18
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan aktifitas manusia yang sangat penting. Bukan hanya dalam kehidupan organisasi, namun dalam kehidupan manusia secara umum. Komunikasi merupakan hal yang esensial dalam kehidupan kita. Kita semua berinteraksi dengan sesama dengan cara melakukan komunikasi. Komunikasi dapat dilakukan dengan cara yang sederhana sampai yang kompleks, dan teknologi kini telah merubah cara manusia berkomunikasi secara drastis. Komunikasi tidak terbatas pada kata-kata yang terucap belaka, melainkan bentuk dari apa saja interaksi, senyuman, anggukan kepala yang membenarkan hati, sikap badan, ungkapan minat, sikap dan perasaan yang sama. Diterimanya pengertian yang sama adalah merupakan kunci dalam komunikasi. Tanpa penerimaan sesuatu dengan pengertian yang sama, maka yang terjadi adalah “dialog antara orang satu”. Komunikasi merupakan unsur yang penting dalam aktivitas manajer keperawatan. Berdasarkan hasil penelitian Swansburg (1990), bahwa lebih dari 80% waktu yang digunakan manajer untuk berkomunikasi, 11% untuk membaca, 9% untuk menulis. 1.2 Tujuan Penulisan 1

Pengertian komunikasi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

h

Citation preview

Page 1: Pengertian komunikasi

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Komunikasi merupakan aktifitas manusia yang sangat penting. Bukan hanya dalam

kehidupan organisasi, namun dalam kehidupan manusia secara umum. Komunikasi

merupakan hal yang esensial dalam kehidupan kita. Kita semua berinteraksi dengan sesama

dengan cara melakukan komunikasi. Komunikasi dapat dilakukan dengan cara yang

sederhana sampai yang kompleks, dan teknologi kini telah merubah cara manusia

berkomunikasi secara drastis.

Komunikasi tidak terbatas pada kata-kata yang terucap belaka, melainkan bentuk dari apa

saja interaksi, senyuman, anggukan kepala yang membenarkan hati, sikap badan, ungkapan

minat, sikap dan perasaan yang sama. Diterimanya pengertian yang sama adalah merupakan

kunci dalam komunikasi. Tanpa penerimaan sesuatu dengan pengertian yang sama, maka

yang terjadi adalah “dialog antara orang satu”.

Komunikasi merupakan unsur yang penting dalam aktivitas manajer keperawatan.

Berdasarkan hasil penelitian Swansburg (1990), bahwa lebih dari 80% waktu yang digunakan

manajer untuk berkomunikasi, 11% untuk membaca, 9% untuk menulis.

1.2 Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui bagaimana konsep

komunikasi pada manajemen keperawatan.

1.3 Manfaat Penulisan

Secara umum penyusunan makalah ini memiliki manfaat sebagai pedoman dalam

memahami konsep manajemen keperawatan khususnya komunikasi dalam bidang

manajemen keperawatan.

1

Page 2: Pengertian komunikasi

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

2.1 Pengertian komunikasi

Komunikasi adalah suatu seni untuk dapat menyusun dan menghantarkan suatu pesan

dengan cara yag mudah sehingga orang lain dapat mengerti dan menerima. Berikut definisi

komunikasi menurut para ahli :

Komunikasi adalah suatu pertukaran pikiran, perasaan, pendapat dan memberikan

nasehat dimana terjadi antara dua orang atau lebih yang saling bekerjasama

(Tappen,1995)

Komunikasi adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang kepada

orang lain dengan menggunakan lambang-lambang yang bermakna bagi kedua pihak,

dalam situasi yang tertentu komunikasi menggunakan media tertentu untuk merubah

sikap atau tingkah laku seorang atau sejumlah orang sehingga ada efek tertentu yang

diharapkan (Effendy, 2000 : 13).

Komunikasi adalah proses pemindahan pengertian dalam bentuk gagasan, informasi dari

seseorang ke orang lain (Handoko, 2002 : 30).

Kata atau istilah komunikasi (dari bahasa Inggris “communication”),secara etimologis

atau menurut asal katanya adalah dari bahasa Latin communicatus, dan perkataan ini

bersumber pada kata communis. Dalam kata communis ini memiliki makna ‘berbagi’ atau

‘menjadi milik bersama’ yaitu suatu usaha yang memiliki tujuan untuk kebersamaan atau

kesamaan makna. Jadi, Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide,

gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain. Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara

lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila tidak ada bahasa

verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan

menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum,

menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut komunikasi nonverbal.

2

Page 3: Pengertian komunikasi

2.2 Komponen Komunikasi

Komponen komunikasi adalah hal-hal yang harus ada agar komunikasi bisa berlangsung

dengan baik.Menurut Laswell komponen-komponen komunikasi adalah:

1. Pengirim atau komunikator (sender) adalah pihak yang mengirimkan pesan kepada pihak

lain.

2. Pesan (message) adalah isi atau maksud yang akan disampaikan oleh satu pihak kepada

pihak lain.

3. Saluran (channel) adalah media dimana pesan disampaikan kepada komunikan. dalam

komunikasi antar-pribadi (tatap muka) saluran dapat berupa udara yang mengalirkan

getaran nada/suara.

4. Penerima atau komunikate (receiver) adalah pihak yang menerima pesan dari pihak lain.

5. Umpan balik (feedback) adalah tanggapan dari penerimaan pesan atas isi pesan.

2.3 Hambatan komunikasi

Gangguan atau hambatan itu secara umum dapat dikelompokkan menjadi hambatan

internal dan hambatan eksternal , yaitu:

a. Hambatan internal, adalah hambatan yang berasal dari dalam diri individu yang terkait

kondisi fisik dan psikologis. Contohnya, jika seorang mengalami gangguan pendengaran

maka ia akan mengalami hambatan komunikasi. Demikian pula seseorang yang sedang

tertekan (depresi) tidak akan dapat melakukan komunikasi dengan baik.

b. Hambatan eksternal, adalah hambatan yang berasal dari luar individu yang terkait dengan

lingkungan fisik dan lingkungan sosial budaya. Contohnya, suara gaduh dari lingkungan

sekitar dapat menyebabkan komunikasi tidak berjalan lancar. Contoh lainnya, perbedaan

latar belakang sosial budaya dapat menyebabkan salah pengertian.

3

Page 4: Pengertian komunikasi

Menurut Prof. Onong Uchjana Effendy, MA dalam bukunya Ilmu, Teori, dan Filasafat

Komunikasi. Ada 4 jenis hambatan komunikasi, yaitu:

a. Gangguan

Ada 2 jenis gangguan terhadap jalannya komunikasi yang menurut sifatnya dapat

diklasifikasikan sebagai gangguan mekanik dan semantic.

Gangguan mekanik : Gangguan yang disebabkan oleh saluran komunikasi atau

kegaduhan yang bersifat fisik.

Gangguan semantic : Gangguan jenis ini bersangkutan dengan pesan komunikasi yang

pengertiannya menjadi rusak. Gangguan semantic tersaring ke dalam pesan melalui

penggunaan bahasa. Lebih banyak kekacauan mengenai pengertian suatu istilah atau

konsep yang terdapat pada komunikator, akan lebih banyak gangguan semantic dalam

pesannya. Gangguan ini terjadi dalam salah pengertian.

b. Kepentingan

Kepentingan akan membuat seseorang selektif dalam menanggapi atau menghayati suatu

pesan.

c. Motivasi terpendam

Motivasi akan mendorong seseorang berbuat sesuatu yang sesuai benar dengan

keinginan, kebutuhan, dan kekurangannya. Semakin sesuai komunikasi dengan motivasi

seseorang semakin besar kemungkinan komunikasi itu dapat diterima dengan baik oleh

pihak yang bersangkutan. Sebaliknya, komunikan akan mengabaikan suatu komunikasi

yang tak sesuai dengan motivasinya.

d. Prasangka

Prasangka merupakan salah satu rintangan atau hambatan berat bagi suatu kegiatan

komunikasi oleh karena orang yang mempunyai prasangka belum apa-apa sudah bersikap

curiga dan menentang komunikator yang hendak melancarkan komunikasi.

4

Page 5: Pengertian komunikasi

2.4 Proses komunikasi

Berdasarkan paradigma Laswell, Effendy (1994:11-19) membedakan proses komunikasi

menjadi dua tahap, yaitu:

a. Proses komunikasi secara primer

Proses komunikasi secara primer adalah proses penyampaian pikiran dan atau

perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang sebagai media.

Lambang sebagai media primer dalam proses komunikasi adalah pesan verbal (bahasa),

dan pesan nonverbal.

Komunikasi berlangsung apabila terjadi kesamaan makna dalam pesan yang diterima

oleh komunikan. Prosesnya sebagai berikut, pertama komunikator menyandi (encode)

pesan yang akan disampaikan kepada komunikan. Ini berarti komunikator

memformulasikan pikiran atau perasaannya ke dalam lambang (bahasa) yang

diperkirakan akan dimengerti oleh komunikan. Kemudian, komunikan menterjemahkan

(decode) pesan dari komunikator. Ini berarti komunikan menafsirkan lambang yang

mengandung perasaan dan pikiran komunikator.

Menurut Wilbur Schramm (dalam Effendy,1994) menyatakan bahwa komunikasi

akan berhasil apabila pesan yang disampaikan oleh komunikator cocok dengan kerangka

acuan (frame of reference), yakni perpaduan pengalaman dan pengertian yang diperoleh

komunikan. Kemudian Schramm juga menambahkan, bahwa komunikasi akan berjalan

lancara apabila bidang pengalaman komunikator sama dengan dengan bidang

pengalaman komunikan. Sebagai contoh: si A seorang mahasiswa ingin berbincang-

bincang mengenai perkembangan valuta asing dalam kaitannya dengan pertumbuhan

ekonomi. Bagi si A tentunya akan sangat mudah dan lancaraapabila pembicaraan

mengenai hal tersebut dilakukan dengan si B yang juga sama-sama mahsiswa.

Seandainya si A membicarakan hal tersebut dengan si C yang yang seorang pemuda desa

tamatan SD tentunya proses komunikasi tidak akan berjalan lancar.

5

Page 6: Pengertian komunikasi

b. Proses komunikasi secara sekunder

Proses komunikasi secara sekunder adalah prosese penyampaian pesan oleh

komunikator kepada komunikan dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media

kedua setelah memakai lambing sebagai media pertama.

Seorang komunikator menggunakan media ke daola dua komunikasi

karenakomunikan sebagai sarana berada di tempat yang relative jauh atau jumlahnya

banyak. Surat, te;epon fax, radiao, majalah, dll merupakan media yang sering digunakan

dalan komunikasi.

2.5 Diagram Proses komunikasi

Semua fungsi manajer melibatkan  proses komunikasi. Proses komunikasi dapat dilihat pada

skema dibawah ini :  

2.6 Prinsip komunikasi manajer keperawatan

1. Manajer harus mengerti struktur organisasi, termasuk pemahaman tenteng siapa yang

akan kena dampak dari pengambilan keputusan yang telah dibuat.

2. Komunikasi harus jelas , sederhana dan tepat.

6

Page 7: Pengertian komunikasi

Nursalam (2001) mengemukakan prinsip komunikasi seorang perawat profesional adalah

CARE: Complete,Acurte,Rapid,English. Artinya setiap melakukan komunikasi (lisan/tulisan)

dengan teman sejawat atau profesi kesehatan lain harus memenuhi ketiga unsur diatas. Profil

perawat masa depan yang terpenting adalah mampu berbicara dan menulis bahasa asing,

minimal bahasa inggris.

1. Manajer harus meminta umpan balik apakah komunikasidapat diterima secara akurat,

salah satu caranya bertanya / mengulangi pesan yang telah disampaikan.

2. Menjadi pendengar yang baik, menerima semua informasi yang disampaikan orang

lain dan menunjukkan rasa menghargai dan ingin tahu terhadap pesan yang

disampaikan.

2.7 Model komunikasi

1. Komunikasi tertulis

Komunikasi tertulis digunakan untuk mencapai kebutuhan setiap individu/staf,

mengkomunikasikan pelaksanaan pengelolaan.

Menurut asosiasi pendidikan kesehatan amerika (1998) komunikasi tertulis dalam sutu

organisasi meliputi:

Mengetahui apa yang ingin disampaikan sebelum menulis

Gunakan kata aktif

Tulis kata yang sederhana, familier, spesufik dan nyata

Atur isi tulisan secara sistematis

Jelas

7

Page 8: Pengertian komunikasi

2. Komunikasi secara langsung/verbal

Manajer selalu mengadakan komunikasi verbal kepada atasan dan bawahan baik

secara formal maupun informal.

Tujuan assertiveness. Perilaku asertif adalah suatu cara komunikasi yang memberikan

kesempatan individu untuk mengekspresikan perasaannya secara langsung,jujur dan

cara yang sesuai tanpa menyinggung perasaan orang lain yang diajak komunikasi.

Hal yang harus dihindari pasif,agresif.

3. Komunikasi non verbal

a. Komunikasi dengan menggunakan ekspresi wajah, pergerakan tubuh, dan sikap

tubuh (body language)

b. Komunikasi non verbal mengandung arti yang lebih signifikan dibandingkan dengan

komunikasi verbal komunikasi non verbal meliputi komponen emosi terhadap

pesan yang diterima atau disampaikan, tetapi akan menjadi sesuatu yang

membahayakan jika komunikasi non verbal diartikan salah tanpa adanya penjelasan

secara verbal.

c. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam komunikasi non verbal:

1) Lingkungan tempat dimana komunikasi dilaksanakan

2) Penampilan sesuatu yang menarik (pakaian, kosmetik)

3) Kontak mata memberikan makna kesediaan seseorang untuk berkomunikasi

4) Postur tubuh (gesture) bobot suatu pesan bisa ditunjukkan dengan menunjukan

telunjuknya, berdiri atau duduk

5) Ekspresi wajah komunikasi yang efektif memerlukan suatu respon wajah

yang setuju tehadap pesan yang disampaikan

8

Page 9: Pengertian komunikasi

Manajer yang efektif akan melakukan komunikasi verbal dan non verbal, agar individu

(atasan dan bawahan) dapat menerima pesan secara jelas.

4. Komunikasi via telepon

Dengan kemudahan sarana komunikasi memungkinkan manajer dapat merespon

perkembangan dan masalah dalam organisasi

Manajer dansemua staf harus belajar etika bertelepon, serta menghargai setiap

menjawab telepon.

2.8 Aplikasi komunikasi dalam Askep

Kegiatan keperawatan yang memerlukan komunikasi antara lain:

1. Saat timbang terima (operan)

Diperlukan komunikasi yang jelas tentang kebutuhan klien, intervensi yang sudah

dilakukan dan yang belum, serta respon pasien

Perawat melakukan timbang terima dengan berjalan bersama dengan perawat lainnya

dan menyampaikan kondisi pasien secara akurat di dekat pasien

2. Interview / Anamnesa

Suatu komunikasi dengan tujuan tertentu untuk memperoleh data tentang keadaan

pasien dan melaksanakan tindakan yang akurat

Merupakan kegiatan yang selalu dilakukan oleh perawat kepada pasien pada saat

pelaksanaan asuhan keperawatan

Prinsip yang perlu diterapkan perawat dalam komunikasi ini adalah:

1) Hindari komunikasi yang terlalu formal atau tudak tepat. Ciptakan suasana yang

hangat, kekeluargaan

9

Page 10: Pengertian komunikasi

2) Hindari interupsi / gangguan yang timbul akibat lingkungan yang gaduh

3) Hindari respon dengan kata hanya “ya dan tidak “ mengakibatkan komunikasi

tidak berjalan dengan baik, perawat kelihatan kurang tertarik dengan topik yang

dibicarakan dan enggan berkomunikasi

4) Jangan memonopoli pembicaraan

5) Hindari hambatan personal. Jika sebelum komunikasi perawat menunjukan rasa

tidak senang kepada pasien, maka akan berdampak pada hasil komunikasi.

3. Komunikasi melalui komputer

Komputer merupakan alat komunikasi cepat dan akurat pada manajemen

keperawatan saat ini

Penulisan data-data pasien dalam computer akan mempermudah perawat lain dalam

mengidentifikasi masalah pasien dan memberikan intervensi yang tepat.

Melalui komputer informasi-informasi terbaru cepat didapat menggunakan internet

bila perawat mengalami kesulitan dalam menangani masalah pasien.

4. Komunikasi tentang kerahasiaan

Perawat sering dihadapkan pada suatu dilema dalam menyimpan rahasia pasien, disatu

sisi perawat membutuhkan informasi dengan menghubungkan apa yang dikatakan pasien

dengan orang lain, di lain pihak perawat harus memegang janji untuk tidak

menyampaikan rahasia pasien kepada orang lain.

5. Komunikasi melalui sentuhan

Merupakan metode dalam mendekatkan hubungan antara pasien dan perawat

Sentuhan yang diberikan dapat sebagai terapi/tindakan mandiri perawat untuk

mengatasi masalah pasien

6. Dokumentasi sebagai alat komunikasi

10

Page 11: Pengertian komunikasi

Dokumentasi adalah alat yang digunakan dalam komunikasi keperawatan untuk

menvalidasi asuhan keperawatan, sarana komunikasi antar tim kesehatan lain dan

dokumen paten dalam pemberian asuhan keperawatan

Manfaat komunikasi dalam pendokumentasian adalah:

1) Dapat digunakan ulang untuk keperluan yang bermanfaat

2) Mengkomunikasikan kepada perawat dan tenaga kesehatan lain tentang apa yang

sudah dan akan dilakukan kepada pasien.

11

Page 12: Pengertian komunikasi

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan tinjauan teori diatas maka penyusun dapat menyimpulkan bahwa salah satu

unsur yang penting dalam aktivitas manajer keperawatan adalah komunikasi. Komunikasi

adalah suatu seni untuk dapat menyusun dan menghantarkan suatu pesan dengan cara yag

mudah sehingga orang lain dapat mengerti dan menerima.

Dalam manajer keperawatan, komunikasi harus diperhatikan sesuai dengan konsepnya

(komponen, proses, prinsip dan model) agar mendapatkan komunikasi yang efektif tanpa

adanya hambatan

3.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan yang ada maka penyusun dapat memberikan saran yang kiranya

dapat bermanfaat bagi pembaca maupun penulis sendiri yaitu agar lebih memahami

mengenai konsep manajemen dan kepemimpinan keperawatan terkhususnya pada makalah

ini yaitu mengenai komunikasi, demi mewujudkan kualitas pelayanan yang baik dengan

komunikasi yang baik dalam pengaplikasiannya di bidang keperawatan.

12