27
BIDANG-BIDANG PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bimbingan Konseling Dosen Pengampu: Yulianti, M.Pd Oleh : Kelompok 4 1. Ana Rohmawati K7113015 2. Ardiarti Bangun Wijaya K7113028 3. Ayuna Pradita Apriandini K7113041 4. Diyah Putri Muswandari K7113065 Kelas 3A PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN i

BIDANG-BIDANG PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

Embed Size (px)

Citation preview

BIDANG-BIDANG PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

DI SEKOLAH

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bimbingan

Konseling

Dosen Pengampu: Yulianti, M.Pd

Oleh :

Kelompok 4

1. Ana Rohmawati K7113015

2. Ardiarti Bangun Wijaya K7113028

3. Ayuna Pradita Apriandini K7113041

4. Diyah Putri Muswandari K7113065

Kelas 3A

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

i

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2014

ii

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan

nikmat serta rahmat-Nya terutama nikmat kesempatan dan

kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah

dengan judul “Bidang-Bidang Pelayanan Bimbingan dan

Konseling di Sekolah”.

Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah

Bimbingan Konseling di program studi Pendidikan Guru

Sekolah Dasar Universitas Sebelas Maret. Selanjutnya

penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Yulianti,

selaku dosen pembimbing mata kuliah Bimbingan Konseling

dan kepada segenap pihak yang telah memberikan

bimbingan serta arahan selama penulisan makalah ini.

Penulis mengharapkan kritik dan saran yang

konstruktif dari para pembaca demi kesempurnaan makalah

ini dan penulis berharap agar makalah ini bermanfaat

bagi pembaca pada umumnya dan khususnya penulis. Terima

kasih.

Surakarta, September 2014

Penulis

iii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................i

KATA PENGANTAR......................................................................................ii

DAFTAR ISI.........................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang............................

..........................................1

B. Rumusan Masalah...........................

..........................................2

C. Tujuan....................................

..........................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. Bidang Pelayanan Kehidupan dan Perkembangan

Sosial, Kemasyarakatan dan Kewarganegaraan

(Bimbingan Sosial)..........................

...........................................3

B. Bidang Bidang Pelayanan Kehidupan dan

Perkembangan Kegiatan Karier dan Pekerjaan

(Bimbingan Karier)..........................

...........................................4iii

C. Bidang Pelayanan Kehidupan dan Perkembangan

Kegiatan Pembelajaran Diri (Bimbingan

Belajar)....................................

...........................................8

D. Bidang Pelayanan Kehidupan dan Perkembangan

Pribadi (Bimbingan Pribadi) ................

..........................................10

E. Bidang Pengembangan Kehidupan Berkeluarga

(Bimbingan Keluarga........................

.........................................11

F. Bidang Pengembangan Kehidupan Beragama

(Bimbingan Agama)...........................

..........................................11

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan................................

.........................................12

B. Saran.....................................

.........................................12

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................iv

iv

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang

memiliki peran penting dalam membentuk pribadi

siswa, baik sebagai individu maupun sebagai anggota

masyarakat. Sekolah merupakan suatu sistem yang

komponen – komponen didalamnya terintegrasi dengan

baik.

Bimbingan Konseling (BK) adalah salah satu

komponen sekolah yang bertugas membantu

menyelesaikan masalah yang dihadapi komponen sekolah

yang lain. Khususnya para siswa atau anak didik baik

permasalahan pribadi, keluarga maupun sosisl

masyarakat sehingga tercapai tujuan pendidikan.

Secara formal kedudukan BK dalam sistem

pendidikan di Indonesia ada didalan undang – undang

No. 20 / 2003 tentang sistem pendidikan naisonal

beserta perangkat peraturan pemerintahanya, sedagkan

hal – hal yang berhubungan dengan pendidikan dasar

dimana sekolah dasar ada didalamnya dibicarakan

secara khusus dalam PP No. 28/1999 tentang

pendidikan dasar bab X. pada pasal 25 ayat I, dalam

PP tersebut dikatakan bahwa : 1. bimbingan merupakan

1

2

bantuan yang diberikan kepada siswa dalam rangka

upaya menemukan peribadi, mengenal ligkungan dan

merencanakan masa depan. 2. bimbingan diberikan oleh

guru pembimbing.

Peraturan pemerintah tersebut mengisyaratkan

bahwa layanan BK di sekolah dasar sangat penting

untuk dilaksanakan secara khusus, terprogram dan

ditangani dengan baik oleh guru yang bersangkutan

agar siswa-siswanya dapat mengembangkan kemampuan

yang di miliki dapat berkembang dengan baik.

B. Rumusan Masalah

Masalah dapat dirumuskan sebagai berikut.

1. Apa saja bidang-bidang pelayanan Bimbingan dan

Konseling di sekolah?

2. Bagaimana karakteristik pelayanan Bimbingan dan

Konseling di bidang sosial?

3. Bagaimana karakteristik pelayanan Bimbingan dan

Konseling di bidang karier?

4. Bagaimana karakteristik pelayanan Bimbingan dan

Konseling di bidang pembelajaran?

3

5. Bagaimana karakteristik pelayanan Bimbingan dan

Konseling di bidang kehidupan dan perkembangan

pribadi?

6. Bagaimana karakterstik layanan bidang bimbingan

keluarga?

7. Bagaimana karakterstik layanan bidang bimbingan

keagamaan?

C. Tujuan Melalui penulisan makalah ini, mahasiswa

diharapkan mendapat gambaran tentang:

1. Menyebutkan macam-macam bidang pelayanan

Bimbingan dan Konseling di sekolah.

2. Mendeskripsikan karakteristik pelayanan Bimbingan

dan Konseling di bidang sosial.

3. Menjelaskan karakteristik pelayanan Bimbingan dan

Konseling di bidang karier.

4. Memaparkan karakteristik pelayanan Bimbingan dan

Konseling di bidang pembelajaran.

5. Menerangkan karakteristik pelayanan Bimbingan dan

Konseling di bidang kehidupan dan perkembangan

pribadi.

6. Menjelaskan karakterstik layanan bidang bimbingan

keluarga.

7. Menjelaskan karakterstik layanan bidang bimbingan

keagamaan.

BAB II

PEMBAHASAN

Dalam program konselor sekolah yang menyeluruh

meliputi empat bidang dasar yaitu : pengembangan

akademis, pengembangan karier, pribadi dan pembangunan

sosial.

Seterusnya, Prayitno (2004): menyebutkan

pelaksanaan bimbingan dan konseling secara umum

dilaksanakan dalam 6 (enam) bidang yaitu; 

A. Kehidupan dan perkembangan sosial, kemasyarakatan

dan kewarganegaraan, 

B. Kehidupan dan perkembangan kegiatan karier dan

pekerjaan, 

C. Kehidupan dan perkembangan kegiatan pembelajaran

diri, 

D. Kehidupan dan perkembangan pribadi, 

E. Kehidupan berkeluarga, 

F. Kehidupan beragama. 

Dengan demikian, bidang-bidang pelayanan bimbingan

dan konseling di sekolah dalam setting sekolah

dilaksanakan dalam enam bidang pelayanan yaitu : 

4

5

A. Bidang Pelayanan Kehidupan dan Perkembangan Sosial,

Kemasyarakatan dan Kewarganegaraan (Bimbingan

Sosial)

Bimbingan Sosial, yaitu bidang pelayanan yang

membantu peserta didik dalam memahami dan menilai

serta mengembangkan kemampuan hubungan sosial yang

sehat dan efektif dengan teman sebaya, anggota

keluarga, dan warga lingkungan sosial yang lebih

luas. Bidang ini bertujuan membantu peserta didik

memahami diri kaitannya dengan interaksi dirinya

dengan  lingkungan dan etika yang didasari dengan

budi pekerti luhur dan tanggung jawab sosial.

Pelayanan bimbingan dan konseling membantu siswa

dalam proses sosialisasi untuk mengenal dan

berhubungan dengan lingkungan sosial yang dilandasi

budi pekerti luhur dan rasa tanggung jawab. Bidang

bimbingan ini memuat pokok-pokok materi berikut:

1. Pengembangan kemampuan berkomunikasi baik melalui

ragam lisan maupun tulisan secara efektif.

2. Pengembangan kemampuan bertingkah laku dan

berhubungan sosial, baik di rumah, di sekolah,

maupun di masyarakat dengan menjunjung tinggi tata

karma, sopan santun, serta nilai-nilai agama,

adat, peraturan dan kebiasaan yang berlaku.

6

3. Pengembangan hubungan yang dinamis dan harmonis

serta produktif dengan teman sebaya.

4. Pengenalan dan pemahaman peraturan dan tuntutan

sekolah, rumah dan lingkungan serta kesedaran

untuk melaksanakannya.

5. Pemantapan kemampuan menerima dan mengemukakan

pendapat serta berargumentasi secara dinamis

kreatif dan produktif.

6. Orientasi tentang hidup berkeluarga.

Ada beberapa macam layanan bimbingan sosial,

yaitu:

1. Layanan Informasi

Layanan informasi mencakup informasi tentang

keadaan masyarakat dewasa ini yang dapat mencakup

perkembangan tentang ciri-ciri masyarakat maju dan

modern, makna ilmu pengetahuan dan pentingnya

IPTEK bagi kehidupan manusia serta informasi

tentang cara-cara bergaul.

2. Layanan Orientasi

Layanan orientasi untuk bidang pengembangan

hubungan sosial adalah suasana, lembaga dan objek-

objek pengembangan sosial seperti berbagai suasana

hubungan sosial antar indivdu dalam keluarga,

organisasi atau lembaga tertentu, dalam acara

sosial terentu.

7

B. Bidang Pelayanan Kehidupan dan Perkembangan Kegiatan

Karier dan Pekerjaan (Bimbingan Karier)

Bimbingan Karier, yaitu bidang pelayanan yang

membantu peserta didik dalam memahami dan menilai

informasi, serta memilih dan mengambil keputusan

karier. Bidang ini bertujuan membantu peserta didik

mengenal dunia kerja agar dapat menentukan kemana

selanjutnya mereka akan melangkah setelah lulus dan

mengetahui potensi diri yang dimiliki agar dapat

diterapkan dengan kehidupannya serta dapat membaca

peluang karier yang tersedia di lingkungan

sekitarnya.

Menurut Winkel (2005:114) bimbingan karier

adalah bimbingan dalam mempersiapkan diri menghadapi

dunia kerja, dalam memilih lapangan kerja atau

jabatan /profesi tertentu serta membekali diri

supaya siap memangku jabatan itu, dan dalam

menyesuaikan diri dengan berbagai tuntutan dari

lapanan pekerjaan yang dimasuki. Bimbingan karier

juga dapat dipakai sebagai sarana pemenuhan

kebutuhan perkembangan peserta didik yang harus

dilihat sebagai bagaian integral dari program

pendidikan yang diintegrasikan dalam setiap

pengalaman belajar bidang studi.

8

Bimbingan karier adalah suatu proses bantuan,

layanan dan pendekatan terhadap individu

(siswa/remaja), agar individu yang bersangkutan

dapat mengenal dirinya, memahami dirinya, dan

mengenal dunia kerja merencankan masa depan dengan

bentuk kehidupan yang diharapkan untuk menentukan

pilihan dan mengambil suatu keputusan bahwa

keputusannya tersebut adalah paling tepat sesuai

dengan keadaan dirinya dihubungkan dengan

persyaratan-persyaratan dan tunutan pekerjaan /

karier yang dipilihnya (Ruslan A.Gani : 11)

Menurut Herr bimbingan karier adalah  suatu

perangkat, lebih tepatnya suatu program yang

sistematik, proses, teknik, atau layanan yang

dimaksudkan untuk membantu individu memahami dan

berbuat atas dasar pengenalan diri dan pengenalan

kesempatan-kesempatan dalam pekerjaan, pendidikan,

dan waktu luang, serta mengembangkan ketrampilan-

ketrampilan mengambil keputusan sehingga yang

bersangkutan dapat menciptakan dan mengelola

perkembangan kariernya (Marsudi, 2003:113).

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa

bimbingan karier adalah suatu upaya bantuan terhadap

peserta didik agar dapat mengenal dan memahami

dirinya, mengenal dunia kerjanya, mengembangkan masa

depan sesuai dengan bentuk kehidupan yang

9

diharapkannya, mampu menentukan dan mengambil

keputusan secara tepat dan bertanggungjawab.

1. Aspek-aspek bimbingan karier

Pelayanan bimbingan dan konseling membantu

siswa SD mengenali dan mulai mengarahkan diri

untuk masa depan karier. Bidang bimbingan ini

memuat pokok-pokok materi berikut:

a. Pengenalan awal terhadap dunia kerja dan usaha

memperoleh penghasilan untuk memenuhi kebutuhan

hidup.

b. Pengenalan, orientasi dan informasi karier pada

umumnya secara sederhana.

c. Pengenalan dan pemahaman diri secara awal

berkenaan dengan kecenderungan karier yang

hendak dikembangkan.

d. Orientasi dan informasi sederhana terhadap

pendidikan yang lebih tinggi, khususnya dalam

kaitannya dengan karier yang hendak

dikembangkan.

2. Tujuan bimbingan karier

Berdasarkan pengertian diatas, dapat di

ketahui bahwa tujuan bimbingan karier antara lain:

a. Agar siswa memperoleh informasi tentang karier

atau jabatan atau profesi tertentu.

10

b. Agar siswa memperoleh pemhaman tentang karier

atau pekerjaan atau profesi tertentu secara

benar.

c. Agar siswa mampu merencanakan dan memilih

karier tertentu kelak setelah selesai dari

pendidikan.

d. Agar siswa mampu menyesuaikan diri dengan

karier yang akan dipilihnya kelak.

e. Agar siswa mampu mengembangkan karier setelah

selesai dari pendidikannya.

Dengan demikian, bimbingan karier di sekolah

atau di madrasah tidak secara langsung membantu

siswa untuk berkarier tetapi lebih banyak bersifat

informasi. Hal ini tentunya pengecualian bagi

sekolah-sekolah kejuruan yang berorientasi karier,

dimana selain siswa dibekali tentang aplikasi

karier-karier tertentu, juga dibimbing bagaimana

pemilihan, perencanaan, dan pengembangannya.

3. Bentuk-bentuk layanan bimbingan karier

Beberapa jenis layanan karier yang bisa

diberikan kepaa siswa disekolah dan madrasah

antara lain:

a. Layanan informasi tentang diri sendiri, yang

mencakup: kemampuan intelektual, bakat khusus

dibidang akademik, minat-minat umum dan khusus,

hasil belajar dalam berbagai bidang studi,

11

sifat-sifat kepribadian yang ada relevansinya

dengan karier seperti potensi kepemimpinan,

kejujuran, keterbukaan, dll, nilai-nilai

kehidupan dan cia-cita masa depan,

keterampilan-keterampilan khusus yang dimiliki

siswa, kesehatan fisik dan mental, kematangan

vokasional, dan lain sebagainya.

b. Layanan informasi tentang lingkungan hidup yang

relevan bagi perencanaan karier, yang mencakup:

informasi pendidikan (educational information),

informasi jabatan (vocational information),

atau informasi karier (career information).

c. Usaha-usaha membantu siswa merencanakan masa

depannya, mencakup: perencanaan masa depan,

pengambilan keputusan, penyaluran ke salah satu

jalur studi akademik, pemantapan dan orientasi.

d. Orientasi. Layanan orientasi untuk bidang

pengembangan karier mencakup: Suasana, lembaga,

dan objek karier (pekerjaan) seperti kantor,

bengkel, pabrik, pengoperasionalan perangkat

kerja tertentu, dan lain sebagainya.

12

C. Bidang Pelayanan Kehidupan dan Perkembangan Kegiatan

Pembelajaran Diri (Bimbingan Belajar)

Bimbingan Belajar, yaitu bidang pelayanan yang

membantu peserta didik mengembangkan kemampuan

belajar dalam rangka mengikuti pendidikan

sekolah/madrasah dan belajar secara mandiri. Bidang

ini bertujuan membantu peserta didik dalam mengenal,

menumbuhkan dan mengembangkan diri, sikap dan

kebiasaan belajar yang baik untuk menguasai

pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan program

belajar di sekolah.

1. Aspek-aspek bimbingan belajar

Pelayanan bimbingan dan konseling membantu

siswa SD mengembangkan kebiasaan belajar yang baik

dalam menguasai pengetahuan dan keterampilan serta

menyiapkannya untuk melanjutkan pendidikan pada

tingkat pendidikan yang lebih tinggi. Bidang

bimbingan ini meliputi pokok-pokok materi berikut:

a. Pengembangan sikap dan kebiasaan belajar untuk

mencari informasi dari berbagai sumber belajar,

bersikap terhadap guru dan nara sumber lainnya,

mengikuti pelajaran sehari-hari, mengerjakan

tugas (PR), mengembangkan keterampilan belajar

dan menjalani program penilaian.

13

b. Pengembangan disiplin belajar dan berlatih baik

secara mandiri maupun kelompok.

c. Pemantapan dan pengembangan penguasaan materi

pelajaran di SD.

d. Orientasi belajar di Sekolah Lanjutan Tingkat

Pertama.

e. Pemantapan pemahaman dan pemanfaatan kondisi

fisik, sosial dan budaya yang ada di sekolah,

lingkungan sekitar dan masyarakat untuk

pengembangan pengetahuan dan kemamapuan serta

pengembangan pribadi.

2. Tujuan bimbingan belajar

Secara umum tujuan belajar adalah membantu

individu (siswa) agar mencapai perkembangan yang

optimal, sehingga tidak menghambat prkembangan

belajar siswa.Selain itu secara khusus tujuan

belajar yaitu agar siswa mampu menghadapi dan

memecahkan masalah-masalah belajar.Sedangkan dalam

konteks kemandirian tujuan bimbingan belajar

adalah agar siswa mandiri dalam belajar.

3. Bentuk-bentuk layanan bimbingan belajar

Ada beberapa macam bentuk layanan bimbingan

belajar, yaitu:

a. Orientasi kepada siswa (khususnya siswa baru)

tentang tujuan sekolah dan madrasah, isi

kurikulum pembelajaran, struktur organisasi

14

sekolah, cara-cara belajar yang tepat, dan

penyesuaian diri dengan corak pendidikan di

sekolah atau madrasah.

b. Penyadaran kembali secara berkala tentang cara

belajar yang tepat selama mengikui pelajaran di

sekolah dan madrasah maupun dirumah baik secara

individual maupun kelompok.

c. Bantuan dalam memilih jurusan atau program

studi yang sesuai, memilih kegiatan-kegiatan

non akademik yang menunjang usaha belajar dan

memilih program studi lanjutan untuk tingkat

pndidikan yang lebih tinggi. Bantuan ini juga

menyangkut  penyebaran informasi tentang

program studi yang tersedia pada jenjeng

pendidikan tertentu.

d. Pengumpulan data siswa (layanan pengumpulan

data) yang berkenaan dengan kemampuan

intelektual, bakat khusus, cita-cita hidup, ada

program studi atau jurusan-jurusan tertentu dan

lain sebagainya.

e. Bantuan dalam mengatasi kesulitan-kesulitan

belajar seperti kurang mampu menyusun dan

mentaati jadwal belajar dirumah, kurang siap

menghadapi ujian atau ulangan, kurang dapat

berkonsentrasi, kurang menguasai cara belajar

yang tepat di berbagai mata pelajaran,

15

menghadapi keadaan dirumah yang mempersulit

cara belajar secara rutin dan lain sebagainya.

f. Bantuan dalam hal membuat kelompok-kelompok

belajar dan mengatur kegiatan-kegiatan belajar

kelompok supaya belajar berjalan secara efektif

dan efisien.

D. Bidang Pelayanan Kehidupan dan Perkembangan Pribadi

(Bimbingan Pribadi)

Bimbingan Pribadi, yaitu bidang pelayanan yang

membantu peserta didik dalam memahami, menilai, dan

mengembangkan potensi dan kecakapan, bakat dan

minat, serta kondisi yang sesuai dengan

karakteristik kepribadian dan kebutuhan dirinya.

Bidang bimbingan pribadi bertujuan untuk membantu

peserta didik dalam mengenal diri sendiri agar dapat

menjadi pribadi yang baik dan dapat mengambil

keputusan tentang dirinya sendiri.

Pelayanan bimbingan dan konseling membantu siswa

sekolah dasar (SD) menemukan dan memamahami serta

mengembangkan pribadi yang beriman dan bertaqwa

terhadap Tuhan Yang Maha Esa, mandiri, aktif dan

kreatif, serta sehat jasmani dan rohani. Bidang

bimbingan ini meliputi pokok-pokok materi berikut:

1. Penanaman sikap dan kebiasaan dalam beriman dan

bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

16

2. Pengenalan dan pemahaman tentang kekuatan diri

sendiri dan penyalurannya untuk kegiatan yang

kreatif dan produktif, baik dalam kehidupan

sehari-hari.

3. Pengenalan dan pemahaman tentang bakat dan minat

pribadi serta penyaluran dan pengembangannya

melalui kegiatan-kegiatan yang kreatif dan

produktif.

4. Pengenalan dan pemahaman tentang kelemahan diri

sendiri dan usaha-usaha penanggulangannya.

5. Pengembangan kemampuan mengambil keputusan

sederhana dan mengarahkan diri.

6. Perencanaan serta penyelenggaraan hidup sehat,

baik secara rohaniah maupun jasmaniah.

7. Pengembangan kemamapuan untuk mengarahkan diri

sesuai keputusan yang telah diambilnya.

E. Bidang Pengembangan Kehidupan Berkeluarga (Bimbingan

Keluarga)

Bimbingan keluarga adalah bimbingan yang

diberikan individu khusus yang telah berkeluarga

sehinga menjadi pimpinan dalam keluarga yang mampu

menciptakan keharmonisan dan rasa aman bagi tiap-

tiap anggota keluarga, dapat menciptakan dan

menyesuaikan diri dengan norma-norma keluarga, serta

17

berperan aktif dalam menciptakan keluarga yang

bahagia.

Bimbingan keluarga juga diharapkan membantu

individu yang akan berkeluarga dalam memahami tugas

dan tanggung jawabnya sebagai anggota keluarga. Juga

diharapkan dengan bimbingan ini semua anggota

keluarga berbagi strategi dan teknik berkeluarga

yang sukses, harmonis dan bahagia.

F. Bidang Pengembangan Kehidupan Beragama (Bimbingan

Agama)

Kehidupan beragama tidak hanya sekedar

menampilkan nuansa spiritual dan/ atau ritual

keagamaan dalam kehidupan, melainkan sepenuhnya

mendasari aktivitas individu dalam semua bidang,

bahkan sampai menjangkau kehidupan di akhirat. Dalam

hal ini sering dipertanyakan, bagaimana posisi

kehidupan beragama dalam pelayanan konseling untuk

anak-anak pada tahap perkembangan usia dini dan

pendidikan dasar dan menengah. Untuk itu perlu

diketahui bahwa tanggung jawab atas arah dan

aktifitas keagamaan anak pada taraf perkembangan itu

berada  ditangan, bahkan menjadi hak, orang tua

mereka. Setelah anak menjadi dewasalah kehidupan

18

beragama menjadi hak dan tanggung jawab individu

dewasa.

Pada kedelapan bidang aktivitas kehidupan itulah

pelayanan konseling digerakan oleh konselor.

Pelayanan pada bidang yang satu dapat terkait dengan

pelayanan pada bidang-bidang lainnya, namun

keterkaitan seperti itu tidak selalu perlu menjadi

penekanan.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Bimbingan merupakan suatu proses bantuan

psikologis dan kemanusiaan secara ilmiah dan

profesional yang dibekali oleh pembimbing kepada

yang dibimbing (peserta didik) agar ia dapat

berkembang secara optimal. Sedangkan konseling

merupakan situasi pertemuan tatap muka antara

konselor dengan klien (siswa) yang berusaha

memecahkan sebuah masalah dengan mempertimbangkannya

bersama-sama sehingga klien dapat memecahkan

masalahnya berdasarkan penentuan sendiri.

Materi bimbingan dan konseling di SD/MI termuat

dalam 4 (empat) bidang bimbingan yaitu : Bimbingan

sosial, bimbingan belajar, bimbingan karier, dan

bimbingan pribadi. Bimbingan sosial membantu peserta

didik dalam interaksi dengan lingkungan sosialnya.

Bimbingan belajar membantu peserta didik

mengembangkan kemampuan belajar dalam mengikuti

pendidikannya. Bimbingan karier membantu peserta

didik peserta didik agar dapat menentukan kemana

selanjutnya mereka akan melangkah setelah lulus.

Bimbingan pribadi membantu peserta didik dalam

19

20

mengenal dirinya sendiri. Bimbingan keluarga

membantu peserta didik memahami tugas dan tanggung

jawabnya sebagai anggota keluarga.

B. Saran

Suatu kemampuan dapat berkembang secara optimal

apabila mendapat bimbingan dan konseling yang

terarah. Oleh karena itu,  guru Bimbingan dan

Konseling sebaiknya menyusun dan

melaksanakan program kegiatan terarah yang dapat

mengembangkan potensi siswa, baik bidang akademik,

non akademik dan psikologis melalui pembelajaran

yang bermakna. 

DAFTAR PUSTAKA

Muro, J.J. & Kottman, T. 1995. Guidance and Counseling in theElementary and Middle Schools. Lowa : Brown and BenchmarkPublisher

Nurihsan, J. 2003. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling.Bandung: Mutiara.

Kartadinata, S, dkk. 1998. Bimbingan di Sekolah Dasar.Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. DepartemenPendidikan dan Kebudayaan

Surya, M. 1988. Pengantar Bimbingan karier. PublikasiJurusan PPB FIP IKIP Bandung.

Priyatno dan Erman Anti. 1999. Dasar-dasar Bimbingan dan

Konseling. Jakarta: Rineka Cipta

Winkel,WSK. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan.

Jakarta: PT. Grasindo

Bimo Walgito. 2010. Bimbingan dan Konseling (studi & karier).

Yogyakarta: Andi.

Hibana Rahman. 2003.Bimbingan dan Konseling Pola 17. UCY:

Press Yogyakarta

Mamat Supriana. 2011. Bimbingan dan Konseling Berbasis

Kompetensi. Jakarta; Rajawali Pers

iv

v

Tim Penyusun. 2013. Kumpulan Naskah Kurikulum 2013 Dan

Bimbingan Dan Konseling. Padang: UNP Press

http://hamamelblingij.blogspot.com/2013/12/layanan-bimbingan-dan-konseling-di_490.html - diakses padatanggal 30 September 2014

http://konselingindonesia.com/index.php?option=com_content&task=blogcategory&id=110&Itemid=31 - diakses pada tanggal 30 September 2014