Laporan Kasus Asfiksia dan Ikterik

Preview:

Citation preview

Laporan Kasus

BAYI CUKUP BULAN SESUAI MASA KEHAMILAN DENGAN ASFIKSIA BERAT DAN

IKTERIK NEONATORUM

Oleh Lia Sasmithae

Nim. I1A004047

PembimbingDr. Pudji Andayani, Sp.A

Pendahuluan

Angka kematian perinatal di Indonesia masih cukup tinggi, yaitu 40 per 1000 kelahiran hidup.

Kematian neonatus merupakan bagian terbesar dari kematian bayi dan anak

Asfiksia merupakan salah satu penyebab kematian langsung pada neonatus

Pemeriksaan antenatalmengetahui bayi resiko tinggi

Salah satu kelainan yang merupakan kategori bayi risiko tinggi adalah ikterus pada bayi

Pendahuluan

Asfiksiaadalah keadaan bayi baru lahir yang gagal bernapas secara spontan dan teratur segera setelah lahir Ikterus neonatorumAdalah keadaan klinis pada bayi yang ditandai oleh pewarnaan ikterus pada kulit dan sklera akibat akumulasi bilirubin tak terkonjugasi yang berlebih

LAPORAN KASUS

Identitas orangtuaIbu : Ny R, 26 thn, SMA, IRTAyah : Tn S, 30 thn, SD, Swasta Alamat : Jl. Pekapuran RT 2 No 45

Banjarmasin

Yang mengirim : Datang sendiri

RIWAYAT KEHAMILAN SEBELUMNYA

2008/Abortus/3 bulan 2009/ini

KEADAAN KEHAMILAN SEKARANG

Data ibu:Riwayat keluar air-air (+) 2 hari sebelum masuk

rumah sakit.Air ketuban keruh,tidak ada mekoniumTanda vital : TD : 120/80 mmHgRR : 20 x/menitN : 88 x/menitT : 36,5ºC

Keadaan Persalinan Sekarang

Diagnosa ibu : G1P0A1 hamil 41 minggu kala II lama + KPD + JTHIU presentasi kepala

Jenis Persalinan : pervaginamWaktu persalian : 30 Mei 2009/18.25 witaSkor APGAR : 1-2-4 Skor DOWN 4

PEMERIKSAAN FISIK

Tanggal : 30 Mei 2009Berat badan lahir : 3000 gramPanjang badan lahir : 53 cmLingkar kepala : 34 cmLingkar dada : 30 cm Tanda vital: HR: 188 x/menit, RR: 76x/menit, T: 36,2oC

PEMERIKSAAN FISIK

Kulit : Kemerahan, terdapat lanugo dan vernik kaseosa, tidak ada pengelupasanKepala : Mesosefali, tidak ada kaput suksedaneum dan sefal hematomMata : Sklera tidak ikterik, konjungtiva tidak anemis,

tidak ada perdarahan subkonjungtivaTelinga : Simetris, recoil pinna cepat kembaliHidung : Simetris, ada pernafasan cuping hidungThoraks : retraksi minimal,simetris

Abdomen : Supel, tali pusat segar, H/L /M tidak teraba, bising usus positif normal

Genitalia : Laki-lakiAnus : ada (+) mekoniumEktremitas: Atas : akral hangat, tidak ada edem dan paresis

Bawah : akral hangat, tidak ada edem dan paresis

Denyut arteri femoralis : (+) kanan dan kiriTulang belakang : Tidak ada

deformitas dan spina bifidaTanda-tanda fraktur : Tidak adaTanda-tanda kelainan bawaan : Tidak adaNeurologis: Reflek Moro (+), sucking (+), grasping (+),

dan rooting (+)

USIA KEHAMILAN

Nilai Finstrom

11,03 + (7,75 X 34) = 39-40 minggu 7

Nilai Dubowitz = 36-38 minggu

Nilai Ballard = 36-38 minggu

Pemeriksaan laboratorium tanggal 30 Mei 2009

Lekosit : 22,200/ul MCV : 108,4 fl MCH : 36,6 pg Neutrofil# : 14,50 ribu/ul Limfosit# : 6,00 ibu/ul CRP kualitatif : negative

Pemeriksaan laboratorium tanggal 4 Juni 2009 CRP kualitatif : negative Lekosit : 19,6 rb/ul Eritrosit : 4,31 jt/ul MCH : 3,48 pg Eosinofil% : 0,3 % Neutrofil% : 72,7 % Limfosit%: 11,3 % Monosit% : 14,9 % Basofil# : 0,15 rb/ul Neutofil# :14,24 rb/ul Monosit# : 2,91 rb/ul Bilirubin total : 6,69 mg/dl Bilirubin direk :2,05 mg/dl Bilirubin Indirek : 4,64 mg/dl Albumin : 3,7 g/dl

DIAGNOSA

Diagnosis banding I.BCB II. SMK III. Asfiksia berat BKB KMK Asfiksia sedang BLB BMK Asfiksia ringan Diagnosis kerja BCB SMK spontan belakang kepala + Asfiksia

berat

PENATALAKSANAAN

Rawat box (jaga T= 36,5 – 37,5 cm) O2 (+) head box 5 lpm Kebutuhan cairan : 60 cc/kgBB/hr

Infus: D5% + 4 cc Ca Glukonas 100cc 60 cc/kg BB/hari = 7,5 tpm 100cc

Protein (-) Prod darah (-) P.O = puasa

Obat-obatan: - iv : (+) Ampicillin 150 mg/12 jam, Gentamcyin 15 mg/36 jam - im : (+) Vitamin K - p.o :(-) Monitor : Keadaan umum, tanda vital, hipoglikemia, hipotermia Program : Cek darah lengkap, golongan darah, GDS, CRP, Rawat tali

pusat

DISKUSI

Faktor predisposisi menyertai bayi asfiksia:

1. Faktor ibu

2. Faktor janin

Asfiksia pada kasus ini diduga: Kala II lama(pimpinan persalinan selama

3 jam) Ketuban pecah dini (2 hari SMRS)

DISKUSI

Asfiksia neonatus terjadi apabila saat lahir bayi mengalami gangguan pertukaran O2 dan kesulitan mengeluarkan CO2

dalam kandungan proses respirasi plasentabayi lahirmenyesuaikan diri dengan keadaan lingkungan intra uterin ke keadaan lingkungan ekstra uterin

Pada bayi dalam kasus ini:APGAR score menit ke 0 (pada saat baru lahir) 1 frekwensi jantung tidak dapat diukur reflex/gerakan terhadap rangsangan tidak ada, usaha bernafas tidak ada warna kulit tubuh kemerahan sedangkan tangan dan kaki biru. APGAR score menit ke 1 2 frekwensi jantung tidak ada, usaha bernafas lambat, tonus otot lumpuh, reflek terhadap rangsangan tidak ada, warna kulit tubuh kemerahan sedangkan tangan dan kaki biru.APGAR score Pada menit ke 5 4 frekwensi jantung < 100, usaha bernafas lambat, tonus otot ekstremitas flexi sedikit, reflex terhadap rangsangan tidak ada warna kulit tubuh kemerahan sedangkan tangan dan kaki biru

penyebab APGAR score yang rendah,antara lain: fetal hipoksia, general anestesi, Penggunaan sedasi atau analgetik

dengan petidin atau morfin yang diberikan pada 4 jam terakhir,

bayi berat lahir rendah, persalinan yang sulit, trauma saat persalinan, maupun distres respirasi berat

Evaluasi score DownePada kasus score Downe 4

sianosis tidak ada (0)

air entry sangat kurang (2)

frekwensi nafas < 60 (0)

merintih minimal (1)

retraksi minimal (1)

IKTERUS NEONATORUM

Ikterus 60% pada bayi cukup bulan 80% pada bayi kurang bulanIkterus yang menetap dua sampai

tiga minggu kelahiran dievaluasi untuk terjadi kolestasis neonatal.

Ikterus neonatorum pewarnaan kuningkulit dan sklera hasil dari akumulasi bilirubin tak terkonjugasi.

Ikterus neonatorum fisiologis

Terjadi karena 2 fenomena :Peningkatan produksi bilirubinKapasitas eksresi hepar yang rendah

Ikterus terjadi tergantung pada penyebabnya

Ikterus biasanya mulai pada muka dan, ketika kadar serum bertambah, terus ke abdomen dan kemudian kaki.

Diagnosis ikterus

pada bayi cukup bulan atau preterm dapat ditegakkan hanya dengan mengesampingkan sebab-sebab ikterus yang diketahui berdasarkan riwayat dan tanda-tanda klinis serta laboratorium

Pada bayi ini didiagnosis ikterus fisiologis

ikterik pada bayi muncul pada hari kelima setelah kelahiran

kadar bilirubin indirek dari hasil pemeriksaan laboratorium didapatkan hasil yaitu 4,64 mg/dl

kadar bilirubin total yaitu 6,69 mg/dl Ikterus pada hari ke lima perawatan

terdapat pada kremer IV

PENATALAKSANAAN Rawat box (jaga T= 36,5 – 37,5 cm) O2 (+) head box 5 lpm Kebutuhan cairan : 60 cc/kgBB/hr

Infus: D5% + 4 cc Ca Glukonas 100cc 60 cc/kg BB/hari = 7,5 tpm 100cc

Protein (-) Prod darah (-) P.O = puasa

Obat-obatan: - iv : (+) Ampicillin 150 mg/12 jam, Gentamcyin 15 mg/36

jam - im : (+) Vitamin K - p.o :(-) - Monitor : Keadaan umum, tanda vital, hipoglikemia, hipotermia Program : - Cek darah lengkap, golongan darah, GDS, CRP,

Rawat tali pusat

PENUTUP

Telah dilaporkan sebuah kasus pada seorang bayi laki-laki yang didiagnosis asfiksia berat dan ikterik neonatorum serta dirawat diruangan perinatologi. Bayi sempat dirawat selama 5 hari dan kemudian pulang atas permintaan keluarga.