Ppt Lapsus DS

Preview:

DESCRIPTION

Laporan kasus Dermatitis seboroik

Citation preview

DERMATITIS SEBOROIK

RANI70 2010 024

Pembimbing:dr. Nurita B. Hutahaean, Sp. KK

SMF ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN RSUD PALEMBANG BARIFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG 2015

Pendahuluan

Latar Belakang

Dermatitis

Prevalensi D.S. di Amerika Serikat 1-3%

3-5%

RSCM tahun 2000-2002 8,3%pria : wanita = 1,5 : 1

Penyakit papuloskuamosa kronis

Kulit tampak berwarna merah jambu dan

ditutupi dengan skuama coklat kekuningan dan

krusta

Dermatitis Seboroik

Etiologi dan patogenesis belum diketahui secara

pasti

Tinjauan Pustaka

Definisi penyakit papuloskuamosa kronis yang

menyerang bayi dan orang dewasa sering ditemukan pada bagian tubuh dengan konsentrasi folikel sebaseus yang tinggi dan aktif

Epidemiologi• Prevalensi di Amerika Serikat 1-3% pada

populasi umum, 3-5% pada dewasa muda• RSCM tahun 2000-2002 sebesar 8,3% • pria dibandingkan wanita 1,5 : 1

Dermatitis Seboroik

Etiologipatogenesis

Penyebabnya belum diketahui pasti; aktivitas kelenjar sebasea berlebihan

Tinjauan Pustaka

Spesies Malassezia dan Propionibacterium acneBeberapa faktor predisposisi :• Variasi kelainan neurologi• Faktor genetik• Stres emosional• Variasi musim dan temperatur

kelembapan

Tinjauan Pustaka

Faktor Resiko Deskripsi

Lipid dan

hormon

Penyebaran lesi pada tubuh berhubungan dengan penyebaran

kelenjar sebaseus, dengan sebum yang berlebihan dijumpai pada

skalp, lipatan nasolabial, dada, alismata dan telinga Sering dijumpai

pada remaja dan dewasa muda (ketika kelenjar sebaseus lebih

aktif).

Penyakit

penyerta

 

Penyakit parkinson

Kelumpuhan saraf kranial

Paralisis batang tubuh

Gangguan emosional HIV / AIDS Kanker Pankreatitis alkoholik

Down syndrome

Faktor imunologi Penurunan sel T helper

Penurunan phytohemagglutinin stimulasi concanavalin A

Penurunan titer antibodi

Gaya hidup Nutrisi yang buruk

Higiene yang buruk

Gejala Klinis

Tinjauan Pustaka

Eritema

Batasnya agak

kurang tegas

Skuama yang berminyak; kekuningan

Dapat disertai

rasa gatal

Gejala Klinis

Tinjauan Pustaka

Kulit kepala, garis batas rambut, alis mata, glabela, lipatan nasolabial, telinga, dada atas, punggung, ketiak, pusar dan sela paha

• pada dada, tipe petaloid dan tipe pitiriasiform• Pada liang telinga yang gambarannya seperti

dermatitis kronis• Pada mata; blefaritis dengan kerak-kerak

berwarna kekuningan sepanjang pinggir kelopak mata

Ciri unik tergantung kelompok usia

Diagnosis

Tinjauan Pustaka

Pada Bayi :• Dijumpai dalam tiga bulan pertama kehidupan

berupa sisik pada kulit kepala• Gambaran khas yang berupa sisik-sisik kekuningan

yang muncul segera setelah lahir• Kondisi ini juga bisa berkembang pada wajah dan

pada lipatan-lipatan tubuh seperti pada daerah retroaurikular, leher, ketiak dan daerah paha

Diagnosis

Tinjauan Pustaka

Pada Dewasa :• Dermatisis seboroik kronis berulang yang dimulai

dari eritema ringan sampai moderat hingga lesi papular, eksudatif dan bersisik, semakin memburuk jika disertai stres atau kurang tidur

• Dengan tingkat puritus bervariasi• Lesi pada kulit kepala, wajah, telinga eksternal,

daerah retroaurikular dan daerah pra-sternal, kelopak mata dan lipatan-lipatan tubuh

Diagnosis Banding

Tinjauan Pustaka

Psoriasis, predileksi didaerah eksentor ( lutut, siku dan punggung ) dan kulit kepala

Tinea kapitis, dijumpai alopesia, kadang-kadang dijumpai keroin

Gambar : psoriasis di

kepala

Gambar : tinea

kapitis

Diagnosis Banding

Tinjauan Pustaka

Kandidosis Kutis, pada lipat paha, lipatan payudara, dan umbilikus

Gambar : kandisosis intergluteal Gambar : kandiosis di lipatan payudara

Pemeriksaan Penunjang

Tinjauan Pustaka

Gambaran histopatologi :• infiltrat ringan perivaskular

superfisial• sel limfohistiosit• neutrofil• edema ringan pada papila

dermis• fokus spongiosis pada

infundibulum dan epidermis• mound parakeratosis dengan

globus kecil plasma pada bibir muara dan diantara muara infundibulum

Gambaran histopatologi: dermatitis seboroik

Terapi yang efektif untuk dermatitis seboroik meliputi obat anti-inflamasi, immunomodulator, obat keratolitik, antijamur

Penatalaksanaan

Tinjauan Pustaka

Anti Inflamasi : sampo, seperti flusinolon (Synalar), larutan steroid topikal, losion yang digunakan pada kulit kepala, atau krim

Immunomodulator : Inhibitor kalsineurin topikal (misalnya, salep takrolimus atau ®Protopic), pimekrolimus krim atau ®Elidel)

Penatalaksanaan

Tinjauan Pustaka

Keratolitik : tar, asam salisilat dan sampo zinc pyrithione

Anti Jamur : gel ketokonazol sekali sehari yang dikombinasikan dengan desonide sekali-sehari selama dua minggu, selenium sulfide atau azole, siklopiroks dan flukonazole

Prognosis

Tinjauan Pustaka

Penyakit ini agak sukar disembuhkan, meskipun terkontrol.

Nama : By. MJenis kelamin : Laki -LakiUmur : 6 bulanAlamat : Lorong nabeh RT 13 RW 719 Kelurahan Keramasan,

Kertapati, PalembangTanggal kunjungan / jam : 11 September 2015 / 11.15 WIB

Identitas Pasien

Laporan Kasus

Laporan Kasus

Keluhan UtamaPasien datang dengan keluhan keropeng pada puncak kepala

AnamnesisDiperoleh secara alloanamnesis pada tanggal 11 September 2015, pukul 11.15 WIB.

Keluhan TambahanBau dan gatal

Laporan Kasus

Riwayat Perjalanan Penyakit :Sekitar kurang lebih 1 bulan yang lalu ibu pasien mengaku timbul bintil kecil berukuran kepala jarum pentol berwarna kemerahan pada puncak kepala pasien. Bintil di olesi dengan baby oil

Anamnesis

Kurang lebih 3 hari setelahnya, bintil mengering dan tampak ditutupi oleh keropeng-keropeng berwarna kuning yang semakin lama ukuran bintil semakin meluas hingga seukuran uang logam. Ibu pasien mengaku bahwa bintil yang muncul juga disertai keluhan bau tidak enak, dan terkadang pasien tampak sedang menggaruk-garuk bintil tersebut

Riwayat Perjalanan Penyakit (lanjutan..)Dua minggu sebelum ke rumah sakit ibu pasien menyatakan bahwa bintil semakin meluas lebih besar dari uang logam. Ibu pasien mengatakan bintil hanya terdapat di puncak kepala. Pasien belum pernah mendapatkan pengobatan apapun sebelumnya

Anamnesis

Laporan Kasus

Menurut Ibu pasien, pasien tidak pernah mengalami keluhan yang sama sebelumnya. Ibu pasien menyatakan bahwa pasien tidak memiliki riwayat penyakit asma, bersin-bersin ataupun alergi makanan sebelumnya

Riwayat Penyakit DahuluPasien tidak pernah mengalami keluhan yang

sama sebelumnya. Ibu pasien menyatakan bahwa pasien tidak memiliki riwayat penyakit asma, bersin-bersin ataupun alergi makanan sebelumnya

Laporan Kasus

Riwayat penyakit dalam keluarga Tidak ada anggota keluarga yang

mengalami hal yang sama. Tidak ada riwayat asma, bersin-bersin, asma, alergi makanan di dalam keluarga.

Keadaan UmumKeadaan Umum Baik

Kesadaran Compos Mentis

BB : 7Kg

Laporan Kasus

Tanda Vital

Laporan Kasus

142 x /menit

51 x / menit

Status Dermatologikus

Laporan Kasus

Papul eritem, skuama halus dan krusta berwarna kekuningan

Regio parietalis tampak papul eritema, multiple, sirkumskrip, ukuran kurang lebih 0,3 cm, diskret ditutupi skuama halus dan krusta berwarna kekuningan

Pemeriksaan penunjang

Laporan Kasus

Pemeriksaan Penunjang

- Pemeriksaan KOH 10-20% (Tidak dilakukan)

- Pemeriksaan Histopatologi (Tidak dilakukan)

- Pemeriksaan lampu Wood (Tidak dilakukan)

Diagnosis Banding

Laporan Kasus

  Dermatitis Seboroik Psoriasis Tinea Kapitis

Predileksi kulit kepala, alis mata,

liang telinga luar.

Perbatasan wajah,

scalp, ekstremitas

bagian ekstensor

terutama siku, lutut

dan daerah

lumbosakral

kulit dan rambut

kepala

Gejala Klinis Bau,

Rasa gatal akan

muncul jika D.S sudah

berat

Rasa Gatal sudah

dirasakan dari awal

penyakit

alopesia, kadang-

kadang dijumpai kerion

Efloresensi Eritema berskuama,

krusta tebal

berminyak, batas

cembung.

eritema sirkumskrip

dan merata dengan

skuama berlapis,

kasar , berwarna

putih seperti mika

dan disertai dengan

Auspitz

eritem lebih menonjol

dipinggir dan

pinggirnya lebih aktif

dibandingkan

tengahnya

Diagnosis kerja

Laporan Kasus

Dermatitis Seboroik

PenatalaksanaanEdukasi

• Memberikan penjelasan pada ibu pasien tentag penyakit yang diderita dan pengobatan yang diberikan

• Menjaga kebersihan diri dan lingkungan (higiene)• Istirahat yang cukup (menghindari produksi sebum

berlebih)• Diet nutrisi yang cukup (menghindari makanan yang

berlemak)• Tidak menggaruk pada bagian lesi yang terinfeksi karena

akan memperparah penyakit kulit yang diderita pasien

Laporan Kasus

PenatalaksanaanMedikamentosa :

• Topikal• Skuama yang melekat pada bayi dapat

diberikan minyak mineral hangat, dibiarkan 8-12 jam, kemudian skuama dilepas dengan sikat halus, lalu dilanjutkan membilas dengan menggunakan shampoo bayi

• Antiinflamasi, misalnya : Kortikosteroid topikal (Dexacort krim 2x/hari)

• Sistemik • Antihistamin, misalnya : Cetirizine 2x1/2 cth/hari

Laporan Kasus

Prognosis • quo ad vitam : bonam• quo ad functionam : bonam• quo ad sanationam : dubia ad bonam• quo ad cosmetica : dubia ad bonam

Analisa kasus

anamnesis dengan keluhan utama keropeng pada puncak kepala yang disertai dengan bau tidak enak dan terkadang pasien tampak sedang menggaruk-garuk bentol tersebut

Status dermatologikus pada regio parietalis tampak papul eritema,

multiple, sirkumskrip, ukuran kurang lebih 0,3 cm, diskret ditutupi skuama

halus dan krusta berwarna kekuningan

  Kasus Dermatitis Seboroik Psoriasis Tinea Kapitis

Predileksi Puncak kepala kulit kepala, alis mata,

liang telinga luar.

Perbatasan wajah,

scalp, ekstremitas

bagian ekstensor

terutama siku, lutut

dan daerah

lumbosakral

kulit dan rambut kepala

Gejala

Klinis

Gatal,

Bau

Bau,

Rasa gatal akan

muncul jika sudah

berat

Rasa Gatal sudah

dirasakan dari awal

penyakit

alopesia, kadang-kadang

dijumpai kerion

Efloresensi Makula

eritema

berskuama,

krusta tebal,

erosi, batas

tidak tegas.

Eritema berskuama,

krusta tebal

berminyak, batas

cembung.

eritema sirkumskrip

dan merata dengan

skuama berlapis,

kasar , berwarna putih

seperti mika dan

disertai dengan

Auspitz

eritem lebih menonjol dipinggir

dan pinggirnya lebih aktif

dibandingkan tengahnya

Analisa kasus

Analisa kasus

Nonmedikamentosa Harus benar-benar dijelaskan karena penyakit ini

merupakan penyakit yang berhubungan dengan peningkatan poduksi sebum

Medikamentosa

Topikal :Kortikosteroid topikal bermanfaat dalam pengobatan jangka pendek terutama untuk mengontrol eritema dan gatal.

Analisa kasus

Medikamentosa

Sistemik : Cetirizine dg dosis 2x1/2 cth/hari

• Relatif aman• Efek metabolisme hepar minimal• Sedikit bahkan tidak mempunyai efek

sedasi

Analisa kasus

Prognosis1. Quo ad vitam :bonam karena penyakit dermatitis

seboroik ini tidak mengancam nyawa.2. Quo ad functionam: bonam karena tidak

mengakibatkan gangguan fungsi organ tubuh lainnya.

3. Quo ad sanationam: dubia ad bonam karena penyakit ini dapat sembuh dengan pengobatan yang benar dan kepatuhan pasien dalam pengobatan.

4. Quo ad cosmetica: dubia ad bonam karena lesi dermatitis seboroik bisa menimbulkan jaringan parut, hiperpigmentasi atau hipopigmentasi

Daftar Pustaka

1. Djuanda A. Dermatosis Eritroskuamosa. In: Djuanda A, Hamzah M, Aisah S, editors. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi kelima ed. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia 2008. p. 200-3

2. Wolf Johnson and Richard Allen Johnson. Seborrheic dermatitis. In Fitzpatrick’s Color Atlas and Synopsis of Clinical Dermatology. Six edition. United States of America : Mc Grow Hill ; 2009: 10

3. Kurniati DD. Dermatitis seboroik: Gambaran klinis. Dalam: Tjarta A, Sularsito SA, Kurniati DD, Rihatmaja R. Editor. Metode Diagnostik dan Penatalaksanaan Psoriasis dan Dermatitis Seboroik. Jakarta. Balai Penerbit FK UI; 2003. h.53-59

4. No name. Seborrheic Dermatitis (SD). Available at http://www.clinuvel.com/en/skin-science/skin-conditions/common-skin-conditions/seborrheic-dermatitis-sd. Diakses pada 15 September 2015

5. Gupta AK, Bluhm R. Seborrheic dermatitis. JEADV. 2004; 18:13-26

Daftar Pustaka

6. Schwartz RA, Janusz CA, Janniger CK. Seborrheic dermatitis: An overview. American Family Physician. 2006; 74(1): 125-30

7. Naldi L, Rebora A. Seborrheic dermatitis. N Engl J Med 2009; 360 (4): 387- 968. Chatzikokkinou P, Sotiropoulos K, Katoulis A, Luzzati R, Trevisan G. Seborrheic

dermatitis – an early and common skin manifestation in HIV patients. Acta Dermatovenerol Croat. 2008;16(4):226-30

9. Mokos ZB, Kralj M, Juzbacic AB, Jukic IL. Seborrheic dermatitis : An update. Acta Dermatovenerol Croat. 2012; 20(2): 98-104

11.Eleweski BE. Safe and effective treatment of seborrheic dermatitis. therapeutics for the clinician. 2009; 83: 333-38Schwartz JR, Messenger AG, Tosti A, Todd G, Hordinsky M, Hay JR, et all. A comprehensive pathophysiology of dandruff and seborheic dermatitis-towards a more precise definition of scalp health.Acta Derm Venereol.2012;92:1-7

12.Del rosso JQ. Adult Seborrheic dermatitis: A status report on practical topical management. Journal of Clinical Aesthetic Dermatology. 2011; 4(5): 32-8

13.Valia RG. Etiopathogenesis of seborrheic dermatitis. IJDVL. 2006; 72: 253-514.Terroe RO, Kapantow MG, Kandou RT. Profil Dermatitis Seboroik di Poliklinik Kulit dan

Kelamin RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado Periode Januari-Desember 2012. Jurnal e-Clinic (eCl) 2015; 3 (1)

15.Bukhari IA. Seborrhoeic dermatitis in Saudi Arabia. The Gulf Journal of Dermatology.1999.1(6): 33-5