17
TUGAS MANAJEMEN STRATEJIK VISI DAN MISI BISNIS Kelompok 2: Eska Galuh Puspita Irene Laura Jeane Carolina Keni Dwikania Parti Widiyastuti Sudirman FAKULTAS EKONOMI PROGRAM EKSTENSI MANAJEMEN SALEMBA OKTOBER 2012 0

manajemen strategis

Embed Size (px)

DESCRIPTION

majik

Citation preview

Page 1: manajemen strategis

TUGAS MANAJEMEN STRATEJIK

VISI DAN MISI BISNIS

Kelompok 2:

Eska Galuh Puspita

Irene Laura

Jeane Carolina

Keni Dwikania

Parti Widiyastuti

Sudirman

FAKULTAS EKONOMIPROGRAM EKSTENSI MANAJEMEN

SALEMBAOKTOBER 2012

0

Page 2: manajemen strategis

Visi dan Misi Bisnis

Apakah bisnis kita?

“Apakah bisnis kita?” sama dengan menanyakan “Apakah misi kita?”.

Pernyataan misi adalah sebuah deklarasi tentang “alasan keberadaan” suatu organisasi.

Sedangkan pernyataan visi menjawab pertanyaan “Ingin menjadi seperti apakah kita?”.

Proses Mengembangkan Pernyataan Visi dan Misi

Satu pendekatan yang digunakan secara luas untuk mengembangkan pernyataan visi dan misi

adalah

pertama-tama memilih beberapa artikel mengenai pernyataan ini meminta semua

manajer unntuk membaca sebagai informasi latar.

Kemudian mintalah para manajer tersebut untuk membuat sendiri pernyataan visi dan

misi bagi organisasi.

Lalu, seorang fasitator, atau dewan manajer puncak, menyatukan pernyataan-

pernyataan ini ke dalam sebuah dokumen dan membagikan draf pernyataan kepada

semua manajer. Permintaan akan perubahan, penambahan, dan penghapusan

diperlukan setelahnya, saat diadakan sebuah pertemmuan untuk merevisi dokumen

tersebut.

Begitu semua manajer telah memberikan masukan mereka serta mendukung dokumen

final, organisasi dapat dengan mudah memperoleh dukungan manajer untuk aktivitas

perumusan, penerapan, dan pengevaluasian strategi.

Proses Pengembangan Visi:

Pengembangan visi dilakukan melalui 4 (empat) fase, yakni:

1. Audit Visi

Pada fase ini diperbincangkan berbagai pertanyaan mengenai sifat dasar organisasi,

metode kerja dan arah yang sedang dituju pada saat ini.

2. Lingkup Visi

Pada fase ini dipelajari masyarakat pendukung atau masyarakat yang dilayani untuk

digunakan sebagai acuan dan arahan dalam mengukur keberhasilan pengamalan visi.

1

Page 3: manajemen strategis

3. Konteks Visi

Inilah fase dimana kita diharapkan untuk mempertimbangkan berbagai kemungkinan

perkembangan di masa depan dari segi-segi : ekonomi, teknologi, kemasyarakatan,

dan lain sebagainya yang akan mempengaruhi arah dan pencapaian tujuan yang

dinginkan  oleh organisasi.

4. Pemilihan Visi

Pada fase terakhir ini berbagai alternatif visi dirancang dan diperbandingkan satu

dengan yang lain untuk pada akhirnya dibuat formulasi pernyataan visi yang baru

disetujui bersama.

Pernyataan-pernyataan yang bermanfaat dalam pengembangan misi ( Hitt: 1999:88):

Offer me attractive looks:

*Sajikan apa yang paling menarik untuk dilihat.

Offer me comfort and pleasure:

*Sajikan apa-apa saja yang  nyaman dan menyenangkan.

Offer me security,  comfort, clean and happy:

*Sajikan apa yang dapat menjaminan kemanan, kenyamanan, kebersihan dan

kegembiraan.

Offer me pleasure and benefit:

* Sajikan apa yang dapat menyengangkan hati dan memberi manfaat.

Offer me leisure and sound:

* Sajikan waktu luang dan hal-hal yang masuk akal.

Offer me benefit and pleasure of making beautiful things:

* Sajikan sesuatu yang bermanfaat, menyengakan, membuat segala sesuatunya indah.

Offer me ideas, emotions, ambience, feelings and benefit:

*Sajikan ide-ide apa yang menarik, yang memberikan emosional, memberikan daya

tarik, dan manfaat.

Nilai penting pernyataan Visi dan Misi :

1. Memastikan kepaduan tujuan dalam organisasi.

2. Menyediakan standar untuk mengalokasikan sumber daya organisasi.

3. Membangun iklim organisasi yang padu.

4. Menjadi titik fokus bagi individu-individu agar sejalan dengan maksud dan arah

organisasi.

2

Page 4: manajemen strategis

5. Memfasilitasi translasi dari tujuan kestruktur kerja yang melibatkan pembagian tugas

keelemen-elemen yang bertanggung jawab di dalam organisasi.

6. Menjelaskan maksud-maksud organisasi kemudian mentranslasikan kedalam tujuan

sedemikian rupa sehingga parameter biaya, waktu dan kinerja dapat dinilai dan

dikontrol.

Sebuah Resolusi untuk Pandangan yang Beragam

Ketidaksepahaman antarpenyususun stategi dalam suatu organisasi mengenai pernyataan visi

dan misi dapat menimbulkan persoalan jika tidak diselesaikan. Cth W.T Grant bangkrut dan

dilikuidasi karena timbul perdebatan “meniru Kmart” atau “mengikuti jejak Montgomery”.

Dalam mengembangkan dan mengkomunikasikan visi dan misi manajemen seharusnya tidak

menunggu sampai organisasi berada dalam masalah karena hal tersebut sudah terlambat

sebaiknya manajemen perlu melakukan pengembangan visi dan misi saat bisnis sedang

sukses.

Dalam organisasi multidimensional para penyusun strategi harus memastikan bahwa manajer

dan karyawan di berbagai unit divisional melakukan pengembangkan visi dan misi yang

sejalan dan mendukung misi perusahaan. Pernyataan visi dan misi yang komprehensif dan

inspiratif tidak membuang peluang untuk tampil “baik” dihadapan pemilik modal atau

pemegang saham yang ada atau akan ada.

Pernyataan visi dan misi memberi kesempatan bagi para manajer untuk menyatukan arah

kepentingan individu, kelompok dan pihak luar; kesadaran akan pengharapan yang sama

disemua level dan generasi karyawan; mengkonsolidasi nilai-nilai yang tak lekang oleh

waktu ; memproyeksikan kesadaran akan nilai dan niat yang diidentifikasi dan diasimilasi

outsiders; menegaskan komitmen perusahaan dalam melindungi insiders akan kelangsungan

hidup, pertumbuhan serta profitabilitas perusahaan.

Karakteristik Pernyataan Misi

Deklarasi Sikap

Pertanyaan misi yang baik memungkinkan penciptaan dan pertimbangan beragam tujuan dan

strategi alternatif tanpa kemudian menghambat kreatifitas manajemen. Spesifikasi yang

berlebihan dapat membatasi potensi pertumbuhan kreatif untuk organisasi serta kemungkinan

timbulnya oposisi. Pernyataan yang terlampau umum yang tidak memasukan alternatif

3

Page 5: manajemen strategis

strategi manapun dapat juga dapat disfungsional. Suatu pernyataan misi perlu luas agar dapat

secara efektif merekonsiliasi perbedaan di kalangan dan menarik bagi stakeholders

(karyawan, manajer, pemegang saham, dewan direksi, konsumen, pemasok, distributor,

kreditor, pemerintah, serikat buruh, pesaing, pemerhati lingkungan, masyarakat). Sifat samar-

samar memberi fleksibilitas yang lebih untuk beradaptasi dengan lingkungan dan operasi

internal yang berubah , memberi ruang bagi para manajer untuk mengisi detail dan

memodifikasi pola-pola umum.

Pernyataan misi hendaknya juga tidak terlalu panjang (dibawah 250 kata), membangkitkan

perasaan dan emosi positif mengenai organisasi, menginspirasi (memotivasi pembaca untuk

melakukan aksi) serta tak lekang oleh waktu. Suatu pernyataan misi yang efektif menciptakan

kesan bahwa perusahaan berhasil, memiliki arah, serta layak untuk diberi perhatian,

dukungan dan investasi dari semua kelompok sosioekonomi.

Pernyataan misi mencerminkan penilaian mengenai arah dan pertumbuhan masa depan yang

paling menjanjikan dan kurang menjajikan (berdasar pada analisis internal & eksternal) ;

dasar bagi penciptaan dan pemilahan opsi strategis; dinamis dalam orientasi.

Orientasi Konsumen

Satu alasan terpenting untuk mengembangkan pernyataanmisi bisnis adalah untuk menarik

konsumen yang memberi makna pada suatu organisasi.

Menurut Vern McGinnis, pernyataan misi seharusnya :

1. Mendefinisikan apakah suatu organisasi itu dan apa yang dicita-citakannya.

2. Cukup spesifik sehingga tidak memasukkan bisnis tertentu dan cukup luas sehingga memungkinkan pertumbuhan yang kreatif.

3. Membedakan suatu organisasi dengan organisasi lain.

4. Berfungsi sebagai kerja untuk mengevaluasi baik aktivitas masa kini maupun prospektif.

5. Diungkapkan secara cukup jelas agar dipahami secara luas diseluruh lapisan organisasi.

Pernyataan misi yang baik mencerminkan antisipasi akan konsumen. Mengembangkan

sebuah produk kemudian berusaha mencari pasar dengan mengidentifikasi kebutuhan

konsumen dan menyediakan produk/jasa untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

4

Page 6: manajemen strategis

Deklarasi Kebijakan Sosial

Kebijakan sosial merangkum filosofi dan pemikiran manajerial di level tertinggi dari suatu

organisasi. Oleh karenanya, kebijakan sosial mempengaruhi pengembangan pernyataan misi

bisnis. Masalah-masalah sosial memaksa para penyusun strategi untuk tidak hanya

mempertimbangkan apa yang perlu dilakukan organisasi bagi pemegang saham, tetapi juga

apa tanggung jawab perusahaan terhadap konsumen, aktivis lingkungan hidup, komunitas,

dan kelompok-kelompok lainnya. Dampak masyarakat atas bisnis dan sebaliknya terus

menguat dari tahun ke tahun. Kebijakan sosial secara langsung mempengaruhi konsumen

perusahaan, produk dan jasanya, pasarnya, teknologinya, profitabilitasnya, dan citra

publiknya.

Karakteristik-karakteristik pernyataan misi:

Luas dalam cakupan

Panjang kalimatnya tidak lebih dari 250 kata

Menginspirasi

Mengidentifikasi kegunaan produk perusahaan

Menunjukkan bahwa perusahaan bertanggung jawab secara sosial

Menunjukkan bahwa perusahaan bertanggung jawab secara lingkungan

Memasukkan sembilan komponen pernyataan misi

Tak lekang oleh waktu

Komponen-Komponen Pernyataan Misi

Oleh karena pernyataan misi merupakan bagian yang paling kasat mata dan umum dari

proses manajemen strategis, maka pernyataan misi efektif seharusnya memasukkan semua

komponen penting dibawah ini:

1. Konsumen – Siapakah konsumen perusahaan?

2. Produk atau jasa – Apa produk atau jasa utama perusahaan?

3. Pasar – Secara geografis, dimanakah perusahaan bersaing?

4. Teknologi – Apaka perusahaan canggih secara teknologi?

5

Page 7: manajemen strategis

5. Fokus pada kelangsungan hidup, pertumbuhan dan profitabilitas – Apakah perusahaan komitmen terhadap pertumbuhan dan kondisi keuangan yang sehat?

6. Filosofi – apakah keyakinan, nilai, aspirasi, dan prioritas etis dasar perusahaan?

7. Konsepdiri – apa keungullan kompetitif utama perusahaan?

8. Fokus pada citra publik – apakah perusahaan responsif terhadap terhadap masalah sosial, komunitas, dan lingkungan hidup?

9. Fokus pada karyawan – apakah karyawan dipandang sebagai aset perusahaan yang berharga?

STUDI KASUS: PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA, TBK.

SEKILAS TELKOM

PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. merupakan BUMN yang bergerak di bidang jasa layanan

telekomunikasi dan jaringan di wilayah Indonesia dan karenanya tunduk pada hukum dan

peraturan yang berlaku di negara ini. Dengan statusnya sebagai perusahaan milik negara yang

sahamnya diperdagangkan di bursa saham, pemegang saham mayoritas Telkom adalah

Pemerintah Republik Indonesia sedangkan sisanya dikuasai oleh publik. Saham Perusahaan

diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (“BEI”), New York Stock Exchange (“NYSE”),

London Stock Exchange (“LSE”) dan Public Offering Without Listing (“POWL“) di Jepang.

Layanan telekomunikasi dan jaringan Telkom sangat luas dan beragam meliputi layanan

dasar telekomunikasi domestik dan internasional, baik menggunakan jaringan kabel, nirkabel

tidak bergerak (Code Division Multiple Access atau “CDMA”) maupun Global System for

Mobile Communication (“GSM”) serta layanan interkoneksi antar operator penyedia jaringan.

Di luar layanan telekomunikasi, Telkom juga berbisnis di bidang Multimedia berupa konten

dan aplikasi, melengkapi portofolio bisnis Perusahaan yang disebut TIME. Bisnis

telekomunikasi adalah fundamental platform bisnis Perusahaan yang bersifat legacy,

sedangkan portofolio bisnis lainnya disebut sebagai bisnis new wave yang mengarahkan

Telkom untuk terus berinovasi pada produk berbasis kreatif digital. Hal tersebut mempertegas

komitmen Telkom untuk terus meningkatkan pendapatan di dalam situasi persaingan bisnis di

industri ini yang sangat terbuka.

6

Page 8: manajemen strategis

TONGGAK SEJARAH TELKOM

1856-1882

Pada tanggal 23 Oktober 1856, pemerintah kolonial Belanda melakukan pengoperasian

telegrap elektromagnetik pertama di Indonesia yang menghubungkan Batavia (Jakarta) dan

Buitenzorg (Bogor).

1906-1965

Pemerintah kolonial Belanda membentuk lembaga pemerintah untuk mengendalikan jasa pos

dan telekomunikasi di Indonesia. Pada tahun 1965 terjadi pemisahan jasa pos dan

telekomunikasi sehingga ditangani oleh dua perusahaan negara, yaitu PN Pos dan Giro dan

PN Telekomunikasi.

1974

PN Telekomunikasi dibagi menjadi dua divisi, yaitu PT Industri Telekomunikasi Indonesia

(”PT INTI”) yang memproduksi perangkat telekomunikasi dan Perusahaan Umum

Telekomunikasi (Perumtel) untuk melayani jasa telekomunikasi domestik dan internasional.

1980

Bisnis telekomunikasi internasional diambil alih oleh PT Indonesian Satellite Corporation

(“Indosat”).

1991

Nama PT PERUMTEL berubah menjadi PT. Telekomunikasi Indonesia atau Telkom dengan

operasi bisnis terbagi atas dua belas wilayah telekomunikasi (witel). Kedua belas witel

tersebut kemudian dirombak menjadi tujuh divisi regional (divre), yaitu Divisi I Sumatera,

Divisi II Jakarta dan sekitarnya, Divisi III Jawa Barat, Divisi IV Jawa Tengah dan DI

Yogyakarta, Divisi V Jawa Timur, Divisi VI Kalimantan dan Divisi VII Indonesia Bagian

Timur

1995

Telkom melaksanakan penawaran saham perdana publik (Initial Public Offering) pada

tanggal 14 November 1995 di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. Pada tanggal 26

Mei 1995, Telkom mendirikan Anak Perusahaan yang menangani bisnis telepon seluler,

Telkomsel.

7

Page 9: manajemen strategis

1999

Undang-Undang telekomunikasi (UU No.36/1999) yang berlaku efektif pada bulan

September 2000 telah memfasilitasi masuknya pemain baru sehingga menumbuhkan

persaingan usaha di industri telekomunikasi.

2001

Telkom mengakuisisi 35% saham Indosat di Telkomsel sehingga menjadikannya pemegang

saham mayoritas di perusahaan seluler itu dengan kepemilikan 77,7% Indosat kemudian

mengambil alih 22,5% saham Telkom di Satelindo dan 37,7% saham Telkom di PT

Lintasarta Aplikanusa. Pada saat yang bersamaan, Telkom kehilangan hak eksklusifnya

sebagai penyelenggara tunggal layanan telepon tidak bergerak di Indonesia.

2002

Telkom melepaskan kepemilikan sahamnya sebesar 12,7% di Telkomsel kepada Singapore

Telecom Mobile Pte Ltd (“SingTel Mobile”).

2004

Telkom meluncurkan layanan sambungan langsung internasional untuk telepon tidak

bergerak.

2005

Satelit Telkom-2 diluncurkan untuk menggantikan seluruh layanan transmisi satelit yang

sebelumnya dilayani oleh satelit Palapa B-4. Peluncurannya menjadikan jumlah satelit yang

telah diluncurkan oleh Telkom menjadi delapan satelit, termasuk satelit Palapa A-1.

2009

Telkom bertransformasi dari Perusahaan Infocomm menjadi Perusahaan penyelenggara

TIME. Wajah baru Telkom diperkenalkan kepada publik dengan menampilkan logo dan

tagline baru Perusahaan ‘the world in your hand’’.

2010

Proyek kabel serat optik bawah laut JaKaLaDeMa yang menghubungkan Jawa, Kalimantan,

Sulawesi, Denpasar dan Mataram telah berhasil dirampungkan pada bulan April 2010.

8

Page 10: manajemen strategis

2011

Reformasi infrastruktur telekomunikasi melalui proyek Telkom Nusantara Super Highway

yang menyatukan nusantara mulai dari Sumatera hingga Papua, serta proyek True Broadband

Access yang menyediakan akses internet berkapasitas 20-100 Mbps ke pelanggan di seluruh

Indonesia.

ANALISIS VISI & MISI TELKOM

Visi Telkom

Menjadi Perusahaan yang unggul dalam penyelenggaraan TIME di kawasan regional.

Misi Telkom

Menyediakan layanan TIME yang berkualitas tinggi dengan harga yang kompetitif.

Menjadi model pengelolaan korporasi terbaik di Indonesia

Tujuan Telkom

Menjadi posisi terdepan dengan memperkokoh bisnis legacy dan meningkatkan bisnis new

wave untuk memperoleh 60% dari pendapatan industri pada tahun 2015.

Inisiatif Strategi Telkom

Mengoptimalkan layanan POTS dan memperkuat infrastruktur broadband.

Mengkonsolidasikan dan mengembangkan bisnis sambungan telepon nirkabel tidak

bergerak/Fixed Wireless Access (“FWA”) serta mengelola portofolio nirkabel.

Mengintegrasikan Solusi Ekosistem Telkom Group.

Berinvestasi di layanan Teknologi Informasi (TI).

Berinvestasi di bisnis media dan edutainment.

Berinvestasi pada peluang bisnis wholesale dan internasional yang strategis.

Berinvestasi pada peluang domestik yang strategis dengan mengoptimalkan

penggunaan aset yang dimiliki.

Mengintegrasikan Next Generation Network (“NGN”) dan Operational support

system, Business support system, Customer support system and Enterprise relations

management (“OBCE”).

Menyelaraskan struktur bisnis dengan pengelolaan portofolio.

Melakukan transformasi budaya Perusahaan

9

Page 11: manajemen strategis

Analisis Visi Telkom

Pernyataan visi menggambarkan dengan jelas bisnis yang dijalankan oleh Telkom. Namun

kata "unggul" dan "regional" dalam pernyataan visi kurang jelas (vague); seberapa unggul

yang disebut dengan unggul, dan unggul jika dibandingkan dengan perusahaan kompetitor di

wilayah mana atau seberapa luas cakupan wilayah "regional" yang dimaksud; apakah Asia

Tenggara, Asia atau Asia Pasifik?

Saran Perbaikan untuk Visi Telkom

Berikut ini adalah saran perbaikan atas visi Telkom:

Menjadi perusahaan penyedia layanan Telecommunication, Information, Media dan

Edutainment (TIME) nomor satu di kawasan Asia Tenggara

Analisis Misi Telkom

Pernyataan misi perusahaan hanya mencakup komponen produk/jasa serta belum

menggambarkan 8 komponen berikut ini: Konsumen, Pasar, Teknologi, Fokus pada

kelangsungan hidup, pertumbuhan dan profitabilitas, Filosofi, Konsep diri, Fokus pada citra

publik, Fokus pada karyawan

Saran Misi Telkom

Berikut ini adalah saran perbaikan atas pernyataan misi Telkom:

Menjadi perusahaan penyedia layanan TIME nomor satu (2) di kawasan Asia Tenggara (3)

yang mengutamakan layanan berkualitas tinggi bagi pelanggan (1). Untuk mencapai hal

tersebut Telkom Indonesia akan memperkuat infrastruktur dan berinvestasi pada layanan

teknologi informasi (4), menyediakan one-stop TIME solution (2), dengan harga yang

kompetitif (6), menyediakan rangkaian support system yang unggul (7), menyelaraskan

struktur bisnis dengan pengelolaan portofolio untuk mempertahankan stabilitas keuangan

perusahaan (5), memperhatikan solusi ekosistem (8), dan melakukan transformasi budaya

perusahaan yang memberi ruang kepada dan mendorong setiap orang untuk berkreasi dan

berinovasi (9).

10