Upload
muhammad-tamlikha
View
75
Download
3
Embed Size (px)
Citation preview
MORBUS HANSEN TIPE BL DENGAN REAKSI TIPE 1
Lab/ SMF. I.K. Kulit & Kelamin FK. Unej/ RSD. Dr. SoebandiJember*
IDENTITAS PASIENNama : Ny. JUmur: 58 tahunJenis kelamin: PerempuanAgama: IslamPekerjaan: Ibu rumah tangga Alamat: SumbawaS. perkawinan: MenikahNo. RM: 144356Tanggal MRS: 24 Februari 2015
ANAMNESISKeluhan Utama : Bercak kemerahan pada muka, tangan, badan dan kaki
______________________RPS : Sejak 3 minggu yll timbul keluhan bercak kemerahan pada muka, tangan, badan dan kaki. Awlnya lebih kurang 7 bulan yll, muka terasa seperti kesemutan, tertusuk-tusuk dan panas yang hilang timbul, tiba-tiba timbul bercak merah seperti benjolan yang berawal dari muka, kemudian menjalar ke kedua lengan sampai tangan, punggung, dada, dan tungkai. Bercak dirasakan nyeri dan gatal-gatal, paling sering dirasakan pada muka dan tidak teratur. Pasien mengatakan, setiap terjadi gatal muka semakin membengkak, gatalnya dirasakan lebih kurang 1 jam, gatalnya bisa dirasakan 10x dalam sehari. demam (-). Keluhan mati rasa, alis dan bulu mata rontok disangkal.
Riwayat penyakit sebelumnya
Pasien tidak pernah mengalami sakit seperti ini sebelumnyaRiwayat penyakit keluarga
Terdapat anggota keluarga yang mengalami penyakit kusta juga yaitu saudra pasien. Saudara pasien sudah meninggal akibat penyakit kusta yang ia alami
Riwayat penyakit dahulu
Pasien mengalami DM, hipertensiRiwayat pengobatan
Pasien mengaku sempat berobat ke Puskesmas Alas, tetapi lupa nama obatnya, pasien juga mengaku ke dokter praktik, tetapi tidak tau juga nama obatnya.Riwayat alergi
Pasien menderita Asma, tetapi sejak satu tahun ini tidak pernah kambuh
PEMERIKSAAN FISIKStatus Present
KU : BaikKesadaran : Compos MentisTekanan darah : 140/80 mmHgNadi: 84 kali per menitRespirasi: 20 kali per menitSuhu aksila: 36,5o CStatus General
Dalam Batas Normal
Status DermatologiRegio generalisata : tampak plakat, makula dan papul ukuran bervariasi antara diameter 1 cm hingga ukuran 2x4 cm, eritem, batas jelas, berbentuk bulat, konsistensi lunak, nyeri tekan (-). Pada telinga kanan dan kiri tampak adanya penebalan daun telinga. Madarosis dan alopesia pada alis dan bulu mata(-)
PEMERIKSAAN SARAF TEPISensorikMotorikSensasi RabaSensasi NyeriSensasi SuhuHipostesi didalam lesi, tidak dikulit normalkekuatan otot dari keempat ekstremitas masih dalam batas normal
SARAF TEPIHASIL PEMERIKSAANN. Aurikularis MagnusMenebal d/s (-/-), Nyeri d/s (-/-)N. UlnarisMenebal d/s (+/-), Nyeri d/s (+/-)N. Tibialis PosteriorMenebal d/s (-/-), Nyeri d/s (-/-)N. Peroneus Lateralis KomunisMenebal d/s (-/-), Nyeri d/s (-/-)
Diagnosa BandingMorbus Hansen tipe BL (Borderline Lepromatosa) dengan Reaksi Tipe IPitriasis VersikolorSkrofulodermaVitiligo
BTABI (Bakteri Index) : +3MI (Morfologi Index) : 80 %
Diagnosa Kerja
Morbus Hansen tipe BL (Borderline Lepromatosa) dengan Reaksi Tipe I
Pemberian MDT untuk Kusta Multibasilar di Puskesmas :RENCANA TERAPIPrednisone peroral- 1 mg/kg/hari- Setelah reaksi dapat dikontrol, prednisolone di tapering hingga dosis 20 mg/ hari, selanjutnya hingga 5mg/ hariKlofazimin 300 mg setiap bulan di depan petugas kesehatan 50 mg/hari diminum di rumah.Dapsone 100 mg setiap hariRifampisin 600 mg setiap hari di depan petugas kesehatan.
Edukasi
Motivasi untuk sembuh.Beritahu mengenai lamanya pengobatan dan efek samping yg mungkin timbul.Segera cari pertolongan jika terjadi reaksi atau munculnya bercak baru.Merawat diri dengan baik.MONITORING : Pemeriksaan klinis tiap bulan dan bakterioskopis minimal tiap 3 bulan
Prognosis
Dubia ad Bonam
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISIMHAwalnya menyerang SST kulit dan mukosa saluran nafas atas RES, otot, mata, tulang testis dan organ lainInfeksi kronis yang disebabkan oleh basil Mycobacterium leprae yang bersifat obligat intraselular.
Sinonim : Kusta, Lepra, Leprosy
EPIDEMIOLOGI
ETIOLOGIM.leprae atau kuman Hansen ditemukan oleh sarjana dari Norwegia GH Armauer Hansen pada tahun 1873Bentuk : batang Sifat : tahan asamUkuran : 1-8 micro, lebar 0,2-0,5 micro,Koloni : biasanya berkelompok /tersebar satu-satu, Tempat hidup : dalam sel terutama jaringan yang bersuhu dinginMasa tunas : 2 - 5 tahun
PATOFISIOLOGI
KLASIFIKASIMenurut Klasifikasi Madrid (1953):
Indeterminate (I)Tuberkuloid (T)Boerderline dimorphous (B)Lepromatosa (L)Menurut Ridley Jopling (1962) :
Tuberkuloid (TT)Borderline Tuberculoid (BT)Mid-borderlineBorderline Lepromatous (BL)Lepramatosa (LL)
Menurut WHO :Pausibasiler (PB) Multibasiler (MB)
GAMBARAN KLINIS
GAMBARAN KLINISGambaran klinis, bakteriologis, dan imunologi kusta PB
GAMBARAN KLINISGambaran klinis, bakteriologis, dan imunologi kusta MB
GAMBARAN KLINIS
PembandingPausibasiler (PB)Multibasiler (MB)Lesi kulit1-5 lesiMakula hipopigmentosusDistribusi asimetrisHilangnya sensasi jelas5 lesiMakula datar, papul, dan nodulDistribusi simetrisAnaestesi tidak jelasKerusakan sarafHanya satu cabang sarafBanyak cabang saraf
KUSTA MULTIBASILERKUSTA PAUSIBASILER
GAMBARAN KLINISGejala selain di kulit :
- Mata : uveitis, gangguan visus- Tulang rawan : saddle nose- Tulang dan sendi : Artritis- Laring : suara parau- Testis : epididimitis, atrofi- Rambut : alopesia, madarosis
Predileksi kerusakan saraf (saraf superficial) :
- N. Facialis : Lagofthalmus- N. Trigeminus : anestesia kornea- N. Radialis : drop hand- N. Ulnaris : Parese digiti V dan sebagian digiti IV- N. Medianus : Parese digiti I, II, III, dan sebaguan digiti IV- N. Peroneus lateralis komunis : drop foot- N. Tibialis posterior : draw foot
DIAGNOSIS
ANAMNESIS
PEMERIKSAAN FISIKKULIT (tes fungsi saraf)
GangguanTesSensibilitasTes panas, dinginNyeriJarum pentulRasa rabakapasAutonomGunawan test
PEMERIKSAAN FISIKSaraf tepi
Periksa apakah :Membesar / tidakPembesaran reguler/tidakPerabaan keras/kenyalNyeri/tidakBandingkan kanan dan kiriYang diperiksa yaitu :N. Aurikularis magnus N. UlnarisN. peroneusN. tibialis posterior
Pemeriksaan N. Peroneus lateralis komunisPemeriksaan N. UlnarisPemeriksaan N. Auricularis MagnusPemeriksaan N. Tibialis Posterior
Pemeriksaan N. UlnarisPemeriksaan N. RadialisPemeriksaan N. Medianus
Pemeriksaan Bakteriologis
Dengan pewarnaan ZN, sediaan dari kerokan kulit (lesi) , cuping telingaTentukan BI (bakteri Index) dan MI (morfologi Index)
Pemeriksaan HistopatologiPemeriksaan Serologi
- LeprominReaksi Fernandez (+), bila terdapat indurasi dan eritema pasien bereaksi terhadap M. leprae
PENATALAKSANAANRegimen MDT pada kusta Pausibasiler (PB) (WHO)
RifampicinDapsonDewasa600 mg/bulanDiminum di depan petugas kesehatan100 mg/hr diminum di rumahAnak-anak(10-14 th)450 mg/bulanDiminum di depan petugas kesehatan50 mg/hari diminum di rumah
Regimen MDT pada kusta Multibasiler (MB)
RifampicinDapsonLampreneDewasa600 mg/bulan diminum di depan petugas kesehatan100 mg/hari diminum di rumah300 mg/bulan diminum di depan petugas kesehatan dilanjutkan dgn 50 mg/hari diminum di rumahAnak-anak(10-14 th)450 mg/bulan diminum di depan petugas50 mg/hari diminum di rumah150 mg/bulan diminum di depan petugas kesehatan dilanjutkan dg 50 mg selang sehari diminum di rumah
LAMA PENGOBATANKusta PB (2-5 lesi kulit)
The monthly dose (Rifampisin) is taken at the start of treatment (Day 1) and then every 28 days for 6 months. The daily dose (Dapson) is taken every day for 6 months. It must be completed within 9 months or less. (6 dosis dalam 6 bulan)Kusta MB (> 5 lesi kulit)
The monthly dose (Rifampisin dan Klofazimin) is taken at the start of treatment (Day 1) and then every 28 days for 12 months. The daily dose (Dapson dan Klofazimin harian) is taken every day for 12 months. It must be completed within 18 months or less. WHO yang terbaru dianjurkan digunakan 24 dosis diselesaikan dalam 24 bulan.Tipe PB dengan lesi hanya 1
Cukup diberikan dosis tunggal rifampisin 600 mg, ofloksasim 400mg dan minosiklin 100 mg
DOSIS UNTUK ANAK-ANAK :Rifampisin : 10-15mg/Kg BBDDS (Dapson) : 1-2mg /Kg BBKlofazimin:Umur dibawah 10 tahun :Bulan 100mg/blnHarian 50mg/2kali/mingguUmur 11-14 tahunBulan 100mg/bln Harian 50mg/3kali/minggu
KOMPLIKASIKecacatanSekunder infeksiReaksi kustaFenomena lucio
TERIMA KASIH
WHO EXPERT COMMITTEE ON LEPROSY
Lab/ SMF. I.K. Kulit & Kelamin FK. Unej/ RSD. Dr. SoebandiJember*