi (UKK KSR PMI UIN STS Jambi). Teknik
wawancara yang akan digunakan adalah wawancara dengan kerangka
pertanyaan maupun wawancara informal.
28
Sugiono, Metode Penelitian Kualitatif Kuantitatif dan .. R &D,( Bandung: CV.
ALFABETA, 2009), hal 137.
16
3. Dokumentasi
Kata dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-
barang tertulis. Dalam melaksanakan metode dokumentasi penelitian
menyelidiki benda-bendatertulis seperti buku-buku, dokumen, catatan harian
dan sebagainya.29
Peneliti perlu mendokumentasikan berupa foto-foto, catatan-catatan,
arsip-arsip yang berkaitan dengan dampak pengembangan bimbingan pribadi
bagi anggota Unit Kegiatan Khusus Korps Suka Rela Palang Merah
Indonesia Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi (UKK
KSR PMI UIN STS Jambi).
H. Teknik Analisis Data
Analisis data merupakan bagian sangat penting dalam penelitian karena
dari analisis ini akan diperoleh temuan, baik temuan substansif maupun formal.
Pada hakikatnya, analisis data adalah sebuah kegiatan untuk mengatur,
mengurutkan, mengelompokkan, memberi kode atau tanda dan
mengkategorikannya sehingga diperoleh suatu temuan berdasarkan fokus atau
masalah yang ingin dijawab.30
Analisis data dalam penelitian ini dilakukan sejak pengumpulan data
secara keseluruhan. Data kemudian dicek kembali, secara berulang, dan untuk
mencocokkan data yang diperoleh, data di sestimatiskan dan di interpretasikan
secara logis, sehingga diperoleh data yang absah dan kredibel.31
Miles dan Huberman dalam Sugiyono, mengemukakan bahwa aktivitas
dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara
29
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis, ( Jakarta : Rineka
Cipta, 1998), hal 144. 30
Imam Gunawan, Metode Peneitian Kualitatif: Teori & Praktik, ( Jakarta: Bumi Aksara,
2013),hal 209. 31
Lexy Meleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, hal 6.
17
terus-menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Aktivitas dalam
analisis data yaitu :32
1. Reduksi data (Data Reduction)
Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok,
memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan strateginya.
Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran
yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan
data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan.
2. Penyajian data (Data Display)
Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah
mendisplaykan data.Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dalam
bentuk uraian singkat, hubungan antar kategori. Dengan mendisplaykan data
maka akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan
kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut.
3. Verifikasi(Conclusion Drawing)
Langkah ke tiga dalam analisis data menurut Miles dan Huberman
adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang
dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak
ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan
data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap
awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti
kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang
dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.
32
Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif R dan D, hal 247.
18
1. Pemeriksaan Keabsahan Data
Untuk memperoleh data yang terpercaya dan dapat dipercaya. Maka
penelitian melakukan teknik pemeriksaan keabsahan data yang didasarkan atas
sejumlah kriteria. Dalam penelitian kualitatif upaya pemeriksaan keabsahan data
dapat dilakukan lewat tiga cara, yaitu
1. Diperpanjang Keikutsertaan
Pelaksanaan perpanjangan keikutsertaan dilakukan lewat keikutsertaan
peneliti di lokasi secara langsung dan cukup lama, dalam upaya mendekati
dan memperhitungkan penyimpangan yang mungkin mengurangi keabsahan
data. Karena kesalahan penilaian data oleh peneliti atau responden, disengaja
atau tidak disengaja.
2. Ketentuan pengamatan
Ketentuan pengamatan dilakukan dengan cara pengamatan secara
teliti, rinci, dan berkesinambungan terhadap faktor-faktor yang menonjol
dalam penelitian. Faktor-faktor tersebut kemudian ditelah, sehingga peneliti
dapat memahami faktor-faktor tersebut. Hal ini diharapkan pula dapat
mengurangi distorsi data yang timbul akibat keterburuan peneliti untuk
menilai suatu persoalan, ataupu distorsi data yang timbul dari kesalahan
responde yang memberikan data secara tidak benar, misalnya berdusta,
menipu dan berpura-pura.33
3. Trianggulasi
Trianggulasi merupakan teknik pemeriksaan keabsahan data yang
memanfaatkan sesuatu diluar data pokok, untuk keperluan pegecekan
reailitasi data melalui pemeriksaan silan, yaitu lewat perbadingan berbagai
data yang diperoleh dari berbagai informasi. Terdapat empat macam teknik
33
Lexy Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, hal177.
19
trianggulasi yang akan digunakan dalam penelitian ini, yaitu teknik
pemeriksaan menggunakan sumber, metode, penyidik, dan teori.34
J. Studi Relevan
Untuk menghindari adanya kesan pengulangan dan plagiat maka peneliti
menuliskan penelitian lain yang berkaitan dengan yang peneliti lakukan.Tulisan
ini yang berjudul “Pengaruh Keaktifan Mahasiswa dalam Organisasi dan Prestasi
Belajar terhadap Kesiapan Kerja Mahasiswa Jurusan Pendidikan Ekonomi
Universitas Negeri Yogyakarta” yang ditulis oleh Yunindra Widyatmoko, mahas
iswa Universitas Yogyakarta. Karya ini membahas tentang permasalahan
pengaruh keaktifan dalam berorganisasi.35
Skripsi yang berjudul “Sikap Belajar Mahasiswa Ditinjau dari Keaktifan
Berorganisasi dan Kemandirian Belajar Mahasiswa Pendidikan Akuntansi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta
Angkatan 2013/2014” yang ditulis oleh Harini Rusydina Arsyadi, mahasiswa
UMS. Skripsi ini lebih memfokuskan tentang organisasi,dan kemandirian
belajar.36
Tulisan yang selanjutnya yakni yang berjudul “Pengaruh Keaktifan
Mengikuti Ekstrakurikuler Pramuka terhadap Kemandirian Siswa Kelas IV SD
Sekecamatan Bantul Yoyakarta” yang ditulis oleh Ario Arif Ardiansyah,
34
Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ushuluddin.
(Jambi: Fak. Ushuluddin IAIN STS, 2016), hal 65. 35
Yunindra Widyatmoko, “Pengaruh Keaktifan Mahasiswa dalam organisasi dan Prestasi
Belajar Terhadap Kesisapan Kerja Mahasiswa Jurusan Pendidikan Ekonomi Universitas Negeri
Yogykarta”, Skripsi ( Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta, 2014). 36
Harini rusdiyana arsyadi, “ Sikap Belajar Mahasiswa Ditinjaudari Keaktifan Berorganisasi
Dan Kemandirian Belajar Mahasiswa Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Surakarta Angkatan 2013/2014”, Skripsi ( Surakarta: Universitas
Muhammadiyah Surakarta, 2016).
20
mahasiwa Universitas Yogyakarta. Skripsi dari Ario Arif Ardiansyah ini lebih
memfokuskan pengaruh aktif dalam ekstrakurikuler terhadap kemandirian.37
Dan tulisan yang terakhir adalah “Program Bimbingan Pribadi untuk
meningkatkan disiplin siswa ( Studi deskriptif sisw kelas X SMA N I Martapura
tahun ajaran 2013/2014”) yang ditulis Siti Robiyah Alawiyah, mahasiswa
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. Skripsi dari Siti Robiyah
Alawiyah ini lebih memfokuskan berapa besar pengaruh bimbingan pribadi
terhadap kedisiplinan siswa .38
Sebagaimana terlihat dari studi relevan ini, bahwa dari beberapa kajian
yang disebutkan diatas memiliki kesamaan, yaitu sama-sama meneliti tentang
keorganisasian. Sedangkan yang penulis teliti di sini adalah membahas tentang
dampak pengembangan bimbingan pribadi bagi anggota unit kegiatan khusus
Korp Suka Rela Palang Merah Indonesia Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi (UKK KSR PMI UIN STS Jambi). Karya-karya di atas adalah
berbeda dengan karya yang sedang penulis rampungkan, dari segi pengangkatan
masalah yang berbeda dan melihat adanya perbedaan setting, tentu saja penelitian
yang dihasilkan kan berbeda.
37
Ario Arif Ardiansyah, “Pengaruh Keaktifan Mengikuti Ekstrakurikuler Pramuka Terhadap
Kemandirian Siswa Kelas IV SD Sekecamatan Bantul Yogyakarta”, Skripsi ( Yogyakarta: Universitas
Negeri Yogyakarta, 2015). 38
Siti Robiyah Alawiyah,” Pengaruh Bimbingan Pribadi Terhadap Kedisiplinan Siswa Mts
YAPI PAKEM SLEMAN YOGYAKARTA”,Skripsi ( Yogyakarta: Universitas Islam Negeri Sunan
Kalijaga, 2016)
21
BAB II
PROFIL KORPS SUKARELA PALANG MERAH INDONESIA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA
SAIFUDDIN JAMBI
A. Sejarah Berdirinya UKK KSR PMI UIN STS Jambi
Dengan dilandasi rasa kemanusian yang adil dan beradab dan dengan
didorong semangat gerakan internasional palang merah dan bulan sabit merah
untuk meringankan penderitaan sesama manusia apapun sebabnya, pada tanggal
27 Desember 2011 dibentuklah Unit Kegiatan Kampus Korps Sukarela Unit
Perguruan Tinggi Institut Agama Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
(UKK KSR PMI UPT IAIN STS Jambi) sebagai suatu organisasi kemahasiswaan
yang bergerak di bidang sosial kemanusiaan yang awal pembentukannya
diprakarsai oleh Ramazani Novanda dan disetujui oleh rektor Institut Agama Islam
Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, dengan dilantiknya pengurus pertama pada
24 April 2012.
Dengan adanya musyawarah anggota yang ketiga dan bertransformasi
lembaga pendidikan IAIN STS jambi menjadi UIN STS jambi, maka
diputuskanlah dalam musyawarah anggota untuk mentransformasikan Unit
Kegiatan Khusus Korps Sukarela Palang Merah Indonesia Unit Perguruan Tinggi
Institut Agama Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi (UKK KSR PMI
UPT IAIN STS Jambi) menjadi Unit Kegiatan Khusus Korps Sukarela Palang
Merah Indonesia Perguruan Tinggi Universitas Agama Islam Negeri Sulthan
Thaha Saifuddin Jambi UKK KSR PMI PT UIN STS JAMBI, serta merubah logo.
B. Letak Geografis UKK KSR PMI UIN STS Jambi
Markas Unit Kegiatan Khusus Korps Sukarela Palang Merah Indonesia
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi bertempat di gedung
Student Center PROF. DR. H. SYEH. MO. BAFADHAL beralamat jalan Muara
22
Bulian Kilo Meter 16. Desa Simpang Sungai Duren. Terdiri dari tiga
ruangan yaitu: Ruangan Markas, Gudang dan Dapur.
C. Susunan Organisasi UKK KSR PMI UIN STS Jambi
PERIOS
STRUKTUR ORGANISASI KEPENGURUSAN PERIODE 2019
UKK KSR PMI UIN STS JAMBI
PELINDUNG
H. M. NASIR, SE
PENANGGUNG JAWAB
Dr. H. HADRI HASAN, MA
PEMBINA
Dr. Hj. FADILLAH, M.Pd
DEWAN PENGURUS ORGANISASI 1. M. SHANDY S.Pd
2. AHMAD YUNAS S. Sos
3. TRI AJI PURNAMA
PEMBINA TEKNIS
Dr.SILVIA HANDAYANI
KOMANDAN
EKO WIYONO
SEKETARIS UMUM
IMRO‟ATUL MUTI‟AH
WAKIL KOMANDAN
IIN RAHAYU BENDAHARA UMUM
RATNA SARI
KEPALA MARKAS
DARISTI KUSUMA
DEVISI SDM DAN DIKLAT
FATURRAHAMAN GUSTI
DEVISI YANSOSKESMAS
LAUZA NABILA
DEVISI PENANGULAN BENCANA
LUTFIAH FITRIANTI
DIVISI HUMAS &INFOKOM
1. RISKY THENO A.R
2. SITTI NUR KHALISA
DIVISI LOG DAN RT
MUHAMMAD IKRAM
DIVISI DONOR DARAH
ERLIS NUR JANNAH
23
Susunan organisasi adalah susunan personil yang bergabung dalam suatu
organisasi. Melalui struktur kita dapat melihat tugas, wewenang dan bidang kerja
yang ada pada organisasi tersebut. Unit Kegiatan Khusus Korps Sukarela Palang
Merah Indonesia Perguruan Tinggi Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi merupakan suatu organisasi yang mempunyai visi dan misi, oleh
karena itu perlu suatu struktur dimana pada setiap bagian pada struktur itu memiliki
fungsi dan sosialisasi kerja sehingga terorganisasi dengan baik.
D. Visi dan Misi UKK KSR PMI UIN STS Jambi
1. Visi
Terwujudnya UKK KSR PMI PT UIN STS Jambi sebagai organisasi
kemanusiaan dan kegiatan khusus yang professional, tanggap dan terlatih
(Profesional berarti mempunyai komitmen dalam menjalankan kegiatan
kemanusiaan dan tanggap berarti cepat mengetahui dan menyadari gejala/kondisi
yang muncul serta terlatih berarti mempunyai kemampuan khusus dalam
menjalankan kegiatan kemanusiaan).
2. Misi
a. Menguatkan dan mengembangkan organisasi.
b. Meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia
(pengurus dan anggota).
c. Meningkatkan kualitas pelayanan kepalangmerahan.
d. Mengembangkan kegiatan kepalangmerahan yang berbasis kampus.
e. Meningkatkan dan mengembangkan jejaring kerjasama.
f. Menyebarluaskan, mengadvokasi dan melaksanakan prinsip-prinsip dasar
gerakan internasioanal palang merah dan bulan sabit merah.
g. Mengembangkan komunikasi, informasi dan edukasi kepalang merahan.
24
E. Program Kerja Jadwal Kegiatan
Tabel Program Kerja Jadwal Kegiatan
F. N
o
Nama
kegiatan
Bentuk
kegiatan Tujuan Sasaran Waktu Tempat
Alokasi Dana
Kemahasisw
aan
1
DODA (
Donor
Darah)
Ke- I
2019
Donor Darah
sukarela
Sebagai bentuk
pengabdian
kepada
masyarakat, dan
untuk memenuhi
kebutuhan stok
darah di Provinsi
Jambi
Masyarakat
UIN STS
Jambi &
masyarakat
Umum
20
Februari-
2019
Kampus
UIN
STS
JAMBI
Rp.1.790.000
2
Pelantik
an
Badan
Penguru
s Harian
(BPH)
Pelantikan:
Merupakan
bentuk konkrit
untuk
melegalkan
BPH yang
terpilih.
Mengesahkan
Pengurus Badan
Harian (PBH)
UKK KSR PMI
PT UIN STS
Jambi
Pengurus
Badan
Harian
(PBH) UKK
KSR PMI
PT UIN
STS Jambi
8 Maret
2019
Kampus
UIN
STS
Jambi
Rp.3.114.000
3
DODA (
Donor
Darah)
Ke- II
2019
Donor Darah
sukarela
Sebagai bentuk
pengabdian
kepada
masyarakat, dan
untuk memenuhi
kebutuhan stok
darah di Provinsi
Jambi
Masyarakat
UIN STS
Jambi &
masyarakat
Umum
9 Mei-
2019
Kampus
UIN
STS
JAMBI
Rp.1.790.000
4
DODA (
Donor
Darah)
Ke- III
2019
Donor Darah
sukarela
Sebagai bentuk
pengabdian
kepada
masyarakat, dan
untuk memenuhi
kebutuhan stok
darah di Provinsi
Jambi dan
memberi
pemahaman
kepada
mahasiswa akan
pentingnya
kesehatan dan
donor darah
Masyarakat
UIN STS
Jambi &
masyarakat
Umum
26
September
-2019
Kampus
UIN
STS
JAMBI
Rp.1.790.000
25
5
Pendidik
an &
Latihan
Dasar
Ruangan
Korps
Sukarela
angkatan
VII
UKK
KSR
PMI PT
UIN
STS
Jambi
Diklat
Ruangan:
Penyampaian
materi dasar
baik mengenai
kepalangmera
han maupun
mengenai
materi umum
Menyampaian
materi dasar baik
mengenai
kepalangmerahan
maupun
mengenai materi
umum yang
dilaksanakan di
didalam ruangan
Calon
Anggota
Angkatan
VIII
12-14
Oktober-
2019
Kampus
UIN
STS
JAMBI
Rp.9.219.000
6
ALAWI
YAH (
Ajang
Lomba
Wira
Madya
Palang
Merah
Se-
Provinsi
Jambi
Perlombaan
Palang Merah
tingkat WIRA
dan Madya
Memperkenalkan
Kampus UIN
STS Jambi
kepada PMR
WIRA dan
Madya
Seprovinsi Jambi
dan sebagai ajang
adu ketangkasan
Palangmerah
sekaligus
silaturahmi
relawan
PMR
WIRAdanM
adya (SMA
dan SMP
sederajat)
seprovinsi
Jambi dan
Anggota
Ksr UIN
STS Jambi
07-11
November
2019
BUPER
UIN
STS
Jambi
Rp.86.515.00
0
7
Pendidik
an &
Latihan
Dasar
Lapanga
n Korps
Sukarela
angkatan
VII
UKK
KSR
PMI
UPT
UIN
STS
Jambi
Diklat
Lapangan:
Pendidikan
dan latihan
yang
merupakan
aplikasi
terhadap
materi yang
didapat oleh
peserta diklat
pada saat
diklat ruangan
Memantapkan
materi yang
didapat
oleh calon
anggota
anggkatan VII
pada saat diklat
ruangan
Calon
Anggota
Angkatan
VII
13-16
Desember
2019
BUPER
UIN
STS
Jambi
Rp.22.710.00
0
26
8
DODA (
Donor
Darah)
Ke- IV
2019
Donor Darah
Sebagai bentuk
pengabdian
kepada
masyarakat, dan
untuk memenuhi
kebutuhan stok
darah di Provinsi
Masyarakat
UIN STS
Jambi &
masyarakat
Umum
04
Desember
2019
UIN
STS
JAMBI
Rp.1.790.000
F. Sarana dan Prasarana
Tabel Sarana dan Prasarana
NO Sarana dan Prasarana Jumlah
1 Kotak P3K 1
2 Tandu 2
3 Mitela 50
4 Sepalak 25
5 Timbangan berat badan 2
6 Alat ukur tinggi badan 1
7 Tenskop dan tensi darah 1
8 Kabel panjang 3
9 Papan tulis 2
10 Printer 2
11 Lemari 1
12 Buku panduan PMR 5 rak
13 Alat masak 1
14 Alat shalat 1
15 Kursi 5
16 Meja 1
17 Gallon 5
18 Dispenser 1
19 Tas P3K 2
27
20 Korden 1
21 Kasur 1
22 Cermin 1
23 Gudang 1
24 Dapur 1
25 Markas 1
26 Tikar/karpet 3
27 Sound system 1
28
BAB III
PROSES PENGEMBANGAN, FAKTOR PENGHAMBAT & FAKTOR
PENDUKUNG BIMBINGAN PRIBADI BAGI ANGGOTA UNIT KEGIATAN
KHUSUS KOPS SUKA RELA PALANG MERAH INDONESIA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
A. Proses Pengembangan Bimbingan Pribadi bagi anggota Unit Kgiatan
Pengembangan dalam penelitian ini dikhususkan mengenai pengembangan
dalam mengikuti organisasi UKK KSR PMI UIN STS Jambi. Organisasi ini
merupakan suatu sistem yang terdiri dari sub sistem atau bagian-bagian yang
saling berkaitan satu sama lainnya dalam melaksanakan aktivitasnya. Aktivitas
yang dilakukan oleh orang-orang di dalam organisasi memiliki pola tertentu.
Organisasi pada dasarnya merupakan kumpulan orang-orang, karena setiap orang
memiliki keterbatasan tertentu yang berbeda-beda maka orang-orang akan
membentuk organisasi tertentu guna mencapai tujuan bersama. Berdasar pendapat
tersebut organisasi dapat diartikan bahwa sekumpulan orang-orang yang saling
terkait dan memiliki tujuan tertentu.
UKK KSR PMI merupakan bagian dari organisasi intra kampus UIN STS
Jambi. UKK KSR PMI sangat berperan aktif dalam mengadakan kegiatan.
Kegiatan yang dilakukan memberikan motivasi tersendiri bagi mahasiswa. Setiap
pengurus UKK KSR PMI memiliki pengembangan beragam dalam dirinya untuk
mengikuti organisasi. UKK KSR PMI memberikan dampak positif bagi
mahasiswa dalam mengembangkan potensi diri dan kemandirian.
Sebagaimana yang diungkapkan oleh Ali Akbar: “[K]epala markas
memberikan intruksi kepada devisi yang ada dalam kepengurusannya, agar dapat
mengurus administrasi sesuai bidangnya dan harus dapat dipertanggung
29
jawabkan”.39
Dari wawancara dengan kepala markas dapat disimpulkan
bahwa dia lebih menekan akan tanggung jawab kepada pengurus dan itu semua
harus dapat dipertanggung jawabkan.
Pengurus mempunyai tanggung jawab yang besar dalam membina anggota
dalam kesehariannya, sebagaimana yang diungkapkan oleh Imro‟atul Muti‟ah :
“[P]engurus berusaha menerapkan apa-apa saja yang akan dijalankan di dalam
keanggotaan, yaitu dengan menerapkan tentang kepedulian, tanggung jawab dan
loyalitas”.40
Zulfandi juga mengatakan: “[P]engurus selalu mengingatkan anggota
untuk tetap menjaga kekompakan, tetap menjaga solidaritas, tetap peduli terhadap
sesama terutama sesama anggota. Selalu mengingatkan bahwasanya kita adalah
saudara yang terikat komitmen”.41
Sebagaimana yang dikatakan oleh Ratna Sari: “[P]engurus selalu
mengingatkan anggota agar selalu menjaga komunikasi antar sesama maupun
terhadap pengurus dan DPO agar tidak terjadi yang namanya kesalah pahaman
terhadap anggota, Pengurus dan DPO”.42
Erlis Nur Jannah juga mengatakan: “[M]enjalankan tugas yang telah di
berikan. mencontohkan dan memberikan sikap sopan santun. Mengajak anggota
untuk selalu menjalankan tugas-tugas kepanitiaan”.43
39
Ali Akbar, Kepala Markas, Wawancara dengan Penulis, 24 Febuari 2020, Gedung Student
Center PROF. DR. H. SYEH. MO. BAFADHAL, Catatan Penulis. 40
Imro‟atul Muti‟ah, Sekretaris Jendral, Wawancara dengan Penulis, 14 Maret 2020, Gedung
Student Center PROF. DR. H. SYEH. MO. BAFADHAL, Catatan Penulis. 41
Zulfandi, Anggota Tetap, Wawancara dengan penulis, 14 Maret 2020, Gedung Student
Center PROF. DR. H. SYEH. MO. BAFDHAL, Catatan penulis. 42
Ratna Sari, Bendahara Umum, Wawancara dengan Penulis, 14 Maret 2020, Gedung Student
Center PROF. DR. H. SYEH. MO. BAFADHAL, Catatan Penulis. 43
Erlis Nur Jannah, Devisi Donor Darah, Wawancara dengan Penulis, 14 Maret 2020, Gedung
Student Center PROF. DR. H. SYEH. MO. BAFADHAL, Catatan Penulis.
30
Lauza Nabila: “[M]elakukan komunikasi interpersonal terhadap anggota,
agar memahami letak kemampuan dan potensi yang dapat dikembangkan oleh
masing-masing anggota. Menampung aspirasi dan keluh kesah Pengurus dan
membari solusi berdasarkan AD/ART organisasi”.44
Muhammad Shandy S.Pd: “[M]emberikan informasi kepada anggota dan
memberikan contoh bagaimana cara melakukan hal tersebut lalu memberikan
intruksi untuk melakukan hal tersebut. setelah itu mengevaluasi dari hal itu”.45
Tri Aji Purnama S.Pd: “[M]emberikan masukan-masukan yang positif
kepada pengurus, untuk selalu membuat kegiatan-kegiatan yang membentuk
kemandirian para anggota, karena tugas DPO mengayomi dan memfasilitasi segala
kendala-kendala yang ada pada Pengurus terkhususnya dalam bidang
pengembangan”.46
Fani Rozalia S.Ip : “[M]emberikan atau mencontohkan apa-apa kegiatan
dan melakukan cara terbaik terhadap Pengurus kepada seluruh Anggota”.47
Sitti
Nur Khalisa: “[M]endefinisikan arti pengembangan, mengajarkan dan memberikan
contoh, mengarahkan dan mengawasi”.48
Ukhty Nadiroh: “[M]emberikan
informasi terhadap senior dan para anggota. mampu memberikan citra positif
terhadap KSR PMI PT UIN STS Jambi”.49
Riski Theno Ari Ramadhan:”[D]engan cara menambahkan kualitas-
kualitas anggotanya, sudah itu menambah sayap-sayap organisasi dengan
44
Lauza Nabila, Devisi Yansoskesmas, Wawancara dengan Penulis, 14 Maret 2020, Gedung
Student Center PROF. DR. H. SYEH. MO. BAFADHAL, Catatan Penulis. 45
Muhammad Shandy S.Pd, DPO, Wawancara dengan Penulis, 14 Maret 2020, Gedung Student
Center PROF. DR. H. SYEH. MO. BAFADHAL, Catatan Penulis. 46
Tri Aji Purnama S.Pd, DPO, Wawancara dengan Penulis, 14 Maret 2020, Gedung Student
Center PROF. DR. H. SYEH. MO. BAFADHAL, Catatan Penulis. 47
Fani Rozalia S.Ip, DPO, Wawancara dengan Penulis, 15 Maret 2020, Gedung Student Center
PROF. DR. H. SYEH. MO. BAFADHAL, Catatan Penulis. 48
Sitti Nur Khalisa, Devisi Infokom, Wawancara dengan Penulis, 15 Maret 2020, Gedung
Student Center PROF. DR. H. SYEH. MO. BAFADHAL, Catatan Penulis. 49
Ukthy Nadhiroh, Anggota Tetap , Wawancara dengan Penulis, 15 Maret 2020, Gedung Student
Center PROF. DR. H. SYEH. MO. BAFADHAL, Catatan Penulis.
31
menambahi mungkin kerjasama, maka dengan itu sebuah organisasi itu akan
berkembang. Tetapi kembali lagi dengsan anggotanya, kalau anggotanya Cuma
diem, organisai itu nggak akan berkembang. Misal KSR UIN , bermain cuman
dengan anggota KSR UIN, bermain cuman di lingkungan UIN, kalau bermain di
luar UIN, pasti banyak orang orang yang mengenal KSR UIN”.50
B. Faktor Penghambat & Pendukung Pengembangan Bimbingan Pribadi Bagi
Anggota Unit Kegiatan Khusus Korp Suka Rela Palang Merah Indonesia
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
Berdasarkan tinjauan lapangan (Observasi) yang saya lakukan, saya dapat
mengetahui faktor penghambat & pendukung pengembangan bimbingan pribadi
bagi anggota Unit Kegiatan Khusus Korps Suka Rela Palang Merah Indonesia
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
Eko Wiyono selaku Komandan KSR PMI UIN mengatakan : “[S]etiap
organisasi tentunya mempunyai faktor penghambat dalam mengembangkan suatu
organisasi nya. Sama halnya dengan organisasi KSR PMI UIN STS Jambi ini. Di
organisasi KSR PMI ini masih sangat terbatas sumber daya. Baik itu sumber daya
alam maupun sumber daya manusia. Dan biaya juga termasuk yang menghambat
dalam organisasi sekarang. Karena minim nya biaya membuat terhambatnya
sebuah acara berlangsung”.51
Riski Theno juga mengatakan bahwa: “[Y]ang menghambat sebuah
organisasi yaitu ketidakmauan tadi anggota dalam bergerak. Misal anggota itu
malu- malu, atau masih belum bisa bersosialisasi yang baik dengan orang lain.
50
Riski Theno Ari, Devisi Infokom, Wawancara dengan penulis, 14 maret 2020, gedung student
center PROF. DR. H. SYEH. MO. BAFADHAL, Catatan penulis. 51
Eko Wiyono, Komandan, Wawancara Dengan Penuis, 14 Maret 2020, Gedung Student
Center PROF. DR. SYEH. MO. BAFADHAL, Catatan Penulis.
32
[S]edangkan faktor pendukung sebuah organisasi yaitu dengan fasilitas yang
lengkap , itulah yang membuat sebuah organisasi itu lebih berkembang”.52
Erlis Nur Jannah juga menjelaskan: “[M]asalah personal yang terjadi di
dalam organisasi itu juga bisa menyebabkan menghambatnya sebuah organisasi.
Sedangkan faktor pendukung salah satunya yaitu Sarana dan prasarana yang
memadai”.53
Desi : “[P]enghambat sebuah organisasi yaitu individu /seseorang itu
sendiri. Ketika individu sering kita hakimin / memberitahu di depan orang
banyak, lama-lama individu itu akan semakin tertutup, segan, dan bisa
mengakibatkan individu itu keluar dalam organisasi / hilang dengan sendirinya.
Sedangkan faktor pendukungnya yaitu orang-orang yang mempunyai segi
kualitas, contohnya mengadakan diklat dan yang lainnya atau pendidikan yang
dilakukan di KSR itu bisa menunjang kualitas seseorang yang akhirnya berakibat
kualitasnya sebuah organisasi. Dan organisasi KSR termasuk organisasi yang
mempunyai naungan diluar, dan itu bisa jadi faktor pendukungnya karena nama
KSR itu dibawah naungan PMI, karena orang-orang dimana-mana kenal dengan
PMI”.54
Pernyataan dari Maya Wulan Sari: “[K]alau menurut kami, faktor
penghambatnya ya dalam individu sendiri. Misalkan individu itu sering terhambat
dengan senior, merasa segan untuk ngobrol dengan beberapa senior yang bisa
dibilang kurang respect nya ke kami. Terus contohnya lagi ketika pas lagi ada
acara, tidak bisa hadir dikarenakan segan dengan senior inilah, akhirnya jadi
malas datang. Nah, faktor pendukungnya yang selama ini nama KSR didalam
52
Riski Theno, Devisi Infokom, Wawancara dengan penulis, 14 s Maret 2020, Gedung Student
Center PROF. DR. H. SYEH. MO. BAFADHAL, Catatan penulis. 53
Erlis Nur Jannah, Devisi Donor Darh, Wawancara dengan penulis, 14 Maret 2020, Gedung
Student center PROF. DR. H. SYEH. MO. BAFADHAL, Catatan penulis 54
Desi, Anggota Tetap, Wawancara dengan penulis, 24 Maret 2020, Melalui daring/online ,
Catatan Penulis
33
kampus itu lumayan bagus, belum ada buruknya, dan jiwa kemanusiaannya
tinggi, jadi orang-orang disekitar masih bagus melihat organisasi KSR ini.
Contohnya kemarin dikelas kami ditanya dengan salah satu dosen Mata Kuliah
Keorganisasian, dan dosen itu mengakui bahwa KSR itu salah satu organisasi
yang memiliki jiwa kemanusiaan yang tinggi. Jadi itu salah satu kebanggaan
tersendiri buat kami”.55
Menurut Risti Mega: “[F]aktor penghambat yang pertama yaitu,
kecemburuan social antara angkatan. Misalnya, senior lebih memilih-milih dalam
beradaptasi, dalam segala hal apapun. Lebih ke sering memeluk yang dekat dan
cuek kepada yang jauh. Kedua, ketika ada anggota yang mulai renggang
seharusnya memotivasi atau berusaha merangkul kembali agar anggota yang
renggang merasa diperhatikan. Sedangkan faktor pendukung nya yang pertama
yaitu, sebaiknya lebih sering memberi perhatian kepada sesama anggota agar
terjalin hubungan sosial yang kuat. Kedua, sebaiknya lebih menumbuhkan
kedekatan antara anggota baik yang muda maupun yang tua, agar tidak ada
kecemburuan social. Dan juga sebaliknya saling merangkul satu sama lain supaya
keanggotaan tetap terjaga”.56
Ratna Sari menjelaskan tentang faktor pendukung & penghambat
pengembangan dalam organisasi KSR PMI UIN STS JBI.
“[F]aktor pendukung yaitu: 1) semangat 2) antusias dari adaek-adek dan
senior dalam mengadakan acara 3) aktif dalam berbagai kegiatan baik didalam
kampus maupun diluar kampus 4) banyak mengadakan kegiatan atau sarasehan
untuk memecahkan masalah 5) jalur koordinasi yang baik antara pihak rektorat
dengan UKK maupun UKK dengan UKK 6) respon positif dari kawan-kawan
55
Maya, Anggota Tetap, Wawancara dengan penulis, 24 Maret 2020, Melalui daring/online,
Catatan Penulis 56
Risti Mega, Devisi Donor Darah, Wawancara dengan penulis, 24 Maret 2020, melalui
daring/online, Catatan Penulis.
34
mahasiswa, masyarakat kampus maupun masyarakat luar disetiap KSR
mengadakan kegiatan. Sedangkan faktor penghambat yaitu: 1) jam kuliah yang
beda-beda 2) punya kesibukan diluar KSR 3) sifat egois masing-masing 4) kurang
kesadaran diri terhadap tanggungjawab 5) tidak menjalani tugas sesuai tufoksi
(tugas pokok & fungsi) 6) minimnya pendanaan saat mengadakan kegiatan”.57
Khoirul Umam juga menjelaskan: “[F]aktor pendukung sebuah organisasi
yaitu, 1) komunikasi antar anggota baik yang masih aktif atau yang sudah
menjadi anggota kehormatan masih terjalin dengan baik, karena hal tersebut
perkembangan organisasi terus berjalan 2) karakteristik organisasi UKK KSR
PMI PT UIN STS JBI yang menjadi tolak ukur masalah kemanusiaan baik di
lingkungan kampus maupun diluar kampus menjadi salah satu organisasi
bermanfaat dan berguna serta berkembang dengan baik ( administrasi yang baik,
memiliki struktur organisasi yang baik, dan memiliki pemimpin yang baik).
Sedangkan faktor penghambat yaitu, 1) banyaknya kegiatan yang mengganggu
perkuliahan 2) banyak anggota yang bawak- bawak perasaan sehingga ada rasa
segan dan canggung untuk berkomunikasi”.58
Imro‟atul Muti‟ah selaku Sekretaris Jendral mengatakan bahwa: “[F]aktor
pendukung yaitu, 1) sampe sekarang yang selalu bisa ngingetin dan banyak nian
yang mereka perjuangin yaitu „senior‟. Itu salah satu faktor pendukung KSR bisa
berkembang. 2) waktu suasana yang santuy, kayak lagi santuy-santuy cerita satu
sama lain, jadi lebih dekat kayak keluarga gitu, disini juga jadi fungsinya biar kita
ada keterikatan emosional, kalau di diri seseorang itu tidak ada dekat sama orang
pasti hilang, contoh: „aku dekat sama erlis kalau seandainya erlis dak sering
ingetin aku apa nhajak aku KSR kemungkinsn aku juga udah hilang, jadi harus
ada yang bisa buat orang itu susah ninggalin KSR. Sebenarnya faktor pendukung
57
Ratna Sari, Bendahara Umum, Wawancara dengan Penulis, 24 Maret 2020, melalui
daring/online, Catatan Penulis. 58
Khoirul Umam, Anggota Tetap, Wawancara dengan Penulis, 24 Maret 2020, melalui
daring/online, Catatan Penulis.
35
dan penghambat itu saling berkaitan. Selanjutnya faktor penghambat yaitu, 1)
banyak yang terlalu bawak perasaan disetiap orangnya, emang sih perasaan ini
paling rentan. Tapi, kalau pada diri setiap anggota tu dak mudah sakit hati dan
bawak perasaan aku rasa bakal mudah untuk berkembang karena otomatis tidak
ada anggota KSR yang sering hilang ditengah jalan 2) harus ada suatu
tanggungjawab disetiap anggota, kalau merasa ada tanggungjawab pasti sekecil
apapun tanggungjawab itu pasti teratasi, contoh pembuatan LPJ setelah acara dan
lain-lain, menurut aku 2 itu terlaksana pastinya semua teratasi”.59
Lauza Nabila juga menambahkan: “[F]aktor yang menghambat
perkembangan KSR itu, cuman satu yaitu anggota didalam organisasi,
karakteristik anggota itu sendiri. Misalnya ada kecemburuan dan rasa sakit hati.
Kayak mana organisasi mau berkembang kalau anggotanya seperti itu. Oh ada
lagi adanya perbedaan antara senior dan junior. Sedangkan faktor pendukungnya
yaitu kebalikan dari faktor penghambat yang tadi”.60
59
Imro‟atul Muti‟ah, Sekretaris Jendral, Wawancara dengan Penulis, 25 Maret 2020, melalui
daring/online, Catatan Penulis. 60
Lauza Nabila, Devisi Yansoskesmas, Wawancara dengan Penulis, 24 Maret 2020, melaui
daring/online, Catatan Penulis.
36
BAB IV
DAMPAK PENGEMBANGAN BIMBINGAN PRIBADI
BAGI ANGGOTA UNIT KEGIATAN KHUSUS KORPS SUKARELA
PALANG MERAH INDONESIA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN
THAHA SAIFUDDIN JAMBI
A. Dampak Positif Pengembangan Bimbingan Pribadi bagi anggota Unit
Kegiatan Khusus KSR PMI UIN STS Jambi
Berdasarkan tinjauan lapangan (Observasi) yang saya lakukan, saya dapat
melihat ada dampak positif pengembangan bimbingan pribadi yang terjadi pada
anggota yang mengikuti organisasi Unit Kegiatan Khusus KSR PMI UIN STS
Jambi. Sebagaimana yang kita ketahui, dampak positif yaitu pengaruh kuat yang
mendatangkan akibat yang positif pada setiap orang.
“[S]etiap organisasi tentunya mempunyai pengaruh terhadap anggotanya.
Entah itu pengaruh terhadap perilakunya ataupun kebiasaanya. Salah satu
contohnya adalah organisasi KSR PMI UIN Jambi. Organisasi ini memiliki
pengaruh terhadap perilaku mahasiswa yang mengikutinya. Seperti menjadi
pribadi yang bertanggung jawab, dasspat mengurus administrasi sesuai bidangnya.
Hal ini sejalan dengan apa yang di rasakan oleh Kepala Markas KSR UIN Jambi
sendiri. Pengaruh yang saya rasakan adalah, dapat betanggung jawab terhadap
organisasi ataupun hal lain. Dan saya dapat memahami akan administrasi sesuai
tugas pokok, fungsinya dan mampu menjalankannya.”61
Sebagaimana dirasakan juga Sekretaris Jendral : “[O]rganisasi ini dapat
membentuk saya untuk menjadi pribadi yang cukup bertanggung jawab dan
loyalitas terhadap sesama anggota”.62
Anggota Tetap KSR PMI UIN STS
61
Eko Wiyono,Komandan , Wawancara dengan Penulis, 14 Maret 2020, Gedung Student Center
PROF. DR. H. SYEH. MO. BAFADHAL, Catatan Penulis. 62
Imro‟atul Muti‟ah, Sekretaris Jendral, Wawancara dengan Penulis, 14 Maret 2020, Gedung
Student Center PROF. DR. H. SYEH. MO. BAFADHAL, Catatan Penulis.
37
mengatakan: “[L]ebih menumbuhkan keberanian berbicara di depan
umum dan mengekspresikan kemampuan, menumbuhkan sikap sosial dan
kekeluargaan yang tinggi dan memperbanyak teman”.63
Dalam organisasi setiap anggota memiliki kepribadian atau karakter yang
berbeda-beda, sebagai anggota harus terbiasa dengan keadaan tersebut. Harus
dapat memahami satu sama lain, saling mengerti akan kekurangan dan kelebihan
masing-masing. Berikut penuturan Bendahara Umum KSR PMI UIN STS :
“[B]agus untuk memperbaiki etika, serta banyak mengetahui dari sifat-sifat
kepribadian seseorang sehingga bisa terbiasa menghadapi berbagai sifat seseorang
dan dapat memahami kelebihan dan kekurangan mereka. Dari organisasi ini saya
terbiasa untuk menjalankan tanggung jawab saya”.64
Sebagaimana yang diungkapakan oleh Desi selaku anggota: “[M]enjadi
orang yang lebih bertanggung jawab atas segala tugas yang diberikan, tahu segala
hal yang tidak diajarkan di mata kuliah dan juga bisa melatih public speaking”.65
Wahyu Rafandi mengatakan: “[D]ampaknya terhadap saya, saya tahu langkah-
langkah yang saya buat dan bisa memprediksi apa hasil yang ingin saya lakukan,
dan saya bisa bertanggung jawab”.66
Khoiul Umam sebagai anggota mengatakan:
“[D]ampak positif yang saya rasakan setelah bergabung di organisasi KSR
PMI UIN STS Jambi ialah saya diajari, selain tentang kepalang merahan saya juga
diajarkan bagaimana cara membuat kegiatan dan bertanggung jawab dengan
63
Ukhty Nadhiroh , Anggota Tetap, Wawancara dengan Penulis, 15 Maret 2020, Gedung
Student Center PROF. DR. H. SYEH. MO. BAFADHAL, Catatan Penulis. 64
Ratna Sari, Bendahara Umum, Wawancara dengan Penulis, 15 Maret 2020, Gedung Student
Center PROF. DR. H. SYEH. MO. BAFADHAL, Catatan Penulis. 65
Desi, Anggota Tetap, Wawancara dengan Penulis, 15 Maret 2020, Gedung Student Center
PROF. DR. H. SYEH. MO. BAFADHAL, Catatan Penulis. 66
Wahyu Rafandi, Anggota Tetap, Wawancara dengan Penulis, 15 Maret 2020, Gedung Student
Center PROF. DR. H. SYEH. MO. BAFADHAL, Catatan Penulis.
38
kegiatan tersebut, dengan begitu saya secara tidak langsung belajar mandiri untuk
mengatasi sebuah kegiatan atau masalah.”67
Kekompakan dan kerja sama tim sangatlah dibutuhkan dalam organisasi.
Suatu organisasi tidak akan berjalan dengan baik jika anggotanya tidak bisa
menjaga hubungan. Maya Wulan Sari sebagai anggota mengatakan: “[B]anyak
mendapat teman baru, keluarga baru, lingkungan baru, pengalaman baru,
merasakan hal baru yang belum pernah di lakukan dan bisa mendpatkan sedikit
banyaknya ilmu tentang KSR”.68
Dina Okta Sari: “[K]ekompakan yang sangat harus terjaga dan selalu
bekerja sama ataupun saling kerjasama antar anggota. Jangan sampai terjadinya
kesalahpahaman antar anggota. Jalankan kekompakan antara Pengurus dengan
seluruh anggota”.69
Didi Tarmidi: “[A]ntar sesama saling kompak, saling mengerti
satu sama lain dan jarang terjadinya kesalah pahaman”.70
Nila Kuniawati mengatakan:
“[B]agi saya dampak positif organisasi UKK KSR PMI UIN STS Jambi
bagi diri saya adalah organisasi ini sangat memberi dampak yang positif, bagi saya
terutama menambah pengetahuan dan pengalaman saya serta disini saya dapat
menemukan jati diri sekaligus membentuk pribadi yang lebih baik lagi untuk saya
kedepannya.”71
67
Khoirul Umam, Anggota Tetap, Wawancara dengan Penulis, 15 Maret 2020, Gedung Student
Center PROF. DR. H. SYEH. MO. BAFADHAL, Catatan Penulis. 68
Maya Wulan Sari, Anggota Tetap, Wawancara dengan Penulis, 16 Maret 2020, Gedung
Student Center PROF. DR. H. SYEH. MO. BAFADHAL, Catatan Penulis. 69
Dina Okta Sari, AnggotaTetap, Wawancara dengan Penulis, 16 Maret 2020, Gedung Student
Center PROF. DR. H. SYEH. MO. BAFADHAL, Catatan Penulis. 70
Didi Tarmidi, AnggotaTetap, Wawancara dengan Penulis, 16 Maret 2020, Gedung Student
Center PROF. DR. H. SYEH. MO. BAFADHAL, Catatan Penulis. 71
Nila Kurniawati, Anggota Tetap, Wawancara dengan Penulis, 16 Maret 2020, Gedung Student
Center PROF. DR. H. SYEH. MO. BAFADHAL, Catatan Penulis.
39
Begitu juga yang dikatakan Faturrahman Gusti:
“[T]ahun 2017 adalah awal saya masuk dalam keanggotaan KSR PMI UIN
STS JAMBI, setelah setahun masuk dan berpsoses di KSR hingga menjadi AT
(Anggota Tetap), banyak sekali dampak positif yang saya dapat dari organisasi ini.
Salah satunya mendapat banyak teman dan link, menambah wawasan tentang
kesehatan. dapat berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan sosial masyarakat.”72
Risti Mega Lestari mengatakan: “[L]ebih banyak mendapatkan ilmu,
motivasi dan pengalaman yang sebelumnya belum saya dapatkan. Mendewasakan
diri dalam menghadapi dan menanggapi masalah. lebih bisa memangemen
waktu”.73
Sitti Nur Khalisa mengatakan: “[O]rganisasi ini membuat saya bisa
menambah wawasan. Punya banyak teman dan organisasi ini bisa membuat saya
lebih dewasa”.74
Begitu juga yang dikatakan oleh Sri Oktaprida: “[F]eel so good,
bisa membuat seseorang lebih dewasa lagi, karena dikit demi sedikit bisa
mengubah pola pikir seseorang”.75
Ikrimah mengatakan: “[D]apat meningkatkan
kesadaran dan kepekaan terhadap lingkungan sosial, sehingga berpengaruh besar
terhadap proses pendewasaan diri dan sikap kemandirian”.76
72
Faturrahman Gusti, Devisi Diklat , Wawancara dengan Penulis, 17 Maret 2020, Gedung
Student Center PROF. DR. H. SYEH. MO. BAFADHAL, Catatan Penulis. 73
Risti Mega Lestari, DEvisi Donor Darah, Wawancara dengan Penulis, 17 Maret 2020, Gedung
Student Center PROF. DR. H. SYEH. MO. BAFADHAL, Catatan Penulis. 74
Sitti Nur Khalisa, Devisi Infokom, Wawancara dengan Penulis, 17 Maret 2020, Gedung
Student Center PROF. DR. H. SYEH. MO. BAFADHAL, Catatan Penulis. 75
Sri Oktaprida, Anggota Tetap, Wawancara dengan Penulis, 18 Maret 2020, Gedung Student
Center PROF. DR. H. SYEH. MO. BAFADHAL, Catatan Penulis. 76
Ikrimah, Anggota Tetap, Wawancara dengan Penulis, 18 Maret 2020, Gedung Student Center
PROF. DR. H. SYEH. MO. BAFADHAL, Catatan Penulis.
40
Lauza Nabila mengatakan:
“[K]etika bergabung menjadi anggota KSR PMI UIN, salah satu prinsip
yang harus dimiliki oleh seorang anggota KSR PMI UIN yaitu kemandirian.
Segala hal yang tadinya belum kita pelajari kita bisa mendapatkannya di KSR.
Salah satu hal tersebut kita dapat menjadi pribadi yang berani dalam berinteraksi
dengan orang-orang besar atau orang penjabat dalam membuat kegiatan.
Kemandirian yang saya dapatkan juga berpengaruh kepada kehidupan saya.
Contohnya melatih Public Speaking dan dapat berguna dalam menolong orang
lain.”77
Daristi Kusuma Sari mengatakan: “[M]emberanikan diri berbicara di muka
umum dan lebih mudah bersosialisasi dan menambah relasi”.78
LalaEka Fitria juga
mengatakan: “[T]idak merepotkan orang lain. menyadari bahwa suatu masalah
punya jalan keluar masing-masing”.79
Ali Akbar: “[D]apat mengerti kekurangan dan kelebihan dari diri sendiri
dan orang lain. Dapat belajar membiasakan diri agar tidak bergantung pada orang
lain. Menggali potensi dan membangkitkan cara berfikir secara mandiri dan lebih
berinisiatif sendiri”.80
Sebgi Uswatun Khasanah juga mengatakan: “[K]alau saya
sendiri sih mendapatkan dalam hal bidang kemandirian yaitu: saya menjalankan
Tri Darma Perguruan Tinggi dan dapat mandiri terhadap diri sendiri”.81
77
Lauza Nabila, Devisi Yansoskesmas, Wawancara dengan Penulis, 18 Maret 2020, Gedung
Student Center PROF. DR. H. SYEH. MO. BAFADHAL, Catatan Penulis. 78
Lala Eka Fitria, Anggota Tetap, Wawancara dengan Penulis, 18 Maret 2020, Gedung Student
Center PROF. DR. H. SYEH. MO. BAFADHAL, Catatan Penulis. 79
Daristi Kusuma, Anggota Tetap, Wawancara dengan Penulis, 18 Maret 2020, Gedung
Student Center PROF. DR. H. SYEH. MO. BAFADHAL, Catatan Penulis. 80
Ali Akbar, Anggota Tetap, Wawancara dengan Penulis, 18 Maret 2020, Gedung Student
Center PROF. DR. H. SYEH. MO. BAFADHAL, Catatan Penulis. 81
Sebgi Uswatun Khasanah, Anggota Tetap, Wawancara dengan Penulis, 18 Maret 2020,
Gedung Student Center PROF. DR. H. SYEH. MO. BAFADHAL, Catatan Penulis.
41
Erlis Nur Jannah mengatakan: “[O]rganisasi ini membuat saya lebih
bertanggung jawab, dan membuat saya tidak ketergantungan dengan orang lain”.82
Alda Pita Loka: “[S]aya menjadi pribadi yang lebih peka dan mampu menganalisis
permasalahan (Problem), dapat mengimplementasikan teori yang didapat dalam
kelas kuliah seperti public speaking dan komunikasi interpersonal. Dan terbiasa
mengahadapi waktu yang padat akan kegiatan (Managemen Waktu)”.83
Riski Theno Ari juga mengatakan: “[M]isal kita berhasil mengembangan
suatu organisasi tersebut, tentu akan menjadi lebih baik untuk individu dan sebuah
organisasi itu sendiri, karena menjadi lebih dikenal orang karena dengan
organisasi yang kita kembangkan tadi”.84
Berikut dampak positif yang terjadi pada anggota yang mengikuti
organisasi UKK KSR PMI UIN STS Jambi. Dari wawancara diatas dapat saya
simpulkan, setiap anggota dari organisasi UKK KSR PMI UIN STS Jambi,
merasakan akan dampak positif yang terjadi pada mereka. Hampir dari seluruh
anggota yang merasakan hal tersebut.
B. Dampak Negatif Pengembangan bimbingan pribadi bagi anggota Unit
Kegiatan Khusus KSR PMI UIN STS Jambi
Anggota yang mengikuti organisasi UKK KSR PMI UIN STS Jambi
selain merasakan dampak positif tentunya akan merasakan dampak negatif juga.
Dampak negatif adalah lawan dari dampak positif, yang mana dampak negatif ini
adalah pengaruh buruk yang terjadi pada seseorang.
Berikut dampak negatif yang terjadi pada anggota yang mengikuti
organisasi UKK KSR PMI UIN STS Jambi.
82
Erlis Nur Jannah, Devisi Donor Darah, Wawancara dengan Penulis,18 Maret 2020, Gedung
Student Center PROF. DR. H. SYEH. MO. BAFADHAL, Catatan Penulis. 83
Alda Pita Loka, Anggota Tetap, Wawancara dengan Penulis, 18 Maret 2020, Gedung Student
Center PROF. DR. H. SYEH. MO. BAFADHAL, Catatan Penulis. 84
Riski Theno Ari, Devisi Infokom , Wawancara Dengan Penulis, 18 Maret 2020, Gedung
Student Center PROF. DR. H. SYEH. MO. BAFADHAL, catatn penulis.
42
Eko Wiyono selaku Komandan mengatakan: “[B]ahwa dampak negatif
yang saya rasakan selama ini yaitu Susah bergerak karena terlalu mandiri, terlalu
menggampangkan semua urusan. Selalu egois dalam suatu kegiatan, sehingga
kadang kegiatan tidak berjalan seperti yang diinginkan, terlalu banyak masalah
pribadi yang dibawa sampai ke organisasi. Asmaranisasi susah dikendalikan,
apalagi yang sesama anggota KSR, Sikap professional sangat susah dijalankan”.
Imro‟atul Muti‟ah, selaku Sekretaris Jendral juga berpendapat tentang
dampak negatif yang dirasakan nya selama ini yaitu: “[K]urangnya kesadaran
individu dalam penerapan yang diterapkan dalam keorganisasian. Masih ada
beberapa anggota yang belum bisa menerapkan kesadarannya terhadap KSR. Bisa
saja itu berbentuk peraturan-peraturan yang ada, ataupun tugas dan kewajiban
sebagai anggota masih ada yang belum bisa menerapkan. Ya bisa juga dibilang
masih mempertahankan keegoisannya masing-masing. Contohnya saja saya
kadang juga belum bisa menjalankan sepenuhnya tugas saya sebagai sekjen,
kadang saya masih suka ilang-ilangan, masih belum bisa professional dengan
tugas yang diamanahkan terhadap saya”.
Ratna Sari, bendahara umum KSR UIN mengatakan bahwa: “[D]idalam
organisasi KSR masih banyak anggota yang belum bisa menjalankan manajemen
waktunya dengan baik. Kadang ada waktu luang tidak dipergunakan dengan
sebaik-baiknya. Nah pas mepet semua nya dikerjakan dalam sehari. Alhasil
pekerjaan itu kurang perfect. Karena pekerjaan nya itu dikerjakan dengan tergesa-
gesa.
Lauza Nabila selaku defisi yansoskesmas : “[J]ika tidak saling menjaga
komunikasi, pasti akan terjadi yang namanya permasalahan. Saling sakit hati yang
terpendam yang mengakibatkan seseorang merasa malas untuk bertemu ataupun
berkumpul. Karena menurut saya anggota KSR UIN apalagi yang ceweknya itu
banyak yang bisa dibilang baperan. Apalagi kalo udah jarang kumpul ataupun
jarang komunikasi lewat chat online itu mau ketemu atau mau diskusi aja susah.
43
Contohnya saja ketika ada acara donor darah misalnya, ada anggota yang jarang
ikut dalam kegiatan nah itu dianya kayak dijauhin gitu, padahal kan baru sekali
nggak ikut kegiatan ya, dan pastinya dia itu juga ada alasan kenapa masih aja
dijauhin. Jadi itulah yang membuat banyak anggota KSR sekarang yang males
buat kumpul ataupun nimbrung lagi”.
Sitti Nur Khalisa, selaku defisi Humas juga menambahkan bahwa:
“[K]arena terlalu mandiri jadi kurang adanya kerja sama yang baik. Ini terjadi
ketika salah satu anggota yang bisa dibilang bisa atau mampu mengerjakan
semuanya tanpa harus melibatkan anggota yang lainnya. Tapi ujung-ujungnya
semua itu menjadi kebiasaan yang kurang baik. Karena di dalam organisasi itu
harus ada kerja sama yang baik satu sama lain, nah kalau kasusnya seperti ini, ini
bukan sebuah organisasi namanya kalau masih bergerak sendiri-sendiri”.
Ahmad Yunas,S.Sos, selaku Dewan Penasehat Organisasi KSR UIN
mengatakan bahwa: “[F]rustasi, depresi saat mengalami kegagalan. Meskipun itu
lah yang menjadi salah satu alasan untuk bangkit kembali. Kebanyakan anggota
KSR UIN mengeluh jika ada beberapa permasalahan yang ada. Ada juga yang
frustasi, sampai-sampai ada niatan ingin keluar dari organisasi ini. Padahal
menurut saya sebuah permasalahan yang ada saat ini, itu akan membuat kita
bangkit an menjadi seseorang yang dewasa karena dengan permasalahan yang ada
kita bisa menyelesaikan permasalahan yang ada. Bukan malah ingin mundur
ataupun frustasi”.
Muhammad Shandy, S.Pd juga mengatakan: “[M]erasa harus bekerja lebih
keras, dikarenakan tidak melibatkan dan memberatkan orang lain. Nah saya
berharap anggota KSR UIN bisa lebih meningkatkan potensi dan harus
menanamkan dalam dirinya bahwa dia tidak aakan merepotkan orang lain. Saya
bukan menyuruh untuk bergerak secara individu, tapi ada beberapa hal atau tugas
yang harus bisa diselesaikan secara individu. Contohnya tugas dalam
kepengurusan itu setiap defisi kan berbeda, jadi saya harap adik-adik saya bisa
menjalankan nya dengan baik. Boleh membantu jika pekerjaan kita sudah selesai,
44
karena sudah searing terjadi, banyak yang mengerjakan yang bukan pekerjaan nya,
alhasil pekerjaan nya sendiri terbengkalai”.
Yudha Al-amin, juga menambahkan: “[A]walnya harapan saya wisuda
semester 8, tetapi tidak wisuda-wisuda sampai hari ini. Ini semua sebenarnya buka
sepenuhnya kesalahan saya mengikuti organisasi ini, tetapi ini kesalahan saya
sendiri. Saya lalai dalam penulisan skripsi”.
Fani Rozalia, S.Ip menambahkan: “[J]angan banyak terpengaruh dengan
apa yang tidak baik kepada pengurus maupun kepada anggota.
Risky theno A.R, selaku defisi humas & Infokom juga mengatakan bahwa:
“[J]ika sedang banyak kegiatan saya sulit membagi waktu antara akademisi dan
organisasi. Jika managemen waktu kurang baik maka akan menyulitkan saya
untuk membagi waktu”.
Faturrahman gusti, selaku defisi diklat & SDM juga menambahkan:
“[S]edikit mengganggu konsentrasi akademisi. Contohnya kegiatan KSR sering
kali bersamaan dengan masa UTS, jadi saya harus sebisa mungkinuntuk bisa
membagi waktu agar semua bisa berjalan”.
Luthfiah Fitriyanti, selaku defisi diklat & SDM: “[K]adang tidak masuk
kuliah ketika ada kegiatan. Ini semua sebenarnya bukan kesalahan dari
organisasinya. Tapi ini adalah kesalahan dari setiap individu nya. Mereka
memanfaatkan kesempatan ketika ada kegiatan untuk tidak masuk kelas, hanya
karena mereka bosan atau lagi malas masuk. Tetapi itu semua dengan alasan ada
kegiatan KSR. Ini adalah kesalahan dalam berorganisasi kalo menurut saya ya.
Karena organisasi KSR ini selalu menuntut bahwa setiap anggota KSR harus bisa
menomor satukan akademisi baru itu organisasi”.
Ukhty Nadiroh, selaku anggota tetap mengemukakan bahawa: “[S]aat ada
kegiatan dan saya sebagai panitia yang mempunyai tanggung jawab untuk hadir
dan saat itu ada kewajiban yang harus saya penuhi juga, seperti saat waktu kuliah.
dan akhirnya jam kuliah jadi tidak masuk”.
45
Nila kurniawati, angota tetap mengatakan: “[K]urangnya pergaulan.
menimbulkan sifat kesombongan di dalam hati. merasa tidak butuh bantuan orang
lain. sulit bersosialisasi kepada sesama”.
Zulfandi, selaku anggota tetap juga mengatakan bahwa: “[T]erlalu sibuk
dengan kegiatan-kegiatanya sehingga seringkali mengandalkan orang lain, baik
dalam hal-hal kecil maupun besar dan merasa memiliki banyak tuntutan dan
tanggung jawab sehingga tidak dapat memanajemen waktu dengan baik”.
Wahyu rafandi, selaku anggota tetap menambahkan: “[D]ampak negatif
yang saya rasakan yaitu saya belum bisa memainkan manajemen waktu, jadi ada
beberapa hal dampak buruk yang saya rasakan , seperti meninggalkan kelas kuliah
dikarenakan ada kegiatan”.
Desi, selaku anggota tetap juga mengatakan: “[D]ampak negatif bagi saya,
terkadang organisasi ini terlalu diprioritaskan sehingga yang terjadi akademisi/
perkuliahan saya tertinggal”.
Khoirul Umam, selaku anggota tetap mengatakan dampak negatif:
“[T]erkadang ketika kita terlalu mandiri kepada hal yang kita lakukan
sendiri tanpa meminta pendapat orang lain, juga berdampak pada kegiatan yang
kita lakukan. misalnya saya menolong korban kecelakaan sendirian. apakah
mungkin kita menolong korban kecelakaan sendirian? tentu saja tidak!! kita
membutukan orang lain”.
Maya wulansari, anggota tetap KSR UIN pun menambahkan: “[T]erkadang
terlalu fokus di organisasi, membuat saya libur kuliah saat ada kegiatan”.
Lala eka fitria, anggota tetap menambahkan dampak negatif yang dia
rasakan: “Bisa menghilangkan kultur kekeluargaan jika terlalu mandiri.
46
Sebgi Uswatun Hasanah, Sedangkan dampak negatifnya karena di KSR itu
banyak kegiatan rutinan, maka waktu luang dan istirahat pun berkurang.
Ali Akbar, Kurang bisa management waktu.
Didi Tarmidi, Kurang bisa memanagement waktu.
Dari data diatas dapat disimpulkan, anggota masih sulit dalam
mengkoordinasikan masalah waktu. Karena kadang-kadang ada kegiatan yang
bentrok dengan jadwal kuliah. Sehingga anggota harus mengorbankan kuliahnya.
Dan juga ketika sudah berkumpul, anggota merasa malas untuk mengikuti
perkuliahan. Dikarenakan berkumpul sesama anggota lebih asyik ketimbang
belajar. Namun itu tidak seterusnya anggota tidak masuk kuliah, hanya ketika ada
kegiatan saja. Jadi selebihnya mereka bisa memanagement waktu.
47
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pokok permasalahan yang telah diangkat oleh penulis maka
dapat disimpulkan bahwasanya dampak pengembangan bimbingan pribadi
bagi anggota Unit Kegiatan Khusus Korps Sukarela Palang Merah Indonesia
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi sudah cukup bagus
dan berhasil dalam penerapannya mengembangan bimbingan secara pribadi
hal ini dibuktikan dengan berbagai hal sebagai berikut;
1. Proses pengembangan bimbingan pribadi yang diterapkan di Unit Kegiatan
Khusus Korps Sukarela Palang Merah Indonesia Universitas Islam Negeri
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi ini sudah sangat baik dalam
mengembangkan suatu potensi yang ada dalam pribadinya masing-masing.
Ditandai dengan setiap individu rata-rata ada peningkatan potensi yang ada
dalam diri setiap tahunnya.
2. Faktor pendukung di dalam pengembangan bimbingan pribadi bagi
anggota Unit Kegiatan Khusus Korps Sukarela Palang Merah Indonesia
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi itu sudah sangat
baik . Ditandai dengan adanya support & fasilitas yang telah diberikan
untuk UKK KSR PMI UIN STS Jambi dari pihak rektorat dan pihak-pihak
lainnya seperti, PMI Kota Jambi & PMI Provinsi Jambi.
3. Faktor penghambat yang dihadapi bagi Anggota Unit Kegiatan Khusus
Korps Sukarela Palang Merah Indonesia Universitas Islam Negeri Sulthan
Thaha Saifuddin Jambi hanya sedikit saja dan masih bias di tangani
dengan baik oleh pihak anggota nya sendiri. Contohnya anggota banyak
yang baperan, banyak yang masih mempertahankan egonya. Itulah yang
38
menyebabkan menghambatnya sebuah pengembangan dalam sebuah
organisasi KSR UIN.
4. Dampak pengembangan bimbingan pribadi bagi anggota Unit Kegiatan
Khusus Korps Sukarela Palang Merah Indonesia Universitas Islam Negeri
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi yaitu dampak positif dan dampak negatif.
a. Dampak positif
Setiap anggota dari organisasi UKK KSR PMI UIN STS Jambi,
merasakan akan dampak positif yang terjadi pada mereka. Hampir dari
seluruh anggota yang merasakan hal tersebut. Mereka bisa berani
tampil di depan banyak orang, banyak pengalaman, bisa terkenal
dimana-mana. Mendapat ilmu yang tidak didapat di kelas.
b. Dampak negatif
Anggota masih sulit dalam mengkoordinasikan masalah waktu.
Karena kadang-kadang ada kegiatan yang bentrok dengan jadwal
kuliah. Sehingga anggota harus mengorbankan kuliahnya. Dan juga
ketika sudah berkumpul, anggota merasa malas untuk mengikuti
perkuliahan. Dikarenakan berkumpul sesama anggota lebih asyik
ketimbang belajar. Namun itu tidak seterusnya anggota tidak masuk
kuliah, hanya ketika ada kegiatan saja. Jadi selebihnya mereka bias
memanagement waktu.
B. Implikasi penelitian
Dengan adanya implikasi yang bertujuan untuk dapat mengetahui
dampak pengembangan bimbingan pribadi bagi anggota Unit Kegiatan Khusus
Korps Sukarela Palang Merah Indonesia Universitas Islam Negeri Sulthan
Thaha Saifuddin Jambi hal ini penting untuk mengetahui bagaimana
pengembangan bimbingan pribadi yang digunakan oleh anggota UKK KSR
PMI UIN STS Jambi.
39
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan dampak baiknya yaitu:
1. Untuk umum, dengan adanya penelitian ini kita dapat mengetahui
bagaimana dampak pengembangan bimbingan pribadi bagi anggota Unit
Kegiatan Khusus Korps Sukarela Palang Merah Indonesia Universitas
Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
2. Untuk penulis, dengan penelitian yang telah dilakukan oleh penulis maka
secara tidak langsung selama penelitian dan karya tulis ini di buat penulis
telah menambah pengetahuan serta wawasan yang baru bagi penulis.
40
DAFTAR PUSTAKA
Al Imam Abul Fida‟ Ismail Ibnu Katsir Ad Dimasyqi - Terjemah Tafsir Ibnu
Katsir ,Sinar Baru Algesindo Bandung, Cetakan Pertama , 2000. Di
akses pada tanggal 27 April 2020 pukul 22:19 WIB.
Arikunto Suharsini , Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis,
(Jakarta:Rineka Cipta,1998).
Alawiyah Robiyah, “ Pengaruh Bimbingan Pribadi Terhadap Kedisiplinan Siswa
Mts Yapi Pakem Sleman Yogyakarta”, Skripsi (Yogyakarta:UIN Sunan
Kalijaga,2016).
Ardiansyah Arif , “Pengaruh Keaktifan Mengikuti Ekstrakurikuler Pramuka
Terhadap Kemandirian Siswa Kelas IV SD Sekecamatan Bantul
Yogyakarta”, Skripsi( Yogyakarta:Universitas Negeri Yogyakarta,
2015).
Arsyadi Hari, “ Sikap Belajar Mahasiswa Ditinjau Dari Keaktifan Berorganisasi
Dalam Kemandirian Belajar Mahasiswa Pendidikan Fakultas Keguruan
Dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta Angkatan
2013/2014”, Skripsi (Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta,
2015).
Dedikbud, KBBI, Cet III, (Jakarta: Balai Pusaka,1996).
ICR, Mengenal Lebih Jauh Tentang Gerakan Palng Merah Dan Bulan Sabit
Merah Internasional, (Http:Comite Internasional Geneve, 1998).
Imam Gunawan, metode penelitian kualitatif, teori & praktik.
Lexy meleong, metodologi penelitian kualitatif, 177Jurnal ilmiah cousellia,
volume
41
6 No.2, November 2016:31Jurnal Sosio-Humaniora Vol. 5No .1,Mei
2014 ISSN: 1887-1899.
M. Hamdani bakron Adz-Dzaky: Konseling Dan Psikoterapy Islam,(Yogyakarta,
Fajar Pustaka Baru, 2004).
Saifuddin Azwar, Metodologi Penelitian, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1998).
Siswanto, Pengantar Manajemen, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007).
S.Rahman Hibana , Bimbingan Dan Konseling Pola 17,
(Yogyakarta:Ucypress,2003.
Stephen P Robbins, Teori Organisasi Struktur, Desain Dan Aplikasi,
(Jakarta:Arean, 1994),4Paryati Sudirman, Belajar Efeketif Di Perguruan
Tinggi, (Bandung: Simbiosa Rekatana Media, 2004).
Sugiono, Metode Penelitian Kualitatif Kuantitaif Dan R dan D , (Bandung:Cv
Alfabeta, 2009).
Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Mahasiswa Fakultas
Ushuluddin Jambi:Fak.Ushuluddin IAIN STS, 2016).
WidyatmokoYunindra, “Pengaruh Keaktifan Mahasiswa Dalam Organisasi Dan
Prestasi Belajar Terhadap kesiapan Kerja Mahasiswa Jurusan
Pendidikan Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta”, Skripsi
(Yogyakarta Universitas Negeri Yogyakarta, 2014).
Yuda Angga :”Bidang Pribadi Bimbingan Dan Konseling ( Contoh RPL BK
)”,Http: / Spot- Guidance counseling.Blogspot.Co.Id/2016/06/Rpl-
Bidang-Pribadi-Sosial-Materi.Html, Diakses 07 November 2019 pukul
20: 12 WIB.
42
LAMPIRAN I:
INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA (IPD)
SKRIPSI
“DAMPAK PENGEMBANGAN BIMBINGAN PRIBADI BAGI ANGGOTA
UNIT KEGIATAN KHUSUS KORPS SUKA RELA PALANG MERAH
INDONESIA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA
SAIFUDDIN JAMBI”
No Jenis Data Metode Sumber Data
1. Sejarah Berdirinya Unit
Kegiatan Khusus Korps Suka
Rela Palang Merah Indonesia
Universitas Islam Negeri
Sulthan Thaha Saifuddin
Jambi
Wawancara
Dokumentasi
Komandan, pengurus,
DPO, dan anggota tetap
KSR PMI UIN STS
Dokumentasi
Sejarah
2. Visi Misi Wawancara
Dokumentasi
Komandan
Dokumentasi
Visi Misi
3. Struktur Organisasi Wawancara
Dokumentasi
Komandan
Pengurus
43
A. Panduan Observasi
No Jenis Data Objek Observasi
1. Letak Geografis KSR PMI Keadaan letak geografis
2. Sarana dan Prasarana KSR PMI Sarana dan prasarana yang ada
3. Faktor penghambat & pendukung
pengembangan bimbingan pribadi
Situasi keadaan yang terjadi
4. dampak pengembangan bimbingan
pribadi
Anggota KSR PMI
4. Sarana dan prasarana Wawancara
Dokumentasi
Keadaan fasilitas
Dokumen fasilitas
Komandan, pengurus
44
B. Panduan Dokumentasi
No Jenis Data Data Dokumentasi
1. Sejarah Dokumentasi Sejarah
2. Visi Misi Dokumentasi Visi Misi
3. Dampak pengembangan bimbingan
pribadi
Dokumentasi anggota
C. Butir-Butir Wawancara
No Jenis Data Sumber Data & Subtansi Wawancara
1. Sejarah Komandan
Bagaimana sejarah berdirinya UKK
KSR PMI UIN STS Jambi
Siapa Komandan pertama UKK KSR
PMI UIN STS Jambi
2. Visi Misi Komandan
Apa saja yang menjadi visi misi?
Apa maksud visi misi tersebut?
3. Pengembangan bimbingan pribadi Komandan, pengurus, anggota
tetap, anggota muda, DPO
Bagaimana proses pengembangan
45
bimbingan pribadi?
Seberapa berkembangnya anggota
KSR PMI?
4. Faktor penghambat & pendukung Komandan, pengurus, anggota
tetap, anggota muda, DPO
Faktor apa yang menghambat dalam
pengembangan bimbingan pribadi
dalam sebuah organisasi
Faktor apa yang mendukung dalam
mengembangkan bimbingan pribadi
dalam sebuah organisasi.
5. Dampak Komandan, pengurus, anggota
tetap, anggota muda, DPO
Dampak positif yang ada dalam
pengembangan bimbingan pribadi
dalam anggota
Dampak negative yang ada dalam
pengembangan bimbingan pribadi
dalam anggota
46
LAMPIRAN 2:
JADWAL PENELITIAN
Kegiatan
September
2019
Desember Januari Februari Maret April
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pengajuan
Proposal
X
2 Konsultasi dg
kajur/prodi dan
lainnya untk
fokus
penelitian
X
X
X
X
3 Proses Seminar
Proposal
X
5 Revisi Draf
Proposal
Setelah
seminar
X
6 Konsultasi dg
Pembimbing
X
7 Koleksi Data
8 Analisa dan
Penulisan Draf
Awal Skripsi
X X X X
9 Draf Awal
dibaca
pembimbing
X
10 Revisi Draf
Awal
X
11 Draf Dua
dibaca
pembimbing
X
12 Revisi Draf
Data
X
13 Draf Revisi X
47
dibaca
pembimbing
14 Penulisan Draf
Akhir
X
15 Draf Akhir
Dibaca
Pembimbing
X
16 Ujian
Munaqasah
17 Revisi Skripsi
Setelah Ujian
Munaqasah
20 Mengikuti
Wisuda
48
LAMPIRAN III
NO. NAMA RESPONDEN JABATAN 1 EKO WIYONO KOMANDAN
2 IMROATUL MUTI'AH SEKRETARIS JENDERAL
3 RATNA SARI BENDAHARA UMUM
4 DARISTI KUSUMA KEPALA MARKAS
5 ERLIS NUR JANNAH DEVISI DONOR DARAH
6 RISTI MEGA LESTARI DEVISI DONOR DARAH
7 RISKI THENO ARI DEVISI INFOKOM
8 SITTI NUR KHALISA DEVIISI INFOKOM
9 LAUZA NABILA DEVISI YANSOSKESMAS
10 FATURRAHMAN GUSTI DEVISI DIKLAT
11 UKHTY NADHIROH ANGGOTA TETAP A
12 ZULFANDI ANGGOTA TETAP A
13 DESIFA ANGGOTA TETAP A
14 MAYA WULANSARI ANGGOTA TETAP A
15 KHOIRUL UMAM ANGGOTA TETAP A
16 ALI AKBAR ANGGOTA TETAP A
17 NILA KURNIAWATI ANGGOTA TETAP A
18 SRI OKTAPRIDA ANGGOTA MUDA
19 IKRIMAH ANGGOTA MUDA
20 TUTI ALAWIYAH ANGGOTA MUDA
49
DOKUMENTASI
Gambar 1: Dokumentasi Pembukaan Alawiyah (Ajang Lomba Wira Madya Palang
Merah) ke-1 yang dihadiri oleh Rektor UIN STS Jambi
Gambar 2: Dokumentasi Pendidikan dan Latihan Anggota tetap
50
Gambar 3: Dokumentasi Pendidikan & Pelatihan Dasar Lapangan KSR UIN STS Jambi
Gambar 4: Dokumentasi Wawancara dengan Komandan KSR UIN Periode 2019
51
Gambar 5: Dokumentasi Wawancara dengan salah satu Pengurus KSR UIN Periode 2019
Gambar 6: Dokumentasi salah satu mahasiswi UIN STS Jambi yang ikut berpartisipasi dalam
donor darah
52
Gambar 7: Dokumentasi Donor darah yang dihadiri oleh Wakil Rektor III Bidang
Kemahasiswaan & Kerjasama UIN STS Jambi
53
CURICULUM VITAE
A. Informasi Diri
Nama : Iin Rahayu
Tempat/Tanggal Lahir : Rantau Rasau, 06 Mei 1998
Nim : UB. 160218
Fakultas/Jurusan : Dakwah/Bimbingan dan Penyuluhan
Islam
Nama Ayah : Boiman
NamaIbu : Kalimi
Pekerjaan : Mahasiswa
Alamat : Jl. Walisongo, Lr. Damai RT NO.09
Kec. Alam Barajo, Kota Jambi
B. RiwayatPendidikan
SDN NO 187/X Bangun Karya : 2004-2010
SMP N 2 Tanjab Timur : 2011-2013
SMA N 1 Tanjab Timur : 2014-2016
S1 UIN STS Jambi : 2016-2020
C. Pengalaman Berorganisasi
1. Unit Kegiatan Korps Suka Rela Palang Merah Indonesia Perguruan
Tinggi Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saaifuddin Jambi ( UKK
KSR PMI PT UIN STS Jambi) 2016- Sekarang.
2. Menjabat sebagai Wakil Komandan Unit Kegiatan Khusus Korps Suka
Rela Palang Merah Indonesia Perguruan Tinggi Universitas Islam Negeri
Sulthan Thaha Saiuddin Jambi ( UKK KSR PMI PT UIN STS JAMBI)
2019- 2020.