20

Click here to load reader

Penelitian Tindakan Kelas

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Penelitian Tindakan Kelas

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS TENTANG SUKU DAN BUDAYA

SISWA KELAS IV SD NEGERI TAMAN SIDOARJO

DENGAN MEDIA KARTU INDEKS

Oleh :

KHALIMATUS SAKDIYAH, S.Pd

NIP. 19780809 200801 2 023

SEKOLAH DASAR NEGERI TAMAN

KECAMATAN TAMAN KABUPATEN SIDOARJO

Page 2: Penelitian Tindakan Kelas

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS TENTANG

SUKU DAN BUDAYA

SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI TAMAN SIDOARJO

MELALUI MEDIA KARTU INDEKS

Khalimatus Sakdiyah

Sekolah Dasar Negeri Taman Sidoarjo

Abstrak

Keanekaragaman suku dan budaya adalah salah satu materi pembelajaran IPS di kelas IV Sekolah Dasar untuk semester I. Berdasarkan observasi, wawancara dan angket yang disebar peneliti di kelas IV SDN Taman kecamatan Taman kabupaten Sidoarjo tahun pelajaran 2007/2008, yang terdiri dari 29 orang peserta didik, didapat simpulan bahwa pelajaran IPS adalah pelajaran yang sulit karena banyaknya materi yang membutuhkan hafalan. Selain itu cara guru menyampaikan pelajaran sulit diterima, dan kurangnya keterlibatan mental peserta didik dalam pembelajaran karena guru hanya menggunakan metode ceramah. Hal ini didukung pula dengan rendahnya hasil Ulangan Harian pelajaran IPS yang telah dilakukan. Khususnya pada materi keanekaragaman suku dan budaya. Pada materi ini siswa sulit untuk menghafal. Sekarang dihafal, besok sudah lupa. Besok dihafal, lusa lupa. Sehingga guru harus mengulang beberapa kali pembelajaran, agar semua siswa tuntas belajar. Penelitian ini bertujuan: 1) ingin mengetahui bagaimanakah keefektifan penerapan media pembelajaran IPS tentang keanekaragaman suku dan budaya di kelas IV SDN Taman-Sidoarjo tahun pelajaran 2007/2008. 2) ingin mengetahui bagaimanakah deskripsi pembelajaran IPS tentang keanekaragaman IPS tentang suku dan budaya melalui Media Kartu Indeks. Tampaknya adanya kemajuan dari siklus pertama dan siklus kedua. Pada siklus pertama, hasil yang dicapai masih sangat jauh dari kriteria keberhasilan yang telah ditetapkan dalam penelitian. Hanya 62 % siswa yang mencapai ketuntasan belajar. Pada siklus kedua, dilakukan peningkatan keterlibatan siswa dalam pembelajaran dengan cara memberi tugas untuk membuat sendiri kartu indeks. Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan keterlibatan siswa dalam penemuan konsep pelajaran. Pada siklus kedua ini terdapat peningkatan prestasi belajar dibandingkan pada siklus kedua 93,1% siswa telah tuntas belajar.

Kata-kata kunci : hasil belajar, suku dan budaya, media kartu indeks

1. Pengantar

Page 3: Penelitian Tindakan Kelas

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang

diberikan mulai SD/MI/SDLB sampai SMP/MTs/SMPLB. Mata pelajaran IPS

pada jenjang SD/MI memuat materi Geografi, Sejarah, Sosiologi dan Ekonomi.

Mata Pelajaran IPS disusun secara sistematis, komprehensif dan terpadu dalam

proses pembelajaran menuju kedewasaan dan keberhasilan dalam kehidupan di

masyarakat. Dengan pendekatan tersebut diharapkan peserta didik akan

memperoleh pemahaman yang lebih luas dan mendalam pada bidang studi ilmu

yang berkaitan.

Keanekaragaman suku dan budaya adalah salah satu materi pembelajaran

IPS yang sulit, berdasarkan observasi, wawancara dan angket yang disebar

peneliti di kelas IV SDN Taman Kecamatan Taman Kabupaten Sidoarjo. Dapat

disimpulkan bahwa banyaknya materi pelajaran yang membutuhkan hafalan, cara

guru menyampaikan pelajaran sulit diterima, kurangnya keterlibatan mental

peserta didik dalam pembelajaran karena guru mengajar hanya menggunakan

metode ceramah, selain itu juga didukung oleh rendahnya hasil ulangan harian

pelajaran pengetahuan sosial yang telah dilakukan, khususnya pada materi

keanekaragaman suku dan budaya. Pada materi ini siswa sulit untuk menghafal,

sekarang dihafal, besok dihafal, lusa lupa sehingga guru harus mengulang

beberapa kali pembelajaran, agar semua siswa tuntas belajar.

Namun ketuntasan itu tidak kunjung tercapai. Maka melalui penelitian

tindakan kelas, kami akan menerapkan metode pembelajaran inquiry dan media

kartu indeks, yang berkarakter melibatkan peserta didik secara maksimal, untuk

meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi keanekaragaman suku dan

budaya.

Dalam melaksanakan kegiatan mengajar, guru melalui kegiatan-kegiatan:

Pertama, pada saat sebelum mengajar, guru perlu melakukan persiapan materi,

bahan dan fasilitas. Kedua, pada saat pelaksanaan mengajar, guru perlu memulai

mengajar tepat waktu sesuai dengan jadwal pembelajaran. Ketiga, selesai

mengajar, guru perlu meminta umpan balik dan pengamat/rekan sejawat tentang

hal-hal yang berkaitan dengan pembelajaran yang telah dilakukan.

Keberhasilan yang dicapai guru dalam mengajar, tidak terlepas dari

pengaruh pemilihan metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa.

Selain metode pembelajaran, media juga sangat menentukan keberhasilan

pembelajaran. Pengertian media pembelajaran, menurut Gagne (1970) adalah

berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa

Page 4: Penelitian Tindakan Kelas

untuk belajar. Sementara itu, Briggs (1970) berpendapat bahwa media adalah

segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk

belajar.

Berdasarkan uraian di atas, permasalahan yang dihadapi di kelas IV SDN

Taman kecamatan Taman kabupaten Sidoarjo tahun 2007/2008 adalah rendahnya

prestasi belajar IPS khususnya pada materi keanekaragaman budaya dan suku.

Masalah-masalah tersebut adalah sebagai berikut: (1) Bagaimanakah keefektifan

penerapan media pembelajaran IPS tentang keanekaragaman suku dan budaya di

kelas IV SDN Taman-Sidoarjo tahun pelajaran 2007/2008? (2) Bagaimanakah

deskripsi pembelajaran IPS tentang keanekaragaman IPS tentang suku dan

budaya melalui Media Kartu Indeks di kelas IV SDN Taman kecamatan Taman

kabupaten Sidoarjo tahun 2007/2008?

Berdasarkan pada masalah-masalah yang muncul di atas, dapat

disimpulkan bahwa permasalahan lebih banyak disebabkan ketidaktepatan guru

dalam metode pembelajaran. Hal tersebut terbukti bahwa guru hanya

menggunakan metode ceramah dalam mengajar, sehingga siswa kurang terlibat

aktif dalam pembelajaran, yang berakibat kurang kuatnya pemahaman terhadap

materi pelajaran yang dipelajarinya. Berdasarkan hal tersebut, peneliti berasumsi

bahwa metode yang digunakan guru kurang tepat. Oleh karena itu peneliti

berusaha mengembangkan penerapan metode pembelajaran inquiry yang dipadu

dengan penggunakan media pembelajaran kartu indeks untuk mengatasi kesulitan

siswa dalam pembelajaran IPS khususnya pada materi keanekaragaman suku dan

budaya.

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengetahui bagaimana keefektifan

penerapan media pembelajaran IPS tentang keanekaragaman suku dan budaya di

kelas IV SDN Taman-Sidoarjo tahun pelajaran 2007/2008? (2) Mengetahui

bagaimana deskripsi pembelajaran IPS tentang keanekaragaman IPS tentang suku

dan budaya melalui Media Kartu Indeks di kelas IV SDN Taman kecamatan

Taman kabupaten Sidoarjo tahun 2007/2008. Manfaat yang diharapkan dari

penelitian ini adalah: (1) Bagi guru, sebagai pemicu semangat guru untuk

meningkatkan profesionalisme serta mutu pembelajaran. Serta memicu guru lain

untuk aktif melaksanakan penelitian tindakan kelas guna meningkatkan mutu

pembelajaran. (2) Bagi sekolah, penelitian ini secara umum dapat meningkatkan

mutu pembelajaran IPS di kelas IV SDN Taman kecamatan Taman kabupaten

Sidoarjo tahun pelajaran 2007/2008. (3) Bagi siswa, sebagai motivasi mereka

Page 5: Penelitian Tindakan Kelas

untuk aktif, kreatif dan bersemangat dalam proses pembelajaran dan yang utama

adalah meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran IPS.

1.1. Pengetian Pembelajaran

Belajar adalah menambah pengetahuan yang dimiliki terumpama

dengan cara menghafal selanjutnya menurut Ahmadi (1982:20)

mendefinisikan bahwa : “Belajar adalah proses perubahan tingkah laku di

dalam diri manusia”. Menurut Oemar Hamalik (1989: 60-61) berpendapat

bahwa: “Belajar merupakan proses perubahan tingkah laku sebagai hasil dari

pada pengalaman dan latihan”. Dalam hal ini perubahan tingkah laku yang

dimaksud adalah perubahan tingkah laku yang dapat diamati, dapat diukur

dan bersifat spesifik. Juga perubahan tingkah laku yang berkenaan dengan

aspek kognitif, aspek psikomotorik dan aspek afektif. Dengan belajar maka

tingkah laku seseorang akan mengalami perubahan, baik itu perubahan

secara mendadak maupun perubahan secara perlahan-lahan tergantung dari

kesiapan mental seseorang dalam merespon pembelajaran.

1.2. Pengertian Mengajar

Kegiatan mengajar tidak hanya sekedar menyimpulkan materi kepada

peserta didik, namun merupakan seluruh kegiatan dan tindakan yang

diupayakan guru untuk terjadinya proses belajar sesuai dengan tujuan yang

telah dirumuskan, termasuk dalam pemilihan dan upaya guru dalam

mempersiapkan materi pembelajaran. Kegiatan mengajar sebenarnya

memberi kesempatan kepada yang diajar untuk mencari, bertanya bahkan

menebak dan mendebat. Sujana (1989: 29) berpendapat : “Mengajar pada

hakekatnya adalah suatu proses yakni mengatur, mengorganisasi lingkungan

yang ada disekitar siswa sehingga dapat menumbuhkan dan mendorong

siswa melakukan proses belajar. Pada tahap berikutnya mengajar adalah

proses memberikan bimbingan atau bantuan kepada siswa dalam melakukan

proses belajar”. Sehingga dapat disimpulkan bahwa mengajar adalah

merupakan suatu aktifitas yang dilakukan seseorang untuk mentransfer

pengetahuan ataupun pengalaman kepada orang lain, dengan cara

membimbing, mengarahkan, memotifasi sehingga terjadi perubahan terhadap

tingkah laku pada diri orang tersebut.

Page 6: Penelitian Tindakan Kelas

1.3. Media Pembelajaran Kartu Indeks

1.3.1. Fungsi

Media pembelajaran kartu indeks berfungsi untuk mempermudah

peserta didik mempelajari berbagai konsep pembelajaran IPS. Pada

penelitian ini fungsi kartu indeks difokuskan pada peningkatan

pemahaman siswa pada materi keanekaragaman suku dan budaya di

Indonesia.

1.3.2. Alat dan Bahan Pembuatan

Kertas karton

Penggaris

Spidol warna

Gunting

1.3.3. Bentuk Media

1.3.4. Cara Kerja Media

1.3.4.1. Siswa dibagi dalam beberapa atau lebih kontestan

(pemain)

1.3.4.2. Kartu indeks dikocok hingga acak

1.3.4.3. Kartu indeks dibagikan kepada para kontestan dengan

jumlah yang sama

1.3.4.4. Para kontestan membuat soal dan menuliskan satu soal

dibagian depan kartu-kartu mereka

1.3.4.5. Kategori yang terdapat di belakang kartu, menentukan

jenis soalnya. Contoh pada kartu tertulis “suku bangsa” berarti

kontestan harus menulis soal tentang suku bangsa

SUKU SASAK

SUKU BUGIS

KERISTARI

PIRING

UPACARA KASODO

LAGU LIR-ILIR

NGABEN

LAGU TANDUK MAJENG

LAGU DAERAH

SUKU BANGSA

ADAT & KEBIASAAN

SENJATA TRADISIONAL

Page 7: Penelitian Tindakan Kelas

1.3.4.6. Setelah semua soal ditulis, kontestan meletakkan

kartu-kartu di atas meja dengan posisi tertutup seperti gambar

di atas

1.3.4.7. Kontestan 1 membalik kartu mana saja, dan para

kontestan mencoba menyelesaikan soal. Kontestan yang

terlebih dahulu menyelesaikan soal, dia yang mendapat poin.

1.4. Metode Perencanaan

Sebelum penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan, peneliti

melakukan refleksi awal.refleksi awal dilaksanakan dengan melakukan

observasi, wawancara dan angket untuk mengetahui kondisi awal. Refleksi

awal dilakukan pada hari Senin, 5 November 2007 dengan mempersiapkan

instrumen penelitian.

Dari hasil observasi, wawancara dan angket timbul suatu

permasalahan dalam penelitian ini. Untuk memecahkan permasalahan yang

telah diajukan ada dua faktor yang diselidiki dalam penelitian ini yaitu :

a. Faktor siswa. Menyelidiki peningkatan pemahaman siswa terhadap

keanekaragaman suku dan budaya di Indonesia serta aktivitas siswa

selama proses pembelajaran berlangsung.

b. Faktor perangkat pembelajaran. Menyelidiki apakah media pembelajaran

kartu indeks yang digunakan sudah untuk meningkatkan pemahaman

siswa terhadap keanekaragaman suku dan budaya di Indonesia.

Rencana tindakan

Dalam tahap perencanaan tindakan, hal-hal yang dilakukan oleh peneliti ada 4

tahap yaitu :

1. Planning/Rancangan

2. Action/tindakan

3. Observation/Pengamatan

4. Refleksi

Penelitian ini terbagi 2 siklus

Pelaksanaan Tindakan

Adapun pelaksannan tindakan sebagai berikut:

1. Siklus pertama

Page 8: Penelitian Tindakan Kelas

a. Perencanaan tindakan

1) Membuat rencana pembelajaran baru engan menggunakan kartu

indeks sebagai media pembelajaran

2) Menyiapkan media pembelajaran berupa kartu indeks

3) Kartu indeks yang dipersiapkan, ttelah ditulsi soal oleh guru

4) Membagi aiswa menjadi 6 kelompok

5) Mengkondisikan kelas

6) Mempersiapkan instrument penelitian

b. Pelaksanaan tindakan

1) Memberikan apersepsi

2) menjelaskan tujuan pembelajaran

3) Guru menginformasikan media pembelajaran kartu indeks dan

menginstruksikan pula apa yang harus dilakukan siswa selama dan

sesudah pembelajaran usai.

4) Guru membagikan kartu indeks kepada kelompok. Setiap

kelompok mendapatkan kartu yang berisi soal yang sama

5) Ketua kelompok mengacak kartu dan membentangkannya di atas

meja.

6) Satu persatu anggota kelompok membuka satu kartu dan

menunjukkan kepada anggota kelompok. Selanjutnya soal yang

ada diselesaikan.

7) Kegiatan berlanjut hingga kartu habis

8) Hasil kerja anggota kelompok dikoreksi bersama dalam kelompok

9) Guru menunjukkan hail penyelesaian soal yang benar.

10) Setiap anggota elompok harus menghafl soal berikut jawaban pada

kartu indeks yang ada di kelompok itu.

11) Refleksi pembelajaran

12) Post tes

c. Observasi

Kegiatan observasi ini dilakukan bersamaan dengan kegiatan

pelaksanaan tindakan. Kegiatan ini dilakukan oleh guru sebagai

peneliti. Pada tahap ini peneliti mengenali,merekam, dan

mendokumentasikan seluruh indikator proses dan hasil perubahan

yang terjadi dalam proses pembelajaran.

d. Refleksi

Page 9: Penelitian Tindakan Kelas

Tahap ini adalah tahapan untuk memproses data yang didapat

pada saat pengamatan. Data yang didapatkan kemudian

ditafsirkan,dianalisis dan disintesis. Refleksi dilakukan pada akhir

setiap siklus. Peneliti mengadakan analisis data untuk mengetahui

kendala-kendala dan perubahan yang terjadi selama tindakan

pembelajaran dilakukan. Pada tahap refleksi ini ditetapkan apakah

perlu dilaksanakan siklus selanjutnya apa tidak.

2. Siklus Kedua

a. Perencanaan tindakan

1) Membuat rencana pembelajaran baru

2) Menyiapkan media pembelajaran berupa kartu indeks

3) Kartu indeks yang dipersiapkan belum ditulisi soal. Soal nantinya

ditulis oleh siswa sendiri.

4) Membagi siswa menjadi 6 kelompok

5) Mengkondisikan kelas

6) Mempersiapkan instrument penelitian

b. Pelaksanaan Tindakan

1) Tanya jawab pelajaran yang lalu.

2) Menjelaskan tujuan pembelajaran.

3) Guru menginformasikan media pembelajaran kartu indeks dan

menginstruksikan pula apa yang harus dilakukan siswa selama dan

sesudah pembelajaran usai.

4) Guru membagikan kartu indeks kepada kelompok. Setiap

kelompok mendapatkan kartu kosong.

5) Setiap anggota kelompok membuat soal sendiri berdasarkan

kategori soal, pada kartu indeks. Anggota kelompok mengerjakan

soal yang telah dibuatnya terlebih dahulu sebagai kunci jawaban.

6) Setelah semua kartu tertulisi soal, ketua kelompok menukar kartu

indeks seluruhnya kepada kelompok lain. Kunci jawaban tetap

dipegang oleh pembuat soal.

7) Kartu diacak oleh ketua kelompok dan membentangkan kartu-

kartu di atas meja dengan posisi tertutup. Kartu-kartu disusun

dalam lima kolom berdasarkan katagori dan lima baris

berdasarkan nilai poin.

Page 10: Penelitian Tindakan Kelas

8) Satu persatu anggota kelompok membuka satu kartu dan

menunjukkan kepada anggota kelompok.

9) Selanjutnya soal yang ada diselesaikan oleh semua anggota

kelompok.

10) Ketua kelompok memimpin pembahasan/pengoreksian hasil kerja

individu, selanjutnya merekap hasil kerja individu menjadi hasil

kerja kelompok dengan bimbingan guru.

11) Guru bersama siswa mengoreksi hasil kerja setiap kelompok.

12) Post tes.

c. Observasi

Kegiatan observasi ini dilakukan bersamaan dengan kegiatan

pelaksanaan tindakan. Kegiatan ini dilakukan oleh guru sebagai peneliti.

Pada tahap ini peneliti mengenali, merekam dan mendokumentasikan

seluruh indikator proses dan hasil perubahan yang terjadi dalam proses

pembelajaran.

d. Refleksi

Tahap ini adalah tahapan untuk memproses data yang didapat pada

saat pengamatan. Data yang didapatkan kemudian ditafsirkan, dianalisi

dan disintesis. Refleksi dilakukan pada akhir setiap siklus. Peneliti

mengadakan analisis data untuk mengetahui kendala-kendala dan

perubahan yang terjadi selama tindakan pembelajaran dilakukan. Pada

tahap refleksi ini ditetapkan apakah perlu dilaksanakn siklus selanjutnya

apa tidak.

1.5. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek Penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN Taman Kecamatan

Taman Kabupaten Sidoarjo tahun 2007/2008. Jumlah siswa dalam satu kelas

sebanyak 29 orang yang terdiri atas 20 laki-laki dan 9 perempuan. Sedangkan

objek penelitiannya adalah hasil belajar IPS tentang suku dan budaya di

Indonesia.

1.6. Data dan Teknik Pengumpulan Data

Data penelitian ini meliputi hasil belajar siswa, aktivitas siswa dan

aktivitas guru selama proses pembelajaran. Teknik pengumpulan data yang

digunakan adalah tes formatif untuk mengetahui hasil belajar IPS tentang

Page 11: Penelitian Tindakan Kelas

suku dan budaya di Indonesia serta observasi untuk mengetahui penerapan

tindakan yang dilakukan oleh guru, partisipasi dan keaktifan siswa selama

pembelajaran berlangsung.

1.7. Teknik Analisis Data

Analisis akhir terhadap hasil tes formatif setiap akhir putaran dihitung

dengan menggunakan statistik sederhana yaitu:

1. Untuk menilai ulangan atau tes formatif

Dengan : = Nilai rata-rata

= Jumlah semua nilai siswa

= Jumlah siswa

2. Untuk ketuntasan belajar

Ada dua kategori ketuntasan belajar yaitu

a. secara perorangan yaitu bila seorang siswa telah tuntas belajar bila

telah mencapai skor 65% atau nilai 65

b. secara klasikal yaitu bila di kelas tersebut terdapat 85% yang telah

mencapai daya serap. Untuk menghitung prosentase ketuntasan

belajar digunakan rumus sebagai berikut:

2. Pembahasan

a. Hasil siklus 1

No. Deskripsi Nilai

1. Rata-rata hasil post test 68,6

2. Jumlah siswa yang tuntas 18

3. Jumlah siswa yang belum tuntas 11

4. Prosentase siswa yang tuntas 62%

5. Prosentase siswa yang belum tuntas 38%

Dari tabel di atas diperoleh data adanya peningkatan prestasi belajar

secara klasikal dibanding pada saat kegiatan pratindakan. Hal ini

Siswa yang tuntas belajar

Siswa

Page 12: Penelitian Tindakan Kelas

disebabkan guru mengadakan pembelajaran dengan menggunakan

media pembelajaran kartu indeks

Dari kegiatan observasi didapat data bahwa pembelajaran sudah

berjalan baik, sesuai dengan rencana yang telah dibuat. Aktifitas siswa

sudah cukup baik. Keterlibatan siswa kurang karena guru

menggunakan media klasikal, sehingga banyak siswa yang tidak

terlibat dalam pembelajaran. Sebaiknya diperbanyak medianya,

sehingga siswa terlibat aktif dalam pembelajaran. Guru selalu

mengawasi kegiatan siswa dengan cara berkeliling untuk memantau

kegiatan siswa

b. Hasil siklus 2

dariT

Tabel di atas diperoleh data adanya peningkatan prestasi belajar secara

klasikal dibanding pada saat kegiatan siklus 1. Hal ini disebabkan

guru mengadakan peningkatan efektifitas dan efisiensi penggunaan

media pembelajaran kartu indeks.

Dari kegiatan observasi didapat data bahwa pembelajaran

sudah berjalan dengan baik, sesuai dengan rencana yang telah dibuat.

Motivasi belajar siswa sangat tinggi, hal ini dapat dilihat dari

tingginya aktifitas siswa dalam mengikuti pembelajaran. Keterlibatan

siswa sudah cukup baik. Guru selalu mengawasi kegiatan siswa

dengan cara berkeliling untuk memantau kegiatan siswa. Tidak

diperlukan siklus lanjutan untuk meningkatkan mutu pembelajaran.

3. Simpulan

Tampak adanya kemajuan dari siklus pertama ke siklus kedua dalam

meningkatkan pemahaman materi keanekaragaman suku dan budaya di

No. Deskripsi Nilai

1. Rata-rata hasil post test 78,9

2. Jumlah siswa yang tuntas 27

3. Jumlah siswa yang belum tuntas 2

4. Prosentase siswa yang tuntas 93,1%

5. Prosentase siswa yang belum tuntas 6,9%

Page 13: Penelitian Tindakan Kelas

Indonesia, di kelas IV SDN Taman kecamatan Taman kabupaten Sidoarjo

tahun pelajaran 2007/2008. pada siklus pertama, hasil yang dicapai masih

sangat jauh dari kriteria keberhasilan yang telah ditetapkan dalam penelitian.

Hanya 62% siswa yang dapat mencapai ketuntasan belajar.

Pada siklus kedua dilakukan perbaikan strategi penggunaan media

yaitu dengan cara pemberian tugas untuk membuat sendiri kartu-kartu indeks.

Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan keterlibatan siswa dalam penemuan

konsep pelajaran. Pada siklus kedua ini terdapat peningkatan prestasi belajar

dibandingkan pada siklus pertama 93,1% siswa telah tuntas belajar.

4. Saran

a. Untuk meningkatkan hasil belajar yang maksimal, guru hendaknya

kreatif dalam memilih media pembelajaran dan metode yang digunakan

untuk menanamkan konsep kepada peserta didik

b. Guru diharapkan agar selalu melakukan penelitian tindakan kelas untuk

memperbaiki proses belajar mengajar.

Page 14: Penelitian Tindakan Kelas

DAFTAR RUJUKAN

Ardiana, Leo Idra. 2004. KBK dan Penyusunan Silabus. Makalah dalam Pelatihan

Penyusunan Silabus oleh P4, Universitas Negeri Surabaya

Hadi Sutrisno, 1976. Metodologi Research Jilid II, Yogyakarta, Gajah Mada Press

University

Sudjana, 2005. Metode & Teknik Pembelajaran Partisipatif, Bandung, Falah

Production

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2004. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung PT.

Remaja Rosdakarya

Surachmad, Winarno. 1978. Dasar-dasar dan Teknik Research Pengantar

Metodologi Ilmiah, Bandung: Tarsiti

Usman, Uzer. 2000. Menjadi Guru Profesional, Bandung. PT. Remaja Rosdakarya