31
21 BAB III PEMBAHASAN 3.1 Peralatan Radiologi 3.1.1 Nama Alat AUTOMATIC PROCESSING FILM Nama alat : Automatic Processing Film Merk : Fuji film Model : fpm 100a Power : 210/220/230/240 v 50 Hz Gambar 3.1 : APF 3.1.2 Prinsip kerja alat Fungsi alat APF berfungsi untuk mencuci film secara otomatis dari hasil foto rontgen konvesional Prinsip Kerja APF terbagi atas beberapa bagian antara lain: Motor Servo Roller Chamber cairan

bab III - IV

Embed Size (px)

DESCRIPTION

opo

Citation preview

Page 1: bab III - IV

21

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Peralatan Radiologi

3.1.1 Nama Alat

AUTOMATIC PROCESSING FILM

Nama alat : Automatic Processing Film

Merk : Fuji film

Model : fpm 100a

Power : 210/220/230/240 v 50 Hz

Gambar 3.1 : APF

3.1.2 Prinsip kerja alat

Fungsi alat

APF berfungsi untuk mencuci film secara otomatis dari hasil foto

rontgen konvesional

Prinsip Kerja

APF terbagi atas beberapa bagian antara lain:

Motor Servo

Roller

Chamber cairan

Page 2: bab III - IV

22

Heater

Sesuai dengan namanya Automatic Processing Film yang artinya

adalah proses pencucian film yang dilakukan secara otomatis dengan

menggunakan media motor sebagai penggerak.

Komponen Elektronika yang dibuat hanya minim sekali karena

hanya menggunakan rangkaian pengendali motor servo dan pemanas

heater. Motor berfungsi untuk menjalankan film dari satu larutan ke larutan

berikutnya. Sedangkan heater digunakan untuk pemanas cairan kimia,

panas ini sangat berpengaruh pada proses kimia yang terjadi pada film.

Suhu mempengaruhi cepat lambatnya proses pencucian film yang terjadi.

Prosesnya film masuk ke cairan Developer digerakkan oleh roller

didalam cairan ini terjadi proses perontokan materi hitam pada film dan

bagian film yang terkena bayangan akan tercipta gambar tampak. film akan

terus berjalan menuju cairan Fixer pada cairan ini bayangan tampak tadi

diperjelas yang kemudian akan dibilas dan dibersihkan oleh air yang

kemudian akan dipanasi untuk mengeringkan film oleh pemanas dan

proses pencucian film pun selesai.

Dalam proses pencucian ini tetap berada pada ruangan yang gelap

total hanya diterangi oleh lampu berwarna merah sekitar 5 watt. Kenapa

menggunakan lampu berwarna merah? Jawabannya ini dikarenakan

panjang gelombang dari cahaya warna merah pendek dan tidak merusak

atau membakar film yang akan dicuci.

Page 3: bab III - IV

23

Untuk pengaturan cairan dilakukan dengan cara otomatis

maksudnya cairan developer dan Fixer dari jerigent akan disalurkan ke

chamber dengan selang-selang. Untuk mengirimnya digunakan pompa

piston sebagai pemompa larutan menuju chamber. Sedangkan air diambil

langsung dari kran air yang mengalir sehingga hasil pencucian film benar-

benar bersih.

Apabila terjadi Overload cairan maka secara otomatis solenoid

valve akan terbuka dan akan mengalirkan cairan sisa tadi kembali ke

jerigent/tempat penampungan.

3.1.3 Blok Diagram Alat

Gambar 3.2 : Blok Diagram APF

3.1.4 Cara Kerja Blok Diagram

Film dimasukkan ke dalam APF dengan bantuan roller film

dilewatkan melalui developer. Didalam developer bagian film yang tak

terkena radiasi sinar-X di hitamkan sedangkan yang terkena X-ray menjadi

Page 4: bab III - IV

24

bayangan tampak.Roller menggerakkan film menuju ke fixer, pada cairan

ini hasil bayangan tampak tadi diperjelas sehingga terbentuklah gambar

dari bayangan itu tadi.Film menuju ke air di dalam air ini film dibersihkan.

Kondisi air dalam keadaan selalu mengalir karena bertujuan untuk

menghilangkan sisa-sisa cairan kimia tadi sehingga film yang keluar benar-

benar dalam kondisi bersih.Sebelum keluar film terlebih dahulu di

keringkan oleh heater.Film dalam kondisi bersih pun selesai dicuci.

Catatan:

Seperti layaknya bahan-bahan kimia yang lainnya cairan developer

dan fixer mempunyai life time atau biasa dikatakan usia masih baik atau

tidaknya cairan ini digunakan. Tanpa menggunakan alat indikasi usia

cairan yang canggih kita juga masih bisa menilainya sendiri caranya.

Bisa kita lihat dari hasil pencuciannya misal pada kondisi yang

normal proses pencucian dilakukan dalam waktu 10 menit dan hasil

pencucian yang didapat bagus dan gambarnya jelas. Namun pada kondisi

cairan yang sudah jelek atau bisa dikatakan rusak. Dalam kondisi waktu

yang normal hasil poto atau gambar yang tampak sama sekali tidak jelas

dan masih terlihat beberapa bagian gambar yang belum terlarut maka ini

adalah indikasi bahwa cairan yang digunakan ini dalam kondisi sudah tak

layak pakai dan sebaiknya segera diganti dengan cairan yang baru.

Page 5: bab III - IV

25

Apabila cairan tidak diganti sebenarnya masih ada alternative lain

yaitu memperpanjang waktu proses pencucian film ini. Misalnya dalam

kondisi normal proses pencucian film dapat dilakukan selama 10 menit

Dalam kondisi ini kita tambahkan waktunya menjadi sekitar 20 menit.

Namun walaupun begitu hasil poto atau gambar yang didapat masi tetap

kurang memuaskan. Jadi apabila menemukan gejala-gejala diatas

sebaiknya segera mengganti cairan developer dan fixer secepatnya supaya

proses pelayanan tidak terganggu

Page 6: bab III - IV

26

3.2 Peralatan Laboratorium

3.2.1 Nama Alat

Mikroskop

Nama Alat : Mikroskop

Merk : Olimpus

Power : 220 AC

Frekuensi : 50-60 Hz

Kelembaban : 50-80 % dengan rentang

suhu 31 - 40

k

Gambar 3.3 : Mikroskop

3.2.2 Prinsip Kerja Alat

Funsi Mikroskop : Milihat benda/bagian benda yang sangat kecil

yang tidak bisa dilihat dengan mata telanjang.

Prinsip kerja : Mikroskop adalah obyek ditempatkan di ruang

dua lensa obyektif sehingga terbentuk bayangan nyata terbalik dan

diperbesar. Lensa okuler mempunyai peran seperti lup, sehingga

pengamat dapat melakukan dua jenis pengamatan yaitu dengan mata tak

berakomodasi atau dengan mata berakomodasi maksimum. Pilihan jenis

pengamatan ini dapat dilakukan dengan cara menggeser jarak benda

terhadap lensa obyektif yang dilakukan dengan tombol soft adjustment

(tombol halus yang digunakan untuk menemukan fokus). Kegiatan

Page 7: bab III - IV

27

berikut ini akan memperlihatkan pembentukan bayangan pada

mikroskop.

Gambar 3.4 : Pembentukan bayangan pada mikroskop

3.2.3 Struktur Bagian Mikoskope

Ada dua bagian utama yang umumnya menyusun mikroskop, yaitu:

Bagian optik, yang terdiri dari kondensor, lensa objektif, dan lensa

okuler.

Bagian non-optik, yang terdiri dari kaki dan lengan mikroskop,

diafragma, meja objek, pemutar halus dan kasar, penjepit kaca objek,

dan sumber cahaya.

3.2.4 Bagian-Bagian Mikroskope

1. LENSA OKULER, yaitu lensa yang dekat dengan mata pengamat lensa

ini berfungsi untuk membentuk bayangan maya, tegak, dan diperbesar dari

lensa objektif.

Page 8: bab III - IV

28

Gambar 3.5 : Lensa okuler

2. LENSA OBJEKTIF, lensa ini berada dekat pada objek yang di amati,

lensa ini membentuk bayangan nyata, terbalik, di perbesar. Di mana lensa

ini diatur oleh revolver untuk menentukan perbesaran lensa objektif.

Gambar 3.6 : Lensa objektif

3. TABUNG MIKROSKOP (TUBUS), tabung ini berfungsi untuk mengatur

fokus dan menghubungan lensa objektif dengan lensa okuler.

4. MAKROMETER (PEMUTAR KASAR), makrometer berfungsi untuk

menaik turunkan tabung mikroskop secara cepat.

5. MIKROMETER (PEMUTAR HALUS), pengatur ini berfungsi untuk

menaikkan dan menurunkan mikroskop secara lambat, dan bentuknya lebih

kecil daripada makrometer.

Page 9: bab III - IV

29

6. REVOLVER, revolver berfungsi untuk mengatur perbesaran lensa

objektif dengan cara memutarnya.

Gambar 3.7 : Revolver

7. REFLEKTOR, terdiri dari dua jenis cermin yaitu cermin datar dan cermin

cekung. Reflektor ini berfungsi untuk memantulkan cahaya dari cermin ke

meja objek melalui lubang yang terdapat di meja objek dan menuju mata

pengamat. Cermin datar digunakan ketika cahaya yang di butuhkan

terpenuhi, sedangkan jika kurang cahaya maka menggunakan cermin

cekung karena berfungsi untuk mengumpulkan cahaya.

8. DIAFRAGMA, berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya

yang masuk.

Gambar 3.8 : Diagfragma

9. KONDENSOR, kondensor berfungsi untuk mengumpulkan cahaya yang

masuk, alat ini dapat putar dan di naik turunkan.

Page 10: bab III - IV

30

10.MEJA MIKROSKOP, berfungsi sebagai tempat meletakkan objek yang

akan di amati

11.PENJEPIT KACA, penjepit ini berfungsi untuk menjepit kaca yang

melapisi objek agar tidak mudah bergeser.

12.LENGAN MIKROSKOP, berfungsi sebagai pegangang pada

mikroskop.

13.KAKI MIKROSKOP, berfungsi untuk menyangga atau menopang

mikroskop.

14.SENDI INKLINASI (PENGATUR SUDUT), untuk mengatur sudut atau

tegaknya mikroskop.

Page 11: bab III - IV

31

3.3 Peralatan Life Support

3.3.1 Nama Alat

Syringe Pump

Nama Alat : Syringe Pump

Merk : Terumo

Model : TE 311

Power : 12 VDC

Gambar 3.9 : Syringe Pump

3.3.2 Prinsip Kerja Alat

Fungsi alat : Memasukkan cairan obat kedalam tubuh pasien melalui

vena dan untuk mencegah periode kadar obat atau cairan yang dimasukan,

dimana Tingkat obat di dalam darah terlalu tinggi atau terlalu rendah.

Prinsip Kerja : Pada dasarnya pada syringe pump terdiri dari

beberapa rangkaian yaitu rangkaian pengatur laju motor (pendeteksi rpm),

rangkaian komparator, dan rangkaian sinyal referensi. Motor akan berputar

untuk menggerakkan spuit merespon sinyal yang diberikan oleh rangkaian

pengendali motor, tetapi putaran motor itu sendiri tidak stabil sehingga

perubahan-perubahan itu akan dideteksi oleh rangkaian pendeteksi rpm.

Sinyal yang didapat dari pendeteksi rpm akan dibandingkan dengan sinyal

referensi, dimana hasil dari perbandingan tersebut akan meredakan

ketidakstabilan motor. Motor akan mengurangi lajunya jika perputarannya

Page 12: bab III - IV

32

terlalu cepat dan sebaliknya akan menambah kecepatan jika perputarannya

terlalu pelan sehingga didapatkan putaran motor yang stabil.

3.3.3 Blok Diagram Alat

Gambar 3.10 : Blok diagram syringe pump

Page 13: bab III - IV

33

3.3.4 Cara Kerja Blok Diagram

PLN mensuply power suply, dan power suply mensuply main

board,didalam main board terdapat beberapa driver, diantaranya :

a) Motor driving circuit : berfungsi sebagai driver motor dari

syringepump ini.

b) Buzzer driving circuit : berfungsi sebagai driver buzzer dari

syringepump ini.

c) LED driving circuit : berfungsi sebagai driver LED dari

syringepump ini.

Pada saat alat dihidupkan,batrai akan mensuplay semua rangkaian

dan menyalakan indikator batrai, saat syringe diletakkan pada tempat

syringe yang telah tersedia maka secara otomatis alat ini mensensor ukuran

syringe yang dipakai.Dan saat user melakukan pemilihan cairan yang

disuntikan,maka user akan menggunakan switch rotary yang kemudian

akan dideteksi oleh motor rotation detection. Setelah syringepump

berkerja, maka pergerakkan motor akan memutar ulir dan menyebabkan

plunger bergerak maju untuk mendorong spuit syringe.Dan saat cairan

pada syringe mau habis akan mengaktifkan sensor nerly empety dan akan

mengaktifkan alarm. Dan proses berakhir.

Page 14: bab III - IV

34

3.4 Peralatan Bedah & Anestesi

3.4.1 Nama Alat

Suction Pump

Nama Alat : Suction Pump

Merk : Thomas

Model : 1135 GL

Power : 220 VAC / 50-60 Hz

Gambar 3.11 : Suction Pump

3.4.2 Prinsip Kerja Alat

Fungsi Alat

Pesawat Suction banyak digunakan dalam dunia kesehatan untuk

menghisap suatu cairan.

Prinsip Kerja

Kevakuman tabung akibat hisapan sistem hisap dimanfaatkan sebagai

sebuah penghisap, karena sifat udara yang cenderung mengisi ruang

yang kosong jika diberikan sebuah jalan masuk pada sebuah ruang

vakum maka udara akan segera mengisi ruang melalui jalan yang kita

berikan, dan apabila secara terus menerus kita kosongkan ruang

tersebut dengan menggunakan sistem hisap maka udara dari celah

Page 15: bab III - IV

35

yang kita berikan akan terus masuk sesuai dengan isapan yang

dilakukan

3.4.3 Blok Diagram Alat

Gambar 3.12 : Blok diagram Suction Pump

3.4.4 Cara Kerja Blok Diagram

Motor mendapat tegangan dari PLN, dan pompa hisap akan aktif

pompa hisap adalah suatu alat yang berdasarkan kontruksinya dibuat

untuk menghasilkan daya hisap,prinsip kerja dari motor hisap sebagai

berikut : bila motor telah bekerja ,piris piston akan dikopel dengan rotor

motor akan bergerak sehingga piston akan turun naik secara

kontinu.Apabila piston naik klep hisap akan menutup sehinga udara akan

dibuang melalui klep buang,jika piston turun maka klep buang akan

menutup dan klep hisap akan membuka maka udara akan disedot melalui

klep hisap kemudian piston naik kembali klep hisap tertutup maka udara

akan dikeluarkan melalui klep buang.

Tekanan hisapan motor akan terdeteksi oleh manometer.setelah

proses selesai matikan alat.

Page 16: bab III - IV

36

3.5 Peralatan Diagnostik

3.5.1 Nama Alat

Tensimeter Digital

Nama Alat : Tensimeter Digital

Merk : OMRON

Model : HEM 7203

Power : 6 VDC

Gambar 3.13 : Tensimeter Digital

3.5.2 Prinsip Kerja Alat

Fungsi Alat

Sebagai alat untuk mengukur denyut nadi pasien dengan tampilan

sistole dan diastole secara digital.

Prinsip Kerja Alat

Mengukur tekanan darah systolic dan diastolic serta denyut jantung

pasien yang hasilnya akan ditampilkan pada LCD kemudian hasil

pengukuran akan di save secara otomatis yang bisa ditampilkan

kembali.alat ini sekali ditekan start akan memompa manset dan akan

langsung bisa mendeteksi systole dan diastole.

Systole dan diastole normal untuk laki-laki 120 / 80 mmHg

Systole dan diastole normal untuk wanita 110 / 70 mmHg

Tetapi tekanan darah pada manusia tergantung oleh umur juga.

Page 17: bab III - IV

37

3.5.3 Blok Diagram Alat

Gambar 3.14 : blok diagram tensimeter digital

3.5.4 Cara kerja blok diagram

Baterai akan menyuplai tegangan ke rangkaian Maind board yang

berfungsi sebagai pusat utama pada alat, ketika tombol start ditekan motor

pompa akan memompa udara pada manset untuk memberi tekanan udara,

setelah udara yang di manset cukup untuk memberi tekanan maka motor

akan berhenti memompa karena terdapat sensor tekanan yang akan

mengetahui tekanan darah pada pasien,ketika tekanan dirasa cukup maka

sensor akan menyesor dan motor berhenti bekerja. Udara pada manset akan

menyusut dan sensor akan mendetekasi sinyal systole dan dyastole dan

kemudian diolah di rangkaian main board untuk ditampilkan pada layar

Page 18: bab III - IV

38

LCD. Hasil dari pengukuran akan disimpan secara otomatis oleh alat,

untuk menampilkannya kita dapat mengaturnya melalui tombol kanan kiri.

3.6 Peralatan Terapi

3.6.1 Nama Alat

TENS

Nama Alat : TENS

Merk : ERHA

Power : 220 VAC/50-60 Hz

Gambar 3.15 : TENS

3.6.2 Prinsip Kerja Alat

Fungsi TENS :Dalam bidang medis elektrostimulator banyak

digunakan untuk mengetahui respon sel-sel saraf dan otot terhadap

rangsang (stimulasi) listrik yang diberikan terutama pada bagian-bagian

tubuh yang sakit dan merangsang sel saraf darah yang mengalami nyeri.

Prinsip Kerja : Di dalam tubuh manusia terdapat jaringan –

jaringan. Dalam jaringan – jaringan tersebut terdapat beberapa unsure

elemen dengan nilai resistansi yang berbeda – beda, antara lain adalah :

Elemen yang banyak mengandung air, nilai resistansinya kecil.

Misal: otot, daging, darah.

Page 19: bab III - IV

39

Elemen yang sedikit mengandung air, nilai resistansinya besar. Misal:

lemak, tulang, tanduk.

Penyebaran arus listrik tergantung pada nilai resistansi elemen pada

tubuh. Arus lebih mudah mengalir pada elemen yang mempunyai resistansi

rendah, karena elemen yang beresistansi rendah cenderung bersifat sebagai

isolator. Penyesuaian arus listrik dengan frekuensi 10-250 Hz dengan

amplitude sampai dengan 50mA yang dapat dialirkan ke dalam jaringan

tubuh yang mana saja, sehingga aliran listrik dapat dimasukkan pada

tempat – tempat yang diinginkan.

3.6.3 Blok Diagram Alat

Gambar 3.16:Blok diagram TENS

3.6.4 Cara Kerja Blok Diagram

Tegangan dari PLN masuk ke power suply,power supply akan

membangkitkan frekuensi osiclator,besarnya frekuensi pada osiclator di

atur oleh potensio.Gelombang output dari osiclator masih berupa

Page 20: bab III - IV

40

gelombang kotak , setelah itu gelombang kotak masuk ke inverter untuk

diubah menjadi gelombang AC . Setelah dari inverter masuk ke elektroda,

gelombang pada elektroda berupa gelombang AC dan elektroda

ditempelkan kepasien untuk terapi.

Page 21: bab III - IV

41

BAB lV

PEMELIHARAAN ALAT

4.1 Electrocardiograph

Merk / Type : Fukuda ME

Fungsi : Merekam aktivitas listrik jantung

dalam bentuk grafik EKG.

Gambar 4.1 : Electrocardiograph

Langkah Kerja :

1. Bersihkan alat secara keseluruhan. Body alat, control panel, dan probe.

2. Sambungkan alat dengan jala-jala PLN.

3. Sambungkan EKG dengan alat kalibrator, Patient Simulator / Phantom.

4. Pilih nilai BPM pada titik yang sering digunakan, amati penunjukan pada

alat.

5. Matikan alat.

6. Catat waktu pemeliharaan alat.

7. Simpan alat seperti semula.

Catatan :

Kabel R : Warna Merah Kabel F : Warna Hijau

Kabel L : Warna Kuning

Page 22: bab III - IV

42

4.2 Baby Incubator

Merk / Type : FANEM / C186

Fungsi : Sebagai wadah

penyimpanan bayi prematur/bayi baru

lahir.

Gambar 4.2 : Baby Incubator

Langkah Kerja :

1. Sambungkan alat dengan jala-jala PLN.

2. Nyalakan alat pada posisi ON.

3. Masukkan alat kalibrator suhu, thermometer ruang.

4. Atur setting suhu yang biasa digunakan, 37o C.

5. Tunggu hingga setting media tercapai.

6. Amati penunjukan pada kalibrator menunjukan selisih pada ambang

batas.

7. Matikan alat

8. Catat waktu pemeliharaan alat.

9. Simpan alat seperti semula.

Page 23: bab III - IV

43

4.3 Transport Incubator

Merk / Type : Tesena / TSN-89TR

Fungsi : Wadah untuk menyimpan bayi

prematur/bayi baru lahir yang

mobile/dapat dipindah kemana-mana.

Gambar 4.3 : Transport Incubator

Langkah Kerja :

1. Sambungkan alat dengan jala-jala PLN.

2. Nyalakan alat pada posisi ON.

3. Masukkan alat kalibrator suhu, thermometer ruang.

4. Atur setting suhu yang biasa digunakan, 37o C.

5. Tunggu hingga setting media tercapai.

6. Amati penunjukan pada kalibrator menunjukan selisih pada ambang

batas.

7. Matikan alat.

8. Catat waktu pemeliharaan alat.

9. Simpan alat seperti semula.

Page 24: bab III - IV

44

4.4 Infus Pump

Merk / Type : Terumo / TE 112 dan TE

172

Fungsi : Memasukkan cairan infus kedalam

tubuh pasien melalui vena.

Gambar 4.4 : Infus Pump

Langkah Kerja :

1. Bersihkan seluruh bagien alat.

2. Cek control panel.

3. Cek sensor tetesan.

4. Simpan alat pada tempat semula

4.5 Syringe Pump

Merk / Type : Terumo / Te 331, Te 311

Fungsi : Memasukkan cairan obat kedalam

tubuh pasien melalui vena

Gambar 4.5 : Syringe Pump

Langkah Kerja :

1. Bersihkan seluh body alat dengan menggunakan lap kering.

2. Cek keypad pada syringe pump apakah berfungsi dengan baik apa tidak

Page 25: bab III - IV

45

3. Cek sensor sensor plunger,cek syringe size,pada syringe pump

4. Cek batrai pada syringe pump

5. Cek indicator LED size syringe pump

6. Kembalikan alat ke tempat semula

4.6 Tensimeter Digital

Merk / type :Omron/ HEM 7203

Fungsi :Untuk mengukur tekanan

darah pada pasien

Gambar 4.6 : Tensimeter Digital

Langkah kerja :

1. Bersihkan seluruh bagian alat dengan menggunakan lap kering.

2. Cek manset apakah bocor apa tidak,bila bocor ganti manset dengan

yang baru.

3. Kalibrasi tensimeter dengan menggunakan alat kalibrasi apakah

rentang hasilnya pengukuran bagus apa tidak.

4. Kembalikan alat pada tempatnya

Page 26: bab III - IV

46

4.7 Tensimeter Raksa

Merk / type : Rister

Fungsi : Untuk mengukur tekanan

darah pada pasien

Gambar 4.7 : Tensimeter raksa

Langkah kerja :

1. Bersihkan seluruh bagian alat dengan menggunakan lap kering.

2. Cek manset apakah bocor apa tidak,bila bocor ganti manset dengan

yang baru.

3. Cek bulp masih bisa memompa dengan baik apa tidak.

4. Bersihkan tabung raksanya

5. Kalibrasi tensimeter dengan menggunakan alat kalibrasi apakah

rentang hasilnya bagus apa tidak.

6. Posisikan raksa pada angka 0 , lalu tutup pengunci raksa

7. Kembalikan alat pada tempatnya

Page 27: bab III - IV

47

4.8 Patient Monitor

Merk / Type : Mindray/Pm 7000 & Dräger

Fungsi : Untuk memantau kondisi pasien

yang sedang kritis atau sedang operasi.

Gambar 4.8 : Patient Monitor

Langkah kerja :

1. Bersikan seluruh bagian alat dengan menggunakan lap kering

2. Cek elektroda ECG,jika kotor bersihkan elektrodanya

3. Cek sensor spO2 apakah masih bagus apa tidak

4. Cek manset NIPB apakah bocor apa tidak

5. Cek kabel kabel sensor spO2 dan ECG,masih bagus apa tidak

6. Kalibrasi patienmonitor dengan alat kalibrasi

Catatan :

Kabel R : Warna Merah Kabel F : Warna Hijau

Kabel L : Warna Kuning

RL : Warna Hijau/hitam RA : Warna Putih/merah

LA : Warna Kuning LL : Warna Merah

C1 : Warna Coklat

Page 28: bab III - IV

48

4.9 Meja Ginetologi

Merk / Type : GEA

Fungsi :Untuk pemeriksaan ibu hamil

Gambar 4.9 : Meja Ginetologi

Langkah kerja :

1. Bersihkan seluruh Body meja ginetologi

2. Cek hidrolik pada alat bisa naik turun apa tidak

3. Semprot bagian bagian sendi meja menggunakan kontak clener.

4.10 Nebulizer

Merk/type : Sen up / piston kompresor

Fungsi : Untuk memberikan obat melalui

nafas sepontan

Gambar 4.10 : Nebulizer

Page 29: bab III - IV

49

Langkah Kerja :

1. Cek kabel power nebulizer

2. Bersihkan body alat dengan mengunakan lap kering

3. Cek motornya,bekerja dengan baik apa tidak

4. Kembalikan alat ke tempat penyimpanan

4.11 Suction Pump

Merk/type : Thomas/ Piston

Fungsi : untuk menyedot

cairan

Gambar 4.11 : Suction Pump

Langkah Kerja:

1. Cek kabel power suction pump

2. Nyalakan suction pump

3. Cek kekuatan sedotan suction pump pada selang

4. Matikan suction pump

5. Bersihkan bagian-bagian alat

6. Kembalikan alat pada tempat semula

Page 30: bab III - IV

50

4.12 USG

Merk / type : LOGIC

Fungsi : untuk melihat organ dalam tubuh

manusia tanpa menggunakan radiasi

Gambar 4.12 : USG

Langkah Kerja :

1. Cek kabel powernya apakah masih bagus apa tidak

2. Bersihkan semua body USG dengan menggunakan lap kering

3. Bersikan probe USG dari sisa-sisa gel yang menempel pada probe

4. Cek probe USG berfungsi dengan baik apa tidak

5. Kembalikan alat pada tempatnya

4.13 Doppler

Merk/type : eBESTMAN BF-600+

Fungsi : untuk memeriksa detak jantung

janin

Gambar 4.13 : Doppler

Langkah kerja :

1. Nyalakan Doppler apakah batrai berfungsi dengan baik apa tidak

2. Jika batrai habis , chas batrai tersebut

3. Bersihkan semua body alat dengan lap kering

Page 31: bab III - IV

51

4. Bersihkan probe dari sisa-sisa jell yang menempel

5. Uji alat kembali

6. Kembalikan alat pada tempatnya