Fisiologi sirkulasi jantung april 2013

Preview:

Citation preview

FISIOLOGI SIRKULASIFISIOLOGI SIRKULASI

Jantung Jantung

JantungJantung

Jantung dapat berdenyut Jantung dapat berdenyut secara konstan karena secara konstan karena terdapat tenunan khas yang terdapat tenunan khas yang dapat menimbulkan potensial dapat menimbulkan potensial aksi. aksi.

Sifat Fisiologis Otot JantungSifat Fisiologis Otot Jantung

Otomasi :Otomasi :Jantung dapat menunjukkan aktifitasnya Jantung dapat menunjukkan aktifitasnya sendiri tanpa mendapat rangsangan dari sendiri tanpa mendapat rangsangan dari luar jantung.luar jantung.

Bathmotropik : Bathmotropik : Jantung peka terhadap rangsanganJantung peka terhadap rangsangan

Dromotropik : Dromotropik : Jantung mampu menyebarkan impuls Jantung mampu menyebarkan impuls dari satu bagian ke bagian lainnyadari satu bagian ke bagian lainnya

Inotropik : Inotropik : Jantung mempunyai kekuatan kontraksi Jantung mempunyai kekuatan kontraksi yang cukup untuk mengalirkan darah ke yang cukup untuk mengalirkan darah ke pembuluh.pembuluh.

Tonotropik : jantung mempunyai tonus Tonotropik : jantung mempunyai tonus tertentu.tertentu.

Kronyotropik : jantung dapat berkontraksi Kronyotropik : jantung dapat berkontraksi teratur dengan irama tertentuteratur dengan irama tertentu

Kontraksi jantung mengikuti hukum “all or Kontraksi jantung mengikuti hukum “all or none”. none”.

Apabila intensitas rangsangan pada serabut Apabila intensitas rangsangan pada serabut otot jantung dibawah nilai ambang, maka otot jantung dibawah nilai ambang, maka serabut otot jantung tidak berkontraksi. serabut otot jantung tidak berkontraksi.

Namun apabila ada impuls yang sama Namun apabila ada impuls yang sama dengan intensitas nilai ambang (sub dengan intensitas nilai ambang (sub minimal) maka seluruh otot jantung minimal) maka seluruh otot jantung berkontraksi maksimal. berkontraksi maksimal.

Kontraksi otot jantung mengikuti “hukum Starling” :Kontraksi otot jantung mengikuti “hukum Starling” :

- kontraksi berbanding lurus dengan panjang - kontraksi berbanding lurus dengan panjang serabutnya, serabutnya, makin banyak darah yang kembali makin banyak darah yang kembali ke jantung pada saat diastole maka serabut otot ke jantung pada saat diastole maka serabut otot meregang dan kekuatan konstriksinya meningkat. meregang dan kekuatan konstriksinya meningkat. - Hal ini menyebabkan makin banyak volume darah - Hal ini menyebabkan makin banyak volume darah yang dipompa jantung ke pembuluh darah.yang dipompa jantung ke pembuluh darah.

Serabut otot jantung mempunyai periode “refraktor” Serabut otot jantung mempunyai periode “refraktor” yang panjang. Yaitu jantung mempunyai periode yang panjang. Yaitu jantung mempunyai periode kehilangan kepekaan yang panjang pada saat kehilangan kepekaan yang panjang pada saat sistole. sistole.

Siklus JantungTerdapat dua fase dalam siklus jantung yaitu “DIASTOLE” dan “SISTOLE”.

SISTOLE

• kontraksi suatu bilik (ventrikel) jantung kanan dan kiri dalam rangka pengosongan bilik/ventrikel.

• Ketika darah masuk kedalam ventrikel ventrikel penuh katup jantung berkontraksi darah akan dipompakan ke aorta.

• Pada saat ini katup atrioventrikularis menutup dan terdengar “bunyi pertama” yang rendah dan panjang.

DIASTOLE

• suatu relaksasi bilik jantung kanan dan kiri persis sebelum dan selama pengisian bilik (ventrikel).

• Sesaat setelah darah dipompa keluar, maka katup aorta menutup dan terdengar bunyi kedua.

Sistim Konduksi Otot Jantung Sistim Konduksi Otot Jantung

Atrium , otot ventrikel dan serat Atrium , otot ventrikel dan serat otot khusus penghantar otot khusus penghantar rangsangan dan pencetus rangsangan dan pencetus rangsangan.rangsangan.

Otot atrium dan ventrikel Otot atrium dan ventrikel berkontraksi dengan cara yang berkontraksi dengan cara yang sama seperti otot rangka tetapi sama seperti otot rangka tetapi kontraksi ototnya lebih lama.kontraksi ototnya lebih lama.

Serat-serat otot khusus penghantar Serat-serat otot khusus penghantar dan pencetus rangsangan dan pencetus rangsangan berkontraksi dengan lemah sekali berkontraksi dengan lemah sekali sebab serat-serat ini hanya sebab serat-serat ini hanya mengandung sedikit serat kontraktif,mengandung sedikit serat kontraktif,

serat-serat ini menghambat irama serat-serat ini menghambat irama dan berbagai kecepatan konduksi dan berbagai kecepatan konduksi sehingga serat-serat ini dapat sehingga serat-serat ini dapat bekerja sebagai suatu bekerja sebagai suatu system system pencetus rangsangan bagi pencetus rangsangan bagi jantungjantung..

Otot jantung bergaris-garis , Otot jantung bergaris-garis , mempunyai miofibril-miofibril mempunyai miofibril-miofibril tertentu yang mengandung tertentu yang mengandung filamen aktin dan miosin.filamen aktin dan miosin.

Penjalaran Impuls Jantung Penjalaran Impuls Jantung

Tenunan khas jantung yang Tenunan khas jantung yang mampu menimbulkan mampu menimbulkan potensial aksi :potensial aksi :

1.1. Sino Atrial Nodus (SA NodeSino Atrial Nodus (SA Node

2.2. Atrioventrikularis Node (AV Atrioventrikularis Node (AV Node) Node)

3.3. Berkas HisBerkas His

4.4. Sistim Purkinje Sistim Purkinje

Sino Atrial Nodus (SA Node)Sino Atrial Nodus (SA Node)

• Disebut PACEMAKER jantung ( karena Disebut PACEMAKER jantung ( karena gelombang rangsangan yang terjadi gelombang rangsangan yang terjadi disini akan merangsang kontraksi disini akan merangsang kontraksi ventrikel) ventrikel)

• terdapat pada atrium bagian kanan, terdapat pada atrium bagian kanan, dekat muara vena cava ke dalam dekat muara vena cava ke dalam jantung.jantung.

• Merupakan tempat awal timbulnya Merupakan tempat awal timbulnya rangsangan yang memulai kontraksi rangsangan yang memulai kontraksi atrium.atrium.

• SA Node meneruskan impulsnya ke AV SA Node meneruskan impulsnya ke AV Node melalui trakstus intermodal. Node melalui trakstus intermodal.

Atrioventrikularis Node (AV Atrioventrikularis Node (AV Node)Node)

• Terdapat di atas perbatasan Terdapat di atas perbatasan antara atrium kanan dan antara atrium kanan dan ventrikel kanan ventrikel kanan

• Berhadapan dengan SA Node.Berhadapan dengan SA Node.• Impuls dari AV node Impuls dari AV node

diteruskan ke berkas Hisditeruskan ke berkas His

Berkas HisBerkas His

Berkas His dan cabang Berkas His dan cabang cabangnya yang berhubungan cabangnya yang berhubungan dengan sistim Purkinje.dengan sistim Purkinje.

Rangsangan yang berasal dari Rangsangan yang berasal dari AV Node akan diteruskan ke AV Node akan diteruskan ke serabut Purkinje. serabut Purkinje.

Sistim PurkinjeSistim Purkinje

• terdiri dari serabut halus yang terdiri dari serabut halus yang menyebar ke seluruh menyebar ke seluruh miokardium ventrikel dan miokardium ventrikel dan berhubungan dg serabut otot berhubungan dg serabut otot jantung. jantung.

• Gelombang rangsangan yang Gelombang rangsangan yang berasal dari berkas His akan berasal dari berkas His akan menyebar ke serabut Purkinje menyebar ke serabut Purkinje kiri dan kanan. kiri dan kanan.

• selanjutnya menyebar keseluruh selanjutnya menyebar keseluruh dinding ventrikel.dinding ventrikel.

Persyarafan pada JantungPersyarafan pada Jantung

Syaraf yang mempengaruhi kerja Syaraf yang mempengaruhi kerja jantung : jantung : saraf otonomsaraf otonom

1. Saraf Simpatis 1. Saraf Simpatis Saraf simpatis meningkatkan Saraf simpatis meningkatkan denyut jantung (heart rate) dan denyut jantung (heart rate) dan kontraktilitas jantung. kontraktilitas jantung.

2. Parasimpatis. 2. Parasimpatis. Saraf parasimpatis (nervus pagus) Saraf parasimpatis (nervus pagus) menurunkan denyut jantung.menurunkan denyut jantung.

SEKIAN SEKIAN

TERIMA KASIHTERIMA KASIH