View
228
Download
0
Category
Preview:
DESCRIPTION
crnel
Citation preview
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)
3.1 DESKRIPSI KEGIATAN PKL
3.1.1 WAKTU DAN TEMPAT PKL
Praktik kerja lapangan ini berlangsung selama kurang lebih 2 bulan (40
hari kerja). Adapun rincian dari kegiatan Praktik Kerja Lapangan:
Jadwal Kegiatan : Hari Senin s/d Jumat Sabtu pukul 08.00
WIB sampai 17.00 WIB
Waktu Kegiatan : Tanggal 27 Juli s/d 2 Oktober 2015
Tempat Kegiatan : PT. TRI PUTRA MANUNGGAL
3.1.2 URAIAN KEGIATAN PKL
Pelaksanaan PKL dilaksanakan di PT. Tri Putra Manunggal yang terletak
di RUKO RICH PALACE R-3, R-5 Jalan Mayjend Sungkono No. 151 Surabaya.
Pelaksanaan PKL berlangsung terhitung dari tanggal 27 Juli 2015 – 30 September
2015, dengan jam kerja mulai pukul 09.00 – 17.00 WIB. Penulis membantu di
departemen finance and accounting di bagian pajak. Di PT TPM, kepala bagian
tidak memiliki asisten sehingga karyawan langsung dikepalai oleh kepala bagian.
Prosedur kerja yang digunakan yaitu mengikuti standar operasional perusahaan.
Tugas dari karyawan di divisi accounting adalah membuat surat pesanan, kwitansi
pembayaran, memasukkan data rekening koran, buku besar, buku bank,
mengambil voucher dari divisi administratif, mencetak voucher bank keluar dan
masuk, mencetak voucher kas keluar dan masuk, menjurnal buku besar, membuat
dokumen pendukung (kwitansi, surat jalan, nota), membuat dan melapor SPT
masa PPN, membuat dan melapor SPT masa pajak penghasilan, menghitung
kebutuhan PPN yang terhutang atas realisasi penjualan rumah. Jenis pekerjaan
yang dikerjakan oleh kepala bagian adalah memeriksa surat pesanan, kwitansi
pembayaran, voucher bank keluar dan masuk, voucher kas keluar dan masuk,
memeriksa jurnal buku besar, memeriksa surat dan laporan pemberitahuan masa
PPN dan masa pajak penghasilan. Volume pekerjaan yang dikerjakan oleh penulis
menyesuaikan permintaan yang diberikan oleh penyelia. Berikut ini adalah
gambaran ruang kerja dan gambaran umum kegiatan yang dilakukan penulis
selama PKL :
Gambaran Ruang Kerja
Gambar 3.1 Denah Ruang Kerja Divisi Accounting
Berdasarkan gambar ruang kerja diatas meja kabag ditempati oleh Bapak Rully,
meja magang ditempati oleh penulis, meja staff accounting 1 ditempati oleh Ibu
Rara, meja staff accounting 2 ditempati oleh Bapak Mahar , Meja staff accounting
4 ditempati oleh Bapak Lukman, untuk meja staff accounting 3 awalnya ditempati
oleh Bapak Heru tetapi karena perintah dari Bapak Tommy selaku Direktur I yang
menugaskan kepada Bapak Heru untuk mengisi tempat sebagai Kabag Admin.
Oleh karena itu meja accounting 3 untuk sementara kosong dan menunggu
pegawai baru yang akan direkrut oleh PT. Tri Putra Manunggal.
Gambaran Umum Kegiatan
No Kegiatan MingguKe - Keterangan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Tercapai Tidak
1. Pengenalan tentang lingkungan perusahaan.
2. Perkenalan dengan para karyawan
3. Menghitung PTKP
4. Pengarsipan
5. Mengecek nomer faktur pajak
6. Setor pajak penghasilan pasal 4 ayat 2
7. Lapor pajak di KPP Pratama
8. Rekap data user
9. Menginput dan mencetak SSP
10. Input rekening koran ke dalam laporan buku
besar
11. Input Keterangan terbilang dan mencetak
voucher
12 Setor pajak penghasilan pasal 21
13 Menghitung PPN
14 Menginput nomer faktur pajak dan meminta
nomer fatur pajak menggunakan aplikasi E-
faktur
Tabel 3.1 Rekapitulasi Kegiatan
Tabel tersebut merupakan gambaran kegiatan Praktik Kerja Lapangan
yang dilakukan oleh penulis secara umum, kegiatan Praktik Kerja Lapangan yang
ditampilkan dalam bentuk tabel tersebut akan dijelaskan secara detail sebagai
berikut :
Pengenalan Tentang Lingkungan Perusahaan
Praktik Kerja Lapangan (PKL) dimulai pada tanggal 27 Juli 2015, pada
saat itu penulis diberikan pengarahan oleh Bapak Fahrur Rozi selaku Kepala
Bagian Accounting. Pengarahan tersebut berisikan tentang apa yang akan
dikerjakan oleh penulis selama kurang lebih 9 minggu, mulai dari waktu bekerja,
pakaian, tata tertib, hingga tugas – tugas yang diberikan oleh Bapak Fahrur Rozi.
Perkenalan Kepada Para Karyawan
Hari kedua Praktik Kerja Lapangan, penulis diminta untuk datang kekantor
RUKO RICH PALACE R-3, R-5 Jalan Mayjend Sungkono No. 151 Surabaya . Di
situ penulis disambut hangat oleh Ibu Anastasia dan Bapak Fahrur Rozi N.
Kemudian penulis dikenalkan kepada Bapak Heru, Bapak Lukman, Bapak Mahar
dan Ibu Rara selaku staf accounting PT. Tri Putra Manunggal. Setelah perkenalan
singkat penulis diajarkan tentang bagaimana untuk mengerjakan semua jobdesc
yang di berikan.
Pengarsipan
Menurut The Liang Gie (200:20) yaitu arsip sebagai kumpulan warkat-
warkat yang disimpan secara teratur, berencana karena mempunyai sesuatu
kegunaan agar setiap kali diperlukan dapat cepat ditemukan kembali. Di PT. Tri
Putra Manunggal penulis melakukan pemberkasan tentang SSP, SPT, Voucher.
Sebelumnya penulis memfotocopy file-file tersebut tujuannya untuk membackup
file tersebut. Setelah di fotocopy berkas tersebut disimpan kedalam outner sesuai
dengan nama PT, tanggal dan jenisnya. Jenis SSP dibedakan menjadi dua yaitu
pasal 21 dan pasal 4, begitu juga dengan SPT yang dibedakan menjadi dua yaitu
pasal 21 dan pasal 4. Sedangkan kalau voucher dibedakan jenisnya antara kas
masuk dan keluar. Penulis juga mengarsip notula rapat, internal memo, daftar
peserta realisasi. Penulis memilah dan melihat isi dokumen memo internal dan
mengurutkan dokumen tersebut menggunakan sistem subjek. berdasarkan nama-
nama proyek perumahan milik perusahaan. Ada empat proyek perumahan yaitu
TAS 4, TAS 5, MAS dan PAS. Maka untuk memudahkan dalam menemukan
dokumen, penulis membuat pembatas dan memberikan nama/judul di atas
dokumen sesuai dengan nama proyek masing-masing. Karena ada empat proyek
perumahan, maka penulis membuat empat judul proyek perumahan yaitu TAS 4,
Tas 5, Mas dan PAS. Penulis juga mengurutkan internal memo tersebut
berdasarkan nomor surat mulai dari nomor surat paling kecil yang berada di posisi
paling bawah, hingga nomor surat paling baru berada di posisi paling atas. Setelah
mengurutkan berdasarkan nomor surat lalu dokumen dipisah-pisah sesuai dengan
masing-masing proyek perumahan.
Mengecek nomer faktur pajak
Penulis melakukan pengecekan surat faktur pajak yang diberikan oleh
divisi pembelian. Pengecekan ini dilakukan untuk mengantisipasi kesalahan dalam
mencatat nomer faktur pajak sehingga catatan yang dipegang divisi pembelian
harus sama dengan surat faktur pajak tersebut. Jika sudah benar surat faktur pajak
ini akan dilaporkan/diupload dengan menggunakan aplikasi e-faktur yang akan
dilakukan oleh divisi accounting(pajak).
Setor pajak penghasilan pasal 4 ayat 2
Pasal 4 ayat (2) UU Pajak Penghasilan mengatur tentang penghasilan dari
transaksi pengalihan harta berupa tanah dan/atau bangunan, usaha jasa konstruksi,
usaha real estate, dan persewaan tanah dan/atau bangunan dikenai pajak bersifat
final yang diatur dengan peraturan pemerintah. Sesuai dengan pengertian diatas
perusahaan PT. Tri Putra Manunggal wajib membayar setor pajak atas transaksi
pengalihan tanah. Setor pajak penghasilan ini dilaksanakan ketika adanya
transaksi antara pihak PT. Tri Putra Manunggal dengan user, setelah terjadi
kesepakatan pihak PT. Tri Putra Manunggal membuat anggaran. Didalam proses
anggaran ini akan dibuatkan cek sesuai dengan harga yang akan disetor, untuk
bagian pajak membuat SSP (Surat Setor Pajak). Setelah pembuatan cek dan SSP
selesai, penulis melakukan penyetoran di bank PERSEPSI maksudnya bank yang
ditunjuk pemerintah untuk melakukan pembayaran setor pajak seperti bank jatim,
bank bii dan pos indonesia. Khusus bank BII pembayaran pajak dibawah jam
10.00 pagi. Penulis memilih melakukan pembayaran di bank jatim.
Lapor pajak di KPP Pratama
Setelah selesai melakukan pembayaran SSP, penulis menyerahkan form
SSP tersebut kepada bapak mahar untuk di proses pembutan CSV dan formulir
SPT MASA. Setelah proses pembuatan tersebut selsai bapak mahar menyerahkan
kepada penulis untuk melaporkan ke KPP Pratama. KPP Pratama yang pernah
penulis lapor yaiut KPP Pratama Wonocolo, KPP Pratama Sukomanunggal dan
KPP Pratama Sidoarjo Selatan. Pada waktu lapor petugas KPP tersebut
memberikan Bukti Penerimaan Surat ( BPS) kepada penulis. Setalah itu penulis
mengarsip BPS di tiap-tiap perusahaan yang dilaporkan.
Rekap data user
Penulis dalam pembuatan rekapitulasi melakukan beberapa aktivitas yaitu:
1. Memasukkan faktur dari perusahaan-perusahaan yang bekerjasama
dengan PT. Tri Putra Manunggal ke dalam komputer
2. Memindahkan daftar NPWP perusahaan dari e-SPT ke microsoft
excel
3. Mengurutkan data user sesuai dengan tanggal jadi pembelian
rumah, tanggal pelunasan dan tanggal real.
Menginput dan Mencetak SSP
Penulis memasukkan rekapan data realisasi dari microsoft excel dan
memindahkan ke formulir SSP yang sudah disediakan di microsoft word. Didalam
formulir tersebut penulis memasukkan nama user, alamat user, kode pajak,
NPWP dan jumlah bilangan yang akan di bayarkan. Kemudian Penulis mencetak
SSP tersebut dan menyerahkan kepada Bapak Mahar untuk di periksa. Setalah
diperiksa dan dinyatakan benar penulis melakukan pembayaran SSP di Bank
Jatim yang sebagaimana telah dijelaskan oleh penulis diatas.
Input Rekening Koran Ke Dalam Laporan Buku Besar
Rekening koran adalah suatu bukti yang dikeluarkan oleh bank yang
berisikan tentang pengeluaran dan pemasukan perusahaan. Semua rekening koran
disimpan oleh Ibu Tyas yang berada di divisi keuangan. Penulis mengambil
rekening koran tersebut sesuai dengan yang dibutuhkan. Setelah penulis
mendapatkan rekening koran tersebut, penulis memindahkan kedalam laporan
keuangan sesuai dengan debet kreditnya. Debet kredit yang dikeluarkan oleh
bank berbeda dengan debet kredit diperusahaan. Jadi jika di rekening koran debet
maka penulis memasukannya kedalam kredit perusahaan begitu sebaliknya.
Input Keterangan Terbilang dan Mencetak Voucher
Penulis menginput keterangan terbilang dengan menggunakan program
excel. Dalam menginput ketrangan terbilang penulis menggunakan rumus proper
yang telah disediakan. Setelah menginput, penulis mencetak dalam format
voucher. Voucher tersebut sebagai bukti adanya kas masuk dan keluar suatu
perusahaan yang bisa dipertanggung jawabkan.
Setor Pajak Penghasilan Pasal 21
PPh 21 yaitu Pajak penghasilan sehubungan dengan pekerjaan, jasa, dan
kegiatan yang dilakukan oleh wajib pajak orang pribadi, yaitu pajak atas
penghasilan berupa gaji, upah, honorarium, tunjangan, dan pembayaran lain
dengan nama apapun sehubungan dengan pekerjaan atau jabatan, jasa dan
kegiatan. . Sesuai dengan pengertian diatas perusahaan PT. Tri Putra Manunggal
wajib membayar setor pajak dan membuat anggaran . Didalam proses anggaran
ini akan dibuatkan cek sesuai dengan harga yang akan disetor, untuk bagian pajak
membuat SSP (Surat Setor Pajak). Setelah pembuatan cek dan SSP selesai,
penulis melakukan penyetoran di bank PERSEPSI maksudnya bank yang ditunjuk
pemerintah untuk melakukan pembayaran setor pajak seperti bank jatim, bank bii
dan pos indonesia. Khusus bank BII pembayaran pajak dibawah jam 10.00 pagi.
Penulis memilih melakukan pembayaran di bank jatim.
Menginput nomer faktur pajak dan meminta nomor fatur pajak
menggunakan aplikasi E-faktur
Penulis ditugaskan oleh Bapak Rully untuk menginput dan meminta
nomor faktur pajak. Menginput nomer faktur pajak harus mengikuti beberapa
langkah yaitu sebgai berikut :
1. Adanya surat faktur pajak pembelian
2. Membuka aplikasi E-faktur, setelah membuka aplikasi tersebut penulis
memasukkan username dan password PT. Tri Putra Manunggal
3. Setelah Login, penulis mengklik Faktur-pajak masukan-administrator
faktur
4. Di menu administrator faktur terdapat pilihan menu yaitu rekam faktur,
upload faktur dan ubah faktur. Untuk input pajak masukan penulis
memilih menu rekam faktur
5. Menu rekam faktur penulis menginput NPWP lawan transaksi, nomor
faktur pajak, tanggal faktur, masa pajak, DPP, PPN. Setelah selesai
menginput penulis mengupload nomor faktur tersebut.
Penulis juga ditugaskan untuk meminta nomor faktur pajak secara online
dengan membuka website efaktur.pajak.go.id, setelah membuka website tersebut
penulis memasukkan Npwp dan Password perusahaan PT.Tri Putra Manunggal
dan pada saat login penulis bisa meminta nomer faktur pajak sesuai ketentuan
yang diberikan oleh perusahaan tersebut.
Menghitung PPh 21 dengan PTKP Baru
Penulis mendapatkan ilmu dari Bapak Mahar tentang menghitung PPh 21
dengan berdasarkan PTKP Karyawan. Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP)
adalah pengurang penghasilan neto bagi Wajib Pajak Orang Pribadi dalam
menentukan besarnya penghasilan kena pajak (PKP). Data-data penghasilan
karyawan PT. Tri Putra Manunggal diperoleh dari Ibu Anastasia selaku staff
HRD. Data-data tersebut masih bersifat sementara yang kemudian akan diproses
oleh Bapak Mahar dan penulis seperti menghitung PPh 21. Setelah selesai
menghitung PPh 21 karyawan, data tersebut disalurkan kepada Divisi Admin yang
tujuannya untuk membuat slip penggajian kepada karyawan.
Gambar 3.2 Alur Penggajian
3.2 PERHITUNGAN PPh 21 BERDASARKAN PTKP 2015 DALAM
PENGGAJIAN KARYAWAN
Pada dasarnya Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) adalah pengurang
penghasilan neto bagi Wajib Pajak Orang Pribadi dalam menentukan besarnya
penghasilan kena pajak (PKP). PTKP ditentukan oleh keadaan pada awal tahun
pajak atau awal bagian tahun pajak. Per 1 Juli 2015, batas Pendapatan Tidak Kena
Pajak (PTKP) naik dari Rp 24,3 juta per tahun menjadi Rp 36 juta per tahun, atau
Rp 3 juta per bulan. Pemerintah menaikkan batas Penghasilan Tidak Kena Pajak
(PTKP) dengan beberapa pertimbangan sebagai berikut :
1. Untuk menjaga daya beli masyarakat. Sebagaimana diketahui dalam
beberapa tahun terakhir telah terjadi pergerakan harga kebutuhan pokok
yang cukup signifikan dampak dari kebijakan penyesuaian harga BBM.
2. Terjadinya penyesuaian Upah Minimum Propinsi (UMP) dan Upah
Minimum Kabupaten/Kota (UMK) di hampir semua daerah.
3. Terkait dengan kondisi ekonomi terakhir yang menunjukkan tren
perlambatan ekonomi, akibat dampak perlambatan ekonomi global,
khususnya mitra dagang utama Indonesia.
Data-data Karyawan beserta penghasilan (sementara)
Bapak Mahar memproses data tersebut (Menghitung PPh 21)
Data dari Bapak Mahar diserahkan Kepada Admin untuk membuat slip gaji
Dengan adanya penyesuaian batasan PTKP, harapan pemerintah yaitu
dapat menaikkan permintaan domestik dengan tetap terus mendorong daya beli
masyarakat. Pemerintah menyadari bahwa saat ini tidak bisa mengandalkan sisi
eksternal (perdagangan internasional) untuk mendorong kinerja ekonomi sehingga
diperlukan usaha untuk mendorong permintaan domestik melalui investasi
maupun konsumsi masyarakat.
Berikut rincian besaran PTKP setelah penyesuaian:
No Keterangan Besaran PTKP1 Wajib Pajak Orang Pribadi Rp 36.000.000,002 Tambahan Wajib Pajak yang kawin Rp 3.000.000,003 Tambahan untuk seorang isteri yang penghasilannya
digabung dengan penghasilan suamiRp 36.000.000,00
4 Tambahan untuk setiap anggota keluarga sedarah dalam garis keturunan lurus satu derajat yang menjadi tanggungan sepenuhnya, contoh: ayah, ibu, dan anak
Rp 3.000.000,00
5 Tambahan untuk setiap anggota keluarga semenda dalam garis keturunan lurus yang menjadi tanggungan sepenuhnya, contoh: mertua dan anak tiri serta anak angkat
Rp 3.000.000,00
Tabel 3.2 Rincian Besaran PTKP
Perhitungan PPh 21 Berdasarkan PTKP 2015 adalah sebagai berikut :
Bapak Sabar selaku Direktur utama PT. Tri Putra Manunggal memperoleh gaji
nettosebulan sebesar Rp. 5.662.000 (sudah termasuk biaya jabatan). Bapak sabar
sudah menikah dan memiliki tanggungan 2 anak. Maka :
Penghasilan Netto Sebulan Rp. 5.662.000
Penghasilan Netto Setahun Rp. 67.944.000
PTKP Setahun :
WP Sendiri Rp. 36.000.000
WP Kawin Rp. 3.000.000
Tanggungan 2 anak Rp. 6.000.000+
Rp. 45.000.000-
Penghasilan Kena Pajak Setahun Rp. 22.944.000
PPh 21 Setahun :
5% x Rp. 22.944.000 = Rp. 1.147.200
PPh 21 Sebulan :
Rp. 1.147.200 : 12 = Rp. 95.600
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1. Kesimpulan
Selama melakukan kegiatan PKL, penulis mendapatkan banyak
pengetahuan baru mengenai perusahaan Real Estate. Proyek-proyek perusahaan
yang dimiliki oleh PT. Tri Putra Manunggal yang ternyata tidak berfokus hanya
pada satu proyek, tetapi beberapa proyek-proyek perumahan dan resort. Penulis
juga mendapat kesempatan melakukan tugas-tugas divisi accounting terutama
tentang perpajakan. Tugas-tugas sebagai seorang divisi accounting yaitu membuat
surat pesanan, kwitansi pembayaran, memasukkan data rekening koran, buku
besar, buku bank, mengambil voucher dari divisi administratif, mencetak voucher
bank keluar dan masuk, mencetak voucher kas keluar dan masuk, menjurnal buku
besar, membuat dokumen pendukung (kwitansi, surat jalan, nota), membuat dan
melapor SPT masa PPN, membuat dan melapor SPT masa pajak penghasilan,
menghitung kebutuhan PPN yang terhutang atas realisasi penjualan rumah.
Penulis juga mendapatkan informasi mengenai sistem perpajakan, dapat
berkomunikasi sehari-hari dengan baik antar atasan-bawahan dan sesama staf,
menjadi lebih displin, bertanggung jawab dan jujur. Staf divisi pajak telah
mengajarkan banyak hal kepada penulis seperti mengisi e-SPT, menjurnal buku
besar, membuat voucher bank, melapor ke kantor pajak, merekap data seperti
rekening korang, menghitung PPh, mencairkan cek ke Bank BCA dan BII, dan
membayar SSP di Bank Jatim.
Penulis menjadi tahu tentang dunia kerja yang sesungguhnya, cara
menjalin hubungan dengan sesama rekan kerja, cara bekerja sama di dalam tim
dan cara menghadapi atasan.
4.2 Saran
Setelah penulis melakukan PKL di Bersatu Sukses Group, penulis ingin
memberikan beberapa saran berikut untuk perusahaan yaitu
Recommended