Upload
independent
View
1
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
BIDANG-BIDANG PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING
DI SEKOLAH
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bimbingan
Konseling
Dosen Pengampu: Yulianti, M.Pd
Oleh :
Kelompok 4
1. Ana Rohmawati K7113015
2. Ardiarti Bangun Wijaya K7113028
3. Ayuna Pradita Apriandini K7113041
4. Diyah Putri Muswandari K7113065
Kelas 3A
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
i
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan
nikmat serta rahmat-Nya terutama nikmat kesempatan dan
kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
dengan judul “Bidang-Bidang Pelayanan Bimbingan dan
Konseling di Sekolah”.
Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah
Bimbingan Konseling di program studi Pendidikan Guru
Sekolah Dasar Universitas Sebelas Maret. Selanjutnya
penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Yulianti,
selaku dosen pembimbing mata kuliah Bimbingan Konseling
dan kepada segenap pihak yang telah memberikan
bimbingan serta arahan selama penulisan makalah ini.
Penulis mengharapkan kritik dan saran yang
konstruktif dari para pembaca demi kesempurnaan makalah
ini dan penulis berharap agar makalah ini bermanfaat
bagi pembaca pada umumnya dan khususnya penulis. Terima
kasih.
Surakarta, September 2014
Penulis
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................i
KATA PENGANTAR......................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................
..........................................1
B. Rumusan Masalah...........................
..........................................2
C. Tujuan....................................
..........................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Bidang Pelayanan Kehidupan dan Perkembangan
Sosial, Kemasyarakatan dan Kewarganegaraan
(Bimbingan Sosial)..........................
...........................................3
B. Bidang Bidang Pelayanan Kehidupan dan
Perkembangan Kegiatan Karier dan Pekerjaan
(Bimbingan Karier)..........................
...........................................4iii
C. Bidang Pelayanan Kehidupan dan Perkembangan
Kegiatan Pembelajaran Diri (Bimbingan
Belajar)....................................
...........................................8
D. Bidang Pelayanan Kehidupan dan Perkembangan
Pribadi (Bimbingan Pribadi) ................
..........................................10
E. Bidang Pengembangan Kehidupan Berkeluarga
(Bimbingan Keluarga........................
.........................................11
F. Bidang Pengembangan Kehidupan Beragama
(Bimbingan Agama)...........................
..........................................11
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan................................
.........................................12
B. Saran.....................................
.........................................12
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................iv
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang
memiliki peran penting dalam membentuk pribadi
siswa, baik sebagai individu maupun sebagai anggota
masyarakat. Sekolah merupakan suatu sistem yang
komponen – komponen didalamnya terintegrasi dengan
baik.
Bimbingan Konseling (BK) adalah salah satu
komponen sekolah yang bertugas membantu
menyelesaikan masalah yang dihadapi komponen sekolah
yang lain. Khususnya para siswa atau anak didik baik
permasalahan pribadi, keluarga maupun sosisl
masyarakat sehingga tercapai tujuan pendidikan.
Secara formal kedudukan BK dalam sistem
pendidikan di Indonesia ada didalan undang – undang
No. 20 / 2003 tentang sistem pendidikan naisonal
beserta perangkat peraturan pemerintahanya, sedagkan
hal – hal yang berhubungan dengan pendidikan dasar
dimana sekolah dasar ada didalamnya dibicarakan
secara khusus dalam PP No. 28/1999 tentang
pendidikan dasar bab X. pada pasal 25 ayat I, dalam
PP tersebut dikatakan bahwa : 1. bimbingan merupakan
1
2
bantuan yang diberikan kepada siswa dalam rangka
upaya menemukan peribadi, mengenal ligkungan dan
merencanakan masa depan. 2. bimbingan diberikan oleh
guru pembimbing.
Peraturan pemerintah tersebut mengisyaratkan
bahwa layanan BK di sekolah dasar sangat penting
untuk dilaksanakan secara khusus, terprogram dan
ditangani dengan baik oleh guru yang bersangkutan
agar siswa-siswanya dapat mengembangkan kemampuan
yang di miliki dapat berkembang dengan baik.
B. Rumusan Masalah
Masalah dapat dirumuskan sebagai berikut.
1. Apa saja bidang-bidang pelayanan Bimbingan dan
Konseling di sekolah?
2. Bagaimana karakteristik pelayanan Bimbingan dan
Konseling di bidang sosial?
3. Bagaimana karakteristik pelayanan Bimbingan dan
Konseling di bidang karier?
4. Bagaimana karakteristik pelayanan Bimbingan dan
Konseling di bidang pembelajaran?
3
5. Bagaimana karakteristik pelayanan Bimbingan dan
Konseling di bidang kehidupan dan perkembangan
pribadi?
6. Bagaimana karakterstik layanan bidang bimbingan
keluarga?
7. Bagaimana karakterstik layanan bidang bimbingan
keagamaan?
C. Tujuan Melalui penulisan makalah ini, mahasiswa
diharapkan mendapat gambaran tentang:
1. Menyebutkan macam-macam bidang pelayanan
Bimbingan dan Konseling di sekolah.
2. Mendeskripsikan karakteristik pelayanan Bimbingan
dan Konseling di bidang sosial.
3. Menjelaskan karakteristik pelayanan Bimbingan dan
Konseling di bidang karier.
4. Memaparkan karakteristik pelayanan Bimbingan dan
Konseling di bidang pembelajaran.
5. Menerangkan karakteristik pelayanan Bimbingan dan
Konseling di bidang kehidupan dan perkembangan
pribadi.
6. Menjelaskan karakterstik layanan bidang bimbingan
keluarga.
7. Menjelaskan karakterstik layanan bidang bimbingan
keagamaan.
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam program konselor sekolah yang menyeluruh
meliputi empat bidang dasar yaitu : pengembangan
akademis, pengembangan karier, pribadi dan pembangunan
sosial.
Seterusnya, Prayitno (2004): menyebutkan
pelaksanaan bimbingan dan konseling secara umum
dilaksanakan dalam 6 (enam) bidang yaitu;
A. Kehidupan dan perkembangan sosial, kemasyarakatan
dan kewarganegaraan,
B. Kehidupan dan perkembangan kegiatan karier dan
pekerjaan,
C. Kehidupan dan perkembangan kegiatan pembelajaran
diri,
D. Kehidupan dan perkembangan pribadi,
E. Kehidupan berkeluarga,
F. Kehidupan beragama.
Dengan demikian, bidang-bidang pelayanan bimbingan
dan konseling di sekolah dalam setting sekolah
dilaksanakan dalam enam bidang pelayanan yaitu :
4
5
A. Bidang Pelayanan Kehidupan dan Perkembangan Sosial,
Kemasyarakatan dan Kewarganegaraan (Bimbingan
Sosial)
Bimbingan Sosial, yaitu bidang pelayanan yang
membantu peserta didik dalam memahami dan menilai
serta mengembangkan kemampuan hubungan sosial yang
sehat dan efektif dengan teman sebaya, anggota
keluarga, dan warga lingkungan sosial yang lebih
luas. Bidang ini bertujuan membantu peserta didik
memahami diri kaitannya dengan interaksi dirinya
dengan lingkungan dan etika yang didasari dengan
budi pekerti luhur dan tanggung jawab sosial.
Pelayanan bimbingan dan konseling membantu siswa
dalam proses sosialisasi untuk mengenal dan
berhubungan dengan lingkungan sosial yang dilandasi
budi pekerti luhur dan rasa tanggung jawab. Bidang
bimbingan ini memuat pokok-pokok materi berikut:
1. Pengembangan kemampuan berkomunikasi baik melalui
ragam lisan maupun tulisan secara efektif.
2. Pengembangan kemampuan bertingkah laku dan
berhubungan sosial, baik di rumah, di sekolah,
maupun di masyarakat dengan menjunjung tinggi tata
karma, sopan santun, serta nilai-nilai agama,
adat, peraturan dan kebiasaan yang berlaku.
6
3. Pengembangan hubungan yang dinamis dan harmonis
serta produktif dengan teman sebaya.
4. Pengenalan dan pemahaman peraturan dan tuntutan
sekolah, rumah dan lingkungan serta kesedaran
untuk melaksanakannya.
5. Pemantapan kemampuan menerima dan mengemukakan
pendapat serta berargumentasi secara dinamis
kreatif dan produktif.
6. Orientasi tentang hidup berkeluarga.
Ada beberapa macam layanan bimbingan sosial,
yaitu:
1. Layanan Informasi
Layanan informasi mencakup informasi tentang
keadaan masyarakat dewasa ini yang dapat mencakup
perkembangan tentang ciri-ciri masyarakat maju dan
modern, makna ilmu pengetahuan dan pentingnya
IPTEK bagi kehidupan manusia serta informasi
tentang cara-cara bergaul.
2. Layanan Orientasi
Layanan orientasi untuk bidang pengembangan
hubungan sosial adalah suasana, lembaga dan objek-
objek pengembangan sosial seperti berbagai suasana
hubungan sosial antar indivdu dalam keluarga,
organisasi atau lembaga tertentu, dalam acara
sosial terentu.
7
B. Bidang Pelayanan Kehidupan dan Perkembangan Kegiatan
Karier dan Pekerjaan (Bimbingan Karier)
Bimbingan Karier, yaitu bidang pelayanan yang
membantu peserta didik dalam memahami dan menilai
informasi, serta memilih dan mengambil keputusan
karier. Bidang ini bertujuan membantu peserta didik
mengenal dunia kerja agar dapat menentukan kemana
selanjutnya mereka akan melangkah setelah lulus dan
mengetahui potensi diri yang dimiliki agar dapat
diterapkan dengan kehidupannya serta dapat membaca
peluang karier yang tersedia di lingkungan
sekitarnya.
Menurut Winkel (2005:114) bimbingan karier
adalah bimbingan dalam mempersiapkan diri menghadapi
dunia kerja, dalam memilih lapangan kerja atau
jabatan /profesi tertentu serta membekali diri
supaya siap memangku jabatan itu, dan dalam
menyesuaikan diri dengan berbagai tuntutan dari
lapanan pekerjaan yang dimasuki. Bimbingan karier
juga dapat dipakai sebagai sarana pemenuhan
kebutuhan perkembangan peserta didik yang harus
dilihat sebagai bagaian integral dari program
pendidikan yang diintegrasikan dalam setiap
pengalaman belajar bidang studi.
8
Bimbingan karier adalah suatu proses bantuan,
layanan dan pendekatan terhadap individu
(siswa/remaja), agar individu yang bersangkutan
dapat mengenal dirinya, memahami dirinya, dan
mengenal dunia kerja merencankan masa depan dengan
bentuk kehidupan yang diharapkan untuk menentukan
pilihan dan mengambil suatu keputusan bahwa
keputusannya tersebut adalah paling tepat sesuai
dengan keadaan dirinya dihubungkan dengan
persyaratan-persyaratan dan tunutan pekerjaan /
karier yang dipilihnya (Ruslan A.Gani : 11)
Menurut Herr bimbingan karier adalah suatu
perangkat, lebih tepatnya suatu program yang
sistematik, proses, teknik, atau layanan yang
dimaksudkan untuk membantu individu memahami dan
berbuat atas dasar pengenalan diri dan pengenalan
kesempatan-kesempatan dalam pekerjaan, pendidikan,
dan waktu luang, serta mengembangkan ketrampilan-
ketrampilan mengambil keputusan sehingga yang
bersangkutan dapat menciptakan dan mengelola
perkembangan kariernya (Marsudi, 2003:113).
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa
bimbingan karier adalah suatu upaya bantuan terhadap
peserta didik agar dapat mengenal dan memahami
dirinya, mengenal dunia kerjanya, mengembangkan masa
depan sesuai dengan bentuk kehidupan yang
9
diharapkannya, mampu menentukan dan mengambil
keputusan secara tepat dan bertanggungjawab.
1. Aspek-aspek bimbingan karier
Pelayanan bimbingan dan konseling membantu
siswa SD mengenali dan mulai mengarahkan diri
untuk masa depan karier. Bidang bimbingan ini
memuat pokok-pokok materi berikut:
a. Pengenalan awal terhadap dunia kerja dan usaha
memperoleh penghasilan untuk memenuhi kebutuhan
hidup.
b. Pengenalan, orientasi dan informasi karier pada
umumnya secara sederhana.
c. Pengenalan dan pemahaman diri secara awal
berkenaan dengan kecenderungan karier yang
hendak dikembangkan.
d. Orientasi dan informasi sederhana terhadap
pendidikan yang lebih tinggi, khususnya dalam
kaitannya dengan karier yang hendak
dikembangkan.
2. Tujuan bimbingan karier
Berdasarkan pengertian diatas, dapat di
ketahui bahwa tujuan bimbingan karier antara lain:
a. Agar siswa memperoleh informasi tentang karier
atau jabatan atau profesi tertentu.
10
b. Agar siswa memperoleh pemhaman tentang karier
atau pekerjaan atau profesi tertentu secara
benar.
c. Agar siswa mampu merencanakan dan memilih
karier tertentu kelak setelah selesai dari
pendidikan.
d. Agar siswa mampu menyesuaikan diri dengan
karier yang akan dipilihnya kelak.
e. Agar siswa mampu mengembangkan karier setelah
selesai dari pendidikannya.
Dengan demikian, bimbingan karier di sekolah
atau di madrasah tidak secara langsung membantu
siswa untuk berkarier tetapi lebih banyak bersifat
informasi. Hal ini tentunya pengecualian bagi
sekolah-sekolah kejuruan yang berorientasi karier,
dimana selain siswa dibekali tentang aplikasi
karier-karier tertentu, juga dibimbing bagaimana
pemilihan, perencanaan, dan pengembangannya.
3. Bentuk-bentuk layanan bimbingan karier
Beberapa jenis layanan karier yang bisa
diberikan kepaa siswa disekolah dan madrasah
antara lain:
a. Layanan informasi tentang diri sendiri, yang
mencakup: kemampuan intelektual, bakat khusus
dibidang akademik, minat-minat umum dan khusus,
hasil belajar dalam berbagai bidang studi,
11
sifat-sifat kepribadian yang ada relevansinya
dengan karier seperti potensi kepemimpinan,
kejujuran, keterbukaan, dll, nilai-nilai
kehidupan dan cia-cita masa depan,
keterampilan-keterampilan khusus yang dimiliki
siswa, kesehatan fisik dan mental, kematangan
vokasional, dan lain sebagainya.
b. Layanan informasi tentang lingkungan hidup yang
relevan bagi perencanaan karier, yang mencakup:
informasi pendidikan (educational information),
informasi jabatan (vocational information),
atau informasi karier (career information).
c. Usaha-usaha membantu siswa merencanakan masa
depannya, mencakup: perencanaan masa depan,
pengambilan keputusan, penyaluran ke salah satu
jalur studi akademik, pemantapan dan orientasi.
d. Orientasi. Layanan orientasi untuk bidang
pengembangan karier mencakup: Suasana, lembaga,
dan objek karier (pekerjaan) seperti kantor,
bengkel, pabrik, pengoperasionalan perangkat
kerja tertentu, dan lain sebagainya.
12
C. Bidang Pelayanan Kehidupan dan Perkembangan Kegiatan
Pembelajaran Diri (Bimbingan Belajar)
Bimbingan Belajar, yaitu bidang pelayanan yang
membantu peserta didik mengembangkan kemampuan
belajar dalam rangka mengikuti pendidikan
sekolah/madrasah dan belajar secara mandiri. Bidang
ini bertujuan membantu peserta didik dalam mengenal,
menumbuhkan dan mengembangkan diri, sikap dan
kebiasaan belajar yang baik untuk menguasai
pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan program
belajar di sekolah.
1. Aspek-aspek bimbingan belajar
Pelayanan bimbingan dan konseling membantu
siswa SD mengembangkan kebiasaan belajar yang baik
dalam menguasai pengetahuan dan keterampilan serta
menyiapkannya untuk melanjutkan pendidikan pada
tingkat pendidikan yang lebih tinggi. Bidang
bimbingan ini meliputi pokok-pokok materi berikut:
a. Pengembangan sikap dan kebiasaan belajar untuk
mencari informasi dari berbagai sumber belajar,
bersikap terhadap guru dan nara sumber lainnya,
mengikuti pelajaran sehari-hari, mengerjakan
tugas (PR), mengembangkan keterampilan belajar
dan menjalani program penilaian.
13
b. Pengembangan disiplin belajar dan berlatih baik
secara mandiri maupun kelompok.
c. Pemantapan dan pengembangan penguasaan materi
pelajaran di SD.
d. Orientasi belajar di Sekolah Lanjutan Tingkat
Pertama.
e. Pemantapan pemahaman dan pemanfaatan kondisi
fisik, sosial dan budaya yang ada di sekolah,
lingkungan sekitar dan masyarakat untuk
pengembangan pengetahuan dan kemamapuan serta
pengembangan pribadi.
2. Tujuan bimbingan belajar
Secara umum tujuan belajar adalah membantu
individu (siswa) agar mencapai perkembangan yang
optimal, sehingga tidak menghambat prkembangan
belajar siswa.Selain itu secara khusus tujuan
belajar yaitu agar siswa mampu menghadapi dan
memecahkan masalah-masalah belajar.Sedangkan dalam
konteks kemandirian tujuan bimbingan belajar
adalah agar siswa mandiri dalam belajar.
3. Bentuk-bentuk layanan bimbingan belajar
Ada beberapa macam bentuk layanan bimbingan
belajar, yaitu:
a. Orientasi kepada siswa (khususnya siswa baru)
tentang tujuan sekolah dan madrasah, isi
kurikulum pembelajaran, struktur organisasi
14
sekolah, cara-cara belajar yang tepat, dan
penyesuaian diri dengan corak pendidikan di
sekolah atau madrasah.
b. Penyadaran kembali secara berkala tentang cara
belajar yang tepat selama mengikui pelajaran di
sekolah dan madrasah maupun dirumah baik secara
individual maupun kelompok.
c. Bantuan dalam memilih jurusan atau program
studi yang sesuai, memilih kegiatan-kegiatan
non akademik yang menunjang usaha belajar dan
memilih program studi lanjutan untuk tingkat
pndidikan yang lebih tinggi. Bantuan ini juga
menyangkut penyebaran informasi tentang
program studi yang tersedia pada jenjeng
pendidikan tertentu.
d. Pengumpulan data siswa (layanan pengumpulan
data) yang berkenaan dengan kemampuan
intelektual, bakat khusus, cita-cita hidup, ada
program studi atau jurusan-jurusan tertentu dan
lain sebagainya.
e. Bantuan dalam mengatasi kesulitan-kesulitan
belajar seperti kurang mampu menyusun dan
mentaati jadwal belajar dirumah, kurang siap
menghadapi ujian atau ulangan, kurang dapat
berkonsentrasi, kurang menguasai cara belajar
yang tepat di berbagai mata pelajaran,
15
menghadapi keadaan dirumah yang mempersulit
cara belajar secara rutin dan lain sebagainya.
f. Bantuan dalam hal membuat kelompok-kelompok
belajar dan mengatur kegiatan-kegiatan belajar
kelompok supaya belajar berjalan secara efektif
dan efisien.
D. Bidang Pelayanan Kehidupan dan Perkembangan Pribadi
(Bimbingan Pribadi)
Bimbingan Pribadi, yaitu bidang pelayanan yang
membantu peserta didik dalam memahami, menilai, dan
mengembangkan potensi dan kecakapan, bakat dan
minat, serta kondisi yang sesuai dengan
karakteristik kepribadian dan kebutuhan dirinya.
Bidang bimbingan pribadi bertujuan untuk membantu
peserta didik dalam mengenal diri sendiri agar dapat
menjadi pribadi yang baik dan dapat mengambil
keputusan tentang dirinya sendiri.
Pelayanan bimbingan dan konseling membantu siswa
sekolah dasar (SD) menemukan dan memamahami serta
mengembangkan pribadi yang beriman dan bertaqwa
terhadap Tuhan Yang Maha Esa, mandiri, aktif dan
kreatif, serta sehat jasmani dan rohani. Bidang
bimbingan ini meliputi pokok-pokok materi berikut:
1. Penanaman sikap dan kebiasaan dalam beriman dan
bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
16
2. Pengenalan dan pemahaman tentang kekuatan diri
sendiri dan penyalurannya untuk kegiatan yang
kreatif dan produktif, baik dalam kehidupan
sehari-hari.
3. Pengenalan dan pemahaman tentang bakat dan minat
pribadi serta penyaluran dan pengembangannya
melalui kegiatan-kegiatan yang kreatif dan
produktif.
4. Pengenalan dan pemahaman tentang kelemahan diri
sendiri dan usaha-usaha penanggulangannya.
5. Pengembangan kemampuan mengambil keputusan
sederhana dan mengarahkan diri.
6. Perencanaan serta penyelenggaraan hidup sehat,
baik secara rohaniah maupun jasmaniah.
7. Pengembangan kemamapuan untuk mengarahkan diri
sesuai keputusan yang telah diambilnya.
E. Bidang Pengembangan Kehidupan Berkeluarga (Bimbingan
Keluarga)
Bimbingan keluarga adalah bimbingan yang
diberikan individu khusus yang telah berkeluarga
sehinga menjadi pimpinan dalam keluarga yang mampu
menciptakan keharmonisan dan rasa aman bagi tiap-
tiap anggota keluarga, dapat menciptakan dan
menyesuaikan diri dengan norma-norma keluarga, serta
17
berperan aktif dalam menciptakan keluarga yang
bahagia.
Bimbingan keluarga juga diharapkan membantu
individu yang akan berkeluarga dalam memahami tugas
dan tanggung jawabnya sebagai anggota keluarga. Juga
diharapkan dengan bimbingan ini semua anggota
keluarga berbagi strategi dan teknik berkeluarga
yang sukses, harmonis dan bahagia.
F. Bidang Pengembangan Kehidupan Beragama (Bimbingan
Agama)
Kehidupan beragama tidak hanya sekedar
menampilkan nuansa spiritual dan/ atau ritual
keagamaan dalam kehidupan, melainkan sepenuhnya
mendasari aktivitas individu dalam semua bidang,
bahkan sampai menjangkau kehidupan di akhirat. Dalam
hal ini sering dipertanyakan, bagaimana posisi
kehidupan beragama dalam pelayanan konseling untuk
anak-anak pada tahap perkembangan usia dini dan
pendidikan dasar dan menengah. Untuk itu perlu
diketahui bahwa tanggung jawab atas arah dan
aktifitas keagamaan anak pada taraf perkembangan itu
berada ditangan, bahkan menjadi hak, orang tua
mereka. Setelah anak menjadi dewasalah kehidupan
18
beragama menjadi hak dan tanggung jawab individu
dewasa.
Pada kedelapan bidang aktivitas kehidupan itulah
pelayanan konseling digerakan oleh konselor.
Pelayanan pada bidang yang satu dapat terkait dengan
pelayanan pada bidang-bidang lainnya, namun
keterkaitan seperti itu tidak selalu perlu menjadi
penekanan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bimbingan merupakan suatu proses bantuan
psikologis dan kemanusiaan secara ilmiah dan
profesional yang dibekali oleh pembimbing kepada
yang dibimbing (peserta didik) agar ia dapat
berkembang secara optimal. Sedangkan konseling
merupakan situasi pertemuan tatap muka antara
konselor dengan klien (siswa) yang berusaha
memecahkan sebuah masalah dengan mempertimbangkannya
bersama-sama sehingga klien dapat memecahkan
masalahnya berdasarkan penentuan sendiri.
Materi bimbingan dan konseling di SD/MI termuat
dalam 4 (empat) bidang bimbingan yaitu : Bimbingan
sosial, bimbingan belajar, bimbingan karier, dan
bimbingan pribadi. Bimbingan sosial membantu peserta
didik dalam interaksi dengan lingkungan sosialnya.
Bimbingan belajar membantu peserta didik
mengembangkan kemampuan belajar dalam mengikuti
pendidikannya. Bimbingan karier membantu peserta
didik peserta didik agar dapat menentukan kemana
selanjutnya mereka akan melangkah setelah lulus.
Bimbingan pribadi membantu peserta didik dalam
19
20
mengenal dirinya sendiri. Bimbingan keluarga
membantu peserta didik memahami tugas dan tanggung
jawabnya sebagai anggota keluarga.
B. Saran
Suatu kemampuan dapat berkembang secara optimal
apabila mendapat bimbingan dan konseling yang
terarah. Oleh karena itu, guru Bimbingan dan
Konseling sebaiknya menyusun dan
melaksanakan program kegiatan terarah yang dapat
mengembangkan potensi siswa, baik bidang akademik,
non akademik dan psikologis melalui pembelajaran
yang bermakna.
DAFTAR PUSTAKA
Muro, J.J. & Kottman, T. 1995. Guidance and Counseling in theElementary and Middle Schools. Lowa : Brown and BenchmarkPublisher
Nurihsan, J. 2003. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling.Bandung: Mutiara.
Kartadinata, S, dkk. 1998. Bimbingan di Sekolah Dasar.Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. DepartemenPendidikan dan Kebudayaan
Surya, M. 1988. Pengantar Bimbingan karier. PublikasiJurusan PPB FIP IKIP Bandung.
Priyatno dan Erman Anti. 1999. Dasar-dasar Bimbingan dan
Konseling. Jakarta: Rineka Cipta
Winkel,WSK. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan.
Jakarta: PT. Grasindo
Bimo Walgito. 2010. Bimbingan dan Konseling (studi & karier).
Yogyakarta: Andi.
Hibana Rahman. 2003.Bimbingan dan Konseling Pola 17. UCY:
Press Yogyakarta
Mamat Supriana. 2011. Bimbingan dan Konseling Berbasis
Kompetensi. Jakarta; Rajawali Pers
iv
v
Tim Penyusun. 2013. Kumpulan Naskah Kurikulum 2013 Dan
Bimbingan Dan Konseling. Padang: UNP Press
http://hamamelblingij.blogspot.com/2013/12/layanan-bimbingan-dan-konseling-di_490.html - diakses padatanggal 30 September 2014
http://konselingindonesia.com/index.php?option=com_content&task=blogcategory&id=110&Itemid=31 - diakses pada tanggal 30 September 2014