Upload
auguste-comte
View
96
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
TUGAS MAKALAH
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
Disusun oleh:
RAHMAD DWINUGROHO
(15412913)
Dosen pembimbing:
INA HELIANY, SH, MM
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS GUNADARMA
2014/2015
BAB I : PENDAHULUAN
Latar Belakang
Sangat panjang perjalanan sejarah bangsa Indonesia yang dimulai sejak era sebelum dan
selama penjajahan, kemudian dilanjutkan dengan era perebutan dan mempertahankan
kemerdekaan sampai hingga era pengisian kemerdekaan menimbulkan kondisi dan
tuntutan yang berbeda sesuai dengan jamannya. Kondisi dan tuntutan yang berbeda
tersebut ditanggapi oleh Bangsa Indonesia berdasarkan kesamaan nilai-nilai perjuangan
bangsa yang senantiasa tumbuh dan berkembang. Kesamaan nilai-nilai ini dilandasi
oleh jiwa, tekad, dan semangat kebangsaan. Kesemuanya itu tumbuh menjadi kekuatan
yang mampu mendorong proses terwujudnya Negara Kesatuan Republik Indonesia
dalam wadah Nusantara.
Semangat perjuangan bangsa yang telah ditunjukkan pada kemerdekaan 17 Agustus
1945 tersebut dilandasi oleh keimanan serta ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa
dan keikhlasan untuk berkorban. Landasan perjuangan tersebut merupakan nilai–nilai
perjuangan Bangsa Indonesia. Semangat inilah yang harus dimiliki oleh setiap warga
negara Republik Indonesia. Selain itu nilai–nilai perjuangan bangsa masih relevan
dalam memecahkan setiap permasalahan dalam bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara serta terbukti keandalannya. Tetapi nilai–nilai perjuangan itu kini telah
mengalami pasang surut sesuai dengan dinamika kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
dan bernegara. Semangat perjuangan bangsa telah mengalami penurunan pada titik yang
kritis. Hal ini disebabkan antara lain oleh pengaruh globalisasi.
Globalisasi ditandai oleh kuatnya pengaruh lembaga–lembaga kemasyarakatan
internasional, negara-negara maju yang ikut mengatur percaturan politik, ekonomi,
sosial budaya, serta pertahanan dan keamanan global. Disamping itu, isu global yang
meliputi demokratisasi, hak asasi manusia, dan lingkungan hidup turut pula
mempengaruhi keadaan nasional. Dan juga ditandai oleh pesatnya perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi, khususnya dibidang informasi, komunikasi, dan
transportasi. Hingga membuat dunia menjadi transparan seolah-olah menjadi sebuah
kampung tanpa mengenal batas negara.
Semangat perjuangan bangsa ynag merupakan kekuatan mental spiritual telah
melahirkan kekuatan yang luar biasa dalam masa perjuangan fisik. Sedangkan dalam era
globalisasi dan masa yang akan datang kita memerlukan perjuangan non fisik sesuai
dengan bidang profesi masing-masing.
Tinjauan pustaka
Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan
Materi pokok Pendidikan Kewarganegaraan adalah tentang hubungan antara warga
negara dan negara serta Pendidikan Pendahuluan Bela Negara (PPBN).
Menurut Azra, pendidikan kewarganegaraan adalah pendidikan yang cakupannya lebih
luas dari pendidikan demokrasi dan pendidikan HAM.
Menurut Zamroni, berpendapat bahwa Pendidikan Kewarganegaraan adalah pendidikan
demokrasi yang bertujuan untuk mempersiapkan warga masyarakat berpikir kritis dan
bertindak demokratis, melalui aktivitas menanamkan kesadaran kepada generasi baru
bahwa demokrasi adalah bentuk kehidupan masyarakat yang paling menjamin hak-hak
warga masyarakat.
Menurut Merphin Panjaitan, bahwa Pendidikan Kewarganegaraan adalah pendidikan
demokrasi yang bertujuan untuk mendidik generasi muda menjadi warga negara yang
demokratis dan partisipatif melalui suatu pendidikan yang diagonal.
Menurut Soedijarto, mengartikan Pendidikan Kewarganegaraan sebagai pendidikan
politik yang bertujuan untuk membantu peserta didik untuk menjadi warga negara yang
secara politik dewasa dan ikut serta membangun sistem politik yang demokratis.
BAB II : PERMASALAHAN
1. Bagaimana Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan?
2. Bagaimana Pengertian Hak dan Kewajiban Negara?
3. Bagaimana Perkembangan Pendidikan Pendahuluan Bela Negara?
4. Bagaimana Hak Asasi Manusia?
BAB III : PEMBAHASAN
A. Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan
Masyarakat dan pemerintah suatu Negara berupaya untuk menjamin kelangsungan
hidup serta kehidupan generasi penerusnya secara berguna dan bermakna.
Generasi penerus tersebut diharapkan akan mampu mengantisipasi hari depan
mereka yang senantiasa berubah dan selalu terkait dengan konteks dinamika
budaya, bangsa, Negara, dan hubungan internasional.
Pengertian Bangsa dan Negara
Bangsa adalah orang-orang yang memiliki kesamaan asal keturunan, adat, bahasa,
dan sejarah serta berpemerintahan sendiri. Bangsa adalah kumpulan manusia yang
biasanya terikat karena kesatuan bahasa dan wilayah tertentu di muka bumi.
Dengan demikian, bangsa Indonesia adalah sekelompok manusia yang
mempunyai kepentingan yang sama dan menyatakan dirinya sebagai satu bangsa
serta berproses di dalam satu wilayah Nusantara/ Indonesia.
Negara adalah suatu organisasi dari sekelompok atau beberapa kelompok manusia
yang bersama-sama mendiami satu wilayah tertentu dan mengakui adanya satu
pemerintahan yang mengurus tata tertib serta keselamatan sekelompok atau
beberapa kelompok manusia tersebut.
B. Pengertian Hak dan Kewajiban Negara
Dalam UUD 1945 Bab X, pasal tentang warga Negara telah diamanatkan pada
pasal 26,27,28, dan 30 sebagai berikut :
Pasal 26, ayat (1) yang menjadi warga Negara adalah orang-orang bangsa
Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan Undang-
Undang sebagai warga Negara.
Pasal 26, ayat (2) syarat-syarat mengenai kewarganegaraan ditetapkan dengan
undang-undang.
Pasal 27, ayat (1) segala warga Negara bersamaan dengan kedudukannya di dalam
hukum dan pemerintahan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu
dengan tidak ada kecualinya.
Pasal 27, ayat (2) tiap-tiap warga Negara berhak azas pekerjaan dan penghidupan
yang layak lagi kemanusiaan.
Pasal 28, kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dangan
lisan, dan sebagainya di tetapkan dengan undang-undang.
Pasal 30. Ayat (1) hak dan kewajiban warga Negara untuk ikut serta dalam
pembelaan Negara dan ayat (2) menyatakan pengaturan lebih lanjut diatur
dengan undang-undang.
C. Perkembangan Pendidikan Pendahuluan Bela Negara
Periode yang dimaksud tersebut adalah yang berkaitan dengan kepentingan
sejarah perkembangan pendidikan pendahuluan bela Negara. Pendidikan
pendahuluan bela Negara berkembang berdasarkan situasi yang dihadapi oleh
penyelenggara kekuasaan. Periode-periode tersebut adalah sebagai berikut :
Tahun 1945 sejak NKRI diproklamasikan sampai tahun 1965 disebut periode
lama atau orde lama.
Tahun 1965 sampai tahun 1998 disebut periode baru atau orde baru
Tahun 1998 sampai sekarang disebut periode reformasi.
D. Hak Asasi Manusia
Menimbang bahwa pengakuan atas martabat yang melekat dan hak-hak yang
sama dan tidak terasingkan dari semua anggota keluarga kemanusiaan, keadilan,
dan perdamaian di dunia.
Menimbang bahwa mengabaikan dan memandang rendah pada hak-hak asasi
manusia telah mengakibatkan perbuatan-perbuatan bangis yang menimbulkan rasa
kemarahan dalam hati nurani umat manusia dan bahwa terbentuknya suatu dunia
di mana manusi akan mengecap kenikmatan kebebasan berbicara dan agama serta
kebebasan dari rasa takut dan kekurangan telah dinyatakan sebagai aspirasi
tertinggi dari rakyat jelata.
BAB IV : PENUTUP
Kesimpulan
Dalam pelaksanaan Pendidikan Kewarganegaraan, manusia sebagai subjek sekaligus
objek pembelajaran yang mempunyai potensi dan karakteristik yang berbeda-beda.
Pengalaman belajar (learning experience) yang diterima mahasiswa menjadi lebih
bermakna dan menjadikan pengetahuan yang diperolehnya (learning to know) tersimpan
dalam memori yang sejati dan menjadi pendorong untuk selalu belajar tentang masalah
demokrasi, hak asasi manusia dan masyarakat madani (civil society).
Di samping itu, pengalaman pembelajaran yang berorientasi humanistik membuat
mahasiswa menemukan jati dirinya (learning to be) sebagai manusia yang sadar akan
tanggung jawab individu dan sosial. Pengetahuan dan kesadaran diri yang tercipta dari
hasil pembelajaran tersebut mendorong mahasiswa untuk melakukan sesuatu (learning
to do) yang didasari oleh pengetahuan yang dimilikinya. Apa yang dilakukan oleh
mahasiswa dimaksudkan dalam rangka pembelajaran untuk membangun kehidupan
bersama (learning to live together). Kehidupan bersama tersebut dibangun atas dasar
kesadaran akan realitas keragaman dan saling memerlukan.
Saran
Mahasiswa mampu menjadi warga negara yang memiliki komitmen (committed)
terhadap nilai-nilai HAM dan demokrasi.
Mahasiswa mampu berpartisipasi dalam upaya menghentikan budaya kekerasan dengan
cara damai.
Mahasiswa mampu berpartisipasi dalam upaya menyelesaikan konflik dalam
masyarakat yang dilandasi dengan sistem nilai-nilai universal.
Mahasiswa memiliki pengertian internasional sehingga mampu menjadi warga negara
yang kosmopolit.
Mahasiswa mampu berpikir kritis terhadap persoalan-persoalan HAM dan demokrasi.
Mahasiswa mampu memberikan kontribusi terhadap berbagai persoalan kebijakan
publik (public policy)
Daftar Pustaka
http://harjantodb18.wordpress.com/2013/05/29/bab-1-pengantar-pendidikan-
kewarganegaraan/
http://informasilive.blogspot.com/2013/04/pengertian-pendidikan-kewarganegaraan.html
http://cindrapratama.blogspot.com/2012/03/pengantar-pendidikan-kewarganegaraan.html